PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD KOTA SURAKARTA Maria Goreti Longa1, Anita Istiningtyas 2, Meri Oktariani3 1) Mahasiswa Studi S1-Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Staf Dosen S1-Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 3) Staf Dosen DIII-Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2) ABSTRAK Ketidaksiapan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif pre experimental dengan desain one group pre test-post test design. Sampel penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan di RSUD Kota Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling aksidental sebanyak 36 orang. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 20 sampai 35 tahun sebanyak 29 orang (80,6%) dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 24 orang (66,7%) dan sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 22 orang (61,1%). Mayoritas pengetahuan tentang persiapan persalinan pada ibu primigravida Trimester III pretest adalah kurang sebanyak 15 orang (41,7%) dan pengetahuan tentang persiapan persalinan pada ibu primigravida Trimester III postest adalah baik yaitu sebanyak 19 orang (52,8%) sehingga ada pengaruh pengaruh pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan terhadap pengetahuan ibu primigravida Trimester III dengan p value (0,000 < 0,05). Kata Kunci : pendidikan kesehatan, persiapan persalinan, primigravida ABSTRACT Unpreparedness primigravida third trimester are one factor in the high maternal mortality rate. The purpose of this study was to knows knowledge primigravida third trimester about childbirth preparation.This research is a quantitative pre-experimental design with one group pretest-posttest design. Samples were primigravida trimester III Polyclinic Hospital Obstetrics and Gynecology in RSUD Surakarta. The sampling technique uses accidental sampling as many as 36 people. The data collected used a questionnaire. Analysis data used Wilcoxon. The results showed that the majority of respondents aged 20 to 35 years as many as 29 people (80.6%) with a high school education level as many as 24 people (66.7%) and housewife as many as 22 people (61.1%). The majority of knowledge about childbirth preparation pretest are less than 15 people (41.7%) and knowledge of childbirth preparation postest is good, that as many as 19 people (52.8%) so that there is the effect of education health about childbirth preparation against primigravida trimester III with p value (0.000 <0.05). Keywords : education health, childbirth preparation, primigravida 1 telah mencapai target Renstra tahun A. PENDAHULUAN Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu negara, adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan. Menurut data WHO tahun 2014, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan AKI di negara Asia Tenggara lainnya (Irawan, 2015). Target Suistainable Development Goal’s (SDG’s) 2015-2030, yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup serta Angka Kematian Neonatal (AKN) setidaknya 12 per 1.000 kelahiran hidup yang harus dicapai (Prapti, 2015). Cakupan ibu hamil Kunjungan keempat (K4) di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 adalah sebesar 99,83%. Nilai cakupan ini 2013 yaitu sebesar 93%. Berdasarkan target tersebut namun masih terdapat tiga Kabupaten/Kota atau sebesar 8,57% dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang belum mencapai target tersebut (Kemenkes RI, 2013). Penyebab kematian ibu 95% adalah komplikasi obstetri yang tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan Departemen Kesehatan untuk penurunan mempercepat AKI mengupayakan adalah agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saiffudin, 2009). Tenaga untuk ikut kesehatan mendukung dituntut upaya mempercepat penurunan AKI yaitu dengan suatu usaha yang salah satunya adalah pelayanan Antenatal Care (ANC). Pelayanan Antenatal Care adalah merupakan pilar kedua dalam Safe Motherhood, yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan (Wahyuningsih, 2009). Pelayanan 2 Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu primigravida pengetahuan tentang (Setianingrum, 2013). Para bidan atau kesehatan di suatu dan diharapkan untuk dan memberikan persalinan kehamilan yang aman perawat sebagai ujung tombak pelayanan trimester III, untuk memperoleh proses persalinan masyarakat, berupaya informasi yang memuaskan. Tujuan utama adalah selengkap-lengkapnya kepada ibu mendeteksi dini tanda dan bahaya hamil, yang dapat mengancam jiwa ibu primigravida trimester III. Sebagai dan bayi (Handayani, 2006). petugas kesehatan diharapkan dapat Primigravida adalah seorang khususnya ibu hamil menjelaskan kepada ibu bahwa wanita hamil pertama kali (Bobak, persalinan adalah proses 2009). Kehamilan terbagi menjadi alamiah yang dialami oleh wanita, tiga trimester. Trimester satu yaitu sehingga 0-12 minggu, trimester dua yaitu persalinan ibu tidak perlu merasa 13-28 minggu, dan trimester tiga takut dan cemas untuk menghadapi yaitu 29-40 minggu (Saifudddin, persalinan (Aryani, 2013). dalam yang menghadapi 2009). Pada trimester III seringkali Ketidaksiapan ibu primigravida disebut periode menunggu, karena trimester III dalam menghadapi pada saat itu ibu primigravida persalinan menjadi salah satu faktor trimester III menanti penyebab tingginya AKI. Pada kelahiran waktu persalinan jika ditemukan bayinya. Pada ibu primigravida trimester adanya komplikasi obstetri dan ibu III akan mengalami kecemasan tidak mengerti tentang persiapan menjelang persalinan. Kecemasan yang ini bila tidak segera diatasi akan persalinan, berpengaruh mendapatkan terhadap proses dibutuhkan maka dan menjelang ibu tidak pelayanan yang tepat waktu persalinan ibu. Kecemasan ibu sesuai primigravida trimester III berkaitan (Wahyuningsih, 2009). yang Pengetahuan ibu primigravida dialami, serta masih terbatasnya dalam persiapan persalinan sangat dengan pengalaman baru 3 penting dalam satu cara untuk keberhasilan Angka Kematian Ibu meningkatkan (AKI). Menurut Wawan dan Dewi prirmigravida trimester III, adalah dalam dengan (Notoadmojo 2011), pengetahuan pendidikan ibu kesehatan. pengetahuan adalah hasil “tahu“ Pendidikan kesehatan adalah suatu setelah mengadakan penginderaaan upaya yang direncanakan untuk terhadap tertentu. mempengaruhi orang lain, baik terhadap individu, suatu Proses obyek penginderaan kelompok atau melalui masyarakat, sehingga mereka dapat penglihatan, penciuman, raba, dan melakukan apa yang diharapkan rasa sendiri. Pengetahuan sangat oleh erat promosi kesehatan. Tujuan dari obyek tertentu terjadi hubungannya dengan pelaku pendidikan pendidikan bahwa dengan pendidikan maka mengubah orang tersebut akan semakin luas masyarakat, agar tercapai kesehatan pengetahuannya. yang diinginkan Ibu dimana primigravida mempersiapkan diri harus kesehatan atau diharapkan pendidikan, sikap serta adalah perilaku (Notoatmodjo, 2012). Studi dengan pendahuluan yang berbagai informasi tentang hal-hal dilakukan di Poliklink Kebidanan yang menyangkut persalinan untuk dan menghadapi persalinan (Musbikin, Surakarta, 2006). Persiapan persalinan adalah primigravida trimester III pada rencana tindakan yang dibuat oleh bulan Januari sampai dengan bulan ibu, anggota keluarga, dan bidan Desember dalam bentuk diskusi atau tertulis orang. untuk memastikan bahwa ibu dapat wawancara yang dilakukan pada menerima asuhan yang diperlukan tanggal 16 Februari 2016 kepada 5 dan tepat waktu. Adanya persiapan orang ibu primigravida trimester persalinan Kandungan RSUD kunjungan 2015 sebanyak Berdasarkan Kota ibu 840 hasil akan mengurangi III, yang berkunjung ke poliklinik ibu primigravida Kebidanan dan Kandungan RSUD kebingungan 4 Salah menunjang trimester III pada saat persalinan Kota Surakarta dengan hasil (Suryati, 2011). wawancara, 3 orang ibu tidak mengetahui persalinan tentang khususnya persiapan mengenai C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN persiapan psikologis ibu dan 2 Karakteristik orang ibu primigravida trimester III dilihat pada tabel 1. mengetahui Tabel 1. Karakteristik Responden tentang persiapan persalinan dengan membaca buku. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk penelitian pre experimental dengan desain one group pre test-post test design. Populasi penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III di Poliklinik Kandungan Kebidanan dan RSUD Kota di Surakarta. Sampel sebanyak 36 Karakteristik Umur < 20 tahun 20 – 35 tahun Total Pendidikan SMP SMA PT Total Pekerjaan Swasta IRT Lain-lain Total orang dengan teknik accidental sampling. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan lembar balik (flip chart). bivariat. univariat dan Analisis analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat menggunakan uji statistik non parametrik dengan uji wilcoxon Hasil penelitian dapat f % 7 29 36 f 7 24 5 36 f 8 22 6 36 19,4 80,6 100 % 19,4 66,7 13,9 100 % 22,2 61,1 16,7 100.0 menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 20 sampai 35 tahun yaitu sebanyak 29 orang (80,6%). tersebut berarti tergolong Usia dalam kelompok usia produktif. Kelompok Analisis data menggunakan analisis responden dengan kepercayaan 95% (p<0,05). tingkat umur produktif menurut Astuti (2012) yaitu seseorang kematangan telah intelektual mencapai dan psikomotoriknya. Hal tersebut berarti bahwa tingkat kesadaran calon ibu sudah baik dalam menyikapi status kesehatan reproduksinya dalam merencanakan usia pernikahan dan kehamilan. Karena usia ibu saat hamil sangat berkaitan erat 5 Hasil dengan kesiapan rahim ibu, psikis ibu, penelitian menunjukkan dan juga kesehatan ibu maupun bayi bahwa mayoritas responden mempunyai yang dikandung. Hal ini sesuai dengan tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak penelitian Setyaningrum, dkk (2014) 24 orang (66,7%). Hasil penelitian bahwa pada rentang usia 20 – 35 tahun tersebut menunjukkan bahwa tingkat ini kondisi fisik wanita dalam keadaan pendidikan dapat membantu responden prima karena rahim sudah mampu dalam memahami informasi-informasi memberi perlindungan, mental pun siap yang untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan. Hal merawat dan menjaga disampaikan peneliti selama ini menyebabkan tingkat pendidikan kehamilannya secara hati-hati. Masa usia produktif membuat ibu responden tentang persiapan persalinan dan sebelum pendidikan kesehatan sebagian kematangan besar adalah kurang, tetapi setelah rasional tersebut bermanfaat ketika ibu pendidikan kesehatan maka tingkat mendapat pendidikan kesehatan tentang pendidikan responden adalah baik. memiliki kematangan psikomotor, dimana rasional Karakteristik persiapan persalinan, maka meraka akan pendidikan ibu segera memahami tentang manfaat dan menunjukkan mayoritas ibu mempunyai pentingnya pendidikan SMA. Tingkat pendidikan mendorong persiapan persalinan dan mereka untuk lebih tersebut menunjukkan bahwa responden telah memperhatikan kehamilannya. Menurut Notoatmodjo (2007) usia memiliki menengah. tingkat pendidikan Tingkat pendidikan dengan kemampuan mempunyai pengaruh terhadap daya berhubungan tangkap dan pola pikir seseorang. responden dalam memahami informasi Semakin bertambah usia akan semakin tentang berkembang pula daya tangkap dan pola Semakin pikirnya, sehingga pengetahuan tentang seseorang, persiapan persalinan semakin membaik. memahami Semakin baik tingkat usia, semakin baik semakin baik (Astuti, 2012). kemampuan praktik ibu mempersiapkan persalinan, sehingga kesenjangan antara persiapan persalinan ibu. 6 tidak teori ada dengan kesehatan baik yang tingkat maka pendidikan kemampuannya informasi Distribusi diterima. frekuensi kesehatan tingkat pendidikan ibu menunjukkan distribusi tertinggi pendidikan adalah SMA. tersebut Tingkat membantu responden dalam memahami informasi- kesempatan informasi yang disampaikan peneliti mengenai penatalaksanaan penyakit selama pelaksanaan Hasil pendidikan memperoleh penelitian informasi menunjukkan kesehatan. Hal ini menyebabkan tingkat bahwa mayoritas responden adalah ibu pendidikan responden tentang persiapan rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 22 persalinan mayoritas adalah baik. orang (61,1%). Hal ini karena ibu mendukung rumah tangga memiliki waktu luang pernyataan dari Fidianty (2010) yang yang lebih banyak dibandingkan ibu menyatakan bahwa dilihat dari level yang bekerja, sehingga menurut peneliti pendidikan penelitian ini adalah SMA, bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki maka hal tersebut bukanlah suatu lebih banyak waktu di rumah sehingga tingkat lebih banyak waktu untuk mengikuti Hasil tersebut pendidikan yang rendah sehingga ibu lebih cepat tanggap dan pendidikan kesehatan. memilih untuk mencari pertolongan Astuti (2012) menyatakan bahwa pada fasilitas kesehatan yang lebih banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, lengkap baik untuk kepentingan sendiri maupun dibandingkan ibu dengan keluarga. Faktor bekerja saja nampak tingkat pendidikan yang lebih rendah. pendidikan belum berperan sebagai timbulnya suatu responden maka semakin baik pula masalah pada persiapan persalinan, kemampuannya dalam menerima suatu dimana kondisi kerja yang menonjol informasi kesehatan. Dalam penelitian sebagai ini yang mempengaruhi ibu dalam menghadapi berpendidikan 7 orang (19,4%), tingkat persalinan karena tersitanya waktu. pendidikan ini Pada ibu-ibu yang bekerja di luar rumah mereka sudah membuat persiapan menghadapi Semakin juga baik terdapat memungkinkan yang responden rendah kemampuan faktor yang dalam menerima informasi kesehatan persalinan menjadi berkurang, sehingga membuat dimiliki pengetahuan mereka tentang persiapan Karimawati (2013) menyatakan bahwa persalinan juga rendah. Hal tersebut status sesuai mempengaruhi pengetahuan ibu. dikemukakan oleh Sadiman (2008) yang mengemukakan bahwa, status pendidikan mempengaruhi meski persiapan terkadang belum dapat pekerjaan responden yang sesuai. dapat Astuti (2012) menyatakan bahwa sebagai pekerja maka ibu hamil 7 memiliki banyak berhubungan sehingga kesibukan dengan waktu yang pekerjaan, yaitu sebanyak 15 orang (41,7%). kesempatan Rendahnya pengetahuan ibu hamil memperhatikan TMIII tentang persiapan persalinan, hal kesehatan dan kandungannya menjadi itu dikarenakan kurangnya informasi berkurang, termasuk dalam persiapan yang didapat oleh responden baik dari persalinan dan mereka juga kurang tenaga kesehatan maupun media massa. mengetahui tentang bagaimana cara Hal itu sesuai dengan teori yang melakukan persiapan persalinan yang mengatakan bahwa melalui berbagai baik. Ibu-ibu yang sedang hamil dan media mereka mendapat elektronik sebagai alat informasi yang dukungan khusus dari suami atau diterima oleh masyarakat, sehingga keluarganya masyarakat yang mendapatkan informasi responden atau mempunyai pengetahuan yang kurang untuk bekerja perlu agar memperhatikan mereka kandungannya lebih Jika massa baik cetak lebih maupun banyak dari media tidak ada dukungan dari suami atau massa seperti televisi, radio, majalah, keluarga akan koran, dan lain-lain akan memperoleh mengabaikannya, termasuk dalam hal informasi dan pengetahuan yang lebih persiapan persalinan. banyak Tabel 2. Pengetahuan tentang persiapan persalinan (pretest) terpapar media sama sekali (Wawan & maka ibu Pengetahuan (pretest) Baik Cukup Kurang Jumlah f 8 13 15 36 % 22,2 36,1 41,7 100 daripada yang tidak pernah Dewi, 2011). Pengetahuan hubungannya seseorang. sangat dengan erat pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang menunjukkan terhadap orang lain untuk mencapai bahwa pengetahuan tentang persiapan tujuan tertentu. Pada umumnya makin persalinan tinggi Hasil penelitian pada ibu primigravida pendidikan seseorang makin Trimester III di Poliklinik Kebidanan mudah pula dalam menerima informasi dan (Wawan dan Dewi, 2011). Kandungan sebelum kesehatan RSUD Surakarta pemberian pendidikan (pretest) mayoritas Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan responden tentang persiapan persalinan 8 yaitu karena pengalaman pribadi Hasil analisis tersebut adanya pengaruh kesehatan terhadap maupun orang lain tentang persiapan menunjukkan persalinan. Hal ini sesuai dengan teori pendidikan yang mengatakan bahwa pengalaman peningkatan pengetahuan ibu hamil pribadi juga dapat digunakan sebagai trimester upaya memperoleh pengetahuan dengan persalinan. Hal ini sesuai dengan teori cara mengulang kembali pengalaman yang menyatakan bahwa pengetahuan yang dalam merupakan hasil tahu seseorang yang yang melakukan penginderaan terhadap suatu dihadapi di masa lalu (Wawan dan objek tertentu. Penginderaan terhadap Dewi, 2011). objek terjadi melalui panca indera yaitu pernah memecahkan diperoleh permasalahan Tingkat pengetahuan responden sebelum pemberian pendidikan kesehatan banyak dipengaruhi oleh indera III tentang penglihatan, penciuman, persiapan pendengaran, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2007). faktor-faktor individu responden, seperti Menurut Bobak (2009), tugas usia, pendidikan dan pekerjaan (Astuti, perkembangan ibu terhadap kehamilan 2012). yakni persiapan persalinan merupakan Tabel 3. Pengetahuan tentang persiapan persalinan (postest) proses social dan kognitif kompleks Pengetahuan (postest) Baik Cukup Kurang Jumlah Hasil penelitian f 19 14 3 36 % 52,8 38,9 8,3 100 menunjukkan yang bukan didasarkan pada naluri, tetapi dipelajari. Sementara edukasi sendiri dimaksudkan untuk mengubah perilaku individu, masyarakat menurut persalinan pendekatan ibu primigravida untuk dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Dimana bahwa pengetahuan tentang persiapan pada kelompok, Mardela, dkk edukasi (2012), merupakan Trimester III di Poliklinik Kebidanan pendekatan yang paling cocok terhadap dan upaya pemecahan masalah kesehatan Kandungan RSUD Surakarta setelah pemberian pendidikan kesehatan masyarakat (postest) dibandingkan mayoritas mempunyai melalui faktor dengan Hal ini perilaku tekanan pengetahuan yang baik yaitu sebanyak (coercion). dikarenakan 19 orang (52,8%). tindakan seseorang dalam pemeliharaan 9 kesehatan yang dihasilkan oleh edukasi Surakarta Tahun 2016 dapat dilihat didasarkan kepada pengetahuan dan pada tabel berikut : kesadarannya Tabel 4. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan terhadap pengetahuan ibu primigravida Trimester III melalui proses pembelajaran sehingga perilaku tersebut diharapkan akan berlangsung lama (long lasting) dan menetap karena Pengetahuan Mean t p value 17,80 21,28 -4,556 0,000 didasari oleh kesadaran. Hal penelitian ini sesuai Suharni dengan (2012) hasil bahwa pendidikan kesehatan kehamilan dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil menjadi lebih baik dan sikap ibu hamil menjadi lebih positif dalam menyikapi penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang persiapan persalinan pada ibu primigravida Trimester III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta setelah pemberian pendidikan kesehatan (postest) mayoritas mempunyai pengetahuan yang baik yaitu sebanyak Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon karena skala data merupakan ordinal. Hasil pengaruh pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan terhadap pengetahuan ibu primigravida Trimester III di Poliklinik Kebidanan dan pretest pengetahuan tentang persiapan persalinan (17,80) sedangkan rata-rata postest (21,28). Kandungan (-4,556) < t tabel (1,960) dan juga menunjukkan p value 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh pengaruh pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan terhadap pengetahuan ibu primigravida Trimester III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan di RSUD Kota Surakarta Tahun 2016. di RSUD Kota terhadap pengetahuan pada ibu hamil primigravida setelah diberikan pendidikan kesehatan, mengindikasikan bahwa tujuan pendidikan kesehatan telah berhasil, karena dapat mengubah pemikiran yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu.Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Depkes RI (2012) menyatakan 10 Hasil uji statistik Adanya perubahan yang positif 19 orang (52,8%). penelitian Hasil penelitian menunjukkan rata-rata dengan wilcoxon diperoleh nilai t hitung kehamilannya. Hasil Pretest Postest bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu proses edukasi pemberian bantuan dari petugas terhadap persiapan persalinan pemilihan aman penolong dan konseling, melalui pertemuan tatap tempat persalinan dapat terlihat pada muka dimana petugas menyampaikan hasil posttest diperoleh hasil bahwa informasi yang tidak memihak serta bahwa petugas memberikan dukungan emosi, terhadap agar klien mampu mengenali keadaan tempat persalinan. dirinya dan masalah yang dihadapinya, Peningkatan terdapat pengaruh pemilihan edukasi penolong dan pengetahuan sehingga dapat membuat keputusan responden dalam pendidikan kesehatan yang tepat dan mantap bagi diri sendiri. dengan metode lembar balik, karena Hasil penelitian penelitian ini didukung materi dari lembar balik masih dapat lain diingat yang melakukan dengan baik. penelitian tentang pengaruh pendidikan pengetahuan kesehatan tetapi di bidang yang lain, dipengaruhi oleh faktor interaksi antar yaitu adalah Astuti (2012) dengan hasil responden. penelitiannya bahwa terdapat pengaruh dimengerti oleh responden kemudian pemberian mendapat pendidikan kesehatan pada Peningkatan responden Materi dapat yang jawaban dari tidak anggota terhadap peningkatan pengetahuan ibu responden yang lain ataupun juga dari hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. tutornya yang memang mengetahui Penelitian tentang bahwa lain juga bahwa pendidikan menunjukkan terdapat kesehatan kehamilan risiko peningkatan tinggi pengetahuan bahwa persiapan persalinan, sehingga ibu hamil TM III tentang dapat lebih memahami sehingga dapat terhadap mempersiapkan persalinannya dengan pada ibu lebih baik. Hasil penelitian ini mendukung Dari hasil yang diperoleh tersebut disimpulkan tentang pengaruh hamil (Hitatami, dkk, 2014). dapat materi terdapat penelitian dari Hasil Lucia, dkk (2015) menunjukkan ada hubungan yang peningkatan pengetahuan dilihat dari bermakna antara tingkat pengetahuan sebelum ibu dengan persiapan persalinan. Hal ini dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai menunjukkan dengan penelitian dari Mardela, dkk pendidikan kesehatan bermanfaat untuk (2012) ibu dalam persiapan persalinan oleh bahwa terdapat pengaruh bahwa pelaksanaan 11 karena ibu hamil mendapatkan yang dilaksanakan oleh pihak yang informasi kesehatan ibu dan anak, kompeten bertukar persalianan pendapat dan mendapat tentang persiapan sehingga dapat pengetahuan serta ketrampilan tentang memperoleh persiapan persalinan. dapat membantu ibu primigravida trimester Mayoritas pengetahuan tentang persalinan pada ibu primigravida Trimester Poliklinik Kebidanan Kandungan RSUD Surakarta pemberian pendidikan sebelum III agar sehingga lebih siap menghadapi persalinan. D. SIMPULAN persiapan informasi III di dan Tenaga kesehatan hendaknya proaktif dalam memberikan informasi tentang manfaat diberikan pendidikan kesehatan khususnya mengenai persiapan persalinan pada ibu primigravida trimester III. kesehatan (pretest) adalah kurang yaitu sebanyak 15 orang (41,7%). Mayoritas pengetahuan tentang persiapan persalinan pada primigravida Trimester III Poliklinik Kebidanan ibu di dan Kandungan RSUD Surakarta setelah pemberian pendidikan kesehatan adalah baik yaitu sebanyak 19 orang (52,8%). Ada pendidikan persiapan pengaruh pengaruh kesehatan persalinan pengetahuan ibu tentang terhadap primigravida Trimester III di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan di RSUD Kota Surakarta dengan p value (0,000 < 0,05). Ibu mengikuti 12 hamil pendidikan hendaknya kesehatan DAFTAR PUSTAKA Astuti, EW. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe (Ferum) di Rumah Bersalin Sri Lumintu Surakarta. Naskah Publikasi. Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Hitatami, E. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Kehamilan Risiko Tinggi melalui Layanan Pesan Singkat terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil. IJEMC, Vol 1 No. 1. Irawan. (2015). Angka Kematian Ibu Masih Tinggi, Cita-cita RA Kartini Belum Tercapai. Diakses dari http://wartakesehatan.com, tanggal 12 Maret 2016. Karimawati, D. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengenai Asupan Gizi Pada Usia Toddler di Surakarta. Naskah Publikasi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kementrian Kesehatan RI. (2013). Ringkasan Eksekutif Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang : Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. dalam Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Widyasari, DF., dan Candrasari, A. 2010. Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Pada Lansiadi Posyandu Lansia Dukuh Gantungan Desa Makamhaji Kartasura Sukoharjo. Warta, Vol .13, No.1, pp :28 – 36 Lucia, S., dkk (2015). Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan. Jurnal Ilmiah Bidan. Vol 3 No 1. Mardela, AP, dkk (2012). Rencana Pemilihan Penolong Dan Tempat Persalinan Ibu Hamil Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang Persiapan Persalinan Aman. Bandung : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat Prapti, R.H.E. (2015). Memposisikan SRHR di Seluruh Bidang Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta : WPF Indonesia. Setyaningrum, RF, dkk. (2013). Hubungan Usia Ibu Primigravida Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Kandangan Bawen. Ungaran : STIKES Ngudi Waluyo. Wahyuningsih. (2009). Ilmu Kesehatan Dasar-dasar Masyarakat 13