1 ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST SEWA KAMAR KELAS II AR RAHMAN DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING (STUDI KASUS DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL) CALCULATION ANALYSIS OF UNIT COST FOR ROOMS CLASS II AR RAHMAN WITH ACTIVITY-BASED COSTING METHOD (CASE STUDY IN PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF BANTUL ) 1Indah Widyasmara, 2Aris Suparman Wijaya, Mariska Urhmila3 Master of Hospital Management Muhammadiyah University of Yogyakarta [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Penetapan unit cost sewa kamar rawat inap di RSU PKU Muhammadiyah Bantul saat ini menggunakan metode tradisional yaitu real cost. Bila dilihat dari segi ruangan, desain ruangan serta fasilitas antara kelas II bangsal Ar Rahman dengan kelas II bangsal lainnya terdapat perbedaan. Namun unit cost sewa kamar rawat inap antara kelas II Ar Rahman dan kelas II lainnya diberlakukan sama. Metode : Penelitian ini dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriftif kualitatif dengan rancangan studi kasus. Sampel dalam penelitian adalah perawat serta manajer unit penunjang yang diambil secara purposive sampling. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Activity-Based Costing (ABC). Hasil dan Pembahasan : Unit cost sewa kamar kelas II Ar Rahman yang dihitung dengan metode Activity-Based Costing (ABC) sebesar Rp. 77.540,-, sedangkan yang dikeluarkan oleh rumah sakit sebesar Rp. 42.308,-. Hal ini menunjukkan bahwa unit cost yang dihitung dengan Activity-Based Costing lebih besar dibanding dengan unit cost rumah sakit. Pada Activity-Based Costing (ABC), biaya tidak langsung (overhead) dibebankan pada beberapa cost driver sedangkan pada sistem tradisional hanya dibebankan pada satu cost driver. Kesimpulan dan Saran : Metode Activity-based Costing (ABC) dapat memberikan informasi mengenai perhitungan biaya yang lebih akurat, sehingga dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang akurat dalam penganggaran dan perencanaan biaya. Pihak rumah sakit sebaiknya melakukan 1 Student At Master Hospital Management, Faculty Of Medicine And Health Sciences, Muhammadiyah University Of Yogyakarta. 2 Lecture At Master Hospital Management, Faculty Of Medicine And Health Sciences, Muhammadiyah University Of Yogyakarta. 3 Lecture At Master Hospital Management, Faculty Of Medicine And Health Sciences, Muhammadiyah University Of Yogyakarta. 2 evaluasi unit cost sewa kamar yang digunakan sehingga tidak merugikan pihak rumah sakit atau pasien. Kata Kunci : Activity-Based Costing (ABC), Sewa Kamar, Unit Cost ABSTRACT Background: Determination of unit costs of inpatient room rental in PKU Muhammadiyah Hospital of Bantul is currently using traditional methods of real cost. When viewed in terms of space, design space and facilities for wards between class II class II Ar Rahman with other wards there is a difference. But the room rental unit cost of hospitalization between class II and class II Ar Rahman other similar effect. Methods: The study was conducted in PKU Muhammadiyah Hospital of Bantul. This type of research is a qualitative descriptive case study design. The sample in the study were nurses and managers supporting units taken purposively sampling. Cost analysis method used is the Activity-Based Costing (ABC). Results and Discussion: The unit cost of room rental class II Ar Rahman is calculated by the method of Activity-Based Costing (ABC) amounting to Rp. 77.540, -, while those issued by the hospital of Rp. 42 308, -. This indicates that the unit cost is calculated by Activity-Based Costing is greater than the unit cost hospitals. In Activity-Based Costing (ABC), indirect costs (overheads) charged to a cost driver while in the traditional system is only charged on a cost driver. Conclusions and Suggestions: Method of Activity-based Costing (ABC) can provide information regarding the calculation of more accurate cost, so it can be used by management to take accurate decisions in the budgeting and planning costs. The hospital should conduct an evaluation unit cost for rooms that are used so as not to harm the hospital or the patient. Keywords: Activity-Based Costing (ABC), Rent Room, Unit Cost 1 PENDAHULUAN Kebutuhan rumah sakit (keanekaragaman) produk. Biaya akan layanan yang bermutu produk yang memberikan informasi semakin meningkat seiring dengan terdistorsi. semakin mengakibatkan membaiknya perekonomian dan dihasilkan Distorsi biaya tersebut undercost atau derajat overcost terhadap produk atau jasa kesehatan masyarakat1. Pelayanan yang dihasilkan3. Distorsi timbul rumah sakit sebaiknya dikelola karena dengan dasar konsep manajemen pembebanan yang mempunyai etika. Tanpa mengakibatkan konsep manajemen yang jelas, penentuan biaya, perkembangan rumah sakit di keputusan, perencanaan, Indonesia akan berjalan lambat2. pengendalian4. Tugas utama rumah sakit adalah memberikan pengobatan, perawatan, ketidakakuratan biaya, Awal dalam sehingga kesalahan pembuatan tahun dan 1990-an jasa dikembangkan akuntansi biaya dan baru oleh Consortium of Advanced pelayanan kesehatan. Rumah sakit Manufacturing-International memperoleh pendapatan dari jasa (CAM-I) dan Costing (ABC). ABC menggunakan fasilitas yang diberikan. yaitu Activity-Based Pendapatan tersebut didapat dari aktivitas tarif yang harus dibayar oleh penggolongan pemakai tarif menghasilkan informasi activity merupakan keputusan yang dapat cost. ABC dapat menghasilkan mempengaruhi profitabilitas suatu informasi kos produk yang akurat5. rumah sakit3. ABC menggunakan cost driver pada jasa. Dalam Penentuan menentukan sebagai biaya basis untuk harga aktivitas yang menimbulkan biaya pokok produk, rumah sakit masih dan lebih baik apabila diterapkan menggunakan pada akuntansi biaya perusahaan tradisional. Sistem ini tidak sesuai menghasilkan dengan produk, diversifikasi yang keanekaragaman sehingga ketepatan 2 pembebanan biaya akan lebih akurat6. dan perbedaan dengan unit cost rumah sakit. Salah satu pelayanan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul BAHAN DAN CARA adalah pelayanan rawat inap. Salah Jenis satunya adalah bangsal Ar Rahman digunakan adalah kelas II. Bila dilihat dari segi deskriftif kualitatif ruangan, desain ruangan serta rancangan studi kasus. Subyek fasilitas antara kelas II bangsal Ar penelitian ini adalah Kepala Ruang Rahman dengan kelas II bangsal dan perawat kelas II Ar Rahman lainnya serta manajer di unit penunjang terdapat Dinding-dinding perbedaan. II yang penelitian dengan Ar yaitu manajer kesekretariatan dan Rahman dicat berwarna-warni dan humas, mutu, PSDI, diklat, Bina dilukis Rohani (Binroh), kartun, ditempelin wallpaper serta yanmed, Rekam untuk Keuangan, rumah tangga serta dengan kelas penelitian gambar-gambar pendingin ruangan menggunakan Air Conditioner (AC) keperawatan, Medik (RM), pemasaran. serta kipas angin. Namun unit cost Obyek penelitian ini adalah sewa kamar rawat inap antara semua aktivitas yang terjadi di kelas II Ar Rahman dan kelas II kelas II Ar Rahman dan unit lainnya sama. penunjang serta dokumen biaya Penetapan unit cost sewa kamar tahun 2010. Penelitian ini telah rawat inap di rumah sakit saat ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di menggunakan metode tradisional RSU PKU Muhammadiyah Bantul. yaitu real cost. Pengambilan sampel terbatas pada diberlakukan Berdasarkan hal tersebut di orang tertentu atas, peneliti ingin mengetahui unit memberikan cost sewa kamar kelas II Ar diinginkan Rahman yang dihitung dengan ABC sampling)7. yang dapat informasi yang peneliti (purposive 3 Variabel penelitian adalah ke aktivitas dan tahap kedua analisis unit cost sewa kamar kelas adalah pembebanan activity cost II Ar Rahman dengan metode ke produk atau jasa. Biaya yang Activity-Based digunakan Costing (ABC). pada metode ABC Instrument yang digunakan adalah adalah biaya langsung dan biaya pedoman dokumentasi, pedoman tidak langsung. Biaya langsung ini wawancara, untuk diperoleh secara langsung dengan mengukur lamanya waktu setiap cara penelusuran direct tracing. aktivitas serta Matrik Expense Sedangkan Activity Dependence (EAD) untuk langsung dibebankan dengan cara menghubungkan driver tracing dan alokasi. langsung aktivitas stop watch biaya (overhead) serta tidak untuk biaya tidak dengan matrik Activity HASIL Product Dependence (APD) untuk Biaya yang digunakan dalam menghubungkan aktivitas dengan Activity-Based Costing (ABC) untuk produk atau jasa. Uji validitas yang unit cost sewa kamar kelas II Ar digunakan triangulasi, yaitu usaha Rahman terbagi dua macam, yaitu : untuk mengecek kebenaran data a. Biaya Langsung atau informasi yang diperoleh Biaya peneliti kamar kelas II Ar Rahman, dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Activity-Based Costing, yang terdiri dari dua tahap8 yaitu : tahap pertama adalah pembebanan sumber daya yaitu : direct tracing sewa 1 Tabel 1. Biaya Direct Tracing untuk Sewa Kamar Kelas II Ar-Rahman No Jenis Biaya Jumlah Biaya . (Rp) 1. Pelaksana (Bina Rohani) 401,2. Alat medis dan non medis 22.166,3. Air 256,4. ATK 518,5. Kebersihan 133,6. Listrik 6.577,7. Laundry 14.454,8. Depresiasi Gedung 1.160,Total Biaya Direct Tracing 45.665,b. Biaya Tidak Langsung pemeliharaan Langkah-langkah pembebanan untuk biaya tidak depresiasi kendaraan. 2) Mengidentifikasi aktivitas- langsung yaitu6: aktivitas utama 1) Menentukan kategori biaya Unit Berdasarkan dokumen dan penunjang diidentifikasi yang aktivitasnya biaya rumah sakit tahun antara lain kesekretariatan 2010, kategori biaya dalam dan humas, mutu, PSDI, penelitian diklat, ini binarohani, dikelompokkan menjadi 4 keperawatan, kategori biaya, yaitu biaya rekam tenaga rumah kerja, biaya peralatan terdiri dari biaya pemeliharaan dan medik, yanmed, keuangan, tangga serta pemasaran. 3) Menghubungkan depresiasi alat non medis, dengan biaya bangunan terdiri dari membuat matrik EAD. biaya dan Matrik EAD memiliki 2 dan bagian pemeliharaan depresiasi gedung. biaya aktivitas yaitu dengan baris dan biaya pelayanan terdiri dari kolom. Kategori biaya di biaya biaya bagian kolom dari matrik biaya EAD, sedangkan aktivitas di kantor, kebersihan, 2 bagian baris dari matrik Aktivitas EAD. sebagai baris dalam matrik 4) Membuat tanda centang APD ditampilkan sedangkan produk secara proporsional dalam ditampilkan sebagai kolom matrik EAD. dalam matrik APD. 5) Menentukan nilai rupiah 7) Membuat terhadap aktivitas-aktivitas 6) Menghubungkan dengan produk centang secara proporsional dalam aktivitas dengan tanda matrik APD. 8) Menentukan nilai rupiah membuat matrik APD. masing-masing produk Tabel 2. Total Biaya Kelas II Bangsal Ar Rahman dari Matrik APD N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Aktivitas Akomodasi Kelas II Ar-Rahman Propors i EAD APD Waktu (a) (b) (a x b) Kesekretariatan dan Humas Mutu PSDI Diklat Bina Rohani Keperawatan Yanmed Rekam Medik Keuangan Rumah Tangga Pemasaran 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 JUMLAH 0,69 180.021.176 178.253.355 162.107.449 162.107.449 178.253.355 178.253.355 162.107.449 54.404.112 178.253.355 178.695.311 178.916.288 1.791.372.65 7 10.801.271 10.695.201 9.726.447 9.726.447 10.695.201 10.695.201 9.726.447 3.264.247 10.695.201 10.721.719 10.734.977 107.482.35 9 53.741.180 Hasil perhitungan driver tracing dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3. Perhitungan Driver Tracing Kelas II Bangsal Ar Rahman Hari Rawat Total Driver Cost Driver Tracing (a) (b) (b/a) 1.686 Rp. 53.741.180,Rp. 31.875,- 1 Hasil perhitungan unit cost sewa ABC adalah: kamar kelas II Ar Rahman dengan Tabel 4. Unit Cost ABC Kelas II Ar-Rahman Direct Tracing Driver Tracing Unit Cost (a) (b) (a + b) Rp. 45.665,Rp. 31.875,Rp. 77.540,PEMBAHASAN kamar yang berlaku di RSU PKU Hasil perhitungan unit cost Muhammadiyah Bantul saat ini. sewa kamar dengan ABC lebih Selisihnya dapat dilihat pada tabel besar dibandingkan dengan sewa di bawah ini: Tabel 5. Selisih Unit Cost ABC dengan Unit Cost di Rumah Sakit Unit cost ABC Unit cost Rumah Selisih unit cost (Rp) Sakit (Rp) (Rp) 77.540,42.308,35.232,Akuntansi biaya tradisional biaya langsung dan tidak langsung berpandangan bahwa jasa atau yang produk perhitungan, hal ini tergambar daya. mengkonsumsi Sedangkan sumber Activity-Based Costing berpandangan bahwa jasa atau produk aktivitas, mengkonsumsi kemudian aktivitas mengkonsumsi sumber daya9. Metode terfokus pada ABC aktivitas, sehingga diyakini sebagai aktivitas penyebab timbulnya biaya5. Perbedaan antara unit cost sewa kamar yang dihitung dengan Activity-Based Costing dan unit cost rumah sakit terletak pada struktur dimasukkan dalam tabel di bawah ini : dalam 1 Tabel 6. Perbedaan Struktur Biaya Unit Cost ABC dengan Unit Cost Rumah Sakit Jumlah Jumlah Unit Cost ABC Biaya Unit Cost RS Biaya (Rp) (Rp) Biaya Langsung Biaya Langsung Pelaksana (Bina Rohani) 40,51,- Biaya Perawat 16.172, Alat medis dan non medis 22.166, Biaya Pemeliharaan Air Biaya Kantor 5.175,ATK 256,Biaya Pengadaan 6.469,Kebersihan 54,33,- Barang 4.528,Listrik 133,Laundry 6.254,Depresiasi Gedung 14.454, 389,43.746, 32.344 ,Biaya Tidak Langsung Biaya Tidak Langsung Biaya Pegawai 23.428, Biaya Pegawai 3.833,Biaya pemeliharaan alat non Biaya Pemeliharaan 1.034,medis 391,Biaya Kantor 2.257,Biaya Depresiasi alat non Biaya Pengadaan 993,medis 3.145,- Barang 1.846,Biaya Pemeliharaan Gedung 100,Depresiasi Biaya Depresiasi gedung 410,Biaya Kantor 3.858,Biaya Kebersihan 149,Biaya Pemeliharaan kendaraan 23,Biaya Depresiasi kendaraan 370,31.875, 9.964,Berdasarkan tabel di atas, sakit, berdasarkan dengan hasil struktur biaya yang dimasukkan wawancara dalam unit cost sewa kamar rawat keuangan inap metode ABC lebih komplek biaya daripada unit cost rumah sakit. menggunakan cost driver jumlah Pada metode ABC, pemicu biaya hari (cost driver) yang digunakan lebih perhitungan dari satu, Sedangkan di rumah menggunakan metode ABC lebih untuk tidak rawat pembebanan langsung saja. unit manajer cost hanya Sehingga dengan 2 kompleks dibandingkan dengan Based akuntansi biaya tradisional. keterbatasan, Biaya produk yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya Costing kesusahan juga memiliki antara dalam lain menentukan biaya yang harus dialokasi ke tradisional memberikan informasi produk biaya yang terdistorsi sehingga pengembangan serta implementasi mengakibatkan kesalahan sistem ABC membutuhkan biaya pembuatan yang banyak serta waktu yang penentuan biaya, keputusan, perencanaan, dan atau jasa, dan untuk lama10. pengendalian4. Distorsi tersebut mengakibatkan undercost atau overcost terhadap produk atau jasa yang dihasilkan5. KESIMPULAN 1. Unit cost sewa kamar kelas II Ar Rahman yang dihitung Activity-based Costing dapat dengan menggunakan metode memberikan informasi mengenai Activity-Based Costing (ABC) perhitungan sebesar Rp 77.540,-. biaya yang lebih akurat, sehingga dapat digunakan oleh pihak manajemen 2. Unit cost sewa kamar kelas II dalam Ar Rahman metode Activity- menentukan tarif produk atau jasa Based Costing lebih besar Rp. yang untuk 35.232,- dibandingkan dengan mengambil keputusan yang akurat unit cost di rumah sakit. dalam Perbedaan ini terletak pada ditawarkan dan penganggaran dan perencanaan biaya6. struktur Activity-Based Costing juga dapat dimasukkan biaya dalam yang biaya digunakan untuk langsung dan tidak langsung. biaya tidak Cost driver yang digunakan mempunyai nilai tambah bahkan dalam Activity-Based Costing dapat lebih dari satu sedangkan mengurangi menghapus yang biaya dari aktivitas yang tidak perlu melalui analisis aktivitas9. Namun, Activity- rumah sakit hanya 3 menggunakan satu cost driver Rumah Sakit. Yogyakarta; Gajah yaitu jumlah hari rawat inap. Mada University Press. 3. Mowen, M.M & Hansen, D. R. UCAPAN TERIMA KASIH 2009. Akuntansi Manajemen, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Aris Suparman Jakarta : P.T Salemba Empat. 4. Supriyono, R. A. (1999). Wijaya, MM, Akt, dan Mariska Akuntansi Biaya, Pengumpulan Urhmila, Biaya dan Penentuan harga SE, M.Kes selaku pembimbing tesis serta staf RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang telah membantu dalam Pokok, Yogyakarta, BPFE. 5. Mulyadi. (2007). Activity-Based Cost System, Sistem Informasi memberikan dan mengumpulkan Biaya untuk Pemberdayaan data tesis. Karyawan, Pengurangan Biaya, dan Penentuan secara Akurat Kos Produk dan Jasa, Yogyakarta, UPP STIM YKPN. DAFTAR PUSTAKA 1. Kasalang. 6. Yereli, (2010). Persaingan Implikasi Pelayanan Ayse Necef. (2009). Activity-Based Costing and Its Application in a Kesehatan Global di Indonesia. University Media Online Gagasan Hukum. Journal. Vol 89, N0. 3. Diakses tanggal 25 Januari 2011 di Turkish Hospital. AORN 7. Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Busines. http://gagasanhukum.wordpre Metodologi Penelitian untuk ss.com/2010/04/05/implikasi- Bisnis. Edisi 4. Buku 1 dan 2. persaingan-pelayanan- Jakarta; Salemba Empat. kesehatan-global-di-indonesia/ 2. Trisnantoro, L. 8. Roztocki, N. Porter, J. D, (2009). Thomas, RM Needy, K. L. Memahami Penggunaan Ilmu (2004). A Procedure for Smooth Ekonomi Implementation dalam Manajemen of Activity 4 Based Costing Companies. in Small Engineering Management Journal. American Society for Engineering Management. Vol 16, No. 4. 9. Baker, J.J. (1998). Based Based Costing Activity and Activity Management for Healthcare, Aspen publisher, inc. 10. Blocer, Edwar J, Chen, Kung H, dan Lin, Thomas W. (2000). Manajemen Biaya. Salemba empat Jilid 1.