BAB I PENDAIIULUAN A. Latar Bclakang Masalah Pembangunan Nasioiial di bidang pcndidikan adalah upaya untuk menccrdaskan kehidupan bangsa dan meningkalkan kualilas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. serta memungkinkan warganya mengembangkan dirinya dari segala aspek, baik jasmaniah maupun rohaniah, sebagaimana dilegaskan dalam UU Rl No. 2 taluin 1989 bab II pasal 4 tentang Tujuan Pcndidikan Nasioiial, yaitu: "Pcndidikan Nasioiial bcrtujuan menccrdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seuluhnya, yaitu manusia yang bcriman dan bertaqwa tcrhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, keschatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". Penjelasan di atas menunjukkan bahwa untuk membangun suatu bangsa maka haruslah lerlcbih daluilu membangun maiuisia-manusianya. Pembangunan manusia yang dimaksud adalah dcngan cara meningkalkan mutu sumbcr daya yang dimiliki. Mengacu pada hal tcrsebut bahwa tingkat keberhasilan pembangunan nasioiial Indonesia di segala bidang akan sangat bergantung pada potensi sumbcr daya manusia sebagai suatu bangsa dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan bcrbagai sumbcr daya yang dimiliki. Sumbcr daya manusia yang tinggi yang dimaksud adalah manusia yang potensial, tcrampil, memiliki scmangat juang linggi. dan mampu mcmaliami dan mcnyikapi segala pcrmasalahan yang dihadapi di dalam bidang tugas dan pcngabdian masing-masing. Upaya tcrsebut dapat dilakukan dan ditempuh dengan pcndidikan, baik mclalui jalur pcndidikan formal, maupun mclalui jalur pendidikan non-formal sepcrti pcnyclenggaraan pelatihan. Karena pcndidikan memiliki peranan dalam meningkalkan kualilas dan produktivitas tenaga kerja dan pengembangan teknologi, scbagaimana dikcmukakan oleh Elwin P. 'foiling dalam Bambang Luky Dewantoro (1996:1) sebagai berikut: ".... Pendidikan berperan dalam mempcrlancar proses ahli teknologi dam m i i penciptaan teknologi. Karena ilu penyebaran dan penggunaan teknologi bam hanya dimungkinkan dengan investasi dalam modal fisik (physical capital) dan modal manusia (human capital)". Upaya pcningkalan dan pengembangan sumbcr daya manusia hams terns digalakkan guna memperoleh potensi manusia yang handal, schingga mampu bersaing dalam pasaran tenaga kerja yang semakin kompetitif dewasa ini. Kondisi yang demikian ini lentu akan memerlukan pemikiran dan perhatian yang sungguh-sungguh dalam rangka meningkalkan sumbcr daya manusia yang dimiliki. Begitu penlingnya sumbcr daya manusia yang handal tersebut schingga pemerintah telah mencanangkan dan mempriorilaskan pcningkalan dan pengembangannya mclalui bidang pcndidikan, scbagaimana dijclaskan dalam GBHN (1999) berikul: "Mengembangkan kualilas sumbcr daya manusia sedini mungkin sccara tcrarah dan terpadu dan mcnyeluruh mclalui bcrbagai upaya proaktif dan reaktif oleh scluruh komponcn bangsa agar generasi muda dapal berkembang secara optimal diserlai dcngan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya". Scbagaimana dijelaskan di atas bahwa untuk mcnyiapkan sumbcr daya manusia yang diharapkan dapat bcrkompetisi dalam persaingan global, dapat dilakukan atau dilempuh mclalui program pelatihan sebagai salah salu program yang dikembangkannya. Hal ini sejalan dengan pcnjclasan Garis- garis Besar Hainan Negara Republik Indonesia (1999:58) sebagai berikut: "Memberdayakan lembaga pcndidikan baik sckolah maupun luarsekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, scrla meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasaranan yang memadai". Program pelatihan sebagai salah satu slrategi untuk meningkatkan sumbcr daya manusia dalam suatu organisasi, lembaga, atau pemsahaan merupakan kegiatan yang berlangsung dalam waklu yang singkat dan sebagai problem .solving tcrhadap permasalahan kerja yang dihadapi oleh karyawan suatu lembaga. instansi, atau pemsahaan. Dewasa ini pelalihan tclah menjadi allernalil'bagi upaya pcningkalan mutu sumbcr daya manusia tenaga kerja, karyawan dalam suatu pemsahaan lembaga/instansi, nanmn demikian bahwa tidak sclamanya program pelatihan yang dilaksanakan dan dikembangkan Icrsebut memiliki dampak yang positif terhadap pcningkataii sumbcr daya manusia bagi output-nya. Untuk menghasilkan suatu program pelalihan yang efeklif (scperti yang diharapkan tersebut) untuk peserta. maka hams dikclola dengan baik dan profesional. schingga membcrikan konlribusi yang besar dan positif terhadap pcningkalan kinerjanya dan meningkatkan produktivitas organisasi, lembaga. dan instansi atau pemsahaan tempatnya bekerja. Pcngclolaan program pelatihan yang dimaksud melipuli pcrcncanaan, pclaksanaan. dan evaluasi. serta dampak. Fenomcna yang ada menunjukkan masih adanya para pclatih yan belum menunjukkan el'cktivitasnya dalam mcngimplemcnlasikan kurikulu Ill pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya hasil evaluasi yang diperoleh dari para guru peserta latihan. Kenyataan di alas diperkuat oleh hasil pcnclitian yang tclah dilakukan oleh Djulaeha Bidulang (2000), yang mcnyimpulkan bahwa secara urn urn produktivitas widyaiswara/pelatih di Sulawesi Ulara masih rcndah. Ini menunjukkan bahwa pelalihan yang telah diikuti selama ini belum memberikan kontribusi yang besar dan positif terhadap pcningkalan kinerja dan produktivitas para pengajarar/pclatih di Sulawesi Utara. Hal ini agaknya bcrtolak belakang dcngan lllosoll. misi, dan visi dari program pelalihan yang merupakan upaya dan stratcgi untuk meningkatkan pengctahuan dan keterampilan pclatih/widyaiswara dalam pclaksanaan tugasnya. Selain itu hasil pcnclitian yang dilakukan oleh Hurid Danu Ismadi (1999), mcnyimpulkan bahwa secara 1111111111 para pelatih/pengajar di lembaga pelatihan di Jawa Barat masih rcndah produklivilasnya. Hal tcrsebut menunjukkan perlunya dikaji kembali program pelatihan yang telah dikembangkan untuk para peserta diktat selama ini, bahwa mungkin terdapat beberapa komponen pelatihan yang perlu dikaji kembali tcrhadap pelaksanaannya. Oleh karena itu pcnulis merasa lertarik untuk mcneliti pentingnya kurikulum sebagai faklor yang mempengaruhi efektivilas pclaksanaan pelalihan. Dalam implementasi suatu kurikulum, peranan guru/ pengajar sangat sangatlah strategis dalam proses belajar mengajar. Pandangan demikian banyak mendapal kala sepakal, karena bctalapun baiknya suatu kurikuluin yang telah direncanakan, pada akhirnya berhasil tidaknya sangat tergantung pada sentuhan aktivitas dan krealivilas guru/pengajar sebagai ujung tombak dalam mengimplcmentasikan suatu kurikulum. Tcntu saja hal ini dapat bcrjalan dengan baik, apabila mutu dan kualillkasi guru/pengajar itu scndiri telah memadai. Scbenarnya tidak bisa dipungkiri, bahwa guru adalah yang paling mengctahui tentang hal-hal apa yang sepantasnya dianggap paling efektif sesuai dengan situasi kclas yang dihadapinya. Berangkat dari hal-hal yang tclah dikemukakan di atas, bahwa upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan pengajar/guru tcrhadap pelaksanaan tugas yang akan dihadapi di sekolahnya, maupun terhadap peningkatan taraf hidupnya. maka bagi mereka perlu diberdayakan dengan membcrikan suatu stimulus alau kekuatan berupa sejumlah maleri/kcahlian untuk memperbaiki kinerjanya. Suzanc Kindervatcr (1979) dengan konsep pemberdayaannya (Empowering Process) mciijclaskaii bahwa "People gaining and understanding of and control over social economic, and/or political forces in order to improve their standing in society". Hal tcrsebut menunjukkan bahwa pemberdayaan adalah setiap upaya dalam pendidikan yang berlujuan mcmbangkilkan kcsadaran, pengertian dan kepekaan peserta didik terhadap perkembangan sosial. ekonomi, dan/atau politik, schingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kedudukannya sebagai pendidik yang kompcten. Berangkat dari tujuan pcndidikan dan pelatihan yaitu untuk mengembangkan kualilas sumbcr daya manusia berkenaan dengan kompetensi-kompelensi yang hams dimiliki oleh peserta pendidikan dan pelatihan. Dalam hal ini mclalui pelatihan kompctcnsi dasar di PPPCi Teknologi Bandung. Dalam tujuan umum ini lerdapal beberapa hal yang berkaitan dcngan pcnyelcnggaraan Pendidikan dan Pelatihan kompetensi dasar tcrsebut. Artinya, apakah lulusan program ini disiapkan untuk dapat melaksanakan peran sebagai berikut: I) mampu melaksanakan lugas sebagai guru SMK yang menonjolkan kualilas kompetensi dasar jurusan bangunan. 2) mampu melaksanakan lugas sebagai guru SMK yang menonjolkan kualilas kompetensi dasar jurusan teknik elcktro, 3) mampu melaksanakan lugas sebagai guru SMK yang menonjolkan kualilas kompctcnsi dasar jurusan mesin. Dari kemampuan yang disebutkan di atas, lentiinya kemampuan yang diharapkan adalah kemampuan yang utuh yang melipuli bcrbagai subsub kompetensi dasar. Untuk mencapai hal demikian, sudah barang tcntu dipengamhi banyak hal. dan yang paling berperan adalah faklor pclakunya. yaitu peserta pelatihan dengan hilar belakangnya, dan tenaga pengajar dengan latar belakangnya (kescsuaian jurusan dan pengalamannya). Peningkatan kualilas guru/pengajar. berarli upaya meningkalkan kompelensinya. Hakikat kompetensi selalu berhubungan dengan kemampuan melaksanakan sesuatu yang berkaitan dengan penampilan dan perbuatan yang bersifat nyata atau rasional dan memenuhi spesifikasi tcrtcntu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan. Pclaksanaan lugas-lugas kependidikan tidak hanya memcrlukan dan menggunakan kompctcnsi tcknis. Iclapi yang tidak kalah penlingya kompclcnsi profcsional. Pendidik yang baik tidak hanya memcrlukan pcnguasaan/kemampuan dalam melaksanakan lugas secara rulinitas, tetapi yang tidak kalah urgen, hams menyadari sepenuhnya mengapa, untuk apa, dan kepada siapa perbuatan itu dilakukan/disampaikan. Seiring dengan uaraian di atas, ada tiga kompetensi yang perlu mendapal perhatian guru/pengajar yaitu: kompetensi akademik, kompclsni profcsional, dan kompctcnsi hasil. Kompetensi akademik adalah hal-hal yang berkenaan dengan kemampuan pengasaan matcri ajar yang akan disampaikan kcpada peserta didik mclalui intcraksi belajar mengajar di kclas bcrdasarkan metodc yang tepat. Kompctcnsi profcsional adalah kemampuan yang terkait langsung dengan tugasnya. Untuk membentuk kompctcnsi ini, pcngalaman belajar para guru SMK perlu disertai dengan eonloh-contoh performance yang eukup mcmadai. Selayaknyalah hal ini menjadi perhatian dari para pengajar/pclatih di lembaga yang terkait. Kompetensi hasil/ konsekuensi adalah mcrupakan kemampuan yang dimiliki oleh guru, dimana akan diuji akibat yang dialami selama dalam pclaksanaan pendidikan. antara lain dalam bentuk perubahan tingkah laku. keterampilan, bakat. kepribadian. prcstasi dalam pclaksanaan tugas kependidikannya. ptNDIDI/o^V Peniikiran dcmikian eukup banyak mendapat dukungan, antara lai'\.^P^^ dari G.G. Tankart (1974) dcngan pendapatnya sebagai berikut: "The participation and contribution of teacher are escntial to the need assessment process. Teacher from all approach to diciplin as and levels of instruction should be involved and should participate during the process". Penganut pandangan yang menyalakaii bahwa peranan guru/pengajar sebagai inovalor, promotor, peneelus ide-idc, sudali tcntu sejalan dengan pendapal di atas yang mengalakan, bahwa posisi guru sangat menentukan dalam lata laksana atau implementasi suatu kurikulum. B. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah seperti yang diuraikan pada perumusan masalah di atas. maka penulis dapat mengemukakan ruang lingkup perniasalahan penelitian yang melipuli: "Proscdur pclaksanaan implementasi kurikulum berbasis kompctcnsi". "Faktor-faklor yang mempengaruhi pclaksanaan/ implcmcntasi kurikulum berbasis kompctcnsi pada pelaksanaan pelalihan kompctcnsi dasar di PPPG Teknologi Bandung". Berdasarkan idcntilikasi perniasalahan tcrsebut, maka dapat dilihat dalam tahapan proscdur implcmcntasi kurikulum meliputi; persiapan, pelaksanaan (proses), dan tahap evaluasi. Sedangkan faktor-faklor yang mempengaruhi implementasi kurikulum meliputi; faktor eksternal dan faktor internal. Adapun hal-hal yang dapal dilihat dalam penelitian ini adalah meliputi; rekmitmen peserta (procurement), idcntilikasi kebutuhan pelatihan (needs analysis), penjabaran bahan belajar. pengadaan sarana belajar, urutan pelaksanaan kegiatan pelatihan, bahan belajar, metode dan teknik pembelajaran, pre tes, proses dan post les, analisis hasil tes, pcnilaian hasil belajar, motivasi berprcstasi, penyclenggaraan, dukungaii masyarakat, dukungan pemerintah. C. Pcrumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa mniusan masalah pcnclitian yang dituangkan ke dalam pertanyaan penelitian berikut ini: 1. Bagaimanakah proscdur implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada pelatihan kompetensi dasar yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi (PPPGT) Bandung? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pclaksanaan/implcmentasi kurikulum bcrbasis kompctcnsi dalam pelatihan kompetensi dasar di Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi (PPPGT) Bandung? D. Pengertian Istilah Dalam pcnclitian ini tcrdapat beberapa istilah penting yang berkaitan dengan topik dan judul penelitian yang dituangkan dalam mniusan masalah yang masih perlu diberikan pengertian istilah secara opcrasional. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan memudahkan pcniahaman terhadap ungkapan-ungkapan yang dimaksud tcrsebut. Berikut ini akan dikemukakan pcnjelasan istilah dari masing-masing ungkapan/kata tcrsebut. Implcmcntasi. Scbagaimana pendapal Fullan, 1982 (dalam Miller dan Seller, 1985:246) implementasi adalah rcalitas subjektif dari pelatih dan j&SS^ dampak dari perubahan materi dan metodologi. Ditambahkan juga bahv\ /^*^»*^3" implcmcntasi kurikulum adalah merupakan proses inleraksi antara pengajar/pclalih sebagai pengembang kurikulum. Implementasi kurikulum dalam proses pelatihan dipengaruhi oleh beberapa faklor yaitu: I) penguasaan tujuan program pelatihan; 2) inleraksi antara pclatih dan peserta pelatihan; 3) kemampuan pclatih dalam mengclola proses pelatihan; 4) penguasaan materi oleh pclatih; 5) fasilitas (sarana dan prasarana) penunjang keberhasilan pelalihan; 6) karakteristik peserta pelatihan. Menumt Said Hamid Hasan (1984: 51-57) mengclompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum adalah: 1) karakteristik dari kurikulum; 2) strategi implementasi; 3) karakteristik dari penggunaan kurikulum. Schingga implemcnlasi kurikulum tidak tcrlepas dari idealismc, subjektivitas dan kcyakinan dari pelaksana, schingga diharapkan mempunyai kemampuan dalam mcngimplemcnlasikaii kurikulum yang menyangkut scgi kreativitas, kecakapan, kesungguhan dan kelekunan pclatih. Implementasi kurikulum dalam penelitian ini adalah penerapan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pusat Pcngcmbangan Penataran Guru Teknologi (PPPGT) Bandung. Kurikulum : adalah merupakan suatu program pendidikan yang direneanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pcndidikan. Smith (1985) mengemukakan kurikulum sebagai berikut: "a sequence of potential experience it sit up it in the for the purpose of dicipline children and youth in group ways of thinking and action". Sedangkan menumt Oemar llamalik II (1993:15) kurikulum adalah suatu alat yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan dan pelatihan. Kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah, baik yang dilaksanakan di dalam lingkungan sekolah (lembaga pendidikan) maupun di Iuar sekolah dalam rangka mencapai tujuan pcndidikan. Scmentara dalam pcnclitian ini yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rancangan pembelajaran dalam pelatihan kompctcnsi dasar yang dilaksanakan oleh Pusal Pcngcmbangan Penataran (iuru feknologi (PPPGI) Bandung. Kompetensi. Menumt II.I I. Mc. Ashan (1981:21) dalam Tarsisius Sihono (1997:69) mendellnisikan kompetensi sebagai pengctahuan, keterampilan dan kemampuan yang dipcrolch seseorang, yang telah menjadi bagian dirinya di mana ia dapat melakukan dengan baik perilaku-pcrilaku kognitif, afeklif, dan psikomotor (The knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behavior). Sedangkan J.R. Crunkillon (1988:6) mengatakan bahwa kompetensi adalah tugas-tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang dianggap kritis untuk keberhasilan kelcnagakerjaan. .ladi kompetensi yang dimaksud dalam pcnclitian ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang meliputi pengetahuan dan keterampilan. .ladi kompctcnsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengctahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pengajar dalam melaksanakan tugasnya yang hams dikuasai dan dijadikan acuan dalam menyusun program pembelajaran. Implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan kurikulum pendekatan "kompetensi" sebagai salu rencana dan pengembangannya dalam kegialan pembelajaran pada pelalihan kompetensi dasar. Pelatihan Kompctcnsi Dasar. Suatu proses pelatihan yang pcrcncanaan, pelaksanaan dan penilaiannya mengaeu kepada penguasaan kompetensi dasar. Dalam hal ini ada liga kemampuan kompelensi dasar yaitu kompetensi bangunan dasar, elektro dasar dan mesin dasar yang hams dimiliki peserta latihan. E. Tujuan Pcnclitian Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menginterpretasikan tcrhadap masalah-inasalah yang berkaitan dcngan implcmcntasi atau pelaksanaan kurikulum berbasis kompctcnsi, antara lain: 1. Membcrikan gambaran proscdur implcmcntasi kurikulum bcrbasis kompetensi pada pelatihan kompetensi dasar yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Penataran Guru feknologi (PPPGT) Bandung. 2. Memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi implcmcntasi kurikulum berbasis kompelensi pada pelatihan kompelensi dasar di Pusal Pengembangan Penataran Guru feknologi (PPPGI) Bandung. F. Manfaat Pcnclitian • Secara Tcoritis Hasil penelitian diharapkan dapal menambah wavvasan tentang kompctcnsi, dan iniplemenlasi/pelaksanaaii kurikulum dengan menggunakan pendekatan kompetensi pada pelatihan kompctcnsi dasar di Pusal Pengembangan Penataran Guru Teknologi (PPPGT) Bandung. • Secara Praktis Secara praktis. hasil pcnclitian ini dapat dipergunakan: I. Sebagai masukan bagi para pengembang kurikulum, agar dapat merumuskan kompetensi dan mengembangkan kurikulum secara efektif yang akan digunakan dalam proses pelalihan atau dalam kegialan pembelajaran dalam pelatihan. 2. Sebagai masukan bagi pengajar/ pclatih guna meningkatkan kemampuannya dalam pelatihan, baik dalam pengembangan program-program maupun pada pembelajaran agar dapat meningkalkan kompctcnsi yang ada sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. 3. Sebagai masukan bagi lembaga Diklat agar dapat mengembangkan dan menyempurnakan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan. khususnya untuk pelatihan kompetensi dasar di PPPG feknologi Bandung, dan sebagai masukan pula bagi para pclatih agar dapat melaksanakan kegialan pelatihan secara efektif dan ellsien. 4. Sebagai umpan balik bagi pengembang kurikulum untuk melakukan rcvisi atau inodilikasi berdasarkan temuaii-tcmuan dalam pelalihan dengan 14 mempcrtimbangkan faktor-faklor yang berkaitan dengan implementasi kurikulum berbasis kompetensi. 5. Menambah wawasan keilmuan tcrhadap pcnulis tentang penerapan/ implementasi kurikulum berbasis kompctcnsi. G. Kcrangka Bcrllkir Pcnclitian Memperhatikan dan inenginlerprelasikan uraian latar belakang dan perumusan masalah di alas, pokok masalah pcnclitian masih lerasa bersifat umuni dan verbal. Unluk memperjelas arah penelitian dan pokok masalah yang akan dileliti akan dituangkan dalam bentuk pemetaan scperti terlihat pada gambar I. Namun gambar ini. bukan menunjukkan hubungan yang bersifat korelasional, tetapi merupakan alur kcrangka bcrllkir pcncliti (paradigma penelitian). Bila lebih jauh dikaji masalali-masalah yang berhubungan dcngan implementasi kurikulum berbasis kompetensi, tcntu saja cakupan masalahnya luas dan kompleks. Implcmcntasi ini berhubungan erat dengan pelaku kurikulum itu scndiri. Dalam penelitian ini sebagai pelaku utama adalah tenaga edukatif dan peserta didik sebagai guru SMK. Peserta didik dikatakan sebagai pelaku kurikulum mempunyai arli tcrsendiri. karena mereka adalah merupakan produk/hasil dari semua upaya yang berhubungan dengan kurikulum itu sendiri. Sementara tenaga edukatif/pengajar bersifat pelaksana dengan potensi dan integrilas yang dimilikinya. Untuk lebih jelasnya alur kerangka bcrllkir pcnclitian ini dipctakan scperti pada gambar berikut ini: 15 IMPLEMENTASI TENAGA PENGAJAR KURIKULUM BERBASIS PPPG TEKNOLOGI KOMPETENSI BANDUNG FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI KURIKULUM PESERTA PELATIHAN KOMPETENSI DASAR PPPG TEKNOLOGIBANDUNG LULUSAN DIKLAT KOMPETSNI DASAR (GURU SMK) Gambar. 1 Alur Keran»ka Bcrfikir Pcnclitian