BB UU K KU U P PE EG G AANNGGA AN N G G U R UU R U Madya Tahun 3 Buku Anak Domba Allah 2 Dunia Sekitar Kita Amanat seorang guru diemban dengan rasa simpati, dengan teladan, dengan segala cara untuk memberikan pengaruh untuk membangkitkan pandangan murid, untuk memberikan dorongan pada pikiran mereka... Guru-guru yang agung mengatakan: “Benih itu bagaikan kata-kata.” Guru yang sejati mengaduk tanah dan menaburkan benih. John Milton Gregory Buku Pegangan Guru Madya Anak Domba Allah Tahun 3 Buku 2 (Oktober/November/Desember) DAFTAR ISI Sumber Pedoman Guru Garis Besar Pelajaran Prosedur Mengajar Beberapa Saran Yang Membantu Kebutuhan Dan Karakteristik Murid-Murid Anda Ayat Hafalan Tugas Membaca Alkitab ii viii xi xii xiv xv Pelajaran Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13 i Perumpamaan Tentang Penabur Anak Yang Hilang Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Baik Hati Perumpamaan Tentang Perjamuan Besar Perumpamaan Tentang Orang Upahan Lazarus Bangkit Dari Kematian Doa Yesus Di Taman Getsemani Keraguan Dan Penyangkalan Petrus Yesus Disalib Yesus Bangkit; Ia Menyertai Kita! Yesus Mengampuni Petrus Allah Menjanjikan Roh Kudus Ulasan Akhir Anak Domba Allah 1 11 21 31 37 45 51 59 67 77 83 91 99 Garis Besar Pelajaran Tahun 3 Buku 2 M A D Y A Kitab Bacaan Tujuan: Memberikan dasar kebenaran dari kisah Alkitab dalam pelajaran. Kami menyarankan agar Anda membaca Kitab Bacaan terlebih dahulu setidaknya dua kali, agar dapat menguasai keseluruhan cerita. Bagian ini memiliki informasi yang jelas, sehingga Anda dapat mengembangkan cerita. Mungkin Andapun dapat meminta murid-murid untuk mencari jawaban (nama seseorang, tempat, jumlah, dan lain sebagainya) dari Kitab Bacaan atau ayat-ayat tertentu dengan suara yang keras. Murid-muridpun diharapkan dapat membaca Kitab Bacaan dalam pelajaran ini di rumah. (Lihatlah bagian Tugas Membaca Alkitab pada halaman xvi dan Lembar Kerja bagian tersebut yang boleh dibawa pulang dari Buku Aktivitas Murid pada halaman B) Inti Pelajaran Inti Pelajaran Tujuan: Menyampaikan topik utama dari bagian Kitab Bacaan. Inti Pelajaran merupakan konsep dasar atau pesan utama yang terdapat dalam setiap cerita yang disampaikan. Bagian ini haruslah ditekankan dalam seluruh pelajaran dan diulang sewaktu menyimpulkan pelajaran. Tujuan Pelajaran Tujuan: Menerapkan suatu pengajaran dalam Alkitab ke dalam tindakan yang nyata dalam hidup. Anda dapat menuliskan apa yang menjadi Inti Pelajaran dan Tujuan Pelajaran di papan tulis, agar murid-murid dapat menyadari apa sesungguhnya yang telah diajarkan kepada mereka pada hari itu. Kadang, bagian Inti Pelajaran dirasakan “abstrak” bagi murid-murid kelas Madya. Oleh karena itulah, bagian ini dapat dijadikan pelengkap, agar Anda dapat memberikan teladan yang nyata yang nantinya dapat diikuti oleh murid-murid. Anak Domba Allah ii Ayat Hafalan Tujuan: Membantu murid-murid dalam mengingat firman Tuhan. Setiap orang murid harus membawa pulang daftar Ayat Hafalan mereka masingmasing. (Lihat halaman xv dalam buku ini dan Lembar Kerja yang boleh dibawa pulang pada halaman A dalam Buku Aktivitas Murid) Setelah bagian Cerita Alkitab, jelaskan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan gambarkan bagaimana kaitannya dengan kisah Alkitab atau kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang unik dan menarik dapat membantu murid-murid Anda mengingat ayat hafalan mereka pada hari itu. Latar Belakang Alkitab Tujuan: Memberikan informasi mengenai latar belakang Alkitab yang dapat meningkatkan pemahaman murid-murid terhadap topik yang dipelajari. Pada bagian awal setiap pelajaran, bagian Latar Belakang Alkitab memberikan informasi tambahan mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu. Sesungguhnya, murid-muridpun dapat memperolehnya dari kamus/ensiklopedi Alkitab Anak/buku referensi lainnya. Bila ada, kiranya Anda dapat memperlihatkan gambar atau hal baru yang sedang diperkenalkan dalam pelajaran yang bersangkutan kepada murid-murid, agar mereka beroleh pemahaman yang lebih jelas. Mengenai Murid Anda Tujuan: Melengkapi Anda dengan informasi seputar perkembangan keadaan dan apa yang dibutuhkan oleh murid-murid. Bagian ini merupakan pengantar singkat tentang psikologi anak atau permasalahan yang berkaitan dengan proses perkembangannya yang dapat membantu Anda memahami latar belakang murid-murid Anda. Selain itu juga berfungsi sebagai panduan umum bagi Anda untuk dapat mempersiapkan pelajaran dengan lebih baik. Waspadalah terhadap permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan pandangan. iii Anak Domba Allah Pemanasan Tujuan: Menarik minat murid-murid, sekaligus berperan sebagai peralihan untuk memasuki suatu pelajaran. Beberapa macam aktivitas memerlukan persiapan lanjutan. Penyelesaian pada tahap ini hendaknya berkaitan dengan pengajaran atau topik yang akan diajarkan selanjutnya. Cerita Alkitab Tujuan: Agar murid-murid dapat memahami Allah dan umat-Nya dari Alkitab. Bagian ini memberikan kerangka dasar dari apa yang harus Anda ceritakan. Selain itu, Anda pun dapat menggunakan beberapa referensi lainnya untuk mengembangkan cerita yang ada. Karena sebagian besar dari murid-murid Anda mungkin telah sering mendengar cerita-cerita tersebut, sehingga Anda perlu menggunakan metode alternatif untuk menarik minat mereka. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan alat-alat peraga untuk memberikan kesan hidup pada gaya penceritaan dengan menyatakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan variasi suara. Dalam beberapa kali pelajaran, Anda boleh memilih murid-murid yang memperagakan cerita Alkitab yang diajarkan pada hari itu. Pertanyaan Diskusi Tujuan: Memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan meningkatkan pemahaman dari beberapa pengajaran dalam Alkitab. Anda dapat mengajukan beberapa macam pertanyaan sewaktu bercerita, atau mengadakan diskusi terbuka setelah selesai bercerita. Sesungguhnya, bagian ini memiliki makna lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan langsung dengan cerita. Mengulang Tujuan: Menilai seberapa banyak yang diingat murid-murid Anda dari bagian Cerita Alkitab. Pastikan mengetahui pertanyaan yang terdapat dalam bagian ini, sebelum Anda bercerita, sehingga nantinya dapat menyertakan jawabannya sewaktu bercerita. Tuliskan semua nama yang sulit dieja di papan tulis. Bila perlu, ulangilah beberapa kali ejaan dari nama-nama itu sebelum memasuki bagian ini. Anak Domba Allah iv Temuan Alkitab Tujuan: Memberikan kesempatan belajar yang lebih bebas bagi murid-murid untuk menemukan lebih banyak hal mengenai Alkitab. Bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan diberikan setelah bagian Mengulang. Murid-murid harus membaca atau melengkapi bagian ini dalam Buku Aktivitas Murid mereka tanpa melakukan kerja sama, bila Anda tidak ingin menjadikannya sebagai aktivitas kelompok. Murid-murid Anda mungkin memerlukan Alkitab mereka pada bagian ini. Aplikasi Kehidupan Tujuan: Menyatakan pengajaran Alkitab dalam kehidupan murid-murid pada masa sekarang ini. Dalam pelajaran 2, 3, 10, 11, dan 12, terdapat bagian Aplikasi Kehidupan sebagai ganti dari bagian Temuan Alkitab. Setiap orang murid harus membaca cerita tanpa melakukan kerja sama atau membacanya di hadapan murid lainnya, serta menjawab pertanyaan yang ada pada bagian akhirnya. Tokoh-tokoh untuk semua kisah Aplikasi Kehidupan diambil dari beberapa keluarga berikut ini: Keluarga Brown Ibu Tammy Brown telah menjanda dua tahun lamanya akibat meninggalnya sang suami dalam suatu kecelakaan mobil. Sejak itu, ia membesarkan anak lakilakinya, Kevin, yang sekarang telah berusia sepuluh tahun. Ibu Brown menjadi percaya kepada Kristus melalui tetangganya, keluarga Karington, yang membantunya dalam masa-masa sulit hidupnya setelah sang suami, bapak Brown meninggal. Keluarga Chang Anak-anak keluarga Chang adalah generasi ketiga dari jemaat Gereja Yesus Sejati. Bapak dan ibu Chang adalah orangtua Courtney, yang berusia tujuh tahun, Stephanie, yang berusia sembilan tahun, dan Lewis, yang berusia dua belas tahun. Ayah dari bapak Chang adalah salah seorang perintis gereja pada tahun 1920. Sebagian besar dari kerabat mereka adalah anggota jemaat. Baik bapak maupun ibu Chang, keduanya aktif dalam pekerjaan kudus. Oleh karena itu, kehidupan keluarga Chang sering kali berkaitan di sekitar aktivitas gereja. Keluarga Karington Keluarga Karington terdiri dari bapak dan ibu Karington beserta dengan ketiga orang anak mereka, yaitu: Judy yang berusia sembilan tahun, David yang berusia lima tahun, dan Leonard yang berusia tiga tahun. Keluarga ini sebelumnya berasal dari aliran gereja lain. Lima tahun kemudian, bapak Karington memberitahukan teman-teman di tempat kerjanya bahwa anak perempuannya, Judy, telah mengidap suatu penyakit yang langka dan mematikan. Kemudian, v Anak Domba Allah seorang rekan kerjanya, bapak Chang, bersaksi kepadanya mengenai mujizatmujizat yang terjadi di Gereja Yesus Sejati dan meminta agar jemaat mendoakan Judy. Dengan penuh kasih dan ketekunan, keluarga Karingtonpun bersama para jemaat melalui masa-masa pergumulan doa yang cukup lama demi kesembuhan Judy. Lagi pula, keluarga Karington mempelajari Kebenaran dengan tulus, sehingga akhirnya, Tuhan pun tergerak menyembuhkan penyakit Judy setelah ia dan keluarganya menerima baptisan. James Lee James sedang menjalani kuliahnya di suatu tempat yang mengharuskannya berjauhan diri dengan keluarganya. Sekalipun demikian, James tidak merasa kesepian, karena ia menganggap gereja sebagai tempat tinggal keduanya. Oleh karena itu, James berusaha melayani Tuhan dengan aktif, sehingga timbullah kerinduan yang besar dari dirinya untuk menjadi seorang guru sekolah minggu. Setelah ia mengajar anak-anak di kelas Pratama pada tahun pertama kuliahnya, maka pada tahun selanjutnya, iapun mengajar anak-anak di kelas Madya. Ia sungguh antusias dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk melayani Tuhan. Keluarga Lin Bapak dan ibu Lin baru saja berimigrasi bersama dengan anak-anak mereka, yaitu: Shu-Fang yang berusia sepuluh tahun dan Hua-Jeng yang berusia enam tahun. Sebelumnya, keluarga ini berpegang pada kepercayaan Budha, tetapi sekarang, keluarga ini telah menerima Kebenaran Allah dalam hati mereka. Dan di tempat yang baru itu, mereka harus menghadapi banyak tantangan, karena hal bahasa dan budaya. Sekalipun demikian, Shu-Fang belajar untuk mengenal negara yang baru ditempatinya itu dan berusaha untuk menyesuaikan diri, agar dapat diterima di sekolahnya yang baru. Keluarga Martinez Bapak dan ibu Martinez memiliki empat orang anak, yaitu: Mike berusia empat belas tahun, Sylvia berusia tiga belas tahun, Gustavo berusia sepuluh tahun, dan Carmen berusia tujuh tahun. Ibu Martinez pertama kali mendengar perihal Gereja Yesus Sejati dari ibu Chang. Mereka bertemu pada suatu siang ketika sedang menunggu anak-anak mereka di sekolah. Ibu Chang mengundang ibu Martinez untuk menghadiri kebaktian rumah tangga malam itu. Pada kali kedua, saat ibu Martinez beribadah di gereja, ia menerima Roh Kudus, sehingga percaya dan dibaptis tiga bulan kemudian. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh selama dua tahun, maka akhirnya, ibu Martinez memperoleh persetujuan dari suami Anak Domba Allah vi Aktivitas Tujuan: Memberi semangat agar murid-murid menjadi pelaku firman. Setiap pelajaran memiliki dua macam aktivitas yang akan dikerjakan oleh muridmurid. Aktivitas 1 ditulis pula dalam Buku Aktivitas Murid, dan dimaksudkan sebagai tugas individu, sementara Aktivitas 2 dirancang sebagai tugas kelompok, di mana beberapa di antaranya mungkin memerlukan persiapan sebelumnya. Apabila waktu yang tersedia hanya untuk mengerjakan satu macam aktivitas, maka Anda boleh menugaskan murid-murid untuk mengerjakan Aktivitas 1 sebagai pekerjaan rumah mereka dan Aktivitas 2 dapat dikerjakan mereka di kelas. Kami menyarankan agar murid-murid dapat selalu melakukan Aktivitas 2 bagi setiap pelajaran di kelas. Mengapa demikitan? Karena aktivitas kelompok ini memberikan banyak kesempatan yang baik untuk membangun keterampilan sosial yang penting dan rasa kebersamaan di antara anggota kelas Anda. Ketika Aktivitas 1 dikerjakan di kelas, pastikan murid-murid “memperlihatkan dan menjelaskan” pekerjaan mereka atau membahas bersama sebagian dari jawaban mereka dengan muridmurid lainnya. Persaingan sengaja dihilangkan dari semua aktivitas kelompok yang ada untuk membangun semangat kesatuan. Gunakan kreativitas Anda untuk memodifikasi aktivitas yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Ingatlah untuk menghargai usaha maupun prestasi yang dihasilkan oleh murid-murid Anda, karena sesungguhnya proses belajar dapat menjadi lebih berarti daripada hasil akhirnya. Catatan: Sebagian besar jawaban dari bagian Pertanyaan Diskusi merupakan pandangan yang dapat melengkapi jawaban muridmurid. Bersiaplah untuk menghargai jawaban yang berbeda dengan apa yang telah disarankan dalam buku ini. vii Anak Domba Allah Prosedur Mengajar 1 Pujian Ibadah (10-15 menit) Prosedur Selalu awali dengan doa dalam nama Tuhan Yesus yang dipanjatkan dalam hati untuk mempersiapkan hati murid-murid Anda sebelum Pujian Ibadah. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu yang sederhana disertai dengan gerakan. 2 Cerita Alkitab (20-25 menit) Prosedur Doa: Setelah menyanyikan Pujian Ibadah, kembali Anda mengajak murid-murid untuk memanjatkan sebuah doa pendek dalam nama Tuhan Yesus dengan bahasa akal. Anda. Inilah kesempatan yang baik bagi murid-murid Anda untuk belajar memimpin doa dalam bahasa akal. Ayat Hafalan: Hafalkan Ayat Hafalan pada hari itu secara bersamaan dengan murid-murid atau secara bergiliran agar lebih mudah dalam menghafalkannya. Anda dapat menyertakan Ayat Hafalan dalam bagian Mengulang. Pemanasan: Bantulah murid-murid memasuki pelajaran dengan lebih mudah melalui bagian peralihan ini. Pastikan adanya suatu topik yang menghubungkan dengan bagian Aktivitas dan bagian Cerita Alkitab. Cerita Alkitab: Anda dapat membagikan bagian ini dalam bentuk kelompok besar ataupun kelompok kecil bila ada beberapa orang guru dalam kelas itu. Biarkan muridmurid terlibat pula dalam cerita dengan bertanya (pertanyaan Anda sendiri ataupun dari bagian Pertanyaan Diskusi). Pertanyaan Diskusi: Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan yang ada pada bagian ini ke dalam bagian Cerita Alkitab atau menyimpannya hingga selesai bercerita. Bila tersedia waktu, Anda dapat menambahkan pertanyaan tambahan kepada murid-murid. Anak Domba Allah viii 3 Mempelajari Alkitab (25-30 menit) Prosedur Mengulang: Sediakan waktu bagi murid-murid untuk mengerjakan beberapa pertanyaan yang tersedia dalam bagian Mengulang. Anda dapat meminta murid-murid saling menukarkan lembar kerja mereka, agar murid yang satu dapat memeriksa jawaban murid yang lainnya, atau Anda dapat memeriksa jawaban mereka dan memberinya nilai sendiri. Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan: Anda memiliki tiga macam pilihan dalam melaksanakan aktivitas berikut ini: 1. Sebagai aktivitas kelompok – murid-murid membaca secara bergiliran dan saling berdiskusi untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan yang ada di akhir bagian ini. 2. Sebagai aktivitas perorangan – murid-murid dapat membaca pertanyaan yang ada dan mencari jawabannya tanpa mendapat bantuan dari siapapun. 3. Sebagai aktivitas yang dikerjakan di rumah – murid-murid membawa aktivitas tersebut pulang untuk dilengkapi dan dibawa kembali pada minggu berikutnya. Aktivitas 1: Sekalipun aktivitas tersebut dirancang untuk diselesaikan di kelas tanpa saling bekerja sama, tetapi murid-murid dapat melakukannya seperti pada pilihan 1 dan 3 di atas. Aktivitas 2: Kami mendorong Anda untuk senantiasa melaksanakan aktivitas kelompok bagi setiap pelajaran. Bila Anda kekurangan waktu, berilah bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan atau Aktivitas 1 sebagai pekerjaan di rumah. Catatan: Departemen Pendidikan Majelis Pusat Indonesia menyarankan agar Anda mengikuti Prosedur Mengajar seperti yang telah disebutkan di atas. Karena waktu mengajar dan lamanya waktu yang diperlukan setiap pelajaran pada tiap-tiap gereja sungguhlah bervariasi. Oleh karena itu, waktu yang ditetapkan untuk setiap bagian pelajaran haruslah disesuaikan menurut keperluannya. ix Anak Domba Allah Fungsi guru yang sesungguhnya adalah menciptakan kondisi yang paling menyenangkan dalam proses belajar itu sendiri... Pengajaran yang sesungguhnya bukanlah yang memberikan pengetahuan, melainkan yang mendorong murid-murid untuk meraihnya. Orang yang dapat mengajarkan paling sedikit adalah guru yang mengajarkan paling baik. - John Milton Gregory - Anak Domba Allah x Beberapa Saran Yang Bermanfaat Lakukan Persiapan Bacalah dalam hati seluruh isi pelajaran sebelum Anda datang ke dalam kelas, karena bila tidak, maka murid-murid akan mengetahui ketidaksiapan Anda dalam mengajar mereka. Untuk itu, Anda dapat berlatih di hadapan cermin atau di hadapan seorang pendengar. Selalu rencanakan lebih jauh daripada yang Anda kira dapat Anda perbuat. Antisipasilah hal-hal terburuk dan bersiaplah untuk menangani semuanya itu. Ingatlah bahwa buku ini hanyalah sebuah PEDOMAN. Oleh karena itu, gunakan daya kreativitas Anda untuk memodifikasi bagian manapun dari pelajaran, agar Anda dapat memenuhi kebutuhan murid-murid. Perhatikan bahwa beberapa aktivitas yang ada membutuhkan persiapan sebelumnya, tetapi ada satu hal yang lebih daripada semuanya itu, yaitu: Berdoa, berdoa, dan berdoalah! Lakukan Pengaturan “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkan sebuah tempat dari ruang kelas untuk berdoa. Anda pun dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran yang mereka dapati. Anda mungkin dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk bekas, kain-kain bekas, atau bahan bekas lainnya untuk dijadikan kostum. Lakukan Penyesuaian Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid masih belum dapat membaca, lakukan beberapa aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Jangan mengharapkan mereka dapat mengerjakan aktivitas yang ada seorang diri dengan hasil yang baik. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkan berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan yang tersedia dalam Pilihan Aktivitas, atau Anda dapat membuatnya sendiri. Jadilah Dirimu Sendiri Faktor yang terpenting dalam memberi pengajaran yang mendidik adalah pengalaman hidup yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimana Anda memperlakukan setiap orang murid ketika ia memasuki ke dalam ruangan kelas adalah kesaksian yang lebih dahsyat daripada cerita Alkitab manapun. Biarkan murid-murid mengetahui dan merasakan bahwa Anda menyayangi dan menerima diri mereka, sekalipun mereka hanya menghadiri kelas setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah Rumah Allah. Bersyukurlah atas segala talenta unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing murid. xi Anak Domba Allah Karakteristik Murid-Murid Usia Antara 10 - 11 Tahun Perkembangan Fisik ¿ Penuh energi. ¿ Aktif dan penuh keinginan untuk mencari berbagai pengalaman baru dan berbeda. ¿ Memiliki otot besar dan otot kecil yang telah berkembang dengan baik: - Dapat menyatukan kembali model rancangan yang rumit; - Perlu mencari dan menyelidiki agar mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada. ¿ Mendapatkan rasa puas dan berprestasi dengan menguasai berbagai ketrampilan fisik. Perkembangan Emosi ¿ Sensitif terhadap persepsi teman sebaya. ¿ Memiliki perasaan yang belum stabil ketika rasa sedih, kesal dan marah beralih ke rasa sukacita. ¿ Dapat mengubah perilaku sebagai akibat dari emosi yang belum stabil. ¿ Dapat dengan mudah menangis. ¿ Membutuhkan motivasi untuk mandiri dengan memberikan kesempatan dalam membuat sebuah pilihan atau sebuah keputusan. Perkembangan Sosial ¿ Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok: - Menghargai aktivitas kelompok; - Berminat untuk tetap diterima dalam kelompok. ¿ Dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh teman sebayanya. ¿ Telah banyak bergaul dan beraktivitas dengan teman lawan jenisnya. ¿ Menuntut kebebasan dari orang dewasa. Anak Domba Allah xii Perkembangan Intelektual ¿ Dapat menyatakan pendapat dan perasaan melalui puisi, lagu, drama, cerita, gambar dan lukisan. ¿ Dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi dan antusiasme. ¿ Mulai berpikir secara abstrak. ¿ Ingin mengetahui alasan tentang benar dan salah. ¿ Dapat memperkirakan hasil akhir dari suatu keadaan. ¿ Mulai mempertanyakan berbagai konsep dan cara berpikir orang dewasa. ¿ Mulai mempunyai pikiran mengenai karir, teman hidup, dan gaya hidup di masa yang akan datang. ¿ Memahami dan menilai berbagai simbol. ¿ Dapat memasukkan berbagai potongan informasi dari masa pelajaran sebelumnya ke dalam prinsip yang lebih luas. Perkembangan Rohani ¿ Mampu memberikan perasaan kasih yang mendalam kepada Allah. ¿ Mulai mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap gereja. ¿ Dapat membaca Alkitab dengan teratur. ¿ Dapat menggunakan ketrampilan, pemikiran, dan pengalaman yang lebih meningkat dalam mempelajari Alkitab. ¿ Mempunyai konsep akan dosa yang berarti “melakukan hal yang menyakiti diri sendiri maupun orang lain dan yang tidak berkenan kepada Allah.” Bagaimana mungkin guru tidak akan bersungguh-sungguh dan bersemangat, bila materi bahasannya begitu kaya dengan pancaran kenyataan hidup? - John Milton Gregory xiii Anak Domba Allah Ayat Hafalan 1. “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yak. 1:22) 2. “Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.” (Ams. 14:16) 3. “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.” (1 Yoh. 4:11) 4. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why. 3:20) 5. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Ef. 2:8-9) 6. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” (Yoh. 11:25-26) 7. “Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong...” (Mzm. 28:7a) 8. “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.” (Yak. 1:6) 9. “Dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.” (2 Tim. 1:10) 10. “Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.” (Kis. 2:33) 11. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yoh. 1:9) 12. “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selamalamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yoh. 14:16-17a) Anak Domba Allah xiv Tugas Membaca Alkitab Pelajaran 1 Kitab Bacaan Luk. 8:4-15 2 Luk. 15:1-24 3 Luk. 10:25-37 4 Luk. 14:1,16-24 5 Mat. 20:1-16 6 Yoh. 11:1-45 7 Mat. 26:36-56; Mrk. 14:32-52; Luk. 22:39-53 8 Mat. 26:36-55,69-75; Luk. 22:31-34,39-62; Yoh. 18:1-18 9 Mat. 21:6-11; Luk. 24:1-8; Yoh. 18:28-20:18 10 Luk. 24:13-35 11 Mrk. 15:1-16:8; Yoh. 20:1-8; 21:1-19 12 Yoh. 7:39; 14:26-27; Kis. 1:1-2:36 Kami berharap dapat membantu murid-murid membangun kebiasaan membaca Alkitab di rumah dengan tugas ini. Mintalah murid-murid untuk membubuhkan keterangan bila telah menyelesaikan setiap tugas membaca Alkitab ini. Bila perlu, Anda dapat meminta para orang tua murid untuk membubuhkan tanda tangannya pada Lembar Kerja yang dibawa pulang. Sekali-kali periksalah Lembar Kerja tersebut dan ingatkan serta doronglah agar murid-murid Anda agar selalu melakukan kebiasaan membaca Alkitab itu. xv Anak Domba Allah Perumpamaan Tentang Penabur 1 Kitab Bacaan: Luk. 8:4-15 Inti Pelajaran: Agar sebagai anak Tuhan, kita dapat bertumbuh dengan percaya dan menaati perintah-Nya. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid dapat bersikap dan bertindak seperti benih yang ditanam di tanah yang subur. Ayat Hafalan: "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak. 1:22) Latar Belakang Alkitab Perumpamaan tentang penabur menceritakan tanah yang keras bukanlah merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan benih yang telah ditaburkan. Melalui perumpamaan ini, kita diingatkan untuk tidak mempunyai hati dan sikap yang keras yang membuat Tuhan dan firman-Nya sukar untuk masuk ke dalam hati. Tuhan berkehendak kita melunakkan hati sehingga kebenaran-Nya dapat diterima dan membuat rohani bertumbuh serta menghasilkan buah bagi-Nya. Kelompok orang “pinggir jalan”, seperti halnya para pemimpin agama lainnya, adalah mereka yang menolak firman Tuhan. Kelompok orang “tanah berbatu”, seperti kebanyakan orang yang mengikuti Yesus, mereka yang percaya terhadap firman-Nya, tetapi tidak pernah menunjukkan keyakinan mereka secara nyata dalam perbuatan. Kelompok orang “semak berduri”, adalah mereka yang dikuasai oleh berbagai hal duniawi, yang tidak mau menyisakan tempat dalam kehidupan mereka bagi Tuhan. Kelompok orang “tanah yang baik”, merupakan kebalikan dari semua kelompok itu, mereka adalah orang yang menuruti perintah Tuhan berapapun pengorbanan yang diperlukan. Perumpamaan ini pun menceritakan tanah yang batu dan semaknya menghimpit tanaman selagi berupaya untuk bertumbuh. Hal ini merupakan peringatan: Tuhan ingin agar kita dapat melepaskan semua halangan yang merintangi kebenaran-Nya untuk bertumbuh dengan subur. Ia ingin agar kita dapat selalu mengutamakan-Nya hingga tidak ada gangguan lain yang menghalangi pelayanan kita terhadap-Nya. Ia ingin agar kita dapat menjalani hidup sehat dan produktif dan menghasilkan buah Roh Kudus. (Gal. 5:22-23) Anak Domba Allah 1 Mengenai Murid Anda Murid-murid pada usia sekarang ini sedang dalam tahap pendewasaan, di mana sebuah koreksi kadang sukar untuk diterima oleh mereka. Mereka ingin belajar untuk menjadi lebih mandiri di sekolah dan di rumah melalui tanggung jawab yang orangtua dan guru berikan. Karena adanya penekanan pada pencapaian kemandirian dan tanggung jawab tersebut, maka kritik dari orangtua dapat diartikan sebagai kegagalan atau ketidaksempurnaan. Dan sesungguhnya, inilah yang dapat menyakitkan dan berat untuk diterima oleh murid-murid. Pelajaran ini penting karena mengajarkan kita akan pentingnya menjadi kritis dan menerima petunjuk serta kritik hingga dapat hidup sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Dalam kelas pendidikan agama, bukalah pintu untuk instropeksi diri, ajarkan murid-murid melakukannya secara berkelanjutan. Salah satu cara agar hal tersebut dilakukan secara berkelanjutan selama setahun adalah dengan memotivasi mereka menulis buku harian setiap hari Sabat, yaitu ketika sedang duduk dan menantikan dimulainya pelajaran. Sediakan topik buku harian di papan tulis yang membimbing pada instropeksi diri atas segala aktivitas selama seminggu yang telah mereka jalani. Beberapa topik sebagai berikut: · Pikirkan saat di mana kamu mencoba untuk mengulurkan kasih kepada seseorang - tulislah hal itu. · Pikirkan waktu dimana kamu mungkin telah menyakiti perasaan seseorang - tulislah itu. · Tuliskan saat di mana kamu mungkin telah menyenangkan atau mengecewakan hati Tuhan. · Tuliksan saat di mana kamu mungkin menyakiti Tuhan karena perbuatanmu. Hal berbeda apakah yang kamu akan perbuat bila kamu mempunyai kesempatan? · Pikirkan saat di mana orangtuamu memberikan nasihat yang membantu. Nasihat apakah itu? Tulislah hal itu. · Pikirkan saat di mana orangtua memberikan nasihat yang penting, tetapi kamu tidak ingin menurutinya padahal seharusnya kamu lakukan. Nasihat apakah itu? Apakah yang akan terjadi? Pemanasan Bahan: Kertas Pensil Pena (Pilihan: paket benih, katalog benih, buku tentang tanaman) Petunjuk: Pernahkah menanam suatu benih dalam kehidupanmu? Apakah yang harus kamu lakukan agar benih itu tumbuh? Bukankah kamu harus mengikuti beberapa petunjuk? Apakah yang akan terjadi bila kamu hanya membaca petunjuknya, tetapi tidak mengikutinya? Hari ini, kita akan merancang sendiri paket benih itu. Bagikan kertas dan pensil. Anda mungkin perlu membantu murid-murid untuk membayangkan bagaimana merancang tugas mereka itu dengan menunjukkan paket benih, katalog dan buku tentang tanaman. 2 Anak Domba Allah Pertama, biarkan murid-murid memutuskan sendiri tanaman apa yang ingin mereka tanam. Lalu, mereka harus menuliskan petunjuk singkat tentang bagaimana cara menanamnya. Kemudian, mereka harus menggambarkan jenis tanaman untuk gambar depan dari paket benih mereka itu. Perumpamaan yang kita akan dengar hari ini menceritakan tentang benih yang tidak tumbuh dan benih yang tumbuh. Cerita Alkitab 1. Perkenalan Pernahkah kamu menanam benih di kebun? a. Apakah yang diperlukan agar benih itu dapat bertumbuh menjadi tanaman yang subur? b. Jenis tanah baik yang bagaimana yang diperlukan oleh benih itu untuk bertumbuh? 2. Yesus berbicara kepada orang banyak a. Orang banyak berdatangan dari semua tempat untuk mendengar Yesus berbicara. b. Mereka siap untuk mendengar cerita Yesus. 3. Jalanan yang keras a. Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang penabur. i. Bagaimana penabur pada zaman sekarang menanami benihnya? ii. Bagaimana penabur pada zaman Alkitab menanami benihnya? b. Beberapa benih yang ditaburkan itu jatuh di pinggir jalan. i. Benih itu diinjak orang. ii. Burung-burung di udara memakannya sampai habis. 4. Tanah yang berbatu-batu a. Sebagian benih jatuh di tanah yang berbatu-batu. b. Setelah tumbuh, ia menjadi kering. 5. Tanah yang bersemak duri a. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri. b. Semak itu tumbuh bersama-sama dengan benih itu dan menghimpitnya sampai mati. 6. Tanah yang subur Dan sebagian jatuh di tanah yang baik. a. Penabur merasa senang dengan apa yang terjadi. b. Benih itu menghasilkan hasil yang berlimpah. Anak Domba Allah 3 7. Murid-murid bertanya Yesus menjelaskan arti dari perumpamaan tersebut. a. Benih itu seperti firman Tuhan. b. Orang yang mendengarkan firman Tuhan, tetapi tidak mempercayainya seperti benih yang jatuh di pinggir jalan. c. Bacalah dalam Luk. 8:13 untuk mengetahui seperti apakah mereka yang mendengarkan firman Tuhan diumpamakan dengan jenis tanah lainnya. d. Benih yang jatuh di tanah yang baik seperti orang yang mendengar, percaya, menyimpannya dalam hati yang baik dan menceritakan kepada orang lain. Pertanyaan Diskusi Empat jenis tanah yang bagaimana yang diceritakan oleh Yesus? Tuhan menginginkan kita menjadi jenis tanah yang seperti apakah? Perbuatan dan sikap yang bagaimana yang harus ditunjukkan oleh seseorang seperti tanah yang baik itu? Dari ayat hafalan, apakah yang dimaksud dengan “menipu diri sendiri”? Apakah yang dimaksud dengan "menipu diri sendiri dengan hanya mendengarkan firman Tuhan"? Hal lain apakah yang harus kita lakukan untuk menyenangkan Tuhan? Mengulang 4 1. Empat jenis tanah yang bagaimana yang diceritakan oleh Yesus? (Tanah yang keras, yang berbatu-batu, yang bersemak berduri, dan yang baik.) 2. Hal apa sajakah yang mungkin membuat seseorang lupa akan Tuhan? Kapan saat yang sulit untuk mempertahankan iman dan mematuhi perintah Tuhan? (Saat berada dalam kemewahan duniawi dan harta benda.) 3. Jelaskan makna rohani dari benih yang jatuh di pinggir jalan. (Kelompok orang yang menolak untuk mempercayai firman Tuhan.) 4. Jelaskan makna rohani dari benih yang jatuh di tanah berbatu-batu. (Kelompok orang yang mengikuti dan mempercayai firman Tuhan, tetapi tidak berbuat apa-apa.) 5. Jelaskan makna rohani dari benih yang jatuh di tengah semak duri. (Kelompok orang yang hatinya dikuasai oleh harta, dan tidak mau menyisakan tempat dalam kehidupan mereka bagi Tuhan.) 6. Tuhan mau kita menjadi jenis tanah yang seperti apakah? (Tanah yang baik.) Anak Domba Allah 7. Tindakan dan sikap bagaimana yang ditemukan dalam diri seseorang yang seperti tanah yang baik itu? (Menjalankan kehendak Tuhan.) Temuan Alkitab Apakah Makna Dari Perumpamaan Ini? Benih menggambarkan firman Tuhan. Tanah di pinggir jalan menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan dengan hati mereka yang keras. Mereka tidak mau memberikan kesempatan kepada firman Tuhan untuk bertumbuh dalam kehidupan dan sebagai hasilnya, iblis (burungburung, binatang yang digambarkan oleh perumpamaan itu) memakannya sampai habis. Tanah yang berbatu-batu menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan dan segera menjadi percaya, tetapi tidak berakar. Mereka tidak berkelanjutan dalam memberi "makan dan air" pada iman mereka yang sedang bertumbuh dengan firman Tuhan. Oleh karenanya, iman mereka yang baru itu segera mati. Tanah yang bersemak duri menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan, sekalipun bertumbuh, tetapi masalah duniawi seperti kekuatiran, ketakutan ataupun ketamakan menghimpit iman mereka yang baru itu sampai mati. Iman mereka tidak bertumbuh karena tidak mengutamakan Tuhan dalam kehidupan mereka! Tanah yang baik menggambarkan orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan dan membiarkannya masuk ke dalam hati mereka. Mereka berkeinginan untuk mempelajari firman Tuhan lebih mendalam. Mereka menumbuhkan akar iman dan akar kasih yang kuat, dan mematuhi firman Tuhan. Firman Tuhanpun bertumbuh dan menghasilkan banyak hal yang baik dalam kehidupan mereka! Seperti benih yang bertumbuh subur pada tanah yang baik dan menghasilkan benih yang lebih banyak lagi, orang-orang ini dapat menggunakan hal-hal yang baik dalam kehidupan mereka untuk membagikan kasih Tuhan pada yang lainnya. Latihan Mencocokkan 1. Benih yang jatuh di pinggir jalan dan dimakan oleh burung-burung. 2. Benih yang jatuh pada tanah yang berbatu-batu, bertumbuh dengan cepat, tetapi menjadi kering karena tidak berakar. 3. Benih yang jatuh pada tanah yang bersemak duri, yang menghimpit dan menghalangi mereka untuk menghasilkan buah. 4. Benih yang jatuh pada tanah yang subur dan menghasilkan buah dengan berlimpah. Jenih tanah bagaimanakah kamu? Isilah dengan nomor yang sesuai. 1. _________ Aku mempunyai terlalu banyak kekuatiran. Aku tidak mempunyai waktu untuk berdoa dan melayani Tuhan. 2. _________ Imanku terhadap Tuhan bertumbuh dan aku rindu untuk melayani Dia. 3. _________ Seseorang pernah menceritakan Yesus kepadaku. Aku tidak memperhatikannya dan tidak pula peduli untuk memahaminya. 4. _________ Aku tertarik untuk menjadi seorang Kristen, tetapi saat banyak orang mengolok-olokku, maka aku menyerah. Anak Domba Allah 5 Fungsi Akar Yang Sangat Dibutuhkan Tahukah kamu bahwa tanpa akar, tumbuhan akan mati? Akar membuat tumbuhan menjadi hidup karena berfungsi sebagai saluran dan jangkar. Bagaimana akar dapat melakukan semua ini? Bacalah terus! Akar tumbuhan seperti saluran yang panjang dan berkembang di mana menyalurkan makanan kepada tumbuhan. Tumbuhan memperpanjang akarnya untuk mencari nitrogen dari tanah dan oksigen dari air. Tuhan memasukkan nitrogen dan oksigen ke dalam tanah dan air, agar semua hal yang hidup dapat bertumbuh dan tetap hidup. Jadi, tanpa akar yang panjang dan dalam untuk menyalurkan makanan dan air, niscaya tumbuhan tidak dapat hidup! Akar seperti jangkar pula. Persis seperti jangkar besar yang menahan kapal agar tidak hanyut, demikianpun dengan akar panjang dan kuat yang menahan tumbuhan untuk tidak tumbang karena hembusan angin! Yesus menceritakan perumpamaan tentang penabur untuk menunjukkan alasan mengapa firman Tuhan harus tertanam kuat dalam hati kita. Melalui iman yang berakar teguh, maka Tuhan akan memberi makanan dengan kasih dan firmanNya yang merupakan makanan bagi kehidupan yang kekal. Saat masalah datang, kita tidak akan terbawa angin dunia bila akar iman kita panjang dan dalam. Kita harus berakar kuat dan panjang untuk membuat kita berlabuh pada Yesus! Gambar di bawah ini telah diacak. Berilah warna dan guntinglah. Lalu, rekatkan di tempat yang benar sesuai dengan pertumbuhan tanaman untuk melihat bagaimana ayat Alkitab memelihara akar iman kita yang tertanam dalam pada Yesus. 6 Anak Domba Allah Aktivitas 1 Tumbuh Dalam Yesus Perumpamaan tentang penabur adalah salah satu dari sekian banyaknya perumpamaan yang Yesus ceritakan. Seperti yang kita telah pelajari dari perumpamaan ini, suatu tanaman hendaklah ditanam di tanah yang baik terlebih dahulu sebelum dapat bertumbuh. Kemudian, ia harus berakar untuk dapat memberi makan dan minum bagi dirinya sendiri. Yesus mempunyai banyak hal yang diajarkan kepada kita tentang Bapa yang di surga. Ia mengetahui bahwa firman Tuhan bagaikan benih yang berharga. Ia menginginkan agar kita siap mendengar dan memahami firman Tuhan. Kita perlu seperti tanah yang baik yang siap menerima benih dan berakar iman yang teguh. Saat kita benar-benar mendengarkan firman Tuhan, sesungguhnya kita sedang menanam firman-Nya dalam-dalam di hati kita. Apa yang akan terjadi ketika firman Tuhan yang berisikan kebijaksanaan dan kebenaran tertanam dalam hati yang setia? Pakailah kode berikut untuk membantu kamu menemukan jawabannya! "___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___." (Luk. 11:28) Anak Domba Allah 7 Aktivitas 2 Skenario Bahan: Alkitab, kardus yang besar dan berat, tanah, tali, kertas berwarna coklat dan hijau, gunting, batu kecil, kartu petunjuk kecil, pensil, kayu ukiran, solatip Persiapan: Potonglah pinggir kardus sampai menjadi sedalam 10 cm dan buanglah bagian atasnya. Tutupilah dasar kardus dengan tanah kira-kira 5 cm. Isolasikan tali ke pinggiran kardus yang membaginya menjadi 4 bagian. Siapkan satu kardus lagi untuk 4 - 8 murid. Lihatlah sketsa. Petunjuk: 1. Murid-murid boleh bekerja sendiri atau berpasangan. Setiap murid atau pasangannya memilih satu jenis tanah. Bagikan satu kartu petunjuk, satu kayu ukiran dan pensil untuk setiap jenis tanah yang dipilih. 2. Pada kartu petunjuk, mintalah murid-murid untuk menuliskan jenis tanah yang mereka telah pilih dan berilah penjelasan singkat tentang apa yang Yesus maksudkan. (Contoh: Tanah yang baik menggambarkan orang-orang yang percaya firman Tuhan dan melakukannya.) Rekatkan kartu petunjuk pada kayu ukiran sebagai tanda. 3. Bagikan per bagian dari kardus. Murid-murid yang memilih “tanah yang keras” harus menjejalkan tanah sampai menjadi keras; untuk “tanah yang berbatubatu”, letakkan batu-batuan ke dalam tanah; untuk “tanah yang bersemak duri”, potonglah rumput-rumputan liar dari kertas lipat; untuk “tanah yang baik”, potonglah tanaman dari kertas lipat. Berikan tanda pada masing-masing tanah. 8 Anak Domba Allah Aktivitas Tambahan Pengamatan Diam-Diam Proyek ilmiah yang sederhana ini dapat menunjukkan kepada kamu tentang proses bertumbuhnya akar. Bahan: toples kaca bening tanah kertas tissue benih kacang kedelai Petunjuk: 1. Basahilah 2 lapis kertas tissue dan lipatlah untuk dimuatkan pada bagian dalam toples. 2. Isilah toples dengan tanah. Berhati-hatilah untuk meletakkannya dalam kertas tissue. 3. Masukkan benih kacang kedelai di antara toples dan kertas tissue hingga kamu dapat melihatnya dari luar. 4. Letakkan di tempat yang terkena matahari dan jagalah agar tanah tetap dalam kondisi lembab. Catatlah proses pertumbuhan dan perubahannya! Buatlah sketsa dari benih kacang kedelai tersebut. Lihat, apakah kamu dapat menjawab pertanyaan berikut: 1. Apakah yang terjadi pada bentuk dan ukuran benih? 2. Kapan benih itu mulai berakar? 3. Apakah hanya ada satu akar atau banyak? 4. Ke arah manakah akar itu bertumbuh? 5. Bila kamu berhenti memberikan air, apakah yang akan terjadi pada tanaman baru dan akar tersebut? Mengapa demikian? Saat kamu selesai memperhatikan proses pertumbuhan benih, pindahkan tanaman tersebut ke tempat yang terkena sinar matahari. Bila kamu menyiram dengan teratur, maka tanamanmu akan memberikan hadiah berupa kacang kedelai segar yang lezat! Anak Domba Allah 9 10 Anak Domba Allah Anak Yang Hilang 2 Kitab Bacaan: Luk. 15:11-24 Inti Pelajaran: Seorang anak melarikan diri dari rumah, kemudian menjadi sadar bahwa ayahnya begitu mengasihinya dan iapun menerima kasih serta pengampunan dari ayahnya. Tujuan Pelajaran: Membuat murid-murid mengetahui tindakan bodoh yang dilakukan oleh seorang anak yang memberontak dan keputusan bijaksana yang ia ambil untuk pulang ke rumah dan menerima kasih dan pengampunan ayahnya. Ayat Hafalan: “Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.” (Ams. 14:16) Latar Belakang Alkitab Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang anak yang memberontak terhadap orangtuanya, agar mereka yang mendengarnya memahami akan kasih Tuhan. Pada zaman itu, seorang ayah dapat membagikan warisannya sebelum meninggal, tetapi biasanya ayahlah yang menentukan kapan warisan itu dibagikan. Ini dilakukan apabila seorang ayah tidak dapat bekerja lagi. Jarang sekali seorang anak meminta bagiannya terlebih dahulu. Sekalipun demikian, ayahnya mengetahui bahwa anak bungsunya mempunyai keinginan yang kuat. Jadi, ia mengabulkan permintaan anak bungsunya itu. Sementara anak bungsunya pergi berfoya-foya, dengan sabar ayahnya menantikan agar anaknya ini menyadari kesalahannya. Setelah harta warisannya habis, maka sang anak bungsu ini menjadi begitu putus asa hingga ia harus mencari pekerjaan untuk memberi makan kawanan babi. Pekerjaan itu sungguh memalukan bagi seorang Yahudi, karena babi adalah binatang “haram”. (Im 11:7-8) Sebagai seorang anak bungsu, ia banyak kali bersikap kekanak-kanakan, ingin hidup semaunya sendiri, dan memberontak terhadap orangtua. Akibatnya, ia harus jatuh Anak Domba Allah 11 sampai ke dasar sebelum sadar dan “menjadi dirinya sendiri”. Kadangkala, manusia haruslah menderita dan mengalami musibah terlebih dahulu sebelum mau kembali kepada Tuhan untuk memohon pertolongan-Nya. Akhirnya, sang anak bungsu ini menyadari bahwa kehidupan di rumah ayahnya yang indah lebih baik daripada yang sekarang dijalaninya. Sewaktu anak bungsu ini pulang ke rumah, sang ayah dengan penuh pengampunan menyambut anaknya ini dengan pesta. Perumpamaan tentan kembalinya sang anak bungsu ke rumah orangtuanya menggambarkan orangorang berdosa yang diampuni dan disambut oleh Tuhan ke dalam kerajaan surga. Tuhan adalah Bapa yang maha kasih dan selalu menanti dan berharap agar kita menerima kasih dan warisan-Nya pada kehidupan ini daripada harus berjuang dengan kekuatan sendiri. Tunjukkan kasih yang tanpa batas, kepedulian dan pengampunan dari Tuhan di sepanjang hidupmu. Pujilah Tuhan atas segala cinta dan kasih dari keluarga yang Ia telah sediakan bagimu. Berdoalah agar Anda dapat membantu murid-murid membuat mereka sadar atas kasih yang begitu indah dari Tuhan. Mengenai Murid Anda Setelah mendengar cerita ini, murid-murid dapat merasakan bagaimana kesengsaraan hidup yang dialami oleh anak yang hilang ini setelah meninggalkan sang ayah. Sayangnya, murid-murid belum dapat menemukan hubungan antara cerita ini dengan Bapa yang di surga. Adakan pendekatan terhadap topik ini dari dua bagian, di mana yang pertama adalah tentang kasih antara anak dan orangtua, sementara yang kedua adalah tentang kasih Tuhan. Diskusikan dan buatlah daftar secara berkelompok tentang cara-cara orangtua mengasihi anak-anak mereka. Lalu, buatlah daftar tentang contoh-contoh anak menyakiti hati dan mengabaikan orangtua. Setelah itu, kumpulkan pendapat atas apa yang mungkin terjadi bila orangtua tidak mengasihi anak mereka lagi atau tidak ada di sisi mereka lagi. Kemudian, buatlah daftar tentang cara-cara anak meminta pengampunan dari orangtua mereka. Untuk menghubungkan konsep kasih dari orangtua yang diceritakan dengan pengajaran rohani tentang “perumpamaan anak yang hilang”, cobalah lihat yang berikut: Dalam daftar yang berbeda, bagilah murid-murid ke dalam beberapa kelompok untuk membahas tentang bagaimana Tuhan mengasihi dan menyediakan segala sesuatu bagi anak-anak-Nya. Lalu, buatlah daftar tentang keadaan kita yang kadang menyakiti Tuhan dan mengabaikan-Nya. Selanjutnya, kumpulkan pendapat atas apa yang mungkin terjadi bila Tuhan tidak mengasihi lagi dan memutuskan untuk meninggalkan kita. Akhirnya, berikan pendapat tentang bagaimana menyatakan pertobatan dan mencari pengampunan seperti yang dilakukan oleh anak yang hilang pada perumpamaan tersebut. Pemanasan Kadang manusia suka memberontak. Apa maksudnya menjadi “pemberontak” itu? Apakah yang terjadi dalam keluargamu ketika kamu memberontak? Bagaimana kamu dapat mengetahui bahwa keluargamu masih mengasihimu, bahkan setelah kamu berlaku seperti itu? Yesus menceritakan sebuah cerita yang terjadi ketika seorang anak yang bodoh memberontak terhadap orangtuanya. 12 Anak Domba Allah Cerita Alkitab Ada seorang kaya yang mempunyai banyak orang upahan dan tanah. Ia pun mempunyai dua anak laki-laki yang begitu dikasihinya, dan kemungkinan besar menantikan hari di mana kedua anaknya itu dapat mengambil alih semua kekayaannya. Akan tetapi, anaknya yang bungsu mempunyai rencana yang berbeda dari anak yang sulung! Suatu hari, anaknya yang bungsu menampakkan wajah yang penuh keseriusan menghampiri sang ayah dan berkata, “Bapa, engkau adalah seorang yang kaya. Suatu saat, apa yang bapa punyai akan menjadi kepunyaanku dan saudaraku, tetapi aku tidak mau menantikan saat itu sampai engkau tua atau meninggal untuk menerima warisanku itu. Aku menginginkan bahwa sekarang pula engkau berikan bagianku itu.” Alkitab tidak menceritakan bagaimana perasaan sang ayah terhadap anaknya itu, tetapi permintaan anaknya mungkin telah mengecewakan hati dari sang ayah. Ia pasti merasa kuatir terhadap apa yang akan diperbuat oleh anaknya dengan uang sebanyak itu? Sekalipun demikian, sang ayah tetap mengeluarkan sepertiga dari warisannya dan memberikan kepada anaknya yang bungsu itu. Lalu, setelah menerima bagiannya, anak yang bungsu ini segera meningggalkan rumah dan ayahnya. Kehidupan Yang Liar Maka, pergilah anaknya yang bungsu ini ke negeri yang jauh dan mulailah ia menghamburkan bagiannya itu. Mungkin, ia membeli pakaian yang mahal dan mengadakan pesta yang mewah, yang menghabiskan banyak uangnya, hingga habis! Lalu, masalah datang! Negeri di mana ia tinggal menghadapi suatu bencana. Di sana timbul bencana kelaparan sehingga makanan menjadi sulit untuk diperoleh, karena harganya yang melonjak. Iapun menjadi putus asa dan mulai menjual bagiannya itu hingga uangnya habis dalam waktu sekejap. Ia mulai kelaparan dan memerlukan uang untuk membeli bahan makanan dan tempat tinggal. Memberi Makan Kawanan Babi Akhirnya, anak muda ini beroleh pekerjaan. Sang majikan menyuruhnya untuk memberi makan kawanan babinya. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana dirinya beroleh pekerjaan senajis itu! Bukan hanya pekerjaan itu yang kotor, bau, tetapi sungguh memalukan! Ia adalah seorang Yahudi, dan menurut hukum Taurat, babi adalah binatang yang kotor dan yang haram untuk dimakan. Bahkan orang Yahudi tidak mau menyentuhnya. Setiap hari, ia harus berjalan dengan susah payah melalui jalan yang berlumpur dan berlendir menuju kandang babi. Dan setiap hari pula, ia berlumuran lumpur yang bau dan kotor dari kepala sampai kakinya. Selama berhari-hari, anak muda ini merenungkan keadaannya. Akhirnya, ia menyadari tentang apa yang telah diperbuatnya selama ini! Bapaku mempunyai begitu banyak orang upahan dan mereka mendapat makanan yang berlimpah, sementara aku di sini begitu menderita, bahkan ingin menghilangkan rasa laparnya dengan memakan ampas makanan babi! Aku akan kembali ke rumah bapaku dan berkata, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.” Anak Domba Allah 13 Ayah Yang Penuh Kasih Sementara, di rumah, sang ayah senantiasa menantikan tanda kembalinya sang anak yang hilang. Suatu hari, ia memandang dari kejauhan dan wajahnya memancarkan kegembiraan. Ia sedang menyaksikan anaknya yang telah hilang kembali kepadanya. Lalu, sang ayah berlari mendapatkan anaknya, merangkul dan menciumnya! Ia begitu gembira bahwa anaknya telah kembali! Di lain pihak, anaknya tidak sanggup menatap wajah ayahnya. Ia begitu malu atas semua perbuatannya dan berkata, “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.” Ayahnya begitu gembira sehingga ia menyuruh orang upahannya, “Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Semua orang begitu gembira! Sekalipun anak bungsu itu telah menyebabkan banyak masalah dan kesedihan bagi keluarganya dengan semena-mena mengambil semua bagian yang dapat ia ambil, tetapi ayahnya membalas semuanya itu dengan kasih, kepedulian dan pengampunan. Anak pemberontak itu telah kembali, karena ia menyadari betapa baik dan penuh kasih sang ayah terhadap dirinya. Pertanyaan Diskusi Bagian Pertama Apakah murid-murid telah mengetahui maksud dari kata-kata dalam ayat Alkitab: “Berhati-hati,” “Menjauhi”, “Bebal”, “Melampiaskan”. Murid-murid dapat membaca dalam Ams. 14:16, mengganti maksud dari keempat kata tersebut untuk membantu mereka lebih memahaminya. Bila murid-murid menggunakan Alkitab terjemahan lain, maka perjelas pula maksud dari kata-kata tersebut dalam terjemahan yang mereka gunakan. Menurut kamu, bagaimana dengan memahami Ams. 14:16 dapat membantu anak hilang tersebut? Bagian Kedua Apakah maksudnya memberontak itu? Kapan kamu merasakan atau bertindak sebagai seorang pemberontak? Apakah reaksi dari keluarga bila kamu memberontak? Mengapa Tuhan menginginkan kita patuh terhadap orangtua? Menurut kamu, mengapa mendengarkan nasihat orang lain merupakan tindakan yang bijaksana? Apakah yang dapat dilakukan dengan bijaksana dan dengan cara yang tepat ketika kamu merasa ingin memberontak? (Ayah yang penuh pengampunan menyambut anaknya yang telah meninggalkan rumah, bahkan yang telah memberontak dan yang telah berbuat 14 Anak Domba Allah kesalahan. Tuhan adalah Bapa surgawi kita yang bersedia mengampuni segala dosa dan menyambut kita dalam keluarga-Nya di surga.) Mengulang 1. Seberapa banyak warisan sang ayah yang diberikan kepada anaknya yang bungsu itu? (Sepertiga bagian.) 2. Hal bodoh apakah yang telah diperbuat oleh anaknya yang bungsu? (Meminta bagian warisannya terlebih dahulu sebelum saatnya tiba dan meninggalkan rumah serta menghamburkan uang.) 3. Pekerjaan apakah yang diperoleh oleh anak yang bungsu itu ketika bencana kelaparan tiba? (Pekerjaan di kandang babi.) 4. Mengapa orang Yahudi tidak menginginkan pekerjaan tersebut? (Sesuai dengan hukum Taurat, babi adalah binatang yang kotor dan yang haram, bahkan orang Yahudi tidak mau menyentuhnya sekalipun.) 5. Apakah yang membuat sang anak bungsu ini akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah dan meminta pengampunan serta kasih dari ayahnya? (Anak bungsu ini merasa kelaparan ketika memberi makan kawanan babi itu dan menyadari betapa orang upahan ayahnya jauh lebih baik keadaannya, tetapi tetap saja ia tidak siap untuk menerima kasih dan pengampunan saat dirinya kembali.) 6. Menurut kamu, sang anak yang bungsu mengharapkan akan diperlakukan seperti apakah saat ia kembali ke rumah? (Seperti seorang upahan.) 7. Alasan apakah yang membuat sang ayah tidak menghukum anaknya? (Sang ayah begitu mengasihi dan mengampuni kesalahan anaknya.) 8. Apakah yang sang anak katakan kepada ayahnya? (“Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan sebagai anak bapa.”) 9. Apakah yang sang ayah lakukan setelah anaknya bertobat? (Sang ayah merasa begitu senang sehingga memberi perintah kepada orang upahannya untuk segera membawa jubah yang terbaik, memakaikannya kepada sang anak, mengenakan cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun, sembelihlah serta makanlah bersama dengan penuh sukacita!”) 10. Apakah maksud dari perumpamaan ini? (Sang ayah itu bagaikan Tuhan yang begitu mengasihi dan bersedia mengampuni kita bila bertobat. Sama halnya, anak itu menggambarkan kita yang selalu berontak dan menjauh dari hadapan Tuhan.) Anak Domba Allah 15 Temuan Alkitab Hilang Dan Ditemukan Pernahkah kamu kehilangan sesuatu yang begitu berarti bagimu? Bila pernah, apakah barang tersebut kamu temukan kembali? Bila telah ditemukan, kamu akan mengetahui bagaimana rasanya menemukan sesuatu yang begitu berharga yang sempat hilang sebelumnya. Seperti mainan, pakaian atau peliharaan, manusia mungkin saja tersesat, yaitu tersesat dari jalan Tuhan. Mereka menjauh dari kasih Tuhan untuk mencari sesuatu yang mereka kira akan membuat bahagia. Tentu saja, manusia jauh lebih berharga daripada harta benda. Tuhan mempunyai kasih yang begitu besar terhadap orang-orang yang tersesat hingga Tuhan mengutus Yesus ke dunia. Yesus datang untuk mencari mereka yang tersesat, sekaligus mengajari kita untuk menjadi seorang penemu! Bila mengasihi sesama, maka kita akan membantu mereka menemukan kembali jalan kepada Gembala yang Baik, dan bila mereka kembali, sesuatu yang menakjubkan akan terjadi di surga! Ayat berikut hilang sebagian kata-katanya! Berilah warna, gunting dan rekatkan gambar-bambar itu pada tempat yang seharusnya untuk melengkapi ayat tersebut. Selagi kamu mengerjakannya, cobalah untuk menghafalkannya. 16 Anak Domba Allah Aktivitas 1 Mengasihi Sesama Bahan: 8.5 x 11 inch (21 x 27 cm) kertas atau papan mainan yang kosong 15 kartu petunjuk yang kecil Pena Dua kantong kertas/plastik Tanda pemain (kancing, penjepit kertas, koin) Persiapan: Berilah nomor pada kartu petunjuk 1 - 5, dengan satu nomor pada satu kartu petunjuk. Masukkan ke dalam kantong yang diberi label “Nomor”. Berikan label pada satu kantong lagi dengan nama “Situasi”. Buatlah papan permainan dengan menggunakan kertas lipat seperti berikut. Berilah warna pada bagian tengahnya, karena tidak akan digunakan dalam permainan. Tergantung jumlah murid dalam kelas, Anda dapat membuat satu papan permainan dan mainkan bersama murid-murid. Bila mempunyai jumlah murid yang banyak, Anda dapat menyuruh sebagian murid-murid mengerjakan Aktivitas Pilihan pada Pelajaran 1. Dua sampai tiga murid dapat berbagi satu papan permainan seperti berikut. Petunjuk: 1. Bila ayah atau ibu menyuruhmu melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan, manakah yang lebih bijaksana, menunjukkan kasih atau memberontak? Mengapa menunjukkan kasih bersikap lebih bijaksana? (Tuhan menginginkan kita untuk menunjukkan kasih karena tidak ada pihak yang akan terluka, sehingga perdebatan dapat dihindari, dan lain sebagainya.) Kita akan memainkan suatu permainan yang akan membantu kita belajar menunjukkan kasih dan bersikap bijaksana. Anak Domba Allah 17 2. 3. 4. Tuliskan kartu situasi berikut: Bagikan kartu petunjuk dan pena. Pada kartu itu, tuliskan keadaan di mana seseorang berperilaku berontak. Sebagai contoh: Ayah mengatakan bahwa makan malam telah siap, tetapi kamu masih menonton televisi. Guru menyuruhmu untuk diam, tetapi kamu masih berbicara. Murid-murid dapat bekerja berpasangan untuk menyelesaikan kartu situasi ini. Masukkan kartu situasi yang telah selesai ke dalam kantong dengan label "Situasi”. Bukalah Buku Aktivitas Murid pada pelajaran 2. Sebuah buku aktivitas untuk sepasang murid. Pastikan murid-murid memilih tanda pemain yang berbeda dari pasangannya. Murid-murid memulai permainan sesuai peraturan berikut: Murid-murid meletakkan tanda pemain pada bagian “Mulai”. Pemain pertama mengambil satu kartu dari kantong label “Nomor” dan majukan langkah tanda pemainnya sebanyak yang dicantumkan kartu yang diambil dari kantong itu. Bila pemain berhenti pada bagian “Kartu”, pemain dapat menarik kartu dari kantong “Situasi”. Pemain membacakan yang tercantum dalam kartu itu dan menceritakan bagaimana seseorang dalam situasi tersebut bertindak bijaksana dan mengasihi daripada bertindak memberontak. Kembalikan kartu pada kantong. Pemain secara bergiliran mengambil kartu dan memajukan tanda pemainnya. Pemain yang mencapai garis “Selesai” terlebih dahululah yang menjadi pemenangnya. Aktivitas 2 Figura Foto Yang Berisikan Ayat Hafalan Murid-murid membuat figura foto sebagai hadiah yang menampilkan isi ayat hafalan untuk dihafalkan. Bahan: Alkitab Papan poster Penggaris Pena dengan ujung yang runcing Gunting Solatip Kertas Stabilo (Pilihan: Foto yang muat pada figura yang memperlihatkan foto keluarga atau teman, atau stiker hiasan yang kecil). Persiapan: Potonglah 2 lembar papan poster dengan ukuran 6 x 4" (15 x 10 cm) untuk masing-masing murid. Bila Anda mengira bahwa murid-murid akan mengalami kesulitan dalam membuat lubang di tengah-tengah figura foto itu, bantulah untuk membuatkannya. Anda boleh membuat lubang tersebut berbentuk oval, persegi panjang atau berbentuk hati seperti yang diilustrasikan berikut. Potonglah kardus dengan bentuk pasak untuk membuat kaki figura yang dapat menahannya seperti sketsa berikut. 18 Anak Domba Allah Petunjuk: 1. Memperkenalkan aktivitas. Ayat Hafalan kita mengandung pesan yang penting. Kita akan membuat figura foto yang dapat diberikan kepada anggota keluarga untuk mengingatkan mereka. Tuhan menginginkan kita untuk patuh 2. Membuat figura: Tunjukkan contoh figura foto. Siapkan untuk masing-masing murid 2 kardus yang telah dipotong berbentuk persegi panjang. (Bila Anda melubangi figura tersebut sebelumnya, berikan kepada masing-masing murid satu yang telah dipotong dan satu lagi yang belum dipotong). Bantulah muridmurid untuk secara hati-hati melubangi figura. Mintalah murid-murid untuk menuliskan ayat dari Ams. 14:16 ke dalam figura mereka, kemudian hiasilah figura dengan mempergunakan pena dan stiker. Rekatkan kardus yang keras ke bagian belakang figura dari pinggir sampai ke bagian bawah, biarkan bagian atas terbuka untuk memasukkan foto. Rekatkan bagian atas dari kardus dengan solatip (untuk kaki figura) ke bagian belakang figura seperti yang telah ditunjukkan pada sketsa berikut. Lipat ke belakang hingga figura dapat berdiri. Bantulah murid-murid bila memang diperlukan. Anak Domba Allah 19 20 Anak Domba Allah Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Baik Hati 3 Kitab Bacaan: Luk. 10:25-37 Inti Pelajaran: Tetaplah perhatikan orang lain, sekalipun mereka kurang bersimpatik terhadapmu, adalah salah satu cara untuk menaati Allah dan bertumbuh sebagai anak-Nya. Tujuan Pelajaran: Memberi kesempatan kepada murid-murid untuk membandingkan perlakuan dari imam, orang Lewi, dan orang Samaria. Memotivasi murid-murid dalam memberi kasih kepada orang-orang yang sedang memerlukannya. Ayat Hafalan: “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.” (1 Yoh. 4:11) Latar Belakang Alkitab Yesus menceritakan perumpamaan ini untuk menggambarkan kasih yang tanpa pamrih. Pada waktu itu, ada rasa benci yang begitu mendalam di antara orang Yahudi dan orang Samaria. Orang Yahudi merasa diri mereka sebagai keturunan dari Abraham yang sesungguhnya, dan memandang orang Samaria sebagai bangsa campuran yang dihasilkan ketika orang Yahudi dari kerajaan utara menikahi orang-orang dari bangsa lain setelah pembuangan Israel. Sebagai akibatnya, sebagian besar dari orang Samaria mengalami perlakuan yang tidak selayaknya. Perumpamaan ini mengingatkan kita akan contoh tentang kasih yang tanpa pamrih. Tanpa belas kasihan-Nya, kita dapat menjadi orang-orang yang tanpa harapan seperti pejalan yang terluka yang ditinggali mati seorang diri. Bersyukurlah, Yesus datang untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita. Seperti pejalan itu, kita tidak berhak untuk menerima keselamatan. Kasih Allah bukanlah diterima, tetapi diberikan dengan cuma-cuma. Anak Domba Allah 21 Dari perumpamaan ini, kita dapat mempelajari 3 prinsip penting mengenai mengasihi sesama, yaitu: 1. Kurangnya kasih seringkali mudah untuk dibenarkan, sekalipun tidak pernah benar. 2. Sesama manusia adalah siapa saja dari bangsa manapun atau latar belakang sosial manapun yang membutuhkan. 3. Kasih berarti melakukan sesuatu untuk mencapai keperluan orang lain. Di manapun kita tinggal, pastilah ada orang-orang di dekat kita yang sedang memerlukan kasih kita. Tidak ada alasan menolak ketika kita dimintai bantuan. Berdoalah agar kasih Allah akan senantiasa mengalir melalui diri Anda dan murid-murid kepada orang-orang yang sedang memerlukan kasih yang tanpa pamrih itu. Mengenai Murid Anda Murid-murid dengan usia 10 tahun ke atas cenderung belum dapat memahami orang lain, tetapi sebaliknya, justru sedikit lebih suka memperhatikan diri sendiri. Kebaikan kecil adalah suatu kebajikan yang berpengaruh yang perlu dikembangkan dalam diri semua murid di kelas Anda. Pelajaran hari ini akan membantu mengembangkan kualitas diri murid-murid. Kebaikan pun saling berhubungan dengan kepekaan dan keberanian. Pada usia seperti sekarang ini, beberapa murid telah belajar menjadi seorang penolong dan memikirkan orang lain. Beberapa di antaranya mempunyai hasrat untuk membantu orang lain, tetapi mereka masih kurang berani untuk memulainya. Sayangnya, ada pula murid yang belum mempunyai rasa kasih dan perhatian bagi orang lain. Banyak di antaranya tampak menyerupai jagoan atau anak-anak yang jahat. Mereka menggodai yang lainnya atau menolak untuk membantu orang-orang lain yang sedang membutuhkannya. Kadang tingkah laku ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian murid belum pernah diajarkan tentang kepekaan dan kebaikan. Jadi, suasana dalam kelas hendaklah diatur dengan hati-hati. Untuk memotivasi murid-murid menjadi peka dan baik diperlukan lingkungan yang tetap lembut dan penuh kasih dalam kelas dan sediakan berbagai contoh yang jelas dan tepat untuk perihal keramahan, kebaikan, dan kesopanan. Perhatikan perkataan dan perbuatan yang Anda gunakan terhadap murid-murid dan terhadap orang lain di luar kelas, karena murid-murid akan belajar dan meniru dari apa yang mereka lihat dan dengar. Bila Anda melakukan kesalahan dalam perkataan atau perbuatan, mengakulah dan segeralah minta ma'af kepada murid-murid. Jelaskan akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan dan perkataan Anda yang tidak sensitif (contohnya: menyakiti perasaan seseorang). Jangan ragu untuk selalu memberikan pujian terhadap setiap perbuatan dan perkataan positif yang murid-murid lakukan di kelas maupun di luar kelas. Sediakan banyak skenario untuk didiskusikan bersama. Gunakan permasalahan yang menyangkut ketidaksensitifan, kekejaman, penolong, kebaikan, atau hal lainnya untuk dievaluasikan sebagai bahan diskusi kelompok. Mintalah murid-murid untuk merenungkan cara menyatakan kebaikan dan kasih dalam skenario. Sebagai tambahan, sediakan kesempatan untuk menanamkan ide-ide tersebut dalam gereja, atau melalui kunjungan ke panti asuhan. Dengan melakukan ini, mereka akan terbiasa untuk berpikir pada tingkat yang lebih mendalam, yaitu tingkat yang menyangkut pengertian kasih terhadap sesama manusia - sebuah kebajikan yang Kristus telah perintahkan untuk kita kejar. 22 Anak Domba Allah Pemanasan Bahan: Alkitab Selembar kertas besar Pena Isolasi Persiapan: Tuliskan ayat yang terdapat dalam 1 Yoh. 4:11 di atas selembar kertas. Pada bagian yang tersisa, tuliskan kata “KASIH” dalam huruf cetak. Rekatkan selembar kertas itu pada dinding pada ketinggian, di mana murid-murid dapat menggapainya dengan mudah. Petunjuk/Percakapan: Ayat Alkitab kita hari ini adalah tentang kasih. Marilah kita baca bersamasama ayat tersebut dari lembar poster. Mengapa ayat ini mengatakan kita harus mengasihi sesama manusia? (Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.) Dalam kata “kasih”, tuliskan atau gambarkan cara-caramu yang menunjukkan kasih Allah kepada orang lain. Beberapa ide mungkin meliputi: Memperhatikan orang sakit, memberi penghiburan kepada mereka yang sedang berduka, atau memberikan sebuah hadiah bagi seseorang yang mungkin kurang bersimpati terhadapmu. Bekerja samalah untuk mengisi keempat huruf itu. Kita akan membagikan contoh pada bagian pelajaran berikutnya. Cerita Alkitab Bukankah tidak selalu mudah untuk menunjukkan kasih terhadap orang lain? Lebih mudah bila dalam keadaan baik dan tidak terlalu sibuk dan orang itu pun mengasihi kita. Apakah yang biasanya terjadi bila kita sibuk atau dalam keadaan yang kurang baik? Ketika seseorang kurang bersimpati terhadap kita? Ketika merasa takut, bila seseorang akan mentertawakan kita? Hari ini, kita akan mendengar sebuah cerita yang Yesus katakan kepada seseorang yang mengira dirinya dapat menunjukkan kasih pada saat yang mudah. 1. Seorang ahli Taurat menanyakan Yesus a. Seorang ahli Taurat pergi untuk menemui Yesus. i. Ahli Taurat ini bertanya kepada Yesus, “Apakah yang aku harus lakukan agar beroleh hidup yang kekal? ii. Yesus bertanya kepada ahli Taurat itu, "Apakah yang dikatakan oleh hukum Taurat?" b. Ahli Taurat ini kembali bertanya tentang siapakah yang dimaksud dengan sesamanya manusia. i. Yesus mengetahui bahwa ahli Taurat ini tidak selalu menunjukkan kasih. ii. Yesus membantu ahli Taurat ini dengan menceritakan sebuah perumpamaan agar ia memahami mengapa dirinya harus selalu menunjukkan kasih. Anak Domba Allah 23 2. Serangan yang mengejutkan a. Seorang Yahudi sedang melakukan perjalanan turun dari Yerusalem ke Yerikho. i. Ia diserang dan dipukuli oleh para penyamun. ii. Mereka mengambil seluruh yang ada padanya. b. Para penyamun meninggalkan orang itu seorang diri dalam keadaan sekarat. 3. Imam dan orang Lewi a. Seorang imam Yahudi melalui jalan itu. Ia melihat orang yang terluka itu tetapi menyeberang jalan tanpa menolongnya. b. Lalu, orang Lewi pun melalui jalan itu. Orang Lewi itu pun tidak menolongnya. 4. Orang Samaria yang baik hati menolong Seorang Samaria melalui jalan itu. a. Kebanyakan orang Yahudi dan orang Samaria saling membenci. b. Orang Samaria merasa kasihan terhadap pejalan yang terluka itu. 5. Semalam di penginapan a. Orang Samaria membawa orang yang sedang terluka itu ke sebuah penginapan dan menjaganya. b. Keesokan harinya, orang Samaria membayar ke pemilik penginapan itu uang lebih untuk biaya perawatan orang yang terluka itu. 6. Yesus menanyakan sebuah pertanyaan a. Yesus bertanya kepada ahli Taurat itu, "Yang manakah di antara orangorang itu yang telah menunjukkan tindakan sesama manusia?" b. Ahli Taurat itu menjawab, "Orang yang telah menunjukkan kebaikan terhadap orang yang terluka." c. Yesus menyuruhnya untuk pergi dan melakukan hal yang serupa. Ada banyak makna penting dalam cerita ini. Dua orang yang pertama yang menyaksikan orang yang terluka itu adalah orang-orang yang rohani. Yang satu adalah seorang imam dan yang lainnya adalah seorang yang bekerja di bait Allah. Tidakkah kamu harapkan bahwa mereka bersedia merawat orang yang terluka itu? Orang yang ketiga adalah seorang Samaria, di mana orang Yahudi tidak bersikap simpati terhadapnya. Yesus tidak mengatakan secara jelas, tetapi orang yang dirampok dan dipukul itu mungkin seorang Yahudi, maka mungkin ia menganggap orang Samaria itu sebagai musuhnya. Tetapi justru, orang Samaria itu berhenti untuk menolongnya dan mengeluarkan sebagian uangnya tanpa ragu. 24 Anak Domba Allah Apakah maksudnya? Yesus menunjukkan bahwa orang yang menyebut dirinya baik tidak selalu melakukan kebaikan. Ia pun menunjukkan bahwa kita hendaklah berbuat baik kepada setiap orang, entahkah kita bersimpati atau tidak terhadapnya maupun sebaliknya! Untuk “mengasihi sesama seperti dirimu sendiri” tidaklah selalu mudah untuk dilakukan. Apakah kamu dapat berbuat baik kepada orang yang pernah menjahatimu? Apakah mudah untuk berbuat baik kepada seseorang yang belum kamu kenal? Orang Samaria itu tidak mengenali orang yang terluka itu, tetapi tetap menolongnya dan menunjukkan seberapa besar kasih yang ia punyai untuk orang-orang yang sedang membutuhkannya. Pertanyaan Diskusi Bicarakan tentang siapa sesama kita. Menurut kamu, dengan cara bagaimana dapat memperhatikan orang lain? Mengapa kita harus menaati perintah Allah untuk menunjukkan kasih terhadap orang lain itu? (Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita.) Bagaimana kamu dapat “pergi dan lakukan” seperti yang Yesus katakan kepada ahli Taurat itu? Kadang sulit untuk menunjukkan kasih kepada teman, dan tanpa kasih Allah lebih sulit lagi untuk mengasihi musuh kita. Bila benar-benar mengasihi Allah, kamu akan menunjukkan kasih kepada orang lain. Kamu tidak dapat melakukannya dengan kekuatan sendiri, tetapi Allah akan memberimu kuasa. Bagaimana kamu dapat menunjukkan kasih pada minggu ini? Menunjukkan kasih mungkin memerlukan pengorbanan - uang, waktu, berbagi, memberi, dan seterusnya. Siapa sesamamu manusia? Siapapun yang dapat kamu tolong adalah sesamamu manusia - teman atau musuh dalam masalah. Menunjukkan kasih dan kebaikan adalah bukti bahwa kamu benar-benar mengasihi Allah. Allah mengasihi setiap manusia di dunia ini apapun rasnya atau kebangsaannya, dan Ia menginginkan anak-anak-Nya untuk melakukan hal yang sama. Mengulang 1. Apakah yang terjadi pada pejalan dalam cerita hari ini? (Ia dipukul oleh para penyamun dan ditinggalkan seorang diri dalam keadaan sekarat di pinggir jalan.) 2. Siapakah yang tampaknya lebih memungkinkan untuk menolong pejalan yang terluka itu? (Imam dan orang Lewi.) 3. Mengapa mereka? (Karena mereka adalah para pemimpin orang Yahudi yang rohani yang mengajarkan hukum Allah tentang mengasihi orang lain.) Anak Domba Allah 25 4. Siapakah yang tampaknya lebih tidak memungkinkan menolong pejalan yang terluka itu? (Orang Samaria.) 5. Mengapa? (Karena pejalan itu mungkin seorang Yahudi, sementara orang Samaria dibenci oleh orang Yahudi.) 6. Bagaimana sang imam memperlakukan pejalan yang terluka itu? (Meninggalkannya di pinggir jalan.) 7. Bagaimana orang Lewi memperlakukan pejalan yang terluka itu? (Meninggalkannya di pinggir jalan.) 8. Bagaimana orang Samaria memperlakukan pejalan yang terluka itu? (Ia membersihkan luka-lukanya, membawanya ke sebuah penginapan dan menggunakan uangnya sendiri untuk menolongnya.) 9. Siapakah dalam cerita ini yang menaati hukum Allah tentang mengasihi sesama? (Orang Samaria.) 10. Apakah yang Yesus inginkan agar ahli Taurat itu melakukannya? (Menunjukkan kasih terhadap orang-orang seperti apa yang orang Samaria itu lakukan.) Temuan Alkitab Menunjukkan Kasih “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Yesus menghendaki kita untuk melakukan satu hal yang terpenting, yaitu mengasihi sesama manusia. Apakah kamu menemukan kemudahan atau kesulitan dalam menunjukkan kasihmu terhadap orang lain? Lengkapilah daftar berikut. Mulailah dengan menuliskan satu per satu anggota keluarga dan teman di kolom yang pertama. Lalu, tempatkan tanda benar sesuai untuk setiap nama. 26 Anak Domba Allah Aktivitas 1 Sesama Manusia Yang Baik Akankah kamu menjadi sesama yang baik dengan melengkapi puisi berikut? Pilihlah kata-kata yang senada dari dalam kurung untuk mengisi bagian yang kosong. (ditemukan, mengatasi, rumah, sebelum, sahabat, dapat, bertemu, jalan, senyuman, sementara) Sesamamu adalah seorang yang kebetulan kamu __________. Di tempat bermain, atau toko, atau di __________. Ia adalah seseorang yang perlu __________ yang akrab. Atau seorang yang butuh sesamanya agar dapat bermain dengannya untuk __________ waktu. Seorang yang butuh pertolongan ketika hewan peliharaannya tidak dapat __________. Atau seorang baru dan butuh pertolongan untuk __________. Sesama manusia adalah seseorang yang mungkin tinggal di sebelah __________. Atau mungkin seseorang yang kamu belum pernah __________. Sesama kita adalah __________ kita. Dan patut menolongnya kapanpun kita __________. Kode Kebaikan Apakah kebaikan terbesar yang Anda dapat lakukan bagi orang lain? Tebaklah kode kata-kata ini untuk menemukan jawabannya! ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___!! Anak Domba Allah 27 Aktivitas 2 Cara Sesama Manusia Temukan caramu dengan menghubungkan sesama yang baik dengan sebuah garis. Berilah warna pada gambar bila kamu berkesempatan untuk itu. 28 Anak Domba Allah Aktivitas Pilihan Menceritakan Perumpamaan Orang Samaria Yang Baik Hati Dengan Boneka Yesus menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati untuk membantu orang banyak memahami bahwa mengasihi “sesama”-mu itu berarti memperhatikan orang-orang tanpa mempedulikan latar belakang mereka. Buatlah beberapa boneka dari telur dan gunakan boneka tersebut untuk mempertunjukkan perumpamaan ini. Bahan: 7 telur matang Spidol yang tahan air Petunjuk: 1. Cuci dan keringkan semua telur matang itu. 2. Gunakan spidol untuk melukiskan wajah pada permukaan telur. 3. Lihatlah ilustrasi untuk beberapa macam wajah yang menggambarkan macam karakter dalam perumpamaan itu. Gerakan telur yang ada, sementara Anda menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati itu. Anak Domba Allah 29 30 Anak Domba Allah Perumpamaan Tentang Perjamuan Besar 4 Kitab Bacaan: Luk. 14:1,16-24 Inti Pelajaran: Mengingatkan agar jangan membuat alasan apapun untuk tidak menerima undangan Tuhan dan menggambarkan kasih Tuhan bagi semua orang. Tujuan Pelajaran: Memotivasi murid-murid untuk giat memasuki kerajaan surga, menikmati hidup yang kekal. Ayat Hafalan: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why. 3:20) Latar Belakang Alkitab Yesus menggunakan sebuah perjamuan untuk memberi gambaran tentang kerajaan surga. Dalam cerita ini, beberapa orang menerima undangan untuk hadir dalam perjamuan seorang teman. Tetapi ketika waktu perjamuan tiba, mereka tibatiba memberi alasan untuk tidak dapat hadir, yaitu persetujuan bisnis, kepemilikan materi, dan hubungan pribadi. Jadi, tuan rumah memberikan tempat tamu-tamu itu kepada orang lain, termasuk bagi orang yang buta, yang pincang dan yang miskin. Suatu pandanga bahwa orang yang non-Yahudi dapat diundang ke dalam kerajaan Allah sungguhlah hal yang mengejutkan bagi para orang Farisi yang sombong yang mengikuti hukum Taurat untuk mendapatkan kesukaan dari Tuhan. Kita pun dapat menolak atau menunda jawaban atas undangan Tuhan, dan memberikan alasan-alasan yang mungkin kedengarannya masuk akal, seperti pekerjaan, tanggung jawab keluarga, keperluan keuangan, atau yang lainnya. Tetapi yang perlu diingat demikian adalah undangan Tuhan merupakan hal terpenting dalam hidup kita, sekalipun waktunya tidak tepat. Anak Domba Allah 31 Mengenai Murid Anda Mudah bagi murid-murid untuk menemukan sejumlah alasan untuk tidak menghadiri kebaktian Sabat di gereja, di antaranya ada tugas sekolah yang harus diselesaikan, pesta ulang tahun yang harus dihadiri, film kartun yang harus ditonton, dan masih banyak lagi. Bersyukurlah, murid-murid masih muda usianya dan orangtua mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap mereka. Intervensi orang tua seringkali menjadi fungsi yang besar dalam kehadiran murid-murid setiap minggunya di gereja. Sekalipun demikian, ketika bertambah dewasa, sudah tentu mereka tidak memerlukan lagi paksaan dari orangtua untuk menghadiri kebaktian di gereja, apakah mereka akan tetap berkebaktian seperti sebelumnya atau akankah mereka membuat sejumlah alasan untuk tidak menghadirinya? Pelajaran hari ini akan membantu murid-murid memahami tentang betapa pentingnya dan perlunya menerima serta mengambil undangan yang Tuhan telah berikan kepada semua anak-Nya. Melalui pelajaran hari ini, cobalah diskusikan mengapa kita harus menghadiri kebaktian di gereja dan memusatkan pikiran, hati, dan perbuatan kita kepada Tuhan sebanyak mungkin. Tuliskan sejumlah sebab dan berkat yang biasanya mengikuti seseorang yang mempersembahkan waktu dan tenaganya bagi Tuhan. Diskusikan pula tentang mengapa kita kadang ingin melewatkan kebaktian Sabat (mungkin untuk tidur atau untuk menonton kartun pada hari Sabtu, atau berkumpul bersama teman, ataupun yang lainnya). Yakinkan bahwa murid-murid mengetahui bahwa Anda memahami dan dapat menyelami perasaan mereka yang berkeinginan melewati hari Sabat ketika imanmu sedang melemah. Pastikan untuk membagi beberapa alasan Anda untuk tidak melewati kebaktian Sabat dan mintalah murid-murid untuk mendiskusikannya agar mereka tetap menghadirinya. Bagikan kesaksian tentang bagaimana Anda mungkin pernah sesekali memikirkan untuk tinggal di rumah dan belajar pada hari Sabat, tetapi akhirnya menghadiri kebaktian juga, dan kemudian segala sesuatu menjadi indah karena Anda mendahulukan Tuhan. Renungkan beberapa contoh nyata yang dapat mencegah murid-murid untuk tidak mengabaikan undangan Tuhan. Kita harus berusaha sedapat mungkin untuk memasuki hari peristirahatan yang Tuhan telah sediakan kepada kita. Pemanasan Andaikan kamu mengundang aku ke rumahmu dan aku mengatakan bahwa diriku tidak dapat datang karena sedang kehilangan kancing celanaku. Kedengarannya seperti alasan yang bodoh, bukan? Dalam cerita Alkitab, kita akan mendengar sejumlah alasan yang dipergunakan orang banyak yang mungkin pula kedengarannya bodoh. Tuliskan sejumlah alasan yang bodoh yang pernah kamu dengar atau pergunakan dalam situasi yang berbeda. Sebutkan beberapa alasan terbodoh yang pernah kamu dengar. 32 Anak Domba Allah Cerita Alkitab 1. Yesus dan orang Farisi a. Yesus makan malam bersama dengan orang Farisi. i. Apakah Farisi itu? ii. Orang Farisi dan para tamunya mengawasi Yesus dengan seksama. b. Yesus mengatakan sebuah perumpamaan untuk membantu mereka memahami suatu pesan yang penting. 2. Rencana a. Seorang laki-laki mengundang banyak teman ke sebuah perjamuan. b. Perjamuan pada masa itu adalah perayaan yang besar. c. Perjamuan seringkali berlangsung beberapa hari lamanya. 3. Undangan a. Orang itu mengirim banyak undangan kepada teman-temannya dan mereka setuju untuk menghadirinya. b. Orang itu mulai merencanakan suatu perjamuan yang besar. 4. Telah tiba waktunya perjamuan besar dimulai a. Pada hari perjamuan itu, sang tuan rumah mengirim pesan kepada para tamu undangannya untuk segera menghadirinya. Pelayan itu pergi membawa pesan. b. Para tamu memberi alasan yang berbeda untuk tidak dapat menghadirinya. i. Seorang mengatakan bahwa ia perlu mencobai lembu kebiri yang baru dibelinya kemarin. ii. Seorang lainnya mengatakan bahwa ia terlalu sibuk karena baru saja menikah. 5. Tuan rumah yang kecewa a. Orang itu menyiapkan pestanya tetapi tidak ada tamu yang menghadirinya. b. Para pelayannya kembali dan memberitahukan berita sedih itu. 6. Para tamu undangan yang baru a. Orang itu menjadi gusar ketika mendengar bahwa teman-temannya tidak akan menghadiri perjamuannya. b. Orang itu memberi perintah baru kepada para pelayannya. i. Pelayan itu mengundang banyak orang seperti yang diperintahkan. ii. Tetapi masih ada tempat tersisa dalam perjamuan itu. Mereka mengundang siapa saja yang ingin menghadirinya. c. Yesus mengatakan perumpamaan ini untuk membuka pandangan orang Farisi dan para tamunya, sehingga memahami mengapa mereka tidak seharusnya membuat sejumlah alasan untuk mengabaikan undangan Tuhan untuk menjadi bagian dari keluarga besar-Nya. 32 Anak Domba Allah 33 Pertanyaan Diskusi Mengapa kita harus menghadiri kebaktian dan memusatkan pikiran, hati dan perilaku kita terhadap Tuhan? Apakah yang Alkitab katakan tentang tidak menguduskan hari Sabat? Beritahu murid-murid bahwa Tuhan seperti orang yang mengirimkan undangan untuk perjamuannya yang besar itu, demikianpun Tuhan menunjukkan kebaikan dan kasih kepada semua orang. Ia menginginkan agar kita dapat beristirahat pada hari Sabat dengan menghadiri kebaktian dan mendengarkan firman-Nya. Mengulang 1. Siapakah orang-orang pertama yang diundang ke perjamuan besar itu? 2. Alasan apa sajakah yang mereka berikan untuk menyatakan ketidakhadiran mereka? 3. Siapakah yang diundang kemudian? 4. Apakah yang dilakukan ketika mereka diundang? 5. Mengapa Yesus mengemukakan perumpamaan ini? 6. Apakah maksudnya ketika Yesus mengatakan bahwa Ia berdiri di depan pintu dan mengetuk? 7. Apakah yang kita harus lakukan agar sesuai dengan kehendak Yesus ketika Ia meminta untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya? Temuan Alkitab Mengapa Yesus Gunakan Perumpamaan Ini Untuk Mengajar Banyak Orang? Untuk melibatkan imajinasi para pendengar-Nya agar memahami kerajaan Allah, Yesus mengajar orang banyak dengan mempergunakan perumpamaan. Melalui bahasa kiasan dan ilustrasi yang menarik perhatian, Ia dapat mengajarkan hal-hal yang lebih mendalam daripada bila harus memberikan nasihat moral atau memotivasi mereka untuk belajar mematuhinya. Di antara kumpulan kecil dari pengajaran Yesus, terhitung terdapat lebih dari 40 perumpamaan. Perumpamaan Yesus melibatkan dua tingkatan makna. Dalam tingkatan makna yang pertama, Yesus menggunakan sejumlah karakter yang menggambarkan masyarakat pada zaman itu, dari pelayan, petani, pengembara, pengapit pengantin hingga raja. Untuk memberikan petunjuk tingkatan makna kedua yang lebih mendalam, Yesus seringkali menggunakan suatu persamaan, seperti “Kerajaan surga sama seperti…” atau menggunakan perumpamaan untuk menjawab suatu pertanyaan yang bersifat mencobai-Nya, seperti, “Siapakah sesamaku manusia?” Seringkali makna tingkat kedua ini haruslah dilengkapi oleh pendengar itu sendiri. 34 Anak Domba Allah Yesus mengetahui bahwa tidak semua orang akan tertarik terhadap perumpamaan atau pengajaran-Nya. Ia bahkan menggunakan perumpamaan untuk mengilustrasikan kenyataan ini, dengan menceritakan tentang seorang penabur yang menyebarkan benih di sebuah ladang. Kebanyakan benih itu tersebar dan hilang karena dimakan oleh burung-burung, jatuh di tanah yang berbatu-batu, atau di semak duri. Tetapi, benih yang jatuh di tanah yang baik, yaitu mereka yang mendengar dan menerima firman serta menghasilkan buah 30 kali lipat, 60 kali lipat, 100 kali lipat dari apa yang telah diterimanya. Untuk sebagian besar pendengar, perumpamaan itu adalah cerita pendek yang menimbulkan teka-teki dan kadang sulit untuk dipahami. Tetapi murid-murid Yesus menyimpannya dalam hati karena semua perumpamaan itu baik untuk kerohanian mereka. Aktivitas 1 Perumpamaan Tentang Sebuah Perjamuan Rapikan kata-kata dalam kurung untuk mengisi bagian yang kosong. Orang-orang ini diundang ke ___________ (meaaupnrj). Tetapi ketika saatnya telah tiba dimulai, mereka memberi sejumlah __________ (asalna) mengapa mereka tidak dapat menghadirinya. 1. Aku tidak dapat menghadirinya; aku baru saja membeli ___________. (natha) 2. Aku tidak dapat menghadirinya; aku ingin mencobai __________ (ulmbe) baruku. 3. Aku tidak dapat menghadirinya; aku baru saja __________. (nkemiha) Menurut kamu, apakah orang-orang yang tidak pergi ke perjamuan itu mempunyai alasan yang tepat? Mengapa atau mengapa tidak? Akhirnya, banyak orang lainpun diundang ke perjamuan itu sebagai gantinya. Dalam percakapan berikut, isilah menurut kamu apa yang mungkin dikatakan oleh orang-orang yang datang ke perjamuan itu. (Lihatlah pada Buku Aktivitas Murid) Anak Domba Allah 35 Aktivitas 2 Tuhan Tidak Menghendaki Kita untuk Mencari Alasan! Perhatikan sejumlah alasan berikut yang mungkin murid-murid berikan untuk tidak menerima undangan Tuhan menjadi bagian dari keluarga-Nya. Tariklah sebuah garis untuk menjodohkan setiap alasan dengan sebuah jawaban di sebelah kanan. Isilah bagian yang kosong dengan pendapatmu sendiri. 36 Anak Domba Allah Perumpamaan Tentang Orang Upahan 5 Kitab Bacaan: Mat. 20:1-16 Inti Pelajaran: Menunjukkan bahwa Allah itu murah hati. Tujuan Pelajaran: Membuat murid-murid mengetahui bahwa Allah dengan murah hatinya menawarkan anugerah keselamatan dan tunjukkan rasa syukur mereka oleh karena kasih Allah dalam doa. Ayat Hafalan: “Sebab kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada yang memegahkan diri." (Ef. 2:8-9) Latar Belakang Alkitab Perumpamaan ini bukan tentang upah tetapi tentang keselamatan. Keselamatan yang kita terima adalah anugerah yang Allah berikan dengan murah hati kepada kita. Kita tidak boleh merasa iri hati terhadap orang yang berpaling kepada Tuhan di saat-saat terakhir hidupnya, sebab sesungguhnya tidak seorangpun layak mendapatkan hidup yang kekal. Pemilik kebun anggur pada perumpamaan ini membayar setiap pekerja dengan jumlah sama besarnya, sekalipun ada yang bekerja lebih lama daripada lainnya, sehingga membuat para pekerja awal menjadi geram. Tetapi pemilik kebun anggur ini mengingatkan para pekerja itu bahwa ia membayar mereka sesuai jumlah yang telah dijanjikan sebelumnya. Apa yang pemilik kebun anggur lakukan terhadap para pekerjanya menunjukkan kasih Allah kepada kita. Allah mengasih kita semua tanpa memandang sedikit atau banyak hal yang telah kita pikir dan perbuat bagi-Nya. Penyamun yang disalib bersama dengan Yesus (Luk. 23:40-43) akan berada bersama dengan kumpulan orang yang telah percaya dan melayani Allah bertahuntahun sebelumnya. Apakah kamu akan tersinggung karena keramahan Allah menerima orang hina, orang terbuang dan orang berdosa yang telah berbalik kepada-Nya untuk mendapat pengampunan? Kita tidak seharusnya merasa iri hati terhadap apa yang Allah berikan kepada orang lain. Anak Domba Allah 37 Mengenai Murid Anda Pelajaran hari ini mengemukakan tentang kebutuhan murid-murid pada usia perkembangan mereka saat ini, yang berusaha keras menemukan rasa keadilan pada situasi sekitar mereka. Tiap hari di sekolah, mereka diberikan pandangan tentang kejujuran, persamaan dan keadilan. Inilah konsep penting yang muridmurid harus pelajari di sekolah, sehingga mereka kelak akan mengetahui bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana memperlakukan orang lain dan sebaliknya. Untuk hal ini, murid-murid hendaklah dibuat jelas berkenaan dengan keadilan Allah. Mereka harus belajar bahwa terdapat perbedaan antara Allah dengan manusia oleh sebab kasih dan kemurahan-Nya yang besar terhadap kita. Perumpamaan para pekerja kebun anggur dan anak yang hilang akan membantu murid-murid mengerti tentang kasih dan kemurahan hati Allah. Dalam hal ini, perumpamaan anak yang hilang mungkin akan lebih efektif karena murid telah mempelajari cerita tersebut sebelumnya dan mungkin telah merenungkannya. Buatlah murid-murid saling berbagi pandangan tentang kedua perumpamaan tersebut. Letakkan diri Anda pada posisi orang yang diperlakukan tidak adil dan cobalah berpikir sebagaimana Allah berpikir. Setelah berdiskusi, gambarannya akan terbaca sebagai berikut: Pandangan manusia mengenai perumpamaan anak yang hilang: 1. Masakan ia dapat meninggalkan ayahnya seperti itu? 2. Beraninya ia kembali kepada ayahnya setelah memperlakukannya seperti itu? Mengapa sang ayah masih bersikap baik terhadapnya, padahal anak bungsunya itu tidak tahu berterima kasih? Bagaimana dengan anak sulungnya yang berkelakukan baik? Mengapa sang ayah tidak membuatkan pesta baginya? Pandangan Allah mengenai perumpamaan anak yang hilang: 1. Anakku, mengapa kamu pergi seperti itu? Apakah engkau tidak tahu betapa ganasnya kehidupan di luar tanpa Aku? 2. Pulanglah, Aku mau mengampunimu. Aku mengasihimu dan ingin engkau bahagia seperti anak-anak-Ku lainnya. Anak-Ku, engkau telah kembali! Selamat datang! Marilah bergembira bersama dengan seluruh anak-Ku. Dengan aktivitas pembuka seperti ini, murid-murid akan mulai memahami mengapa Allah bersikap begitu murah hatinya terhadap manusia yang perbuatannya sulit untuk kita terima atau pahami. Allah mengasihi kita semua. Kita tidak dapat mengadu maupun mengeluh, ketika Ia menunjukkan kasih dan kemurahan hati terhadap orang berdosa, karena bila demikian berarti kita merasa layak mendapatkan rahmat Allah, padahal kita pun adalah orang berdosa, yang tentu saja tidak layak. 38 Anak Domba Allah Pemanasan Pikirkan seseorang yang kamu anggap ia begitu penting bagimu. Mengapa demikian? Apakah yang membuat seseorang penting bagi orang lain dan bagi Tuhan? Banyak orang masih meyakini pandangan berikut, yaitu seseorang lebih berarti daripada Tuhan oleh sebab perbuatan mereka. Pelajaran kita mengisahkan bagaimana Yesus menolong manusia untuk memahami bahwa setiap orang itu penting dan kemurahan kasih Allah itu bagi setiap orang, tidak peduli siapa dan apa perbuatan mereka. Bayangkan seseorang telah berjanji memberimu 50 ribu rupiah, tetapi kamu harus bekerja padanya selama 5 jam. Lalu, kamu mengetahui bahwa orang itu pun memperlakukan orang lain dengan macam pekerjaan dan bayaran yang sama denganmu hanya untuk waktu kerja 1 jam lamanya. Bagaimanakah perasaanmu? Dalam pelajaran hari ini, kita akan mendengan situasi yang serupa. Cerita Alkitab 1. Yesus memberikan perumpamaan a. Yesus menjelaskan bahwa Allah harus lebih penting bagi manusia daripada segala hal yang mereka punyai ataupun perbuat. b. Petrus menanyakan upah yang akan diperoleh sebagai pengikut Yesus. Yesus memberikan perumpamaan untuk menjelaskan kemurahan Allah. 2. Memberi upah kepada pekerja pertama a. Pagi-pagi benar, pemilik kebun pergi ke pasar untuk mengupah orang yang akan bekerja di kebun anggurnya. Ia setuju membayar mereka dengan bayaran satu dinar sehari. b. Orang-orang itu menerima tawaran tersebut. 3. Perlu tambahan pekerja lainnya a. Pukul 9 pagi, pemilik kebun menambah jumlah pekerjanya. b. Siang hari, pemilik kebun pergi keluar dan menambah jumlah pekerjanya. 4. Dibutuhkan lebih banyak lagi pekerja a. Pukul 3 petang, pemilik kebun keluar dan menambah jumlah pekerjanya lagi. b. Pukul 5 petang, pemilik kebun keluar dan menambah jumlah pekerjanya lagi. 5. Saat pembayaran upah a. Setiap pekerja menerima upah yang sama i. Pekerja yang bekerja dari pukul 5 petang mendapat satu dinar. ii. Pekerja yang bekerja dari pukul 3 siang mendapat satu dinar. iii. Pekerja yang bekerja dari siang hari dan dari pukul 9 pagi pun mendapat satu dinar. b. Ia membayar kepada setiap pekerja satu dinar, tidak peduli berapa lamanya mereka telah bekerja. Anak Domba Allah 39 6. Makna dari perumpamaan ini Yesus mengisahkan perumpamaan ini untuk menjelaskan kemurahan hati Allah. a. Manusia tidak berupaya mendapatkan kasih Allah sebagai hasil dari apa atau bagaimana mereka telah perbuat. b. Pemberian kepada barangsiapa yang percaya Yesus dan yang menerima baptisan, maka segala dosa mereka akan diampuni dan beroleh upah hidup yang kekal bersama dengan-Nya. Pertanyaan Diskusi Mengapa semua pekerja menerima bayaran yang sama? (Yesus ingin mengajarkan bahwa manusia tidak berupaya mendapatkan kasih Allah dengan apa atau bagaimana yang mereka telah perbuat.) Apakah yang Yesus ajarkan tentang kasih Allah? (Allah adalah murah hati; kita tidak dapat berupaya mendapat kasih Allah, karena hal itu adalah anugerah yang diberikan dengan cuma-cuma.) Apakah berarti kita tidak peduli untuk berbuat baik ataupun jahat? (Bukan; maksudnya adalah Allah akan selalu adil dan bermurah hati.) Apakah maksudnya beriman kepada Allah itu? (Menaruh kepercayaan dan meyakini sepenuhnya bahwa Allah itu nyata dan firman-Nya adalah benar.) Bila manusia tidak dapat berupaya mendapatkan kasih Allah, mengapa kita mencoba berbuat hal yang baik? (Untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas segala kemurahan dan kasihNya.) Kita tidak dapat menemukan sendiri jalan menuju ke surga, sebab tidak peduli terhadap apa yang telah dilakukan, kita tidak akan pernah menjadi sempurna. Akan tetapi, Allah itu murah hati dan mengasihi kita semua. Melalui Yesus, segala dosa kita telah diampuni, bahkan Ia memberi anugerah kepada kita untuk tinggal bersama dengan-Nya selamanya. Mengulang Isilah tempat yang kosong: “Adapun hal kerajaan surga sama seperti seorang t__________ (tuan rumah) yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk k__________nya. (kebun anggur) Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sed__________ (dinar) sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul s__________ (sembilan) pagi, ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kub__________ (berikan) kepadamu. Dan merekapun pergi. 40 Anak Domba Allah Kira-kira pukul d__________ (dua belas) dan pukul t__________ (tiga) petang, ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul l__________ (lima) petang, ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu ini m__________ (menganggur) saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang yang m__________ (mengupah) kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam, tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerjapekerja itu dan bayarkan u__________ (upah) mereka, mulai dengan mereka yang masuk t__________ (terakhir) hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka dari yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu d__________. (dinar) Kemudian, datanglah mereka yang masuk terdahulu sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau m__________ (menyamakan) mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak a__________ (adil) terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah, aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang t__________ (terdahulu) dan yang terdahulu menjadi yang t__________. (terakhir) Temuan Alkitab Kasih Kita Sehari-hari Bacalah ayat Alkitab tentang kasih (kemurahan hati) tiap-tiap hari dalam bulan ini. Setelah menyelesaikannya, berilah warna pada gambar hati yang dimaksud dengan cerita tersebut. 1. 4. 7. 10. 13. 16. 19. 22. 25. 28. 31. Ams. 10:12 Yoh. 13:34-35 Rm. 8:28 1 Kor. 13:4 Ef. 3:17 Mat. 22:39 Mat. 5:44 2 Pet. 1:7-8 1 Yoh. 4:10 1 Yoh. 4:18 Ef. 3:19 2. 5. 8. 11. 14. 17. 20. 23. 26. 29. Kol. 2:2 Yoh. 15:13 Yoh. 14:23 Ams. 17:9 1 Kor. 13:8 1 Kor. 13:13 Ibr. 13:1 1 Yoh. 4:7 1 Yoh. 4:11 Yoh. 3:16 3. 6. 9. 12. 15. 18. 21. 24. 27. 30. Yer. 31:3 Rm. 13:10 1 Kor. 13:3 Mrk. 12:30 1 Kor. 16:14 1 Pet. 1:22 1 Pet. 4:8 1 Yoh. 4:8 1 Yoh. 4:12 Rm. 5:8 Anak Domba Allah 41 Aktivitas 1 Allah Itu Murah Hati Allah tidak mengasihi kita berdasarkan apa yang telah disumbangkan atau bagaimana baiknya diri kita. Alkitab mengatakan bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia melalui iman, bukan dari diri sendiri: Keselamatan adalah pemberian Allah, bukan diperoleh dari usaha seseorang, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat memegahkan atau menyombongkan diri. Letakan huruf B bila kalimatnya benar Letakan huruf S bila kalimatnya salah Allah mengasihiku... __________ hanya bila aku menolong orang lain __________ hanya bila aku sering menyanyikan pujian __________ oleh karena rupaku __________ oleh karena kesopananku __________ bahkan aku seorang berdosa __________ dan bahkan mati untukku 42 Anak Domba Allah Aku berbuat baik... __________ agar Allah lebih mengasihiku __________ untuk membalas kasih Allah yang besar __________ sebab kasih Allah membantuku menjadi lebih serupa dengan Dia __________ agar dosaku diampuni Sekarang tuliskan doamu sendiri untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang murah. Kasih Allah itu... ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ Aktivitas 2 Permainan Ayat Hafalan Bahan: Alkitab Papan poster Kartu indeks kecil, Pena Persiapan: Tuliskan Efesus 2:8-9 pada papan poster. Gambarlah sebuah kotak seukuran kartu indeks di sekeliling kata-kata berikut: “anugrah”, ”diselamatkan”, “iman”, “pemberian”, “Allah”, “bekerja”, “bermegah diri”. Pada kartu indeks itu, tuliskan berikutnya dengan sebuah kata pada satu kartu dan arti yang dimaksud pada kartu lainnya (akan ada 14 kartu jadinya) Anugrah Diselamatkan Iman Hadiah Allah Kerja Bermegah diri kebaikan Allah dilepaskan dari kesalahan dan kuasa dosa percaya pada Allah sesuatu yang diberikan cuma-cuma Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta melakukan perbuatan yang baik menyombongkan diri Petunjuk: 1. Satu kelompok membaca Ef. 2:8-9 dengan nyaring pada bagan yang telah Anda siapkan. Letakan bagan mendatar di atas sebuah meja. Letakan kartu berisi arti pada bagan yang menutupi kata-kata yang mereka artikan. Bacakan ayat tersebut sekali lagi, ucapkan definisinya sebagai ganti kata-kata yang ditutupi. 2. Bermain konsentrasi: Aduklah kartu kata-kata dan kartu arti. Letakan terbalik di atas meja. Pemain pertama membuka 2 kartu. Bila kartu kata-kata dan kartu artinya cocok, maka pemain boleh menyimpannya dan mencoba lagi. Bila tidak cocok, maka pemain meletakan kembali kartu dalam keadaan terbalik dan pemain berikutnya membuka 2 kartu lagi. Mainkan terus hingga seluruh kartu terambil. Pemain yang mendapat kartu paling banyaklah yang menang. Anak Domba Allah 43 44 Anak Domba Allah Lazarus Bangkit Dari Kematian 6 Kitab Bacaan: Yoh. 11:1-45 Inti Pelajaran: Yesus menunjukkan kuasa-Nya dan peduli terhadap sahabat-Nya, Maria dan Marta dengan membangkitkan saudara mereka, Lazarus dari kematian. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid tahu bahwa Yesus berkuasa atas kehidupan dan kematian seperti halnya mengampuni dosa karena Ia adalah Pencipta kehidupan. Ayat Hafalan: Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” (Yoh. 11:25-26) Latar Belakang Alkitab Desa Betania berjarak kira-kira 2 mil jauhnya di sebelah timur Yerusalem ke arah Yerikho. Yesus sedang mengabarkan injil di sebuah desa, di seberang sungai Yordan. Kemungkinan Yesus berada di Berea, ketika Ia mendengar kabar bahwa Lazarus sedang sakit. Yesus tidak segera pergi, tetapi sengaja menunda 2 hari lagi sebelum kembali ke Yudea. Ia mengetahui bahwa Lazarus pasti telah meninggal ketika tiba di Betania, tetapi kematian Lazarus justru akan memberi kesempatan untuk mengadakan mujizat besar. Yesus mengasihi keluarga Lazarus dan sering tinggal bersama dengan mereka. Ketika Yesus menyaksikan tangisan dan ratapan dari anggota keluarga lainnya, Ia pun terharu dan menangis. Ia mungkin menunjukkan rasa empati atas kesedihan mereka, atau mungkin pula atas ketidakpercayaan mereka. Tetapi yang pasti bahwa Yesus memahami dan peduli terhadap perasaan dukacita mereka. Kuburan Lazarus adalah sebuah gua yang dipahat di lereng bukit batu kapur. Kuburan itu biasanya cukup lebar untuk dilalui orang. Beberapa mayat biasanya ditempatkan dalam satu kubur. Setelah acara penguburan, sebuah batu yang besar digulingkan untuk menutup jalan masuk ke kubur itu. Anak Domba Allah 45 Mengenai Murid Anda Ketika kita mengalami kesulitan dan berseru kepada Allah, seperti yang Maria dan Marta lakukan sebelum saudara mereka meninggal, kadang situasi sepertinya bertambah buruk sebelum akhirnya membaik. Yesus sengaja menunda keberangkatan-Nya hingga Lazarus meninggal. Maria dan Marta belum dapat memahami alasan Yesus menunda keberangkatan-Nya itu. Sebenarnya, Yesus berlaku demikian adalah untuk kebaikan sahabat dan murid-murid-Nya. Ia ingin menanamkan iman mereka terhadap kuasa Tuhan dan menunjukkan perhatianNya kepada mereka. Pada waktu yang Yesus telah tetapkan, Ia menunjukkan bahwa diri-Nya berkuasa atas kematian itu sendiri. Dalam situasi yang tampaknya mustahil sedang kita hadapi, Allah ingin menopang kita dengan kuasa dan kasih-Nya. Sebagaimana Yesus pernah mengingatkan Marta, bahwa Ia dapat mengadakan perubahan dan mengatasi keadaan yang terburuk sekalipun, demikianlah Allah berjanji untuk memperbarui kekuatan kita (Yes. 40:31) dan memberi damai sejahtera yang melampaui akal (Yes. 26:3; Flp. 4:5-7), asalkan kita percaya dan menanti tindakan-Nya dengan penuh pengharapan. Yakinkan kembali murid-murid bahwa Allah akan membantu kita melalui saat yang terburuk sekalipun. Berdoalah bersama dengan murid-murid bahwa mereka akan mengingat keberadaan dan kasih Allah sebagaimana mereka bertumbuh dalam iman. Pemanasan Sebelum pelajaran dimulai, tuliskan kalimat ini: “Hari terburuk dalam hidupku adalah hari ketika ____________________“ pada selembar kertas. Lalu, perbanyak dan bagikan tulisan itu kepada murid-murid. Ketika pelajaran dimulai, mintalah murid-murid untuk mengisi bagian yang kosong (tuliskan jawabannya pada papan tulis). Tanyakan kepada mereka, “Pernahkah kamu merasa putus asa?" Mungkin kamu mengharapkan yang terbaik, tetapi keadaan tidak berjalan sesuai yang direncanakan. Mimpimu yang terburuk menjadi kenyataan! Mungkin engkau bertanya, “Bila Allah benar-benar mengasihi kita, mengapa Ia membiarkan hal ini terjadi?” Marilah kita lihat apa yang Alkitab katakan kepada kita. Cerita Alkitab 46 1. Yesus menerima kabar bahwa Lazarus sakit a. Yesus mengatakan kepada murid-Nya bahwa penyakit Lazarus tidak akan berakhir dengan kematian. b. Yesus mengatakan kepada murid-Nya bahwa hal ini terjadi untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. c. Yesus sengaja tinggal 2 hari lagi. 2. Yesus meminta murid-Nya pergi bersama-Nya ke Yudea a. Murid-Nya takut bila mereka akan dibunuh oleh orang-orang yang membenci Yesus. b. Yesus memberitahukan murid-Nya bila Lazarus telah mati. Anak Domba Allah 3. Marta menyambut Yesus a. Marta memberitahu Yesus bila saudaranya telah meninggal. b. Yesus mengatakan bahwa saudaranya akan bangkit. c. Marta mengira Yesus berbicara tentang kebangkitan di akhir zaman. d. Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” e. Marta mengatakan bahwa ia percaya Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. 4. Maria menyambut Yesus a. Maria datang menjumpai Yesus. b. Ia mengatakan bila saja Yesus berada di sini lebih awal, maka Lazarus tidak akan mati. c. Yesus menanyakan di mana mereka baringkan mayat Lazarus. d. Maria mengajak Yesus ke kubur Lazarus. e. Yesus menangis sebab Ia mengasihi Lazarus. 5. Lazarus dibangkitkan dari kematian a. Yesus memberi perintah untuk memindahkan batu dari jalan ke kubur itu. b. Yesus memberitahu Marta bahwa ia akan melihat kemuliaan Allah bila percaya sepenuhnya. c. Beberapa orang menggulingkan batu penutup jalan ke kubur itu. d. Yesus berdoa dan memerintahkan agar Lazarus keluar. e. Lazarus keluar dengan masih terbungkus kain kafan. f. Setiap orang menyaksikan kebesaran kuasa Yesus dan banyak yang menjadi percaya bila Yesus adalah Anak Allah. Pertanyaan Diskusi Menurut 1 Tes. 4:13-18, Paulus menyebutkan bahwa ketika Yesus datang, kita yang masih hidup dan tertidur di dalam Dia akan dibangunkan bersama untuk menjumpai Allah di angkasa. Oleh karena itu, benarlah adanya bahwa barangsiapa percaya kepada Yesus akan hidup, sekalipun ia telah meninggal. Bagaimana merasa yakin bila kita akan dapat diselamatkan pada akhir zaman? (Kita hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk menjadi seperti Yesus dengan senantiasa mematuhi perintah Allah, berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus, mengasihi Allah dan sesama, melakukan perbuatan baik, dan bersinar bagi Allah dengan mengabarkan injil. Dalam Ef. 3:20, dikatakan bahwa, “Allah sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata oleh kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita.”) Apakah maksudnya dapat mengukur sesuatu? (Kamu dapat menemukan berapa panjang atau berapa tinggi suatu benda atau berapa banyak benda itu. Bila sesuatu diukur, kita dapat melihat dengan tepat berapa banyak sesungguhnya jumlah benda itu. Kata “tak terukur” mempunyai maksud sebaliknya. Ada begitu banyak hal yang tidak dapat diukur; tidak ada jumlah banyaknya. Apakah yang ayat Alkitab katakan tentang yang tidak terukur itu? Yaitu: Kuasa Yesus yang tidak terukur.) Anak Domba Allah 47 Menurut ayat dalam Ef. 3:20, apakah maksudnya dengan “seperti yang ternyata oleh kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita?” (Biarkan murid-murid memberikan pendapat mereka masing-masing. Ingatkan bahwa kuasa Yesus bukanlah hanya untuk sesuatu yang kita inginkan atau impikan, tetapi bekerja pula setiap menitnya dan berlangsung setiap hari. Katakan pula bahwa Roh Kudus ada bersama dengan kita, memberi kuasa untuk tinggal dalam hidup yang dikehendaki oleh Allah. Bukan hanya kuasa Yesus yang tidak terbatas, Ia pun selalu siap menggunakan kuasa-Nya untuk menolong kita pada setiap situasi. Itu lebih mengherankan dan lebih ajaib dari apapun di dunia ini.) Mengulang Isilah bagian yang kosong: Menurut kitab Yohanes, Yesus sedang mengajar di seberang timur sungai Yordan ketika Ia mendapat berita bahwa kawan karib-Nya, Lazarus sedang sakit keras. Lazarus tinggal bersama dengan saudaranya, Maria dan Marta, di kampung Betania, dekat Yerusalem. Yesus sengaja tinggal selama __________ (dua) hari lagi sebelum akhirnya Ia berangkat menuju Betania. Ketika tiba di rumah sahabat-Nya itu, Lazarus telah berada dalam kubur __________ (empat) hari lamanya. Marta yang tahu akan kuasa penyembuhan Yesus, menyambut-Nya dan berkata, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak __________." (mati) Di sekitar kubur itu, teman-teman Lazarus mengelilingi Yesus. Mereka tidak dapat memahami mengapa Ia gagal menggunakan __________ (kuasa)-Nya untuk menolong Lazarus agar tidak meninggal. Yesus __________ (menangis) karena turut dalam rasa duka mereka. Tetapi tiba-tiba, Yesus berkata, “Angkatlah __________ (batu) itu. Marta berkata, “Tuhan, ia sudah __________ (berbau), sebab sudah __________ (empat) hari lamanya ia mati.” Sekalipun demikian, Yesus tetap ingin agar batu penutup kubur itu digulingkan, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah.” Lalu batu itu digulingkan. Berdirilah Yesus di depan mulut kubur itu sambil berseru, “Lazarus, __________." (keluarlah) Tidak ada yang mustahil bagi Dia yang berkata, “Akulah __________ (kebangkitan) dan __________." (hidup) Akhirnya, Lazarus pun bangkit dari kematian! Oleh karena kejadian tersebut, banyak orang Yahudi yang datang bersimpati terhadap Maria dan Marta serta menyaksikan perbuatan Yesus menjadi __________ (percaya) kepada-Nya. 48 Anak Domba Allah Temuan Alkitab Berapakah dalam Perjanjian Lama, kematian yang dikembalikan lagi kepada kehidupan? Dari beberapa kebangkitan yang dicatat dalam Alkitab, tiga peristiwa kebangkitan terjadi dalam Perjanjian Lama. Janda yang telah memberi makan dan tempat berteduh nabi Elia telah kehilangan anak satu-satunya karena menderita suatu penyakit. Elia berbaring telentang di atas tubuh sang anak yang telah mati, berdoa kepada Allah agar mengembalikan nyawa sang anak itu, dan akhirnya sang anak hidup kembali. Dengan cara yang serupa, Elisa berbaring di atas tubuh seorang anak yang telah meninggal dari pasangan suami istri yang kerapkali memberinya tumpangan, lalu sang anak bersin 7 kali dan membuka matanya. Setelah Elisa mati, bahkan tulangnya dapat menghidupkan lagi kematian seperti yang dicatat dalam kitab 2 Raja-Raja, “Pada suatu kali, orang sedang menguburkan mayat, ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi, dan demikian mayat itu mengenai tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.” Pada kejadian apakah orang mati dibangkitkan yang tercatat dalam Perjanjian Baru? Perjanjian Baru mencatat tiga mujizat di mana Yesus mengembalikan kematian kepada kehidupan. Mujizat yang pertama terjadi seperti Elia pernah alami, Yesus membangkitkan anak seorang janda satu-satunya, menghentikan upacara pemakaman dalam perjalanan ke tempat penguburan. Pada kesempatan yang lain, Yesus dipanggil untuk menyembuhkan seorang anak perempuan yang sedang sakit, tetapi di tengah perjalanan-Nya menuju ke sana, sebuah pesan telah terkirim untuk memberitahu Dia bahwa si anak gadis telah meninggal. Sekalipun demikian, Yesus tetap pergi menuju tempat sang anak dibaringkan, memegang tangannya dan membangkitkannya. Laporan yang paling jelas adalah kebangkitan Lazarus yang tercatat dalam kitab Yohanes. Matius pun mencatatkan kebangkitan orang-orang kudus pada saat penyaliban Yesus. Baik Petrus maupun Paulus mengikuti jejak tuan-Nya dalam membangkitkan kematian. Petrus membangkitkan seorang janda bernama Tabita (atau Dorkas) yang terkenal dengan aktivitas amalnya. Pada kesempatan yang lain, di tengah khotbah rasul Paulus yang panjang yang bertempat di lantai tiga suatu bangunan, seorang pemuda bernama Euthikus (yang berarti beruntung) sedang duduk di pinggir jendela. Ia tertidur dan terjatuh. Sekalipun ketika rasul Paulus memegangnya, ternyata ia telah dalam keadaan mati, tetapi ia segera mendekapnya dan mengumumkan bahwa pemuda itu masih hidup. (Kis. 20:9) Cerita kebangkitan Yesus berbeda dari semua hal di atas. Kuasa penyembuhan Yesus membangkitkan kematian kepada kehidupan, tetapi mereka masih menemui kematian jasmani di kemudian hari. Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus bangkit menuju kehidupan abadi. Itu membuktikan bahwa Ia adalah Allah dan Juruselamat kita dengan menaklukan kematian. Anak Domba Allah 49 Aktivitas 1 Kita Mempunyai Kemenangan Dalam Yesus Kristus Yesus adalah Juruselamat kita. Ia adalah kebangkitan dan hidup. Apa yang seharusnya dilakukan ketika kita mengalami hari terburuk dalam kehidupan ini? Firman Allah mempunyai jawabannya. Bukalah Rm. 12:12 dan tuliskan apa yang dikatakan ayat tersebut (Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa). Tuliskan apa maksu dari tiap-tiap kalimat itu. Bersukacitalah dalam pengharapan Allah ingin kita bersukacita karena ingatlah bahwa situasi yang kita sekarang hadapi bukanlah tanpa harapan, tetapi sesungguhnya Allah sedang bekerja. Sabarlah dalam kesesakan Menanti waktu Allah yang tepat untuk menyatakan yang terbaik bagi kita. Bertekunlah dalam doa Tetaplah bersekutu dengan Allah melalui doa, bersyukur kepada-Nya atas segala kasih dan kuasa-Nya, selagi kita menantikan jawaban-Nya yang tepat. Kesimpulan: Janganlah putus asa, sebab ada pengharapan dalam Yesus Kristus. Yakinkan murid-murid untuk berbicara dengan Anda secara pribadi mengenai masalah tertentu yang mereka sedang hadapi. Aktivitas 2 Sahabat Terkasih Sepanjang Masa Yesus bersahabat dengan Maria, Marta dan Lazarus. Yesus menangis untuk Lazarus ketika ia telah meninggal. Mintalah murid-murid untuk membacakan Ams. 17:12 dan tuliskan di papan tulis. Seorang sahabat menaruh kasih ketika ____________________________ Kapankah ayat ini menyatakan kasih seorang sahabat? (Di setiap waktu.) Apakah maksud dari “di setiap waktu” itu? (Baik dalam keadaan baik maupun buruk, dalam keadaan mudah maupun sukar.) Bagikan beberapa kartu dan pensil kepada setiap murid. Katakan hal ini kepada murid-murid: Pikirkan saat di mana teman-temanmu menunjukkan kasihnya kepadamu. Salinlah kalimat pembuka ini di sebuah kartu dan lengkapilah kalimat tersebut. Lihatlah berapa banyak kartu yang kamu dapat selesaikan. Ketika murid-murid telah menyelesaikan kartu mereka, mintalah mereka untuk membuat lubang pada bagian atas dan bawah dari tiap-tiap kartu dan ikatlah bersama semua kartu itu dengan benang rajut. 50 Anak Domba Allah Doa Yesus Di Taman Getsemani 7 Kitab Bacaan: Mat. 26:36-56; Mrk. 14:32-52; Luk. 22:39-53 Inti Pelajaran: Yesus berdoa karena ketaatan menjalani kehendak Allah untuk mati di kayu salib. Tujuan Pelajaran: Agar murid-murid mengetahui kapan seharusnya berdoa tentang suatu keputusan untuk menaati kehendak Tuhan. Ayat Hafalan: "Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong..." (Mzm. 28:7a) Latar Belakang Alkitab Bukit Zaitun terletak di sebelah timur Yerusalem. Yesus berjalan menuju ke arah barat daya lereng bukit zaitun yang disebut Getsemani, yang berarti “curahan minyak” Doa Yesus menitikberatkan pada penderitaan hebat yang harus Ia pikul untuk menebus segala dosa manusia, di mana penderitaan tersebut lebih buruk daripada kematian. Cawan pahit melambangkan penderitaan, penolakan dan kematian yang Yesus harus tanggung untuk menebus segala dosa manusia. Sekalipun Yesus tidak berdosa, tetapi Ia harus menanggung segala dosa dan dipisahkan dari hadapan Allah Bapa untuk memberi jalan keselamatan yang disediakan bagi kita. Hanya dalam kitab Lukas diberitahukan kepada kita tentang cucuran peluh Yesus yang bagaikan titik-titik darah yang berjatuhan ke tanah. Yesus benar-benar berada dalam penderitaan yang hebat, tetapi Ia tetap menanggungnya. Ia terus maju memenuhi tujuan-Nya turun ke dunia. Yesus menyuruh murid-Nya untuk berdoa agar mereka tidak sampai jatuh ke dalam pencobaan, karena Ia tahu bahwa diri-Nya akan segera meninggalkan mereka. Ia pun tahu bahwa mereka membutuhkan kekuatan penuh untuk menghadapi pencobaan yang ada di hadapan mereka. Sebagai usaha untuk melindungi Yesus, Petrus mencabut pedang dan melukai salah seorang prajurit. Tetapi Yesus justru menyuruhnya memasukkan pedang itu dan membiarkan rencana Allah atas penebusan tetap berjalan. Anak Domba Allah 51 Mengenai Murid Anda Murid-murid mungkin belum pernah berada dalam tahap pengembangan rohani, di mana mereka harus memohon bantuan dan kekuatan Tuhan untuk mengatasi suatu pencobaan. Kebanyakan keputusan mereka didasari pada dukungan orangtua, pengaruh guru atau yang lainnya. Pelajaran hari ini akan mengingatkan bahwa doa merupakan bagian yang sungguh penting dalam kehidupan umat Kristen; tanpa adanya doa dalam kehidupan, maka usaha kita setiap hari akan menjadi sia-sia, bahkan akan menimbulkan masalah lainnya. Dalam pelajaran ini, murid-murid akan belajar mengenai doa Yesus ketika Ia sedang berada di dunia ini. Yesus berdoa agar murid-Nya dapat mengatasi pencobaan yang menimpa mereka, karena Ia mengetahui bahwa kita akan menghadapi begitu banyak permasalahan di dunia ini. Bicarakan kepada muridmurid mengenai lingkup kehidupan mereka saat mereka ingin menjadi umat Kristen yang baik. Mintalah mereka untuk membantu Anda mendaftarkan hal apa saja yang dapat didoakan bersama-sama, khususnya dalam mengatasi pencobaan yang harus dihadapi oleh semua anak Tuhan. Ajaklah mereka untuk membuat jadwal mingguan pribadi mengenai hal-hal yang akan didoakan. Bila seorang murid beroleh kesulitan untuk menjauhi temannya yang suka berkata-kata yang kurang pantas, maka hal tersebut dapat dimasukkan ke dalam daftar doa murid tersebut hingga ia mempunyai fokus di dalam doanya. Daftar doa tersebut seharusnya digantungkan pada dinding ruang kelas, tetapi mintalah mereka untuk tidak mencantumkan daftar doa pribadi mereka ke dalamnya. Pemanasan Tuliskan kata-kata ini ke dalam kertas yang terpisah: “kuatir”, “kehilangan”, “bingung”, “bersalah”, “kesepian”, “takut”, “marah”. Berikan setiap lembar kepada masing-masing murid dan diri Anda sendiri. Kata-kata tersebut mungkin digunakan lebih dari sekali. Letakan kertas yang telah disiapkan di atas meja. Pilihlah salah satu kata tersebut. Renungkan ketika sedang berada dalam keadaan kata tersebut. Di balik halaman kertas itu, gambar atau tulislah keadaan sewaktu merasa kuatir, kesepian, atau salah satu keadaan tersebut. (Bantulah mereka untuk memikirkan tentang situasi yang mereka tulis atau gambarkan). Apa yang membuat mereka merasa seperti demikian? Apakah yang terjadi? Apakah kamu membutuhkan bantuan? Apakah yang kamu lakukan untuk mendapatkan bantuan? Cerita Alkitab pada hari ini akan memperlihatkan apa yang Yesus lakukan untuk mendapatkan bantuan. Cerita Alkitab Apa yang benar-benar tidak ingin dilakukan tetapi kamu tahu bahwa harus dilakukan? Melakukan apa yang baik dan menaati perintah Allah bukanlah hal yang mudah. Ketika Yesus masih berada di dunia, Ia harus melakukan beberapa hal yang sangat sulit. Marilah kita cari tahu apa yang Yesus akan lakukan. Di Taman Getsemani Hal yang tersulit yang Yesus pernah lakukan terjadi di suatu malam di Yerusalem. Sepanjang malam itu, Yesus dan para murid-Nya berada di Yerusalem untuk merayakan Paskah. Setelah melakukan perjamuan, mereka berjalan menuju bukit Zaitun. 52 Anak Domba Allah Yesus selalu menuju ke sana seorang diri untuk berdoa. Ia menyukai tempat itu karena begitu damai dan tenang. Tempat itu disebut taman Getsemani. Pada malam itu, Yesus menuju ke sana untuk berdoa. Yesus Berdoa Dengan Sungguh Hari telah malam ketika Yesus dan para murid-Nya berjalan menuju taman Getsemani. Ketika mereka mencapai kaki bukit Zaitun, Yesus menjelaskan apa yang Ia ingin mereka lakukan. “Saat Aku berjalan ke depan untuk berdoa, hendaklah kamu tetap di sini dan berdoalah.” Lalu, Yesus berjalan agak jauh ke arah taman dan berlutut untuk berdoa. “Bapa,” awal doa Yesus. “Bila Engkau berkenan, jauhkan Aku dari penderitaan ini. Tetapi biarlah kehendak-Mu yang terjadi dan bukan kehendak-Ku.” Yesus mengetahui bahwa rencana Allah haruslah digenapi, dan Ia harus ditangkap oleh mereka yang tidak bersimpati terhadap-Nya. Mereka akan menangkap dan memasukkan-Nya ke dalam penjara, memukuli-Nya serta menghukum-Nya dengan hukuman mati. Karena Yesus adalah Anak Allah, maka Ia mengetahui bahwa semuanya ini haruslah terjadi. Apapun yang Ia rasakan, biasanya Yesus akan berbagi kepada Allah dan akan menaatinya. Allah Memberi Kekuatan Kepada Yesus Yesus beranjak dari lutut-Nya dan berjalan kembali ke arah para murid-Nya. Yesus menginginkan agar mereka memohan bantuan Allah dalam kesempatan itu, tetapi kenyataannya mereka justru tertidur. Bayangkan betapa terkejutnya para murid begitu tiba-tiba mendengar suara Yesus di antara mereka. “Bangun! Mengapa kalian tertidur? Tidak dapatkah kalian bertahan dan berdoa dengan Aku sekalipun hanya sebentar saja?” demikian tanya Yesus kepada para murid-Nya. Kemudian, Yesus kembali berdoa. Dan selanjutnya, Iapun kembali menemukan keadaan para murid-Nya yang sedang tertidur. Yesus beranjak dan kembali berdoa. Ketika Yesus sedang berdoa, terjadilah suatu hal yang menakjubkan. Allah mengutus seorang malaikat untuk memberi kekuatan kepada Yesus. Allah mengasihi Anak-Nya dan ingin membantu-Nya. Allah mengetahui bahwa Yesus sedang berada dalam kesedihan yang begitu mendalam. Yesus Dikhianati Oleh Yudas Iskariot Ketika Yesus selesai berdoa, Ia mengetahui bahwa Allah akan membantuNya menghadapi suatu tugas yang teramat berat ini. Sekali lagi, Yesus berjalan menuju para murid-Nya dan menemukan mereka masih dalam keadaan tertidur. Tetapi kali ini, ketika Ia sedang berjalan menuju ke arah mereka, terjadilah sesuatu yang mengejutkan. Mereka mendengar suatu suara di balik pepohon taman itu. Suara? Siapakah itu? Siapakah yang datang di tengah malam seperti ini? “Itu Yudas!” seru seorang murid. “Dan ternyata, ada banyak prajurit yang mengikutinya!” Yudas, salah seorang murid Yesus, berjalan menuju Yesus dan mencium pipi-Nya. Yudas berpura-pura menyambut Yesus seperti layaknya seorang teman, tetapi Yesus mengetahui kepalsuannya itu. Ia mengetahui bahwa Yudas sedang memberi tanda kepada para prajurit yang segera akan menangkapNya. Anak Domba Allah 53 Yesus berada dalam keadaan bahaya dan para murid-Nya mengetahui hal tersebut. Kerumunan prajurit datang untuk menangkap Yesus, sementara para murid-Nya tidak dapat berbuat banyak, mereka hanya memandangi para prajurit yang langsung menangkap dan membawa-Nya pergi. Tiba-tiba, Petrus mencabut pedangnya dan melukai telinga salah seorang prajurit. Yesus segera menuju ke arah prajurit yang telinganya terluka dan menunjukkan kasih-Nya. Ia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah telinga prajurit yang terluka itu. Seketika itu pula, sembuhlah telinga prajurit itu seperti semula! Yesus kembali ke arah para prajurit dan bertanya “Mengapa kamu datang dengan membawa pentungan dan pedang? Apakah Aku seorang penyamun yang begitu membahayakan orang banyak? Semua ini terjadi hanyalah untuk mengenapi apa yang para nabi telah nubuatkan dalam Perjanjian Lama.” Para murid-Nya langsung melarikan diri karena rasa takut yang menyelimuti hati dan pikiran mereka saat para prajurit memborgol tangan Yesus dan dengan amarah yang meluap segera membawa-Nya dari jalur bukit menuju kota. Yesus sekarang telah ditangkap, tetapi Allah memberi-Nya penghiburan dan kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi segala kesulitan tersebut. Pertanyaan Diskusi Menurut kamu, berapa lama waktu yang Yesus pergunakan untuk berdoa sepanjang hidup-Nya di dunia ini? (Kita dapat memperkirakan bahwa Yesus telah pergunakan begitu banyak waktuNya untuk berdoa. Saat akan memulai penginjilan, Yesus berdoa dan berpuasa 40 hari lamanya; saat bekerja dan menginjil setiap harinya, Ia lebih banyak pergunakan waktu-Nya di malam hari untuk berdoa daripada tidur. Berbicara dengan Allah merupakan suatu cara untuk mendapatkan kekuatan seperti hal di atas, sehingga Yesus dapat berkata: “Aku mempunyai suatu makanan yang tidak kamu kenal.” Karena Yesus adalah Allah yang mewujudkan diri-Nya dalam daging, maka Ia mengetahui bagaimana menggunakan kekuatan surgawi dalam pelayanan-Nya selama di dunia ini. Karena Yesus adalah Allah dalam wujud manusia, maka Ia seringkali dicobai dalam berbagai hal kehidupan, hanya saja tidak berbuat dosa. Yesus pun menghadapi pencobaan yang umum: Keinginan untuk mengambil jalan pintas untuk menghindari kesusahan dan penderitaan. Tetapi semua ketakutan dan kelemahan itu diatasi Yesus dengan menyerahkan kepada Allah, yaitu: “Bukan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”) Mengapa Yesus begitu sedih? (Yesus merasa begitu sedih, karena sedang merasakan betapa beratnya dosa dunia yang harus Ia tanggung.) 54 Anak Domba Allah Pernahkah kamu berpikir tentang betapa mengerikannya dosa itu? (Yesus, Anak Kudus Allah, akan mengorbankan diri-Nya menebus segala dosa manusia. Karena Yesus adalah sempurna, maka Ia bersedia menggantikan kita untuk membayar hukuman dosa kita dengan mencucurkan darah-Nya di atas kayu salib - 2 Kor. 5:21. Ia datang untuk membuka jalan keselamatan agar segala dosa kita dapatlah tertebus dan membenarkan kita di hadapan Allah. Yesus akan segera menjalani penderitaan yang hebat dan kematian, tetapi Allah akan membangkitkanNya kembali. Ini semua merupakan perwujudan kasih Yesus terhadap kita sebelum kematian-Nya. Kita tidak dapat membayangkan secara jelas bagaimana kesengsaraan dan penderitaan yang Yesus harus tanggung demi menebus dosa manusia.) Tiga kali Yesus berdoa memohon kekuatan untuk menjalankan kehendak Allah dan tiga kali pula Ia menemukan para murid-Nya yang sedang tertidur. Yesus mengetahui bahwa mereka ingin benar di hadapan-Nya. Itulah sebabnya, Ia memperingati para murid-Nya atas kelemahan mereka. Sebagai umat Kristen, kita ingin berlaku setia terhadap Yesus, tetapi kadang kita terjatuh. Dapatkah kamu berpikir tentang janji yang diucapkan di hadapanNya, tetapi yang masih belum dapat ditepati? (Persilahkan murid-murid untuk menanggapi - mematuhi orangtua, membaca Alkitab dan berdoa, memberi persembahan kepada gereja, dan lain sebagainya.) Bagaimana dapat mempertahankan kesetiaanmu di hadapan-Nya? (Kita membutuhkan kekuatan dari Allah. Dalam Yak. 5:16 dikatakan: “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Allah akan memberi kekuatan dan penghiburan untuk tetap bertahan di hadapan-Nya selagi kita dicobai. Jadilah teladan dan mohonlah kekuatan untuk tetap setia di hadapan Yesus.) Semua murid melarikan diri dari hadapan Yesus saat Ia ditangkap. Apakah yang kamu akan lakukan atau katakan ketika seseorang menanyakan kekristenanmu? Akankah kamu bersaksi bagi Yesus? (Ingatlah, bila kamu sedang berdoa, Allah akan memberi kekuatan-Nya dalam menghadapi situasi seperti ini.) Apakah maksudnya bagi kamu ketika Yesus berkata, “Bukan kehendak-Ku yang terjadi, melainkan kehendak-Mu yang jadi?” Pernahkah kamu dapati bahwa dirimu mengatakan hal yang sama? (Biarkan murid-murid menjelaskan situasi tersebut dan membagikan pengalaman bagaimana Allah telah membantu mereka.) Anak Domba Allah 55 Mengulang 1. Apakah yang Yesus doakan? 2. Ulangilah doa Yesus dalam perkataanmu. 3. Allah mengerti perasaan kita; Ia janji untuk membantu kita menaati-Nya sama seperti Ia telah membantu Yesus. Bagaimana Allah membantu Yesus? 4. Mengapa Petrus melukai telinga salah seorang prajurit? 5. Apakah yang Yesus lakukan terhadap prajurit yang telinganya terluka itu? 6. Bagaiman pendapat kamu tentang sikap Yesus yang tidak melawan ketika diriNya ditangkap? Bacalah paragraf berikut dan isilah kata yang kosong: Setelah ____________________ (perjamuan terakhir), Yesus dan muridmurid-Nya berjalan menuju bukit Zaitun. Saat Yesus tiba di tempat yang disebut ____________________ (taman Getsemani), Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta berkata, "__________ (hatiku) sangat sedih seperti mau mati rasanya; tetaplah di sini dan berjaga-jagalah dengan-Ku.” Sambil menuju ke arah depan, Yesus berlutut dan merasa begitu sedih menjelang kematian-Nya, Ia berdoa: “Bapa-Ku, jikalau mungkin __________ (cawan) ini lalu dari pada-Ku.” Yesus kembali dan menemukan murid-murid-Nya sedang __________. (tertidur) “Tidak dapatkah kamu berjaga-jaga dengan-Ku satu jam lamanya?” tanya Yesus. “Berjaga-jagalah dan __________ (berdoalah) sepaya kamu jangan jatuh ke dalam __________ (pencobaan); __________ (roh) memang penurut, tetapi daging __________." (lemah) Kemudian, Ia meninggalkan mereka dan kembali berdoa. Murid-murid ingin tidur untuk kedua kalinya. Sekali lagi, Yesus kembali untuk __________ (berdoa) kepada Bapa-Nya yang di surga, kata-Nya: “Janganlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang __________." (terjadi) Kekuatan diperoleh dari doa-Nya. Ia kembali kepada murid-murid-Nya yang sedang tertidur. “Masih __________ (tertidurkah) kamu?” tanya Yesus. Selanjutnya, Yesus didatangi oleh __________ (Yudas) dan segerombolan prajurit. “Waktunya telah tiba, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang bedosa.” Temuan Alkitab Berapa Harga Sebuah Pengampunan? Berapa harga sebuah pengampunan itu? Mengapa kita butuh pengampunan? Saat kita melakukan sesuatu yang dilarang Allah atau saat kita tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan-Nya, maka kita telah berbuat dosa. Dosa membuat hati kita menjadi kotor dan semakin jauh dari hadapan Allah. Sebelum kedatangan Yesus, cara untuk memperoleh pengampunan adalah dengan mempersembahkan korban kepada Allah. Satu-satunya korban yang Allah kehendaki untuk menebus dosa adalah seekor domba yang tidak bercacat. Imam akan menyembelih domba tersebut di mezbah persembahan, kemudian akan 56 Anak Domba Allah dibakar oleh api yang Allah telah curahkan sebagai tanda bahwa korban bakarannya telah diterima oleh Allah. Mengapa ini harus terjadi? Dan hampir segala sesuatu yang disucikan menurut hukum Taurat harus dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. (Ibr. 9:22) Yesus datang sebagai domba yang tidak bercacat. Sebagai Anak Allah, kehidupan-Nya tidaklah bercacat dan tidak berdosa. Allah memberikan Yesus sebagai korban sembahan yang tidak bercacat. Kematian-Nya menebus segala dosa kita sepanjang masa. “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.“ (Yoh. 1:29) "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya." (Rm. 23:23-25) Berapa harga sebuah pengampunan itu? Mengapa Allah membayar harga tersebut? Bukalah dalam 1 Yoh. 4:9-10 untuk menemukan jawabannya. Aktivitas 1 Allah Selalu Memberi Kekuatan Kepada Kita Langkah 1 Diskusikan Mzm. 22:20 dan tulislah pertanyaan dan jawabannya. Mintalah muridmurid untuk membaca ayat tersebut dari Alkitab mereka. Nyatakan inti ayat tersebut ke dalam lima kata atau kurang. Persilakan sukarelawan untuk menanggapinya. Kemudian, bantulah murid-murid untuk menuliskan lima pertanyaan berikut jawabannya di atas selembar kertas atau di papan tulis. Sebagai contoh: Apakah yang kita ingin Allah lakukan? (bantuan) Siapakah yang dapat membantu kita? (Allah) Kata apa yang tepat untuk menggambarkan Allah? (kekuatan) Kapan kita inginkan bantuan Allah itu datang? (secepatnya) Di mana kita ingin berada? (dekat dengan Allah) Langkah 2 Membuat kartu permainan Kelompokan murid-murid menjadi sepasang. Anda boleh bergabung dengan muridmurid bila dipandang perlu. Berikan kartu indeks dan pensil kepada murid-murid. Setiap pasang murid akan membuat kumpulan kartu permainan dengan menuliskan lima pertanyaan berikut jawabannya mengenai Mzm. 22:20 di atas kartu yang terpisah. Cara bermain Untuk memainkan permainan ini, setiap pasang murid mengocok kartu permainan terlebih dahulu. Setelah itu, murid-murid dapat meletakkan kartu dalam posisi tertutup di atas meja yang datar atau di atas lantai. Pemain pertama memilih dua kartu dan membukanya. Bila tidak cocok, pemain menutup kartunya kembali dan pemain berikutnya yang bermain. Pemain yang mempunyai kartu terbanyaklah pemenangnya. Anak Domba Allah 57 Aktivitas 2 Perintah Baru Dalam Yoh. 13:34-35, Yesus memberikan suatu perintah baru kepada muridmurid-Nya untuk dijalankan. Mereka haruslah saling mengasihi seperti Yesus mengasihi mereka. Buatlah kartu ayat Alkitab tentang kasih yang berbentuk gambar hati. Bahan: (sedikitnya 3 kartu indeks atau kartu kosong) Kentang Pensil Pisau plastik Cat merah Kuas Spidol Petunjuk: 1. Potonglah kentang menjadi dua dan gambarlah hati pada kentang itu. Gunakan pisau, lalu ukirlah dengan hati-hati hingga membentuk ukiran hati. 2. Berilah warna merah pada ukiran hati dan rekatkan pada masing-masing kartu. Hiasilah kartu tersebut. 3. Lihatlah kata-kata Alkitab mengenai kasih (Mat. 5:43-46; 22:37-39; Yoh. 13:3436). Tulislah kata-kata itu di atas kartu tersebut. 4. Hafalkan ayat-ayat tersebut. Mintalah Allah untuk membantu kamu melakukan perintah baru-Nya, yaitu untuk saling mengasihi. 58 Anak Domba Allah Keraguan Dan Penyangkalan Petrus 8 Kitab Bacaan: Mat. 26:36-55,69-75; Luk. 22:31-34,39-62; Yoh. 18:1-18 Inti Pelajaran: Petrus menyangkal Yesus dan meragukan kasih dan keberadaan-Nya. Tujuan Pelajaran: Memotivasi murid-murid dalam menentukan pilihan pada situasi dicobai untuk meragukan kasih dan keberadaan Yesus. Ayat Hafalan: "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin." (Yak. 1:6) Latar Belakang Alkitab Suatu penjelasan mengungkapkan bahwa ada 3 kali penyangkalan Petrus. Pertama, Petrus merasa bingung dan mencoba untuk mengalihkan perhatian dirinya dengan mengubah topik pembicaraan. Kedua, ia menyangkal Yesus dengan bersumpah. Ketiga, ia mulai mengutuk dan bersumpah dalam menyangkal Yesus. Alkitab mengatakan bahwa Petrus menangis dengan sedihnya. Ia menyadari bahwa dirinya telah menyangkal Yesus dan berpaling dari orang yang begitu mengasihi dan mengajarinya kebenaran selama tiga tahun. Karena tidak dapat berdiri di hadapan Yesus selama 12 jam, maka ia telah gagal menjadi seorang murid dan seorang sahabat. Ternyata, salah satu kelemahan Petrus adalah ia sering berbicara sebelum memikirkannya. Ia adalah seorang yang penuh emosi dan menuruti kata hatinya. Dari kelemahan Petrus ini, kita menyadari bahwa suatu semangat haruslah diimbangi dengan iman yang teguh dan pengertian yang benar. Anak Domba Allah 59 Mengenai Murid Anda Murid yang berusia seperti sekarang ini, biasanya cenderung untuk meniru dan menyerupai murid lainnya. Mereka yang berada di kelasmu, sekalipun sungguh berbeda dengan yang lainnya dalam hal kepercayaan, tetapi masih mempunyai keinginan yang serupa. Kadang suatu situasi menyebabkan murid-murid merasa ragu dan malu untuk menyaksikan kepercayaan mereka terhadap yang lainnya. Mereka mungkin lebih memilih mengabaikan doa ucapan syukur selama makan siang di sekolah karena merasa takut dipermalukan atau dianggap negatif oleh teman-temannya atau mungkin lebih memilih berdoa dengan diam-diam atau dengan cepat sebelum seseorang melihatnya. Murid-murid mungkin pula meminta ma'af atas ketidakhadirannya dalam pesta yang diadakan pada hari Sabtu. Mereka mungkin beralasan bahwa keluarganya mempunyai rencana untuk berbelanja atau mengemukakan alasan lainnya, tetapi kenyataannya karena ia sedang menghadiri kebaktian Sabat, sementara hampir semua teman mereka tidak berkebaktian Sabat pada hari itu melainkan pada hari Minggu. Sekalipun penyangkalan pada masa kecil ini mungkin tampaknya kurang begitu berarti, tetapi sesungguhnya tidaklah demikian - ada sedikit perbedaan antara penyangkalan ini dengan penyangkalan Petrus terhadap Kristus. Keduanya berasal dari rasa takut dan ketidakmampuan untuk berdiri teguh menghadapi kenyataan. Bantulah murid-murid untuk saling berbagi perasaan mereka dan berikan solusi terhapat persoalan ini. Anda pun dapat membagikan ayat berikut: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapaku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapaku yang di surga.” (Mat. 10:32-33) Ketika kelas Sabat berikutnya, cobalah tanyakan perkembangan muridmurid mengenai iman kepercayaan mereka di sekolah dan di tempat teman. Mintalah mereka untuk menceritakan bagaimana mengatasi rasa takut itu dengan membiarkan semua teman mengetahui iman kepercayaan mereka. Bagi yang masih belum berani mengakui Yesus Kristus, mintalah mereka untuk menceritakan perasaan bila bersedia. Hibur dan berdoalah bagi mereka. Selanjutnya, tanyakan perkembangan mereka di tempat ini, sehingga mereka tidak melupakan apa yang telah dipelajari pada hari ini. Pemanasan Pernahkah kamu mengatakan sesuatu yang tidak benar hanya karena ingin keluar dari permasalahan? Bagaimana perasaanmu setelah itu? Dalam pelajaran hari ini, kita akan mencari tahu apa yang terjadi ketika Petrus mempunyai pikiran dan perasaan semacam itu? 60 Anak Domba Allah Cerita Alkitab 1. Petrus berjanji a. Yesus dan para murid berkumpul di ruang atas untuk makan Paskah i. Yesus memberitahukan Petrus bahwa Ia sedang berdoa baginya ii. Yesus mengetahui bahwa Petrus akan menyangkal-Nya b. Petrus tidak percaya bahwa ia akan menyangkal Yesus i. Petrus berjanji tentang sesuatu yang penting kepada Yesus ii. Yesus memberitahukan Petrus bahwa sebelum ayam berkokok dua kali, Petrus telah menyangkal-Nya sebanyak tiga kali 2. Yesus ditangkap a. Yesus membawa para murid-Nya ke taman Getsemani i. Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk bersama-Nya sewaktu Ia sedang berdoa ii. Para murid merasa ingin tidur b. Serombongan besar orang datang untuk menangkap Yesus i. Para prajurit manangkap Yesus ii. Semua murid melarikan diri 3. Petrus dan Yohanes mengikuti Yesus Petrus dan Yohanes mengikuti prajurit yang menangkap Yesus dari kejauhan a. Mereka mengikuti prajurit ke rumah Imam Besar b. Seorang hamba perempuan menanyakan Petrus, apakah ia adalah salah seorang pengikut Yesus dan ternyata ia menyangkal-Nya 4. Keraguan dan penyangkalan Petrus Petrus menyangkal lebih dari dua kali bahwa ia mengenal Yesus a. Seseorang merasa yakin bahwa Petrus adalah pengikut Yesus b. Petrus menjadi marah c. Ayam berkokok dan Petrus teringat akan perkataan Yesus d. Yesus memandangi Petrus dari kejauhan e. Petrus menangis dengan sedihnya dan merasa malu Pertanyaan Diskusi Pernahkah kamu meragukan bahwa Yesus mengasihi dan menerima kita apa adanya? Apakah keraguan itu timbul setelah kita jatuh dalam iman terhadap Yesus dalam situasi tertentu? Bagaimana tanggapanmu terhadap situasi di mana kamu dicobai untuk meragukan kasih dan keberadaan Yesus? Dalam Perjanjian Lama, bahasa Ibrani “ahad” digunakan untuk menjelaskan berbagai macam bentuk kasih manusia: Antara suami dan istri, anak dan orangtua, anggota keluarga lainnya, teman dan tetangga. Kasih ini meliputi: Kasih sejati Yakub terhadap Rachel, kesetiaan persahabatan Yonatan terhadap Daud, kesetiaan Rut terhadap Naomi, mertuanya dan kasih Abraham terhadap Ishak, anaknya. Anak Domba Allah 61 Dalam Perjanjian Baru mencakup kasih Allah terhadap seluruh umat manusia, Yahudi maupun bukan Yahudi. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus bahwa kasih Allah merupakan pemberian yang terbesar. Tanpa kasih, iman dan perbuatan baik tidaklah berarti. Kitab Yohanes mengungkapkan bahwa kedatangan Yesus adalah perwujudan kasih Allah yang terbesar: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh. 3:16) Bila kamu masih ragu dalam hati dan pikiranmu, bacalah beberapa ayat berikut yang mengungkapkan kasih Allah terhadap umat manusia. (Mat. 10:29-31; Yoh. 10:11; Rm. 8:35-36; 8:35-39; Luk. 15:20; Rm. 5:2-5; Ef. 3:17-19) Mengulang 1. Bagaimana tindakan Petrus setelah Yesus ditangkap yang menunjukkan bahwa ia tidak memenuhi janjinya untuk tetap mengikut Yesus? (Petrus menyangkal mengenal Yesus, padahal ia telah berjanji untuk tetap bersikap setia terhadap Yesus.) 2. Mengapa Petrus menangis dengan sedihnya? (Petrus begitu menyesali atas apa yang ia telah dilakukan.) 3. Apakah pikiran Petrus mengenai perasaan Yesus mengenai dirinya setelah ia mengingkari janjinya? (Yesus pasti begitu kecewa terhadapnya.) 4. Bagaimana sesungguhnya perasaan Yesus? (Yesus mungkin merasa sedih bahwa Petrus telah menyangkal-Nya.) 5. Renungkan ketika kamu berada dalam suatu masalah atau merasa sedih atas sesuatu hal yang terjadi. Apakah Allah tetap mengasihi selama masa dukamu? (Ya.) 6. Apakah Allah hanya mengasihi orang-orang tertentu? (Tidak, Ia mengasihi setiap orang sepanjang masa. Sekalipun kita kadang merasa ragu atas kasih dan keberadaan-Nya, tetapi Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Ia benar-benar mengasihi kita sepanjang masa.) Temuan Alkitab Mengapa Petrus Menyangkal Yesus? Saat perjamuan terakhir, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Kamu semua akan jatuh.” Tetapi Petrus segera mengelaknya, “Sekalipun mereka semua terjatuh, aku tidak akan.” Sejak ia meninggalkan jalanya di danau Galilea, Petrus telah menjadi pemimpin di antara para murid. Sekalipun ia dan para murid lainnya percaya bahwa Yesus akan menjadi seorang pemimpin politik Israel yang tangguh, Petrus pun menyadari bahwa Yesus adalah seorang Mesias yang mempunyai kuasa terbesar tidak hanya di bidang politik, tetapi di bidang rohani pula. Petrus mengetahui bahwa Yesus kemungkinan besar akan dipenjara atau dibunuh. 62 Anak Domba Allah Yesus pernah menubuatkan bahwa Petrus akan menyangkal diri-Nya sebanyak tiga kali, tetap Petrus dengan berani menegaskan: “Sekalipun aku harus mati bersama-Mu, aku tidak akan menyangkal diri-Mu”. Sewaktu di pengadilan, kesetiaan Petrus terjatuh and nubuatan Yesus terbukti benar. Saat dikepung musuh, ia tidak teguh lagi dalam hatinya. Injil Lukas menjelaskan lebih lengkap mengenai serangkaian alasan tentang penyangkalan Petrus terhadap Yesus. Pada perjamuan terakhir, Yesus memberitahukan Petrus bahwa Iblis telah menuntut untuk menampimu seperti gandum. Perkataan Yesus ini menyinggung kitab Ayub, di mana iblis mendapat izin dari Allah untuk mencobai Ayub. Tetapi Yesus telah berdoa agar iman Petrus tidak jatuh. Dan Yesuspun melanjutkan perkataan-Nya: “Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” (Luk. 22:32) Yesus mengetahui bahwa semua murid-Nya akan meninggalkan diri-Nya ketika Ia ditangkap. Sekalipun Petrus menyangkal Yesus, tetapi ia dikuatkan setelah pertobatannya dan memberi pertolongan dan inspirasi bagi murid lainnya. Semua Injil menceritakan keadaan penyangkalan Petrus secara jelas, mengungkapkan ketangguhan kepemimpinan diri Petrus selanjutnya adalah hasil dari penguatan Yesus dan kemampuannya untuk mengatasi kelemahan iman dirinya sebelumnya. Aktivitas Petrus Menghadapi Jalan Yang Sukar Kadang ketika melakukan sesuatu yang salah, kita mempunyai perasaan sesal dalam hati. Kita tidak ingin melakukannya lagi dan berusaha keras untuk menghindari kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Dan hasilnya, kita merasa lebih baik. Dalam permainan ini, kamu akan melihat hal yang dialami Simon Petrus. Setelah penyangkalannya terhadap Yesus, ia menjadi seorang pengikut Kristus yang taat dan dapat memimpin banyak orang menuju kasih Yesus. Mainkan permainan ini bersama dengan murid di kelasmu. Pilihlah beberapa peran bersama dengan murid-murid lainnya. Narator: Menjelang malam, Yesus tiba bersama dengan kedua belas murid-Nya. Mereka duduk mengelilingi meja dan sewaktu perjamuan, Yesus berkata: Yesus: “Aku sangat ingin makan Paskah dengan kalian sebelum menderita.” Narator: Saat mereka sedang makan, perdebatan muncul di antara kedua belas murid. Yesus memberikan perumpamaan kepada mereka sekalian. Yesus: “Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka. Tetapi tidaklah demikian halnya dengan kamu. Kamu merupakan salah satu yang tetap berdiri di samping-Ku dalam pencobaan. Di kerajaan-Ku, kamu akan makan dan minum di meja-Ku.” Narator: Mereka menyanyikan kidung pujian. Kemudian Yesus berkata kembali. Yesus: “Imanmu dalam Aku akan terguncang, seperti kitab suci mengatakan: Gembala akan dipukul dan kawanan domba akan tercerai-berai.” Narator: Petrus berkata: Petrus: “Sekalipun semua orang akan terguncang imannya, tetapi itu tidak akan terjadi pada diriku.” Anak Domba Allah 63 Yesus: “Simon, Simon! Lihat, iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jika engkau sudah insaf, kuatkanlah saudarasaudaramu.” Petrus: “Tuhan, aku bersedia di penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau.” Narator: Yesus kembali menjawab Petrus Yesus: “Aku berkata kepadamu Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok sebelum engkau menyangkal Aku tiga kali.” Narator: Tetapi Petrus tetap bersikeras bahwa ia akan bersikap tetap setia. Petrus : “Sekalipun aku harus mati, aku tidak akan menyangkal Engkau.” Narator: Kemudian, mereka menuju ke bukit Zaitun, ke tempat yang disebut taman Getsemani, di mana biasanya Yesus berdoa. Yesus: “Tetaplah di sini dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” Narator: Lalu, ia menjauhkan diri kira-kira sepelemparan batu jaraknya dan berlutut berdoa. Kemudian, seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ketika Yesus bangkit dari doaNya, Ia menuju kepada murid-Nya tetapi menemukan mereka sedang tertidur. Yesus: “Mengapa engkau tertidur? Bangun dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaaan.” Narator: Ia pergi berdoa untuk kedua kalinya. Setelah itu, Ia kembali lagi ke arah murid-Nya untuk kedua kalinya dan menemukan mereka masih dalam keadaan tertidur. Ia berkata kepada Petrus: Yesus: “Simon, masih tidurkah engkau?” Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga hanya satu jam? Berjaga-jagalah supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut tetapi daging lemah.” Narator: Saat Ia masih berbicara, serombongan orang mendekati-Nya. Ketika mereka yang bersama-sama dengan Yesus melihat apa yang sedang terjadi, mereka bingung harus melakukan apa. Semua: “Tuhan, haruskah kami menyerang dengan pedang?” Narator: Lalu, Petrus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menyerang seorang hamba Imam Besar hingga memutuskan telinga kanannya, tetapi Yesus memarahinya. Yesus: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.” Narator: Lalu, Yesus menyentuh telinga Malkhus dan menyembuhkannya. Kemudian, Ia ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar. Petrus mengikuti-Nya dari jauh. Api terpasang di tengah halaman rumah itu dan Petrus duduk di antara mereka. Seorang hamba perempuan melihatnya sedang duduk di dekat api. Ia mengamatinya dan berkata: Hamba Perempuan: “Orang ini bersama-sama dengan-Nya.” Narator: Petrus menyangkal kebenaran tersebut. Petrus: “Ibu, aku tidak mengenal-Nya.” Narator: Petrus menuju gerbang luar. Seorang gadis melihatnya dan berkata: Gadis: “Orang ini pun bersama dengan Yesus dari Nazaret.” Narator: Tetapi Petrus menyangkal-Nya dan bersumpah. Petrus: “Aku tidak mengenal orang itu.” 64 Anak Domba Allah Narator: Dan ayam berkokok. Sekitar satu jam kemudian, seorang laki-laki yang sedang berdiri menghampiri Petrus dan berkata: Laki-laki: “Sungguh, kamu adalah salah seorang dari antara mereka. Kamu berkata-kata seperti orang Galilea.” Narator: Petrus mulai mengutuk dan bersumpah. Petrus: “Aku tidak mengenal sama sekali orang yang kamu katakan.” Narator: Setelah itu ayam berkokok kedua kalinya. Saat itu pula Yesus berbalik dan memandang ke arah Petrus. Petrus teringat akan peringatan yang Yesus katakan: “Sebelum ayam berkokok dua kali, kamu akan menyangkal Aku sebanyak tiga kali.” Petrus jatuh dan mulai menangis, ia menangis dengan sedihnya. Anak Domba Allah 65 66 Anak Domba Allah Yesus Disalib 9 Kitab Bacaan: Mat. 21:6-11; Luk. 24:1-8; Yoh.18-28-20:18 Inti Pelajaran: Yesus taati kehendak Allah dengan tetap menjalankan penderitaan-Nya dan disalibkan, agar semua orang dapat diampuni karena ketidaktaatan mereka kepada Allah. Tujuan Pelajaran: Mengenali keadaan murid-murid yang tidak menaati perintah Allah dan memohon pengampunan Allah. Ayat Hafalan: “Dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.” (2 Tim. 1:10 ) Latar Belakang Alkitab Pilatus, seorang yang memimpin pemerintahan Roma, berkuasa di Yudea (berada di wilayah Yerusalem) dari tahun 26 - 36 M. Pilatus kurang disukai oleh orang Yahudi, karena ia telah merampas uang perbendaharaan gereja untuk membangun terowongan air. Sebenarnya, ia memang tidak menyukai orang Yahudi, tetapi ketika mengadili Yesus, raja orang Yahudi, Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun terhadap diri Yesus. Cara umum yang biasa dilakukan untuk menyiksa seseorang adalah dengan melepas pakaian bagian atas dari korban dan mengikat kedua tangannya ke sebuah tiang sebelum dicambuk dengan cambuk yang bermata kait tiga. Empat puluh kali orang itu harus dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi rendah di matamu, apabila ia dipukul lebih banyak lagi. (Ul. 25:3 ) Tempat penyaliban itu bernama “Tengkorak” atau Golgota yang kemungkinan besar berada di sebuah bukit di luar Yerusalem sepanjang jalan utama. Di sini banyak dilakukan hukuman mati, sehingga orang Roma menggunakannya sebagai contoh. Penyaliban adalah bentuk dari hukuman orang Roma. Korban yang dihukum dipaksa untuk membawa sebuah salib kayu besar menyeberangi jalan utama ke tempat hukuman, sebagai peringatan bagi orang banyak. Salib maupun cara hukuman mati sungguh bervariasi. Dan Yesus disalibkan dengan paku. Anak Domba Allah 67 Para prajurit Roma yang bertugas melaksanakan hukuman mati biasanya mengambil baju mereka yang terhukum. Mereka membagikan pakaian Yesus di antara mereka dan membuang undi untuk menentukan siapa yang berhak atas jubah-Nya itu. Hal tersebut terjadi untuk menggenapi nubuat dalam Mzm. 22:19. Sebuah tabir tergantung di muka bait Allah yang disebut ruang mahakudus, tempat yang disediakan Tuhan bagi diri-Nya. Secara simbolis, tabir ini memisahkan antara Allah yang mahasuci dengan manusia yang penuh dengan dosa. Ruang ini dimasuki hanya setahun sekali pada hari penebusan dosa, oleh Imam Besar sewaktu ia menyembahkan korban bagi dosa semua orang. Ketika Yesus mati, tabir ini terbelah menjadi dua bagian, dari atas hingga ke bawah, yang menunjukkan bahwa kematian-Nya demi segala dosa manusia telah membuka jalan keselamatan bagi Tuhan. (Lihatlah Ibr. 9 untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini.) Kuburan pada saat itu kemungkinan besar berupa gua yang digali dalam bukit batu. Kuburan tersebut cukup besar bagi manusia, maka Yusuf dan Nikodemus dapat membawa mayat Yesus ke dalamnya. Sebuah batu besar digulingkan menutupi pintu masuk ke kuburan tersebut sebelum matahari terbenam. Beberapa perempuan kembali setelah hari Sabat dengan membawa rempah-rempah dan minyak zaitun. Mereka adalah para perempuan yang menantikan Yesus di bawah kayu salib ketika sebagian besar dari antara murid-Nya telah melarikan diri, dan mereka bersiap untuk meminyaki tubuh Tuhan. Oleh karena kesetiaan mereka, orang pertama yang mengetahui kebangkitan Yesus adalah mereka. Mengenai Murid Anda Sediakan waktu untuk memikirkan cara menjelaskan tentang salib ini dengan kata-kata yang dapat dicerna oleh murid-murid. Mereka akan membayangkan salib ini secara nyata: Berat, banyak serpihan darah, menyakitkan. Berpikirlah dari perspektif seorang anak kecil untuk membawa gambaran tentang salib itu ke dalam dunia nyata. Hal ini dapat membantu kita memahami penderitaan Yesus ketika Ia sedang memikul salib-Nya. Dengan demikian, Yesus menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp. 2:8 ) Yesus mengetahui kesakitan dan penghinaan yang akan diderita-Nya. Hal inilah yang membuat Yesus berjuang dalam batin-Nya, tetapi Ia tetap menerima amanat yang Bapa berikan kepada-Nya itu. Dengan mengenang ketaatan dan penderitaan Yesus, mengingatkan akan betapa besar kasih-Nya bagi kita. Satu pertanyaan yang kita harus menjawabnya sendiri dan pada gilirannya, kita harus menanyakan kepada mereka tentang apa yang kita telah ajarkan, yaitu pertanyaan Pilatus kepada orang banyak yang berkumpul saat Yesus diadili: “Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus.” (Mat. 27:22) Pastikan Anda memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk memberikan komentar atas kasih Yesus itu. 68 Anak Domba Allah Pemanasan Pernahkah ketika kamu mulai melakukan sesuatu hal mengiranya akan menjadi luar biasa, tetapi justru sebaliknya? Mungkin kamu telah berencana untuk pergi ke suatu tempat bersama dengan keluarga, tetapi tiba-tiba turunlah hujan sebelum kamu berangkat. Atau mungkin keluarga kamu ingin berlibur ke taman hiburan, tetapi tiba-tiba kamu justru jatuh sakit. Dalam pelajaran Alkitab pada hari ini, murid Yesus mengalami hal serupa, bahkan lebih daripada hari yang berantakan yang pernah kita alami. Marilah kita lihat apa yang terjadi. Cerita Alkitab Bila kita mengingat pelajaran lalu kita, Yudas yang mengkhianati Yesus dengan sebuah ciuman, lalu menyerahkan-Nya ke para prajurit. Petrus memutuskan telinga kanan seorang hamba Imam Besar, tetapi Yesus memulihkannya dan menyuruh Petrus memasukan pedang itu kembali ke dalam sarungnya. Rakyat yang ingin menangkap Yesus, sebenarnya telah merencanakan hal itu dengan diam-diam selama beberapa hari lamanya. Akhirnya, para prajurit menemukan Yesus di sebuah taman yang sunyi, di mana Ia baru selesai berdoa kepada Allah. Mereka menangkap dan memaksa-Nya pergi ke tempat para pemimpin agama mereka. Seorang dari pemimpin agama tersebut adalah seorang imam kepala, yang menanyai Yesus dengan banyak pertanyaan mengenai para murid-Nya dan apa yang Yesus percayai? Imam kepala berharap menemukan sesuatu yang salah atas apa yang Yesus telah lakukan atau apa yang Ia telah katakan yang dapat membuatNya dihukum mati! Yesus Diadili Tetapi kenyataanya imam kepala itu tidak mempunyai wewenang untuk menghukum mati seseorang. Demikianlah akhirnya, Yesus diserahkan kepada penguasa lainnya. Kali ini Yesus diadili dalam suatu pengadilan! Penguasa Roma yang satu ini, yang bernama Pilatus, menanyai Yesus dan mendengarkan kesaksian palsu dari berbagai saksi palsu yang telah dibayar untuk itu. Beberapa dari saksi itu mengakui bahwa ia telah mendengar Yesus mengatakan bahwa Ia dapat merubuhkan bait Allah di Yerusalem. Banyak orang pun mengatakan bahwa Ia telah menyebabkan masalah dan keributan di seluruh negeri itu. Tentu saja tidak ada satupun dari semua tuduhan itu yang benar. Sekalipun Pilatus tidak menemukan bukti bahwa Yesus telah melakukan suatu kesalahan, tetapi ia tetap memerintahkan Yesus untuk dicambuk. Sudah cukup mengerikan bila semua musuh Yesus berhenti sampai di sini, tetapi pada kenyataannya mereka masih belum merasa puas. Mereka bahkan mengerakkan penduduk di Yerusalem dengan berbagai hasutan yang mengerikan tentang Yesus. Ketika Pilatus menanyakan kepada penduduk itu tentang apa yang ingin dilakukan terhadap Yesus, merekapun berteriak, ”Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Dan itulah yang terjadi. Anak Domba Allah 69 Yesus Disalibkan Para prajurit segera menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam mahkota duri dan menaruh di atas kepala Yesus, lalu memberikan sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian, mereka berlutut di hadapan Yesus dan mengolok-olokkan-Nya dan berkata: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke bagian kepala-Nya. Setelah itu, mereka menanggalkan jubah ungu itu dan mengenakan pula pakaian-Nya, serta membawa-Nya ke luar untuk disalibkan. Mereka membawa Yesus ke suatu tempat yang bernama Golgota (yang berarti bukit tengkorak). Lalu, mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu, tetapi Ia tidak mau meminumnya. Kemudian, mereka menyalibkan Yesus dan membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. Bersama dengan Yesus disalibkan pula dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri. Orang-orang yang lewat di sana mengolok-olok Yesus dan berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya!" Yesus begitu menderita hingga berseru: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Kemudian, tabir bait suci itu terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Seorang dari pengikut Yesus datang dan diizinkan untuk menurunkan mayat-Nya dari salib itu dan membawa-Nya ke dalam kuburan yang baru dan mengapani-Nya dengan kain lenan yang putih bersih, serta membaringkan-Nya dalam kubur itu. Pilatus memerintahkan para prajurit untuk menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu. Yesus Bangkit Pada Hari Ketiga Tiga hari setelah Yesus dikubur, menjelang menyingsingnya fajar, beberapa perempuan menengok kubur itu. Mereka membawa rempah-rempah yang wangi dan minyak untuk menggosok tubuh-Nya. Para perempuan itu berharap bahwa mereka dapat menemukan seseorang untuk menggulingkan batu besar dari pintu kubur itu. Bayangkan rasa kejut ketika mereka tiba di kubur dan mendapati batu besar telah terguling dari pintu kubur itu serta tidak menemukan mayat Yesus. Maria Magdalena segera berlari memberitahukan Petrus dan Yohanes bahwa mayat Yesus tidak ada dalam kubur. Para perempuan lainnya pun turut pergi menuju kubur dan mereka begitu ketakutan. Dua malaikat duduk di samping kubur itu. Para malaikat itu memberitahukan bahwa Yesus tidaklah mati, tetapi Ia hidup. Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Perempuan ini mendengarkan apa yang para malaikat itu katakan tentang Yesus dan mereka segera pergi memberitahukan orang-orang tentang apa yang mereka telah dengar. 70 Anak Domba Allah Yesus Menampakkan Diri-Nya Kepada Maria Magdalena Kemudian, Maria Magdalena kembali ke kubur itu. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur. Dua orang malaikat berkata, "Mengapa engkau menangis?" Maria menjawab, "Aku tidak tahu di mana Yesus diletakkan." Tiba-tiba, Maria Magdalena menyadari bahwa ada seseorang yang berdiri di belakangnya dan menoleh ke belakang. Maria menyangka bahwa orang itu adalah seorang penunggu taman, sehingga ia mengatakan kepadanya,"Aku sedang mencari Yesus. Tahukah engkau di mana mereka meletakkan-Nya?" Dengan begitu lembut dan kasih, orang itu menjawab, "Maria." Saat Maria mendengar Yesus memanggil namanya, iapun segera mengetahui siapakah orang itu. Orang itu adalah Yesus! Ia hidup! “Guru!” tangis Maria. Tidak mungkin ini terjadi. Tetapi benar terjadi! “Pergi, beritahukan kepada saudara-sadaraku bahwa Aku hidup,” kata Yesus. “Dan Aku akan ke surga seperti yang Kukatakan.” Mariapun segera melakukannya! Maria Magdalena, bersama dengan teman Yesus lainnya membantu menyebarkan kabar baik bahwa Yesus telah bangkit. Kuasa Tuhan telah membantu Yesus untuk taat dan sekarang telah membawa-Nya kembali untuk hidup! Pertanyaan Diskusi Mengapa kebangkitan itu begitu penting? 1. Kristus bangkit dari kematian. Ia menebus dosa, menciptakan hidup baru dan mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya yang kedua. 2. Sebab dari kebangkitan, kita ketahui bahwa kematian telah dikalahkan, dan kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk hidup bersama dengan Kristus selamanya. 3. Kebangkitan ini memberikan kekuatan pada kesaksian gereja. Amanat terpenting dari para rasul adalah memberitakan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari kematian! 4. Kebangkitan ini meyakinkan kita bahwa Kristus hidup dan sedang memerintah kerajaan-Nya. Ia bukanlah sebuah legenda; Ia hidup dan nyata. 5. Kebangkitan ini membantu kita menemukan harapan, bahkan di tengah tragedi besar sekalipun. Tidak masalah apa yang terjadi dengan kita bila berjalan bersama Tuhan, kebangkitan-Nya memberi pengharapan untuk masa yang akan datang. (1 Kor. 15:12-58) Anak Domba Allah 71 Mengulang Benar Atau Salah: 1. Yudas bersama dengan sepasukan prajurit Roma membawa pedang dan pentungan menemui Yesus dengan para murid-Nya dan mengkhianati-Nya dengan sebuah senyuman. __________ (Salah) 2. Yesus dengan rela menyerah diri-Nya kepada tangan para prajurit, Yohanes memotong telinga dari hamba seorang imam besar, tetapi Yesus menyambungnya kembali dan memerintahkan Yohanes untuk memasukkan pedangnya. __________ (Salah) 3. Lalu, para prajurit membawa Yesus kepada Pilatus untuk menanyai-Nya bahwa Ia adalah Raja. __________ (Benar) 4. Untuk kepuasan orang Yahudi, Pilatus telah memerintahkan agar Yesus dicambuk dan menaruh jubah ungu pada pundak-Nya serta sebuah mahkota duri di atas kepala-Nya, tetapi mereka masih menuntut kematian-Nya. __________ (Benar) 5. Yesus berseru, ”Selamatkan Aku!” dan kemudian mati di kayu salib, menanggung siksaan demi segala dosa selamanya. __________ (Salah) 6. Seorang dari para pengikut Yesus datang dan menurunkan mayat-Nya secara diam-diam dari salib itu. __________ (Benar) 7. Pada hari keempat, setelah Yesus dikubur, pagi-pagi benar beberapa perempuan bangun dan tergesa-gesa kembali ke kubur itu. Mereka membawa rempah-rempah dan wewangian untuk menggosok tubuh-Nya. __________ (Salah) 8. Ketika Maria Magdalena menyadari bahwa kubur itu telah kosong, ia segera berlari memberitahukan Petrus dan Yohanes bahwa seseorang telah mencuri mayat Yesus. __________ (Benar) 9. Para malaikat memberitahukan, ”Ia tidak mati, tetapi hidup. Ia telah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya.” __________ (Benar) 10. Ketika Yesus memanggil Maria Magdalena dengan nama-Nya, iapun menyadari bahwa orang itu adalah Yesus dan segera berseru, ”Guruku!” __________ (Benar) 72 Anak Domba Allah Temuan Alkitab Kata-Kata Terakhir Yesus Di Atas Kayu Salib Yesus tergantung di atas kayu salib. Ia mengucapkan kata-kata yang kemudian dikenal sebagai tujuh kata terakhir Yesus, sekalipun sebenarnya katakata itu merupakan kalimat lengkap. Kitab Matius dan Markus hanya menuliskan tangisan karena ditinggalkan dan keputusasaan mendalam: ”Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:46) Tiga pernyataan terakhir Yesus yang tertulis dalam kitab Lukas memberikan kesaksian yang mengesankan untuk tiga hal, yaitu: Kasih dan keinginan-Nya untuk mengampuni, kemurahan hati-Nya dalam merangkul semua umat manusia serta ketaatan-Nya terhadap kehendak Allah. ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk. 23:34) Ia menyerukan hal tersebut ketika para prajurit menaikkan diri-Nya ke atas kayu salib. Ia membuat janji yang khidmat terhadap orang yang disalibkan bersama dengan-Nya dan yang memohon agar Yesus mengingatnya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku dalam Firdaus.” (Luk. 23:43) Lalu, Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya, Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku!” (Luk. 23:46) Yohanes mencatat tiga perbedaan kata yang diucapkan Yesus. Melihat ke arah ibu dan murid yang dikasihi-Nya yang telah berani menghadiri saat penyalibanNya, Yesus menaruh perhatian kepada ibu-Nya, ”Ibu, inilah anakmu!” kata-Nya kepada Maria. (Yoh. 19:26) ”Inilah ibumu!” kata-Nya kepada murid-Nya. (Yoh. 19:27) Setelah itu, Yesus menunjukkan sifat manusiawi-Nya ketika berseru, “Aku haus.” (Yoh.19:28) Akhirnya, Ia berseru dalam kemenangan untuk mengumandangkan penyelesaian atas amanat-Nya di dunia: “Sudah selesai.” (Yoh. 19:30) Renungkan hal berikut! Mengapa Pilatus menginginkan para prajurit mengatakan bahwa mayat Yesus itu telah dicuri? Siapakah yang telah menggulingkan batu berat dari pintu kubur? Dapatkah seseorang atau sesuatu menghentikan kuasa Allah? Bacalah lebih lanjut mengenai kebangkitan Yesus dalam Mat. 28; Mrk. 16; Luk. 24 dan Yoh. 20. Anak Domba Allah 73 Aktivitas 1 Beberapa Pilihan Tahukah kamu bahwa Yesus memilih mati di atas kayu salib? Sebenarnya Ia tidak harus mati seperti itu. Di Alkitab ada tertulis bahwa Ia dapat saja memanggil pasukan malaikat untuk menyelamatkan diri-Nya. (Mat. 26:53) Ia dapat saja menggunakan kuasa-Nya yang mengagumkan untuk melukai orang yang menyakiti diri-Nya. Tetapi justru, Ia memilih untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Untuk menderita di atas kayu salib bukanlah suatu pilihan yang mudah bagi Yesus. Ia mengetahui seberapa dalam hal itu akan melukai tubuh dan hati-Nya. Itulah sebabnya mengapa Ia meminta agar Allah membawa “cawan” itu lalu, tetapi bukan menurut keinginan manusia. Oleh karena itulah, Yesus rela disalibkan. Kita pun membuat pilihan yang serupa. Kadang sulit untuk membuat pilihan yang benar dan melakukan hal yang benar. Periksalah daftar berikut dan renungkan mengenai beberapa pilihan yang kamu harus lakukan: 1. Saat makan siang, kamu menemukan 75 sen di atas meja. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. menaruhnya ke dalam kantongmu. b. mengembalikannya ke kantor. 74 2. Seorang penganggu di sekolah memanggilmu dengan nama yang jelek. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. mengabaikannya. b. memanggilnya kembali dengan nama yang jelek pula. 3. Kamu berada di rumah dan tidak dapat menemukan uangmu. Setelah mencari beberapa menit lamanya, tindakan yang kamu ambil adalah: a. meminta pertolongan. b. berteriak dengan lantang dari kamarmu, ”Seseorang mencuri uangku!” 4. Kamu tidak belajar untuk ujian mengeja. Teman di sampingmu biasanya mendapat angka 100. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. menyontek kertas temanmu. b. melakukan yang terbaik yang dapat kamu lakukan. 5. Kamu sedang menonton acara televisi di rumah seorang teman. Temanmu ingin menonton sebuah acara yang tidak pantas kamu tonton. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. tidak mengatakan apa-apa dan menonton acara itu. b. meminta temanmu untuk mengganti dengan acara lainnya. c. pulang ke rumah. 6. Seorang tetangga baru pindah ke lingkunganmu. Ia berasal dari suatu negara yang berbeda denganmu. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. mengolok-oloknya sebab ia berbeda negara dengan dirimu. b. menanyai tentang negaranya dan menceritakan pula tentang dirimu. Anak Domba Allah 7. Tom, temanmu menginginkan kamu datang ke rumahnya ketika orangtuanya sedang tidak berada di rumah. Ketika kamu diminta datang, tindakan yang kamu ambil adalah: a. menceritakan kebenaran tersebut kepada orangtuamu. b. membohongi orangtuamu dengan mengatakan bahwa orangtua Tom sedang berada di rumah. 8. Kamu berada di toko permen. Kamu ingin membeli permen dengan harga 5 sen, tetapi tidak mempunyai uang sejumlah 5 sen. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. tunggu sampai kamu mempunyai uang. b. mencuri permen itu. Lagi pula, tidak ada seorangpun yang akan tahu. 9. Mary, temanmu mengatakan hal buruk terhadap dirimu kepada John. John memberitahukanmu apa yang Mary katakan. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. mendekati Mary dan menanyainya. b. memberitahukan kepada setiap orang bahwa Mary bukanlah temanmu lagi. 10. Kamu baru mendapat sebuah sepeda baru. Orangtuamu mengatakan bahwa kamu boleh bersepeda sampai sejauh 2 blok saja. Ada sebuah bukit mengagumkan berada di blok 4. Tindakan yang kamu ambil adalah: a. bersepeda ke bukit itu. b. bertanya kepada orangtua tentang bersepeda ke bukit itu. Aktivitas 2 Penyaliban (Luk. 23:13-49) Hal luar biasa apakah yang terjadi ketika Yesus tergantung di atas kayu salib demi menanggung segala dosa kita? Untuk mengetahuinya, pergunakan kode berikut yang adalah huruf dari tulisan Braile. Orang buta menggunakan huruf ini untuk membaca. Tulisan ini dicetak menonjol keluar agar mereka dapat “membaca” kata-katanya (dalam bahasa Inggris) dengan jari-jari mereka. Anak Domba Allah 75 76 Anak Domba Allah Yesus Bangkit; Ia Menyertai Kita! 10 Kitab Bacaan: Luk. 24:13-35 Inti Pelajaran: Yesus membantu orang banyak untuk memahami dan percaya akan apa yang Alkitab telah beritakan tentang diri-Nya. Tujuan Pelajaran: Memotivasi murid-murid agar lebih percaya akan keselamatan jiwa mereka dan percaya akan kehadiran Yesus ketika mempelajari firman Allah. Ayat Hafalan: “Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkanNya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.” (Kis. 2:33) Latar Belakang Alkitab Saat kedua murid Yesus berjalan kembali ke Emaus, mereka tidak mengenali Yesus ketika Ia sedang berjalan di samping mereka. Mereka begitu merasa sedih dan putus asa karena mengharapkan Yesus dapat menebus orang Yahudi, serta menyelamatkan dari tangan para musuh mereka. Kedua murid tersebut tidak menyadari bila Mesias telah datang untuk menyelamatkan umat manusia dari perbudakan dan dari dosa. Mereka tidak dapat memahami dengan sungguh bila kematian Yesus ternyata telah memberikan pengharapan terbesar kepada mereka. Seperti orang-orang dunia lainnya, saat itu, kedua rasul itu mengagumi kekuatan politik dan militer, sehingga mereka kehilangan makna yang sebenarnya dari Kerajaan Surga. Setelah mereka mencurahkan kesedihan dan kebingungan mereka, Yesus menggunakan ayat firman Tuhan dan mengaplikasikannya sesuai dengan keadaan mereka saat itu. Anak Domba Allah 77 Mengenai Murid Anda Pada saat usia seperti mereka ini, murid-murid mungkin menentang akan kebenaran yang diberitakan kepada mereka. Ketika ada seorang murid percaya terhadap apa yang terjadi atau suatu kebenaran, yang lainnya akan berkata, “Oh, yah? Buktikan.” Karena pada saat usia seperti mereka itu, murid-murid menginginkan bukti dari kebenaran yang mereka dengar, maka bagian Cerita Alkitab akan menimbulkan reaksi ketidakpercayaan mereka itu. Penerimaan murid-murid terhadap kebenaran yang diberitakan kepada mereka, bergantung kepada kepercayaan mereka terhadap orang yang menyampaikannya, apakah orang itu dapat dipercayai atau tidak. Pada akhirnya, tentulah iman kita bergantung pada kuasa Yesus dan firman Tuhan. Tetapi bagi murid-murid yang dapat bersandar kepada Tuhan, mereka hendaklah dapat mempercayai orang-orang yang mengabarkan tentang diri-Nya terlebih dahulu. Sebagai seorang guru agama, hendaklah kita percaya terhadap firman Tuhan yang diajarkan. Firman Tuhan hendaknya kita jalankan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak dapat membohongi murid-murid. Mereka dapat mengetahui apabila kita mengajarkan sesuatu yang menurut kita sendiri, termasuk sesuatu yang kurang penting dalam kehidupan. Tetapi, ketika firman Tuhan bekerja dalam kehidupan kita, maka murid-murid pun dapat mengetahuinya, dan mereka akan lebih mudah untuk percaya kepada Kristus dan mempercayai-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Pemanasan Di hadapan murid-murid, acaklah kata “misteri” pada papan tulis atau pada sehelai kertas yang berukuran besar. Lalu, bagikan lembaran kertas lainnya beserta dengan sebatang pensil, serta ajaklah mereka untuk menuliskan macam huruf yang telah diacak itu. Mintalah murid-murid untuk meneliti macam huruf yang telah diacak itu di hadapan Anda dan biarlah mereka mengaturnya untuk membentuk suatu kata yang berarti “masalah yang membingungkan”. Berilah mereka waktu untuk mencoba menata kata-kata yang diacak tadi. (Setelah tiga menit berlalu, tanyakkan apakah ada yang menebak dengan benar.) Pernahkah salah seorang dari kalian menyelesaikan sebuah misteri? Biarkan mereka memberikan jawabannya. Apakah yang membuat masalah tersebut menjadi sebuah misteri? Jawaban mereka mungkin adalah tidak mempunyai bukti atau petunjuk yang cukup, ataupun tidak masuk akal. Dalam bagian Cerita Alkitab yang kita akan bahas, terdapat dua orang yang sedang mencoba untuk menyelesaikan sebuah misteri. Mereka pun mempunyai petunjuk, tetapi belum mengetahui cara untuk membuat petunjuk itu menjadi masuk akal. 78 Anak Domba Allah Cerita Alkitab Jelaskan hal berikut dengan jelas: Luk. 24:13-35 1. 2. 3. 4. Dua orang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Mereka membicarakan dan mendiskusikan tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Yesus menghampiri dan berjalan bersama dengan mereka. Yesus menanyakan kepada mereka tentang apa yang sekarang mereka sedang perbincangkan. 5. Mereka memberitahu-Nya tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan tentang penglihatan beberapa perempuan terhadap malaikat. 6. Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa Kristus harus menderita untuk dapat masuk ke dalam Kemuliaan-Nya, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci. 7. Yesus menjelaskan semua tentang diri-Nya kepada mereka, seperti yang telah tertulis dalam Kitab Suci. 8. Yesus makan bersama dengan mereka dan saat itulah, mata mereka dibukakan hingga dapat mengenali-Nya. 9. Yesus lenyap dari pandangan mereka. 10. Hati kedua orang itu berkobar-kobar. 11. Mereka kembali ke Yerusalem. 12. Mereka menemui rasul lainnya dan memberitahukan mereka bahwa Tuhan telah bangkit. Pertanyaan Diskusi Mengapa begitu penting bagi kita untuk mengetahui bahwa Yesus telah bangkit dari kematian? (Karena kebangkitan Yesus membuktikan kepada kita bila Ia telah mengalahkan maut. (1 Kor. 15:54-55) Bila Yesus tidak bangkit dari kematian, kita tidak akan mempunyai pengharapan dalam kehidupan yang kekal bersama dengan-Nya, melainkan masih tersesat dalam dosa, sehingga terpisah dari Tuhan - 1 Kor. 15:17.) Apakah kebangkitan Yesus telah dinubuatkan dalam kitab Perjanjian Lama? (Kebangkitan Yesus telah dinubuatkan dalam kitab Perjanjian Lama - Mzm. 16:10 dan Yes. 52:13-53:12.) Siapakah lagi yang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya? (Kita mengetahui bahwa Yesus telah bangkit karena ada saksi mata yang melihatNya hidup kembali setelah mati di atas kayu salib. Petrus melihat-Nya. Para rasul lainnya pun melihat-Nya bangkit. Dan suatu waktu, di hadapan 500 orang sekaligus, Ia menampakkan diri-Nya. Dalam waktu 40 hari lamanya di antara kebangkitan dan terangkat-Nya ke surga, Ia telah menampakkan diri kepada banyak pengikut-Nya Kis. 1:1-3; Yoh 20:21.) Anak Domba Allah 79 Tubuh seperti apakah yang akan kita punyai setelah meninggal? (Ketika Yesus bangkit dari kematian, Ia menunjukkan kepada kita tubuh yang baru seperti apa yang akan kita punyai setelah meninggal. Kadang manusia meninggal karena mereka telah lanjut usia dan mempunyai tubuh yang rapuh. Kadang manusia meninggal karena mereka terserang sakit yang parah hingga para dokter dan rumah sakit tidak mampu menyembuhkan mereka lagi. Ada pula tubuh manusia yang terluka parah dalam satu kecelakaan, sehingga mereka tidak dapat melanjutkan hidupnya. Tetapi setelah kita meninggal, apapun yang terjadi terhadap tubuh daging ini, bukanlah suatu hal yang penting lagi. Tuhan akan memberikan kita tubuh yang rohani seperti tubuh Kristus setelah Ia bangkit dari kematian. “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.” - 1 Tes. 4:17-18.) Mengulang 80 1. Mengapa terdapat dua orang yang sedang bersedih pada permulaan bagian Cerita Alkitab? (Karena mereka mengharapkan Yesus untuk membebaskan orang Yahudi, dan melindungi dari segenap musuh mereka.) 2. Apakah yang kedua orang itu ingin agar Yesus lakukan? (Membebaskan orang Yahudi dari kuasa pemerintahan Roma.) 3. Apakah yang Yesus telah lakukan sehingga mereka mengira Ia mempunyai kuasa untuk itu? (Menyembuhkan banyak orang dengan kuasa Allah.) 4. Kedua orang ini mengambil kesimpulan yang keliru. Allah berjanji untuk mengutus Kristus dan memberitahukan umat-Nya seperti apa rupa Kristus itu, tetapi mereka belum memahaminya sampai Yesus menjelaskan injil tersebut kepada mereka. Menurut kamu, apa yang mereka rasakan ketika menyadari bahwa Yesus telah melakukan sesuatu yang lebih baik daripada yang diharapkan? (Yesus datang ke dunia bukan untuk melepaskan mereka dari kuasa pemerintahan Roma, tetapi justru untuk melepaskan mereka dan kita dari kuasa dosa. Mereka pasti sungguh bahagia dan bersukacita bila mengetahui maksud kedatangan-Nya yang sebenarnya.) 5. Menurut kamu, apa yang mereka telah katakan kepada para rasul yang lain sewaktu kembali ke Yerusalem? (Yesus masih hidup, kami telah melihat-Nya.) Anak Domba Allah Temuan Alkitab Kitab Perjanjian Baru mencatat 11 kali penampakan Tuhan Yesus setelah Ia bangkit: 1. Kepada Maria Magdalena (Mrk. 16:9; Yoh. 20:11-18) 2. Kepada beberapa perempuan lainnya pada hari Kebangkitan-Nya (Mat. 28:9; Mrk. 16:1) 3. Kepada mereka yang sedang dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-32) 4. Kepada Petrus (sekalipun tempat penampakan-Nya yang pasti tidaklah diketahui) (Luk. 24:34) 5. Kepada 10 murid-Nya (Yoh. 20:19-25) 6. Kepada 11 murid-Nya satu minggu kemudian (Yoh. 20:26-29) 7. Kepada 7 murid-Nya di tepi danau Galilea (Yoh. 21:1-22) 8. Kepada 11 murid-Nya (dan mungkin kepada 500 orang di tempat itu; 1 Kor 15:6) di sebuah gunung di Galilea (Mat. 28:16-20) 9. Kepada Yakobus, adik Yesus Kristus (1 Kor. 15:7) 10. Kepada 11 murid-Nya saat Yesus terangkat ke surga (Luk. 24:50-52; Kis. 1:3-12) 11. Kepada Paulus, dalam perjalanan ke Damsyik (Kis. 22:6-16; 1 Kor. 15:8) Aktivitas 1 Firman Tuhan - Bagian Dari Hidup Kita Tuhan telah memberikan firman-Nya kepada kita untuk menunjukkan apa yang Ia ingin kita perbuat, serta untuk menegur ketika kita berbuat kesalahan. Dari Mzm. 1, marilah kita mencari tahu bagaimana firman Tuhan mempengaruhi kehidupan ini. Bentuklah beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mempersiapkan tugasnya masing-masing, serta mempresentasikannya di hadapan kelompok yang lainnya. Bila kelompok yang ada lebih dari tiga atau empat, Anda dapat melanjutkan aktivitas ini minggu depan. Setiap kelompok diperbolehkan untuk memilih salah satu dari pertanyaan berikut sebagai bahan diskusi, serta mempersiapkan gambar untuk mendukung jawabannya. 1. 2. 3. 4. Menurut kamu, apakah makna dari kata “berkat” itu? Ketika sedang membutuhkan saran, orang macam bagaimana yang harus kita hindari? Di mana tempat orang Kristen menemukan kebahagiaan? Bagaimana cara firman Tuhan memberikan kebahagiaan? Hasil baik apakah yang kamu dapati dengan menjadikan firman Tuhan sebagai bagian dari kehidupan? Anak Domba Allah 81 5. 6. 7. Masalah apakah yang kita akan hadapi bila tidak menjadikan firman Tuhan sebagai bagian dari kehidupan? Apakah yang akan terjadi pada akhir dari kehidupan orang-orang yang menolak Tuhan? Apakah yang menjadi akhir dari kehidupan orang-orang yang mengasihi dan menuruti firman-Nya? Aktivitas 2 Tuhan Menegur Kita? Tuhan menegur kedua orang di atas (pada nomor 6 dan 7 pada bagian Aktivitas 1) dan membawa mereka kembali ke jalan yang benar. Ia pun akan menegur apabila kita berbuat kesalahan. Mengapa demikian? Bacalah ayat Alkitab untuk menemukan jawabannya. Jawablah pertanyaan berikut dengan menggunakan perkataanmu sendiri. 1. Why. 3:19 Mengapa Tuhan menegur ketika kita berbuat salah? (Karena Ia mengasihi kita.) 2. Ibr. 12:5-7 Sifat macam apakah yang harus dipunyai ketika Ia menegur kita? (Kita harus mengakui kesalahan dan mengucap syukur karena Tuhan ingin agar rohani kita bertumbuh dan menjadi dewasa.) 3. Ibr. 12:9-11 Bagaimana cara teguran Tuhan dapat membantu kita? (Teguran Tuhan akan mengajarkan hidup kudus kepada kita.) 4. 2 Tim. 3:16 Bagaimana cara Tuhan menegur kita? (Melalui firman-Nya.) 5. Jelaskan bagaimana firman Tuhan bekerja? (Firman Tuhan dapat mengajar kita untuk melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan hal-hal yang buruk. Firman-Nya mengingatkan kita akan akibat dari dosa.) Catatan: Alkitab menggunakan berbagai cara untuk memberitahukan bahwa Tuhan sedang menegur kita. Kita mungkin membaca bahwa Tuhan “menghajar”, “menegur”, atau “menghukum” kita. Semua itu adalah cara yang Tuhan pergunakan agar kita “lolos” dari perbuatan dosa. Tuhan membenci dosa dan menginginkan agar kita menjauhinya. Jadi, ketika kita tidak menuruti firman Tuhan, Ia sedang “menegur” dan “membawa kita kembali ke jalan-Nya yang benar”. Kita harus ingat bahwa Tuhan itu mahapengasih dan selalu akan mengampuni segala dosa, bila kita mengakuinya. 82 Anak Domba Allah Yesus Mengampuni Petrus 11 Kitab Bacaan: Mrk. 15:1-16:8; Yoh. 20:1-8; 21:1-19 Inti Pelajaran: Yesus tunjukkan bahwa Ia mengasihi Petrus dan menerimanya kembali dengan mengampuni kesalahannya. Tujuan Pelajaran: Memotivasi murid-murid untuk mengampuni orang lain dengan menunjukkan kasih dan kepedulian terhadap mereka serta meminta pengampunan atas kesalahan yang mereka telah lakukan. Ayat Hafalan: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yoh. 1:9) Latar Belakang Alkitab Saat di pantai, Yesus memimpin Petrus melalui sebuah pengalaman yang dapat melepaskan dirinya dari keraguan. Sekalipun Yesus mengetahui apa yang terdapat dalam hati Petrus, tetapi Ia ingin menguji isi hati murid-Nya hingga ia dapat benar-benar bertobat. Yesus mengetahui bahwa pertobatan yang sungguhsungguh dan pengampunan memerlukan lebih dari keinginan hati, melainkan memerlukan perbuatan nyata dari keinginan hati itu. Yesus mengasihi Petrus hingga Ia ingin agar Petrus dapat memahami dan mengalami pertobatan serta pengampunan yang sungguh-sungguh. Sekalipun Petrus merasa bersalah dan telah menangis setelah menyangkal Yesus (Luk. 22:62), tetapi Ia masih memberikan suatu kesempatan kepada murid-Nya untuk beroleh hidup yang baru, dengan meninggalkan hidupnya yang lama, yang tidak layak di hadapan-Nya. Yesus menanyakan Petrus, apakah kamu mengasihi-Ku dengan kasih phileo, yang berarti kasih persaudaraan. Yesus pun menanyakan, apakah Petrus mempunyai kasih agape, yang berarti kasih yang memerlukan pengorbanan diri. Anak Domba Allah 83 Dengan memerintahkan Petrus untuk “menggembalakan dombadombaNya”, Yesus mengajak Petrus untuk melayani kebutuhan rohani saudarasaudari seiman dengan kasih, sehingga dapat meneladani kasih Yesus. Hidup Petrus menjadi berubah ketika ia dapat mengenal Yesus secara keseluruhan. Pekerjaan Petrus telah berubah dari seorang nelayan menjadi seorang pekabar injil. Identitas dirinya pun berubah dari seseorang yang mengasihi dunia menjadi “batu karang”, dan hubungan antara Petrus dan Yesus pun turut berubah, segala dosanya telah diampuni oleh Tuhan, dan Petrus telah memahami dengan jelas apa makna sebenarnya dari kebangkitan Yesus itu. Mengenai Murid Anda Murid-murid mungkin lebih berkeinginan untuk mengampuni orang lain dibandingkan dengan sebagian besar orang dewasa. Ini merupakan bagian dari kerinduan mereka untuk diterima oleh orang lain. Tunjukkan kepada murid-murid bahwa Anda telah memperhatikan mereka dalam segala aspek pengampunan yang telah dilakukan, dan bahwa Anda merasa puas dengan apa yang disaksikan, baik secara keseluruhan, bila itu yang terjadi. Bukan berarti pengampunan yang mereka punyai berhubungan dengan sifat menetap dalam waktu yang lama dalam pribadi mereka, dengan kata lain bahwa murid-murid kemungkinan besar tidak menyimpan dendam terhadap sesamanya dalam waktu yang lama. Akan tetapi, mereka mungkin cenderung untuk cepat marah atas sesuatu hal yang sederhana, dan mungkin inilah bagian di mana pelajaran mengampuni diperlukan. Kadang murid-murid mempunyai perdebatan dalam menyelesaikan tugas mereka dan mengatakan hal-hal yang kurang baik seorang terhadap yang lainnya, sehingga menimbulkan rasa sakit hati di antara mereka. Untuk mengajari agar murid-murid memahami kunci dari mengatasi persoalan ini dan bersikap saling mengerti seorang dengan yang lainnya adalah dengan memberikan suatu skenario yang melibatkan pengampunan dan pengertian; berikan mereka skenario di mana terjadi kesalahpahaman pada salah satu pihak, yang menyebabkan perdebatan. Kemudian biarkan murid-murid mendiskusikan bagian mana yang salah dari skenario tersebut, dan apa yang dapat dilakukan untuk menjadikan segala sesuatunya lebih baik. Dengan melakukan ini, Anda akan mengajarkan murid-murid berpikir dari sudut pandang orang lain, sehingga dapat mengerti kedudukan mereka dalam suatu perselisihan. Seringkali, murid-murid berpikir menuruti kata hati bahwa orang lain menentang mereka, padahal kenyataannya hanya sekedar kesalahpahaman saja. Pelajaran ini mengajarkan akan pengertian dan kasih. Contoh yang terbaik untuk kita ikuti adalah contoh pengampunan Yesus terhadap Petrus. Inilah waktu yang paling tepat untuk mengulangi semua pelajaran yang lalu tentang “Anak yang Hilang” dan pengajaran tentang “Petrus menyangkal Yesus”. Bicarakan tentang kasih dan kemurahan Yesus terhadap Petrus dan seberapa jauh pengampunan yang diberikan sang ayah terhadap anaknya yang hilang itu. Kemudian, ajaklah murid-murid membagikan pengalaman di mana orang lain mengampuni mereka. Hadirkan situasi “Bagaimana bila...?” kepada muridmurid untuk dipikirkan dan kemudian saling berbagi solusi. Dengan mengajarkan pengampunan terhadap orang lain, maka murid-murid akan merasa mudah untuk meminta ma'af dan memberi pengampunan kepada orang lain. 84 Anak Domba Allah Pemanasan Pernahkah kamu melakukan suatu hal yang begitu buruk, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, sehingga membuatmu bertanya-tanya, apakah kamu akan diampuni atau tidak? Apakah maksud dari diampuni itu? Bagaimana perasaanmu ketika tahu bila kamu telah diampuni? Dalam bagian Cerita Alkitab, apakah yang Petrus telah perbuat sehingga membuat ia ragu bila Yesus akan mengampuninya? Marilah kita lihat apa yang terjadi setelah Petrus menyangkal bahwa ia mengenal Yesus. Cerita Alkitab Pagi-pagi sekali, setelah prajurit Roma membawa Yesus ke rumah imam besar, para pemimpin orang Yahudi sedang mendiskusikan apa yang mereka akan lakukan terhadap Yesus. Mereka menangkap dan menuduh Yesus telah melakukan berbagai tindak kejahatan, sekalipun Ia tidak pernah membuat suatu kesalahanpun. Setelah melalui proses pengadilan yang tidak adil, mereka membawa Yesus ke Pilatus, penguasa di Roma. Sekalipun Pilatus tidak dapat menemukan kesalahan apapun terhadap diri Yesus, tetapi orang banyak yang berkumpul meminta agar Yesus disalibkan. Akhirnya, Pilatus memerintahkan Yesus untuk disesah, sebelum menyerahkan-Nya kepada para prajurit untuk disalibkan. Para prajurit mengolok-olokan, dan membawa-Nya keluar untuk disalibkan. Yesus mengalami suatu proses kematian yang menyakitkan di atas kayu salib. Dua orang penyamun pun disalibkan di sebelah kanan dan kiri Yesus. Kematian macam ini hanya dijatuhkan kepada orang-orang yang telah melakukan kejahatan yang sungguh serius, sedangkan Yesus tidak melakukan kesalahan sama sekali. Setelah Yesus mati, seorang bernama Yusuf dari Arimatea memberanikan diri untuk meminta jasad-Nya kepada Pontius Pilatus. Yusuf ingin menunjukkan rasa hormatnya kepada Yesus dengan menguburkan-Nya di sebuah tempat kubur yang layak. Yusuf menurunkan mayat-Nya dari salib dan membungkus tubuh-Nya dengan kain lenan. Ia membaringkan-Nya dalam kuburannya yang baru, yang telah digalinya dalam bukit batu. Setelah itu, ia mengulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu. Semua teman dan sanak keluarga Yesus merasa turut berdukacita. Mereka telah kehilangan seorang pemimpin dan teman mereka pula. Mereka pasti memikirkan apa yang akan mereka lakukan sekarang setelah Yesus mati. Bahaslah topik berikut dengan jelas: 1. Yesus telah hidup kembali! a. Maria Magdalena memberitahu Petrus dan Yohanes bahwa mayat Yesus telah tidak ada lagi dalam kubur-Nya. b. Mereka berlari ke kubur itu dan mendapati kuburan itu telah kosong. i. Mereka telah mendengar kabar yang diberitakan oleh malaikat yang berada dalam kubur itu. ii. Malaikat memberitahu bahwa Yesus telah bangkit sehingga tidak ada lagi dalam kubur. Anak Domba Allah 85 2. Yesus menampakkan diri a. Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya di Yerusalem. b. Para murid-Nya pergi ke Galilea untuk menangkap ikan. c. Seorang yang berdiri di pantai memberitahu mereka untuk menyebarkan jalanya ke sebelah kanan perahu. i. Jala mereka penuh terisi dengan ikan . ii. Para murid-Nya menyadari bahwa Yesuslah yang sedang berdiri di pantai. iii. Petrus langsung terjun ke danau dan berenang menuju pantai. iv. Ketika tiba di darat, Yesus sedang menyiapkan sarapan pagi. 3. Yesus memberikan sebuah amanat agung kepada Petrus a. Yesus menanyakan Petrus sebanyak tiga kali, apakah ia mengasihi-Nya. b. Yesus meyuruh Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya. c. Yesus menunjukkan bahwa Ia mengasihi dan menerima Petrus. i. Petrus telah mengatakan bahwa ia menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. ii. Yesus menunjukkan bahwa Ia telah mengampuni Petrus dengan memberikan suatu amanat yang begitu pentingnya bagi jiwa manusia. Pertanyaan Diskusi Apakah yang telah dilakukan atau dikatakan Yesus untuk menunjukkan kasih-Nya serta penerimaan-Nya terhadap Petrus? Marilah kita baca 1 Yoh. 1:9. Ayat tersebut memberitahu kita tentang apa yang harus dilakukan apabila kita berbuat dosa dan tidak menuruti kehendak-Nya. Berdasarkan ayat tersebut, apa sajakah yang harus kita lakukan? Apakah maksud dari mengakui segala dosa kita itu? Apakah yang Tuhan akan lakukan setelah kita mengakui segala dosa? Mengulang Isilah tempat yang kosong: Ketika mereka selesai sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau __________-Ku melebihi mereka ini? (kasih) “Ya, Tuhan,” kata Petrus, “Engkau mengetahui bahwa ______________________________.“ (aku mengasihi Engkau) Yesus berkata, “Gembalakanlah ____________________-Ku.” (domba-domba) Kemudian, Yesus berkata sekali lagi, “Simon, anak Yohanes, apakah Engkau mengasihi Aku?” Petrus menjawab “Ya, Tuhan, Engkau mengetahui bahwa ______________________________.” (Aku mengasihi Engkau) Yesus berkata, “Gembalakanlah _____________________-Ku.” (domba-domba) 86 Anak Domba Allah Untuk ketiga kalinya Yesus berkata kepada Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah Engkau mengasihi Aku?” Maka sedihlah hati Petrus karena Yesus bertanya kepadanya untuk ketiga kalinya, “Apakah engkau ____________________?” (mengasihi Aku) Ia berkata, “Tuhan Engkau mengetahui segala __________; Engkau tahu bahwa Aku Mengasihi Engkau.” (sesuatu) Yesus berkata, “Gembalakanlah ____________________-Ku. (dombadomba) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya ketika engkau masih muda, engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki.” Yesus mengatakan ini untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Kemudian Ia mengatakan kepada Petrus, “__________ Aku!” (Ikutlah) Temuan Alkitab Apakah Maksudnya Dari Mengampuni Itu? Mengampuni maksudnya adalah membuang amarahmu ketika seseorang telah melakukan sesuatu yang menyakitkan perasaanmu, serta menguasai dirimu agar tidak menyalahkan atau menghukum orang tersebut. Tulislah seluruh perkataan yang tercatat di Ef. 4:32 pada teka-teki silang yang terdapat di bawah ini. Hitunglah jumlah huruf pada setiap kata dan cocokan huruf-huruf tersebut dengan yang terdapat di kotak. Ef. 4:32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Mengampuni orang lain memerlukan waktu. Kadang kita merasakan lebih sulit untuk mengampuni orang lain pada waktu tertentu. Ketika mengampuni seseorang, sangatlah penting bagi kita untuk mengingat empat tahap ini: 1. Memohon Tuhan untuk membantu kita agar dapat mengampuni orang yang telah berbuat salah. 2. Berbicaralah atau tulislah surat kepada orang yang telah menyakiti hati kita. 3. Beritahu mereka secara jelas, apakah yang mereka telah lakukan atau katakan, yang telah menyakiti perasaan kita. 4. Memberikan pengampunan kepada mereka terlebih dahulu. Apakah mereka akan mengampuni kita atau tidak, kita tahu bahwa kita telah melakukan suatu hal yang benar. Anak Domba Allah 87 Aktivitas 1 Ampunilah Dirimu Sendiri Apakah kamu sedang memikirkan kesalahan yang telah kamu perbuat atau seseorang yang telah kamu kecewakan? Apakah kamu mengalami kesulitan dalam mengampuni dirimu sendiri? Berilah garis bawah pada hal-hal berikut yang terjadi terhadap dirimu. Lalu, tambahkan dua hal lagi. Beberapa hal yang telah membuatmu merasa sulit untuk mengampuni dirimu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Membocorkan rahasia temanmu, padahal kamu telah berjanji untuk menyimpan rahasia itu. 2. Menyakiti seorang yang lebih muda atau seseorang yang berkemampuan kurang. 3. Menyontek atau berbuat curang. 4. Berbohong kepada orangtua. 5. Mengira bahwa seseorang anggota keluarga disakiti karena kesalahan kita. 6. Mengira bahwa kamu telah melakukan sesuatu yang menyebabkan seseorang menyakiti perasaanmu terus-menerus. Selesaikan kalimat berikut: 1. Kepada Tuhan Yesus, aku begitu marah karena __________________________________________________________ Aku tidak dapat mengampuni diriku sendiri karena semua masalah yang timbul adalah karena kesalahanku ini. Aku sungguh berharap hal tersebut tidak pernah terjadi lagi, sehingga segalanya dapat kembali normal seperti awalnya. Apakah yang harus kulakukan sekarang? Salam Kasih, __________ 2. Kepada __________ Aku ingin agar kamu dapat mengampuni dirimu sendiri, sama seperti kamu harus mengampuni orang yang telah bersalah kepadamu. Ketika kamu memintaku untuk mengampunimu, Aku selalu mengampunimu dan selalu memperlakukanmu sepertinya hal tersebut belum pernah terjadi. Bacalah 1 Yoh 1:9. Ketika kamu menerima pengampunan dari pada-Ku, Aku ingin agar kamupun mengampuni dirimu sendiri dan melakukan hal yang baik. Jangan lakukan kesalahan yang sama, seperti yang telah kaulakukan sebelumnya. Mintalah kekuatan dari pada-Ku untuk dapat mengatasi pencobaan atau masalah. Aku akan selalu siap untuk menolongmu. Salam Kasih, Yesus 88 Anak Domba Allah Aktivitas 2 Teka-Teki Silang Tentang Petrus Mendatar: 1. Nama yang Yesus berikan bagi Petrus (Yoh. 1:42) 3. Yesus bertemu dengan Petrus di danau ini (Mat. 4:18) 5. Pekerjaan Petrus (Mat. 4:18) 7. Petrus memutuskan telinga dari orang ini, ketika Yesus ditangkap (Yoh. 18:10) 9. Orang-orang yang telah menjual tanah miliknya beserta milik istrinya, kemudian menahan sebagian dari hasil penjualan itu (Kis. 5:1-2) 11. Paulus bertentangan dengan orang ini karena kemunafikannya (Gal. 2:11-13) Menurun: 2. Saudara Petrus (Mat. 4:18) 4. Berapa kali Petrus menyangkal Yesus (Luk. 22:61) 6. Setelah menyaksikan Yesus terangkat ke surga, Petrus kembali ke kota ini (Kis. 1:12) 8. Petrus menyebutkan nabi tersebut pada khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis. 2:16) 10. Petrus membangkitkan perempuan ini dari kematian (Kis. 9:36-41) 12. Seorang perwira pasukan yang mengirim beberapa orang untuk menjemput Petrus di Yope (Kis. 10:1-5) 8 1 11 2 5 12 6 4 10 3 9 7 Anak Domba Allah 89 90 Anak Domba Allah Allah Menjanjikan Roh Kudus 12 Kitab Bacaan: Yoh. 7:39; 14:26-27; Kis. 1:1-2:36 Inti Pelajaran: Yesus yang terangkat ke surga mengutus Roh Kudus untuk menyertai para pengikut-Nya. Tujuan Pelajaran: Memotivasi murid-murid untuk berdoa dengan sungguh-sungguh memohon Roh Kudus atau untuk kepenuhan Roh Kudus. Ayat Hafalan: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selamalamanya, yaitu Roh Kebenaran.” (Yoh. 14:16-17a) Latar Belakang Alkitab Diadakan 50 hari setelah perayaan Paskah, hari raya Pentakosta pun disebut sebagai hari raya Tujuh Minggu. Hari raya ini termasuk dalam salah satu dari tiga perayaan tahunan yang paling utama orang Yahudi (Ul. 16:16), sebuah hari raya ucapan syukur atas hasil tuaian. Yesus disalib pada hari Paskah, dan terangkat ke surga 40 hari kemudian. Yesus menyuruh para murid-Nya untuk menyaksikan kepada orang banyak dari seluruh bangsa tentang diri-Nya (Mat. 28:19-20), tetapi mereka disuruh menanti terlebih dahulu sebelum kedatangan Roh Kudus. Hal ini menggenapi perkataan Yohanes Pembaptis tentang Roh Kudus yang membaptis dengan api (Luk. 3:16), dan nubuat Yoel tentang pencurahan Roh Kudus (Yl. 2:28-29). Kuasa dari Roh Kudus tidak dinyatakan dalam kekuatan fisik, tetapi menyangkut semangat, keberanian, keyakinan, pengertian dan kekuasaan. Dalam Yoh. 14:26-27, Yesus menjanjikan “Penghibur” kepada para muridNya. Kata Yunani untuk “Penghibur” berarti seseorang yang dipanggil sebagai “pendamping” untuk menolong yang lainnya. Sangatlah penting untuk membantu murid-murid memahami kenyataan dari Roh Kudus. Mungkin ini suatu hal yang baru dan suatu konsep yang sulit bagi mereka. Tetapi penting untuk memulainya agar murid-murid dapat mulai memahami bagaimana Roh Kudus bekerja. (Lihatlah bagian Pertanyaan Diskusi dan Temuan Alkitab) Anak Domba Allah 91 Kita pun hendaknya menyadari bahwa kita tidak mengajar dari pengertian sendiri saja, tetapi Roh Kudus yang menyertai kita akan membimbing pelajaran kita. Ia pun akan membantu murid-murid memahami kebenaran yang kita tunjukkan kepada mereka. Mengenai Murid Anda Konsep Roh Kudus mungkin merupakan konsep tersulit bagi murid-murid untuk dipahami. Banyak di antara murid-murid mengetahui saudara-saudari seiman yang telah menerima Roh Kudus ketika mereka berdoa, tetapi mereka mungkin tidak memahami pentingnya menerima Roh Kudus. Mulailah dengan menjelaskan mengapa kita memerlukan Roh Kudus. Dua kata yang dapat digunakan dan direkatkan di sekitar ruang kelas adalah “Penghibur” dan “Pembimbing”. Sebutkan kalimat-kalimat berikut kepada muridmurid, lalu tanyakan bila adakah di antara mereka yang dapat memberitahu Anda tentang makna dari kata “Penghibur”. “Aku merasa sedih bahwa teman baikku akan pindah, tetapi ibuku datang memeluk dan menghiburku, lalu aku merasa lebih baik.” Setelah murid-murid dibantu menentukan makna kata dari “Penghibur”, jelaskan dengan memberi penjelasan yang sebenarnya bahwa Roh Kudus disebut pula sebagai “Penghibur”. Karena mempunyai Roh Kudus sama halnya seperti mempunyai seorang sahabat yang senantiasa membuat kita merasa lebih baik dalam keadaan yang susah. Orangtua menghibur kita dengan pelukan dan ciuman di saat kita memerlukannya. Tuhan tidak lagi dalam bentuk tubuh, dan sekalipun kita tidak dapat melihat-Nya dengan mata jasmani atau merasakan pelukan-Nya, tetapi Ia memberi Roh Kudus untuk hidup di dalam kita. Inilah cara Tuhan untuk dapat senantiasa bersama dengan kita dan untuk membuat kita merasa lebih baik. Sekarang jelaskan bahwa Roh Kudus disebut pula sebagai “Pembimbing” yang hidup dalam kita. Lalu sebutkan kalimat berikut dan tanyakan apakah makna yang terkandung dari kata “Pembimbing” itu. “Aku bingung bagaimana dapat menyelesaikan pekerjaan rumah ini. Lalu aku bertanya kepada pembimbingku, dan ia memberitahuku tentang apa yang seharusnya kulakukan.” Setelah murid-murid dibantu untuk menemukan makna yang terkandung dari kata “Pembimbing”, jelaskan bahwa Roh Kudus pun bertindak sebagai “Pembimbing”. Roh Kudus membantu kita untuk memahami firman Tuhan lebih baik, dan membantu untuk membuat keputusan yang berkenan bagi-Nya. Hanya Roh Kudus mengetahui dengan tepat apa yang seharusnya kita lakukan dalam hidup, maka hendaklah kita berdoa agar Tuhan memberikan Roh Kudus. Murid-murid perlu mengetahui mengapa kita berjuang untuk mendapatkan Roh Kudus dan mengapa kita selalu ingin menjaga Roh Kudus untuk tetap bersama dengan kita. Karena konsep penerimaan Roh Kudus terlalu penting, Anda mungkin ingin membahasnya selama beberapa minggu, agar tidak terlalu memadati pikiran murid-murid sekaligus pada waktu yang sama. 92 Anak Domba Allah Pemanasan Bila kamu hidup pada zaman Yesus dan Ia berkata kepadamu bahwa Ia akan segera ke surga, kejadian terangkat-Nya Yesus ke surga mungkin menjadi suatu kejadian yang menakjubkan bagimu untuk disaksikan. Bagaimana perasaanmu saat itu? Menurut kamu, apakah yang dirasakan dan dipikirkan oleh para murid-Nya ketika mereka pulang malam itu? Banyak hal yang dipikirkan oleh para murid Yesus saat itu, benarkah? Bukan hanya mereka telah melihat sesuatu yang tidak biasa, tetapi Yesus meninggalkan mereka dengan suatu amanat yang agung. Bagaimana mereka dapat belajar yang perlu diketahui agar dapat melaksanakan amanat tersebut? (Yesus mengajari mereka.) Apakah mereka mengetahui segala sesuatu yang perlu diketahui? (Tidak.) Siapakah yang Yesus janjikan yang akan dikirimkan kepada mereka untuk menjadi guru mereka yang baru? (Roh Kudus.) Marilah lihat apa yang terjadi. Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Empat puluh hari terakhir menjadi hal yang paling menyenangkan bagi kehidupan murid-murid Yesus. Mereka melihat Yesus hidup selama 40 hari itu. (Kis. 1:3) 2. Yesus menjanjikan akan mengirimkan Roh Kudus untuk tinggal bersama dengan mereka. (Kis. 1:4-5,8) 3. Setelah selesai berkata-kata, Yesus terangkat ke udara, disaksikan oleh para murid-Nya. (Kis. 1:9) 4. Setelah awan menutupi Yesus dari pandangan para murid-Nya, mereka memandang langit. (Kis. 1:9-11) 5. Dua malaikat menampakkan diri dan berdiri di antara mereka. Mereka mengatakan kepada para murid-Nya bahwa Yesus akan kembali dengan cara yang sama seperti Ia pergi. (Kis. 1:10-11) 6. Para murid Yesus meninggalkan Yerusalem dan menanti kedatangan Roh Kudus. (Kis 1:4,12) 7. Orang yang percaya dari berbagai negeri berdatangan ke Yerusalem pada hari Pentakosta. (Kis. 2:1,5,9-11) 8. Tiba-tiba, Tuhan mengirimkan Roh Kudus. Tampak seperti lidah-lidah api. Para murid-Nya mulai berbahasa lidah. (Kis 2:2-4,6) 9. Orang Yahudi dari berbagai negeri tercengang mendengar pujian untuk Tuhan dalam bahasa mereka sendiri. (Kis. 2:7-12) 10. Petrus menerangkan bahwa kemampuan berbahasa dalam bahasa lain adalah bukti dari Roh Kudus yang dijanjikan Yesus. (Kis. 2:14-21) 11. Penuh dengan kuasa Roh Kudus, Petrus pergi mengabarkan injil kepada orang banyak bahwa sudah menjadi rencana Allah bagi Yesus untuk disalibkan dan dibangkitkan dari antara orang mati. (Kis. 2:22-36) Anak Domba Allah 93 Pertanyaan Diskusi Apakah Roh Kudus itu? (Roh Kudus adalah pembimbing pribadi yang selalu ada bagi kamu dalam perjalananmu ke surga. Ia memberimu kebijaksanaan untuk sepenuhnya memahami firman Tuhan. Ia membimbingmu untuk berjalan di jalan Tuhan. Ia menegurmu ketika kamu melakukan kesalahan, dan Ia menguatkanmu ketika kamu terlalu lemah untuk terus berjalan.) Bagaimana kita merasa yakin masuk ke surga setelah menerima Roh Kudus? (Kita dapat senantiasa berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus agar selalu merasakan kehadiran-Nya, dan mempersembahkan seluruh hidupmu pada bimbingan Roh Kudus. Dengan berjalan bersama Roh Kudus, menaati kehendak-Nya dalam kehidupan sehari-hari, kamu akan berhasil menyelesaikan perjalanan ke surga dengan kemenangan.) Bagaimana aku dapat menerima Roh Kudus? (Percaya kepada Tuhan dan firman-Nya; bertobat dari segala dosamu; dibaptis untuk menghapus segala dosa; berdoa dengan sungguh-sungguh dan dengan tidak putus-putusnya kepada Tuhan untuk memenuhimu dengan roh-Nya.) Bagaimana aku harus berdoa? (Berlutut dengan rendah hati; pejamkan mata untuk berkonsentrasi; mulai dengan perkataan, “Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, aku berdoa”; pujilah Tuhan dengan mengatakan, “Haleluya”; luangkan waktu untuk berkata-kata dengan Tuhan dari lubuk hatimu dan memohon kepada-Nya untuk memenuhimu dengan Roh Kudus; tutuplah doamu dengan perkataan “Amin”.) Seperti apakah rasanya menerima Roh Kudus itu? (Tanda dan bukti menerima Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti. Setiap orang yang telah menerima Roh Kudus, berdoa kepada Tuhan dengan bahasa Roh tanpa diajarkan terlebih dahulu bagaimana untuk melakukannya. Seringkali, di samping berbahasa Roh, disertai juga gerakan tubuh, rasa hangat, dan rasa sukacita yang dalam yang tidak dapat terlukiskan.) Mengulang Isilah bagian yang kosong: 1. Dalam suatu kejadian, ketika Yesus sedang makan dengan para murid-Nya, Ia memberi perintah ini kepada mereka: “Jangan tinggalkan Yerusalem, tetapi nantikanlah janji Bapa-Ku. Yohanes membaptis dengan __________, tetapi dalam beberapa hari lagi, kamu akan dibaptis dengan __________.” (air, Roh Kudus) 2. 94 “Kamu akan menerima __________ ketika Roh Kudus datang kepadamu; dan kamu akan menjadi saksi-Ku di ___________, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung __________.” (kuasa, Yerusalem, bumi) Anak Domba Allah 3. Setelah Yesus diangkat ke surga, dua orang berjubah putih berdiri di samping para murid-Nya dan berkata, “__________ yang sama yang telah diambil dari kamu ke surga, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihatNya pergi ke __________.” (Yesus, surga) 4. Ketika saatnya tiba, mereka akan bersama-sama di suatu tempat. Tiba-tiba, suatu suara seperti tiupan angin keras datang dari __________ dan memenuhi seluruh rumah di mana mereka tinggal. (langit) 5. Mereka melihat seperti __________ api yang memisahkan dan datang untuk menetap di setiap dari antara mereka. Semuanya penuh dengan __________ dan mulai berkata-kata dalam __________ sebagaimana Roh itu mengajarkan kepada mereka. (lidah, Roh Kudus, bahasa lidah) Temuan Alkitab Tugas Roh Kudus dalam kehidupan seseorang yang percaya: 1. Roh Kudus membenarkan orang-orang berdosa dengan menggerakkan mereka untuk bertobat dan menjadi saksi dari pencucian rohani pada saat baptisan air. 2. Roh Kudus bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. 3. Roh Kudus adalah meterai yang menjadi jaminan kita atas warisan surgawi. 4. Roh Kudus menyingkap kebenaran dengan membuka mata rohani kita untuk memahami firman Tuhan. 5. Roh Kudus menyelamatkan dengan melepaskan kita dari belenggu dosa dan kematian kekal dan dengan menghidupkan kembali jiwa kita. 6. Roh Kudus menyucikan kita dengan menguduskan hati dan memberi kuasa untuk mengatasi godaan dan hawa nafsu. 7. Roh Kudus menjadi perantara kita sesuai dengan kehendak Tuhan. 8. Roh Kudus memberikan kuasa kepada kita dengan memberikan keberanian untuk mengabarkan injil, memungkinkan kita untuk melakukan tanda dan mujizat, dan memberikan kekuatan kepada kita untuk berbuat baik. 9. Roh Kudus memberi pengharapan dengan membuktikan bahwa Tuhan Yesus telah menyediakan tempat tinggal bagi kita dan Ia akan datang untuk menyambut kita masuk ke dalam kerajaan-Nya. Anak Domba Allah 95 Aktivitas 1 Bagaimana Roh Kudus Dapat Menolongku? Roh Kudus menolong para pengikut Kristus untuk bersaksi dengan berbagai cara yang istimewa. Ia membantu mereka untuk mengabarkan injil dan menyembuhkan orang yang sakit dan beberapa dari antara mereka ada yang menulis kitab-kitab pada Perjanjian Baru. Marilah lihat lebih jauh bagaimana Roh Kudus dapat membantu kita. (Murid-murid memerlukan Alkitab untuk mengerjakan halaman aktivitas ini. Mintalah mereka melihat ayat-ayat yang tertulis dan tuliskan ayat-ayat tersebut dengan kata-kata mereka sendiri. Kemudian siapkan lima orang murid yang melakukan percakapan dengan menyatakan masalah yang sedang mereka hadapi. Sesuaikan ayat Alkitab untuk membantu setiap murid memahami kitab suci dalam latihan ini). 1. 2. 3. 4. 5. Rm. 5:5 - Roh Kudus membantu kita mengasihi bahkan kepada mereka yang kita tidak merasa yakin akan dapat menunjukkan kasihnya kepada kita. Ef. 4:3 - Roh Kudus membantu kita hidup damai dengan setiap orang. Yoh. 14:15-16 - Roh Kudus membantu kita untuk mengetahui apa yang menjadi kehendak Yesus. Ef. 3:16 - Roh Kudus menguatkan kita dari dalam agar lebih sanggup untuk “bertahan”. Rm. 8:26 - Roh Kudus membantu kita berdoa ketika tidak tahu bagaimana harus berdoa. Masalah 1: “Temanku datang ke gereja bersama denganku pada hari Sabat ini, tetapi aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan Roh Kudus kepadanya.” (sesuai # 5) Masalah 2: “Apakah aku harus berbagi loker dengan teman sekelasku yang baru? Kita tidak cocok seorang dengan yang lainnya.” (sesuai # 1) Masalah 3: “Ayah mengatakan bahwa aku harus bermain dengan anak yang baru saja pindah ke sini. Bagaimana bila aku tidak menyukainya?” (sesuai # 2) Masalah 4: “Temanku memberitahuku tentang Alkitab. Bagaimana aku tahu bila perkataannya benar?” (sesuai # 3) Masalah 5: “Orangtua mengatakan bahwa kita akan pindah ke daerah yang lain. Itu berarti aku akan kehilangan semua temanku dan teman gerejaku.” (sesuai # 4) 96 Anak Domba Allah Aktivitas 2 Sumber Kekuatan Pada hari Pentakosta, para pengikut Tuhan dipenuhi Roh Kudus dan kuasaNya. Tuhan telah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita dan tinggal untuk menguatkan kita. Roh Kudus membantu setiap orang dari antara kita sesuai dengan keperluannya. (1 Kor. 12:7-11) Dalam teka-teki ini, kamu akan menemukan kata-kata yang menjadi dasar dari kekuatan. Silahkan kamu mencarinya. Huruf dapat ke atas, ke bawah, terbalik ataupun berputar. Huruf yang sama dapat digunakan lagi lebih dari sekali. Buatlah daftar dari kata-kata yang telah kamu temukan. Carilah kata-kata berikut dalam teka-teki itu: (adore; courage; fear; holy; honor; integrity; judgement; knowledge; peace; pray; respect; revere; reverence; sacrifice; understanding; virtue; wisdom) Pilihlah satu kata dari teka-teki ini dan katakan bagaimana aplikasinya dalam memperbaiki hidupmu. Anak Domba Allah 97 98 Anak Domba Allah Ulasan Akhir 13 Kitab Bacaan: Semua Kitab Bacaan sebelumnya. Inti Pelajaran: Yesus adalah anak domba yang dikorbankan. Tujuan Pelajaran: Mengulang apa yang kita telah pelajari di kwartal ini tentang perumpamaan yang dikatakan Yesus dan betapa besar kasih-Nya dan perlunya untuk membalas kasih-Nya yang tidak pernah gagal. Ayat Hafalan: Mengulang semua Ayat Hafalan pada pelajaran yang lalu. Mengulang 1. Apakah 4 macam tanah yang dibicarakan oleh Yesus? (Tanah yang keras, tanah yang berbatu-batu, tanah yang bersemak duri, tanah yang subur.) 2. Perbuatan dan sikap apa yang ditemukan dalam diri seseorang seperti tanah yang subur dan baik itu? (Melakukan apa yang difirmankan-Nya kepada kita.) 3. Apa yang akhirnya menyebabkan anak yang bungsu itu mengambil keputusan yang bijaksana untuk kembali ke rumah dan memohon pengampunan serta kasih ayahnya? (Anak yang bungsu itu merasa begitu lapar ketika memberi makan kawanan babi dan menyadari betapa lebih baik keadaan orang upahan ayahnya daripada dirinya. Ia mungkin masih belum siap untuk menerima pengampunan dan kasih ayahnya yang besar ketika kembali.) 4. Apakah maksud dari perumpamaan anak yang hilang itu? (Tokoh ayah tersebut bagaikan Tuhan yang mengasihi kita dan bersedia untuk mengampuni bila kita bertobat dari segala perbuatan buruk. Begitu pula, anak itu bagaikan kita yang seringkali memberontak dan melarikan diri dari hadapan Tuhan.) 5. Bagaimana orang Samaria melayani perantau yang terluka itu? (Ia membersihkan luka-lukanya, membawanya ke tempat penginapan dan menggunakan uangnya sendiri untuk membantu orang itu.) Anak Domba Allah 99 6. Apakah maksud dari perumpamaan perjamuan besar itu? (Tuhan bagaikan orang yang mengirim undangan untuk perjamuan besar itu. Tuhan menginginkan agar setiap orang diselamatkan.) 7. Mengapa semua pekerja menerima upah yang sama? (Yesus ingin mengajarkan bahwa orang tidak menerima kasih Tuhan dengan apa yang ia perbuat atau berapa banyak yang ia lakukan.) 8. Mengapa Petrus menangis dengan begitu sedihnya? (Karena ia merasa menyesal atas apa yang telah dilakukannya.) 9. Mengapa kebangkitan itu begitu penting? a. Kristus bangkit dari kematian. Ia mengalahkan dosa, menciptakan lahir baru dan mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya yang kedua. b. Karena kebangkitan-Nya, kita tahu bahwa kematian telah dikalahkan, dan kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk hidup selamanya bersama dengan Kristus. c. Kebangkitan memberikan kuasa atas kesaksian dari gereja. Berita yang terpenting yang disampaikan oleh para rasul adalah pemberitaan bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari kematian. d. Kebangkitan meyakinkan kita bahwa Kristus hidup dan memerintah kerajaan-Nya. Ia bukanlah legenda; Ia hidup dan nyata. e. Kebangkitan membantu kita menemukan makna sekalipun di tengahtengah tragedi yang besar. Apapun yang terjadi terhadap diri kita selagi berjalan denganTuhan, kebangkitan memberikan kita pengharapan untuk masa yang akan datang. (1 Kor. 15:12-58) 10. Apakah Roh Kudus itu? (Roh Kudus adalah pembimbing pribadi yang selalu ada pada perjalanan hidupmu menuju ke surga. Ia memberikan kita kebijaksanaan untuk memahami secara penuh akan firman Tuhan. Ia membimbingmu untuk berjalan di jalan Tuhan. Ia menegurmu ketika berbuat salah, dan menguatkanmu ketika terlalu lemah untuk melangkah ke depan.) 11. Bagaimana Roh Kudus dapat menolong kita? (Roh Kudus membantu para pengikut Kristus untuk bersaksi dengan berbagai cara yang istimewa. Ia membantu kita untuk memberitakan injil dan menyembuhkan orang yang sakit dan kepada murid-murid untuk menulis kitabkitab Perjanjian Baru. a. Rm. 5:5 - Roh Kudus membantu kita untuk mengasihi orang yang mungkin kita tidak sukai. b. Ef. 4:3 - Roh Kudus membantu kita hidup damai dengan semua orang. c. Yoh. 14:15-16 - Roh Kudus membantu kita mengetahui apa yang harus dipatuhi sesuai dengan kehendak Yesus. d. Ef. 3:16 - Roh Kudus menguatkan kita dari dalam agar dapat lebih “bertahan”. e. Rm. 8:26 - Roh Kudus membantu kita berdoa ketika tidak tahu bagaimana harus berdoa. 100 Anak Domba Allah 12. Bagaimana aku menerima Roh Kudus? (Percaya akan Tuhan dan firman-Nya; bertobat dari segala dosamu; dibaptis untuk penghapusan dosa; berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh agar Tuhan memenuhimu dengan Roh Kudus.) Isilah bagian yang kosong: 13. Dengan berdiri di depan mulut gua pemakaman, Yesus memanggil, “Lazarus, __________." (keluarlah) Hal ini bukanlah mustahil bagi seseorang yang dapat berkata, “Aku adalah __________ (kebangkitan) dan __________." (hidup) Lazarus benar-benar bangkit dari kematian! 14. Ketika Yesus kembali, Ia menemukan para murid-Nya sedang __________. (tidur) “Tidak dapatkah kalian berjaga-jaga dengan-Ku satu jam lamanya?” tanya-Nya. “Berjaga-jagalah dan ___________ (berdoalah) supaya kamu jangan jatuh ke dalam __________ (pencobaan); __________ (roh) memang penurut; tetapi daging __________." (lemah) Lalu, Ia kembali berdoa. 15. Ketika selesai makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau sungguh-sungguh __________-Ku lebih dari semua ini?” (mengasihi) 16. “Ya, Tuhan, ia menjawab, “Engkau tahu bila _____________________.” (aku mengasihi-Mu). Yesus berkata, “Gembalakanlah ____________________Ku.” (domba-domba) Aktivitas 1 Buatlah Sebuah Piringan Bundar Dari Kaleng Ini merupakan peringatan untuk mengasihi seorang terhadap yang lainnya seperti yang Yesus lakukan. Ikutilah petunjuk berikut untuk membuat sebuah piringan bundar dari kaleng yang berisi perintah Yesus. Bahan: 9 inci piringan alumunium Koran Pola (lihat di bawah ini) Solatip Paku Cairan penyemir sepatu dengan warna bebas Penjepit kertas Lakban Petunjuk: 1. Tempatkan piringan itu di atas setumpuk koran. Lalu, rekatkan pola berikut pada piringan itu. 2. Tusuklah paku dengan hati-hati di setiap titik dari pola tersebut. Lalu angkatlah pola dan tapenya. 3. Semirkan cairan penyemir sepatu di atas piringan itu agar tampak antik. 4. Gunakan lakban untuk melekatkan penjepit kertas di baliknya untuk digantung. Anak Domba Allah 101 102 Anak Domba Allah “ Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28) ” PENDIDIKAN AGAMA Madya True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2009