Madya 3-2 (pegangan guru) - TJC IA

advertisement
BB UU K
KU
U
P
PE
EG
G AANNGGA AN N G G
U R
UU
R U
Madya
Tahun 3
Buku
Anak Domba Allah
2
Dunia Sekitar Kita
Amanat seorang guru diemban
dengan rasa simpati,
dengan teladan,
dengan segala cara untuk memberikan pengaruh untuk membangkitkan pandangan murid,
untuk memberikan dorongan pada pikiran mereka...
Guru-guru yang agung mengatakan:
“Benih itu bagaikan kata-kata.”
Guru yang sejati
mengaduk tanah
dan
menaburkan benih.
John Milton Gregory
Buku Pegangan Guru
Madya
Anak Domba
Allah
Tahun 3 Buku 2
(Oktober/November/Desember)
DAFTAR ISI
Sumber Pedoman Guru
Garis Besar Pelajaran
Prosedur Mengajar
Beberapa Saran Yang Membantu
Kebutuhan Dan Karakteristik Murid-Murid Anda
Ayat Hafalan
Tugas Membaca Alkitab
ii
viii
xi
xii
xiv
xv
Pelajaran
Pelajaran 1
Pelajaran 2
Pelajaran 3
Pelajaran 4
Pelajaran 5
Pelajaran 6
Pelajaran 7
Pelajaran 8
Pelajaran 9
Pelajaran 10
Pelajaran 11
Pelajaran 12
Pelajaran 13
i
Perumpamaan Tentang Penabur
Anak Yang Hilang
Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Baik Hati
Perumpamaan Tentang Perjamuan Besar
Perumpamaan Tentang Orang Upahan
Lazarus Bangkit Dari Kematian
Doa Yesus Di Taman Getsemani
Keraguan Dan Penyangkalan Petrus
Yesus Disalib
Yesus Bangkit; Ia Menyertai Kita!
Yesus Mengampuni Petrus
Allah Menjanjikan Roh Kudus
Ulasan Akhir
Anak Domba Allah
1
11
21
31
37
45
51
59
67
77
83
91
99
Garis Besar Pelajaran
Tahun 3 Buku 2
M A D Y A
Kitab Bacaan
Tujuan: Memberikan dasar kebenaran dari kisah Alkitab dalam pelajaran.
Kami menyarankan agar Anda membaca Kitab Bacaan terlebih dahulu setidaknya
dua kali, agar dapat menguasai keseluruhan cerita. Bagian ini memiliki informasi
yang jelas, sehingga Anda dapat mengembangkan cerita. Mungkin Andapun dapat
meminta murid-murid untuk mencari jawaban (nama seseorang, tempat, jumlah,
dan lain sebagainya) dari Kitab Bacaan atau ayat-ayat tertentu dengan suara yang
keras. Murid-muridpun diharapkan dapat membaca Kitab Bacaan dalam pelajaran
ini di rumah. (Lihatlah bagian Tugas Membaca Alkitab pada halaman xvi dan
Lembar Kerja bagian tersebut yang boleh dibawa pulang dari Buku Aktivitas Murid
pada halaman B)
Inti Pelajaran
Inti Pelajaran
Tujuan: Menyampaikan topik utama dari bagian Kitab Bacaan.
Inti Pelajaran merupakan konsep dasar atau pesan utama yang terdapat dalam
setiap cerita yang disampaikan. Bagian ini haruslah ditekankan dalam seluruh
pelajaran dan diulang sewaktu menyimpulkan pelajaran.
Tujuan Pelajaran
Tujuan: Menerapkan suatu pengajaran dalam Alkitab ke dalam tindakan yang
nyata dalam hidup.
Anda dapat menuliskan apa yang menjadi Inti Pelajaran dan Tujuan Pelajaran di
papan tulis, agar murid-murid dapat menyadari apa sesungguhnya yang telah
diajarkan kepada mereka pada hari itu. Kadang, bagian Inti Pelajaran dirasakan
“abstrak” bagi murid-murid kelas Madya. Oleh karena itulah, bagian ini dapat
dijadikan pelengkap, agar Anda dapat memberikan teladan yang nyata yang
nantinya dapat diikuti oleh murid-murid.
Anak Domba Allah ii
Ayat Hafalan
Tujuan: Membantu murid-murid dalam mengingat firman Tuhan.
Setiap orang murid harus membawa pulang daftar Ayat Hafalan mereka masingmasing. (Lihat halaman xv dalam buku ini dan Lembar Kerja yang boleh dibawa
pulang pada halaman A dalam Buku Aktivitas Murid) Setelah bagian Cerita Alkitab,
jelaskan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan gambarkan bagaimana kaitannya
dengan kisah Alkitab atau kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang unik dan menarik
dapat membantu murid-murid Anda mengingat ayat hafalan mereka pada hari itu.
Latar Belakang
Alkitab
Tujuan: Memberikan informasi mengenai latar belakang Alkitab yang dapat
meningkatkan pemahaman murid-murid terhadap topik yang dipelajari.
Pada bagian awal setiap pelajaran, bagian Latar Belakang Alkitab memberikan
informasi tambahan mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu.
Sesungguhnya, murid-muridpun dapat memperolehnya dari kamus/ensiklopedi
Alkitab Anak/buku referensi lainnya. Bila ada, kiranya Anda dapat memperlihatkan
gambar atau hal baru yang sedang diperkenalkan dalam pelajaran yang
bersangkutan kepada murid-murid, agar mereka beroleh pemahaman yang lebih
jelas.
Mengenai
Murid Anda
Tujuan: Melengkapi Anda dengan informasi seputar perkembangan keadaan dan
apa yang dibutuhkan oleh murid-murid.
Bagian ini merupakan pengantar singkat tentang psikologi anak atau permasalahan
yang berkaitan dengan proses perkembangannya yang dapat membantu Anda
memahami latar belakang murid-murid Anda. Selain itu juga berfungsi sebagai
panduan umum bagi Anda untuk dapat mempersiapkan pelajaran dengan lebih baik.
Waspadalah terhadap permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan
pandangan.
iii
Anak Domba Allah
Pemanasan
Tujuan: Menarik minat murid-murid, sekaligus berperan sebagai peralihan untuk
memasuki suatu pelajaran.
Beberapa macam aktivitas memerlukan persiapan lanjutan. Penyelesaian pada
tahap ini hendaknya berkaitan dengan pengajaran atau topik yang akan diajarkan
selanjutnya.
Cerita Alkitab
Tujuan: Agar murid-murid dapat memahami Allah dan umat-Nya dari Alkitab.
Bagian ini memberikan kerangka dasar dari apa yang harus Anda ceritakan. Selain
itu, Anda pun dapat menggunakan beberapa referensi lainnya untuk
mengembangkan cerita yang ada. Karena sebagian besar dari murid-murid Anda
mungkin telah sering mendengar cerita-cerita tersebut, sehingga Anda perlu
menggunakan metode alternatif untuk menarik minat mereka. Oleh karena itu, Anda
dapat menggunakan alat-alat peraga untuk memberikan kesan hidup pada gaya
penceritaan dengan menyatakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan variasi suara.
Dalam beberapa kali pelajaran, Anda boleh memilih murid-murid yang
memperagakan cerita Alkitab yang diajarkan pada hari itu.
Pertanyaan Diskusi
Tujuan: Memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan
meningkatkan pemahaman dari beberapa pengajaran dalam Alkitab.
Anda dapat mengajukan beberapa macam pertanyaan sewaktu bercerita, atau
mengadakan diskusi terbuka setelah selesai bercerita. Sesungguhnya, bagian ini
memiliki makna lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan langsung dengan
cerita.
Mengulang
Tujuan: Menilai seberapa banyak yang diingat murid-murid Anda dari bagian
Cerita Alkitab.
Pastikan mengetahui pertanyaan yang terdapat dalam bagian ini, sebelum Anda
bercerita, sehingga nantinya dapat menyertakan jawabannya sewaktu bercerita.
Tuliskan semua nama yang sulit dieja di papan tulis. Bila perlu, ulangilah beberapa
kali ejaan dari nama-nama itu sebelum memasuki bagian ini.
Anak Domba Allah iv
Temuan Alkitab
Tujuan: Memberikan kesempatan belajar yang lebih bebas bagi murid-murid
untuk menemukan lebih banyak hal mengenai Alkitab.
Bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan diberikan setelah bagian
Mengulang. Murid-murid harus membaca atau melengkapi bagian ini dalam Buku
Aktivitas Murid mereka tanpa melakukan kerja sama, bila Anda tidak ingin
menjadikannya sebagai aktivitas kelompok. Murid-murid Anda mungkin
memerlukan Alkitab mereka pada bagian ini.
Aplikasi Kehidupan
Tujuan: Menyatakan pengajaran Alkitab dalam kehidupan murid-murid pada
masa sekarang ini.
Dalam pelajaran 2, 3, 10, 11, dan 12, terdapat bagian Aplikasi Kehidupan sebagai
ganti dari bagian Temuan Alkitab. Setiap orang murid harus membaca cerita tanpa
melakukan kerja sama atau membacanya di hadapan murid lainnya, serta
menjawab pertanyaan yang ada pada bagian akhirnya.
Tokoh-tokoh untuk semua kisah Aplikasi Kehidupan diambil dari beberapa
keluarga berikut ini:
Keluarga Brown
Ibu Tammy Brown telah menjanda dua tahun lamanya akibat meninggalnya
sang suami dalam suatu kecelakaan mobil. Sejak itu, ia membesarkan anak lakilakinya, Kevin, yang sekarang telah berusia sepuluh tahun. Ibu Brown menjadi
percaya kepada Kristus melalui tetangganya, keluarga Karington, yang
membantunya dalam masa-masa sulit hidupnya setelah sang suami, bapak Brown
meninggal.
Keluarga Chang
Anak-anak keluarga Chang adalah generasi ketiga dari jemaat Gereja Yesus
Sejati. Bapak dan ibu Chang adalah orangtua Courtney, yang berusia tujuh tahun,
Stephanie, yang berusia sembilan tahun, dan Lewis, yang berusia dua belas tahun.
Ayah dari bapak Chang adalah salah seorang perintis gereja pada tahun 1920.
Sebagian besar dari kerabat mereka adalah anggota jemaat. Baik bapak maupun
ibu Chang, keduanya aktif dalam pekerjaan kudus. Oleh karena itu, kehidupan
keluarga Chang sering kali berkaitan di sekitar aktivitas gereja.
Keluarga Karington
Keluarga Karington terdiri dari bapak dan ibu Karington beserta dengan
ketiga orang anak mereka, yaitu: Judy yang berusia sembilan tahun, David yang
berusia lima tahun, dan Leonard yang berusia tiga tahun. Keluarga ini sebelumnya
berasal dari aliran gereja lain. Lima tahun kemudian, bapak Karington
memberitahukan teman-teman di tempat kerjanya bahwa anak perempuannya,
Judy, telah mengidap suatu penyakit yang langka dan mematikan. Kemudian,
v
Anak Domba Allah
seorang rekan kerjanya, bapak Chang, bersaksi kepadanya mengenai mujizatmujizat yang terjadi di Gereja Yesus Sejati dan meminta agar jemaat mendoakan
Judy. Dengan penuh kasih dan ketekunan, keluarga Karingtonpun bersama para
jemaat melalui masa-masa pergumulan doa yang cukup lama demi kesembuhan
Judy. Lagi pula, keluarga Karington mempelajari Kebenaran dengan tulus, sehingga
akhirnya, Tuhan pun tergerak menyembuhkan penyakit Judy setelah ia dan
keluarganya menerima baptisan.
James Lee
James sedang menjalani kuliahnya di suatu tempat yang mengharuskannya
berjauhan diri dengan keluarganya. Sekalipun demikian, James tidak merasa
kesepian, karena ia menganggap gereja sebagai tempat tinggal keduanya. Oleh
karena itu, James berusaha melayani Tuhan dengan aktif, sehingga timbullah
kerinduan yang besar dari dirinya untuk menjadi seorang guru sekolah minggu.
Setelah ia mengajar anak-anak di kelas Pratama pada tahun pertama kuliahnya,
maka pada tahun selanjutnya, iapun mengajar anak-anak di kelas Madya. Ia
sungguh antusias dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk melayani
Tuhan.
Keluarga Lin
Bapak dan ibu Lin baru saja berimigrasi bersama dengan anak-anak mereka,
yaitu: Shu-Fang yang berusia sepuluh tahun dan Hua-Jeng yang berusia enam
tahun. Sebelumnya, keluarga ini berpegang pada kepercayaan Budha, tetapi
sekarang, keluarga ini telah menerima Kebenaran Allah dalam hati mereka. Dan di
tempat yang baru itu, mereka harus menghadapi banyak tantangan, karena hal
bahasa dan budaya. Sekalipun demikian, Shu-Fang belajar untuk mengenal negara
yang baru ditempatinya itu dan berusaha untuk menyesuaikan diri, agar dapat
diterima di sekolahnya yang baru.
Keluarga Martinez
Bapak dan ibu Martinez memiliki empat orang anak, yaitu: Mike berusia
empat belas tahun, Sylvia berusia tiga belas tahun, Gustavo berusia sepuluh tahun,
dan Carmen berusia tujuh tahun. Ibu Martinez pertama kali mendengar perihal
Gereja Yesus Sejati dari ibu Chang. Mereka bertemu pada suatu siang ketika
sedang menunggu anak-anak mereka di sekolah. Ibu Chang mengundang ibu
Martinez untuk menghadiri kebaktian rumah tangga malam itu. Pada kali kedua,
saat ibu Martinez beribadah di gereja, ia menerima Roh Kudus, sehingga percaya
dan dibaptis tiga bulan kemudian. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh
selama dua tahun, maka akhirnya, ibu Martinez memperoleh persetujuan dari suami
Anak Domba Allah vi
Aktivitas
Tujuan: Memberi semangat agar murid-murid menjadi pelaku firman.
Setiap pelajaran memiliki dua macam aktivitas yang akan dikerjakan oleh muridmurid. Aktivitas 1 ditulis pula dalam Buku Aktivitas Murid, dan dimaksudkan
sebagai tugas individu, sementara Aktivitas 2 dirancang sebagai tugas kelompok,
di mana beberapa di antaranya mungkin memerlukan persiapan sebelumnya.
Apabila waktu yang tersedia hanya untuk mengerjakan satu macam aktivitas, maka
Anda boleh menugaskan murid-murid untuk mengerjakan Aktivitas 1 sebagai
pekerjaan rumah mereka dan Aktivitas 2 dapat dikerjakan mereka di kelas. Kami
menyarankan agar murid-murid dapat selalu melakukan Aktivitas 2 bagi setiap
pelajaran di kelas. Mengapa demikitan? Karena aktivitas kelompok ini memberikan
banyak kesempatan yang baik untuk membangun keterampilan sosial yang penting
dan rasa kebersamaan di antara anggota kelas Anda. Ketika Aktivitas 1 dikerjakan
di kelas, pastikan murid-murid “memperlihatkan dan menjelaskan” pekerjaan
mereka atau membahas bersama sebagian dari jawaban mereka dengan muridmurid lainnya.
Persaingan sengaja dihilangkan dari semua aktivitas kelompok yang ada untuk
membangun semangat kesatuan. Gunakan kreativitas Anda untuk memodifikasi
aktivitas yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Ingatlah untuk
menghargai usaha maupun prestasi yang dihasilkan oleh murid-murid Anda, karena
sesungguhnya proses belajar dapat menjadi lebih berarti daripada hasil akhirnya.
Catatan: Sebagian besar jawaban dari bagian Pertanyaan Diskusi
merupakan pandangan yang dapat melengkapi jawaban muridmurid. Bersiaplah untuk menghargai jawaban yang berbeda dengan
apa yang telah disarankan dalam buku ini.
vii
Anak Domba Allah
Prosedur Mengajar
1
Pujian Ibadah
(10-15 menit)
Prosedur Selalu awali dengan doa dalam nama Tuhan Yesus yang dipanjatkan dalam
hati untuk mempersiapkan hati murid-murid Anda sebelum Pujian Ibadah.
Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu yang
sederhana disertai dengan gerakan.
2
Cerita Alkitab
(20-25 menit)
Prosedur Doa:
Setelah menyanyikan Pujian Ibadah, kembali Anda mengajak murid-murid
untuk memanjatkan sebuah doa pendek dalam nama Tuhan Yesus dengan
bahasa akal. Anda. Inilah kesempatan yang baik bagi murid-murid Anda untuk
belajar memimpin doa dalam bahasa akal.
Ayat Hafalan:
Hafalkan Ayat Hafalan pada hari itu secara bersamaan dengan murid-murid
atau secara bergiliran agar lebih mudah dalam menghafalkannya. Anda dapat
menyertakan Ayat Hafalan dalam bagian Mengulang.
Pemanasan:
Bantulah murid-murid memasuki pelajaran dengan lebih mudah melalui bagian
peralihan ini. Pastikan adanya suatu topik yang menghubungkan dengan
bagian Aktivitas dan bagian Cerita Alkitab.
Cerita Alkitab:
Anda dapat membagikan bagian ini dalam bentuk kelompok besar ataupun
kelompok kecil bila ada beberapa orang guru dalam kelas itu. Biarkan muridmurid terlibat pula dalam cerita dengan bertanya (pertanyaan Anda sendiri
ataupun dari bagian Pertanyaan Diskusi).
Pertanyaan Diskusi:
Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan yang ada pada bagian ini ke
dalam bagian Cerita Alkitab atau menyimpannya hingga selesai bercerita.
Bila tersedia waktu, Anda dapat menambahkan pertanyaan tambahan kepada
murid-murid.
Anak Domba Allah viii
3
Mempelajari Alkitab
(25-30 menit)
Prosedur Mengulang:
Sediakan waktu bagi murid-murid untuk mengerjakan beberapa pertanyaan
yang tersedia dalam bagian Mengulang. Anda dapat meminta murid-murid
saling menukarkan lembar kerja mereka, agar murid yang satu dapat
memeriksa jawaban murid yang lainnya, atau Anda dapat memeriksa jawaban
mereka dan memberinya nilai sendiri.
Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan:
Anda memiliki tiga macam pilihan dalam melaksanakan aktivitas berikut ini:
1. Sebagai aktivitas kelompok – murid-murid membaca secara bergiliran dan
saling berdiskusi untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan
yang ada di akhir bagian ini.
2. Sebagai aktivitas perorangan – murid-murid dapat membaca pertanyaan
yang ada dan mencari jawabannya tanpa mendapat bantuan dari
siapapun.
3. Sebagai aktivitas yang dikerjakan di rumah – murid-murid membawa
aktivitas tersebut pulang untuk dilengkapi dan dibawa kembali pada
minggu berikutnya.
Aktivitas 1:
Sekalipun aktivitas tersebut dirancang untuk diselesaikan di kelas tanpa saling
bekerja sama, tetapi murid-murid dapat melakukannya seperti pada pilihan 1
dan 3 di atas.
Aktivitas 2:
Kami mendorong Anda untuk senantiasa melaksanakan aktivitas kelompok
bagi setiap pelajaran. Bila Anda kekurangan waktu, berilah bagian Temuan
Alkitab atau Aplikasi Kehidupan atau Aktivitas 1 sebagai pekerjaan di
rumah.
Catatan: Departemen Pendidikan Majelis Pusat Indonesia menyarankan
agar Anda mengikuti Prosedur Mengajar seperti yang telah
disebutkan di atas. Karena waktu mengajar dan lamanya waktu yang
diperlukan setiap pelajaran pada tiap-tiap gereja sungguhlah
bervariasi. Oleh karena itu, waktu yang ditetapkan untuk setiap
bagian pelajaran haruslah disesuaikan menurut keperluannya.
ix
Anak Domba Allah
Fungsi guru yang sesungguhnya adalah
menciptakan kondisi yang paling menyenangkan
dalam proses belajar itu sendiri...
Pengajaran yang sesungguhnya
bukanlah yang memberikan pengetahuan,
melainkan yang mendorong murid-murid
untuk meraihnya.
Orang yang dapat mengajarkan paling sedikit
adalah guru yang mengajarkan paling baik.
- John Milton Gregory -
Anak Domba Allah x
Beberapa Saran Yang Bermanfaat
Lakukan Persiapan
Bacalah dalam hati seluruh isi pelajaran sebelum Anda datang ke dalam kelas,
karena bila tidak, maka murid-murid akan mengetahui ketidaksiapan Anda dalam
mengajar mereka. Untuk itu, Anda dapat berlatih di hadapan cermin atau di hadapan
seorang pendengar. Selalu rencanakan lebih jauh daripada yang Anda kira dapat
Anda perbuat. Antisipasilah hal-hal terburuk dan bersiaplah untuk menangani
semuanya itu. Ingatlah bahwa buku ini hanyalah sebuah PEDOMAN. Oleh karena
itu, gunakan daya kreativitas Anda untuk memodifikasi bagian manapun dari
pelajaran, agar Anda dapat memenuhi kebutuhan murid-murid. Perhatikan bahwa
beberapa aktivitas yang ada membutuhkan persiapan sebelumnya, tetapi ada satu
hal yang lebih daripada semuanya itu, yaitu: Berdoa, berdoa, dan berdoalah!
Lakukan Pengaturan
“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah
sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai
dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat
kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkan sebuah tempat
dari ruang kelas untuk berdoa. Anda pun dapat mempersiapkan sebuah tempat
drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai
pelajaran yang mereka dapati. Anda mungkin dapat menyediakan baju-baju bekas,
handuk-handuk bekas, kain-kain bekas, atau bahan bekas lainnya untuk dijadikan
kostum.
Lakukan Penyesuaian
Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah!
Bila murid-murid masih belum dapat membaca, lakukan beberapa aktivitas dalam
kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Jangan mengharapkan mereka
dapat mengerjakan aktivitas yang ada seorang diri dengan hasil yang baik. Bila
murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh
murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka.
Persiapkan berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan yang
tersedia dalam Pilihan Aktivitas, atau Anda dapat membuatnya sendiri.
Jadilah Dirimu Sendiri
Faktor yang terpenting dalam memberi pengajaran yang mendidik adalah
pengalaman hidup yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimana Anda
memperlakukan setiap orang murid ketika ia memasuki ke dalam ruangan kelas
adalah kesaksian yang lebih dahsyat daripada cerita Alkitab manapun. Biarkan
murid-murid mengetahui dan merasakan bahwa Anda menyayangi dan menerima
diri mereka, sekalipun mereka hanya menghadiri kelas setiap hari Sabtu. Inilah
tempat mereka, di sinilah Rumah Allah. Bersyukurlah atas segala talenta unik dan
beragam yang dimiliki oleh masing-masing murid.
xi
Anak Domba Allah
Karakteristik Murid-Murid
Usia Antara 10 - 11 Tahun
Perkembangan Fisik
¿
Penuh energi.
¿
Aktif dan penuh keinginan untuk mencari berbagai pengalaman baru dan
berbeda.
¿
Memiliki otot besar dan otot kecil yang telah berkembang dengan baik:
- Dapat menyatukan kembali model rancangan yang rumit;
- Perlu mencari dan menyelidiki agar mendapatkan solusi dari permasalahan
yang ada.
¿
Mendapatkan rasa puas dan berprestasi dengan menguasai berbagai
ketrampilan fisik.
Perkembangan Emosi
¿
Sensitif terhadap persepsi teman sebaya.
¿
Memiliki perasaan yang belum stabil ketika rasa sedih, kesal dan marah
beralih ke rasa sukacita.
¿
Dapat mengubah perilaku sebagai akibat dari emosi yang belum stabil.
¿
Dapat dengan mudah menangis.
¿
Membutuhkan motivasi untuk mandiri dengan memberikan kesempatan
dalam membuat sebuah pilihan atau sebuah keputusan.
Perkembangan Sosial
¿
Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok:
- Menghargai aktivitas kelompok;
- Berminat untuk tetap diterima dalam kelompok.
¿
Dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
teman sebayanya.
¿
Telah banyak bergaul dan beraktivitas dengan teman lawan jenisnya.
¿
Menuntut kebebasan dari orang dewasa.
Anak Domba Allah xii
Perkembangan Intelektual
¿
Dapat menyatakan pendapat dan perasaan melalui puisi, lagu, drama, cerita,
gambar dan lukisan.
¿
Dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi dan
antusiasme.
¿
Mulai berpikir secara abstrak.
¿
Ingin mengetahui alasan tentang benar dan salah.
¿
Dapat memperkirakan hasil akhir dari suatu keadaan.
¿
Mulai mempertanyakan berbagai konsep dan cara berpikir orang dewasa.
¿
Mulai mempunyai pikiran mengenai karir, teman hidup, dan gaya hidup di masa
yang akan datang.
¿
Memahami dan menilai berbagai simbol.
¿
Dapat memasukkan berbagai potongan informasi dari masa pelajaran
sebelumnya ke dalam prinsip yang lebih luas.
Perkembangan Rohani
¿
Mampu memberikan perasaan kasih yang mendalam kepada Allah.
¿
Mulai mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap gereja.
¿
Dapat membaca Alkitab dengan teratur.
¿
Dapat menggunakan ketrampilan, pemikiran, dan pengalaman yang lebih
meningkat dalam mempelajari Alkitab.
¿
Mempunyai konsep akan dosa yang berarti “melakukan hal yang menyakiti
diri sendiri maupun orang lain dan yang tidak berkenan kepada Allah.”
Bagaimana mungkin guru tidak akan
bersungguh-sungguh dan bersemangat,
bila materi bahasannya
begitu kaya dengan pancaran kenyataan hidup?
- John Milton Gregory xiii
Anak Domba Allah
Ayat Hafalan
1.
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
(Yak. 1:22)
2.
“Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal
melampiaskan nafsunya dan merasa aman.” (Ams. 14:16)
3.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi
kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.” (1 Yoh. 4:11)
4.
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.” (Why. 3:20)
5.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu;
jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Ef. 2:8-9)
6.
“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan
yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.”
(Yoh. 11:25-26)
7.
“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.
Aku tertolong...” (Mzm. 28:7a)
8.
“Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan
bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” (Yak. 1:6)
9.
“Dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita
Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan
mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.” (2 Tim. 1:10)
10. “Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima
Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu
lihat dan dengar di sini.” (Kis. 2:33)
11. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.” (1 Yoh. 1:9)
12. “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selamalamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yoh. 14:16-17a)
Anak Domba Allah xiv
Tugas Membaca Alkitab
Pelajaran
1
Kitab Bacaan
Luk. 8:4-15
2
Luk. 15:1-24
3
Luk. 10:25-37
4
Luk. 14:1,16-24
5
Mat. 20:1-16
6
Yoh. 11:1-45
7
Mat. 26:36-56; Mrk. 14:32-52;
Luk. 22:39-53
8
Mat. 26:36-55,69-75;
Luk. 22:31-34,39-62; Yoh. 18:1-18
9
Mat. 21:6-11; Luk. 24:1-8;
Yoh. 18:28-20:18
10
Luk. 24:13-35
11
Mrk. 15:1-16:8; Yoh. 20:1-8; 21:1-19
12
Yoh. 7:39; 14:26-27; Kis. 1:1-2:36
Kami berharap dapat membantu murid-murid membangun kebiasaan
membaca Alkitab di rumah dengan tugas ini. Mintalah murid-murid untuk
membubuhkan keterangan bila telah menyelesaikan setiap tugas membaca
Alkitab ini. Bila perlu, Anda dapat meminta para orang tua murid untuk
membubuhkan tanda tangannya pada Lembar Kerja yang dibawa pulang.
Sekali-kali periksalah Lembar Kerja tersebut dan ingatkan serta doronglah agar
murid-murid Anda agar selalu melakukan kebiasaan membaca Alkitab itu.
xv
Anak Domba Allah
Perumpamaan Tentang
Penabur
1
Kitab Bacaan:
Luk. 8:4-15
Inti Pelajaran:
Agar sebagai anak Tuhan,
kita dapat bertumbuh dengan
percaya dan menaati perintah-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid dapat bersikap
dan bertindak seperti benih yang
ditanam di tanah yang subur.
Ayat Hafalan:
"Tetapi hendaklah kamu menjadi
pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak
demikian kamu menipu diri sendiri."
(Yak. 1:22)
Latar Belakang
Alkitab
Perumpamaan tentang penabur menceritakan tanah yang keras bukanlah
merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan benih yang telah ditaburkan.
Melalui perumpamaan ini, kita diingatkan untuk tidak mempunyai hati dan sikap
yang keras yang membuat Tuhan dan firman-Nya sukar untuk masuk ke dalam hati.
Tuhan berkehendak kita melunakkan hati sehingga kebenaran-Nya dapat diterima
dan membuat rohani bertumbuh serta menghasilkan buah bagi-Nya.
Kelompok orang “pinggir jalan”, seperti halnya para pemimpin agama
lainnya, adalah mereka yang menolak firman Tuhan. Kelompok orang “tanah
berbatu”, seperti kebanyakan orang yang mengikuti Yesus, mereka yang percaya
terhadap firman-Nya, tetapi tidak pernah menunjukkan keyakinan mereka secara
nyata dalam perbuatan. Kelompok orang “semak berduri”, adalah mereka yang
dikuasai oleh berbagai hal duniawi, yang tidak mau menyisakan tempat dalam
kehidupan mereka bagi Tuhan. Kelompok orang “tanah yang baik”, merupakan
kebalikan dari semua kelompok itu, mereka adalah orang yang menuruti perintah
Tuhan berapapun pengorbanan yang diperlukan.
Perumpamaan ini pun menceritakan tanah yang batu dan semaknya
menghimpit tanaman selagi berupaya untuk bertumbuh. Hal ini merupakan
peringatan: Tuhan ingin agar kita dapat melepaskan semua halangan yang
merintangi kebenaran-Nya untuk bertumbuh dengan subur. Ia ingin agar kita
dapat selalu mengutamakan-Nya hingga tidak ada gangguan lain yang
menghalangi pelayanan kita terhadap-Nya. Ia ingin agar kita dapat menjalani
hidup sehat dan produktif dan menghasilkan buah Roh Kudus. (Gal. 5:22-23)
Anak Domba Allah 1
Mengenai Murid Anda
Murid-murid pada usia sekarang ini sedang dalam tahap pendewasaan, di
mana sebuah koreksi kadang sukar untuk diterima oleh mereka. Mereka ingin
belajar untuk menjadi lebih mandiri di sekolah dan di rumah melalui tanggung jawab
yang orangtua dan guru berikan. Karena adanya penekanan pada pencapaian
kemandirian dan tanggung jawab tersebut, maka kritik dari orangtua dapat diartikan
sebagai kegagalan atau ketidaksempurnaan. Dan sesungguhnya, inilah yang dapat
menyakitkan dan berat untuk diterima oleh murid-murid. Pelajaran ini penting
karena mengajarkan kita akan pentingnya menjadi kritis dan menerima petunjuk
serta kritik hingga dapat hidup sehat, baik secara jasmani maupun rohani.
Dalam kelas pendidikan agama, bukalah pintu untuk instropeksi diri, ajarkan
murid-murid melakukannya secara berkelanjutan. Salah satu cara agar hal tersebut
dilakukan secara berkelanjutan selama setahun adalah dengan memotivasi mereka
menulis buku harian setiap hari Sabat, yaitu ketika sedang duduk dan menantikan
dimulainya pelajaran. Sediakan topik buku harian di papan tulis yang membimbing
pada instropeksi diri atas segala aktivitas selama seminggu yang telah mereka
jalani. Beberapa topik sebagai berikut:
·
Pikirkan saat di mana kamu mencoba untuk mengulurkan kasih kepada
seseorang - tulislah hal itu.
·
Pikirkan waktu dimana kamu mungkin telah menyakiti perasaan seseorang -
tulislah itu.
·
Tuliskan
saat di mana kamu mungkin telah menyenangkan atau
mengecewakan hati Tuhan.
·
Tuliksan saat di mana kamu mungkin menyakiti Tuhan karena perbuatanmu.
Hal berbeda apakah yang kamu akan perbuat bila kamu mempunyai
kesempatan?
·
Pikirkan saat di mana orangtuamu memberikan nasihat yang membantu.
Nasihat apakah itu? Tulislah hal itu.
·
Pikirkan saat di mana orangtua memberikan nasihat yang penting, tetapi kamu
tidak ingin menurutinya padahal seharusnya kamu lakukan. Nasihat apakah
itu? Apakah yang akan terjadi?
Pemanasan
Bahan:
Kertas
Pensil
Pena
(Pilihan: paket benih, katalog benih, buku tentang tanaman)
Petunjuk:
Pernahkah menanam suatu benih dalam kehidupanmu? Apakah yang harus
kamu lakukan agar benih itu tumbuh? Bukankah kamu harus mengikuti beberapa
petunjuk? Apakah yang akan terjadi bila kamu hanya membaca petunjuknya, tetapi
tidak mengikutinya? Hari ini, kita akan merancang sendiri paket benih itu.
Bagikan kertas dan pensil. Anda mungkin perlu membantu murid-murid
untuk membayangkan bagaimana merancang tugas mereka itu dengan
menunjukkan paket benih, katalog dan buku tentang tanaman.
2
Anak Domba Allah
Pertama, biarkan murid-murid memutuskan sendiri tanaman apa yang ingin
mereka tanam. Lalu, mereka harus menuliskan petunjuk singkat tentang bagaimana
cara menanamnya. Kemudian, mereka harus menggambarkan jenis tanaman untuk
gambar depan dari paket benih mereka itu. Perumpamaan yang kita akan dengar
hari ini menceritakan tentang benih yang tidak tumbuh dan benih yang tumbuh.
Cerita Alkitab
1.
Perkenalan
Pernahkah kamu menanam benih di kebun?
a. Apakah yang diperlukan agar benih itu dapat bertumbuh menjadi tanaman
yang subur?
b. Jenis tanah baik yang bagaimana yang diperlukan oleh benih itu untuk
bertumbuh?
2.
Yesus berbicara kepada orang banyak
a. Orang banyak berdatangan dari semua tempat untuk mendengar Yesus
berbicara.
b. Mereka siap untuk mendengar cerita Yesus.
3.
Jalanan yang keras
a. Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang penabur.
i. Bagaimana penabur pada zaman sekarang menanami benihnya?
ii. Bagaimana penabur pada zaman Alkitab menanami benihnya?
b. Beberapa benih yang ditaburkan itu jatuh di pinggir jalan.
i. Benih itu diinjak orang.
ii. Burung-burung di udara memakannya sampai habis.
4.
Tanah yang berbatu-batu
a. Sebagian benih jatuh di tanah yang berbatu-batu.
b. Setelah tumbuh, ia menjadi kering.
5.
Tanah yang bersemak duri
a. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri.
b. Semak itu tumbuh bersama-sama dengan benih itu dan menghimpitnya
sampai mati.
6.
Tanah yang subur
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik.
a. Penabur merasa senang dengan apa yang terjadi.
b. Benih itu menghasilkan hasil yang berlimpah.
Anak Domba Allah 3
7.
Murid-murid bertanya
Yesus menjelaskan arti dari perumpamaan tersebut.
a. Benih itu seperti firman Tuhan.
b. Orang yang mendengarkan firman Tuhan, tetapi tidak mempercayainya
seperti benih yang jatuh di pinggir jalan.
c. Bacalah dalam Luk. 8:13 untuk mengetahui seperti apakah mereka yang
mendengarkan firman Tuhan diumpamakan dengan jenis tanah lainnya.
d. Benih yang jatuh di tanah yang baik seperti orang yang mendengar,
percaya, menyimpannya dalam hati yang baik dan menceritakan kepada
orang lain.
Pertanyaan Diskusi
Empat jenis tanah yang bagaimana yang diceritakan oleh Yesus?
Tuhan menginginkan kita menjadi jenis tanah yang seperti apakah?
Perbuatan dan sikap yang bagaimana yang harus ditunjukkan oleh seseorang
seperti tanah yang baik itu?
Dari ayat hafalan, apakah yang dimaksud dengan “menipu diri sendiri”?
Apakah yang dimaksud dengan "menipu diri sendiri dengan hanya
mendengarkan firman Tuhan"? Hal lain apakah yang harus kita lakukan untuk
menyenangkan Tuhan?
Mengulang
4
1.
Empat jenis tanah yang bagaimana yang diceritakan oleh Yesus?
(Tanah yang keras, yang berbatu-batu, yang bersemak berduri, dan yang
baik.)
2.
Hal apa sajakah yang mungkin membuat seseorang lupa akan Tuhan? Kapan
saat yang sulit untuk mempertahankan iman dan mematuhi perintah Tuhan?
(Saat berada dalam kemewahan duniawi dan harta benda.)
3.
Jelaskan makna rohani dari benih yang jatuh di pinggir jalan.
(Kelompok orang yang menolak untuk mempercayai firman Tuhan.)
4.
Jelaskan makna rohani dari benih yang jatuh di tanah berbatu-batu.
(Kelompok orang yang mengikuti dan mempercayai firman Tuhan, tetapi
tidak berbuat apa-apa.)
5.
Jelaskan makna rohani dari benih yang jatuh di tengah semak duri.
(Kelompok orang yang hatinya dikuasai oleh harta, dan tidak mau
menyisakan tempat dalam kehidupan mereka bagi Tuhan.)
6.
Tuhan mau kita menjadi jenis tanah yang seperti apakah?
(Tanah yang baik.)
Anak Domba Allah
7.
Tindakan dan sikap bagaimana yang ditemukan dalam diri seseorang yang
seperti tanah yang baik itu?
(Menjalankan kehendak Tuhan.)
Temuan Alkitab
Apakah Makna Dari Perumpamaan Ini?
Benih menggambarkan firman Tuhan. Tanah di pinggir jalan
menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan dengan hati
mereka yang keras. Mereka tidak mau memberikan kesempatan kepada firman
Tuhan untuk bertumbuh dalam kehidupan dan sebagai hasilnya, iblis (burungburung, binatang yang digambarkan oleh perumpamaan itu) memakannya sampai
habis.
Tanah yang berbatu-batu menggambarkan orang-orang yang
mendengarkan firman Tuhan dan segera menjadi percaya, tetapi tidak berakar.
Mereka tidak berkelanjutan dalam memberi "makan dan air" pada iman mereka
yang sedang bertumbuh dengan firman Tuhan. Oleh karenanya, iman mereka yang
baru itu segera mati.
Tanah yang bersemak duri menggambarkan orang-orang yang
mendengarkan firman Tuhan, sekalipun bertumbuh, tetapi masalah duniawi seperti
kekuatiran, ketakutan ataupun ketamakan menghimpit iman mereka yang baru itu
sampai mati. Iman mereka tidak bertumbuh karena tidak mengutamakan Tuhan
dalam kehidupan mereka!
Tanah yang baik menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman
Tuhan dan membiarkannya masuk ke dalam hati mereka. Mereka berkeinginan
untuk mempelajari firman Tuhan lebih mendalam. Mereka menumbuhkan akar iman
dan akar kasih yang kuat, dan mematuhi firman Tuhan. Firman Tuhanpun
bertumbuh dan menghasilkan banyak hal yang baik dalam kehidupan mereka!
Seperti benih yang bertumbuh subur pada tanah yang baik dan menghasilkan benih
yang lebih banyak lagi, orang-orang ini dapat menggunakan hal-hal yang baik
dalam kehidupan mereka untuk membagikan kasih Tuhan pada yang lainnya.
Latihan Mencocokkan
1. Benih yang jatuh di pinggir jalan dan dimakan oleh burung-burung.
2. Benih yang jatuh pada tanah yang berbatu-batu, bertumbuh dengan cepat,
tetapi menjadi kering karena tidak berakar.
3. Benih yang jatuh pada tanah yang bersemak duri, yang menghimpit dan
menghalangi mereka untuk menghasilkan buah.
4. Benih yang jatuh pada tanah yang subur dan menghasilkan buah dengan
berlimpah.
Jenih tanah bagaimanakah kamu? Isilah dengan nomor yang sesuai.
1. _________ Aku mempunyai terlalu banyak kekuatiran. Aku tidak mempunyai
waktu untuk berdoa dan melayani Tuhan.
2. _________ Imanku terhadap Tuhan bertumbuh dan aku rindu untuk melayani
Dia.
3. _________ Seseorang pernah menceritakan Yesus kepadaku. Aku tidak
memperhatikannya dan tidak pula peduli untuk memahaminya.
4. _________ Aku tertarik untuk menjadi seorang Kristen, tetapi saat banyak
orang mengolok-olokku, maka aku menyerah.
Anak Domba Allah 5
Fungsi Akar Yang Sangat Dibutuhkan
Tahukah kamu bahwa tanpa akar, tumbuhan akan mati? Akar membuat
tumbuhan menjadi hidup karena berfungsi sebagai saluran dan jangkar. Bagaimana
akar dapat melakukan semua ini? Bacalah terus!
Akar tumbuhan seperti saluran yang panjang dan berkembang di mana
menyalurkan makanan kepada tumbuhan. Tumbuhan memperpanjang akarnya
untuk mencari nitrogen dari tanah dan oksigen dari air. Tuhan memasukkan nitrogen
dan oksigen ke dalam tanah dan air, agar semua hal yang hidup dapat bertumbuh
dan tetap hidup. Jadi, tanpa akar yang panjang dan dalam untuk menyalurkan
makanan dan air, niscaya tumbuhan tidak dapat hidup!
Akar seperti jangkar pula. Persis seperti jangkar besar yang menahan kapal
agar tidak hanyut, demikianpun dengan akar panjang dan kuat yang menahan
tumbuhan untuk tidak tumbang karena hembusan angin!
Yesus menceritakan perumpamaan tentang penabur untuk menunjukkan
alasan mengapa firman Tuhan harus tertanam kuat dalam hati kita. Melalui iman
yang berakar teguh, maka Tuhan akan memberi makanan dengan kasih dan firmanNya yang merupakan makanan bagi kehidupan yang kekal. Saat masalah datang,
kita tidak akan terbawa angin dunia bila akar iman kita panjang dan dalam. Kita
harus berakar kuat dan panjang untuk membuat kita berlabuh pada Yesus!
Gambar di bawah ini telah diacak. Berilah warna dan guntinglah. Lalu,
rekatkan di tempat yang benar sesuai dengan pertumbuhan tanaman untuk melihat
bagaimana ayat Alkitab memelihara akar iman kita yang tertanam dalam pada
Yesus.
6
Anak Domba Allah
Aktivitas 1
Tumbuh Dalam Yesus
Perumpamaan tentang penabur adalah salah satu dari sekian banyaknya
perumpamaan yang Yesus ceritakan. Seperti yang kita telah pelajari dari
perumpamaan ini, suatu tanaman hendaklah ditanam di tanah yang baik terlebih
dahulu sebelum dapat bertumbuh. Kemudian, ia harus berakar untuk dapat
memberi makan dan minum bagi dirinya sendiri.
Yesus mempunyai banyak hal yang diajarkan kepada kita tentang Bapa yang
di surga. Ia mengetahui bahwa firman Tuhan bagaikan benih yang berharga. Ia
menginginkan agar kita siap mendengar dan memahami firman Tuhan. Kita perlu
seperti tanah yang baik yang siap menerima benih dan berakar iman yang teguh.
Saat kita benar-benar mendengarkan firman Tuhan, sesungguhnya kita
sedang menanam firman-Nya dalam-dalam di hati kita. Apa yang akan terjadi ketika
firman Tuhan yang berisikan kebijaksanaan dan kebenaran tertanam dalam hati
yang setia? Pakailah kode berikut untuk membantu kamu menemukan jawabannya!
"___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___." (Luk. 11:28)
Anak Domba Allah 7
Aktivitas 2
Skenario
Bahan:
Alkitab, kardus yang besar dan berat, tanah, tali, kertas berwarna coklat dan hijau,
gunting, batu kecil, kartu petunjuk kecil, pensil, kayu ukiran, solatip
Persiapan:
Potonglah pinggir kardus sampai menjadi sedalam 10 cm dan buanglah
bagian atasnya. Tutupilah dasar kardus dengan tanah kira-kira 5 cm. Isolasikan tali
ke pinggiran kardus yang membaginya menjadi 4 bagian. Siapkan satu kardus lagi
untuk 4 - 8 murid. Lihatlah sketsa.
Petunjuk:
1. Murid-murid boleh bekerja sendiri atau berpasangan. Setiap murid atau
pasangannya memilih satu jenis tanah. Bagikan satu kartu petunjuk, satu kayu
ukiran dan pensil untuk setiap jenis tanah yang dipilih.
2. Pada kartu petunjuk, mintalah murid-murid untuk menuliskan jenis tanah yang
mereka telah pilih dan berilah penjelasan singkat tentang apa yang Yesus
maksudkan.
(Contoh: Tanah yang baik menggambarkan orang-orang yang percaya firman
Tuhan dan melakukannya.) Rekatkan kartu petunjuk pada kayu ukiran sebagai
tanda.
3. Bagikan per bagian dari kardus. Murid-murid yang memilih “tanah yang keras”
harus menjejalkan tanah sampai menjadi keras; untuk “tanah yang berbatubatu”, letakkan batu-batuan ke dalam tanah; untuk “tanah yang bersemak
duri”, potonglah rumput-rumputan liar dari kertas lipat; untuk “tanah yang baik”,
potonglah tanaman dari kertas lipat. Berikan tanda pada masing-masing
tanah.
8
Anak Domba Allah
Aktivitas Tambahan
Pengamatan Diam-Diam
Proyek ilmiah yang sederhana ini dapat menunjukkan kepada kamu tentang
proses bertumbuhnya akar.
Bahan:
toples kaca bening
tanah
kertas tissue
benih kacang kedelai
Petunjuk:
1. Basahilah 2 lapis kertas tissue dan lipatlah untuk dimuatkan pada bagian dalam
toples.
2. Isilah toples dengan tanah. Berhati-hatilah untuk meletakkannya dalam kertas
tissue.
3. Masukkan benih kacang kedelai di antara toples dan kertas tissue hingga kamu
dapat melihatnya dari luar.
4. Letakkan di tempat yang terkena matahari dan jagalah agar tanah tetap dalam
kondisi lembab.
Catatlah proses pertumbuhan dan perubahannya! Buatlah sketsa dari benih
kacang kedelai tersebut. Lihat, apakah kamu dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah yang terjadi pada bentuk dan ukuran benih?
2. Kapan benih itu mulai berakar?
3. Apakah hanya ada satu akar atau banyak?
4. Ke arah manakah akar itu bertumbuh?
5. Bila kamu berhenti memberikan air, apakah yang akan terjadi pada tanaman
baru dan akar tersebut? Mengapa demikian?
Saat kamu selesai memperhatikan proses pertumbuhan benih, pindahkan
tanaman tersebut ke tempat yang terkena sinar matahari. Bila kamu menyiram
dengan teratur, maka tanamanmu akan memberikan hadiah berupa kacang kedelai
segar yang lezat!
Anak Domba Allah 9
10
Anak Domba Allah
Anak Yang Hilang
2
Kitab Bacaan:
Luk. 15:11-24
Inti Pelajaran:
Seorang anak melarikan diri dari
rumah, kemudian menjadi sadar
bahwa ayahnya begitu mengasihinya dan iapun menerima kasih
serta pengampunan dari ayahnya.
Tujuan Pelajaran:
Membuat murid-murid mengetahui
tindakan bodoh yang dilakukan
oleh seorang anak yang
memberontak dan keputusan
bijaksana yang ia ambil untuk
pulang ke rumah dan menerima
kasih dan pengampunan ayahnya.
Ayat Hafalan:
“Orang bijak berhati-hati dan
menjauhi kejahatan,
tetapi orang bebal melampiaskan
nafsunya dan merasa aman.”
(Ams. 14:16)
Latar Belakang
Alkitab
Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang anak yang
memberontak terhadap orangtuanya, agar mereka yang mendengarnya memahami
akan kasih Tuhan.
Pada zaman itu, seorang ayah dapat membagikan warisannya sebelum
meninggal, tetapi biasanya ayahlah yang menentukan kapan warisan itu dibagikan.
Ini dilakukan apabila seorang ayah tidak dapat bekerja lagi. Jarang sekali seorang
anak meminta bagiannya terlebih dahulu.
Sekalipun demikian, ayahnya mengetahui bahwa anak bungsunya
mempunyai keinginan yang kuat. Jadi, ia mengabulkan permintaan anak
bungsunya itu.
Sementara anak bungsunya pergi berfoya-foya, dengan sabar ayahnya
menantikan agar anaknya ini menyadari kesalahannya. Setelah harta warisannya
habis, maka sang anak bungsu ini menjadi begitu putus asa hingga ia harus mencari
pekerjaan untuk memberi makan kawanan babi. Pekerjaan itu sungguh memalukan
bagi seorang Yahudi, karena babi adalah binatang “haram”. (Im 11:7-8) Sebagai
seorang anak bungsu, ia banyak kali bersikap kekanak-kanakan, ingin hidup
semaunya sendiri, dan memberontak terhadap orangtua. Akibatnya, ia harus jatuh
Anak Domba Allah 11
sampai ke dasar sebelum sadar dan “menjadi dirinya sendiri”. Kadangkala, manusia
haruslah menderita dan mengalami musibah terlebih dahulu sebelum mau kembali
kepada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya.
Akhirnya, sang anak bungsu ini menyadari bahwa kehidupan di rumah
ayahnya yang indah lebih baik daripada yang sekarang dijalaninya.
Sewaktu anak bungsu ini pulang ke rumah, sang ayah dengan penuh
pengampunan menyambut anaknya ini dengan pesta. Perumpamaan tentan
kembalinya sang anak bungsu ke rumah orangtuanya menggambarkan orangorang berdosa yang diampuni dan disambut oleh Tuhan ke dalam kerajaan surga.
Tuhan adalah Bapa yang maha kasih dan selalu menanti dan berharap agar
kita menerima kasih dan warisan-Nya pada kehidupan ini daripada harus berjuang
dengan kekuatan sendiri. Tunjukkan kasih yang tanpa batas, kepedulian dan
pengampunan dari Tuhan di sepanjang hidupmu. Pujilah Tuhan atas segala cinta
dan kasih dari keluarga yang Ia telah sediakan bagimu. Berdoalah agar Anda dapat
membantu murid-murid membuat mereka sadar atas kasih yang begitu indah dari
Tuhan.
Mengenai Murid Anda
Setelah mendengar cerita ini, murid-murid dapat merasakan bagaimana
kesengsaraan hidup yang dialami oleh anak yang hilang ini setelah meninggalkan
sang ayah. Sayangnya, murid-murid belum dapat menemukan hubungan antara
cerita ini dengan Bapa yang di surga. Adakan pendekatan terhadap topik ini dari dua
bagian, di mana yang pertama adalah tentang kasih antara anak dan orangtua,
sementara yang kedua adalah tentang kasih Tuhan.
Diskusikan dan buatlah daftar secara berkelompok tentang cara-cara
orangtua mengasihi anak-anak mereka. Lalu, buatlah daftar tentang contoh-contoh
anak menyakiti hati dan mengabaikan orangtua. Setelah itu, kumpulkan pendapat
atas apa yang mungkin terjadi bila orangtua tidak mengasihi anak mereka lagi atau
tidak ada di sisi mereka lagi. Kemudian, buatlah daftar tentang cara-cara anak
meminta pengampunan dari orangtua mereka.
Untuk menghubungkan konsep kasih dari orangtua yang diceritakan dengan
pengajaran rohani tentang “perumpamaan anak yang hilang”, cobalah lihat yang
berikut:
Dalam daftar yang berbeda, bagilah murid-murid ke dalam beberapa
kelompok untuk membahas tentang bagaimana Tuhan mengasihi dan
menyediakan segala sesuatu bagi anak-anak-Nya. Lalu, buatlah daftar tentang
keadaan kita yang kadang menyakiti Tuhan dan mengabaikan-Nya. Selanjutnya,
kumpulkan pendapat atas apa yang mungkin terjadi bila Tuhan tidak mengasihi lagi
dan memutuskan untuk meninggalkan kita. Akhirnya, berikan pendapat tentang
bagaimana menyatakan pertobatan dan mencari pengampunan seperti yang
dilakukan oleh anak yang hilang pada perumpamaan tersebut.
Pemanasan
Kadang manusia suka memberontak. Apa maksudnya menjadi
“pemberontak” itu? Apakah yang terjadi dalam keluargamu ketika kamu
memberontak? Bagaimana kamu dapat mengetahui bahwa keluargamu masih
mengasihimu, bahkan setelah kamu berlaku seperti itu?
Yesus menceritakan sebuah cerita yang terjadi ketika seorang anak yang
bodoh memberontak terhadap orangtuanya.
12
Anak Domba Allah
Cerita Alkitab
Ada seorang kaya yang mempunyai banyak orang upahan dan tanah. Ia pun
mempunyai dua anak laki-laki yang begitu dikasihinya, dan kemungkinan besar
menantikan hari di mana kedua anaknya itu dapat mengambil alih semua
kekayaannya. Akan tetapi, anaknya yang bungsu mempunyai rencana yang
berbeda dari anak yang sulung!
Suatu hari, anaknya yang bungsu menampakkan wajah yang penuh
keseriusan menghampiri sang ayah dan berkata, “Bapa, engkau adalah seorang
yang kaya. Suatu saat, apa yang bapa punyai akan menjadi kepunyaanku dan
saudaraku, tetapi aku tidak mau menantikan saat itu sampai engkau tua atau
meninggal untuk menerima warisanku itu. Aku menginginkan bahwa sekarang pula
engkau berikan bagianku itu.”
Alkitab tidak menceritakan bagaimana perasaan sang ayah terhadap
anaknya itu, tetapi permintaan anaknya mungkin telah mengecewakan hati dari
sang ayah. Ia pasti merasa kuatir terhadap apa yang akan diperbuat oleh anaknya
dengan uang sebanyak itu? Sekalipun demikian, sang ayah tetap mengeluarkan
sepertiga dari warisannya dan memberikan kepada anaknya yang bungsu itu. Lalu,
setelah menerima bagiannya, anak yang bungsu ini segera meningggalkan rumah
dan ayahnya.
Kehidupan Yang Liar
Maka, pergilah anaknya yang bungsu ini ke negeri yang jauh dan mulailah ia
menghamburkan bagiannya itu. Mungkin, ia membeli pakaian yang mahal dan
mengadakan pesta yang mewah, yang menghabiskan banyak uangnya, hingga
habis!
Lalu, masalah datang! Negeri di mana ia tinggal menghadapi suatu bencana.
Di sana timbul bencana kelaparan sehingga makanan menjadi sulit untuk diperoleh,
karena harganya yang melonjak. Iapun menjadi putus asa dan mulai menjual
bagiannya itu hingga uangnya habis dalam waktu sekejap. Ia mulai kelaparan dan
memerlukan uang untuk membeli bahan makanan dan tempat tinggal.
Memberi Makan Kawanan Babi
Akhirnya, anak muda ini beroleh pekerjaan. Sang majikan menyuruhnya
untuk memberi makan kawanan babinya. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana
dirinya beroleh pekerjaan senajis itu! Bukan hanya pekerjaan itu yang kotor, bau,
tetapi sungguh memalukan! Ia adalah seorang Yahudi, dan menurut hukum Taurat,
babi adalah binatang yang kotor dan yang haram untuk dimakan. Bahkan orang
Yahudi tidak mau menyentuhnya.
Setiap hari, ia harus berjalan dengan susah payah melalui jalan yang
berlumpur dan berlendir menuju kandang babi. Dan setiap hari pula, ia berlumuran
lumpur yang bau dan kotor dari kepala sampai kakinya.
Selama berhari-hari, anak muda ini merenungkan keadaannya. Akhirnya, ia
menyadari tentang apa yang telah diperbuatnya selama ini! Bapaku mempunyai
begitu banyak orang upahan dan mereka mendapat makanan yang berlimpah,
sementara aku di sini begitu menderita, bahkan ingin menghilangkan rasa laparnya
dengan memakan ampas makanan babi! Aku akan kembali ke rumah bapaku dan
berkata, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak
layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan
bapa.”
Anak Domba Allah 13
Ayah Yang Penuh Kasih
Sementara, di rumah, sang ayah senantiasa menantikan tanda kembalinya
sang anak yang hilang. Suatu hari, ia memandang dari kejauhan dan wajahnya
memancarkan kegembiraan. Ia sedang menyaksikan anaknya yang telah hilang
kembali kepadanya.
Lalu, sang ayah berlari mendapatkan anaknya, merangkul dan menciumnya!
Ia begitu gembira bahwa anaknya telah kembali!
Di lain pihak, anaknya tidak sanggup menatap wajah ayahnya. Ia begitu malu
atas semua perbuatannya dan berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga
dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.”
Ayahnya begitu gembira sehingga ia menyuruh orang upahannya, “Lekaslah
bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin
pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah
mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Semua orang
begitu gembira!
Sekalipun anak bungsu itu telah menyebabkan banyak masalah dan
kesedihan bagi keluarganya dengan semena-mena mengambil semua bagian yang
dapat ia ambil, tetapi ayahnya membalas semuanya itu dengan kasih, kepedulian
dan pengampunan. Anak pemberontak itu telah kembali, karena ia menyadari
betapa baik dan penuh kasih sang ayah terhadap dirinya.
Pertanyaan Diskusi
Bagian Pertama
Apakah murid-murid telah mengetahui maksud dari kata-kata dalam ayat
Alkitab: “Berhati-hati,” “Menjauhi”, “Bebal”, “Melampiaskan”. Murid-murid dapat
membaca dalam Ams. 14:16, mengganti maksud dari keempat kata tersebut untuk
membantu mereka lebih memahaminya. Bila murid-murid menggunakan Alkitab
terjemahan lain, maka perjelas pula maksud dari kata-kata tersebut dalam
terjemahan yang mereka gunakan. Menurut kamu, bagaimana dengan memahami
Ams. 14:16 dapat membantu anak hilang tersebut?
Bagian Kedua
Apakah maksudnya memberontak itu?
Kapan kamu merasakan atau bertindak sebagai seorang pemberontak?
Apakah reaksi dari keluarga bila kamu memberontak?
Mengapa Tuhan menginginkan kita patuh terhadap orangtua?
Menurut kamu, mengapa mendengarkan nasihat orang lain merupakan
tindakan yang bijaksana?
Apakah yang dapat dilakukan dengan bijaksana dan dengan cara yang
tepat ketika kamu merasa ingin memberontak?
(Ayah yang penuh pengampunan menyambut anaknya yang telah
meninggalkan rumah, bahkan yang telah memberontak dan yang telah berbuat
14
Anak Domba Allah
kesalahan. Tuhan adalah Bapa surgawi kita yang bersedia mengampuni segala
dosa dan menyambut kita dalam keluarga-Nya di surga.)
Mengulang
1.
Seberapa banyak warisan sang ayah yang diberikan kepada anaknya yang
bungsu itu?
(Sepertiga bagian.)
2.
Hal bodoh apakah yang telah diperbuat oleh anaknya yang bungsu?
(Meminta bagian warisannya terlebih dahulu sebelum saatnya tiba dan
meninggalkan rumah serta menghamburkan uang.)
3.
Pekerjaan apakah yang diperoleh oleh anak yang bungsu itu ketika bencana
kelaparan tiba?
(Pekerjaan di kandang babi.)
4.
Mengapa orang Yahudi tidak menginginkan pekerjaan tersebut?
(Sesuai dengan hukum Taurat, babi adalah binatang yang kotor dan yang
haram, bahkan orang Yahudi tidak mau menyentuhnya sekalipun.)
5.
Apakah yang membuat sang anak bungsu ini akhirnya memutuskan untuk
kembali ke rumah dan meminta pengampunan serta kasih dari ayahnya?
(Anak bungsu ini merasa kelaparan ketika memberi makan kawanan babi
itu dan menyadari betapa orang upahan ayahnya jauh lebih baik
keadaannya, tetapi tetap saja ia tidak siap untuk menerima kasih dan
pengampunan saat dirinya kembali.)
6.
Menurut kamu, sang anak yang bungsu mengharapkan akan diperlakukan
seperti apakah saat ia kembali ke rumah?
(Seperti seorang upahan.)
7.
Alasan apakah yang membuat sang ayah tidak menghukum anaknya?
(Sang ayah begitu mengasihi dan mengampuni kesalahan anaknya.)
8.
Apakah yang sang anak katakan kepada ayahnya?
(“Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak
layak lagi disebutkan sebagai anak bapa.”)
9.
Apakah yang sang ayah lakukan setelah anaknya bertobat?
(Sang ayah merasa begitu senang sehingga memberi perintah kepada
orang upahannya untuk segera membawa jubah yang terbaik,
memakaikannya kepada sang anak, mengenakan cincin pada jarinya
dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun,
sembelihlah serta makanlah bersama dengan penuh sukacita!”)
10. Apakah maksud dari perumpamaan ini?
(Sang ayah itu bagaikan Tuhan yang begitu mengasihi dan bersedia
mengampuni kita bila bertobat. Sama halnya, anak itu menggambarkan
kita yang selalu berontak dan menjauh dari hadapan Tuhan.)
Anak Domba Allah 15
Temuan Alkitab
Hilang Dan Ditemukan
Pernahkah kamu kehilangan sesuatu yang begitu berarti bagimu? Bila
pernah, apakah barang tersebut kamu temukan kembali? Bila telah ditemukan,
kamu akan mengetahui bagaimana rasanya menemukan sesuatu yang begitu
berharga yang sempat hilang sebelumnya.
Seperti mainan, pakaian atau peliharaan, manusia mungkin saja tersesat,
yaitu tersesat dari jalan Tuhan. Mereka menjauh dari kasih Tuhan untuk mencari
sesuatu yang mereka kira akan membuat bahagia. Tentu saja, manusia jauh lebih
berharga daripada harta benda. Tuhan mempunyai kasih yang begitu besar
terhadap orang-orang yang tersesat hingga Tuhan mengutus Yesus ke dunia.
Yesus datang untuk mencari mereka yang tersesat, sekaligus mengajari kita
untuk menjadi seorang penemu! Bila mengasihi sesama, maka kita akan membantu
mereka menemukan kembali jalan kepada Gembala yang Baik, dan bila mereka
kembali, sesuatu yang menakjubkan akan terjadi di surga!
Ayat berikut hilang sebagian kata-katanya! Berilah warna, gunting dan
rekatkan gambar-bambar itu pada tempat yang seharusnya untuk melengkapi ayat
tersebut. Selagi kamu mengerjakannya, cobalah untuk menghafalkannya.
16
Anak Domba Allah
Aktivitas 1
Mengasihi Sesama
Bahan:
8.5 x 11 inch (21 x 27 cm) kertas atau papan mainan yang kosong
15 kartu petunjuk yang kecil
Pena
Dua kantong kertas/plastik
Tanda pemain (kancing, penjepit kertas, koin)
Persiapan:
Berilah nomor pada kartu petunjuk 1 - 5, dengan satu nomor pada satu kartu
petunjuk. Masukkan ke dalam kantong yang diberi label “Nomor”. Berikan label
pada satu kantong lagi dengan nama “Situasi”.
Buatlah papan permainan dengan menggunakan kertas lipat seperti berikut.
Berilah warna pada bagian tengahnya, karena tidak akan digunakan dalam
permainan. Tergantung jumlah murid dalam kelas, Anda dapat membuat satu papan
permainan dan mainkan bersama murid-murid. Bila mempunyai jumlah murid yang
banyak, Anda dapat menyuruh sebagian murid-murid mengerjakan Aktivitas
Pilihan pada Pelajaran 1. Dua sampai tiga murid dapat berbagi satu papan
permainan seperti berikut.
Petunjuk:
1. Bila ayah atau ibu menyuruhmu melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan,
manakah yang lebih bijaksana, menunjukkan kasih atau memberontak?
Mengapa menunjukkan kasih bersikap lebih bijaksana? (Tuhan menginginkan
kita untuk menunjukkan kasih karena tidak ada pihak yang akan terluka,
sehingga perdebatan dapat dihindari, dan lain sebagainya.) Kita akan
memainkan suatu permainan yang akan membantu kita belajar menunjukkan
kasih dan bersikap bijaksana.
Anak Domba Allah 17
2.
3.
4.
Tuliskan kartu situasi berikut:
Bagikan kartu petunjuk dan pena. Pada kartu itu, tuliskan keadaan di mana
seseorang berperilaku berontak. Sebagai contoh: Ayah mengatakan bahwa
makan malam telah siap, tetapi kamu masih menonton televisi. Guru
menyuruhmu untuk diam, tetapi kamu masih berbicara. Murid-murid dapat
bekerja berpasangan untuk menyelesaikan kartu situasi ini. Masukkan kartu
situasi yang telah selesai ke dalam kantong dengan label "Situasi”.
Bukalah Buku Aktivitas Murid pada pelajaran 2. Sebuah buku aktivitas untuk
sepasang murid.
Pastikan murid-murid memilih tanda pemain yang berbeda dari pasangannya.
Murid-murid memulai permainan sesuai peraturan berikut:
Murid-murid meletakkan tanda pemain pada bagian “Mulai”. Pemain pertama
mengambil satu kartu dari kantong label “Nomor” dan majukan langkah tanda
pemainnya sebanyak yang dicantumkan kartu yang diambil dari kantong
itu. Bila pemain berhenti pada bagian “Kartu”, pemain dapat menarik kartu dari
kantong “Situasi”. Pemain membacakan yang tercantum dalam kartu itu dan
menceritakan bagaimana seseorang dalam situasi tersebut bertindak
bijaksana dan mengasihi daripada bertindak memberontak. Kembalikan kartu
pada kantong. Pemain secara bergiliran mengambil kartu dan memajukan
tanda pemainnya. Pemain yang mencapai garis “Selesai” terlebih dahululah
yang menjadi pemenangnya.
Aktivitas 2
Figura Foto Yang Berisikan Ayat Hafalan
Murid-murid membuat figura foto sebagai hadiah yang menampilkan isi ayat
hafalan untuk dihafalkan.
Bahan:
Alkitab
Papan poster
Penggaris
Pena dengan ujung yang runcing
Gunting
Solatip
Kertas
Stabilo
(Pilihan: Foto yang muat pada figura yang memperlihatkan foto keluarga atau
teman, atau stiker hiasan yang kecil).
Persiapan:
Potonglah 2 lembar papan poster dengan ukuran 6 x 4" (15 x 10 cm) untuk
masing-masing murid. Bila Anda mengira bahwa murid-murid akan mengalami
kesulitan dalam membuat lubang di tengah-tengah figura foto itu, bantulah untuk
membuatkannya. Anda boleh membuat lubang tersebut berbentuk oval, persegi
panjang atau berbentuk hati seperti yang diilustrasikan berikut. Potonglah kardus
dengan bentuk pasak untuk membuat kaki figura yang dapat menahannya seperti
sketsa berikut.
18
Anak Domba Allah
Petunjuk:
1. Memperkenalkan aktivitas. Ayat Hafalan kita mengandung pesan yang penting.
Kita akan membuat figura foto yang dapat diberikan kepada anggota keluarga
untuk mengingatkan mereka. Tuhan menginginkan kita untuk patuh
2. Membuat figura: Tunjukkan contoh figura foto. Siapkan untuk masing-masing
murid 2 kardus yang telah dipotong berbentuk persegi panjang. (Bila Anda
melubangi figura tersebut sebelumnya, berikan kepada masing-masing murid
satu yang telah dipotong dan satu lagi yang belum dipotong). Bantulah muridmurid untuk secara hati-hati melubangi figura. Mintalah murid-murid untuk
menuliskan ayat dari Ams. 14:16 ke dalam figura mereka, kemudian hiasilah
figura dengan mempergunakan pena dan stiker. Rekatkan kardus yang keras
ke bagian belakang figura dari pinggir sampai ke bagian bawah, biarkan bagian
atas terbuka untuk memasukkan foto. Rekatkan bagian atas dari kardus
dengan solatip (untuk kaki figura) ke bagian belakang figura seperti yang telah
ditunjukkan pada sketsa berikut. Lipat ke belakang hingga figura dapat berdiri.
Bantulah murid-murid bila memang diperlukan.
Anak Domba Allah 19
20
Anak Domba Allah
Perumpamaan Tentang
Orang Samaria Yang Baik Hati
3
Kitab Bacaan:
Luk. 10:25-37
Inti Pelajaran:
Tetaplah perhatikan orang lain,
sekalipun mereka kurang
bersimpatik terhadapmu, adalah
salah satu cara untuk menaati Allah
dan bertumbuh sebagai anak-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Memberi kesempatan kepada
murid-murid untuk membandingkan
perlakuan dari imam, orang Lewi,
dan orang Samaria.
Memotivasi murid-murid dalam
memberi kasih kepada orang-orang
yang sedang memerlukannya.
Ayat Hafalan:
“Saudara-saudaraku yang kekasih,
jikalau Allah sedemikian
mengasihi kita, maka haruslah kita
juga saling mengasihi.”
(1 Yoh. 4:11)
Latar Belakang
Alkitab
Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk menggambarkan kasih yang
tanpa pamrih. Pada waktu itu, ada rasa benci yang begitu mendalam di antara orang
Yahudi dan orang Samaria. Orang Yahudi merasa diri mereka sebagai keturunan
dari Abraham yang sesungguhnya, dan memandang orang Samaria sebagai
bangsa campuran yang dihasilkan ketika orang Yahudi dari kerajaan utara menikahi
orang-orang dari bangsa lain setelah pembuangan Israel.
Sebagai akibatnya, sebagian besar dari orang Samaria mengalami
perlakuan yang tidak selayaknya.
Perumpamaan ini mengingatkan kita akan contoh tentang kasih yang tanpa
pamrih. Tanpa belas kasihan-Nya, kita dapat menjadi orang-orang yang tanpa
harapan seperti pejalan yang terluka yang ditinggali mati seorang diri.
Bersyukurlah, Yesus datang untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita.
Seperti pejalan itu, kita tidak berhak untuk menerima keselamatan. Kasih Allah
bukanlah diterima, tetapi diberikan dengan cuma-cuma.
Anak Domba Allah 21
Dari perumpamaan ini, kita dapat mempelajari 3 prinsip penting mengenai
mengasihi sesama, yaitu:
1. Kurangnya kasih seringkali mudah untuk dibenarkan, sekalipun tidak pernah
benar.
2. Sesama manusia adalah siapa saja dari bangsa manapun atau latar belakang
sosial manapun yang membutuhkan.
3. Kasih berarti melakukan sesuatu untuk mencapai keperluan orang lain.
Di manapun kita tinggal, pastilah ada orang-orang di dekat kita yang
sedang memerlukan kasih kita. Tidak ada alasan menolak ketika kita dimintai
bantuan. Berdoalah agar kasih Allah akan senantiasa mengalir melalui diri Anda
dan murid-murid kepada orang-orang yang sedang memerlukan kasih yang
tanpa pamrih itu.
Mengenai Murid Anda
Murid-murid dengan usia 10 tahun ke atas cenderung belum dapat
memahami orang lain, tetapi sebaliknya, justru sedikit lebih suka memperhatikan
diri sendiri. Kebaikan kecil adalah suatu kebajikan yang berpengaruh yang perlu
dikembangkan dalam diri semua murid di kelas Anda. Pelajaran hari ini akan
membantu mengembangkan kualitas diri murid-murid.
Kebaikan pun saling berhubungan dengan kepekaan dan keberanian. Pada
usia seperti sekarang ini, beberapa murid telah belajar menjadi seorang penolong
dan memikirkan orang lain. Beberapa di antaranya mempunyai hasrat untuk
membantu orang lain, tetapi mereka masih kurang berani untuk memulainya.
Sayangnya, ada pula murid yang belum mempunyai rasa kasih dan perhatian bagi
orang lain. Banyak di antaranya tampak menyerupai jagoan atau anak-anak yang
jahat. Mereka menggodai yang lainnya atau menolak untuk membantu orang-orang
lain yang sedang membutuhkannya. Kadang tingkah laku ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa sebagian murid belum pernah diajarkan tentang kepekaan dan
kebaikan. Jadi, suasana dalam kelas hendaklah diatur dengan hati-hati.
Untuk memotivasi murid-murid menjadi peka dan baik diperlukan lingkungan
yang tetap lembut dan penuh kasih dalam kelas dan sediakan berbagai contoh yang
jelas dan tepat untuk perihal keramahan, kebaikan, dan kesopanan. Perhatikan
perkataan dan perbuatan yang Anda gunakan terhadap murid-murid dan terhadap
orang lain di luar kelas, karena murid-murid akan belajar dan meniru dari apa yang
mereka lihat dan dengar. Bila Anda melakukan kesalahan dalam perkataan atau
perbuatan, mengakulah dan segeralah minta ma'af kepada murid-murid. Jelaskan
akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan dan perkataan Anda yang tidak sensitif
(contohnya: menyakiti perasaan seseorang). Jangan ragu untuk selalu memberikan
pujian terhadap setiap perbuatan dan perkataan positif yang murid-murid lakukan di
kelas maupun di luar kelas.
Sediakan banyak skenario untuk didiskusikan bersama. Gunakan
permasalahan yang menyangkut ketidaksensitifan, kekejaman, penolong,
kebaikan, atau hal lainnya untuk dievaluasikan sebagai bahan diskusi kelompok.
Mintalah murid-murid untuk merenungkan cara menyatakan kebaikan dan
kasih dalam skenario. Sebagai tambahan, sediakan kesempatan untuk
menanamkan ide-ide tersebut dalam gereja, atau melalui kunjungan ke panti
asuhan. Dengan melakukan ini, mereka akan terbiasa untuk berpikir pada tingkat
yang lebih mendalam, yaitu tingkat yang menyangkut pengertian kasih terhadap
sesama manusia - sebuah kebajikan yang Kristus telah perintahkan untuk kita kejar.
22
Anak Domba Allah
Pemanasan
Bahan:
Alkitab
Selembar kertas besar
Pena
Isolasi
Persiapan:
Tuliskan ayat yang terdapat dalam 1 Yoh. 4:11 di atas selembar kertas. Pada
bagian yang tersisa, tuliskan kata “KASIH” dalam huruf cetak. Rekatkan selembar
kertas itu pada dinding pada ketinggian, di mana murid-murid dapat menggapainya
dengan mudah.
Petunjuk/Percakapan:
Ayat Alkitab kita hari ini adalah tentang kasih. Marilah kita baca bersamasama ayat tersebut dari lembar poster.
Mengapa ayat ini mengatakan kita harus mengasihi sesama manusia?
(Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.) Dalam kata “kasih”, tuliskan atau
gambarkan cara-caramu yang menunjukkan kasih Allah kepada orang lain.
Beberapa ide mungkin meliputi: Memperhatikan orang sakit, memberi penghiburan
kepada mereka yang sedang berduka, atau memberikan sebuah hadiah bagi
seseorang yang mungkin kurang bersimpati terhadapmu. Bekerja samalah untuk
mengisi keempat huruf itu. Kita akan membagikan contoh pada bagian pelajaran
berikutnya.
Cerita Alkitab
Bukankah tidak selalu mudah untuk menunjukkan kasih terhadap orang
lain? Lebih mudah bila dalam keadaan baik dan tidak terlalu sibuk dan orang itu pun
mengasihi kita. Apakah yang biasanya terjadi bila kita sibuk atau dalam keadaan
yang kurang baik? Ketika seseorang kurang bersimpati terhadap kita? Ketika
merasa takut, bila seseorang akan mentertawakan kita?
Hari ini, kita akan mendengar sebuah cerita yang Yesus katakan kepada
seseorang yang mengira dirinya dapat menunjukkan kasih pada saat yang mudah.
1.
Seorang ahli Taurat menanyakan Yesus
a. Seorang ahli Taurat pergi untuk menemui Yesus.
i. Ahli Taurat ini bertanya kepada Yesus, “Apakah yang aku harus
lakukan agar beroleh hidup yang kekal?
ii. Yesus bertanya kepada ahli Taurat itu, "Apakah yang dikatakan oleh
hukum Taurat?"
b. Ahli Taurat ini kembali bertanya tentang siapakah yang dimaksud dengan
sesamanya manusia.
i. Yesus mengetahui bahwa ahli Taurat ini tidak selalu menunjukkan
kasih.
ii. Yesus membantu ahli Taurat ini dengan menceritakan sebuah
perumpamaan agar ia memahami mengapa dirinya harus selalu
menunjukkan kasih.
Anak Domba Allah 23
2.
Serangan yang mengejutkan
a. Seorang Yahudi sedang melakukan perjalanan turun dari Yerusalem ke
Yerikho.
i. Ia diserang dan dipukuli oleh para penyamun.
ii. Mereka mengambil seluruh yang ada padanya.
b. Para penyamun meninggalkan orang itu seorang diri dalam keadaan
sekarat.
3.
Imam dan orang Lewi
a. Seorang imam Yahudi melalui jalan itu.
Ia melihat orang yang terluka itu tetapi menyeberang jalan tanpa
menolongnya.
b. Lalu, orang Lewi pun melalui jalan itu.
Orang Lewi itu pun tidak menolongnya.
4.
Orang Samaria yang baik hati menolong
Seorang Samaria melalui jalan itu.
a. Kebanyakan orang Yahudi dan orang Samaria saling membenci.
b. Orang Samaria merasa kasihan terhadap pejalan yang terluka itu.
5.
Semalam di penginapan
a. Orang Samaria membawa orang yang sedang terluka itu ke sebuah
penginapan dan menjaganya.
b. Keesokan harinya, orang Samaria membayar ke pemilik penginapan itu
uang lebih untuk biaya perawatan orang yang terluka itu.
6.
Yesus menanyakan sebuah pertanyaan
a. Yesus bertanya kepada ahli Taurat itu, "Yang manakah di antara orangorang itu yang telah menunjukkan tindakan sesama manusia?"
b. Ahli Taurat itu menjawab, "Orang yang telah menunjukkan kebaikan
terhadap orang yang terluka."
c. Yesus menyuruhnya untuk pergi dan melakukan hal yang serupa.
Ada banyak makna penting dalam cerita ini. Dua orang yang pertama yang
menyaksikan orang yang terluka itu adalah orang-orang yang rohani. Yang satu
adalah seorang imam dan yang lainnya adalah seorang yang bekerja di bait Allah.
Tidakkah kamu harapkan bahwa mereka bersedia merawat orang yang terluka itu?
Orang yang ketiga adalah seorang Samaria, di mana orang Yahudi tidak bersikap
simpati terhadapnya. Yesus tidak mengatakan secara jelas, tetapi orang yang
dirampok dan dipukul itu mungkin seorang Yahudi, maka mungkin ia menganggap
orang Samaria itu sebagai musuhnya. Tetapi justru, orang Samaria itu berhenti
untuk menolongnya dan mengeluarkan sebagian uangnya tanpa ragu.
24
Anak Domba Allah
Apakah maksudnya? Yesus menunjukkan bahwa orang yang menyebut
dirinya baik tidak selalu melakukan kebaikan. Ia pun menunjukkan bahwa kita
hendaklah berbuat baik kepada setiap orang, entahkah kita bersimpati atau tidak
terhadapnya maupun sebaliknya! Untuk “mengasihi sesama seperti dirimu sendiri”
tidaklah selalu mudah untuk dilakukan. Apakah kamu dapat berbuat baik kepada
orang yang pernah menjahatimu? Apakah mudah untuk berbuat baik kepada
seseorang yang belum kamu kenal? Orang Samaria itu tidak mengenali orang yang
terluka itu, tetapi tetap menolongnya dan menunjukkan seberapa besar kasih yang
ia punyai untuk orang-orang yang sedang membutuhkannya.
Pertanyaan Diskusi
Bicarakan tentang siapa sesama kita.
Menurut kamu, dengan cara bagaimana dapat memperhatikan orang lain?
Mengapa kita harus menaati perintah Allah untuk menunjukkan kasih
terhadap orang lain itu?
(Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.)
Bagaimana kamu dapat “pergi dan lakukan” seperti yang Yesus katakan
kepada ahli Taurat itu?
Kadang sulit untuk menunjukkan kasih kepada teman, dan tanpa kasih Allah
lebih sulit lagi untuk mengasihi musuh kita. Bila benar-benar mengasihi Allah, kamu
akan menunjukkan kasih kepada orang lain. Kamu tidak dapat melakukannya
dengan kekuatan sendiri, tetapi Allah akan memberimu kuasa. Bagaimana kamu
dapat menunjukkan kasih pada minggu ini? Menunjukkan kasih mungkin
memerlukan pengorbanan - uang, waktu, berbagi, memberi, dan seterusnya.
Siapa sesamamu manusia? Siapapun yang dapat kamu tolong adalah
sesamamu manusia - teman atau musuh dalam masalah. Menunjukkan kasih dan
kebaikan adalah bukti bahwa kamu benar-benar mengasihi Allah. Allah mengasihi
setiap manusia di dunia ini apapun rasnya atau kebangsaannya, dan Ia
menginginkan anak-anak-Nya untuk melakukan hal yang sama.
Mengulang
1.
Apakah yang terjadi pada pejalan dalam cerita hari ini?
(Ia dipukul oleh para penyamun dan ditinggalkan seorang diri dalam
keadaan sekarat di pinggir jalan.)
2.
Siapakah yang tampaknya lebih memungkinkan untuk menolong pejalan yang
terluka itu?
(Imam dan orang Lewi.)
3.
Mengapa mereka?
(Karena mereka adalah para pemimpin orang Yahudi yang rohani yang
mengajarkan hukum Allah tentang mengasihi orang lain.)
Anak Domba Allah 25
4.
Siapakah yang tampaknya lebih tidak memungkinkan menolong pejalan yang
terluka itu?
(Orang Samaria.)
5.
Mengapa?
(Karena pejalan itu mungkin seorang Yahudi, sementara orang Samaria
dibenci oleh orang Yahudi.)
6.
Bagaimana sang imam memperlakukan pejalan yang terluka itu?
(Meninggalkannya di pinggir jalan.)
7.
Bagaimana orang Lewi memperlakukan pejalan yang terluka itu?
(Meninggalkannya di pinggir jalan.)
8.
Bagaimana orang Samaria memperlakukan pejalan yang terluka itu?
(Ia membersihkan luka-lukanya, membawanya ke sebuah penginapan
dan menggunakan uangnya sendiri untuk menolongnya.)
9.
Siapakah dalam cerita ini yang menaati hukum Allah tentang mengasihi
sesama?
(Orang Samaria.)
10. Apakah yang Yesus inginkan agar ahli Taurat itu melakukannya?
(Menunjukkan kasih terhadap orang-orang seperti apa yang orang
Samaria itu lakukan.)
Temuan Alkitab
Menunjukkan Kasih
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Yesus menghendaki
kita untuk melakukan satu hal
yang terpenting, yaitu
mengasihi sesama manusia.
Apakah kamu menemukan
kemudahan atau kesulitan
dalam menunjukkan kasihmu
terhadap orang lain?
Lengkapilah daftar berikut.
Mulailah dengan menuliskan
satu per satu anggota keluarga
dan teman di kolom yang
pertama. Lalu, tempatkan
tanda benar sesuai untuk
setiap nama.
26
Anak Domba Allah
Aktivitas 1
Sesama Manusia Yang Baik
Akankah kamu menjadi sesama yang baik dengan melengkapi puisi berikut?
Pilihlah kata-kata yang senada dari dalam kurung untuk mengisi bagian yang
kosong.
(ditemukan, mengatasi, rumah, sebelum, sahabat,
dapat, bertemu, jalan, senyuman, sementara)
Sesamamu adalah seorang yang kebetulan kamu
__________.
Di tempat bermain, atau toko, atau
di __________.
Ia adalah seseorang yang perlu __________
yang akrab.
Atau seorang yang butuh sesamanya agar dapat
bermain dengannya untuk __________ waktu.
Seorang yang butuh pertolongan ketika hewan
peliharaannya tidak dapat __________.
Atau seorang baru dan butuh pertolongan untuk __________.
Sesama manusia adalah seseorang yang mungkin tinggal di sebelah
__________.
Atau mungkin seseorang yang kamu belum pernah __________.
Sesama kita adalah __________ kita.
Dan patut menolongnya kapanpun kita __________.
Kode Kebaikan
Apakah kebaikan terbesar yang Anda dapat lakukan bagi orang lain? Tebaklah kode
kata-kata ini untuk menemukan jawabannya!
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___!!
Anak Domba Allah 27
Aktivitas 2
Cara Sesama Manusia
Temukan caramu dengan menghubungkan sesama yang baik dengan
sebuah garis. Berilah warna pada gambar bila kamu berkesempatan untuk itu.
28
Anak Domba Allah
Aktivitas Pilihan
Menceritakan Perumpamaan Orang Samaria
Yang Baik Hati Dengan Boneka
Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati
untuk membantu orang banyak memahami bahwa mengasihi “sesama”-mu itu
berarti memperhatikan orang-orang tanpa mempedulikan latar belakang mereka.
Buatlah beberapa boneka dari telur dan gunakan boneka tersebut untuk
mempertunjukkan perumpamaan ini.
Bahan:
7 telur matang
Spidol yang tahan air
Petunjuk:
1. Cuci dan keringkan semua telur
matang itu.
2. Gunakan spidol untuk melukiskan
wajah pada permukaan telur.
3.
Lihatlah ilustrasi untuk beberapa macam wajah yang menggambarkan macam
karakter dalam perumpamaan itu.
Gerakan telur yang ada, sementara Anda menceritakan perumpamaan
tentang orang Samaria yang baik hati itu.
Anak Domba Allah 29
30
Anak Domba Allah
Perumpamaan Tentang
Perjamuan Besar
4
Kitab Bacaan:
Luk. 14:1,16-24
Inti Pelajaran:
Mengingatkan agar jangan
membuat alasan apapun untuk
tidak menerima undangan Tuhan
dan menggambarkan kasih Tuhan
bagi semua orang.
Tujuan Pelajaran:
Memotivasi murid-murid untuk giat
memasuki kerajaan surga,
menikmati hidup yang kekal.
Ayat Hafalan:
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu
dan mengetok; jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan
membukakan pintu, Aku akan
masuk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia,
dan ia bersama-sama dengan Aku.”
(Why. 3:20)
Latar Belakang
Alkitab
Yesus menggunakan sebuah perjamuan untuk memberi gambaran tentang
kerajaan surga. Dalam cerita ini, beberapa orang menerima undangan untuk hadir
dalam perjamuan seorang teman. Tetapi ketika waktu perjamuan tiba, mereka tibatiba memberi alasan untuk tidak dapat hadir, yaitu persetujuan bisnis, kepemilikan
materi, dan hubungan pribadi. Jadi, tuan rumah memberikan tempat tamu-tamu itu
kepada orang lain, termasuk bagi orang yang buta, yang pincang dan yang miskin.
Suatu pandanga bahwa orang yang non-Yahudi dapat diundang ke dalam kerajaan
Allah sungguhlah hal yang mengejutkan bagi para orang Farisi yang sombong yang
mengikuti hukum Taurat untuk mendapatkan kesukaan dari Tuhan.
Kita pun dapat menolak atau menunda jawaban atas undangan Tuhan, dan
memberikan alasan-alasan yang mungkin kedengarannya masuk akal, seperti
pekerjaan, tanggung jawab keluarga, keperluan keuangan, atau yang lainnya.
Tetapi yang perlu diingat demikian adalah undangan Tuhan merupakan hal
terpenting dalam hidup kita, sekalipun waktunya tidak tepat.
Anak Domba Allah 31
Mengenai Murid Anda
Mudah bagi murid-murid untuk menemukan sejumlah alasan untuk tidak
menghadiri kebaktian Sabat di gereja, di antaranya ada tugas sekolah yang harus
diselesaikan, pesta ulang tahun yang harus dihadiri, film kartun yang harus
ditonton, dan masih banyak lagi.
Bersyukurlah, murid-murid masih muda usianya dan orangtua mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap mereka. Intervensi orang tua seringkali
menjadi fungsi yang besar dalam kehadiran murid-murid setiap minggunya di
gereja. Sekalipun demikian, ketika bertambah dewasa, sudah tentu mereka tidak
memerlukan lagi paksaan dari orangtua untuk menghadiri kebaktian di gereja,
apakah mereka akan tetap berkebaktian seperti sebelumnya atau akankah mereka
membuat sejumlah alasan untuk tidak menghadirinya? Pelajaran hari ini akan
membantu murid-murid memahami tentang betapa pentingnya dan perlunya
menerima serta mengambil undangan yang Tuhan telah berikan kepada semua
anak-Nya.
Melalui pelajaran hari ini, cobalah diskusikan mengapa kita harus
menghadiri kebaktian di gereja dan memusatkan pikiran, hati, dan perbuatan kita
kepada Tuhan sebanyak mungkin. Tuliskan sejumlah sebab dan berkat yang
biasanya mengikuti seseorang yang mempersembahkan waktu dan tenaganya bagi
Tuhan. Diskusikan pula tentang mengapa kita kadang ingin melewatkan kebaktian
Sabat (mungkin untuk tidur atau untuk menonton kartun pada hari Sabtu, atau
berkumpul bersama teman, ataupun yang lainnya). Yakinkan bahwa murid-murid
mengetahui bahwa Anda memahami dan dapat menyelami perasaan mereka yang
berkeinginan melewati hari Sabat ketika imanmu sedang melemah. Pastikan untuk
membagi beberapa alasan Anda untuk tidak melewati kebaktian Sabat dan mintalah
murid-murid untuk mendiskusikannya agar mereka tetap menghadirinya. Bagikan
kesaksian tentang bagaimana Anda mungkin pernah sesekali memikirkan untuk
tinggal di rumah dan belajar pada hari Sabat, tetapi akhirnya menghadiri kebaktian
juga, dan kemudian segala sesuatu menjadi indah karena Anda mendahulukan
Tuhan. Renungkan beberapa contoh nyata yang dapat mencegah murid-murid
untuk tidak mengabaikan undangan Tuhan. Kita harus berusaha sedapat mungkin
untuk memasuki hari peristirahatan yang Tuhan telah sediakan kepada kita.
Pemanasan
Andaikan kamu mengundang aku ke rumahmu dan aku mengatakan bahwa
diriku tidak dapat datang karena sedang kehilangan kancing celanaku.
Kedengarannya seperti alasan yang bodoh, bukan? Dalam cerita Alkitab, kita akan
mendengar sejumlah alasan yang dipergunakan orang banyak yang mungkin pula
kedengarannya bodoh. Tuliskan sejumlah alasan yang bodoh yang pernah kamu
dengar atau pergunakan dalam situasi yang berbeda. Sebutkan beberapa alasan
terbodoh yang pernah kamu dengar.
32
Anak Domba Allah
Cerita Alkitab
1.
Yesus dan orang Farisi
a. Yesus makan malam bersama dengan orang Farisi.
i. Apakah Farisi itu?
ii. Orang Farisi dan para tamunya mengawasi Yesus dengan seksama.
b. Yesus mengatakan sebuah perumpamaan untuk membantu mereka
memahami suatu pesan yang penting.
2.
Rencana
a. Seorang laki-laki mengundang banyak teman ke sebuah perjamuan.
b. Perjamuan pada masa itu adalah perayaan yang besar.
c. Perjamuan seringkali berlangsung beberapa hari lamanya.
3.
Undangan
a. Orang itu mengirim banyak undangan kepada teman-temannya dan
mereka setuju untuk menghadirinya.
b. Orang itu mulai merencanakan suatu perjamuan yang besar.
4.
Telah tiba waktunya perjamuan besar dimulai
a. Pada hari perjamuan itu, sang tuan rumah mengirim pesan kepada para
tamu undangannya untuk segera menghadirinya.
Pelayan itu pergi membawa pesan.
b. Para tamu memberi alasan yang berbeda untuk tidak dapat
menghadirinya.
i. Seorang mengatakan bahwa ia perlu mencobai lembu kebiri yang baru
dibelinya kemarin.
ii. Seorang lainnya mengatakan bahwa ia terlalu sibuk karena baru saja
menikah.
5.
Tuan rumah yang kecewa
a. Orang itu menyiapkan pestanya tetapi tidak ada tamu yang menghadirinya.
b. Para pelayannya kembali dan memberitahukan berita sedih itu.
6.
Para tamu undangan yang baru
a. Orang itu menjadi gusar ketika mendengar bahwa teman-temannya
tidak akan menghadiri perjamuannya.
b. Orang itu memberi perintah baru kepada para pelayannya.
i. Pelayan itu mengundang banyak orang seperti yang diperintahkan.
ii. Tetapi masih ada tempat tersisa dalam perjamuan itu. Mereka
mengundang siapa saja yang ingin menghadirinya.
c. Yesus mengatakan perumpamaan ini untuk membuka pandangan orang
Farisi dan para tamunya, sehingga memahami mengapa mereka tidak
seharusnya membuat sejumlah alasan untuk mengabaikan undangan
Tuhan untuk menjadi bagian dari keluarga besar-Nya.
32
Anak Domba Allah 33
Pertanyaan Diskusi
Mengapa kita harus menghadiri kebaktian dan memusatkan pikiran, hati dan
perilaku kita terhadap Tuhan?
Apakah yang Alkitab katakan tentang tidak menguduskan hari Sabat?
Beritahu murid-murid bahwa Tuhan seperti orang yang mengirimkan
undangan untuk perjamuannya yang besar itu, demikianpun Tuhan menunjukkan
kebaikan dan kasih kepada semua orang. Ia menginginkan agar kita dapat
beristirahat pada hari Sabat dengan menghadiri kebaktian dan mendengarkan
firman-Nya.
Mengulang
1.
Siapakah orang-orang pertama yang diundang ke perjamuan besar itu?
2.
Alasan apa sajakah yang mereka berikan untuk menyatakan ketidakhadiran
mereka?
3.
Siapakah yang diundang kemudian?
4.
Apakah yang dilakukan ketika mereka diundang?
5.
Mengapa Yesus mengemukakan perumpamaan ini?
6.
Apakah maksudnya ketika Yesus mengatakan bahwa Ia berdiri di depan pintu
dan mengetuk?
7.
Apakah yang kita harus lakukan agar sesuai dengan kehendak Yesus ketika Ia
meminta untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya?
Temuan Alkitab
Mengapa Yesus Gunakan Perumpamaan Ini
Untuk Mengajar Banyak Orang?
Untuk melibatkan imajinasi para pendengar-Nya agar memahami kerajaan
Allah, Yesus mengajar orang banyak dengan mempergunakan perumpamaan.
Melalui bahasa kiasan dan ilustrasi yang menarik perhatian, Ia dapat mengajarkan
hal-hal yang lebih mendalam daripada bila harus memberikan nasihat moral atau
memotivasi mereka untuk belajar mematuhinya. Di antara kumpulan kecil dari
pengajaran Yesus, terhitung terdapat lebih dari 40 perumpamaan.
Perumpamaan Yesus melibatkan dua tingkatan makna. Dalam tingkatan
makna yang pertama, Yesus menggunakan sejumlah karakter yang
menggambarkan masyarakat pada zaman itu, dari pelayan, petani, pengembara,
pengapit pengantin hingga raja. Untuk memberikan petunjuk tingkatan makna
kedua yang lebih mendalam, Yesus seringkali menggunakan suatu persamaan,
seperti “Kerajaan surga sama seperti…” atau menggunakan perumpamaan untuk
menjawab suatu pertanyaan yang bersifat mencobai-Nya, seperti, “Siapakah
sesamaku manusia?” Seringkali makna tingkat kedua ini haruslah dilengkapi oleh
pendengar itu sendiri.
34
Anak Domba Allah
Yesus mengetahui bahwa tidak semua orang akan tertarik terhadap
perumpamaan atau pengajaran-Nya. Ia bahkan menggunakan perumpamaan
untuk mengilustrasikan kenyataan ini, dengan menceritakan tentang seorang
penabur yang menyebarkan benih di sebuah ladang. Kebanyakan benih itu tersebar
dan hilang karena dimakan oleh burung-burung, jatuh di tanah yang berbatu-batu,
atau di semak duri. Tetapi, benih yang jatuh di tanah yang baik, yaitu mereka yang
mendengar dan menerima firman serta menghasilkan buah 30 kali lipat, 60 kali lipat,
100 kali lipat dari apa yang telah diterimanya.
Untuk sebagian besar pendengar, perumpamaan itu adalah cerita pendek
yang menimbulkan teka-teki dan kadang sulit untuk dipahami. Tetapi murid-murid
Yesus menyimpannya dalam hati karena semua perumpamaan itu baik untuk
kerohanian mereka.
Aktivitas 1
Perumpamaan Tentang Sebuah Perjamuan
Rapikan kata-kata dalam kurung untuk mengisi bagian yang kosong.
Orang-orang ini diundang ke ___________ (meaaupnrj). Tetapi ketika saatnya telah
tiba dimulai, mereka memberi sejumlah __________ (asalna) mengapa mereka
tidak dapat menghadirinya.
1. Aku tidak dapat menghadirinya; aku baru saja membeli ___________. (natha)
2. Aku tidak dapat menghadirinya; aku ingin mencobai __________ (ulmbe)
baruku.
3. Aku tidak dapat menghadirinya; aku baru saja __________. (nkemiha)
Menurut kamu, apakah orang-orang yang tidak pergi ke perjamuan itu
mempunyai alasan yang tepat? Mengapa atau mengapa tidak?
Akhirnya, banyak orang lainpun diundang ke perjamuan itu sebagai
gantinya.
Dalam percakapan berikut, isilah menurut kamu apa yang mungkin
dikatakan oleh orang-orang yang datang ke perjamuan itu. (Lihatlah pada Buku
Aktivitas Murid)
Anak Domba Allah 35
Aktivitas 2
Tuhan Tidak Menghendaki Kita untuk Mencari Alasan!
Perhatikan sejumlah alasan berikut yang mungkin murid-murid berikan
untuk tidak menerima undangan Tuhan menjadi bagian dari keluarga-Nya. Tariklah
sebuah garis untuk menjodohkan setiap alasan dengan sebuah jawaban di sebelah
kanan. Isilah bagian yang kosong dengan pendapatmu sendiri.
36
Anak Domba Allah
Perumpamaan Tentang
Orang Upahan
5
Kitab Bacaan:
Mat. 20:1-16
Inti Pelajaran:
Menunjukkan bahwa
Allah itu murah hati.
Tujuan Pelajaran:
Membuat murid-murid mengetahui
bahwa Allah dengan murah hatinya
menawarkan anugerah
keselamatan dan tunjukkan rasa
syukur mereka oleh karena
kasih Allah dalam doa.
Ayat Hafalan:
“Sebab kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah,
itu bukan hasil pekerjaanmu;
jangan ada yang
memegahkan diri."
(Ef. 2:8-9)
Latar Belakang
Alkitab
Perumpamaan ini bukan tentang upah tetapi tentang keselamatan.
Keselamatan yang kita terima adalah anugerah yang Allah berikan dengan murah
hati kepada kita. Kita tidak boleh merasa iri hati terhadap orang yang berpaling
kepada Tuhan di saat-saat terakhir hidupnya, sebab sesungguhnya tidak
seorangpun layak mendapatkan hidup yang kekal. Pemilik kebun anggur pada
perumpamaan ini membayar setiap pekerja dengan jumlah sama besarnya,
sekalipun ada yang bekerja lebih lama daripada lainnya, sehingga membuat para
pekerja awal menjadi geram. Tetapi pemilik kebun anggur ini mengingatkan para
pekerja itu bahwa ia membayar mereka sesuai jumlah yang telah dijanjikan
sebelumnya. Apa yang pemilik kebun anggur lakukan terhadap para pekerjanya
menunjukkan kasih Allah kepada kita. Allah mengasih kita semua tanpa
memandang sedikit atau banyak hal yang telah kita pikir dan perbuat bagi-Nya.
Penyamun yang disalib bersama dengan Yesus (Luk. 23:40-43) akan berada
bersama dengan kumpulan orang yang telah percaya dan melayani Allah bertahuntahun sebelumnya. Apakah kamu akan tersinggung karena keramahan Allah
menerima orang hina, orang terbuang dan orang berdosa yang telah berbalik
kepada-Nya untuk mendapat pengampunan? Kita tidak seharusnya merasa iri hati
terhadap apa yang Allah berikan kepada orang lain.
Anak Domba Allah 37
Mengenai Murid Anda
Pelajaran hari ini mengemukakan tentang kebutuhan murid-murid pada usia
perkembangan mereka saat ini, yang berusaha keras menemukan rasa keadilan
pada situasi sekitar mereka. Tiap hari di sekolah, mereka diberikan pandangan
tentang kejujuran, persamaan dan keadilan. Inilah konsep penting yang muridmurid harus pelajari di sekolah, sehingga mereka kelak akan mengetahui
bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana
memperlakukan orang lain dan sebaliknya. Untuk hal ini, murid-murid hendaklah
dibuat jelas berkenaan dengan keadilan Allah. Mereka harus belajar bahwa terdapat
perbedaan antara Allah dengan manusia oleh sebab kasih dan kemurahan-Nya
yang besar terhadap kita.
Perumpamaan para pekerja kebun anggur dan anak yang hilang akan
membantu murid-murid mengerti tentang kasih dan kemurahan hati Allah. Dalam
hal ini, perumpamaan anak yang hilang mungkin akan lebih efektif karena murid
telah mempelajari cerita tersebut sebelumnya dan mungkin telah merenungkannya.
Buatlah murid-murid saling berbagi pandangan tentang kedua perumpamaan
tersebut. Letakkan diri Anda pada posisi orang yang diperlakukan tidak adil dan
cobalah berpikir sebagaimana Allah berpikir. Setelah berdiskusi, gambarannya
akan terbaca sebagai berikut:
Pandangan manusia mengenai perumpamaan anak yang hilang:
1. Masakan ia dapat meninggalkan ayahnya seperti itu?
2. Beraninya ia kembali kepada ayahnya setelah memperlakukannya seperti
itu? Mengapa sang ayah masih bersikap baik terhadapnya, padahal anak
bungsunya itu tidak tahu berterima kasih? Bagaimana dengan anak sulungnya yang berkelakukan baik? Mengapa sang ayah tidak membuatkan pesta
baginya?
Pandangan Allah mengenai perumpamaan anak yang hilang:
1. Anakku, mengapa kamu pergi seperti itu? Apakah engkau tidak tahu betapa
ganasnya kehidupan di luar tanpa Aku?
2. Pulanglah, Aku mau mengampunimu. Aku mengasihimu dan ingin engkau
bahagia seperti anak-anak-Ku lainnya.
Anak-Ku, engkau telah kembali! Selamat datang! Marilah bergembira
bersama dengan seluruh anak-Ku.
Dengan aktivitas pembuka seperti ini, murid-murid akan mulai memahami
mengapa Allah bersikap begitu murah hatinya terhadap manusia yang
perbuatannya sulit untuk kita terima atau pahami. Allah mengasihi kita semua. Kita
tidak dapat mengadu maupun mengeluh, ketika Ia menunjukkan kasih dan
kemurahan hati terhadap orang berdosa, karena bila demikian berarti kita merasa
layak mendapatkan rahmat Allah, padahal kita pun adalah orang berdosa, yang
tentu saja tidak layak.
38
Anak Domba Allah
Pemanasan
Pikirkan seseorang yang kamu anggap ia begitu penting bagimu. Mengapa
demikian? Apakah yang membuat seseorang penting bagi orang lain dan bagi
Tuhan? Banyak orang masih meyakini pandangan berikut, yaitu seseorang lebih
berarti daripada Tuhan oleh sebab perbuatan mereka. Pelajaran kita mengisahkan
bagaimana Yesus menolong manusia untuk memahami bahwa setiap orang itu
penting dan kemurahan kasih Allah itu bagi setiap orang, tidak peduli siapa dan apa
perbuatan mereka.
Bayangkan seseorang telah berjanji memberimu 50 ribu rupiah, tetapi kamu
harus bekerja padanya selama 5 jam. Lalu, kamu mengetahui bahwa orang itu pun
memperlakukan orang lain dengan macam pekerjaan dan bayaran yang sama
denganmu hanya untuk waktu kerja 1 jam lamanya. Bagaimanakah perasaanmu?
Dalam pelajaran hari ini, kita akan mendengan situasi yang serupa.
Cerita Alkitab
1.
Yesus memberikan perumpamaan
a. Yesus menjelaskan bahwa Allah harus lebih penting bagi manusia
daripada segala hal yang mereka punyai ataupun perbuat.
b. Petrus menanyakan upah yang akan diperoleh sebagai pengikut Yesus.
Yesus memberikan perumpamaan untuk menjelaskan kemurahan Allah.
2.
Memberi upah kepada pekerja pertama
a. Pagi-pagi benar, pemilik kebun pergi ke pasar untuk mengupah orang
yang akan bekerja di kebun anggurnya.
Ia setuju membayar mereka dengan bayaran satu dinar sehari.
b. Orang-orang itu menerima tawaran tersebut.
3.
Perlu tambahan pekerja lainnya
a. Pukul 9 pagi, pemilik kebun menambah jumlah pekerjanya.
b. Siang hari, pemilik kebun pergi keluar dan menambah jumlah pekerjanya.
4.
Dibutuhkan lebih banyak lagi pekerja
a. Pukul 3 petang, pemilik kebun keluar dan menambah jumlah pekerjanya
lagi.
b. Pukul 5 petang, pemilik kebun keluar dan menambah jumlah pekerjanya
lagi.
5.
Saat pembayaran upah
a. Setiap pekerja menerima upah yang sama
i. Pekerja yang bekerja dari pukul 5 petang mendapat satu dinar.
ii. Pekerja yang bekerja dari pukul 3 siang mendapat satu dinar.
iii. Pekerja yang bekerja dari siang hari dan dari pukul 9 pagi pun
mendapat satu dinar.
b. Ia membayar kepada setiap pekerja satu dinar, tidak peduli berapa
lamanya mereka telah bekerja.
Anak Domba Allah 39
6.
Makna dari perumpamaan ini
Yesus mengisahkan perumpamaan ini untuk menjelaskan kemurahan hati
Allah.
a. Manusia tidak berupaya mendapatkan kasih Allah sebagai hasil dari apa
atau bagaimana mereka telah perbuat.
b. Pemberian kepada barangsiapa yang percaya Yesus dan
yang menerima baptisan, maka segala dosa mereka akan diampuni dan
beroleh upah hidup yang kekal bersama dengan-Nya.
Pertanyaan Diskusi
Mengapa semua pekerja menerima bayaran yang sama?
(Yesus ingin mengajarkan bahwa manusia tidak berupaya mendapatkan kasih
Allah dengan apa atau bagaimana yang mereka telah perbuat.)
Apakah yang Yesus ajarkan tentang kasih Allah?
(Allah adalah murah hati; kita tidak dapat berupaya mendapat kasih Allah, karena
hal itu adalah anugerah yang diberikan dengan cuma-cuma.)
Apakah berarti kita tidak peduli untuk berbuat baik ataupun jahat?
(Bukan; maksudnya adalah Allah akan selalu adil dan bermurah hati.)
Apakah maksudnya beriman kepada Allah itu?
(Menaruh kepercayaan dan meyakini sepenuhnya bahwa Allah itu nyata dan
firman-Nya adalah benar.)
Bila manusia tidak dapat berupaya mendapatkan kasih Allah, mengapa kita
mencoba berbuat hal yang baik?
(Untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas segala kemurahan dan kasihNya.)
Kita tidak dapat menemukan sendiri jalan menuju ke surga, sebab tidak
peduli terhadap apa yang telah dilakukan, kita tidak akan pernah menjadi
sempurna. Akan tetapi, Allah itu murah hati dan mengasihi kita semua. Melalui
Yesus, segala dosa kita telah diampuni, bahkan Ia memberi anugerah kepada kita
untuk tinggal bersama dengan-Nya selamanya.
Mengulang
Isilah tempat yang kosong:
“Adapun hal kerajaan surga sama seperti seorang t__________ (tuan
rumah) yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk
k__________nya. (kebun anggur) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu
mengenai upah sed__________ (dinar) sehari, ia menyuruh mereka ke kebun
anggurnya.
Kira-kira pukul s__________ (sembilan) pagi, ia keluar pula dan dilihatnya
ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi
jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kub__________
(berikan) kepadamu. Dan merekapun pergi.
40
Anak Domba Allah
Kira-kira pukul d__________ (dua belas) dan pukul t__________ (tiga)
petang, ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
Kira-kira pukul l__________ (lima) petang, ia keluar lagi dan mendapati
orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu ini
m__________ (menganggur) saja di sini sepanjang hari?
Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang yang m__________
(mengupah) kami.
Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
Ketika hari malam, tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerjapekerja itu dan bayarkan u__________ (upah) mereka, mulai dengan mereka yang
masuk t__________ (terakhir) hingga mereka yang masuk terdahulu.
Maka datanglah mereka dari yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan
mereka menerima masing-masing satu d__________. (dinar) Kemudian,
datanglah mereka yang masuk terdahulu sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka
menerimanya mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang
masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau m__________
(menyamakan) mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan
menanggung panas terik matahari.
Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku
tidak a__________ (adil) terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar
sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah, aku mau memberikan kepada orang yang
masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan
milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang t__________
(terdahulu) dan yang terdahulu menjadi yang t__________. (terakhir)
Temuan Alkitab
Kasih Kita Sehari-hari
Bacalah ayat Alkitab tentang kasih (kemurahan hati) tiap-tiap hari dalam
bulan ini. Setelah menyelesaikannya, berilah warna pada gambar hati yang
dimaksud dengan cerita tersebut.
1.
4.
7.
10.
13.
16.
19.
22.
25.
28.
31.
Ams. 10:12
Yoh. 13:34-35
Rm. 8:28
1 Kor. 13:4
Ef. 3:17
Mat. 22:39
Mat. 5:44
2 Pet. 1:7-8
1 Yoh. 4:10
1 Yoh. 4:18
Ef. 3:19
2.
5.
8.
11.
14.
17.
20.
23.
26.
29.
Kol. 2:2
Yoh. 15:13
Yoh. 14:23
Ams. 17:9
1 Kor. 13:8
1 Kor. 13:13
Ibr. 13:1
1 Yoh. 4:7
1 Yoh. 4:11
Yoh. 3:16
3.
6.
9.
12.
15.
18.
21.
24.
27.
30.
Yer. 31:3
Rm. 13:10
1 Kor. 13:3
Mrk. 12:30
1 Kor. 16:14
1 Pet. 1:22
1 Pet. 4:8
1 Yoh. 4:8
1 Yoh. 4:12
Rm. 5:8
Anak Domba Allah 41
Aktivitas 1
Allah Itu Murah Hati
Allah tidak mengasihi kita berdasarkan apa yang telah disumbangkan atau
bagaimana baiknya diri kita. Alkitab mengatakan bahwa kita diselamatkan karena
kasih karunia melalui iman, bukan dari diri sendiri: Keselamatan adalah pemberian
Allah, bukan diperoleh dari usaha seseorang, sehingga tidak ada seorangpun yang
dapat memegahkan atau menyombongkan diri.
Letakan huruf B bila kalimatnya benar
Letakan huruf S bila kalimatnya salah
Allah mengasihiku...
__________ hanya bila aku menolong orang lain
__________ hanya bila aku sering menyanyikan pujian
__________ oleh karena rupaku
__________ oleh karena kesopananku
__________ bahkan aku seorang berdosa
__________ dan bahkan mati untukku
42
Anak Domba Allah
Aku berbuat baik...
__________ agar Allah lebih mengasihiku
__________ untuk membalas kasih Allah yang besar
__________ sebab kasih Allah membantuku menjadi lebih serupa dengan Dia
__________ agar dosaku diampuni
Sekarang tuliskan doamu sendiri untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas
kasih-Nya yang murah. Kasih Allah itu...
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
Aktivitas 2
Permainan Ayat Hafalan
Bahan:
Alkitab
Papan poster
Kartu indeks kecil,
Pena
Persiapan:
Tuliskan Efesus 2:8-9 pada papan poster. Gambarlah sebuah kotak
seukuran kartu indeks di sekeliling kata-kata berikut: “anugrah”, ”diselamatkan”,
“iman”, “pemberian”, “Allah”, “bekerja”, “bermegah diri”. Pada kartu indeks itu,
tuliskan berikutnya dengan sebuah kata pada satu kartu dan arti yang dimaksud
pada kartu lainnya (akan ada 14 kartu jadinya)
Anugrah
Diselamatkan
Iman
Hadiah
Allah
Kerja
Bermegah diri
kebaikan Allah
dilepaskan dari kesalahan dan kuasa dosa
percaya pada Allah
sesuatu yang diberikan cuma-cuma
Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta
melakukan perbuatan yang baik
menyombongkan diri
Petunjuk:
1. Satu kelompok membaca Ef. 2:8-9 dengan nyaring pada bagan yang telah
Anda siapkan. Letakan bagan mendatar di atas sebuah meja. Letakan kartu
berisi arti pada bagan yang menutupi kata-kata yang mereka artikan. Bacakan
ayat tersebut sekali lagi, ucapkan definisinya sebagai ganti kata-kata yang
ditutupi.
2. Bermain konsentrasi: Aduklah kartu kata-kata dan kartu arti. Letakan terbalik
di atas meja. Pemain pertama membuka 2 kartu. Bila kartu kata-kata dan kartu
artinya cocok, maka pemain boleh menyimpannya dan mencoba lagi. Bila tidak
cocok, maka pemain meletakan kembali kartu dalam keadaan terbalik dan
pemain berikutnya membuka 2 kartu lagi. Mainkan terus hingga seluruh kartu
terambil. Pemain yang mendapat kartu paling banyaklah yang menang.
Anak Domba Allah 43
44
Anak Domba Allah
Lazarus Bangkit
Dari Kematian
6
Kitab Bacaan:
Yoh. 11:1-45
Inti Pelajaran:
Yesus menunjukkan kuasa-Nya
dan peduli terhadap sahabat-Nya,
Maria dan Marta dengan
membangkitkan saudara mereka,
Lazarus dari kematian.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid tahu bahwa
Yesus berkuasa atas kehidupan
dan kematian seperti halnya
mengampuni dosa karena
Ia adalah Pencipta kehidupan.
Ayat Hafalan:
Jawab Yesus:
“Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan hidup walaupun ia sudah
mati, dan setiap orang yang hidup
dan yang percaya kepada-Ku,
tidak akan mati selama-lamanya.”
(Yoh. 11:25-26)
Latar Belakang
Alkitab
Desa Betania berjarak kira-kira 2 mil jauhnya di sebelah timur Yerusalem ke
arah Yerikho. Yesus sedang mengabarkan injil di sebuah desa, di seberang sungai
Yordan. Kemungkinan Yesus berada di Berea, ketika Ia mendengar kabar bahwa
Lazarus sedang sakit. Yesus tidak segera pergi, tetapi sengaja menunda 2 hari lagi
sebelum kembali ke Yudea. Ia mengetahui bahwa Lazarus pasti telah meninggal
ketika tiba di Betania, tetapi kematian Lazarus justru akan memberi kesempatan
untuk mengadakan mujizat besar.
Yesus mengasihi keluarga Lazarus dan sering tinggal bersama dengan
mereka. Ketika Yesus menyaksikan tangisan dan ratapan dari anggota keluarga
lainnya, Ia pun terharu dan menangis. Ia mungkin menunjukkan rasa empati atas
kesedihan mereka, atau mungkin pula atas ketidakpercayaan mereka. Tetapi yang
pasti bahwa Yesus memahami dan peduli terhadap perasaan dukacita mereka.
Kuburan Lazarus adalah sebuah gua yang dipahat di lereng bukit batu kapur.
Kuburan itu biasanya cukup lebar untuk dilalui orang. Beberapa mayat biasanya
ditempatkan dalam satu kubur. Setelah acara penguburan, sebuah batu yang besar
digulingkan untuk menutup jalan masuk ke kubur itu.
Anak Domba Allah 45
Mengenai Murid Anda
Ketika kita mengalami kesulitan dan berseru kepada Allah, seperti yang
Maria dan Marta lakukan sebelum saudara mereka meninggal, kadang situasi
sepertinya bertambah buruk sebelum akhirnya membaik. Yesus sengaja menunda
keberangkatan-Nya hingga Lazarus meninggal. Maria dan Marta belum dapat
memahami alasan Yesus menunda keberangkatan-Nya itu. Sebenarnya, Yesus
berlaku demikian adalah untuk kebaikan sahabat dan murid-murid-Nya. Ia ingin
menanamkan iman mereka terhadap kuasa Tuhan dan menunjukkan perhatianNya kepada mereka. Pada waktu yang Yesus telah tetapkan, Ia menunjukkan
bahwa diri-Nya berkuasa atas kematian itu sendiri.
Dalam situasi yang tampaknya mustahil sedang kita hadapi, Allah ingin
menopang kita dengan kuasa dan kasih-Nya. Sebagaimana Yesus pernah
mengingatkan Marta, bahwa Ia dapat mengadakan perubahan dan mengatasi
keadaan yang terburuk sekalipun, demikianlah Allah berjanji untuk memperbarui
kekuatan kita (Yes. 40:31) dan memberi damai sejahtera yang melampaui akal (Yes.
26:3; Flp. 4:5-7), asalkan kita percaya dan menanti tindakan-Nya dengan penuh
pengharapan.
Yakinkan kembali murid-murid bahwa Allah akan membantu kita melalui saat
yang terburuk sekalipun. Berdoalah bersama dengan murid-murid bahwa mereka
akan mengingat keberadaan dan kasih Allah sebagaimana mereka bertumbuh
dalam iman.
Pemanasan
Sebelum pelajaran dimulai, tuliskan kalimat ini: “Hari terburuk dalam hidupku
adalah hari ketika ____________________“ pada selembar kertas. Lalu,
perbanyak dan bagikan tulisan itu kepada murid-murid. Ketika pelajaran dimulai,
mintalah murid-murid untuk mengisi bagian yang kosong (tuliskan jawabannya
pada papan tulis). Tanyakan kepada mereka, “Pernahkah kamu merasa putus
asa?" Mungkin kamu mengharapkan yang terbaik, tetapi keadaan tidak berjalan
sesuai yang direncanakan. Mimpimu yang terburuk menjadi kenyataan! Mungkin
engkau bertanya, “Bila Allah benar-benar mengasihi kita, mengapa Ia membiarkan
hal ini terjadi?”
Marilah kita lihat apa yang Alkitab katakan kepada kita.
Cerita Alkitab
46
1.
Yesus menerima kabar bahwa Lazarus sakit
a. Yesus mengatakan kepada murid-Nya bahwa penyakit Lazarus tidak akan
berakhir dengan kematian.
b. Yesus mengatakan kepada murid-Nya bahwa hal ini terjadi untuk
menyatakan kemuliaan Tuhan.
c. Yesus sengaja tinggal 2 hari lagi.
2.
Yesus meminta murid-Nya pergi bersama-Nya ke Yudea
a. Murid-Nya takut bila mereka akan dibunuh oleh orang-orang yang
membenci Yesus.
b. Yesus memberitahukan murid-Nya bila Lazarus telah mati.
Anak Domba Allah
3.
Marta menyambut Yesus
a. Marta memberitahu Yesus bila saudaranya telah meninggal.
b. Yesus mengatakan bahwa saudaranya akan bangkit.
c. Marta mengira Yesus berbicara tentang kebangkitan di akhir zaman.
d. Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.”
e. Marta mengatakan bahwa ia percaya Yesus adalah Mesias dan Anak Allah.
4.
Maria menyambut Yesus
a. Maria datang menjumpai Yesus.
b. Ia mengatakan bila saja Yesus berada di sini lebih awal, maka Lazarus tidak
akan mati.
c. Yesus menanyakan di mana mereka baringkan mayat Lazarus.
d. Maria mengajak Yesus ke kubur Lazarus.
e. Yesus menangis sebab Ia mengasihi Lazarus.
5.
Lazarus dibangkitkan dari kematian
a. Yesus memberi perintah untuk memindahkan batu dari jalan ke kubur itu.
b. Yesus memberitahu Marta bahwa ia akan melihat kemuliaan Allah bila
percaya sepenuhnya.
c. Beberapa orang menggulingkan batu penutup jalan ke kubur itu.
d. Yesus berdoa dan memerintahkan agar Lazarus keluar.
e. Lazarus keluar dengan masih terbungkus kain kafan.
f. Setiap orang menyaksikan kebesaran kuasa Yesus dan banyak
yang menjadi percaya bila Yesus adalah Anak Allah.
Pertanyaan Diskusi
Menurut 1 Tes. 4:13-18, Paulus menyebutkan bahwa ketika Yesus datang,
kita yang masih hidup dan tertidur di dalam Dia akan dibangunkan bersama untuk
menjumpai Allah di angkasa. Oleh karena itu, benarlah adanya bahwa barangsiapa
percaya kepada Yesus akan hidup, sekalipun ia telah meninggal.
Bagaimana merasa yakin bila kita akan dapat diselamatkan pada akhir zaman?
(Kita hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk menjadi seperti Yesus dengan
senantiasa mematuhi perintah Allah, berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus,
mengasihi Allah dan sesama, melakukan perbuatan baik, dan bersinar bagi Allah
dengan mengabarkan injil. Dalam Ef. 3:20, dikatakan bahwa, “Allah sanggup
melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang
ternyata oleh kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita.”)
Apakah maksudnya dapat mengukur sesuatu?
(Kamu dapat menemukan berapa panjang atau berapa tinggi suatu benda atau
berapa banyak benda itu. Bila sesuatu diukur, kita dapat melihat dengan tepat
berapa banyak sesungguhnya jumlah benda itu. Kata “tak terukur” mempunyai
maksud sebaliknya. Ada begitu banyak hal yang tidak dapat diukur; tidak ada jumlah
banyaknya. Apakah yang ayat Alkitab katakan tentang yang tidak terukur itu? Yaitu:
Kuasa Yesus yang tidak terukur.)
Anak Domba Allah 47
Menurut ayat dalam Ef. 3:20, apakah maksudnya dengan “seperti yang
ternyata oleh kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita?”
(Biarkan murid-murid memberikan pendapat mereka masing-masing. Ingatkan
bahwa kuasa Yesus bukanlah hanya untuk sesuatu yang kita inginkan atau impikan,
tetapi bekerja pula setiap menitnya dan berlangsung setiap hari. Katakan pula
bahwa Roh Kudus ada bersama dengan kita, memberi kuasa untuk tinggal dalam
hidup yang dikehendaki oleh Allah. Bukan hanya kuasa Yesus yang tidak terbatas, Ia
pun selalu siap menggunakan kuasa-Nya untuk menolong kita pada setiap situasi.
Itu lebih mengherankan dan lebih ajaib dari apapun di dunia ini.)
Mengulang
Isilah bagian yang kosong:
Menurut kitab Yohanes, Yesus sedang mengajar di seberang timur sungai
Yordan ketika Ia mendapat berita bahwa kawan karib-Nya, Lazarus sedang sakit
keras. Lazarus tinggal bersama dengan saudaranya, Maria dan Marta, di kampung
Betania, dekat Yerusalem. Yesus sengaja tinggal selama __________ (dua) hari
lagi sebelum akhirnya Ia berangkat menuju Betania.
Ketika tiba di rumah sahabat-Nya itu, Lazarus telah berada dalam kubur
__________ (empat) hari lamanya. Marta yang tahu akan kuasa penyembuhan
Yesus, menyambut-Nya dan berkata, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak __________." (mati)
Di sekitar kubur itu, teman-teman Lazarus mengelilingi Yesus. Mereka tidak
dapat memahami mengapa Ia gagal menggunakan __________ (kuasa)-Nya
untuk menolong Lazarus agar tidak meninggal. Yesus __________ (menangis)
karena turut dalam rasa duka mereka.
Tetapi tiba-tiba, Yesus berkata, “Angkatlah __________ (batu) itu. Marta
berkata, “Tuhan, ia sudah __________ (berbau), sebab sudah __________
(empat) hari lamanya ia mati.” Sekalipun demikian, Yesus tetap ingin agar batu
penutup kubur itu digulingkan, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, jikalau
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah.”
Lalu batu itu digulingkan. Berdirilah Yesus di depan mulut kubur itu sambil
berseru, “Lazarus, __________." (keluarlah) Tidak ada yang mustahil bagi Dia
yang berkata, “Akulah __________ (kebangkitan) dan __________." (hidup)
Akhirnya, Lazarus pun bangkit dari kematian!
Oleh karena kejadian tersebut, banyak orang Yahudi yang datang bersimpati
terhadap Maria dan Marta serta menyaksikan perbuatan Yesus menjadi
__________ (percaya) kepada-Nya.
48
Anak Domba Allah
Temuan Alkitab
Berapakah dalam Perjanjian Lama, kematian yang dikembalikan lagi kepada
kehidupan?
Dari beberapa kebangkitan yang dicatat dalam Alkitab, tiga peristiwa
kebangkitan terjadi dalam Perjanjian Lama. Janda yang telah memberi makan dan
tempat berteduh nabi Elia telah kehilangan anak satu-satunya karena menderita
suatu penyakit. Elia berbaring telentang di atas tubuh sang anak yang telah mati,
berdoa kepada Allah agar mengembalikan nyawa sang anak itu, dan akhirnya sang
anak hidup kembali.
Dengan cara yang serupa, Elisa berbaring di atas tubuh seorang anak yang
telah meninggal dari pasangan suami istri yang kerapkali memberinya tumpangan,
lalu sang anak bersin 7 kali dan membuka matanya. Setelah Elisa mati, bahkan
tulangnya dapat menghidupkan lagi kematian seperti yang dicatat dalam kitab 2
Raja-Raja, “Pada suatu kali, orang sedang menguburkan mayat, ketika mereka
melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur
Elisa, lalu pergi, dan demikian mayat itu mengenai tulang-tulang Elisa, maka
hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.”
Pada kejadian apakah orang mati dibangkitkan yang tercatat dalam Perjanjian
Baru?
Perjanjian Baru mencatat tiga mujizat di mana Yesus mengembalikan
kematian kepada kehidupan. Mujizat yang pertama terjadi seperti Elia pernah alami,
Yesus membangkitkan anak seorang janda satu-satunya, menghentikan upacara
pemakaman dalam perjalanan ke tempat penguburan. Pada kesempatan yang lain,
Yesus dipanggil untuk menyembuhkan seorang anak perempuan yang sedang
sakit, tetapi di tengah perjalanan-Nya menuju ke sana, sebuah pesan telah terkirim
untuk memberitahu Dia bahwa si anak gadis telah meninggal. Sekalipun demikian,
Yesus tetap pergi menuju tempat sang anak dibaringkan, memegang tangannya
dan membangkitkannya.
Laporan yang paling jelas adalah kebangkitan Lazarus yang tercatat dalam
kitab Yohanes. Matius pun mencatatkan kebangkitan orang-orang kudus pada saat
penyaliban Yesus. Baik Petrus maupun Paulus mengikuti jejak tuan-Nya dalam
membangkitkan kematian. Petrus membangkitkan seorang janda bernama Tabita
(atau Dorkas) yang terkenal dengan aktivitas amalnya.
Pada kesempatan yang lain, di tengah khotbah rasul Paulus yang panjang
yang bertempat di lantai tiga suatu bangunan, seorang pemuda bernama Euthikus
(yang berarti beruntung) sedang duduk di pinggir jendela. Ia tertidur dan terjatuh.
Sekalipun ketika rasul Paulus memegangnya, ternyata ia telah dalam keadaan mati,
tetapi ia segera mendekapnya dan mengumumkan bahwa pemuda itu masih hidup.
(Kis. 20:9)
Cerita kebangkitan Yesus berbeda dari semua hal di atas. Kuasa
penyembuhan Yesus membangkitkan kematian kepada kehidupan, tetapi mereka
masih menemui kematian jasmani di kemudian hari. Perjanjian Baru mengatakan
bahwa Yesus bangkit menuju kehidupan abadi. Itu membuktikan bahwa Ia adalah
Allah dan Juruselamat kita dengan menaklukan kematian.
Anak Domba Allah 49
Aktivitas 1
Kita Mempunyai Kemenangan Dalam Yesus Kristus
Yesus adalah Juruselamat kita. Ia adalah kebangkitan dan hidup. Apa yang
seharusnya dilakukan ketika kita mengalami hari terburuk dalam kehidupan ini?
Firman Allah mempunyai jawabannya.
Bukalah Rm. 12:12 dan tuliskan apa yang dikatakan ayat tersebut
(Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa). Tuliskan apa maksu dari tiap-tiap kalimat itu.
Bersukacitalah dalam pengharapan
Allah ingin kita bersukacita karena ingatlah bahwa situasi yang kita sekarang hadapi
bukanlah tanpa harapan, tetapi sesungguhnya Allah sedang bekerja.
Sabarlah dalam kesesakan
Menanti waktu Allah yang tepat untuk menyatakan yang terbaik bagi kita.
Bertekunlah dalam doa
Tetaplah bersekutu dengan Allah melalui doa, bersyukur kepada-Nya atas segala
kasih dan kuasa-Nya, selagi kita menantikan jawaban-Nya yang tepat.
Kesimpulan:
Janganlah putus asa, sebab ada pengharapan dalam Yesus Kristus.
Yakinkan murid-murid untuk berbicara dengan Anda secara pribadi
mengenai masalah tertentu yang mereka sedang hadapi.
Aktivitas 2
Sahabat Terkasih Sepanjang Masa
Yesus bersahabat dengan Maria, Marta dan Lazarus. Yesus menangis untuk
Lazarus ketika ia telah meninggal. Mintalah murid-murid untuk membacakan Ams.
17:12 dan tuliskan di papan tulis.
Seorang sahabat menaruh kasih ketika ____________________________
Kapankah ayat ini menyatakan kasih seorang sahabat? (Di setiap
waktu.) Apakah maksud dari “di setiap waktu” itu? (Baik dalam keadaan baik
maupun buruk, dalam keadaan mudah maupun sukar.) Bagikan beberapa kartu dan
pensil kepada setiap murid. Katakan hal ini kepada murid-murid: Pikirkan saat di
mana teman-temanmu menunjukkan kasihnya kepadamu. Salinlah kalimat
pembuka ini di sebuah kartu dan lengkapilah kalimat tersebut. Lihatlah berapa
banyak kartu yang kamu dapat selesaikan. Ketika murid-murid telah menyelesaikan
kartu mereka, mintalah mereka untuk membuat lubang pada bagian atas dan
bawah dari tiap-tiap kartu dan ikatlah bersama semua kartu itu dengan benang rajut.
50
Anak Domba Allah
Doa Yesus
Di Taman Getsemani
7
Kitab Bacaan:
Mat. 26:36-56; Mrk. 14:32-52;
Luk. 22:39-53
Inti Pelajaran:
Yesus berdoa karena ketaatan
menjalani kehendak Allah
untuk mati di kayu salib.
Tujuan Pelajaran:
Agar murid-murid mengetahui
kapan seharusnya berdoa tentang
suatu keputusan untuk menaati
kehendak Tuhan.
Ayat Hafalan:
"Tuhan adalah
kekuatanku dan perisaiku;
kepada-Nya hatiku percaya.
Aku tertolong..."
(Mzm. 28:7a)
Latar Belakang
Alkitab
Bukit Zaitun terletak di sebelah timur Yerusalem. Yesus berjalan menuju ke
arah barat daya lereng bukit zaitun yang disebut Getsemani, yang berarti “curahan
minyak”
Doa Yesus menitikberatkan pada penderitaan hebat yang harus Ia pikul
untuk menebus segala dosa manusia, di mana penderitaan tersebut lebih buruk
daripada kematian. Cawan pahit melambangkan penderitaan, penolakan dan
kematian yang Yesus harus tanggung untuk menebus segala dosa manusia.
Sekalipun Yesus tidak berdosa, tetapi Ia harus menanggung segala dosa dan
dipisahkan dari hadapan Allah Bapa untuk memberi jalan keselamatan yang
disediakan bagi kita. Hanya dalam kitab Lukas diberitahukan kepada kita tentang
cucuran peluh Yesus yang bagaikan titik-titik darah yang berjatuhan ke tanah. Yesus
benar-benar berada dalam penderitaan yang hebat, tetapi Ia tetap
menanggungnya. Ia terus maju memenuhi tujuan-Nya turun ke dunia.
Yesus menyuruh murid-Nya untuk berdoa agar mereka tidak sampai jatuh ke
dalam pencobaan, karena Ia tahu bahwa diri-Nya akan segera meninggalkan
mereka. Ia pun tahu bahwa mereka membutuhkan kekuatan penuh untuk
menghadapi pencobaan yang ada di hadapan mereka.
Sebagai usaha untuk melindungi Yesus, Petrus mencabut pedang dan
melukai salah seorang prajurit. Tetapi Yesus justru menyuruhnya memasukkan
pedang itu dan membiarkan rencana Allah atas penebusan tetap berjalan.
Anak Domba Allah 51
Mengenai Murid Anda
Murid-murid mungkin belum pernah berada dalam tahap pengembangan
rohani, di mana mereka harus memohon bantuan dan kekuatan Tuhan untuk
mengatasi suatu pencobaan. Kebanyakan keputusan mereka didasari pada
dukungan orangtua, pengaruh guru atau yang lainnya. Pelajaran hari ini akan
mengingatkan bahwa doa merupakan bagian yang sungguh penting dalam
kehidupan umat Kristen; tanpa adanya doa dalam kehidupan, maka usaha kita
setiap hari akan menjadi sia-sia, bahkan akan menimbulkan masalah lainnya.
Dalam pelajaran ini, murid-murid akan belajar mengenai doa Yesus ketika Ia
sedang berada di dunia ini. Yesus berdoa agar murid-Nya dapat mengatasi
pencobaan yang menimpa mereka, karena Ia mengetahui bahwa kita akan
menghadapi begitu banyak permasalahan di dunia ini. Bicarakan kepada muridmurid mengenai lingkup kehidupan mereka saat mereka ingin menjadi umat Kristen
yang baik. Mintalah mereka untuk membantu Anda mendaftarkan hal apa saja yang
dapat didoakan bersama-sama, khususnya dalam mengatasi pencobaan yang
harus dihadapi oleh semua anak Tuhan. Ajaklah mereka untuk membuat jadwal
mingguan pribadi mengenai hal-hal yang akan didoakan. Bila seorang murid
beroleh kesulitan untuk menjauhi temannya yang suka berkata-kata yang kurang
pantas, maka hal tersebut dapat dimasukkan ke dalam daftar doa murid tersebut
hingga ia mempunyai fokus di dalam doanya. Daftar doa tersebut seharusnya
digantungkan pada dinding ruang kelas, tetapi mintalah mereka untuk tidak
mencantumkan daftar doa pribadi mereka ke dalamnya.
Pemanasan
Tuliskan kata-kata ini ke dalam kertas yang terpisah: “kuatir”, “kehilangan”,
“bingung”, “bersalah”, “kesepian”, “takut”, “marah”. Berikan setiap lembar kepada
masing-masing murid dan diri Anda sendiri. Kata-kata tersebut mungkin digunakan
lebih dari sekali.
Letakan kertas yang telah disiapkan di atas meja. Pilihlah salah satu kata
tersebut. Renungkan ketika sedang berada dalam keadaan kata tersebut. Di balik
halaman kertas itu, gambar atau tulislah keadaan sewaktu merasa kuatir, kesepian,
atau salah satu keadaan tersebut. (Bantulah mereka untuk memikirkan tentang
situasi yang mereka tulis atau gambarkan). Apa yang membuat mereka merasa
seperti demikian? Apakah yang terjadi? Apakah kamu membutuhkan bantuan?
Apakah yang kamu lakukan untuk mendapatkan bantuan? Cerita Alkitab pada hari
ini akan memperlihatkan apa yang Yesus lakukan untuk mendapatkan bantuan.
Cerita Alkitab
Apa yang benar-benar tidak ingin dilakukan tetapi kamu tahu bahwa harus
dilakukan? Melakukan apa yang baik dan menaati perintah Allah bukanlah hal yang
mudah. Ketika Yesus masih berada di dunia, Ia harus melakukan beberapa hal yang
sangat sulit. Marilah kita cari tahu apa yang Yesus akan lakukan.
Di Taman Getsemani
Hal yang tersulit yang Yesus pernah lakukan terjadi di suatu malam di
Yerusalem. Sepanjang malam itu, Yesus dan para murid-Nya berada di Yerusalem
untuk merayakan Paskah. Setelah melakukan perjamuan, mereka berjalan menuju
bukit Zaitun.
52
Anak Domba Allah
Yesus selalu menuju ke sana seorang diri untuk berdoa. Ia menyukai tempat
itu karena begitu damai dan tenang. Tempat itu disebut taman Getsemani. Pada
malam itu, Yesus menuju ke sana untuk berdoa.
Yesus Berdoa Dengan Sungguh
Hari telah malam ketika Yesus dan para murid-Nya berjalan menuju taman
Getsemani. Ketika mereka mencapai kaki bukit Zaitun, Yesus menjelaskan apa
yang Ia ingin mereka lakukan. “Saat Aku berjalan ke depan untuk berdoa, hendaklah
kamu tetap di sini dan berdoalah.” Lalu, Yesus berjalan agak jauh ke arah taman dan
berlutut untuk berdoa.
“Bapa,” awal doa Yesus. “Bila Engkau berkenan, jauhkan Aku dari
penderitaan ini. Tetapi biarlah kehendak-Mu yang terjadi dan bukan kehendak-Ku.”
Yesus mengetahui bahwa rencana Allah haruslah digenapi, dan Ia harus
ditangkap oleh mereka yang tidak bersimpati terhadap-Nya. Mereka akan
menangkap dan memasukkan-Nya ke dalam penjara, memukuli-Nya serta
menghukum-Nya dengan hukuman mati. Karena Yesus adalah Anak Allah, maka Ia
mengetahui bahwa semuanya ini haruslah terjadi. Apapun yang Ia rasakan,
biasanya Yesus akan berbagi kepada Allah dan akan menaatinya.
Allah Memberi Kekuatan Kepada Yesus
Yesus beranjak dari lutut-Nya dan berjalan kembali ke arah para murid-Nya.
Yesus menginginkan agar mereka memohan bantuan Allah dalam kesempatan itu,
tetapi kenyataannya mereka justru tertidur.
Bayangkan betapa terkejutnya para murid begitu tiba-tiba mendengar suara
Yesus di antara mereka.
“Bangun! Mengapa kalian tertidur? Tidak dapatkah kalian bertahan dan
berdoa dengan Aku sekalipun hanya sebentar saja?” demikian tanya Yesus kepada
para murid-Nya. Kemudian, Yesus kembali berdoa. Dan selanjutnya, Iapun kembali
menemukan keadaan para murid-Nya yang sedang tertidur. Yesus beranjak dan
kembali berdoa.
Ketika Yesus sedang berdoa, terjadilah suatu hal yang menakjubkan. Allah
mengutus seorang malaikat untuk memberi kekuatan kepada Yesus. Allah
mengasihi Anak-Nya dan ingin membantu-Nya. Allah mengetahui bahwa Yesus
sedang berada dalam kesedihan yang begitu mendalam.
Yesus Dikhianati Oleh Yudas Iskariot
Ketika Yesus selesai berdoa, Ia mengetahui bahwa Allah akan membantuNya menghadapi suatu tugas yang teramat berat ini. Sekali lagi, Yesus berjalan
menuju para murid-Nya dan menemukan mereka masih dalam keadaan tertidur.
Tetapi kali ini, ketika Ia sedang berjalan menuju ke arah mereka, terjadilah sesuatu
yang mengejutkan. Mereka mendengar suatu suara di balik pepohon taman itu.
Suara? Siapakah itu? Siapakah yang datang di tengah malam seperti ini?
“Itu Yudas!” seru seorang murid. “Dan ternyata, ada banyak prajurit yang
mengikutinya!” Yudas, salah seorang murid Yesus, berjalan menuju Yesus dan
mencium pipi-Nya. Yudas berpura-pura menyambut Yesus seperti layaknya
seorang teman, tetapi Yesus mengetahui kepalsuannya itu. Ia mengetahui bahwa
Yudas sedang memberi tanda kepada para prajurit yang segera akan menangkapNya.
Anak Domba Allah 53
Yesus berada dalam keadaan bahaya dan para murid-Nya mengetahui hal
tersebut. Kerumunan prajurit datang untuk menangkap Yesus, sementara para
murid-Nya tidak dapat berbuat banyak, mereka hanya memandangi para prajurit
yang langsung menangkap dan membawa-Nya pergi.
Tiba-tiba, Petrus mencabut pedangnya dan melukai telinga salah seorang
prajurit.
Yesus segera menuju ke arah prajurit yang telinganya terluka dan
menunjukkan kasih-Nya. Ia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah telinga prajurit
yang terluka itu. Seketika itu pula, sembuhlah telinga prajurit itu seperti semula!
Yesus kembali ke arah para prajurit dan bertanya “Mengapa kamu datang
dengan membawa pentungan dan pedang? Apakah Aku seorang penyamun yang
begitu membahayakan orang banyak? Semua ini terjadi hanyalah untuk mengenapi
apa yang para nabi telah nubuatkan dalam Perjanjian Lama.”
Para murid-Nya langsung melarikan diri karena rasa takut yang menyelimuti
hati dan pikiran mereka saat para prajurit memborgol tangan Yesus dan dengan
amarah yang meluap segera membawa-Nya dari jalur bukit menuju kota.
Yesus sekarang telah ditangkap, tetapi Allah memberi-Nya penghiburan dan
kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi segala kesulitan tersebut.
Pertanyaan Diskusi
Menurut kamu, berapa lama waktu yang Yesus pergunakan untuk berdoa
sepanjang hidup-Nya di dunia ini?
(Kita dapat memperkirakan bahwa Yesus telah pergunakan begitu banyak waktuNya untuk berdoa. Saat akan memulai penginjilan, Yesus berdoa dan berpuasa 40
hari lamanya; saat bekerja dan menginjil setiap harinya, Ia lebih banyak pergunakan
waktu-Nya di malam hari untuk berdoa daripada tidur. Berbicara dengan Allah
merupakan suatu cara untuk mendapatkan kekuatan seperti hal di atas, sehingga
Yesus dapat berkata: “Aku mempunyai suatu makanan yang tidak kamu kenal.”
Karena Yesus adalah Allah yang mewujudkan diri-Nya dalam daging, maka Ia
mengetahui bagaimana menggunakan kekuatan surgawi dalam pelayanan-Nya
selama di dunia ini.
Karena Yesus adalah Allah dalam wujud manusia, maka Ia seringkali dicobai
dalam berbagai hal kehidupan, hanya saja tidak berbuat dosa. Yesus pun
menghadapi pencobaan yang umum: Keinginan untuk mengambil jalan pintas
untuk menghindari kesusahan dan penderitaan. Tetapi semua ketakutan dan
kelemahan itu diatasi Yesus dengan menyerahkan kepada Allah, yaitu: “Bukan
kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”)
Mengapa Yesus begitu sedih?
(Yesus merasa begitu sedih, karena sedang merasakan betapa beratnya dosa
dunia yang harus Ia tanggung.)
54
Anak Domba Allah
Pernahkah kamu berpikir tentang betapa mengerikannya dosa itu?
(Yesus, Anak Kudus Allah, akan mengorbankan diri-Nya menebus segala dosa
manusia. Karena Yesus adalah sempurna, maka Ia bersedia menggantikan kita
untuk membayar hukuman dosa kita dengan mencucurkan darah-Nya di atas kayu
salib - 2 Kor. 5:21. Ia datang untuk membuka jalan keselamatan agar segala dosa
kita dapatlah tertebus dan membenarkan kita di hadapan Allah. Yesus akan segera
menjalani penderitaan yang hebat dan kematian, tetapi Allah akan membangkitkanNya kembali. Ini semua merupakan perwujudan kasih Yesus terhadap kita sebelum
kematian-Nya. Kita tidak dapat membayangkan secara jelas bagaimana
kesengsaraan dan penderitaan yang Yesus harus tanggung demi menebus dosa
manusia.)
Tiga kali Yesus berdoa memohon kekuatan untuk menjalankan kehendak
Allah dan tiga kali pula Ia menemukan para murid-Nya yang sedang tertidur.
Yesus mengetahui bahwa mereka ingin benar di hadapan-Nya. Itulah
sebabnya, Ia memperingati para murid-Nya atas kelemahan mereka. Sebagai
umat Kristen, kita ingin berlaku setia terhadap Yesus, tetapi kadang kita
terjatuh. Dapatkah kamu berpikir tentang janji yang diucapkan di hadapanNya, tetapi yang masih belum dapat ditepati?
(Persilahkan murid-murid untuk menanggapi - mematuhi orangtua, membaca
Alkitab dan berdoa, memberi persembahan kepada gereja, dan lain sebagainya.)
Bagaimana dapat mempertahankan kesetiaanmu di hadapan-Nya?
(Kita membutuhkan kekuatan dari Allah. Dalam Yak. 5:16 dikatakan: “Doa orang
yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Allah akan
memberi kekuatan dan penghiburan untuk tetap bertahan di hadapan-Nya selagi
kita dicobai. Jadilah teladan dan mohonlah kekuatan untuk tetap setia di hadapan
Yesus.)
Semua murid melarikan diri dari hadapan Yesus saat Ia ditangkap. Apakah
yang kamu akan lakukan atau katakan ketika seseorang menanyakan
kekristenanmu? Akankah kamu bersaksi bagi Yesus?
(Ingatlah, bila kamu sedang berdoa, Allah akan memberi kekuatan-Nya dalam
menghadapi situasi seperti ini.)
Apakah maksudnya bagi kamu ketika Yesus berkata, “Bukan kehendak-Ku
yang terjadi, melainkan kehendak-Mu yang jadi?” Pernahkah kamu dapati
bahwa dirimu mengatakan hal yang sama?
(Biarkan murid-murid menjelaskan situasi tersebut dan membagikan pengalaman
bagaimana Allah telah membantu mereka.)
Anak Domba Allah 55
Mengulang
1.
Apakah yang Yesus doakan?
2.
Ulangilah doa Yesus dalam perkataanmu.
3.
Allah mengerti perasaan kita; Ia janji untuk membantu kita menaati-Nya
sama seperti Ia telah membantu Yesus. Bagaimana Allah membantu Yesus?
4.
Mengapa Petrus melukai telinga salah seorang prajurit?
5.
Apakah yang Yesus lakukan terhadap prajurit yang telinganya terluka itu?
6.
Bagaiman pendapat kamu tentang sikap Yesus yang tidak melawan ketika diriNya ditangkap?
Bacalah paragraf berikut dan isilah kata yang kosong:
Setelah ____________________ (perjamuan terakhir), Yesus dan muridmurid-Nya berjalan menuju bukit Zaitun. Saat Yesus tiba di tempat yang disebut
____________________ (taman Getsemani), Ia membawa Petrus, Yakobus dan
Yohanes serta berkata, "__________ (hatiku) sangat sedih seperti mau mati
rasanya; tetaplah di sini dan berjaga-jagalah dengan-Ku.” Sambil menuju ke arah
depan, Yesus berlutut dan merasa begitu sedih menjelang kematian-Nya, Ia berdoa:
“Bapa-Ku, jikalau mungkin __________ (cawan) ini lalu dari pada-Ku.”
Yesus kembali dan menemukan murid-murid-Nya sedang __________.
(tertidur) “Tidak dapatkah kamu berjaga-jaga dengan-Ku satu jam lamanya?” tanya
Yesus. “Berjaga-jagalah dan __________ (berdoalah) sepaya kamu jangan jatuh
ke dalam __________ (pencobaan); __________ (roh) memang penurut, tetapi
daging __________." (lemah) Kemudian, Ia meninggalkan mereka dan kembali
berdoa. Murid-murid ingin tidur untuk kedua kalinya. Sekali lagi, Yesus kembali
untuk __________ (berdoa) kepada Bapa-Nya yang di surga, kata-Nya:
“Janganlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang __________." (terjadi)
Kekuatan diperoleh dari doa-Nya. Ia kembali kepada murid-murid-Nya yang
sedang tertidur. “Masih __________ (tertidurkah) kamu?” tanya Yesus.
Selanjutnya, Yesus didatangi oleh __________ (Yudas) dan segerombolan
prajurit. “Waktunya telah tiba, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang
bedosa.”
Temuan Alkitab
Berapa Harga Sebuah Pengampunan?
Berapa harga sebuah pengampunan itu? Mengapa kita butuh
pengampunan?
Saat kita melakukan sesuatu yang dilarang Allah atau saat kita tidak
melakukan sesuatu yang diperintahkan-Nya, maka kita telah berbuat dosa. Dosa
membuat hati kita menjadi kotor dan semakin jauh dari hadapan Allah.
Sebelum kedatangan Yesus, cara untuk memperoleh pengampunan adalah
dengan mempersembahkan korban kepada Allah. Satu-satunya korban yang Allah
kehendaki untuk menebus dosa adalah seekor domba yang tidak bercacat. Imam
akan menyembelih domba tersebut di mezbah persembahan, kemudian akan
56
Anak Domba Allah
dibakar oleh api yang Allah telah curahkan sebagai tanda bahwa korban bakarannya
telah diterima oleh Allah.
Mengapa ini harus terjadi? Dan hampir segala sesuatu yang disucikan
menurut hukum Taurat harus dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak
ada pengampunan. (Ibr. 9:22)
Yesus datang sebagai domba yang tidak bercacat. Sebagai Anak Allah,
kehidupan-Nya tidaklah bercacat dan tidak berdosa. Allah memberikan Yesus
sebagai korban sembahan yang tidak bercacat. Kematian-Nya menebus segala
dosa kita sepanjang masa.
“Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.“ (Yoh. 1:29)
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan
pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan
keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaran-Nya." (Rm. 23:23-25)
Berapa harga sebuah pengampunan itu? Mengapa Allah membayar
harga tersebut?
Bukalah dalam 1 Yoh. 4:9-10 untuk menemukan jawabannya.
Aktivitas 1
Allah Selalu Memberi Kekuatan Kepada Kita
Langkah 1
Diskusikan Mzm. 22:20 dan tulislah pertanyaan dan jawabannya. Mintalah muridmurid untuk membaca ayat tersebut dari Alkitab mereka. Nyatakan inti ayat tersebut
ke dalam lima kata atau kurang. Persilakan sukarelawan untuk menanggapinya.
Kemudian, bantulah murid-murid untuk menuliskan lima pertanyaan berikut
jawabannya di atas selembar kertas atau di papan tulis. Sebagai contoh: Apakah
yang kita ingin Allah lakukan? (bantuan) Siapakah yang dapat membantu kita?
(Allah) Kata apa yang tepat untuk menggambarkan Allah? (kekuatan) Kapan
kita inginkan bantuan Allah itu datang? (secepatnya) Di mana kita ingin
berada? (dekat dengan Allah)
Langkah 2
Membuat kartu permainan
Kelompokan murid-murid menjadi sepasang. Anda boleh bergabung dengan muridmurid bila dipandang perlu. Berikan kartu indeks dan pensil kepada murid-murid.
Setiap pasang murid akan membuat kumpulan kartu permainan dengan menuliskan
lima pertanyaan berikut jawabannya mengenai Mzm. 22:20 di atas kartu yang
terpisah.
Cara bermain
Untuk memainkan permainan ini, setiap pasang murid mengocok kartu permainan
terlebih dahulu. Setelah itu, murid-murid dapat meletakkan kartu dalam posisi
tertutup di atas meja yang datar atau di atas lantai. Pemain pertama memilih dua
kartu dan membukanya. Bila tidak cocok, pemain menutup kartunya kembali dan
pemain berikutnya yang bermain. Pemain yang mempunyai kartu terbanyaklah
pemenangnya.
Anak Domba Allah 57
Aktivitas 2
Perintah Baru
Dalam Yoh. 13:34-35, Yesus memberikan suatu perintah baru kepada muridmurid-Nya untuk dijalankan. Mereka haruslah saling mengasihi seperti Yesus
mengasihi mereka.
Buatlah kartu ayat Alkitab tentang kasih yang berbentuk gambar hati.
Bahan: (sedikitnya 3 kartu indeks atau kartu kosong)
Kentang
Pensil
Pisau plastik
Cat merah
Kuas
Spidol
Petunjuk:
1. Potonglah kentang menjadi dua dan gambarlah hati pada kentang itu. Gunakan
pisau, lalu ukirlah dengan hati-hati hingga membentuk ukiran hati.
2. Berilah warna merah pada ukiran hati dan rekatkan pada masing-masing kartu.
Hiasilah kartu tersebut.
3. Lihatlah kata-kata Alkitab mengenai kasih (Mat. 5:43-46; 22:37-39; Yoh. 13:3436). Tulislah kata-kata itu di atas kartu tersebut.
4. Hafalkan ayat-ayat tersebut. Mintalah Allah untuk membantu kamu melakukan
perintah baru-Nya, yaitu untuk saling mengasihi.
58
Anak Domba Allah
Keraguan Dan
Penyangkalan Petrus
8
Kitab Bacaan:
Mat. 26:36-55,69-75;
Luk. 22:31-34,39-62; Yoh. 18:1-18
Inti Pelajaran:
Petrus menyangkal Yesus dan
meragukan kasih dan
keberadaan-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Memotivasi murid-murid dalam
menentukan pilihan pada situasi
dicobai untuk meragukan kasih dan
keberadaan Yesus.
Ayat Hafalan:
"Hendaklah ia memintanya
dalam iman, dan sama sekali
jangan bimbang, sebab orang yang
bimbang sama dengan gelombang
laut, yang diombang-ambingkan
kian ke mari oleh angin."
(Yak. 1:6)
Latar Belakang
Alkitab
Suatu penjelasan mengungkapkan bahwa ada 3 kali penyangkalan Petrus.
Pertama, Petrus merasa bingung dan mencoba untuk mengalihkan perhatian
dirinya dengan mengubah topik pembicaraan. Kedua, ia menyangkal Yesus dengan
bersumpah. Ketiga, ia mulai mengutuk dan bersumpah dalam menyangkal Yesus.
Alkitab mengatakan bahwa Petrus menangis dengan sedihnya. Ia menyadari
bahwa dirinya telah menyangkal Yesus dan berpaling dari orang yang begitu
mengasihi dan mengajarinya kebenaran selama tiga tahun. Karena tidak dapat
berdiri di hadapan Yesus selama 12 jam, maka ia telah gagal menjadi seorang murid
dan seorang sahabat.
Ternyata, salah satu kelemahan Petrus adalah ia sering berbicara sebelum
memikirkannya. Ia adalah seorang yang penuh emosi dan menuruti kata hatinya.
Dari kelemahan Petrus ini, kita menyadari bahwa suatu semangat haruslah
diimbangi dengan iman yang teguh dan pengertian yang benar.
Anak Domba Allah 59
Mengenai Murid Anda
Murid yang berusia seperti sekarang ini, biasanya cenderung untuk meniru
dan menyerupai murid lainnya. Mereka yang berada di kelasmu, sekalipun sungguh
berbeda dengan yang lainnya dalam hal kepercayaan, tetapi masih mempunyai
keinginan yang serupa. Kadang suatu situasi menyebabkan murid-murid merasa
ragu dan malu untuk menyaksikan kepercayaan mereka terhadap yang lainnya.
Mereka mungkin lebih memilih mengabaikan doa ucapan syukur selama makan
siang di sekolah karena merasa takut dipermalukan atau dianggap negatif oleh
teman-temannya atau mungkin lebih memilih berdoa dengan diam-diam atau
dengan cepat sebelum seseorang melihatnya. Murid-murid mungkin pula meminta
ma'af atas ketidakhadirannya dalam pesta yang diadakan pada hari Sabtu. Mereka
mungkin beralasan bahwa keluarganya mempunyai rencana untuk berbelanja atau
mengemukakan alasan lainnya, tetapi kenyataannya karena ia sedang menghadiri
kebaktian Sabat, sementara hampir semua teman mereka tidak berkebaktian Sabat
pada hari itu melainkan pada hari Minggu.
Sekalipun penyangkalan pada masa kecil ini mungkin tampaknya kurang
begitu berarti, tetapi sesungguhnya tidaklah demikian - ada sedikit perbedaan
antara penyangkalan ini dengan penyangkalan Petrus terhadap Kristus. Keduanya
berasal dari rasa takut dan ketidakmampuan untuk berdiri teguh menghadapi
kenyataan. Bantulah murid-murid untuk saling berbagi perasaan mereka dan
berikan solusi terhapat persoalan ini. Anda pun dapat membagikan ayat berikut:
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di
depan Bapaku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan
manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapaku yang di surga.” (Mat.
10:32-33)
Ketika kelas Sabat berikutnya, cobalah tanyakan perkembangan muridmurid mengenai iman kepercayaan mereka di sekolah dan di tempat teman.
Mintalah mereka untuk menceritakan bagaimana mengatasi rasa takut itu dengan
membiarkan semua teman mengetahui iman kepercayaan mereka. Bagi yang
masih belum berani mengakui Yesus Kristus, mintalah mereka untuk menceritakan
perasaan bila bersedia. Hibur dan berdoalah bagi mereka. Selanjutnya, tanyakan
perkembangan mereka di tempat ini, sehingga mereka tidak melupakan apa yang
telah dipelajari pada hari ini.
Pemanasan
Pernahkah kamu mengatakan sesuatu yang tidak benar hanya karena ingin
keluar dari permasalahan? Bagaimana perasaanmu setelah itu?
Dalam pelajaran hari ini, kita akan mencari tahu apa yang terjadi ketika
Petrus mempunyai pikiran dan perasaan semacam itu?
60
Anak Domba Allah
Cerita Alkitab
1.
Petrus berjanji
a. Yesus dan para murid berkumpul di ruang atas untuk makan
Paskah
i. Yesus memberitahukan Petrus bahwa Ia sedang berdoa baginya
ii. Yesus mengetahui bahwa Petrus akan menyangkal-Nya
b. Petrus tidak percaya bahwa ia akan menyangkal Yesus
i. Petrus berjanji tentang sesuatu yang penting kepada Yesus
ii. Yesus memberitahukan Petrus bahwa sebelum ayam berkokok dua
kali, Petrus telah menyangkal-Nya sebanyak tiga kali
2.
Yesus ditangkap
a. Yesus membawa para murid-Nya ke taman Getsemani
i. Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk bersama-Nya
sewaktu Ia sedang berdoa
ii. Para murid merasa ingin tidur
b. Serombongan besar orang datang untuk menangkap Yesus
i. Para prajurit manangkap Yesus
ii. Semua murid melarikan diri
3.
Petrus dan Yohanes mengikuti Yesus
Petrus dan Yohanes mengikuti prajurit yang menangkap Yesus dari kejauhan
a. Mereka mengikuti prajurit ke rumah Imam Besar
b. Seorang hamba perempuan menanyakan Petrus, apakah ia adalah salah
seorang pengikut Yesus dan ternyata ia menyangkal-Nya
4.
Keraguan dan penyangkalan Petrus
Petrus menyangkal lebih dari dua kali bahwa ia mengenal Yesus
a. Seseorang merasa yakin bahwa Petrus adalah pengikut Yesus
b. Petrus menjadi marah
c. Ayam berkokok dan Petrus teringat akan perkataan Yesus
d. Yesus memandangi Petrus dari kejauhan
e. Petrus menangis dengan sedihnya dan merasa malu
Pertanyaan Diskusi
Pernahkah kamu meragukan bahwa Yesus mengasihi dan menerima kita apa
adanya?
Apakah keraguan itu timbul setelah kita jatuh dalam iman terhadap Yesus
dalam situasi tertentu?
Bagaimana tanggapanmu terhadap situasi di mana kamu dicobai untuk
meragukan kasih dan keberadaan Yesus?
Dalam Perjanjian Lama, bahasa Ibrani “ahad” digunakan untuk menjelaskan
berbagai macam bentuk kasih manusia: Antara suami dan istri, anak dan orangtua,
anggota keluarga lainnya, teman dan tetangga. Kasih ini meliputi: Kasih sejati Yakub
terhadap Rachel, kesetiaan persahabatan Yonatan terhadap Daud, kesetiaan Rut
terhadap Naomi, mertuanya dan kasih Abraham terhadap Ishak, anaknya.
Anak Domba Allah 61
Dalam Perjanjian Baru mencakup kasih Allah terhadap seluruh umat
manusia, Yahudi maupun bukan Yahudi. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus
bahwa kasih Allah merupakan pemberian yang terbesar. Tanpa kasih, iman dan
perbuatan baik tidaklah berarti. Kitab Yohanes mengungkapkan bahwa kedatangan
Yesus adalah perwujudan kasih Allah yang terbesar: “Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal." (Yoh. 3:16)
Bila kamu masih ragu dalam hati dan pikiranmu, bacalah beberapa ayat
berikut yang mengungkapkan kasih Allah terhadap umat manusia. (Mat. 10:29-31;
Yoh. 10:11; Rm. 8:35-36; 8:35-39; Luk. 15:20; Rm. 5:2-5; Ef. 3:17-19)
Mengulang
1.
Bagaimana tindakan Petrus setelah Yesus ditangkap yang menunjukkan
bahwa ia tidak memenuhi janjinya untuk tetap mengikut Yesus?
(Petrus menyangkal mengenal Yesus, padahal ia telah berjanji untuk tetap
bersikap setia terhadap Yesus.)
2.
Mengapa Petrus menangis dengan sedihnya?
(Petrus begitu menyesali atas apa yang ia telah dilakukan.)
3.
Apakah pikiran Petrus mengenai perasaan Yesus mengenai dirinya setelah ia
mengingkari janjinya?
(Yesus pasti begitu kecewa terhadapnya.)
4.
Bagaimana sesungguhnya perasaan Yesus?
(Yesus mungkin merasa sedih bahwa Petrus telah menyangkal-Nya.)
5.
Renungkan ketika kamu berada dalam suatu masalah atau merasa sedih atas
sesuatu hal yang terjadi. Apakah Allah tetap mengasihi selama masa dukamu?
(Ya.)
6.
Apakah Allah hanya mengasihi orang-orang tertentu?
(Tidak, Ia mengasihi setiap orang sepanjang masa. Sekalipun kita kadang
merasa ragu atas kasih dan keberadaan-Nya, tetapi Alkitab mengatakan
kepada kita bahwa Ia benar-benar mengasihi kita sepanjang masa.)
Temuan Alkitab
Mengapa Petrus Menyangkal Yesus?
Saat perjamuan terakhir, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Kamu
semua akan jatuh.” Tetapi Petrus segera mengelaknya, “Sekalipun mereka semua
terjatuh, aku tidak akan.” Sejak ia meninggalkan jalanya di danau Galilea, Petrus
telah menjadi pemimpin di antara para murid. Sekalipun ia dan para murid lainnya
percaya bahwa Yesus akan menjadi seorang pemimpin politik Israel yang tangguh,
Petrus pun menyadari bahwa Yesus adalah seorang Mesias yang mempunyai
kuasa terbesar tidak hanya di bidang politik, tetapi di bidang rohani pula. Petrus
mengetahui bahwa Yesus kemungkinan besar akan dipenjara atau dibunuh.
62
Anak Domba Allah
Yesus pernah menubuatkan bahwa Petrus akan menyangkal diri-Nya
sebanyak tiga kali, tetap Petrus dengan berani menegaskan: “Sekalipun aku harus
mati bersama-Mu, aku tidak akan menyangkal diri-Mu”. Sewaktu di pengadilan,
kesetiaan Petrus terjatuh and nubuatan Yesus terbukti benar. Saat dikepung musuh,
ia tidak teguh lagi dalam hatinya.
Injil Lukas menjelaskan lebih lengkap mengenai serangkaian alasan tentang
penyangkalan Petrus terhadap Yesus. Pada perjamuan terakhir, Yesus
memberitahukan Petrus bahwa Iblis telah menuntut untuk menampimu seperti
gandum. Perkataan Yesus ini menyinggung kitab Ayub, di mana iblis mendapat izin
dari Allah untuk mencobai Ayub. Tetapi Yesus telah berdoa agar iman Petrus tidak
jatuh. Dan Yesuspun melanjutkan perkataan-Nya: “Dan engkau, jikalau engkau
sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Luk. 22:32)
Yesus mengetahui bahwa semua murid-Nya akan meninggalkan diri-Nya
ketika Ia ditangkap. Sekalipun Petrus menyangkal Yesus, tetapi ia dikuatkan setelah
pertobatannya dan memberi pertolongan dan inspirasi bagi murid lainnya.
Semua Injil menceritakan keadaan penyangkalan Petrus secara jelas,
mengungkapkan ketangguhan kepemimpinan diri Petrus selanjutnya adalah hasil
dari penguatan Yesus dan kemampuannya untuk mengatasi kelemahan iman
dirinya sebelumnya.
Aktivitas
Petrus Menghadapi Jalan Yang Sukar
Kadang ketika melakukan sesuatu yang salah, kita mempunyai perasaan
sesal dalam hati. Kita tidak ingin melakukannya lagi dan berusaha keras untuk
menghindari kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Dan hasilnya, kita
merasa lebih baik.
Dalam permainan ini, kamu akan melihat hal yang dialami Simon Petrus.
Setelah penyangkalannya terhadap Yesus, ia menjadi seorang pengikut Kristus
yang taat dan dapat memimpin banyak orang menuju kasih Yesus.
Mainkan permainan ini bersama dengan murid di kelasmu. Pilihlah beberapa
peran bersama dengan murid-murid lainnya.
Narator: Menjelang malam, Yesus tiba bersama dengan kedua belas murid-Nya.
Mereka duduk mengelilingi meja dan sewaktu perjamuan, Yesus berkata:
Yesus: “Aku sangat ingin makan Paskah dengan kalian sebelum menderita.”
Narator: Saat mereka sedang makan, perdebatan muncul di antara kedua belas
murid. Yesus memberikan perumpamaan kepada mereka sekalian.
Yesus: “Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka. Tetapi tidaklah
demikian halnya dengan kamu. Kamu merupakan salah satu yang tetap
berdiri di samping-Ku dalam pencobaan. Di kerajaan-Ku, kamu akan
makan dan minum di meja-Ku.”
Narator: Mereka menyanyikan kidung pujian. Kemudian Yesus berkata kembali.
Yesus: “Imanmu dalam Aku akan terguncang, seperti kitab suci mengatakan:
Gembala akan dipukul dan kawanan domba akan tercerai-berai.”
Narator: Petrus berkata:
Petrus: “Sekalipun semua orang akan terguncang imannya, tetapi itu tidak akan
terjadi pada diriku.”
Anak Domba Allah 63
Yesus: “Simon, Simon! Lihat, iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti
gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan
gugur. Dan engkau, jika engkau sudah insaf, kuatkanlah saudarasaudaramu.”
Petrus: “Tuhan, aku bersedia di penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau.”
Narator: Yesus kembali menjawab Petrus
Yesus: “Aku berkata kepadamu Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok
sebelum engkau menyangkal Aku tiga kali.”
Narator: Tetapi Petrus tetap bersikeras bahwa ia akan bersikap tetap setia.
Petrus : “Sekalipun aku harus mati, aku tidak akan menyangkal Engkau.”
Narator: Kemudian, mereka menuju ke bukit Zaitun, ke tempat yang disebut taman
Getsemani, di mana biasanya Yesus berdoa.
Yesus: “Tetaplah di sini dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan.”
Narator: Lalu, ia menjauhkan diri kira-kira sepelemparan batu jaraknya dan
berlutut berdoa. Kemudian, seorang malaikat dari langit menampakkan
diri untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ketika Yesus bangkit dari doaNya, Ia menuju kepada murid-Nya tetapi menemukan mereka sedang
tertidur.
Yesus: “Mengapa engkau tertidur? Bangun dan berdoalah supaya kamu jangan
jatuh ke dalam pencobaaan.”
Narator: Ia pergi berdoa untuk kedua kalinya. Setelah itu, Ia kembali lagi ke arah
murid-Nya untuk kedua kalinya dan menemukan mereka masih dalam
keadaan tertidur. Ia berkata kepada Petrus:
Yesus: “Simon, masih tidurkah engkau?” Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga
hanya satu jam? Berjaga-jagalah supaya jangan jatuh ke dalam
pencobaan. Roh memang penurut tetapi daging lemah.”
Narator: Saat Ia masih berbicara, serombongan orang mendekati-Nya. Ketika
mereka yang bersama-sama dengan Yesus melihat apa yang sedang
terjadi, mereka bingung harus melakukan apa.
Semua: “Tuhan, haruskah kami menyerang dengan pedang?”
Narator: Lalu, Petrus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan
menyerang seorang hamba Imam Besar hingga memutuskan telinga
kanannya, tetapi Yesus memarahinya.
Yesus: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa
menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.”
Narator: Lalu, Yesus menyentuh telinga Malkhus dan menyembuhkannya.
Kemudian, Ia ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar. Petrus
mengikuti-Nya dari jauh. Api terpasang di tengah halaman rumah itu dan
Petrus duduk di antara mereka. Seorang hamba perempuan melihatnya
sedang duduk di dekat api. Ia mengamatinya dan berkata:
Hamba Perempuan: “Orang ini bersama-sama dengan-Nya.”
Narator: Petrus menyangkal kebenaran tersebut.
Petrus: “Ibu, aku tidak mengenal-Nya.”
Narator: Petrus menuju gerbang luar. Seorang gadis melihatnya dan berkata:
Gadis: “Orang ini pun bersama dengan Yesus dari Nazaret.”
Narator: Tetapi Petrus menyangkal-Nya dan bersumpah.
Petrus: “Aku tidak mengenal orang itu.”
64
Anak Domba Allah
Narator: Dan ayam berkokok. Sekitar satu jam kemudian, seorang laki-laki yang
sedang berdiri menghampiri Petrus dan berkata:
Laki-laki: “Sungguh, kamu adalah salah seorang dari antara mereka. Kamu
berkata-kata seperti orang Galilea.”
Narator: Petrus mulai mengutuk dan bersumpah.
Petrus: “Aku tidak mengenal sama sekali orang yang kamu katakan.”
Narator: Setelah itu ayam berkokok kedua kalinya. Saat itu pula Yesus berbalik dan
memandang ke arah Petrus. Petrus teringat akan peringatan yang Yesus
katakan: “Sebelum ayam berkokok dua kali, kamu akan menyangkal Aku
sebanyak tiga kali.” Petrus jatuh dan mulai menangis, ia menangis dengan
sedihnya.
Anak Domba Allah 65
66
Anak Domba Allah
Yesus Disalib
9
Kitab Bacaan:
Mat. 21:6-11; Luk. 24:1-8;
Yoh.18-28-20:18
Inti Pelajaran:
Yesus taati kehendak Allah dengan
tetap menjalankan penderitaan-Nya
dan disalibkan, agar semua orang
dapat diampuni karena ketidaktaatan mereka kepada Allah.
Tujuan Pelajaran:
Mengenali keadaan murid-murid
yang tidak menaati perintah Allah
dan memohon pengampunan Allah.
Ayat Hafalan:
“Dan yang sekarang dinyatakan
oleh kedatangan Juruselamat kita
Yesus Kristus, yang oleh Injil
telah mematahkan kuasa maut
dan mendatangkan hidup
yang tidak dapat binasa.”
(2 Tim. 1:10 )
Latar Belakang
Alkitab
Pilatus, seorang yang memimpin pemerintahan Roma, berkuasa di Yudea
(berada di wilayah Yerusalem) dari tahun 26 - 36 M. Pilatus kurang disukai oleh
orang Yahudi, karena ia telah merampas uang perbendaharaan gereja untuk
membangun terowongan air. Sebenarnya, ia memang tidak menyukai orang Yahudi,
tetapi ketika mengadili Yesus, raja orang Yahudi, Pilatus tidak menemukan
kesalahan apapun terhadap diri Yesus.
Cara umum yang biasa dilakukan untuk menyiksa seseorang adalah dengan
melepas pakaian bagian atas dari korban dan mengikat kedua tangannya ke
sebuah tiang sebelum dicambuk dengan cambuk yang bermata kait tiga. Empat
puluh kali orang itu harus dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi
rendah di matamu, apabila ia dipukul lebih banyak lagi. (Ul. 25:3 )
Tempat penyaliban itu bernama “Tengkorak” atau Golgota yang
kemungkinan besar berada di sebuah bukit di luar Yerusalem sepanjang jalan
utama. Di sini banyak dilakukan hukuman mati, sehingga orang Roma
menggunakannya sebagai contoh.
Penyaliban adalah bentuk dari hukuman orang Roma. Korban yang dihukum
dipaksa untuk membawa sebuah salib kayu besar menyeberangi jalan utama ke
tempat hukuman, sebagai peringatan bagi orang banyak. Salib maupun cara
hukuman mati sungguh bervariasi. Dan Yesus disalibkan dengan paku.
Anak Domba Allah 67
Para prajurit Roma yang bertugas melaksanakan hukuman mati biasanya
mengambil baju mereka yang terhukum. Mereka membagikan pakaian Yesus di
antara mereka dan membuang undi untuk menentukan siapa yang berhak atas
jubah-Nya itu. Hal tersebut terjadi untuk menggenapi nubuat dalam Mzm. 22:19.
Sebuah tabir tergantung di muka bait Allah yang disebut ruang mahakudus,
tempat yang disediakan Tuhan bagi diri-Nya. Secara simbolis, tabir ini memisahkan
antara Allah yang mahasuci dengan manusia yang penuh dengan dosa. Ruang ini
dimasuki hanya setahun sekali pada hari penebusan dosa, oleh Imam Besar
sewaktu ia menyembahkan korban bagi dosa semua orang. Ketika Yesus mati, tabir
ini terbelah menjadi dua bagian, dari atas hingga ke bawah, yang menunjukkan
bahwa kematian-Nya demi segala dosa manusia telah membuka jalan keselamatan
bagi Tuhan. (Lihatlah Ibr. 9 untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.)
Kuburan pada saat itu kemungkinan besar berupa gua yang digali dalam
bukit batu. Kuburan tersebut cukup besar bagi manusia, maka Yusuf dan
Nikodemus dapat membawa mayat Yesus ke dalamnya. Sebuah batu besar
digulingkan menutupi pintu masuk ke kuburan tersebut sebelum matahari
terbenam.
Beberapa perempuan kembali setelah hari Sabat dengan membawa
rempah-rempah dan minyak zaitun. Mereka adalah para perempuan yang
menantikan Yesus di bawah kayu salib ketika sebagian besar dari antara murid-Nya
telah melarikan diri, dan mereka bersiap untuk meminyaki tubuh Tuhan. Oleh
karena kesetiaan mereka, orang pertama yang mengetahui kebangkitan Yesus
adalah mereka.
Mengenai Murid Anda
Sediakan waktu untuk memikirkan cara menjelaskan tentang salib ini
dengan kata-kata yang dapat dicerna oleh murid-murid. Mereka akan
membayangkan salib ini secara nyata: Berat, banyak serpihan darah, menyakitkan.
Berpikirlah dari perspektif seorang anak kecil untuk membawa gambaran tentang
salib itu ke dalam dunia nyata. Hal ini dapat membantu kita memahami penderitaan
Yesus ketika Ia sedang memikul salib-Nya. Dengan demikian, Yesus menunjukkan
ketaatan-Nya kepada Bapa: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
(Flp. 2:8 )
Yesus mengetahui kesakitan dan penghinaan yang akan diderita-Nya. Hal
inilah yang membuat Yesus berjuang dalam batin-Nya, tetapi Ia tetap menerima
amanat yang Bapa berikan kepada-Nya itu.
Dengan mengenang ketaatan dan penderitaan Yesus, mengingatkan akan
betapa besar kasih-Nya bagi kita. Satu pertanyaan yang kita harus menjawabnya
sendiri dan pada gilirannya, kita harus menanyakan kepada mereka tentang apa
yang kita telah ajarkan, yaitu pertanyaan Pilatus kepada orang banyak yang
berkumpul saat Yesus diadili: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan
Yesus, yang disebut Kristus.” (Mat. 27:22) Pastikan Anda memberikan kesempatan
kepada setiap murid untuk memberikan komentar atas kasih Yesus itu.
68
Anak Domba Allah
Pemanasan
Pernahkah ketika kamu mulai melakukan sesuatu hal mengiranya akan
menjadi luar biasa, tetapi justru sebaliknya? Mungkin kamu telah berencana untuk
pergi ke suatu tempat bersama dengan keluarga, tetapi tiba-tiba turunlah hujan
sebelum kamu berangkat. Atau mungkin keluarga kamu ingin berlibur ke taman
hiburan, tetapi tiba-tiba kamu justru jatuh sakit. Dalam pelajaran Alkitab pada hari ini,
murid Yesus mengalami hal serupa, bahkan lebih daripada hari yang berantakan
yang pernah kita alami. Marilah kita lihat apa yang terjadi.
Cerita Alkitab
Bila kita mengingat pelajaran lalu kita, Yudas yang mengkhianati Yesus
dengan sebuah ciuman, lalu menyerahkan-Nya ke para prajurit. Petrus
memutuskan telinga kanan seorang hamba Imam Besar, tetapi Yesus
memulihkannya dan menyuruh Petrus memasukan pedang itu kembali ke dalam
sarungnya.
Rakyat yang ingin menangkap Yesus, sebenarnya telah merencanakan hal
itu dengan diam-diam selama beberapa hari lamanya. Akhirnya, para prajurit
menemukan Yesus di sebuah taman yang sunyi, di mana Ia baru selesai berdoa
kepada Allah. Mereka menangkap dan memaksa-Nya pergi ke tempat para
pemimpin agama mereka.
Seorang dari pemimpin agama tersebut adalah seorang imam kepala, yang
menanyai Yesus dengan banyak pertanyaan mengenai para murid-Nya dan apa
yang Yesus percayai? Imam kepala berharap menemukan sesuatu yang salah atas
apa yang Yesus telah lakukan atau apa yang Ia telah katakan yang dapat membuatNya dihukum mati!
Yesus Diadili
Tetapi kenyataanya imam kepala itu tidak mempunyai wewenang untuk
menghukum mati seseorang. Demikianlah akhirnya, Yesus diserahkan kepada
penguasa lainnya. Kali ini Yesus diadili dalam suatu pengadilan! Penguasa Roma
yang satu ini, yang bernama Pilatus, menanyai Yesus dan mendengarkan
kesaksian palsu dari berbagai saksi palsu yang telah dibayar untuk itu.
Beberapa dari saksi itu mengakui bahwa ia telah mendengar Yesus
mengatakan bahwa Ia dapat merubuhkan bait Allah di Yerusalem. Banyak orang
pun mengatakan bahwa Ia telah menyebabkan masalah dan keributan di seluruh
negeri itu.
Tentu saja tidak ada satupun dari semua tuduhan itu yang benar. Sekalipun
Pilatus tidak menemukan bukti bahwa Yesus telah melakukan suatu kesalahan,
tetapi ia tetap memerintahkan Yesus untuk dicambuk.
Sudah cukup mengerikan bila semua musuh Yesus berhenti sampai di sini,
tetapi pada kenyataannya mereka masih belum merasa puas. Mereka bahkan
mengerakkan penduduk di Yerusalem dengan berbagai hasutan yang mengerikan
tentang Yesus.
Ketika Pilatus menanyakan kepada penduduk itu tentang apa yang ingin
dilakukan terhadap Yesus, merekapun berteriak, ”Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Dan
itulah yang terjadi.
Anak Domba Allah 69
Yesus Disalibkan
Para prajurit segera menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan jubah
ungu kepada-Nya. Mereka menganyam mahkota duri dan menaruh di atas kepala
Yesus, lalu memberikan sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian, mereka
berlutut di hadapan Yesus dan mengolok-olokkan-Nya dan berkata: "Salam, hai
Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi dan mengambil buluh itu dan
memukulkannya ke bagian kepala-Nya. Setelah itu, mereka menanggalkan jubah
ungu itu dan mengenakan pula pakaian-Nya, serta membawa-Nya ke luar untuk
disalibkan.
Mereka membawa Yesus ke suatu tempat yang bernama Golgota (yang
berarti bukit tengkorak). Lalu, mereka memberi Yesus minum anggur bercampur
empedu, tetapi Ia tidak mau meminumnya. Kemudian, mereka menyalibkan Yesus
dan membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
Bersama dengan Yesus disalibkan pula dua orang penyamun, seorang di
sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri. Orang-orang yang lewat di sana
mengolok-olok Yesus dan berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri
tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya
kepada-Nya!"
Yesus begitu menderita hingga berseru: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?" Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan
nyawa-Nya.
Kemudian, tabir bait suci itu terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Seorang dari pengikut Yesus datang dan diizinkan untuk menurunkan
mayat-Nya dari salib itu dan membawa-Nya ke dalam kuburan yang baru dan
mengapani-Nya dengan kain lenan yang putih bersih, serta membaringkan-Nya
dalam kubur itu.
Pilatus memerintahkan para prajurit untuk menggulingkan sebuah batu
besar ke pintu kubur itu.
Yesus Bangkit Pada Hari Ketiga
Tiga hari setelah Yesus dikubur, menjelang menyingsingnya fajar, beberapa
perempuan menengok kubur itu. Mereka membawa rempah-rempah yang wangi
dan minyak untuk menggosok tubuh-Nya. Para perempuan itu berharap bahwa
mereka dapat menemukan seseorang untuk menggulingkan batu besar dari pintu
kubur itu. Bayangkan rasa kejut ketika mereka tiba di kubur dan mendapati batu
besar telah terguling dari pintu kubur itu serta tidak menemukan mayat Yesus. Maria
Magdalena segera berlari memberitahukan Petrus dan Yohanes bahwa mayat
Yesus tidak ada dalam kubur. Para perempuan lainnya pun turut pergi menuju kubur
dan mereka begitu ketakutan. Dua malaikat duduk di samping kubur itu.
Para malaikat itu memberitahukan bahwa Yesus tidaklah mati, tetapi Ia
hidup. Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya.
Perempuan ini mendengarkan apa yang para malaikat itu katakan tentang
Yesus dan mereka segera pergi memberitahukan orang-orang tentang apa yang
mereka telah dengar.
70
Anak Domba Allah
Yesus Menampakkan Diri-Nya Kepada Maria Magdalena
Kemudian, Maria Magdalena kembali ke kubur itu. Sambil menangis ia
menjenguk ke dalam kubur. Dua orang malaikat berkata, "Mengapa engkau
menangis?"
Maria menjawab, "Aku tidak tahu di mana Yesus diletakkan." Tiba-tiba, Maria
Magdalena menyadari bahwa ada seseorang yang berdiri di belakangnya dan
menoleh ke belakang.
Maria menyangka bahwa orang itu adalah seorang penunggu taman,
sehingga ia mengatakan kepadanya,"Aku sedang mencari Yesus. Tahukah engkau
di mana mereka meletakkan-Nya?"
Dengan begitu lembut dan kasih, orang itu menjawab, "Maria."
Saat Maria mendengar Yesus memanggil namanya, iapun segera
mengetahui siapakah orang itu. Orang itu adalah Yesus! Ia hidup! “Guru!” tangis
Maria. Tidak mungkin ini terjadi. Tetapi benar terjadi!
“Pergi, beritahukan kepada saudara-sadaraku bahwa Aku hidup,” kata
Yesus. “Dan Aku akan ke surga seperti yang Kukatakan.”
Mariapun segera melakukannya! Maria Magdalena, bersama dengan teman
Yesus lainnya membantu menyebarkan kabar baik bahwa Yesus telah bangkit.
Kuasa Tuhan telah membantu Yesus untuk taat dan sekarang telah membawa-Nya
kembali untuk hidup!
Pertanyaan Diskusi
Mengapa kebangkitan itu begitu penting?
1. Kristus bangkit dari kematian. Ia menebus dosa, menciptakan hidup baru dan
mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya yang kedua.
2. Sebab dari kebangkitan, kita ketahui bahwa kematian telah dikalahkan, dan kita
pun akan dibangkitkan dari kematian untuk hidup bersama dengan Kristus
selamanya.
3. Kebangkitan ini memberikan kekuatan pada kesaksian gereja. Amanat
terpenting dari para rasul adalah memberitakan bahwa Yesus Kristus telah
bangkit dari kematian!
4. Kebangkitan ini meyakinkan kita bahwa Kristus hidup dan sedang memerintah
kerajaan-Nya. Ia bukanlah sebuah legenda; Ia hidup dan nyata.
5. Kebangkitan ini membantu kita menemukan harapan, bahkan di tengah tragedi
besar sekalipun. Tidak masalah apa yang terjadi dengan kita bila berjalan
bersama Tuhan, kebangkitan-Nya memberi pengharapan untuk masa yang
akan datang. (1 Kor. 15:12-58)
Anak Domba Allah 71
Mengulang
Benar Atau Salah:
1. Yudas bersama dengan sepasukan prajurit Roma membawa pedang dan
pentungan menemui Yesus dengan para murid-Nya dan mengkhianati-Nya
dengan sebuah senyuman. __________ (Salah)
2.
Yesus dengan rela menyerah diri-Nya kepada tangan para prajurit, Yohanes
memotong telinga dari hamba seorang imam besar, tetapi Yesus
menyambungnya kembali dan memerintahkan Yohanes untuk memasukkan
pedangnya. __________ (Salah)
3.
Lalu, para prajurit membawa Yesus kepada Pilatus untuk menanyai-Nya bahwa
Ia adalah Raja. __________ (Benar)
4.
Untuk kepuasan orang Yahudi, Pilatus telah memerintahkan agar Yesus
dicambuk dan menaruh jubah ungu pada pundak-Nya serta sebuah mahkota
duri di atas kepala-Nya, tetapi mereka masih menuntut kematian-Nya.
__________ (Benar)
5.
Yesus berseru, ”Selamatkan Aku!” dan kemudian mati di kayu salib,
menanggung siksaan demi segala dosa selamanya. __________ (Salah)
6.
Seorang dari para pengikut Yesus datang dan menurunkan mayat-Nya secara
diam-diam dari salib itu. __________ (Benar)
7.
Pada hari keempat, setelah Yesus dikubur, pagi-pagi benar beberapa
perempuan bangun dan tergesa-gesa kembali ke kubur itu. Mereka membawa
rempah-rempah dan wewangian untuk menggosok tubuh-Nya. __________
(Salah)
8.
Ketika Maria Magdalena menyadari bahwa kubur itu telah kosong, ia segera
berlari memberitahukan Petrus dan Yohanes bahwa seseorang telah mencuri
mayat Yesus. __________ (Benar)
9.
Para malaikat memberitahukan, ”Ia tidak mati, tetapi hidup. Ia telah bangkit
sama seperti yang telah dikatakan-Nya.” __________ (Benar)
10. Ketika Yesus memanggil Maria Magdalena dengan nama-Nya, iapun
menyadari bahwa orang itu adalah Yesus dan segera berseru, ”Guruku!”
__________ (Benar)
72
Anak Domba Allah
Temuan Alkitab
Kata-Kata Terakhir Yesus Di Atas Kayu Salib
Yesus tergantung di atas kayu salib. Ia mengucapkan kata-kata yang
kemudian dikenal sebagai tujuh kata terakhir Yesus, sekalipun sebenarnya katakata itu merupakan kalimat lengkap.
Kitab Matius dan Markus hanya menuliskan tangisan karena ditinggalkan
dan keputusasaan mendalam: ”Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku?” (Mat. 27:46)
Tiga pernyataan terakhir Yesus yang tertulis dalam kitab Lukas memberikan
kesaksian yang mengesankan untuk tiga hal, yaitu: Kasih dan keinginan-Nya untuk
mengampuni, kemurahan hati-Nya dalam merangkul semua umat manusia serta
ketaatan-Nya terhadap kehendak Allah. ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk. 23:34) Ia menyerukan hal
tersebut ketika para prajurit menaikkan diri-Nya ke atas kayu salib. Ia membuat janji
yang khidmat terhadap orang yang disalibkan bersama dengan-Nya dan yang
memohon agar Yesus mengingatnya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari
ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku dalam Firdaus.” (Luk. 23:43)
Lalu, Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya, Bapa, ke dalam tangan-Mu
kuserahkan nyawa-Ku!” (Luk. 23:46)
Yohanes mencatat tiga perbedaan kata yang diucapkan Yesus. Melihat ke
arah ibu dan murid yang dikasihi-Nya yang telah berani menghadiri saat penyalibanNya, Yesus menaruh perhatian kepada ibu-Nya, ”Ibu, inilah anakmu!” kata-Nya
kepada Maria. (Yoh. 19:26) ”Inilah ibumu!” kata-Nya kepada murid-Nya. (Yoh.
19:27) Setelah itu, Yesus menunjukkan sifat manusiawi-Nya ketika berseru, “Aku
haus.” (Yoh.19:28) Akhirnya, Ia berseru dalam kemenangan untuk
mengumandangkan penyelesaian atas amanat-Nya di dunia: “Sudah selesai.”
(Yoh. 19:30)
Renungkan hal berikut!
Mengapa Pilatus menginginkan para prajurit mengatakan bahwa mayat Yesus itu
telah dicuri?
Siapakah yang telah menggulingkan batu berat dari pintu kubur?
Dapatkah seseorang atau sesuatu menghentikan kuasa Allah?
Bacalah lebih lanjut mengenai kebangkitan Yesus dalam Mat. 28; Mrk. 16; Luk. 24
dan Yoh. 20.
Anak Domba Allah 73
Aktivitas 1
Beberapa Pilihan
Tahukah kamu bahwa Yesus memilih mati di atas kayu salib? Sebenarnya Ia
tidak harus mati seperti itu. Di Alkitab ada tertulis bahwa Ia dapat saja memanggil
pasukan malaikat untuk menyelamatkan diri-Nya. (Mat. 26:53) Ia dapat saja
menggunakan kuasa-Nya yang mengagumkan untuk melukai orang yang menyakiti
diri-Nya. Tetapi justru, Ia memilih untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita.
Untuk menderita di atas kayu salib bukanlah suatu pilihan yang mudah bagi
Yesus. Ia mengetahui seberapa dalam hal itu akan melukai tubuh dan hati-Nya.
Itulah sebabnya mengapa Ia meminta agar Allah membawa “cawan” itu lalu, tetapi
bukan menurut keinginan manusia. Oleh karena itulah, Yesus rela disalibkan.
Kita pun membuat pilihan yang serupa. Kadang sulit untuk membuat pilihan
yang benar dan melakukan hal yang benar. Periksalah daftar berikut dan renungkan
mengenai beberapa pilihan yang kamu harus lakukan:
1. Saat makan siang, kamu menemukan 75 sen di atas meja.
Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. menaruhnya ke dalam kantongmu.
b. mengembalikannya ke kantor.
74
2.
Seorang penganggu di sekolah memanggilmu dengan nama yang jelek.
Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. mengabaikannya.
b. memanggilnya kembali dengan nama yang jelek pula.
3.
Kamu berada di rumah dan tidak dapat menemukan uangmu.
Setelah mencari beberapa menit lamanya, tindakan yang kamu ambil
adalah:
a. meminta pertolongan.
b. berteriak dengan lantang dari kamarmu, ”Seseorang mencuri uangku!”
4.
Kamu tidak belajar untuk ujian mengeja. Teman di sampingmu biasanya
mendapat angka 100. Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. menyontek kertas temanmu.
b. melakukan yang terbaik yang dapat kamu lakukan.
5.
Kamu sedang menonton acara televisi di rumah seorang teman.
Temanmu ingin menonton sebuah acara yang tidak pantas kamu tonton.
Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. tidak mengatakan apa-apa dan menonton acara itu.
b. meminta temanmu untuk mengganti dengan acara lainnya.
c. pulang ke rumah.
6.
Seorang tetangga baru pindah ke lingkunganmu. Ia berasal dari suatu
negara yang berbeda denganmu. Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. mengolok-oloknya sebab ia berbeda negara dengan dirimu.
b. menanyai tentang negaranya dan menceritakan pula tentang dirimu.
Anak Domba Allah
7.
Tom, temanmu menginginkan kamu datang ke rumahnya ketika
orangtuanya sedang tidak berada di rumah.
Ketika kamu diminta datang, tindakan yang kamu ambil adalah:
a. menceritakan kebenaran tersebut kepada orangtuamu.
b. membohongi orangtuamu dengan mengatakan bahwa orangtua Tom
sedang berada di rumah.
8.
Kamu berada di toko permen. Kamu ingin membeli permen dengan harga
5 sen, tetapi tidak mempunyai uang sejumlah 5 sen.
Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. tunggu sampai kamu mempunyai uang.
b. mencuri permen itu. Lagi pula, tidak ada seorangpun yang akan tahu.
9.
Mary, temanmu mengatakan hal buruk terhadap dirimu kepada John.
John memberitahukanmu apa yang Mary katakan.
Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. mendekati Mary dan menanyainya.
b. memberitahukan kepada setiap orang bahwa Mary bukanlah temanmu
lagi.
10. Kamu baru mendapat sebuah sepeda baru. Orangtuamu mengatakan
bahwa kamu boleh bersepeda sampai sejauh 2 blok saja. Ada sebuah
bukit mengagumkan berada di blok 4. Tindakan yang kamu ambil adalah:
a. bersepeda ke bukit itu.
b. bertanya kepada orangtua tentang bersepeda ke bukit itu.
Aktivitas 2
Penyaliban
(Luk. 23:13-49)
Hal luar biasa apakah yang terjadi ketika Yesus tergantung di atas kayu salib
demi menanggung segala dosa kita? Untuk mengetahuinya, pergunakan kode
berikut yang adalah huruf dari tulisan Braile. Orang buta menggunakan huruf ini
untuk membaca. Tulisan ini dicetak menonjol keluar agar mereka dapat “membaca”
kata-katanya (dalam bahasa Inggris) dengan jari-jari mereka.
Anak Domba Allah 75
76
Anak Domba Allah
Yesus Bangkit;
Ia Menyertai Kita!
10
Kitab Bacaan:
Luk. 24:13-35
Inti Pelajaran:
Yesus membantu orang banyak
untuk memahami dan percaya akan
apa yang Alkitab telah beritakan
tentang diri-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Memotivasi murid-murid agar
lebih percaya akan keselamatan
jiwa mereka dan percaya akan
kehadiran Yesus ketika
mempelajari firman Allah.
Ayat Hafalan:
“Dan sesudah Ia ditinggikan oleh
tangan kanan Allah dan menerima
Roh Kudus yang dijanjikan itu,
maka dicurahkanNya apa yang
kamu lihat dan dengar di sini.”
(Kis. 2:33)
Latar Belakang
Alkitab
Saat kedua murid Yesus berjalan kembali ke Emaus, mereka tidak
mengenali Yesus ketika Ia sedang berjalan di samping mereka. Mereka begitu
merasa sedih dan putus asa karena mengharapkan Yesus dapat menebus orang
Yahudi, serta menyelamatkan dari tangan para musuh mereka. Kedua murid
tersebut tidak menyadari bila Mesias telah datang untuk menyelamatkan umat
manusia dari perbudakan dan dari dosa. Mereka tidak dapat memahami dengan
sungguh bila kematian Yesus ternyata telah memberikan pengharapan terbesar
kepada mereka.
Seperti orang-orang dunia lainnya, saat itu, kedua rasul itu mengagumi
kekuatan politik dan militer, sehingga mereka kehilangan makna yang sebenarnya
dari Kerajaan Surga. Setelah mereka mencurahkan kesedihan dan kebingungan
mereka, Yesus menggunakan ayat firman Tuhan dan mengaplikasikannya sesuai
dengan keadaan mereka saat itu.
Anak Domba Allah 77
Mengenai Murid Anda
Pada saat usia seperti mereka ini, murid-murid mungkin menentang akan
kebenaran yang diberitakan kepada mereka. Ketika ada seorang murid percaya
terhadap apa yang terjadi atau suatu kebenaran, yang lainnya akan berkata, “Oh,
yah? Buktikan.”
Karena pada saat usia seperti mereka itu, murid-murid menginginkan bukti
dari kebenaran yang mereka dengar, maka bagian Cerita Alkitab akan
menimbulkan reaksi ketidakpercayaan mereka itu. Penerimaan murid-murid
terhadap kebenaran yang diberitakan kepada mereka, bergantung kepada
kepercayaan mereka terhadap orang yang menyampaikannya, apakah orang itu
dapat dipercayai atau tidak. Pada akhirnya, tentulah iman kita bergantung pada
kuasa Yesus dan firman Tuhan. Tetapi bagi murid-murid yang dapat bersandar
kepada Tuhan, mereka hendaklah dapat mempercayai orang-orang yang
mengabarkan tentang diri-Nya terlebih dahulu.
Sebagai seorang guru agama, hendaklah kita percaya terhadap firman
Tuhan yang diajarkan. Firman Tuhan hendaknya kita jalankan dalam kehidupan
sehari-hari. Kita tidak dapat membohongi murid-murid. Mereka dapat mengetahui
apabila kita mengajarkan sesuatu yang menurut kita sendiri, termasuk sesuatu yang
kurang penting dalam kehidupan. Tetapi, ketika firman Tuhan bekerja dalam
kehidupan kita, maka murid-murid pun dapat mengetahuinya, dan mereka akan
lebih mudah untuk percaya kepada Kristus dan mempercayai-Nya sebagai Tuhan
dan Juruselamat mereka.
Pemanasan
Di hadapan murid-murid, acaklah kata “misteri” pada papan tulis atau pada
sehelai kertas yang berukuran besar. Lalu, bagikan lembaran kertas lainnya beserta
dengan sebatang pensil, serta ajaklah mereka untuk menuliskan macam huruf yang
telah diacak itu.
Mintalah murid-murid untuk meneliti macam huruf yang telah diacak itu di
hadapan Anda dan biarlah mereka mengaturnya untuk membentuk suatu kata yang
berarti “masalah yang membingungkan”. Berilah mereka waktu untuk mencoba
menata kata-kata yang diacak tadi. (Setelah tiga menit berlalu, tanyakkan apakah
ada yang menebak dengan benar.)
Pernahkah salah seorang dari kalian menyelesaikan sebuah misteri?
Biarkan mereka memberikan jawabannya. Apakah yang membuat masalah
tersebut menjadi sebuah misteri? Jawaban mereka mungkin adalah tidak
mempunyai bukti atau petunjuk yang cukup, ataupun tidak masuk akal.
Dalam bagian Cerita Alkitab yang kita akan bahas, terdapat dua orang yang
sedang mencoba untuk menyelesaikan sebuah misteri. Mereka pun mempunyai
petunjuk, tetapi belum mengetahui cara untuk membuat petunjuk itu menjadi masuk
akal.
78
Anak Domba Allah
Cerita Alkitab
Jelaskan hal berikut dengan jelas:
Luk. 24:13-35
1.
2.
3.
4.
Dua orang sedang dalam perjalanan ke Emaus.
Mereka membicarakan dan mendiskusikan tentang kebangkitan Tuhan Yesus.
Yesus menghampiri dan berjalan bersama dengan mereka.
Yesus menanyakan kepada mereka tentang apa yang sekarang mereka
sedang perbincangkan.
5. Mereka memberitahu-Nya tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan tentang
penglihatan beberapa perempuan terhadap malaikat.
6. Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa Kristus harus menderita untuk
dapat masuk ke dalam Kemuliaan-Nya, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci.
7. Yesus menjelaskan semua tentang diri-Nya kepada mereka, seperti yang telah
tertulis dalam Kitab Suci.
8. Yesus makan bersama dengan mereka dan saat itulah, mata mereka
dibukakan hingga dapat mengenali-Nya.
9. Yesus lenyap dari pandangan mereka.
10. Hati kedua orang itu berkobar-kobar.
11. Mereka kembali ke Yerusalem.
12. Mereka menemui rasul lainnya dan memberitahukan mereka bahwa Tuhan
telah bangkit.
Pertanyaan Diskusi
Mengapa begitu penting bagi kita untuk mengetahui bahwa Yesus telah
bangkit dari kematian?
(Karena kebangkitan Yesus membuktikan kepada kita bila Ia telah mengalahkan
maut. (1 Kor. 15:54-55) Bila Yesus tidak bangkit dari kematian, kita tidak akan
mempunyai pengharapan dalam kehidupan yang kekal bersama dengan-Nya,
melainkan masih tersesat dalam dosa, sehingga terpisah dari Tuhan - 1 Kor. 15:17.)
Apakah kebangkitan Yesus telah dinubuatkan dalam kitab Perjanjian Lama?
(Kebangkitan Yesus telah dinubuatkan dalam kitab Perjanjian Lama - Mzm. 16:10
dan Yes. 52:13-53:12.)
Siapakah lagi yang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya?
(Kita mengetahui bahwa Yesus telah bangkit karena ada saksi mata yang melihatNya hidup kembali setelah mati di atas kayu salib. Petrus melihat-Nya. Para rasul
lainnya pun melihat-Nya bangkit. Dan suatu waktu, di hadapan 500 orang sekaligus,
Ia menampakkan diri-Nya. Dalam waktu 40 hari lamanya di antara kebangkitan dan
terangkat-Nya ke surga, Ia telah menampakkan diri kepada banyak pengikut-Nya Kis. 1:1-3; Yoh 20:21.)
Anak Domba Allah 79
Tubuh seperti apakah yang akan kita punyai setelah meninggal?
(Ketika Yesus bangkit dari kematian, Ia menunjukkan kepada kita tubuh yang baru
seperti apa yang akan kita punyai setelah meninggal. Kadang manusia meninggal
karena mereka telah lanjut usia dan mempunyai tubuh yang rapuh. Kadang
manusia meninggal karena mereka terserang sakit yang parah hingga para dokter
dan rumah sakit tidak mampu menyembuhkan mereka lagi. Ada pula tubuh manusia
yang terluka parah dalam satu kecelakaan, sehingga mereka tidak dapat
melanjutkan hidupnya. Tetapi setelah kita meninggal, apapun yang terjadi terhadap
tubuh daging ini, bukanlah suatu hal yang penting lagi. Tuhan akan memberikan kita
tubuh yang rohani seperti tubuh Kristus setelah Ia bangkit dari kematian. “Sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan
mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang
akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” - 1 Tes. 4:17-18.)
Mengulang
80
1.
Mengapa terdapat dua orang yang sedang bersedih pada permulaan bagian
Cerita Alkitab?
(Karena mereka mengharapkan Yesus untuk membebaskan orang
Yahudi, dan melindungi dari segenap musuh mereka.)
2.
Apakah yang kedua orang itu ingin agar Yesus lakukan?
(Membebaskan orang Yahudi dari kuasa pemerintahan Roma.)
3.
Apakah yang Yesus telah lakukan sehingga mereka mengira Ia mempunyai
kuasa untuk itu?
(Menyembuhkan banyak orang dengan kuasa Allah.)
4.
Kedua orang ini mengambil kesimpulan yang keliru. Allah berjanji untuk
mengutus Kristus dan memberitahukan umat-Nya seperti apa rupa Kristus itu,
tetapi mereka belum memahaminya sampai Yesus menjelaskan injil tersebut
kepada mereka. Menurut kamu, apa yang mereka rasakan ketika menyadari
bahwa Yesus telah melakukan sesuatu yang lebih baik daripada yang
diharapkan?
(Yesus datang ke dunia bukan untuk melepaskan mereka dari kuasa
pemerintahan Roma, tetapi justru untuk melepaskan mereka dan kita dari
kuasa dosa. Mereka pasti sungguh bahagia dan bersukacita bila
mengetahui maksud kedatangan-Nya yang sebenarnya.)
5.
Menurut kamu, apa yang mereka telah katakan kepada para rasul yang lain
sewaktu kembali ke Yerusalem?
(Yesus masih hidup, kami telah melihat-Nya.)
Anak Domba Allah
Temuan Alkitab
Kitab Perjanjian Baru mencatat 11 kali penampakan Tuhan Yesus setelah Ia
bangkit:
1. Kepada Maria Magdalena
(Mrk. 16:9; Yoh. 20:11-18)
2. Kepada beberapa perempuan lainnya pada hari Kebangkitan-Nya
(Mat. 28:9; Mrk. 16:1)
3. Kepada mereka yang sedang dalam perjalanan ke Emaus
(Luk. 24:13-32)
4. Kepada Petrus (sekalipun tempat penampakan-Nya yang pasti tidaklah
diketahui)
(Luk. 24:34)
5. Kepada 10 murid-Nya
(Yoh. 20:19-25)
6. Kepada 11 murid-Nya satu minggu kemudian
(Yoh. 20:26-29)
7. Kepada 7 murid-Nya di tepi danau Galilea
(Yoh. 21:1-22)
8. Kepada 11 murid-Nya (dan mungkin kepada 500 orang di tempat itu; 1 Kor
15:6) di sebuah gunung di Galilea
(Mat. 28:16-20)
9. Kepada Yakobus, adik Yesus Kristus
(1 Kor. 15:7)
10. Kepada 11 murid-Nya saat Yesus terangkat ke surga
(Luk. 24:50-52; Kis. 1:3-12)
11. Kepada Paulus, dalam perjalanan ke Damsyik
(Kis. 22:6-16; 1 Kor. 15:8)
Aktivitas 1
Firman Tuhan - Bagian Dari Hidup Kita
Tuhan telah memberikan firman-Nya kepada kita untuk menunjukkan apa
yang Ia ingin kita perbuat, serta untuk menegur ketika kita berbuat kesalahan. Dari
Mzm. 1, marilah kita mencari tahu bagaimana firman Tuhan mempengaruhi
kehidupan ini.
Bentuklah beberapa kelompok dan masing-masing kelompok
mempersiapkan tugasnya masing-masing, serta mempresentasikannya di
hadapan kelompok yang lainnya. Bila kelompok yang ada lebih dari tiga atau empat,
Anda dapat melanjutkan aktivitas ini minggu depan.
Setiap kelompok diperbolehkan untuk memilih salah satu dari pertanyaan
berikut sebagai bahan diskusi, serta mempersiapkan gambar untuk mendukung
jawabannya.
1.
2.
3.
4.
Menurut kamu, apakah makna dari kata “berkat” itu?
Ketika sedang membutuhkan saran, orang macam bagaimana yang harus
kita hindari?
Di mana tempat orang Kristen menemukan kebahagiaan? Bagaimana cara
firman Tuhan memberikan kebahagiaan?
Hasil baik apakah yang kamu dapati dengan menjadikan firman Tuhan sebagai
bagian dari kehidupan?
Anak Domba Allah 81
5.
6.
7.
Masalah apakah yang kita akan hadapi bila tidak menjadikan firman Tuhan
sebagai bagian dari kehidupan?
Apakah yang akan terjadi pada akhir dari kehidupan orang-orang yang menolak
Tuhan?
Apakah yang menjadi akhir dari kehidupan orang-orang yang mengasihi dan
menuruti firman-Nya?
Aktivitas 2
Tuhan Menegur Kita?
Tuhan menegur kedua orang di atas (pada nomor 6 dan 7 pada bagian
Aktivitas 1) dan membawa mereka kembali ke jalan yang benar. Ia pun akan
menegur apabila kita berbuat kesalahan. Mengapa demikian? Bacalah ayat Alkitab
untuk menemukan jawabannya. Jawablah pertanyaan berikut dengan
menggunakan perkataanmu sendiri.
1. Why. 3:19
Mengapa Tuhan menegur ketika kita berbuat salah?
(Karena Ia mengasihi kita.)
2.
Ibr. 12:5-7
Sifat macam apakah yang harus dipunyai ketika Ia menegur kita?
(Kita harus mengakui kesalahan dan mengucap syukur karena Tuhan ingin
agar rohani kita bertumbuh dan menjadi dewasa.)
3.
Ibr. 12:9-11
Bagaimana cara teguran Tuhan dapat membantu kita?
(Teguran Tuhan akan mengajarkan hidup kudus kepada kita.)
4.
2 Tim. 3:16
Bagaimana cara Tuhan menegur kita?
(Melalui firman-Nya.)
5.
Jelaskan bagaimana firman Tuhan bekerja?
(Firman Tuhan dapat mengajar kita untuk melakukan hal-hal yang baik dan
menjauhkan hal-hal yang buruk. Firman-Nya mengingatkan kita akan akibat
dari dosa.)
Catatan:
Alkitab menggunakan berbagai cara untuk memberitahukan bahwa Tuhan sedang
menegur kita. Kita mungkin membaca bahwa Tuhan “menghajar”, “menegur”, atau
“menghukum” kita. Semua itu adalah cara yang Tuhan pergunakan agar kita “lolos”
dari perbuatan dosa. Tuhan membenci dosa dan menginginkan agar kita
menjauhinya. Jadi, ketika kita tidak menuruti firman Tuhan, Ia sedang “menegur”
dan “membawa kita kembali ke jalan-Nya yang benar”. Kita harus ingat bahwa
Tuhan itu mahapengasih dan selalu akan mengampuni segala dosa, bila kita
mengakuinya.
82
Anak Domba Allah
Yesus Mengampuni
Petrus
11
Kitab Bacaan:
Mrk. 15:1-16:8; Yoh. 20:1-8;
21:1-19
Inti Pelajaran:
Yesus tunjukkan bahwa
Ia mengasihi Petrus dan
menerimanya kembali dengan
mengampuni kesalahannya.
Tujuan Pelajaran:
Memotivasi murid-murid untuk
mengampuni orang lain dengan
menunjukkan kasih dan kepedulian
terhadap mereka serta meminta
pengampunan atas kesalahan
yang mereka telah lakukan.
Ayat Hafalan:
“Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan.”
(1 Yoh. 1:9)
Latar Belakang
Alkitab
Saat di pantai, Yesus memimpin Petrus melalui sebuah pengalaman yang
dapat melepaskan dirinya dari keraguan. Sekalipun Yesus mengetahui apa yang
terdapat dalam hati Petrus, tetapi Ia ingin menguji isi hati murid-Nya hingga ia dapat
benar-benar bertobat. Yesus mengetahui bahwa pertobatan yang sungguhsungguh dan pengampunan memerlukan lebih dari keinginan hati, melainkan
memerlukan perbuatan nyata dari keinginan hati itu. Yesus mengasihi Petrus hingga
Ia ingin agar Petrus dapat memahami dan mengalami pertobatan serta
pengampunan yang sungguh-sungguh. Sekalipun Petrus merasa bersalah dan
telah menangis setelah menyangkal Yesus (Luk. 22:62), tetapi Ia masih
memberikan suatu kesempatan kepada murid-Nya untuk beroleh hidup yang baru,
dengan meninggalkan hidupnya yang lama, yang tidak layak di hadapan-Nya.
Yesus menanyakan Petrus, apakah kamu mengasihi-Ku dengan kasih phileo, yang
berarti kasih persaudaraan. Yesus pun menanyakan, apakah Petrus mempunyai
kasih agape, yang berarti kasih yang memerlukan pengorbanan diri.
Anak Domba Allah 83
Dengan memerintahkan Petrus untuk “menggembalakan dombadombaNya”, Yesus mengajak Petrus untuk melayani kebutuhan rohani saudarasaudari seiman dengan kasih, sehingga dapat meneladani kasih Yesus. Hidup
Petrus menjadi berubah ketika ia dapat mengenal Yesus secara keseluruhan.
Pekerjaan Petrus telah berubah dari seorang nelayan menjadi seorang pekabar injil.
Identitas dirinya pun berubah dari seseorang yang mengasihi dunia menjadi “batu
karang”, dan hubungan antara Petrus dan Yesus pun turut berubah, segala dosanya
telah diampuni oleh Tuhan, dan Petrus telah memahami dengan jelas apa makna
sebenarnya dari kebangkitan Yesus itu.
Mengenai Murid Anda
Murid-murid mungkin lebih berkeinginan untuk mengampuni orang lain
dibandingkan dengan sebagian besar orang dewasa. Ini merupakan bagian dari
kerinduan mereka untuk diterima oleh orang lain. Tunjukkan kepada murid-murid
bahwa Anda telah memperhatikan mereka dalam segala aspek pengampunan yang
telah dilakukan, dan bahwa Anda merasa puas dengan apa yang disaksikan, baik
secara keseluruhan, bila itu yang terjadi.
Bukan berarti pengampunan yang mereka punyai berhubungan dengan sifat
menetap dalam waktu yang lama dalam pribadi mereka, dengan kata lain bahwa
murid-murid kemungkinan besar tidak menyimpan dendam terhadap sesamanya
dalam waktu yang lama. Akan tetapi, mereka mungkin cenderung untuk cepat
marah atas sesuatu hal yang sederhana, dan mungkin inilah bagian di mana
pelajaran mengampuni diperlukan.
Kadang murid-murid mempunyai perdebatan dalam menyelesaikan tugas
mereka dan mengatakan hal-hal yang kurang baik seorang terhadap yang lainnya,
sehingga menimbulkan rasa sakit hati di antara mereka. Untuk mengajari agar
murid-murid memahami kunci dari mengatasi persoalan ini dan bersikap saling
mengerti seorang dengan yang lainnya adalah dengan memberikan suatu skenario
yang melibatkan pengampunan dan pengertian; berikan mereka skenario di mana
terjadi kesalahpahaman pada salah satu pihak, yang menyebabkan perdebatan.
Kemudian biarkan murid-murid mendiskusikan bagian mana yang salah dari
skenario tersebut, dan apa yang dapat dilakukan untuk menjadikan segala
sesuatunya lebih baik. Dengan melakukan ini, Anda akan mengajarkan murid-murid
berpikir dari sudut pandang orang lain, sehingga dapat mengerti kedudukan mereka
dalam suatu perselisihan. Seringkali, murid-murid berpikir menuruti kata hati bahwa
orang lain menentang mereka, padahal kenyataannya hanya sekedar
kesalahpahaman saja. Pelajaran ini mengajarkan akan pengertian dan kasih.
Contoh yang terbaik untuk kita ikuti adalah contoh pengampunan Yesus
terhadap Petrus. Inilah waktu yang paling tepat untuk mengulangi semua pelajaran
yang lalu tentang “Anak yang Hilang” dan pengajaran tentang “Petrus menyangkal
Yesus”. Bicarakan tentang kasih dan kemurahan Yesus terhadap Petrus dan
seberapa jauh pengampunan yang diberikan sang ayah terhadap anaknya yang
hilang itu. Kemudian, ajaklah murid-murid membagikan pengalaman di mana orang
lain mengampuni mereka. Hadirkan situasi “Bagaimana bila...?” kepada muridmurid untuk dipikirkan dan kemudian saling berbagi solusi. Dengan mengajarkan
pengampunan terhadap orang lain, maka murid-murid akan merasa mudah untuk
meminta ma'af dan memberi pengampunan kepada orang lain.
84
Anak Domba Allah
Pemanasan
Pernahkah kamu melakukan suatu hal yang begitu buruk, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja, sehingga membuatmu bertanya-tanya, apakah
kamu akan diampuni atau tidak? Apakah maksud dari diampuni itu? Bagaimana
perasaanmu ketika tahu bila kamu telah diampuni?
Dalam bagian Cerita Alkitab, apakah yang Petrus telah perbuat sehingga
membuat ia ragu bila Yesus akan mengampuninya? Marilah kita lihat apa yang
terjadi setelah Petrus menyangkal bahwa ia mengenal Yesus.
Cerita Alkitab
Pagi-pagi sekali, setelah prajurit Roma membawa Yesus ke rumah imam
besar, para pemimpin orang Yahudi sedang mendiskusikan apa yang mereka akan
lakukan terhadap Yesus. Mereka menangkap dan menuduh Yesus telah melakukan
berbagai tindak kejahatan, sekalipun Ia tidak pernah membuat suatu kesalahanpun.
Setelah melalui proses pengadilan yang tidak adil, mereka membawa Yesus
ke Pilatus, penguasa di Roma. Sekalipun Pilatus tidak dapat menemukan
kesalahan apapun terhadap diri Yesus, tetapi orang banyak yang berkumpul
meminta agar Yesus disalibkan. Akhirnya, Pilatus memerintahkan Yesus untuk
disesah, sebelum menyerahkan-Nya kepada para prajurit untuk disalibkan. Para
prajurit mengolok-olokan, dan membawa-Nya keluar untuk disalibkan.
Yesus mengalami suatu proses kematian yang menyakitkan di atas kayu
salib. Dua orang penyamun pun disalibkan di sebelah kanan dan kiri Yesus.
Kematian macam ini hanya dijatuhkan kepada orang-orang yang telah melakukan
kejahatan yang sungguh serius, sedangkan Yesus tidak melakukan kesalahan
sama sekali.
Setelah Yesus mati, seorang bernama Yusuf dari Arimatea memberanikan
diri untuk meminta jasad-Nya kepada Pontius Pilatus. Yusuf ingin menunjukkan rasa
hormatnya kepada Yesus dengan menguburkan-Nya di sebuah tempat kubur yang
layak. Yusuf menurunkan mayat-Nya dari salib dan membungkus tubuh-Nya
dengan kain lenan. Ia membaringkan-Nya dalam kuburannya yang baru, yang telah
digalinya dalam bukit batu. Setelah itu, ia mengulingkan sebuah batu besar ke pintu
kubur itu.
Semua teman dan sanak keluarga Yesus merasa turut berdukacita. Mereka
telah kehilangan seorang pemimpin dan teman mereka pula. Mereka pasti
memikirkan apa yang akan mereka lakukan sekarang setelah Yesus mati.
Bahaslah topik berikut dengan jelas:
1. Yesus telah hidup kembali!
a. Maria Magdalena memberitahu Petrus dan Yohanes bahwa mayat Yesus
telah tidak ada lagi dalam kubur-Nya.
b. Mereka berlari ke kubur itu dan mendapati kuburan itu telah kosong.
i. Mereka telah mendengar kabar yang diberitakan oleh malaikat yang
berada dalam kubur itu.
ii. Malaikat memberitahu bahwa Yesus telah bangkit sehingga tidak ada
lagi dalam kubur.
Anak Domba Allah 85
2.
Yesus menampakkan diri
a. Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya di Yerusalem.
b. Para murid-Nya pergi ke Galilea untuk menangkap ikan.
c. Seorang yang berdiri di pantai memberitahu mereka untuk menyebarkan
jalanya ke sebelah kanan perahu.
i. Jala mereka penuh terisi dengan ikan .
ii. Para murid-Nya menyadari bahwa Yesuslah yang sedang berdiri di
pantai.
iii. Petrus langsung terjun ke danau dan berenang menuju pantai.
iv. Ketika tiba di darat, Yesus sedang menyiapkan sarapan pagi.
3.
Yesus memberikan sebuah amanat agung kepada Petrus
a. Yesus menanyakan Petrus sebanyak tiga kali, apakah ia mengasihi-Nya.
b. Yesus meyuruh Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.
c. Yesus menunjukkan bahwa Ia mengasihi dan menerima Petrus.
i. Petrus telah mengatakan bahwa ia menyangkal Yesus sebanyak tiga
kali.
ii. Yesus menunjukkan bahwa Ia telah mengampuni Petrus dengan
memberikan suatu amanat yang begitu pentingnya bagi jiwa manusia.
Pertanyaan Diskusi
Apakah yang telah dilakukan atau dikatakan Yesus untuk menunjukkan kasih-Nya
serta penerimaan-Nya terhadap Petrus?
Marilah kita baca 1 Yoh. 1:9. Ayat tersebut memberitahu kita tentang apa yang harus
dilakukan apabila kita berbuat dosa dan tidak menuruti kehendak-Nya.
Berdasarkan ayat tersebut, apa sajakah yang harus kita lakukan?
Apakah maksud dari mengakui segala dosa kita itu?
Apakah yang Tuhan akan lakukan setelah kita mengakui segala dosa?
Mengulang
Isilah tempat yang kosong:
Ketika mereka selesai sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus,
“Simon, anak Yohanes, apakah engkau __________-Ku melebihi mereka ini?
(kasih)
“Ya, Tuhan,” kata Petrus, “Engkau mengetahui bahwa
______________________________.“ (aku mengasihi Engkau)
Yesus berkata, “Gembalakanlah ____________________-Ku.”
(domba-domba)
Kemudian, Yesus berkata sekali lagi, “Simon, anak Yohanes, apakah
Engkau mengasihi Aku?” Petrus menjawab “Ya, Tuhan, Engkau mengetahui bahwa
______________________________.” (Aku mengasihi Engkau)
Yesus berkata, “Gembalakanlah _____________________-Ku.”
(domba-domba)
86
Anak Domba Allah
Untuk ketiga kalinya Yesus berkata kepada Petrus, “Simon, anak Yohanes,
apakah Engkau mengasihi Aku?” Maka sedihlah hati Petrus karena Yesus bertanya
kepadanya untuk ketiga kalinya, “Apakah engkau ____________________?”
(mengasihi Aku)
Ia berkata, “Tuhan Engkau mengetahui segala __________; Engkau tahu
bahwa Aku Mengasihi Engkau.” (sesuatu)
Yesus berkata, “Gembalakanlah ____________________-Ku. (dombadomba) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya ketika engkau masih muda, engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki,
tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan
orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau
kehendaki.” Yesus mengatakan ini untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati
dan memuliakan Allah. Kemudian Ia mengatakan kepada Petrus, “__________
Aku!” (Ikutlah)
Temuan Alkitab
Apakah Maksudnya Dari Mengampuni Itu?
Mengampuni maksudnya adalah membuang amarahmu ketika seseorang
telah melakukan sesuatu yang menyakitkan perasaanmu, serta menguasai dirimu
agar tidak menyalahkan atau menghukum orang tersebut.
Tulislah seluruh perkataan yang tercatat di Ef. 4:32 pada teka-teki silang
yang terdapat di bawah ini. Hitunglah jumlah huruf pada setiap kata dan cocokan
huruf-huruf tersebut dengan yang terdapat di kotak.
Ef. 4:32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh
kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah
mengampuni kamu.”
Mengampuni orang lain memerlukan waktu. Kadang kita merasakan lebih
sulit untuk mengampuni orang lain pada waktu tertentu. Ketika mengampuni
seseorang, sangatlah penting bagi kita untuk mengingat empat tahap ini:
1. Memohon Tuhan untuk membantu kita agar dapat mengampuni orang yang
telah berbuat salah.
2. Berbicaralah atau tulislah surat kepada orang yang telah menyakiti hati kita.
3. Beritahu mereka secara jelas, apakah yang mereka telah lakukan atau katakan,
yang telah menyakiti perasaan kita.
4. Memberikan pengampunan kepada mereka terlebih dahulu. Apakah mereka
akan mengampuni kita atau tidak, kita tahu bahwa kita telah melakukan suatu
hal yang benar.
Anak Domba Allah 87
Aktivitas 1
Ampunilah Dirimu Sendiri
Apakah kamu sedang memikirkan kesalahan yang telah kamu perbuat atau
seseorang yang telah kamu kecewakan? Apakah kamu mengalami kesulitan dalam
mengampuni dirimu sendiri?
Berilah garis bawah pada hal-hal berikut yang terjadi terhadap dirimu. Lalu,
tambahkan dua hal lagi. Beberapa hal yang telah membuatmu merasa sulit untuk
mengampuni dirimu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Membocorkan rahasia temanmu, padahal kamu telah berjanji untuk
menyimpan rahasia itu.
2. Menyakiti seorang yang lebih muda atau seseorang yang berkemampuan
kurang.
3. Menyontek atau berbuat curang.
4. Berbohong kepada orangtua.
5. Mengira bahwa seseorang anggota keluarga disakiti karena kesalahan kita.
6. Mengira bahwa kamu telah melakukan sesuatu yang menyebabkan seseorang
menyakiti perasaanmu terus-menerus.
Selesaikan kalimat berikut:
1. Kepada Tuhan Yesus, aku begitu marah karena
__________________________________________________________
Aku tidak dapat mengampuni diriku sendiri karena semua masalah yang timbul
adalah karena kesalahanku ini. Aku sungguh berharap hal tersebut tidak
pernah terjadi lagi, sehingga segalanya dapat kembali normal seperti awalnya.
Apakah yang harus kulakukan sekarang?
Salam Kasih,
__________
2.
Kepada __________
Aku ingin agar kamu dapat mengampuni dirimu sendiri, sama seperti kamu
harus mengampuni orang yang telah bersalah kepadamu. Ketika kamu
memintaku untuk mengampunimu, Aku selalu mengampunimu dan selalu
memperlakukanmu sepertinya hal tersebut belum pernah terjadi. Bacalah 1
Yoh 1:9. Ketika kamu menerima pengampunan dari pada-Ku, Aku ingin agar
kamupun mengampuni dirimu sendiri dan melakukan hal yang baik. Jangan
lakukan kesalahan yang sama, seperti yang telah kaulakukan sebelumnya.
Mintalah kekuatan dari pada-Ku untuk dapat mengatasi pencobaan atau
masalah. Aku akan selalu siap untuk menolongmu.
Salam Kasih,
Yesus
88
Anak Domba Allah
Aktivitas 2
Teka-Teki Silang Tentang Petrus
Mendatar:
1. Nama yang Yesus berikan bagi Petrus (Yoh. 1:42)
3. Yesus bertemu dengan Petrus di danau ini (Mat. 4:18)
5. Pekerjaan Petrus (Mat. 4:18)
7. Petrus memutuskan telinga dari orang ini, ketika Yesus ditangkap (Yoh. 18:10)
9. Orang-orang yang telah menjual tanah miliknya beserta milik istrinya, kemudian
menahan sebagian dari hasil penjualan itu (Kis. 5:1-2)
11. Paulus bertentangan dengan orang ini karena kemunafikannya (Gal. 2:11-13)
Menurun:
2. Saudara Petrus (Mat. 4:18)
4. Berapa kali Petrus menyangkal Yesus (Luk. 22:61)
6. Setelah menyaksikan Yesus terangkat ke surga, Petrus kembali ke kota ini
(Kis. 1:12)
8. Petrus menyebutkan nabi tersebut pada khotbahnya pada hari Pentakosta
(Kis. 2:16)
10. Petrus membangkitkan perempuan ini dari kematian (Kis. 9:36-41)
12. Seorang perwira pasukan yang mengirim beberapa orang untuk menjemput
Petrus di Yope (Kis. 10:1-5)
8
1
11
2
5
12
6
4
10
3
9
7
Anak Domba Allah 89
90
Anak Domba Allah
Allah Menjanjikan
Roh Kudus
12
Kitab Bacaan:
Yoh. 7:39; 14:26-27; Kis. 1:1-2:36
Inti Pelajaran:
Yesus yang terangkat ke surga
mengutus Roh Kudus untuk
menyertai para pengikut-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Memotivasi murid-murid untuk
berdoa dengan sungguh-sungguh
memohon Roh Kudus atau
untuk kepenuhan Roh Kudus.
Ayat Hafalan:
“Aku akan minta kepada Bapa, dan
Ia akan memberikan kepadamu
seorang penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selamalamanya, yaitu Roh Kebenaran.”
(Yoh. 14:16-17a)
Latar Belakang
Alkitab
Diadakan 50 hari setelah perayaan Paskah, hari raya Pentakosta pun
disebut sebagai hari raya Tujuh Minggu. Hari raya ini termasuk dalam salah satu dari
tiga perayaan tahunan yang paling utama orang Yahudi (Ul. 16:16), sebuah hari raya
ucapan syukur atas hasil tuaian. Yesus disalib pada hari Paskah, dan terangkat ke
surga 40 hari kemudian.
Yesus menyuruh para murid-Nya untuk menyaksikan kepada orang banyak
dari seluruh bangsa tentang diri-Nya (Mat. 28:19-20), tetapi mereka disuruh menanti
terlebih dahulu sebelum kedatangan Roh Kudus. Hal ini menggenapi perkataan
Yohanes Pembaptis tentang Roh Kudus yang membaptis dengan api (Luk. 3:16),
dan nubuat Yoel tentang pencurahan Roh Kudus (Yl. 2:28-29). Kuasa dari Roh
Kudus tidak dinyatakan dalam kekuatan fisik, tetapi menyangkut semangat,
keberanian, keyakinan, pengertian dan kekuasaan.
Dalam Yoh. 14:26-27, Yesus menjanjikan “Penghibur” kepada para muridNya. Kata Yunani untuk “Penghibur” berarti seseorang yang dipanggil sebagai
“pendamping” untuk menolong yang lainnya.
Sangatlah penting untuk membantu murid-murid memahami kenyataan dari
Roh Kudus. Mungkin ini suatu hal yang baru dan suatu konsep yang sulit bagi
mereka. Tetapi penting untuk memulainya agar murid-murid dapat mulai memahami
bagaimana Roh Kudus bekerja. (Lihatlah bagian Pertanyaan Diskusi dan Temuan
Alkitab)
Anak Domba Allah 91
Kita pun hendaknya menyadari bahwa kita tidak mengajar dari pengertian
sendiri saja, tetapi Roh Kudus yang menyertai kita akan membimbing pelajaran kita.
Ia pun akan membantu murid-murid memahami kebenaran yang kita tunjukkan
kepada mereka.
Mengenai Murid Anda
Konsep Roh Kudus mungkin merupakan konsep tersulit bagi murid-murid
untuk dipahami. Banyak di antara murid-murid mengetahui saudara-saudari seiman
yang telah menerima Roh Kudus ketika mereka berdoa, tetapi mereka mungkin
tidak memahami pentingnya menerima Roh Kudus.
Mulailah dengan menjelaskan mengapa kita memerlukan Roh Kudus. Dua
kata yang dapat digunakan dan direkatkan di sekitar ruang kelas adalah
“Penghibur” dan “Pembimbing”. Sebutkan kalimat-kalimat berikut kepada muridmurid, lalu tanyakan bila adakah di antara mereka yang dapat memberitahu Anda
tentang makna dari kata “Penghibur”.
“Aku merasa sedih bahwa teman baikku akan pindah, tetapi ibuku datang
memeluk dan menghiburku, lalu aku merasa lebih baik.”
Setelah murid-murid dibantu menentukan makna kata dari “Penghibur”,
jelaskan dengan memberi penjelasan yang sebenarnya bahwa Roh Kudus disebut
pula sebagai “Penghibur”. Karena mempunyai Roh Kudus sama halnya seperti
mempunyai seorang sahabat yang senantiasa membuat kita merasa lebih baik
dalam keadaan yang susah. Orangtua menghibur kita dengan pelukan dan ciuman
di saat kita memerlukannya. Tuhan tidak lagi dalam bentuk tubuh, dan sekalipun kita
tidak dapat melihat-Nya dengan mata jasmani atau merasakan pelukan-Nya, tetapi
Ia memberi Roh Kudus untuk hidup di dalam kita. Inilah cara Tuhan untuk dapat
senantiasa bersama dengan kita dan untuk membuat kita merasa lebih baik.
Sekarang jelaskan bahwa Roh Kudus disebut pula sebagai “Pembimbing”
yang hidup dalam kita. Lalu sebutkan kalimat berikut dan tanyakan apakah makna
yang terkandung dari kata “Pembimbing” itu.
“Aku bingung bagaimana dapat menyelesaikan pekerjaan rumah ini. Lalu
aku bertanya kepada pembimbingku, dan ia memberitahuku tentang apa yang
seharusnya kulakukan.”
Setelah murid-murid dibantu untuk menemukan makna yang terkandung
dari kata “Pembimbing”, jelaskan bahwa Roh Kudus pun bertindak sebagai
“Pembimbing”. Roh Kudus membantu kita untuk memahami firman Tuhan lebih
baik, dan membantu untuk membuat keputusan yang berkenan bagi-Nya. Hanya
Roh Kudus mengetahui dengan tepat apa yang seharusnya kita lakukan dalam
hidup, maka hendaklah kita berdoa agar Tuhan memberikan Roh Kudus.
Murid-murid perlu mengetahui mengapa kita berjuang untuk mendapatkan
Roh Kudus dan mengapa kita selalu ingin menjaga Roh Kudus untuk tetap bersama
dengan kita. Karena konsep penerimaan Roh Kudus terlalu penting, Anda mungkin
ingin membahasnya selama beberapa minggu, agar tidak terlalu memadati pikiran
murid-murid sekaligus pada waktu yang sama.
92
Anak Domba Allah
Pemanasan
Bila kamu hidup pada zaman Yesus dan Ia berkata kepadamu bahwa Ia akan
segera ke surga, kejadian terangkat-Nya Yesus ke surga mungkin menjadi suatu
kejadian yang menakjubkan bagimu untuk disaksikan. Bagaimana perasaanmu
saat itu? Menurut kamu, apakah yang dirasakan dan dipikirkan oleh para murid-Nya
ketika mereka pulang malam itu?
Banyak hal yang dipikirkan oleh para murid Yesus saat itu, benarkah? Bukan
hanya mereka telah melihat sesuatu yang tidak biasa, tetapi Yesus meninggalkan
mereka dengan suatu amanat yang agung. Bagaimana mereka dapat belajar yang
perlu diketahui agar dapat melaksanakan amanat tersebut? (Yesus mengajari
mereka.) Apakah mereka mengetahui segala sesuatu yang perlu diketahui? (Tidak.)
Siapakah yang Yesus janjikan yang akan dikirimkan kepada mereka untuk menjadi
guru mereka yang baru? (Roh Kudus.)
Marilah lihat apa yang terjadi.
Cerita Alkitab
Ceritakan hal berikut dengan jelas:
1. Empat puluh hari terakhir menjadi hal yang paling menyenangkan bagi
kehidupan murid-murid Yesus. Mereka melihat Yesus hidup selama 40 hari itu.
(Kis. 1:3)
2. Yesus menjanjikan akan mengirimkan Roh Kudus untuk tinggal bersama
dengan mereka. (Kis. 1:4-5,8)
3. Setelah selesai berkata-kata, Yesus terangkat ke udara, disaksikan oleh para
murid-Nya. (Kis. 1:9)
4. Setelah awan menutupi Yesus dari pandangan para murid-Nya, mereka
memandang langit. (Kis. 1:9-11)
5. Dua malaikat menampakkan diri dan berdiri di antara mereka. Mereka
mengatakan kepada para murid-Nya bahwa Yesus akan kembali dengan cara
yang sama seperti Ia pergi. (Kis. 1:10-11)
6. Para murid Yesus meninggalkan Yerusalem dan menanti kedatangan Roh
Kudus. (Kis 1:4,12)
7. Orang yang percaya dari berbagai negeri berdatangan ke Yerusalem pada hari
Pentakosta. (Kis. 2:1,5,9-11)
8. Tiba-tiba, Tuhan mengirimkan Roh Kudus. Tampak seperti lidah-lidah api.
Para murid-Nya mulai berbahasa lidah. (Kis 2:2-4,6)
9. Orang Yahudi dari berbagai negeri tercengang mendengar pujian untuk Tuhan
dalam bahasa mereka sendiri. (Kis. 2:7-12)
10. Petrus menerangkan bahwa kemampuan berbahasa dalam bahasa lain adalah
bukti dari Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. (Kis. 2:14-21)
11. Penuh dengan kuasa Roh Kudus, Petrus pergi mengabarkan injil kepada orang
banyak bahwa sudah menjadi rencana Allah bagi Yesus untuk disalibkan dan
dibangkitkan dari antara orang mati. (Kis. 2:22-36)
Anak Domba Allah 93
Pertanyaan Diskusi
Apakah Roh Kudus itu?
(Roh Kudus adalah pembimbing pribadi yang selalu ada bagi kamu dalam
perjalananmu ke surga. Ia memberimu kebijaksanaan untuk sepenuhnya
memahami firman Tuhan. Ia membimbingmu untuk berjalan di jalan Tuhan. Ia
menegurmu ketika kamu melakukan kesalahan, dan Ia menguatkanmu ketika kamu
terlalu lemah untuk terus berjalan.)
Bagaimana kita merasa yakin masuk ke surga setelah menerima Roh Kudus?
(Kita dapat senantiasa berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus agar selalu merasakan
kehadiran-Nya, dan mempersembahkan seluruh hidupmu pada bimbingan Roh
Kudus. Dengan berjalan bersama Roh Kudus, menaati kehendak-Nya dalam
kehidupan sehari-hari, kamu akan berhasil menyelesaikan perjalanan ke surga
dengan kemenangan.)
Bagaimana aku dapat menerima Roh Kudus?
(Percaya kepada Tuhan dan firman-Nya; bertobat dari segala dosamu; dibaptis
untuk menghapus segala dosa; berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan
tidak putus-putusnya kepada Tuhan untuk memenuhimu dengan roh-Nya.)
Bagaimana aku harus berdoa?
(Berlutut dengan rendah hati; pejamkan mata untuk berkonsentrasi; mulai dengan
perkataan, “Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa”; pujilah Tuhan dengan
mengatakan, “Haleluya”; luangkan waktu untuk berkata-kata dengan Tuhan dari
lubuk hatimu dan memohon kepada-Nya untuk memenuhimu dengan Roh Kudus;
tutuplah doamu dengan perkataan “Amin”.)
Seperti apakah rasanya menerima Roh Kudus itu?
(Tanda dan bukti menerima Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa yang
tidak dapat dimengerti. Setiap orang yang telah menerima Roh Kudus, berdoa
kepada Tuhan dengan bahasa Roh tanpa diajarkan terlebih dahulu bagaimana
untuk melakukannya. Seringkali, di samping berbahasa Roh, disertai juga gerakan
tubuh, rasa hangat, dan rasa sukacita yang dalam yang tidak dapat terlukiskan.)
Mengulang
Isilah bagian yang kosong:
1. Dalam suatu kejadian, ketika Yesus sedang makan dengan para murid-Nya, Ia
memberi perintah ini kepada mereka: “Jangan tinggalkan Yerusalem, tetapi
nantikanlah janji Bapa-Ku. Yohanes membaptis dengan __________, tetapi
dalam beberapa hari lagi, kamu akan dibaptis dengan __________.” (air, Roh
Kudus)
2.
94
“Kamu akan menerima __________ ketika Roh Kudus datang kepadamu; dan
kamu akan menjadi saksi-Ku di ___________, dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung __________.” (kuasa, Yerusalem, bumi)
Anak Domba Allah
3.
Setelah Yesus diangkat ke surga, dua orang berjubah putih berdiri di samping
para murid-Nya dan berkata, “__________ yang sama yang telah diambil dari
kamu ke surga, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihatNya pergi ke __________.” (Yesus, surga)
4.
Ketika saatnya tiba, mereka akan bersama-sama di suatu tempat.
Tiba-tiba, suatu suara seperti tiupan angin keras datang dari __________ dan
memenuhi seluruh rumah di mana mereka tinggal. (langit)
5.
Mereka melihat seperti __________ api yang memisahkan dan datang untuk
menetap di setiap dari antara mereka. Semuanya penuh dengan __________
dan mulai berkata-kata dalam __________ sebagaimana Roh itu mengajarkan
kepada mereka. (lidah, Roh Kudus, bahasa lidah)
Temuan Alkitab
Tugas Roh Kudus dalam kehidupan seseorang yang percaya:
1. Roh Kudus membenarkan orang-orang berdosa dengan menggerakkan
mereka untuk bertobat dan menjadi saksi dari pencucian rohani pada saat
baptisan air.
2.
Roh Kudus bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Tuhan.
3.
Roh Kudus adalah meterai yang menjadi jaminan kita atas warisan surgawi.
4.
Roh Kudus menyingkap kebenaran dengan membuka mata rohani kita untuk
memahami firman Tuhan.
5.
Roh Kudus menyelamatkan dengan melepaskan kita dari belenggu dosa dan
kematian kekal dan dengan menghidupkan kembali jiwa kita.
6.
Roh Kudus menyucikan kita dengan menguduskan hati dan memberi kuasa
untuk mengatasi godaan dan hawa nafsu.
7.
Roh Kudus menjadi perantara kita sesuai dengan kehendak Tuhan.
8.
Roh Kudus memberikan kuasa kepada kita dengan memberikan keberanian
untuk mengabarkan injil, memungkinkan kita untuk melakukan tanda dan
mujizat, dan memberikan kekuatan kepada kita untuk berbuat baik.
9.
Roh Kudus memberi pengharapan dengan membuktikan bahwa Tuhan Yesus
telah menyediakan tempat tinggal bagi kita dan Ia akan datang untuk
menyambut kita masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Anak Domba Allah 95
Aktivitas 1
Bagaimana Roh Kudus Dapat Menolongku?
Roh Kudus menolong para pengikut Kristus untuk bersaksi dengan berbagai
cara yang istimewa. Ia membantu mereka untuk mengabarkan injil dan
menyembuhkan orang yang sakit dan beberapa dari antara mereka ada yang
menulis kitab-kitab pada Perjanjian Baru. Marilah lihat lebih jauh bagaimana Roh
Kudus dapat membantu kita.
(Murid-murid memerlukan Alkitab untuk mengerjakan halaman aktivitas ini.
Mintalah mereka melihat ayat-ayat yang tertulis dan tuliskan ayat-ayat tersebut
dengan kata-kata mereka sendiri. Kemudian siapkan lima orang murid yang
melakukan percakapan dengan menyatakan masalah yang sedang mereka hadapi.
Sesuaikan ayat Alkitab untuk membantu setiap murid memahami kitab suci dalam
latihan ini).
1.
2.
3.
4.
5.
Rm. 5:5 - Roh Kudus membantu kita mengasihi bahkan kepada mereka
yang kita tidak merasa yakin akan dapat menunjukkan kasihnya kepada
kita.
Ef. 4:3 - Roh Kudus membantu kita hidup damai dengan setiap orang.
Yoh. 14:15-16 - Roh Kudus membantu kita untuk mengetahui apa yang
menjadi kehendak Yesus.
Ef. 3:16 - Roh Kudus menguatkan kita dari dalam agar lebih sanggup
untuk “bertahan”.
Rm. 8:26 - Roh Kudus membantu kita berdoa ketika tidak tahu bagaimana
harus berdoa.
Masalah 1:
“Temanku datang ke gereja bersama denganku pada hari Sabat ini, tetapi aku tidak
tahu bagaimana cara menjelaskan Roh Kudus kepadanya.” (sesuai # 5)
Masalah 2:
“Apakah aku harus berbagi loker dengan teman sekelasku yang baru? Kita tidak
cocok seorang dengan yang lainnya.” (sesuai # 1)
Masalah 3:
“Ayah mengatakan bahwa aku harus bermain dengan anak yang baru saja pindah
ke sini. Bagaimana bila aku tidak menyukainya?” (sesuai # 2)
Masalah 4:
“Temanku memberitahuku tentang Alkitab. Bagaimana aku tahu bila perkataannya
benar?” (sesuai # 3)
Masalah 5:
“Orangtua mengatakan bahwa kita akan pindah ke daerah yang lain. Itu berarti aku
akan kehilangan semua temanku dan teman gerejaku.” (sesuai # 4)
96
Anak Domba Allah
Aktivitas 2
Sumber Kekuatan
Pada hari Pentakosta, para pengikut Tuhan dipenuhi Roh Kudus dan kuasaNya. Tuhan telah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita dan tinggal untuk
menguatkan kita. Roh Kudus membantu setiap orang dari antara kita sesuai dengan
keperluannya. (1 Kor. 12:7-11)
Dalam teka-teki ini, kamu akan menemukan kata-kata yang menjadi dasar
dari kekuatan. Silahkan kamu mencarinya. Huruf dapat ke atas, ke bawah, terbalik
ataupun berputar. Huruf yang sama dapat digunakan lagi lebih dari sekali.
Buatlah daftar dari kata-kata yang telah kamu temukan.
Carilah kata-kata berikut dalam teka-teki itu:
(adore; courage; fear; holy; honor; integrity; judgement; knowledge; peace; pray;
respect; revere; reverence; sacrifice; understanding; virtue; wisdom)
Pilihlah satu kata dari teka-teki ini dan katakan bagaimana aplikasinya dalam
memperbaiki hidupmu.
Anak Domba Allah 97
98
Anak Domba Allah
Ulasan Akhir
13
Kitab Bacaan:
Semua Kitab Bacaan sebelumnya.
Inti Pelajaran:
Yesus adalah anak domba
yang dikorbankan.
Tujuan Pelajaran:
Mengulang apa yang kita telah
pelajari di kwartal ini tentang
perumpamaan yang dikatakan
Yesus dan betapa besar kasih-Nya
dan perlunya untuk membalas
kasih-Nya yang tidak pernah gagal.
Ayat Hafalan:
Mengulang semua Ayat Hafalan
pada pelajaran yang lalu.
Mengulang
1.
Apakah 4 macam tanah yang dibicarakan oleh Yesus?
(Tanah yang keras, tanah yang berbatu-batu, tanah yang bersemak duri, tanah
yang subur.)
2.
Perbuatan dan sikap apa yang ditemukan dalam diri seseorang seperti
tanah yang subur dan baik itu?
(Melakukan apa yang difirmankan-Nya kepada kita.)
3.
Apa yang akhirnya menyebabkan anak yang bungsu itu mengambil
keputusan yang bijaksana untuk kembali ke rumah dan memohon
pengampunan serta kasih ayahnya?
(Anak yang bungsu itu merasa begitu lapar ketika memberi makan kawanan
babi dan menyadari betapa lebih baik keadaan orang upahan ayahnya
daripada dirinya. Ia mungkin masih belum siap untuk menerima pengampunan
dan kasih ayahnya yang besar ketika kembali.)
4.
Apakah maksud dari perumpamaan anak yang hilang itu?
(Tokoh ayah tersebut bagaikan Tuhan yang mengasihi kita dan bersedia untuk
mengampuni bila kita bertobat dari segala perbuatan buruk. Begitu pula, anak
itu bagaikan kita yang seringkali memberontak dan melarikan diri dari hadapan
Tuhan.)
5.
Bagaimana orang Samaria melayani perantau yang terluka itu?
(Ia membersihkan luka-lukanya, membawanya ke tempat penginapan dan
menggunakan uangnya sendiri untuk membantu orang itu.)
Anak Domba Allah 99
6.
Apakah maksud dari perumpamaan perjamuan besar itu?
(Tuhan bagaikan orang yang mengirim undangan untuk perjamuan besar itu.
Tuhan menginginkan agar setiap orang diselamatkan.)
7.
Mengapa semua pekerja menerima upah yang sama?
(Yesus ingin mengajarkan bahwa orang tidak menerima kasih Tuhan dengan
apa yang ia perbuat atau berapa banyak yang ia lakukan.)
8.
Mengapa Petrus menangis dengan begitu sedihnya?
(Karena ia merasa menyesal atas apa yang telah dilakukannya.)
9.
Mengapa kebangkitan itu begitu penting?
a. Kristus bangkit dari kematian. Ia mengalahkan dosa, menciptakan lahir
baru dan mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya yang kedua.
b. Karena kebangkitan-Nya, kita tahu bahwa kematian telah dikalahkan, dan
kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk hidup selamanya bersama
dengan Kristus.
c. Kebangkitan memberikan kuasa atas kesaksian dari gereja. Berita yang
terpenting yang disampaikan oleh para rasul adalah pemberitaan bahwa
Yesus Kristus telah bangkit dari kematian.
d. Kebangkitan meyakinkan kita bahwa Kristus hidup dan memerintah
kerajaan-Nya. Ia bukanlah legenda; Ia hidup dan nyata.
e. Kebangkitan membantu kita menemukan makna sekalipun di tengahtengah tragedi yang besar. Apapun yang terjadi terhadap diri kita selagi
berjalan denganTuhan, kebangkitan memberikan kita pengharapan untuk
masa yang akan datang. (1 Kor. 15:12-58)
10. Apakah Roh Kudus itu?
(Roh Kudus adalah pembimbing pribadi yang selalu ada pada
perjalanan hidupmu menuju ke surga. Ia memberikan kita kebijaksanaan untuk
memahami secara penuh akan firman Tuhan. Ia membimbingmu untuk berjalan
di jalan Tuhan. Ia menegurmu ketika berbuat salah, dan menguatkanmu
ketika terlalu lemah untuk melangkah ke depan.)
11. Bagaimana Roh Kudus dapat menolong kita?
(Roh Kudus membantu para pengikut Kristus untuk bersaksi dengan berbagai
cara yang istimewa. Ia membantu kita untuk memberitakan injil dan
menyembuhkan orang yang sakit dan kepada murid-murid untuk menulis kitabkitab Perjanjian Baru.
a. Rm. 5:5 - Roh Kudus membantu kita untuk mengasihi orang yang mungkin kita
tidak sukai.
b. Ef. 4:3 - Roh Kudus membantu kita hidup damai dengan semua orang.
c. Yoh. 14:15-16 - Roh Kudus membantu kita mengetahui apa yang harus dipatuhi
sesuai dengan kehendak Yesus.
d. Ef. 3:16 - Roh Kudus menguatkan kita dari dalam agar dapat lebih “bertahan”.
e. Rm. 8:26 - Roh Kudus membantu kita berdoa ketika tidak tahu bagaimana harus
berdoa.
100
Anak Domba Allah
12. Bagaimana aku menerima Roh Kudus?
(Percaya akan Tuhan dan firman-Nya; bertobat dari segala dosamu; dibaptis
untuk penghapusan dosa; berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh agar
Tuhan memenuhimu dengan Roh Kudus.)
Isilah bagian yang kosong:
13. Dengan berdiri di depan mulut gua pemakaman, Yesus memanggil, “Lazarus,
__________." (keluarlah) Hal ini bukanlah mustahil bagi seseorang yang dapat
berkata, “Aku adalah __________ (kebangkitan) dan __________." (hidup)
Lazarus benar-benar bangkit dari kematian!
14. Ketika Yesus kembali, Ia menemukan para murid-Nya sedang __________.
(tidur) “Tidak dapatkah kalian berjaga-jaga dengan-Ku satu jam lamanya?”
tanya-Nya. “Berjaga-jagalah dan ___________ (berdoalah) supaya kamu
jangan jatuh ke dalam __________ (pencobaan); __________ (roh) memang
penurut; tetapi daging __________." (lemah) Lalu, Ia kembali berdoa.
15. Ketika selesai makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak
Yohanes, apakah engkau sungguh-sungguh __________-Ku lebih dari semua
ini?” (mengasihi)
16. “Ya, Tuhan, ia menjawab, “Engkau tahu bila _____________________.” (aku
mengasihi-Mu). Yesus berkata, “Gembalakanlah ____________________Ku.” (domba-domba)
Aktivitas 1
Buatlah Sebuah Piringan Bundar Dari Kaleng
Ini merupakan peringatan untuk mengasihi seorang terhadap yang lainnya
seperti yang Yesus lakukan. Ikutilah petunjuk berikut untuk membuat sebuah
piringan bundar dari kaleng yang berisi perintah Yesus.
Bahan:
9 inci piringan alumunium
Koran
Pola (lihat di bawah ini)
Solatip
Paku
Cairan penyemir sepatu dengan warna bebas
Penjepit kertas
Lakban
Petunjuk:
1. Tempatkan piringan itu di atas setumpuk koran. Lalu, rekatkan pola berikut
pada piringan itu.
2. Tusuklah paku dengan hati-hati di setiap titik dari pola tersebut. Lalu angkatlah
pola dan tapenya.
3. Semirkan cairan penyemir sepatu di atas piringan itu agar tampak antik.
4. Gunakan lakban untuk melekatkan penjepit kertas di baliknya untuk digantung.
Anak Domba Allah 101
102
Anak Domba Allah
“
Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati
dan tiap-tiap orang kami ajari
dalam segala hikmat,
untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus.
(Kolose 1:28)
”
PENDIDIKAN AGAMA
Madya
True Jesus Church
General Assembly, USA.
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2009
Download