KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI RT. 01

advertisement
KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI RT. 01
KELURAHAN BUDAYA PAMPANG KECAMATAN SAMARINDA
UTARA KOTA SAMARINDA
Oleh :
SITTI HADIJAH
NIM. 130 500 170
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI RT. 01
KELURAHAN BUDAYA PAMPANG KECAMATAN SAMARINDA
UTARA KOTA SAMARINDA
Oleh :
SITTI HADIJAH
NIM. 130 500 170
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI RT. 01
KELURAHAN BUDAYA PAMPANG KECAMATAN SAMARINDA
UTARA KOTA SAMARINDA
Oleh :
SITTI HADIJAH
NIM. 130 500 170
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah
:
Kondisi Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di RT.01
Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda
Utara Kota Samarinda
Nama
:
Sitti Hadijah
NIM
:
130 500 170
Program Studi
:
Manajemen Lingkungan
Jurusan
:
Manajemen Pertanian
Pembimbing,
Penguji I,
Penguji II,
Fachruddin Azwari S.T, M.Si.
NIP.19750521 200812 1 001
Kemala Hadidjah, S.T.,MSi
NIP.19830718 201012 2 004
Ir. Dadang suprapto, MP
NIP.19620101 198803 1003
Menyetujui,
Ketua Program Studi Manajemen
Lingkungan,
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Manajemen
Pertanian,
Ir. Dadang Suprapto, MP
NIP.19620101 198803 1003
Ir. M. Masrudy, MP.
NIP.19600805 198803 1 003
Lulus ujian pada tanggal: ........................
i
ABSTRAK
SITTI HADIJAH. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di RT. 01 Kelurahan
Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda (di bawah
bimbingan FACHRUDDIN AZWARI).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran mengenai pengetahuan tentang
kondisi sosial dan kondisi ekonomi petani penggarap dan petani pemilik dalam
mensejahterahkan kehidupan masyarakat RT.01 Kelurahan Budaya Pampang
Kecamatan Samarinda Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi pola hubungan
sosial pada petani padi sawah. Diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kondisi sosial ekonomi petani sawah di RT. 01 Kelurahan Budaya
Pampang Kecamatan Samarinda Utara. Sejauh mana pengaruh hubungan sosial
yang terjadi antara petani sawah terhadap sosial ekonomi mereka.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan dasar penelitian menggunakan sumber data primer yaitu melalui
wawancara, observasi
Metode Penelitian yang saya gunakan ialah dengan metode kualitatif,
adapun lokasi penelitian di RT.01 Kelurahan Budaya pampang Kecamatan
Samarinda Utara. Penunjukan didasarkan karena pada Kelurahan ini banyak
petani sawah kecil yang cenderung masih mengalami kemiskinan. Dalam
penelitian ini, desain yang digunakan adalah desain studi kasus tentang Pola
hubungan sosial Pada Masyarakat di Kelurahan Budaya pampang, dan tipe
penelitian yang digunakan yaitu secara deskriktif.
Para petani di RT 01 Kelurahan Budaya Pampang mempunyai hubungan
sosial yang baik dan harmonis antara petani pemilik dan petani penggarap di
mana antara petani pemilik dan petani penggarap masing-masing mengerti posisi
antara satu sama lain, yang tidak banyak menuntut hasil padi yang sangat tinggi
bila panen. Kesejahteraan hidup merupakan suatu hal yang menjadi tujuan dari
masyarakat RT 01 Kelurahan Budaya Pampang dari 10 terbilang baik secara
individual maupun secara kolektif.
Kata Kunci: Kondisi Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah
ii
RIWAYAT HIDUP
Sitti Hadijah, lahir pada tanggal 02 Juni 1995 di Desa
Pampang Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur,
merupakan putri pertama dari pasangan suami istri Bapak
Ambo Tuwo dan Ibu Nur Hasanah.
Memulai pendidikan Sekolah Dasar Negeri di SDN 028
desa Pampang pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007,
kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama Negeri di SMPN 30 samarinda pada tahun 2007 dan lulus pada tahun
2010. Melanjutkan pendidikan kembali Sekolah Menengah Atas di SMAN 12
Samarinda pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2013.
Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2013 di Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian pada Program Studi Manajemen
Lingkungan. Selama menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Manajemen
Pertanian Penulis telah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) selama
kurang lebih dua bulan terhitung dari bulan Maret sampai April 2016 di Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.
Penulisan karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh ge lar
dengan sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penulis menyusun Karya Ilmiah yang
berjudul.
Kondisi Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di RT. 01 Kelurahan Budaya
Pampang Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Semoga Karya lmiah ini
dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan tambahan bagi para
pembaca.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena hanya Dialah dzat yang pantas dipuji,
Rabb semesta alam, Dialah maha pencipta, maha melihat dan maha pemberi
rezeki. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada pimpinan Nabi
dan Rasul, Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat
bagi semesta alam. Atas ijin-Nya pula karya ilmiah ini dapat diselesaikan oleh
Penulis dengan judul Kondisi Ekonomi Petani Padi Sawah di RT. 01 Kelurahan
Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Karya ilmiah ini
disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis selama
kurang lebih dua bulan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda.
Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Fachruddin Azwari, S.T., M.S.i. selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan Penulis.
2.
Ibu Kemala Hadidjah, S.T.,M.S.i selaku Dosen penguji satu.
3.
Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Dosen penguji dua sekaligus Ketua
Program Studi Manajemen Lingkungan.
4.
Seluruh dosen dan staf pengajar di Program Studi Manajemen Lingkungan
Jurusan Manajemen Pertanian.
5.
Bapak Budi Harsono, S,Hut. selaku Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)
pada Laboratorium Kualitas Udara dan Cuaca Politeknik Pertanian Negeri.
6.
Bapak Ir. M. Masrudy, MP selaku Ketua Jurusan
Manajemen Pertanian.
7.
Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negri
Samarinda
8.
Rekan rekan mahasiswa / mahasiswi, Manajemen Lingkung Angkatan 2013
iv
yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta inspirasi bagi
Penulis hingga Karya Ilmiah ini selesai.
9.
Bapak dan Ibunda tercinta serta Adik tercinta dan semua keluarga besar yang
telah banyak memberikan motivasi dan senantiasa mendoakan penulis
selama ini.
10. Bapak dan Ibu warga setempat yang telah bersedia dimintai keterangan
dalam pengambilan data.
Sebaik apapun Penulis menyusun karya ilmiah ini, Penulis menyadari bahwa
karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu Penulis
mengharapkan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi lebih
baiknya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca sehingga dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.
Sitti Hadijah
Kampus Gunung Panjang, September 2016.
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
i
ABSTRAK .................................................................................................
ii
RIWAWAT HIDUP ......................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
ix
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................
1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
5
A.
Pengertian Petani ......................................................................
5
B.
Hubungan Sosial dan Interaksi Sosial .......................................
6
C.
Kondisi Ekonomi .......................................................................
7
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................
8
A.
Lokasi Dan Waktu penelitian ......................................................
8
B.
Alat Dan Bahan Penelitian .........................................................
8
C.
Jenis dan Sumber Data..............................................................
9
D.
Prosedur Penelitian ....................................................................
9
E.
Pengolahan Data .......................................................................
10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................
12
A.
Hasil ..........................................................................................
12
B.
Pembahasan .............................................................................
20
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
24
A.
Kesimpulan ................................................................................
24
B.
Saran .........................................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1.
Masyarakat (responden) Berdasarkan Suku di Masyarakat RT. 01
Budaya Pampang ............................................................................. 13
2.
Masyarakat (responden) Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RT. 01
Budaya Pampang .............................................................................. 14
3.
Masyarakat (responden) Berdasarkan Mata Pencarian Utama di
RT. 01 Budaya Pampang ................................................................... 14
4.
Masyarakat (responden) Tingkat pendapatan perbulan di RT. 01
Budaya Pampan ................................................................................ 15
5.
Masyarakat (responden) Berdasarkan Status Rumah yang dimiliki
di RT. 01 Budaya Pampang................................................................ 15
6.
Identitas responden Masyarakat RT. 01 Desa Pampang Kelurahan
Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara...................................
15
Rekapitulasi Hasil Penelitian pada Masayarakat RT. 01 Kelurahan
Budaya pampang Kecamatan Samarinda Utara ................................
17
7.
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
Tubuh Utama
Halaman
Skema Prosedur Penelitian................................................................. 11
Lampiran
2.
Wawancara dengan Ketua RT. 01....................................................... 33
3.
Wawancara dengan Petani ................................................................. 33
4.
Pembagian kuisioner .......................................................................... 34
5.
Badan Jalan yang ada didesa Pampang ............................................. 34
6.
Jalan Menuju Lokasi Kebun ................................................................ 35
7.
Lahan yang ditanami Padi ................................................................... 35
8.
Panenan Padi oleh Petani ................................................................... 36
9.
Hasil Panenan Padi ............................................................................ 36
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Lampiran
Halaman
1.
Lembar Isian Kuisioner ....................................................................... 27
2.
Surat Keterangan Ijin Penelitian .......................................................... 32
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan yang bermaca-macam seperti, makanan, pakaian, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan yang dipengaruhi oleh kebudayaan,
lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu
masyarakat semakin tinggi pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Akibat
dari tuntutan hidup yang harus dipenuhi manusian harus berjuang demi mencari
nafkah bagi keluarganya mengingat hal tersebut adalah merupakan suatu hal
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tunt utan hidup tersebut
tidak lain adalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Banyaknya kebutuhan suatu masyarakat di dalam rumah tangganya yang
dapat dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan hidup di dalam kehidupan
bermasyarakat. Kesejahteraan sosial dapat dimaknai terpenuhi nya kebutuhan
seseorang, kelompok, atau masyarakat dalam hal material, spiritual maupun
sosial. Dalam kehidupan lapangan pekerjaan diperlukan untuk memperoleh
pendapatan. Di sinilah masyarakat itu terbentuk dalam berbagai kelompok
berdasarkan jenis pekerjaannya dari berbagai kelompok masyarakat pekerjaan
dengan kata lain berdasarkan status dan perannya yaitu kelompok petani
penggarap sawah. (Huda, 2009).
Usaha meningkatkan pendapatan melalui peningkatan produksi berkeluarga
petani adalah merupakan usaha pokok dalam pembangunan petanian.
Pembangunan pertanian harus pula ditunjang oleh pembangunan di bidang
lainnya, sebab tanpa dukungan dan saling ketergantungan antara satu sektor
dengan sektor lainnya, pembangunan pertanian tidak akan berarti sama sekali.
Dalam
peningkatan
pendapatan
pembangunan
pertanian
khususnya
2
kesejahteraan kehidupan petani banyak tantangan yang harus diatasi. Salah satu
dari tantangan tersebut bersumber dari aspek sosial budaya yang berkembang
dari lingkungan mereka yaitu sadar akan perlunya pembangunan hari esok yang
lebih baik dari hari ini dan pengembangan sikap yang diperlukan untuk
mengubah nasibnya.
Petani
penggarap
sawah
adalah
kelompok
masyarakat
tani
yang
pekerjaannya menggarap sawah yang sangat berperan dalam jasa pengelolaan
sawah yang dimiliki oleh petani pemilik, mulai dari pengelolaan tanah sampai
dengan pemetikan hasil. Dalam hal ini petani penggarap dituntut untuk
mempunyai pengetahuan yang luas dalam hal tentang pertanian, khususnya
pengetahuan dalam pengelolaan sawah. Dengan demikian, keterampilan dalam
hal menggarap sawah merupakan suatu hal yang penting bagi petani penggarap
sawah.
Hubungan yang dilakukan antara petani penggarap dengan petani pemilik
pada garis besar hubungan tersebut mencakup hubungan kerja. Hubungan
sosial yang saling menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pemilik lahan yang
memiliki lahan tanah yang kemudian digarap oleh petani penggarap untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
keluarganya.
Dalam
mekanisme
pertanian
khususnya persawahan, sesuai dengan distibusi kerja yang tak dapat terlepas
dari pelaksanaan panca usaha tani, maka masyarakat tani tersusun dalam suatu
struktur sosial yang merupakan suatu sistem yang terbentuk sedemikian rupa
sehingga mewujudkan suatu badan usaha tani yang di dalamnya merupakan
solidaritas organis. Masyarakat primitif memiliki keadaan kolektif
yang lebih
kuat yaitu pemahaman norma dan kepercayaan bersama. Peningkatan
pembagian kerja menyebabkan menyusutnya kesadaran kolektif. Kesadaran
3
kolektif kurang signifikan dalam masyarakat yang ditopang oleh solidaritas
organis. Solidaritas organis muncul karena pembagian kerja bertambah banyak,
pertambahan pembagian kerja menimbulkan tingkat ketergantungan sehingga
hal itu akan sejalan dengan bertambahnya spesialisasi di bidang pekerjaan yang
menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan individu. Dengan adanya
perbedaan yang ada di dalamnya menyebabkan adanya ketergantungan antara
satu dengan yang lainnya. Dalam pembagian kerja ini
petani
sawah
terbagi
dalam tiga kelas yaitu petani pemilik (high class), petani penggarap (middle
class), dan buruh tani.
Peranan dan fungsi yang dilakukan oleh petani penggarap dapat dilihat dari
sikap dan tingkah laku mereka dalam hubungan sosial di antara mereka.
Tentunya dalam melakukan hubungan ini terjadi proses sosial yang merupakan
hubungan timbal balik dalam sistem sosial yang ada. Untuk meningkatkan
penghasilan petani penggarap, maka seharusnya interaksi antara petani
penggarap dengan petani pemilik tidak tergantung sehingga terjadi penyesuaian
untuk menentukan keseimbangan dalam hubungan sosial. (Huda, 2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi petani
sawah di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara.
Sejauh mana pengaruh hubungan sosial yang terjadi antara petani sawah
terhadap sosial ekonomi mereka.
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memberikan informasi
yang berguna bagi pihak yang ingin mengetahui tentang kehidupan sosial
ekonomi petani khususnya petani sawah. Dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dan informasi setiap kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah khususnya
pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kelurahan Budaya Pampang
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Petani
Petani adalah sebagian penduduk yang secara eksistensial terlibat
dalam pores cocok tanam dan secara otonom menetapkan keputusan atas
cocok tanam tersebut lebih lanjut (Mosher, 1983) juga membagi pertanian
dalam dua golongan, yaitu pertanian primitif dan pertaian modern. Pertanian
primitif diartikan sebagai petani yang bekerja mengikuti metode-metode yang
berasal dari orang-orang tua dan tidak menerima pemberitahuan (inovasi).
Mereka yang mengharapkan bantuan alam untuk mengelola pertaniannya.
Sedangkan
pertanian
modern
diartikan
sebagai
yang
menguasai
pertumbuhan tanaman dan aktif mencari metode-metode baru serta dapat
menerima
pembaruan
(inovasi)
dalam
bidang
pertanian.
Memberi
penjelasan tentang hubungan sosial dan interaksi sosial baik langsung
maupun tidak lanugsung memberikan arti yang sama dalam kedua hal
tersebut. (Syani, 1987).
Petani macam inilah yang dapat berkembang dalam rangka menunjang
ekonomi baik di bidang pertanian maupun di bidang-bidang lainnya. kegiatan
seseorang secara nyata bercocok tanam, dengan demikian mencakup
penggarapan dan penerimaan bagi hasil maupun pemilik, penggarap,
selama mereka berada pada posisi membuat keputusan yang relevan
tentang bagaimana pertumbuhan tanaman mereka, namun tidak termasuk
nelayan dan buruh tani yang tidak bertanah. Petani merupakan semua orang
yang berdiam di pedesaan yang mengelola usaha pertanian yang
membedakan dengan masyarakat lainnya adalah faktor kepemilikan tanah
5
atau lahan yang dimilikinya (Soekamto, 1987).
Yang membedakan petani yaitu (1) petani pemilik adalah petani memiliki
lahan dan memberikan kepada orang lain untuk diolah, (2) petani penggarap
yaitu petani yang menggarap atau mengerjakan lahan orang lain. Jadi
antara petani pemilik dan penggarap terjadi kesepakatan atau interaksi yang
membentuk suatu hubungan sosial. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
petani adalah semua orang yang berdiam di pedesaan yang mengelola
usaha pertanian serta membedakan dengan masyarakat lainnya. Peranan
yang dilakukan petani dalam usaha taninya adalah sebagai berikut:
mengelolah, sebagai juru tani, keterampilan bercocok tanam pada umumnya
mencakup kegiatan pikiran yang didorong oleh kemauan, tercakup
didalamnya terutama pengambilan keputusan atau penetapan pilihan dari
alternatife yang ada. (Salman 1996).
B. Hubungan Sosial dan Interaksi Sosial
Dalam konteks kehidupan bermasyarakat suatu konsep bagi mereka
yang dianggap bernilai tinggi bahwa manusia itu pada hakekatnya tidak
berdiri sendiri akan tetapi dikelilingi oleh masyarakat. Sehingga ia merasa
sebagai unsur kecil saja dalam lingkungan sosialnya. Hubungan sosial
merupakan syarat utama terjadinya kegiatan yang berlangsung dalam suatu
masyarakat Yang mengemukakan bahwa interaksi sosial identik dengan
hubungan sosial karena, adanya hubungan sosial berarti sekaligus sudah
merupakan interaksi sosial. Dikatakan demikian karena di dalam interaksi
sosial terdapat hubungan antara satu dengan yang lainnya yang saling
memberi dan menerima dengan mewujudkan suatu kerja sama atau
mungkin terjadi persaingan maupun pertentangan. Pola hubungan ada
6
bermacam-macam seperti dalam hubungan kerja sama antara sesama
masyarakat, sifat sosial manusia berasal dari kenyataan bahwa untuk
mempertahankan hidupnya manusia harus menyandarkan dirinya kepada
orang lain. Tidak ada orang secara mutlak mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam kehidupan masyarakat adanya sesama manusia dalam
prinsip kemanusiaan membuat orang melihat dimensi fundamental lainnya,
yaitu sebagai mahluk sosial, berarti manusia dalam segala tindakannya
selalu membutuhkan sesamanya untuk kepentingan bersama. Interaksi
sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan
antara orang perorangan, antar kelompok. (Syani 1987).
C. Kondisi Ekonomi
Perkembangan manusia dalam hidupnya dapat dilihat dalam hal
pemenuhan hidupnya sehari-hari. Hal ini dapat menunjukkan tingkat
kehidupan seseorang atau sekelompok orang. Apakah segala macam
kebutuhan hidup ini tersebut dapat dipenuhi secara keseluruhan atau hanya
terbatas pada kebutuhan pokok saja. (Mubyarto, 1997).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Budaya Pampang tepatnya
di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan
Agustus 2016 yang meliputi penyusunan Karya Ilmiah, pengambilan
data dari masyarakat yang berdomisili di RT.01 Kelurahan Budaya
Pampang Kecamatan Samarinda Utara, dan penyusunan laporan
penelitian.
B. Alat dan Bahan Penelitian
1.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
a. Alat tulis menulis untuk mencatat data penelitian.
b. Tape Recorder atau handphone (hp) untuk merekam wawancara
dengan nara sumber.
c. Kamera digital untuk dokumentasi.
d. komputer/laptop dan printer untuk membuat laporan Karya Ilmiah
(KI).
2.
Bahan yang digunakan adalah sebagi berikut:
a. Lembar kuisioner sebagai acuan dalam menggali materi penelitian,
laporan-laporan dari masyarakat sebagai sumber yang dimintai
keterangan.
8
C. Jenis dan sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada masyarakat
yang ada di RT. 01 Desa Budaya Pampang Kelurahan Budaya pampang,
Kecamatan Samarinda Utara. Menurut Ketua RT. 01 ada 106 Kepala
Keluarga dan hanya sekitar 10 Kepala Keluarga yang menjadi reponden.
Dasar pengambilan sampel adalah dengan memfokuskan kepada
masyarakat yang menjadi petani.
2. Data sekunder di peroleh melalui beberapa laporan, dokumen dan
berbagai referensi yang berkaitan dengan tema penelitian.
D. Prosuder Penelitian
Prosedur Penelitian ini meliputi tahapan demi tahapan kegiatan sebagai
berikut:
1. Studi literatur yaitu, mempelajari buku yang mendukung penyusunan
laporan karya ilmiah.
2. Survei lokasi, dilakukan untuk mengetahui wilayah studi tempat
penelitian ini akan dilaksanakan, menentukan tempat yang akan diambil
sampel.
3. Perijinan dan administrasi
Dalam hal ini adalah mengurus surat pengantar dari Direktur Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda melalui rekomendasi dari Ketua Program
Studi Manajemen Lingkungan dan Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
untuk melaksanakan penelitian.
9
4. Orientasi lapangan
Orientasi lapangan dilakukan untuk mengetahui wilayah tempat
penelitian ini akan dilaksanakan, termasuk di dalamnya melakukan
diskusi dengan pihak-pihak terkait
5. Wawancara dan pembagian Kuisoner serta observasi
Melakukan wawancara dan melakukan diskusi dengan pihak yang
terkait, serta melakukan observasi dilapangan, dan membagikan
kuisioner kepada masyarakat.
6. Pengumpulan data
Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari hasil Kuisioner dan wawancara langsung dengan
responden. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen dan
referensi terkait topik penelitian.
E. Pengolahan data
Metode yang digunakan adalah kualitatif, salah satunya dengan
penelitian
studi
mengekplorasikan
kasus,
suatu
penelitian
masalah
studi
kasus
dengan
adalah
batasan
studi
terperinci
yang
dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu
dan tempat khususnya yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas,
atau individu. Disini peneliti juga sebagai alat utama pengumpulan data yaitu
dengan
metode
pengumpulan
data
berdasarkan
pengamatan
dan
wawancara. Dalam penelitian kualitatif jumlah sampel tidak perlu banyak,
karena tujuannya hanya untuk diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang diperlukannya yang dapat diamati (Bogdan, dan
taylor 1975).
10
Secara garis besar, prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Studi Literatur
Survei Lokasi
Pengumpulan Data
Kuesioner
Pengolahan Data
Wawancara
Metode/
Kualitatif
Kesimpulan kondisi sosial ekonomi petani padi
sawah di Kelurahan Budaya Pampang di RT.01
Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda
Utara.
Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1.
Keadaan Umum Desa Pampang
Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara secara
keseluruhan berpenduduk 1750 jiwa atau sekitar 1015 KK dengan
Wilayah kurang lebih 5,957 Ha yang terletak pada kisaran 117° 05 05
-
-
Hasil Pemetaan Proyek peta batas Desa tahun 1999 yang berbatasan
dengan
Sebelah Utara
: Desa Lempake
Sebelah Timur
: Kecamatan Muara Badak
Sebelah Selatan
: Desa Sambutan
Sebelah Barat
: Sungai Pinang
Dalam Tipologi tanah terbukti sedang, ketinggian rata-rata 75 m dari
permukaan laut sehingga dengan letak geografis tersebut diatas dapat
dikatakan bahwa Desa Pampang Kelurahan Budaya Pampang
Kecamatan Samarinda Utara beriklim tropis basah sebab berada di
sekitar garis Khatulistiwa yang kondisi iklimnya selalu berubah-ubah.
Curah hujan rata-rata 1970, 10 mm/tahun terjadi merata sepanjang
tahun sehingga kelembaban rata-rata tertinggi 95,0% terjadi pada bulan
januari dan rata-rata kelembaban terendah 76,8% terjadi pada bulan juni,
suhu maksimum rata-rata 32°c dan rata-rata minimum 23°c. Jenis dan
tekstur tanah di wilayah Desa Pampang Kelurahan Budaya Pampang
Kecamatan Samarinda Utara dapat diklasifikasikan sebagai berikut
12
Tanah yang berada relatif rendah (rawa-rawa) dan tepi sungai bertekstur
lempung yang berada pada lahan kering (tegalan) merupakan tanah
prodsolik merah kuning dengan tekstur lempung berpasir. (Anonim,
2011).
2.
Data penelitian
Masyarakat Kelurahan Budaya Pampang sebagian besar bukan
penduduk asli. Melainkan pendatang dari daerah lain yang kemudian
menetap dan tinggal disana. Secara umum mempunya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang karakteristiknya beragam. Suku bangsa yang
bermukim di Kelurahan Jawa antara lain : Bugis, Banjar, Jawa, Kutai,
dayak.
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara langsung
dengan ketua RT. 01 Desa Pampang Kelurahan Budaya Pampang
Kecamatan Samarinda Utara diketahui bahwa jumlah penduduk untuk
wilayah RT. 01 berjumlah 106 Kepala Kelurga (KK) tediri dari 356 jiwa
dimana laki-laki berjumlah 192 orang dan perempuan berjumlah 164
orang. Adapun jumlah kuisioner yang dibagikan kepada responden
adalah 10 (KK) yang ada di RT. 01 Kelurahan Desa Budaya Pampang.
Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukan tentang berbagai
macam suku penduduk sebagai (responden) Masyarakat RT.01 Desa
Pampang Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara
dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
13
Tabel. 1 Masyarakat (responden) Berdasarkan Suku di Masyarakat
RT.01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda
Utara.
Jumlah orang
Persentase
NO
Suku
(KK)
(%)
1
Banjar
1
10
2
Bugis
4
40
3
Kutai
2
20
4
Jawa
3
30
Jumlah
10
100
Sumber:Data Primer Hasil Wawancara 2016
Dari tabel 1 di atas menunjukan bahwa responden didominasi oleh suku
Bugis yaitu 40%, sisanya adalah suku Jawa 30%,Banjar 10%, Kutai 20%,
Hasil penelitian tentang tingkat pendidikan pada responden di masyarakat
RT. 01 Desa Pampang Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda
Utara dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel.2 Masyarakat (Responden) Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RT. 01
Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda.
Tingkat
Jumlah Orang
Persentase
No
Pendidikan
(KK)
(%)
1
Tidak Sekolah
1
10
2
Sekolah Dasar
5
50
3
SMP/SLTP
2
20
4
SMA/SLTA
2
20
Jumlah
10
100
Sumber: data Primer Hasil Wawancara 2016
Dalam tabel 2 menunjukan bahwa pendidikan responden yang
terbanyak adalah Sekolah Dasar 5 orang (KK) (50%), disusul SMP 2 orang
(KK) (20%), SMA 2 orang (20%), dan sedangkan tidak Sekolah hanya 1
orang (KK) (10%).
14
Tabel3. Masyarakat (Responden) Berdasarkan Mata Pencarian Utama di
RT.01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara.
Jumlah Orang
Persentase
No
Mata Pencarian
(KK)
(%)
1
Petani
8
80
2
Pedagang
2
20
Jumlah
10
100
Sumber: Data Primer Hasil Wawancara 2016
Dalam tabel 3, menunjukkan bahwa 8 orang (KK) (80%) mengandalkan
pertanian sebagai sumber pendapatan utama, sementara pedagang
berjumlah 2 orang (KK) 20%. Meskipun demikian, pertanian merupakan
mata pencarian yang paling utama di daerah tersebut.
Tabel
4.
Masyarakat (Responden) Berdasarkan Tingkat pendapatan
perbulan di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan
Samarinda Utara.
Pendapatan
Jumlah Orang
Persentase
No
Perbulan
(KK)
(%)
1
1 1,5 juta
2
20
2
1,5 2 juta
3
30
3
2 3 juta
5
50
4
3 juta
Jumlah
10
100
Sumber : Data primer Hasil Wawancara 2016
Dalam tabel 4 menunjukan bahwa pendapatan
responden yang
terbanyak adalah 2-3 juta 5 orang (KK) 50% disusul pendapatan 1,5- 2 juta
3 orang (KK) 30% dan pendapatan 1- 1,5 juta 2 orang (KK) 20%.
Tabel 5. Masyarakat (Responden) Berdasarkan Status Rumah yang di miliki
RT.01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara.
Jumlah Orang
Persentase
No
Status Rumah
(KK)
(%)
1
Rumah Sendiri
9
90
2
Rumah Sewa
1
10
Jumlah
10
100
Sumber: Data Primer Hasil Wawancara 2016
15
Tabel 5 Menunjukkan bahwa status rumah responden yang terbanyak
adalah rumah sendiri yaitu 9 orang (KK) 90% sementara yang memiliki
rumah sendiri berjumlah 1 orang (KK) 10%.
Secara umum keadaaan responden ditampilkan pada tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Identitas Responden Masyarakat RT. 01 Desa Pampang Kelurahan
Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara.
Jenis
Umur
NO
Nama
Suku
Pendidikan Pekerjaan
kelamin
Tahun
1
Teking
Laki-laki
46
Bugis
SD
Tani
2
Juhar
Laki-laki
43
Kutai
SMA
Tani
3
Mandu
Laki-laki
48
Bugis
SD
Tani
4
Galib
Laki-laki
45
Bugis
SMA
Tani
5
Inayah
perempuan
55
Jawa
Tidak
Tani
sekolah
6
Murni
perempuan
42
Kutai
SMP
Tani
7
Nure
Perempuan
46
Bugis
SD
Tani
8
Sinar
Perempuan
40
Jawa
SD
Tani
9
Aminah Perempuan
47
Banjar
SD
Tani
10
Suryadi
Laki-laki
40
Jawa
SMP
Tani
Sumber: Data Primer (2016)
Dari tabel di atas dapat dideskripsikan keadaan responden sebagai
berikut :
a. Jenis Kelamin
Keadaan responden berdasarkan jenis kelamin di RT. 01 Kelurahan
Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara yang diperoleh dari jenis
kelamin yaitu laki-laki berjumlah 5 orang dan perempuan berjumlah 5
orang.
b. Umur
Keadaan responden berdasarkan tingkat umur di RT. 01 Kelurahan
Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara yang diperoleh dari Usia
kisaran 40-55 tahun
16
c. Suku
Tingkat suku yang ada di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan
Samarinda Utara menunjukan bahwa didominasi oleh suku Bugis yaitu 4
orang, suku Jawa 3 orang, Banjar 1orang, Kutai 2 orang.
d. Tingkat pendidikan
Dari tingkat pendidikan di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan
Samarinda Utara menunjukan bahwa pendidikan yang terbanyak adalah
Sekolah Dasar 5 orang, SMP 2 orang, SMA 2 orang, dan sedangkan tidak
Sekolah hanya 1 orang.
e. Jenis pekerjaan
Berdasarkan dari tingkat pekerjaan di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang
Kecamatan Samarinda Utara yaitu petani berjumlah 10 orang. Dari hasil
Penyebaran angket/data kuisioner Identifikasi ke pada responden/petani
jumlah KK yang ada di RT. 01 Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan
Samarinda Utara adalah 106 KK sedangkan kuisioner yang di bagikan
kepada masyarakat berjumlah 10 KK, karena di RT. 01 hanya terdapat 10
KK saja yang bekerja sebagai petani, dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Penelitian pada Masayarakat RT. 01 Kelurahan
Budaya pampang Kecamatan Samarinda Utara.
NO
1
2
Pertanyaan
Apakah Bapak/ibu mempunyai lahan
untuk dimanfaatkan/di tanami padi ?
a. Ya
b. Tidak
Dari mana Bapak /ibu mendapatkan
lahan untuk di tanami padi ?
a. Membeli dari orang lain
b. Mencari dan izin pada Kepala Desa
c. Mendapatkan warisan dari orang
tua/menantu
d. Meminjam pada Masyarakat
Jumlah responden
Orang
(%)
(KK)
7
3
7
3
70
30
70
30
17
Tabel 7. lanjutan
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Berapa luas lahan yang Bapak/ibu
tanami?
a. 0,5 ha
b. 0,5 1 ha
c. 1 1,5 ha
d. 1,5 ha
Sejak kapan Bapak /ibu memulai
menanam padi di lahan tersebut?
a. Antara 1 5 tahun yang lalu
b. Antara 6 10 tahun yang lalu
Tumbuhan jenis apa saja yang Bapak
/ibu tanam di lahan tersebut?
a. Tanaman Kehutanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Tanaman Pertanian
Dari mana Bapak / ibu mendapatkan
tumbuhan tersebut?
a. Pasar
b. Tetangga
c. Dinas pertanian
Apakah pertanian padi sebagai
pencarian utama?
a. Ya,
Kemana Bapak /ibu memasarkan hasil
panen ?
a. Dimakan sendiri
b. Dijual sendiri
c. Dimakan sebagian dan dijual
sebagian
d. Tengkulak / pengepul
Bagaimana keadaan tanahnya?
a. subur
b. Setengah subur
c. Tidak subur
d. Standar kesuburan dilihat dari
Apakah kendala yang sering
Bapak / ibu temui saat menanam
padi tersebut ?
a. Kurangnya dana
b. Perhatian pemerintah yang
masih kurang
c. Hama ( tikus, burung)
Berapa pendapatan Bapak/ibu
tiap bulan ?
a. 1 1,5 juta
b. 1,5 2 juta
c. 2 3 juta
d. 3 juta
2
4
4
20
40
40
6
4
60
40
10
100
3
2
5
-
30
20
50
-
10
-
100
-
3
2
5
-
30
20
50
-
10
-
100
-
3
7
30
70
2
3
5
-
20
30
50
-
18
Tabel 7. lanjutan
12
Status rumah yang Bapak/ibu
tinggal saat ini ?
a. Rumah sendiri
b. Rumah dinas
c. Sewa
9
1
-
90
10
-
Sumber: Data Primer (2016)
Dari tabel di atas terdapat jawabab responden dari kuisioner yang telah
di jawab sebagai berikut :
1.
Apakah Bapak/ibu mempunyai lahan untuk dimanfaatkan/di tanami
padi?
Dari hasil jawaban responden 7 orang KK menjawab iya mempunyai
lahan
sendiri dan 3 orang KK menjawab tidak karena tidak
mempunyai lahan mereka hanya meminjam lahan untuk di tanami padi.
2.
Dari mana Bapak /ibu mendapatkan lahan untuk di tanami padi?
Dari hasil jawaban responden adalah 7 orang KK menjawab
mendapatkan warisan dari orang tua dan 3 orang KK menjawab
meminjam pada masyarakat, karena tidak memili lahan sendiri atau
mendapat warisan dari
3.
orang tua.
Berapa luas lahan yang Bapak/ibu manfaatkan?
Dari hasil jawaban responden 2 orang KK menjawab 0,5-1 ha, 4 orang
KK menjawab 1-1,5 ha, dan 4 orang KK menjawab 1,5 ha.
4.
Sejak kapan Bapak /ibu memulai menanam padi di lahan tersebut?
Dari hasil jawaban responden 6 orang KK menjawab antara 1-5 tahun
yang lalu dan 4 orang KK menjawab antara 6-10 tahun yang lalu.
5.
Tumbuhan jenis apa saja yang Bapak /ibu tanam di lahan tersebut?
Dari hasil jawaban responden 10 orang KK menjawab tanaman yang di
tanam adalah tanaman pertanian.
19
6.
Dari mana Bapak / ibu mendapatkan tumbuhan tersebut?
Dari hasil jawaban responden 3 orang KK menjawab mendapat atau
membeli dari pasar, 2 orang KK menjawab mendapat dari tetangga, dan
5 orang KK menjawab mendapat dari dinas pertanian.
7.
Apakah pertanian padi sebagai pencarian utama?
Dari hasil jawaban responden 10 orang KK menjawab iya karena
menanam padi pekerjaan mereka sejak lama
8.
Kemana Bapak /ibu memasarkan hasil panen ?
Dari hasil jawaban responden 3 orang KK menjawab hasil panen di
makan sendiri, 2 orang KK menjawab di jual, dan 5 orang KK menjawab
di makan sendiri dan di jual sebagian.
9.
Bagaimana keadaan tanahnya?
Dari hasil jawaban responden 10 orang KK menjawab keadaan tanah
yang mereka tanami padi subur.
10. Apakah kendala yang sering Bapak/ibu temui saat menanam padi
tersebut ?
Dari hasil jawaban responden 3 orang KK menjawab Kurang nya dana,
dan 7 orang KK menjawab kendala yang mereka dapat saat menanam
padi yaitu adanya hama (tikus dan burung).
11. Berapa pendapatan Bapak/ibu tiap bulan ?
Dari hasil jawaban responden 2 orang KK menjawab 1-1,5 juta, 3 orang
KK menjawab 1,5- 2 juta,dan 5 orang KK menjawab 2-3 juta.
12. Status rumah yang Bapak/ibu tinggal saat ini ?
Dari hasil jawaban responden 9 orang KK menjawab status memiliki
rumah sendiri, dan 1 orang KK menjawab menyewa rumah.
20
B. Pembahasan
1.
Kondisi Sosial Petani Padi Sawah.
Para petani di RT 01 Kelurahan Budaya Pampang mempunyai
hubungan sosial yang baik antara petani pemilik dan petani penggarap
karena semua warga yang tinggal di lingkungan kelurahan budaya
pampang merasa masih ada hubungan kekerabatan. Jadi, kondisi sosial
petani pemilik dan petani penggarap termasuk bagian dari sistem sosial
yang terdapat dua kelompok yang membentuk suatu kesatuan,
terjadinya interaksi hubungan timbal balik di antara mereka yang
mempunyai suatu tujuan tertentu dan memiliki hak dan harapan
bersama ynag di pedomani dalam usaha untuk mencapai hasil yang
baik.
Hubungan kerjasama antara petani pemilik dan petani penggarap
sangat harmonis di mana antara petani pemilik dan petani penggarap
masing-masing mengerti posisi antara satu sama lain, yang tidak
banyak menuntut hasil padi yang sangat tinggi bila panen, mengerti
dimana petani penggarap sudah melakukan yang terbaik bagi hasil
panen padinya. Petani pemilik mengerti dan memberikan modal untuk
pembelian benih.
2.
Kondisi Ekonomi Petani Padi Sawah
Kesejahteraan hidup merupakan suatu hal yang menjadi tujuan dari
masyarakat RT 01 Kelurahan Budaya Pampang dari 10 terbilang baik
secara individual maupun secara kolektif. Kesejahteraan hidup tersebut
hanya dapat dicapai apabila segala macam kebutuhan hidup sehari-hari
terpenuhi yang antara lain terdiri atas sandang, pangan, dan papan serta
21
berbagai kebutuhan hidup tersebut menjadi tolak ukur terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat RT 01 Keluarahan Budaya
Pampang. Dalam hal pemenuhan kebutuhan barang-barang/alat-alat
rumah tangga yang lazim digunakan dalam sebuah rumah tangga,
demikian pula dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok, masyarakat RT
01 Keluarahan Budaya Pampang dari 10 sampel/KK telah dapat
memenuhi kebutuhannya dengan baik dengan cara bertani padi.
Masyarakat (responden) RT. 01 Desa Pampang Kelurahan Budaya
Pampang Kecamatan Samarinda Utara adalah berjumlah 10 orang (KK)
(responden) terdiri dari perempuan berjumlah 4 orang (KK) 40%) dan
laki-laki berjumlah 6 orang (KK) (60%) masyarakat mempunyai lahan
untuk dimanfaatkan sebanyak 7 orang (KK) (70%) sedangkan
masyarakat yang tidak mempunyai lahan untuk di manfaatkan sebanyak
3 orang (KK) (30%). Alasannya masyarakat meminjam karena lahan
tersebut tidak digunakan oleh pemilik lahan dan dibiarkan begitu saja
tanpa digarap menjadi lahan tidur. Namun jika sewaktu-waktu pemilik
lahan ingin menggunakan lahan dan meminta kembali lahannya pada
petani,
maka
masyarakat
petani
sebagai
peminjam
harus
mengembalikannya. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan
mulai dilaksanakan tidak lama setelah tinggal di daerah tersebut
sehingga bisa mengetahui adanya lahan yang kosong/tidak digunakan
oleh
pemilik
lahan
sehingga
masyarakat
(responden)
bisa
memanfaatkannya.
Tanaman yang ditanami oleh masyarakat secara keseluruhan
adalah tanaman pertanian (tanaman musiman) seperti padi. Untuk
22
tanaman padi dalam 1 tahun dapat dipanen sebanyak 2 kali. Masyarakat
pada umumnya mendapatkan bibit/tanaman dari Dinas Pertanian
Samarinda sebanyak (52%) dan sebagian lainnya mendapat dari pasar
(32%) ataupun tetangga (16%), ini menunjukkan bahwa banyaknya
masyarakat yang mendapatkan bibit/tanaman dari Dinas Pertanian
Samarinda, karena bibit yang didapat lebih mudah serta kualitas dari
bibit tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan bibit dari pasar yang
mutunya agak tidak baik. Masyarakat memanfaatkan hasil lahan untuk
kebutuhan sendiri dan dijual, hal ini tentu sangat baik karena
pemanfaataan lahan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan
dari hasil yang dijual bisa untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Masyarakat yang menjadikan lahan sebagai mata pencarian utama,
hal ini menunjukkan bahwa masyarakat (responden) sebagian besar
adalah petani dan sangat menggantungkan hidupnya dari lahan tersebut.
Lahan yang dimiliki masyarakat relatif subur karena tanahnya datar dan
air selalu tersedia sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan
pertanian oleh masyarakat faktor yang dapat menjadi indikator untuk
menentukan pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian adalah
topografi, kemiringan lereng, kondisi lapisan tanah, kemampuan lahan
yang berkaitan dengan kondisi struktur tanah, pola iklim yang berkaitan
dengan curah hujan, kondisi geologi, ketersediaan sumber daya air dan
kerentanan terhadap bencana.
Kendala yang dihadapi oleh masyarakat RT. 01 Desa Pampang
Kelurahan Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara pada faktor
alam yaitu hama yang sering menyerang tanaman pertanian terutama
23
jenis padi-padian seperti tikus dan burung dan keong mas yang tentu
sangat merugikan terutama bagi kualitas tanaman sehingga dapat
mengurangi nilai jual dari hasil tanaman tersebut, dimana masyarakat
sangat membutuhkan cara-cara yang efektif dan ekonomis yang tentu
bisa mengurangi dari dampak serangan hama tersebut. Adapun rumah
yang didiami oleh masyarakat tidak jauh dari lahan perkebunan yang
mereka kelola. Tipe rumah yang ditinggali oleh masyarakat sebagian
besar adalah kayu sesuai dengan kemampuan masyarakat secara
ekonomis, dengan status kepemilikan rumah sendiri sebanyak 9 orang
(KK) 90% dan 1 orang (KK) 10% yang tidak memilik rumah sendiri.
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil dari
pembahasan data dan informasi yang telah diperoleh di lokasi penelitian,
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Keadaan ekonomi pada masyarakat di RT 01 Kelurahan Budaya
Pampang secara umum sudah menunjukkan tingkat ekonomi yang baik.
Hal ini ditunjukkan dari tingkat pendapatan yang didapat dari hasil
kuesioner sebanyak 10 responden memiliki tingkat pendapatan berkisar
2-3 juta rupiah /bulan.
2.
Hubungan sosial yang terjadi di masyarakat RT 01 Kelurahan Budaya
Pampang terjalin cukup baik, sebagai contoh adanya hubungan
kerjasama antara pemilik sawah dengan petani penggarap.
B. Saran
1.
Di sarankan agar masyarakat RT.01 Kelurahan Budaya Pampang
Kecamatan Samarinda Utara menggali agar terus memupuk dan
membina hubungan kerja antara petani pemilik, petani penggarap, dan
masyarakat sekitar dan meningkatkan pemikiran tentang hubungannya
dengan alam lingkungannya. Dengan demikian
2.
Untuk menghadapi tantangan hidup yang semakin konflik, sudah
waktunya para petani untuk tidak hanya menggantungkan diri pada
bidang pertaniaan, tetapi perlu memberlahan pekerjaan lain yang dapat
dijadikan sebagai mata penceharian misalnya industri rumah tangga,
berdagang dan lain sebagainya yang dapat menambah penghasilan.
DAFTAR PUSTAKA
T. Mosher, 1983. Pertanian primitif dan pertanian modern. http://mosher.
Wordpress.com/2015/05/30/pertanian-primitif dan pertanian moderen.
(diakses pada tanggal 30 mei 2015)
Abdulsyani, 1987. Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial. Fajar Agung.
Jakarta Berry, David. 1995. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. PT
RajaGrafind Persada. Jakarta.
Anonim, 2011. Data monografi Kelurahan Budaya Pampang. Budaya Pampang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/data-monografi-kelurahan-budaya-pamp
ag.(di akses tanggal 16 Oktober 2015)
Anonim,
2011.
Profil
Kota
Samarinda.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kota-samarinda. (di akses pada tanggal
16 Oktober 2015)
Bogdan, Taylor. 1975. Metodelogi penelitian sosial format-format Kuantitatif
https://Bogdantaylor.Wordpress.com/2012/04/14/Metodelogi penelitian.
Surabaya air langga university press.
Darmawan Salman 1996. Perbedaan Petani pemilik dan Petani
Penggarap.https://Darmawan.Wordpress.com/2012/08/21/perbedaa
n-petani -pemilik.yogyakarta.
Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial. Pustaka
pelajar Yogyakarta.
Mubyarto, 1997. Pengantar Ekeronomi Pertanian.https://www.belbuk.com/
pengantar-ekonomi-p-11464,.html. LP3ES, Yogyakarta.
Soerjono,Soekanto.1987.Hubungankerjapetani.https://Soerjonosoekanto.wordpr
ess.com/2013/01/06/hubungan-kerja-petani.
Wolf, 1983. Petani adalah sebagian penduduk yang secara eksistensial terlibat dalam
proses cocok tanam dan secara otonom menetapkan keputusanatas cocok
tanam tersebut.
27
LAMPIRAN
28
Lampiran 1.
Lembar Isisan Kuisioner
Bapak/Ibu yang terhormat,
Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk
keperluan pengumpulan data dalam rangka penulisan Tugas Akhir yang berjudul:
Kondisi sosial ekonomi Petani Padi Sawah di RT. 01 Kelurahan Budaya
Pampang Kecamatan Samarinda Utara Program Diploma D3 Politeknik
Pertanian Negeri Samarinda.
Kami mengharapkan agar bapak/ibu para responden bersedia :
1. Menjawab semua pertanyaan ini sesuai dengan pendapat para
responden dengan sejujur-jujurnya, dan perlu diketahui bahwa jawaban
dari kuisioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.
2. Mengisi identitas sesuai dengan data yang sesungguhnya.
3. Memilih jawaban dengan cara memberi tanda (X) pada jawaban yang
dianggap paling sesuai menurut responden.
Semua jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan terjamin kerahasiaannya
dan semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah dalam rangka penyelesaian
tugas akhir.
Adapun sedikit banyak hal ini akan menyita waktu dan mengganggu
kenyamanan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam bekerja, untuk itu saya mohon maaf
dan mengucapkan terimakasih atas kesediaannya.
29
A. Petunjuk
1. Isilah jawaban peRtanyaan dengan kondisi yang sebenarnya untuk
pertanyaan isian.
2. Berikan tanda silang (x) untuk pilihan jawaban yang tersedia yang
menurut bapak/ibu paling sesuai.
3. Jawaban kuisioner ini hanya untuk tujuan penelitian dan tidak akan
dipublikasikan.
Nomor Responden : ................. (diisi peneliti)
30
LEMBAR KUISIONER
KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI PADI SAWAH DI RT. 01 KELURAHAN
BUDAYA PAMPANG KECAMATAN SAMARINDA UTARA
P
1. Apakah Bapak/ibu mempunyai lahan untuk dimanfaatkan atau di tanami
padi?
a. Ya
b. Tidak
2. Dari mana Bapak /ibu mendapatkan lahan untuk di tanami padi?
a. Membeli dari orang lain
b. Mencari dan izin pada Kepala Desa
c. Mendapatkan warisan dari orang tua/menantu
d. Meminjam pada Masyarakat
3. Berapa luas lahan yang Bapak/ibu manfaatkan
a. 0,5 ha
b. 0,5 1 ha
c. 1 1,5 ha
d. 1,5 ha
4. Sejak kapan Bapak /ibu memulai menanam padi tersebut?
a. Antara 1 5 tahun yang lalu
b.Antara 6 10 tahun yang lalu
5. Tumbuhan jenis apa saja yang Bapak /ibu tanam di lahan tersebut?
a. Tanaman Kehutanan
b. Tanaman Perkebunan
c. Tanaman Perkebunan
6. Dari mana Bapak /ibu mendapatkan tumbuhan tersebut?
a. Pasar
b. Tetangga
c. Dinas pertanian
d. Sumbe
7. Apakah Bapak /ibu menjadikan pertanian padi sebagai pencarian utama ?
31
8. Kemana Bapak /ibu memasarkan hasil lahan ?
a. Dimakan sendiri
b. Dijual sendiri
c. Dimakan sebagian dan dijual sebagian
d. Tengkulak / pengepul
9. Bagaimana keadaan tanahnya ?
a. Apakah subur
b. Setengah subur
c. Tidak subur
d.
10. Apakah kendala yang sering Bapak / ibu temui saat menanam padi tersebut?
a. Kurangnya dana
b. Perhatian pemerintah yang masih kurang
c. Hama ( tikus, burung)
11. Berapa pendapatan Bapak/ibu tiap bulan?
a. 1 1,5 juta
b. 1,5 2 juta
c. 2 3 juta
d. 3 juta
12. Status rumah yang Bapak/ibu tinggal saat ini?
a. Rumah sendiri
b. Rumah dinas
c. Sewa
32
Gambar 2. Wawancara dengan Ketua RT. 01
Gambar 3. wawancara dengan Petani
33
Gambar 4. Pembagian kuisioner
Gambar 5. Badan Jalan yang ada di Desa Pampang.
34
Gambar 6. Jalan Menuju Kebun
Gambar 7. Lahan yang ditanami Padi
35
Gambar 8. Pemanenan Padi oleh Petani
Gambar 9. Hasil Panenan Padi
Download