1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah besar yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia ini. Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi masih menjadi konsumsi energi utama. Penelitian mengenai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan. Parameter keberhasilan bahan bakar alternatif ini adalah dapat diperbarui (renewable resources), dan ramah lingkungan. Diantara kebutuhan energi yang mendasar dalam masyarakat yang berteknologi ialah energi listrik. Selama ini energi listrik di dunia banyak menggunakan sumber energi atau bahan bakar yang tak terbarukan seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam, yang cadangannya di dunia semakin menipis. Begitu juga pembangkit listrik lainnya seperti pembangkit listrik bertenaga nuklir yang kini di Negara maju telah berkembang akan tetapi sayangnya hingga hari ini nuklir merupakan energi yang paling berbahaya dan tinggi resikonya bukannya hanya untuk negara tersebut tapi juga ancaman bagi seluruh makhluk hidup di dunia. Para peneliti terus berupaya menemukan dan mengembangkan energi alternatif yang memiliki efisiensi tinggi, ramah lingkungan serta memiliki respon yang tinggi pula. Dari sekian alternatif energi yang telah muncul, maka fuel cell merupakan salah satu solusi terbaik sebagai pembangkit listrik alternatif. Fuel cell menggunakan reaksi kimia, lebih baik daripada mesin pembakaran. Untuk memproduksi energi listrik, istilah fuel cell sering dikhususkan untuk Hidrogen-Oksigen fuel cell. Prosesnya merupakan kebalikan dari elektrolisis. Pada elektrolisis, arus listrik digunakan untuk menguraikan air menjadi Hidrogen dan Oksigen. Dengan membalik proses ini, hidrogen dan oksigen direaksikan dalam fuel cell untuk memproduksi arus listrik dan air. Fuel cell mampu menyuplai energi listrik dalam waktu yang cukup lama. Tidak seperti baterai yang hanya mampu mengandung material bahan bakar yang terbatas, fuel cell dapat secara kontinyu diisi bahan bakar (hidrogen) dan oksigen dari sumber luar. Salah satu jenis fuel cell yang digunakan sebagai sumber 2 energi listrik adalah Polymer Electrolyte Membrane Fuel cell (PEMFC) yang merupakan sumber energi ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi dan sungguh-sungguh dapat digunakan terus-menerus jika ada suplai hidrogen yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui. PEMFC merupakan sebuah alat kemajuan teknologi masa depan dengan efisiensi tinggi, tanpa polusi, tanpa kebisingan, yang mengkonversi bahan bakar kimia methanol atau Hidrogen menjadi sebuah energi listrik. Jenis alat fuel cell yang sudah dikembangkan adalah PEMFC tipe ED-974x, dengan menggunakan cells sebanyak 10 cells dalam 1 Stack, masing-masing cells memiliki daya 200 mW sehingga daya total cells yang digunakan adalah 2 W. Bahan bakar yang digunakan adalah air, dimana air akan dielektrolisis pada electrolyzer dengan spesifikasi daya 15 W dan berat 460 g. Adapun beban pada PEMFC ini terdiri dari LED Lamp, DC Motor dan Resistor (ED Research Institute, 2011). Listrik tidak akan lepas dari hambatan yang akan dilewati, baik itu untuk penghasil cahaya, gerak dan hambatan jenis lainnya. Performansi PEMFC dipengaruhi oleh jumlah hidrogen yang dihasilkan dari proses elektrolisis, salah satu faktornya adalah volume air yang akan dielektrolisis. Hidrogen inilah yang akan digunakan sebagai bahan bakar penghasil listrik. Disamping volume air, kinerja PEMFC juga dipengaruhi oleh beban listrik. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui performansi PEMFC bila dilihat dari besar volume air yang dielektrolisis dan besar beban listrik yang akan diberikan. 1.2 Permasalahan Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variasi volume air pada water tank dan beban listrik terhadap performansi polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC)? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini memperoleh hasil yang maksimal dan lebih terpusat maka perlu kiranya membatasi masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Aliran Hidrogen dan Oksigen yang masuk diasumsikan steady flow. 3 2. Penelitian mencari performansi PEMFC, yakni tegangan, arus listrik, dan efisiensi. 3. Hidrogen yang masuk ke fuel cell diasumsikan murni sedangkan Oksigen berasal dari udara luar pada saat masuk ke dalam fuel cell. 4. Penelitian dilakukan di Lab Teknik Mesin Universitas Udayana menggunakan alat PEMFC tipe ED-974x (Produksi ED Corporation). 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh variasi volume air yang dielektrolisis terhadap performansi PEMFC. 2. Untuk mengetahui performansi PEMFC bila diberikan variasi beban listrik. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Dapat mengatur jumlah beban pada listrik bila diketahui daya yang dihasilkan, sehingga pemakaian listrik dapat dikendalikan, untuk menghindari pemakaian daya yang berlebih. 2. Mengurangi dan menghemat pemakaian sumber energi yang tidak dapat diperbaharui misalnya: minyak bumi, gas alam ataupun batu bara. 3. Sel bahan bakar menawarkan energi ramah lingkungan yang tidak mengemisi gas CO2 sebagai penyumbang utama efek rumah kaca ataupun pencemaran lingkungan.