ARTIKEL HASIL PENELITIAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UNIT PELAYANAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN DINAS PENDIDIKAN KOTA TEGAL Oleh : BASUKI P32.2011.00327 Tesis diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014 PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Studi pada Unit Pelayanan Pendidikan Dasar Kecamatan Dinas Pendidikan Kota Tegal BASUKI Jurusan Magister Manajemen Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the influence of leadership , motivation, and competence on employee performance Basic Education Services Unit District of Tegal City Department of Education. The method used in data collection and census sampling method with a sample of 50 people and methods of data analysis using multiple linear regression with the program SPSS.16 The results showed that the independent variables consisting of leadership , work motivation and competence partially and simultaneously have a positive and significant impact on the performance of the employee 's unit Basic education District of Tegal City Department of Education . Based on the analysis conducted shows that the value of the coefficient of determination or R2 Adjusted Square of 0.657 , or 65.7 percent , this shows the variable means leadership , motivation, and competence of the employees to contribute 65.7 % of the variation that occurs in kinereja employees while the remaining 34.3 % is influenced by other variables . Keywords: Leadership , Motivation , Competence , and Performance pelayanan publik beralih dari pelayanan A. LATAR BELAKANG Pemerintah di era reformasi telah yang bersifat sentralistik ke pelayanan melakukan komitmen reformasi nasional, yang khususnya mewujudkan pola pemerintahan pengelolaan yang baik ( Good Governance ), pelanggan, yaitu lebih memberikan fokus pada yang berorientasi kepuasan karena sistem tata suatu sistem administrasi negara yang pemerintahan yang baik dapat diukur berorientasikan pada kepentingan publik sejauh mana tingkat efektifitas pelayanan sebagai tujuan utama. Dalam kontek publik dilaksanakan. desentralisasi, pelayanan public seharus- Sebagai daerah, wujud untuk pelaksanaan nya menjadi lebih responsive terhadap otonomi mengelola kepentingan publik, di mana paradigma pembangunan di daerah guna memberikan pelayanan publik rasionalisasi yang professional, dan akuntabilitas kepada dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. masyarakat, maka Pemerintah Kota Tegal Sehingga agar tercapainya kinerja telah menyusunan agenda program Tegal yang maksimal dalam pencapaian tujuan Cerdas merupakan implementasi dari visi organisasi pembangunan yaitu dikembangkan, dibina dan diperdayakan terwujudnya masyarakat yang bermoral, secara semaksimal. Oganisasi tidak hanya berbudaya semata-mata Kota dan Tegal berdaya saing untuk maka para aparatur mengejar perlu pencapaian memperkuat Kota Tegal sebagai pusat produktivitas yang tinggi saja, tetapi juga perdagangan, jasa, industri dan maritim lebih memperhatikan kinerja dalam proses menuju masyarakat yang partisipasif dan pencapaiannya. Dengan demikian kinerja sejahtera (performance) merupakan faktor kunci Sukses program Tegal Cerdas di bagi setiap individu dan organisasi dalam Kota Tegal tidak terlepas dari peran Unit pencapaian produktivitas. Menurut Ruky Pelayanan Pendidikan Dasar ( UPPD ) (2001:122), Kecamatan Dinas Pendidikan Kota Tegal berkaitan dengan usaha, kegiatan atau sebagai unit teknis yang memberikan program layanan dilaksanakan oleh pimpinan kebutuhan berdasarkan dasar standar masyarakat yang kinerja diprakarsai ini dan organisasi mutu (intansi/perusahaan) untuk merencanakan, pendidikan di tingkat kecamatan yang mengarahkan dan mengendalikan prestasi difokuskan karyawan. pada pelayanan manajemen sukses pelaksanaan program pendidikan dasar sembilan tahun. Agar UPPD dapat keberhasilan suatu kinerja seperti faktor melaksanakan fungsinya secara maksimal kemampuan manajerial pemimpin, tingkat sesuai Peraturan Walikota Tegal No. kompetensi karyawan dan motivasi kerja 27/2008 karyawan (Enny Rachmawati, Y. Warella, maka Kecamatan Banyak aspek yang mempengaruhi perlu didukung oleh aparatur yang memiliki kompetensi dan profesional sesuai tuntuan Undang- Zaenal Hidayat, 2006). Fenomena yang terjadi dalam Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang peningkatan kinerja di UPPD Kecamatan Pokok-pokok disebutkan Kota Tegal masih terdapat hambatan dan bahwa Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur kendala yang membutuhkan solusi agar aparatur negara yang bertugas untuk tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat pelayanan publik dapat berjalan secara Kepegawaian secara profesional, jujur, adil, dan merata peningkatan kinerja dalam maksimal sesuai program kerja yang telah 1. Kepemimpinan ditetapkan oleh pimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan Berdasarkan latar belakang tersebut di seseorang dalam mempengaruhi orang lain atas maka peneliti merumuskan masalah sedemikian rupa sehingga orang-orang sebagai berikut: mau bekerja sama untuk mencapai suatu a) Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Kecamatan UPPD Sri Budi Cantika (2005:167) kepemim- Dinas Pendidikan Kota pinan memiliki fungsi penggerak, penentu Tegal arah, b) Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap tujuan yang diinginkan bersama. Menurut kinerja Pelayanan Kecamatan karyawan Pendidikan Unit Dasar/UPPD Dinas Pendidikan Kota Tegal Pelayanan juru komunikator, integrator bicara, sebagai sebagai mediator dan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyarwan. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai c) Bagaimana pengaruh kemampuan kerja terhadap sebagai kinerja karyawan Pendidikan kemampuan mempengaruhi perilaku Unit anggotanya atau anak buahnya. Seorang Dasar/UPPD pemimpin akan diakui sebagai seorang Kecamatan Dinas Pendidikan Kota Tegal pemimpin apabila ia dapat memberi pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah tujuan organisasi. Kepemim pinan (X1) Motivasi Kerja (X2) Demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang Kinerja Karyawa n (Y) berorientasi bisnis maupun biasanya dipersepsikan publik, sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti Kompeten si Kerja (X3) Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran B. TINJAUN PUSTAKA bidang sumber daya manusia. Pemimpin memegang peran kunci memformulasikan dan tasikan organisasi. strategi membawa konsekuensi pimpinan berkewajiban dalam mengimplemenHal bahwa ini setiap memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk Dari uraian pendapat para ahli membina, menggerakkan, mengarahkan tersebut diatas mempunyai pengertian semua potensi karyawan dilingkungannya yang agar terwujud volume dan beban kerja mengandung yang terarah pada tujuan. keinginan serta maksud dan tujuan. Jadi dapat sama, yaitu unsur kesemuannya dorongan disimpulkan bahwa dan motivasi merupakan dorongan yang datang dari luar 2. Motivasi Menurut Handoko atau dalam diri seseorang dalam usahanya bahwa untuk memenuhi kebutuhan, mendapatkan motivasi adalah keadaan pribadi seseorang posisi dalam pekerjaannya, memperoleh yang mendorong keinginan individu untuk kekuasaan dan memperoleh kepuasan dari melakukan kegiatan hasil kerjanya. mencapai tujuan. Lain (2003:252), menurut Hani mengemukakan Malayu S.P. tertentu lagi guna motivasi Hasibuan ( 3. Kompetensi 2003:142) mengatakan bahwa orang mau bekerja karena memiliki dorongan Sumber daya manusia dalam organisasi mempunyai arti yang sama keinginan dari hal-hal sebagai berikut : pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, a. The Desire of Live ( keinginan untuk mengingat pentingnya peran sumber daya hidup ), dimana manusia bekerja manusia untuk memenuhi dan melanjutkan kompetensi hidupnya. menentukan keberhasilan organisasi atau The Desire For Position ( keingainan perusahaan. Dengan Kompetensi yang untuk suatu posisi ), dimana manusia tinggi yang dimiliki oleh sumber daya bekerja untuk mendapatkan posisi manusia dalam suatu organisasi atau dalam pekerjaannya perusahaan tentu hal ini akan menentukan The Desire For Power ( keinginan kualitas sumber akan kekuasaan ), keinginan selakah dimiliki yang diatas keinginan untuk memiliki posisi menentukan kualitas kompetitif organisasi The itu sendiri. b. c. d. Desire For Recognation ( dalam organisasi menjadi daya pada maka aspek yang manusia yang akhirnya akan keinginan akan penghargaan), setiap Hutapea dan Thoha (2008:28) pegawai memiliki motif keinginan dan mengungkapkan bahwa ada tiga komponen kebutuhan tertentu dan mengharapkan utama pembentukan kompetensi yaitu kepuasan dari hasil kerjanya. pengetahuan kemampuan, yang dimiliki seseorang, dan perilaku individu. Pengetahuan (knowledge) adalah informasi X3 ) dan variabel terikatnya adalah Kinerja yang dimiliki seseorang karyawan untuk Karyawan ( Y ). melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai bidang yang digelutinya. 2. Objek Penelitian, Pengetahuan karyawan turut menentukan Sampel Populasi dan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang Objek penelitian dari penelitian ini dibebankan kepadanya, karyawan yang adalah Unit Pelayanan Pendidikan Dasar mempunyai cukup Kecamatan Dinas Pendidikan Kota Tegal perusahaan. di Kecamatan Tegal Timur, Tegal Selatan, merupakan suatu Tegal Barat dan Margadana Kota Tegal. upaya untuk melaksanakan tugas dan Populasi penelitian ini adalah pegawai tanggung jawab yang diberikan perusahaan pada Unit Pelayanan Pendidikan Dasar ( kepada seseorang karyawan dengan baik UPPD ) di 4 (empat) Kecamatan Kota dan maksimal. Sikap (attitude) merupakan Tegal sejumlah 50 orang dan sampel pola tingkah laku seseorang karyawan di penelitian adalah dalam melaksanakan tugas dan tanggung populasi semuanya jawabnya penelitian sejumlah 50 orang dengan pengetahuan meningkatkan Keterampilan yang efesiensi (skill) sesuai dengan peraturan perusahaan. Apabila karyawan mempunyai keseluruhan jumlah dijadikan subyek menggunakan metode sensus. sifat mendukung pencapaian organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang 3. Teknik Analisis Data dibebankan kepadanya akan dilaksanakan Teknik analisis yang digunakan sebaik-baiknya. Kompetensi knowledge, adalah teknik analisis deskriptif. Teknik skill, dan attitude cenderung lebih nyata analisis (visible) dan relatif berada di permukaan ( mendeskripsikan variabel kepemimpinan ujung ) sebagai karakteristik yang dimiliki (𝑋1 ), motivasi (𝑋2), kompetensi (𝑋3), dan manusia kinerja karyawan (Y) dari data yang deskriptif digunakan untuk bersifat kualitatif menjadi kuantitatif yang C. METODE PENELITIAN dapat terukur melalui tabulasi dari hasil 1. Variabel Penelitian quesioner dengan perhitungan model SPSS Variabel yang dipergunakan versi 16. dalam penelitian ini, sebagai variabel bebas antara lain yaitu Kepemimpinan ( 3.1. Asumsi Klasik X1 ), Motivasi Kerja ( X2 ), Kompetensi ( 1. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residu dari persamaan regresi distribusi normal yaitu kinerja karyawan. Bentuk regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Hasan, 2002: 249): ataukan tidak. Caranya adalah dengan melihat normal probability plot yang Y = a+b1x1+b2x2+b3x3 membandingkan distribusi kumulatif Y : variabel terikat (kinerja dari ditribusinormat. Distribusi normal karyawan) akan membentuk suatu garis lurus a : konstanta diagonal. X1 : variabel bebas (kepemimpinan) X2 : variabel bebas (motivasi) Bertujuan untuk menguji apakah X3 : variabel bebas (kompetensi) model regresi ditemuka adanya korelasi b1 : koefisien regresi variabel bebas 2. Uji Multikolinieritas antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya (kepemimpinan) b2 : koefisien regresi variabel bebas tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling (motivasi) b3 : koefisien regresi variabel bebas berkorelasi, maka variabel- variabel ini (kompetensi). tidak ortogonal. 1. Uji Simultan dengan Uji (F) Uji 3. Uji Heterokedastisitas Bertujuan apakah dalam model F terhadap variabel dari variabel suatu pengamatan mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (X) regresi terjadi ketidak samaan variance residual untuk X1, terikat (Y), apakah X2, X3, benar-benar kepengamatan lainnya. Jika variance berpengaruh secara bersama-sama terhadap dari recidual suatu pengamatan ke variabel Y. Prosedur pengujiannya adalah pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai berikut : Homoskedastisitas dan jika berbeda Ho : βi ≤ 0 artinya tidak ada pengaruh disebut Heterokedastisitas. y a n g p o s i t i f d a n s i g n i f i k a n antara variabel bebas (X1, X2, X3,) secara 3.2. Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda digunakan bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). untuk mengetahui pengaruh dari variabel Ha : βi > 0 artinya terdapat pengaruh bebas yaitu kepemimpinan, motivasi dan y a n g p o s i t i f d a n s i g n i f i k a n antara lingkungan kerja terhadap variabel terikat variabel bebas (X1, X2, X3, ) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). a) Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel bebas Nilai signifikansi pengujian di bawah (X) dalam menjelaskan variabel terikat (Y) ά = 0,05, yang besarnya merupakan kwadran dari maka pengambilan keputusannya koefisien korelasi dan penggunaannya adalah Ho ditolak (menerima Ha). dinyatakan dalam prosentase. Koefisien b) Nilai signifikansi pengujian di atas ά = determinasi dicari dengan rumus sebagai 0,05, maka berikut (Husen Umar, 2007:135). pengambilan keputusannya R = r2 x 100% adalah Ho diterima (menolak Ha). C. PEMBAHASAN 2. Uji Parsial dengan Uji (t) Adalah uji yang digunakan untuk 1. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja menyatakan signifikasi pengaruh variabel Berdasarkan Tabel 1 hasil uji bebas secara parsial terhadap variabel hipotesis terikat. Untuk menguji variabel yang kepemimpinan berpengaruh atara kepemimpinan (X1), terhadap Motivasi (X2), dan lingkungan kerja (X3) Kecamatan Dinas Pendidikan Kota Tegal, terhadap Kinerja (Y), maka dilakukan yang ditunjukan dengan nilai koefisien pengujian dengan t-test. Untuk menguji variabel kepemimpinan 0,191 dengan nilai hipotesis secara parsial digunakan statistik signifikansi 0,020 lebih kecil dari 0,05, t (ttest). Rumus yang digunakan untuk maka Ho (hipotesis nol) ditolak dan statisyik t (ttest) adalah : menerima Ha (hipotesis alternatif), Jadi t = 1 S 1 β1 = Nilai koefisien variabel independen Sβ1 = Standard error dari variabel independen Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima menunjukkan bahwa berpengaruh kinerja positif karyawan UPPD pengaruh yang ditimbulkan dari hasil penelitian menunjukkan arah yang positif, yang berarti bahwa kepemimpinan yang lebih baik yang mampu mengoptomalkan fungsi kepemimpinannya akan meningkatkan kinerja karyawan, hal ini sejalan dengan peneliti sebelumnya Berdasarkan asumsi responden terhadap variabel kepemimpinan, indikator fungsi penentu arah masih dinilai rendah 3. Koefisien Determinasi (R2) hal ini disebabkan bahwa pemimpin telah berarti bahwa motivasi kerja yang lebih melihat beberapa faktor seperti latar baik akan meningkatkan kinerja karyawan. belakang oleh Hal ini sejalan dengan peneliti sebelumnya yang bahwa apabila indikator motivasi dapat berpendidikan S1 (46%) dan memiliki dilaksanakan dengan baik maka akan masa kerja lebih dari 20 tahun (60%) berdampak pada hasil kinerja karyawan. Pengawas sehingga jabatan didominasi TK/SD (26%) pemimpin menganggap Berdasarkan asumsi responden pegawai/karyawan yang dipimpin dinilai terhadap variabel motivasi kerja, dengan sudah cukup mandiri dan berpengalaman indikator tidak perlu peranserta pemimpin untuk jabatan masih memaksimalkan peran fungsi penentu harapan bawahan untuk mengejar jabatan arah, kondisi ini terlihat khususnya pada terkendala dangan unsur pendidikan yang UPPD Kecamatan Tegal Selatan, karena di mereka miliki hal ini bisa dilihat dari latar wilayah ini kepala UPPD dirangkap oleh belakang Kepala UPPD Tegal Timur. menduduki jabatan ada 62 % dengan latar motivasi ingin memperoleh dinilai rendah artinya responden staff yang belum belakang pendidikan lulusan SLTA 38 % 4.1.1. Pengaruh Motivasi Terhadap dalam ketentuan eselonisasi suatu jabatan akan lebih diutamakan pegawai yang Kinerja Berdasarkan Tabel 1. hasil uji berpendidikan sarjana /S1 untuk itu perlu hipotesis menunjukkan bahwa motivasi dicarikan solusi bagaimana pembinaan kerja berpengaruh positif dan signifikan karier seorang staff dapat terjamin dengan terhadap kinerja karyawan yang ditunjukan baik dengan mendorong staff yang masih dengan nilai koefisien variabel motivasi berpendidikan sebesar 0,237 dengan nilai signifikansi melanjutkan kualiahnya secara swadana 0,007 lebih kecil dari 0,05, maka Ho sambil bekerja dengan mengatur keuangan (hipotesis nol) ditolak, dan menerima Ha dan waktu dengan baik. SLTA agar bisa (hipotesis alternatif), Jadi pengaruh yang ditimbulkan dari hasil penelitian menunjukkan arah yang positif, yang 4.1.2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Berdasarkan Tabel 1 hasil uji terjadi karena latar belakang responden hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi yang memiliki masa kerja lebih 20 tahun ( berpengaruh 60%), pangkat dan golongan karyawan terhadap positif kinerja dan signifikan karyawan hal ini didominasi golongan III (28%), golongan ditunjukan dengan nilai koefisien variabel IV (44%) dan posisi jabatan penilik kompetensi sebesar 0,255 dengan nilai TK/SD (26%) kemudaian kebanyakan signifikansi 0,015 lebih kecil dari 0,05, karyawan perempuan cukup mendominasi maka Ho (hipotesis nol) ditolak, dan semua itu memiliki arti sebagai faktor menerima Ha (hipotesis alternatif). penguat sekaligus pendorong organsiasi Jadi pengaruh yang ditimbulkan sehingga variabel kompetensi dipandang sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja di UPPD Kecamatan. Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesa No. Hubungan antar Variabel Koefisien Jalur P-Value Keterangan 1. Kepemimpinan – Kinerja 0.191 .020 Signifikan 2. Motivasi Kerja – Kinerja 0.237 .007 Signifikan 3. Kompetensi 0.255 .015 Signifikan -- Kinerja dari hasil penelitian menunjukkan arah yang positif, yang berarti bahwa kompetensi yang lebih baik D. KESIMPULAN DAN SARAN 4.2. Kesimpulan akan Berdasarkan hasil analisis dan meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini pembahasan yang dilakukan pada bab sejalan dari hasil penelitian sebelumnya sebelumnya, bahwa variabel kompetensi yang bisa kepemimpinan, motivasi dan lingkungan disebabkan pengetahuan, kerja terhadap kinerja karyawan Unit keterampilan dan sikap prilaku karyawan Pelayanan Pendidikan Dasar Kecamatan sebagai Dinas Pendidikan Kota Tegal, maka dapat oleh indikator tingkat kompetensi akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja ditarik karyawan. berikut: Berdasarkan beberapa kesimpulan pengaruh sebagai responden 1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan variabel kompetensi karyawan signifikan terhadap kinerja karyawan dinilai sangat penting dan dinilai sangat UPPD Kecamatan Dinas Pendidikan tinggi dibandingkan variabel-variabel lain Kota Tegal. terhadap asumsi mengenai yang dapat mempengaruhi kinerja hal ini 2. Motivasi Kerja berpengaruh positif dan karyawan dibandingkan dengan signifikan terhadap kinerja karyawan variabel kepemimpinan. Oleh karena UPPD Kecamatan Dinas Pendidikan itu, karyawan perlu didorong untuk Kota Tegal. meningkatkan jenjang pendidikan ke 3. Kompetensi berpengaruh positif dan S1/S2 serta perlunya peningkatan signifikan terhadap kinerja karyawan kesejahteraan karyawan UPPD Kecamatan Dinas Pendidikan perbaikan Kota Tegal. pegawai yang tiap tahun ditinjau dan tunjangan disesuaikan 4.3. penghasilan kemampuan keuangan daerah. Saran Dengan pengaruh dengan melalui mengetahui adanya positif antara yang kepemimpinan, motivasi bahwa kepemimpinan memiliki dan pengaruh signifikan terhadap kinerja kompetensi terhadap kinerja karyawan karyawan. Oleh karena itu, untuk Unit meningkatkan Pelayanan kerja 3. Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan Pendidikan Dasar kinerja karyawan, Kecamatan Dinas Pendidikan Kota Tegal seorang pemimpin perlu memahami baik secara bersama-sama mapun secara kondisi parsial, maka penelitian ini memberikan bawahannya. Masalah-masalah yang beberapa saran atau usaha yang harus dialami bawahannya merupakan tugas dilaksanakan bagi pimpinan dan karyawan pimpinan UPPD Kecamatan Dinas Pendidikan Kota memecahkannya baik secara langsung Tegal sebagai berikut: maupun tidak langsung dan agar fungsi 1. Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan kepemimpinan berjalan efektif maka bahwa kompetensi memiliki pengaruh sebaiknya posisi jabatan kepala UPPD paling kinerja di Kecamatan Tegal Selatan agar tidak dengan terlalu signifikan karyawan terhadap dibandingkan yang dialami oleh untuk lama kosong, para membantu segera variabel lainnya. Oleh karena itu, perlu didifinitifkan dengan pejabat yang baru diadakan yang memiliki kompetensi. bimbingan pelatihan/bimbingan tekhnis dan yang dilaksanakan secara teratur dan berkala bagi karyawan di UPPD Kecamatan. 2. Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja E. DAFTAR PUSTAKA Arie Pratama. (2012), Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT Indo Stationery Ritel Utama Cabang Samarinda. Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Bapenas. (2004), Kajian Rencana Tindak Reformasi Biokrasi. Jakarta. Direktorat Aparatur Negara Bapenas. Bimo Walgito. (2002), Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta. Andi. Hasan. (2002), Jakarta. Metodologi. Ghalia. Handoko, Hani T. (2003), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta. Liberty. Husein Umar. (2004). Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Davis, Agus D dan Sri Budi Cantika Yuli. (2005), Prilaku Dalam Organisasi. Jakarta. Erlangga. Husein Departemen Pendidikan Nasioal Republik Indonesia. (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Hutapea, Thoha. (2008), Kompetensi Plus. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Dony Ida Hermawan. (2010) Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang. Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Emy Rachmawati, Y. Warella, Zaenal Hidayat. (2006), Pengaruh Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik. Vol. 3. No. 1. Januari. Ghozali. (2006), Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Undip. Semarang. Gorda, I Gusti Ngurah. (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar. Astabrata Bali. Gomes Faustino Cadoso. (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogyakarta. Andi. Umar. (2007), Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta. Penerbit Rajawali Pers. Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan. (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.10, No. 2, September. Universitas 17 Agustus Surabaya. Kuntadi. (2003), Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indoneisa. Ladzi Safroni.M. (2012), Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik dalam Kontek Biokrasi Indonesia. Aditya Media Publishing. Laras Tris Ambar Suksesi Edwardin. (2006), Analisis Pengaruh Kompetensi Komunikasi, Kecerdasan Emosional, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (studi pada PT Pos Indonesia (persero) se Kota Semarang. Universitas diponegoro Semarang. Malayu S.P. Hasibuan. (2003), Budaya Organisasi. Yogyakarta. STIM. YKPN. Siagian, S. P. (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Mangkunegara Anwar Prabu. (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta PT Raya Grafindo Persada. Simamora, Henry. (2005), Manajemen Sumber daya Manusia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Jakarta. Martoyo Susilo. (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima. Yogyakarta. BPFE. Sujana. (2003), Tehnik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung. CV Tarsito. Moeljono, Djokosantoso. (2003), Beyond Leadership: “12 Konsep Kepemimpinan”. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sugiyono. (2004), Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Peraturan Walikota Tegal Nomor 29 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Walikota Tegal Pemerintah Kota Tegal Dinas Pendidikan Kota Tegal. (2010), Tegal Cerdas. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 11 Tahun 2008 tentang Orgnisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tegal. Pemerintah Kota Tegal Dinas Pendidikan Kota Tegal. (2012), Profil Dinas Pendidikan Kota Tegal. Ruky, A. S. (2001), Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Santrock, John W. (2010), Psikologi Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta Suprihatmi SW, Siti Sulistyaningsih W. (2006), Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Guru. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 1 No. 1 Desember. Sri Budi Cantika Yuli. (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang. UMM Press. Undang Undang RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Wibowo. (2007). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta. Gramedia. Wungu, J. dan H. Brotoharjoso. (2003). Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda dengan Sistem Merit. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.