evaluasi kesesuaian program diklat pemadam kebakaran tingkat i

advertisement
RINGKASAN EKSEKUTIF
SRIYONO,2006. Evaluasi Kesesuaian Program Diklat Pemadam
Kebakaran Tingkat I Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta.
Dibawah bimbingan ARIF IMAM SUROSO dan ARIEF DARYANTO.
Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta adalah perangkat pelaksana Pemerintah DKI Jakarta dalam
bidang pelaksanaan usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran
serta perlindungan keselamatan jiwa termasuk harta benda dari bahaya
kebakaran dan bencana lainnya di wilayah Ibukota Jakarta, untuk dapat
melaksanakan tugas tersebut diperlukan petugas-petugas yang ahli dan
trampil dibidang kebakaran. Melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kebakaran petugas dilatih berbagai
pengetahuan dan ketrampilan pemadam kebakaran serta dibentuklah
sikap tegap dan tangkas. Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Dinas Pemadam Kebakaran.
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kebakaran akan
sangat mempengaruhi kinerja petugas Dinas Pemadam Kebakaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan yang berkaitan dengan evaluasi kesesuaian progran
pendidikan dan pelatihan pemadam kebakaran tingkat I, yaitu
pengetahuan dan ketrampilan pemadam kebakaran serta sikap yang
harus dimiliki oleh petugas pemadam kebakaran sebagai pendukung
pelaksanaan tugas operasional penanggulangan kebakaran, serta
program diklat yang sesuai bagi petugas dalam melaksanakan tugas
penanggulangan kebakaran.
Dari rumusan masalah, maka penelitian mempunyai tujuan sebagai
berikut: mengkaji pengetahuan dan ketrampilan pemadam kebakaran
yang harus dimiliki oleh petugas pemadam kebakaran sebelum dan
sesudah mengikuti diklat, mengkaji sikap petugas dalam melaksanakan
tugas penanggulangan kebakaran, merekomendasikan jenis diklat
pemadam kebakaran tingkat I yang dibutuhkan oleh petugas pemadam
kebakaran.
Penelitian difokuskan pada evaluasi kesesuaian program
pendidikan dan pelatihan kebakaran yang dilaksanakan oleh Unit
Pelaksana Teknis Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebakaran Dinas
Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta. Evaluasi dimaksudkan untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan diklat yang pada akhirnya juga
meningkatkan pelayanan penanggulangan kebakaran yang menjadi
bagian dari tugas pokok Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI
Jakarta.
Penelitian mengambil lokasi di Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi
DKI Jakarta. Data yang dikumpulkan meliputi: identifikasi penyelengara
diklat dan kemampuan petugas pemadam kebakaran khususnya Pegawai
Tidak Tetap (PTT). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
cluster random sampling pada tingkat Suku Dinas Pemadam Kebakaran
dan convenience sampling untuk menentukan respondennya. Sedangkan
untuk mendapatkan jumlah sample digunakan rumus slovin. Sebelum data
diolah terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap
seluruh item pertanyaan, metode yang digunakan adalah korelasi Pearson
dan uji Alpha dari Cronbach. Teknik pengolahan data menggunakan uji
Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan persepsi pengatahuan,
ketrampilan pemadam kebakaran dan sikap petugas sebelum dengan
sesudah mengikuti diklat.
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran akan
terlaksana denga baik apabila didukung oleh pegawai yang profesional
dibidang kebakaran, untuk menciptakan pegawai yang ahli di bidang
kebakaran, maka dibentuklah Unit Pelaksana Teknis Pusat Pendidikan
dan
Pelatihan
Kebakaran
yang
mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kebakaran serta bencana
lain. Demi terlaksananya tugas tersebut Pusdiklat Kebakaran maka
dibentuk; Subbagian Tata Usaha, Seksi Program Pendidikan, Seksi
Latihan dan Seksi Sarana serta demi kelancaran pelaksanaan diklat
kebakaran dibuatlah pedoman pembinaan.
Hasil analisis diskriptif pada kelompok penyelenggaraan diklat
diperoleh hasil: materi diklat sesuai dengan kebutuhan operasional
pemadaman, materi diklat sangat membantu pekerjaan operasional
pemadaman, materi diklat banyak yang dapat diterapkan dan materi diklat
sangat dapat dan cukup dipahami oleh peserta pelatihan. Waktu
penyelenggaraan diklat kurang lama sedangkan pembagian jumlah jam
pelajaran antara teori dan praktek dirasa cukup. Fasilitas yang diberikan
dan peralatan yang digunakan selama mengikuti diklat memadai.
Kemampuan pengajar/pelatih sangat menguasai materi diklat. Pelayanan
kesekretariatan selama pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
memuaskan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran sudah tepat.
Hasil analisis data pada kelompok pencapaian sasaran diklat
dengan menggunakan uji Wilcoxon yang meliputi aspek pengetahuan dan
ketrampilan pemadam kebakaran serta sikap Pegawai Tidak Tetap antara
sebelum mengikuti diklat terdapat perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan sesudah mengikuti diklat. Hasil analisis komponen
yang meliputi ketiga aspek, menunjukkan bahwa: aspek pengetahuan dan
ketrampilan pemadam kebakaran yang terdiri dari; perilaku api, APAR,
alat bantu pernapasan, keselamatan petugas, penyelamatan,
pemadaman, peraturan militer dasar, pengantar proteksi kebakaran
seluruhnya terdapat perbedaan yang nyata antara sebelum dengan
sesudah mengikuti diklat kebakaran. Begitu juga pada aspek sikap yang
terdiri dari; disiplin, kepemimpinan, kerjasama dan prakarsa seluruhnya
terdapat perbedaan yang nyata.
Dari hasil pengolahan data maka implikasi manajerial adalah
sebagai berikut: kemudahan memahami materi pelajaran perlu
ditingkatkan, pada komponen waktu penyelenggara perlu ditambah,
sedangkan pembagian jam pelajaran teori dan praktek perlu
dipertahankan,
pada
komponen
kemampuan
pengajar
perlu
dipertahankan sedangkan komponen peralatan dan fasilitas, pelayanan
kesekretariatan serta metode pembinaan pendidikan dan pelatihan
kebakaran perlu dipertahankan. Didasarkan hasil analisis pencapaian
sasaran pendidikan dan pelatihan kebakaran bahwa pelaksanaan diklat
telah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap Pegawai Tidak
Tetap Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta. Namun demikian
Unit Pelaksana Teknis Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebakaran perlu
mengembangkan kurikulum pemadam kebakaran tingkat I program 100
jam pelajaran, hal ini didasarkan pada kurangnya waktu pelaksanaan
diklat. Pengembangan kurikulum perlu memperhatikan kemampuan yang
harus dimiliki oleh petugas pemadam kebakaran berkaitan dengan tugas
yang akan dilaksanakan.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah: pada kelompok
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pemadam kebakaran telah
berjalan baik, kecuali pada unsur waktu dirasakan kurang lama,
sedangkan pada kelompok pencapaian sasaran diklat dapat disimpulkan
bahwa: pelaksanaan pendidikan dan pelatihan telah berhasil
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Pegawai Tidak Tetap
Dinas Pemadam Kebakaran.
Beberapa saran penelitian yang dapat diberikan adalah: agar
dalam merencanakan program diklat kebakaran lebih memperhatikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diharapkan dari pelaksanaan diklat
kebakaran tersebut dan melaksanakan analisis menyeluruh terhadap
penyelenggaraan dan pencapaian sasaran diklat kebakaran.
Kata kunci; Diklat pemadam kebakaran tingkat I, Dinas Pemadam
Kebakaran, kesesuaian program diklat pemadam
kebakaran, cluster random sampling, convenience
sampling, uji peringkat bertanda Wicolxon.
Download