SIARAN PERS Perusahaan Korea Selatan Realisasikan

advertisement
SIARAN PERS
Perusahaan Korea Selatan Realisasikan Investasi Tekstil dan Sepatu Senilai US$ 120 Juta,
Akan Serap 20 Ribu Tenaga Kerja di Jawa Tengah
Jakarta, 11 Mei 2016 – Perusahaan asal Korea Selatan saat ini dalam proses konstruksi untuk
merealisasikan investasinya di sektor tekstil dan sepatu senilai US$ 120 Juta. Berdasar laporan
yang diterima Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), perusahaan menargetkan pada
bulan September 2016, dapat melakukan tahap produksi komersial. Kepala BKPM Franky
Sibarani menyambut baik proses realisasi investasi yang dilakukan perusahaan karena dapat
memberi kontribusi dalam hal penyerapan tenaga kerja di lokasi investasinya, Jepara, Jawa
Tengah.
”Salah satu perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi, yang berlokasi di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, diperkirakan akan produksi komersial awal September 2016. Perusahaan ini akan
menyerap lebih dari 20.000 tenaga kerja dengan rencana investasi sebesar US$ 120 juta. Dengan
penciptaan lapangan kerja tersebut dapat mebantu target pemerintah untuk menciptakan 2 juta
lapangan kerja tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Rabu (11/5).
Franky menambahkan bahwa BKPM telah membantu dan memfasilitasi proses investasi ini
melalui koordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Jepara serta PT PLN terkait dengan
distribusi pasokan listrik. ”Salah satu concern utama perusahaan adalah terkait ketersediaan
listrik yang berkelanjutan, tanpa listrik mereka akan sulit mengoptimalkan kapasitas produksi
mereka,” lanjutnya.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa dengan suksesnya investor membuka pabrik di Jawa
Tengah, nantinya diharapkan akan diikuti perusahaan dari Korea Selatan lainnya yang akan
melakukan ekspansi pabrik mereka ke Jawa Tengah.
Kepala Perwakilan BKPM di Korea Selatan Imam Soejoedi menyampaikan bahwa banyak
perusahaan Korsel dibidang industri padat karya yang menanyakan lokasi prospektif untuk
relokasi pabrik mereka. ”Beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan adalah mengenai
ketersediaan tenaga kerja, sering tidaknya demo buruh di daerah tersebut, ketersediaan
infrastruktur serta UMR dan UMK,” paparnya.
Imam menilai bahwa meskipun beberapa perusahaan Korsel sudah memiliki pabrik di Indonesia
namun keputusan perluasan/ekspansi investasi masih diputuskan di kantor pusatnya di Korea
Selatan. ”Kami sebagai perwakilan BKPM terus berkordinasi dengan KBRI Seoul untuk menjalin
komunikasi intensif dengan perusahaan tersebut,” pungkasnya.
Investor Korea Selatan termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Dari data
BKPM, untuk periode triwulan pertama 2016, Korea Selatan berada di peringkat keenam dari
daftar asal investasi ke Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$ 188 juta terdiri dari 435
proyek dan menyerap 28.349 tenaga kerja. Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu
mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sejak
2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam
periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45%.
Jawa Tengah Tujuan Investasi Favorit Sektor Tekstil
Kepala BKPM Franky Sibarani juga menyampaikan bahwa Jawa Tengah saat ini menjadi tujuan
investasi favorit untuk sektor padat karya, khususnya tekstil. Dia merujuk kepada data BKPM di
mana realisasi investasi sektor tekstil di Jawa Tengah merupakan yang tertinggi di Indonesia pada
Triwulan I 2016. BKPM mencatat realisasi investasi sektor tekstil di Jawa Tengah mencapai Rp 2,1
triliun atau sekitar 57,5%, dan menyerap 23.893 tenaga kerja. Berikutnya Jawa Barat RP 910
miliar dan menyerap 10.603 tenaga kerja, serta Banten Rp 529 miliar dan menyerap 1.137 tenaga
kerja.
Jawa Tengah melanjutkan tren tahun 2015 sebagai wilayah dengan realisasi investasi tertinggi
untuk sektor tekstil. BKPM mencatat realisasi investasi sektor tesktil di Jawa Tengah mencapai
Rp 4,6 triliun dan menyerap 79.131 tenaga kerja. Angka ini mengungguli Jawa Barat dengan
realisasi investasi tekstil sebesar Rp 2,8 triliun dan menyerap 44.617 tenaga kerja.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon: 021-5269874
E-mail: [email protected]
Download