Jika Linux Dijadikan Mata Kuliah

advertisement
Jika Linux Dijadikan Mata Kuliah
Tulisan singkat ini bahwasannya adalah sebagai ide pemikiran saya setelah mendapatkan mata
kuliah Linux agar sekiranya mata kuliah Linux menjadi semakin menarik dan diperoleh banyak
manfaatnya. Linux selama ini dalam pandangan sebagian besar mahasiswa masih menganggap
sebagai sistem operasi yang tidak layak pakai untuk digunakan dalam kebutuhan sehari – hari.
Setidaknya dengan melalui tulisan ini, saya bisa menyumbangkan sedikit penerangan untuk
menangkis pandangan tersebut serta bagaimana agar Linux menjadi suatu sistem operasi yang
bisa menggantikan posisi Windows yang saat ini masih mendominasi di lingkungan masyarakat
kita tidak terkecuali di kebanyakan kampus.
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih spesifik, rasanya tak kenal maka tak sayang sebagai
sebuah istilah pengantar yang sangat tepat. Mengapa? Mengenal istilah Linux belum tentu semua
pembaca mengenal baik apa yang dimaksud dengan Linux dan istilah lainnya. Berikut adalah
beberap poin penting yang patut diketahui berkaitan dengan istilah Linux.
1. Apa Itu Linux
Untuk kalangan akademisi, pelajar, dan praktisi IT tentu sangat paham dengan istilah
Linux. Sebenarnya bukan istilah, karena Linux merupakan sebuah kata benda, sebuah
merek dari produk. Linux merupakan kernel yang dibuat oleh Linus Torvald dengan
mengkloning dari sistem operasi Minix. Linux dikembangkan oleh komunitas yang
tergabung dalam Linux Fondation, dengan demikian bisa diyakinkan bahwa dengan
dikembangkan oleh komunitas yang besar maka dipastikan bahwa kernel Linux
mempunyai reliabilitas yang tinggi, salah satunya adalah mampu mengenal berbagai jenis
hardware.
2. Apa Itu GNU
GNU atau GNU is Not Unix adalah sebuah projek perangkat lunak yang diprakarsai
sekaligus dipimpin oleh Richald Stallman. Tujuannya adalah untuk menghasilkan
beragam aplikasi yang kompatibel dengan sistem operasi Unix, sehingga penamaan
projeknya dinamakan GNU atau GNU is Not Unix.
3. Linux atau GNU/Linux
Masyarakat yang telah mengenal baik Linux umumnya hanya menggunakan kata Linux
Oleh Muksidin
saja untuk menyebut sistem operasi tersebut. Akan tetapi, berdasarkan info dari website
GNU memberikan informasi bahwa peran Linux sebagai kernel sistem operasi hanyalah
18 % saja sedangkan aplikasi – aplikasi dari GNU Project lebih dari itu. Oleh karena itu
penamaan seharusnya menjadi GNU/Linux bukan Linux, karena di dalam sistem operasi
Linux juga menggunakan pustaka beserta beragam aplikasi dari GNU Project.
Mempelajari Linux di bangku kuliah rasanya kurang lengkap jika hanya bersifat praktis atau
praktek saja. Semisal mahasiswa dituntut untuk membuat server, dengan demikian akan
memaksakan mahasiswa untuk menggunakan beragam tool dasar seperti penggunaan paket
manajemen aplikasi (misal di ubuntu, debian) seperti dpkg, apt-get dan aptitude. Tidak hanya itu
mahasiswa pun dituntut untuk menggunakan perintah dasar atau yang biasa disebut command
line. Rasanya hal tersebut memaksa karena mahasiswa tidak mengetahui dasar – dasarnya terlebih
dahulu, sehingga proses belajar mengajar terasa tidak menarik.
Untuk mempelajari hal tersebut bukan lagi sebagai perkara gampang karena bagaimanapun
mahasiswa dituntut untuk hafal dan mampu memahami fungsi dari tool – tool tersebut sehingga
bisa menggunakan ratusan tool tersebut. Namun tuntutan tersebut sebenarnya bukanlah hal yang
wajib ketika menggunakan Linux, akan tetapi rasanya sayang karena the beautiful thing with
Linux is when you able to use command line on terminal.
Perlu diketahui, ada tiga model penggunaan atau tujuan penggunaan Linux yaitu untuk
penggunaan server, penggunaan desktop dan embedded system. Penggunaan server sejauh ini
masih banyak didominasi dengan command line usage atau menggunakan tanpa antarmuka
sebagaimana yang biasa dilakukan di Windows yang tinggal klik dan klik. Meski demikian
sekarang juga sudah dikembangkan beberapa Linux yang digunakan untuk server dengan
menggunakan antarmuka seperti ClearOS dan Zentyal. Penggunaan Linux sebagai desktop sama
persis dengan penggunaan sistem operasi Windows pada umumnya dimana di dalamnya terdapat
berbagai jenis komposisi grafis atau yang disebut dengan DE atau Desktop Environment. Tujuan
adanya DE adalah sebagaimana yang dirasakan oleh pengguna Windows atau sistem operasi
bergrafis lainnya yaitu untuk mempermudah interaksi user dengan sistem. Sehingga untuk
pengoperasiannya tidak lagi harus dengan menggunakan command line yang dirasa cukup sulit
oleh kebanyakan pengguna. Dengan menggunakan DE hampir semua aktifitas bisa dilakukan
hanya dengan klik dan klik. Penggunaan Linux yang terakhir adalah untuk embedded system.
Untuk keperluan ini hanya diambil bagian tertentu saja dari fungsi kernel sesuai dengan mesin
Oleh Muksidin
yang akan digunakan, misal untuk keperluan robotik.
Dengan demikian, setelah melalui penjelasan tersebut fungsi dari Linux selain sebagai server dan
desktop juga masih banyak lainnya terutama untuk keperluan embedded system. Sehingga sangat
disayangkan semisal mempelajari Linux hanya bersifat praktis saja, sedangkan di lingkungan
kampus yang tuntutannya adalah mahasiswa mampu berfikir secara ilmiah rasanya kurang tepat
jika mempelajari Linux hanya bersifat praktis.
Oleh karena itu, melalui tulisan singkat ini sekiranya bisa merubah metode untuk mengajar mata
kuliah Linux jika memang di kampus dibuka mata kuliah tersebut. Sebelumnya saya telah
menulis bahwa melalui tulisan ini juga akan memberikan penerangan atau sumbang sih agar
bagaimana Linux mampu menggantikan sistem operasi Windows. Ada beberapa pertanyaan yang
sekiranya harus dijawab mahasiswa sebagai hidangan pembuka agar tujuan penulisan saya bisa
tercapai.
1. Apa yang saudara ketahui dengan Linux ?
2. Apa yang saudara ketahui tentang distro Linux ?
3. Distro Linux apakah yang pernah anda pakai ?
4. Keuntungan apa yang anda peroleh setelah menggunakan distro tersebut? Jelaskan secara
mendalam
5. Kesulitan apa saja yang saudara rasakan ketika menggunakan Linu ? Jelaskan secara
mendalam
6. Bagaimana upaya anda agar anda terbiasa menggunakan Linux ?
7. Mengapa masyarakat masih awam atau tidak mengenal baik sistem operasi Linux?
8. Halangan apakah yang membuat anda jarang atau enggan menggunakan Linux ? Jelaskan
secara mendalam
9. Jika anda sudah merasakan kemudahan menggunakan Linux, bagaimanakah usaha anda
agar masyarakat bisa atau mampu menggunakan Linux dengan baik? Jelaskan secara
mendalam
Pertanyaan – pertanyaan tersebut bukanlah suatu pertanyaan teknis, karena masing – masing
jawaban merupakan pemahaman dari masing – masing mahasiswa. Adapun keuntungan dari
pertanyaan tersebut kiranya mahasiswa mampu membuka gerbang memori (jika telah
menggunakan Linux sebelumnya) tentang kemudahan dan kesulitan serta halangan yang
membuat mahasiswa enggan menggunakan Linux. Pada pertanyaan penutup, mahasiswa
Oleh Muksidin
ditekankan bagaimana peran serta setelah menggunakan Linux untuk mempopularitaskannya di
lingkungan masyarakat. Hal ini saya rasa cukup bagus untuk memigrasikan masyarakat untuk
menggunakan sistem operasi open source yaitu Linux.
Disisi lain ada beberapa hal yang perlu dipelajari juga sekaligus menjadi bahan tugas mahasiswa
yang disajikan dalam bentuk power point dan makalah. Setiap sekali pertemuan diharapkan
mahasiswa mampu mempresentasikan makalah tersebut kemudian didiskusikan kembali dengan
membuka sesi tanya jawab. Metode ini sangat bagus untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa
terkait dengan sistem operasi Linux dan semakin membuat mahasiswa tertarik untuk
menggunakan Linux. Berikut adalah bahan tugasnya,
1. Mengenal sistem operasi Linux (dari sejarah sampai lisensi yang digunakan)
2. Sistem file atau berkas di Linux
3. Kernel Linux
4. Daemon di Linux serta manajemennya
5. Perintah – perintah dasar Linux
6. DE atau Desktop Environment
7. Embedded system dengan menggunakan kernel Linux
dan masih bisa ditambahkan beberapa poin yang lain.
Pada ujian akhir semester atau UAS, setelah mahasiswa mengetahui dasar – dasar Linux.
Mahasiswa ditekankan untuk bisa membuat sesuatu dari Linux atau memanfaatkan sumber daya
yang ada. Semisal membuat server yang kemudian dipresentasikan dan dipertanggung jawabkan.
Tidak hanya itu, mahasiswa pun dituntut untuk bisa dan mampu membuat dokumentasinya yang
dimulai dari dasar teori sampai langkah – langkah praktiknya.
Metode ini memang dirasakan cukup rumit, namun sesungguhnya tidak sama sekali. Ada dua
keuntungan yang diperoleh dari metode ini yaitu mahasiswa mampu mendefinisikan dan
mendiskripsikan pemikiran ilmiahnya serta mahasiswa mampu dan bisa dalam level praktiknya.
Metode ini sekilas terbayang bahwa mahasiswa dituntut sangat aktif, karena peran dosen disini
hanya sebagai media saja.
Demikian tulisan singkat yang merupakan buah dari pemikiran saya, semoga tulisan singkat ini
bisa memberikan manfaat bagi pembaca. Akhir kata tiadalah kesempurnaan pada diri saya,
sekiranya ada hal yang kurang berkenan atau hal yang tidak pas dalam penulisan ini kritik dan
saran saya nantikan melalui email saya di [email protected].
Oleh Muksidin
Tulisan ini menggunakan
•
Ubuntu 14.04
•
Libre Office
•
Font Liberation Serif dan Ubuntu
Oleh Muksidin
Download