1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara populer orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya; atau lebih tepat lagi, seperti dikatakan Martinet (1987: 19), telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis. Bersifat sistematis adalah bahasa itu bukan suatu sistem tunggal, melainkan terdiri pula dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem semantik. Salah satu yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini adalah subsistem morfologi dan semantik. Sebagai satuan fungsional, morfem ini merupakan satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna. Menurut Abdul Chaer, tata bahasa tradisional tidak mengenal konsep istilah morfem, sebab morfem bukan merupakan satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara filosofis. Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain. Jika bentuk-bentuk tersebut ternyata dapat hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk tersebut adalah morfem. Morfem-morfem dalam setiap bahasa memiliki beberapa jenis, yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam pertuturan, sedangkan morfem terikat 2 adalah morfem yang tanpa digabung terlebih dahulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan, contohnya katadis-, un-, ir-, re-, semi-, sehingga semua afiks dalam bahasa adalah morfem terikat. Menurut Abdul Chaer, proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar disebut afiksasi. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur dasar atau bentuk dasar, afiks, dan makna gramatikal yang dihasilkan. Afiks adalah sebuah bentuk yang biasanya berupa morfem terikat yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata. Dilihat dari posisi melekatnya pada bentuk dasar, afiks terbagi menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah prefiks. Plag (2007) menjelaskan perbedaan afiks-afiks infleksional dan derivasional bahasa Inggris sebagai berikut: Afiks infleksional dalam bahasa Inggris selalu berupa sufiks, mengikat setiap kata pada setiap kelas, selalu konsisten, dan tidak pernah mengubah kelas kata. Sedangkan afiks-afiks derivasional dapat berupa sufiks atau prefiks, membentuk makna yang berbeda dan kelas kata yang berbeda. Prefiks adalah afiks yang diimbuhkan di muka bentuk dasar. Prefiks dapat muncul bersamaan dengan sufiks atau afiks yang lain, misalnya prefiks re- dengan sufiks –s pada kata Inggris rethings, atau juga prefiks un- dengan sufiks –able pada kata Inggris unthinkable. Prefiks memiliki beberapa jenis, yaitu prefiks negatif (negative prefixes), prefiks waktu dan perintah (prefixes of time and order), prefiks bilangan (number prefixes), prefiks klasik (classical prefixes), prefiks peyoratif (pejorative prefixes), prefiks tingkatan atau ukuran (prefixes of degree or size), prefiks orientasi dan sikap (prefixes of orientation and attitude). Adapun kelas kata yang melekat pada masing-masing jenis-jenis prefiks, seperti kelas kata verba, ajektiva, nomina, past participle. 3 Selain jenis-jenis prefiks dan kelas kata yang melekat pada prefiks, sebuah kata jika ditambahkan prefiks diawal bentuk kata dasar akan membentuk kata baru dengan makna yang berbeda. Seperti kata happy yang bermakna feeling or showing pleasure jika ditambahkan prefiks un- maka menjadi unhappy yang bermakna not happy or joyful; sad; not satisfied. Makna merupakan unsur utama yang terlibat dalam semantik. Makna terdiri dari beberapa jenis, yaitu makna leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna dasar sebuah kata yang sesuai dengan kamus. Makna dasar ini melekat pada kata dasar sebuah kata. Makna leksikal juga dapat disebut juga makna asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan) ataupun penggabungan dengan kata yang lain. Contoh makna leksikal adalah house yang memiliki makna a building for people to live in. Sedangkan makna gramatikal adalah makna yang terjadi akibat proses gramatikal (afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi. Contoh makna gramatikal adalah kata happy yang memiliki makna feeling or showing pleasure; pleased jika ditambahkan prefiks (un-) maka akan membentuk kata unhappy yang memiliki not happy or joyful; sad; not satisfied. Sehingga dengan ditambahkannya prefiks pada bentuk kata dasar, maka menyebabkan terjadinya perubahan makna yang disebut dengan makna gramatikal. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan afiksasi dalam bahasa Inggris khususnya prefiks, oleh karena itu penulis membuat penelitian yang berjudul “Prefiks Pada Surat Kabar The Jakarta Post Satu Kajian: Morfosemantis”. 4 1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah: 1. Prefiks apa saja yang ditemukan pada surat kabar The Jakarta Post? 2. Kelas kata apa saja yang dapat ditambahkan prefiks tersebut? 3. Apakah terdapat perubahan makna gramatikal setelah mengalami penambahan prefiks? 1.3 Batasan Masalah Surat kabar The Jakarta Post merupakan alat informasi yang menggunakan media cetak untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat berupa fakta yang dirangkum dalam bentuk berita. Bahasa yang digunakan dalam surat kabar ini adalah bahasa Inggris. Dengan menggunakan surat kabar The Jakarta Post edisi 12 April 2014 diharapkan dapat membantu penelitian dalam skripsi ini sesuai dengan judul yang penulis ambil yaitu “Prefiks Pada Surat Kabar The Jakarta Post Satu Kajian: Morfosemantis” sehingga masalah yang diteliti hanya satu proses afiksasi yaitu prefiksasi dan tidak membahas lebih jauh unsurunsur yang lain. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui prefiks apa saja yang ditemukan pada surat kabar The Jakarta Post. 5 2. Untuk mengetahui kelas kata apa saja yang mengalami prefiksasi. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perubahan makna gramatikal setelah mengalami penambahan prefiks. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dalam bidang morfologi semantik khususnya bagi mahasiswa untuk menambah wawasan mengenai afiksasi sebagai sumber pengetahuan yang dapat dijadikan sumbangan pemikiran yang positif. 1.5 Objek dan Metode Penelitian Objek penelitian yang diambil pada skripsi ini adalah prefiks dengan menggunakan salah satu surat kabar yang menggunakan bahasa Inggris yaitu The Jakarta Post. Alasan penulis menggunakan surat kabar ini adalah disamping bahasa yang digunakan dalam surat kabar ini adalah bahasa Inggris, di dalam surat kabar ini pun terdapat banyak jenis-jenis prefiks sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelitian mengenai prefiks. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Best, 1982: 119).Metode deskriptif merupakan metode yang berupaya menggambarkan suatu keadaan yang sistematis, hal-hal atau peristiwa secara actual dan akurat. Untuk mendapatkan gambaran yang sistematis tersebut, diperlukan penjelasan, analisa, dan pengklasifikasian data yang ada dimana hal tersebut disebut proses studi deskriptif. 6 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dimulai dengan Bab1 yang membahas latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, landasan teori, dan sistematika penulisan. Pada Bab II penulis membahas mengenai landasan teori yang berisi tentang teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis data. Teori mengenai penjabaran morfologis dan semantis, seperti afiksasi, khususnya prefiks dan maknanya. Pada Bab III penulis menganalisis data-data yang diperoleh pada surat kabar The Jakarta Post sesuai dengan landasan teori yang digunakan. Bab IV merupakan bab terakhir yang membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.