MAKALAH TRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT, DAN RUMUSAN PEDOMANNYA Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Qowaidul Imla‟ Dosen Pengampu: M. Mas‟ud, S.Pd.I Disusun oleh: 1. Siti Qomariah 111-13-277 2. Alisa Utami 111-13-285 3. Sinta Widyaningrum 111-11-216 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmad serta hidayahnya kepada kita semua, solawat serta salam senantiasa dilimpahkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena dengan hidayahnya dan tauladannya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Transliterasi, tujuan, manfaat, dan rumusan pedomannya” Tidak lupa kami ucapkan trimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini . Dalam pembuatan makalah ini telah kami usahakan untuk menyusun dalam batas-batas kemampuan kami secara maksimal, namun begitu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini . Oleh karena itu, semua bentuk kritik dan saran yang berniat memperbaiki kekurangan makalah ini, akan kami terima dengan hati terbuka dan lapang dada. Dengan itu, diharapkan menjadi lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua Salatiga, 18 maret 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap bahasa memiliki peraturannya masing-masing apalagi dalam hal penulisannya. Begitupun bahasa Indonesia, tata bahasa Indonesia memiliki banyak peraturan yang mengatur tata-tata cara penulisan, ejaan, dan lain-lain untuk penulisan karya tulis. Dan salah satunya akan dibahas dalam makalah ini yakni transliterasi atau dalam bahasa Indonesia disebut alih aksara. Pengetahuan akan hal ini seharusnya tidak saja diketahui oleh para mahasiswa yang akan membuat sebuah karya tulis saja, melainkan oleh para dosen, khususnya dosen pembimbing dan dosen penguji, agar terjadi saling kontrol dalam penerapannya. Alih aksara (Transliterasi) huruf Arab ke Latin dalam ejaan bahasa Indonesia ada yang menyebutkan diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor 158 tahun 1987-Nomor 0543 b/u/1987, Transliterasi merupakan suatu program penelitian yang pelaksanaannya dimulai pada tahun 1983/1984 untuk mencapai rumusan yang lebih baik. Transliterasi dikalangan masyarakat tidak ada pedoman buku yang digunakan sebagai satu acuan sehingga banyak perbedaan transilterasi sama halnya di perguruan tinggi tertentu pun menggunakan transliterasi sendiri. B. Rumusan masalah 1. apa yang dimaksud dengan transliterasi? 2. Bagaimana pembakuan transliterasi arab-latin? 3. Apa tujuan dengan adanya transliterasi arab-latin? 4. Apa manfaat dengan adanya transliterasi arab-latin? 5. Apa saja rumusan pedoman transliterasi arab-latin? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari transliterasi 2. Mengetahui pembakuan transliterasi arab-latin 3. Mengetahui tujuan transliterasi arab-latin 4. Mengetahui manfaat transliterasi arab-latin 5. Mengetahui rumusan pedoman transliterasi arab-latin BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Transliterasi Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi arab latin disini ialah penyalinan huruf-huruf arab dengan huruf-huruf latin beserta perangkatnya. Alih adalah pindah atau ganti, transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Menurut kamus besar Indonesia Transliterasi atau alih huruf adalah penggantian huruf dari huruf abjad yang satu ke abjad yang lain (terlepas dari lafal bunyi kata yang sebenarnya). B. Pembakuan Pembakuan pedoman transliterasi arab-latin ini disusun dengan prinsip sebagai berikut: 1. Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) 2. Huruf arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin dicarikan padanan dengan cara memberi tambahan tanda diakritik, dengan dasar “satu fonem satu lambang” 3. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum. C. Tujuan pembakuan pedoman Transliterasi arab-Latin 1. Untuk menghilangkan kesimpangsiuran dimasyarakat dalam menyalin huruf-huruf arab ke huruf-huruf latin beserta perangkatnya. 2. Untuk membantu perkembangan bahasa indonesia 3. Untuk menunjang pembangunan bangsa indonesia di bidang agama, khususnya agama islam yang dianut mayoritas bangsa indonesia, terutama bagi yang tidak mengenal dan mengusai huruf arab 4. Untuk membantu setiap instansi yang ada hubungannya dengan kelekturan sebagai acuan dalam penelitian dan pengalihan dari huruf arab ke latin dan sebaliknya. D. Manfaat transliterasi arab-latin 1. Membantu umat islam yang belum memahami huruf arab 2. Dalam bidang keagamaan khususnya studi islam, transliterasi diperlukan karena istilah dan kosa kata bidang keislaman sebagian besar memakai kosakata bahasa arab yang belum di indonesiakan, sementara itu penulisannya disarankan menggunakan huruf latin E. Rumusan pedoman transliterasi arab-latin Hal-hal yang dirumuskan secara kongkrit dalam pedoman transliterasi arab latin ini meliputi: 1. Konsonan Fonem konsonan bahasa arab yang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan huruf, dalam trasnsliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Dibawah ini daftar huruf arab itu dan transliterasinya dengan huruf latin : Huruf Nama Huruf Nama alif Latin Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ba‟ b Be ta‟ t Te sa‟ s Es (dengan titik diatas) jim j Je ha‟ h Ha (dengan titik di bawah) kha‟ kh Ka dan Ha dal d De zal z Zet (dengan titik di atas) ra‟ r Er zai z Zet sin s Es syin sy Es dan Ye sad s Es (dengan titik di bawah) dad d De (dengan titik dibawah) Arab ta t Te (dengan titik dibawah) za z Zet (dengan titik dibawah) „ain „ Koma terbalik diatas gain g Ge fa f Ef qaf q Qi kaf k Ka lam l El mim m Em nun n En wawu w We ha‟ h Ha hamzah „ Apostrof ya‟ y Ye 2. Vokal Vokal bahasa arab, seperti vokal bahasa indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. a. Vokal tunggal Vokal tunggal bahasa arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasiya sebagai berikut: Tanda nama huruf latin fathah a a kasrah i i dammah u u Contoh : Kataba : Fa‟ala : Zukira : Yazhabu : Su‟ila : b. Vokal rangkap Vokal rangkap bahasa arab yang lambangnya berpa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu: Tanda dan nama Gabungan huruf nama Fathah dan ya ai a dan i Fathahdan wawu au a dan u huruf Contoh: Kaifa : Haula : 3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa hurf dan tanda, yaitu : Harkat nama Huruf dan dan huruf nama tanda Fathah dan alif a a dan garis di atas atau ya Kasrah dan ya Dammah wawu i i dan garis di atas dan u u dan garis di atas Contoh : Qala : Rama : Qila : Yaqulu : 4. Ta marbutah Transliterasinya untuk ta marbutah ada dua: a. Ta marbutah hidup Ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah /t/ Contoh : Raudah al-atfal : Raudatul atfal b. Ta marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah /h/ Contoh : Talhah : c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h) Contoh : Al-madinah al-munawwarah : Al-madinatul-munawwarah 5. Syaddah Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasdid. Dalam transliterasinya ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yag diberi tanda syaddah itu. Contoh : Rabbana : Nazzala : Al- birr : Nu‟‟ima : Al-hajju : 6. Kata sandang Kata sandang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan huruf, yaitu: namun, dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariah. a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /I/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qomariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/ hubung Contoh : Ar-rajulu : Asy-syamsu : Al-badi‟u : As-sayyidatu : Al-qalamu : Al-jalalu : 7. Dinyatakan di depan daftar transliterasi arab-latin bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya terletak ditengah dan diakhir kata. Bila hamzah itu terletak diawal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan arab berupa alif. Contoh : 1) Hamzah di awal Umirtu : Akala : 2) Hamzah ditengah Ta‟khuzuna : Ta‟kuluna : 3) Hamzah di akhir Syai‟un : An-nau‟u : 8. Penulisan kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi‟il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara, bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan. Contoh : Wa innallaha lahuwa khair ar-raziqin : Wa innallaha lahuwa khairur-raziqin Fa aufu al-kaila wa al-mizana : Fa auful-kaila wal-mizana Bismillah majroha wa mursaha : Wa lillahi ala an-nasi hijju al-baiti : manistata a ilaihi sabila 9. Huruf kapital Meskipun dalam sistem tulisa arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan hurf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantara huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh : Wa ma Muhammadun illa rasul: syahru Ramadana al-lazi unzila : fihi al-Qur-anu penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila di dalam tulisan arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh : Nasrum minallahi wa fathun qarib : Lillahi al-amru jami‟an : Lillahil amru jami‟an Wallahu bikulli sya‟in alimun : 10. Tajwid Bagi mereka yang mengingatkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dengan ilmu tajwid. Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid. BAB III PENUTUP Kesimpulan : A. Pengertian transliterasi Kamus Besar Bahasa Indonesia, transliterasi diartikan sebagai penyalinan dengan penggantian huruf abjad satu ke abjad yang lain. Transliterasi adalah penulisan atau pengucapan lambang bunyi bahasa asing yang dapat mewakili bunyi yang sama dalam sistem penulisan suatu bahasa tertentu. Di Indonesia, transliterasi yang dimaksudkan adalah transliterasi Arab-Latin, yaitu penyalinan lambang bunyi huruf Arab ke dalam sistem penulisan huruf latin B. Pedoman transliterasi Arab-Latin meliputi: 1. Konsonan Tunggal 2. Vokal 3. Madddah 4. Ta marbutah 5. Syaddah (tasyid) 6. Kata sanddang 7. Hamzah 8. Penulisan kata 9. Huruf kapital 10. Tajwid C. Tujuan pembakuan pedoman Transliterasi arab-Latin 1. Untuk menghilangkan kesimpangsiuran dimasyarakat dalam menyalin huruf-huruf arab ke huruf-huruf latin beserta perangkatnya. 2. Untuk membantu perkembangan bahasa indonesia 3. Untuk menunjang pembangunan bangsa indonesia di bidang agama, khususnya agama islam yang dianut mayoritas bangsa indonesia, terutama bagi yang tidak mengenal dan mengusai huruf arab 4. Untuk mmbantu setiap instansi yang ada hubungannya dengan kelekturan sebagai acuan dalam penelitian dan pengalihan dari huruf arab ke latin dan sebaliknya. DAFTAR PUSTAKA Badafal fadhal, Shohib Muhammad, dkk. 2003. Pedoman Transliterasi Arab Latin. Jakarta : Proyek Pengkajian Dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama Den Heijer Johannes. 1992. Pedoman Transliterasi bahasa Arab. Jakarta : INIS (IndonesiaNefherlands Cooperation In Islamic Studies Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Bahasa Arab (Bahasa Al-Quran). Jakarta: P.T. Hidakarya Agung Hafidz. 2012. Pembelajaran Bahasa Arab. Salatiga : Stain Salatiga Press