1 PERAN GURU PKn DALAM PEMBINAAN

advertisement
1
PERAN GURU PKn DALAM PEMBINAAN PERILAKU SISWA
(Studi Tentang Pengembangan Kecerdasan, Tanggung Jawab, dan
Partisipasi Siswa di SMP Negeri 2 Palu)
Rita Afriani1
Kaharuddin Nawing2
Amran Mahmud3
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran guru PKn dalam pembinaan
perilaku siswa (Studi Tentang Pengembangan Kecerdasan, Tanggung Jawab, dan
Partisipasi di SMP Negeri 2 Palu). Sejalan dengan perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara yaitu : mengembangkan kecerdasan intelektual siswa,
mengembangkan tanggung jawab siswa, dan partisipasi siswa. Unit analisis
adalah guru PKn dengan menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 11
orang, 4 diantaranya guru PKn sebagai informan kunci, serta 7 orang berasal dari
siswa sebagai informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang penulis
lakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan
dengan tiga tahap yakni : reduksi data, penyajian data, kemudian disimpulkan.
Hasil penelitian bahwa para guru PKn dapat mengembangkan kecerdasan
intelektual meliputi : pemberian materi, penggunaan metode, dan strategi
pembelajaran. Para guru dapat mengembangkan tanggung jawab siswa dengan
mengerjakan tugas meliputi pekerjaan rumah(Pr), mengikuti upacara bendera
dengan hikmat, membersihkan ruang kelas sesuai piket yang dijadwalkan, dan
para guru juga dapat mengembangkan partisipasi siswa meliputi dengan
mengajak siswa-siswi untuk bergotong-royong, mengikuti upacara dengan
hikmat, mengikuti kegitan ektrakulikuler(Pramuka, PMR, dan Olimpiade)
membersihkan kelas sesuai piket, menyiram tanaman, dan membantu teman yang
lagi berduka, apapun bentuk partisipasi pada dasarnya untuk membiasakan siswa
melakukan berbagia hal yang positif didalam lingkungan sekolah, dengan
harapan siswa dapat mengembangkan partisipasi yang lebih banyak.
Kata kunci : Peran Guru, Kecerdasan, Tanggung jawab, dan Partisipasi Siswa.
1
A 321 12 059, Mahasiswa Program Studi PPKn, FKIP, Universitas Tadulako.
Pembimbing I
3
Pembimbing II
2
2
A. PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pembentukan dan
pembangunan manusia seutuhnya, karena itu program pendidikan harus meliputi
pendidikan untuk mengetahui, pendidikan untuk berbuat, dan pendidikan untuk
menjadi (education for becoming) yang merupakan potensi pendidikan moral serta
perilaku dikenal dengan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
PKn dipandang sebagai mata pelajaran yang memegang peranan penting
dalam membentuk warga negara yang baik, sesuai dengan falsafah bangsa dan
konstitusi negara Republik Indonesia. Dengan memperhatikan visi dan misi mata
pelajaran PKn dapat membentuk warga Negara yang baik, maka selain
mencangkup dimensi pengetahuan, karakteristik mata pelajaran PKn ditandai
dengan pemberian penekanan pada dimensi sikap dan keterampilan civics4,
beberapa karakteristik mata pelajaran PKn antara lain : 1) Civic intellegency, yaitu
kecerdasan dan daya nalar warga negara yang baik dalam dimensi spiritual,
rasional, emosional, maupun sosial. 2) Civic responsibility, yaitu kesadaran akan
hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab. 3) Civic
participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung
jawabnya, baik secara individual, dan sosial.
Bardasarkan karakteristik di atas pembelajaran PKn diharapkan mampu
melaksanakan peran pembelajaran dengan baik, dan melatih peserta didik untuk
mengembangkan wawasan berpikir dan kemampuan berfikir kritis melalui
pembelajaran PKn memiliki kesadaran dan tanggung jawab, menyadari hak dan
kewajiban sebagai warga Negara, serta kesadaran untuk berpartisipasi dalam
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Paradigma PKn menjadi salah satu faktor yang turut menentukan berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran PKn, yakni untuk mengembangkan
potensi diri dan kepribadian anak didiknya, khususnya dalam pembinaan perilaku
di sekolah guna membentuk kecerdasan, tanggung jawab dan partisipasi siswa.
Berkenaan dengan hal diatas penelitian ini diarahkan pada SMP Negeri 2 Palu,
4
Adnan Warsinto, (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Solo: PT Tiga Serangkai.
3
hal-hal yang didasarkan pada suatu permasalahan : 1) Siswa masih kurang
memperhatikan pembelajaran yang diberikan, 2) Rendahnya tanggung jawab
siswa yang dapat dilihat dari bentuk pelanggaran yang dilakukan seperti : kurang
disiplin terhadap waktu, menggunakan model baju yang tidak sesuai ketentuan
sekolah. 3) Kurangnya partisipasi siswa di berbagai aktivitas sekolah seperti :
membersihkan ruangan kelas, dan masih ditemukan siswa yang mencoret dinding
sekolah.
1. Peran Guru PKn
Peran guru merupakan suatu kegiatan yang dilakukan karena adanya sebuah
keharusan atau tuntutan dalam sebuah profesi atau berkaitan dengan keadaan dan
kenyataan. Faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Oleh
karena itu, guru bisa mendedikasikan dirinya dibidang pendidikan harus berperan
aktif dalam peranannya sebagai tenaga professional sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang semakin berkembang.
Peran guru PKn adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang dapat
membentuk kecerdasan warga negara yang baik dapat membentuk perilakuperilaku siswa yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan
berbangsa dan bernegara. Karena itu peran guru bukan hanya mengajar tetapi juga
mendidik peserta didik, agar menjadi manusia dewasa yang cakap dan berbudi
pekerti luhur. Pendidikan sebagaimana yang dipahami secara umum tidak hanya
dipahami sebagai proses yang hanya mewariskan pengetahuan saja, tetapi juga
bagaimana cara membimbing anak didik menjadi generasi cerdas, kreatif dan
santun (Deni Koswara Halimah)5. Selain itu, para siswa juga dapat memiliki
tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai paradigma pembelajran PKn.
2. Paradigma Pembelajaran PKn
Paradigma merupakan sebuah model pembelajaran yang menfokuskan siswa
pada kegiatan belajar menjadi aktif. Pembelajaran PKn dengan paradigma baru
memberikan
pokok
pembelajaran
yang
memuat
komponen-komponen
pengetahuan, ketrampilan, dan kepribadian siswa menjadi warga negara yang
baik. Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting
5
Deni Kuswara Halimah, D. 2008. Seluk beluk profesi guru. Bandung: PT. Pribumi Mekar.
4
dalam mempersiapkan dan membina siswa menjadi warga Negara yang baik
berdasarkan paradigma yang diajarkan dalam proses pembelajaran, dan sudah
mampu membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual, dan
tanggung jawab serta mampu berpartisipasi dalam lingkungan. Menurut
Winarno6, Tugas guru PKn dengan paradigma barunya mengembangkan
pendidikan demokrasi yang mengembangkan tiga fungsi pokok yaitu :
mengembangkan kecerdasan warga Negara (civic knowledge), membina
keterampilan warga Negara (civic skill), dan membentuk warga Negara (civic
disposition).
a. Kecerdasan dalam pembelajaran PKn
Kecerdasan merupakan kecerdasan yang dimiliki dari setiap individu yang
pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing
individu tersebut. Kecerdasan yang dimiliki siswa selama ini sering diukur hanya
dengan tes IQ7 (Intelligence Quotient) saja. IQ (Intelligence Quotient) adalah
kemampuan atau kecerdasan yang didapat dari hasil pengerjaan soal-soal atau
kemampuan untuk memecahkan sebuah pertanyaan dan selalu dikaitkan dengan
hal akademik seseorang. Ada lima dimensi kemampuan intelektual, yaitu :
1. Kognisi, yang merupakan operasi pokok intelektual dalam proses
belajar.
2. Mengingat merupakan proses mental primer untuk retensi atau
menyimpan dan reproduksi segala sesuatu yang diketahui
intelektual,
3. Berfikir divirgen, yaitu operasinya jelas mencakup potensi bakat
kreatif, yang bertugas mencoba sesuatu,
4. Berfikir konvergen, yaitu berfikir yang menghasilkan informasi
dari informasi yang sudah ada, yang hasilnya ditentukan oleh
respon yang diberikan,
5. Evaluasi, yaitu kemampuan mencari keputusan atau mencari
informasi dari kriteria yang memuaskan
6
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.
Elfanany, Burhan. 2013. Strategi Jitu Meningkatkan Skor Tes IQ Tes Anak Prasekolah.
Yokyakarta : Araska.
7
5
Menurut English & English dalam bukunya "A Comprehensive Dictionary
of Psichological and Psychoalitical Terms" dalam Sunarto dan Hartono8
istilah intellecct berarti antara lain :
1. Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir.
2. Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas
yang berkenaan dengan berpikir (misalnya menghubungkan,
menimbang, dan memahami).
3. Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir;
(bandingkan dengan intelligence. Intelligence = intellect).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
kecerdasan yaitu akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk
meletakkan hubungan dari proses berpikir, kemampuan untuk melakukan
pemikiran yang bersifat abstrak atau tidak bisa di lihat (abstraksi), serta berpikir
logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi
baru.
b. Tanggung Jawab dalam pembelajaran PKn
Tanggung jawab adalah menerima apa yang diwajibkan dan melaksanakan
tugas dengan baik sesuai dengan kemampuannya. Dengan istilah lain yaitu
menggunakan seluruh sumber daya untuk mengusahakan perubahan yang positif
atau melaksanakan tugas-tugas dengan seluruh integritasnya. Hal ini juga
berkaitan dengan norma termasuk moral yang meliputi segala perilaku yang baik
dan yang tidak baik untuk dilakukan. Adapun norma adalah aturan, ukuran, pokok
kaidah, kadar, patokan yang dijadikan panutan bagi tingkah laku manusia guna
menjamin keselamatan, ketentraman dan kesejahteraan. Pembentukan nilai
tanggung jawab tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran baik di rumah
maupun di sekolah. Oleh sebab itu belajar adalah sesuatu yang harus dialami
siswa agar memiliki apresiasi nilai tanggung jawab yang tinggi. Beberapa
kegiatan siswa yang perlu diperhatikan yakni : 1. Melaksanakan tugas piket, 2.
Melaksanakan dengan sungguh-sungguh seluruh tugas yang diberikan oleh
8
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/01/kecerdasan-siswa-pengertian-dan-bentuk.html. Di
Akses Tanggal 19 Agustus 2016 Pukul 11.00 Wita.
6
sekolah, 3.Taat memakai pakain seragam sekolah yang telah ditetapkan, dan
Kebersamaan.
PKn salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah,
dimana PKn berusaha membina perkembangan moral siswa atau perilaku sesuai
dengan nilai-nilai pancasila, agar dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan dapat mewujudkan tanggung jawab siswa dalam kehidupan sehari-hari
disekolah. PKn juga diarahkan untuk mencapai dua sasaran pokok yang seimbang
yaitu :
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang
etika, moral, dan asas-asas dalam berkehidupan berbangsa dan
bertanah air.
2) Membentuk sikap, perilaku dan keperibadian sesuai dengan nilainilai luhur pancasila, kedua sasaran ini hendaknya dapat dicapai
secara serentak agar peserta didik tidak hanya mampu memahami
pengetahuan tentang etika dan moral, tetapi yang terpenting adalah
mereka dapat dan mampu melakukannya dalam kehidupan seharisehari. (Daryono)9
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa PKn merupakan
mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah yang berorientasi pada
pembinaan tanggung jawab siswa yang bertumpu pada nilai-nilai pancasila,
sehingga Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bukan hanya semata-mata
ditetapkan sebagai wadah untuk mengalihkan pengetahuan tentang nilai dan
moral, tapi yang lebih penting adalah bagaimana agar pengatahuan tentang nilai
dan moral tersebut sampai pada tingkat pemahaman dan penghayatan untuk
selanjutnya mengimplikasikan nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari tanggung
jawabnya sebagai warga Negara.
c. Partisipasi dalam pembelajaran PKn
Menurut Sapriya, Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah : Partisipasi
yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara
yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional
9
Daryono, M, dkk. 1998. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Rineka Cipta.
7
Indonesia10. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab
memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan
intelektual untuk berperan serta. Jadi, Partisipasi yang efektif dan bertanggung
jawab dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan kecerdasan atau
watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan siswa berperan serta dalam
proses pembelajaran.
Menurut Jerrold dalam Yeni Herawati berpendapat bahwa partisipasi
tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:
a. Keaktifan siswa di dalam kelas
Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru,
bertanya kepada guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan
sebagainya.
b. Kepatuhan terhadap norma belajar.Misalnya mengerjakan tugas
sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu, memakai pakaian
sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya 11.
Berdasarkan uraian di atas partisipasi merupakan keikutsertaaan siswa dalam
proses pembelajaran yang meliputi menerima respon dari luar, menanggapi suatu
permasalahan, dan menjawab dari suatu permasalahan yang sedang di bahas.
Partisipasi siswa di dalam kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu
sendiri, dimana dengan partisipasi yang tinggi akan tercipta
suasana
pembelajaran yang efektif. Proses pembelajaran partisipatif tersebut diharapkan
para siswa memiliki kesiapan mental untuk mengembangkan partisipasinya yang
lebih luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Hasil
1. Peran Guru PKn dalam mengembangkan kecerdasan intelektual siswa
Kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu
yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masingmasing individu tersebut. IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan atau
10
https://fuddin.wordpress.com/2012/11/06/hakikat-peningkatan-partisipasi-tanggung-jawabsiswa-dalam-pembelajaran. Di Akses Tanggal 19 Agustus 2016 Pukul 11.00 Wita.
11
https://fuddin.wordpress.com/2012/11/06/hakikat-peningkatan-partisipasi-tanggung-jawabsiswa-dalam-pembelajaran. Di Akses Tanggal 19 Agustus 2016 Pukul 11.00 Wita.
8
kecerdasan yang didapat dari hasil pengerjaan soal-soal atau kemampuan untuk
memecahkan sebuah pertanyaan dan selalu dikaitkan dengan hal akademik
seseorang. Sebagaimana yang disampaikan Ibu Ummi Daelira bahwa :
Membentuk kecerdasan siswa diarahkan untuk mengetahui berbagai materi
pelajaran yang ditetapkan di dalam kurikulum 13 tersebut, meliputi : pengenalan
nilai-nilai pancasila kedalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses
pembelajaran baik yang berlangsung dalam kelas atau luar kelas. (wawancara 3
maret 2016).
Penjelasan di atas sejalan dengan yang dikemukakan Ibu Frida Rundubello
bahwa : Materi-materi yang diajarkan dalam pembelajaran PKn yaitu : Materi
tentang nilai-nilai nasionalisme dan penginternalisasi nilai-nilai demokrasi ke
dalam tingkah laku siswa sebagai warga Negara yang baik, dan memahami proses
pembelajaran dengan baik, guna mengembangkan berbagai aktivitas siswa atau
partisipasi siswa dalam berbagai kehidupan. (wawancara 3 maret 2016).
Berdasarkan uraian diatas berkenaan dengan materi-materi pembelajaran
PKn diatas dapat disimpulkan bahwa guru PKn memiliki peranan yang penting
untuk mensosialisasikan kepada para siswa dengan berbagai langkah strategi
yang harus dilakukan guru dalam membentuk kecerdasan intelekstual siswa.
2. Peran Guru PKn dalam membangun tanggung jawab siswa
Membangun tanggung jawab seorang siswa, guru harus menanamkan rasa
tanggung jawab pada diri siswa masing-masing. Terutama tanggung jawab
mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam
menjalani tata tertib sekolah. Sebagaimana Ibu Ummi Daelira menyatakan
pengalamannya bahwa bentuk-bentuk tanggung jawab yang diberikan kepada
siswa yaitu: Membentuk tanggung jawab siswa disekolah dengan mengajarkan
siswa terhadap tanggung jawab terhadap dirinya sendiri sebagai seorang siswa
disekolah contohnya dalam mengerjakan tugas kelas atau pekerjaan rumah(Pr),
mengikuti upacara bendera dengan hikmat, membersihkan ruang kelas sesuai
piket yang dijadwalkan.(wawancara 17 maret 2016). Pandangan serupa
ditambahkan juga Ibu Suherlina mengatakan bahwa bentuk tanggung jawab
yang dilakukan kepada siswa yaitu: Membentuk tanggung jawab siswa dengan
9
mengajarkan tugas, disiplin dalam mengikuti upacara, disiplin
dalam
berseragam, dan tidak terlambat mengikuti pelajaran, mentaati tata tertib
sekolah, Serta mengajarkan siswa saling menghargai dan menghormati baik di
sekolah maupun diluar sekolah.(wawancara 17 maret 2016).
Berdasarkan hasil wawancara bersama informan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa didalam membentuk tanggung jawab siswa perlu adanya
peran aktif dari seorang guru untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dan
memberi pemahaman kepada siswa terhadap tugas dan tanggung jawabnya di
sekolah.
3. Peran Guru PKn dalam membangun partisipasi siswa.
Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran
PKn sebab pada prinsip belajar PKn adalah berbuat untuk mengubah tingkah
laku siswa menjadi warga Negara yang baik. Dalam melakukan suatu kegiatan
maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut.
Hal tersebut di sampaikan Ibu Ummi Daelira menyatakan bahwa bentuk-bentuk
partisipasi yang dilakukan yaitu: Mengajak siswa ikut serta dengan memasang
gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional, Presiden dan wakil Presiden RI,
memperingati hari-hari nasional, melaksanakan upacara bendera setiap hari
senin, memakai baju batik lokal, menjaga disiplin bersih dan waktu. (wawancara
18 maret 2016).
Pandangan di atas ditambahkan juga oleh Ibu Frida Rundubello mengatakan
bahwa : Partisipasi siswa, setiap hari senin dilakukan upacara bendera yang
dimana setiap siswa menggunakan atribut lengkap, datang tepat waktu serta
mengikuti upacara dengan baik. Jika ada yang melanggar maka setelah selesai
upacara akan diberikan sangsi yang tegas. (wawancara 18 maret 2016)
Berdasarkan hasil wawancara mengenai peran guru PKn dalam membangun
partisipasi siswa dapat disimpulkan bahwa untuk menbangun partisipasi tersebut
yaitu
dengan
mengajak
siswa-siswi
untuk
bergotong-royong
dalam
melaksanakan setiap kegiatan sekolah, melibatkan siswa dalam setiap kegiatan
pembelajaran, mengikut sertakan siswa dalam setiap kegitan ektrakulikuler
(Pramuka, PMR, dan Olimpiade).
10
C. Pembahasan
1. Strategi pengembangan kecerdasan intelektual.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada peneliti di atas bahwa
strategi pengembangan kecerdasan intelektual dilakukan oleh guru PKn SMP
Negeri 2 Palu dengan berbagai strategi atau metode pembelajaran yang variatif.
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat menyajikan atau menyampaikan materi
pelajaran. Dengan ini metode pembelajaran merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah dalam
proses pengajaran. Metode pembelajaran yang digunakan guru PKn di SMP Negeri
2 Palu ini sebagai alat untuk pencapaian tujuan pembelajaran menjadi efektif dan
efesien, metode tersebut meliputi metode diskusi, ceramah, penugasan dan role
playing.
Metode ini dapat membangun kecerdasan tersendiri bagi siswa dalam
pembelajaran, tergantung sudut pandang mana guru mengukur kecerdasan siswa
dalam berfikir rasional, kritis, bertindak dengan tujuan, mengatasi, rintangan, dan
beradaptasi dengan perubahaan lingkungan sekolah. Namun para guru PKn lebih
mengedepankan metode ceramah di bandingkan dengan metode lainnya dalam
membangun kecerdasan seorang siswa, karena metode ceramah pada dasarnya
dapat menanamkan berbagai konsep dan pengetahuan pada siswa. Menurut
Muhibbin Syah, Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa
yang pada umumnya mengikuti secara pasif12. Metode ceramah dapat dikatakan
sebagai satu- satunya metode yang selalu digunakan guru PKn untuk
menyampaikan informasi, sehingga paling efektif dalam mengembangkan
kemampuan
wawasan
siswa
untuk
memperoleh
informasih
dalam
mengembangkan proses berfikir dan daya nalar siswa sehingga dapat membangun
kecerdasan intelektulnya.
12
http://hipni.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-metode-pembelajaran-ceramah.html. Di Akses
Tanggal 20 Agustus 2016 Pukul 10.30 Wita.
11
2. Strategi pengembangan Tanggung jawab siswa.
Pengembangan tanggung jawab siswa oleh guru PKn di SMP Negeri 2 Palu
dapat diartikan sebagai keadaan yang wajib diberikan guru untuk menanggung
segala tugas disekolah, sehingga dapat di pertanggung jawabkan. Salah satu
strategi yang digunakan guru PKn di SMP Negeri 2 Palu untuk membangun
tanggung jawab siswa dengan mengajak siswa-siswi bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri sebagai seorang siswa disekolah, seperti mengajak siswa dimuka
gerbang sekolah dengan bersalam tangan, melaksanakan piket kebersihan,
menyiram bunga, memakai pakaian yang seragam, melaksanakan disiplin waktu
dan mengerjakan tugas, serta melibatkan peserta didik dalam kegiatan
ekstarakurikuler. PKn salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum
sekolah, dimana dapat membina perkembangan moral siswa dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai pancasila, agar dapat mencapai perkembangan secara optimal
dalam membangun tanggung jawab siswa yang dijalankan disekolah. PKn juga
diarahkan untuk mencapai dua sasaran pokok yang seimbang yaitu :
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang
etika, moral, dan asas-asas dalam berkehidupan berbangsa dan
bertanah air.
2) Membentuk sikap, perilaku dan keperibadian sesuai dengan nilainilai luhur pancasila, kedua sasaran ini hendaknya dapat dicapai
secara serentak agar peserta didik tidak hanya mampu memahami
pengetahuan tentang etika dan moral, tetapi yang terpenting adalah
mereka dapat dan mampu melakukannya dalam kehidupan seharisehari. (Daryono, 1998)13
Tanggung jawab sebagai seorang siswa harus menanamkan rasa tanggung
jawab pada diri masing-masing. Terutama tanggung jawab siswa sebagai pelajar
adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan
kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap siswa
wajib dan mutlak melaksanakan tanggung jawab tersebut tanpa terkecuali. Hal
tersebut diharapkan siswa dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas, dan
13
Daryono, M, dkk. 1998. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Rineka Cipta.
12
melatih karakter dan perilaku siswa sendiri menjadi aktif dalam proses belajar.
Sehingga dapat membangun tanggung jawab siswa disekolah untuk tidak tujuan
bermain, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk menuntut prestasi, disiplin dan
tanggung jawab seorang siswa.
3. Strategi pengembangan Partisipasi siswa
Pengembangkan partisipasi siswa yang dilakukan guru PKn diSMP Negeri 2
Palu, mengajak siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran ataupun luar
pembelajaran. Dalam pembelajaran dikelas guru mengajak siswa untuk tetap
fokus dalam mendengarkan materi pembelajaran dengan baik, berdiskusi dengan
teman sebaya, dan menulis laporan. Partisipasi tersebut dibutuhkan siswa dalam
menetapkan tujuan kegiatan belajar maupun luar kegiatan belajar. Menurut
pendapat Tjokrowinoto dalam Suryobroto, Partisipasi adalah penyertaan mental
dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk
mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi terciptanya tujuan-tujuan
bersama tanggung jawab terhadap tujuan tersebut.14 Strategi guru PKn untuk
membangun partisipasi siswa diSMP Negeri 2 Palu dengan mengajak keikutsertaan
siswa dalam suatu kegiatan yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan
psikisnya. Seperti memasang gambar Garuda Pancasila, Pahlawan Nasional,
Presiden dan wakil Presiden RI, memperingati hari-hari nasional, melaksanakan
upacara bendera setiap hari senin, memakai baju batik lokal, berdisiplin,
bergotong-royong, dan mengikuti kegitan ektrakulikuler (Pramuka, PMR, dan
Olimpiade) dan membantu teman yang lagi berduka. Hal ini dapat membentuk
partisipasi siswa yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah, dimana partisipasi
merupakan keikutsertaaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi
menerima respon dari luar, menanggapi suatu permasalahan, dan menjawab
dari suatu permasalahan yang sedang di bahas seperti partisipasi siswa di dalam
kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri, dimana dengan
partisipasi yang tinggi akan tercipta suasana pembelajaran yang efektif.
14
https://fuddin.wordpress.com/2012/11/06/hakikat-peningkatan-partisipasi-tanggung-jawabsiswa-dalam-pembelajaran. Di Akses Tanggal 19 Agustus 2016 Pukul 11.00 Wita.
13
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan data yang telah dilanjutkan dengan pembahasan
masalah penelitian, maka pada bagian penutup laporan hasil ini perlu dirumuskan
beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumya. Adapun kesimpulan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut,
peran guru PKn dalam pembinaan perilaku siswa tentang studi pengembangan
kecerdasan siswa, tanggung jawab serta partisipasi sudah cukup baik.
Dengan peran yang ditunjukan oleh guru PKn selalu mengontrol sikap dan
kecerdasan siswa cukup baik dalam keadaan proses belajar mengajar, upayaupaya guru PKn dalam membangun karakteristik siswa, memberikan tugas-tugas,
dan guru PKn sering menganjurkan agar siswa selalu mengikuti pembelajaran dan
kegiatan-kegiatan positif yang selalu diadakan oleh pihak sekolah. Untuk melatih
kecerdasan, tanggung jawab dan partisipasi siswa guna mengikuti kegiatan
belajar, dan ekstra kulikuler lainnya. Selain itu guru PKn juga mengajarkan hal
yang paling dasar yaitu cara bersikap terhadap orang yang lebih tua dengan baik
sesuai dengan nilai-nilai moral sebagai contoh warga negara yang demokratis.
14
DAFTAR RUJUKAN
Adnan Warsinto, (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Solo: PT Tiga
Serangkai.
Deni Kuswara Halimah, D. 2008. Seluk beluk profesi guru. Bandung: PT. Pribumi
Mekar.
Daryono, M, dkk. 1998. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Elfanany, Burhan. 2013. Strategi Jitu Meningkatkan Skor Tes IQ Tes Anak
Prasekolah. Yokyakarta : Araska.
Margono, 2006. Teknologi pembelajaran dan belajar pembelajaran. Jakarta:
9Rineka
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi
Aksara.
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/01/kecerdasan-siswa-pengertian-danbentuk.html. Di Akses Tanggal 19 Agustus 2016 Pukul 11.00 Wita.
https://fuddin.wordpress.com/2012/11/06/hakikat-peningkatan-partisipasitanggung-jawab-siswa-dalam-pembelajaran. Di Akses Tanggal 19 Agustus
2016 Pukul 11.00 Wita.
http://hipni.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-metode-pembelajaranceramah.html. Di Akses Tanggal 20 Agustus 2016 Pukul 10.30 Wita.
Download