donor darah penuhi kebutuhan darah bagi ibu melahirkan

advertisement
26-10-2017
1/2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id
DONOR DARAH PENUHI KEBUTUHAN DARAH BAGI IBU MELAHIRKAN
DIPUBLIKASIKAN PADA : RABU, 10 JUNI 2015 00:00:00, DIBACA : 49.939 KALI
Kesehatan ibu merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu prioritas
program kesehatan masyarakat. Pelayanan darah yang aman dan berkualitas merupakan
bagian yang tidak terpisahkan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan.
Salah satu penyebab dari kematian ibu melahirkan adalah perdarahan. Untuk mencegah
kematian ibu, diperlukan akses terhadap pelayanan darah yang cukup. Hal ini dapat dicapai
jika banyak donor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya, sehingga unit
transfusi darah (UTD) dapat memenuhi permintaan darah dari fasilitas pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan standar WHO, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta
kantong pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia, sedangkan produksi darah dan
komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 2,7 juta donasi, dimana 84,72%
diantaranya berasal dari donor darah sukarela. Hal ini berarti bahwa secara nasional kita
masih membutuhkan tambahan produksi darah dan komponen darah sebanyak sekitar 1
juta kantong/tahun, kata Menkes, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K) dalam sambutannya pada acara Penutupan Rapat Kerja Nasional Bidang Kesehatan
dan Sosial Palang Merah Indonesia (PMI), di Jakarta (10/6).
Rakernas PMI yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla ini merupakan rangkaian dari Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni. Tema Hari Donor
Darah Sedunia Tahun 2015 adalah Thank you for saving my life dengan sub tema Setetes darah menyelamatkan bagi ibu melahirkan.
Unit Transfusi Darah (UTD) yang mensuplay darah ke fasilitas pelayanan kesehatan. Saat ini suplai darah dari UTD ke Fasyankes yang membutuhkan belum
merata diseluruh Kab/Kota di Indonesia. Tercatat baru terdapat 376 UTD baik milik PMI maupun Pemerintah yang tersebar di 367 Kab/Kota, sehingga masih
banyak fasilitas pelayanan kesehatan di Kab/Kota tertentu kesulitan memperoleh darah.
Bertepatan dengan Rakernas PMI, dicanangkan pula program Desa Donor Darah. Menkes mengharapkan dengan adanya program ini dapat memperkuat kembali
peran dari desa siaga dimana setiap ibu hamil mempunyai donor pendamping yang siaga. Peran dari masyarakat, tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),
Puskesmas dan Unit Transfusi Darah sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program ini.
Saya mengharapkan, melalui program Desa Donor Darah tersebut maka kekurangan kebutuhan darah dan komponen darah dapat terpenuhi. Sehingga program
tersebut tidak hanya menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan darah bagi ibu melahirkan tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk penyakit-penyakit lain
yang membutuhkan darah. tandas Menkes.
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2/2
26-10-2017
Menkes juga menyampaikan apresiasi yang setingi-tingginya terhadap berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh PMI selama 70 tahun berdirinya baik di tingkat
pusat maupun di daerah di seluruh wilayah negeri tercinta ini guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik pada kondisi sehari-hari maupun pada saat
terjadi bencana.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email
kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- 2 -
Printed @ 26-10-2017 03:10
Download