eJournal Administrasi Bisnis, 5(3) 2017: 840-854 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GUNTA SAMBA JAYA MIAU BARU ESTATE DI DESA MIAU BARU Minarti Luhat1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate. Variabel yang diguna akan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Kepemimpinan (X1) dan Komunikasi (X2) serta variabel dependen adalah Kerja Karyawan (Y). Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y= 14,024+ 0,292 X1- 0,054 X2 + e. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara. Untuk pengujian instrumen menggunakan uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Asumsi klasik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda karena variabel yang digunakan dua variabel, dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan (X1) dan Komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja karyawan pada PT. Gunta Samba Jaya (Y). Dan uji t diketahui bahwa secara parsial variabel kepemimpinan (X1) yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y) sedangkan komunikasi (X2) tidak berpengaruh signifikan. Kata Kunci : Kepemimpinan, Komunikasi, Produktivitas. Pendahuluan Setiap perusahaan memilki tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan pemilik serta karyawannya. Upaya pencapaian tujuan tersebut diperlukan banyak sumber daya, terutama Sumber Daya Manusia (SDM). PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate yang bertempat di Desa Miau Baru, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit. PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate berusaha untuk meningkatkan produktivitas karyawannya agar selalu dapat bersaing dengan perusahaan lain. Usaha untuk mewujudkan peningkatan produktivitas karyawan itu sendiri dirancang dengan beberapa penunjang seperti pelatihan yang diberikan, informasi kejelasan kerja, dan agenda yang disusun bersama tetapi pada nyatanya tidak selamanya berjalan lancer dari banyaknya program yang dirancang guna 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) meningkatkan produktivias karyawan, kerena begitu banyak faktor yang menentukan produktivitas karyawan. Salah satu faktor yang menentukan produktivitas karyawan yaitu kepemimpinan seorang pemimpin itu sendiri serta cara komunikasi pemimpin kepada karyawan. Rendahnya produktivitas karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate dapat dilihat dari masih banyaknya karyawan yang melanggar aturan, kedisiplinan yang sudah ditetapkan oleh PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate mulai dari datang terlambat, hingga absen tanpa ijin. Tingginya tingkat tidak hadir, sering terjadi, meskipun atasan sudah banyak memberikan teguran, sanksi, bahkan ada pemutusan kontrak secara sepihak oleh PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate, dan masih banyak kasus lainnya yang menunjukan tidak adanya produktivitas dalam karyawan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian serta penjelasan yang telah dikemukakan pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate? 2. Apakah variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate? 3. Diantara dua variabel diatas manakah yang berpengaruhdominan terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate? Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Esate. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate. 3. Untuk menguji dan menganalisis variabel mana yang berpengaruh dominan antara kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Esate. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Memberikan sumbangsi serta sebagai penambahan bahan bagi peneliti, lebih lanjut bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian sejenis yang berkaitan dengan kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Esate. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada pihak PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru dalam meningkatkan dan menentukan produktivitas kerja karyawan melalui kepemimpinan dan komunikasi dimasa yang akan datang. 841 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 Kerangka Dasar Teori Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap perusahaan harus profesional dalam mengelola sumber daya perusahaan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam perusahaan di antara sumber daya lainnya (Ardana dkk, 2012:16). Salah satu fungsi manajemen yang diaplikasikan dalam perusahaan adalah fungsi personalia. Menurut Helmi dalam wordpress.com (2009:8), manajemen personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat dilaksanakan dengan berhasil. Menurut Hasibuan (2007 : 9), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari pengendalian, pengorganisasian, pengarahaan, perencanaan, pengembangan kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisplinan dan pemberhentian. Tujuannya ialah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase tingkat bungan bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dalam pekerjannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi memimpin unsur manusia ini yang sangat sulit dan rumit. Tenaga kerja manusia selain mampu berbicara dan terampil, juga tidak kalah pentingnnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan efisien. Jika diikuti dengan moral kerja dan kedisiplinan maka karyawan dapat mewujudkan tujuannya. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tujuan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja di antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen Sumber Daya Manusia ini pada mulanya terpadu dalam manajemen atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Para ahli mengatakan perkembagan Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan, pengendalian, manusia dan organisasi untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu faktor pendukung terpenting dalam menjalankan sebuah organisasi. Tanpa adanya kepemimpinan yang baik maka sebuah organisasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan kepemimpinan dalam suatu organisasi, selain untuk menjalankan, mengelola, dan mengembangkan sebuah organisasi, dapat pula dimaksudkan untuk mengkordinasi segala aktivitas, tindakan, dan segala bentuk hak dan kewajiban setiap anggota perusahaan. Kepemimpinan ini memiliki peran yang sangat penting, karena sebuah organisasi tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya sosok pemimpin yang memimpin sebuah organisasi. 842 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Dubrin, 2001:3). Gaya Kepemimpinan 1. Kepemimpinan Otoriter 2. Kepemimpinan Delegatif 3. Kepemimpinan Partisipasif Indikator-Indikator Gaya Kepemimpinan Untuk dapat membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain maka dapat dilihat melalui indikator-indikator gaya kepemimpinan menurut Kartini Kartono (2008:34) 1. Sifat 2. Kebiasan 3. Temperamen 4. Watak 5. Kepribadian Komunikasi Komunikasi adalah merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami, sebab komunikasi yang tidak baik mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, seperti konflik antar karyawan, dan sebaliknya komunikasi yang efektif dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama, kepuasan kerja dan kinerja. Komunikasi sangat penting bagi seluruh fungsi perusahaan, karena sistem operasional dan manajemen digerakakan oleh komunikasi (Goris, 2006). Perusahaan harus mampu menaungi kegiatan antar karyawan dalam pengerjaan tugasnya. Tujuan komunikasi itu sendiri adalah menyamakan persepsi atau pengertian baik antar karyawan maupun atasan dengan karyawannya Indikator-Indikator Komunikasi Menurut Hutapea dan Nurianna (2008 : 28) indikator kemampuan komunikasi meliputi : 1. Pengetahuan (knowledge) 2. Keterampilan (Skill) 3. Sikap (Attitude) Produktivitas Kerja Produktivitas adalah tidak lebih dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi, manajamen karena produktivitas mengandung pula falsafah dan sikap mental yang selalu bermotivasi pada pengembangan diri menuju mutu kehidupan hari esok yang lebih baik. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efiensi dalam memproduksi barang dan jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang. Menurut L. Greenberg dalam Sinungan (2003:12), mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. 843 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 Indikator-Indikator Produktivitas Kerja Simamora (2004:612) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu. 1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Ketepatan Waktu Hubungan Antara Variabel Dalam penelitian ini, produktivitas karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : kepemimpinan dan komunikasi. Hubungan Kepemimpinan dengan Produktivitas Karyawan Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompokuntuk mencapai tujuan (Northouse, 2003:3). Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas Karyawan Menurut Mulyani, 2007:31) Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan menggunakkan berbagai media yang ada. Kajian Empiris Peneliti mengacu pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah dalam pengumpulan data, metode analisis dan pengolahan data yang digunakan didalam penelitian ini. a. Siswandi, 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro, dengan judul Pengaruh Gaya kepemimpinan, Komunikasi Internal, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Pand’s Collection Semarang. Hasil penelitian didapatkan gaya kepemimpinan, komunikasi internal,dan kinerja karyawan bahwa secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. b. Fitri Cinta Utami, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan judul Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor BAPPEDA Kab. Sukoharjo). Hasil penelitian didapatkan variabel kepemimpinan, komunikasi, disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan hasil berpengaruh signifikan secara simultan. c. Yuliana Wati, 2012, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Efektivitas Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Promosi Dan Perizinan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian didapatkan gayakepemimpinan dan efektivitas komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai secara simultan, dan gaya kepemimpinan adalah variabel yang paling berpengaruh. 844 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) Kerangka Konsep Untuk memahami isi dari penelitian penulis menyajikan penjelasan dalam bentuk bagan sebagai berikut : ; Kepemimpinan (X1) Produktivitas Kerja (Y) Komunikasi (X2) Hipotesis Hipotesis Secara Simultan Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru secara simultan. Ha : Terdapat pengaruh antara kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru secara simultan. Hipotesis Secara Parsial Kepemimpinan Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru secara parsial. Ha : Terdapat pengaruh antara kepeimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru secara parsial. Hipotesis Secara Parsial Komunikasi Ho : Tidak terdapat pengaruh antara komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru secara parsial. Ha : Terdapat pengaruh antara komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru secara parsial. Hipotesis Dominan Kepemimpinan (X1) adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya di Desa Miau Baru. Definisi Konsepsional 1. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan mengatur orang lain menjadi lebih baik. 2. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian dan pertukaran informasi antar individu agar dapat memahami sebuah berita yang disampaikan dengan menggunakkan berbagai media yang ada. 3. Produktivitas merupakan kemampuan menciptakan sesuatu pekerjaan dengan hasil dan ide yang tak habis-habis. 845 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan pendekatan survey melalui kuisioner dengan tipe ordinal (data primer kualitatif yang diukur dengan skala likert sehingga menjadi kuantitatif) (Singarimbun dan Effendi, 2005:3) dan menurut tingkat eksploitasinya merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X). Definisi Operasional Dalam definisi operasional akan menggambarkan secara jelas indikator dan sub indikator dari hubungan kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja. 1. Variable bebas 2. Variabel Terikat Populasi dan Sampel Dalam penelitian kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah generaisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian jumlah populasi dalam penellitian ini merujuk kepada jumlah karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate yang berjumlah 456 orang. Untuk mengambil sampel, penulis menggunakan rumus ukuran sampel Slovin (dalam Umar, 2002:108), yaitu: n N 1 Ne 2 Dimana: N = jumlah populasi n = jumlah sampel e2 = estimasi atau tingkat kesalahan yang digunakan (10%) Perhitungan : n 456 1 456(0,1) 456 1 456(0,01) n = 82.01 Dari perhitungan di atas, maka jumlah sampel dibulatkan menjadi 82 orang, dengan cara pengambilan secara acak/random dari setiap departemen secara proporsional. n 846 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan datadata yang diperlukan, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder yaitu sebagai berikut. 1. Observasi 2. Kuisioner 3. Studi dokumentasi Alat Ukur Data Menurut Sugiyono, 2002:25)pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap atau tanggapan responden terhadap pernyataan. Penilaian yang digunakan menggunakan rentang yang masing diberikan bobot 1 (satu) sampai 5 (lima), dengan rentang nilai yang secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut, Analisis Regresi Linier Berganda 1. Persamaan Regresi 2. Koefisien Determinasi (R2) 3. Uji F (Serentak) 4. Uji T (Parsial) Alat Ukur Data Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap atau tanggapan responden terhadap pernyataan. Teknik Analisis Data Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat, maka penulis menerapkan metode analisa data kuantitatif dalam penelitian ini dengan permodelan analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum penelitan ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen, uji validitas dan reliabilitas yang digunakan adalah metode konsistensi internal dengan menggunakan cronbachalpha. Menunjukkan hasil keseluruhan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Dapat diketahui hasil uji validitas sampel penelitian bahwa dari seluruh. indikator variabel penelitian, memiliki nilai signifikansi pearson correlation (r) 2 tailed dibawah 0.05 (5 %) berdasarkan indikasi tersebut maka item tersebut dinyatakan valid (sahih) dan seluruh item tetap dipertahankan untuk proses pengujian lebih lanjut. Uji Validitas Hasil uji validitas kuisioner dapat dilihat di bawah sedangkan output SPSS dapat dilihat secara lengkap pada bagian lampiran. 847 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan Butir Pernyataan X1a X1b X1c X1d X1e X1f X1g X1h X1i X1j X2a X2b X2c X2d X2e X2f Y1a Y1b Y1c Y1d Koefisien Korelasi 0,297 0,554 0,592 0,681 0,418 0,565 0,612 0,414 0,398 0,236 0,533 0,651 0,517 0,489 0,455 0,607 0,667 0,451 0,623 0,604 Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N= 82, adalah 0,215 dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Setelah mengetahui hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas variabel untuk menguji konsistensi internal dari seluruh jawaban responden. Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan X1 0,701 Reliabel X2 0,708 Reliabel Y 0,721 Reliabel Dari tiga variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 0.6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut. Analisis dan Pembahasan Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam variabel regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 848 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian VIF Tollerance Pengendalian Manajemen (X1) 1,180 0,847 Pembelajaran Organisasi (X2) 1,180 0,847 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan IBM SPSS. diketahui bahwa tidak ada variabel indpenden yang memiliki nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai tollerance kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam penelitian ini. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot). Hasil grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Hasi Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the DurbinSquare Estimate Watson a 1 ,400 ,159 ,138 2,265 2,041 Uji Normalitas 849 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen (Kepemimpinan dan Komunikasi) terhadap variabel dependen (Produktivitas Kerja). Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 14.024 3.354 4.181 .000 1 x1 .292 .078 .418 3.727 .481 x2 -.054 .109 -.056 -.495 .010 Hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari variabel pengendalian manajemen (X1) dan pemebelajaran organisasi (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y) adalah sebagai berikut: Y = 14,024 + 0,292 X1 - 0,054 X2 Persamaan regresi di atas memiliki pengertian sebagai berikut: a. Konstanta (a) b. Koefisien Regresi Variabel Kepemimpinan (b1) c. Koefisien Regresi Variabel Komunikasi (b2) Pengujian Koefisien Korelasi (R) Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dari kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) terhadap Produktivitas karyawan (Y) pada PT. Gunta Samba Jaya. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemempuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Uji F (Uji Serentak ) Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen (kepemimpinan dan komunikasi) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (produktivitas kerja karyawan) pada PT. Gunta Samba Jaya yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 76,863 2 38,432 7,490 ,001b 1 Residual 405,381 79 5,131 Total 482,244 81 850 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 3,110 sedangkan Fhitung sebesar 7,490. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,001< 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independent yang terdiri dari kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat dinyatakan H o ditolak dan Ha diterima. Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Gunta Samba Jaya dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel dengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan SPSS. Uji t (Parsial) Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta T Sig. 1 x1 x2 .292 -.054 .078 .109 .418 -.056 3.727 -.495 .000 .622 a. Variabel Kepemimpinan (X1) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel X1 sebesar 3,727 dengan nilai Sig. = 0,000. Karena thitung = 3,727 > ttabel = 1,990 serta nilai Sig. = 0,000 <a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, variabel kepemimpinan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan (Y). b. Variabel Komunikasi (X2) Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel komunikasi (X2) sebesar -0,495 dengan nilai Sig. = 0,622. Karena thitung = -0,495< ttabel = 1,990 serta nilai Sig. = 0,622 <a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, variabel komunikasi (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas perusahaan (Y). Variabel Yang Paling Berpengaruh Dominan Nilai standart koefisien beta tertinggi yakni variabel kepemimpinan (X1) sebesar 0,418 yang berarti bahwa variabel kepemimpinan secara parsial mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap produktivitas karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate. Pembahasan Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Secara Simultan (F) Dari hasil analisis variabel kepemimpinan dan komunikasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Siagian (2002) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya 851 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin disenanginya. Serta sejalan pula dengan menurut Goris (2006) Komunikasi sangat penting bagi seluruh fungsi perusahaan, karena sistem operasional dan manajemen digerakakan oleh komunikasi. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Secara Parsial (Uji t) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba JayaMiau Baru Estate. Hal ini menunjukkan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate memiliki pemimpin yang handal dan professional sehingga membuat karyawan merasa semangat dalam bekerja. Dalam hal ini PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate harus mempertahankan, sehingga karyawan dapat selalu semangat dan produktif dalam bekerja. Pengaruh Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Secara Parsial (Uji t) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produkivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba JayaMiau Baru Estate. Hal ini menunjukan bahwa karyawan tidak mampu berkomunikasi antar karyawan dengan baik.Tidak segera menanyakan hal – hal yang dikomunikasikan. Variabel yang berpengaruh dominan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinanadalah variabelyang paling berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba JayaMiau Baru Estate. Temuan dilapangan dalam penelitian ini yaitu : a. Kepemimpinan, pemimpin dapat dengan bijak memutuskan keputusan atas masalah karyawan di dalam setiap tindakan pekerjaannya yang membuat karyawan mendapatkan porsi pekerjaan yang sesuai. b. Komunikasi, komunikasi antar pimpinan terhadap karyawan tidak menjelaskan penyelesaian permasalahan yang membuat karyawan bingung dalam melakukan tindakan, sehingga menjadikan pengerjaan semakin lambat. c. Produktivitas, seringnya melanggar aturan yang dibuat oleh pihak manajemen dan seringnya terlambat masuk kerja, yang membuat produktivitas kerja menurun. Penutup Dari hasil analisis uji simultan variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kerja karyawan (Y). 852 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti) Dari hasil analisis uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel kepemimpinan (X1) yang berpengaruh terhadap kerja karyawan (Y), sedangkan komunikasi (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kerja karyawan (Y). Diantara kedua variabel bebas yang di teliti, maka variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kepemimpinan (X1). Untuk kepemimpinan yang berdasarkan sifat, kebiasaan, tempramen, watak, dan kepribadian maka sebaiknya pemimpin dapat lebih menguatkan kepemimpinannya dengan cara lebih dekat dengan karyawan, mendengarkan masukan karyawan, menanyakan perkembangan pekerjaan secara intens, mampu memisahkan permasalahan pribadi, dan menganggap karyawan sebagai mitra kerja. Untuk komunikasi yang berdasakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap maka pemimpin sebaiknya harus mampu memahami masalah serta memberi saran dengan penjelasan yang mudah di mengerti, memiliki inovasi dalam penyampaian saran, dan bertutur kata sopan dalam penyampaian dalam memberikan ide atau saran, agar karyawan merasa dihormati. Untuk Produktivitas pemimpin memberikan sanksi atau teguran kepada karyawan yang sering terlambat masuk kerja, misalnya penundaan pembayaran gaji/bonus karyawan yang sering terlambat. Daftar Pustaka Agustiningrum. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Bungin, Burhan. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Davis. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Dubrin . 2005. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Hutapea, Nurianna. 2008. Kompentansi Komunikasi Plus. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Hasibuan, malayu. 2002. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara. Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Jakarta : UMM Press. Kartono, Kartini. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama. Martoyo. 2000. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta : UGM. Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : CV. Alfabeta. Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Safari, Triantoro. 2004. Kepemimpinan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Salam Setyawan, Dharma. 2002. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara. Simamora, Henry. 2004. Mananjemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Yogyakarta : Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. 853 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854 Sunyoto, Danang. 2009. Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : CAPS (Center for Academic Publishing Service). Syafiie, Inu, Kencana. 2003. Kepemiminan Pemerintahan Indonesia. Bandung : Refika Aditama. Siagian. Sondang P. 2002. Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta : Bumi Aksara. Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 2005. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Kencana Prenada Media Group. Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Banndung: CV. Alfabeta Tika, Moh, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja perusahaan. Jakarta : Catatan Pertama. Bumi Aksara. Terry George R. (Alih Bahasa Winardi). 2003. Azas-azas Manajemen. Bandung : Alumni. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi, Sebuah Pendektan Kunatitatif, dilengkapi dengan contoh proposaldan hasil riset komunikasi organisasi. Jakarta : Grramedia Pustaka Utama. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. Yogyakarta : PT. Rineka Cipta. Sumber Internet http://manajemenringga. 2012/06/pengertian-kepemimpinan-dalam.html http://adiprakosa./2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html(diaksespada tanggal 25 Januari 2011) http://id.shvoong.writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi-dalamorganisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) http://jurnal-sdm. /2009/07/iklim-komunikasi-dalam-organisasi.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) http://info-gua./2010/05/pengaruh-komunikasi-organisasi-terhadap.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011) 854