LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS WEB DENGAN MEMANFAATKAN SNMP (SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE PROTOTYPING Disusun Oleh : Nama : Nova Dwi Kurniawan NIM : A11.2007.03583 Program Studi : Teknik Informatika S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2012 i LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS WEB DENGAN MEMANFAATKAN SNMP (SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE PROTOTYPING Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh : Nama : Nova Dwi Kurniawan NIM : A11.2007.03583 Program Studi : Teknik Informatika S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2012 i PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama : Nova Dwi Kurniawan NIM : A11.2007.03583 Program Studi : Teknik Informatika S1 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Tugas Akhir : Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web Dengan Memanfaatkan SNMP (Simple Network Management Protocol) Dengan Metode Prototyping Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 19 September 2012 Menyetujui : Mengetahui : Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer L. Budi Handoko, M.Kom Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo ii PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama : Nova Dwi Kurniawan NIM : A11.2007.03583 Program Studi : Teknik Informatika S1 Fakultas : Ilmu Komputer Judul Tugas Akhir : Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web Dengan Memanfaatkan SNMP (Simple Network Management Protocol) Dengan Metode Prototyping Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang tugas akhir tanggal 19 September 2012. Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugerahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Semarang, 19 September 2012 Dewan Penguji : Sri Winarno, M.Kom Anggota Noor Ageng Setiyanto, M.Kom Anggota Etika Kartikadarma, M.Kom Ketua Penguji iii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Nova Dwi Kurniawan NIM : A11.2007.03583 Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul: IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS WEB DENGAN MEMANFATKAN SNMP (SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE PROTOTYPING merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masingmasing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 19 September 2012 Yang menyatakan (Nova Dwi Kurniawan) iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Nova Dwi Kurniawan NIM : A11.2007.03583 demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Nonexclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: IMPLEMENTASI SISTEM MONITOR SERVER BERBASIS WEB DENGAN MEMANFAATKAN SNMP (SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) DENGAN METODE PROTOTYPING beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti NonEksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada tanggal : 19 September 2012 Yang menyatakan (Nova Dwi Kurniawan) v UCAPAN TERIMA KASIH Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul ―Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web Dengan Memanfaatkan SNMP (Simple Network Management Protocol) Dengan Metode Prototyping‖ dapat penulis selesaikan karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro. 2. Bapak Dr. Ir. Dwi Eko Waluyo, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer. 3. Ibu Ayu Pertiwi, S.Kom, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika S1. 4. Bapak Budi Handoko, M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis. 5. Bapak Solichul Huda, M.Kom selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan pengertian dan bantuan dalam urusan perkuliahan. 6. Semua Dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalamannya kepada penulis. 7. Ibu, Bapak, Adik-adik yang telah memberikan dukungan moril, doa, dan kasih sayang. 8. Semua teman di Universitas Dian Nuswantoro, khususnya teman-teman seperjuangan skripsi. 9. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya disini. vi ABSTRAK SNMP (Simple Network Management Protocol) merupakan sebuah standar protokol jaringan pada aplikasi layer TCP/IP supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan dapat dikirimkan melalui TCP/IP. Dengan adanya protokol ini informasi yang diperlukan oleh aplikasi menajemen jaringan dapat didapatkan dengan mudah. Keberadaan tool jaringan yaitu system monitor jaringan sangat mempermudah dalam pengelolaan berbagai perangkat jaringan diantaranya server. Server ini harus bekerja 24 jam sehingga harus selalu dimonitor dan dipelihara kesehatan sistemnya secara berkala. Untuk menghindari overload (kelebihan beban) pada suatu waktu tertentu. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan metode prototyping yang mempunyai kelebihan memperluas alur SDLC (Software Development Life Cycle) serta mempersingkat waktu dalam pengembangan sistem. Dengan adanya sistem monitor server ini diharapkan para administrator jaringan dapat melakukan monitoring dengan metode peringatan dini yaitu dengan sistem pelaporan berupa email dan SMS yang akan dikirimkan jika terjadi overload atau nilai diluar jangkauan pada sensor tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh administrator. Dengan demikian aplikasi ini menjadi user friendly dan mudah dalam pengoperasiannya. Kata Kunci : SNMP,network monitoring,server,web base,administrator tool xiv + 75 halaman, 25 gambar, 28 tabel, Referensi : 11(1998 – 2011) vii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR ...................................... ii PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ....................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..................................... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... v UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................. vii DAFTAR ISI .............................................................................................. viii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4 1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 5 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 7 2.1 7 Pengertian Sistem Monitoring Server ............................................. 2.1.1 Pengertian Sistem .................................................................... 7 2.1.2 Pengertian Monitor Jaringan ................................................... 7 2.1.3 Jaringan .................................................................................... 8 2.1.4 TCP/IP ..................................................................................... 8 2.1.5 Jaringan Client Server ............................................................. 9 2.1.6 Jaringan Peer to Perr ................................................................ 11 2.1.7 Personal Computer ................................................................... 12 viii 2.2 2.3 2.1.8 Network Interface Card ........................................................... 12 2.1.9 Hub........................................................................................... 12 2.1.10 Kabel ........................................................................................ 12 Pengertian Sistem Operasi Dan Server ……………………………. 2.2.1 Sistem Operasi ......................................................................... 15 2.2.2 Sejarah Perkembangan Sistem Operasi ................................... 16 2.2.3 Macam – macam Sistem Operasi ............................................. 18 2.2.4 Tujuan dan Fungsi Sistem Operasi .......................................... 18 2.2.5 Linux ........................................................................................ 19 2.2.6 Karakteristik Linux .................................................................. 19 Linux Server .................................................................................... 20 2.3.1 2.4 2.5 2.6 15 Ubuntu Server .......................................................................... 20 SNMP .............................................................................................. 21 2.4.1 Fungsi SNMP ........................................................................... 21 2.4.2 Perangkat SNMP...................................................................... 22 2.4.3 Elemen – elemen SNMP .......................................................... 22 2.4.4 Struktur Informasi Dalam SNMP ............................................ 23 2.4.5 Tool pada SNMP ..................................................................... 23 2.4.6 Pesan pada SNMP .................................................................... 24 2.4.7 SNMP Entity ............................................................................ 24 2.4.8 Alternatif Pengganti SNMP ..................................................... 25 2.4.9 Fungsi SNMP – PHP ............................................................... 31 PHP .................................................................................................. 32 2.5.1 Pengenalan PHP ....................................................................... 32 2.5.2 Konsep Kerja PHP ................................................................... 33 2.5.3 PHP dan Basis Data ................................................................. 35 Framework....................................................................................... 35 2.6.1 Codeigniter ............................................................................... 35 2.6.2 Keunggulan Codeigniter .......................................................... 35 2.6.3 Codeigniter PHP Framework Requirements ............................ 36 ix BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 37 3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 37 3.2 Analisis Masalah ............................................................................. 37 4.2.1 Analisa Kebutuhan ............................................................. 37 4.2.2 Analisa Data ....................................................................... 38 Jenis Data......................................................................................... 38 4.3.1 Data Primer ......................................................................... 38 4.3.2 Data Sekunder .................................................................... 38 Teknik Pengembangan Sistem ........................................................ 39 Tahapan – tahapan prototyping .......................................... 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 44 4.1 Analisa Sistem ................................................................................ 44 4.1.1 Analisa kebutuhan Sistem .................................................. 44 4.1.2 Analisa kebutuhan User ...................................................... 46 4.1.3 Perancangan Kebutuhan . ................................................... 46 Identifikasi Desain Sistem Monitoring Server ............................... 47 4.2.1 Identifikasi Pelaku Bisnis .................................................. 48 4.2.2 Model Proses Sistem Monitoring ........................................ 48 4.2.3 Diagram Model Use Case Sistem Monitoring .................... 51 4.2.4 Diagram Aktifitas Sistem Monitoring ................................. 57 Strutur Database ............................................................................. 62 4.3.1 Tabel monitor_hosts ............................................................ 62 4.3.2 Tabel monitor_tipe ............................................................. 62 4.3.3 Tabel monitor_hak_akses .................................................... 62 4.3.4 Tabel monitor_sensor .......................................................... 63 4.3.5 Tabel monitor_user.............................................................. 63 4.3.6 Tabel monitor_config .......................................................... 64 4.3.7 Tabel monitor_general_oid ................................................ 64 4.3.8 Tabel monitor_history ........................................................ 64 3.3 3.4 4.4.1 4.2 4.3 x 4.3.9 Tabel monitor_reporting ..................................................... 65 4.3.10 Tabel monitor_graph ........................................................... 65 4.3.11 Tabel daemon ...................................................................... 65 4.3.12 Tabel gammu ....................................................................... 65 4.3.13 Tabel inbox ......................................................................... 66 4.3.14 Tabel outbox ........................................................................ 67 4.3.15 Tabel outbox_multipart ....................................................... 67 4.3.16 pbk ...................................................................................... 68 4.3.17 pbk_group ............................................................................ 68 4.3.18 phones .................................................................................. 68 4.4 Pengembangan User Interface Sistem Monitoring .......................... 69 4.5 Implementasi ................................................................................... 70 4.5.1 Login Screen........................................................................ 70 4.5.2 Home Screen ....................................................................... 71 4.5.3 Menu Monitoring ................................................................ 72 4.5.4 Halaman Host Detail ........................................................... 73 4.5.5 Halaman Add Host .............................................................. 74 Pengujian Perangkat Lunak ............................................................. 75 BAB V PENUTUP .................................................................................... 77 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 77 5.2 Saran ............................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79 4.6 xi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Identifikasi Pelaku Bisnis . ....................................................... 42 Tabel 4.2 Use CaseNaratif Login Administrator...................................... 48 Tabel 4.3 Use CaseNaratif Data Master ................................................... 48 Tabel 4.4 Use Case Naratif Menu Administrator ..................................... 49 Tabel 4.5 Use Case Naratif Menu Setting ................................................ 49 Tabel 4.6 Use Case Naratif Monitoring ................................................... 50 Tabel 4.7 Struktur Table monitor_host..................................................... 56 Tabel 4.8 Struktur Table monitor_tipe .................................................... 56 Tabel 4.9 Struktur Table monitor_hak_akses ........................................... 56 Tabel 4.10 Struktur Table monitor_sensor ................................................. 57 Tabel 4.11 Struktur Table monitor_user..................................................... 57 Tabel 4.12 Struktur Table monitor_config ................................................. 58 Tabel 4.13 Struktur Table monitor_general_oid ........................................ 58 Tabel 4.14 Struktur Table monitor_history ................................................ 58 Tabel 4.15 Struktur Table monitor_reporting............................................. 59 Tabel 4.16 Struktur Table graph ................................................................. 59 Tabel 4.17 Struktur Table daemmon .......................................................... 59 Tabel 4.18 Struktur Tabel gammu ............................................................. 59 Tabel 4.19 Struktur Tabel inbox ................................................................. 60 Tabel 4.20 Struktur Tabel outbox ............................................................... 61 Tabel 4.21 Struktur Tabel outbox_multipart .............................................. 61 Tabel 4.22 Struktur Tabel pbk ................................................................... 62 Tabel 4.23 Struktur Tabel pbk_groups ...................................................... 62 Tabel 4.24 Struktur Tabel phones .............................................................. 62 Tabel 4.25 Pengujian Black Box Login ..................................................... 69 Tabel 4.26 Pengujian Black Box Add Host ................................................ 70 xii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Client Server ........................................................................ 9 Gambar 2.2 Client Server ........................................................................ 10 Gambar 2.3 Peer to Peer .......................................................................... 10 Gambar 2.4 Skema Kerja HTML ........................................................... 31 Gambar 2.5 Skema Kerja PHP ................................................................ 31 Gambar 3.1 Tahapan Pengembangan Sistem Prototype ........................ 35 Gambar 4.1 Proses Bisnis Super Admin ................................................ 43 Gambar 4.2 Proses Bisnis Admin ............................................................ 44 Gambar 4.3 Proses Bisnis Manajer.......................................................... 44 Gambar 4.4 Use Case Super Admin ........................................................ 45 Gambar 4.5 Use Case Admin ................................................................. 46 Gambar 4.6 Use Case Manajer ................................................................ 47 Gambar 4.7 Diagram Aktivitas Menu Home........................................... 51 Gambar 4.8 Diagram Aktivitas Menu Administrator .............................. 52 Gambar 4.9 Diagram Aktivitas Menu Setting ......................................... 53 Gambar 4.10 Diagram Aktivitas Menu Data Master. ................................ 54 Gambar 4.11 Diagram Aktivitas Menu Monitoring .................................. 55 Gambar 4.12 Design User Interface .......................................................... 63 Gambar 4.13 Halaman Login .................................................................... 64 Gambar 4.14 Home Screen ....................................................................... 65 Gambar 4.15 Menu Monitoring ................................................................. 66 Gambar 4.16 Halaman Host Detail............................................................ 67 Gambar 4.17 Halaman Add Host .............................................................. 68 xiii 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Information and Communication Technology (ICT) atau dalam bahasa Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan sebuah teknologi yang meliputi perangkat elektronik, komputer dan telekomunikasi, yang di dalamnya tercakup perangkat lunak, yang dapat digunakan untuk membuat, menyimpan, mengirimkan, menerjemahkan, dan memanipulasi informasi dalam berbagai bentuk. Teknologi komunikasi di sini misalnya: radio, telekomunikasi, intranet, internet, dan sebagainya. Semenjak tabung vakum ditemukan oleh John Ambrose Fleming pada 16 November 1904 perkembangan teknologi dan informasi berkembang pesat, kemudian berturut – turut transistor berbahan semikonduktor, integrated circuit, dan mikroprosessor menjadikan perkembangan informasi dan komunikasi berubah ke era digital. Pada tahun 1974 internet telah memberi titik terang dan perubahan yang signifikan. Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu komputer dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu Negara ke Negara di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi fasilitas layanan internet browsing atau surfing yaitu kegiatan ―berselancar‖ di internet. Kegiatan ini dapat di analogikan layaknya berjalan – jalan di mal sambil melihat – lihat ke toko-toko tanpa membeli apapun. Elektronik mail (E-mail) fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat dengan orang lain, tanpa mengenal batas waktu, ruang bahkan birokrasi searching yaitu kegiatan mencari data atau informasi tertentu di internet Chatting fasilitas ini digunakan untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di internet. Pada umumnya fasilitas ini sering digunakan untuk bercakap-cakap atau 1 2 ngobrol di internet world wide web (WWW) dengan world wide web (WWW) ini anda dapat mengambil, memformat, dan menampilkan informasi (termasuk teks, audio, grafik dan video) dengan menggunakan hypertext links Mailing list fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan E-mail. Mailing list ini digunakan untuk bertukar infomasi, pendapat dan lain sebagainya. Newsgroup fasilitas ini digunakan untuk berkoferensi jarak jauh, sehingga anda dapat menyampaikan pendapat dan tanggapan dalam internet. Download adalah proses mengambil file dari komputer lain melalui internet ke komputer kita. Upload adalah proses meletakkan file dari komputer kita ke komputer lain melalui internet File Transfer Protocol (FTP) fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengambilan arsip atau file secara elektronik atau transfer file dari satu komputer ke komputer lain di internet. Beberapa di internet telah tersedia file atau dokumen yang siap untuk diduplikat oleh orang lain secara gratis. Telnet fasilitas ini digunakan untuk masuk ke sistem komputer tertentu dan bekerja pada sistem komputer lain. Ghoper fasilitas ini digunakan untuk menempatkan informasi yang di simpan pada internet server dengan menggunakan hirarkhi dan anda dapat mengambil informasi tersebut. Pondasi dasar internet adalah sebuah jaringan yang sangat luas yang terdiri dari jaringan kecil yang terhubung menjadi satu atau WAN (Wide Area Network). Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer – komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah. Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta atau menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini 2 3 disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya. Server – server publik di Internet berperan penting dalam menyediakan konten dan informasi kepada pengguna internet. Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan. Umumnya, di dalam sistem operasi server terdapat berbagai macam layanan yang menggunakan arsitektur client/server. Contoh dari layanan ini adalah Protokol Konfigurasi Hos Dinamik, server surat, server PTH, server PTB, DNS server, dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan – layanan tersebut, meskipun pihak ketiga dapat pula membuat layanan tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon request dari klien. Sebagai contoh, klien PKHD akan memberikan request kepada server yang menjalankan layanan server PKHD, ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server PKHD, yaitu protokol PKHD itu sendiri. 3 4 Server dalam suatu jaringan publik diharuskan online selama 24 jam untuk memenuhi request oleh pengguna internet. Oleh karena itu perawatan server harus dilakukan secara berkala serta dengan melakukan monitoring untuk menghindari kelebihan beban (overload) yang dapat mengganggu kinerja server. Sistem monitoring ini harus berjalan secara realtime agar lebih akurat dalam menyediakan informasi server. Healthy, Availabiliy, 99% Uptime, Konektifitas, dan Keamanan jaringan menjadi keadaan yang seharusnya terus menerus terjadi, untuk itu penanganan secara terpusat, terpadu, cepat, dan akurat harus bisa dilakukan untuk menjaga keadaan diatas [1]. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peran sistem monitoring sangat penting dalam kelangsungan hidup server itu sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara membuat sistem monitoring tersebut supaya waktu developing lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu penulis mengambil judul ―Implementasi Sistem Monitor Berbasis Web dengan memanfaatkan SNMP (Simple Network Manajement Protocol) dengan Metode Prototyping‖. Dengan judul diatas diharapkan dapat menemukan beberapa permasalahan didalam pembuatan dan penggunaan Sistem Monitoring tersebut. 1.2 Rumusan masalah Sesuai dengan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah 1. Bagaimana membuat sebuah sistem monitoring yang cepat dan efisien dengan menggunakan metode prototyping. 4 5 2. Bagaimana cara membuat sebuah sistem monitoring yang akurat dan realtime dalam menyajikan data dan informasi keadaan server. 3. Bagaimana cara memanfaatkan service SNMP untuk memudahkan dalam pembangunan aplikasi monitoring server. 1.3 Batasan masalah Mengingat pokok bahasan pengembangan dan Pembuatan Sistem Monitoring yang begitu luas, maka penulis membatasi pada pembuatan sistem monitoring server ini hanya pada : 1. Status Server dalam keadaan Up atau Down, Traffic status overload atau normal, Sistem Informasi, informasi Sistem Hardware Server, Disk Size untuk mengetahui informasi Disk. 2. Sistem Pelaporan, untuk mengenerate laporan selama periode : detik, menit dan jam. 1.4 Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan tugas akhir ini adalah 1. Merancang dan mengembangkan sebuah Sistem Monitoring Server serta menganalisa diawal dan diakhir untuk mendapatkan sebuah simpulan dan rekomendasi hambatan – hambatan yang ditemui selama pengembangan. 2. Menciptakan Sistem Monitoring Berbasis Web dengan Pemanfaatan SNMP untuk sebagai Tool yang dapat dipakai oleh administrator jaringan. 5 6 1.5 Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat, baik bagi masyarakat luas (pengguna), institusi pendidikan dan penulis. 1. Bagi Penulis 1. Menerapkan teori yang penulis dapatkan di bangku kuliah pada kehidupan sesungguhnya. 2. Terpenuhinya salah satu syarat kelulusan pada jurusan Teknik Informatika Strata Satu Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bagi Akademik 1. Dapat menjadi tambahan informasi, pengetahuan serta referensi bagi akademik, guna peningkatan pengajaran dan sebagai tolak ukur keberhasilan pengajaran yang dilaksanakan di bangku kuliah. 2. Perangkat lunak juga dapat digunakan sebagai fasilitas pendukung dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi Pengguna Perangkat Lunak 1. Dapat membantu dalam memonitoring Server agar lebih terkontrol. 2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang Jaringan Komputer dan Pemograman PHP dan Framework CodeIgniter. 3. Dapat mempelajari Source Code PHP dan pemrograman PHP yang menggunakan fasilitas service SNMP 4. Dapat menjadi referensi belajar jaringan dan pemograman PHP berbasis Framework CodeIgniter. 6 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Monitoring Server 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sama halnya pengertian sistem menurut Ludwig Von Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut Anatol Raporot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Syarat-syarat sistem : 1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem. 4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem. 5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen. 2.1.2 Pengertian Monitoring Jaringan Monitoring jaringan adalah suatu fungsi pengumpulan informasi dari manajemen jaringan (Wong, 1997). Monitoring jaringan dapat diterapkan dengan membangun sebuah aplikasi monitoring jaringan. Aplikasi inilah yang bertugas mengumpulkan informasi – informasi dari berbagai bagian atau peralatan dalam jaringan. Terutama untuk 7 8 peralatan – peralatan yang terletak pada jarak yang jauh yang susah dimonitor. Hal ini memungkinkan aplikasi manajemen jaringan dapat memeriksa status dari peralatan-peralatan jaringan mereka. 2.1.3 Jaringan Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Pada umumnya yang dihubungkan oleh jaringan terdiri dari komputer mikro, terminal, printer dan media penyimpan data serta perangkat jaringan lainnya. Jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Local Area Network (LAN) Adalah suatu jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil saat ini. 2. Metropolitan Area Network (MAN). Suatu jaringan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi seperti LAN. MAN dapat mencakup kantor – kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi maupun umum. 3. Wide Area Network (WAN). Suatu jaringan komputer yang mencakup wilayah geografis yang sangat luas bisa mencakup negara maupun benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram aplikasi. 2.1.4 TCP/IP ( Transmission Control Protocol / Internet Protocol ) Adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi komputer data di internet. Komputer – komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis komputer dan 9 sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau Sun SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubung dengan komputer dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet. Ciri – ciri jaringan komputer: 1. Berbagi perangkat keras ( hardware ) 2. Berbagi perangkat lunak ( software ) 3. Berbagi saluran komunikasi ( internet ) 4. Berbagi data dengan mudah 5. Memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan 2.1.5 Jaringan Client Server. Server adalah sebuah komputer yang menyediakan fasilitas untuk komputer – komputer yang lain di dalam suatu jaringan. Client adalah komputer – komputer yang menerima atau yang menggunakan fasilitas – fasilitas yang disediakan oleh server. Tipe client server hanya satu komputer yang bertindak sebagai workstation. Gambar 2.1 Client Server 10 Keunggulan : 1. Kecepatan akses lebih tinggi karena menyediakan fasilitas dan dikelola secara khusus oleh server. 2. Mudah untuk melakukan administrasi dan sistem keamanan lebih baik. 3. Sistem backup bagus, karena pada jaringan client server system backup dilakukan oleh server. 4. Manajemen jaringan terpusat. Kelemahan : 1. Biaya operasional relatif sangat mahal. 2. Diperlukan seseorang sebagai administrator. 3. Kelangsungan jaringan sangat tergangantung pada server, jika server mengalami gangguan maka semua akan terkena. 4. Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server. 5. Butuh software tool operasional untuk memudahkan manajemen sebuah jaringan. Gambar 2.2 Client – Server Sumber: Devargas, M Local Area Network .Jakarta 11 2.1.6 Jaringan Peer to Peer. Suatu model jaringan dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur system komunikasi. Gambar 2.3 Peer to Peer Keunggulan : 1. Biaya operasional relative lebih murah dan terjangkau dibandingkan jaringan client server. 2. Tidak diperlukannya administrator yang khusus. 3. Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus. 4. Kelangsungan kerja tidak tergantung pada satu server, bila ada satu komputer yang rusak yang lain tidak terganggu. Kelemahan : 1. Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan). 2. Tingkat keamanan rendah. 3. Tidak ada yang memanajemen jaringan. 4. Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer. 12 2.1.7 Personal Komputer (PC) PC yang digunakan didalam jaringan akan sangat menentukan kinerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan kinerja tinggi akan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Didalam jaringan peer to peer perbedaan dari kinerja PC tidak terlalu berpengaruh karena didalam jaringan peer to peer semua status sama tidak ada client. Komputer yang update akan mampu mengirim dan mengakses data lebih cepat. 2.1.8 Network Interface Card (NIC) Pada dasarnya bentuk NIC hanya terdiri dari dua jenis dilingkungan based PC, yaitu NIC pada PC dan NIC pada Notebook. Network Interface Card berfungsi sebagai jembatan atau koneksi antar kabel dengan komputer untuk supaya bisa dikenali. Berdasarkan tipe bus, Network Interface Card ada beberapa tipe seperti ISA dan PCI. Dan sering banyak digunakan yaitu PCI. 2.1.9 Hub Perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung. HUB bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem serta pengelolaan jaringan. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer, maka dapat digunakan beberapa HUB yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24, 32, atau lebih banyak sesuai kebutuhan. 2.1.10 Kabel Kabel merupakan media jaringan yang utama dalam membangun sebuah jaringan komputer termasuk juga kartu jaringan. Dengan kedua komponen ini saja tanpa komponen media LAN Expension yaitu HUB, kita sudah bisa membangun sebuah jaringan. Jenis kabel dan topologi yang sering digunakan. Pada umumnya kabel yang sering digunakan ada tiga jenis yaitu: 13 1. Coaxial. Merupakan kabel yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer terutama pada saat masa dimana topologi bus paling popular digunakan. Kabel jenis menjadi pilihan karena murah dan mudah digunakan. Kabel Coaxial sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu: Thin Ethernet Kabel jenis ini lebih murah dan penggunaannnnya laebih mudah dibandingkan dengan yang lain. Kabel jenis ini mempunyai diameter rata – rata berkisar 5mm dan panjangnya antara 0.5 – 185 m. Maksimal 30 unit komputer dapat terhubung dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Thick Ethernet Kabel jenis ini jauh lebih tebal dan susah dibengkokkan serta jangkauannya lebih jauh dibandingkan dengan thinnet. Diameter kabel ini sekitar 12mm dan panjangnya mencapai 500m. 2. Twisted Pair Merupakan jenis kabel yang paling sederhana dibandingkan dengan kabel – kabel yang lain dan saat ini paling banyak digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah jaringan. Kabel berpilin (Twisted Pair), menggunakan kabel berpasangan dimana tujuuannya untuk menghilangkan efek crosstalk. Kabel ini menggunakan konektor seri Registered Jack (RJ), dan tergantung dengan jenis kategorinya. Untuk kategori 2 menggunakan RJ-11 dan kategori 5 keatas menggunakan RJ-45. Kabel Twisted Pair juga dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Unshield Twisted Pair (UTP) 2. Shield Twisted Pair (STP) 14 Perbedaan kedua kabel terletak pada shield atau pembungkusnya. Pada kabel STP didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari gangguan. Kabel UTP jauh lebih popular dibandingkan dengan STP, dan paling banyak digunakan sebagai kabel jaringan. 3. Fiber Optic Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh. Bagian-bagian fiber optik: 1) Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan. 2) Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti (core). 3) Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan. Jenis Fiber Optik: 1. Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 13001550 nanometer). 15 2. Multi – mode fibers Mempunyai inti yang lebih besar (berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer) Cara Kerja Fiber Optik Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal. Keuntungan Fiber Optik 1) Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama. 2) Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga. 3) Kapasitas lebih besar. 4) Sinyal degradasi lebih kecil. 5) Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik. 6) Fleksibel. 7) Sinyal digital. 2.2 Pengertian Sistem Operasi Dan Server 2.2.1 Sistem Operasi Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada 16 saat ini terdapat banyak sistem operasi dengan keunggulannya masing-masing. Ada beberapa definisi yang dapat diberikan untuk sistem operasi, antara lain : 1. Software yang mengontrol hardware, hanya berupa program biasa. Seperti : beberapa file pada DOS (Disk Operating System). 2. Program yang menjadikan hardware lebih mudah untuk digunakan. 3. Kumpulan program yang mengatur kerja hardware. Seperti : permintaan user. 4. Resource manager/Resource allocator. Seperti : mengatur memori, printer, dan lain – lain. 5. Sebagai program pengenal. Program yang digunakan untuk mengontrol program yang lainnya. 6. Sebagai Kernel, yaitu program yang terus menerus berjalan selama komputer dihidupkan. 7. Sebagai Guardian, yaitu mengatur atau menjaga komputer dari berbagai kajahatan komputer. (ibam,2002/2003,hal 1 ) 2.2.2 Sejarah Perkembangan Sistem Operasi Perkembangan sistem operasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan hardware, yaitu : 1) Generasi ke nol (1940) a. Komponen utama tabung hampa udara. b. Sistem komputer belum menggunakan sistem operasi. c. Semua operasi komputer dilakukan secara manual melalui plugboards, dan hanya bisa digunakan untuk menghitung ( +, -, * ). 17 2) Generasi I (1950) a. Komponen utama transistor. b. Sistem operasi berfungsi terutama sebagai pengatur pergantian antar job agar waktu instalasi job berikutnya lebih efisien. Dalam masa ini muncul konsep batch system (semua job sejenis dikumpulkan jadi satu). c. Input memakai punch card. 3) Generasi II (1960) a. Komponen utama IC. b. Berkembang konsep – konsep : i. Multiprogramming, yaitu satu prosesor mengerjakan banyak program yang ada dimensi utama. ii. Multiprocessing, yaitu satu job dikerjakan oleh banyak prosesor berguna untuk meningkatkan utilitas. iii. Spoling Simultanecus Peripheral Operation On Line, yaitu bertindak sebagai buffer saja dan mampu menerima pesanan meskipun belum akan dikerjakan. iv. Device Independence, yaitu masing-masing komponen memiliki sefat yang saling berbeda (misalkan : tiap – tiap printer memiliki driver). v. Time sharing atau Multitasking. vi. Real Time System, yaitu sebagai kontrol bagi mesinmesin. 4) Generasi III (1970) a. Komponen utama VLSI (Very Large Scale Integrated Circuit). b. Ditandai dengan berkembangnya konsep general purpose system, sehingga sistem operasi menjadi kompleks, mahal, dan sulit untuk dipelajari. sangat 18 5) Generasi IV (Pertengahan 1970-an hingga sekarang). a. PC makin popular. b. Ditandai dengan berkembangnya sistem operasi untuk jaringan komputer dengan tujuan sebagai data sharing, hardware sharing, dan program sharing. c. User interface semakin user friendly. (Dewi, 2002, hal 3-4) 2.2.3 Macam-macam Sistem Operasi Banyak sekali macam sistem operasi saat ini di antaranya Microsoft Windows, Linux, MacOS, BeOS, Sun Solaris, Novell Netware, Unix, dan lain – lain. Namun, sistem operasi yang popular saat ini adalah Microsoft Windows dan Linux sebagai pesaingnya. (Haris, 2006, hal 13) 2.2.4 Tujuan dan Fungsi Sistem Operasi Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat keras, program aplikasi, sistem operasi, dan para pengguna. Sistem operasi merupakan suatu program yang mengontrol eksekusi program aplikasi dan berfungsi sebagai interface antara pengguna komputer dengan hardware komputer. Sistem operasi memiliki tiga tujuan : 1. Kemudahan : sistem operasi membuat komputer menjadi lebih mudah dipakai. 2. Efisiensi : sistem operasi memungkinkan sumber daya sistem komputer untuk digunakan dengan cara efisien. 3. Kemampuan Berkembang : sistem operasi harus disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengembangan yang efektif, pengujian, penerapan fungsi – fungsi sistem yang baru tanpa mengganggu layanan yang telah ada. ( Stallings, 2005, hal 50 ) 19 2.2.5 Linux Linux adalah sistem operasi yang pada perkembangannya dari sebuah proyek hobi dikerjakan oleh seorang Linus Torvalds. Dalam mengerjakan proyek hobinya, seorang Linus Torvalds memperoleh inspirasi dari Minix, suatu sistem Unix kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Pada tanggal 5 Oktober 1991 Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02. Linux berkembang pesat karena dia menyebarkannya kode programnya melalui internet, sehingga dapat dipelajari oleh ribuan pemrogram dan hacker yang tersebar di seluruh dunia. Sekarang Linux adalah sistem Unix yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan (networking), pengembangan software, bahkan untuk kebutuhan sehari – hari. Linux adalah alternative sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial, dengan kemampuan Linux yang setara atau bahkan lebih. ( Samuel, 2005, hal 5-6 ) 2.2.6 Karakteristik Linux Linux adalah sistem operasi yang disebarluaskan secara gratis dibawah lisensi General Public License (GPL), yang berarti juga source code Linux tersedia. Hal itulah yang membuat Linux sangat special. Linux terus dikembangkan oleh kelompok – kelompok ahli tanpa dibayar, yang banyak dijumpai di internet, dengan tukar menukar kode, melaporkan bug, dan membenahi segala masalah yang ada. Setiap orang yang tertarik dipersilakan untuk bergabung dalam pengembangan Linux. Semua software ini bisa didapat secara gratis berdasarkan lisensi General Public License, atau lisensi – lisensi lain yang mirip dengan itu. Berdasarkan lisensi itu, siapapun bia mendapatkan program baik dalam bentuk source code (bisa dibaca manusia), maupun binary (bisa dibaca mesin). 20 Dengan demikian program tersebut dapat diubah, diadaptasi, maupun dikembangkan lebih lanjut oleh siapa saja. ( Andi, 2001, hal 3 ) Definisi free software menurut Free Software Foundation (http://www.fsg.org) adalah sebuah bentuk kebebasan, mengacu ke pengguna untuk memakai, mengcopy, mendistribusikan, mempelajari, mengubah maupun meningkatkan software tersebut. Secara spesifik ada 4 kebebasan : 1. Bebas menjalankan program. 2. Bebas mempelajari program dan mengadaptasi sesuai kebutuhan. 3. Bebas mendistribusikan ulang. 4. Bebas meningkatkan program dan mempublikasikannya. Dalam proyek GNU digunakan dua lisensi untuk melindungi kebebasan secara legal : 1. Copyleft : siapapun yang mendistribusikan ulang program dengan atau tanpa perubahan harus memberikan kebebasan juga untuk mendistribusikan lagi atau diubah. Copyleft menjamin setiap pengguna mempunyai kebebasan. 2. Non – Copyleft : siapapun yang menditribusikan atau mengubah harus mendapat izin dari pembuat program. (Romi,2003,hal 4-5 dari www.ilmukomputer.com ) 2.3 Linux Server 2.3.1 Ubuntu Server Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai software bebas. nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "Kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan personal, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas. 21 Proyek Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Ubuntu Server merupakan distro Ubuntu yang dikhususkan sebagai server. Server tersebut dapat dimodifikasi ataupun dikode ulang sesuai kebutuhan, karena merupakan open source. 2.4 SNMP (Simple Network Management Protocol) Sebuah protokol standar manajemen jaringan pada application layer TCP/IP supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Berfungsi memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja dengan cara menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel – variabel dalam elemen jaringan yang dikelola. 2.4.1 Fungsi SNMP 1. Get Digunakan oleh menajer untuk mengambil suatu item dari agen MIB. 2. Set Digunakan oleh manajer untuk men-set atau mengisikan harga suatu variabel pada agen MIB. 3. Trap Digunakan oleh agent untuk mengirim peringatan kepada manajer. 4. Inform Digunakan oleh manajer untuk mengirimkan peringatan kepada manejer yang lain. 22 2.4.2 Perangkat SNMP 1. Managed Nodes node biasa pada jaringan yang dilengkapi dengan software supaya dapat diatur menggunakan SNMP. Berupa perangkat TCP/IP biasa dan disebut managed devices. 2. Network Management Station (NMS) merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang sebenarnya ―menjalankan‖ SNMP. Berupa perangkat jaringan yang dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP. 2.4.3 Elemen-elemen SNMP 1. Manajer Pelaksana dan manajemen jaringan. Pada kenyataannya manager ini merupakan komputer biasa yang ada pada jaringan yang mengoperaksikan perangkat lunak untuk manajemen jaringan. Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen – agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen dari jaringan yang diminta oleh administrator saja bukan semua informasi yang dimiliki agen. 2. MIB (Manager Information Base) Struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola. Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah. Sebuah pohon abstrak yang memiliki sebuah akar. Akar ini tidak punya nama, item-item data secara individual membentuk daun – daunnya. Object Identifier atau ID, 23 mengidentifikasi atau memberi nama objek – objek dalam pohon MIB. Penamaan ini dilakukan secara unik. ID dari objek-objek tersebut mirip dengan nomor telepon yang diorganisasikan secara hirearki. 3. Agen perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi. 2.4.4 Struktur Informasi dalam SNMP Disimpan bentuk variabel-variabel yang didefinisikan dalam MIB. Ada variabel yang berjenis teks, bilangan bulat atau integer, waktu. 2.4.5 Tool pada SNMP 1. SNMP Graph Mengumpulkan data dan membuat grafik secara real-time. 4. SNMP Sweep Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat pada setiap segmen jaringan. 5. IP Network Browser Melakukan pencarian yang komprehensif terhadap berbagai data jaringan. 6. SNMP Brute Force Attack Menyerang suatu alamat IP dengan query SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string read-only dan read-write. 7. SNMP Dictionary Attack Menggunakan kamus para hacker untuk menyerang perangkat jaringan. 8. Network Sonar Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan hasilnya dalam database. 24 2.4.6 Pesan pada SNMP 1. GET_NEXT_REQUEST Meminta komponen objek berikutnya dari suatu tabel atau daftar dari suatu agen. 2. GET_RESPONSE Merespons get_next_request, get_request, atau set_request. 3. GET_REQUEST Meminta nilai dari suatu komponen objek dari suatu agen. 4. SET_REQUEST Mengeset nilai dari suatu komponen objek pada suatu agen. 5. TRAP Mengirim trap (event) secara asinkron ke aplikasi manajemen jaringan. Agen dapat mengirimkan sebuah trap ketika suatu kondisi terjadi, misalnya perubahan state dari suatu perangkat, kegagalan perangkat, atau inisialisasi agen. 2.4.7 SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP. Bergantung managed nodes atau network management station. 1. Pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent: yang merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB): yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB. 2. Pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat 25 mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan. 3. PDU merupakan unit data yang terdiri atas sebuah header dan beberapa data yang ditempelkan. Analogi dari PDU seperti sebuah benda yang mengandung variabel – variabel. Variabel ini memiliki nama dan nilai. Contoh standart PDU: Get Request, Get-Next Request, Get Response, Set Request, Set Response, Trap. 2.4.8 Alternatif pengganti SNMP 1. Common Management Information Protocol (CMIP) Dikembangkan untuk menutupi kekurangan-kekurangan SNMP. Membutuhkan lebih banyak sumber daya sistem daripada SNMP, relatif lebih sulit untuk diprogram dan didesain hanya berjalan pada protokol ISO, padahal protokol yang saat ini banyak dipakai adalah protokol TCP/IP. Fitur unggulan dari CMIP adalah agen dapat menjalankan suatu task tertentu berdasarkan nilai dari suatu variabel atau kondisi tertentu. Dengan SNMP, hal tersebut harus dijalankan oleh pengguna karena agen SNMP tidak menganalisa informasi yang didapatkannya. 2. Ping Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang – pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [- 26 n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName]. 3. Tracert (Traceroute) Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName]. 4. Telnet Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer]. 5. Netstat Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval]. ARP 27 6. Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masingmasing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]]. 7. Ipconfig(Winipcfg) Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]]. 8. Ifconfig Akan memperlihatkan status kartu jaringan yang sedang aktif. dan mengetahui Berapa IP yang kita miliki. ipconfig /all 9. Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN. 10. ipconfig /displaydns Menampilkan DNS Cache. 28 11. ipconfig /flushdns Menghapus DNS Cache. 12. ipconfig /release ―Menghapus‖ semua koneksi IP Address. 13. ipconfig /renew Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu. 14. ipconfig /registerdns Melakukan refresh DNS dan meregister kembali koneksi DNS. 15. ipconfig /showclassid Menampilkan informasi DHCP Class. 16. ipconfig /setclassid Mengubah DHCP Class ID. 17. netstat Menampilkan koneksi jaringan, tabel routing, statistic interface, koneksi masquerade, pesan netlink dan anggota multicat. 18. Ping Digunakan untuk mencoba koneksi jaringan. apakah sudah terkoneksi jaringan atau tidak. ping [ip address] Sebagai contoh kita melaukan ping ke google.com C:\Documents and Settings\Anyone>ping google.com Pinging google.com [64.233.167.99] with 32 bytes of data: Reply from 64.233.167.99: bytes=32 time=254ms TTL=237 Reply from 64.233.167.99: time=261ms Reply from bytes=32 TTL=236 64.233.167.99: time=347ms TTL=238 bytes=32 29 Reply from 64.233.167.99: bytes=32 time=395ms TTL=237 Ping statistics for 64.233.167.99: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli- seconds: Minimum = 254ms, Maximum = 395ms, Average = 314ms itu tandanya kalau jaringan kita sudah terkoneksi. sedangkan jika seperti dibawah ini: C:\Documents and Settings\Anyone>ping 64.233.167.99 Pinging 64.233.167.99 with 32 bytes of data: Request Time Out. Request Time Out. Request Time Out. Request Time Out. Ping statistics for 64.233.167.99: Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss), Itu berarti kofigurasi yang kita lakukan gagal, dan tidak dapat terkoneksi ke komputer lain. 19. §ftp Perintah ftp digunakan untuk memulai koneksi File Transfer Protocol. ftp [domain] Sebagai contoh : C:\Documents and Settings\Anyone>ftp aminudin.net Connected to aminudin.net. 220———- Welcome to Pure-FTPd [TLS] ———- 30 220-You are user number 4 of 50 allowed. 220-Local time is now 20:39. Server port: 21. 220-IPv6 connections are also welcome on this server. 220 You will be disconnected after 15 minutes of inactivity. User (aminudin.net:(none)): ### 331 User amin OK. Password required Password: 230-User ### has group access to: ### 230 OK. Current restricted directory is /ftp> itu tandanya koneksi ftp yang kita lakukan berhasil dengan lancar. dan siap untuk me-upload atau me-download file yang ada di server yang kita ftp itu. 20. telnet Perintah untuk melakukan login ke remote host. telnet [host|port] 21. tracert Untuk memeriksa berapa lama satu paket melewati masing – masing hop ke host yang dituju. tracert host_tujuan Sebagai contoh : C:\Documents and Settings\Anyone>tracert 202.155.0.10 Tracing route to ns3.indosat.net.id [202.155.0.10] over a maximum of 30 hops: 1. 1 ms <1 ms 1 ms 192.168.1.1 2. 14 ms 12 ms 9 ms 10.6.101.1 3. 25 ms 22 ms 12 ms 202.155.1.81 4. 21 ms 49 ms 16 ms 001.indosat.net.id [202.155.27.5] ro-isp5-gw- 31 5. 50 ms 30 ms 13 ms ns3.indosat.net.id [202.155.0.10] Trace complete. itulah contoh trasert ke host/ip 202.155.0.10 22. TCPDUMP Software yang digunakan untuk mensniffing atau melihat atau mengendus data dijaringan yang sedang terjadi. belajar tcpdump berarti belajar bagaimana paket itu berjalan bagaimana tcp/ip itu bekerja berikut perintah tcpdump dengan ansumsi anda telah menginstall linux. Berfungsi mengetahui port yang aktif dalam suatu jaringan, jenis trafik paket yang lewat, dan sebagainya. 23. Netstat (NETwork STATistics) Suatu tool berbasis command line yang digunakan untuk mengetahui status jaringan atau konfigurasi suatu jaringan dan aktivitas yang sedang terjadi di jaringan tersebut, serta statistiknya. Berfungsi Untuk menampilkan routing table, statistik interface, informasi tambahan interface, soket network, semua soket yg open, semua soket yg listen, kesimpulan statistik dari tiap protocol 2.4.9 Fungsi SNMP – PHP snmp_get_quick_print : berfungsi untuk mendapatkan nilai variabel UCD Library untuk quick print setting. snmp_get_valueretrieval : berfungsi untuk mendapatkan cara snmp untuk membalikkan nilai. snmp_read_mib : berfungsi membaca dan memparsing sebuah file MIB kedalam MIB tree yang aktif. snmp_set_enum_print : berfungsi untuk membalikkan nilai enum integer dari value nya yang berupa integer. 32 snmp_set_oid_numeric_print : berfungsi untuk membalikkan nilai object id beserta nilainya dengan spesifik. snmp_set_oid_output_format : berfungsi untuk mengeset format keluaran OID. snmp_set_quick_print: berfungsi untuk mengeset nilai variabel UC Library untuk quick print setting. snmp_set_valueretrieval: berfungsi untuk mengatur nilai variable balikan dengan menggunakan method tertentu. snmp2_get :berfungsi untuk mendapatkan value berdasarkan OID. snmp2_getnext:berfungsi untuk mendapatkan SNMP object ID dari Object ID sebelumnya. snmp2_real_walk: berfungsi untuk mendapatkan semua nilai Object beserta nilainya dari object tertentu. snmp2_set : berfungsi untuk mengeset nilai dari SNMP object. snmp2_walk: berfungsi mendapatkan SNMP object dari sebuah agent. 2.5 PHP 2.5.1 Pengenalan PHP PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa yang berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya adalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server 33 Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, PHP dapat dipakai secara command line yaitu dapat dijalankan tanpa melibatkan web server ataupun browser. Kemunculan PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihatlihat daftar riwayat hidupnya pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut Personal Home Page. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi ini pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Kode PHP dapat berkomunikasi dengan basis data dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks. Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai piranti pemrograman Web, terutama di lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, dan Macintosh. 2.5.2 Konsep Kerja PHP Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat Internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi alamat yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser. Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai. 34 Gambar 2.4 :Skema Kerja HTML Model kerja untuk PHP pada prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memroses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server dan selanjutnya disampaikan ke klien. Gambar 2.5 :Skema Kerja PHP 35 2.5.3 PHP dan Basis Data Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai basis data yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari basis data merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Itulah sebabnya PHP sangat cocok digunakan untuk membangun halaman – halaman web dinamis. Saat ini, PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai basis data meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-beda, diantaranya : DBM, FilePro, Informix, MySQL, Ms. Access, dan Oracle. 2.6 Framework Framework adalah kumpulan script php yang saling berkomunikasi dan bekerja bersama. 2.6.1 Code Igniter Codeigniter adalah php framework yang awalnya ditulis oleh mas Rick Ellis, pendiri dan CEO EllisLab.com, perusahaan yang mengembangkan codeigniter. Saat ini, codeigniter dikembangkan oleh komunitas dan disebarkan ke seluruh dunia dengan lisensi bebas. Keunggulan Code Igniter 1. Berinteraksi dengan database apapun dengan satu bahasa tunggal. 2. Memanajemen session dan cookies. 3. Melakukan validasi user input. 4. Membangun html seperti tabel, form, link, dan lainnya dengan kode minimal. 5. Berkomunikasi dengan xmlrpc, ftp, captcha, rss dan teknologi lainnya dan lainnya. 36 2.6.2 Codeigniter PHP framework Requirements Untuk menggunakan codeigniter dengan maksimal, anda akan memerlukan: 1. PHP 4.3.2 atau lebih baru. 2. Web server, Apache. 3. Menggunakan program data base MySQL, MySQLi, MS SQL, Postgre, Oracle, SQLite atau ODBC. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data sebagai bahan pembuatan perangkat lunak ini adalah : a. Metode Interview Metode pengumpulan data ini dengan cara melakukan wawancara dengan orang – orang yang berkaitan dengan Jaringan. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan materi dan rekomendasi – rekomendasi dari kepala NOC Universitas Dian Nuswantoro. b. Studi Literature Metode pencarian data lewat literature, misalnya mencari referensi dari buku – buku yang dianggap sesuai dengan permasalahan dan mencari jurnal di internet. 3.2 Analisis Masalah a. Analisa Kebutuhan Langkah awal dalam meneliti suatu permasalahan yang ada kemudian diuraikan menjadi beberapa komponen yang lebih kecil, sehingga mudah untuk mencari solusi. Yang meliputi analisis kebutuhan berupa perangkat lunak yaitu sistem operasi server dan aplikasi virtualisasi untuk testing. b. Analisa Data Data yang hendak dikumpulkan merupakan data yang bersifat teknis. Data didapatkan dari hasil proses pemanggilan fungsi dari pemrograman yang kemudian dipetakan menjadi beberapa bagian. 37 38 3.3 Jenis Data a. Data Primer Data Primer adalah data yang didapat dari hosts yang terhubung dengan sistem monitoring untuk diproses menjadi informasi. Data yang diperoleh dari objek penelitian sebagai berikut : 1. Data Object ID SNMP Object didapat dari pemanggilan fungsi snmp2_real_walk(). 2. Data User Admin yang didapat dari pendaftaran user admin oleh super admin. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data data informasi dan dokumentasi mengenai pembuatan sistem dan protocol SNMP: 1. Data yang diperoleh dari beberapa buku tentang Jaringan Komputer Definisi Sistem dan Pemrograman PHP. 2. Data dalam penulisan ini juga diperoleh dari jurnal internet dan beberapa buku yang berkaitan dengan penulisan. Data-data tersebut dijadikan suatu data yang benar, tepat dan akurat dalam pembuatan perangkat lunak maupun penulisan. 3.4 Teknik Pengembangan Sistem Didalam pengembangan sebuah sistem, diperlukan metode yang digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan. Ada beberapa metode pengembangan yang biasa digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak dan metode pengembangan website yang digunakan oleh penulis untuk membangun Sistem Monitor Server. Metode prototyping merupakan metode dengan menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya. Metode ini banyak digunakan karena pengembang terkadang kurang yakin dengan pekerjaan yang harus dilakukan sehingga paradigma prototype ini merupakan pendekatan paling baik karena pengembang dapat membuat pemodelan sistem dari sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun. 39 3.4.1 Tahapan - tahapan Prototyping Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 : Tahapan Metode Pengembangan Sistem Prototyping 1. Identifikasi Kebutuhan Tahap ini merupakan tahap mengidentifikasi segala kebutuhan yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak kemudian dianalisa dan didefinisikan. Kebutuhan yang perlu dijabarkan pada tahap ini misalnya kebutuhan akan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menjalankan sistem yang dibuat, menyusun alur kerja sistem yang nantinya akan berjalan, dan menentukan konten apa saja yang harus dimiliki oleh sistem. Identifikasi kebutuhan sistem ini merupakan sebuah pengembangan sistem. tahap awal dari sebuah perancangan 40 Dalam pengembangan sistem monitoring ini identifikasi kebutuhan sistem ini meliputi, 1. Analisa Sistem untuk mengetahui kebutuhan – kebutuhan yang berhubungan dengan sistem maupun kebutuhan user. Kebutuhan – kebutuhan itu meliputi: a. Kebutuhan sistem, yaitu kebutuhan yang harus dikumpulkan untuk pengembangan sistem, kebutuhan ini b. Kebutuhan user, yaitu kebutuhan yang diinginkan oleh user mengenai sistem yang akan dikembangkan. c. Merancang kebutuhan pengembangan sistem, yaitu kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mendukung dalam pengembangan sistem. 2. Identifikasi Desain Sistem Identifikasi sistem merupakan sebuah gambaran secara teknis bagaimana sistem nantinya berjalan. Gambaran ini dituangkan kedalam perancangan model yaitu UML (Unified Modelling Language). 2. Mengembangkan Prototyping Mengembangkan prototyping dilakukan dengan cara membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pengguna nantinya (dengan membuat desain tampilan antarmuka pengguna). Dalam proses ini pengembang dituntut untuk dapat menyajikan sistem yang dikembangkan dengan cepat dengan menggunakan metode ini. Sehingga user dapat melihat dengan cepat dan dapat melakukan revisi secara berkala antara pengembang dengan user. Dalam pengembangan sistem ini pengembang melakukan desain user interface yang nantinya diajukan kepada user. 41 3. Mengadakan Perangkat Lunak Desain tampilan antarmuka pengguna yang telah dibuat selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan prototype menjadi perangkat lunak. Perangkat lunak ini nantinya akan langsung dideploy ke user sesuai dengan pengembangan prototyping yang telah dilakukan sebelumnya. Prototyping yang telah disetujui oleh user akan dikembangkan menjadi perangkat lunak yang sudah jadi. 4. Menguji Perangkat Lunak Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, maka dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak dengan menggunakan Black Box Testing untuk menentukan bahwa perangkat lunak telah dapat berjalan dengan sempurna. Jika sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan maka langkah 5 dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 3 dan 4. 5. Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang telah diuji siap untuk digunakan. Perangkat tersebut masih dapat dikembangkan dengan metode lain, oleh karena itu mengapa metode prototyping dinamakan sebagai metode yang memperluas SDLC (Software Development Life Cycle) dengan demikian perangkat lunak akan semakin sempurna. Hasil dari implementasi ini merupakan sebuah life cycle jangka pendek karena dalam pengembangannya prototyping merupakan metode yang tidak mempertimbangkan keadaan perangkat pada masa depan. Dan untuk menyempurnakannya diperlukan pengembangan secara berkala untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pada kondisi dan situasi yang berlaku pada saat ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sistem merupakan suatu struktur yang kompleks, dan tiap komponen sistem harus tersusun sesuai dengan tujuan dbuatnya sebuah sistem. Oleh karena itu memerlukan sebuah analisis yaitu kematangan dalam perencanaan pembuatan dari sebuah sistem. Dalam perencanaan sebuah pembuatan sistem akan mengalami sebuah fase berulang dimana fase ini digunakan sebagai fase perbaikan dan penyempurnaan. Menurut Mc Leod analisa sistem dapat didefinisikan sebagai ―suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada”. Analisa kebutuhan sistem menentukan bagaimana aktor, data, proses, dan aplikasi dapat saling terhubung melalui spesifikasi yang harus ditentukan terlebih dahulu. Dengan analisa, suatu sistem diharapkan dapat diuraikan secara utuh menjadi komponen-komponen dasar dengan tujuan identifikasi, evaluasi permasalahan, dan pemenuhan kebutuhan yang diharapkan. Pada tahapan analisis kebutuhan akan dilakukan identifikasi dan analisis semua kebutuhan sistem. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan data dan kebutuhan perangkat lunak. 4.1.1 Analisa Kebutuhan Sistem A. Deskripsi Sistem Sistem monitoring yang akan dibuat adalah sebuah sistem monitoring untuk memonitor sebuah server berbasis linux. Sistem operasi linux adalah sistem operasi kernel terbuka dan gratis. Kelebihan sistem operasi ini adalah kernel nya dapat dirubah dan didistribusikan kepada orang lain tanpa melanggar lisensi. Sistem ini menggunakan sebuah protocol SNMP untuk mendapatkan informasi keadaan sistem. Protocol SNMP merupakan sebuah service yang berjalan dengan standar port yaitu 42 161. 43 Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Codeigniter. Framework Codeigniter dipilih karena dapat melakukan pembangunan sistem dengan rapid atau lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan native PHP. Sistem yang akan dibangun diberi nama ―Implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web Dengan Memanfaatkan SNMP (Simple Network Management Protocol) Dengan Metode Prototyping‖; B. Identifikasi Data Data adalah bahan mentah dari informasi yang terdiri dari angka, huruf, dan simbol – simbol lainnya yang diolah menjadi informasi. Data yang dibutuhkan adalah : - Data dokumentasi SNMP. - Data dokumentasi tentang SNMP – PHP. - Data dokumentasi tentang Framework CodeIgniter. - Data dokumentasi tentang Ubuntu Server 12.04 C. Identifikasi Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan adalah : - Dari Sistem monitoring yang di generate oleh fungsi SNMP yang kemudian diproses oleh sistem. - Informasi yang diterima oleh sistem kemudian diolah untuk disajikan kepada user (superadmin,admin,manajer). 4.1.2 Analisa Kebutuhan User Data yang akan digunakan dalam pembuatan website ini diperoleh dari berbagai sumber yang penulis olah menjadi sebuah data 44 yang berbentuk teks, gambar, video maupun suara dan juga data yang didapat dari buku – buku referensi yang relevan dengan hal – hal yang berkaitan dengan SNMP, Server dan PHP, antara lain : a. Data – data fungsi – fungsi SNMP yang diperoleh dari official website PHP www.php.net. b. Data-data user guide teknik pemrograman framework codeigniter yang diperoleh dari official website www.codeigniter.com/user_guide. c. Data tentang Linux khususnya Ubuntu Server yang berbasis Linux Debian. 4.1.3 Perancangan Kebutuhan Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan yang ditemui di dalam pengembangan sistem. Perancangan sistem termasuk juga bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem – subsistem, alokasi subsistem – subsistem ke komponen - komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur. A. Kebutuhan Perangkat Keras Terpenuhinya kebutuhan perangkat keras dari sebuah aplikasi yang akan dijalankan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran penggunaan aplikasi itu sendiri. Adapun spesifikasi komputer yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perangkat keras agar aplikasi dapat dipasang ke dalam sistem sebagai berikut : 1. Personal Komputer Personal komputer minimal yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini adalah komputer middle-end dengan prosesor dengan speed minimal 1.7 Ghz, 1GB DDR2 RAM, 80GB Hard Disk Storage. 45 B. Kebutuhan Perangkat Lunak Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem diantaranya adalah : 1. Sistem operasi setingkat dengan Windows XP atau versi yang lebih tinggi. 2. Software notepad++ untuk mengedit php dan MySQL. 3. Adobe Photoshop CS3 atau versi yang lebih tinggi. 4. Enterprise Architect versi 7.1 untuk pemodelan sistem. 5. Framework Code igniter untuk membuat website. 4.2 Identifikasi Desain Sistem Monitoring Server Identifikasi desain sistem digunakan untuk memberi gambaran bagaimana nantinya sistem berjalan dan menspesifikasikan siapa saja yang terlibat dan apa peranannya di dalam sistem. Berikut desain sistem monitoring : 4.2.1 Identifikasi Pelaku Bisnis Terlebih dahulu dilakukan identifikasi orang atau perangkat yang akan menggunakan sistem yang kemudian disebut sebagai aktor. Aktor merepresentasikan peran – peran dari orang atau perangkat saat sistem beroperasi. Aktor yang akan terlibat dalam sistem ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 : Identifikasi Pelaku Bisnis Istilah 1. Super Admin Deskripsi Individu yang bertanggungjawab penuh terhadap pengaturan, pemantauan, dan pemeliharaan sistem. 2. Admin Individu yang menggunakan Sistem dengan akses Admin. 3. Manajer Individu yang menggunakan Sistem dengan akses Manajer. 46 4.2.2 Model Proses Bisnis Sistem Monitoring Model proses bisnis digunakan untuk menggambarkan secara umum kegiatan dari sistem. Adapun pemodelan proses bisnis dari sistem ini sebagai berikut : 1. Proses Bisnis Super Admin Diagram proses bisnis admin di atas menjelaskan peran admin di dalam sistem. Diawali dengan mendata kebutuhan yang akan diolah menjadi informasi kemudian merancang aplikasi. Setelah aplikasi dirancang, admin kemudian mengemas semua konten dan aplikasi untuk selanjutnya menghasilkan program penuh. Program penuh telah jadi, sehingga aplikasi dapat digunakan. Dari penjabaran penjelasan diagram proses bisnis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Super admin memiliki peran penting untuk mengelola sistem agar dapat selalu berjalan dengan baik. Gambar 4.1: Proses Bisnis Super Admin 2. Proses Bisnis Admin Diagram proses bisnis Admin tidak berbeda jauh dengan Super Admin yang membedakan adalah Super Admin dapat mengelola data user sistem, baik menambahkan ataupun user grant sebagai super admin. 47 Gambar 4.2: Proses Bisnis Admin 3. Proses Bisnis Manajer Diagram proses bisnis manajer ini menjelaskan bahwa batasan manajer adalah dengan dalam menggunakan sistem. Manajer hanya dilengkapi dengan data – data yang sudah ada sebagai pelaporan. Dan data tersebut dikelola oleh Super Admin ataupun Admin. Gambar 4.3: Proses Bisnis Manajer 48 4.2.3 Diagram Model Use Case Sistem Monitoring Diagram use case di sini dijabarkan secara grafis yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna. Diagram ini menggambarkan apa saja yang dapat dilakukan sistem dan bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan sistem yang dibuat. 1. Diagram Use Case Super Admin Diagram use case Super Admin menjelaskan bahwa interaksi Super Admin mencakup semua akses menu yang ada dalam sistem. Super admin juga bertindak sebagai pengelola user manajemen dalam sistem. Gambar 4.4: Use Case Super Admin 49 2. Diagram Use Case Admin Diagram use case admin menjelaskan bahwa admin berinteraksi dengan sistem yang berhubungan dengan monitoring dan tidak mempunyai hak dalam mengakses menu administrator untuk mengelola user. Gambar 4.5: Use Case Admin 50 3. Diagram Use Case Manajer Diagram use case manajer menjelaskan bahwa admin berinteraksi dengan sistem yang berhubungan dengan laporan monitoring dan tidak mempunyai hak dalam mengakses menu administrator untuk mengelola user. Gambar 4.6: Use Case Manajer 51 Author (s) : Nova Dwi Kurniawan Date : September 2012 Version : 1.0 Tabel 4.2: Use Case Naratif login Administrator USE CASE NAME : Login Administrator USE CASE ID : Super Admin,Admin, Manajer PRIORITY : Tinggi DESCRIPTION : Use Case ini menjelaskan bagaimana admin dapat login administrator sistem monitoring. user melakukan pengaksesan login user sistem monitoring PRE-CONDITION : TYPICAL COURSE OF EVENTS : CONCLUSION : USE CASE TYPE Analisa Sistem : Actor Action System Response Step 1 : Admin mengakses site Step 2 : Muncul halaman login sistem monitoring admin Step 3 : Admin memasukan Step 4 : Sistem menampilkan halaman menu administrator user name dan password jikapengaksesan login benar, halaman jika salahmenu Use case ini menampilkan aktivitas sistem menampilakan pesan login administrator kesalahan login Author (s) : Nova Dwi Kurniawan Date :September 2012 Version : 1.0 Tabel 4.3: Use Case Naratif Data Master USE CASE NAME : Data Master USE CASE ID : Super Admin,Admin PRIORITY : Tinggi DESCRIPTION : Use Case ini menjelaskan bagaimana admin dapat mengakses manajemen data sistem monitoring Admin melakukan pengaksesan manajemen data sistem monitoring PRE-CONDITION : TYPICAL COURSE OF EVENTS : CONCLUSION : USE CASE TYPE Analisa Sistem : Actor Action System Response Step 1 : Super Admin,admin Step 2 : Sistem menampilkan mengakses menu data master. halaman menu data master Step 3 : Admin mengelola data Step 4 : Sistem memproses data berdasarkan menu data. Use case ini menampilkan aktivitas pengaksesan menu data master 52 Author (s) : Nova Dwi Kurniawan Date : September 2012 Version : 1.0 Tabel 4.4: Use Case Naratif Akses Menu Administrator USE CASE NAME : Akses menu administrator USE CASE ID : Super Admin PRIORITY : Tinggi DESCRIPTION : PRE-CONDITION : Analisa Sistem : data Use Case ini menjelaskan bagaimana Super Admin mengelola user administrator. Admin melakukan pengaksesan menu administrator. TYPICAL COURSE OF EVENTS : CONCLUSION : USE CASE TYPE Actor Action System Response Step 1 : Super Admin Step 2 : Sistem menampilkan mengakses menu administrator. halaman data user administrator Step 3 : Super Admin mengelola Step 4 : Sistem memproses data user administrator. Use case ini menampilkan aktivitas mengelola user administrator Author (s) : Nova Dwi Kurniawan Date : September 2012 Version : 1.0 Tabel 4.5: Use Case Setting USE CASE NAME : Setting USE CASE ID : Super Admin,Admin,Manajer PRIORITY : Tinggi DESCRIPTION : PRE-CONDITION : TYPICAL COURSE OF EVENTS : CONCLUSION : USE CASE TYPE Sistem : Use Case ini menjelaskan bagaimana SuperAnalisa Admin,Admin dan Manajer mengelola setting Sistem Monitoring. Admin melakukan pengaksesan menu setting sistem monitoring. Actor Action System Response Step 1 : user Admin mengakses Step 2 : Sistem menampilkan menu setting. halaman setting Step 3 : Admin mengelola isi Step 4 : Sistem memproses data data setting Use case ini menampilkan aktivitas pengaksesan menu setting 53 Author (s) : Nova Dwi Kurniawan Date :September 2012 Version : 1.0 Tabel 4.6: Use Case Naratif Akses Monitoring USE CASE NAME : Akses Menu Monitoring USE CASE ID : Super Admin, Admin, Manajer PRIORITY : Tinggi DESCRIPTION : PRE-CONDITION : TYPICAL COURSE OF EVENTS : CONCLUSION : USE CASE TYPE Analisa : Use Case ini menjelaskan bagaimana user admin dapatSistem mengakses menu monitoring Admin melakukan pengaksesan menu monitoring Actor Action System Response Step 1 : User Admin mengakses Step 2 : Sistem menampilkan menu monitoring. halaman menu monitoring. Step 3 : User Admin mengelola Step 4 : Sistem memproses data data monitoring. monitoring. Use case ini menampilkan aktivitas pengaksesan menu monitoring. 54 4.2.4 Diagram Aktivitas Sistem Monitoring Pemodelan dengan diagram akitvitas berfungsi untuk memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu system. Dengan diagram ini dapat dilihat aliran kendali antarobjek. Berikut diagram aktivitas dari Sistem Monitoring Server : 1. Diagram Aktivitas Menu Home Halaman home merupakan halaman utama sistem monitoring server. Halaman ini menyajikan informasi mengenai informasi host yang sedang terkoneksi dengan sistem monitoring. Informasi yang disajikan adalah informasi secara teknis yaitu hardware dan software. Gambar 4.7 : Diagram Aktivitas Menu Home 55 2. Diagram Aktivitas Administrator Aktivitas ini adalah aktivitas yang hanya dapat dilakukan oleh Super Admin sebagai pengelola penuh sistem monitoring. Super admin dapat melakukan penambahan user admin ataupun manajer maupun grant akses admin ke Super Admin. Gambar 4.8 : Diagram aktivitas Akses Menu Administrator 56 3. Diagram Aktivitas Setting Semua user admin dapat mengakses menu setting. Menu ini berisi tentang profil user admin dan beberapa setting lain yang berkaitan dengan sistem monitoring. Gambar 4.9 : Diagram Aktivitas Setting 57 4. Diagram Aktivitas Data Master Untuk mengakses menu Data Master, harus memiliki user admin Super Admin dan Admin. Untuk user admin Manajer tidak dapat mengakses menu ini. Gambar 4.10 : Diagram Aktivitas Data Master 58 5. Diagram Aktivitas Monitoring Aktifitas ini merupakan aktivitas utama dari sistem. Proses yang ada dalam menu ini adalah proses setting graph, sensor dan setting host. Gambar 4.11 : Diagram Aktivitas Monitoring 59 4.3 Struktur Database 4.3.1 4.3.2 4.3.3 Tabel 4.7: Struktur Tabel monitor_hosts Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 community varchar 255 report int 3 id_tipe int 10 port int 10 last_ping datetime last_monitored datetime modified_date timestamp current_timestamp Tabel 4.8: Struktur Tabel monitor_tipe Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 nama varchar 255 modified_date timestamp current_timestamp Tabel 4.9: Struktur Tabel monitor_hak_akses Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 nama varchar 255 modified_date timestamp current_timestamp 60 4.3.4 4.3.5 Tabel 4.10: Struktur Tabel monitor_sensor Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 funcOID varchar 255 nilai_min int 3 nilai_max int 10 report int 10 modified_date timestamp current_timestamp Tabel 4.11: Struktur Tabel monitor_user Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 username varchar 255 password int 3 nama int 10 alamat int 10 email varchar 255 last_login datetime phone varchar 20 hak_akses int 3 status int 3 modified_date timestamp current_timestamp 61 4.3.6 4.3.7 4.3.8 Tabel 4.12: Struktur Tabel monitor_config Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 report varchar 255 logo varchar 255 modified_date timestamp current_timestamp Tabel 4.13: Struktur Tabel monitor_general_oid Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 oid varchar 255 deskripsi text modified_date timestamp current_timestamp Tabel 4.14: Struktur Tabel monitor_history Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 id_report int 10 status int 3 modified_date timestamp current_timestamp 62 4.3.9 Tabel 4.15: Struktur Tabel monitor_reporting Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 judul varchar 255 deskripsi text modified_date timestamp current_timestamp 4.3.10 Tabel 4.16: Struktur Tabel monitor_graph Kolom Tipe Lebar/Nilai id int 10 id_host Int 10 oid text modified_date timestamp current_timestamp 4.3.11 Tabel 4.17: Struktur Tabel daemon Kolom Tipe Start text Info text Lebar/Nilai 4.3.12 Tabel 4.18: Struktur Tabel gammu Kolom Tipe Lebar/Nilai Version int 11 63 4.3.13 Tabel 4.19: Struktur Tabel inbox Kolom Tipe UpdatedInDB timestamp Lebar/Nilai ReceivingDateTime timestamp Text text SenderNumber varchar Coding enum UDH text SmsCNumber varchar 20 Class int 11 TextDecoded text ID int RecipientID text Processed enum 20 10 64 4.3.14 Tabel 4.20: Struktur Tabel outbox Kolom Tipe UpdatedInDB timestamp InsertIntoDB timestamp SendingDateTime timestamp Text text DestinationNumber varchar Lebar/Nilai 20 Coding enum UDH text Multipart varchar 20 Class int 11 TextDecoded text SenderID int 255 RelativeValidaity int 11 DeliveryReport enum creatorID text SendingTimeOut timestamp 4.3.15 Tabel 4.21: Struktur Tabel outbox_multipart Kolom Tipe text timestamp Coding enum UDH text Class int TextDecoded text ID int SequencePosition timestamp Lebar/Nilai 11 10 65 4.3.16 Tabel 4.22: Struktur Tabel pbk Kolom Tipe Lebar/Nilai ID int 10 GroupID int 10 Name text Number text 4.3.17 Tabel 4.23: Struktur Tabel pbk_group Kolom Tipe Lebar/Nilai ID int 11 Name text 4.3.18 Tabel 4.24: Struktur Tabel phones Kolom Tipe Lebar/Nilai ID int 11 UpdateInDB timestamp InsertIntoDB timestamp TimeOut timestamp Send enum Receive enum IMEI varchar Client text Battery int 11 Signal int 11 Sent int 11 Received int 11 35 66 4.4 Pengembangan User Interface Sistem Monitoring Prototype merupakan contoh yang digunakan sebagai acuan untuk pengembangan pembuatan perangkat lunak lebih lanjut. Pada tahap ini, dibuat desain tampilan antarmuka pengguna. Desain antar muka disini dibuat agar dalam perancangannya nanti sudah mempunyai gambaran yang jelas, sehingga tinggal membuat sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Gambar 4.12 : Design User Interface Gambar diatas adalah rancangan grid sistem monitoring yang mempunyai beberapa blok isi. Halaman tersebut berlaku untuk semua halaman. 67 4.5 Implementasi Program Sistem Monitoring Tahapan pengembangan sistem selanjutnya setelah prototipe dikembangkan adalah dengan mengimplementasikan prototipe menjadi perangkat lunak. Berikut tampilan perangkat lunak sebagai hasil dari implementasi Sistem Monitor Server Berbasis Web : 4.5.1 Login Screen Halaman ini merupakan halaman awal sistem monitoring. Hanya user yang mempunyai hak akses yang dapat menggunakan sistem ini. Gambar 4.13: Halaman Login 68 4.5.2 Home Screen Halaman ini berisi tentang informasi webserver. Informasi web server ini merupakan informasi server dimana aplikasi ini berada dan bukan merupakan server remote. Gambar 4.14: Halaman Home Screen 69 4.5.3 Menu Monitoring Halaman ini berisi daftar host yang dikelola oleh administrator yang bersangkutan. Dalam halaman ini berisi tentang detail awal mengenai server yang akan dimonitor. Gambar 4.15: Halaman Monitoring 70 4.5.4 Halaman Host Detail Halaman ini merupakan hasil dari klik link hostname pada halaman sebelumnya yaitu halaman monitoring. Dalam halaman ini berisi informasi tentang server remote yang dikelola oleh administrator. Untuk keperluan notifikasi tersedia juga sensor yang telah didefinisikan oleh administrator untuk menjaga kestabilan server. Gambar 4.16: Halaman Host Detail 71 4.5.5 Halaman Add Host Halaman ini merupakan form inputan host yang akan dikelola oleh administrator. Administrator harus memasukkan detail server yang akan dimonitor dengan benar. Administrator juga disediakan inputan port SNMP untuk memudahkan dalam kostumasi apabila server memiliki sistem keamanan pada port – port tertentu. Gambar 4.17: Halaman Add Host 72 4.6 Pengujian Sistem Blackbox Tabel 4.25 : Tabel Login Sistem Pengujian ke-1 Melakukan login untuk mendapatkan akses masuk sistem Kondisi Awal Proses Sistem menampilkan form login sistem User memasukkan data login yang didapat dari Super Admin Keluaran Jika login berhasil administrator akan diarahkan kehalaman home sesuai dengan akses yang diberikan. Hasil Pengujian Sesuai 73 Tabel 4.26 : Tabel Manajemen Host Pengujian ke-2 Melakukan Manajemen Host Kondisi Awal Proses Sistem menampilkan form Add host User memasukkan data host remote server yang akan dimonitoring Keluaran Jika berhasil melakukan panambahan host maka data akan bertambah pada data table. Hasil Pengujian Sesuai BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang pembuatan Sistem monitoring berbasis web dengan pemanfaatan SNMP dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengembangan dapat ditemukan beberapa hambatan dan rekomendasi dalam pengembangan sistem diantaranya adalah: a. Pengembang harus mengetahui seluk beluk server dan service SNMP serta mengetahui cara menggunakan service SNMP dalam server, karena sebagai acuan dalam pengembangan sistem. b. Pengembang harus mengetahui mengenai model TCP/IP dan port standar karena dalam pembuatan sistem ini memang sangat dekat sekali dengan jaringan komputer maka hal ini menjadi sangat penting bagi pengembang. c. Pengembang harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lain. d. Hambatan paling utama adalah bagimana cara mengatur server dan bahasa pemrograman agar bias saling berkomunikasi, karena server memiliki berbagai macam aturan yang kadang menghambat dalam komunikasi dengan perangkat luar. 2. Tercipta sebuah Sistem monitoring yang dapat digunakan oleh Administrator sebagai tool untuk memonitor server. Dan tool ini juga dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi pembaca yang akan mendalami tentang tool 74 jaringan komputer. 75 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Sistem monitoring ini masih bersifat Beta yang artinya masih dapat untuk dikembangkan menjadi yang lebih baik lagi. Sebagai penunjang dalam pengembangan sistem ini, penulis telah menyertakan rancangan dan dokumentasi mengenai sistem tersebut yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 2. Sistem ini dapat diakses melalui local maupun remote jadi dimungkinkan akan terjadinya deface oleh para peretas maka akan sangat penting untuk menambah sistem keamanan dalam database yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA [1] Indarto Wawan, Zukhri Zainudin, Wijaya Sofyan, Simple Network Management Protocol Untuk Pemantauan Jaringan Dengan Pelaporan Sms: Universitas Islam Indonesia, 2005. [2] febriani.staff.gunadarma.ac.id/.../Pengertian Sistem &Analisis Sistem, diakses tanggal 7 September 2011. [3] http://ewawan.com/pengertian-informasi-definisi-informasi.html, diakses tanggal 11 September 2011. [4] Purbo WO,TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi.Jakarta: PT. Media Elek Media Komputindo, 1998. [5] ICMP. http://klik-kanan.com. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. [6] Sundarmawan. Interaksi Manusia & Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007. [7] Nugroho, Bunafit. Database Relasional dengan MySQL, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002. [8] http://codeigniter.com/user_guide diakses tanggal 10 Desember 2011 [9] Kadir, Abdul. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008. [10] Dharwiyanti, Sri. Pengantar Unified Modeling Language, http://www.ilmukomputer.com, 2003. [11] Pressman, Roger S. Software Engineering: A Practitioners Approach 5th Edition. NewYork: McGraw-Hill, 2001. 76