Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015 ISSN 0854-2172 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT Sri Utami Ningtiyanti SD Negeri 05 Pasarbatang Brebes, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang benda-benda langit dan untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar mengenal berbagai benda langit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bertempat di SD N 05 Pasarbatang Kabupaten Brebes dengan subjek penelitian yaitu 29 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan kelas 1 SD. Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik pengamatan, catatan lapangan, kuisioner, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari hasil tes siswa, sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menghitung data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. Hasil penelitian penggunaan media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang benda-benda langit dan penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar mengenal berbagai benda langit. © 2015 Dinamika Kata Kunci: Aktivitas Siswa; Media Gambar; Pemahaman PENDAHULUAN Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam kegiatan belajar agar siswa lebih mudah mengerti terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Salah satu media yang sering digunakan adalah media gambar. Media gambar merupakan media visual yang dapat membantu pendidik menyampaikan pesan secara konkret sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. Menurut Sadiman (2011) gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. Media gambar termasuk media grafis yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan, pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Syarat media gambar antara lain : (1) Autentik, artinya gambar tersebut harus jujur melukiskan situasi seperti kalau orang yang melihat benda sebenarnya, (2) Sederhana, artinya komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan pint-point pokok dalam gambar, (3) Ukuran relatif, artinya gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/ benda sebenarnya, (4) Gambar sebaiknya mengandung 35 Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 gerak atau perbuatan, (5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, (6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Pembelajaran menggunakan gambar adalah suatu model pembelajaran yang merupakan suatu inovasi yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan cara membuat gambar yang ada di berbagai media dan lingkungan sekitar. Dalam pembelajaran IPA di sekolah gambar sangat baik digunakan dan diterapkan dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran karena media gambar ini cenderung sangat menarik hati para siswa, sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin mengetahui tentang gambar yang dijelaskan dan pendidikpun dapat menyampaikan materi dengan optimal melalui media gambar tersebut. Adapun manfaat media gambar dalam pembelajaran adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide, dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa verbal, namun dapat memberikan pesan. Setiap materi pelajaran IPA berisi sejumlah konsep yang harus dipahami siswa, penggunaan media gambar dapat membantu dalam menjelaskan konsep materi karena gambar dapat menyampaikan pesan melalui simbol-simbol komunikasi visual. Sehingga siswa lebih mudah dalam memahami dan mengerti materi yang disampaikan pendidik. Gambar yang baik sebagai media pendidikan adalah gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan seharihari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena selama pembelajaran guru banyak memberikan ceramah tentang materi. Sehingga aktivitas yang dilakukan siswa biasanya hanya mendengar dan mencatat, siswa jarang bertanya atau mengemukakan pendapat. Kemudian berdasarkan dari hasil nilai ulangan harian siswa kelas 1 SD pada kompetensi dasar Mengenal Berbagai Benda Langit melalui Pengamatan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Dari 29 siswa hanya 62% atau 18 siswa yang tuntas, dengan ratarata nilai 72,4. Benda langit merupakan benda yang selalu ada di langit. Benda langit dibagi menjadi dua macam yaitu benda langit pada siang hari dan malam hari (Murtie, 2014). Demikianlah guru dirasa perlu untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar dapat mengetahui sejauh mana kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dan memperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Penelitian tindakan kelas juga berfungsi sebagai alat untuk melihat berbagai kesulitan yang dialami oleh peserta didik saat belajar, sehingga guru dapat mencari solusi untuk memecahkan berbagai masalah dan meningkatkan hasil yang dicapai dalam setiap pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan media pembelajaran yang tepat, dimana dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, karena dengan keaktifan ini siswa dapat lebih memahami, mendalami dari pengalaman yang ia peroleh dengan keaktifannya. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar. Media gambar dapatmemudahkan peserta didik untuk 36 Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 memahami konsep materi pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai benda langit. Rumusan penelitian ini yaitu apakah penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang Benda-benda Langit? apakah penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar Mengenal Berbagai Benda Langit? Sedangkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang Benda-benda Langit dan untuk mengetahui apakah penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar Mengenal Berbagai Benda Langit. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (2010) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bertempat di SD N 05 Pasarbatang Kabupaten Brebes dengan subjek penelitian yaitu 29 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan kelas 1. Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik pengamatan, catatan lapangan, kuisioner, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari hasil tes siswa, sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menghitung data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilaksanakan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar, materi pembelajaran disampaikan oleh guru hanya dengan ceramah saja.Setelah dilakukan proses pembelajaran, guru menganalisa hasil proses pembelajaran dengan mengadakan tes soal tertulis. Kondisi awal kelas 1 SD dapat digambarkan sebagai berikut, pada saat proses pembelajaran ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Ketika guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang tidak bisa menjawab, kemudian siswa enggan bertanya bila ada penjelasan yang belum dipahami. Untuk menganalisa nilai hasil belajar siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan media gambar, penulis menggunakan nilai ulangan harian pada kompetensi dasar Mengenal berbagai Benda Langit melalui Pengamatan. Berikut ini adalah daftar nilai siswa kelas 1 sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini: Tabel 1. Nilai Pra Siklus Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Ketuntasan klasikal (%) Pra Siklus 85 50 72,4 62% Sumber: Daftar nilai siswa Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas sebelum dilakukan tindakan adalah 72,4, dan ketuntasan belajar adalah 62%. Hal tersebut berarti masih banyak siswa 37 Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 yang mendapat nilai dibawah KKM (75) maka dari itu dilakukan perbaikan pembelajaran pada kompetensi dasar Mengenal berbagai Benda Langit melalui Pengamatan dengan penggunaan Media Gambar. Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun instrumen penelitian, antara lain: (a) Perangkat Pembelajaran, Berupa RPP Siklus I (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesui dengan skenario pembelajaran dengan penggunaan Media Gambar, (b) Membuat soal tes formatif yang dikerjakan secara individu, (c) Penyusunan Lembar Observasi, digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I, berisi butir-butir sasaran tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan berupa pelaksanaan skenario perbaikan pembelajaran yang telah direncanakan. Siklus I dilaksanakan dengan penggunaan Media Gambar. Secara garis besar kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berikut penjelasan masing-masing kegiatan: a. Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, berdoa bersama, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, memberikan motivasi, dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi: 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; 2) Siswa diminta untuk menceritakan apa yang mereka ketahui tentang benda-benda langit; 3) Guru menjelaskan materi menggunakan media gambar tentang benda-benda langit; 4) Secara bergantian siswa diminta untuk menjelaskan isi gambar di depan kelas; 5) Kemudian guru mengadakan tanya jawab dari hasil penjelasan yang sudah diberikan oleh guru; 6) Guru memberikan soal tes kompetensi dasar Mengenal Berbagai Benda Langit dan dikerjakan oleh siswa secara individu. Kegiatan ini diadakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar dan memahami materi. c. Kegiatan Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru memberikan kesempatan bertanya dan membimbing siswa menarik kesimpulan. 3. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. 4. Refleksi Tahap selanjutnya adalah mengadakan refleksi yaitu mengulas, membahas dan megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan Media Gambar pada siklus I dapat dikatakan cukup baik, namun masih ada beberapa kendala. Kendala yang dimaksud yaitu: a) Siswa enggan untuk bertanya seputar materi yang belum dipahami; b) Siswa masih merasa canggung ketika siswa diminta untuk menjelaskan isi gambar. Melihat kendala-kendala tersebut maka perlu dilakukan tindakan perbaikan agar pembelajaran dan hasil pada siklus II bisa lebih optimal. 38 Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 Siklus II 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan perencanaan siklus I. Siklus II merupakan upaya perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan siklus I. Semua tahapan yang dilakukan sama, hanya saja pada siklus II ada beberapa hal yang perlu ditekankan dan ditambahkan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, yaitu: a. Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, siswa dituntut lebih serius dan fokus dalam proses pembelajaran sehingga dapat menjawab tes yang diberikan selanjutnya, tidak lupa juga penelliti memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih semangat belajar. b. Agar siswa lebih aktif mengikuti pelajaran di kelas, maka peneliti akan menekankan agar siswa aktif bertanya. Disamping itu peneliti lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswa yang tidak serius dalam mengikuti pelajaran. c. Melatih siswa berkomunikasi agar siswa berani mengemukakan pendapat tanpa rasa canggung. 2. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. a. Kegiatan Awal Guru mengucapkan salam, berdoa bersama,memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, memberikan motivasi, kemudian guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar materi pada pertemuan sebelumnya. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi: 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; 2) Siswa diminta untuk menceritakan apa yang mereka ketahui tentang benda-benda langit; 3) Guru menjelaskan materi menggunakan media gambar tentang benda-benda langit; 4) Secara bergantian siswa diminta untuk menjelaskan isi gambar di depan kelas; 5) Kemudian guru mengadakan tanya jawab dari hasil penjelasan yang sudah diberikan oleh guru; 6) Guru memberikan soal tes kompetensi dasar Mengenal Berbagai Benda Langit dan dikerjakan oleh siswa secara individu. Kegiatan ini diadakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar dan memahami materi. c. Kegiatan Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru membimbing siswa menarik kesimpulan. 3. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Selanjutnya hasil observasi pada siklus II dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I apakah ada peningkatan atau tidak. 4. Refleksi Refleksi dilaksanakan setiap akhir siklus, dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan/ kendala yang akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki pada pembelajaran siklus II dan hasilnya siswa lebih tertib, kondusif, aktif, dapat memahami materi dengan baik dan nilai siswa meningkat. Nilai hasil belajar siswa dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat tabel sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Nilai Belajar Siswa (Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II) Pra Siklus Rata-rata % 72,40 62 Siklus I Rata-rata 77,50 39 % 72 Siklus II Rata-rata % 83,10 86 Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Hasil Nilai Belajar Siswa Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa dapat digambarkan pada Gambar 2 berikut: Gambar 2. Hasil Aktivitas Belajar Siswa SIMPULAN Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang Benda-benda Langit di kelas 1 SD, yang di lihat dari nilai tes formatif siswa yang mengalami peningkatan. Pada pra siklus nilai rata-rata adalah 72,4, pada siklus I meningkat menjadi 77,5 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 83,1. Kemudian ketuntasan klasikal pra siklus yaitu 62%, dan meningkat pada siklus I menjadi 72% kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 86%. Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi dasar Mengenal Berbagai Benda Langit melalui Pengamatan di kelas 1 SD, yang di lihat dari persentase aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan yang semakin baik dan mengalami peningkatan. 40 Jurnal Dinamika. Vol. 5, No. 3, Juli 2015 UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan SD N 05 Pasarbatang Kabupaten Brebes, siswa kelas 1 SD N 05 Pasarbatang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta. Murtie,Afin. 2014. RPAT untuk SD (Cerdas Interaktif) Sadiman, dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. 41