Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Pernyataan Kepala Pusat Humas (Jakarta, 20 September 2013) KEDELAI 1. Hari ini Menteri Perdagangan telah menerbitkan : a. Permendag No.51/M-DAG/PER/9/2013 tanggal 20 September 2013 Tentang Pencabutan Peraturan Menteri Perdagangan No.23/M-DAG/PER/5/2013 Tentang Program Stabilisasi Harga Kedelai Dan Peraturan Lainnya menjadi Permendag No.52/M-DAG/PER/9/2013 tanggal 20 September 2013 Tentang Pengamanan Harga Kedelai Di Tingkat Petani Dan Penyaluran Kedelai Di Tingkat pengrajin Tahu/Tempe. Peraturan ini mencabut beberapa peraturan, sebagai berikut: Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24/M-DAG/PER/5/2013 Tentang Ketentuan Impor Kedelai Dalam Rangka Program Stabilisasi Harga Kedelai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 45/M-DAG/PER/8/2013, yang intinya adalah: i. ii. iii. iv. Menghapuskan mekanisme Importir Terdaftar (IT) dan Surat Persetujuan Impor (SPI), Menghapuskan sistem periodisasi per semester dari Persetujuan Impor, Menghapuskan kewajiban verifikasi di negara asal (LS), Memberlakukan kembali pengaturan impor kedelai dengan menggunakan mekanisme Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) Kedelai, Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 608/M-DAG/KEP/5/2013 tentang Tim Stabilisasi Harga Kedelai; dan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 644/M-DAG/KEP/6/2013 tentang Penetapan Surveyor Sebagai Pelaksana Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Kedelai Program Stabilisasi Harga Kedelai. b. Keputusan Menteri Perdagangan No.990/M-DAG/KEP/2013 tanggal 20 September 2013 tentang Tim Teknis Kedelai untuk merekomendasikan Harga Beli Pengrajin (HBP) ke Mendag. Tim ini semula adalah Tim Stabilisasi Harga Kedelai (SHK) yang merekomendasikan HBP dan Harga Jual Pengrajin (HJP) ke Mendag. c. Sementara itu, ada dua (2) peraturan yang masih berlaku hingga batas waktunya, yaitu: Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25/M-DAG/PER/6/2013 tentang Penetapan Harga Pembelian Kedelai Petani Dalam Rangka Program Stabilisasi Harga Kedelai dinyatakan tetap berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2013. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 49/M-DAG/PER/9/2013 Tentang Penetapan Harga Penjualan Kedelai di Tingkat Pengrajin Tahu/Tempe Dalam Rangka Program Stabilisasi Harga Kedelai dinyatakan tetap berlaku sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013. 2. Tujuan dikeluarkannya peraturan-peraturan tersebut adalah untuk lebih melonggarkan dan merelaksasi peraturan agar harga ditingkat pengrajin dan persaingan antar importir menjadi semakin tinggi sehingga dapat terjadi efesiensi harga. 3. Kementerian Perdagangan bertugas menjaga stabilitas harga melalui keseimbangan antara suplai dan kebutuhan (supply-demand), agar harga kedelai berada di tingkat yang wajar dan terjangkau. Pemerintah berupaya secara konsisten dan berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan pasokan kedelai bagi pengrajin tahu tempe. 4. Secara jangka panjang Pemerintah tentunya terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi kedelai. 5. Terkait dengan perkembangan bea masuk kedelai, hasil Rapat pleno tim tarif Badan Kebijakan Fiskal (BFK) Kementerian Keuangan pada 18 September 2013 sudah memutuskan akan menurunkan tarif bea masuk kedelai dari 5% menjadi 0%. Hal ini sesuai dengan usulan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Posisi saat ini yaitu sedang menunggu dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK). No. Permendag tentang Program SHK Permendag tentang Pengamanan Harga di tingkat Petani dan Penyaluran di tingkat pengrajin/Permendag Tim Teknis Kedelai 1. Bulog, Koperasi dan Swasta yang ikut serta Bulog harus membeli kedelai petani terutama dalam Program SHK wajib membeli saat harga di petani di bawah HBP kedelai petani untuk bukti serap impor 2. Bulog, Koperasi dan Swasta dalam melakukan impor wajib memenuhi ketentuan impor dalam Permendag Impor Bulog, Koperasi dan Swasta dalam melakukan impor hanya wajib memenuhi ketentuan NPIK 3. Pengamanan harga di petani dan di pengrajin Pengamanan harga hanya di petani 4. Pengaturan Harga Beli Petani (HBP) (Permendag No.25/M-DAG/PER/6/2013, 13 Juni 2013) Masih diatur – HBP Rp. 7.000,- 5. Pengaturan Harga Jual Ke Pengrajin (HJP) (Permendag No.49/M-DAG/PER/9/2013 – 13 Juni 2013) Tidak diatur lagi, namun Permendag HJP bulan September masih berlaku s/d 10 Oktober 2013 6. Perum Bulog, Koperasi dan Swasta/ Importir wajib melaporkan pembelian dan penjualan kedelai dalam PSHK Tim SHK melakukan monev terhadap PSHK setiap 3 bulan Importir dengan NPIK baik API-U atau API-P diwajibkan melaporkan penyaluran kedelainya 7. Tim Teknis Kedelai melakukan monev terhadap penyaluran Kedelai setiap 3 bulan 8. Sanksi adalah pemberhentian/ dikeluarkan Sanksi adalah pencabutan NPIK dari Program SHK 9. Tim Stabilisasi Harga Kedelai (SHK) merekomendasikan HBP dan HJP ke Mendag. Tim Teknis Kedelai hanya merekomendasikan HBP ke Mendag DAGING Laporan pemantauan distribusi daging sapi siap potong per tanggal 19 September 2013, sebagai berikut: 1. Realisasi impor sapi siap potong dari 9 importir adalah sejumlah 24.522 ekor (99% dari total ijin impor sebesar 24.750 ekor), yaitu : a. PT. Bina Mentari Tunggal (6.500 ekor) b. PT. Legok Makmur Lestari (3.000 ekor) c. PT. Andini Karya Makmur (750 ekor) d. PT. Agro Giri Perkasa (1.304 ekor) e. PT. Rumpinary Agro Industri (1.497 ekor) f. PT. Lembu Jantan Perkasa (2.500 ekor) g. PT. Agri Satwa Kencana (1.500 ekor) h. PT. Tanjung Unggul Mandiri (3.472 ekor) i. PT. Pasir Tengah (3.999 ekor) 2. Sapi yang telah terealisasi impornya disalurkan ke 31 RPH yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Untuk selanjutnya didistribusikan ke 88 pasar tradisional di wilayah yang sama. 3. Kemendag melakukan pemantauan di 22 RPH dan harga di 34 pasar tradisional yang merupakan pasar pantauan BPS dan dan pantauan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di wilayah Jabodetabek dan Bandung. 4. Sampai dengan tanggal 19 September 2013, realisasi pemotongan sapi impor sebanyak 21.186 Ekor (sekitar 86,40% dari realisasi impor, atau sebesar 24.522 ekor). 5. Hasil pantauan Kemendag untuk harga daging sapi per tanggal 19 September 2013 di 34 pasar utama yaitu untuk wilayah Bandung terendah sebesar Rp 76.000, dan tertinggi sebesar Rp 85.000. Sementara itu, untuk wilayah Jabodetabek terendah sebesar Rp 80.000, dan tertinggi sebesar Rp 95.000 per kilogram. 6. Kemendag sudah menerima beberapa permohonan dari perusahaan/feedloter untuk izin impor sapi potong sejumlah kurang lebih 72.500 ekor dari 12 perusahaan. 7. Kami sedang mengecek kelengkapan dokumen. Jika sudah lengkap, akan segera diterbitkan SPI-nya. Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perdagangan 1. Saat ini Kementerian Perdagangan menerima 7.135 aplikasi calon pegawai negeri sipil. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5000 pelamar akan melakukan seleksi tahap 1. 2. Kebutuhan pegawai baru di lingkungan Kemendag saat ini sebanyak 250 orang. 3. Seleksi penerimaan dilakukan dalam tiga (3) tahap, yaitu Tes Kompetensi Dasar, Psikotes, serta Wawancara. 4. Pada penerimaan tahun ini yang diutamakan adalah pelamar dengan skor TOEFL 600 dan IPK 3,5. 5. Pengumuman penerimaan diperkirakan dilakukan pada 29 November 2013. 6. Sebagai catatan, pegawai Kemendag yang sudah berhasil memperoleh nilai skor TOEFL 600 mencapai 710 orang. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Arlinda Imbang Jaya Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected]