6 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi

advertisement
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proyek Tugas
Akhir ini diperoleh dari sumber:
1.
Wawancara
ƒ Erwin Gutawa
ƒ Manager Erwin Gutawa
2.
Studi Pustaka
ƒ Majalah Rolling Stone edisi 22/2007
ƒ Majalah Rockstar volume 04/2007
ƒ Buku Twilite Orchestra, Ninok Leksono 2004
ƒ Buku WOW!!, Adrie Subono 2004
3.
Website:
ƒ ardinej.com
ƒ sonybmg.co.id
ƒ indonesiaselebriti.com
ƒ kompas.com
ƒ indosiar.com
ƒ kaskus.us
6
7
2.2
Sejarah Lahirnya Orkestra
Musik Orkestra adalah musik yang memerlukan sebuah kerja tim. Di
dalamnya, setiap pemain instrumen dituntut untuk bekerja sama menciptakan
keselarasan guna menghasilkan alunan musik yang indah dan harmonis.
Elemen-elemen
yang
menyusun
instrumen-instrumen
yang
menghasilkan bunyi pada orkestra, yaitu : kayu, perak, emas, plastik, baja,
seratkaca, dan rambut ekor kuda.
Kekuatan orkestra ada pada keragaman elemen-elemen individunya,
dan kekuatan elemen-elemen individu tersebut juga datang dari orkestra sebagai
satu keseluruhan. Seksi-seksi yang ada dalam orkestra mengandung berbagai
keragaman. Dimana terdiri dari seksi gesek/senar, tiup kayu, tiup logam, dan
perkusi. Jika hanya satu instrumen/ seksi yang berdiri sendiri, maka akan jadi
kurang bermakna.
Di Indonesia, orkestra telah semakin banyak dikenal masyarakat
walaupun tidak sepopuler band. Orkestra modern memiliki empat keluarga
instrumen:
ƒ Instrumen gesek (string)
Instrumen gesek/senar terdiri dari biola pertama dan biola kedua,
viola, cello, double bas. Selain itu, harpa dan gitar juga masuk
dalam keluarga ini, yang lebih disebut ”guest instruments”.
ƒ Instrumen tiup kayu (woodwind)
Instrumen tiup kayu terdiri dari flute, oboe, klarinet, dan bastun.
ƒ Instrumen tiup logam (bass)
Instrumen tiup logam terdiri dari horn, trompet, trombon, tuba.
8
ƒ Perkusi
Perkusi terdiri dari timpani (umumnya 3 buah yang dikelola seorang
pemain), side drum, drum bas, glockenspiel, xylophone, segitiga,
simbal, tamburin, lonceng, dan sebagainya.
Orkestra Awal. Di awal abad ke 17, instrumen-instrumen untuk
mengiringi pementasan opera terdiri dari sekitar 40 pemusik dan instrumen
yang sekedar hadir karena dibayar. Disini belum ada orkestra. Di awal abad ini
dimulai untuk menggunakan instrumen tertentu untuk efek musik. Ini
merupakan salah satu contoh awal pekerjaan orkestrasi, yaitu seni menyusun
musik untuk sebuah orkestra.
Orkestra Klasik. Pada tahun 1700, inti kelompok orkestra adalah
keluarga instrumen gesek, berupa biola pertama dan kedua, viola, cello, dan
kontrabas, yang memberi harmoni 4 bagian. Instrumen tersebut pada umumnya
diiringi oleh, dan umumnya dipimpin oleh harpsikord atau organ. Obo, flute,
dan basun saat ini sudah ditambahkan, tetapi pemain obo merangkap jadi
pemain flute, sehingga kedua alat musik tak bisa dimain secara bersama. Dalam
gerakan tertentu saja, trompet dan drum ditambahkan.
Orkestra Romantik. Disini Orkestra Opera asal Berlin sangat dikagumi
karena dapat menyediakan orkestra dalam jumlah yang besar. Keseimbangan
antara bagian gesek, tiup, dan bass telah berubah secara radikal.
Orkestra Modern. Disini perkembangan orkestra lebih ke proporsi
yang lebih besar lagi. Terdapat standarisasi dalam orkestra dimana
mensyaratkan tersedianya jumlah minimum instrumen; tanpa itu karya-karya
tak bisa ditampilkan. Munculnya repertoar opera dan konser internasional
9
praktis menetapkan kondisi seragam, meski standar berbeda-beda antara satu
tempat dan tempat lain.
Satu perkembangan signifikan dalam periode modern ini dimana
komposer dewasa ini lebih suka menulis karya untuk instrumen dengan
kekuatan lebih kecil. Hal itu sebagian karena style musik telah berubah dan
sebagian karena orkestra besar menjadi sesuatu yang mahal untuk digunakan.
Gambar 2.1
10
2.3
Awal Mula Musik Rock Indonesia
Musik Rock ialah sejenis musik popular yang menonjolkan nyanyian
(sering dengan keharmonian vokal), gitar elektrik, gitar bas, serta rentak genap
yang kuat.
Kelahiran musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari
evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Misalnya God
Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung),
Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek
(Banten). Mereka merupakan generasi pertama rocker Indonesia. Lagu-lagu
yang dimainkan oleh band- band tersebut mendapat pengaruh dari band-band
luar negeri seperti Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis,
Led Zeppelin, Kansas, hingga Rolling Stones. Nama yang sempat mengharum
di pentas nasional yaitu El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal
(Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta).
Yang merintis lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia adalah
Logiss Records dimana produk pertama label ini adalah album God Bless,
“Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan berhasil menjual hingga 400.000
kaset di seluruh Indonesia. Menjelang akhir era 80-an:
ƒ Perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem dibandingkan
heavy metal, terutama di kota-kota besar di Indonesia.
ƒ Band- band yang populer antara lain Slayer, Metallica, Exodus,
Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura.
ƒ Di Jakarta, komunitas metal pertama kali tampil di depan publik
pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal biasanya hang out di
11
Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah,
Jakarta Selatan. Mereka diberi kesempatan untuk manggung di
sana. Setiap malam minggu terdapat live show dari band-band baru
di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut membawa musik
rock atau metal.
ƒ Semangat yang dibawa para pendahulu ini adalah semangat dimana
bangga menjadi band cover version. Seperti halnya band-band yang
sering hang out di Pid Pub, antara lain Roxx (Metallica & Anthrax),
Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources
(Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau
(DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary).
ƒ Roxx beruntung karena mereka adalah salah satu dari finalis
Festival Rock Se-Indonesia ke-V yang bisa rekaman untuk single
pertama mereka, “Rock Bergema”.
Pada era 90-an:
ƒ Terdapat konser dua supergrup metal internasional di Indonesia,
Sepultura (1992) dan Metallica (1993) yang memberi kontribusi
cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di
Indonesia.
ƒ Roxx merilis album di bawah label Blackboard. Album kaset ini
menjadi salah satu album metal klasik Indonesia era 90-an.
ƒ Rotor dimana sukses membuka konser fenomenal Metallica selama
dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis
12
album metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The
8th Ball (AIRO).
2.4
Perjalanan Erwin Gutawa
Musik merupakan pilihan hidupnya. Selepas dari FT Arsitektur UI
(1986), Erwin mencurahkan seluruh hidupnya dibidang musik. Pilihannya ini
tidaklah keliru. Erwin menuai beragam prestasi dibidang yang ditekuni sejak
belia ini. Erwin mengenali musik sejak menjadi anggota Bina Vokalia (1972).
Sukses dibidang musik, Erwin ditawari untuk bermain film. Empat film yang
pernah Erwin bintangi, antara lain Sebatang Kara, Jangan Kau Tangisi, Fajar
Menyingsing, dan Permata Bunda.
Panggilan jiwanya bukan dibidang seni peran. Erwin kembali
menekuni dunia musik dengan mendirikan Bina Musika (1972-1977). Setelah
meraih predikat bassis terbaik di band SMA-nya, Erwin Gutawa memasuki
dunia musik profesional, dan bergaul dengan sejumlah musisi senior seperti
Fariz RM.
Bersama kawan-kawannya, Erwin pernah mendirikan Karimata (19851991). Grup ini dikenal sebagai pengusung aliran fussion jazz terkemuka di
Indonesia. Bersama Karimata, Erwin tampil di North Sea Jazz, Den Haag
(1995). Pernah berkolaborasi dengan musisi jazz mancanegara seperti, Bob
James, Phill perry, serta Lee Ritenour.
Pertama kali memimpin orkestra, ketika dipercaya menjadi konduktor
dalam acara Citra Adi pariwara (1993). Perjalanan panjangnya membuat Erwin
menjadi matang dalam pengalaman. Berbagai penghargaan diterima sebagai
13
hasil dari semua kerja kerasnya. Erwin juga terpilih sebagai arranger terbaik di
dalam dan luar negeri, seperti terpilihnya sebagai Penata Musik (Arranger)
Terbaik "Midnight Sun Song Festival" Finlandia (1992).
Banyak sekali bekerja sama dan sukses menjadi produser single
maupun album artis- artis besar di Indonesia, seperti Iwan Fals, KD, Titi Dj,
Ruth Sahanaya (3 diva), Agnes Monica, Ari Lasso.
Erwin Gutawa juga dipercaya menangani konser kebanggaan artis
besar negara jiran Malaysia Siti Nurhaliza untuk menjadi music director dan
konduktor London Symphony Orchestra di Royal Albert Hall, London.
2.5
Konser-konser Orkestra Erwin Gutawa
ƒ Konser Ruth Sahanaya from Finlandia to Cafe (1992)
ƒ Konser Harvey Malaiholo (1992)
ƒ Ruth Sahanaya konser Chrystal Special (1993)
ƒ Chrisye konser Sendiri (1994)
ƒ Koes Plus Kembali (1996)
ƒ Konser Balas Budi Gigi (1999)
ƒ Chrisye konser Badai Pasti Berlalu (2000)
ƒ Rockestra (2000)
ƒ Konser Perak Harvey Malaiholo (2001)
ƒ Konser Krisdayanti (2001)
ƒ Konser EG (2002)
ƒ Konser Dekade (2003)
14
ƒ Konser Salute to KoesPlus Bersaudara (2005)
ƒ Konser Ruth Sahanaya (2005)
ƒ Konser 3 Diva (2006)
2.6
Konser Rockestra 2000
Tiga kelompok musik yaitu: Dewa, Slank, dan GIGI, tampil satu
panggung dengan iringan Erwin Gutawa Orchestra dalam konser Rockestra
yang bertempat di Jakarta Convention Center pada
3 November 2000 yang lalu. Obsesi Erwin Gutawa
untuk
menampilkan
orkestra
dalam
suasana
"nonformal" sudah terwujud.
Konser yang menelan biaya tak kurang
dari Rp 2 milyar ini, menghadirkan sekitar 4.000
penonton. Harga tiket masuk terdiri dari Rp
100.000 (kelas II), Rp 125.000, (kelas festival), Rp
Gambar 2.2
150.000 (kelas I) dan Rp 175.000 (VIP).
Dewa dalam konser ini mengandalkan materi baru, seperti Roman
Picisan dan Separuh Nafas. Selain Dewa, Erwin Gutawa berhasil membawa
Slank ke dalam atmosfer baru dimana terlihat dalam kolaborasi pada lagu
Maafkan dan Terlalu Manis. GIGI yang berberkolaborasi dengan Erwin Gutawa
Orchestra juga sangat menyatu pada lagu Basa-basi, Hinakah, dan Terbang.
Dalam skala nasional, konser Rockestra ini merupakan pertama kali
terjadi di Indonesia. Erwin berhasil menciptakan sebuah dialog dari dua unsur
15
bunyi yang amat berlainan. Disini Erwin berpendapat bahwa ia dapat
membuyarkan pendapat tentang orkestra adalah suatu tontonan kaku yang
hanya layak dikonsumsi penonton berdasi. Disinilah orkestra menjadi modern
dan Erwin berhasil membawa panggung musik Indonesia memasuki babak
baru.
Ide Erwin Gutawa dalam mengawinkan rock dengan orkestra bukan
sesuatu yang orisinal. Beberapa tahun belakangan, dunia panggung dan
rekaman tengah diramaikan oleh kolaborasi serupa seperti:
ƒ Scorpions dari Jerman merilis album Moment of Glory, kerja sama
dengan Berliner Philharmoniker.
ƒ Pada tahun 1999, Deep Purple memperingati 30 tahun karier
mereka dengan menggelar konser di Royal Albert hall, dan
mengajak The London Symphony Orchestra.
ƒ Pada tahun 1998, The London Symphony Orchestra mengawal
peluncuran album grup Kansas, Always Never the Same.
ƒ Pada tahun 1997, mantan gitaris Genesis, Steve Hackett, memilih
The Royal Philharmonic Orchestra untuk penggarapan album
Genesis Revisited, 1997.
ƒ Metallica berhasil mengundang San Fransisco Philharmonic
Orchestra dengan konduktor kelas satu Michael Kamen dalam
merilis album S&M.
ƒ Pada tahun 1972, kelompok musik Deep Purple merupakan pelopor
penggabungan kedua unsur musik itu yang tercatat dalam Guinness
Book of Records sebagai grup paling bising di dunia, merilis album
16
Concerto for Group & Orchestra, hasil rekaman konser di Royal
Albert Hall.
Mengawinkan rock dengan klasik bukan pekerjaan mudah, dimana
keduanya memiliki watak berbeda. Keperkasaan rock amat ditentukan besarnya
power output, sedangkan klasik tergantung pada sistem akustik sebuah ruangan.
Konser Rockestra dipandang sebagai upaya komprehensif para
seniman musik Indonesia untuk membuat terobosan baru. Banyak hal yang
harus ditempuh agar tak selalu tertinggal dari pergaulan musik dunia.
2.7
Album Terbaru Erwin Gutawa “Rockestra”
Penafsiran dan interpretasi Erwin Gutawa terhadap Rockestra
melahirkan kemasan yang berbeda-beda di setiap lagu di album ini. Materi rock
diekspresikan secara berlainan, melalui variasi jenis alat musik yang dilibatkan
di dalam setiap lagunya serta kuantitas/banyaknya alat musik yang dimainkan
di setiap lagu. Proses produksi selama 10 bulan menjelajah hingga 4 benua,
tracking di studio Aluna dan Antasari di Indonesia, pengisian orkestra di salah
satu studio terbesar di dunia yaitu Abbey road studio London (tempat rekaman
The Beatles dan artis serta musisi kelas dunia), mixing di 301 studio Sydney,
dan mastering di Sterling Sound studio, New York, USA. Album ini juga
melibatkan London Symphony Orchestra, salah satu orkestra terbaik di dunia,
yang mengisi orkestrasi dalam pembuatan film-film besar seperti Harry Potter,
keenam film Star Wars, Lord of The Rings, Indiana Jones dan sebagainya, juga
dalam rekaman album musisi kelas dunia seperti Deep Purple.
17
Dalam album ini melibatkan 7 vokalis papan atas dari negeri ini,
penyanyi-penyanyi rock legenda yang kharismatik; Ahmad Albar dan Nicky
Astria, dan penampilan yang ditunjukkan oleh Pinkan dimana yang selama ini
terkenal sebagai penyanyi pop kini tampil ngerock. Selain itu, melibatkan
beberapa penyanyi rock dan pop rock yang eksis saat ini; Armand Maulana,
Andy /rif, Roy Boomerang dan Kikan. Dan memperkenalkan bakat-bakat baru
dari hasil audisi Erwin, yaitu Ryo Domara dan Yopie mata. Musisi-musisi
berbakat ikut memberikan energi positifnya dalam album Rockestra ini,
diantaranya adalah Pay BIP, Andra Ramadhan, Edi Kemput, Hendri Lamiri,
Andi Ayunir dan Wawan. Seluruhnya menyumbangkan talentanya dalam 13
buah lagu dalam album ini. Materi lagu rock era 70 (Malaria, Hilangnya
Seorang Gadis, Jenuh, Kemarau), era 80 (Kehidupan), era 90 (Rock Bergema,
Kuingin, Jangan Ada Angkara) yang dipilih merupakan lagu-lagu yang
memiliki lirik dengan makna yang luas mengenai kehidupan sosial serta
kepedulian terhadap lingkungan. Dan juga materi lagu dari era 2000 (Kasih Tak
Sampai, Bendera) dan ditambah dua buah lagu baru (Perang Dengan Hati,
Sesal). Lagu-lagu yang disajikan dalam album ini mempunyai kekentalan rock
dan orkestra yang berbeda-beda. Dimana terdapat kekentalan rock yang lebih
kuat dari orkestranya, atau pun sebaliknya dimana orkestra lebih kuat dari rock,
dan juga terdapat kolaborasi orkestra dan rock yang sama kuat, dan lain-lain.
Menurut arranger kelahiran Jakarta, 16 Mei 1962 itu, keinginan untuk
membuat album ini tidak ada kaitan dengan konser Rockestra pada tahun 2000.
Hanya judul konser saja yang diambil. "Dalam hal materi album ini berbeda
dengan konser Rockestra. Album ini menghadirkan lagu-lagu rock yang
18
memiliki tema, lirik, dan makna yang jarang ditemukan di zaman ini dan album
ini merupakan suatu sejarah perkembangan musik secara sederhana dari era 70an sampai sekarang," ucap Erwin Gutawa.
2.8
Konsep Musik Konser
Rock yang ekspresif dan Orkestra yang megah serta kolosal menjadi
konsep utama dalam konser Erwin Gutawa Rockestra. Sebuah konsep yang
unik dimana masih terbilang baru di Indonesia, merupakan sebuah sinergi yang
membentuk rock epik yang symphonic sekaligus membuktikan keampuhan
instrumentasi orkestra ketika beradaptasi di dalam musik rock.
2.9
Jenis Musik Konser
Dengan perpaduan dua genre musik antara rock klasik yang kental
bertemu dengan komposisi orkestrasi yang elegan dan megah dimana
dipadukan bersama. Disini dibuktikan bahwa string orkestra yang cenderung
pop dan mellow dapat memunculkan wajah string berpower seperti gitar dan
drum yang kuat dan keras.
2.10
Format Acara
Jenis Event
: Konser
Tema
: Rockestra
Hari/Tanggal
: Sabtu, 10 November 2007
Pukul
: 20.00 WIB
Tempat
: Plennary Hall - Jakarta Convention Center
19
Kapasitas
: Ground Floor – 1500 orang
Balcony – 2500 orang
Total 4000 orang
Harga Tiket
: VIP – Rp. 350.000
Festival – Rp. 175.000
Pengisi Acara
: Conductor
Musician
: Erwin Gutawa
: Orchestra – Erwin Gutawa Orchestra
Solo Guitar – Pay ‘BIP’, Andra Ramadhan
Guitars – Edi Kemput
Solo Violin – Hendri Lamiri
Cello – Wawan
Synthsizer & Loops – Andi Ayunir
Vocal
: Andy /rif, Roy Boomerang, KikanCokelat,
Pinkan Mambo, Nicky Astria, Armand
Maulana, Ahmad Albar, Ryo Domara,
Yopie Mata
Choir
: Improptu Choir (Anne, Ni Made, Lusi,
Amarulis, Benny, Ray, Martin, Harland,
Harry)
Voice Intro : Gita Gutawa
Growl Vocal : Ewing Boemi
Back Vocal : Uci, Zoel Achmad, Punky
MC
: Sarah Sechan
20
Promotor
: EG Production
Jl. Antasari Raya no 80, Cilandak
Jakarta Selatan - Indonesia
Phone : 021-75910053 / 021-75910064
E-mail : egprod @indosat.net.id
Penata Artistik
: Jay Subyakto
Sponsor Utama
: PT. Djarum – Djarum Super Music
Sponsor Pendukung : MTV, Majalah RollingStone, Prambors.
Tiket Box
: Ibu Dibyo – (021) 31931178
Disc Tarra – (021) 5669762
Video Ezy (Ezy Buy) – (021) 3503579
Radio Prambors – (021) 3904310
Tiketnonton.Com – (021) 7229535
Rajakarcis.Com – (021) 8282137
2.11
Lagu yang akan dibawakan dalam Konser Rockestra
Lagu yang akan dibawakan dalam konser Rockestra adalah lagu-lagu
yang terdapat dalam album terbaru Erwin Gutawa yaitu “Rockestra” namun
terdapat perubahan arrangement yang berbeda dan bervariasi di setiap lagu.
1.
Overture
Melodi lagu dari grup band GodBless:
ƒ Menjilat Matahari (Yockie S Prayogo)
ƒ Rock Di Udara (Donny Fattah/Ahmad Albar)
ƒ Balada Sejuta Wajah (Ian Antono/Theodore KS)
21
ƒ Huma Diatas Bukit (Donny Fattah/ Sjuman Djaya)
2.
Kehidupan
Lagu ini diambil dari album collectors items Godbless Semut
Hitam (1988). Dalam konser ini, lagu akan dibawakan secara duet
oleh Andy /rif dan Roy Boomerang dengan iringan vokal latar dari
Impomptu Choir.
3.
Hilangnya Seorang Gadis
Lagu ini ditulis oleh J. Sarwono dan ditarik suarakan oleh Deddy
Dores dengan iringan band bentukannya, Freedom of Rhapsodia
(1969-1972). Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh vokalis
hasil audisi Erwin yaitu Ryo Domara dimana pembukaan lagu
dengan string dan vokal sopran Gita Gutawa sebagai latarnya.
4.
Rock Bergema
Lagu ini merupakan lagu milik ROXX yang merupakan lagu
wajib anak metal era 90 an. Dalam konser ini, lagu akan
dibawakan oleh Yopie Mata dan solo gitar oleh Pay ‘BIP’ serta
vokal growl oleh Ewing Boemi.
5.
Malaria
Lagu ini ditulis oleh Harry Roesli ketika masih tergabung dalam
Harry Roesli and His Gank (1971). Dalam konser ini, lagu akan
dibawakan oleh Kikan Cokelat dan menghadirkan Edi Kemput
pada gitar dan Uci pada vokal latar.
22
6.
Perang Dengan Hati
Merupakan lagu baru yang dihadirkan di album Rockestra. Lagu
ini digarap oleh Erwin Gutawa dan Harry Budiman. Dalam konser
ini, lagu akan dibawakan oleh vokalis hasil audisi Erwin yaitu Ryo
Domara.
7.
Jenuh
Lagu ini diambil dari kompilasi album bertajuk Pagelaran Karya
Cipta Guruh Sukarno Putra I (1979). Dalam konser ini, lagu akan
dibawakan oleh Pinkan Mambo dan solo violin oleh Hendri
Lamiri serta Uci dan Zoel Achmad pada vokal latar.
8.
Kasih Tak Sampai
Dalam konser ini, lagu akan dibawakan secara ensamble oleh
Erwin Gutawa Orchestra.
9.
Kuingin
Lagu milik GIGI dari era ‘90an. Dalam konser ini, lagu akan
dibawakan oleh rocker wanita Nicky Astria dan menampilkan
Andra Ramadhan pada solo gitar serta Uci dan Punky pada vokal
latar.
10. Sesal
Lagu ini ditulis oleh Budi Rahardjo dan Affan Syafi’i yang
merupakan lagu baru dari album Rockestra. Dalam konser ini,
lagu akan dibawakan oleh Yopie Mata.
23
11. Kemarau
Lagu dari band The Rollies yang liriknya ditulis oleh Oetje F.
Tekol yang juga merupakan bassis dari The Rollies. Dalam konser
ini, lagu akan dibawakan oleh Armand Maulana dengan sajian
synthsizer dan loop dari Andy Ayunir serta menghadirkan Wawan
pada cello dan vokal growl oleh Ewing Boemi.
12. Jangan Ada Angkara
Lagu ini dari album Nicky Astria, Jangan Ada Angkara (1999)
yang ditulis oleh Younky Soewarno dan Maryati. Dalam konser
ini, lagu akan dibawakan oleh Ahmad Albar (living legend rock
Indonesia) dengan iringan vokal latar dari Impomptu Choir.
13. Bendera
Lagu ini merupakan karya Eross Chandra yang dipopulerkan oleh
Cokelat. Dalam konser ini, lagu akan dibawakan oleh semua artis
sebagai lagu penutup bersama Erwin Gutawa Orchestra.
2.12
Data Mandatoris
1.
EG Production
Production yang menjadi promotor dalam event
konser Rockestra ini adalah EG Production. EG
Gambar 2.3
Production merupakan salah satu promotor yang
bertugas untuk mengorganisir setiap event yang berhubungan dengan
Erwin Gutawa Orkestra dalam live performance. EG production
24
kebanyakan dan biasanya bertugas bersama beberapa promotor dalam suatu
event. Konser-konser yang pernah dipromotori oleh EG Production:
ƒ Bersama Vocuz Entertainment mempromotori konser Krisdayanti
(2001)
ƒ Bersama Vocuz Entertainment mempromotori konser Erwin Gutawa
(2002)
ƒ Konser Chrisye Dekade (2003)
ƒ Bersama KD Production mempromotori konser Krisdayanti 1530 (2005)
ƒ Konser Ruth Sahanaya (2005)
ƒ Konser Salute To KoesPlus Bersaudara (2005)
ƒ Bersama KD Production mempromotori konser 3 Diva (2006)
Alamat EG Production:
Jl. Antasari Raya no 80, Cilandak Jakarta Selatan - Indonesia
Phone : 021-75910053 / 021-75910064
E-mail : egprod @indosat.net.id
2.
PT. Djarum
Perusahaan yang menjadi sponsor utama dalam
event konser Rockestra ini adalah perusahaan rokok
PT Djarum. Djarum Super merupakan salah satu
Gambar 2.4
menengah keatas.
produk rokok dari PT Djarum dengan kelas
25
Mensponsori kegiatan musik adalah salah satu program unggulan Djarum
Super untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan penonton dan
target audiencenya. Program unggulan yang berhubungan dengan kegiatan
musik adalah Djarum Super Music. Djarum Super Music mensponsori
konser musik yang mempunyai musisi dan penyanyi dengan tingkat
kematangan yang tinggi. Konser musik yang digelar, tidak pernah
kehabisan penonton karena apresiasi musik penonton yang semakin
meningkat karena musisi dan penyanyi yang berkualitas.
Konser-konser yang pernah disponsori oleh Djarum Super:
ƒ Konser Sepultura (1992)
ƒ Saigon Kick (1994)
ƒ Konser GodBless (1997)
ƒ Konser Korn (2004)
ƒ Konser All Out Tour Feat Padi (2005)
ƒ Konser All Out Tour Feat Jamrud (2005)
ƒ Konser All Out Tour Feat Dewa (2005)
ƒ Konser Salute To KoesPlus Bersaudara (2005)
ƒ Konser Tribute To Titiek Puspa (2006)
ƒ Konser Trisum (2006)
Alamat PT. Djarum:
Jl. Aipda K.S Tubun IIC/57, Jakarta Barat 11410 - Indonesia
Phone : 021-5302332
Website : www.djarumsuper.com
26
2.13
Target Sasaran
1.
Primer
Demografi
: Pria & Wanita 17-30 tahun
Masyarakat golongan ekonomi sosial menengah ke atas
(B sampai A).
Psikografi
: Pecinta musik rock
Geografi
: Domisili di DKI Jakarta
Domisili di kota-kota besar di luar DKI Jakarta
2.
Sekunder
Demografi
: Pria & Wanita 40-55 tahun
Masyarakat golongan ekonomi sosial menengah ke atas
(B sampai A).
Psikografi
: Pecinta musik era 70an, 80an dan pecinta musik orkestra
Geografi
: Domisili di DKI Jakarta
Domisili di kota-kota besar di luar DKI Jakarta
2.14
Analisa SWOT
Strength (kekuatan):
1.
Salah satu hal yang menjadi kekuatan event ini adalah perpaduan dua genre
musik, antara rock yang powerful (dominan) bertemu dengan komposisi
orkestrasi yang elegan dan megah.
2.
Event ini melibatkan penyanyi-penyanyi rock legenda papan atas yang
kharismatik dan penyanyi-penyanyi rock dan pop rock yang tengah eksis
27
saat ini serta penyanyi-penyanyi dengan bakat-bakat baru dari hasil audisi
Erwin Gutawa.
3.
Event ini melibatkan musisi-musisi berbakat papan atas.
Weakness (kendala):
1.
Event ini tidak terlalu menarik bagi remaja.
2.
Event ini masih menjadi hal asing di benak masyarakat.
Opportunities (peluang):
1.
Dengan keunikan konsep musik diharapkan dapat memberikan nuansa baru
dalam pertunjukkan musik.
Threat (ancaman):
1.
Pandangan lain dari masyarakat yang menganggap musik orkestra adalah
musik yang klasik, kuno, tua, membosankan, rumit, dan kurang merakyat.
2.
Pandangan lain dari masyarakat yang menganggap musik rock identik
dengan kekacauan dan kerusuhan.
Download