PEMODELAN KEMATANGAN HIDROKARBON DAERAH KOTABUMI, KABUPATEN LAMPUNG UTARA, PROPINSI LAMPUNG TUGAS AKHIR B Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Oleh : Darmawan Astra Kusumo 12001010 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008 PEMODELAN KEMATANGAN HIDROKARBON DAERAH KOTABUMI, KABUPATEN LAMPUNG UTARA, PROPINSI LAMPUNG LEMBAR PENGESAHAN Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Bandung, September 2008 Penulis, Darmawan Astra Kusumo 12001010 Pembimbing, Asep Heri Patria Kesumajana NIP. 132206798 i PEMODELAN KEMATANGAN HIDROKARBON DI DAERAH KOTABUMI, KABUPATEN LAMPUNG UTARA, PROPINSI LAMPUNG SARI Lapangan penelitian terletak di Sub cekungan Kotabumi yang termasuk ke dalam Cekungan Sumatra Selatan. Pada daerah ini telah menghasilkan hidrokarbon dan tingkat kematangan hidrokarbon diduga telah matang yang ditunjukkan dengan adanya indikasi minyak pada analisa hasil pemboran. Batuan dasar pada daerah ini berupa granit berumur Pra – Tersier. Secara tidak selaras di atasnya diendapkan runtunan batuan Tersier dari Formasi Lahat berumur Oligosen Awal – Akhir, Formasi Talang Akar yang berumur Oligo – Miosen dan satuan batuan karbonat dari Formasi Baturaja yang berumur Miosen Awal – Miosen Tengah. Selaras di atas Formasi Baturaja diendapkan satuan sedimen laut dangkal dari Formasi Gumai yang berumur Miosen Awal – Miosen Tengah, selanjutnya pada fase regresi diendapkan satuan batuan yang termasuk Formasi Air Benakat yang berumur Miosen Tengah. Selanjutnya diendapkan Formasi Kasai berumur Plio-Pleistosen yang merupakan formasi termuda, diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Air Benakat. Pada sub cekungan ini Formasi Lahat dan Formasi Talangakar bertindak sebagai batuan induk dan batulempung atau serpih pada Formasi Talang Akar dan formasi Gumai dapat bertindak sebagai batuan penutup yang efektif. Formasi Lahat bagian atas memiliki nilai TOC rata – rata 2.22 yang senderung menghasilkan minyak sedangkan pada bagian bawah memiliki nilai TOC rata – rata 0.53 yang cenderung menghasilkan gas. Formasi Talang Akar berpotensi menghasilkan minyak dan gas dengan kandungan TOC rata-rata sebesar 0,53-1,4. Dari analisis data permukaan diperoleh nilai TOC rata – rata untuk Formasi GRM - TAF adalah 1,5 – 5,10 dan untuk Formasi TRM - TAF nilai TOC rata – rata adalah 0,33 – 77,8. Pemodelan kematangan hidrokarbon didasarkan pada analisis yang dilakukan pada sumur Terbanggi-001 dan sumur bayangan Terbanggi-002 yang menggunakan analisis data permukaan. ii Hasil pemodelan menunjukkan bahwa awal kematangan pada sumur Terbanggi – 001 terjadi pada umur Oligosen Akhir (28.2 juta tahun lalu) pada Formasi Lahat dengan jendela minyak pada kondisi masa kini terbentuk pada kedalaman 992 m. Pada sumur Terbanggi – 002 nilai awal kematangan terjadi pada umur Oligosen Akhir pada Formasi Kikim dengan jendela minyak pada kondisi masa kini terbentuk pada kedalaman 260 m. iii KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wattaala, Pencipta Alam Semesta, yang berkat kasih dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir beserta laporan tertulisnya dengan judul “Pemodelan Kematangan Hidrokarbon Daerah Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Propinsi Lampung”. Penelitian ini dilakukan sebagai jenjang akhir dalam studi strata satu pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tugas akhir ini merupakan hasil dari suatu rangkaian penelitian yang terdiri dari studi pustaka, pengambilan sampel lapangan, pengolahan data, dan diskusi-diskusi dengan berbagai pihak. Pengambilan sampel lapangan dilaksanakan di Daerah Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Lampung. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang ada di Laboratorium Geologi Komputasi di lingkungan Program Studi Teknik Geologi. Secara keseluruhan penelitian ini dilakukan mulai Juli 2007 sampai dengan Juni 2008. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan berkat bantuan banyak pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada : • Bapak, Ibu, dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan, dorongan dan doa kepada penulis selama ini. • Asep Heri Patria Kesumajana, M.T yang telah bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama penelitian dan penulisan laporan. • Seluruh Staf Program Studi Teknik Geologi, FITB, ITB atas kemudahan dan fasilitas yang dirasakan penulis sangat membantu terselesaikannya rangkaian tugas akhir ini. • Teman-teman GEA 01’; Hod, Tamsud, Roy, Litto, Abe, Peno, Adi, Diki, Arti, Boim, Jawa, Oni, Dudung, Abdul, Bonjes, Gori, Malih, Yance, Guntur, Mbah, Nur, Rommel, Ronald, Zainal, Chessy, Mbak Dew, Ndut, Erik, Kumsle, Hot, Excus, Wildan, Sahuri, dan teman-teman lainnya, atas bantuan, dorongan semangat, dan pertemanan yang penulis rasakan selama menempuh studi. iv • Teman-teman HMTG “GEA” ITB lainnya yang juga banyak membantu. Tumbil, Husmen, Sammy, Sukri, Maro, Rendi,dll untuk dorongan semangatnya. • Teman-teman kos Pelesiran. Terima kasih telah membuat rumah kos menjadi nyaman untuk dihuni. • Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu, yang telah ikhlas dan ridha membarikan bantuan, baik moral maupun material. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian tugas akhir ini masih memerlukan banyak perbaikan untuk dapat mendekati lengkap dan baik. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan arti bagi kebaikan bersama. Bandung, Agustus 2008 v DAFTAR ISI Hal Lembar Pengesahan i Sari ii Kata Pengantar iv Daftar isi vi Daftar Gambar viii Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1 1.2. Maksud dan Tujuan 1 1.3. Pembatasan Permasalahan 2 1.4. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 3 1.5. Metode Penelitian 4 1.6. Hasil yang Diharapkan 5 BAB II TEORI DASAR 2.1. Pemodelan Geohistori 6 6 2.1.1. Pemodelan Geohistori Burial 8 2.1.2. Pemodelan Geohistori Thermal 9 2.2. Sistem Petroleum 11 2.2.1. Konsep Batuan Induk 11 2.2.2. Pematangan Minyak Bumi 14 2.2.3. Migrasi 15 2.2.4. Akumulasi Minyak Bumi 16 BAB III GEOLOGI REGIONAL 17 vi 3.1. Kerangka Tektonik 17 3.2. Tatanan Stratigrafi 20 3.2.1. Batuan Dasar (Basement) 3.2.2. Batuan Tersier 3.2. Tektonostratigrafi BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 21 25 27 4.1. Analisa Data Litologi dan Stratigrafi 27 4.2. Analisa Umur dan Batimetri 30 4.3. Analisa Kurva Porositas, Kurva Kompaksi dan Ketebalan Tererosi 31 4.4. Analisa Geokimia 36 4.5. Pemodelan Geohistori Burial 39 4.5.1. Sumur Terbanggi – 001 39 4.5.2. Sumur Terbanggi – 002 41 Pemodelan Geohistori Thermal 45 4.6.1. Sumur Terbanggi – 001 44 4.6.2. Sumur Terbanggi – 002 47 4.6. BAB V 20 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA 51 53 vii DAFTAR GAMBAR Gambar Hal 1.1. Lokasi Penelitian Daerah Kotabumi 2 1.2. Lokasi Sumur Terbanggi – 001 3 1.3. Bagan Alir Program 4 2.1. Pemodelan Geohistori ”burial” Terkoreksi oleh Kedalamn 7 Pengendapan dan Perubahan Muka Air Laut Purba (van Hinte, 1978) 2.2. Penggambaran ”total subsidence”dan tektonic subsidence” 7 2.3. Proses Dekompaksi (van Hinte, 1978) 8 2.4. Perhitungan Total Subsidence dan Tektonik Subsidence 9 ( Charlie Wu, 1994) 2.5. Persamaan Dasar Perhitungan Geohistori Thermal (Turcotte 10 & Schubert, 1982, Allen & Allen, 1990) 3.1. Pola struktur pada Cekungan Sumatra Selatan (Pulunggono 18 & Cameron,1984) 3.2. Tatanan Tektonik Regional Cekungan Sumatra Selatan (De 19 Coster,1974) 3.3. Kolom Stratigrafi Regional (de Coster , 1974) 21 4.1. Kolom stratigrafi umum daerah Kotabumi 29 4.2. Kurva Umur – Kedalaman Sumur Terbanggi – 001 30 4.3. Kurva Batimetri – Kedalaman Sumur Terbanggi – 001 30 4.4. Kurva Umur – Kedalaman Sumur Terbanggi – 002 31 4.5. Kurva Batimetri– Kedalaman Sumur Terbanggi – 002 31 4.6. Kurva Porositas 32 4.7. Kurva porositas dengan Excell untuk segmen A 33 4.8. Kurva porositas dengan Excell untuk segmen B 34 4.9. Segmentasi kurva kompaksi akibat perbedaan kemiringan 34 viii kurva 4.10. Kurva PowerLaw untuk segmen A 35 4.11. Kurva PowerLaw untuk segmen B 35 4.12. Model Supresi %RO (Mukhopadhyay, 1994 (op.cit DGSI, 36 1998)) 4.13. Hidrogen Indeks - Oksigen Indeks sumur terbanggi – 002 37 (modifikasi diagram van Krevelen) 4.14. Tmax - %Ro sumur Terbanggi – 002 37 4.15. Sejarah Pemendaman Sumur Terbanggi – 001 39 4.16. Sejarah Subsiden Sumur Terbanggi – 001 40 4.17. Sejarah Pemendaman Sumur Terbanggi - 002 42 4.18. Sejarah Subsiden Sumur Terbanggi – 002 43 4.19. Model Paleo Temperatur Sumur Terbanggi – 001 45 4.20. Nilai %RO dan %RO koreksi dengan kurva paleo temperatur 46 4.21. Model Kematangan Sumur Terbanggi – 001 47 4.22. Paleo Temperatur Sumur Terbanggi – 002 48 4.23 Nilai %RO sumur Terbanggi – 002 49 4.24 Model Kematangan Sumur Terbanggi – 002 49 ix DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Hal Data litologi sumur Terbanggi – 001 (CST = Claystone, 27 SST= Sandstone, LST= Limestone, CARB= Carbon, TUFF= Tuff) 4.2. Data stratigrafi sumur Terbanggi – 001 28 4.3. Data Stratigrafi sumur Terbanggi – 002 28 4.4. Analisis Geokimia sumur Terbanggi – 001 36 4.5. Nilai %RO Sumur Terbanggi – 002 38 4.6. Laju Penurunan Cekungan sumur Terbanggi – 001 41 4.7. Laju Penurunan Cekungan sumur Terbanggi – 001 41 4.8. Laju Penurunan Cekungan sumur Terbanggi – 002 44 4.9. Laju Penurunan Cekungan sumur Terbanggi – 002 44 4.10. Tahap Kematangan Sumur Terbanggi – 001 47 4.11. Tahap Kematangan Sumur Terbanggi - 002 50 x DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DATA POROSITAS SUMUR TERBANGGI - 001 LAMPIRAN 2 DATA LITOLOGI SUMUR TERBANGGI – 001 LAMPIRAN 3 DATA LITOLOGI SUMUR TERBANGGI – 002 LAMPIRAN 4 KURVA TEMPERATUR KONSTAN HEATFLOW LAMPIRAN 5 PETA LINTASAN KOTABUMI xi