Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN 2302-0164 pp. 20- 29 10 Pages PENGARUH PROFITABILITAS DAN SET KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Budi Safatul Anam1, Muhammad Arfan2, M. Shabri3 1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Magister AkuntansiUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh. Abstract: This study aims to: 1. examine and analyze the effect of profitability and the investment opportunity set jointly against a cash dividend policy on manufacturing companies. 2. Examine and analyze the level of influence the profitability of the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia. 3. Examine and analyze the effect of the investment opportunity set against a cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia. The population used in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange within the period from 2007 to 2011 with the established criteria, namely: 1. The manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the years 2007 to 2011 which shown by the financial statements in ICMD. 2. During 5 (five) consecutive years (2007-2011) the company made payments of cash dividends. Based on these criteria, the number of panel data (pooling data) eligible population as many as 262 companies. The analytical method used in this research is path analysis (path analysis) using SPSS software.The results showed: (1) profitability and the investment opportunity set jointly has very weak influence on the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia from 2007 to 2011. (2) Profitability negatively affect the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia period 2007-2011. (3) Investment Opportunity Set positively affects cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia period 2007-2011. Keywords: Profitability, Investment Opportunity Set and Cash Dividend Policy Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1. menguji dan menganalisis pengaruh dan profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur. 2. Menguji dan menganalisis besarnya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di indonesia. 3. Menguji dan menganalisis besarnya pengaruh set kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam rentang waktu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu: 1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2007-2011 yang ditunjukkan dengan adanya laporan keuangan ICMD. 2.selama 5 (lima) tahun berturut-turut (2007-2011) perusahaan melakukan pembayaran deviden tunai. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah data panel (pooling data) populasi yang memenuhi kriteria sebanyak 262 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia 2007-2011. (2) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan deviden tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. (3) Set kesempatan Investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. Kata kunci: Profitabilitas, Set Kesempatan Investasi, dan Kebijakan Dividen Tunai. PENDAHULUAN Masyarakat saat ini sudah mulai tertarik untuk menjadi investor saham. Sudah tentu Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 20 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala investor dalam membeli saham mengharapkan kebijakan tingkat pengembalian (return) yang yang manufaktur besarnya minimal sama dengan tingkat bunga Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap deposito yang diperoleh saat itu. Dalam hal ini kebijakan deviden tunai pada perusahaan return yang diharapkan itu adalah dalam bentuk manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. (3) dividen. Set kesempatan Investasi berpengaruh positif Untuk memperoleh return yang dividen di tunai pada Indonesia 2007-2011. terhadap informasi akuntansi yang terdapat di laporan perusahaan manufaktur di Indonesia periode keuangan perusahaan go public. Dividen akan 2007-2011. indikator untuk KAJIAN PUSTAKA pemberian dividen merupakan suatu isyarat Dividen penting mengenai kinerja perusahaan dari sudut pandang investor. pada Menurut Stice, Stice dan Skousen (2005:902) kasus tunai meningkatkan kesejahteraan bagi investor di samping itu juga Dalam dividen (2) diharapkan investor harus mampu menganalisa menjadi kebijakan perusahaan perusahaan mengartikan dividen sebagai yang pembagian laba kepada para pemegang saham membukukan laba akan tetapi pembagian perusahaan sebanding dengan jumlah saham dividennya rendah, hal ini disebabkan karena yang dipegang oleh masing-masing pemilik. manajemen lebih concern terhadap kelangsungan hidup perusahaan, sehingga Dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan jenis perusahaan akan melakukan penahanan laba pembayarannya tergantung kepada kebijakan (retained earning) untuk menjalankan ekspansi pimpinan. atau membutuhkan dana untuk membiayai Dividen dapat berupa uang tunai, operasi perusahaan, sementara di sisi lain, properti, stock split, scrip, likuidasi maupun investor mengharapkan suatu kebijakan yang saham. Dividen tunai (cash dividend) umumnya tepat dalam menentukan laba yang dibagikan lebih dalam bentuk dividen. Kondisi inilah yang dibandingkan dengan jenis dividen lainnya. dipandang teori agency sebagai menarik bagi pemegang saham konflik kepentingan antara prinsipal dan agen (Jensen Jenis-Jenis Dividen & Mecling, 1976). Konflik kepentingan ini Menurut Baridwan (2004:429), dividen yang mengakibatkan dibagikan oleh perusahaan dapat terbagi dalam timbulnya biaya keagenan (agency cost). Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa jenis, yaitu: 1).Dividen tunai (cash dividend), 2).Dividen saham(stock dividend), dan menganalisis pengaruh(1) Profitabilitas dan 3).Dividen set kesempatan investasi secara bersama-sama 4).Dividen scrip, 5).Dividen saham pecahan memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap (stock split), 6).Dividen likuidasi (Liquidating 21 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016 properti (property dividend), Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dividend) Set/IOS), profitabilitas, ROA, size, leverage dan harga saham. Disamping itu ada faktorfaktor Langkah-langkah Pembayaran Dividen Adapun diperhatikan rincian dalam taanggal pembayaran lain diduga dapat mempengaruhi yang kebijakan dividen yaitu kebiasaan yang berlaku dividen di negara tempat perusahaan tersebut berada. menurut Sinuraya(1999:130) adalah sebagai Bukti berikut: a).Tanggal pengumuman (declaration umumnya perusahaan di Amerika Serikat date), b).Tanggal pencatatan (date of record), cenderung memberikan dividen yang tetap c).Tanggal jumlahnya atau meningkat secara konstan dari cum-dividend, dividend, e)Tanggal d).Tanggal pembayaran ex- (payment empiris menunjukkan bahwa pada waktu kewaktu, (Atmaja, 1999:289). date). Profitabilitas. Hanafi (2004) mengemukakan bahwa Kebijakan Dividen Menurut Sadalia (2010), pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan diputuskan oleh dewan komisaris. Komisaris menghasilkan umumnya penjualan, aktiva, dan modal saham tertentu mengadakan pertemuan untuk keuntungan pada dalam tingkat menentukan jumlah dividen yang akan dibayar, Profitabilitas dapat di ukur dengan dalam menentukan jumlah dividen yang akan berbagai macam rasio seperti: Return on dibagikan perlu mengevaluasi posisi keuangan Investment (ROI), Return on Equity (ROE), periode yang lalu dan posisi yang akan datang. Return on Assets (ROA), Return on Sales (ROS), Earnings per Share (EPS), dan Basic Earnings Power (BES). Teori Kebijakan Dividen Menurut Naveli (1989), secara umum Penelitian ini menggunakan proksi kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan ROE sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu: Pertimbangan utama karena ROE merupakan 1).Constant Dividend Payout Ratio, 2). Stable turunan dari ROI sehingga hasilnya merupakan Per Share Dividend, 3).Reguler Dividend Plus hasil Extra. profitabilitas (Suharli, 2007). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Faktor-faktor kebijakan dividen Set yang dapat Kesempatan lebih menggambarkan Investasi (Investment Opportunity Set) yang mempengaruhi diantaranya yaitu Kallapur dan Trombley (2001) set menyimpulkan bahwa IOS adalah keputusan kesempatan investasi (Investment Opportunity investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 22 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan turut melakukan pembayaran dividen tunai. datang. Berdasarkan kriteria tersebut, maka Endiana, Budiartha, dan Estika (2012) didapatlah jumlah populasinya sebanyak 262 mengungkapkan bahwa variabel IOS dapat perusahaan. Metode analisis yang digunakan diukur dengan tujuh proksi tunggal yang dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path berbasis harga dan investasi yang dapat Analysis) dirumuskan sebagai berikut: 1). Rasio Market to Book Value of Assets (MVA/BVA), yang Operasionalisasi Variabel dihitung dengan rumus sebagai berikut, yaitu: Variabel Dependen = Kebijakan dividen adalah keputusan ( Total Aktiva – Total Ekuitas + (Jlh Saham manajemen perusahaan terbuka yang terdaftar beredar x Closing Price))/ Total Aktiva, 2). di BEI berkaitan dengan pembagian dividen Rasio Market to Book Value of Equity kepada para pemegang saham atas laba yang (MVA/BVE), 3). Price to Earnings Ratio (PER), dihasilkan. Kebijakan dividen dalam penelitian 4).Rasio Capital Expenditure to Book Value of ini diproksi melalui dividend payout ratio Assets Capital (DPR), yaitu rasio antara dividend per share Assets (DPS) dengan earning per share (EPS). DPR (CAPMVA), 6). Rasio Firm Value to Book mengukur bagian laba yang diperoleh untuk per Value of Property, Plant and Equiptment lembar saham umum yang akan dibayarkan (VPPE), 7). Rasio Current Assets to Net Sales dalam bentuk dividen (Munawir, 2002: 263) MVA/BVA (CAPBVA), Expenditure to 5). Market Rasio Value of (CAONS). Variabel Independen 1. Profitabilitas (X1) METODE PENELITIAN Menurut Penelitian ini termasuk ke dalam jenis Suharli (2004) pengujian hipotesis (hypothesis testing), yaitu mengungkapkan bahwa laba yang diperoleh jenis dari selisih antara harta masuk (pendapatan dan penelitian yang independen, yaitu kesempatan investasi menguji profitabilitas variable set keuntungan) dan harta keluar (beban dan variabel kerugian). Untuk mengukur profitability ada 2 dan terhadap rasio, yaitu: ROI (return on investment) dan dependen, yaitu kebijakan dividen tunai. Populasi dalam penelitian ini adalah ROE (return on equity). Penelitian ini menggunakan proksi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang ROE sebagau ukuran profitabilitas perusahaan. ditetapkan, yaitu: 1). perusahaan manufaktur Pertimbangan utama karena ROE merupakan yang terdaftar di BEI turunan dari ROI sehingga hasilnya merupakan tahun 2007-2011dengan kriteria dalam rentang tahun 2007-2011, 2).selama 5 (lima) tahun berturut23 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016 hasil yang dapat lebih menggambarkan Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala profitabilitas (Suryani, 2012:21). (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen) (Akdon, 2011:116). 2. Set Kesempatan Investasi (X2) IOS merupakan hal yang tidak dapat Model analisis jalur yang digunakan diamati, maka diperlukan proksi untuk dapat dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai menjelaskan berikut: hubungan dengan variable- Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ε variabel lain. Pengukuran variabel IOS yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Dimana: menggunakan Rasio Market to Book Value of Y = Kebijakan Dividen Tunai Assets (MVA/BVA) yang paling informatif dan ρyx1,2 = Koefisien Jalur (path lebih baik serta sesuai dengan tujuan penelitian coefficient) untuk variabel X1,2 ini dan mencerminkan adanya peluang investasi X1 = Profitabilitas bagi suatu perusahaan melalui kesempatan X2 = Set Kesempatan Investasi adanya tambahan modal nilai investasi riil ε = Standard Error berupa aktiva tetap (Adam dan Goyal, 2000). Rancangan Pengujian Hipotesis Dalam Metode Analisis penelitian ini, untuk Metode analisis yang digunakan dalam menentukan menerima atau menolak hipotesis penelitian ini adalah Path Analysis (analisis yang diajukan, maka yang pertama dilakukan jalur) dengan menggunakan software SPSS. adalah pengujian hipotesis secara bersama-sama Manfaat model path analysis (analisis jalur) ini (simultan), yaitu untuk mengetahui besarnya digunakan besarnya pengaruh profitabilitas sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh investasi secara koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari kebijakan dividen tunai. untuk mengetahui hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y (Akdon, 2011:115). dan set kebijakan bersama-sama terhadap Yang kedua pengujian hipotesis secara individual (parsial), yaitu untuk mengetahui Pada dasarnya koefisien jalur adalah besarnya pengaruh profitabilitas terhadap koefisien regresi yang distandarkan yaitu kebijakan dividen tunai, dan yang ketiga adalah koefisien regresi yang dihitung dari basis data pengujian hipotesis secara individual (parsial), yang telah diset dalam angka baku atau Z-score yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh set (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan kesempatan standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang dividen tunai. distandarkan (standardized path coefficient) ini a.Untuk hipotesis satu ,jika H01 : ρYX1 = ρYX2 = digunakan 0 atau untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas investasi terhadap kebijakan R = 0 : H0 diterima (Ha ditolak).Jika paling sedikit ada satu ρYi ≠ 0 (i = X1, X2,) Volume 5, No. 3, Agustus 2016 atau R - 24 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ≠ 0 : H0 ditolak (Ha diterima). variabel independen secara parsial dalam H0 diterima (Ha ditolak) artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel menjelaskan variasi variabel dependen dan sebaliknya. dependen, Besarnya kecilnya korelasi variabel sedangkan H0 ditolak (Ha diterima) artinya independen variabel ditentukan dengan menggunakan klasifikasi dependen secara bersama-sama terhadap variabel berpengaruh terhadap variabel independen. Sarwono (2007:35) sebagai berikut: b.Untuk hipotesis dua, H02 : ρYX1 = 0 0-0,25 Profitabilitas tidak berpengaruh kebijakan dividen tunai pada dependen : Korelasi sangat lemah terhadap > 0,25-0,50 : Korelasi cukup perusahaan > 0,50-0,75 : Korelasi kuat > 0,75-1,00 : Korelasi sangat kuat manufaktur di Indonesia. Ha2 : ρYX1 ≠ 0 Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dapat diklasifikasikan besar kecilnya pengaruh dividen tunai pada perusahaan manufaktur di variabel independen terhadap variabel dependen Indonesia. dengan menggunakan koefisien determinasi c.Untuk hipotesis tiga, H03 : ρYX2 = 0 (R2) dengan cara mengkuadratkan keofisien Set kesempatan investasi tidak berpengaruh korelasi sebagai berikut: terhadap 0-0,063 : Sangat lemah kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. > 0,063-0,25 : Cukup Ha3 : ρYX2 ≠ 0 > 0,25-0,56 : Kuat Set kesempatan investasi berpengaruh terhadap > 0,56-1,00 : Sangat kuat kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam Untuk mengetahui besarnya (kuatnya) pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen digunakan nilai model penelitian (ε) dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: ε = 1- R2 koefisien determinasi masing-masing variabel independen. Nilai koefisiensi determinasi masing-masing variabel independen dihitung HASIL PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis dengan cara mengkuadratkan koefisien jalur Penelitian ini menggunakan seluruh masing-masing variabel independen tersebut populasi, maka untuk pengujian hipotesis tidak (ρYX1)2 atau Ri2. Koefisien determinasi terletak dilakukan uji signifikansi, baik uji-t (untuk dalam interval 0 ≤ (ρYXi)2 ≤ 1 atau 0 ≤ Ri2 ≤ 1. pengaruh secara parsial) maupun uji-F (untuk Apabila (ρYXi)2 atau Ri2 sama dengan atau pengaruh secara bersama-sama). Analisis jalur mendekati 1 semakin besar proporsi sumbangan digunakan 25 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016 untuk mendapatkan nilai-nilai Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala koefisien jalur dan koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa profitabilitas dan set sesungguhnya. kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah dalam Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan menjelaskan kebijakan dividen tunai pada Investasi Terhadap Kebijakan Dividen Tunai perusahaan manufaktur periode 2007-2011. Secara Bersama-sama. Dapat kita lihat dari tabel 1 berikut: Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Tabel 1. Pengaruh Profitabilitas dan Set R Dividen Tunai. Kesempatan Investasi secara bersama- Besarnya sama terhadap Kebijakan Deviden terhadap variabel kebijakan dividen tunai Tunai ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien jalur. R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate korelasi Berdasarkan variabel Tabel.2 dapat profitabilitas dilihat koefisien jalur ROE adalah sebesar 0,021a 0,049 0,041 81,84506 nilai -0,06 yang memiliki makna bahwa jika variabel a. Predictors: (constant), ROE, IOS Sumber: Data Diolah (2015) profitabilitas naik sebesar 100%, maka nilai Berdasarkan tabel, nilai R ≠ 0 yaitu 0,221 memiliki makna profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai kebijakan dividen tunai akan turun sebesar 6% pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011. Nilai R square diperoleh sebesar (-0,06)2 = 0,0036 atau menunjukkan perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0, diperoleh nilai R2 = 0,049 (lihat Lampiran 5). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,049 memiliki makna bahwa 4,9% variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen tunai dapat sebesar 0,036%. Hal bahwa profitabilitas ini tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen tunai atau memiliki pengaruh yang sangat lemah. Dengan kata lain lain variabel profitabilitas kurang mampu/dapat menjelaskan variasi kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011. dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel independen yaitu profitabilitas dan set kesempatan investasi. Ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama dapat menjelaskan perubahan kebijakan dividen tunai sebesar 4,9%, dan sisanya sebesar 95,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitian ini. Hal ini Pengaruh Set Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Deviden Tunai Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat nilai koefisien jalur adalah sebesar 0,221. Dengan kata lain, koefisien regresi 0,221 memiliki makna bahwa jika variabel set kesempatan investasi naik sebesar 100% maka nilai kebijakan dividen tunai akan naik sebesar Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 26 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 22,1% pada perusahaan manufaktur periode 0,06)2 2007-2011. menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki = 0,0036 atau 0,36%. Hal ini Besarnya variasi variabel terikat yang pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas dividen tunai yaitu sebesar 0,36%, sedangkan ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang 99,64% dapat dilihat dari nilai R square yang diperoleh termasuk set kesempatan investasi dan variabel- sebesar (0,221)2 = 0,0488 atau sebesar 4,88%. variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam Hal ini menunjukkan bahwa set kesempatan model penelitian ini. dijelaskan oleh variabel lainnya, investasi memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu 4,88%, Pengaruh sedangkan 95,11% dijelaskan oleh variabel lain terhadap Kebijakan Dividen Tunai Set Kesempatan Investasi yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Pengaruh set kesempatan investasi Dengan kata lain variabel set kesempatan terhadap kebijakan dividen tunai ditunjukkan investasi kurang mampu menjelaskan variasi oleh koefisien determinasi (ρYX2)2 sebesar kebijakan (0,221)2 = 0,0489. Hal ini menunjukkan bahwa dividen tunai pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011. set kesempatan investasi berpengaruh sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN sebesar Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan dikatakan bahwa 4,89% nilai kebijakan dividen Investasi Secara Bersama-sama terhadap tunai dapat dijelaskan oleh set kesempatan Kebijakan Dividen Tunai. investasi, sedangkan 95,11% dijelaskan oleh Nilai sebesar koefisien 0.049 determinasi menunjukkan (R2) bahwa variabel 0,0489. lain, Dengan demikian termasuk dapat didalamnya profitabilitas. Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap KESIMPULAN DAN SARAN kebijakan Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik dividen tunai sebesar 0.049, sedangkan sisanya sebesar 0.951 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini . beberapa kesimpulan,yaitu: 1. Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan 2. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Dividen Tunai Besarnya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai ditunjukkan oleh koefisien determinasi (ρYX1) sebesar (2 27 - dividen tunai. Volume 5, No. 3,Agustus 2016 kebijakan dividen tunai. 3. Set kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Saran Pertumbuhan Penjualan di Setiap Siklus Untuk para investor dan calon investor agar Hidup pada Hubungan IOS dengan dapat yang Dividen Tunai. E-Journal Ekonomi & mempengaruhi kebijakan deviden tunai pada Bisnis Universitas Udayana. Vol. 1, No. perusahaan manufaktur, baik faktor internal 1:1-20. menganalisis faktor-faktor seperti: likuiditas perusahaan, tingkat laba, Hanafi, M. Mamduh. 2004. Manajemen kebutuhan dana untuk membayar utang,tingkat Keuangan. Yogyakarta: BPFE. ekspansi perusahaan, dan stabilitas perusahaan, Jensen, Michael C dan William H. Meckeling. maupun faktor eksternal, seperti: pajak atas 1976. Theory of The Firm: Mnagerial dividen, pajak atas capital gain, akses ke pasar Behavior, Agency Costs and Ownership modal, peraturan perundang-undangan, dan Structure. tingkat inflasi. Ecinomics. Vol. 3, No. 4:305-360. Bagi peneliti di masa yang akan Journal of Financial Kallapur, Sanjay dan Mark A. Trombley. 2001. datang dapat menggunakan variabel-variabel The Investment Opportunity lain di luar penelitian ini, mengambil rentang Determinants, waktu yang lebih lama serta mengambil objek Measurement. Managerial Finance, Vol. penelitian pada perusahaan yang lain di luar 27, No. 3: 3-15. Consequences Set: and Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. perusahaan manufaktur. Yogyakarta: Liberty. Naveli, Raymond P. 1989. Fundamentals of DAFTAR KEPUSTAKAAN Managerial Finance. Cincinnati Ohio: Adam, Tim dan Vidhan K. Goyal. 2007. The Investment Opportunity Set and Its Proxy Variables: Theory and Evidence. Working Paper. Hongkong University of Science and Technology Akdon. 2011. Cara Memaknai Path Lukas Setia. Analysis 1999. dan (Analisis Zaki. 2004. 2010. Medan: USU Press. Sinuraya, Murthada. 1999. Buku Keuangan Seri Teori Manejemen Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Ekomomi Universitas Indonesia. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Baridwan, Sadalia, Irfenti. 2010. Manajemen Keuangan. Manajemen Menggunakan Jalur). Bandung: Alfabeta. Atmaja, South Western Publishing. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE. Endiana, I Dewa Made, I Ketut Budiartha, dan I.B. Putra Astika. 2012. Pengaruh Stice, E.K., J.D Stice, dan K. F Skousen. 2005. Intermediate Accounting, 15th edition. Cincinati Ohio: South-Western Publishing. Suharli,M. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 28 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1: 9-17. Sujoko dan U. Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor terhadap Intern dan Faktor Ekstern Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 1: 41-48. Suryani, Emmi. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Arus Kas Operasi, dan Arus Kas Bebas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur terdaftar di BEI 2005-2009. Tesis. Banda Aceh: Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala. 29 - Volume 5, No. 3,Agustus 2016