Goresan Hidup sang Pejuang

advertisement
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
Pulau Kenangan Karimun Jawa “The Beautiful Island”
Semarang – Jepara / Jum’at, 12 Juni 2009
Sekitar pukul 08.00 kami tiba di kota Semarang, salah satu kota bersejarah
di Indonesia. Kami menuju Universitas Diponegoro tepatnya Aula Pasca Sarjana.
Disana kami disambut oleh perwakilan dari Pemprov. Semarang dan Rektor
Undip. Terkait dengan kelautan dan perikanan, kami mendapatkan materi dari
beberapa narasumber yang representatif terkait dengan kelautan dan perikanan,
salah satunya dari unsur Civitas Akademika yang menjabat sebagai Kepala
program Doktor Sumberdaya Pantai Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro. Audiensi berjalan lebih menarik karena kami bergabung
dengan perwakilan mahasiswa-mahasiswa di 7 Universitas yang ada di jawa
tengah termasuk Universitas Diponegoro, perwakilan unsur pemuda dan
stakeholder serta praktisi di dunia perikanan yang ada di Jawa Tengah sehingga
membuat suasana lebih mencair dan semarak. Materi pertama disampaikan oleh
Rektor Universitas Diponegoro menyampaikan tentang peranan Perguruan tinggi
dalam memaju kembangkan dunia perikanan dan kelautan di kawasan Jawa
Tengah. Penyampaian kedua disampaikan oleh Asisten Deputi bidang
pengembangan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan Imtaq (Iman dan
Taqwa) Drs. Imam Gunawan menyampaikan tentang peran pemuda pada
pembagunan kelautan yaitu “Mattiro tasi” artinya melihat kembali ke laut. Pak
Imam Gunawan sebagai penanggungjawab program Kapal Pemuda Nusantara
(KPN) ini juga menjelaskan tentang gambaran program KPN ini. Progam Kapal
Pemuda Nusantara ini secara garis besar terdapat 5 tujuan yaitu:
Juni 2009
1. Menggugah, membangkitkan dan memotivasi pemuda untuk memiliki
jiwa bahari
2. Memberdayakan pemuda sebagai kader pemimpin yang peduli terhadap
pemanfaatan potensi laut.
3. Mendorong tumbuhnya pemuda yang trampil dan berwirausaha di bidang
kelautan.
4. Membentuk jejaring kerja nasional pemuda.
5. Memperkuat dan meningkatkan jiwa dan semangat NKRI.
Melihat dari tujuan program Kapal Pemuda Nusantara ini diharapkan pemuda
Indonesia mempunyai ideologi membangun kelautan secara lebih bijak dan
berkelanjutan, dimana telah diketahui dalam sejarah bangsa Indonesia kaum
pemuda yang mampu member warna perubahan “agent of change” sekaligus
mengontrol jalannya pembangunan yang lebih bijak dan berpihak ke rakyat
“agent of control”. Pada Program ini (kapal pemuda nusantara) sisi nasionalisme,
leadership dan jiwa kewirausahaan berbasis potensi bahari juga menjadi titik berat
tujuan program.
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
Materi berikutnya disampaikan oleh Departemen Perikanan dan Kelautan
Provinsi Jawa Tengah yang menyampaikan tentang keberhasilan pemberdayaan
nelayan pesisir, dari nelayan miskin menjadi nelayan yang bermartabat. Sesi
dialog merupakan sesi selanjutnya dimana ada feedback antara peserta dengan
pemateri. Dialog ini dimulai dari penyampaian pertanyaan dan pendapat dari
peserta Kapal Pemuda Nusantara yang diwakili oleh saudara Boimin (Ketua KPN)
yang menyarankan bahwa mari kita baangun perikanan dimana perikanan
kelautan bukan lagi pilihan yang “Madesu” masa depan suram, selanjutnya dari
perwakilan mahasiswa Universitas Diponegoro yang menyarankan untuk
pembenahan sistem pembelajaran di Universitas dimana praktek di Pelayaran
lebih ditambahkan sebagai contoh 3 bulan berlayar di laut. Terakhir di tutup oleh
Perwakilan Alumni Kapal Pemuda Nusantara yan diwakili oleh Saudara Budi
yang menyarankan tentang Perubahan Mindset memandang dunia perikanan yang
lekat dari 3 K (Kemiskinan, Kotor, Kawin) menjadi 3 K+ (Kaya, kebersihan,
Keren) yang akan membangkitkan rasa cinta terhadap dunia perikanan dan
kelautan, dan follow up proposal yang dibuat oleh peserta Kapal Pemuda
Nusantara dari berbagai pihak.
Gambar 2. Penyampain Metari di Pasca Sarjana Univ. Diponegoro
Juni 2009
Acara dialog ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang program KPN
(Kapal Pemuda Nusantara) bagi mahasiswa, unsur pemerintah, dan lembaga
swadaya masyarakat, serta pemuda. Tidak sedikit peserta dialog belum
mengetahui tentang program kapal pemuda nusantara (KPN), banyak juga dari
mereka yang berkeinginan untuk turut serta dalam program KPN ini pada tahun
berikutnya.
Setelah melaksanakan kegiatan tersebut, bagi pria yang muslim
melaksanakan ibadah shalat Jum’at di Masjid Agung Semarang. Kami pun
diberikan kesempatan satu jam oleh Panitia dan Pendamping untuk menikmati
kota Semarang. Perjalanan dilanjutkan menuju Kabupaten tempat kelahiran
Pahlawan Nasional Ibu Kartini. Yup, Jepara, selain kerajinan kayu jatinya yang
terkenal, urusan teknologi informasi (TI), Kabupaten ini mempunyai fasilitas yang
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
menarik, bila di Kota-kota besar akses internet via Wi-Fi biasanya hanya ada di
Kantor, Café, Kampus atau Mall maka di Kabupaten ini setiap kecamatan
difasilitasi dengan Hotspot/Wi-fi hingga setiap orang bisa mengakses internet dari
manapun dan kapanpun selama berada di Kabupaten Jepara!!
Bapak Bupati Hendro Martodjo tampaknya sadar betul akan pentingnya
akses informasi, serta perkembangan teknologi informasi bagi seluruh
masyarakatnya, bahkan beliau siap berkonsultasi dan menerima kritik via email
dari masyarakatnya. Duh..seandainya setiap kecamatan di Indonesia bisa seperti
ini, bisa dibayangkan betapa mudahnya mengakses informasi yang bermanfaat
dan sharing dengan pejabat pemerintah pun lebih mudah.
Hal ini didasarkan pada letak strategis dari Kabupaten Jepara, meski
terletak di Pantai Utara Jawa akan tetapi tidak dilewati jalur utama pantai utara
jawa. Melihat betapa besar potensi kabupaten Jepara baik potensi sumberdaya di
darat (pertanian, kerajinan) maupun potensi bahari (wisata, hasil laut). Bicara
Kabupaten Jepara tidak dapat dilepaskan tentang sosok Bupati Hendro Martodjo
yang begitu visioner tentang pembangunan daerahnya, sampai beliau menulis
biografi tentang beliau yang akan membangkitkan semangat bagi “rakyatnya”
untuk tidak mengenal kata menyerah tentang keadaan hidup. Pada buku biografi
beliau, yang dilahirkan dari pedagang gurem dengan berbagai keterbatasan yang
ada tetapi beliau tidak mengenal kata menyerah tentang hidup yang harus maju
dengan sumberdaya yang dimiliki. Beliau aktif dalam berbagai organisasi
kepemudaan yang menempa mental dan pemikiran beliau sampai menjadi Bupati
Jepara.
Gambar 3. Bersama Bupati Jepara di Pendopo Kabupaten
Juni 2009
Jepara – Pulau Karimun Jawa/ Sabtu, 13 Juni 2009
Tak seperti hari biasanya, di tepian pantai kartini Jepara kami berkumpul
untuk melaksanakan olahraga pagi. Ini adalah pertama kali kami berolahraga di
tepi pantai dan ternyata hal ini akan menjadi bagian dari hari-hari kami selama
mengikuti kegiatan KPN. Sebuah bangunan kura kura besar yang menjadi ikon
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
pantai Kartini mempunyai daya tarik tersendiri, selain itu beberapa penjaja aneka
pernak-pernik laut dan oleh-oleh khas Jepara berbaur menjadi satu bersama kami
menyambut pagi yang indah di tepian Pantai Kartini. Terlihat pula KM. Muria
yang tengah sandar di tepi dermaga pelabuhan.
Gambar 4. Foto Peserta KPN di Penyu Raksasa Pantai Kartini Jepara
Juni 2009
Setelah sarapan pagi, kami dan seluruh rombongan bergerak menuju
dermaga. Terlihat KM. Muria yang sudah sandar di dermaga dan kami
melanjutkan perjalanan menuju pulau Karimun Jawa. Pulau yang menawarkan
eksotisme wisata bahari serta kekayaan flora dan fauna ini menjadi tempat
homestay rombongan KPN 09. Dalam buku Biografi Hendro Matrdjo Wong Cilik
di Panggung Birokrasi Lokal tertulis bahwa di pulau Karimun Jawa terdapat lima
kelompok ekosistem flora yang terdiri dari ekosistem terumu karang, padang
lamun, rumput laut, mangrove, hutan pantai dan hutan dataran rendah. Bahkan,
kekayaan fauna akuatiknya terdiri dari 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik
lainnya menjadi pemandangan bawah laut yang menawan. Selain itu aroma
sejarah Sunan Nyemplungan juga menjadi daya tarik wisata karena ketokohannya
dalam menyebarkan agama islam di pulau tersebut.
Sedikit gambaran tentang pulau tersebut membuat kami haus akan
pengalaman serta pembelajaran yang bisa dipetik dari kunjungan ke Pulau
Tersebut. Pelayaran yang kurang lebih memakan waktu 6 (enam) jam tak
menyurutkan semangat kami. Kapal pun perlahan meninggalkan pelabuhan,
ombak mengalun menggoyang lambung KM. Muria. Beberapa peserta terlihat
mulai merasakan alunan ombak mengguncang Kapal dan membuat tubuh
bergoyang. Akhirnya, tidur merupakan pilihan terbaik untuk mengurangi rasa
tidak nyaman akibat “mabuk laut”. Sekitar pukul tiga kami sandar di dermaga
pulau Karimun Jawa. Gapura “selamat datang” di Pulau Karimun Jawa terlihat
jelas oleh kami dari Buritan Kapal yang sudah merapat di dermaga. Bersama
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
penumpang yang lain kami turun dari kapal dan menginjakan kaki di pulau indah
tersebut.
Keletihan kami terbayar lunas oleh panorama indah dan suanasa nyaman
di pulau tersebut, setelah break sejenak menikmati teh panas di pendopo sekaligus
pembagian tempat homestay, kami pun bergerak menuju homestay kami masingmasing untuk beristirahat dan pada malam harinya kami berkumpul di aula
kecamatan Karimun Jawa untuk menerima materi yang disampaikan oleh
beberapa narasumber dari Universitas Diponegoro mulai dari budidaya perairan
tawar sampai budidaya air laut. Ada beberapa alasan kenapa pulau karimun jawa
menjadi salah satu pilihan rute Kapal Pemuda Nusantara tahun 2009, hal itu antara
lain lingkungan karimun jawa masih cukup alami, sebagai salah satu daerah yang
memiliki diversitas sumberdaya laut yang beragam, daya dukung sarana dan
prasarana pulau karimun jawa atas pembangunan ekonomi berbasis bahari yang
cukup memadai, serta yang menjadi saah satu andalan program pemerintah
khususnya Kabupaten Jepara adalah menjadikan pulau karimun jawa menjadi
salah satu andalan pariwisata “Bali ke 2” di Indonesia.
Juni 2009
Gambar 5. Pendaratan di Pulau karimun dengan KM Muria
Gambar 6. Istirahat Sejenak di Homestay Karimun Jawa
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
Gambar 7. Penyampain Materi di Karimun Jawa
Pada malam harinya para peserta mengikuti sesi penyampaian materi serta
diskusi dengan narasumber yang berasal dari unsur staff pengajar di Fakultas
perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro yang diketua oleh Bapak
Agus Suherman. Malam ini ada 4 pemateri yang menyampaikan pemaparannya
mulai dari potensi pengembangan sumberdaya perairan, khususnya yang ada di
Pulau Karimunjawa. Acara berjalan cukup menarik, hingga tak terasa jam
menunjutkan 11.30 WIB. Dalam sesi diskusi baik peserta Kapal pemuda
Nusantara maupun dari narasumber terjadi dialog yang sangat interaktif. Setelah
acara selesai, para peserta dan narasumber kembali ke Homestay yang telah di
sediakan oleh panitia lokal dari Universitas Diponegoro.
Juni 2009
Pulau Karimun Jawa / Minggu, 14 Juni 2009
Hangatnya mentari menyambut pagi hari kami di Pulau Karimun Jawa.
Memulai aktivitas dengan ibadah dan do’a menjadi rutinitas yang selalu kami
laksanakan, lalu dilanjutkan dengan olahraga pagi yang dipimpin oleh Kak
Sugeng dan Kak Woto. Untuk memastikan kehadiran kawan-kawan yang lain
setiap pagi Pak Lurah Boimin berkoordinasi dengan ketua kelompok yang telah
dibentuk. Hal ini menjadi rutinitas dalam kegiatan KPN, karena tak selamanya
kegiatan olahraga pagi berjalan dengan lancar, dan buktinya masih ada saja yang
mendapatkan hukuman seru dari Kak Sugeng yaitu jalan jongkok. Hal itu menjadi
konsekuensi yang harus kami terima sebagai peserta.Hari ini kami dijadwalkan
melakukan kunjungan ke penangkaran budidaya penyu dan ikan hiu. Untuk
mengakses tempat tersebut bisa ditempuh dengan kapal kecil dan memakan waktu
kurang tiga puluh lima menit. Selain penangkaran, di tempat tersebut juga
disediakan motel terapung bagi para wisatawan untuk menginap dan beristirahat.
Kami sangat antusias dengan kunjungan ini, sebab hal ini merupakan penerapan
dari materi-materi budidaya perikanan dan pariwisata disektor bahari yang
disampaikan oleh para narasumber.
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
Gambar 9. Kunjungan di Penangkaran Penyu
Setelah dari tempat tersebut kami melanjutkan pelayaran menuju pulau
Menjangan Kecil. Pulau yang menjadi salah satu objek wisata bahari ini
dikelilingi oleh flora pantai dan pasir putih di sekeliling pantainya. Ditemani
angin berhembus sepoi dan suara debur ombak, kami makan siang bersama
dengan panitia dan Kakak Pendamping. Ada satu hal yang menarik saat kegiatan
di pulau Menjangan Kecil yaitu saat kami dikukuhkan sebagai sebagai peserta
KPN sejati, layaknya pelaut yang melaksanakan mandi khatulistiwa , kami pun
digembleng untuk lebih mencintai lautan. Dipimpin oleh Kak Sugeng, guna
mendapat izin dari “dewa laut” katanya... kami berjalan jongkok dan berguling
guling di sepanjang pantai, tubuh kami dipenuhi pasir pantai pulau tersebut dan
wajib berenang dilaut. Debur ombak dan panasnya sinar matahari saat itu tak
menyurutkan semangat kami. Yup, walaupun ada kendala kecil, saat kami
berenang, bulu babi yang menempel didinding kayu dan karang terinjak oleh
beberapa peserta sehingga dengan sigap Kak Kiky dan Kak Ali segera melakukan
pertolongan pertama yaitu dengan memberikan antibiotik dan anti septik agar bulu
yang menancap di kaki tidak infeksi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Juni 2009
Gambar 10. Pelantikan peserta KPN di Pulau Menjangan Kecil
Kegiatan pun dilanjutkan pada malam hari di aula kecamatan Karimun
Jawa. Elaborasi hasil setelah kunjungan kami diskusikan dengan narasumber dan
seluruh peserta KPN. Materi yang disampaikan narasumber malam hari ini
bervariasi mulai dari pemberdayaan rumput laut sampai pengolahan hasil
perikanan yang ada di daerah Pulau Karimun jawa. Salah satu materi yang cukup
banyak menjadi perhatian peserta Kapal Pemuda Nusantara adalah materi yang
disampaikan oleh Ibu Dr. Fronthea yang menyampaikan tentang beraneka ragam
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
hasil olahan ikan mulai dari kasuobutsi sampai pada tamaboko, serta yang banyak
pertanyaan peserta adalah hasil temuan asap cair yang diketemukan oleh beliau
dan sudah memiliki hak paten. Malam semakin larut pertanyaan masih banyak
yang belum bias dijawab, maka moderator memutuskan untuk pertanyaan dan
jawaban akan dituliskan. Salah satu peserta ada juga yang mengotot untuk
melanjutkaan diskusi dengan bu fronthea tentang penetrasi pasar produk
perikanan ke “Kota” salah satu kata kunci yang disampaikan beliau mengatasi hal
tersebut adalah dengan daya tarik Packaging.
Pulau Karimun Jawa / Senin, 15 Juni 2009
Tak terasa kami memasuki hari ketiga di pulau indah ini. Pagi ini dimulai
dengan makan pagi, makan paagi ini terasa sangat berbeda yaitu ada kesibukan
dari kakak pendamping yang menyiapkan alat masak. Ternyata pagi ini ada demo
pembuatan Mie rumput laut. Hal ini didasarkan bahwa salah satu potensi
sumberdaya perairan yang ada di Pulau Karimun Jawa adalah rumput laut, dimana
bibitnya didatangkan langsung dari Filipina dengan jenis rumput laut Eucheuma
sp. atau jenis rumput laut merah. Hal ini didukung oleh perairan di Karimun Jawa
sangat mendukung untuk budidaya rumput laut, jadi tidak heran bahwa
disepanjang jalan ditemukan warga yang menjemur rumput laut.
Gambar 12. Penjemuran Rumput laut jenis Eucheuma Sp.
Juni 2009
Mengolah rumput laut menjadi mie rumput laut ini diharapkan masyarkat
sekitar mampu meningkatkan nilai tambah rumput laut, mampu meningkatkan
gizi pada mie utamanya serat dan Iodium pada mie. Rumput laut ini juga mampu
menggantikan pengenyal kimia dan menambah citarasa dari mie. Hal inilah yang
disampaikan oleh kakak pendamping yang telah menemukan mie rumput laut ini.
Acara dilanjutkan berkunjung ke Balai Taman Nasional Pulau Karimun
Jawa. Instansi ini berada di bawah koordinasi Departemen Kehutanan. Di halaman
Balai terdapat beberapa jenis flora, salah satunya adalah Dewa Ndaru dan
Kalimasada yang menjadi juga menjadi ikon di Pulau Karimun Jawa.
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
Gambar 13. Kunjungan di Taman nasional Karimun Jawa
Menambah keakraban serta memperat ikatan persaudaraan dengan
penduduk dan pemuda di Karimun Jawa, kami melaksanakan kegiatan bakti sosial
bersih-bersih di sekitar kecamatan Karimun Jawa. Kami dibagi menjadi beberapa
kelompok dan ditempatkan diberbagai titik untuk membantu membersihkan
sampah disekitar pulau tersebut dan pada sore harinya kami melaksanakan
olahraga persahabatan (sepak bola dan voli). Tanpa persiapan, tim kami terbentuk,
walaupun kekalahan menimpa tim KPN, akan tetapi tetap tak menyurutkan
semangat kami untuk terus berjuang sampai pertandingan usai. Inti dari kegiatan
ini kan menambah erat persaudaraan antara kami dengan penduduk Karimun
Jawa…
Gambar 14. Team Sepakbola Karimun FC Vs KPN FC
Juni 2009
Gambar 15. Team Voli Karimun Vs KPN Voli Team
Fiuu.. tiupan angin pantai berhembus dan kerlipan bintang yang menghiasi
langit menambah suasana malam menjadi lebih indah dan hangat. Di malam
terakhir di pulau ini, seluruh peserta menggunakan baju adat masing-masing
provinsinya. Di depan kantor Pak Camat, sebuah panggung berdiri guna
meramaikan malam keakraban bersama penduduk Karimun Jawa. Yang membuat
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
malam keakraban ini menjadi menarik adalah setiap peserta naik ke atas panggung
memperkenalkan dirinya masing-masing dan berjalan layaknya model..hehe..
selain itu tiap peserta boleh menunjukan kesenian daerahnya, baik lagu, tari
maupun atraksi yang menjadi ciri khas daerahnya. Dari sinilah terlihat miniatur
dari sabang sampai Merauke yang menjadi ciri khas keragaman adat isitiadat serta
budaya nusantara.
Gambar 16. Aksi Debus (aksi peserta KPN dari banten)
Gambar 17. Pakaian Tradiosional lengkap Peserta KPN 2009
Tepat pukul 00.00 kegiatan ini berkahir, kami merasa senang dan bangga
telah berkunjung ke pulau Karimun Jawa. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari
Pulau ini. Mulai dari Budidaya perikanan sampai manajemen wisata yang mampu
mengangkat pulau Karimun Jawa menjadi salah satu objek wisata bertaraf
Internasional. Hal itulah disampaikan oleh Pak Lurah KPN pada kesempatan
pembacaan Kesan dan Pesan selama berada di Pulau Karimun Jawa.
Juni 2009
Pulau Karimun Jawa – Jepara / Selasa, 16 Juni 2009
Angkutan penjemput kami sudah tiba di depan rumah homestay
pendamping. Kami berkumpul untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jepara.
Dengan kapal yang sama (KM. Muria) kami kembali ke Jepara dan istirahat
sejenak sampai malam hari di Laboratorium Pengembangan Wilayah. Berselimut
dingin malam dan sedikit lelah, kami dan seluruh rombongan meninggalkan kota
Jepara menuju Kota Surabaya, tepatnya Pelabuhan Tanjung Perak untuk
melanjutkan pelayaran menuju Lembar, Nusa Tenggara Barat. Semoga selalu ada
hikmah dan pelajaran dari setiap tempat yang kami kunjungi…
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Goresan Hidup sang Pejuang
Juni 2009
Gambar 16. Pemberangkatan menuju Jepara
Secara keseluruhan kegiatan di Pulau Karimun Jawa menjadi moment
yang tak terlupakan utamanya peserta kapal pemuda Nusantara tahun 2009. Acara
di Karimun jawa sudah selesai banyak harapan-harapan yang ada dibenak peserta
Kapal Pemuda Nusantara, maupun pendamping atau alumni Kapal Pemuda
Nusantara. Salah satu contoh yang diutarakan oleh Ayu (Peserta KPN dari
Kalimantan Barat) maupun Lia (Jawa Timur) yang berkeinginan pengin
mengembangkan usaha pengolahan rumput laut, dimana sumberdaya rumput laut
di daerahnya begitu melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal, maupun
Raifudin (Sulawesi tenggara) yang terinspirasi oleh pemaparan ibu Fronthea yang
mengolah ikan menjadi berbagai produk yang mempunyai mutu yang tinggi dan
beraneka ragam. Diungkapkan oleh Raifudin yang akan mengembangkan produk
abon ikan Tuna (Cakalang) dimana di daerahnya baanyak hasil tangkapan ikan
cakalang yang belum termanfaatkan secara optimal. Hal ini semua daapat dilihat
dari hasil midletest yang dilakukan di Laboratorium Pengembangan Wilayah
Pantai dengan 65% yang akan menindaklanjuti materi yang diberikan di Pulau
Karimun Jawa.
Juni 2009
Harapan ini tidak saja menjadi monopoli peserta Kapal Pemuda
Nuasantara saja, tidak luput para Alumni yang tergabung dalam Korps Alumni
Kapal Pemuda Nusantara (KAKPN) yang akan mengembangkan usaha berbasis
rumput laut yang terispirasi dari keberhasilan pengembangan rumput laut yang
ada di Pulau Karimun Jawa. Salah satu wujud nyata sudah dirintis oleh alumni
yang telah berhasil mengolah rumput laut menjadi produk yang mempunyai nilai
tambah, hal ini akan dikembangkan lagi meluas dan mulai dirintis di Kota
Semarang yang dipelorori oleh Kak Rina (Alumni KPN 2006), dan Kak Marlin
dari Jakarta, serta Kak Budi (Alumni KPN 2008). Harapan tidak hanya
mengembangkan usaha berbasis produksi perikanan, namun ada peserta KPN
yaitu Wahyu (Kepulauan Riau) yang akan mengembangkan bidang jasa
pariwisata.
“Amazing Moment in Karimun Java Island”
Pemuda ….maju,Olahraga …jaya, Pemuda Olahraga ……maju tegap jayalah pemuda3x,
Siapa Kita……Indonesia, Dari Sabang….sampai merauke, NKRI…Harga Mati
Download