laporan tugas akhir - Universitas Dian Nuswantoro

advertisement
LAPORAN TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS
WEB DENGAN MEMANFAATKAN SNMP (SIMPLE
NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE
PROTOTYPING
Disusun Oleh :
Nama
: Nova Dwi Kurniawan
NIM
: A11.2007.03583
Program Studi : Teknik Informatika S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS
WEB DENGAN MEMANFAATKAN SNMP (SIMPLE
NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE
PROTOTYPING
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh :
Nama
: Nova Dwi Kurniawan
NIM
: A11.2007.03583
Program Studi : Teknik Informatika S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012
i
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama
: Nova Dwi Kurniawan
NIM
: A11.2007.03583
Program Studi
: Teknik Informatika S1
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
: Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web
Dengan
Memanfaatkan
SNMP
(Simple
Network
Management Protocol) Dengan Metode Prototyping
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui,
Semarang, 19 September 2012
Menyetujui :
Mengetahui :
Pembimbing
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
L. Budi Handoko, M.Kom
Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo
ii
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama
: Nova Dwi Kurniawan
NIM
: A11.2007.03583
Program Studi
: Teknik Informatika S1
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
: Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web
Dengan
Memanfaatkan
SNMP
(Simple
Network
Management Protocol) Dengan Metode Prototyping
Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
pada Sidang tugas akhir tanggal 19 September 2012. Menurut pandangan kami,
tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan
penganugerahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Semarang, 19 September 2012
Dewan Penguji :
Sri Winarno, M.Kom
Anggota
Noor Ageng Setiyanto, M.Kom
Anggota
Etika Kartikadarma, M.Kom
Ketua Penguji
iii
PERNYATAAN
KEASLIAN TUGAS AKHIR
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di
bawah ini, saya:
Nama : Nova Dwi Kurniawan
NIM
: A11.2007.03583
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:
IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS
WEB DENGAN MEMANFATKAN SNMP (SIMPLE NETWORK
MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE
PROTOTYPING
merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masingmasing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web
cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan
karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya
bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat
pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal : 19 September 2012
Yang menyatakan
(Nova Dwi Kurniawan)
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di
bawah ini, saya:
Nama : Nova Dwi Kurniawan
NIM
: A11.2007.03583
demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Nonexclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS
WEB DENGAN MEMANFAATKAN SNMP (SIMPLE
NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE
PROTOTYPING
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti NonEksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan,
mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan
data
(database),
mendistribusikannya
dan
menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan Universitas
Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran
Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal : 19 September 2012
Yang menyatakan
(Nova Dwi Kurniawan)
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan
judul ―Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web Dengan Memanfaatkan
SNMP (Simple Network Management Protocol) Dengan Metode Prototyping‖ dapat
penulis selesaikan karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai
besarnya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas
Dian Nuswantoro.
2. Bapak Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer.
3. Ibu Ayu Pertiwi, S.Kom, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika S1.
4. Bapak Budi Handoko, M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing Tugas
Akhir yang telah memberikan bimbingan dan banyak memberikan
saran dan masukan kepada penulis.
5. Bapak Solichul Huda, M.Kom selaku Dosen Wali yang telah banyak
memberikan pengertian dan bantuan dalam urusan perkuliahan.
6. Semua Dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik
Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalamannya kepada penulis.
7. Ibu, Bapak, Adik-adik yang telah memberikan dukungan moril, doa,
dan kasih sayang.
8. Semua teman di Universitas Dian Nuswantoro, khususnya teman-teman
seperjuangan skripsi.
9. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu namanya disini.
vi
ABSTRAK
SNMP (Simple Network Management Protocol) merupakan sebuah standar
protokol jaringan pada aplikasi layer TCP/IP supaya informasi yang
dibutuhkan untuk manajemen jaringan dapat dikirimkan melalui TCP/IP.
Dengan adanya protokol ini informasi yang diperlukan oleh aplikasi
menajemen jaringan dapat didapatkan dengan mudah.
Keberadaan tool jaringan yaitu system monitor jaringan sangat mempermudah
dalam pengelolaan berbagai perangkat jaringan diantaranya server. Server ini
harus bekerja 24 jam sehingga harus selalu dimonitor dan dipelihara kesehatan
sistemnya secara berkala. Untuk menghindari overload (kelebihan beban) pada
suatu waktu tertentu.
Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan metode prototyping yang
mempunyai kelebihan memperluas alur SDLC (Software Development Life
Cycle) serta mempersingkat waktu dalam pengembangan sistem.
Dengan adanya sistem monitor server ini diharapkan para administrator
jaringan dapat melakukan monitoring dengan metode peringatan dini yaitu
dengan sistem pelaporan berupa email dan SMS yang akan dikirimkan jika
terjadi overload atau nilai diluar jangkauan pada sensor tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh administrator. Dengan demikian aplikasi ini
menjadi user friendly dan mudah dalam pengoperasiannya.
Kata Kunci : SNMP,network monitoring,server,web base,administrator tool
xiv + 75 halaman, 25 gambar, 28 tabel,
Referensi : 11(1998 – 2011)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR ......................................
ii
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR .......................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .....................................
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....
v
UCAPAN TERIMA KASIH .....................................................................
vi
ABSTRAK ..................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ..........................................................................
4
1.3
Batasan Masalah .............................................................................
5
1.4
Tujuan Penelitian .............................................................................
5
1.5
Manfaat Penelitian ...........................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................
7
2.1
7
Pengertian Sistem Monitoring Server .............................................
2.1.1
Pengertian Sistem ....................................................................
7
2.1.2
Pengertian Monitor Jaringan ...................................................
7
2.1.3
Jaringan ....................................................................................
8
2.1.4
TCP/IP .....................................................................................
8
2.1.5
Jaringan Client Server .............................................................
9
2.1.6
Jaringan Peer to Perr ................................................................
11
2.1.7
Personal Computer ...................................................................
12
viii
2.2
2.3
2.1.8
Network Interface Card ...........................................................
12
2.1.9
Hub...........................................................................................
12
2.1.10 Kabel ........................................................................................
12
Pengertian Sistem Operasi Dan Server …………………………….
2.2.1
Sistem Operasi .........................................................................
15
2.2.2
Sejarah Perkembangan Sistem Operasi ...................................
16
2.2.3
Macam – macam Sistem Operasi .............................................
18
2.2.4
Tujuan dan Fungsi Sistem Operasi ..........................................
18
2.2.5
Linux ........................................................................................
19
2.2.6
Karakteristik Linux ..................................................................
19
Linux Server ....................................................................................
20
2.3.1
2.4
2.5
2.6
15
Ubuntu Server ..........................................................................
20
SNMP ..............................................................................................
21
2.4.1
Fungsi SNMP ...........................................................................
21
2.4.2
Perangkat SNMP......................................................................
22
2.4.3
Elemen – elemen SNMP ..........................................................
22
2.4.4
Struktur Informasi Dalam SNMP ............................................
23
2.4.5
Tool pada SNMP .....................................................................
23
2.4.6
Pesan pada SNMP ....................................................................
24
2.4.7
SNMP Entity ............................................................................
24
2.4.8
Alternatif Pengganti SNMP .....................................................
25
2.4.9
Fungsi SNMP – PHP ...............................................................
31
PHP ..................................................................................................
32
2.5.1
Pengenalan PHP .......................................................................
32
2.5.2
Konsep Kerja PHP ...................................................................
33
2.5.3
PHP dan Basis Data .................................................................
35
Framework.......................................................................................
35
2.6.1
Codeigniter ...............................................................................
35
2.6.2
Keunggulan Codeigniter ..........................................................
35
2.6.3
Codeigniter PHP Framework Requirements ............................
36
ix
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
37
3.1
Metode Pengumpulan Data .............................................................
37
3.2
Analisis Masalah .............................................................................
37
4.2.1
Analisa Kebutuhan .............................................................
37
4.2.2
Analisa Data .......................................................................
38
Jenis Data.........................................................................................
38
4.3.1
Data Primer .........................................................................
38
4.3.2
Data Sekunder ....................................................................
38
Teknik Pengembangan Sistem ........................................................
39
Tahapan – tahapan prototyping ..........................................
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................
44
4.1
Analisa Sistem ................................................................................
44
4.1.1
Analisa kebutuhan Sistem ..................................................
44
4.1.2
Analisa kebutuhan User ......................................................
46
4.1.3
Perancangan Kebutuhan . ...................................................
46
Identifikasi Desain Sistem Monitoring Server ...............................
47
4.2.1
Identifikasi Pelaku Bisnis ..................................................
48
4.2.2
Model Proses Sistem Monitoring ........................................
48
4.2.3
Diagram Model Use Case Sistem Monitoring ....................
51
4.2.4
Diagram Aktifitas Sistem Monitoring .................................
57
Strutur Database .............................................................................
62
4.3.1
Tabel monitor_hosts ............................................................
62
4.3.2
Tabel monitor_tipe .............................................................
62
4.3.3
Tabel monitor_hak_akses ....................................................
62
4.3.4
Tabel monitor_sensor ..........................................................
63
4.3.5
Tabel monitor_user..............................................................
63
4.3.6
Tabel monitor_config ..........................................................
64
4.3.7
Tabel monitor_general_oid ................................................
64
4.3.8
Tabel monitor_history ........................................................
64
3.3
3.4
4.4.1
4.2
4.3
x
4.3.9
Tabel monitor_reporting .....................................................
65
4.3.10 Tabel monitor_graph ...........................................................
65
4.3.11 Tabel daemon ......................................................................
65
4.3.12 Tabel gammu .......................................................................
65
4.3.13 Tabel inbox .........................................................................
66
4.3.14 Tabel outbox ........................................................................
67
4.3.15 Tabel outbox_multipart .......................................................
67
4.3.16 pbk ......................................................................................
68
4.3.17 pbk_group ............................................................................
68
4.3.18 phones ..................................................................................
68
4.4
Pengembangan User Interface Sistem Monitoring ..........................
69
4.5
Implementasi ...................................................................................
70
4.5.1
Login Screen........................................................................
70
4.5.2
Home Screen .......................................................................
71
4.5.3
Menu Monitoring ................................................................
72
4.5.4
Halaman Host Detail ...........................................................
73
4.5.5
Halaman Add Host ..............................................................
74
Pengujian Perangkat Lunak .............................................................
75
BAB V PENUTUP ....................................................................................
77
5.1
Kesimpulan .....................................................................................
77
5.2
Saran ...............................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
79
4.6
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Identifikasi Pelaku Bisnis . .......................................................
42
Tabel 4.2 Use CaseNaratif Login Administrator......................................
48
Tabel 4.3 Use CaseNaratif Data Master ...................................................
48
Tabel 4.4 Use Case Naratif Menu Administrator .....................................
49
Tabel 4.5 Use Case Naratif Menu Setting ................................................
49
Tabel 4.6 Use Case Naratif Monitoring ...................................................
50
Tabel 4.7 Struktur Table monitor_host.....................................................
56
Tabel 4.8 Struktur Table monitor_tipe ....................................................
56
Tabel 4.9 Struktur Table monitor_hak_akses ...........................................
56
Tabel 4.10 Struktur Table monitor_sensor .................................................
57
Tabel 4.11 Struktur Table monitor_user.....................................................
57
Tabel 4.12 Struktur Table monitor_config .................................................
58
Tabel 4.13 Struktur Table monitor_general_oid ........................................
58
Tabel 4.14 Struktur Table monitor_history ................................................
58
Tabel 4.15 Struktur Table monitor_reporting.............................................
59
Tabel 4.16 Struktur Table graph .................................................................
59
Tabel 4.17 Struktur Table daemmon ..........................................................
59
Tabel 4.18 Struktur Tabel gammu .............................................................
59
Tabel 4.19 Struktur Tabel inbox .................................................................
60
Tabel 4.20 Struktur Tabel outbox ...............................................................
61
Tabel 4.21 Struktur Tabel outbox_multipart ..............................................
61
Tabel 4.22 Struktur Tabel pbk ...................................................................
62
Tabel 4.23 Struktur Tabel pbk_groups ......................................................
62
Tabel 4.24 Struktur Tabel phones ..............................................................
62
Tabel 4.25 Pengujian Black Box Login .....................................................
69
Tabel 4.26 Pengujian Black Box Add Host ................................................
70
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Client Server ........................................................................
9
Gambar 2.2
Client Server ........................................................................
10
Gambar 2.3
Peer to Peer ..........................................................................
10
Gambar 2.4
Skema Kerja HTML ...........................................................
31
Gambar 2.5
Skema Kerja PHP ................................................................
31
Gambar 3.1
Tahapan Pengembangan Sistem Prototype ........................
35
Gambar 4.1
Proses Bisnis Super Admin ................................................
43
Gambar 4.2
Proses Bisnis Admin ............................................................
44
Gambar 4.3
Proses Bisnis Manajer..........................................................
44
Gambar 4.4
Use Case Super Admin ........................................................
45
Gambar 4.5
Use Case Admin .................................................................
46
Gambar 4.6
Use Case Manajer ................................................................
47
Gambar 4.7
Diagram Aktivitas Menu Home...........................................
51
Gambar 4.8
Diagram Aktivitas Menu Administrator ..............................
52
Gambar 4.9
Diagram Aktivitas Menu Setting .........................................
53
Gambar 4.10 Diagram Aktivitas Menu Data Master. ................................
54
Gambar 4.11 Diagram Aktivitas Menu Monitoring ..................................
55
Gambar 4.12 Design User Interface ..........................................................
63
Gambar 4.13 Halaman Login ....................................................................
64
Gambar 4.14 Home Screen .......................................................................
65
Gambar 4.15 Menu Monitoring .................................................................
66
Gambar 4.16 Halaman Host Detail............................................................
67
Gambar 4.17 Halaman Add Host ..............................................................
68
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Information and Communication Technology (ICT) atau dalam
bahasa Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan
sebuah teknologi yang meliputi perangkat elektronik, komputer dan
telekomunikasi, yang di dalamnya tercakup perangkat lunak, yang dapat
digunakan untuk membuat, menyimpan, mengirimkan, menerjemahkan,
dan memanipulasi informasi dalam berbagai bentuk. Teknologi
komunikasi di sini misalnya: radio, telekomunikasi, intranet, internet,
dan sebagainya.
Semenjak tabung vakum ditemukan oleh John Ambrose Fleming
pada 16 November 1904 perkembangan teknologi dan informasi
berkembang pesat, kemudian berturut – turut transistor berbahan
semikonduktor, integrated circuit, dan mikroprosessor menjadikan
perkembangan informasi dan komunikasi berubah ke era digital. Pada
tahun 1974 internet telah memberi titik terang dan perubahan yang
signifikan. Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer
luas yang menghubungkan pemakai komputer satu komputer dengan
komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu
Negara ke Negara di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat
berbagai aneka ragam informasi fasilitas layanan internet browsing atau
surfing yaitu kegiatan ―berselancar‖ di internet. Kegiatan ini dapat di
analogikan layaknya berjalan – jalan di mal sambil melihat – lihat ke
toko-toko tanpa membeli apapun. Elektronik mail (E-mail) fasilitas ini
digunakan untuk berkirim surat dengan orang lain, tanpa mengenal batas
waktu, ruang bahkan birokrasi searching yaitu kegiatan mencari data
atau informasi tertentu di internet Chatting fasilitas ini digunakan untuk
berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di internet. Pada
umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau
1
2
ngobrol di internet world wide web (WWW) dengan world wide web
(WWW) ini anda dapat mengambil, memformat, dan menampilkan
informasi (termasuk teks, audio, grafik dan video) dengan menggunakan
hypertext links Mailing list fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi
secara elektronik dengan menggunakan E-mail. Mailing list ini
digunakan untuk bertukar infomasi, pendapat dan lain sebagainya.
Newsgroup fasilitas ini digunakan untuk berkoferensi jarak jauh,
sehingga anda dapat menyampaikan pendapat dan tanggapan dalam
internet. Download adalah proses mengambil file dari komputer lain
melalui internet ke komputer kita. Upload adalah proses meletakkan file
dari komputer kita ke komputer lain melalui internet File Transfer
Protocol (FTP) fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan
arsip atau file secara elektronik atau transfer file dari satu komputer ke
komputer lain di internet. Beberapa di internet telah tersedia file atau
dokumen yang siap untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis. Telnet
fasilitas ini digunakan untuk masuk ke sistem komputer tertentu dan
bekerja pada sistem komputer lain. Ghoper fasilitas ini digunakan untuk
menempatkan informasi yang di simpan pada internet server dengan
menggunakan hirarkhi dan anda dapat mengambil informasi tersebut.
Pondasi dasar internet adalah sebuah jaringan yang sangat luas yang
terdiri dari jaringan kecil yang terhubung menjadi satu atau WAN (Wide
Area Network). Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang
terdiri atas komputer – komputer yang didesain untuk dapat berbagi
sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan
dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari jaringan
komputer adalah.
Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan
komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta atau menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan atau mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini
2
3
disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh
aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu
jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai
medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi
jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.
Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi
jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge,
Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.
Server – server publik di Internet berperan penting dalam
menyediakan konten dan informasi kepada pengguna internet. Server
adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu
dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor
yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan
sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol
akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya,
seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada
stasiun kerja anggota jaringan. Umumnya, di dalam sistem operasi
server terdapat berbagai macam layanan yang menggunakan arsitektur
client/server. Contoh dari layanan ini adalah Protokol Konfigurasi Hos
Dinamik, server surat, server PTH, server PTB, DNS server, dan lain
sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan
– layanan tersebut, meskipun pihak ketiga dapat pula membuat layanan
tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon request dari klien.
Sebagai contoh, klien PKHD akan memberikan request kepada server
yang menjalankan layanan server PKHD, ketika sebuah klien
membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan request kepada server,
dengan bahasa yang dipahami oleh server PKHD, yaitu protokol PKHD
itu sendiri.
3
4
Server dalam suatu jaringan publik diharuskan online selama 24 jam
untuk memenuhi request oleh pengguna internet. Oleh karena itu
perawatan server harus dilakukan secara berkala serta dengan
melakukan monitoring untuk menghindari kelebihan beban (overload)
yang dapat mengganggu kinerja server. Sistem monitoring ini harus
berjalan secara realtime agar lebih akurat dalam menyediakan informasi
server.
Healthy, Availabiliy, 99% Uptime, Konektifitas, dan Keamanan
jaringan menjadi keadaan yang seharusnya terus menerus terjadi, untuk
itu penanganan secara terpusat, terpadu, cepat, dan akurat harus bisa
dilakukan untuk menjaga keadaan diatas [1]. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa peran sistem monitoring sangat penting dalam
kelangsungan hidup server itu sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai cara membuat sistem monitoring
tersebut supaya waktu developing lebih cepat dan efisien. Oleh karena
itu penulis mengambil judul ―Implementasi Sistem Monitor Berbasis
Web dengan memanfaatkan SNMP (Simple Network Manajement
Protocol) dengan Metode Prototyping‖.
Dengan judul diatas diharapkan dapat menemukan beberapa
permasalahan didalam pembuatan dan penggunaan Sistem Monitoring
tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Sesuai dengan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,
maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah
1. Bagaimana membuat sebuah sistem monitoring yang cepat dan
efisien dengan menggunakan metode prototyping.
4
5
2. Bagaimana cara membuat sebuah sistem monitoring yang akurat
dan realtime dalam menyajikan data dan informasi keadaan
server.
3. Bagaimana
cara
memanfaatkan
service
SNMP
untuk
memudahkan dalam pembangunan aplikasi monitoring server.
1.3 Batasan masalah
Mengingat pokok bahasan pengembangan dan Pembuatan Sistem
Monitoring yang begitu luas, maka penulis membatasi pada pembuatan
sistem monitoring server ini hanya pada :
1.
Status Server dalam keadaan Up atau Down, Traffic status
overload atau normal, Sistem Informasi, informasi Sistem
Hardware Server, Disk Size untuk mengetahui informasi Disk.
2. Sistem Pelaporan, untuk mengenerate laporan selama periode :
detik, menit dan jam.
1.4 Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
tugas akhir ini adalah
1. Merancang dan mengembangkan sebuah Sistem Monitoring
Server serta menganalisa diawal dan diakhir untuk mendapatkan
sebuah simpulan dan rekomendasi hambatan – hambatan yang
ditemui selama pengembangan.
2. Menciptakan
Sistem
Monitoring
Berbasis
Web
dengan
Pemanfaatan SNMP untuk sebagai Tool yang dapat dipakai oleh
administrator jaringan.
5
6
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat, baik bagi masyarakat
luas (pengguna), institusi pendidikan dan penulis.
1. Bagi Penulis
1. Menerapkan teori yang penulis dapatkan di bangku kuliah
pada kehidupan sesungguhnya.
2. Terpenuhinya salah satu syarat kelulusan pada jurusan
Teknik Informatika Strata Satu Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2. Bagi Akademik
1. Dapat menjadi tambahan informasi, pengetahuan serta
referensi bagi akademik, guna peningkatan pengajaran dan
sebagai
tolak
ukur
keberhasilan
pengajaran
yang
dilaksanakan di bangku kuliah.
2. Perangkat lunak juga dapat digunakan sebagai fasilitas
pendukung dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Pengguna Perangkat Lunak
1. Dapat membantu dalam memonitoring Server agar lebih
terkontrol.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang Jaringan
Komputer
dan
Pemograman
PHP
dan
Framework
CodeIgniter.
3. Dapat mempelajari Source Code PHP dan pemrograman
PHP yang menggunakan fasilitas service SNMP
4. Dapat menjadi referensi belajar jaringan dan pemograman
PHP berbasis Framework CodeIgniter.
6
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem Monitoring Server
2.1.1
Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan
bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sama halnya pengertian sistem menurut Ludwig Von
Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling
terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot Sistem adalah suatu kumpulan
kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara
konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam
keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material)
lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
2.1.2
Pengertian Monitoring Jaringan
Monitoring jaringan adalah suatu fungsi pengumpulan informasi
dari manajemen jaringan (Wong, 1997). Monitoring jaringan dapat
diterapkan dengan membangun sebuah aplikasi monitoring jaringan.
Aplikasi inilah yang bertugas mengumpulkan informasi – informasi
dari berbagai bagian atau peralatan dalam jaringan. Terutama untuk
7
8
peralatan – peralatan yang terletak pada jarak yang jauh yang
susah dimonitor. Hal ini memungkinkan aplikasi manajemen
jaringan dapat memeriksa status dari peralatan-peralatan jaringan
mereka.
2.1.3
Jaringan
Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Pada umumnya yang
dihubungkan oleh jaringan terdiri dari komputer mikro, terminal,
printer dan media penyimpan data serta perangkat jaringan lainnya.
Jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Adalah suatu jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus,
kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil saat ini.
2. Metropolitan Area Network (MAN).
Suatu jaringan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya memakai teknologi seperti LAN. MAN dapat mencakup
kantor – kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi maupun umum.
3. Wide Area Network (WAN).
Suatu jaringan komputer yang mencakup wilayah geografis yang
sangat luas bisa mencakup negara maupun benua. WAN terdiri
dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram aplikasi.
2.1.4
TCP/IP ( Transmission Control Protocol / Internet Protocol )
Adalah
sekelompok
protokol
yang
mengatur
komunikasi
komputer data di internet. Komputer – komputer yang terhubung ke
internet
berkomunikasi
dengan
protocol
TCP/IP,
karena
menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis komputer dan
9
sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem
operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh
atau Sun SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah
komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke
internet, maka komputer tersebut dapat berhubung dengan komputer
dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet.
Ciri – ciri jaringan komputer:
1. Berbagi perangkat keras ( hardware )
2. Berbagi perangkat lunak ( software )
3. Berbagi saluran komunikasi ( internet )
4. Berbagi data dengan mudah
5. Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan
2.1.5
Jaringan Client Server.
Server adalah sebuah komputer yang menyediakan fasilitas untuk
komputer – komputer yang lain di dalam suatu jaringan. Client adalah
komputer – komputer yang menerima atau yang menggunakan fasilitas
– fasilitas yang disediakan oleh server. Tipe client server hanya satu
komputer yang bertindak sebagai workstation.
Gambar 2.1 Client Server
10
Keunggulan :
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena menyediakan fasilitas dan
dikelola secara khusus oleh server.
2. Mudah untuk melakukan administrasi dan sistem keamanan lebih
baik.
3. Sistem backup bagus, karena pada jaringan client server system
backup dilakukan oleh server.
4. Manajemen jaringan terpusat.
Kelemahan :
1. Biaya operasional relatif sangat mahal.
2. Diperlukan seseorang sebagai administrator.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergangantung pada server, jika
server mengalami gangguan maka semua akan terkena.
4. Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server.
5. Butuh software tool operasional untuk memudahkan manajemen
sebuah jaringan.
Gambar 2.2 Client – Server
Sumber: Devargas, M Local Area Network .Jakarta
11
2.1.6
Jaringan Peer to Peer.
Suatu model jaringan dimana tiap PC dapat memakai resource
pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain,
tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur system
komunikasi.
Gambar 2.3 Peer to Peer
Keunggulan :
1. Biaya
operasional
relative
lebih
murah
dan
terjangkau
dibandingkan jaringan client server.
2. Tidak diperlukannya administrator yang khusus.
3. Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus.
4. Kelangsungan kerja tidak tergantung pada satu server, bila ada satu
komputer yang rusak yang lain tidak terganggu.
Kelemahan :
1. Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan).
2. Tingkat keamanan rendah.
3. Tidak ada yang memanajemen jaringan.
4. Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi
kinerja komputer.
12
2.1.7
Personal Komputer (PC)
PC yang digunakan didalam jaringan akan sangat menentukan
kinerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan kinerja tinggi akan
mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Didalam jaringan peer
to peer perbedaan dari kinerja PC tidak terlalu berpengaruh karena
didalam jaringan peer to peer semua status sama tidak ada client.
Komputer yang update akan mampu mengirim dan mengakses data
lebih cepat.
2.1.8
Network Interface Card (NIC)
Pada dasarnya bentuk NIC hanya terdiri dari dua jenis dilingkungan
based PC, yaitu NIC pada PC dan NIC pada Notebook. Network
Interface Card berfungsi sebagai jembatan atau koneksi antar kabel
dengan komputer untuk supaya bisa dikenali. Berdasarkan tipe bus,
Network Interface Card ada beberapa tipe seperti ISA dan PCI. Dan
sering banyak digunakan yaitu PCI.
2.1.9
Hub
Perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk
menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang
saling terhubung. HUB bertindak sebagai titik pengendali untuk
aktivitas sistem serta pengelolaan jaringan. Jika jumlah port yang
tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer, maka
dapat digunakan beberapa HUB yang dihubungkan secara up-link.
Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24, 32, atau lebih banyak
sesuai kebutuhan.
2.1.10 Kabel
Kabel merupakan media jaringan yang utama dalam membangun
sebuah jaringan komputer termasuk juga kartu jaringan. Dengan
kedua komponen ini saja tanpa komponen media LAN Expension
yaitu HUB, kita sudah bisa membangun sebuah jaringan. Jenis kabel
dan topologi yang sering digunakan.
Pada umumnya kabel yang sering digunakan ada tiga jenis yaitu:
13
1. Coaxial.
Merupakan kabel yang paling banyak digunakan dalam
jaringan komputer terutama pada saat masa dimana
topologi bus paling popular digunakan. Kabel jenis menjadi
pilihan karena murah dan mudah digunakan. Kabel Coaxial
sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

Thin Ethernet Kabel jenis ini lebih murah dan
penggunaannnnya
laebih
mudah
dibandingkan
dengan yang lain. Kabel jenis ini mempunyai
diameter rata – rata berkisar 5mm dan panjangnya
antara 0.5 – 185 m. Maksimal 30 unit komputer
dapat terhubung dan biasanya berwarna hitam atau
warna gelap lainnya.

Thick Ethernet Kabel jenis ini jauh lebih tebal dan
susah dibengkokkan serta jangkauannya lebih jauh
dibandingkan dengan thinnet. Diameter kabel ini
sekitar 12mm dan panjangnya mencapai 500m.
2. Twisted Pair
Merupakan jenis kabel yang paling sederhana dibandingkan
dengan kabel – kabel yang lain dan saat ini paling banyak
digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah
jaringan. Kabel berpilin (Twisted Pair), menggunakan
kabel
berpasangan
dimana
tujuuannya
untuk
menghilangkan efek crosstalk. Kabel ini menggunakan
konektor seri Registered Jack (RJ), dan tergantung dengan
jenis kategorinya. Untuk kategori 2 menggunakan RJ-11
dan kategori 5 keatas menggunakan RJ-45. Kabel Twisted
Pair juga dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Unshield Twisted Pair (UTP)
2. Shield Twisted Pair (STP)
14
Perbedaan
kedua
kabel
terletak
pada
shield
atau
pembungkusnya. Pada kabel STP didalamnya terdapat satu
lapisan pelindung kabel internal sehingga melindungi data
yang ditransmisikan dari gangguan. Kabel UTP jauh lebih
popular dibandingkan dengan STP, dan paling banyak
digunakan sebagai kabel jaringan.
3. Fiber Optic
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan
tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam
pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam
sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan
untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam
jarak yang sangat jauh.

Bagian-bagian fiber optik:
1) Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian
inti dari fiber optik yang dimana pengiriman
sinar dilakukan.
2) Cladding adalah materi yang mengelilingi inti
yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke
dalam inti (core).
3) Buffer Coating adalah plastic pelapis yang
melindungi fiber dari kerusakan.

Jenis Fiber Optik:
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035
inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan
sinar laser inframerah (panjang gelombang 13001550 nanometer).
15
2. Multi – mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar (berdiameter
0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang
gelombang 850-1300 nanometer)

Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan
secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut
total internal reflection, karena cladding sama sekali
tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi
dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya
akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada
kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

Keuntungan Fiber Optik
1) Murah : jika dibandingkan dengan kabel
tembaga dalam panjang yang sama.
2) Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih
kecil daripada kabel tembaga.
3) Kapasitas lebih besar.
4) Sinyal degradasi lebih kecil.
5) Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan
listrik.
6) Fleksibel.
7) Sinyal digital.
2.2
Pengertian Sistem Operasi Dan Server
2.2.1
Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna
komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem
operasi, orang hanya menggunakan sinyal analog dan sinyal digital.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada
16
saat ini terdapat banyak sistem operasi dengan keunggulannya
masing-masing. Ada beberapa definisi yang dapat diberikan untuk
sistem operasi, antara lain :
1. Software yang mengontrol hardware, hanya berupa program
biasa. Seperti : beberapa file pada DOS (Disk Operating
System).
2. Program yang menjadikan hardware lebih mudah untuk
digunakan.
3. Kumpulan program yang mengatur kerja hardware. Seperti :
permintaan user.
4. Resource manager/Resource allocator. Seperti : mengatur
memori, printer, dan lain – lain.
5. Sebagai program pengenal. Program yang digunakan untuk
mengontrol program yang lainnya.
6. Sebagai Kernel, yaitu program yang terus menerus berjalan
selama komputer dihidupkan.
7. Sebagai Guardian, yaitu mengatur atau menjaga komputer dari
berbagai kajahatan komputer.
(ibam,2002/2003,hal 1 )
2.2.2
Sejarah Perkembangan Sistem Operasi
Perkembangan
sistem
operasi
sangat
dipengaruhi
oleh
perkembangan hardware, yaitu :
1) Generasi ke nol (1940)
a. Komponen utama tabung hampa udara.
b. Sistem komputer belum menggunakan sistem operasi.
c. Semua operasi komputer dilakukan secara manual
melalui plugboards, dan hanya bisa digunakan untuk
menghitung ( +, -, * ).
17
2) Generasi I (1950)
a. Komponen utama transistor.
b. Sistem operasi berfungsi terutama sebagai pengatur
pergantian antar job agar waktu instalasi job berikutnya
lebih efisien. Dalam masa ini muncul konsep batch
system (semua job sejenis dikumpulkan jadi satu).
c. Input memakai punch card.
3) Generasi II (1960)
a. Komponen utama IC.
b. Berkembang konsep – konsep :
i.
Multiprogramming, yaitu satu prosesor mengerjakan
banyak program yang ada dimensi utama.
ii.
Multiprocessing, yaitu satu job dikerjakan oleh
banyak prosesor berguna untuk meningkatkan utilitas.
iii.
Spoling Simultanecus Peripheral Operation On Line,
yaitu bertindak sebagai buffer saja dan mampu
menerima pesanan meskipun belum akan dikerjakan.
iv.
Device
Independence,
yaitu
masing-masing
komponen memiliki sefat yang saling berbeda
(misalkan : tiap – tiap printer memiliki driver).
v.
Time sharing atau Multitasking.
vi.
Real Time System, yaitu sebagai kontrol bagi mesinmesin.
4) Generasi III (1970)
a. Komponen utama VLSI (Very Large Scale Integrated
Circuit).
b. Ditandai dengan berkembangnya konsep general purpose
system,
sehingga
sistem
operasi
menjadi
kompleks, mahal, dan sulit untuk dipelajari.
sangat
18
5) Generasi IV (Pertengahan 1970-an hingga sekarang).
a. PC makin popular.
b. Ditandai dengan berkembangnya sistem operasi untuk jaringan
komputer dengan tujuan sebagai data sharing, hardware sharing,
dan program sharing.
c. User interface semakin user friendly.
(Dewi, 2002, hal 3-4)
2.2.3
Macam-macam Sistem Operasi
Banyak sekali macam sistem operasi saat ini di antaranya Microsoft
Windows, Linux, MacOS, BeOS, Sun Solaris, Novell Netware,
Unix, dan lain – lain. Namun, sistem operasi yang popular saat ini
adalah Microsoft Windows dan Linux sebagai pesaingnya.
(Haris, 2006, hal 13)
2.2.4
Tujuan dan Fungsi Sistem Operasi
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama,
yaitu perangkat keras, program aplikasi, sistem operasi, dan para
pengguna.
Sistem
operasi
merupakan
suatu
program
yang
mengontrol eksekusi program aplikasi dan berfungsi sebagai
interface antara pengguna komputer dengan hardware komputer.
Sistem operasi memiliki tiga tujuan :
1. Kemudahan : sistem operasi membuat komputer menjadi
lebih mudah dipakai.
2. Efisiensi : sistem operasi memungkinkan sumber daya sistem
komputer untuk digunakan dengan cara efisien.
3. Kemampuan Berkembang : sistem operasi harus disusun
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengembangan
yang efektif, pengujian, penerapan fungsi – fungsi sistem
yang baru tanpa mengganggu layanan yang telah ada.
( Stallings, 2005, hal 50 )
19
2.2.5
Linux
Linux adalah sistem operasi yang pada perkembangannya dari
sebuah proyek hobi dikerjakan oleh seorang Linus Torvalds. Dalam
mengerjakan proyek hobinya, seorang Linus Torvalds memperoleh
inspirasi dari Minix, suatu sistem Unix kecil yang dikembangkan
oleh Andy Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan
Agustus 1991.
Pada tanggal 5 Oktober 1991 Linus mengumumkan versi resmi
Linux,
yaitu
0.02.
Linux
berkembang
pesat
karena
dia
menyebarkannya kode programnya melalui internet, sehingga dapat
dipelajari oleh ribuan pemrogram dan hacker yang tersebar di
seluruh dunia. Sekarang Linux adalah sistem Unix yang lengkap,
bisa digunakan untuk
jaringan (networking), pengembangan
software, bahkan untuk kebutuhan sehari – hari.
Linux adalah alternative sistem operasi yang jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan sistem operasi komersial, dengan kemampuan
Linux yang setara atau bahkan lebih. ( Samuel, 2005, hal 5-6 )
2.2.6
Karakteristik Linux
Linux adalah sistem operasi yang disebarluaskan secara gratis
dibawah lisensi General Public License (GPL), yang berarti juga
source code Linux tersedia. Hal itulah yang membuat Linux sangat
special. Linux terus dikembangkan oleh kelompok – kelompok ahli
tanpa dibayar, yang banyak dijumpai di internet, dengan tukar
menukar kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah
yang ada. Setiap orang yang tertarik dipersilakan untuk bergabung
dalam pengembangan Linux. Semua software ini bisa didapat secara
gratis berdasarkan lisensi General Public License, atau lisensi –
lisensi lain yang mirip dengan itu. Berdasarkan lisensi itu, siapapun
bia mendapatkan program baik dalam bentuk source code (bisa
dibaca manusia), maupun binary (bisa dibaca mesin).
20
Dengan demikian program tersebut dapat diubah, diadaptasi,
maupun dikembangkan lebih lanjut oleh siapa saja.
( Andi, 2001, hal 3 )
Definisi free software menurut Free Software Foundation
(http://www.fsg.org) adalah sebuah bentuk kebebasan, mengacu ke
pengguna
untuk
memakai,
mengcopy,
mendistribusikan,
mempelajari, mengubah maupun meningkatkan software tersebut.
Secara spesifik ada 4 kebebasan :
1. Bebas menjalankan program.
2. Bebas mempelajari program dan mengadaptasi sesuai
kebutuhan.
3. Bebas mendistribusikan ulang.
4. Bebas meningkatkan program dan mempublikasikannya.
Dalam proyek GNU digunakan dua lisensi untuk melindungi
kebebasan secara legal :
1. Copyleft : siapapun yang mendistribusikan ulang program
dengan atau tanpa perubahan harus memberikan kebebasan
juga untuk mendistribusikan lagi atau diubah. Copyleft
menjamin setiap pengguna mempunyai kebebasan.
2. Non – Copyleft : siapapun yang menditribusikan atau
mengubah harus mendapat izin dari pembuat program.
(Romi,2003,hal 4-5 dari www.ilmukomputer.com )
2.3
Linux Server
2.3.1
Ubuntu Server
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan
Debian dan didistribusikan sebagai software bebas. nama Ubuntu
berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "Kemanusiaan
kepada sesama". Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan
personal, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai
secara luas.
21
Proyek Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang
merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika
Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu
adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Filosofi
Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem
operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan
mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun
tenaga ahli profesional.
Ubuntu Server merupakan distro Ubuntu yang dikhususkan sebagai
server. Server tersebut dapat dimodifikasi ataupun dikode ulang
sesuai kebutuhan, karena merupakan open source.
2.4
SNMP (Simple Network Management Protocol)
Sebuah protokol standar manajemen jaringan pada application layer
TCP/IP supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa
dikirim menggunakan TCP/IP. Berfungsi memantau dan mengatur
jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu
pusat kontrol saja dengan cara menggumpulkan data dan melakukan
penetapan terhadap variabel – variabel dalam elemen jaringan yang
dikelola.
2.4.1
Fungsi SNMP
1. Get
Digunakan oleh menajer untuk mengambil suatu item dari agen
MIB.
2. Set
Digunakan oleh manajer untuk men-set atau mengisikan harga
suatu variabel pada agen MIB.
3. Trap
Digunakan oleh agent untuk mengirim peringatan kepada manajer.
4. Inform
Digunakan oleh manajer untuk mengirimkan peringatan kepada
manejer yang lain.
22
2.4.2
Perangkat SNMP
1. Managed Nodes
node biasa pada jaringan yang dilengkapi dengan software supaya
dapat diatur menggunakan SNMP. Berupa perangkat TCP/IP biasa
dan disebut managed devices.
2. Network Management Station (NMS)
merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software
tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus
ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang
sebenarnya ―menjalankan‖ SNMP. Berupa perangkat jaringan yang
dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram
dengan software SNMP.
2.4.3
Elemen-elemen SNMP
1. Manajer
Pelaksana dan manajemen jaringan. Pada kenyataannya manager
ini merupakan komputer biasa yang ada pada jaringan yang
mengoperaksikan perangkat lunak untuk manajemen jaringan.
Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi
dengan agen – agennya dan dalam jaringan. Manajer akan
mengumpulkan informasi dari agen dari jaringan yang diminta
oleh administrator saja bukan semua informasi yang dimiliki
agen.
2. MIB (Manager Information Base)
Struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola.
Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa
sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan
dengan mudah. Sebuah pohon abstrak yang memiliki sebuah akar.
Akar ini tidak punya nama, item-item data secara individual
membentuk daun – daunnya. Object Identifier atau ID,
23
mengidentifikasi atau memberi nama objek – objek dalam pohon
MIB. Penamaan ini dilakukan secara unik. ID dari objek-objek
tersebut mirip dengan nomor telepon yang diorganisasikan secara
hirearki.
3. Agen
perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang
dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat
lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan
pengaruhnya terhadap operasi.
2.4.4
Struktur Informasi dalam SNMP
Disimpan bentuk variabel-variabel yang didefinisikan dalam MIB.
Ada variabel yang berjenis teks, bilangan bulat atau integer, waktu.
2.4.5
Tool pada SNMP
1. SNMP Graph
Mengumpulkan data dan membuat grafik secara real-time.
4. SNMP Sweep
Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat pada setiap
segmen jaringan.
5. IP Network Browser
Melakukan pencarian yang komprehensif terhadap berbagai data
jaringan.
6. SNMP Brute Force Attack
Menyerang suatu alamat IP dengan query SNMP untuk mencoba
dan mengetahui community string read-only dan read-write.
7. SNMP Dictionary Attack
Menggunakan kamus para hacker untuk menyerang perangkat
jaringan.
8. Network Sonar
Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan hasilnya dalam
database.
24
2.4.6
Pesan pada SNMP
1. GET_NEXT_REQUEST
Meminta komponen objek berikutnya dari suatu tabel atau daftar
dari suatu agen.
2. GET_RESPONSE
Merespons get_next_request, get_request, atau set_request.
3. GET_REQUEST
Meminta nilai dari suatu komponen objek dari suatu agen.
4. SET_REQUEST
Mengeset nilai dari suatu komponen objek pada suatu agen.
5. TRAP
Mengirim trap (event) secara asinkron ke aplikasi manajemen
jaringan. Agen dapat mengirimkan sebuah trap ketika suatu kondisi
terjadi, misalnya perubahan state dari suatu perangkat, kegagalan
perangkat, atau inisialisasi agen.
2.4.7
SNMP entity
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam
fungsi
SNMP.
Bergantung
managed
nodes
atau
network
management station.
1. Pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent: yang merupakan
program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan
memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada
NMS dan menerima perintah darinya, dan SNMP Management
Information Base (MIB): yang menentukan jenis informasi yang
disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan
untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim
menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.
2. Pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program
yang
mengimplementasikan
SNMP
sehingga
NMS
dapat
25
mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim
perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan
satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator
jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
3. PDU merupakan unit data yang terdiri atas sebuah header dan
beberapa data yang ditempelkan. Analogi dari PDU seperti sebuah
benda yang mengandung variabel – variabel. Variabel ini
memiliki nama dan nilai.
Contoh standart PDU: Get Request, Get-Next Request, Get
Response, Set Request, Set Response, Trap.
2.4.8
Alternatif pengganti SNMP
1. Common Management Information Protocol (CMIP)
Dikembangkan untuk menutupi kekurangan-kekurangan SNMP.
Membutuhkan lebih banyak sumber daya sistem daripada SNMP,
relatif lebih sulit untuk diprogram dan didesain hanya berjalan
pada protokol ISO, padahal protokol yang saat ini banyak dipakai
adalah protokol TCP/IP.
Fitur unggulan dari CMIP adalah agen dapat menjalankan suatu
task tertentu berdasarkan nilai dari suatu variabel atau kondisi
tertentu. Dengan SNMP, hal tersebut harus dijalankan oleh
pengguna karena agen SNMP tidak menganalisa informasi yang
didapatkannya.
2. Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan
Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda
terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama
dengan waktu pulang – pergi. Ping merupakan perintah utama
TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas,
jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-
26
n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j
HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
3. Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya.
Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message
Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to
Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah
daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang
terdapat
pada
jalur
antara
host
dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j
HostList] [-wTimeout] [TargetName].
4. Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat
berkomunikasi
dengan
komputer
remote.
Telnet
Client
memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan
berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal.
Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke
dalam
komputer
yang
menjalankan
Telnet
Server
dan
menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server
berfungsi sebagai gateway yang digunakan telnet client untuk
berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host.
Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
5. Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan
komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4
(protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol
IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax
netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s]
[Interval].
ARP
27
6. Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution
Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang
digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet
dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masingmasing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi
pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp
adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr
[IfaceAddr]].
7. Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan
semua
konfigurasi
jaringan
TCP/IP
dan
memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol
(DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa
parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan
gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan
commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada
Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95.
Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang
ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network
Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax
ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release
[Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid
Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].
8. Ifconfig
Akan memperlihatkan status kartu jaringan yang sedang aktif. dan
mengetahui Berapa IP yang kita miliki.
ipconfig /all
9. Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host
Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.
10. ipconfig /displaydns
Menampilkan DNS Cache.
28
11. ipconfig /flushdns
Menghapus DNS Cache.
12. ipconfig /release
―Menghapus‖ semua koneksi IP Address.
13. ipconfig /renew
Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu.
14. ipconfig /registerdns
Melakukan refresh DNS dan meregister kembali koneksi DNS.
15. ipconfig /showclassid
Menampilkan informasi DHCP Class.
16. ipconfig /setclassid
Mengubah DHCP Class ID.
17. netstat
Menampilkan koneksi jaringan, tabel routing, statistic interface,
koneksi masquerade, pesan netlink dan anggota multicat.
18. Ping
Digunakan untuk mencoba koneksi jaringan. apakah sudah
terkoneksi jaringan atau tidak.
ping [ip address]
Sebagai contoh kita melaukan ping ke google.com
C:\Documents
and
Settings\Anyone>ping
google.com
Pinging google.com [64.233.167.99] with 32
bytes of data:
Reply
from
64.233.167.99:
bytes=32
time=254ms TTL=237
Reply
from
64.233.167.99:
time=261ms
Reply
from
bytes=32
TTL=236
64.233.167.99:
time=347ms TTL=238
bytes=32
29
Reply
from
64.233.167.99:
bytes=32
time=395ms TTL=237
Ping statistics for 64.233.167.99:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0
(0% loss),
Approximate
round
trip
times
in
milli-
seconds:
Minimum = 254ms, Maximum = 395ms, Average =
314ms
itu tandanya kalau jaringan kita sudah terkoneksi. sedangkan jika
seperti dibawah ini:
C:\Documents
and
Settings\Anyone>ping
64.233.167.99
Pinging 64.233.167.99 with 32 bytes of data:
Request Time Out.
Request Time Out.
Request Time Out.
Request Time Out.
Ping statistics for 64.233.167.99:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4
(100% loss),
Itu berarti kofigurasi yang kita lakukan gagal, dan tidak dapat
terkoneksi ke komputer lain.
19. §ftp
Perintah ftp digunakan untuk memulai koneksi File Transfer
Protocol.
ftp [domain]
Sebagai contoh :
C:\Documents and Settings\Anyone>ftp aminudin.net
Connected to aminudin.net.
220———- Welcome to Pure-FTPd [TLS] ———-
30
220-You are user number 4 of 50 allowed.
220-Local time is now 20:39. Server port: 21.
220-IPv6 connections are also welcome on this server.
220 You will be disconnected after 15 minutes of inactivity.
User (aminudin.net:(none)): ###
331 User amin OK. Password required
Password:
230-User ### has group access to: ###
230 OK. Current restricted directory is /ftp>
itu tandanya koneksi ftp yang kita lakukan berhasil dengan lancar.
dan siap untuk me-upload atau me-download file yang ada di
server yang kita ftp itu.
20. telnet
Perintah untuk melakukan login ke remote host.
telnet [host|port]
21. tracert
Untuk memeriksa berapa lama satu paket melewati masing –
masing hop ke host yang dituju.
tracert host_tujuan
Sebagai contoh :
C:\Documents
and
Settings\Anyone>tracert
202.155.0.10
Tracing
route
to
ns3.indosat.net.id
[202.155.0.10]
over a maximum of 30 hops:
1. 1 ms <1 ms 1 ms 192.168.1.1
2. 14 ms 12 ms 9 ms 10.6.101.1
3. 25 ms 22 ms 12 ms 202.155.1.81
4. 21
ms
49
ms
16
ms
001.indosat.net.id [202.155.27.5]
ro-isp5-gw-
31
5. 50
ms
30
ms
13
ms
ns3.indosat.net.id
[202.155.0.10]
Trace complete.
itulah contoh trasert ke host/ip 202.155.0.10
22. TCPDUMP
Software yang digunakan untuk mensniffing atau melihat atau
mengendus data dijaringan yang sedang terjadi. belajar tcpdump
berarti belajar bagaimana paket itu berjalan bagaimana tcp/ip itu
bekerja berikut perintah tcpdump dengan ansumsi anda telah
menginstall linux. Berfungsi mengetahui port yang aktif dalam
suatu jaringan, jenis trafik paket yang lewat, dan sebagainya.
23. Netstat (NETwork STATistics)
Suatu tool berbasis command line yang digunakan untuk
mengetahui status jaringan atau konfigurasi suatu jaringan dan
aktivitas yang sedang terjadi di jaringan tersebut, serta
statistiknya. Berfungsi Untuk menampilkan routing table, statistik
interface, informasi tambahan interface, soket network, semua
soket yg open, semua soket yg listen, kesimpulan statistik dari tiap
protocol
2.4.9
Fungsi SNMP – PHP

snmp_get_quick_print :
berfungsi
untuk
mendapatkan nilai variabel UCD Library untuk quick print
setting.

snmp_get_valueretrieval
:
berfungsi
untuk
mendapatkan cara snmp untuk membalikkan nilai.

snmp_read_mib : berfungsi membaca dan memparsing
sebuah file MIB kedalam MIB tree yang aktif.

snmp_set_enum_print : berfungsi untuk membalikkan
nilai enum integer dari value nya yang berupa integer.
32

snmp_set_oid_numeric_print : berfungsi untuk
membalikkan nilai object id beserta nilainya dengan spesifik.

snmp_set_oid_output_format : berfungsi untuk
mengeset format keluaran OID.

snmp_set_quick_print:
berfungsi untuk mengeset
nilai variabel UC Library untuk quick print setting.

snmp_set_valueretrieval:
berfungsi
untuk
mengatur nilai variable balikan dengan menggunakan method
tertentu.

snmp2_get
:berfungsi
untuk
mendapatkan
value
berdasarkan OID.

snmp2_getnext:berfungsi untuk mendapatkan SNMP
object ID dari Object ID sebelumnya.

snmp2_real_walk:
berfungsi
untuk
mendapatkan
semua nilai Object beserta nilainya dari object tertentu.

snmp2_set : berfungsi untuk mengeset nilai dari SNMP
object.

snmp2_walk: berfungsi mendapatkan SNMP object dari
sebuah agent.
2.5
PHP
2.5.1
Pengenalan PHP
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor.
PHP merupakan bahasa yang berbentuk skrip yang ditempatkan
dalam server dan diproses di server.
Hasilnya adalah yang
dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.
Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi
web dinamis.
Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan
berdasarkan permintaan terkini. Pada prinsipnya PHP mempunyai
fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server
33
Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, PHP dapat dipakai secara
command line yaitu dapat dijalankan tanpa melibatkan web server
ataupun browser.
Kemunculan PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat
sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihatlihat daftar riwayat hidupnya pada tahun 1994.
Skrip-skrip ini
selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut Personal Home
Page. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995,
Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi ini pemrogram
dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Kode
PHP dapat berkomunikasi dengan basis data dan melakukan
perhitungan-perhitungan yang kompleks.
Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman Web,
terutama di lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP juga dapat
berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, dan
Macintosh.
2.5.2
Konsep Kerja PHP
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu
halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource
Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat Internet, browser
mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi alamat yang
dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan
oleh web server.
Selanjutnya, web server akan mencarikan file yang diminta
dan memberikan isinya ke web browser.
Browser yang
mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode
HTML dan menampilkannya ke layar pemakai.
34
Gambar 2.4 :Skema Kerja HTML
Model kerja untuk PHP pada prinsipnya serupa dengan kode
HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan
oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin
inilah yang memroses dan memberikan hasilnya (berupa kode
HTML) ke web server dan selanjutnya disampaikan ke klien.
Gambar 2.5 :Skema Kerja PHP
35
2.5.3
PHP dan Basis Data
Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi
dengan berbagai basis data yang terkenal.
Dengan demikian,
menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari basis data
merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan.
Itulah
sebabnya PHP sangat cocok digunakan untuk membangun halaman –
halaman web dinamis.
Saat ini, PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai
basis data meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda,
diantaranya : DBM, FilePro, Informix, MySQL, Ms. Access, dan
Oracle.
2.6
Framework
Framework adalah kumpulan script php yang saling
berkomunikasi dan bekerja bersama.
2.6.1
Code Igniter
Codeigniter adalah php framework yang awalnya ditulis
oleh mas Rick Ellis, pendiri dan CEO EllisLab.com, perusahaan
yang
mengembangkan
codeigniter.
Saat
ini,
codeigniter
dikembangkan oleh komunitas dan disebarkan ke seluruh dunia
dengan
lisensi
bebas.
Keunggulan Code Igniter
1.
Berinteraksi dengan database apapun dengan satu bahasa
tunggal.
2.
Memanajemen session dan cookies.
3.
Melakukan validasi user input.
4.
Membangun html seperti tabel, form, link, dan lainnya
dengan kode minimal.
5.
Berkomunikasi dengan xmlrpc, ftp, captcha, rss dan
teknologi lainnya dan lainnya.
36
2.6.2
Codeigniter PHP framework Requirements
Untuk menggunakan codeigniter dengan maksimal, anda akan
memerlukan:
1. PHP 4.3.2 atau lebih baru.
2. Web server, Apache.
3. Menggunakan program data base MySQL, MySQLi, MS
SQL, Postgre, Oracle, SQLite atau ODBC.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data sebagai bahan
pembuatan perangkat lunak ini adalah :
a. Metode Interview
Metode pengumpulan data ini dengan cara melakukan wawancara dengan
orang – orang yang berkaitan dengan Jaringan. Dalam hal ini penulis
melakukan pengumpulan materi dan rekomendasi – rekomendasi dari kepala
NOC Universitas Dian Nuswantoro.
b. Studi Literature
Metode pencarian data lewat literature, misalnya mencari referensi dari buku
– buku yang dianggap sesuai dengan permasalahan dan mencari jurnal di
internet.
3.2
Analisis Masalah
a. Analisa Kebutuhan
Langkah awal dalam meneliti suatu permasalahan yang ada kemudian
diuraikan menjadi beberapa komponen yang lebih kecil, sehingga mudah
untuk mencari solusi. Yang meliputi analisis kebutuhan berupa perangkat
lunak yaitu sistem operasi server dan aplikasi virtualisasi untuk testing.
b. Analisa Data
Data yang hendak dikumpulkan merupakan data yang bersifat teknis.
Data didapatkan dari hasil proses pemanggilan fungsi dari pemrograman yang
kemudian dipetakan menjadi beberapa bagian.
37
38
3.3
Jenis Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapat dari hosts yang terhubung dengan
sistem monitoring untuk diproses menjadi informasi.
Data yang diperoleh dari objek penelitian sebagai berikut :
1. Data Object ID SNMP Object didapat dari pemanggilan fungsi
snmp2_real_walk().
2. Data User Admin yang didapat dari pendaftaran user admin oleh super
admin.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data data informasi dan dokumentasi mengenai
pembuatan sistem dan protocol SNMP:
1. Data yang diperoleh dari beberapa buku tentang Jaringan Komputer
Definisi Sistem dan Pemrograman PHP.
2. Data dalam penulisan ini juga diperoleh dari jurnal internet dan
beberapa buku yang berkaitan dengan penulisan. Data-data tersebut
dijadikan suatu data yang benar, tepat dan akurat dalam pembuatan
perangkat lunak maupun penulisan.
3.4
Teknik Pengembangan Sistem
Didalam pengembangan sebuah sistem, diperlukan metode yang
digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan. Ada
beberapa metode pengembangan yang biasa digunakan untuk mengembangkan
perangkat
lunak dan metode pengembangan website yang digunakan oleh
penulis untuk membangun Sistem Monitor Server.
Metode prototyping merupakan metode dengan menyajikan gambaran
yang lengkap tentang sistemnya.
Metode ini banyak digunakan karena
pengembang terkadang kurang yakin dengan pekerjaan yang harus dilakukan
sehingga paradigma prototype ini merupakan pendekatan paling baik karena
pengembang dapat membuat pemodelan sistem dari sisi tampilan maupun teknik
prosedural yang akan dibangun.
39
3.4.1 Tahapan - tahapan Prototyping
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 : Tahapan Metode Pengembangan Sistem Prototyping
1.
Identifikasi Kebutuhan
Tahap ini merupakan tahap mengidentifikasi segala kebutuhan
yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak kemudian
dianalisa dan didefinisikan. Kebutuhan yang perlu dijabarkan pada
tahap ini misalnya kebutuhan akan perangkat lunak dan perangkat
keras untuk menjalankan sistem yang dibuat, menyusun alur kerja
sistem yang nantinya akan berjalan, dan menentukan konten apa saja
yang harus dimiliki oleh sistem. Identifikasi kebutuhan sistem ini
merupakan
sebuah
pengembangan sistem.
tahap
awal
dari
sebuah
perancangan
40
Dalam pengembangan sistem monitoring ini identifikasi
kebutuhan sistem ini meliputi,
1. Analisa Sistem untuk mengetahui kebutuhan – kebutuhan yang
berhubungan dengan sistem maupun kebutuhan user. Kebutuhan
– kebutuhan itu meliputi:
a. Kebutuhan
sistem,
yaitu
kebutuhan
yang
harus
dikumpulkan untuk pengembangan sistem, kebutuhan ini
b. Kebutuhan user, yaitu kebutuhan yang diinginkan oleh
user mengenai sistem yang akan dikembangkan.
c. Merancang
kebutuhan
pengembangan
sistem,
yaitu
kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras untuk
mendukung dalam pengembangan sistem.
2. Identifikasi Desain Sistem
Identifikasi sistem merupakan sebuah gambaran secara teknis
bagaimana sistem nantinya berjalan. Gambaran ini dituangkan
kedalam perancangan model yaitu UML (Unified Modelling
Language).
2.
Mengembangkan Prototyping
Mengembangkan prototyping dilakukan dengan cara membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada
pengguna nantinya (dengan membuat desain tampilan antarmuka
pengguna). Dalam proses ini pengembang dituntut untuk dapat
menyajikan sistem yang dikembangkan dengan cepat dengan
menggunakan metode ini. Sehingga user dapat melihat dengan cepat
dan dapat melakukan revisi secara berkala antara pengembang
dengan user. Dalam pengembangan sistem ini pengembang
melakukan desain user interface yang nantinya diajukan kepada user.
41
3.
Mengadakan Perangkat Lunak
Desain tampilan antarmuka pengguna yang telah dibuat
selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan
prototype menjadi perangkat lunak. Perangkat lunak ini nantinya
akan langsung dideploy ke user sesuai dengan pengembangan
prototyping yang telah dilakukan sebelumnya. Prototyping yang
telah disetujui oleh user akan dikembangkan menjadi perangkat
lunak yang sudah jadi.
4.
Menguji Perangkat Lunak
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap
pakai, maka dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak dengan
menggunakan Black Box Testing untuk menentukan bahwa perangkat
lunak telah dapat berjalan dengan sempurna. Jika sistem yang sudah
jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan maka langkah 5 dilakukan,
jika tidak, ulangi langkah 3 dan 4.
5.
Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang telah diuji siap untuk digunakan. Perangkat
tersebut masih dapat dikembangkan dengan metode lain, oleh karena
itu mengapa metode prototyping dinamakan sebagai metode yang
memperluas SDLC (Software Development Life Cycle) dengan
demikian perangkat lunak akan semakin sempurna.
Hasil dari implementasi ini merupakan sebuah life cycle jangka
pendek karena dalam pengembangannya prototyping merupakan
metode yang tidak mempertimbangkan keadaan perangkat pada masa
depan. Dan untuk menyempurnakannya diperlukan pengembangan
secara berkala untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pada kondisi
dan
situasi
yang
berlaku
pada
saat
ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisa Sistem
Sistem merupakan suatu struktur yang kompleks, dan tiap komponen
sistem harus tersusun sesuai dengan tujuan dbuatnya sebuah sistem. Oleh karena itu
memerlukan sebuah analisis yaitu kematangan dalam perencanaan pembuatan dari
sebuah sistem. Dalam perencanaan sebuah pembuatan sistem akan mengalami
sebuah fase berulang dimana fase ini digunakan sebagai fase perbaikan dan
penyempurnaan. Menurut Mc Leod analisa sistem dapat didefinisikan sebagai
―suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem
yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada”.
Analisa kebutuhan sistem menentukan bagaimana aktor, data, proses, dan
aplikasi dapat saling terhubung melalui spesifikasi yang harus ditentukan terlebih
dahulu.
Dengan analisa, suatu sistem diharapkan dapat diuraikan secara utuh
menjadi
komponen-komponen
dasar
dengan
tujuan
identifikasi,
evaluasi
permasalahan, dan pemenuhan kebutuhan yang diharapkan.
Pada tahapan analisis kebutuhan akan dilakukan identifikasi dan analisis
semua kebutuhan sistem. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan data dan
kebutuhan perangkat lunak.
4.1.1
Analisa Kebutuhan Sistem
A. Deskripsi Sistem
Sistem monitoring yang akan dibuat adalah sebuah sistem
monitoring untuk memonitor sebuah server berbasis linux. Sistem
operasi linux adalah sistem operasi kernel terbuka dan gratis. Kelebihan
sistem operasi ini adalah kernel nya dapat dirubah dan didistribusikan
kepada orang lain tanpa melanggar lisensi. Sistem ini menggunakan
sebuah protocol SNMP untuk mendapatkan informasi keadaan sistem.
Protocol SNMP merupakan sebuah service yang berjalan dengan standar
port
yaitu
42
161.
43
Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman
PHP dengan framework Codeigniter. Framework Codeigniter
dipilih karena dapat melakukan pembangunan sistem dengan rapid
atau lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan native PHP.
Sistem yang akan dibangun diberi nama ―Implementasi Sistem
Monitor Server Berbasis Web Dengan Memanfaatkan SNMP
(Simple Network Management Protocol) Dengan Metode
Prototyping‖;
B. Identifikasi Data
Data adalah bahan mentah dari informasi yang terdiri dari
angka, huruf, dan simbol – simbol lainnya yang diolah menjadi
informasi. Data yang dibutuhkan adalah :
- Data dokumentasi SNMP.
- Data dokumentasi tentang SNMP – PHP.
- Data dokumentasi tentang Framework CodeIgniter.
- Data dokumentasi tentang Ubuntu Server 12.04
C. Identifikasi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi yang menerimanya dan dapat digunakan untuk
mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan adalah :
- Dari Sistem monitoring yang di generate oleh fungsi SNMP yang
kemudian diproses oleh sistem.
- Informasi yang diterima oleh sistem kemudian diolah untuk disajikan
kepada user (superadmin,admin,manajer).
4.1.2
Analisa Kebutuhan User
Data yang akan digunakan dalam pembuatan website ini
diperoleh dari berbagai sumber yang penulis olah menjadi sebuah data
44
yang berbentuk teks, gambar, video maupun suara dan juga data yang
didapat dari buku – buku referensi yang relevan dengan hal – hal yang
berkaitan dengan SNMP, Server dan PHP, antara lain :
a. Data – data fungsi – fungsi SNMP yang diperoleh dari official website
PHP www.php.net.
b. Data-data user guide teknik pemrograman framework codeigniter yang
diperoleh dari official website www.codeigniter.com/user_guide.
c. Data tentang Linux khususnya Ubuntu Server yang berbasis Linux
Debian.
4.1.3
Perancangan Kebutuhan
Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan yang ditemui di
dalam pengembangan sistem.
Perancangan sistem termasuk juga
bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem – subsistem,
alokasi subsistem – subsistem ke komponen - komponen perangkat keras,
perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.
A. Kebutuhan Perangkat Keras
Terpenuhinya kebutuhan perangkat keras dari sebuah aplikasi
yang akan dijalankan memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap kelancaran penggunaan aplikasi itu sendiri.
Adapun
spesifikasi komputer yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
perangkat keras agar aplikasi dapat dipasang ke dalam sistem sebagai
berikut :
1. Personal Komputer
Personal komputer minimal yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem ini adalah komputer middle-end dengan
prosesor dengan speed minimal 1.7 Ghz, 1GB DDR2 RAM, 80GB
Hard Disk Storage.
45
B. Kebutuhan Perangkat Lunak
Sedangkan
perangkat
lunak
yang
dibutuhkan
untuk
pengembangan sistem diantaranya adalah :
1. Sistem operasi setingkat dengan Windows XP atau versi yang lebih
tinggi.
2. Software notepad++ untuk mengedit php dan MySQL.
3. Adobe Photoshop CS3 atau versi yang lebih tinggi.
4. Enterprise Architect versi 7.1 untuk pemodelan sistem.
5. Framework Code igniter untuk membuat website.
4.2 Identifikasi Desain Sistem Monitoring Server
Identifikasi desain sistem digunakan untuk memberi gambaran
bagaimana nantinya sistem berjalan dan menspesifikasikan siapa saja yang
terlibat dan apa peranannya di dalam sistem. Berikut desain sistem
monitoring :
4.2.1
Identifikasi Pelaku Bisnis
Terlebih dahulu dilakukan identifikasi orang atau perangkat
yang akan menggunakan sistem yang kemudian disebut sebagai aktor.
Aktor merepresentasikan peran – peran dari orang atau perangkat saat
sistem beroperasi. Aktor yang akan terlibat dalam sistem ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 : Identifikasi Pelaku Bisnis
Istilah
1. Super Admin
Deskripsi
Individu yang bertanggungjawab penuh terhadap
pengaturan, pemantauan, dan pemeliharaan sistem.
2. Admin
Individu yang menggunakan Sistem dengan akses
Admin.
3. Manajer
Individu yang menggunakan Sistem dengan akses
Manajer.
46
4.2.2
Model Proses Bisnis Sistem Monitoring
Model proses bisnis digunakan untuk menggambarkan secara
umum kegiatan dari sistem. Adapun pemodelan proses bisnis dari
sistem ini sebagai berikut :
1.
Proses Bisnis Super Admin
Diagram proses bisnis admin di atas menjelaskan peran
admin di dalam sistem.
Diawali dengan mendata kebutuhan
yang akan diolah menjadi informasi kemudian merancang
aplikasi. Setelah aplikasi dirancang, admin kemudian mengemas
semua konten dan aplikasi untuk selanjutnya menghasilkan
program penuh. Program penuh telah jadi, sehingga aplikasi
dapat digunakan. Dari penjabaran penjelasan diagram proses
bisnis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Super admin
memiliki peran penting untuk mengelola sistem agar dapat selalu
berjalan dengan baik.
Gambar 4.1: Proses Bisnis Super Admin
2. Proses Bisnis Admin
Diagram proses bisnis Admin tidak berbeda jauh dengan
Super Admin yang membedakan adalah Super Admin dapat
mengelola data user sistem, baik menambahkan ataupun user
grant sebagai super admin.
47
Gambar 4.2: Proses Bisnis Admin
3. Proses Bisnis Manajer
Diagram proses bisnis manajer ini menjelaskan bahwa
batasan manajer adalah dengan dalam menggunakan sistem.
Manajer hanya dilengkapi dengan data – data yang sudah ada
sebagai pelaporan. Dan data tersebut dikelola oleh Super Admin
ataupun Admin.
Gambar 4.3: Proses Bisnis Manajer
48
4.2.3
Diagram Model Use Case Sistem Monitoring
Diagram use case di sini dijabarkan secara grafis yang
menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Diagram ini
menggambarkan apa saja yang dapat dilakukan sistem dan bagaimana
cara pengguna berinteraksi dengan sistem yang dibuat.
1. Diagram Use Case Super Admin
Diagram use case Super Admin menjelaskan bahwa interaksi
Super Admin mencakup semua akses menu yang ada dalam sistem.
Super admin juga bertindak sebagai pengelola user manajemen
dalam sistem.
Gambar 4.4: Use Case Super Admin
49
2. Diagram Use Case Admin
Diagram use case admin menjelaskan bahwa admin
berinteraksi dengan sistem yang berhubungan dengan monitoring
dan tidak mempunyai hak dalam mengakses menu administrator
untuk mengelola user.
Gambar 4.5: Use Case Admin
50
3. Diagram Use Case Manajer
Diagram use case manajer menjelaskan bahwa admin
berinteraksi dengan sistem yang berhubungan dengan laporan
monitoring dan tidak mempunyai hak dalam mengakses menu
administrator untuk mengelola user.
Gambar 4.6: Use Case Manajer
51
Author (s) : Nova Dwi Kurniawan
Date
: September 2012
Version : 1.0
Tabel 4.2: Use Case Naratif login Administrator
USE CASE NAME :
Login Administrator
USE CASE ID :
Super Admin,Admin, Manajer
PRIORITY :
Tinggi
DESCRIPTION :
Use Case ini menjelaskan bagaimana admin dapat login
administrator sistem monitoring.
user melakukan pengaksesan login user sistem monitoring
PRE-CONDITION :
TYPICAL COURSE
OF EVENTS :
CONCLUSION :
USE CASE TYPE
Analisa Sistem : 
Actor Action
System Response
Step 1 : Admin mengakses site
Step 2 : Muncul halaman login
sistem monitoring
admin
Step 3 : Admin memasukan
Step 4 : Sistem menampilkan
halaman menu administrator
user name dan password
jikapengaksesan
login benar, halaman
jika salahmenu
Use case ini menampilkan aktivitas
sistem
menampilakan
pesan
login administrator
kesalahan login
Author (s) : Nova Dwi Kurniawan
Date
:September 2012
Version : 1.0
Tabel 4.3: Use Case Naratif Data Master
USE CASE NAME :
Data Master
USE CASE ID :
Super Admin,Admin
PRIORITY :
Tinggi
DESCRIPTION :
Use Case ini menjelaskan bagaimana admin dapat mengakses
manajemen data sistem monitoring
Admin melakukan pengaksesan manajemen data sistem monitoring
PRE-CONDITION :
TYPICAL COURSE
OF EVENTS :
CONCLUSION :
USE CASE TYPE
Analisa Sistem : 
Actor Action
System Response
Step 1 : Super Admin,admin
Step 2 : Sistem menampilkan
mengakses menu data master.
halaman menu data master
Step 3 : Admin mengelola data
Step 4 : Sistem memproses data
berdasarkan menu data.
Use case ini menampilkan aktivitas pengaksesan menu data master
52
Author (s) : Nova Dwi Kurniawan
Date
: September 2012
Version : 1.0
Tabel 4.4: Use Case Naratif Akses Menu Administrator
USE CASE NAME :
Akses menu administrator
USE CASE ID :
Super Admin
PRIORITY :
Tinggi
DESCRIPTION :
PRE-CONDITION :
Analisa
Sistem : data

Use Case ini menjelaskan bagaimana Super Admin
mengelola
user administrator.
Admin melakukan pengaksesan menu administrator.
TYPICAL COURSE
OF EVENTS :
CONCLUSION :
USE CASE TYPE
Actor Action
System Response
Step 1 : Super Admin
Step 2 : Sistem menampilkan
mengakses menu administrator.
halaman data user administrator
Step 3 : Super Admin mengelola Step 4 : Sistem memproses data
user administrator.
Use case ini menampilkan aktivitas mengelola user administrator
Author (s) : Nova Dwi Kurniawan
Date
: September 2012
Version : 1.0
Tabel 4.5: Use Case Setting
USE CASE NAME :
Setting
USE CASE ID :
Super Admin,Admin,Manajer
PRIORITY :
Tinggi
DESCRIPTION :
PRE-CONDITION :
TYPICAL COURSE
OF EVENTS :
CONCLUSION :
USE CASE TYPE
Sistem : 
Use Case ini menjelaskan bagaimana SuperAnalisa
Admin,Admin
dan
Manajer mengelola setting Sistem Monitoring.
Admin melakukan pengaksesan menu setting sistem monitoring.
Actor Action
System Response
Step 1 : user Admin mengakses
Step 2 : Sistem menampilkan
menu setting.
halaman setting
Step 3 : Admin mengelola isi
Step 4 : Sistem memproses data
data setting
Use case ini menampilkan aktivitas pengaksesan menu setting
53
Author (s) : Nova Dwi Kurniawan
Date
:September 2012
Version : 1.0
Tabel 4.6: Use Case Naratif Akses Monitoring
USE CASE NAME :
Akses Menu Monitoring
USE CASE ID :
Super Admin, Admin, Manajer
PRIORITY :
Tinggi
DESCRIPTION :
PRE-CONDITION :
TYPICAL COURSE
OF EVENTS :
CONCLUSION :
USE CASE TYPE
Analisa
:
Use Case ini menjelaskan bagaimana user admin
dapatSistem
mengakses
menu monitoring
Admin melakukan pengaksesan menu monitoring
Actor Action
System Response
Step 1 : User Admin mengakses Step 2 : Sistem menampilkan
menu monitoring.
halaman menu monitoring.
Step 3 : User Admin mengelola
Step 4 : Sistem memproses data
data monitoring.
monitoring.
Use case ini menampilkan aktivitas pengaksesan menu monitoring.
54
4.2.4
Diagram Aktivitas Sistem Monitoring
Pemodelan
dengan
diagram
akitvitas
berfungsi
untuk
memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam
suatu system. Dengan diagram ini dapat dilihat aliran kendali
antarobjek. Berikut diagram aktivitas dari Sistem Monitoring Server :
1. Diagram Aktivitas Menu Home
Halaman home merupakan halaman utama sistem
monitoring server. Halaman ini menyajikan informasi mengenai
informasi host yang sedang terkoneksi dengan sistem monitoring.
Informasi yang disajikan adalah informasi secara teknis yaitu
hardware dan software.
Gambar 4.7 : Diagram Aktivitas Menu Home
55
2. Diagram Aktivitas Administrator
Aktivitas ini adalah aktivitas yang hanya dapat dilakukan
oleh Super Admin sebagai pengelola penuh sistem monitoring.
Super admin dapat melakukan penambahan user admin ataupun
manajer maupun grant akses admin ke Super Admin.
Gambar 4.8 : Diagram aktivitas Akses Menu Administrator
56
3. Diagram Aktivitas Setting
Semua user admin dapat mengakses menu setting. Menu
ini berisi tentang profil user admin dan beberapa setting lain yang
berkaitan dengan sistem monitoring.
Gambar 4.9 : Diagram Aktivitas Setting
57
4. Diagram Aktivitas Data Master
Untuk mengakses menu Data Master, harus memiliki
user admin Super Admin dan Admin. Untuk user admin Manajer
tidak dapat mengakses menu ini.
Gambar 4.10 : Diagram Aktivitas Data Master
58
5. Diagram Aktivitas Monitoring
Aktifitas ini merupakan aktivitas utama dari sistem.
Proses yang ada dalam menu ini adalah proses setting graph, sensor
dan setting host.
Gambar 4.11 : Diagram Aktivitas Monitoring
59
4.3 Struktur Database
4.3.1
4.3.2
4.3.3
Tabel 4.7: Struktur Tabel monitor_hosts
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
community
varchar
255
report
int
3
id_tipe
int
10
port
int
10
last_ping
datetime
last_monitored
datetime
modified_date
timestamp
current_timestamp
Tabel 4.8: Struktur Tabel monitor_tipe
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
nama
varchar
255
modified_date
timestamp
current_timestamp
Tabel 4.9: Struktur Tabel monitor_hak_akses
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
nama
varchar
255
modified_date
timestamp
current_timestamp
60
4.3.4
4.3.5
Tabel 4.10: Struktur Tabel monitor_sensor
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
funcOID
varchar
255
nilai_min
int
3
nilai_max
int
10
report
int
10
modified_date
timestamp
current_timestamp
Tabel 4.11: Struktur Tabel monitor_user
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
username
varchar
255
password
int
3
nama
int
10
alamat
int
10
email
varchar
255
last_login
datetime
phone
varchar
20
hak_akses
int
3
status
int
3
modified_date
timestamp
current_timestamp
61
4.3.6
4.3.7
4.3.8
Tabel 4.12: Struktur Tabel monitor_config
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
report
varchar
255
logo
varchar
255
modified_date
timestamp
current_timestamp
Tabel 4.13: Struktur Tabel monitor_general_oid
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
oid
varchar
255
deskripsi
text
modified_date
timestamp
current_timestamp
Tabel 4.14: Struktur Tabel monitor_history
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
id_report
int
10
status
int
3
modified_date
timestamp
current_timestamp
62
4.3.9
Tabel 4.15: Struktur Tabel monitor_reporting
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
judul
varchar
255
deskripsi
text
modified_date
timestamp
current_timestamp
4.3.10 Tabel 4.16: Struktur Tabel monitor_graph
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
id
int
10
id_host
Int
10
oid
text
modified_date
timestamp
current_timestamp
4.3.11 Tabel 4.17: Struktur Tabel daemon
Kolom
Tipe
Start
text
Info
text
Lebar/Nilai
4.3.12 Tabel 4.18: Struktur Tabel gammu
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
Version
int
11
63
4.3.13 Tabel 4.19: Struktur Tabel inbox
Kolom
Tipe
UpdatedInDB
timestamp
Lebar/Nilai
ReceivingDateTime timestamp
Text
text
SenderNumber
varchar
Coding
enum
UDH
text
SmsCNumber
varchar
20
Class
int
11
TextDecoded
text
ID
int
RecipientID
text
Processed
enum
20
10
64
4.3.14 Tabel 4.20: Struktur Tabel outbox
Kolom
Tipe
UpdatedInDB
timestamp
InsertIntoDB
timestamp
SendingDateTime
timestamp
Text
text
DestinationNumber varchar
Lebar/Nilai
20
Coding
enum
UDH
text
Multipart
varchar
20
Class
int
11
TextDecoded
text
SenderID
int
255
RelativeValidaity
int
11
DeliveryReport
enum
creatorID
text
SendingTimeOut
timestamp
4.3.15 Tabel 4.21: Struktur Tabel outbox_multipart
Kolom
Tipe
text
timestamp
Coding
enum
UDH
text
Class
int
TextDecoded
text
ID
int
SequencePosition
timestamp
Lebar/Nilai
11
10
65
4.3.16 Tabel 4.22: Struktur Tabel pbk
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
ID
int
10
GroupID
int
10
Name
text
Number
text
4.3.17 Tabel 4.23: Struktur Tabel pbk_group
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
ID
int
11
Name
text
4.3.18 Tabel 4.24: Struktur Tabel phones
Kolom
Tipe
Lebar/Nilai
ID
int
11
UpdateInDB
timestamp
InsertIntoDB
timestamp
TimeOut
timestamp
Send
enum
Receive
enum
IMEI
varchar
Client
text
Battery
int
11
Signal
int
11
Sent
int
11
Received
int
11
35
66
4.4 Pengembangan User Interface Sistem Monitoring
Prototype merupakan contoh yang digunakan sebagai acuan untuk pengembangan
pembuatan perangkat lunak lebih lanjut. Pada tahap ini, dibuat desain tampilan
antarmuka pengguna. Desain antar muka disini dibuat agar dalam perancangannya
nanti sudah mempunyai gambaran yang jelas, sehingga tinggal membuat sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat.
Gambar 4.12 : Design User Interface
Gambar diatas adalah rancangan grid sistem monitoring yang mempunyai beberapa
blok isi. Halaman tersebut berlaku untuk semua halaman.
67
4.5 Implementasi Program Sistem Monitoring
Tahapan pengembangan sistem selanjutnya setelah prototipe dikembangkan adalah
dengan mengimplementasikan prototipe menjadi perangkat lunak. Berikut tampilan
perangkat lunak sebagai hasil dari implementasi Sistem Monitor Server Berbasis
Web :
4.5.1
Login Screen
Halaman ini merupakan halaman awal sistem monitoring. Hanya user yang
mempunyai hak akses yang dapat menggunakan sistem ini.
Gambar 4.13: Halaman Login
68
4.5.2
Home Screen
Halaman ini berisi tentang informasi webserver. Informasi web server ini merupakan
informasi server dimana aplikasi ini berada dan bukan merupakan server remote.
Gambar 4.14: Halaman Home Screen
69
4.5.3
Menu Monitoring
Halaman ini berisi daftar host yang dikelola oleh administrator yang bersangkutan.
Dalam halaman ini berisi tentang detail awal mengenai server yang akan dimonitor.
Gambar 4.15: Halaman Monitoring
70
4.5.4
Halaman Host Detail
Halaman ini merupakan hasil dari klik link hostname pada halaman sebelumnya
yaitu halaman monitoring. Dalam halaman ini berisi informasi tentang server remote
yang dikelola oleh administrator. Untuk keperluan notifikasi tersedia juga sensor yang
telah didefinisikan oleh administrator untuk menjaga kestabilan server.
Gambar 4.16: Halaman Host Detail
71
4.5.5
Halaman Add Host
Halaman ini merupakan form inputan host yang akan dikelola oleh administrator.
Administrator harus memasukkan detail server yang akan dimonitor dengan benar.
Administrator juga disediakan inputan port SNMP untuk memudahkan dalam kostumasi
apabila server memiliki sistem keamanan pada port – port tertentu.
Gambar 4.17: Halaman Add Host
72
4.6 Pengujian Sistem Blackbox
Tabel 4.25 : Tabel Login Sistem
Pengujian ke-1
Melakukan login untuk mendapatkan akses masuk sistem
Kondisi
Awal
Proses
Sistem menampilkan form login sistem
User memasukkan data login yang didapat dari Super Admin
Keluaran
Jika login berhasil administrator akan diarahkan kehalaman home sesuai
dengan akses yang diberikan.
Hasil
Pengujian
Sesuai
73
Tabel 4.26 : Tabel Manajemen Host
Pengujian ke-2
Melakukan Manajemen Host
Kondisi
Awal
Proses
Sistem menampilkan form Add host
User memasukkan data host remote server yang akan dimonitoring
Keluaran
Jika berhasil melakukan panambahan host maka data akan bertambah
pada data table.
Hasil
Pengujian
Sesuai
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang pembuatan Sistem monitoring berbasis web
dengan pemanfaatan SNMP dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari hasil pengembangan dapat ditemukan beberapa hambatan dan
rekomendasi dalam pengembangan sistem diantaranya adalah:
a. Pengembang harus mengetahui seluk beluk server dan service
SNMP serta mengetahui cara menggunakan service SNMP dalam
server, karena sebagai acuan dalam pengembangan sistem.
b. Pengembang harus mengetahui mengenai model TCP/IP dan port
standar karena dalam pembuatan sistem ini memang sangat dekat
sekali dengan jaringan komputer maka hal ini menjadi sangat
penting bagi pengembang.
c. Pengembang harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai
bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk mengembangkan
sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lain.
d. Hambatan paling utama adalah bagimana cara mengatur server dan
bahasa pemrograman agar bias saling berkomunikasi, karena server
memiliki berbagai macam aturan yang kadang menghambat dalam
komunikasi dengan perangkat luar.
2. Tercipta sebuah Sistem monitoring yang dapat digunakan oleh
Administrator sebagai tool untuk memonitor server. Dan tool ini juga
dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi pembaca yang akan
mendalami
tentang
tool
74
jaringan
komputer.
75
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini adalah:
1. Sistem monitoring ini masih bersifat Beta yang artinya masih dapat untuk
dikembangkan menjadi yang lebih baik lagi. Sebagai penunjang dalam
pengembangan sistem ini, penulis telah menyertakan rancangan dan
dokumentasi mengenai sistem tersebut yang telah dibahas pada bab
sebelumnya.
2. Sistem ini dapat diakses melalui local maupun remote jadi dimungkinkan
akan terjadinya deface oleh para peretas maka akan sangat penting untuk
menambah
sistem
keamanan
dalam
database
yang
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Indarto Wawan, Zukhri Zainudin, Wijaya Sofyan, Simple Network
Management Protocol Untuk Pemantauan Jaringan Dengan Pelaporan Sms:
Universitas Islam Indonesia, 2005.
[2] febriani.staff.gunadarma.ac.id/.../Pengertian Sistem &Analisis Sistem, diakses
tanggal 7 September 2011.
[3] http://ewawan.com/pengertian-informasi-definisi-informasi.html, diakses
tanggal 11 September 2011.
[4] Purbo WO,TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi.Jakarta: PT. Media
Elek Media Komputindo, 1998.
[5] ICMP. http://klik-kanan.com. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
[6] Sundarmawan. Interaksi Manusia & Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi,
2007.
[7] Nugroho, Bunafit. Database Relasional dengan MySQL, Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2002.
[8] http://codeigniter.com/user_guide diakses tanggal 10 Desember 2011
[9] Kadir, Abdul. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.
Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008.
[10] Dharwiyanti, Sri. Pengantar Unified Modeling Language,
http://www.ilmukomputer.com, 2003.
[11] Pressman, Roger S. Software Engineering: A Practitioners Approach 5th
Edition. NewYork: McGraw-Hill, 2001.
76
Download