Volume 07, Nomor 02, November 2016 Hal. 125-135 PEMBERIAN REBUSAN DAUN KERSEN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Influence Of The Cherry Decoction Leaves Decrease In Blood Glucose Levels) Roihatul Zahroh*, Musriana** * Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik Jl. A.R. Hakim No. 2B Gresik, email: [email protected] ** Mahasiswa PSIK FIK Universitas Gresik ABSTRAK Daun Kersen banyak memiliki manfaat untuk kesehatan, antara lain untuk mencegah pertumbuhan tumor, menjaga fungsi otot jantung, dan mengatasi Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rebusan daun kersen terhadap penurunan kadar glukosa darah. Penelitian menggunakan metode pre eksperimental dengan rancangan One Group Pre test-Post test design. Pemilihan sampel menggunakan metode Purposive Sampling.Besar sampel adalah 12 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian rebusan daun kersen, variabel dependen dalam penelitian ini adalah penurunan kadar gula darah. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan saat observasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, analisa data menggunakan uji paired t-test dengan level signifikan <0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata kadar gula darah sesudah dilakukan intervensi menurun sebesar 305.58 menjadi 178.33. Adanya pengaruh pemberian rebusan daun kersen terhadap penurunan kadar gula darah (p = 0,000). Daun kersen mengandung saponin dan flavonoid yang dapat menghambat penyerapan gula darah dari usus, sehingga karbohidrat tidak banyak diserap oleh usus. Rebusan daun kersen terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan dapat dijadikan obat herbal untuk penderita DM. Kata kunci : Daun kersen, Glukosa darah, Diabetes Mellitus tipe 2 ABSTRACT Cherry (Muntingia Calabura) have many benefit for health among others to tumor growth, function of the heart muscle, and controls diabetes. Research on benefits the cherry as a diabetes drugs still needed research more deeply. The aim of this research was to analyzed the influence of the cherry decoction leaves as a decrease in blood glucose levels. Research used methods pre experimental to one group pre test-post test design. The selection of the sample used purposive sampling method. With the sample size was 12 people. The independent variable in this research was the giving of cherry. The dependent variable in this study was the decrease in blood glucose levels. Data collection at the time the research was conducted observation before and after intervention. The data analysed using paired t-test with significance level of < 0,05. The results state that the average blood sugar levels after intervention decreased by 305.58 to 178.33 0,000 which means cherry stew can decrease respondens blood 125 glucose levels. precence influence of the cherry which are potential as a decrease in blood glucose levels (p = 0,000). Cherry leaves contain saponins and flavonoid can inhibit blood sugar absorption from the intestines, so that carbohidrate are not absorbed by the gut. Cherry leaf decoction is proven to reduce blood sugar levels and can be used as herbal medicine for people with DM. Keywords : Cherry, Blood Glucose and Diabetes Mellitus type 2 sehari-hari. Pengelolaan DM terdiri PENDAHULUAN dari Diabetes disebut the silent penyuluhan, beberapa pilar, edukasi yaitu perencanaan killer karena hampir sepertiga orang makan, aktivitas fisik, dan intervensi dengan diabetes tidak mengetahui farmakologis (Yunir, 2006). Fakta mereka menderita diabetes mellitus, yang ada, kebanyakan masyarakat padahal jika kita melihat dari tanda- tidak melakukan pilar-pilar tersebut, tanda awal diabetes mellitus itu mereka beranggapan jika dirinya sendiri dengan adanya polidipsi, menderita diabetes mellitus maka polifagi, poliuri, itu merupakan tanda mereka harus menghindari makanan- awal yang harus diketahui oleh makanan yang mengandung gula saja masyarakat awam (Tandra, 2007). tanpa memperhatikan beberapa pilar Kenyataannya tersebut, oleh karena itu penderita masyarakat meremehkan mengetahui bahkan tentang gejala tidak DM awal mempertahankan kadar gula darah susah sekali untuk diabetes itu sendiri. Kebanyakan yang normal. pasien yang datang ke Puskesmas masyarakat mereka sudah menderita diabetes. sudah banyak yang menggunakan Sampai ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit tersebut Di Desa Geger, yang menderita DM berkembang menjadi serius yang penyakit, berdampak pada organ atau sistem pengkonsumsian tubuh lainnya dan mengakibatkan manggis dan daun kersen untuk komplikasi, seperti pembuluh darah, menurunkan kadar glukosa darah. saraf dan struktur internal lainnya. Penelitian mengenai ekstrak daun Beberapa jenis DM terjadi karena kersen pada hewan sudah pernah interaksi dari dilakukan oleh Santoso (2014), salah lingkungan, genetik, dan pola hidup satu penelitian tersebut dilakukan yang kompleks salah rebusan satunya kulit 126 pada tikus putih (Rattus norvegicus). hanya terlihat dari kunjungan pasien Namun, ada DM namun juga pada kasus baru. pembuktian bahwa rebusan daun Dari data awal di Puskesmas Geger kersen kadar madura tahun 2014 terdapat total 614 penderita kunjungan pasien diabetes mellitus, saat ini dapat glukosa belum menurunkan darah pada diabetes mellitus tipe 2. pada tahun 2015 bulan Januari Organisasi kesehatan dunia sebanyak 28 penderita DM, bulan World Health Organization (WHO) Februari 28 penderita DM, pada tiga memastikan pada bulan terakhir yang menderita DM penderita Diabetes Mellitus tipe 2 didapatkan sebanyak 62 pasien, dan paling banyak dialami negara-negara kebanyakan berkembang menderita diabetes mellitus tipe 2. peningkatan termasuk Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan Diabetes tipe mereka 2 penyakit yang masih diabetes yang disebabkan karena sel- tertinggi untuk sel tubuh tidak menggunakan insulin penderita Diabetes Mellitus terutama sebagai sumber energi atau sel-sel tipe 2. Berdasarkan data Dinas tubuh tidak merespon insulin yang Kesehatan Jatim (2010), DM tahun dilepaskan pankreas, inilah yang 2010 berada pada peringkat ke lima disebut resistensi insulin. Faktor dari 10 penyakit tertinggi dengan penyebab prosentase sebesar 3,61%. RSUD diantaranya penyakit dan infeksi Bangil pada pankreas, pola hidup juga memiliki merupakan negara diantara angka Kabupaten rumah sakit Pasuruan diabetes mempengaruhi, mellitus rujukan sangat dengan kasus DM yang meningkat di makan setiap tahunnya. Data rekam medik, melebihi jumlah kadar kalori yang pada tahun 2012 di ketahui bahwa dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu penyakit DM tipe 2 menduduki timbulnya diabetes mellitus, serta rangking ke dua, dengan tingkat obesitas dan faktor-faktor keturunan prevelensi kunjungan pada tahun serta bahan-bahan kimia dan obat- 2011 sebanyak 3.110 kunjungan dan obatan dapat mengiritasi pankreas meningkat menjadi 4.149 kunjungan yang menyebabkan radang pankreas tahun 2012. Peningkatan ini tidak sehingga secara dan pola berlebihan dan mengakibatkan fungsi 127 pankreas menurun dan tidak ada dalam menurunkan kadar gula darah sekresi hormon-hormon untuk proses dengan lebih spesifik yaitu dalam metabolisme tubuh termasuk insulin. bentuk Penderita diabetes mellitus mayoritas penelitian mengatasi dengan pengaruh pemberian ektraks daun mengkonsumsi obat sintetik yang kersen 100 mg/kg BB, 400 mg/kg memiliki samping. BB pada tikus putih jantan sebanyak Penderita diabetes mellitus lebih 20 ekor dengan induksi diabetes menyukai pemakaian obat tradisional yang dilakukan selama 2 minggu, dan dibagi menjadi dua kelompok. Hasil penyakitnya banyak obat-obatan efek dari tumbuhan rebusan. oleh Santoso pre disebabkan pemanfaatan didapatkan rerata nilai kada gula bahan yang bersifat alami relatif darah 513 mg/dl pada tikus kedua lebih aman daripada bahan buatan 376 mg/dl. Kemudian kelompok (sintetik). Kersen merupakan salah perlakuan diberikan satu Kelompok I yaitu tikus yang tumbuhan mengandung yang bahan diduga tikus pertama ektraks yang diinduksi STZ diberikan ektrak daun berkhasiat sebagai penurunan gula kersen 100 mg/kg BB, kelompok II dalam darah. Penelitian yang sudah tikus pernah ekstrak daun kersen 200 mg/BB. dilakukan aktif pada (2014), daripada obat-obatan sintetik. Hal ini karena test Berdasarkan oleh Santoso yang diinduksi (2014) pada kersen adalah pengaruh Dari pemberian kersen didapatkan rerata kadar gula darah terhadap post test sebesar tikus pertama 109 penurunan kadar glukosa darah pada mg/dl dan kedua 153 mg/dl. Maka tikus putih (Rattus norvegicus). Hal dapat disimpulkan bahwa ekstraks ini memungkinkan penurunan gula daun darah dengan pemberian ekstrak berpengaruh daun menurunkan ekstrak (Muntingia kersen daun calabura) dilakukan sebelum hasil diberikan perlakuan kersen 100 secara kadar tersebut mg/kg BB signifikan gula darah pemberian pakan pada tikus (Stang (P<0,05). Daun kersen berperan dan Story, 2007). Oleh karena itu sebagai anti penelitian tentang daun kersen perlu menyekresi hormon insulin yang dilakukan untuk mengetahui potensi bekerja untuk metabolisme gula. oksidan yang 128 Verdayanti (2009) mengemukakan post test design dimana penelitian bahwa bahan aktif antidiabetes dapat dilakukan sebanyak dua kali yaitu berupa flavonoid. sebelum dan sesudah eksperimen Menurut kandungannya daun kersen dengan satu kelompok subjek dimana terdapat peneliti saponin dan bahan yang dapat dapat mencari menurunkan kadar gula darah yang pengaruh mekanismenya menghambat terhadap penurunan kadar gula darah penyerapan gula darah dari usus dan pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 mempercepat (Verdayanti, 2012). Penelitian ini proses pencernaan rebusan adakah daun yang terjadi dalam sistem digestivus dilakukan di wilayah sehingga bahan karbohidrat yang ada Puskesmas Geger, dalam bahan makan tercerna tidak februari 2016. pada kersen kerja bulan akan banyak terserap oleh usus. Populasi dalam penelitian ini Tinjauan lain dari pengobatan ini adalah penderita Diabetes Mellitus selain lebih ekonomis adalah untuk tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas menghindari efek samping tertentu Geger pada 1 bulan terahir sebanyak pengobatan secara herbal akan lebih 18 orang. Sampling pada penelitian baik dan lebih disukai oleh setiap ini penderita, selain mudah diketahui Sampling disebut juga judgement oleh masyarakat juga lebih gampang sampling adalah suatu didapatkan di lingkungan sekitar. penetapan sampel dengan dengan tehnik Purposive teknik cara Berdasarkan fenomena diatas, memilih sampel di antara populasi peneliti tertarik untuk melakukan sesuai dengan yang dikehendaki penelitian tentang pengaruh rebusan peneliti daun kersen terhadap penurunan penelitian), sehingga sampel tersebut kadar gula darah pada Diabetes dapat mewakili karakteristik populasi Mellitus tipe 2 di Wilayah Geger yang Kabupaten Bangkalan. Berdasarkan (tujuan/masalah telah dikenal dalam sebelumnya. perhitungan besar sampel didapatkan jumlah sampel sebanyak 18 responden namun, yang METODE DAN ANALISA Dalam penelitian ini menggunakan metode one group pre- sesuai kriteria inklusi sebanyak 12 responden. Variabel independen 129 dalam penelitian ini adalah penurunan kadar gula darah pada pemberian rebusan daun kersen, penderita DM. Sebaliknya apabila uji sedangkan Variabel dependen dalam statistik yang di dapat ρ ≥ 0.05, maka penelitian ini adalah penurunan kadar Ho ditolak yang berarti tidak ada gula darah pada penderita DM tipe pengaruh pemberian rebusan daun 2. Instrumen yang digunakan adalah : kersen terhadap penurunan kadar lembar gula darah pada penderita DM. observasi (checklist) penilaian hasil penelitian tentang parameter kadar gula darah sewaktu HASIL DAN PEMBAHASAN pasien, Operasional 1) Kadar Glukosa Darah Pada Procedure (SOP) pemberian rebusan Penderita Diabetes Mellitus daun kersen. Data tersebut diolah dan tipe di analisis dengan menggunakan Rebusan Daun Kersen. Standart 2 Sebelum diberikan paired t-test dengan nilai kemaknaan Tabel 5.1 dapat menjelaskan ρ ≤ 0.05. Apabila hasil uji statistik bahwa sebelum diberikan rebusan didapat ρ ≤ 0.05, maka Ho diterima daun kersen didapatkan seluruhnya yang berarti ada pengaruh pemberian responden rebusan Mellitus. daun kersen terhadap mengalami Diabetes Tabel 5.1 Kadar glukosa darah responden sebelum pemberian rebusan daun kersen di Desa Geger bulan September-Oktober 2016. No Kadar Glukosa Darah Frekuensi Porsentase (%) 1 Diabetes >200 mg/dl 12 100 2 Pra Diabetes 110-199 mg/dl 0 0 Normal 0 0 Jumlah 12 100 Faktor-faktor yang sebelum dilakukan intervensi. Faktor mempertinggi resiko DM adalah jenis kelamin sangat mempengaruhi jenis terjadinya kelamin, obesitas, latihan DM. Hasil jasmani, usia, stress, pola makan menunjukkan yang salah, obat-obatan dan lain-lain responden yang mengalami DM (Fitria, 5.1 lebih banyak terjadi pada perempuan responden yaitu sebanyak 8 orang (67%). 2009). menunjukkan Tabel semua mempunyai kadar gula darah >200 Perempuan sebagian penelitian mudah besar terserang 130 penyakit DM karena proses timbunan penumpukan glukosa yang terjadi. lemak pada wanita yang lebih besar Faktor dibandingkan pada laki-laki sehingga berpengaruh terhadap terjadinya DM. sensitifitas kerja insulin pada otot Sebagian besar responden berusia dan kaki menurun (Potter & Perry, >40 tahun (51-55 tahun). Menurut 2009). Faktor berikutnya adalah pola Potter & Perry (2009), umumnya makan. wawancara manusia mengalami perubahan yang responden secara drastis menurun setelah usia pada penelitian ini tidak menjaga 40 tahun karena kelompok usia ini pola makan dengan benar dan tidak sensitifitas sel mempunyai toleransi memperhatikan jenis, jadwal, jumlah glukosa yang berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi. Pola berkurangnya sensitifitas sel perifer makan yang berlebihan dan melebihi terhadap jumlah kadar kalori yang dibutuhkan glukosa tidak bisa dikelola menjadi dapat memicu timbulnya DM karena energy sekresi insulin oleh sel β pancreas glukosa darah cenderung tinggi. Hasil menunjukkan tidak 2) semuua mampu usia responden efek dan insulin juga sehingga menyebabkan kadar menguraikan Kadar Glukosa darah pada Penderita Diabetes Mellitus tipe 2 Sesudah diberikan Rebusan Daun Kersen. Tabel 5.2 Kadar glukosa darah responden sesudah pemberian rebusan daun kersen di Desa Geger bulan September-Oktober 2016. No Kadar Glukosa Darah Frekuensi Prosentase % 1 Diabetes >200 mg/dl 3 25 2 Pra Diabetes 110-199 mg/dl 7 58 3 Normal 2 17 Jumlah 12 100 Tabel 5.2 menjelaskan bahwa sebagian kecil responden mengalami dari 12 responden sesudah diberikan kadar rebusan daun kersen didapatkan sebanyak hasil mengalami Pengelolaan sebagian besar glukosa 2 DM darah normal orang (17%). terdiri dari kadar glukosa darah pra diabetes beberapa pilar, yaitu penyuluhan, sebanyak edukasi 7 orang (58%), dan perencanaan makan, 131 aktivitas fisik, dan intervensi Seseorang yang sudah memasuki farmakologis (Yunir, 2006). Hasil umur diatas 50 tahun kadar gula penelitian ini menunjukkan setelah darahnya diberikan penurunannya intervensi semua cenderung tinggi lebih dan sedikit responden sudah melakukan dengan dibandingkan dengan yang berumur baik dan melakukan prosedur sesuai 40 tahun. Hasil dari penelitian ini dengan menunjukkan tujuan peneliti. Hasil pemeriksaan sebelum dan sesudah responden dilakukan kadar intervensi didapatkan bahwa keseluruhan mengalami glukosa penurunan darah dari terjadi penurunan kadar gula darah sebelumnya. setelah diberikan intervensi, nilai menunjukkan terendah kadar gula darah yang penurunan didapatkan 201 sebelum intervensi setelah menjadi 95 setelah intervensi, dan kersen selama 15 hari cukup efektif, nilai tertinggi 531 menjadi hal 428. Penelitian nilai dari hasil kadar glukosa darah diberikan rebusan daun ini nilai ini dikarenakan responden intervensi meminum Meski demikian kenyataannya semua melakukan hasil tidak sesuai dengan yang rebusan dengan baik dan benar serta diharapkan, hasil yang didapakan dilakukan berbeda-beda terjadi penurunan kadar gula darah yaitu masih ada responden yang memiliki kadar gula darah diatas >200 yaitu masih dalam kategori diabetes. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor lain yang memicu terjadinya perbedaan kadar gula darah. Perempuan cenderung susah terjadi penurunan kadar gula darahnya diakibatkan karena proses penimbunan lemak juga karena factor kebiasaan kurangnya olahraga dan berat badan yang berlebihan. Faktor usia juga mempunyai pengaruh yang tinggi. berkelanjutan sehingga pada responden. 3) Pengaruh Pemberian Rebusan daun Kersen Terhadap Kadar Glukosa Darah Tabel 5.3 menunjukkan hasil uji analisa t-test diketahui bahwa nilai rata-rata sebelum diberikan rebusan daun kersen adalah 305.58 dan nilai standart deviasinya 104.981 sedangkan nilai rata-rata sesudah diberikan rebusan daun kersen adalah 178.33 dan nilai standart deviasinya 86,107. Hasil penelitian yang 132 diperoleh dan analisa dengan uji artinya ada pengaruh rebusan daun paired t-test kersen interval of dengan the confidence difference 95% pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2. didapatkan nilai signifikan = 0. 000 berarti p<0,05 maka H1 diterima Tabel 5.3 Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kersen terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah di Desa Geger Bulan September sampai Oktober 2016. Kategori Kadar Glukosa Darah Sebelum Pemberian Sesudah Pemberian Rebusan daun Kersen Rebusan Daun Kersen 305.58 178.33 Mean 104.981 86.107 Std. Deviation Uji analisa t-test nilai sig (2-tailed) = 0,000 Hasil penelitian ini jantan yang diinduksi diabetes membuktikan dari keseluruhan kadar selama 2 minggu dibagi menjadi dua glukosa darah 12 responden sebelum kelompok. Hasil pre test pada tikus diberikan intervensi termasuk ke pertama didapatkan rerata nilai kada dalam kategori diabetes >200 mg/dl, gula darah 513 mg/dl sedangkan sedangkan pada setelah diberikan tikus kedua 376 mg/dl. intervensi keseluruhan mengalami Kelompok penurunan, demikian diinduksi STZ diberikan ektrak daun penurunannya mengalami perbedaan kersen 100 mg/kg BB, kelompok II karena tikus meski disebabkan oleh kondisi yang I yaitu tikus yang diinduksi diberikan tingginya kadar glukosa darah yang ekstrak daun kersen 200 mg/BB. terkandung dalam darah dan pola Hasil perlakuan tersebut didapatkan hidup yang menjadi kendala. Hasil rerata kadar gula darah post test pada penelitian dengan tikus pertama sebesar 109 mg/dl dan penelitian sebelumnya oleh Santoso pada tikus kedua 153 mg/dl sehingga (2014), tentang pengaruh pemberian dapat disimpulkan bahwa ekstraks ektraks daun kersen 100 mg/kg BB daun dan 400 mg/kg BB pada tikus putih berpengaruh jantan. Sebanyak 20 ekor tikus putih menurunkan ini sesuai kersen 100 secara kadar mg/kg BB signifikan gula darah 133 (P<0,05). Daun kersen berperan sebagai anti oksidan yang SIMPULAN DAN SARAN Simpulan menyekresi hormon insulin yang Ada pengaruh sesudah bekerja untuk metabolisme gula. dilakukan pemberian rebusan daun Verdayanti (2009), mengemukakan kersen terhadap penurunan kadar bahwa bahan aktif antidiabetes dapat glukosa darah. berupa saponin dan flavonoid. Daun Saran kersen mengandung bahan yang Berdasarkan penelitian yang dapat menurunkan kadar gula darah sudah dilakukan saran yang dapat yang mekanismenya menghambat diberikan oleh peneliti adalah : penyerapan gula darah dari usus dan 1. Bagi Masyarakat Desa Geger mempercepat proses pencernaan Rebusan daun kersen dapat yang terjadi dalam sistem digestivus menjadi salah satu pilihan obat sehingga bahan karbohidrat yang ada alternatif pengobatan alami untuk dalam bahan makan tercerna tidak pengobatan Diabetes Mellitus tipe akan banyak terserap oleh usus. 2 dalam menurunkan kadar gula Penderita melakukan DM beberapa pengobatan sebaiknya pilar, lainnya serta seperti darah. 2. Bagi Perawat Dapat dijadikan salah satu terapi pengobatan tradisional yaitu dengan penunjang rebusan daun kersen karena jika Diabetes Mellitus tipe 2 sehingga kadar glukosa darah yang tinggi dan membantu dalam penurunan kadar terus menerus dapat mengakibatkan gula rusaknya Mellitus tipe 2, berkobalorasi pembuluh darah. Zat komplek yang terdiri dari glukosa di dinding pembuluh menyebabkan pembuluh darah Sirkulasi darah yang buruk dapat komplikasi pada mata, jantung, ginjal, saraf, dan kulit (Fitria, 2009). pengobatan penderita Diabetes dengan puskesmas setempat. darah menebal dan mengalami kebocoran. mengakibatkan pada untuk DAFTAR PUSTAKA Akhtyo. (2004). Gambaran klinis hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus rawat inap di unit penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 134 Yogyakarta: Acta Medica Indonesia. Allison, S.E. (2007). Self –care requirements for activity and rest: an Orem nursing focus. US National Library of Medicine Natinonal Institutes of Health. American Diabetes Association. (2010). Diabetes Mellitus and Exercise. (online), Diabetes Care, Volume 25, Supplement 1, january 2010, (http://www.care.diabetesjour nals.org). Diakses 19 maret 2010. American Diabetes Association. (2010). Standar of medical care in diabetes. Diabetes care. 33 (1) S 11- S61. Etuk, E. U. (2010) Animal models for studying diabetes mellitus. Agric. Biol. J. N. AM. 1: 130134 Fitria, A., (2009). Diabetes Tips Pencegahan Preventif dan Penanganan. Yogyakarta : Venus. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodelogi penelitian Imu Keperawatan: pedoman Skripi, Tesis, dan Instrument Penelitian keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Santoso,R., (2014) Pengaruh ekstrak etanol daun muntingia callabura terhadap kadar glukosa darah mencit Mus musculus L. Swiss webster jantan dewasa yang dikondisikan. Avaliable from: http://www.epi.umn.edu/let/p ubs/adolbook.shtm. Diakses tanggal 20 september 2014. Verdayanti, T. E. (2009). Uji efektifitas jus kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. World Healt Organization, (2008). Definition, diagnosis and classification of diabetes mellitus and its complication. Yunir. (2006). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamental of nursing : concepts, process, ad practice. St.Louis : Mosby. 135