ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN MASALAH

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN MASALAH
PREEKLAMSI BERAT DI RSUD.Dr.WAHIDIN
SUDIRO HUSODO MOJOKERTO
EVI NUR JANNAH
1211010010
SUBJECT
Asuhan Kebidanan, IbuBersalin, PreEklamsiBerat
DESCRIPTION
PreEklamsi merupakan salah satu masalah medis yang kerap kali muncul
selama kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabkan morbiditas dan
kesakitan pada ibu.PreEklamsi pada persalinan juga masih merupakan sumber
utama penyebab kematian pada ibu.Tujuan penelitian adalah memberikan asuhan
kebidanan selama masa persalinan padaNy. “W” GIIP10001 UK 39 – 40 Minggu
dengan PreEklamsi berat.
Jenis penelitian observasional dengan responden 1 orang ibu bersalin yang
mengalami PreEklamsi Berat.Penelitian dilakukan di RSU Dr.Wahidin Sudiro
Husodo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 8 April 2015 sampai 11 April
2015.Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan
fisik.Manajemen asuhan dilakukan dengan langkah-langkah, pengkajian,
penentukan diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Hasil penelitian di ruang bersalin RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo
berdasarkan preeklamsi berat terdapat 1 orang yang mengalami Preeklamsi
Berat.Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4 hari persalinan dilakukan
secara SC dan bayi lahir dengan selamat.
Cara yang dapat diambil untuk menekan angka kematian ibu akibat dari pre
eklampsia yaitu meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pre eklamsia
dengan lebih menggali informasi tentang persalinan dengan pre eklamsi baik
melalui media masa maupun elektronik dan melalui seminar-seminar, suami lebih
mendukung ibu untuk melakukan antenatal care sehingga ibu dapat memantau
perkembangan kehamilan sampai persalinan. Tenaga kesehatan lebih mendeteksi
dini tentang kehamilan pre eklamsia dan sering mengingatkan ibu yang
mengalami pre eklampsia dengan melakukan pemantauan rutin pada ibu hamil
dengan cara jadwal ANC, pemeriksaan protein urine di setiap sebelum persalinan
untuk mendeteksi secara dini adanya preeklamsi sehingga dapat mencegah
komplikasi lain dan terjadinya kematian.
ABSTRACT
Preeclampsia is one of the medical problem that often arise during
pregnancy and purturition that can cause morbidity and pain in mother. Pre
eclampsia in porturition is also still a major sourcse of death in mother. The
purpose of this study is to provide midwifery care during porturition to Mrs. “W”
GIIP10001 gestation at age of 39-40 weeks with severe pre eclampsia.
The kind of observation with one inpartu mother as respondent who hade
severe preeclampsia. The research conducted in RSUD. Dr. Wahidin Sudiro
Husodo mojokerto on 8 april 2015 until 11 april 2015. The collecting data used
interview and physical examination. Midwifery Care management was done by
steps,of assessment, determination midwifery diagnosis of obstetrics, planning,
implementation and evaluation.
The research result in the veloskamer of RSUD. Dr. Wahidin Sudiro Husodo
based on severe preeclampsia there was one person who suffered severe
preeclampsia,after implemented midwifery care during 4 days with secio cesarean
and the baby born safely.
Ways that can be taken to redure the number of maternal mortality as a
result of preeclampsia was increased the knowledge of pregnant mothers about
preeclampsia through the mass media and electronic and through seminar,
husband should support mothers to do antenatal care so that mothers can mother
her pregnancy until parturition. health workers should be do early defect on of
preeclampsia pregnancy and often remind mothers who experience preeclampsia
with regular monitoring the pregnant mothers by way of antenatal care,the urine
protein check before each parturition for early detection of pre eclampsia. So that
to we are able prevent other complications and occurrence of tomortality.
Keyword : Midwifery care, Inpartu mothers, Severe Preeclampsia.
Contributor
Date
Edentifier
Right
Summary
: 1. Dian Irawati, S.SiT.M.Kes
2. Erfiani Mail, S.ST.,SKM
:19 Juni 2015
::Open Document
:
LATARBELAKANG
Persalinan merupakan proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup
bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentase belakang kepala,
keseimbangan diameter kepala bayi dan panggul ibu, serta dengan tenaga ibu
sendiri. Hampir sebagian besar persalinan merupakan persalinan normal hanya
sebagian kecil saja yang merupakan persalinan patologik, salah satunya kondisi
patologis tersebut adalah pre eklamsi (Bobak, 2008).
Data WHO Mencatat tahun 2013 ibu bersalin dengan pre eklamsi mencapai
68.000 dari 1 Juta persalinan hidup. Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2013 menunjukkan, angka kematian ibu (AKI) meningkat dari tahuntahun sebelumnya yaitu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dari data
yang diverifikasi tim Dinkes Provinsi Jawa Timur ditahun 2013 ini angka
kematian ibu melahirkan meningkat secara angka yakni mencapai 474 kasus ibu
meninggal saat melahirkan, dibandingkan pada tahun 2012 angka kematian ibu
melahirkan hanya 450 kasus. Menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2013 menunjukkan bahwa penyebab langsungAngka Kematian Ibu
(AKI) antara lain: perdarahan 42%,eklamsia/preekalmsia13%, abortus 11%,
infeksi 10%, partus lama/persalinan macet 9%, dan penyebab lain 15 %.
Sedangkan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Mojokerto tahun 2013 antara
lain disebabkan karena preeklamsia atau eklamsia 32,4%, perdarahan 8,1%, sepsis
atau infeksi 5,4%, partus lama 2,7% dan lain-lain 51,4% (Dinkes Kabupaten
Mojokerto, 2013). Data persalinan dengan pre eklamsia di RSUD Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto tahun 2014 sebanyak 46 orang.
Preeklamsi merupakan salah satu masalah medis yang kerap kali muncul
selama kehamilan dan persalinan dapat menyebabkan morbiditas/kesakitan pada
ibu (termasuk kejang eklamsia, perdarahan otak, odema paru, cairan di dalam
paru, gagal ginjal akut dan penggumpalan/pengentalan darah di dalam pembuluh
darah serta morbiditas pada janin (termasuk pertumbuhan janin terhambat dalam
rahim, kematian janin dalam rahim, solusio plasenta/ plasenta terlepas dari tempat
melekatnya rahim, dan kelahiran prematur). Selain itu, pre eklamsi pada
persalinan juga masih merupakan sumber utama penyebab kematian pada ibu
(Prawirohardjo, 2009).
Cara yang dapat diambil untuk menekan angka kematian ibu akibat dari pre
eklampsia yaitu meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pre eklamsia antara
lain lebih menggali informasi tentang persalinan dengan pre eklamsi baik melalui
media masa maupun elektronik dan melalui seminar-seminar, suami lebih
mendukung ibu untuk melakukan antenatal care sehingga ibu dapat memantau
perkembangan kehamilan sampai persalinan. Tenaga kesehatan lebih
meningkatkan tehnik penyuluhan tentang kehamilan pre eklamsia dan sering
mengingatkan ibu yang mengalami pre eklampsia dan melakukan pemantauan
rutin pada ibu hamil dengan pre eklamsi dengan cara jadwal ANC trimester 1
dilakukan 1 kali, trimester 2 dilakukan 1 kali dan trimester 3 dilakukan 2 kali,
pemeriksaan protein urine di setiap sebelum persalinan. Pemeriksaan antenatal
memegang peranan yang amat penting untuk dapat mengenal faktor resiko secara
dini sehingga dapat dihindari kematian atau penyakit yang tidak perlu terjadi
(Hamilton, 2008).
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian observasional dengan responden 1 orang ibu bersalin yang
mengalami.Penelitian dilakukan di RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo Kabupaten
Mojokerto pada tanggal 8 April 2015 sampai 11 April 2015.Pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik.Manajemen asuhan di
lakukan dengan langkah-langkah, pengkajian, penentukan diagnose kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian di ruangbersalin RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo
berdasarkan preeklamsi berat terdapat 1 orang yang mengalami Preeklamsi
Berat.Setelah di lakukan asuhan kebidanan selama 4 hari persalinan di lakukan
secara SC dan bayi lahir dengan selamat.
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam nifas yang terdiri dari trias yaitu hipertensi, protein urine dan edema
yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma, ibu tersebut tidak
menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya.Preeklampsia berat ditandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg, protein urinpositif
3, oliguria(urine,5gr/L), hiperlefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik,
terdapat edema dan sianosis, nyeri kepala, gangguan kesadaran. (Mochtar,
2011:143).
Pada kasus ini dari pengkajian yang telah di tegakkan diagnosa kebidanan
yaitu Ny. W GIIP10001 UK 39 – 40 Minggu,Tunggal, hidup, intra uterin, letkep,
keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan Pre eklampsi berat.
Masalah yang timbul pada Ny.W adalah kecemasan kecemasan pada pasien
terhadap keadaannya.Dari masalah yang timbul maka kebutuhan yang di berikan
yaitu dukungan motivasi baik dari suami, keluarga maupun tenaga kesehatan.
Persalinan adalah keluarnya/lahirnya janin dan plasenta dari rahim (Rustam,
2005). Persalinan/partus merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar
(Sarwono, 2009).
Pada kasus Ny. W GIIP10001 UK 39 – 40 Minggu, Tunggal, hidup, intra
uterin, letkep, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan
Preeklampsi berat ini rencana tindakan yang di berikan adalah tindakan yang
sesuai dengan diagnosa dan prioritas masalah yang di temukan untuk
mengantisipasi terjadinya masalah yang lebih buruk. Dimana perencanaan yang di
lakukan pada Ny. W GIIP10001 UK 39 – 40 Minggu,Tunggal, hidup, intra uterin,
letkep, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan Pre
eklampsi berat yaitu melakukan pendekatan pada klien, menjelaskan tentang
kondisi klien, mengobservasi tanda-tanda vital ibu dan kemajuan persalinan,
mengobservasi keadaan janin, membantu ibu untuk memenuhi kebutuhannya,
misal makan dan minum, melakukan kolaborasi dengan tim medis (dr.SPOG)
dalam pemberian terapi.
Pada kasus ini di laksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah
direncanakan sehingga di harapkan preeklamsi berat teratasi dengan baik. Di
dalam teori bidan melaksanakan proses kebidanan sesuai dengan kewenangannya.
Dalam praktek lapangan bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai apa yang
sudah di rencanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang menyimpang dari
rencana sebelumnya.
Setelah di lakukan Asuhan kebidanan selama 4hari pada tanggal 8 April
2015 sampai 11 April 2015 pada Ny. W GIIP10001 UK 39 – 40 Minggu,Tunggal,
hidup, intra uterin, letkep, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik
dengan Pre eklampsi berat di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto,
maka hasil asuhan yang di dapat yaitu setelah di lakukan kolaborasi dengan
dr.SpOg dalam tindakan SC tensi menurun, cemas berkurang dan bayi lahir
selamat dengan berat lahir 4100 gram, panjang badan 51 cm, jenis kelamin lakilaki, dan apgar skore 7-8.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Kabupaten Mojokerto selama 4 hari di dapatkan bahwa asuhan kebidanan
pada Ny. W GIIP10001 UK 39 – 40 Minggu,Tunggal, hidup, intra uterin, letkep,
keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklamsi berat
berhasil setelah dilakukan kolaborasi dengan dr.SpOg dalam tindakan SC tensi
menurun cemas berkurang dan bayi lahir selamat.
REKOMENDASI
Pasien diharapkan setelah ini bisa lebih mengerti tentang preeklamsi berat
yang terjadi pada masa kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta mengetahui
dampak yang akan di timbulkan jika terjadi preeklamsi berat. Pasien mempunyai
hak untuk menanyakan sejelas-jelasnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan
keadaan preeklamsi berat yang di alaminya sekarang kepada tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan.Sedangkan bagi profesi di harapkan bahan
pertimbangan bagi profesi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklamsi berat.
Dan bagi institusi pendidikan di rumah sakit. Di harapkan agar rumah sakit dapat
lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan
khususnya pada kasus ibu bersalin dengan preeklamsi berat yaitu dengan cara
melakukan deteksi dini adanya preeklamsi berat baik dengan pemeriksaan
kehamilan maupun instrumen lain.Sedangkan bagi institusi majapait di harapkan
dengan adanya study kasus bisa bermanfaat untuk refrensi dan angka di jadikan
acuan bagi adik tingkat yang ingin mengambil kasus yang sama.
ALAMATCORRESPONDENSI :
Email
: [email protected]
No.HP
: 085785460038-0853336147420
Alamat
:Jalan Brigjen Katamso Gang AL-hidayah NO.3 RT.004/RW.017
Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang – Kabupaten Lumajang, Kode
Pos 67311
Download