125 PEMBERIAN REBUSAN DAUN KERSEN

advertisement
Volume 07, Nomor 02, November 2016
Hal. 125-135
PEMBERIAN REBUSAN DAUN KERSEN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA
DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2
(Influence Of The Cherry Decoction Leaves Decrease In Blood Glucose Levels)
Roihatul Zahroh*, Musriana**
* Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik Jl. A.R.
Hakim No. 2B Gresik, email: [email protected]
** Mahasiswa PSIK FIK Universitas Gresik
ABSTRAK
Daun Kersen banyak memiliki manfaat untuk kesehatan, antara lain untuk
mencegah pertumbuhan tumor, menjaga fungsi otot jantung, dan mengatasi Diabetes
Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rebusan daun kersen
terhadap penurunan kadar glukosa darah.
Penelitian menggunakan metode pre eksperimental dengan rancangan One Group
Pre test-Post test design. Pemilihan sampel menggunakan metode Purposive
Sampling.Besar sampel adalah 12 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pemberian rebusan daun kersen, variabel dependen dalam penelitian ini adalah penurunan
kadar gula darah. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan saat observasi sebelum
dan sesudah dilakukan intervensi, analisa data menggunakan uji paired t-test dengan level
signifikan <0,05.
Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata kadar gula darah sesudah dilakukan
intervensi menurun sebesar 305.58 menjadi 178.33. Adanya pengaruh pemberian rebusan
daun kersen terhadap penurunan kadar gula darah (p = 0,000).
Daun kersen mengandung saponin dan flavonoid yang dapat menghambat
penyerapan gula darah dari usus, sehingga karbohidrat tidak banyak diserap oleh usus.
Rebusan daun kersen terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan dapat dijadikan
obat herbal untuk penderita DM.
Kata kunci : Daun kersen, Glukosa darah, Diabetes Mellitus tipe 2
ABSTRACT
Cherry (Muntingia Calabura) have many benefit for health among others to
tumor growth, function of the heart muscle, and controls diabetes. Research on benefits
the cherry as a diabetes drugs still needed research more deeply. The aim of this
research was to analyzed the influence of the cherry decoction leaves as a decrease in
blood glucose levels.
Research used methods pre experimental to one group pre test-post test design.
The selection of the sample used purposive sampling method. With the sample size was
12 people. The independent variable in this research was the giving of cherry. The
dependent variable in this study was the decrease in blood glucose levels. Data collection
at the time the research was conducted observation before and after intervention. The
data analysed using paired t-test with significance level of < 0,05.
The results state that the average blood sugar levels after intervention decreased
by 305.58 to 178.33 0,000 which means cherry stew can decrease respondens blood
125
glucose levels. precence influence of the cherry which are potential as a decrease in
blood glucose levels (p = 0,000).
Cherry leaves contain saponins and flavonoid can inhibit blood sugar absorption
from the intestines, so that carbohidrate are not absorbed by the gut. Cherry leaf
decoction is proven to reduce blood sugar levels and can be used as herbal medicine for
people with DM.
Keywords : Cherry, Blood Glucose and Diabetes Mellitus type 2
sehari-hari. Pengelolaan DM terdiri
PENDAHULUAN
dari
Diabetes disebut the silent
penyuluhan,
beberapa
pilar,
edukasi
yaitu
perencanaan
killer karena hampir sepertiga orang
makan, aktivitas fisik, dan intervensi
dengan diabetes tidak mengetahui
farmakologis (Yunir, 2006). Fakta
mereka menderita diabetes mellitus,
yang ada, kebanyakan masyarakat
padahal jika kita melihat dari tanda-
tidak melakukan pilar-pilar tersebut,
tanda awal diabetes mellitus itu
mereka beranggapan jika dirinya
sendiri dengan adanya polidipsi,
menderita diabetes mellitus maka
polifagi, poliuri, itu merupakan tanda
mereka harus menghindari makanan-
awal yang harus diketahui oleh
makanan yang mengandung gula saja
masyarakat awam (Tandra, 2007).
tanpa memperhatikan beberapa pilar
Kenyataannya
tersebut, oleh karena itu penderita
masyarakat
meremehkan
mengetahui
bahkan
tentang
gejala
tidak
DM
awal
mempertahankan kadar gula darah
susah
sekali
untuk
diabetes itu sendiri. Kebanyakan
yang normal.
pasien yang datang ke Puskesmas
masyarakat
mereka sudah menderita diabetes.
sudah banyak yang menggunakan
Sampai
ramuan herbal untuk menyembuhkan
penyakit
tersebut
Di Desa Geger,
yang menderita DM
berkembang menjadi serius yang
penyakit,
berdampak pada organ atau sistem
pengkonsumsian
tubuh lainnya dan mengakibatkan
manggis dan daun kersen untuk
komplikasi, seperti pembuluh darah,
menurunkan kadar glukosa darah.
saraf dan struktur internal lainnya.
Penelitian mengenai ekstrak daun
Beberapa jenis DM terjadi karena
kersen pada hewan sudah pernah
interaksi
dari
dilakukan oleh Santoso (2014), salah
lingkungan, genetik, dan pola hidup
satu penelitian tersebut dilakukan
yang
kompleks
salah
rebusan
satunya
kulit
126
pada tikus putih (Rattus norvegicus).
hanya terlihat dari kunjungan pasien
Namun,
ada
DM namun juga pada kasus baru.
pembuktian bahwa rebusan daun
Dari data awal di Puskesmas Geger
kersen
kadar
madura tahun 2014 terdapat total 614
penderita
kunjungan pasien diabetes mellitus,
saat
ini
dapat
glukosa
belum
menurunkan
darah
pada
diabetes mellitus tipe 2.
pada tahun 2015 bulan Januari
Organisasi kesehatan dunia
sebanyak 28 penderita DM, bulan
World Health Organization (WHO)
Februari 28 penderita DM, pada tiga
memastikan
pada
bulan terakhir yang menderita DM
penderita Diabetes Mellitus tipe 2
didapatkan sebanyak 62 pasien, dan
paling banyak dialami negara-negara
kebanyakan
berkembang
menderita diabetes mellitus tipe 2.
peningkatan
termasuk
Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa Indonesia
merupakan
Diabetes
tipe
mereka
2
penyakit
yang
masih
diabetes yang disebabkan karena sel-
tertinggi
untuk
sel tubuh tidak menggunakan insulin
penderita Diabetes Mellitus terutama
sebagai sumber energi atau sel-sel
tipe 2. Berdasarkan data Dinas
tubuh tidak merespon insulin yang
Kesehatan Jatim (2010), DM tahun
dilepaskan pankreas, inilah yang
2010 berada pada peringkat ke lima
disebut resistensi insulin. Faktor
dari 10 penyakit tertinggi dengan
penyebab
prosentase sebesar 3,61%. RSUD
diantaranya penyakit dan infeksi
Bangil
pada pankreas, pola hidup juga
memiliki
merupakan
negara
diantara
angka
Kabupaten
rumah
sakit
Pasuruan
diabetes
mempengaruhi,
mellitus
rujukan
sangat
dengan kasus DM yang meningkat di
makan
setiap tahunnya. Data rekam medik,
melebihi jumlah kadar kalori yang
pada tahun 2012 di ketahui bahwa
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu
penyakit DM tipe 2 menduduki
timbulnya diabetes mellitus, serta
rangking ke dua, dengan tingkat
obesitas dan faktor-faktor keturunan
prevelensi kunjungan pada tahun
serta bahan-bahan kimia dan obat-
2011 sebanyak 3.110 kunjungan dan
obatan dapat mengiritasi pankreas
meningkat menjadi 4.149 kunjungan
yang menyebabkan radang pankreas
tahun 2012. Peningkatan ini tidak
sehingga
secara
dan
pola
berlebihan
dan
mengakibatkan
fungsi
127
pankreas menurun dan tidak ada
dalam menurunkan kadar gula darah
sekresi hormon-hormon untuk proses
dengan lebih spesifik yaitu dalam
metabolisme tubuh termasuk insulin.
bentuk
Penderita diabetes mellitus mayoritas
penelitian
mengatasi
dengan
pengaruh pemberian ektraks daun
mengkonsumsi obat sintetik yang
kersen 100 mg/kg BB, 400 mg/kg
memiliki
samping.
BB pada tikus putih jantan sebanyak
Penderita diabetes mellitus lebih
20 ekor dengan induksi diabetes
menyukai pemakaian obat tradisional
yang dilakukan selama 2 minggu,
dan
dibagi menjadi dua kelompok. Hasil
penyakitnya
banyak
obat-obatan
efek
dari
tumbuhan
rebusan.
oleh
Santoso
pre
disebabkan
pemanfaatan
didapatkan rerata nilai kada gula
bahan yang bersifat alami relatif
darah 513 mg/dl pada tikus kedua
lebih aman daripada bahan buatan
376 mg/dl. Kemudian kelompok
(sintetik). Kersen merupakan salah
perlakuan
diberikan
satu
Kelompok
I yaitu tikus yang
tumbuhan
mengandung
yang
bahan
diduga
tikus
pertama
ektraks
yang
diinduksi STZ diberikan ektrak daun
berkhasiat sebagai penurunan gula
kersen 100 mg/kg BB, kelompok II
dalam darah. Penelitian yang sudah
tikus
pernah
ekstrak daun kersen 200 mg/BB.
dilakukan
aktif
pada
(2014),
daripada obat-obatan sintetik. Hal ini
karena
test
Berdasarkan
oleh
Santoso
yang
diinduksi
(2014) pada kersen adalah pengaruh
Dari
pemberian
kersen
didapatkan rerata kadar gula darah
terhadap
post test sebesar tikus pertama 109
penurunan kadar glukosa darah pada
mg/dl dan kedua 153 mg/dl. Maka
tikus putih (Rattus norvegicus). Hal
dapat disimpulkan bahwa ekstraks
ini memungkinkan penurunan gula
daun
darah dengan pemberian ekstrak
berpengaruh
daun
menurunkan
ekstrak
(Muntingia
kersen
daun
calabura)
dilakukan
sebelum
hasil
diberikan
perlakuan
kersen
100
secara
kadar
tersebut
mg/kg
BB
signifikan
gula
darah
pemberian pakan pada tikus (Stang
(P<0,05).
Daun kersen berperan
dan Story, 2007). Oleh karena itu
sebagai
anti
penelitian tentang daun kersen perlu
menyekresi hormon insulin yang
dilakukan untuk mengetahui potensi
bekerja untuk metabolisme gula.
oksidan
yang
128
Verdayanti (2009) mengemukakan
post test design dimana penelitian
bahwa bahan aktif antidiabetes dapat
dilakukan sebanyak dua kali yaitu
berupa
flavonoid.
sebelum dan sesudah eksperimen
Menurut kandungannya daun kersen
dengan satu kelompok subjek dimana
terdapat
peneliti
saponin
dan
bahan
yang
dapat
dapat
mencari
menurunkan kadar gula darah yang
pengaruh
mekanismenya
menghambat
terhadap penurunan kadar gula darah
penyerapan gula darah dari usus dan
pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2
mempercepat
(Verdayanti, 2012). Penelitian ini
proses
pencernaan
rebusan
adakah
daun
yang terjadi dalam sistem digestivus
dilakukan
di
wilayah
sehingga bahan karbohidrat yang ada
Puskesmas
Geger,
dalam bahan makan tercerna tidak
februari 2016.
pada
kersen
kerja
bulan
akan banyak terserap oleh usus.
Populasi dalam penelitian ini
Tinjauan lain dari pengobatan ini
adalah penderita Diabetes Mellitus
selain lebih ekonomis adalah untuk
tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas
menghindari efek samping tertentu
Geger pada 1 bulan terahir sebanyak
pengobatan secara herbal akan lebih
18 orang. Sampling pada penelitian
baik dan lebih disukai oleh setiap
ini
penderita, selain mudah diketahui
Sampling disebut juga judgement
oleh masyarakat juga lebih gampang
sampling
adalah
suatu
didapatkan di lingkungan sekitar.
penetapan
sampel
dengan
dengan
tehnik
Purposive
teknik
cara
Berdasarkan fenomena diatas,
memilih sampel di antara populasi
peneliti tertarik untuk melakukan
sesuai dengan yang dikehendaki
penelitian tentang pengaruh rebusan
peneliti
daun kersen terhadap penurunan
penelitian), sehingga sampel tersebut
kadar gula darah pada Diabetes
dapat mewakili karakteristik populasi
Mellitus tipe 2 di Wilayah Geger
yang
Kabupaten Bangkalan.
Berdasarkan
(tujuan/masalah
telah
dikenal
dalam
sebelumnya.
perhitungan
besar
sampel didapatkan jumlah sampel
sebanyak 18 responden namun, yang
METODE DAN ANALISA
Dalam
penelitian
ini
menggunakan metode one group pre-
sesuai kriteria inklusi sebanyak 12
responden.
Variabel
independen
129
dalam
penelitian
ini
adalah
penurunan kadar gula darah pada
pemberian rebusan daun kersen,
penderita DM. Sebaliknya apabila uji
sedangkan Variabel dependen dalam
statistik yang di dapat ρ ≥ 0.05, maka
penelitian ini adalah penurunan kadar
Ho ditolak yang berarti tidak ada
gula darah pada penderita DM tipe
pengaruh pemberian rebusan daun
2. Instrumen yang digunakan adalah :
kersen terhadap penurunan kadar
lembar
gula darah pada penderita DM.
observasi
(checklist)
penilaian hasil penelitian tentang
parameter kadar gula darah sewaktu
HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien,
Operasional
1) Kadar Glukosa Darah Pada
Procedure (SOP) pemberian rebusan
Penderita Diabetes Mellitus
daun kersen. Data tersebut diolah dan
tipe
di analisis dengan menggunakan
Rebusan Daun Kersen.
Standart
2
Sebelum
diberikan
paired t-test dengan nilai kemaknaan
Tabel 5.1 dapat menjelaskan
ρ ≤ 0.05. Apabila hasil uji statistik
bahwa sebelum diberikan rebusan
didapat ρ ≤ 0.05, maka Ho diterima
daun kersen didapatkan seluruhnya
yang berarti ada pengaruh pemberian
responden
rebusan
Mellitus.
daun
kersen
terhadap
mengalami
Diabetes
Tabel 5.1 Kadar glukosa darah responden sebelum pemberian rebusan
daun kersen di Desa Geger bulan September-Oktober 2016.
No
Kadar Glukosa Darah
Frekuensi Porsentase (%)
1
Diabetes >200 mg/dl
12
100
2 Pra Diabetes 110-199 mg/dl
0
0
Normal
0
0
Jumlah
12
100
Faktor-faktor
yang
sebelum dilakukan intervensi. Faktor
mempertinggi resiko DM adalah
jenis kelamin sangat mempengaruhi
jenis
terjadinya
kelamin,
obesitas,
latihan
DM.
Hasil
jasmani, usia, stress, pola makan
menunjukkan
yang salah, obat-obatan dan lain-lain
responden yang mengalami DM
(Fitria,
5.1
lebih banyak terjadi pada perempuan
responden
yaitu sebanyak 8 orang (67%).
2009).
menunjukkan
Tabel
semua
mempunyai kadar gula darah >200
Perempuan
sebagian
penelitian
mudah
besar
terserang
130
penyakit DM karena proses timbunan
penumpukan glukosa yang terjadi.
lemak pada wanita yang lebih besar
Faktor
dibandingkan pada laki-laki sehingga
berpengaruh terhadap terjadinya DM.
sensitifitas kerja insulin pada otot
Sebagian besar responden berusia
dan kaki menurun (Potter & Perry,
>40 tahun (51-55 tahun). Menurut
2009). Faktor berikutnya adalah pola
Potter & Perry (2009), umumnya
makan.
wawancara
manusia mengalami perubahan yang
responden
secara drastis menurun setelah usia
pada penelitian ini tidak menjaga
40 tahun karena kelompok usia ini
pola makan dengan benar dan tidak
sensitifitas sel mempunyai toleransi
memperhatikan jenis, jadwal, jumlah
glukosa yang berhubungan dengan
makanan yang dikonsumsi. Pola
berkurangnya sensitifitas sel perifer
makan yang berlebihan dan melebihi
terhadap
jumlah kadar kalori yang dibutuhkan
glukosa tidak bisa dikelola menjadi
dapat memicu timbulnya DM karena
energy
sekresi insulin oleh sel β pancreas
glukosa darah cenderung tinggi.
Hasil
menunjukkan
tidak
2)
semuua
mampu
usia
responden
efek
dan
insulin
juga
sehingga
menyebabkan
kadar
menguraikan
Kadar Glukosa darah pada Penderita Diabetes Mellitus tipe 2
Sesudah diberikan Rebusan Daun Kersen.
Tabel 5.2 Kadar glukosa darah responden sesudah pemberian rebusan
daun kersen di Desa Geger bulan September-Oktober 2016.
No
Kadar Glukosa Darah
Frekuensi Prosentase %
1
Diabetes >200 mg/dl
3
25
2 Pra Diabetes 110-199 mg/dl
7
58
3
Normal
2
17
Jumlah
12
100
Tabel 5.2 menjelaskan bahwa
sebagian kecil responden mengalami
dari 12 responden sesudah diberikan
kadar
rebusan daun kersen
didapatkan
sebanyak
hasil
mengalami
Pengelolaan
sebagian
besar
glukosa
2
DM
darah
normal
orang
(17%).
terdiri
dari
kadar glukosa darah pra diabetes
beberapa pilar, yaitu penyuluhan,
sebanyak
edukasi
7
orang
(58%),
dan
perencanaan
makan,
131
aktivitas
fisik,
dan
intervensi
Seseorang yang sudah memasuki
farmakologis (Yunir, 2006). Hasil
umur diatas 50 tahun kadar gula
penelitian ini menunjukkan setelah
darahnya
diberikan
penurunannya
intervensi
semua
cenderung
tinggi
lebih
dan
sedikit
responden sudah melakukan dengan
dibandingkan dengan yang berumur
baik dan melakukan prosedur sesuai
40 tahun. Hasil dari penelitian ini
dengan
menunjukkan
tujuan
peneliti.
Hasil
pemeriksaan sebelum dan sesudah
responden
dilakukan
kadar
intervensi
didapatkan
bahwa
keseluruhan
mengalami
glukosa
penurunan
darah
dari
terjadi penurunan kadar gula darah
sebelumnya.
setelah diberikan intervensi, nilai
menunjukkan
terendah kadar gula darah yang
penurunan
didapatkan 201 sebelum intervensi
setelah
menjadi 95 setelah intervensi, dan
kersen selama 15 hari cukup efektif,
nilai tertinggi 531 menjadi
hal
428.
Penelitian
nilai
dari
hasil
kadar
glukosa
darah
diberikan
rebusan
daun
ini
nilai
ini
dikarenakan
responden
intervensi
meminum
Meski demikian kenyataannya semua
melakukan
hasil tidak sesuai dengan yang
rebusan dengan baik dan benar serta
diharapkan, hasil yang didapakan
dilakukan
berbeda-beda
terjadi penurunan kadar gula darah
yaitu
masih
ada
responden yang memiliki kadar gula
darah diatas >200 yaitu masih dalam
kategori
diabetes.
Hal
tersebut
disebabkan karena adanya faktor lain
yang memicu terjadinya perbedaan
kadar
gula
darah.
Perempuan
cenderung susah terjadi penurunan
kadar gula darahnya diakibatkan
karena proses penimbunan lemak
juga
karena
factor
kebiasaan
kurangnya olahraga dan berat badan
yang berlebihan. Faktor usia juga
mempunyai pengaruh yang tinggi.
berkelanjutan
sehingga
pada responden.
3) Pengaruh Pemberian Rebusan
daun Kersen Terhadap Kadar
Glukosa Darah
Tabel 5.3 menunjukkan hasil uji
analisa t-test diketahui bahwa nilai
rata-rata sebelum diberikan rebusan
daun kersen adalah 305.58 dan nilai
standart
deviasinya
104.981
sedangkan nilai rata-rata sesudah
diberikan rebusan daun kersen adalah
178.33 dan nilai standart deviasinya
86,107.
Hasil
penelitian
yang
132
diperoleh dan analisa dengan uji
artinya ada pengaruh rebusan daun
paired
t-test
kersen
interval
of
dengan
the
confidence
difference
95%
pada
penderita
Diabetes
Mellitus tipe 2.
didapatkan nilai signifikan = 0. 000
berarti p<0,05 maka H1 diterima
Tabel 5.3 Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kersen terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah di Desa Geger Bulan September sampai
Oktober 2016.
Kategori
Kadar Glukosa Darah
Sebelum Pemberian
Sesudah Pemberian
Rebusan daun Kersen
Rebusan Daun Kersen
305.58
178.33
Mean
104.981
86.107
Std.
Deviation
Uji analisa t-test nilai sig (2-tailed) = 0,000
Hasil
penelitian
ini
jantan
yang
diinduksi
diabetes
membuktikan dari keseluruhan kadar
selama 2 minggu dibagi menjadi dua
glukosa darah 12 responden sebelum
kelompok. Hasil pre test pada tikus
diberikan intervensi termasuk ke
pertama didapatkan rerata nilai kada
dalam kategori diabetes >200 mg/dl,
gula darah 513 mg/dl sedangkan
sedangkan
pada
setelah
diberikan
tikus
kedua
376
mg/dl.
intervensi keseluruhan mengalami
Kelompok
penurunan,
demikian
diinduksi STZ diberikan ektrak daun
penurunannya mengalami perbedaan
kersen 100 mg/kg BB, kelompok II
karena
tikus
meski
disebabkan
oleh
kondisi
yang
I yaitu tikus yang
diinduksi
diberikan
tingginya kadar glukosa darah yang
ekstrak daun kersen 200 mg/BB.
terkandung dalam darah dan pola
Hasil perlakuan tersebut didapatkan
hidup yang menjadi kendala. Hasil
rerata kadar gula darah post test pada
penelitian
dengan
tikus pertama sebesar 109 mg/dl dan
penelitian sebelumnya oleh Santoso
pada tikus kedua 153 mg/dl sehingga
(2014), tentang pengaruh pemberian
dapat disimpulkan bahwa ekstraks
ektraks daun kersen 100 mg/kg BB
daun
dan 400 mg/kg BB pada tikus putih
berpengaruh
jantan. Sebanyak 20 ekor tikus putih
menurunkan
ini
sesuai
kersen
100
secara
kadar
mg/kg
BB
signifikan
gula
darah
133
(P<0,05).
Daun kersen berperan
sebagai
anti
oksidan
yang
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
menyekresi hormon insulin yang
Ada
pengaruh
sesudah
bekerja untuk metabolisme gula.
dilakukan pemberian rebusan daun
Verdayanti (2009), mengemukakan
kersen terhadap penurunan kadar
bahwa bahan aktif antidiabetes dapat
glukosa darah.
berupa saponin dan flavonoid. Daun
Saran
kersen mengandung bahan yang
Berdasarkan penelitian yang
dapat menurunkan kadar gula darah
sudah dilakukan saran yang dapat
yang mekanismenya menghambat
diberikan oleh peneliti adalah :
penyerapan gula darah dari usus dan
1. Bagi Masyarakat Desa Geger
mempercepat
proses
pencernaan
Rebusan
daun
kersen
dapat
yang terjadi dalam sistem digestivus
menjadi salah satu pilihan obat
sehingga bahan karbohidrat yang ada
alternatif pengobatan alami untuk
dalam bahan makan tercerna tidak
pengobatan Diabetes Mellitus tipe
akan banyak terserap oleh usus.
2 dalam menurunkan kadar gula
Penderita
melakukan
DM
beberapa
pengobatan
sebaiknya
pilar,
lainnya
serta
seperti
darah.
2. Bagi Perawat
Dapat dijadikan salah satu terapi
pengobatan tradisional yaitu dengan
penunjang
rebusan daun kersen karena jika
Diabetes Mellitus tipe 2 sehingga
kadar glukosa darah yang tinggi dan
membantu dalam penurunan kadar
terus menerus dapat mengakibatkan
gula
rusaknya
Mellitus tipe 2, berkobalorasi
pembuluh
darah.
Zat
komplek yang terdiri dari glukosa di
dinding
pembuluh
menyebabkan
pembuluh
darah
Sirkulasi darah yang buruk dapat
komplikasi
pada
mata, jantung, ginjal, saraf, dan kulit
(Fitria, 2009).
pengobatan
penderita
Diabetes
dengan puskesmas setempat.
darah
menebal dan mengalami kebocoran.
mengakibatkan
pada
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Akhtyo. (2004). Gambaran klinis
hipoglikemia pada pasien
diabetes mellitus rawat inap
di unit penyakit dalam RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta,
134
Yogyakarta: Acta Medica
Indonesia.
Allison, S.E. (2007). Self –care
requirements for activity and
rest: an Orem nursing focus.
US National Library of
Medicine Natinonal Institutes
of Health.
American Diabetes Association.
(2010). Diabetes Mellitus and
Exercise. (online), Diabetes
Care,
Volume
25,
Supplement 1, january 2010,
(http://www.care.diabetesjour
nals.org). Diakses 19 maret
2010.
American Diabetes Association.
(2010). Standar of medical
care in diabetes. Diabetes
care. 33 (1) S 11- S61.
Etuk, E. U. (2010) Animal models for
studying diabetes mellitus.
Agric. Biol. J. N. AM. 1: 130134
Fitria, A., (2009). Diabetes Tips
Pencegahan Preventif dan
Penanganan. Yogyakarta :
Venus.
Nursalam. (2011). Konsep dan
Penerapan
Metodelogi
penelitian Imu Keperawatan:
pedoman Skripi, Tesis, dan
Instrument
Penelitian
keperawatan.
Edisi
2.
Jakarta: Salemba Medika.
Santoso,R., (2014) Pengaruh ekstrak
etanol
daun
muntingia
callabura terhadap kadar
glukosa darah mencit Mus
musculus L. Swiss webster
jantan
dewasa
yang
dikondisikan. Avaliable from:
http://www.epi.umn.edu/let/p
ubs/adolbook.shtm. Diakses
tanggal 20 september 2014.
Verdayanti, T. E. (2009). Uji
efektifitas
jus
kersen
(Muntingia Calabura L.)
terhadap penurunan kadar
glukosa darah pada tikus
putih (Rattus norvegicus).
Malang:
Universitas
Muhammadiyah Malang.
World Healt Organization, (2008).
Definition, diagnosis and
classification of diabetes
mellitus and its complication.
Yunir. (2006). Pengelolaan dan
Pencegahan
Diabetes
Mellitus tipe 2. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009).
Fundamental of nursing :
concepts,
process,
ad
practice. St.Louis : Mosby.
135
Download