NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR NOMOR TANGGAL : 910/ MoU.10 - Huk/2014 : 161/11/DPRD/ VIII/2014 : 29 Agustus 2014 TENTANG PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Disamping itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, bahwa Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) disusun dengan tahapan : menentukan skala prioritas pembangunan daerah, menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan, dan menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2015 disesuaikan dengan I-1 kemampuan rencana pendapatan dan pembiayaan serta diuraikan menurut prioritas pembangunan daerah, sasaran dan SKPD yang melaksanakan. Selain itu, prioritas pembangunan dipilah menurut urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah dan dijabarkan ke dalam berbagai program/kegiatan prioritas yang terkait. Sesuai Peratuan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, bahwa rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) bersama-sama dengan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD untuk dibahas dalam rapat pendahuluan RAPBD. Selanjutnya, rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah dibahas akan disepakati bersama menjadi KUA dan PPAS definitif. Selanjutnya KUA dan PPAS definitif tersebut dijadikan dasar dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dalam menyelenggarakan pembangunan selama satu tahun anggaran. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2015 intinya berisikan plafon anggaran sementara untuk Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah. I-2 1.2. TUJUAN PENYUSUNAN PPAS Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2015 merupakan penjabaran Kebijakan Umum APBD (KUA) yang bertujuan: 1. Sebagai bahan pembahasan dalam rapat pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) serta landasan bagi penyusunan RAPBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015; 2. Sebagai dasar penentuan skala prioritas pembangunan daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 beserta prioritas program untuk masing-masing urusan pemerintahan daerah; 3. Sebagai dasar penyusunan plafon anggaran sementara untuk masing-masing usulan program/kegiatan prioritas tahun anggaran 2015; 4. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) SKPD dan SKPKD Tahun Anggaran 2015. 1.3. DASAR HUKUM PENYUSUNAN PPAS Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2015 disusun dengan berlandaskan pada peraturan perundangundangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); I-3 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); I-4 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); I-5 13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); I-6 18. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272); 19. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 101); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; I-7 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015; 24. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 4); 25. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 1); 26. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2011 Nomor 9); 27. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pembangunan Infrastruktur Jalan dengan Penganggaran Tahun Jamak (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 2); 28. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 3); 29. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 4); 30. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan PT. Penjaminan Kredit Daerah Banten; I-8 31. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Daerah Dalam PT. Penjaminan Kredit Daerah Banten; 32. Peraturan Gubernur Banten Nomor 16 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2015. I-9 BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Perkembangan realisasi penerimaan daerah dalam periode 2007-2012 menunjukkan adanya tren kenaikan yang berasal dari kenaikan pendapatan daerah. Kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari pertumbuhan pajak daerahdan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Adapun rencana penerimaan pembiayaan yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun yang lalu (SiLPA) menunjukkan efektivitas fluktuasi kegiatan dan dan diupayakan akurasi diminimalisasi perencanaan melalui pendapatan. Peningkatan realisasi penerimaan tersebut, disamping merupakan hasil upaya Pemerintah Daerah, juga dipengaruhi oleh perkembangan kondisi makro ekonomi nasional dan daerah, faktor eksternal, dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah. 2.1. PENDAPATAN DAERAH Rencana pendapatan daerah yang akan dituangkan dalam RAPBD merupakan perkiraan yang terukur, rasional, serta memiliki kepastian dasar hukum penerimaannya.Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 ditargetkan sebesar Rp. 7.020.499.000.000,- 2.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Dalam upaya pengelolaan dan peningkatan PAD, kebijakan yang ditempuh berupa pemberian insentif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat,yaitu melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, pemberian insentif atau rasionalisasi pajak/retribusi daerah, peningkatan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan, dan kecepatan pelayanan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun anggaran 2015 ditargetkan sebesar Rp4.796.469.000.000,-. Jumlah PAD tersebut bersumber dari : 1) Pajak Daerah ditargetkan sebesar Rp. 4.659.842.000.000,-. bersumber dari : a) Target penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp.1.477.312.000.000,- b) Target penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp.2.111.000.000.000,-; c) Target penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar Rp.741.530.000.000,-; d) Pajak Air Permukaan (AP) sebesar Rp.30.000.000.000,-; e) Pajak Rokok sebesar Rp.300.000.000.000,-. 2) Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp. 41.827.000.000,-. Bersumber dari : Rp.36.098.000.000,-; a)Retribusi b)Retribusi Jasa Jasa Umum sebesar Usaha sebesar II - 2 Rp.2.657.000.000,-; c) Retribusi Perijinan Tertentu sebesar Rp.3.072.000.000,-. 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan ditargetkan sebesar Rp. 40.900.000.000,-. Nilai pendapatan pada pos ini terutama diperoleh dari : a) Bagian Laba Keuangan Bank Jabar Banten sebesar Rp.37.300.000.000,- b) Bagian Laba Keuangan BPR / LPK sebesar Rp.600.000.000,- ; dan c) Deviden PT. Banten Global Development (BGD) sebesar Rp.3.000.000.000,4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ditargetkan sebesar Rp. 53.900.000.000,-, diperoleh dari : a) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan sebesar Rp.500.000.000,- b) Jasa Giro sebesar Rp.5.000.000.000,-; c) Pendapatan Bunga Deposito sebesar Rp.38.400.000.000,-; d) Pendapatan Denda Pajak sebesar Rp.10.000.000.000,-. 2.1.2 PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN Untuk penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015, memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Perhitungan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) mempertimbangkan besaran alokasi DBH yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Tahun kemungkinan Anggaran tidak 2014, stabilnya dengan harga mengantisipasi hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun 2015 dan/atau tidak tercapainya hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun II - 3 2015, serta memperhatikan realisasi DBH Tahun Anggaran 2013. Perhitungan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2014 dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2013; 2) Bagi daerah yang tidak menerima alokasi DAU karena memiliki celah fiskal negatif dan nilai negatif sama atau lebih besar dari alokasi dasar berdasarkan penerapan formula murni DAU, untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan belanja pegawai yang meliputi gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD), pemerintah daerah harus mengalokasikan dana untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD dalam APBD Tahun Anggaran 2015, termasuk untuk kenaikan gaji pokok dan gaji ketiga belas; 3) Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dianggarkan sebagai pendapatan daerah, sepanjang telah ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2015. Dalam hal pemerintah daerah akan memperoleh DAK Tahun Anggaran 2015 setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka pemerintah daerah menganggarkan DAK dimaksud dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, selanjutnya DAK dimaksud ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015; 4) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk kabupaten/kota dan provinsi dialokasikan sesuai keputusan gubernur. II - 4 Dengan memperhatikan hal – hal tersebut di atas, maka Pendapatan Dana Perimbangan yang ditargetkan pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp1.172.111.000.000,-. Jumlah Dana Perimbangan tersebut diperoleh dari : 1) Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak ditargetkan sebesar Rp.443.621.000.000,2) Dana Alokasi Umum ditargetkan sebesar Rp.728.490.000.000,-; 2.1.3 LAIN – LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Untuk penganggaran pendapatan yang bersumber dari dana Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam APBD Tahun Anggaran 2015, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Penetapan target penerimaan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah lainnya atau sumbangan pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan dalam APBD pada kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, setelah adanya kepastian penerimaan dimaksud. Dengan memperhatikan hal tersebut di atas, maka Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah yang ditargetkan dalam tahun 2015 adalah sebesar Rp1.051.919.000.000,-. Jumlah dana tersebut diperoleh dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus untuk Bantuan II - 5 Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp.1.046.519.000.000,-, dan Pendapatan Hibah sebesar Rp5.400.000.000,-. Secara lengkap target pendapatan daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Target Pendapatan Daerah APBD Tahun Anggaran 2015 NO PENDAPATAN DAERAH TARGET TA. 2015(Rp) 1 2 3 1 1.1 1.2 1.3 1.4 Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.796.469.000.000 4.659.842.000.000 41.827.000.000 40.900.000.000 53.900.000.000 2 2.1 2.2 2.3 Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus 1.172.111.000.000 443.621.000.000 728.490.000.000 - 3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 1.051.919.000.000 3.1 3.2 Pendapatan Hibah Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 5.400.000.000 1.046.519.000.000 7.020.499.000.000 2.2. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2014 dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2015 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan. Target penerimaan II - 6 pembiayaan daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Target Penerimaan Pembiayaan DaerahAPBD Tahun Anggaran 2015 NO 1 4 4.1 PENDAPATAN DAERAH TARGET TA. 2015 (Rp) 2 Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA) JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 3 771.045.649.000 771.045.649.000 II - 7 BAB III PRIORITAS BELANJA DAERAH Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian keluaran dan hasil dari input yang direncanakan, oleh karena itu dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015, Pemerintah Provinsi Banten berupaya menetapkan target capaian dan indikator kinerja baik dalam konteks daerah, satuan kerja, dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan. Prioritas Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 diarahkan untuk memenuhi belanja wajib, dan belanja mengikat yang meliputi : 1. Belanja Pegawai (gaji); 2. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota; 3. Belanja Program dan Kegiatan; 4. Belanja Tidak Terduga; 5. Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial; 6. Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota. Kebijakan efisiensi dan efektifitas belanja merupakan langkah – langkah yang ditempuh dalam mengoptimalkan belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik. Mengacu pada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2015, Total Belanja Daerah dalam APBD Provinsi Banten dalam penganggarannya direncanakan sebesar Rp. 7.769.544.649.000,-, dialokasikan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung sebesar III - 1 Rp.4.337.249.649.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.3.432.295.000.000,-. Belanja Langsung yang merupakan Belanja Program Pembangunan akan digunakan untuk membiayai prioritas dan program pembangunan yang meliputi unsur-unsur yang terkandung dalam tema RKPD Provinsi Banten Tahun 2015. Tabel 3.1 Prioritas Pembangunan Tahun 2015 NO 1 PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Pengurangan Tingkat Pengangguran Melalui Perluasan Lapangan Kerja dan Peningkatan Daya SaingTenaga Kerja Ketenagakerja an; Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan Berusaha Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja 2 Penurunan Tingkat Kemiskinan Melalui Perlindungan Sosial; Pemberdayaan Masyarakat Miskin TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 4,29% Disnakertrans Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 0,5% setiap tahunnnya (%) 11,06% Disnakertrans Cakupan kegiatan peningkatan keterampilan dan kesempatantenaga kerja (orang) 52800.0 0% Disnakertrans Jumlah masyarakat miskin yang memperoleh pemberdayaan social (kk) 1330 Dinsos INDIKATOR Tingkat Hubungan Industrial,Kesejahteraan Pekerja dan Perlindungan Tenaga Kerja (%) III - 2 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin Rehabilitasi Sosial Perlindungan dan Jaminan Sosial Jumlah komunitas masyarakat terpencil yang diberdayakan (kk) 250 SKPD PENANGGUNG JAWAB Dinsos Rasio pembinaan kelembagaan penanggulangan kemiskinan melalui TKPKD (Pengelola PNPM Perdesaan Perkotaan dan jenis PNPM lainnya) (%) 45% BPPMD Jumlah Lanjut Usia yang dilayani dan dilindungi (orang) Jumlah Anak yang dilayani, dilindungi dan direhabilitasi (orang) Jumlah Penyandang Cacat yang direhabilitasi (orang) Jumlah lembaga sosial anak yang dibina (lembaga) Jumlah tuna sosial yang direhabilitasi (orang) Jumlah PMKS yang memperoleh pelayanan, perlindungan dan bimbingan lanjut Balai Perlindungan Sosial (orang) Jumlah PMKS yang memperoleh bimbingan sosial dan keterampilan dan bimbingan lanjut pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) (orang) 905 Dinsos 1156 Dinsos 530 Dinsos 20 Dinsos 680 Dinsos 307 Dinsos 450 Dinsos 50 Dinsos 4500 Dinsos 1,286 Dinsos 366 Dinsos INDIKATOR Jumlah Korban Tindak Kekerasan/Pekerja Migran yang dilindungi (orang) Jumlah bantuan untuk korban bencana (orang) Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA)yang dilatih (orang) Jumlah Masyarakat yang mendapat jaminan Sosial (orang) TARGET 2015 III - 3 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan 3 Pemantapan Ketahanan Pangan Melalui Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pangan Serta Penguatan Logistik Pangan Ketahanan pangan; TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial yang dibina (orang) Jumlah Kelembagaan sosial yang dibina (lembaga) Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan (NK3) (orang) Jumlah Penyuluhan Sosial yang dilaksanakan (orang) Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan (kegiatan) Meningkatnya kualitas kelembagaan kelompok/badan/lembaga /organisasi keagamaan yang terfasilitasi (lembaga) 604 Dinsos 550 Dinsos 400 Dinsos 200 Dinsos 12 Biro Kesra 600 Biro Kesra Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (ton) Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat (ton) Jumlah lembaga cadangan pangan pemerintah provinsi (lembaga) Jumlah lembaga cadangan pangan masyarakat (Lembaga) Cakupan layanan fasilitasi program bantuan Raskin (%) 200 BKPP 712.016 1 0 BKPP 72 BKPP 100 BKPP INDIKATOR Ketahanan Pangan Masyarakat BKPP III - 4 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM INDIKATOR Penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat (skors PPH) Jumlah daerah rawan pangan yang tertangani (kecamatan) Cakupan layanan penyuluh pada daerah sentra produksi Pertanian; Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan Peningkatan Produksi Padi (GKG) (ton) Surplus Beras (ton) Penyediaan Benih Sumber Padi (ha) Penyediaan Cadangan Benih Daerah (CBD) Padi (ha) Produksi Hortikultura (Durian, Manggis, Melon, Cabe Besar) (ton) Produksi Daging (sapi dan kerbau) (ton) Cakupan peningkatan upaya-upaya rehabilitasi, diversifikasi, intensifikasi dan peremajaan tanaman perkebunan (ha) Cakupan ketersediaan sumber benih tanaman perkebunan (unit) Jumlah unit usaha perkebunan terpadu (agrowisata) (unit) cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembangunan perkebunan (unit) Cakupan ketersediaan benih tanaman perkebunan yang berkualitas (batang) 93 SKPD PENANGGUNG JAWAB BKPP 10 BKPP 60 BKPP 2,237,34 4 56,855 30,000 Distanak 80,000 Distanak 29,342 Distanak 32,669,7 54 500 Distanak 3 Hutbun 1 Hutbun 3 Hutbun 107,000 Hutbun TARGET 2015 Distanak Distanak Hutbun III - 5 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan INDIKATOR Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (ton) Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jumlah Produksi Benih Ikan (milyar ekor) Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (ton) Nilai Tukar Petani (NTP) Cakupan Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) / Standar Operational Procedure (SOP) Hortikultura (unit) Cakupan kemitraan Kelompok Tani dan Dunia Usaha (unit) Tingkat perkembangan jumlah aneka usaha kehutanan dan perkebunan (unit) Cakupan tingkat kemantapan tata usaha dan pembinaan industri kehutanan dan perkebunan (unit) Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB (%) Jumlah Ekspor Perikanan (ton) Tingkat Kosumsi Ikan (kg/kapita) Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pertanian (unit) 68,025 SKPD PENANGGUNG JAWAB DKP > 100 1.50 DKP DKP 170,000 DKP 105 4 Distanak Distanak 9 Distanak 6 Hutbun 250 Hutbun 0.77 DKP 3250 DKP 28 DKP 5 Distanak TARGET 2015 III - 6 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian Kelautan dan perikanan; Pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulaupulau kecil Kehutanan; Peningkatan daya dukung sumber daya hutan dan lahan 4 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Daya Saing Investasi dan Penanaman modal; Cakupan Peningkatan Akses Kelompok tani terhadap Perbankan (unit) Cakupan tingkat pemanfaatan teknologi terapan bidang kehutanan dan perkebunan (unit) Peningkatan jumlah kelompok usaha mandiri (unit) 26 SKPD PENANGGUNG JAWAB Distanak 2 Hutbun 20 BKPP Cakupan ketersediaan Taktor (unit) Cakupan ketersediaan Rice Milling Unit (RMU) (unit) Cakupan Pengembangan Jaringan Irigasi (ha) 31 Distanak 2 Distanak 3500 Distanak 1 DKP 12 DKP 6 Hutbun 10 Hutbun INDIKATOR Luas Areal Konservasi Laut (ha) Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (kasus) Cakupan pengendalian penggunaan kawasan hutan (unit) Peningkatan jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan (kelompok) TARGET 2015 Peningkatan III - 7 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN Daya Saing Produk/ Komoditas URUSAN/ PROGRAM TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 25 BKPMPT Nilai Realisasi Investasi PMA (Rp) Nilai Realisasi Investasi PMDN (Rp) 9.38 Trilyun 4.05 Trilyun BKPMPT Persentase Koperasi dan UMKM yang terakses sumber-sumber permodalan (%) Tingkat pertumbuhan usaha masyarakat yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan (%) 16.28% K-UMKM 16.28% K-UMKM Tingkat layanan teknologi, inovasi, daya saing, dan mutu produk koperasi dan UMKM (%) Tingkat layanan akses akses pasar dan pemasaran bagi produk koperasi dan UMKM (%) 27.00% K-UMKM 27.00% K-UMKM Pesentase peningkatan kapasitas kelembagaan dan produktivitas Koperasi dan UMKM (%) Persentase peningkatan kompetensi pelaku usaha 18.66% K-UMKM 18.66% K-UMKM INDIKATOR Iklim Investasi Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Koperasi dan usaha kecil dan menengah; Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan KUMKM Pengembangan Produk dan Pemasaran KUMKM Peningkatan Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan SDM KUMKM Cakupan layanan regulasi perijinan bidang Penanaman Modal (%) BKPMPT III - 8 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 20% Disbudpar Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi wisata(%) Meningkatnya pengembangan produk dan usaha pariwisata Meningkatnya promosi wisata dan budaya dalam negeri dan luar negeri(%) 23.08% Disbudpar 20% Disbudpar 19.84% Disbudpar Tingkat penguatan kemitraan pariwisata, usaha ekonomi kreatif dan lembaga/instansi pemerintah (%) Rasio peningkatan kapasitas kelembagaan kebudayaan dan pariwisata (%) Rasio peningkatan kapasitas sumber sumber daya manusia pariwisata dan instansi lainnya (%) 20% Disbudpar 19.67% Disbudpar 19.53% Disbudpar 20 Disperindag 20 Disperindag 20 Disperindag 20 Disperindag INDIKATOR KUMKM (%) Pariwisata; Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan Industri; Peningkatan Daya Saing Industri Perdagangan; Meningkatnya pengembangan daya tarik wisata(%) Cakupan Penataan Kawasan dan Penguatan Struktur industri (%) Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Bidang Industri (%) Cakupan Peningkatan Mutu/Daya Saing, Stadarisasi dan Sertifikasi Produk (%) Cakupan Kemitraan Usaha dan Pengembangan klaster industri (%) III - 9 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan 5 Pembangunan Infrastruktur Guna Pemantapan Konektivitas dan Peningkatan Daya Dukung Pusat-Pusat Pertumbuhan TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Cakupan Peningkatan Prasarana dan Sarana Kelancaran Distribusi Perdagangan/Pasar tradisional (%) Cakupan Pemberdayaan dan Perlindungan Konsumen, dan Pengawasan Barang Beredar/Jasa (%) 20 Disperindag 20 Disperindag Prosentase jaringan jalan provinsi dalam kondisi mantap (%) Prosentase panjang jembatan provinsi dalam kondisi mantap (%) 89 BMTR 92 BMTR Cakupan pelayanan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan banjir dan abrasi (%) Luas layanan peningkatan dan rehabilitas jaringan irigasi teknis (ha) 10.05% SDAP 2534.82 SDAP 1.826,25 m3 112 SDAP INDIKATOR Pekerjaan umum; Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman Tingkat ketersediaan air bersih dan sanitasi (m3) Pembangunan Infrastruktur Perumahan SDAP III - 10 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 1 SDAP 3 SDAP Rasio Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Perhubungan melalui penyediaan sarana dan prasasara lalu lintas angkutan menjadi 100% tahun 2017 (%) Tingkat pembinaan dan pemantauan angkutan darat laut dan udara sebesar 100% tahun 2017 (%) 40.22 Dishubkominf o 54.06 Dishubkominf o Rasio Pembinaan dan Penataan Perumahan (%) 20 SDAP Cakupan ketersediaan regulasi dan dokumen rencana tata ruang wilayah (dok) Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun (%) Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota (paket) 3 Bappeda 3.83 BMTR 1 BMTR INDIKATOR dan Pemukiman desa/kel (lokasi) Penyelesaian Gedung KP3B Pembangunan Gedung Kantor sebanyak 15 gedung Perhubungan; Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian Perumahan; Pembinaan dan Penataan Perumahan Penataan ruang; Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan Energi dan Sumber Daya Mineral; III - 11 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pengembangan, Pengusahaan Potensi dan Produk Pertambangan dan Energi TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 25,000 Distamben 314 Distamben 100 Distamben Cakupan ketersediaan Laporan Pemetaan, Penelitian, Pengembangan dan Sumber Data Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi (dok) Cakupan ketersediaan sarana pengendalian dan konservasi air tanah (unit) 9 Distamben 4 Distamben Cakupan layanan Penerbitan Dokumen Perijinan yang menjadi Kewenangan Provinsi (ijin) Cakupan layanan Kesepakatan Kerjasama Bidang Pertambangan dan Energi (dok) Cakuman layanan 10 Distamben 1 Distamben 4 Distamben INDIKATOR Tingkat penambahan jumlah Instalasi dan Sambungan Rumah Terpasang (SS) Tingkat penambahan jumlah Unit Terpasang Pembangkit dan Reaktor dari Energi Terbarukan (unit) Persentase tingkat pemenuhan Kebutuhan Jaringan Listrik di KP3B (%) III - 12 NO 6 PRIORITAS PEMBANGUNAN Pemerataan Pelayanan Pendidikan dan Peningkatan Pendidikan Berbasis Pasar Kerja URUSAN/ PROGRAM Kepemudaan dan olah raga; Kepemudaan dan Kepramukaan Pembinaan, Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga Pendidikan; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 9 Dispora 16 Dispora 19 cabor/ 19 event Dispora 1 Dispora 47 Dindik APM Jenjang SD/SDLB/MI/Paket A (%) 99.48 Dindik Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/Paket B/Wustho (%) 99.54 Dindik INDIKATOR informasi data bidang pertambangan dan energi yang siap dipublikasikan (unit) Jumlah organisasi pramuka yang mendapatkan pelayanan Kepramukaan (kwartir) Jumlah Kelompok/ Organisasi Kepemudaan yang berperan dalam kewirausahaan (kelompok) Rasio Cabang Olahraga Berprestasi terhadap jumlah kejuaraan tingkat nasional/regional (%) Tingkat pemenuhan prasarana dan sarana olahraga (unit) Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD (%) III - 13 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Peningkatan mutu, kesejahteraan dan perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi) Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan Pendidikan Perpustakaan. Pengembangan Minat dan Budaya Baca Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/SMALB/MA/Paket C (%) 63.52 SKPD PENANGGUNG JAWAB Dindik Rasio jumlah guru yang memenuhi kualifikasi minimum S.1 / D.IV terhadap jumlah guru keseluruhan 2.383 Dindik Angka Partisipasi Kasar (APK) PT/PTA (%) Jumlah Prodi yang terakreditasi (unit) 7.03 Dindik 5 Dindik Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (orang) 12,500 Dindik Rata -rata Lama Sekolah (tahun) Ketersediaan Sarana Prasarana SMAN CMBBS (%) 9.29 Dindik 10 Dindik Tingkat kunjungan perpustakaan per hari (%) Meningkatnya kunjungan ke website BPAD (%) 320 (64%) 80 (64%) BPAD Peningkatan Jumlah Perpustakaan sesuai standar (%) 26 (62%) BPAD INDIKATOR TARGET 2015 BPAD III - 14 NO 7 PRIORITAS PEMBANGUNAN Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan URUSAN/ PROGRAM INDIKATOR TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 78 Dinkes 91 Dinkes 91.5 Dinkes 72 Dinkes 92 Dinkes 100 Dinkes 90 Dinkes 100 Dinkes 100 Dinkes <0,5 91 Dinkes Dinkes <1 Dinkes Kesehatan; Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pembinaan Upaya Kesehatan Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) (%) Persentase Ibu bersalin yg ditolong oleh Nakes terlatih (Cakupan PN) (%) Cakupan Kunjungan Neonatal pertama (KN1) (%) Persentase Rumah Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) (%) Persentase RSUD dan Swasta yang melayani pasien penduduk miskin (%) Persentase RS yg melaksanakan PONEK (%) Persentase Peningkatan Sarana Dan Prasana RS Provinsi danLabkesda Provinsi Banten (%) Persentase Puskesmas Rawat Inap Yang Mampu PONED (%) Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap / UCI (Universal Child Imunization) dibawah 1 tahun di desa/kelurahan (%) Prevalensi HIV (%) Persentase kasus baru Tuberkulosis Paru (BTA positif) yang disembuhkan (%) Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 III - 15 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Presentasi puskesmas yang melaksanakan program pengendalian Penyakit Tidak Menular (%) Persentase cakupan penduduk yang terakses air minum berkualitas (%) 40 Dinkes 77 Dinkes Persentase ketersediaan obat buffer di Provinsi Banten (%) Persentase Sarana Kesehatan, Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang berkualitas (%) 100 Dinkes 60 Dinkes Prosentase Institusi Pendidikan Kesehatan binaan yang terakreditasi (unit) Terlaksananya Puskesmas yg melaksanakan SIKDA (%) Puskesmas Yang Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja (unit) Prosentase Sarana dan prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Banten (%) Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan dan RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas (%) Jumlah Tenaga Kesehatan RS Malingping yang ditingkatkan kemampuannya (orang) 100 Dinkes 153 Dinkes 50 Dinkes 80 Dinkes 100 Dinkes 32 RSUD Malingping INDIKATOR penduduk Kefarmasian Dan Perbekalan Kesehatan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan III - 16 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Masyarakat Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak INDIKATOR Prosentase pemenuhan kebutuhan operasional Pelayanan Perawatan pada Masyarakat di RS Rujukan Prov Banten (%) Jumlah industri formal dan informal yang mendapatkan promosi kesehatan kerja (%) Prosentase pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat pekerja (%) Ketersediaan Obat, Bahan dan Alat Penunjang RSUD Malingping (%) Jumlah Pasien Mendapat Layanan Kesehatan Gratis (orang) Pengembangan Kota Layak Anak Kab/Kota (Forum Kader, POKJANAL) (Kab/Kota) Rasio Pembinaan dan Pengembangan Jaringan kerja lembaga masyarakat (TP. PKK Prov, Kab/Kota, Kec, HARGANAS) (%) Rasio Peningkatan Kapasitas Pengelola P2TP2A dan lembaga lainnya (%) Rasio Pembinaan TKP3 Rasio Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUG TKP3, PSW (AP,PPRG) (%) Rasio Pembinaan Organisasi Wanita (BKOW dan lainnya) TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 90 Dinkes 200 Dinkes 60 Dinkes 100 RSUD Malingping 200 RSUD Malingping 2 Kab/Kot a BPPMD 100 BPPMD 20 BPPMD 100 BPPMD BPPMD 100 BPPMD III - 17 NO 8 PRIORITAS PEMBANGUNAN Pelestarian Lingkungan Hidup, Mitigasi, dan Adaptasi Bencana URUSAN/ PROGRAM Lingkungan hidup; Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; Penanggulangan Bencana INDIKATOR Rasio Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan(P2WKSS,GSI, APE) (%) Prosentase penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terlaporkan (Dalam dan Luar Provinsi) (%) Persentase kualitas air yang terpantau dan terinformasikan menurut SPM (%) Rasio tindak lanjut terhadap jumlah pengaduan masyarakat akibat dugaan pencemaran/kerusakan lingkungan hidup (%) Luas area rehabilitasi hutan dan lahan (ha) Persentase peningkatan fungsi hutan dan kawasan lindung (%) 100 SKPD PENANGGUNG JAWAB BPPMD 100 BPPMD 20 BLHD 20 BLHD 8,000 Hutbun 20 BLHD TARGET 2015 III - 18 NO 9 PRIORITAS PEMBANGUNAN Pemantapan Reformasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah URUSAN/ PROGRAM Kependudukan dan catatan sipil; Penataan Administrasi Kependudukan Kebudayaan; Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai Budaya Keluarga berencana dan keluarga sejahtera; Kependudukan dan Keluarga Berencana Rasio Mitigasi dan Pengurangan Resiko Bencana (%) Rasio Ketersediaan Peralatan dan Logistik, Pos Bencana dan Tanggap Darurat Bencana (%) Rasio Bantuan dan Rehabilitasi Pemulihan Kondisi Pasca Bencana (%) 100 SKPD PENANGGUNG JAWAB BPBD 100 BPBD 100 BPBD Cakupan Peningkatan Tata Kelola Administrasi Kependudukan (%) 100 Biro Pemerintahan 20 Disbudpar 20 Disbudpar 17.65 Disbudpar 20.37 Disbudpar 80 BPPMD INDIKATOR Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan (%) Meningkatnya pelestarian tradisi masyarakat adat (%) Meningkatnya pelestarian nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal (%) Meningkatnya pelestarian dan perlindungan cagar budaya, museum dan kesejarahan (%) Cakupan Peningkatan integrasi pengelolaan layanan KB (orang) TARGET 2015 III - 19 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Perencanaan pembangunan; Kerjasama Pembangunan Daerah Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Pengendalian Pembangunan Daerah Komunikasi dan informatika; Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Telematika TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 3 Bappeda Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri (%) 100 Biro Pemerintahan Cakupan ketersediaan dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan (%) 100 Bappeda Cakupan hasil pengendalian evaluasi pelaksanaan program pembangunan (%) 100 Bappeda 100 Biro Ekbang 85.26 Dishub kominfo 40 Set KPID 40 Set KPID 100 Set KPID INDIKATOR Perencanaan kerjasama pembangunan daerah (dokumen) Rasio kegiatan pelaporan pengendalian pelaksanaan APBD (%) Meningkatnya penyelenggaraan dan pelayanan aksesbilitas serta kapasitas Telekomunikasi, informasi dan teknologi informatika sebesar 100% tahun 2017 (%) Cakupan Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Lembaga Penyiaran (%) Cakupan Pemantauan Isi Siaran Radio dan Televisi (%) Cakupan Penyelenggaraan Perizinan Penyiaran (%) III - 20 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Rasio Pengamanan, Pengawalan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris daerah (%) Rasio Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum (%) Rasio Penegakan Peraturan Perundangundangan (%) Rasio Pendataan dan Tindaklanjut Pelanggaran Peraturan Perundangundangan (%) 100 Pol PP 100 Pol PP 100 Pol PP 100 Pol PP Jumlah Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat yang Terakomodir dalam Rencana Pembangunan Daerah (%) Jumlah Kegiatan Pembahasan dan Penetapan RAPERDA Serta Keputusan DPRD (%) Jumlah Dukungan Layanan Komunikasi, Informasi, Publikasi Alat Kelengkapan DPRD dan Sosialisasi Produk Hukum DPRD (%) Jumlah Kegiatan Pembahasan Rapat-rapat DPRD Jumlah Kegiatan 100 Set DPRD 100 Set DPRD 100 Set DPRD 100 Set DPRD 100 Set DPRD INDIKATOR III - 21 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum INDIKATOR Pengawasan Oleh DPRD Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (%) Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas, Profesionalisme dan Ketersediaan Tenaga Ahli pendukung AKD (%) Rasio Fasilitasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum (%) Rasio Fasilitasi Administrasi Pertanahan (%) Jumlah Dokumen Pedoman Pelaksanaan Pembangunan dan Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa (dokumen) Rasio Kegiatan Fasilitasi LPSE Provinsi Banten (%) Koordinasi Pengendalian Inflasi daerah (%) Pengembangan dan Peningkatan Lembaga Keuangan daerah (unit) Penyusunan Bahan Kebijakan Pengembangan Perekonomian Daerah (dokumen) Pengembangan Pelayanan Publikasi, Kerjasama Jaringan Media dan Informasi (%) Peningkatan Pengelolaan Informasi Komunikasi dan Dokumentasi Pengelolaan Sistem layanan Informasi Promosi (%) Meningkatnya kualitas dan kuantitas kebijakan bidang kesejahteraan TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB 100 Set DPRD 100 Biro Pemerintahan 100 Biro Pemerintahan 2 Biro Ekbang 100 Biro Ekbang 4.5 Biro Ekbang 9 Biro Ekbang 10 Biro Ekbang 100 Biro Humas 100 Biro Humas 100 Kantor Penghubung 16 Biro Kesra III - 22 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM INDIKATOR TARGET 2015 rakyat (dokumen) Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah Rasio Fasilitasi Pengelolaan Perlengkapan dan Aset Daerah (%) Jumlah Kekayaan Daerah (Rp) SKPD PENANGGUNG JAWAB 100 Biro Aset dan Perlengkapan 6.310 T Biro Aset dan Perlengkapan 3.838 T DPPKD 2 DPPKD 3 DPPKD Persentase ketepatan waktu pelaksanaan pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten/Kota (%) 100 DPPKD Cakupan fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi (%) 100 DPPKD Rasio ketersediaan dokumen penataan Kelembagaan Perangkat Daerah, Lembaga lain bagian perangkat daerah, Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja Perangkat Daerah (%) 100 Biro Organisasi Jumlah Pendapatan Asli Daerah (Rp) Ketersediaan jumlah sistem/data/dokumen/inf ormasi penunjang peningkatan pendapatan daerah (unit) Ketersediaan Sistem/Data/Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (unit) III - 23 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Pembinaan Karier dan Administasi Kepegawaian Aparatur Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Rasio Pembinaan dan Kesejahteraan PNS Provinsi Banten (%) Rasio Pelayanan Administrasi Kepegawaian (%) Rasio Pengembangan Sumber Daya Aparatur (%) 100 BKD 100 BKD 100 BKD Rasio Penyelenggaraan Diklat dan Bimtek Aparatur (%) 100 Badan Diklat Rasio Ketersediaan Bahan Penunjang Kediklatan dan Bimtek Aparatur (%) 100 Badan Diklat Rasio ketersediaan dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (%) Rasio ketersediaan dokumen Penatausahaan, Pengendalian dan Evaluasi Laporan Keuangan (%) 100 Seluruh SKPD 100 Seluruh SKPD Rasio Penyediaan Barang dan Jasa Adm. Perkantoran serta Pelayanan Tata Usaha Kerumahtanggaan (%) Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam dan ke Luar Daerah (%) Rasio Pembangunan, Pengadaan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana dan Sarana 100 Seluruh SKPD 100 Seluruh SKPD 100 Seluruh SKPD INDIKATOR III - 24 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Rasio pembinaan dan peningkatan pelayanan, tata usaha dan administrasi kepegawaian (%) 100 Seluruh SKPD Rasio Peningkatan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur (%) 100 Inspektorat Rasio ketersediaan Dokumen Produk Hukum (%) Cakupan Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM (%) 20 Biro Hukum 100 Biro Hukum Ketersediaan dokumen kebijakan hasil Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah (dokumen) 34 Balitbangda Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan (paket) 41 Seluruh SKPD 32 (74%) BPAD INDIKATOR Aparatur (%) Pembinaan, Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk Hukum dan HAM Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis, Inovasi Daerah, dan IPTEK Statistik; Penyediaan Data Pembangunan Daerah Kearsipan Pembinaan Kearsipan Daerah Persentase SKPD Provinsi yang pengelolaan arsipnya sesuai dengan ketentuan (%) III - 25 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Pemberdayaan masyarakat dan desa; Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan INDIKATOR Persentase cakupan koneksi Jaringan Informasi Kearsipan Provinsi (JIKP) dengan seluruh SKPD, Kab/Kota (%) Rasio Desa/Kel Yang Mengalami peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat desa/kelurahan (%) Rasio Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan desa/kel (%) Cakupan Pengembangan Inovasi dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (posyantek) Rasio Penguatan Kemandirian Masyarakat Desa (Lembaga Keuangan Mikro Desa (BUMDes) (%) Rasio Jumlah Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga Pedesaan setiap desa terhadap jumlah desa keseluruhan (Pasar Desa, UED-SPP, UPPKS, Lumbung Desa) (%) Rasio pembinaan dan pengembangan Ekonomi masyarakat (BKM, peralihan pengelolaan PNPM ) (%) Cakupan Pembinaan Pemerintah Desa/Kel (pemerintah desa dan BPD)(desa/kelurahan) Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; Pembinaan Cakupan pengembangan Pemerintahan Desa (desa) 32 (74%) SKPD PENANGGUNG JAWAB BPAD 80 BPPMD 12 BPPMD TARGET 2015 BPPMD 85 BPPMD 5 BPPMD 6.38 BPPMD 6 BPPMD 1261 BPPMD III - 26 NO PRIORITAS PEMBANGUNAN URUSAN/ PROGRAM Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik Ketransmigrasian Penyiapan, pengerahan dan Pembinaan Transmigrasi INDIKATOR TARGET 2015 SKPD PENANGGUNG JAWAB Cakupan pembinaan lembaga yang sadar politik (%) Cakupan pembinaan lembaga yang sadar kerukunan (%) Cakupan kegiatan Pemeliharaan Stabilitas Daerah (%) 363 Badan Kesbangpol 426 Badan Kesbangpol 100 Badan Kesbangpol Cakupan Penyiapan,Pelayanan,Pembinaan,dan Kebutuhan Masyarakat Transmigran Serta Meningkatnya Pendapatan Perkapita Masyarakat (KK) Cakupan Fasilitas Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi (KK) 350 Disnakertrans 185 Disnakertrans III - 27 Proporsi anggaran berdasarkan prioritas secara lengkap dituangkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Proporsi Anggaran Prioritas Pembangunan Tahun 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Prioritas Pengurangan Tingkat Pengangguran Melalui Perluasan Lapangan Kerja dan Peningkatan Daya SaingTenaga Kerja Penurunan Tingkat Kemiskinan Melalui Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Miskin Pemantapan Ketahanan Pangan Melalui Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pangan Serta Penguatan Logistik Pangan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Daya Saing Investasi dan Daya Saing Produk/Komoditas Pembangunan Infrastruktur Guna Pemantapan Konektivitas dan Peningkatan Daya Dukung Pusat-Pusat Pertumbuhan Pemerataan Pelayanan Pendidikan dan Peningkatan Pendidikan Berbasis Pasar Kerja Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pelestarian Lingkungan Hidup, Mitigasi, dan Adaptasi Bencana Pemantapan Reformasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah Jumlah Total Anggaran (Rp) 71.900.000.000 369.750.000.000 96.195.353.250 112.100.000.000 1.838.615.000.000 1.406.019.000.000 399.290.000.000 135.000.000.000 1.183.436.883.750 5.612.306.237.000 III - 28 BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM / KEGIATAN 4.1 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN Anggaran Belanja Langsung yang direncanakan sebesar Rp.3.432.295.000.000,- akan dipergunakan untuk membiayai 78 (tujuh puluh delapan) program yang akan dilaksanakan oleh 42 (empat puluh dua) Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten berdasarkan urusan pemerintah daerah. Plafon anggaran sementara masing-masing urusan dan SKPD Tahun Anggaran 2015 dituangkan secara deskriptif sebagaimana tabel 4.1. Tabel 4.1 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan URUSAN/SKPD 1 2 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp) KET. 3 4 URUSAN WAJIB 1 1.1 Pendidikan Dinas Pendidikan 260.119.463.000 260.119.463.000 2 2.1 2.2 2.3 Kesehatan Dinas Kesehatan RSUD Banten RSUD Malingping 332.446.058.065 129.459.143.565 189.885.187.500 13.101.727.000 3 3.1 3.2 Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 1.530.908.738.000 867.335.000.000 663.573.738.000 IV - 1 URUSAN/SKPD 1 2 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp) KET. 3 4 4 4.1 Perumahan Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 50.196.262.000 50.196.262.000 5 5.1 5.2 Penataan Ruang BAPPEDA Dinas Bina Marga dan Tata Ruang 5.090.000.000 1.340.000.000 3.750.000.000 6 6.1 6.2 Perencanaan Pembangunan BAPPEDA Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan 7 7.1 Perhubungan DISHUBKOMINFO 67.697.810.000 67.697.810.000 8 8.1 8.2 Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Daerah Dinas Kehutanan dan Perkebunan 27.100.080.000 24.250.080.000 2.850.000.000 9 9.1 Kependudukan dan Catatan Sipil Biro Pemerintahan 10 Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak BPPMD 10.1 11 dan 34.500.000.000 29.460.000.000 5.040.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 dan Keluarga 6.600.000.000 6.600.000.000 11.1 Keluarga Berencana Sejahtera BPPMD 500.000.000 12 12.1 12.2 12.3 Sosial Dinas Sosial BPPMD Biro Kesra 84.296.218.000 63.750.000.000 1.100.000.000 19.446.218.000 13 13.1 Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 46.242.940.000 46.242.940.000 14 14.1 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi dan UMKM 24.000.000.000 24.000.000.000 15 15.1 Penanaman Modal BKPMPT 16 16.1 Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 17 17.1 Kepemudaan dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga 500.000.000 14.092.511.500 14.092.511.500 9.975.301.000 9.975.301.000 34.600.000.000 34.600.000.000 IV - 2 URUSAN/SKPD 18 1 18.1 19 2 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp) 3 21.924.281.900 19.14 19.15 19.16 19.17 19.18 20 20.1 Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 16.397.850.000 16.397.850.000 21 21.1 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa BPPMD 10.675.000.000 10.675.000.000 22 22.1 22.2 22.3 22.4 Statistik Badan Kepegawaian Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Pendidikan dan Pelatihan 19.661.170.483 50.000.000 100.000.000 400.000.000 2.907.488.500 19.2 19.3 19.4 19.5 19.6 16.7 19.8 19.9 19.10 19.11 19.12 19.13 22.5 22.6 22.7 22.8 4 21.924.281.900 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Banten Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Banten Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Banten Biro Hukum Setda Provinsi Banten Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Banten Biro Organisasi Setda Provinsi Banten Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten Biro Perlengkapan dan Aset Setda Provinsi Banten Biro Umum Setda Provinsi Banten Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten Inspektorat Provinsi Banten Kantor Penghubung Provinsi Banten Sat. Polisi Pamong Praja Provinsi Banten Set. DPRD Provinsi Banten Set. KPID Provinsi Banten 19.1 KET. 585.314.764.052 15.100.000.000 24.764.609.180 41.250.187.300 11.395.000.000 24.845.000.000 6.400.000.000 14.950.000.000 9.587.782.000 6.750.000.000 11.750.000.000 125.800.000.000 66.666.774.572 74.500.000.000 17.080.000.000 7.963.412.000 16.820.000.000 104.807.999.000 4.884.000.000 249.920.000 425.000.000 235.390.820 221.735.000 IV - 3 URUSAN/SKPD 1 22.9 2 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp) KET. 3 4 22.30 22.31 22.32 22.33 22.34 22.35 22.36 22.37 22.38 22.39 22.40 22.41 22.42 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Biro Hukum Biro Humas dan Protokol Setda Biro Kesejahteraan Rakyat Biro Organisasi Biro Pemerintahan Biro Perlengkapan dan Aset Biro Umum Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kesehatan Dinas Koperasi dan UMKM Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Dinas Pendidikan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Sosial Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Inspektorat Kantor Penghubung RSUD Banten RSUD Malingping Satuan Polisi Pamong Praja Sekretariat DPRD Sekretariat KPID 23 23.1 Kearsipan Baperpus-arda 24 24.1 Komunikasi dan Informatika Dishubkominfo 16.109.915.000 16.109.915.000 25 25.1 Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 13.132.830.700 13.132.830.700 22.10 22.11 22.12 22.13 22.14 22.15 22.16 22.17 22.18 22.19 22.20 22.21 22.22 22.23 22.24 22.25 22.26 22.27 22.28 22.29 605.000.000 700.000.000 50.000.000 1.615.000.000 100.000.000 150.000.000 966.000.000 150.000.000 289.795.800 100.000.000 91.225.428 700.000.000 294.000.000 500.000.000 500.000.000 540.856.435 500.000.000 400.000.000 500.000.000 880.537.000 456.275.000 681.063.000 832.757.000 390.452.000 450.000.000 735.000.000 900.000.000 70.000.000 132.588.000 114.812.500 188.273.000 180.000.000 192.001.000 116.000.000 4.817.169.300 4.817.169.300 URUSAN PILIHAN 1 1.1 Pertanian Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh 68.236.698.000 9.702.150.000 IV - 4 URUSAN/SKPD 1 2 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (Rp) KET. 3 4 1.2 1.3 1.4 Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 16.900.000.000 32.609.548.000 9.025.000.000 2 2.1 Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 15.125.000.000 15.125.000.000 3 3.1 Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Pertambangan dan Energi 65.928.243.000 65.928.243.000 4 4.1 Pariwisata Dinas Budaya dan Pariwisata 26.330.699.000 26.330.699.000 5 5.1 Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan 11.600.000.000 11.600.000.000 6 6.1 Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 19.315.525.000 19.315.525.000 7 7.1 Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan 5.003.412.000 5.003.412.000 8 8.1 Ketransmigrasian Disnakertrans 2.757.060.000 2.757.060.000 IV - 5 Tabel 4.2 Anggaran Belanja Langsung berdasarkan SKPD TA. 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 SKPD PROVINSI BANTEN Badan Kepegawaian Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Badan Lingkungan Hidup Daerah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Pendidikan dan Pelatihan Badan Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Biro Hukum Biro Kesejahteraan Rakyat Biro Organisasi Biro Pemerintahan Biro Umum Biro Perlengkapan dan Aset Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kesehatan RSUD Banten Dinas Koperasi dan UMKM Dinas Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Sosial Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi PAGU (Rp) 15.150.000.000 22.024.281.900 26.500.000.000 17.000.000.000 24.500.000.000 19.300.000.000 25.000.000.000 41.471.922.300 12.000.000.000 31.500.000.000 18.000.000.000 31.500.000.000 15.100.000.000 6.500.000.000 30.000.000.000 6.900.000.000 13.639.795.800 66.758.000.000 125.900.000.000 75.000.000.000 871.785.000.000 36.600.000.000 27.500.000.000 29.000.000.000 130.000.000.000 190.000.000.000 24.500.000.000 35.000.000.000 261.000.000.000 84.264.000.000 25.000.000.000 66.761.000.000 33.000.000.000 64.200.000.000 714.505.000.000 49.900.000.000 IV - 6 NO 37 38 39 40 41 42 SKPD PROVINSI BANTEN PAGU (Rp) 17.150.000.000 8.096.000.000 Inspektorat Provinsi Kantor Penghubung RSU Malingping Satuan Polisi Pamong Praja Sekretariat DPRD Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 13.290.000.000 17.000.000.000 105.000.000.000 5.000.000.000 JUMLAH 4.2 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA 3.432.295.000.000 BERDASARKAN PROGRAM/KEGIATAN Berdasarkan kemampuan rencana anggaran Belanja Daerah tahun anggaran 2015, direncanakan plafon anggaran sementara Belanja Langsung sebesar Rp.3.432.295.000.000,- yang akan dipergunakan untuk membiayai 78 (Tujuh puluh delapan) program, sebagaimana tertuang dalam tabel 4.3. IV - 7 Tabel 4.3 Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2015 IV - 8 IV - 9 IV - 10 4.3 SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah antara lain diwujudkan dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang disepakati bersama antara pemerintah daerah dan DPRD sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015. Rancangan KUA dan PPAS Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 berpedoman pada RKPD Provinsi Banten Tahun 2015 yang telah disinkronisasikan dengan RKP Tahun 2015. Hasil sinkronisasi kebijakan tersebut dicantumkan dalam tabel 4.4 sebagai berikut : IV - 70 4.4 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Tidak Langsung dalam Rancangan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 direncanakan sebesar Rp.4.337.249.649.000,- yang digunakan untuk membiayai Belanja Pegawai sebesar Rp.574.146.883.750,-; Belanja Hibah sebesar Rp.1.292.629.000.000,-; Rp.136.250.000.000,-; Belanja Belanja Bagi Bantuan Hasil Sosial Kepada sebesar Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar Rp.1.765.947.662.000,-; Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, dan Partai Politik sebesar Rp.563.276.103.250,-; Belanja Tidak Terduga sebesar Rp.5.000.000.000,-. Tabel 4.5 Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2015 NO 2.1 2.1.1 URAIAN Belanja Tidak Langsung 2.1.2 Belanja Pegawai Belanja Hibah 2.1.3 Belanja Bantuan Sosial 2.1.4 2.1.5 2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa, dan Partai Politik 1. Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota - Kabupaten Pandeglang - Kabupaten Lebak - Kabupaten Tangerang - Kabupaten Serang - Kota Tangerang - Kota Cilegon - Kota Serang - Kota Tangerang Selatan 2. Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa 3. Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Belanja Tidak Terduga APBD TA. 2015 4.337.249.649.000 574.146.883.750 1.292.629.000.000 136.250.000.000 1.765.947.662.000 563.276.103.250 532.595.353.250 59.793.540.000 140.226.276.500 59.351.191.250 102.168.183.875 17.893.137.250 40.868.728.625 60.850.394.625 51.443.901.125 28.900.000.000 1.780.750.000 5.000.000.000 IV - 76 BAB V RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH Di dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Fungsi pembiayaan merupakan bagian dari sistem pengelolaan keuangan negara yang mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertangung jawaban, sebagai perwujudan dari APBD. Di dalam pengelolaan keuangan daerah dan khususnya yang berkaitan dengan fungsi otorisasi bahwa anggaran daerah yang merupakan bagian dari anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu, berkaitan dengan kebijakan penganggaran daerah tahun 2015 mengupayakan adanya anggaran berimbang dengan menempatkan sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya sebagai alat untuk menutupi defisit, namun estimasi sisa lebih perhitungan tahun anggaran tersebut belum dapat dihitung secara definitif karena kegiatan masih berjalan dan perhitungannya dilakukan pada akhir tahun anggaran. V-1 Proyeksi neraca menggambarkan APBD yang bahwa ditargetkan Total dalam Pendapatan tahun Daerah 2015 sebesar Rp.7.020.499.000.000,-, sedangkan Total Belanja Daerah sebesar Rp.7.769.544.649.000,-, mengalami defisit sebesar Rp.749.045.649.000,-. Disamping itu di tahun 2015 mendatang, dianggarkan untuk pengeluaran pembiayaan dalam bentuk Penyertaan modal (Investasi) Rp.22.000.000.000,-. sebesar tersebut merupakan penyertaan Keseluruhan modal penyertaan untuk menutupi modal sisa penyertaan modal yang telah dibayarkan di tahun sebelumnya pada modal awal untuk PT. Jamkrida Banten. Secara lengkap rencana anggaran pembiayaan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 : Rincian Plafon Anggaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2015 No 3.1 3.1.1 Uraian Penerimaan Pembiayaan SiLPA Tahun Sebelumnya 3.2 3.2.1 3.2.1.1 3.3 Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah: PT. Jamkrida Banten Pembiayaan Netto APBD TA. 2015 771.045.649.000 771.045.649.000 22.000.000.000 22.000.000.000 22.000.000.000 749.045.649.000 V-2 BAB VI PENUTUP Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 berisikan program/kegiatan prioritas pembangunan daerah untuk masing-masing urusan serta plafon anggaran sementara untuk masing-masing program/kegiatan yang disepakati menjadi petunjuk dan ketentuan umum oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, yang secara substansi memuat proyeksi rencana target anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk tahun anggaran 2015. Demikianlah Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2015 dibuat untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2015. Serang, 2014 Plt. GUBERNUR BANTEN H. RANO KARNO, S.IP VI - 1