PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII C SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Antonius Triantoro NIM : 081434005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan Untuk Kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hal yang lain juga ditujukan untuk memberikan pandangan di dalam dunia pendidikan tentang model pembelajaran yang dapat dilakukan. Ketika hasil belajar yang diperoleh siswa kurang maksimal maka pendidik harus memiliki strategi yang baik untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya dengan merubah model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran bukan hanya untuk membuat siswa menjadi pandai, akan tetapi siswa juga merasa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa. Model pembelajaran ini pada dasarnya membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang dipelajari dengan bantuan diskusi kelompok dan juga presentasi. Selain itu, siswa juga dituntut untuk aktif dalam setiap pembelajaran. Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, saran, dukungan dan semangat. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Bapak R. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. A. Atmadi, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan kritik saran dan telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan. 4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini 5. Drs. Soetardhi Sumartoatmodjo, M. Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini 6. Ibu Dra. Sukami selaku Kepala Sekolah SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk pelaksanaan penelitian. 7. Ibu Ndari Fajarwati, S.Si selaku guru bidang studi IPA Biologi SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk penelitian di kelas VIII C. 8. Siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah berpartisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan. 9. Kedua orangtuaku, Bapak Adi Wiyono dan Ibu Mujiyati yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan restunya kepada penulis sejak awal studi sampai akhir hingga tersusunnya skripsi ini. 10. Kakakku, Mas Suradi dan Mas Suryatno atas dukungannya. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII C SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA Antonius Triantoro Universitas Sanata Dharma 2012 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bagi siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu masing-masing siklus dua kali pertemuan. Dari dua siklus tersebut, peneliti mengukur ranah kognitif dan ranah afektif. Ranah kognitif diukur dengan menggunakan tes tertulis dan ranah afektif dengan menggunakan lembar observasi, lembar kuesioner dan wawancara. Instrumen-instrumen tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa dan respon siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Target ketercapaian hasil belajar siswa yaitu 70% siswa memilki nilai diatas ketuntasan minimal. Target keaktifan siswa yaitu 70% siswa aktif pada saat pembelajaran. Cara analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis tersebut digunakan untuk menganalisis ranah kognitif dan ranah afektif siswa. Analisis kuantitatif dengan menggunakan uji t untuk mengetahui signifikansi hasil yang diperoleh dari tes yang dilakukan. Analisis kualitatif dengan menggunakan pemaparan deskripsi berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara siswa. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan setelah dilakukan uji t. Nilai rata-rata pre tes yaitu 53,09 menjadi 65,22 pada rata-rata nilai pos tes siklus pertama dan naik menjadi 81,52 pada rata-rata nilai pos tes siklus kedua. Sebanyak 84% siswa memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal. Untuk keaktifan siswa mengalami kenaikan dari siklus pertama dan siklus kedua, yaitu 47 % menjadi 75 %. Hasil kuesioner yaitu kategori sangat baik dengan rata-rata skor 50. Kata kunci : Hasil belajar, Teknik Jigsaw, Pembelajaran kooperatif ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD OF JIGSAW TO INCREASE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT OF THE EIGHT C CLASS STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL ONE BOPKRI YOGYAKARTA Antonius Triantoro Sanata Dharma University 2012 Target of this research is to know effectiveness and improvement of result learn student after applied model study of type co-operative of Jigsaw to class student of VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Research was conducted in two cycle, that is each cycle twice meeting. From two cycle, researcher measure cognate domain and domain of afektif. Domain of cognate measured by using tes written and domain of afektif by using observation sheet, sheet of kuesioner and interview. The Instrument which used by researcher to know ability learn and student of respon student to study model applied by researcher. Target achievement of student learning outcomes that students have the value of 70% above the minimum passing grade. Target student activity that is 70% of the students during the learning active. Method of analysis used in this research is the analysis of quantitative and qualitative analysis. The analysis used to analyse cognate domain and domain of afektif student. Quantitative analysis using a t-test to determine the significance of the results obtained from the tests performed. Analysis qualitative by using presentation of description pursuant to obtained conclusion from result of student interview and kuesioner. Conclusion from result of research which have been done by happened the make-up of result learn student by signifikan after t test . Average value of pre tes that is 53,09 becoming 65,22 at mean assess post of tes first cycle and go up to become 81,52 at mean assess post of tes second cycle. Counted 84% student have value above complete criterion minimize. For the livelines of student increase of first cycle and second cycle, that is 47 % becoming 75 %. Result of kuesioner that is category very good with score mean 50. Key word : Result learn, Techniq of Jigsaw, Kooperatif learning x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ........................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... ix ABSTRACT ...................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4 C. Batasan Masalah ............................................................................... 5 D. Hipotesis ........................................................................................... 5 E. Tujuan ............................................................................................... 5 F. Manfaat ............................................................................................ 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ............................................................................................... 7 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Hasil Belajar ...................................................................................... 9 C. Pembelajaran Kooperatif .................................................................. 11 1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif .............. 11 2. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif ....................................... 13 3. Teknik Jigsaw ............................................................................. 14 a. Pengertian Teknik Jigsaw ..................................................... 14 b. Langkah-Langkah Teknik Jigsaw ......................................... 15 c. Keunggulan Teknik Jigsaw ................................................... 17 D. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan .......................................... 17 E. Fotosintesis ....................................................................................... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian .............................................................................. 21 B. Variabel Penelitian ............................................................................ 21 C. Desain Penelitian .............................................................................. 22 D. Prosedur Penelitian ........................................................................... 23 1. Prosedur Penelitian Tahap 1 dan 2 .............................................. 23 a. Persiapan Penelitian .............................................................. 23 b. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 23 c. Observasi ............................................................................... 24 d. Refleksi ................................................................................. 25 E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 25 1. Perangkat Pembelajaran .............................................................. 25 2. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 25 a. Tes ......................................................................................... 25 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Lembar Observasi ................................................................. 26 c. Kuesioner .............................................................................. 26 d. Wawancara ............................................................................ 27 F. Analisis Data ..................................................................................... 27 1. Ranah Kognitif ............................................................................ 28 2. Ranah Afektif .............................................................................. 29 G. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 30 H. Agenda Penelitian ............................................................................. 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setiap Siklus ..................................................................... 32 1. Hasil Siklus 1 .............................................................................. 32 a. Perencanaan ........................................................................... 32 b. Pelaksanaan ........................................................................... 32 c. Observasi ............................................................................... 35 d. Refleksi ................................................................................. 36 2. Hasil Siklus 2 ............................................................................. 37 a. Perencanaan ........................................................................... 37 b. Pelaksanaan ........................................................................... 37 c. Observasi ............................................................................... 40 d. Refleksi ................................................................................. 41 B. Hasil Penelitian dan Analisis data ..................................................... 42 1. Hasil Penelitian Siklus 1 dan 2 .................................................. 42 a. Hasil Penilaian Pre tes ........................................................... 42 b. Hasil Penilaian Pos tes Siklus 1 ............................................ 43 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Hasil Penilaian pos tes Siklus 2 ............................................ 45 d. Hasil Observasi ..................................................................... 46 e. Hasil Kuesioner ..................................................................... 52 2. Analisis Data .............................................................................. 56 a. Analisis Ranah Kognitif ........................................................ 57 b. Analisis Ranah Afektif .......................................................... 59 1) Kuesioner ......................................................................... 59 2) Observasi ......................................................................... 60 3) Wawancara ...................................................................... 61 C. Pembahasan ....................................................................................... 62 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ............................................... 62 2. Keaktifan Siswa ......................................................................... 63 3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ...................................... 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................... 66 B. Saran ................................................................................................. 67 1. Bagi Guru .................................................................................... 67 2. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................ 68 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Variabel Penelitian .......................................................................... 21 Tabel 3.2 Penentuan Kategori Nilai Siswa ..................................................... 29 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kuesioner .......................................................... 30 Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan .................................................................... 30 Tabel 4.1 Nilai Pre tes ..................................................................................... 42 Tabel 4.2 Nilai Pos tes Siklus 1 ...................................................................... 43 Tabel 4.3 Nilai Pos tes Siklus 2 ...................................................................... 45 Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus 1 ................................................................. 47 Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus 2 .................................................................. 49 Tabel 4.6 Prosentase Hasil Observasi ............................................................. 50 Tabel 4.7 Hasil Kuesioner ............................................................................... 52 Tabel 4.8 Presentase Respon Siswa ................................................................ 54 Tabel 4.9 Paired Sample Satistic ..................................................................... 57 Tabel 4.10 Paired Sample Correlations ........................................................... 58 Tabel 4.11 Paired Sample Test ....................................................................... 58 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart ....................................... 22 Gambar 4.1 Pre tes .......................................................................................... 33 Gambar 4.2 Diskusi Siklus 1 ........................................................................... 34 Gambar 4.3 Presentasi Siklus 1 ....................................................................... 35 Gambar 4.4 Awal Pembelajaran Siklus 2 ....................................................... 38 Gambar 4.5 Diskusi Siklus 2 ........................................................................... 39 Gambar 4.6 Presentasi Siklus 2 ....................................................................... 40 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daftar Grafik Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................................... 46 Grafik 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa ......................................................... 52 Grafik 4.3 Respon Siswa ................................................................................. 56 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN 1. Silabus ....................................................................................................... 71 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................ 75 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................................... 80 4. Hand Out Siklus I ...................................................................................... 85 5. Hand Out Siklus II .................................................................................... 89 6. Lembar Kerja Siswa Siklus I ..................................................................... 91 7. Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................................... 92 8. Kisi-Kisi dan Soal Pre tes .......................................................................... 93 9. Kisi-Kisi dan Soal Pos tes siklus I ............................................................. 97 10. Soal Pos tes Siklus II ................................................................................. 101 11. Lembar observasi ...................................................................................... 105 12. Lembar kuesioner ...................................................................................... 108 13. Pedoman wawancara ................................................................................. 112 14. Agenda penelitian ...................................................................................... 113 15. Hasil Tes Siswa 16. Hasil Kuesioner Siswa 17. Surat Ijin Penelitian 18. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi, selain itu pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak SDM yang bermutu tinggi. Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan mereka berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan kualitatif. Guru bertanggung jawab untuk mengatur mengarahkan dan menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di kelas. Untuk menunjang tugas tersebut diperlukan pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi atau konsep yang akan diajarkan ( pembenahan gaya mengajar guru ). Metode mengajar yang dipakai guru akan berpengaruh pula terhadap cara belajar siswa, yang mana setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda dengan siswa lainnya. Pembelajaran yang dilaksanakan umumnya masih tradisional yaitu guru menerangkan suatu konsep, memberi contoh, murid secara individual mengerjakan soal latihan kemudian murid mengerjakan soal-soal sebagai pekerjaan rumah yang merupakan kegiatan rutin di sekolah. Para murid pada 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 umumnya belajar secara individu tanpa ada kesempatan yang leluasa untuk menalarkan secara logis dan mengkomunikasikan gagasannya, jawaban suatu soal juga membatasi kreatifitas murid karena hanya terdapat suatu jawaban yang benar dan kebenaran tersebut ditentukan berdasar otoritas seorang guru. Proses pembelajaran tersebut telah menghasilkan sejumlah besar murid tidak mampu menggunakan keterampilan matematis untuk menyelesaikan permasalahan kecil sekalipun. Upaya pembaharuan di bidang pendidikan pada dasarnya diarahkan pada usaha antara lain : penguasaan materi, media dan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran diarahkan pada peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara optimal antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa yang optimal berimbas pada penigkatan penguasaan konsep siswa yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru yang kreatif, dapat membuat pembelajaran menjadi menarik, lebih baik dan disukai oleh siswa sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami siswa dengan mudah. Keadaan kelas perlu direncanakan oleh guru sehingga dapat terjadinya interaksi antar siswa unutuk dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal. Sejalan dengan berkembangnya penelitian di bidang pendidikan maka ditemukan model – model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan interaksi siswa dalam proses belajar mengajar, yang dikenal dengan model pembelajaran kooperatif yaitu merupakan aktivitas pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok, yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana pembelajaran adalah bergantung kepada interaksi antara ahli-ahli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 dalam kelompok, setiap siswa bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di kelas dan juga di dalam kelompoknya (Anonim, 2012). Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar-mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan guru. “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar” (Sudjana, 2010). Oleh karena itu, hasil belajar merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan pada saat ini sudah banyak upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa agar sesuai dengan tuntutan zaman. Teori, penelitian, dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa guru sudah harus mengubah paradigma pengajaran. Melalui metode pembelajaran Jigsaw diharapkan dapat memberikan solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan konsep baru. Pembelajaran jigsaw membawa konsep pemahaman inovatif, dan menekankan keaktifan siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan 4 meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Penulis menggunakan kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta untuk melaksanakan penelitian. Permasalahan utama yang ada di kelas VIII C yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan observasi serta laporan dari guru terkait, siswa cenderung hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru dan siswa kurang memberikan tanggapan atau kurang kritis, seolah-olah siswa sudah memahami materi. Keaktifan siswa di dalam pembelajaran dapat membantu untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar yang dimiliki siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yaitu dengan rata-rata nilai 55. Sedangkan untuk ketuntasan minimal kelas VIII mata pelajaran IPA Terpadu yaitu 75. Siswa yang mendapatkan nilai di atas ketuntasan mininmal yaitu 35 % dan sisianya masih berada dibawah nilai ketuntasan minimal. Hal tersebut memberikan pandangan kepada peneliti bahwa memang hasil belajar siswa yang berada dibawah rata-rata. Guru ketika melakukan pembelajaran juga memberikan variasi model pembelajaran, yaitu praktikum serta pemanfaatan lingkungan sekitar sekolahan. B. Rumusan Masalah Apakah dengan meningkatkan model hasil pembelajaran belajar siswa kooperatif kelas VIII tipe SMP Jigsaw dapat BOPKRI YOGYAKARTA pada materi Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan ? 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 C. Batasan Masalah Mengingat cukup luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas maka penulis membatasi permasalahan sebagai tujuan untuk lebih terfokus pada masalah yang akan dibahas. Pembatasan masalah tersebut penulis hanya membatasi masalah untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Aspek yang akan diukur oleh penulis yaitu aspek kognitif dan aspek afektif dari siswa. Materi yang digunakan oleh penulis untuk pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu pada K.D. 2.1 mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan serta K.D. 2.2 mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau. Materi tersebut cocok dengan karakteristik tipe Jigsaw karena adanya sub bab yang dapat di bahas dalam kelompok belajar. Selain itu, nilai kedua materi tersebut pada tahun ajaran sebelumnya masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal. D. Hipotesis Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA. E. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan yang diharapkan yaitu untuk mengetahui keefektifan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bagi siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. F. Manfaat 1. Bagi penulis dapat sebagai acuan untuk lebih mengembangkan berbagai model pembelajaran untuk meningkatkan presetasi belajar siswa. 2. Bagi guru dapat sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Bagi SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan meningkatkan pengembangan variasi berbagai model pembelajaran di sekolahan sehingga hasil belajar siswa lebih baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Pengertian belajar dalam arti sehari-hari adalah sebagai penambahan pengetahuan, namun ada yang mengartikan bahwa belajar sama dengan menghafal, karena orang belajar akan menghafal. Selain itu, belajar juga merupakan suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian. Dalam hal ini, pengalaman menjadi peran paling besar untuk seseorang dalam belajar (Suyono, 2011). Pengertian belajar ini masih sangat sempit, karena belajar bukan hanya membaca dan menghafal tapi juga penalaran. Namun pengertian belajar masih sulit untuk diartikan dengan tepat. Winkel (1987) mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahanperbahan atau penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil belajar yang diperoleh merupakan kemampuan baru, dapat juga merupakan penyempurnaan atau pengembangan diri dari suatu kemampuan yang dimiliki. Perubahan belajar yang dialami seseorang akan bertahan lama sampai taraf tertentu, bahkan tidak menghilang lagi. Belajar dapat terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, dalam bergaul dengan orang, dalam memegang benda dan dalam menghadapi suatu peristiwa. 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Berikut ini akan disajikan beberapa teori belajar menurut para ahli. 1. Kurt Lewin (Suyono, 2011) menyatakan belajar berlangsung sebagai akibat perubahan struktur kognitif seseorang. Perubahan struktur kognitif yang dimaksud yaitu hasil dari dua macam kekuatan, struktur medan kognitif dan kebutuhan motivasi internal individu. Dengan kata lain, seseorang akan terus berjalan untuk mencapai tujuannya dengan adana dorongan dari motivasi hidup. 2. Menurut Teori Belajar Konstruktivisme ( Suyono, 2011) belajar adalah hasil kontruksi manusia itu sendiri. Pengetahuan bukanlah pemberian dari alam, melainkan manusia mengembangkan pengetahuan dari alam karena mengalami kontak langsung. Teori belajar kontruktivisme lebih menonjolkan refleksi terhadap pengalaman. Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses pengaturan model mental seseorang untuk mengakomodasi pengalaman-pengalaman baru. 3. Winkel (Akhmad Sayuti, 2007 ) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah kegiatan mental yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mengubah intelektual. Dari berbagai pemahaman tentang belajar yang dikemukanan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 pengetahuan, pemahaman, mental dan kecakapan hidup di dalam kehidupan manusia. Hanya saja setiap manusia memiliki cara tersendiri untuk memberikan perubahan dalam belajar di dalam kehidupan mereka masingmasing. B. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan segala kemampuan yang dapat dicapai peserta didik melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari serta sikap dan cara berpikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia berkualitas, bertanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hasil belajar merupakan hal yang dapat di pandang dari dua sisi, yaitu peserta didik dan guru. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar yang terwujud dalam ranah kognitif, afektif dan psikimotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Hasil belajar inilah yang nantinya akan digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam menerapkan suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai ketika peserta didik sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik (Dahar, 1989). Menurut Arikunto (dalam Anonim, 2011, duniabaca.com/pengertianbelajar-dan-hasil-belajar.html) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 setelah mengalami proses belajar yang dapat diukur dan di amati sebagai hasil dari suatu perubahan. Hasil belajar yang diperoleh bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, melainkan dapat berupa perubahan kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan dan penghargaan dalam diri seseorang yang mengalami belajar. Sebenarnya hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan atau kapsitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik. Hasil belajar dapat diperoleh dari tes (formatif, sub formatif dan sumatif), unjuk kerja (performance), penugasan (proyek), hasil kerja (produk), portofolio, sikap serta penilaian diri (M. Syah, 1995). Orang yang telah berhasil dalam belajar akan menjadi orang mandiri dan memiliki tujuan untuk hidupnya. Pengetahuan dan kemampuan dalam diri seseorang dapat ditumbuhkan melalui hasil belajar sehingga ia memiliki kemampuan berupa ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan berbagai pengertian diatas, maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk individu yang selalu ingin vmencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menjalani kehidupan ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Untuk dapat mencapai hasil belajar yang maksimal menurut Anto Marleviandra (techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasilbelajar) perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu : 1. Faktor individu, yaitu faktor yang ada pada individu yang meliputi kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. 2. Faktor sosial, yaitu faktor yang ada diluar individu. Faktor sosial terdiri dari faktor keluarga, guru dan cara mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial. Sementara itu, hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor yang datang dari peserta didik dan faktor yang datang dari luar peserta didik atau lingkungan. Faktor yang datang dari dalam peserta didik yaitu motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan cara belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan faktor psikis. Sedangkan faktor dari luar peserta didik atau lingkungan yaitu keluarga, sekolah, kelompok bermain dan masyarakat. C. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu stategi pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam kerjasama atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri atas empat sampai enam orang untuk memecahkan masalah. Bahasa peserta didik mungkin lebih mudah dipahami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 dibandingkan dengan bahasa yang digunakan oleh guru, sehingga peserta didik lebih terbuka kepada teman sebaya dalam kelompok. Keberhasilan peserta didik dalam belajar disebabkan karena adanya sebuah kerjasama untuk saling membantu dalam memahami pelajaran yang sedang berlangsung. Manfaat dari model belajar kooperatif diantaranya adalah melibatkan peserta didik secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam suasana terbuka dan demokratis (Yusti Arini, 2008). Sugiyanto (2009) mengungkapkan bahwa “Model Pembelajaran Cooperative Learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar unuk mencapai tujuan belajar”. Konsep pokok dari pembelajaran kooperatif yaitu menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh dalam belajar baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Pembelajaran Kooperatif juga merupakan sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Ina Karlina, 2002). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Ria Noviana, 2008). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian model pembelajaran Cooperative Learning, maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Cooperative Learning adalah cara belajar bersama-sama dalam sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling membantu antara satu dengan yang lainnya untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan di dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan. 2. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie (Sugiyanto, 2009) mengemukakan bahwa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran kooperatif maka diperlukan unsur-unsur yang mengikat, yaitu saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, tanggung jawab perseorangan, evaluasi antar anggota dan evaluasi proses. a. Saling ketergantungan positif yakni sifat yang menunjukkan saling ketergantungan satu terhadap yang lain di dalam kelompok secara positif. Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Kegagalan satu anggota kelompok saja berarti kegagalan kelompok. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian individu dan penilaian kelompok. Dengan demikian setiap siswa yang memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan nilai pada kelompoknya. b. Tanggung jawab perseorangan yakni bahwa setiap individu di dalam kelompok memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok. Jika tugas dan pola penilaian dibuat berdasarkan prosedur model pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 kooperatif, maka setiap siswa akan mearasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik, sehingga masing-masing anggota kelompok akan melaksanakn tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok dapat terlaksana. c. Tatap muka yakni bahwa setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan ini akan membetuk sinergi dalam hal menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota. d. Komunikasi antar anggota yakni dalam berdiskusi atau kerjasama diperlukan adanya komunikasi antar anggota. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk mengutarakan pendapat mereka. Guru dapat memotivasi siswanya agar berani mengutarakan pendapatnya. Proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan membina perkembangan mental dan emosional siswa. e. Evaluasi proses kelompok merupakan proses perolehan jawaban permasalahan yang dikerjakan oleh kelompok secara bersama. 3. Teknik Jigsaw a. Pengertian Teknik Jigsaw Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa Inggris yaitu gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki yang menyususn potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini juga mengambil pola cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 bekerja sebuah gergaji ( jigsaw), yaitu siswa melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Fauzan Marz, 2011). Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan oleh Arends (1997, dalam akhmadsudrajat.wordpress .com/2008/07/31/cooperativelearningteknik-jigsaw/) suatu kelompok belajar yang bertanggung jawab atas penguasaan materi dan mampu menjelaskan materi kepada teman atau kelompok lain. Dalam model pembelajaran Jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya. b. Langkah-langkah Teknik Jigsaw Menurut Sugiyanto (2009) pembelajaran model Jigsaw ini dikenal juga dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama, disebut sebagai team ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, hasil pembahasan itu di bawah kekelompok asal dan disampaikan pada anggota kelompoknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: i. Siswa mambaca untuk menggali informasi. Siswa memeperoleh topik - topik permasalahan untuk di baca sehingga mendapatkan imformasi dari permasalahan tersebut. ii. Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatkan topik permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau disebut dengan kelompok ahli untuk membicarakan topik permasalahan tersebut. iii. Laporan kelompok, kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menjelaskan dari hasil yang didapat dari diskusi tim ahli. iv. Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan. v. Perhitungan skor kelompok dan menetukan penghargaan kelompok. Pengajar menggunakan langkah-langjah Jigsaw menurut Sugiyanto (2009), yaitu sebagai berikut: i. Siswa dikelompokan sebanyak 2 - 6 orang siswa. ii. Tiap orang dalam team asal diberi bagian materi berbeda. iii. Tiap orang dalam team asal diberi bagian materi yang ditugaskan. iv. Anggota dari team asal yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusiksn sub bab mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v. 17 Setelah selesai diskusi sebagai team ahli tiap anggota kembali kedalam kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu team mereka tentang sub bab yang mereka kusai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama. c. vi. Tiap team ahli mempresentasikan hasil diskusi. vii. Guru dan siswa memberi evaluasi terhadap presentasi. viii. Penutup. Keunggulan Teknik Jigsaw Menurut Syarif Fauzan (syariffauzan.blogspot.com) dan Abdul Azis (azisgr.blogspot.com) model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki keunggulan antara lain : i. Mengembangkan hubungan antar pribadi positif di antara siswa yang memiliki kemampuan belajar berbeda. ii. Menerapkan bimbingan sesama teman. iii. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi. iv. Memperbaiki kehadiran dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. v. Meningkatkan motivasi belajar. vi. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. vii. Melatih siswa untuk berdiskusi di dalam membantu memahami materi dengan teman satu kelompok maupun satu kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 D. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dibagi menjadi tiga bagian, utama yaitu bagian akar, batang dan daun. Dari ketiga bagian tersebut memiliki struktur morfologi dan struktur anatomi yang saling mendukung demi kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri Secara morfologi, akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar dan tudung akar. Struktur anatomi akar meliputi epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat. Pada bagian akar terjadi proses penyerapan dan pengangkutan air dan mineral dari tanah menuju daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Rambut akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan garam mineral untuk dibawa menuju daun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi ujung akar dari gesekan keras. Ujung akar berfungsi untuk mencari celah bidang penyerapan. Struktur batang dibedakan menjadi morfologi (struktur luar) dan anatomi (struktur dalam). Morfologi batang dibedakan menjadi batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Struktur anatomi batang tumbuhan berkayu berbeda dengan batang tumbuhan herba. Batang tumbuhan berkayu memiliki anatoni epidermis batang, korteks batang dan stele. Sedangkan pada batang tumbuhan herba merupakan sel-sel epidermis yang tipis dan terdapat stomata. Struktur anatomi akar dan batang memiliki persamaan yaitu pada epidermis, korteks dan stele, hanya saja batang tidak memiliki lapisan endodermis yang berfungsi untuk jalur pengangkutan bahan dan hasil fotosintesis. Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 didalamnya. Sedangkan korteks berfungsi sebagai penguat karena tersusun dari sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Silinder pusat berfungsi untuk perkembangan karena terdapat sel-sel parenkim. Pada umumnya daun memiliki struktur yang terdiri dari helaian daun (lamina) dan tangkai daun (ptiolus). Struktur anatomi daun meliputi epidermis daun, jaringan tiang (jaringan palisade), jaringan bunga karang (jaringan spons) dan berkas pengangkut. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotositesis dan hasil dari fotositesis akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Epidermis daun terdapat stomata yang berfungsi untuk jalan keluar masuknya udara. Epidermis daun terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah. Jaringan palisade berfungsi untuk tempat berlangsungnya fotosintesis karena mengandung kloroplas. Jaringan bunga karang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Sedangkan berkas pengangkut berfungsi untuk mengangkut bahan dan hasil fotosintesis. Berkas pengankut terdapat diseluruh organ akar, batang dan daun. E. Fotosintesis Fotosintesis (asimilasi karbon) merupakan proses perubahan energi cahaya (energi fisika) menjadi energi kimia (zat gula/C 6H12O6). Fotosintesis terjadi pada sel-sel daun, terutama di bagian mesofil daun, yaitu jaringan tiang dan bunga karang. Lebih tepatnya, fotosintesis terjadi pada bagian kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil yang berfungsi untuk menangkap energi cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang merupakan proses penangkapan energi cahaya yang bergantung langsung pada keberadaan cahaya dan terjadi pada bagian grana kloroplas. Reaksi gelap merupakan proses yang tidak bergantung langsung pada keberadaan cahaya dan terjadi pada bagian stroma kloroplas. Zat gula hasil fotosintesis akan digunakan untuk berbagai kepentingan tubuh tumbuhan. Sebagian zat gula akan dirombak untuk menghasilkan energi. Energi sangat dibutuhkan untuk berbagai aktivitas tubuh. Sebagian akan digunakan untuk membangun atau membentuk tubuh tumbuhan. Tumbuhan butuh tumbuh, berkembang, membentuk anakan atau bertunas, membentuk bunga, buah, biji, dsb. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis antara lain umur daun, keadaan stomata, jenis tumbuhan, CO2, O2, ketersediaan air, kelembaban, suhu udara dan keadaan cahaya. Buku acuan yang dapat digunakan untuk pembelajaran antara lain Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII karangan Joko Sumarsono dkk, IPA Terpadu SMP dan MTs untuk kelas VIII karangan Mikrajuddin Abdulla dkk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta 2. Subjek penelitian : siswa kelas VIII C yang berjumlah 25 siswa 3. Objek penelitian : peningkatan hasil belajar 4. Waktu penelitian : Mei - Juni 2012, semester II B. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan oleh penulis yaitu variabel terikat berupa hasil belajar siswa dan variabel bebas berupa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara analisis diuraikan pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Variabel Penelitian Sumber Prosedur Alat Pelaku Cara analisis informasi Menganalisis Tes Pengajar Siswa Analisis kualitatif Lembar Observer Siswa Analisis kualitatif hasil belajar siswa Menganalisis aktivitas respon siswa dan observasi, wawancara, kuesioner 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu desain penelitian menurut Kemmis dan Taggart (Tukiran Taniredja dkk, 2011) yang terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Perencanaan (plan) 2. Tindakan (act) 3. Pengamatan (observe) 4. Refleksi (reflect) Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus dihentikan apabila hasil yang diinginkan sudah tercapai dan guru yang bersangkutan dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran serta adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Selain itu, hal lain yang diinginkan adalah siswa dapat merasa senang dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang telah dilakukan. REFLECT Plan OBSERV A C T Gambar 3.1 Model spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart 22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 D. Prosedur Penelitian 1. Prosedur Penelitian Tahap I a. Persiapan Penelitian Pada tahap ini pengajar mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, hand out, lembar kerja siswa, lembar observasi keaktifan siswa, lembar angket respon siswa dan pedoman wawancara yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. b. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan diawali dengan pre tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa. Tahap tindakan dilakukan oleh pengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran Biologi kelas VIII C. Penelitian dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan sesuai dengan materi yang digunakan oleh pengajar. Siklus I Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diawali dengan pre tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa. Melakukan observasi keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilakukan pengajar dalam meningkatkan kemampuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Menganalisis data hasil belajar siklus I 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Melakukan kegiatan refleksi siklus I untuk memperbaiki dan merancang pembelajaran siklus II dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw. Siklus II Melakukan pergantian siswa di setiap kelompok, kelompok A, B dan seterusnya yang anggota-anggota kelompoknya berbeda dengan siklus I Pergantian siswa di setiap kelompok dengan dasar siswa pada siklus II memiliki kemampuan berdiskusi yang lebih baik dari siklus I Melaksanakan prosedur pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Melakukan observasi keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilakukan peneliti dalam meningkatkan kemampuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diperoleh dari lembar observasi, wawancara dan kuesioner. Menganalisis data hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes dan kuesioner Melakukan kegiatan refleksi siklus II c. Observasi Observasi merupakan cara untuk mendapatkan informasi tentang keadaan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan pada tahap observasi adalah melaksanakan pengamatan untuk kegiatan 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 pembelajaran dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi keaktivan siswa yang telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar observasi dengan membuat lembar catatan lapangan d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan evaluasi bersama guru dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Apabila hasil yang diharapkan belum dapat dicapai maka dilakukan perbaikan pada siklus kedua dan seterusnya. E. Instrumen Penelitian 1. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, hand out dan LKS. Berbagai instrumen tersebut nantinya digunakan selama proses pembelajaran untuk membantu memudahakan siswa di dalam memahami materi pelajaran. Selain itu, dengan menggunakan perangkat pembelajaran guru dapat dengan mudah menyusun materi yang akan digunakan untuk pembelajaran. Silabus, RPP, hand out dan LKS dapat dilihat pada lampiran 1 - 7 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Tes Tes merupakan salah satu alat pengukuran hasil belajar yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden. Pengajar menggunakan tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda dan uraian. Tes yang digunakan oleh pengajar terdapat pada post tes siklus I dan siklus II. Pre tes dan post tes siklus I dengan jumlah 10 soal pilihan ganda dan tes uraian dengan jumlah 3 soal. Post tes siklus II dengan jumlah soal 10 pilihan ganda dan 4 soal uraian. Kisi-kisi dapat dilihat pada lampiran 8 - 10 b. Lembar observasi Lembar observasi atau lembar pengamatan dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar antara lain tingkah laku siswa, kegiatan diskusi dan partisipasi siswa di dalam pembelajaran. Observasi ada tiga jenis, yaitu observasi langsung, observasi tidak langsung dan observasi partisipasi (Sudjana, 2010). Oleh karena itu, pengajar akan menggunakan jenis observasi langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengamati proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan diamati oleh pengamat. Lembar obervasi dapat dilihat pada lampiran 11 c. Kuesioner Kuesioner yang akan digunakan oleh penulis yaitu kuesioner berstruktur. Dimana kuesioner berstruktur merupakan kuesioner yang 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 memiliki alur tetap sehingga persiapan sampai pelaksanaan dapat sesuai harapan yang pengajar inginkan. Selain itu, kuesioner berstruktur juga dapat dijalankan dengan mudah karena memiliki struktur yang tetap. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 12 d. Wawancara Wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar mengajar serta memiliki keuntungan yaitu penulis dapat melakukan kontak langsung dengan objek yang diteliti untuk memperoleh data atau informasi. Wawancara memiliki dua jenis, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas. Penulis dalam mengumpulkan data akan menggunakan wawancara berstruktur supaya semua yang diperlukan dalam memperoleh data dari objek dapat dipersiapkan dengan baik. Selain itu penulis juga mempertimbangkan dalam hal pengolahan data yang diperoleh. Karena wawancara berstruktur merupakan wawancara yang memiliki alur yang baik, maka penulis dapat mengatur segala sesuatunya sehingga data yang diperoleh dapat sesuai dengan yang diharapkan. Penulis membagi siswa menjadi tiga kelompok sesuai dengan kemampuan masing-masing, yaitu kelompok dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setiap kelompok akan diambil tiga siswa untuk selanjutnya dilakukan wawancara. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran 13 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 F. Analisis Data Data hasil belajar dalam penelitian ini yang akan di analisis yaitu ranah kognitif dan ranah afektif siswa. Analisis data yang digunakan bersifat kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tulis bentuk pilihan ganda dan uraian, sedangkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa ranah afektif berpedoman pada lembar observasi, wawancara dan kuesioner. a. Ranah kognitif Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif menggunakaan tes dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Adapun teknik penilaian adalah : Skor = Keterangan : × B : Banyaknya jumlah nilai butir soal yang dijawab benar N : Jumlah total nilai soal Analisis data hasil belajar siswa dapat dilihat dari pre tes dan pos tes serta membandingkan nilai siswa yang diperoleh pada tahun ajaran sebelumnya. Semua data hasil belajar siswa pada ranah kognitif akan di analisis menggunakan uji t dengan taraf nyata 0,05. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai t adalah : = 28 √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Keterangan : ̅ : rata-rata perbedaan skor tiap subyek : jumlah simpangan data : simpangan baku perbedaan skor tiap subyek Dari nilai t yang didapat, hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan cara sebagai berikut : 1. Jika t > ttabel maka terdapat perbedaan signifikan sehingga dapat dikatakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa 2. Jika t ≤ ttabel maka tidak terdapat perbedaan signifikan sehingga dapat dikatakan tidak terjadi peningkatan hasil belajar siswa Tabel 3.2 Penentuan Kategori Nilai Siswa Nilai Kategori 86 - 100 Sangat Baik 71 - 85 Baik 56 – 70 Cukup 41 - 55 Kurang ≤ 40 Sangat Kurang b. Ranah afektif Pengukuran hasil belajar pada ranah afektif menggunakan analisis deskriptif. Peneliti menyajikan data kesimpulan dalam bentuk narasi, yaitu yang diambil dari hasil observasi aktifitas siswa dan hasil kuesioner. Cara penilaian kuesioner dikualifikasikan menjadi empat 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 kategori sikap, yaitu sangat tinggi (4), tinggi (3), rendah (2) dan sangat rendah (1). Penentuan kategori hasil pengukuran sikap atau minat : Tabel 3.3 Pernyataan Kuesioner No Skor peserta didik Kategori sikap 1 50 sampai 60 Sangat baik 2 40 sampai 49 Baik 3 30 sampai 39 Kurang 4 15 sampai 29 Sangat kurang Keterangan : Skor tertinggi adalah 15 X 4 = 60 Skor terendah adalah 15 X 1 = 15 15 merupakan jumlah butir pernyataan G. Indikator Keberhasilan Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan No 1 Variabel Hasil belajar Target Instrument 70% siswa memenuhi Tes pilihan ganda kriteria ketuntasan dan uraian minimal 2 Keaktifan siswa 70% dari jumlah siswa Kuesioner aktif dalam Lembar observasi. pembelajaran Wawancara H. Agenda Penelitian Agenda penelitian dapat dilihat pada lampiran 14 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini akan dideskripsikan berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam rumusan masalah, yaitu deskripsi tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan untuk siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes, kuesioner, observasi dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data hasil penelitian yang diperoleh dan dianalisis adalah data mengenai hasil belajar Biologi dalam materi sistem dalam kehidupan tumbuhan kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta setelah adanya penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Alokasi jam pelajaran yang digunakan untuk penelitian yaitu siklus satu 4 X 40 menit dan siklus dua 4 X 40 menit. Pada akhir pos tes siklus dua, penulis memberikan lembar kuesioner untuk diisi oleh siswa. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan kegiatan observasi awal dengan tujuan untuk melihat kondisi siswa secara langsung. Penulis melakukan observasi awal siswa dua kali pertemuan. 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 A. Deskripsi Setiap Siklus 1. Siklus 1 Siklus satu dilaksanakan dalam dua pertemuan, adapun pelaksanaan siklus 1 adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus 1, pengajar mempersiapkan RPP, lembar observasi, lembar kerja siswa, soal pre tes dan pos tes 1 yang digunakan dalam mendapatkan data dari siswa. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan ini adanya keterlibatan guru bidang studi biologi sebagai observer untuk membantu pengajar dalam mengamati aktivitas siswa. Adapun prosedur pembelajaran yang dilaksanakan untuk siklus 1 : 1) Kegiatan awal pembelajaran Pengajar mengkondisikan siswa untuk siap memulai pembelajaran, memberikan instruksi mengawali kegiatan belajar dengan berdoa bersama. Selain itu, pengajar juga melakukan absensi untuk mengetahui siapa yang tidak hadir. Pre tes diberikan oleh pengajar pada awal pembelajaran dan diberikan waktu 15 menit untuk mengerjakan soal yang ada pada lembar soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 Gambar 4.1 Pre tes 2) Kegiatan Inti Pembelajaran Proses pembelajaran yang dilaksanakan yaitu menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tahapan pembelajaran sebagai berikut : a) Pertemuan 1 Diawali dengan pembentukan kelompok asal dan selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli dengan sendirinya sesuai dengan pilihan LKS. Sebelumnya guru membagikan LKS untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok yang selanjutnya melakukan diskusi kelas dengan cara presentasi. Anggota kelompok terdiri dari 4 siswa setiap kelompoknya. Pada pertemuan 1 hanya difokuskan untuk diskusi kelompok yang terdapat dalam LKS dan juga penjelasan dikelompok asal dengan teman yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Gambar 4.2 Diskusi Siklus 1 b) Pertemuan 2 Presentasi dilakukan oleh setiap kelompok asal dengan mewakilkan 2 atau 3 siswa untuk mempresentasikan hasil dikusi kelompok. Kelompok yang lainnya memiliki tugas untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap materi yang dipresentasikan, dalam hal belum paham atau ada pertanyaan yang lain. Alokasi waktu yang digunakan untuk presentasi yaitu 15 menit. c) Penguatan Tahap ini dilakukan oleh guru untuk memberikan jawaban yang sesuai setelah dilakukan diskusi kelas serta supaya siswa tidak salah dalam memahami materi yang dipelajari. d) Penghargaan Kelompok Penghargaan yang diberikan oleh guru kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan baik dan benar yaitu berupa applaus atau ucapan yang lain dengan tujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI agar siswa mendapatkan nilai yang lebih dan 35 terus meningkatkan prestasi. Gambar 4.3 Presentasi Siklus 1 3) Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada tahap ini guru memberikan post tes untuk mengetahui pemahaman akhir siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk siklus 1. c. Observasi Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran pada siklus 1, dapat dikatakan bahwa rata-rata pada aktivitas siswa belum ada yang mendapat kategori baik, pada umumnya mendapat kategori cukup, meskipun ada beberapa siswa yang pasif pada saat pembelajaran. Hal ini terlihat ketika berlangsungnya diskusi kelompok, siswa yang aktif diskusi tetap terus aktif, sedangkan yang pasif hanya melihat hasil diskusi teman satu kelompok. Hal itu dapat mengakibatkan pemahaman materi siswa menjadi kurang bagi siswa yang pasif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Mengenai aktivitas pengajar pada saat pelaksanaan pembelajaran koopertif tipe Jigsaw masih belum optimal, dimana guru belum dapat memberikan perhatian kepada siswa. Pengajar juga belum sepenuhnya dapat mengontrol siswa yang tidak memperhatikan dan membicarakan hal lain pada saat diskusi. Hal lain dari pengajar yang belum optimal yaitu berupa penyampaian materi yang masih bersifat hafalan, belum bersifat pemahaman, sehingga siswa hanya mengikuti yang diberikan oleh pengajar. Pada saat melakukan diskusi kelompok, mereka belum optimal dalam menggunakan sumber informasi yang mereka miliki. Padahal mereka memiliki sumber informasi pengetahuan yang baik, yaitu berupa buku pegangan siswa. Keaktifan siswa dalam mencatat materi tambahan yang diberikan oleh pengajar juga masih rendah. Siswa mencatat materi tambahan ketika pengajar memberikan arahan untuk mencatat materi tersebut. Siswa terkesan masih kurang aktif dalam beberapa hal ketika berlangsungnya pembelajaran. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, ada beberapa kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan siklus 1. Kekurangan yang terjadi yaitu masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan berbicara dengan teman yang lainnya ketika proses diskusi berlangsung. Hal tersebut menjadikan catatan bagi pengajar untuk dapat mengkondisikan siswa dalam pelaksanaan siklus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 2. Hal lainnya yaitu siswa belum terbiasa untuk mengemukakan pendapat yang dimiliki dan hanya berbisik dengan temannya. Disamping adanya kekurangan, pelaksanaan siklus 1 juga memiliki kelebihan yaitu kedekatan antara siswa dengan pengajar sudah terlihat. Siswa sering menanyakan hal yang dirasa kurang jelas ketika diskusi untuk memahami materi. Hal lainnya yaitu ada beberapa siswa yang mulai berani bertanya ketika diskusi kelas berlangsung. Kekurangan pelaksaan pada siklus 1 akan dijadikan bahan untuk perbaikan pada siklus 2, dimana pengajar lebih menekankan pengkondisian dan keaktivan siswa pada saat pelaksaaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran koopertif tipe Jigsaw. Dengan hal itu, pengajar berharap supaya setiap siswa benar-benar memahami materi yang dipelajari bersama dan suasana yang baik untuk pelaksaan pembelajaran koopertif tipe Jigsaw. Adanya perhatian dan peran aktif siswa maka penyampaian materi menjadi lebih mudah dan akhirnya pemaknaan dari pelajaran akan terbentuk dalam diri siswa. 2. Siklus 2 a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus 2, pengajar mempersiapkan RPP, lembar observasi, lembar kerja siswa, dan pos tes 2 serta kuesioner yang digunakan dalam mendapatkan data dari siswa. b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus 2 merupakan hasil dari berbagai refleksi yang terdapat pada siklus 1 untuk dilakukan perbaikan sehingga target yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 diinginkan dapat tercapai. Observer melibatkan guru bidang studi Biologi untuk mengamati segala aktivitas siswa di dalam kelas. Adapun prosedur pembelajaran yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal Pembelajaran Pengajar mengkondisikan siswa untuk siap memulai pembelajaran, memberikan instruksi mengawali kegiatan belajar dengan berdoa bersama. Selain itu, pengajar juga melakukan absensi untuk mengetahui siapa yang tidak hadir. Pengajar memberikan sedikit apersepsi untuk mengawali pembelajaran dan menuntun siswa untuk mulai pembelajaran. Gambar 4.4 Awal Pembelajaran Siklus 2 2) Kegiatan Inti Pembelajaran a) Pertemuan 1 Diawali dengan pembentukan kelompok asal dan selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli dengan sendirinya sesuai dengan pilihan LKS. Sebelumnya pengajar membagikan LKS untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 selanjutnya melakukan diskusi kelas dengan cara presentasi. Anggota kelompok untuk siklus 2 berbeda dengan anggota kelompok siklus 1, akan tetapi jumlah anggota dalam kelompok yaitu 4 siswa. Pada pertemuan 1 hanya difokuskan untuk diskusi kelompok yang terdapat dalam LKS dan juga penjelasan dikelompok asal dengan teman yang berbeda. Gambar 4.5 Diskusi Siklus 2 b) Pertemuan 2 Presentasi dilakukan oleh setiap kelompok asal dengan mewakilkan 2 atau 3 siswa untuk mempresentasikan hasil dikusi kelompok. Kelompok yang lainnya memiliki tugas untuk bertanya terhadap materi yang dipresentasikan, dalam hal belum paham atau ada pertanyaan yang lain. Alokasi waktu yang digunakan untuk presentasi yaitu 15 menit. c) Penguatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Tahap ini dilakukan oleh guru untuk memberikan jawaban yang sesuai setelah dilakukan diskusi kelas serta supaya siswa tidak salah dalam memahami materi yang dipelajari. d) Penghargaan Kelompok Penghargaan yang diberikan oleh pengajar kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan baik dan benar yaitu berupa applaus atau ucapan yang lain dengan tujuan agar siswa mendapatkan nilai yang lebih dan terus meningkatkan prestasi. Gambar 4.6 Presentasi Siklus 2 3) Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada tahap ini, pengajar memberikan pos tes untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang dipelajari setelah diterapkan model pembelajaran koopertif tipe Jigsaw. c. Observasi Observasi difokuskan pada aktivitas siswa pada saat diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Secara umum, aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 siswa jauh meningkat dibandingkan pada saat pelaksanaan siklus 1. Pada saat diskusi kelompok, siswa sudah berani untuk mengemukakan pendapat mereka sehingga suasana didalam kelompok merupakan suasana diskusi materi. Hal lain yang patut dihargai yaitu ketika satu kelompok selesai presentasi, siswa yang lainnya aktif memberikan tanggapan. Tanggapan tersebut berupa pertanyaan ataupun penambahan materi yang kurang lengkap. Selain itu kedekatan pengajar dengan siswa sudah terlihat baik karena siswa berani untuk bertanya tentang banyak hal yang berkaitan dengan materi. Pada siklus 2, kompetisi siswa dalam belajar sangat tinggi. Mereka dapat memberikan pendapat pada saat diskusi berlangsung, tidak hanya mengikuti siswa yang memang sudah bisa mengerjakan soal yang diberikan. Dengan demikian siswa sudah mampu untuk berinteraksi secara baik dengan teman sebaya pada saat pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Tahap refleksi pada siklus 2 selain dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer juga menggunakan data hasil wawancara dengan sebagian siswa yang telah dipilih oleh pengajar. Secara umum aktivitas siswa meningkat dengan baik. Selain itu, interaksi siswa dengan siswa dan juga siswa dengan pengajar dapat berjalan lebih baik daripada siklus 1. Hasil wawancara yang dilakukan oleh pengajar menunjukkan bahwa pengajar sudah mampu menerapkan pembelajaran kooperatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 tipe Jigsaw. Akan tetapi, pengajar masih terlalu cepat dalam hal menjelaskan materi ketika memberikan penguatan yang berakibat siswa harus meminta pengajar untuk mengulangi kembali. Selain itu, pengajar juga kurang tegas ketika ada siswa yang membicarakan hal lain diluar materi yang disampaikan. Kekurangan yang diperoleh dari hasil wawancara menunjukkan pengajar harus berani mengambil tindakan supaya nanti ketika mengabdi menjadi pendidik dapat menjalankan tugas dengan baik. B. Hasil Penelitian dan Analisis Data 1. Hasil Penilaian Siklus 1 dan 2 a. Hasil Penilaian Pres tes Tabel 4.1 Nilai Pre tes Nomor Nama Pre tes Kategori 1 AS 47 Kurang 2 AG 63,5 Cukup 3 AGP 32,5 Sangat Kurang 4 AP 52,5 Kurang 5 BR 53 Kurang 6 BY 68 Cukup 7 DE 68 Cukup 8 DA 51,5 Kurang 9 FT 42 Kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 FA 48,5 Kurang 11 IP 57,5 Cukup 12 IW 47 Kurang 13 OF 53 Kurang 14 RF 47 Kurang 15 RD 57,5 Cukup 16 SA 52 Kurang 17 YV 42 Kurang 18 ID 63 Cukup 19 AP 52 Kurang Rata-rata 52,5 Nilai tertinggi 68 Nilai terendah 32,5 Kategori Cukup 31,58 % Kategori Kurang 63,16 % Kategori Sangat Kurang 5,26 % b. Hasil Penilaian Pos tes Siklus 1 Tabel 4.2 Nilai Pos tes Siklus 1 Nomor Nama Post tes Siklus I Kategori 1 AS 76,7 Baik 2 AG 76,7 Baik 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 AGP 62,7 Cukup 4 AP 61,7 Cukup 5 BR 60,7 Cukup 6 BY 61,7 Cukup 7 DE 63 Cukup 8 DA 80,7 Baik 9 FT 70,5 Cukup 10 FA 64 Cukup 11 IP 61,5 Cukup 12 IW 72,7 Baik 13 OF 47,7 Kurang 14 RF 66 Cukup 15 RD 68,4 Cukup 16 SA 55,7 Kurang 17 YV 69 Cukup 18 ID 67,3 Cukup 19 AP 52,7 Kurang Rata-rata 65,23 Nilai tertinggi 80,7 Nilai terendah 47,7 Kategori Baik 21,05 % Kategori Cukup 63,16 % Kategori Kurang 15,79 % 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Hasil Penilaian Pos tes Siklus 2 Tabel 4.3 Nilai Pos tes Siklus 2 Nomor Nama Post tes Siklus II Kategori 1 AS 81,7 Baik 2 AG 77,5 Baik 3 AGP 81,5 Baik 4 AP 79,7 Baik 5 BR 79,3 Baik 6 BY 90,8 Sangat Baik 7 DE 95,7 Sangat Baik 8 DA 95,7 Sangat Baik 9 FT 83,3 Baik 10 FA 78,5 Baik 11 IP 81,7 Baik 12 IW 87,5 Sangat Baik 13 OF 72,5 Baik 14 RF 82,3 Baik 15 RD 78 Baik 16 SA 70,3 Cukup 17 YV 79,7 Baik 18 ID 77,5 Baik 19 AP 72 Baik 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rata-rata 81,32 Nilai tertinggi 95,7 Nilai terendah 70,3 Kategori Sangat Baik 21,05 % Kategori Baik 73,68 % Kategori Cukup 5,26 % Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 90 81.32 80 65.23 70 60 52.5 50 40 Series1 30 20 10 0 pre tes pos tes 1 pos tes 2 d. Hasil Observasi Adapun hasil observasi pada siklus 1 sebagai berikut : Aktivitas siswa selama KBM 1. Membaca buku siswa dan mengerjakan LKS 2. Memperhatikan penjelasan dari guru atau siswa yang lain 3. Mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan 4. Mempresentasikan hasil diskusi 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 5. Menghargai/menerima pendapat 6. Mencatat materi tambahan Keterangan : B = Baik; C = Cukup; K = Kurang Tabel 4.4 Hasil Observasi Siklus 1 Aktivitas Siswa Selama KBM No 1 Siswa B C 2 K B √ 1. AS 2. AG √ 3. A A √ 4. AGP √ 5. AP − 6. BR √ 7. BY 8. BD 9. DE √ 10. D A √ 11. F T − − C 3 K B C K B √ √ √ √ √ √ √ √ − − √ − − √ − √ √ √ − − √ √ √ C K B 5 6 C K B C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 √ √ − − − √ − √ √ − − − √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ − √ √ √ K √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI √ 12. F A √ 13. I P 14. I W √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15. K R √ √ √ √ √ √ √ 48 √ √ √ √ √ √ 16. O P − − − − − − − − − − − − − − − − − − 17. O F − − − − − − − − − − − − − − − − − − √ 18. R F √ 19. R D √ 20. S A √ √ 21. Y V 22. Y B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24. S W √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23. I D 25. AP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus 2 Aktivitas Siswa Selama KBM No 1 Siswa B C 2 K B √ C 3 K B √ 1. AS 2. AG √ √ 3. A A √ √ 4. AGP √ 5. AP − 6. BR √ 7. BY √ 8. BD 9. DE √ 10. D A − 11. F T √ √ √ 12. F A √ √ √ 13. I P √ √ √ − − − − √ √ − − − − − √ √ √ √ √ − − − − √ − − − − √ − √ √ √ − − − √ √ − √ √ − √ √ √ √ − − √ √ − − √ √ − − K √ √ √ √ − √ √ √ √ K B C √ √ √ C √ √ √ K B 6 K B √ C 5 C √ √ √ 4 − − − − √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI √ 14. I W √ √ 15. K R √ √ √ 16. O P − 17. O F √ √ 18. R F √ √ √ √ √ − − − √ 19. R D 20. S A √ 21. Y V √ − √ √ √ 24. S W − 25. AP √ − − − √ √ √ √ √ − − − √ √ √ √ √ − √ √ √ √ √ √ √ √ √ − − √ − √ √ − − − √ 1 Aspek yang diamati Membaca buku mengerjakan LKS siswa − − √ Prosentase Hasil Observasi Siklus 1 − √ Tabel 4.6 No − − √ √ √ − − √ √ − − √ √ √ − − √ √ − − √ √ √ − − √ √ √ 22. Y B 23. I D − 50 Siklus 2 K C B K C B % % % % % % dan 50 23 27 19 10 71 % % % % % % − PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 3 Memperhatikan penjelasan 51 dari 23 36 41 10 10 80 guru atau siswa yang lain % % % % % % Mengajukan 23 45 32 10 23 67 pertanyaan/menanggapi % % % % % % 23 23 54 10 14 76 % % % % % % 14 9 77 0 29 71 % % % % % % 41 9 50 14 15 71 % % % % % % Rata-rata 29 24 47 9 16 75 % % % % % % pertanyaan 4 5 6 Mempresentasikan hasil diskusi Menghargai/menerima pendapat Mencatat materi tambahan Keterangan : K : kurang C : cukup B : baik Dari hasil observasi yang dibantu oleh observer, siklus 1 dengan jumlah siswa 22 memberikan hasil rata-rata baik 47 %, cukup 24 % dan kurang 29 %. Sedangkan siklus 2 dengan jumlah siswa 23 memberikan hasil rata-rata baik 75 %, cukup 16 % dan kurang 9 %. Dengan demikian dari hasil observasi yang dilakukan, adanya peningkatan keaktifan siswa pada saat pembelajaran dengan diterapkannya model pembelajaran Jigsaw. Peningkatan tersebut terlihat dari hasil rata-rata keaktifan siswa siklus 1 dengan siklus 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Grafik 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa 80% 75% 70% 60% 47% 50% siklus 1 Kurang siklus 1 Cukup 40% 30% siklus 1 Baik 29% 24% siklus 2 Kurang 20% 16% siklus 2 Cukup 9% 10% siklus 2 Baik 0% Kurang Cukup Baik Kurang siklus 1 Cukup Baik siklus 2 e. Hasil Kuesioner Tabel 4.7 Skor Angket Siswa Dan Kategori Respon Siswa Terhadap Angket No Skor Kategori 1 57 Sangat Baik 2 52 Sangat Baik 3 45 Baik 4 47 Baik 5 53 Sangat Baik 6 50 Sangat Baik 7 50 Sangat Baik 8 43 Baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 52 Sangat Baik 10 53 Sangat baik 11 45 Baik 12 45 Baik 13 49 Baik 14 51 Sangat Baik 15 54 Sangat Baik 16 45 Baik 17 56 Sangat Baik 18 56 Sangat Baik 19 56 Sangat Baik 20 50 Sangat Baik 21 41 Baik 22 53 Sangat Baik 23 50 Sangat baik 24 - - 25 49 Baik 50 Sangat Bak 53 Ratarata Dari data hasil kuesioner diatas, siswa memiliki respon sangat baik dengan jumlah 15 siswa dan kategori baik dengan jumlah 9 siswa, terhadap penerapan metode Jigsaw pada pernyataan positif. Respon siswa rata-rata yang diperoleh yaitu dengan skor 50 memiliki kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 bahwa siswa dapat menerima dengan diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw. Tabel 4.8 Presentase Respon Siswa Respon No 1 Pernyataan Saya mendengarkan memperhatikan saat SS S TS STS % % % % 62,5 0% 0% 0% dan 37,5 guru % % menjelaskan materi 2 3 Saya mencatat materi yang diberikan 37,5 54,1 8,33 oleh guru 7% % 12,5 54,1 33.33 % 7% % Saya tidak bertanya kepada guru 4,17 16,6 50 29,16 walaupun saya tidak memahami % 7% % % Saya berani menyampaikan pendapat 37,5 54,1 8,33 0% saya ketika diminta guru untuk % 7% % 0% 45,8 45,83 3% % Saya % tidak mencatat hasil 0 % pembahasan yang diberikan oleh guru 4 materi 5 menyampaikan pendapat 6 Saya tidak mendengarkan dan 8,34 memperhatikan pada saat teman lain % menjelaskan materi 7 Saya memberikan informasi kepada 37,5 54,1 4,16 4,16 teman jika ada teman yang belum % 7% 7% % Saya tidak bertanya kepada teman 0 % 16,6 41,6 41,67 sekelompok jika belum memahami 6% 7% % memahami materi 8 materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Saya tidak berani menyampaikan 0 % 8,33 50 pendapat % % Saya menghargai pendapat teman 50 50 0% 0% yang berbeda % ketika ditanya teman 55 41,67 sekelompok 10 11 12 13 14 % Saya tidak ikut serta dalam diskusi 0 % 8,33 37,5 54,17 kelompok % % % Saya bekerjasama dengan teman 62,5 37,5 0% 0% sekelompok dalam belajar kelompok % 0% 4,16 Saya ikut mempresentasikan hasil 54,1 41,6 kerja kelompok 7% 7% Saya tidak mengerjakan LKS yang 4,17 0% diberikan 15 % % % 37,5 58,33 % % 0% Saya memanfaatkan sumber belajar 41,6 54,1 4,16 yang lain untuk memahami materi 7% 7% % Rata-rata 51,0 44,7 45,2 43,45 9 4% % 4% Keterangan : SS : sangat setuju S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju Dari hasil prosentase kuesioner yang dijawab siswa, pada pernyataan positif siswa menjawab dengan rata-rata kategori sangat setuju dan setuju yaitu 95,83 % . Hal itu menunjukkan bahwa siswa setuju dengan pernyataan positif yang terdapat pada kuesioner. Sedangkan rata-rata untuk pernyataan negatif kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu 88,69 % siswa tidak setuju dengan pernyataan negatif yang terdapat pada kuesioner. Dengan demikian, siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 memiliki timbal balik positif terhadap metode pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Grafik 4.3 Respon Siswa 52.00% 51.04% 50.00% 48.00% 46.00% 44.79% 45.24% 43.45% 44.00% Series1 42.00% 40.00% 38.00% SS S TS STS 2. ANALISIS DATA Hasil penelitian dari siswa berupa tes, kuesioner dan observasi masingmasing dianalisis secara sendiri. Hasil tes dianalisis menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 16 for Windows untuk menghitung data statistika. Sedangkan untuk hasil kuesioner dan observasi dianalisis menggunakan analisis deskripsi dan kesimpulan. Pada hasil pre tes menunjukkan bahwa belum ada siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal. Untuk pos tes siklus pertama, terdapat tiga siswa yang memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan untuk pos tes siklus kedua, terdapat 16 siswa memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Jumlah siswa keseluruhan yaitu 25 siswa, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 akan tetapi hanya 19 siswa yang mengikuti tes secara lengkap. Hal tersebut dikarenakan siswa tidak hadir pada saat tes dilaksanakan. Hasil kuesioner dan wawancara digunakan oleh pengajar untuk menguatkan data hasil penelitian. Kuesioner dan wawancara ini ditujukan untuk mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dengan kata lain, apakah siswa dapat menerima model pembelajaran yang diterapkan atau tidak. a. Anallisis Ranah Kognitif Tabel 4.9 Paired Samples Statistics Mean Pair 1 Pair 2 pre tes N Std. Deviation Std. Error Mean 52.5000 19 9.10128 2.08798 pos tes 1 65.2316 19 8.30837 1.90607 pos tes 1 65.2316 19 8.30837 1.90607 pos tes 2 81.3263 19 7.03332 1.61355 Table paired statistic menunjukkan bahwa nilai hasil tes mengalami kenaikan dari rata-rata awal 52,5 menjadi 65,23 dan juga 65,23 menjadi 81.32. Tabel 4.10 Paired Samples Correlations N Pair 1 pre tes & pos tes 1 Pair 2 pos tes 1 & pos tes 2 Correlation 19 -.079 Sig. .748 19 .516 .024 Table Paired Sampel Correlations digunakan untuk menganalisis hubungan antar pre tes dengan pos tes 1 dan pos tes 1 dengan pos tes 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Hasil tabel menunjukkan bahwa korelasi pre tes dengan pos tes 1 sangat lemah, yaitu 0.079, maka dapat disimpulkan bahwa korelasi tidak signifikan karena nilai Sig. lebih besar daripada nilai korelasi. Sebaliknya, nilai korelasi antara pos tes 1 dengan pos tes 2 kuat, yaitu 0.516, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang signifikan karena nilai korelasi lebih besar daripada nilai Sig. (0.024). Tabel 4.11 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper Pair 1 pre tes - pos tes 1 -1.27316E1 12.79848 2.93617 -18.90025 Pair 2 pos tes 1 - pos tes 2 1.74936 -19.77001 -12.41947 -1.60947E1 7.62528 t df Sig. (2-tailed) -4.336 18 .000 -9.200 18 .000 -6.56291 Hipotesis : pre tes dengan pos tes 1 Ho : kenaikan nilai hasil tes sebelum dan sesudah treatment tidak signifikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 H1 : kenaikan nilai hasil tes sebelum dan sesudah treatment signifikan t hitung (4.336) > t tabel (18; 0.05) adalah 1.734 sehingga Ho ditolak. Jadi kenaikan nilai hasil tes sebelum dan sesudah treatment signifikan. Hipotesis : pos tes 1 dengan pos tes 2 Ho : kenaikan nilai hasil tes pos tes 1 dan pos tes 2 tidak signifikan H1 : kenaikan nilai hasil tes pos tes 1 dan pos tes 2 signifikan t hitung (9.200) > t tabel (18; 0.05) adalah 1.734 sehingga Ho ditolak. Jadi kenaikan nilai hasil tes pos tes 1 dengan pos tes 2 signifikan. b. Analisis Ranah Afektif 1) Kuesioner Kuesioner yang digunakan oleh pengajar bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipi Jigsaw. Berdasarkan tabel 4.10 rata-rata respon siswa yaitu sangat baik, dengan skor rata-rat 50. Siswa memiliki respon sangat setuju terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk kelas VIII C. Hal lain yang dapat menguatkan bahwa siswa memiliki timbal balik positif terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu prosentase respon siswa. Rata-rata kategori setuju dan sangat setuju untuk pernyataan positif yaitu 95,83 % siswa dan pernyataan negatif siswa menjawab tidak setuju dan sangat tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 setuju dengan rata-rata 88,69 % siswa. Rata-rata tersebut sangat tinggi untuk hasil yang diperoleh dari kuesioner untuk respon siswa. Selain itu, siswa antusias dan merasa senang dengan pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Siswa terlihat aktif berdiskusi dan juga aktif bertanya tentang hal yang belum dipahami kepada pengajar. Interaksi yang terjadi bukan hanya antara siswa dengan siswa, akan tetapi juga terjadi interaksi antara siswa dengan guru secara baik. 2) Observasi Berdasarkan hasil observasi selama siklus satu dan dua, aktifitas siswa mengalami peningkatan yang baik. Rata-rata aktifitas siswa dengan kategori baik meningkat dari 47% menjadi 75%. Hal tersebut memberikan arti bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu, target minimal yang diinginkan oleh pengajar telah tercapai, yaitu 70% dari jumlah siswa aktif pada saat penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa keaktifan tertinggi siswa terjadi pada saat siswa memperhatikan penjelasan atau materi tambahan yang diberikan oleh pengajar, yaitu 80%. Siswa dalam hai ini ingin memahami materi dengan baik yaitu dengan memperhatikan pengajar saat memberikan penjelasan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Hasil observasi ini menunjukkan tingkat perkembangan siswa selama penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dengan kata lain, siswa dapat aktif berdiskusi dengan teman sebaya ketika pembelajaran berlangsung. Akan tetapi, tingkat keaktifan siswa dalam hal bertanya masih kurang, belum memenuhi target yang diinginkan oleh peneliti. Siswa yang aktif memberikan tanggapan atau pertanyaan pada saat pembelajaran hanya 67% dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaran. 3) Wawancara Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis memberikan kesimpulan bahwa siswa merasa senang dengan diterapkannya model pmebelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Selain itu, siswa berpendapat, pengajar sudah mampu menerapkan model pembelajaran tersebut dengan baik. Pendapat siswa yang lain yaitu pengajar terkesan masih terburu-buru dalam menjelaskan materi/ memberikan materi tambahan dalam membantu diskusi kelas. Dengan begitu, siswa masih memerlukan pengulangan pada saat pengajar memberikan mteri, sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa menerima dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan juga merasa senang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 C. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar IPA Biologi dalam materi Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta meningkat. Hal itu menunjukkan bahwa model pembelajaran tersebut dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti tidaklah langsung berpengaruh kepada siswa, memerlukan 2 siklus untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya akan dibahas berdasarkan : (1) peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, (2) aktivitas siswa di dalam kelas selama proses belajar mengajar dan (3) respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar. 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa yang diperoleh sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkat signifikan. Nilai pre tes siswa dengan rata-rata 52,5 kemudian nilai pos tes 1 siswa dengan ratarata 65,23 dan nilai pos tes 2 siswa dengan rata-rata 81,32. Berdasarkan data tersebut pengajar dapat memberikan penilaian bahwa peningkatan hasil belajar siswa terjadi secara signifikan. Target yang diinginkan oleh pengajar setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 70% siswa memiliki nilai di atas ketuntasan minimal. Sebanyak 16 siswa dari 19 siswa atau 84% siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 yang mengikuti pos tes 2 memenuhi target yang diinginkan pengajar dan sisanya belum memenuhi target yang diinginkan. Selain itu, hasil belajar yang didapatkan oleh siswa merupakan data normal setelah dilakukan uji normalitas data. Dengan kata lain, nilai yang diperoleh siswa tidak memiliki rentang perbedaan yang sangat mencolok. Apabila terjadi perbedaan yang mencolok, maka data hasil nilai siswa tersebut tidaklah normal. Pengujian normalitas data dilakukan untuk nilai hasil pre tes dan pos tes. Hasil belajar siswa juga diuji dengan menggunakan uji statistik yang dibantu dengan SPSS 16 for Windows yaitu Paired Sample t Test (uji t). untuk analisis pre tes dengan pos tes 1 mendapatkan hasil t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga nilai hasil pre tes dan pos tes meningkat signifikan. Sedangkan untuk analisis nilai pos tes 1 dengan pos tes 2 mendapatkan hasil yang sama, t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga nilai pos tes 1 dengan pos tes 2 meningkast signifikan. 2. Keaktivan Siswa Model pembelajaran kooperaif tipe Jigsaw menuntut siswa untuk aktif dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Keaktifan siswa yang diinginkan oleh pengajar minimal 70% siswa aktif di dalam setiap pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kriteria observasi pengajar. Peningkatan keaktifan siswa diperoleh dari observasi siklus 1 dan siklus 2. Secara keseluruhan berdasarkan hasil observasi, terjadi peningkatan keaktifan siswa pada siklus 1 dan siklus 2. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus 1 yaitu 47% meningkat pada siklus 2 dengan rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 75% mendapatkan kategori baik. Akan tetapi pada poin mengajukan/ menanggapi pertanyaan, siswa masih belum baik, yaitu 67%. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa berdasarkan kriteria yang diberikan oleh pengajar. 3. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh siswa yang berjumlah 24 siswa, menunjukkan bahwa siswa dapat menerima pembelajaran yang diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Rata-rata yang diperoleh yaitu 95,83 % untuk pernyataan positif dan 88,69 % untuk pernyataan negatif. Dengan hasil tersebut, siswa setuju dengan pernyataan positif dan siswa tidak setuju dengan pernyataan negatif yang terdapat pada pernyataan kuesioner. Siswa mampu menerima pembelajaran yang diterapkan dengan rata-rata yang sangat baik. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat faktor pengajar yang mampu menerapkan model pembelajaran sesuai rencana, meskipun ada sedikit hal yang masih kurang yang menjadi pembelajaran bagi pengajar sendiri. Selain dari hasil kuesioner, ada juga dari hasil wawancara yang dilakukan oleh pengajar. Respon dari hasil wawancara menunjukkan siswa merasa terbantu, dalam memahami materi dan merasa senang dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Siswa memberikan beberapa masukan kepada pengajar yaitu ditingkatkan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 menjelaskan materi yang berkaitan dengan kejelasan, karena pengajar terlalu cepat dalam menjalaskan materi tambahan. Faktor pengajar juga dapat mempengaruhi keadaan siswa. Dengan sikap yang santai dan menyenangkan dalam menerapkan model pembelajaran yang dilakukan dan tidak keluar dari rencana yang telah disusun dapat membantu siswa untuk dapat lebih aktif, lebih memahami dan lebih senang dengan pelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pokok bahasan Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan serta Fotosintesis untuk kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat yang dilihat dari nilai pre tes dengan rata-rata 52,5; nilai pos tes siklus 1 dengan rata-rata 65,23 dan nilai pos tes siklus 2 dengan rata-rata 81,32. Peningkatan hasil belajar siswa signifikan dengan analisis menggunakan uji t yang telah dilakukan oleh penulis. Target keberhasilan 70% siswa memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal terpenuhi dengan 84% dari jumlah siswa memiliki nilai diatas ketuntasan minimal. 2. Siswa lebih aktif dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Peningkatan keaktifan siswa berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2 meningkat dari 47% menjadi 75%. Target keberhasilan 70% siswa aktif pada saat penerapan model pembelajaran yang dilakukan terpenuhi. 3. Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sangat baik terlihat pada skor rata-rata 50 dari nilai total 60. 66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 B. SARAN 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pandangan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan keaktifan dan interaksi siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran tersebut, guru perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : a. Pembagian waktu. Sebagai seorang guru tentunya pengaturan waktu pada saat perencanaan untuk pembelajaran dengan kooperatif tipe Jigsaw harus benar-benar tepat sehingga waktu dapat dimanfaatkan dengan baik. b. Ruangan. Sedapat mungkin guru dan siswa bekerrjasama untuk mengatur tempat belajar sehingga guru maupun siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan nyaman. c. Bimbingan kepada siswa. Guru tidak harus terlalu sering memberikan bimbingan materi kepada siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hendaknya siswa diberi keleluasaan untuk mencari pengetahuan dari berbagai sumber, termasuk berinteraksi dengan teman sebaya. d. Untuk dapat menerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperlukan ketepatan dalam memilih materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memfokuskan dalam kerja kelompok di dalam kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 2. Bagi Peneliti Lebih Lanjut Hendaknya peneliti selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat memberikan waktu yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal tersebut dilakukan supaya siswa mempunyai cukup waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya dalam mengkontruksi pengetahuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Daftar Pustaka Dahar, R., 1989, Teori-Teori Belajar, 1st ed., Erlangga, Jakarta. Sudjana, N., 2010, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, 15th ed., Remaja Rosdakarya, Bandung. Sugiyanto, H., 2009, Model-Model Pembelajaran Inovatif, 2nd ed., Yuma Pustaka, Jakarta. Suyono dan Hariyanto., 2011., Belajar dan Pembelajaran, 1st ed., Remaja Rosdakarya, Bandung. Syah, M., 1995, Psikologi Pendidikan, 1st ed., Remaja Rosdakarya, Bandung. Taniredja, T., 2011., Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru, 2nd ed., Alfabeta, Bandung Winkel, W.S., 1987, Psikologi Pengajaran, 2nd ed., Gramedia, Jakarta Anonim., 2012, Konsep Teknik Pembelajaran Kooperatif, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2252780-konsepteknik-pembelajaran-kooperatif/ (akses tanggal 23 Februari 2012) Arini, Yusti., 2008, Model Pembelajaran Kooperatif, http://yusti- arini.blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html (diakses tanggal 20 Februari 2012) Aziz, Abdul., 2009, Keunggulan Teknik Jigsaw, http:// azisgr.blogspot.com/ (diakses tanggal 28 Maret 2012) Fauzan, Syarif., 2009, Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, http:// syariffauzan.blogspot.com/ (diakses tanggal 28 Maret 2012) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Karlina, Ina., 2002, Pembelajaran Kooperatif Sebagai Salah Satu Strategi Membangun Pengetahuan Siswa, http://www.sd-binatalenta .com/arsipartikel/artikel_ina.pdf (akses tanggal 23 Februari 2012) Marleviandra, Anto., 2009, Pengertian Hasil Belajar, http://techonly13 .wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar (akses 28 Maret 2012) Marz, Fauzan., 2011, Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw, http://chemedu09.wordpress.com/2011/05/05/pembelajarankooperatif-teknik-jigsaw/ (akses tanggal 20 Februari 2012) Noviana, Ria., 2008, Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pokok Bahasan Bangun Datar, Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Jurusan Matematika, Universitas Muhamadiyah Surakarta Sayuti, Akhmad., 2007, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMP 4 Kudus Pada Materi Pokok Teorema Phytagoras Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Skripsi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Sudrajat, Akhmad., 2008, Cooperative Learning tipe Jigsaw, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperativelearning-teknik-jigsaw/, (akses 28 Maret 2012) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Kelas : VIII Mata Pelajaran : IPA Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Alokasi Waktu : 8 x 40’ Materi Kompetensi Pokok/ Dasar Pembelaja ran 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Penilaian Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Struktur Memahami struktur dan fungsi jaringan dan fungsi akar, batang dan jaringan daun menggunakan tumbuhan LKS secara diskusi kelompok dan presentasi Mengidentifikasi letak epidermis, kortek dan stele dengan menggunakan gambar struktur akar, batang dan daun secara diskusi dan presentasi Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes tulis Tes PG Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang dan daun dengan presentasi hasil diskusi kelompok (karakter siswa : percaya diri dan tanggung jawab) Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan stele pada tumbuhan dengan media gambar Tes tulis Tes uraian struktur akar, Alokasi Sumber Waktu Belajar Dibawah ini yang 4 x 40’ bukan merupakan fungsi akar adalah..... a. tempat penyerapan air dan garam mineral b. memperkokoh tubuh tumbuhan c. sebagai tempat penghasil makanan bagi tumbuhan d. memperluas bidang penyerapan Buku siswa, LKS dan gambar struktur tubuh tumbuhan Jelaskan fungsi dari sel penutup pada stomata! Lampiran 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 batang dan daun (karakter siswa : tekun dan teliti) Observasi Menjelaskan fungsi jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh tumbuhan dengan presesntasi (karakter siswa : gemar membaca) Melakukan diskusi dan presentasi struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang dan daun Kuesioner 2.2 Mendeskripsikan Fotosintesis Studi pustaka untuk Menunjukkan Tes tulis Tes PG merumuskan tentang bagian daun yang proses perolehan konsep fotosintesis berperan dalam nutrisi dan dan transformasi fotosintesis transformasi energi melalui (karakter siswa : energi pada diskusi kelompok ketelitian) tumbuhan hijau Mencari informasi Menjelaskan tentang pemanfaatan tahapan fotosintesis Tes tulis hasil fotosintesis dan (karakter siswa : faktor-faktor yang gemar membaca) Tes uraian mempengaruhi Menjelaskan proses fotosintesis pemanfaatan hasil 1. Membaca buku siswa dan mengerjakan LKS 2. Memperhatikan penjelasan dari guru atau siswa yang lain 3. Mengajukan pertanyaan/menang gapi pertanyaan 4. Mempresentasikan hasil diskusi 5. Menghargai/meneri ma pendapat 6. Mencatat materi tambahan Saya mendengarkan dan memperhatikan saat guru menjelaskan materi Bahan baku untuk 4 x 40’ Buku siswa, menyusun C6H12O6 LKS dalam fotosintesis yaitu….. a. CO2 b. H2O c. O2 d. C2O dan H2O Apa perbedaan reaksi terang dan reaksi gelap ? Lampiran 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 melalui diskusi dan presentasi fotosintesis (karakter siswa : gemar membaca dan percaya diri) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis (ketelitian) Observasi Kuesioner Wawancara 1. Membaca buku siswa dan mengerjakan LKS 2. Memperhatikan penjelasan dari guru atau siswa yang lain 3. Mengajukan pertanyaan/menang gapi pertanyaan 4. Mempresentasikan hasil diskusi 5. Menghargai/meneri ma pendapat 6. Mencatat materi tambahan Saya mendengarkan dan memperhatikan saat guru menjelaskan materi apakah siswa merasa lebih senang terhadap pelajaran biologi dengan diadakannya pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ? Lampiran 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ? apakah anda memahami materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ? Lampiran 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : S M P BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII Semester : II Tahun Pelajaran : 2011/2012 Standar Kompetensi 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan. Kompetensi Dasar 2.1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2 x Pertemuan ) A. Indikator Pembelajaran 1. Kognitif Produk menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang dan daun 2. Kognitif Proses mangamati epidermis, korteks, dan stele pada tumbuhan menggunakan media gambar struktur akar, batang dan daun, sehingga dapat membantu siswa untuk lebih tekun dan teliti. 3. Afektif Melakukan diskusi dan presentasi dengan saling menghargai B. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif Produk Dengan presentasi, siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang dan daun, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab siswa. 2. Kognitif Proses Setelah mengamati gambar struktur anatomi akar, batang dan daun, siswa dapat menunjukkan letak epidermis, korteks dan stele, sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan ketekunan. Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 3. Afektif Dengan diskusi dan presentasi, siswa dapat lebih mudah memahami materi dan dengan presentasi dapat meningkatkan percaya diri siswa C. Materi Pembelajaran Struktur dan fungsi akar, batang dan daun D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual 2. Metode : Diskusi 3. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Jigsaw. E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan Membuka pelajaran 1. Salam pembuka (10’) 2. Apersepsi, guru menanyakan apa saja bagian- dan menyampaikan tujuan pembelajaran bagian tumbuhan ? 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Inti Mengorganisasi 5. Guru membagi siswa kedalam kelompok, yaitu (60’) siswa kedalam membagi kedalam kelompok asal dan selanjutnya kelompok belajar siswa memilih didiskusikan pokok dengan materi yang membentuk akan kelompok sesuai dengan pokok materi yang sama 6. Kelompok ahli mengerjakan LKS, dengan mengerjakan LKS, guru maupun siswa dapat mengalami proses antara lain : Eksplorasi Siswa dapat membedakan struktur dan fungsi akar, batang daun dan bunga Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru siswa dapat memahami struktur bagian-bagian akar, batang, daun dan bunga Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Guru dapat memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi secara sehat dalam meningkatkan prestasi belajar Elaborasi Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik dengan kerjasama kelompok Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Konfirmasi Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Penutup Rangkuman dan (10’) penutup 7. Guru menuntun siswa untuk merangkum butirbutir pembelajaran. 8. Guru memberikan penugasan mengkaji dari berbagai literatur untuk menambah pengetahuan siswa. Pertemuan 2 Kegiatan Fase (waktu) Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan Membuka pelajaran 1. Salam pembuka (10 menit) dan menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Apersepsi, guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Inti Mengorganisasi 5. Guru menginstruksikan siswa untuk kembali ke (60 menit) siswa kedalam kelompok asal dan selanjutnya siswa menjelaskan kelompok kepada teman dalam kelompok asal. 6. Perwakilan Eksplorasi dari kelompok ahli melakukan presentasi sehingga guru maupun siswa dapat mengalami proses antara lain : Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Siswa dapat menjelaskan struktur akar, batang dan daun Siswa dapat menjelaskan fungsi jaringan pada akar, batang dan daun Siswa dapat memahami letak epidermis, kortes dan stele pada akar, batang dan daun Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, menganalisis serta menyelesaikan masalah tanpa rasa takut Elaborasi Memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi secara sehat dalam meningkatkan prestasi belajar Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik Memberikan umpan balik positif dan penghargaan kepada peserta didik dalam bentuk lisan, isyarat, tulisan maupun dalam bentuk Konfirmasi hadiah terhadap keberhasilan peserta didik Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan Penutup Rangkuman dan (10 menit) penutup 7. Guru menuntun siswa untuk merangkum butirbutir pembelajaran 8. Guru memberikan penugasan untuk mempelajari lebih lanjut materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan sebagai bahan untuk tes pemahaman siswa Post Test Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 F. Media Pembelajaran Gambar struktur akar, batang dan daun G. Sumber Pembelajaran 1. Joko Sumarsono dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII. Surakarta. Teguh Karya halaman 99-115 2. Mikrajuddin Abdulla dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta. Esis halaman 147-170. 3. LKS 4. Internet H. Penilaian Indikator Pencapaian Aspek Teknik Bentuk Kompetensi Penilaian Penilaian Instrumen Tes tulis Tes PG Menjelaskan struktur Contoh Instrumen/ Soal Dibawah ini yang bukan dan fungsi jaringan di Ingatan dan merupakan fungsi akar akar, batang dan pemahaman adalah..... a. tempat penyerapan air daun Menunjukkan letak epidermis, korteks, dan garam mineral b. memperkokoh tubuh Pemahaman tumbuhan dan stele pada c. sebagai tempat tumbuhan Menjelaskan fungsi penghasil makanan bagi tumbuhan jaringan tertentu yang dijumpai pada Ingatan dan tubuh tumbuhan pemahaman Tes tulis Tes uraian d. memperluas bidang penyerapan Jelaskan arti pertumbuhan sekunder kambium ! Lampiran 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas : VIII Semester : II Tahun Pelajaran : 2011/2012 Standar Kompetensi 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan. Kompetensi Dasar 2.2. Mendiskripsikan proses perolehan nutrisi dan tranformasi energi pada tumbuhan hijau Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2 x Pertemuan ) A. Indikator 1. Kognitif Produk Menjelaskan bagian daun yang berperan alam proses fotosintesis Menjelaskan pemanfaatan hasil fotosíntesis Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosíntesis 2. Kognitif Proses Menjelaskan tahapan fotosíntesis dengan baik 3. Afektif Melakukan diskusi dan presentasi dengan saling menghargai B. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif Produk Dengan bantuan LKS, siswa dapat menunjukkan bagian daun yang berperan alam proses fotosintesis serta dapat meningkatkan ketelitian siswa Dengan gemar membaca, siswa dapat menjelaskan pemanfaatan hasil fotosíntesis dengan baik dan dapat meningkatkan percaya diri siswa melalui presentasi Dengan sumber belajar yang ada, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosíntesis serta dapat meningkatkan ketelitian siswa 2. Kognitif Proses Dengan mengamati gambar tahapan fotosintesis, siswa dapat menjelaskan proses fotosintesis secara sederhana. Lampiran 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 3. Afektif Dengan diskusi dan presentasi, siswa dapat lebih mudah memahami materi dan dengan presentasi dapat meningkatkan percaya diri siswa C. Materi Pembelajaran Proses perolehan nutrisi dan tranformasi energi pada tumbuhan hijau. D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan konsektual. 2. Metode : Diskusi 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan (Waktu) Pendahuluan (10 menit) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Membuka 1. Salam pembuka pelajaran dan 2. Apersepsi, guru menanyakan berupa apa alat respirasi menyampaikan tumbuhan ? tujuan 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan pembelajaran 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Guru membagi siswa kedalam kelompok, yaitu membagi kedalam kelompok asal dan selanjutnya siswa memilih pokok Mengorganisasi yang akan didiskusikan dengan membentuk kelompok sesuai dengan pokok materi yang siswa ke dalam kelompok materi sama 6. Kelompok ahli mengerjakan LKS, dengan mengerjakan Inti LKS, guru maupun siswa dapat mengalami proses antara (60 menit) lain : Eksplorasi Siswa dapat menjelaskan proses respirasi tumbuhan. Siswa dapat menjelaskan proses fotosintesis secara sederhana Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya Lampiran 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Melibatkan peserta didik aktif 82 didalam setiap guru, siswa pembelajaran Dengan petunjuk dan bimbingan mengerjakan LKS untuk memahami respirasi dan Elaborasi fotosintesis Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif Memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi secara sehat dalam meningkatkan prestasi belajar Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Konfirmasi Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Penutup Rangkuman dan 7. Guru menuntun siswa untuk merangkum butir-butir (10 menit) penutup pembelajaran 8. Guru memberikan penugasan untuk mengkaji lebih lanjut materi fotosintesis untuk pertemuan selanjutnya Pertemuan 2 Kegiatan (Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa Pendahuluan Membuka 1. Salam pembuka (10 menit) 2. Apersepsi, pelajaran dan menyampaikan Inti (60 menit) guru menanyakan kenapa tumbuhan melakukan fotosintesis ? tujuan 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan pembelajaran 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Mengorganisasi siswa kedalam kelompok untuk melakukan presentasi 5. Guru menginstruksikan siswa untuk kembali ke kelompok asal dan selanjutnya siswa menjelaskan kepada teman dalam kelompok asal. 6. Perwakilan dari kelompok ahli melakukan presentasi sehingga guru maupun siswa dapat mengalami proses antara lain : Lampiran 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis. Eksplorasi Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya Melibatkan peserta didik aktif didalam setiap pembelajaran Elaborasi Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru tentang faktorfaktor yang mempengaruhi fotosintesis Memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi secara sehat dalam meningkatkan prestasi belajar Memberikan umpan balik positif dan penguatan kepada peserta didik dalam bentuk lisan, isyarat, tulisan maupun Konfirmasi dalam bentuk hadiah terhadap keberhasilan peserta didik Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Penutup Rangkuman dan 7. Guru menuntun siswa untuk merangkum butir-butir (10 menit) penutup pembelajaran 8. Guru memberikan penugasan untuk mempelajari lebih lanjut sebagai bahan tes pemahaman siswa Post test F. Sumber Pembelajaran 1. Joko Sumarsono dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas VIII. Surakarta. Teguh Karya halaman 99-115 2. Mikrajuddin Abdulla dkk. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta. Esis halaman 147-170. 3. LKS 4. Internet Lampiran 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 G. Penilaian Indikator Pencapaian Aspek Teknik Bentuk Kompetensi Penilaian Penilaian Instrumen Menunjukkan bagian daun yang berperan Ingatan dan Tes tulis Tes PG pemahaman fotosintesis Menjelaskan pemanfaatan hasil fotosintesis yaitu….. Ingatan dan a. CO2 pemahaman b. H2O Ingatan dan c. O2 pemahaman Tes tulis faktor yang Tes uraian d. C2O dan H2O Apa perbedaan reaksi fotosintesis Menjelaskan faktor- Bahan baku untuk menyusun C6H12O6 dalam dalam fotosintesis Menjelaskan tahapan Contoh Soal Ingatan dan terang dan reaksi gelap ? analisis memperngaruhi fotosintesis Lampiran 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN A. Akar 1. Fungsi akar Akar berfungsi sebagai penyokong batang tumbuhan untuk dapat berdiri kedudukannya. Apabila akar yang dimiliki tumbuhan semakin banya, maka tumbuhan tersebut menjadi semakin kuat dan daerah penyarapan air dan garam mineral menjadi semakin luas.akar juga merupakan tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah) karena memiliki kemampuan menerobos lapisan-lapisan tanah. Sepadat apapun tanah yang digunakan oleh tumbuhan untuk melekat, akar tumbuhan mampu mencari celah untuk mendapatkan kebutuhan tumbuhan. Tumbuhan memiliku bulu-bulu akar yang kecil untuk digunakan tumbuhan sebagai organ yang dapat menyerap air dan garam mineral dari tanah yang selanjutnya dibawa menuju daun. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya wortel dan ketela pohon. Fungsi terakhir dari akar yaitu sebagai alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu 2. Jenis-jenis akar a. Akar tunggang Jenis akar tunggang dimiliki oleh akar tumbuhan dikotil, sedangkan Jenis akar serabut dimiliki oleh akar tumbuhan monokotil. Pada Jenis akar tunggang terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah b. Akar serabut Sementara pada jenis akar serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, bentuknya mirip benang-benang. c. Akar adventif Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan). 3. Struktur akar a. Struktur luar (morfologi) Lampiran 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Morfologi akar dibagi menjadi leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). Rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan yang berkembang dari selsel epidermis. Bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar b. Struktur dalam (anatomi) 1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Didinding selnya tipis, sehingga mudah ditembus oleh air. Terdapat rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. 2) korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis. Korteks memiliki dinding sel tipis dan mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran gas. Jaringan yang terdapat pada korteks antara lain parenkim, kolenkim dan sklerenkim. 3) Endodermis terletak disebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele dan berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat. 4) Stele (silinder pusat) terletak disebelah dalam endodermis. Pada stele terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem). B. Batang 1. Fungsi Batang merupakan diferensiasi dari akar. Karena diferensiasi dari akar, maka batang digunakan untuk tempat lintasan makanan dan air. Untuk dapat melakukan proses tersebut, batang memiliki struktur yang kuat sehingga dapat sebagai penyokong tumbuhan. Akan tetapi, batang juga merupakan tempat pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun, tunas dan bunga. Batang juga dapat digunakan sebagai alat reproduksi vegetatif dengancara stek, contohnya tanaman singkong. Pada beberapa tumbuhan memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda, ada yang lurus, melekuk-lekuk dan ada pula yang melilit tumbuhan lain. Hal tersebut berhubungan dengan batang memberikan bentuk tubuh tumbuhan. Lampiran 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 2. Struktur anatomi Tumbuhan dikotil a. Epidermis, pada batang dewasa, epidermis akan hilang dan digantikan oleh lapisan baru dari sel-sel sebelah dalamnya yang disebut periderm. Periderm merupakan hasil aktivitas kambium gabus pada kulit. Epidermis berfungsi untuk melindungi lapisan sebelah dalamnya. b. Korteks, merupakan lapisan yang meliputi semua bagian kulit, kecuali floem dan epidermis. Sebagian sel-sel penyusun kulit mengalami penebalan menjadi seratserat kulit yang dapat dimanfaatkan untuk industri, contohnya rotan. c. floem (pembuluh tapis), merupakan berkas pengangkut kulit yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. d. Kambium, merupakan jaringan meristem, jaringan yang aktif membelah. Aktivitas kambium dapat menyebabkan tumbuhan menjadi bertambah besar. Pertumbuhan kambium tersebut disebut pertumbuhan sekunder. Kambium juga dapat mengakibatkan terbentuknya lingkaran tahuan yang dapat dilihat pada tumbuhan-tumbuhan berkayu, seperti pohon jati. e. Pembuluh kayu (xilem), berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral hasil penyerapan oleh akar menuju ke daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Xilem tersusun dari beberapa jenis sel, termasuk didalamnya adalah sel-sel serat dan sel-sel pembentuk pembuluh angkut xilem. Sel-sel tersebtu mengalami penebalan dinding yang sangat tebal dan kuat, sehingga xilem juga berfungsi sebagai penguat batang tumbuhan. f. Silinder pusat (stele), terletak disebelah dalam korteks. Meliputi seluruh bagian kayu, termasuk semua jaringan pengangkutnya. Tumbuhan monokotil Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium karena berkas pengangkut tersebar diseluruh batang tumbuhan. Pertumbuhannya terbatas. Memiliki empulur dan sklerenkim. Empulur merupakan bagian yang terdapat ditengah batang tumbuhan kadang ada yang mengandung kloroplas. Sedangkan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang keras tersusun dari sel mati serta bedinidng tebal Epidermis dengan stomata dan bulu-bulu akar. Lampiran 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Tabel perbedaan batng dikotil dan monokotil Perbedaan Tumbuhan dikotil Tumbuhan monokotil Berkas pengangkut teratur tersebar Kambium ada tidak ada Rongga udara tidak ada besar C. Daun 1. Fungsi daun a. Merupakan organ fotosintesis dan tempat pertukaran zat b. Sebagai alat evaporasi c. Sebagai tempat cadangan makanan d. Alat reproduksi vegetatif 2. Morfologi daun Daun yang lengkap mempunyai bagian upih daun (pelepah daun), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Daun yang tidak lengkap tidak mempunyai satu atau dua bagian tersebut. Contohnya daun mangga dan daun nangka. Daun lengkap dapat dijumpai pada pohon pisang dan rumput-rumputan. 3. Anatomi daun a. Epidermis, merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah daun. Terdapat stoma yang berfungsi untuk mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Stoma memiliki sel penutup/ sel penjaga yang berfungsi untuk pengaturan membuka dan menutup stoma pada saat masuknya CO2. b. Jaringan tiang (palisade), tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Kloroplas merupakan perangkat sel tumbuhan yang didalamnya terdapat klorofil. Pada jaringan inilah terjadinya proses fotosintesis. c. Jaringan bunga karang (spons), Jaringan bunga karang terletak di bawah jaringan palisade, disebut sebagai jaringan spons karena sel-selnya tersusun tidak rapat sehingga terdapat rongga-rongga udara tempat berlangsungnya pertukaran gas. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis. d. Jaringan pengangkut, Jaringan pengangkut pada daun membentuk suatu system percabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak di antara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang, tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem. Lampiran 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem. Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif. Pengangkutan Zat Melalui Xylem Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel. Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh. Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah. Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong) Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh : daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air. daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya. daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan). pengaruh sel-sel yang hidup Pengangkutan Melalui Floem Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi. Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah. Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu : - buluh tapis - sel pengiring - parenkim phloem - serabut-serabut Lampiran 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu : 1. Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi dipengaruhi oleh : Faktor luar, meliputi : kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat. intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat. kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat. kandungan air tanah Faktor dalam, meliputi : ukuran (luas) daun tebal tipisnya daun ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun jumlah stomata jumlah bulu akar (trikoma) Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer. 2. Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll) 3. Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren. Lampiran 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 LEMBAR KERJA SISWA 1 Nama/no. absen :…………………….. A. Judul : Memahami Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan B. Tujuan : 1. Memahami struktur jaringan pada akar, batang dan daun 2. Memahami fungsi jaringan pada akar, batang dan daun C. Langkah Kerja 1. Setiap siswa berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan (kelompok asal) 2. Kelompok asal dipecah menjadi kelompok ahli (ahli akar, ahli batang, ahli daun) 3. Kelompok ahli hanya bertugas untuk mengerjakan sesuai dengan nama kelompoknya 4. Setelah selesai mengerjakan, siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan kepada teman yang lain 5. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil pembahasan yang dilakukan oleh kelompok D. Diskusi Siswa Ahli Akar 1. Sebutkan fungsi akar 2. Sebutkan struktur morfologi akar 3. Jelaskan struktur morfologi akar Ahli Batang 1. Sebutkan fungsi batang 2. Jelaskan struktur batang dikotil 3. Jelaskan struktur batang monokotil Ahli Daun 1. Sebutkan fungsi daun 2. Sebutkan struktur morfologi dan anatomi yang menyusun organ daun E. Jawaban Lampiran 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 LEMBAR KERJA SISWA 2 Nama/ no. absen A. Judul : ……………………………………. : Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau B. Tujuan : 1. Memahami konsep fotosintesis dan transformasi energi 2. Menjelaskan pemanfaatan hasil fotosintesis 3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis C. Langkah Kerja 4. Setiap siswa berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan (kelompok asal) 5. Kelompok asal dipecah menjadi kelompok ahli 6. Kelompok ahli hanya bertugas untuk mengerjakan sesuai dengan nama kelompoknya 7. Setelah selesai mengerjakan, siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan kepada teman yang lain 8. Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil pembahasan yang dilakukan oleh kelompok D. Diskusi Siswa Ahli tempat dan alat fotosintesis 1. Dimanakah proses fotosintesis berlangsung ? 2. Apa itu kloroplas ? Jelaskan ! Ahli tahapan fotosintesis 1. Ada berapa tahapan proses fotosintesis yang terjadi ? Jelaskan ! 2. Tuliskan rumus fotosintesis ! Ahli pemanfaatan hasil fotosintesis 1. Apa hasil fotosintesis ? 2. Bagaimana tumbuhan memanfaatkan hasil fotosintesis ? Berikan contoh ! Ahli faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis 1. Apa saja faktor yang mempengaruhi fotosintesis ? 2. Warna sinar apa saja yang dapat digunakan tumbuhan untuk fotosintesis ? Jelaskan ! E. Jawaban Lampiran 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Kisi-kisi Soal Pre tes Indikator Jumlah Aspek yang Soal diungkap Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang dan Nomor Soal Pilihan ganda 5 Ingatan nomor 1, 2, 9 Pemahaman Soal uraian daun nomor 1 dan 2 Menunjukkan letak epidermis, korteks dan 3 Ingatan Pilihan ganda nomor 4, 7 dan stele 10 Menjelaskan fungsi Pilihan ganda jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh 5 tumbuhan Ingatan Pemahaman nomor 3, 5, 6 dan 8 Soal uraian nomor 3 Jumlah 13 Lampiran 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Soal Pre tes A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1. Dibawah ini yang bukan merupakan Berdasarkan gambar tersebut, secara fungsi akar adalah..... berurutan jaringan yang ditunjuk pada a. tempat penyerapan air dan garam nomor 1 dan 2 adalah….. mineral a. epidermis dan korteks b. memperkokoh tubuh tumbuhan b. endodermis dan xylem c. sebagai tempat penghasil makanan c. korteks dan xylem bagi tumbuhan d. memperluas bidang penyerapan 2. Lapisan epidermias adalah..... a. lapisan yang dapat membentuk ruang kosong b. lapisan yang berfungi untuk munculnya tunas baru c. lapisan yang dapat memperkokoh tubuh tumbuhan d. lapisan terluar yang berfungsi untuk melindungi jaringan bagian dalam 3. Jenis akar yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil adalah….. a. akar serabut b. akar adventif c. akar tunggang d. akar serabut dan tunggang 4. Gambar struktur anatomi akar d. epidermis dan endodermis 5. Fungsi dari pembuluh xilem adalah..... a. mengangkut air dan garam mineral ke seluruh tubuh tumbuhan b. mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan c. menyerap CO2 untuk proses fotosintesis d. membantu dalam proses penyerapan air dan garam mineral 6. Floem disebut juga lapisan pembuluh tapis yang berfungsi untuk..... a. mengangkut air dan garam mineral ke seluruh tubuh tumbuhan b. mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan c. menyerap CO2 untuk proses fotosintesis d. membantu dalam proses penyerapan air dan garam mineral Lampiran 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Gambar struktur anatomi batang 95 10. Gambat struktur anatomi daun Berdasarkan gambar tersebut, yang Berdasarkan gambar tersebut, yang ditunjuk pada nomor 1 dan 2 adalah….. ditunjuk nomor 1 dan 2 adalah….. a. kambium dan empulur a. xilem dan jaringan palisade b. berkas vaskuler dan empulur b. jaringan spons dan xylem c. empulur dan cambium c. jaringan palisade dan jaringan spons d. berkas vaskuler dan kambium d. epidermis atas dan jaringan palisade 8. Struktur anatomi daun dibagi menjadi empat bagian, yaitu..... a. kambium, floem, silinder pusat dan jaringan spons b. epidermis, jaringan palisade, kambium dan jaringan pengangkut c. epidermis, korteks, kambium, jaringan pengangkut d. epidermis, jaringan palisade, jaringan spons dan jaringan pengangkut 9. Daun memiliki bagian yang disebut stoma, yang berfungsi untuk..... a. tempat terjadinya fotosintesis b. mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis c. mengatur keluar masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis d. tempat pertukaran CO2 dan O2 Lampiran 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 B. Jawablah dengan singkat dan tepat ! 1. Jelaskan fungsi dari rambut akar ! 2. Jelaskan arti pertumbuhan sekunder kambium ! 3. Jelaskan fungsi dari sel penutup pada stomata ! Jawaban pilihan ganda 1. c 6. b 2. d 7. b 3. c 8. d 4. d 9. b 5. a 10. a Jawaban soal essay 1. Rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan zat hara yang diperlukan oleh tumbuhan yang berkembang dari sel-sel epidermis yang memanjang ke arah luar. (Skor 3) 2. Pertumbuhan sekunder kambium merupakan aktivitas kambium ke arah luar membentuk kulit dan ke arah dalam membentuk kayu yang dapat mengakibatkan batang bertambah besar. (Skor 3) 3. Sel penutup berfungsi untuk mengatur pertukaran zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis dengan cara membuka dan menutup stoma. (Skor 3) Rubrik Penilaian Soal Uraian Skor Keterangan 3 Jika jawaban benar 2 Jika jawaban kurang lengkap 1 Jika jawaban salah 0 Jika tidak menjawab Lampiran 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Kisi-kisi Soal Pos tes Siklus I Indikator Jumlah Aspek yang Soal diungkap Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan pada akar, batang dan Nomor Soal Pilihan ganda 5 Ingatan nomor 1, 2, 9 Pemahaman Soal uraian daun nomor 1 dan 2 Menunjukkan letak epidermis, korteks dan 3 Ingatan Pilihan ganda nomor 4, 7 dan stele 10 Menjelaskan fungsi Pilihan ganda jaringan tertentu yang dijumpai pada tubuh 5 tumbuhan Ingatan Pemahaman nomor 3, 5, 6 dan 8 Soal uraian nomor 3 Jumlah 13 Lampiran 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Soal Pos tes Siklus I A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Dibawah ini yang bukan merupakan Berdasarkan gambar tersebut, secara fungsi akar adalah..... berurutan jaringan yang ditunjuk pada a. tempat penyerapan air dan garam nomor 1 dan 2 adalah….. mineral a. epidermis dan korteks b. memperkokoh tubuh tumbuhan b. endodermis dan xylem c. sebagai tempat penghasil makanan c. korteks dan xylem bagi tumbuhan d. memperluas bidang penyerapan 2. Lapisan epidermias adalah..... a. lapisan yang dapat membentuk ruang kosong b. lapisan yang berfungi untuk munculnya tunas baru c. lapisan yang dapat memperkokoh tubuh tumbuhan d. lapisan terluar yang berfungsi untuk melindungi jaringan bagian dalam 3. Jenis akar yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil adalah….. a. akar serabut b. akar adventif c. akar tunggang d. akar serabut dan tunggang 4. Gambar struktur anatomi akar d. epidermis dan endodermis 5. Fungsi dari pembuluh xilem adalah..... a. mengangkut air dan garam mineral ke seluruh tubuh tumbuhan b. mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan c. menyerap CO2 untuk proses fotosintesis d. membantu dalam proses penyerapan air dan garam mineral 6. Floem disebut juga lapisan pembuluh tapis yang berfungsi untuk..... a. mengangkut air dan garam mineral ke seluruh tubuh tumbuhan b. mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan c. menyerap CO2 untuk proses fotosintesis d. membantu dalam proses penyerapan air dan garam mineral Lampiran 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Gambar struktur anatomi batang 99 10. Gambat struktur anatomi daun Berdasarkan gambar tersebut, yang Berdasarkan gambar tersebut, yang ditunjuk pada nomor 1 dan 2 adalah….. ditunjuk nomor 1 dan 2 adalah….. a. kambium dan empulur a. xilem dan jaringan palisade b. berkas vaskuler dan empulur b. jaringan spons dan xylem c. empulur dan cambium c. jaringan palisade dan jaringan spons d. berkas vaskuler dan kambium d. epidermis atas dan jaringan palisade 8. Struktur anatomi daun dibagi menjadi empat bagian, yaitu..... a. kambium, floem, silinder pusat dan jaringan spons b. epidermis, jaringan palisade, kambium dan jaringan pengangkut c. epidermis, korteks, kambium, jaringan pengangkut d. epidermis, jaringan palisade, jaringan spons dan jaringan pengangkut 9. Daun memiliki bagian yang disebut stoma, yang berfungsi untuk..... a. tempat terjadinya fotosintesis b. mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis c. mengatur keluar masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis d. tempat pertukaran CO2 dan O2 Lampiran 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 B. Jawablah dengan singkat dan tepat ! 1. Jelaskan fungsi dari rambut akar ! 2. Jelaskan arti pertumbuhan sekunder kambium ! 3. Jelaskan fungsi dari sel penutup pada stomata ! Jawaban pilihan ganda 1. c 6. b 2. d 7. b 3. c 8. d 4. d 9. b 5. a 10. a Jawaban soal essay 1. Rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan zat hara yang diperlukan oleh tumbuhan yang berkembang dari sel-sel epidermis yang memanjang ke arah luar. (Skor 3) 2. Pertumbuhan sekunder kambium merupakan aktivitas kambium ke arah luar membentuk kulit dan ke arah dalam membentuk kayu yang dapat mengakibatkan batang bertambah besar. (Skor 3) 3. Sel penutup berfungsi untuk mengatur pertukaran zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis dengan cara membuka dan menutup stoma. (Skor 3) Rubrik Penilaian Soal Uraian Skor Keterangan 3 Jika jawaban benar 2 Jika jawaban kurang lengkap 1 Jika jawaban salah 0 Jika tidak menjawab Lampiran 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kisi-Kisi Soal Siklus II Pokok Materi Jumlah Aspek yang Soal diungkap Menunjukkan bagian daun yang berperan 3 dalam fotosintesis Ingatan Pemahaman Menjelaskan tahapan Nomor Soal Pilihan ganda nomor 1, 2 dan 3 Pilihan ganda fotosintesis 6 Ingatan Pemahaman nomor 4, 5, 6 dan 7 Uraian nomor 1 dan 2 Menjelaskan pemanfaatan hasil 2 fotosintesis Ingatan Pemahaman Menjelaskan faktorfaktor yang nomor 8 Uraian nomor 3 Pilihan ganda 3 mempengaruhi Pilihan ganda Ingatan nomor 9 dan 10 Analisis Uraian nomor 4 fotosintesis Jumlah 14 Lampiran 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal Pos tes Siklus II A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Fotosintesis terjadi pada sel-sel daun, terutama di bagian mesofil (daging daun), yaitu….. a. jaringan tiang dan epidermis b. jaringan tiang dan jaringan bunga karang c. jaringan bunga karang dan epidermis d. jaringan bunga karang dan kloroplas 2. Suatu pigmen atau zat daun yang paling utama berperan dalam menangkap energi matahari adalah….. a. kloroplas b. karotenoid c. klorofil d. grana dan stroma 3. Organela di dalam sel yang berperan dalam fotosintesis adalah….. a. kloroplas b. mitokondria c. vakuola d. badan Golgi 4. Bahan baku untuk menyusun C6H12O6 dalam fotosintesis yaitu….. a. CO2 b. H2O c. O2 d. C2O dan H2O 5. Zat sisa yang dihasilkan dalam fotosintesis yang dilepas ke lingkungan adalah….. a. O2 b. CO2 c. C6H12O6 d. CO2 dan O2 6. Dibawah ini yang bukan merupakan unsur-unsur yang digunakan dalam proses fotosintesis….. a. CO2 b. mineral c. zat gula d. H2O Lampiran 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Sinar yang paling banyak diserap untuk proses fotosintesis adalah….. a. sinar biru b. sinar hijau c. sinar merah d. sinar kuning 8. Hasil fotosintesis akan ditimbun di tempat-tempat penimbunan. Tempat penimbunan tersebut dapat berupa….. a. akar b. bunga c. daun d. buah 9. Faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis adalah….. a. Ketersediaan air b. Tanah c. Luas daun d. Tinggi tumbuhan 10. Dibawah yang bukan merupakan faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi fotosintesis adalah….. a. Umur daun b. Tinggi tumbuhan c. Keadaan stomata d. Jenis tumbuhan B. Jawablah dengan singkat dan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis ? 2. Jelaskan proses fotosintesis berdasarkan gambar dibawah ini 3. Bagaimana cara tumbuhan memanfaatkan hasil fotosintesis ? 4. Faktor yang dapat mempengaruhi fotosintesis salah satunya adalah keadaan cahaya. Bagaimana pengaruh cahaya dengan proses fotosintesis ? Lampiran 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jawaban pilihan ganda 1. b 6. c 2. c 7. c 3. a 8. d 4. d 9 a 5. a 10. b Jawaban soal uraian 1. Fotosintesis (asimilasi karbon) merupakan peristiwa penggabungan karbon dioksida dan air secara kimiawi dalam klorofil untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi. (skor 3) 2. Bahan baku fotosintesis adalah air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Air berasal dari dalam tanah, sedangkan karbon dioksida berasal dari udara bebas yang merupakan hasil dari proses pernapasan makhluk hidup. Energi matahari yang diserap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air menjadi oksigen dan hodrogen. Selanjutnya fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. (skor 3) 3. Zat gula (C6H12O6) hasil fotosintesis akan digunakan untuk berbagai kepentingan tubuh tumbuhan diantaranya dirombak untuk menghasilkan energi, digunakan untuk membangun atau membentuk tubuh tumbuhan dan ditimbun dalam bentuk ubi, umbi, buah dan biji. (skor 3) 4. Cahaya yang paling banyak diserap oleh tumbuhan untuk fotosintesis yaitu cahaya yang memiliki pigmen warna merah. Untuk fotosintesis dibutuhkan intensitas cahaya minimal tertentu. Pada intensitas cahaya yang kurang, fotosintesisnya akan lambat. Sebaliknya, pada intensitas yang lebih tinggi, fotosintesis akan lebih cepat. (skor 3) Rubrik Penilaian Soal Uraian Skor Keterangan 3 Jika jawaban benar 2 Jika jawaban kurang lengkap 1 Jika jawaban salah 0 Jika tidak menjawab Lampiran 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Nama sekolah : ……………………. Mata pelajaran : ……………………. Materi : ……………………. Kelas/Semester : ……………………. Hari/Tanggal : ……………………. Petunjuk pengisisan : Amatilah aktivitas siswa dan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai berikut : 1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk ditempat yang memungkinkan dapat melihat semua aktivitas siswa yang diamati. 2. Kode-kode kategori dituliskan secara berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom yang tersedia dengan memberikan tanda (√). 3. Pengamatan dilakukan sejak proses belajar mengajar berlangsung. Aktivitas siswa selama KBM 1. Membaca buku siswa dan mengerjakan LKS 2. Memperhatikan penjelasan dari guru atau siswa yang lain 3. Mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan 4. Mempresentasikan hasil diskusi 5. Menghargai/menerima pendapat 6. Mencatat materi tambahan No Aktivitas Siswa Selama KBM Nama Siswa 1 Siswa 1 2 Siswa 2 3 Siswa 3 4 Siswa 4 5 Siswa 5 6 Siswa 6 7 Siswa 7 8 Siswa 8 1 B C 2 K B C 3 K B C 4 K B C 5 K B C 6 K B C K Lampiran 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Siswa 9 10 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 106 Lampiran 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Keterangan : B : Tinggi C : Cukup K : Kurang Yogyakarta, Mei 2012 Observer, (……………………………) Lampiran 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw No 1. Indikator Interaksi dengan guru Jumlah Pertanyaan/pernyataan butir 5 Saya mendengarkan memperhatikan saat Skala dan 4-1 guru menjelaskan materi Saya mencatat materi yang diberikan 4-1 oleh guru Saya tidak mencatat hasil 1-4 pembahasan yang diberikan oleh guru 1-4 Saya tidak bertanya kepada guru walaupun saya tidak memahami materi 4-1 Saya berani menyampaikan pendapat saya ketika diminta guru untuk menyampaikan pendapat 2. Interaksi siswa dengan 5 S a ya dan tidak mendengarkan memperhatikan 1-4 pada s a a t teman lain yang menjelaskan materi 4-1 Saya memberikan informasi kepada teman jika ada teman yang belum memahami materi 1-4 Saya tidak bertanya kepada teman sekelompok jika belum memahami materi 1-4 Saya tidak berani menyampaikan pendapat ketika ditanya teman sekelompok 4-1 Saya menghargai pendapat teman yang berbeda Lampiran 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kerjasama dengan 3 teman sekelompok Saya tidak ikut serta dalam diskusi 109 1-4 kelompok Saya bekerjasama dengan teman 4-1 sekelompok dalam belajar kelompok Saya ikut mempresentasikan hasil 4-1 kerja kelompok 4. Mengerjakan soal dan 1 tugas 5. Motivasi Saya tidak mengerjakan LKS yang 1-4 diberikan dalam mengikuti pelajaran 1 Saya memanfaatkan sumber belajar 4-1 yang lain untuk memahami materi Lampiran 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Nama : No. absen : Hari/ tanggal : Siklus : Petunjuk pengisian : berilah tanda (√) sesuai dengan apa yang kamu lakukan pada saat pembelajaran Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No 1. Kriteria Pernyataan SS S TS STS Saya mendengarkan dan memperhatikan saat guru menjelaskan materi 2. Saya mencatat materi yang diberikan oleh guru 3. Saya tidak mencatat hasil pembahasan yang diberikan oleh guru 4. Saya tidak bertanya kepada guru walaupun saya tidak memahami materi 5. Saya berani menyampaikan pendapat saya ketika diminta guru untuk menyampaikan pendapat 6. Saya tidak mendengarkan dan memperhatikan pada saat teman lain menjelaskan materi 7. Saya memberikan informasi kepada teman jika ada teman yang belum memahami materi 8. Saya tidak bertanya kepada teman sekelompok jika belum memahami materi 9. Saya tidak berani menyampaikan pendapat ketika ditanya teman sekelompok 10. Saya menghargai pendapat teman yang berbeda Lampiran 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Saya tidak ikut serta dalam diskusi kelompok 12. Saya bekerjasama dengan teman sekelompok dalam 111 belajar kelompok 13. Saya ikut mempresentasikan hasil kerja kelompok 14. Saya tidak mengerjakan LKS yang diberikan 15. Saya memanfaatkan sumber belajar yang lain untuk memahami materi Lampiran 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 Pedoman Wawancara Mengenai Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Responden : siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Nama siswa : Kelas/ semester : Jenis kelamin :L/P Komentar dan kesimpulan hasil Pertanyaan Guru 1. apakah anda pembelajaran model memahami dengan pembelajaran wawancara materi menggunakan kooperatif tipe Jigsaw ? 2. bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ? 3. apakah siswa merasa lebih senang terhadap pelajaran biologi dengan diadakannya pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ? 4. menurut penilaian anda, apakah guru sudah dapat menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw dengan baik ? 5. efektifkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diterapkan di kelas anda ? 6. apa saran anda bagi guru untuk dapat memberikan materi dengan baik ? Yogyakarta, Juni 2012 Pewawancara Lampiran 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 No 1 2 3 Maret 2012 Uraian Kegiatan I II III IV I Pembuatan dan revisi proposal Pelaksanaan Siklus 1 Siklus 2 Pembuatan dan reisi naskah skripsi Agenda Penelitian April 20012 Mei 20012 II III IV I II III IV I Juni 2012 II III IV V Juli 2012 II III IV I Lampiran 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 18