Ensembel Kanonik Klasik Menghitung Banyak Status Keadaan Sistem Misal ada dua sistem A dan B yang boleh bertukar energi (tapi tidak boleh tukar partikel). Misal status keadaan dan energi masing-masing sistem adalah sbb: Status A Energi A Status B Energi B 1 0 1 1 2 1 2 1 3 2 Status B A 1 (1) 2 (1) 3 (2) 1 (0) (1,1)=1 (1,2)=1 (1,3)=2 2 (1) (2,1)=2 (2,2)=2 (2,3)=3 Total status kombinasi (A+B) yang mungkin adalah: 2x 3 = 6. Menghitung Banyak Status Keadaan Sistem Misalkan banyak status sistem (A+B) dengan energi total 2, dengan status A=2 ada = 2, yaitu (2 ,1) dan (2, 2). Jadi : Banyak status (A+B) dg energi 2 dan dengan status A: 2 = Banyak status B yg terkait (yg energinya = 2-energi A) Model Ensembel Kanonik Dalam kenyataan ensembel mikrokanonik sering tidak realistis, karena sulit mencari sistem yang benar-benar terisolasi. Lebih umum dijumpai sistem-sistem yang dalam kesetimbangan thermal. Ensembel Kanonik adalah kumpulan sistem-sistem dengan temperatur yang sama (karena dalam kesemtimbangan dengan reservoir kalor). Model: ER, VR, NR ES, VS, NS R: reservoir kalor (NR, ER, VR) S: sistem (NS, ES, VA) Model Ensembel Kanonik Antara reservoir dan sistem boleh bertukar energi akan tetapi tidak boleh bertukar jumlah partikel. Gabungan antara (R+S) membentuk ensembel mikrokanonik: ER+ ES = ET = konstan, dengan ER >>> ES NR, NS : : konstan VS, VR : konstan Fungsi Distribusi Kanonik Dalam kesetimbangan thermal TS = TR = T Misalkan : ΓR (ER) : volume di ruang fasa reservoir (R) dengan energi = ER Probabilitas menemukan sistem (S) dalam suatu status microstate di dalam elemen volume d3N qs d3Nps sekitar (qs,ps) yang memiliki energi E =ET- ER tidak peduli status keadaan R tentu akan sebanding dengan volume-volume: d3Nqs d3Nps ΓR (ER) = d3Nqs d3Nps ΓR (ET - E) Jadi fungsi rapat keadaan (banyak keadaan/volum) di ruang S akan sebanding dengan : ρ(qs ,ps ) = C ΓR (ET - E) , C: konstanta Reservoir jauh lebih besar dari sistem, sehingga E << ET : maka entropinya: SR (ER) = SR (ET - E) S R E S R ( ET E ) S R ( ET ) E S R ( ET ) T ER ER ET Fungsi Distribusi Kanonik Dalam kesetimbangan thermal maka TS = TR = T Misalkan : ΓR (ER) : volume di ruang fasa reservoir (R) dengan energi = ER Probabilitas menemukan sistem (S) dalam suatu status microstate di dalam elemen volume d3N qs d3Nps sekitar (qs,ps) yang memiliki energi E =ET- ER tidak peduli apa status keadaan R tentu akan sebanding dengan volumevolumenya : d3Nqs d3Nps ΓR (ER) = d3Nqs d3Nps ΓR (ET - E) Fungsi Distribusi Kanonik Jadi fungsi rapat keadaan (banyak keadaan/volum) di ruang S akan sebanding dengan banyak keadaan di R yang terkait: ρ(qs ,ps ) = C ΓR (ET - E) , C: konstanta Reservoir jauh lebih besar dari sistem, sehingga E << ET : maka entropinya: SR (ER) = SR (ET - E) S E S R ( ET E ) S R ( ET ) E R S R ( ET ) T ER ER ET Definisi Ensembel Kanonik S R ( ET E ) k ln R ( ET E ) S R ( ET ) R ( ET E ) exp( S R ( ET ) / k ) exp( E T E ) kT Suku pertama RHS hanyalah konstanta, maka berarti rapat keadaan di ruang fasa sistem S dengan status tertentu adalah (dengan H(q,p) = E ) : (q , p ) C exp( H (q , p ) ) kT Telah digunakan notasi =s, untuk menekankan bahwa sistem S dalam status microstate tertentu. Kumpulan sistem dengan fungsi distribusi di atas disebut ensembel Kanonik. Fungsi Partisi Kanonik Ensembel kanonik = kumpulan sistem yg memiliki temperatur yang sama. Fungsi rapat keadaan (jumlah) di ruang fasa sistem dengan status system yang memiliki energy H(q ,p ) terkait dengan ensembel kanonik ini: (q , p ) C exp( H (q , p ) ) kT Jumlah seluruh keadaan system yang terkait dengan macrostate volume V dan temperature T tertentu disebut fungsi partisi kanonik: Fungsi Partisi Kanonik QN (V , T ) 1 h3 N N! (q, p)d qd p 3N 3N 1 h3 N N! H ( q ,p ) 3 N 3N e d q d p Telah dipakai : 1. Sistem N partikel di ruang dengan volume V 2. =1/kT 3. Faktor koreksi untuk Correct Boltzmann Counting (1/N!) Sebenarnya integral ini tidak perlu dilakukan di seluruh volume, sebab fungsi rapat keadaan (distribusi) tak nol jika ES ET. Fungsi Partisi Kanonik Akan tetapi kontribusi terbesar hanya akan terjadi di sekitar nilai energi dekat dengan the most probable value dari energi! Jadi tak masalah kalau integralnya dilepas sampai seluruh volume. Nilai rata-rata suatu besaran f diberikan oleh: f f (q, p)e H (q ,p ) d 3 N qd 3 N p H ( q ,p ) 3 N 3N e d q d p Sistem Non Interacting Misal system terdiri dari N partikel yang tidak saling berinteraksi. Hamiltonian 1 partikel adalah ℎ(𝑞𝑖 , 𝑝𝑖 ), maka Hamiltonian system : 𝑁 𝐻 𝒒, 𝒑 = ℎ(𝑞𝑖 , 𝑝𝑖 ) 𝑖=1 Fungsi partisi kanonik system : 1 𝑄𝑁 = exp −𝛽𝐻 𝑞, 𝑝 3𝑁 𝑁! ℎ 1 = 𝑁! 𝑖 1 ℎ3 exp −𝛽ℎ 𝑞𝑖 , 𝑝𝑖 𝑑𝒒 𝑑𝒑 𝑑3 𝑞𝑖 𝑑3 𝑝𝑖 Fungsi Partisi Kanonik Sistem Tak Berinteraksi • Maka fungsi partisi kanonik system N partikel dalam kasus ini dapat dinyatakan sbg: 𝑄1𝑁 𝑄𝑁 = 𝑁! dengan fungsi partisi kanonik 1 partikel Q1: 1 𝑄1 = 3 ℎ exp −𝛽ℎ 𝑞, 𝑝 𝑑 3 𝑞𝑑3 𝑝 Hubungan Ensembel Kanonik & Thermodinamika Hubungan dengan thermodinamika diperoleh melalui definisi A sbb: QN (V , T ) e A(V ,T ) A kT ln QN (V , T ) Besaran A ini tak lain (dapat dibuktikan) adalah fungsi energi bebas Helmhotz. Di Thermodinamika yang dikenal sbg: (dengan U = <H>= energi rata-rata sistem): A= U – TS Bukti A : Fungsi Energi Bebas Helmhotz Bukti: Mulai dari definisi A menurut mekanika statistik: QN (V , T ) e A (V ,T ) atau QN 1 ( H ( q ,p ) A (V ,T )) 3 N 3N e d q d p 1 A 3N e h N! Ambil derivative thd : e ( H A) A e ( H A) A H QN 1 A e Hubungan Ensembel Kanonik & Thermodinamika Sehingga: A ( H (q ,p ) A(V ,T )) 3 N 3 N d qd p 0 A(V , T ) H (q, p) e A A(V , T ) H (q, p) 0 Berarti : A A(V , T ) H (q, p) T 0 T V A Jika dipakai definisi A menurut Thermodinamika S T V Didapatkan: A H TS U TS Dengan U : energi rata-rata sistem. Energi Rata-rata Sistem Energi rata-rata sistem : U E H ( q ,p ) 3 N 3N H ( q , p ) e d q d p H ( q ,p ) 3 N 3N e d q d p Fungsi partisi Kanonik : QN (V , T ) 1 h3 N N! (q, p)d qd p 3N 3N 1 h3 N N! H ( q ,p ) 3 N 3N e d q d p Jika diambil derivative thd : QN 1 e H (q ,p ) 3 N 3 N 1 3N d qd p 3 N H (q, p)e H (q ,p ) d 3 N qd 3 N p h N! h N! Energi Rata-rata Sistem Sehingga: QN 1 3 N H (q, p)e H (q ,p ) d 3 N qd 3 N p h N! Dan ini berarti energy rata-ratanya adalah: ln QN U Strategi Menerapkan Ensembel Kanonik 1. Dapatkan fungsi partisi kanonik bagi sistem yg dibahas: QN (V , T ) e A(V ,T ) A kT ln QN (V , T ) 2. Pakai A, untuk menurunkan berbagai hubungan Thermodinamika yg lainnya, misal : A P V T 3. Demikian juga energi A S T V ln QN U Strategi Menerapkan Ensembel Kanonik Bukti: A= U – TS dA = dU-TdS – SdT (1) Hk 1 Thermo: dQ = dU + PdV, dengan dQ=TdS, maka TdS = dU + PdV (2) Sub. (2) ke (1) : dA = TdS-PdV-TdS-SdT dA = -PdV –SdT Dari hubungan terakhir didapatkan ungkapan (2) di atas, jika A=A(V,T) Penerapan Ensembel Kanonik : Gas Ideal • Model : gas ideal monoatomik N partikel dalam volume V dan temperatur T. Tidak ada interaksi/potensial. 3N pi2 • Hamiltonian : H (q, p) i 1 2m • Fungsi Partisi Kanonik: QN (V , T ) QN (V , T ) 1 h 3N N e N! V e 3N h N! H ( q ,p ) 3N i 1 d qd p pi2 3N 2m 3N dpi i 1 1 3N N h 3N 3N e N! V e 3N h N ! i 1 • Dengan Q1 : fungsi partisi 1 partikel: 3N i 1 pi2 3N 2m d q dp i i 1 pi2 2m dpi 1 N Q1 N! i Penerapan Ensembel Kanonik : Gas Ideal • Dengan Q1 : fungsi partisi 1 partikel: 3 V 2m V 3/ 2 Q1 3 e dpi 3 2mkT h h VN 3N / 2 Q 2 mkT N • Maka untuk N partikel : N !h 3 N • Definisikan thermal wavelength: pi2 h (T ) 1/ 2 2 mkT 3 VN QN N ! (T ) N Penerapan Ensembel Kanonik : Gas Ideal • Berbagai sifat termodinamika bisa diturunkan. • Misal energi rata-rata U (dengan =1/kT): VN U ln QN ln N ln (T ) N N ! (T ) 3N 3 3/ 2 UN ln NkT 2 2 • Hasil ini sama dengan yg diperoleh memakai teori kinetic gas. Akan tetapi dalam formulasi ensemble memungkinkan menangani gas yg tidak ideal. Penerapan Ensembel Kanonik : Gas Ideal • Berbagai ungkapan lain dapat diturunkan, seperti: • Energi Bebas Helmhotz (A) N h 2 3 / 2 1 A kT ln QN ( N , V , T ) NkT ln V 2mkT • Persamaan keadaan gas ideal : PV NkT V 2mkT 3 / 2 5 • Entropi sistem : S ( N , V , T ) Nk ln 2 N h 2 Fluktuasi Energi Pada Ensembel Kanonik • Walaupun dalam ensembel kanonik sistem-sistem anggota ensembel boleh memiliki aneka energi, akan tetapi mayoritas sangat besar energi sistem akan berada di sekitar nilai tertentu saja! • Sebaran distribusi energy digambarkan oleh standard deviasi atau alternatifnya : mean square of energy fluctuation-nya. • Jika U adalah energy rata-rata, dan H adalah Hamiltonian atau energy system : < 𝑈 − 𝐻 2 > = rata-rata kuadrat fluktuasi energinya. Fluktuasi Energi Pada Ensembel Kanonik Dapat dibuktikan bahwa : 𝜕𝑈 +< 𝑈 − 𝐻 𝜕𝛽 2 >= 0 Atau 𝜕𝑈 𝜕𝑈 2 < U − H >= − = 𝑘𝑇 = 𝑘𝑇 2 𝐶𝑉 𝜕𝛽 𝜕𝑇 • Telah dipakai definisi kapasitas kalor pada volume tetap CV. • Untuk sistem makroskopik tentu saja energi rata-rata sistem <H>=U N sehingga CV N. 2 Fluktuasi Energi Pada Ensembel Kanonik Ini berarti rasio : < 𝑈−𝐻 𝑈2 Atau 2 <𝐻 2 >−<𝐻>2 <𝐻>2 > ∝ < 𝐻 2 >−< 𝐻 >2 𝑁 1 = ∝ = 2 2 <𝐻> 𝑁 𝑁 1 𝑁 • Artinya “lebar” relatif distribusi energi thd rata-rata energi sebanding dengan 1/N . • Berarti jika N , maka lebar tersebut 0. Berarti sebagian sangat besar distribusi energi hanya disekitar nilai rata-rata saja! Fluktuasi Energi Pada Ensembel Kanonik Δ𝐻 <H> H • Berarti ensembel kanonik ekivalen dengan ensembel mikrokanonik dalam limit Ntak hingga. • Dapat dibuktikan bahwa dalam limit ini distribusi energi dari ensembel kanonik berupa distribusi Gaussian berpusat disekitar energi dalam sistem U. Bukti Kebergantungan Fluktuasi H thd N • Kita hitung energi rata-rata sistem dalam ensembel kanonik: • 𝑈 ≡< 𝐻 > = ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝐻𝑒 −𝛽𝐻 ( ) ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 −𝛽𝐻 agar notasi sederhana dipakai dpdq d3Np d3Nq • Fungsi partisi kanonik adalah: 1 • 𝑄𝑁 = 3𝑁 ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 −𝛽𝐻 = 𝑒 −𝛽𝐴 ℎ 𝑁! identitas: • 1 ℎ3𝑁 𝑁! ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 𝑉,𝑇 =𝟏 yang memberikan (*) • Memakai definisi A(V,T) sebelumnya maka energi rata-rata U dapat diungkapkan sebagai: Bukti Kebergantungan Fluktuasi H thd N 𝑈 ≡ <𝐻 >= ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝐻𝑒 −𝛽𝐻 ℎ3𝑁 𝑁!𝑒 −𝛽𝐴 𝑉,𝑇 = ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝐻𝑒 𝛽(𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻) ℎ3𝑁 𝑁! • Dari identitas, didapat: 1 𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 = 𝑈 ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑈𝑒 ℎ3𝑁 𝑁! Kombinasi kedua hal diatas: ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒 𝑈 − 𝐻 𝑒𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 = 0 Ambil derivative thd , dengan mengingat U=U(T)=U(), H=H(q,p) dan A=A(V,T): 𝜕 𝑈−𝐻 ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒[ 𝜕𝛽 𝑒𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 +(𝑈 − 𝐻) 𝜕𝑒 𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 𝛽 ]=0 Bukti Kebergantungan Fluktuasi H thd N 𝜕𝑈 ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 𝛽 𝜕𝛽 + 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 (𝑈 − 𝐻)(𝐴 − 𝐻 − 𝑇 𝜕𝐴 )=0 𝜕𝑇 • Pakai identitas (*) di slide sebeleumnya , pers. Terakhir dapat dituliskan: ℎ3𝑁 𝑁! 𝜕𝑈 + 𝜕𝛽 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 𝛽 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 Tetapi A=U-TS dan 𝑆 = − A−𝑇 𝜕𝐴 𝜕𝑇 𝜕𝐴 𝜕𝑇 = 𝐴 + 𝑆𝑇 = 𝑈 𝜕𝐴 (𝑈 − 𝐻)(𝐴 − 𝐻 − 𝑇 ) = 0 𝜕𝑇 sehingga Bukti Kebergantungan Fluktuasi H thd N 𝜕𝑈 1 + 3𝑁 𝜕𝛽 ℎ 𝑁! 𝜕𝑈 𝜕𝛽 + 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 𝛽 1 ℎ3𝑁 𝑁! 𝐴 𝑉,𝑇 −𝐻 𝒒,𝒑 ∫ 𝑑𝒑𝑑𝒒𝑒 −𝛽𝐻 𝒒,𝒑 𝜕𝑈 +< 𝑈 − 𝐻 𝜕𝛽 2 𝑈−𝐻 2 =0 𝑈 − 𝐻 2 /𝑄𝑁 = 0 >= 0 Bentuk Fungsi Distribusi Kanonikal Fungsi partisi kanonik dapat diungkapkan dalam variabel energi dengan bantuan density of states dalam variabel energi: 1 −𝛽𝐻 𝑝,𝑞 ∫ 𝑑𝑞𝑑𝑝𝑒 𝑁! ℎ3𝑁 ∞ ∞ 𝑑𝐸𝜔 𝐸 𝑒 −𝛽𝐸 = = 0 𝑑𝐸𝑒 −𝛽𝐸+𝑙𝑛𝜔(𝐸) 0 Tetapi lnω(E) = S(E)/k sehingga fungsi partisi di atas dapat dituliskan sbb: ∞ ∞ 𝑑𝐸𝑒 −𝛽𝐸+𝑙𝑛𝜔(𝐸) = 0 𝑑𝐸𝑒 𝛽(𝑇𝑆(𝐸)−𝐸) = 0 Bentuk Fungsi Distribusi Kanonikal Telah dipakai definisi entropi seperti di ensembel mikrokanonik. Baik entropi maupun energi dalam sistem akan sebanding dengan N. Jadi dalam limit thermodinamika bentuk exponen tsb akan sangat besar nilainya. Kontribusi terutama akan datang dari nilai E pada keadaan setimbang yg terkait dengan nilai maksimum E = E*, yaitu yg memenuhi syarat: 𝜕𝑆 𝜕𝐸 𝐸=𝐸 ∗ 1 𝑇 = dan 𝜕2 𝑆 𝜕𝐸 2 𝐸=𝐸 ∗ <0 Nilai E* = U = energi dalam sistem dalam kesetimbangan. Bentuk Fungsi Distribusi Kanonikal Persyaratan kedua berarti sbb: 𝜕2𝑆 𝜕 𝜕𝑆 𝜕 1 = = 2 𝜕𝐸 𝐸=𝐸 ∗ 𝜕𝐸 𝜕𝐸 𝐸=𝐸∗ 𝜕𝐸 𝑇 𝐸=𝐸∗ 1 𝜕𝑇 1 =− 2 =− <0 2 𝑇 𝜕𝐸 𝐸=𝐸 ∗ 𝐶𝑉 𝑇 Karena untuk sistem fisis CV >0, T>0 maka persyaratan ini selalu dipenuhi. Uraian Taylor di sekitar nilai maksimum bagi S(E= E*+E): 2 𝜕𝑆 1 𝜕 𝑆 ∗ 2+⋯ 𝑆 𝐸 =𝑆 𝐸 + Δ𝐸 + Δ𝐸 𝜕𝐸 𝐸=𝐸∗ 2 𝜕𝐸 2 𝐸=𝐸 ∗ Bentuk Fungsi Distribusi Kanonikal Tetapi suku kedua =0 pada titik maksimum!, sehingga bagian eksponen dapat didekati dengan uraian : 2𝑆 1 𝜕 2 𝑇𝑆 𝐸 − 𝐸 ≈ 𝑇𝑆 𝐸 ∗ − 𝐸 ∗ + 𝑇 Δ𝐸 2 𝜕𝐸 2 𝐸=𝐸∗ 1 1 𝑇𝑆 𝐸 − 𝐸 ≈ 𝑇𝑆 𝑈 − 𝑈 − 2 𝐶𝑉 𝑇 Telah dipakai E*=U = energi dalam sistem. 𝐸−𝑈 2 Bentuk Fungsi Distribusi Kanonikal Fungsi partisi kanonik dapat didekati dengan : ∞ ∞ 𝑑𝐸𝑒 𝛽(𝑇𝑆(𝐸)−𝐸) ≈ 𝑒 𝛽 0 𝑇𝑆−𝑈 𝑑𝐸𝑒 − 1 𝐸−𝐸 ∗ 2 2 2𝐶𝑉 𝑘𝑇 0 Fungsi dalam integrand di atas jelas adalah fungsi Gaussian yg berpusat di E=U dengan lebar distribusi (standar deviasi) E: Δ𝐸 = 2𝐶𝑉 𝑘𝑇 2 Karena U N, maka CV N juga. Berarti lebar distribusi (STD) thd rata-rata energi : Δ𝑈 1 ∝( ) 𝑈 𝑁 Bentuk Fungsi Distribusi Kanonikal Jadi jika N , maka distribusinya mendekati delta dirac! Di sekitar E=U. Mudah dibuktikan bahwa fungsi energi bebas Helmhotz mengikuti pendekatan ini adalah: 1 𝐴 ≈ 𝑈 − 𝑇𝑆 − 𝑘𝑇𝑙𝑛(𝐶𝑉 ) 2 Dalam limit thermodinamika suku terakhir kecil dibandingkan UTS! Sebab U dan S sebanding N, demikian juga CV sebanding N. Maka suku terakhir ( ln N) tentu sangat kecil jika dibandingkan N, jika N besar sekali (limit thermodinamika)