STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: RIANDAR FATA HUDAYA NIM. 106046101686 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M ABSTRAKSI Perkembangan perbankan syariah dan perbankan konvensioanl saat ini sangat cepat ini terlihat dari jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Hingga September 2010 BUS (Bank Umum Syariah) telah mencapai 10 Bank, UUS (Unit Usaha Syariah) sebanyak 23 unit, dan jumlah BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) sebanyak 146. Jumlah kantor ditambah office channelling sebanyak 2.778 buah. Seiring dengan perkembangan perbankan syariah dan perbankan konvensional yang begitu pesat, hal ini juga diiringi dengan persaingan produk-produk bank Syariah dan bank konvensional yang sangat kompetitif. Keberagaman produk dan jasa ini, Bank syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional. Dalam pandangan Bank Panin Syariah melihat semakin ketatnya persaingan pada produk perbankan saat ini memang perlu dilakukan strategi dalam penginovasian produk. Sebagai sebuah bank baru strategi yang dilakukan Bank Panin Syariah dalam inovasi produk agar bisa bersaing cara cepatnya adalah melakukan mirroring pada produk-produk perbankan atau melihat produk yang ada di Bank Panin Konvensional yang mungkin bisa di duplicate untuk di syariah. Bank Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu banyak, tetapi yang ditekankan adalah men-delivered produk-produk Bank Panin Syariah secara tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah dengan kecepatan proses. ii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan pada Allah swt karena dengan segala rahmat, taufik, hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat menyelesaikan Program Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam selalu kita curahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, semoga dengan membaca shalawat beliau kita memperoleh syafaatnya di hari kiamat nanti. Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik dari semua pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih setulus-tulusnya kepada pihak–pihak yang telah membantu, membimbing, dan memotivasi penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih saya tujukan kepada: 1. Orang tua tercinta, ayahanda Komari dan Ibunda Umi Khaedaroh karena merekalah penulis dapat seperti ini. Serta kakak dan adik tersayangku Riana Nur Wahyuni, Riani Nur Hidayati, Rizal Fata Nur Aulia, Rizka Muzayyinatul Jannah, karena kalian penulis jadi termotivasi. 2. Prof. Dr. H. Amin Suma, S.H., M.A., M.M. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Mu’min Rouf, M.A. Selaku Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), serta stafstaf di Program Studi Muamalat. iii 4. Dr. Zainul Arifin, M.Pd. Selaku dosen pembimbing skripsi yang meluangkan waktunya untuk penulis. 5. Pengurus Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. PT. Bank Panin Syariah Tbk, yang bersedia untuk dijadikan tempat riset dan bapak Edy Tri Sujarwadi selaku Group Head Pengembangan Pembiayaan dan ibu Intan Ariesyanti selaku Liabilities Product Dev. Head yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk wawancara penelitian. 7. Teman-teman yang selalu mendukung dan membantu penulis baik moral maupun materiil seperti Riana Sari, Siska Elvira Yunita, Rudi Ismail, Zulfitri, Samsul Muhadjar, Syawaluddin Ikhsan, Mustofa Kemal Ridho, Koni Rumaini Azis, Ulil Ansor. 8. Teman-teman kelas perbankan syariah D angkatan 2006 Fakultas Syariah dan Hukum. 9. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik mereka diterima Allah swt dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amiin. Jakarta, Juni 2011 Riandar Fata Hudaya iv DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................................................i Abstrak............................................................................................................................................ii Kata Pengantar...............................................................................................................................iii Daftar Isi.........................................................................................................................................v Daftar Gambar.............................................................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1 B. Perumusan dan Pembatasan Masalah...............................................................6 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penulisan........................................................7 D. Review Kajian Terdahulu.................................................................................8 E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep..........................................................10 F. Metode Penelitian...........................................................................................12 G. Sistematika Penulisan.....................................................................................16 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian dan Tujuan Strategi......................................................................18 B. Pengertian dan Tujuan Inovasi.......................................................................21 C. Pilar-Pilar Inovasi Produk Bank Syariah.......................................................24 D. Pengertian Persaingan....................................................................................27 E. Persaingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional..................................31 v BAB III PROFIL TENTANG PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk A. Sejarah berdirinya PT. Bank Panin Syariah Tbk............................................36 B. Visi dan Misi PT. Bank Panin Syariah Tbk....................................................37 C. Stuktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk............................................38 D. Badan Pengurus PT. Bank Panin Syariah Tbk................................................39 E. Produk dan Layanan PT. Bank Panin Syariah Tbk........................................40 BAB IV STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL A. Pembagian segmen masyarakat yang dilakukan oleh PT. Bank Panin syariah Tbk..................................................................................................................46 B. Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional....................53 C. Upaya Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian produk.............................................................................................................67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………….........71 B. Saran…………………………………………………………………...........73 vi DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….........75 LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia perbankan saat ini sudah sangat ketat dan era pasar bebas sudah mulai, maka perencanaan yang matang dan profesional menjadi suatu hal yang mutlak perlu dilakukan oleh perbankan Indonesia. Adanya UU No. 10/1998 dan UU No.23/1999, membuka peluang luas kepada bank konvensional untuk konversi ke unit-unit usaha sistem syariah. Penambahan UUS ini dari tahun ke tahun, berdasarkan data BI pada Januari 2008 secara total jumlah BUS ada 3 buah, UUS ada 25 buah dan BPRS ada 115 buah. Dengan banyaknya bank-bank syariah baik yang beroperasi secara stand alone maupun yang menerapkan dual banking system, begitu juga bank konvensional dengan sistem konvensional bisa membentuk unit-unit perbankan dengan sistem syariah merupakan sebuah fenomena tersendiri di negeri ini.1 Pertumbuhan bank syariah tersebut harus diiringi dengan usaha yang profesional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah.2 Kondisi pasar sekarang lebih berorientasi kepada buyer market sehingga bank 1 Faisal Baasir, Indonesia Pasca Krisis : catatan positif dan ekonomi (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004), h. 161-162 2 republika, senin 23 maret 2009, hal.20, diakses pada tanggal 28 november 2010,www.republika.com 1 2 konvensional maupun bank syariah harus mulai bebenah diri dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Dengan kondisi itu lembaga keuangan harus aktif, tidak berdiam diri menunggu nasabah datang, dan untuk itu diperlukan faktor penunjangnya, seperti adanya tenaga kerja yang terampil, sistem organisasi yang baik sarana yang memadai, serta usaha pemasaran yang efektif dan kompetitif guna memberikan pelayanan dan kesan yang baik untuk para nasabah.3 Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah. Bank syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional. Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan oleh bank syariah, misalnya melalui mirroring produk dan jasa bank syariah internasional serta mendorong bank syariah milik asing untuk membawa produk-produk yang sukses di luar negeri ke Indonesia. Program ini menjadi keharusan agar keunikan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional lebih terlihat jelas. Empat dari sembilan produk unggulan Bank Syariah peserta iB Showcase IIMS 2010 diantaranya adalah: Bank Muamalat Indonesia (BMI) bekerjasama dengan subsidiary-nya yang bergerak dalam bidang pembiayaan syariah, PT Al-Ijarah Indonesia 3 Kolom Bisnis Syariah &Global, Pasar Bank Syariah Bisa, 3,5 persen di 2009dikutip Republika pada tanggal jumat 27 maret 2009,hal. 20 diakses pada 28 november 2010, http// Republika 3 Finance (ALIF) akan meluncurkan produk pembiayaan baru, yaitu Kredit Kendaraan Bermotor Syariah (KKB). Produk baru yang dinamakan Auto Muamalat tersebut diluncurkan bersamaan dengan pembukaan Indonesia Internasional Motor Shows 2010, pada 23 Juli 2010. Fasilitas pembiayaan ini ditujukan untuk pembelian kendaraan roda empat baru dan bekas pakai, tergantung keinginan konsumen. Tidak hanya IIMS, program pembiayaan ini akan terus berlanjut. Program kepemilikan mobilnya berlaku di seluruh BMI di seluruh Indonesia,yang dimulai dari 12 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Cirebon, Solo, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Palembang, Sistemtransaksiberlangsungreal Banjarmasin, Samarinda. time on- linesehinggamampumemberikanlayanancepatdengankonsepone approval.BMI memasang target day hinggaakhirtahun 2010 dapatmembukukanpembiayaansyariahkendaraanbermotorsebesar Rp500 milyar. Salah satu bank syariah yang ikutdalam Indonesia Internasional Motor Show 2010 adalah BCA Syariah.Dalameventbesarini, sejumlah skim telahdisiapkan yang meringankandanmemudahkankonsumen.Bila nasabah ingin membeli mobil yang dipamerkan, maka BCA Syariah akan memberikan keringanan down payment sebesar 10 %. Selain itu, akan diberikan juga special margin untuk jangka waktu pembiayaan selama tiga tahun, fokus pemasaran ditujukan pada MPV buatan Jepang. Khusus untuk pembiayaan dengan jangka waktu satu tahun, ada lagi keringanan lain. Biaya administrasi bakal 4 dibebaskan. Jaminan maksimal juga menyertai program kepemilikan mobil ini, caranya dengan memberikan asuransi all risk atau kombinasi. Sejumlah hadiah disediakan selama pameran berlangsung. Souvenir hanya salah satu bagian kecil saja. Yang lebih menarik justru hadiah berupa biaya asuransi jiwa kecelakaan semuanya gratis. Proses approval tak akan memakan waktu lama. Jika dokumen lengkap, dalam tiga hari kerja proses akan selesai. Bank Syariah Mandiri pada Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor (BSM Oto) sebagai bagian dari pembiayaan konsumer. Produk tersebut sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pemilikan kendaraan berupa mobil dengan pembiayaan berbasis syariah. Pembiayaan BSM Oto merupakan salah satu wujud komitmen Bank Syariah Mandiri sebagai solusi terbaik yang memberikan kemudahan dan keringanan bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan pemilikan kendaraan berupa: 1. Mobil Baru 2. Mobil bekas pakai Melalui Pembiayaan BSM Oto, Anda mendapat keuntungan: 1. Mengalokasikan angsuran tiap bulan secara pasti dan terkendali (dengan cicilan tetap sampai 5 tahun) sehingga mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan di dalam membayar angsuran tanpa perlu khawatir terjadi fluktuasi sewaktu-waktu di kemudian hari. 5 2. Dapat digunakan oleh perusahaan, instansi, koperasi karyawan sebagai wadah di dalam memberikan fasilitas pemilikan kendaraan bagi karyawan secara kolektif melalui produk BSM Implan. Berbagai keunggulan produk pembiayaan BSM Oto yang ditawarkan ini semata-mata untuk mengakomodasi customer needs and satisfying yang menjadi target market pembiayaan BSM Oto. Bank Bukoppin Syariah menawarkan pembiayaan iB untuk kepemilikan mobil dengan skim Murabahah (jual beli). Program yang memberikan kepastian jumlah angsuran tiap bulannya bagi para nasabah. Sebagai contoh, nasabah mengajukan pembiayaan mobil kijang Innova kepada Bank Syariah Bukopin untuk jangka 5 tahun. Atas permohonan ini, bank kemudian membelikan mobil yang diinginkan nasabah dari dealer misal dengan harga Rp250 juta. Sebagai wujud komitmen nasabah meminta pembayaran DP sebesar Rp50 juta. Setelah ada kesepakatan margin atau keuntungan bank, selanjutnya bank akan menjual mobil tersebut kepada nasabah dengan harga Rp280 juta (pembiayaan Rp200 juta + margin bank Rp80 juta). Sehingga cicilan yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulannya adalah Rp280 juta bagi 60 bulan, yaitu Rp4,66 juta. Fitur lain yang ditawarkan Bank Syariah Bukopin adalah jangka waktu pembiayaan yang fleksibel sampai 5 tahun, uang muka relatif ringan, serta tidak adanya pinalti apabila nasabah ingin melunasi lebih cepat. 4 4 Produk Unggulan 9 Bank Syariah Peserta iB Showcase IIMS 2010, 20 july 2010 diakses pada tanggal 28 Januari 2011, http// iB Zone 6 Melihat ketatnya persaingan produk antar sesama bank syariah dan bank konvensional dalam hal ini, PT. Bank Panin Syariah Tbk harus menciptakan strategi yang jitu, langkah konkritnya adalah penginovasian produk karena inovasi berkaitan dengan saing strategis dan kemampuan menghasilkan laba di atas rata-rata. Inovasi merupakan faktor penting bagi upaya perusahaan untuk mendiferensiasikan produk-produk atau jasanya dari para pesaing dengan caracara yang menciptakan nilai baru atau tambahan bagi para nasabah. Oleh karena itu, sebagai sebuah kapabilitas perusahaan, inovasi produk dapat menjadi sumber penting bagi keunggulan kompetitif ketika perusahaan berusaha bersaing di wilayah-wilayah yang diciptakan oleh ciri-ciri perekonomian global.5 Dari uraian diatas yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dibuat dalam bentuk skripsi dengan mengangkat judul: “Strategi Inovasi Produk PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk Dalam Meningkatkan Daya Saing Antar Sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional”. B. Batasan Dan Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka dalam penulisan ini, penulis memfokuskan dan membatasi permasalahan seputar strategi inovasi produk PT. 5 Hitt Michael A, Ireland, R.Duane,Hoskisson, Robert E Manajemen Strategis : Daya saing & Globalisasi (Jakarta : Salemba Empat, 2002) Jilid,1 Edisi 1, hal.215 7 Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama bank syariah dan bank konvensional. Untuk mempermudah penulisan ini, maka penulis merumuskan terlebih dahulu pada permasalahan ke dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut: 1. Bagaimana pembagian segmen masyarakat yang dilakukan oleh PT. Bank Panin Syariah Tbk? 2. Bagaimana strategi inovasi produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional? 3. Bagaimana upaya PT. Bank Panin syariah Tbk dalam mengatasi kendala penginovasian produk? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pemahaman mengenai strategi inovasi produk yang dilakukan PT. Bank Panin Syariah Tbk 2. Untuk mengetahui bagaimana PT. Bank Panin Syariah Tbk melihat persaingan sebelum menciptakan suatu inovasi produk 3. Untuk mengetahui analisa terhadap strategi inovasi produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 8 1. Bagi peneliti, sebagai wawasan keilmuan yang dapat menstimulus penulis untuk terus belajar mengenai perkembangan Bank Syariah khususnya halhal yang berkaitan dengan faktor pendorong masyarakat Indonesia untuk bermitra pada PT. Bank Panin Syariah Tbk. 2. PT. Bank Panin Syariah Tbk, sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan perencanaan dan pengimplementasian strategi inovasi produk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank konvensional. 3. Akademisi, semoga penelitian ini dapat menjadi inspirasi lanjutan untuk mengembangkan ekonomi Islam dan memperluas informasi khususnya industri perbankan syariah. 4. Masyarakat, diharapkan menghasilkan informasi tentang perkembangan Bank Syariah dan turut berperan dalam pengembangan perbankan syariah terutama dalam peningkatan kepercayaan kepada Bank Syariah. D. Kajian Pustaka Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan. Penulis melihat masalah ini tampaknya masih kurang mendapat perhatian, untuk itu penulis menggunakan kajian pustaka penulisan ini adalah : 1. Siti Irma Fatimah pada tahun 2006 sifat penelitiannya kuantitatif dan kualitatif, tentang analisa strategi koperasi pondok pesantren dalam pemberdayaan ekonomi rakyat (studi kasus pada kopontren Al-ikhlas, 9 Subang) membahas tentang lembaga keuangan syariah dengan menitik beratkan pada strategi koperasi pondok pesantren.6 2. Jubaedah pada tahun 2009 sifat penelitiannya kualitatif tentang peran strategis linkage program Bank Syariah terhadap penguatan lembaga keuangan mikro syariah (studi kasus pada Bank muamalat Indonesia) membahas tentang peran strategis linkage program Bank Syariah yang dilakukan untuk penguatan lembaga keuangan mikro syariah. 7 Perbedaan skripsi yang saya tulis dalam skripsi ini berbeda tentang produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama bank syariah dan bank konvensional, yaitu membahas tentang apa yang dilakukan PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam menginovasikan produk, dimana suatu lembaga keuangan dalam mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah yang baru harus memiliki ide untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya bentuk dari itu semua adalah inovasi produk. Siti Irma Fatimah, “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ( Studi kasus pada Kopontren Al-Ikhlas, Subang).” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006) 7 Jubaedah, “Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah Terhadap Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah ( Studi kasus pada Bank Muammalat Indonesia).” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009) 6 10 E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Dalam penelitian ini dibahas tentang Strategi inovasi produk PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dalam meningkatkan daya saing antara sesama bank syariah dan bank konvensional pada Pengertian dan tujuan strategi, Pengertian dan tujuan inovasi, Pengertian produk, Pengertian persaingan, Persaingan antar Bank Syariah, Persaingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Sondang Siagian menyebutkan bahwa strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.8 Strategi bisa juga diartikan sebagai tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Keputusan strategi merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup definisi tentang bisnis, produk dan pasar harus dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan dan kebijaksanaan utama yang diperlukan untuk mengatur dalam melaksanakan keputusan ini demi mencapai sasaran. Menurut F.Gluek strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan 8 Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi, (Jakarta :PT Gunung Agung, 1986), cet. ke-2,h.17 11 bahwa tujuan utama dari perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.9 inovasi dapat diartikan sebagai "proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang atau jasa), proses atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (agen atau aktor), baru bagi pasar, negara atau daerah, atau baru secara global. Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifikasi dengan komersialisasi suatu invensi. Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda, walaupun pada umumnya memiliki pemaknaan serupa. Inovasi, dalam ilmu lingusitik adalah fenomena munculnya kata-kata baru dan bukan kata-kata warisan.10 9 Rokhmad Slamet, Seminar Akademik Program BBA Jakarta Institute of Management Studies,( Jakarta : 24 Maret 2001),h.3 10 Clark, John dan Ken Guy (1997).Innovation and Competitiveness. Technopolis. July 1997. DISR. (1999). Shaping Australia’s Future: Innovation - Framework Paper.Department of IndustryScience and Resources.Australia. October 1, 1999. 12 Produk merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa, organisasi, tempat, orang dan ide-ide.11 Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.12 Jadi produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud (tangible) saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud (intangible) seperti pelayanan jasa.13 F. Metodologi Penelitian 1. Jenispenelitian Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif yang bersifat Deskriptif bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan karakteristik variabel yang berkenaan dengan fenomena yang diteliti dalam suatu situasi. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan bagaimana strategi-strategi Bank Panin Syariah dalam membuat sebuah inovasi produk untuk meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Konvensional. 2. Pendekatan Penelitian 11 David W, Cravens, Pemasaran Strategis,(Jakarta: Erlangga,1996) Jilid 2, h. 3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Prehalindo, 1997) Jilid 1,Ed. 9, h.9 13 Marti Sumarni, Marketing Perbankan,(Yogyakarta : Liberty,1997) h.204 12 13 Adapun tipe atau pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa survei di PT. Bank Panin Syariah Tbk. 3. Jenis Data dan Sumber Data Dalam menyusun skripi ni, penulis menggunakan 2 jenis sumber data, yaitu : a. Data Primer Data Primer merupakan data yang berasal dari sumber utama atau sumber asli. Data primer ini diperoleh langsung dari wawancara dengan ibu Intan Ariesyanti sebagai (Liabilities Product Division Head), dan bapak Edy Tri Sujarwadi sebagai (Group Head Pengembangan Pembiayaan) PT. Bank Panin Syariah Tbk dan dokumen asli PT. Bank Panin Syariah Tbk b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku, majalah, media tulis serta media elektronik yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. 4. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data skripsi ini, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: a. Penelitian kepustakaan (Library research), merupakan data sekunder yang mendukung data primer, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini, literatur 14 ini berupa buku, majalah, surat kabar, internet, brosur-brosur dan lain-lain yang berkaitan dengan tema skripsi tersebut. b. Penelitianlapangan(field research), data yang diperolehdari PT. Bank Panin Syariah Tbk. Dengan metode ini penulis memperoleh data dan informasi tentang analisa Strategi inovasi produk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional, dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a) Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.14Hal-hal dilakukandalamobservasiadalahmengenaikeadaan yang yang sebenarnyaterjadi di lokasipenelitian yang berkaitandengankegiatan PT. Bank PaninSyariahTbk. b) Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapat dari pihak PT. Bank Panin Syariah Tbk dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. c) Wawancara (Interview), yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak responden yang sekiranya mampu memberikan informasi yang berguna bagi penelitian ini, selanjutnya jawaban responden dicatat, atau direkam. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu Intan Ariesyanti 14 h.132 Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, cet-XXI, ( Yogyakarta : Andi Offset, 1992), 15 sebagai (Liabilities Product Division Head), dan bapak Edy Tri Sujarwadi sebagai (Group Head Pengembangan Pembiayaan) PT. Bank PaninSyariahTbk. 5. Teknik Analisa Data Dalam penulisan ini penulisan akan menggunakan penelitian deskriptif analisis, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu gejala data-data dan informasi yang berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan.15Kemudian penulis menggambarkan atau memaparkan analisis data tentang strategi inovasi produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional yang kemudian diambil kesimpulan. Dengan metode deskriptif analisis ini, penulis mengumpulkan dan memaparkan data yang diperoleh melakukan penelitian lapangan (Field Research). 6. TeknikPenulisan Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan ”Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”. 15 Irawan Soehartono, Penelitian Sosial, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995),Cet. 1,h.35 16 G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I, penulis akan menguraikan: Latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS Dalam bab II, penulis membahas tentang: Pengertian dan Tujuan Strategi, Pengertian dan Tujuan Inovasi, Pengertian Produk, Pengertian Persaingan, Persaingan antar Bank Syariah, Persaingan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional. BAB III PROFIL TENTANG PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk Dalambab III, penulis membahas tentang: Sejarah berdirinya PT. Bank Panin Syariah Tbk, Visi dan Misi PT. Bank Panin Syariah Tbk, Stuktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk, Produk dan Layanan PT. Bank Panin Syariah Tbk. BAB IV STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL 17 Dalam bab IV, Pembagian Segmen Masyarakat yang dilakukan oleh PT. Bank Panin Syariah Tbk, Strategi inovasi produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antara sesama Bank syariah dan Bank Konvensional,Upaya Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian produk. BAB V PENUTUP Dalam bab V ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini. 18 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Dan Tujuan Strategi Kata strategi berasal dari Yunani, yaitu Stratogros atau strategis yang berarti Jendral. Strategi berarti seni para Jendral.1Dalam pembahasan kata “Strategi” sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya lebih dominan dalam situasi peperangan sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh.2 Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5p, yaitu: strategi sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, stategi sebagai perencanaan, Strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan” (ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai perspektif, dimana strategi dalam membentuk misi, menggambarkan perspektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performasi perusahaan. Sebagai pilar kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. 1 Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung : Linda Karya, 2004), h.1 2 Hadiri Nawawi, Manajemen Strategik , (Gajah Mada University Press, 2003), Cet.2, h.147 18 19 Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi secara umum dapat didefinisikan strategi adalah suatu seni. Walaupun diadakan suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetap lebih banyak didominasi oleh pemikiran instuisi, perasaan, persepsi, dan pendapat individu.3 Strategi adalah bakal tindakan, yang menurut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Disamping itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang, paling tidak selama 5 tahun. Oleh karena itu sifat strategi berorientasi masa depan.4 Strategi Adaptif Versi Miles dan Snow adalah pendekatan ini didasarkan pada keberhasilan organisasi dalam menggunakan strategi untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan persaingan yang tidak pasti. Dalam pendekatan ini terdapat 4 jenis strategi : 1. Strategi Prospektor (Prospector) Strategi yang mengutamakan pada keberhasilan organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar yang baru. Kekuatan strategi ini terletak pada kemampuan perusahaan untuk dapat melihat kondisi, trend dan situasi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah, dan juga kemampuannya dalam menciptakan 3 Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, ( Jakarta : PT Dhasa Warna, 1992), h. 335 Fred R David, Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT. Index Kelompok Gramedia, 2004), h.15. 4 20 produk dan jasa baru yang dapat mengimbangi perubahan lingkungan yang dinamis tersebut. Perusahaan yang menganut strategi prospector ini akan selalu berinovasi, berkembang, dan melakukan penelitian pada produk dan jasa baru yang dapat diciptakan untuk mengikuti perubahan lingkungan. 2. Strategi Bertahan (Defender) Perusahaan dengan strategi bertahan biasanya mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya. Perusahaan dengan strategi ini pada umumnya hanya memiliki sedikit lini produk dengan dengan segmen pasar yang juga sempit. Hal ini dikarenakan mereka hanya berusaha untuk mempertahankan pasarnya dari serangan pesaing dari luar. Akibatnya, tidak jarang mereka akan mempersulit para pesaing yang ingin masuk ke pasar yang sudah dikuasainya. Perusahaan dengan strategi bertahan dapat terus sukses mempertahankan strategi ini selama teknologi dan konsep lini produk yang sempit yang mereka pakai itu masih kompetitif. 3. Strategi penganalisis (Analyzer) Strategi penganalisis merupakan strategi analisis dan imitasi. Organisasi yang mengunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis tertentu, barulah perusahaan dengan strategi analyzer ini terjun ke dalam bisnis tersebut. 21 4. Strategi Reaktor Perusahaan dengan strategi reaktor adalah organisasi yang bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari lingkungannya yang memaksa organisasi tersebut untuk berubah. Akibatnya, tidak jarang terjadi, karena mereka tidak dapat memenuhi tuntutan untuk beradaptasi dikarenakan ketidaksiapan mereka, baik karena masalah sumber daya ataupun kapabilitas perusahaan.5 B. Pengertian Dan Tujuan Inovasi Inovasi sebagai sebuah manajemen proses, membutuhkan sistem dan budaya yang tepat agar berjalan efektif. Ketika inovasi perusahaan berjalan selayaknya, maka inovasi menjadi sebuah sumber nilai bagi perusahaan, dari pada suatu kegiatan yang terisolasi maupun aktifitas yang acak dalam sebuah perusahaan. Inovasi sangat memerlukan pemikiran strategis dan kepemimpinan yang kuat. Agar percikan kreatifitas dapat ditransformasikan ke dalam semua tingkat, ada aturan yang dibutuhkan agar proses inovasi dan sumberdaya tidak hanya tergantung kepada kepemimpinan dan strategi, namun juga terorganisasi secara luas dalam proses maupun sumberdaya di dalam perusahaan. Aturan tersebut adalah : 5 Ibid, h.88 22 1. Mendesak kepemimpinan yang kuat dalam keputusan portfolio 2. Integrasi inovasi dalam budaya dan mental perusahaan sebagai kompetensi inti 3. Penyelarasan jumlah dan tipe inovasi kedalam bisnis perusahaan 4. Mengelola tekanan alami antara kreativitas dan nilai tambah secara seimbang sehingga memberikan tingkat pengembalian investasi yang optimal 5. Menetralisir hambatan organisasi yang dapat membunuh ide-ide terbaik 6. Mengenal bangunan dasar inovasi yang berupa jaringan antara manusia dan pengetahuan, baik diluar maupun didalam organisasi, dan terakhir 7. Menciptakan pengukuran metrik dan insentif yang tepat untuk memperkuat inovasi.6 Inovasi adalah hasil kunci yang dicari dari perusahaan melalui kewirausahaan dan sering kali merupakan sumber kompetitif bagi perusahan yang bersaing dalam perekonomian global. Dalam kata-kata Rosabeth Moss Kanter, “menjadi pemenang dalam bisnis saat ini menuntut inovasi”. Inovasi ditujukan untuk meningkatkan daya saing strategis perusahaan dan kinerja keuangannya. Hasil studi akademis juga menunjukan pentingnya 6 Tengku Shahindra, Mengelola aset tidak nyata : inovasi , diakses pada tanggal 6 Februari 2011, http// www.koran sindo .com 23 inovasi misalnya, hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan yang bersaing dalam industri global, yang melakukan investasi lebih pada inovasi juga akan mendapatkan laba yang lebih tinggi. Pada kenyataannya, para investor sering kali mereaksi secara positif terhadap perkenalan suatu produk baru, sehingga pada akhirnya meningkatkan harga saham perusahaan. Kemudian inovasi merupakan ciri utama dari perusahaan yang berkinerja tinggi. Kenyataan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan yang berbeda untuk menghasilkan inovasi penciptaan nilai, juga dalam kemampuan mereka melindungi inovasi dari peniruan yang dilakukan oleh para pesaingnya, merupakan indikator lain dari kemampuan inovasi sebagai sumber keunggulan kompetitif. Dengan kata lain, karena inovasi relatif langka dalam organisasi, dibandingkan rutinitas administrasi normal, perusahaan yang mampu melakukan inovasi secara konsisten dan efektif berarti memiliki posisi yang tepat untuk bersandar pada keahlian inovasinya sebagai keunggulan kompetitif. Joseph Schumpeter beragumentasi bahwa perusahaan terlibat dalam tiga aktivitas inovatif. Penemuan (invention) adalah tindakan menciptakan atau mengembangkan suatu produk atau proses baru. Inovasi merupakan proses penciptaan produk komersial dari penemuan. Oleh karena itu, suatu penemuan membawa sesuatu yang baru 24 menjadi ada, sementara inovasi membuat sesuatu yang baru itu untuk digunakan.7 C. Pilar-Pilar Inovasi Produk Bank Syariah Pilar inovasi produk dalam melakukan inovasi produk, bank-bank syariah seharusnya memperhatikan poin-poin berikut sebagai pilar inovasi produk. Pertama, inovasi produk sejatinya dikembangkan dengan dukungan teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin canggih sehingga mempermudah urusan konsumen dan meningkatkan efisiensi kegiatan usaha para konsumen. Tanpa teknologi canggih, bank-bank syariah akan kalah bersaing dengan bank-bank konvensional. Transaksi perbankan secara elektronik telah menjadi kebutuhan yang terelakan. Sebuah bank swasra raksasa nasional, disinyalir telah melakukan transaksinya sebanyak 70 persen secara elektronik. Kita menyadari bahwa biaya teknologi memang tinggi, karena itu bagi Unit Usaha Syariah dapat menggunakan fasilitas induknya sehingga lebih efisien. Bank-bank Syariah dapat melakukan sinergi produk bersama. Upaya ini semestinya dilakukan bank-bank syariah, jangan ingin menang dan menonjol sendiri. Asset bankbank syariah masih terlalu kecil, berhadapan dengan bank-bank konvensional, 7 Michael A.Hitt, R.duane Ireland, Robert E.Hoskinson, Manajemen Strategis Daya Saing & Globalisasi, ( Jakarta : Salemba Empat, 2002) Edisi,1, Cet,2, hal,217-218 25 karenanya gerakan bersama perlu dilakukan. Produk shadr yang dikembangkan Ahmad Riawan Amin, ketua Asbisindo, perlu diperluas dan ditingkatkan ditambah promosi bersama secara berkelanjutan. Namun kerjasama ini masih terbatas, diperlukan terobosan baru yang lebih besar. Sinergi ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan bank syariah, belajarlah dari filsafat lidi, bersatu dan bersama-sama akan menjadikan bank syariah itu semakin kuat dan besar. Kedua, keharusan memahami karakter bisnis setor riil. Peningkatan kualitas SDM tidak saja dari aspek keilmuan syariah-nya di bidang fiqh muamalah, usul fiqh, qawaid fiqh, dan maqashid syariah, tetapi juga dari bidang bisnis yang lain, seperti pemahaman yang baik tentang karakter dan risiko bisnis sektor riil. Jadi, agar produk bisa berkembang perlu adanya peningkatan pemahaman banker akan sektor riil secara variatif, perdagangan (trading), industry manufaktur, infrasruktur, pertambangan, telekomunikasi, properti, pertanian dan sebagainya. Pokoknya, SDM bankir yariah harus disiapkan untuk memahami segala macam bisnis sektor riil tersebut. Pengembangan produk bank syariah ke sektor riil, sangat penting karena bisa melindungi perekonomian domestik dan meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat. Selain itu, hubungan kemitraan dan linkage dengan LKM syariah harus terus digalakan dan dikembangkan dengan berbagai skim produk. Ketiga, Untuk mengembangkan produk-produk yang bervariasi dan menarik, bank syariah di Indonesia data membangun hubungan kerjasama 26 atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Kerjasama itu akan bermanfaat dalam mengembangkan produk-produk bank syariah. Bank syariah bisa belajar praktis kepada bank-bank yang telah berpengalaman di luar negeri di berbagai Negara yang mengembangan perbankan syariah setidaknya terdapat 30 bentuk dan model pembiayaan dan 8 pembiayaan untuk bidang jasa perbankan. Skim dan model ini setidaknya bisa menjadi contoh atau memberi inspirasi untuk mengembangkan produk bank syariah. Keempat, dalm melakukan inovasi produk diperlukan efisiensi dan efektivitas dalam mengembangkan produk bank syariah. Inovasi produk harus memperhatikan aspek price sehingga tetap bisa bersaing dengan price bank konvensional. Kelima, dalam melakukan inovasi produk perlu pencitraan positioning dan, diferensiasi. Pencitraan adalah menampilkan dan menunjukkan bahwa bank syariah sebagai sebuah lembaga yang bukan sekedar bank, tetapi jauh dari pada itu. Ada tiga faktor penentu yang menentukan pencitraan bank syariah. Pertama, universalitas, terbuka dan inklusif, dan menggunakan komunikasi produk yang mudah dimengerti tanpa meninggalkan ciri khas bank syariah. Kedua, mengembangkan produk-produk baru yang lebih beragam dan skema keuangan yang lebih bervariasi. Ketiga, memiliki orangorang dan fasilitas yang memungkinkan keunikan produk yang bisa dinikmati kapanpun dan dalam jangkauan yang luas. 27 Keenam, dalam melakukan inovasi produk, terutama produk yang berasal dari luar negeri atau dari pengembangan fiqh muamalah kontemporer, harus mengusulkan pemberian fatwa dari Dewan Syariah Nasional DSN MUI.8 D. Pengertian Persaingan Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu competition, yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi, sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari dua pihak atau lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan harga atau syarat yang paling menguntungkan persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan atau promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar.9 Adapun persaingan yang dimaksud disini adalah persaingan dalam konteks usaha atau bisnis, bukan persaingan dalam hal memperebutkan jabatan atau kedudukan, prestasi, prestise dan sebagainya. Dalam kamus manajemen persaingan usaha atau bisnis terdiri dari : 1. Persaingan sehat (healty competition) yaitu persaingan antara perusahaan atau pelaku bisnis yang diyakini tidak akan menuruti atau 8 Metode dan Pilar-Pilar inovasi produk Bank Syariah diakses pada tanggal 6 Februari 2011, http://www.himatansi.org/news130 -metode-dan-pilar inovasi produk-banksyariah.html 9 B. N. Maribun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Sinar Harapan, 2003), hal. 276 28 melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan etika-etika bisnis. 2. Persaingan gorok leher (cut throat competition) persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair dimana terjadi perebutan pasar diantara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada praktek menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan bisnis sehingga salah satu tersingkir dari pasar salah satunya dengan menjual barang di bawah harga yang berlaku dipasar.10 Ada tiga unsur yang perlu dicermati dalam membahas persaingan bisnis dalam Islam: 1. Pihak-pihak yang bersaing Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis. Bagi seorang muslim bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan mengembangkan harta yang dimilikinya. Harta yang diperolehnya merupakan rizki yang dikaruniakan oleh Allah swt. Tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya salah satunya dengan jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikannya diambil oleh pesaing karena Allah swt. Telah mengatur hak masing-masing sesuai usahanya. 10 Ibid, hal.277 29 Keyakinan ini dijadikan landasan sikap tawakal setelah manusia berusaha sekuat tenaga. Dalam hal kerja, Islam memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan landasan ini persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tapi diakukan untuk memberikan sesuatu melalui mutu produk, harga yang bersaing dan pelayanan total. 2. Segi cara bersaing Berbisnis adalah bagian dari muamalah, karenanya bisnis tidak terlepas dari hukum-hukum yang mengatur masalah muamalah. Dalam berbisnis setiap orang akan berhubungan dengan pihak-pihak lain seperti rekan dan pesaing bisnis. Seorang pembisnis harus selalu berupaya memberikan yang harus selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaikbagi mitra bisnisnya. Namun bukan berarti dapat menghalakan segala cara, seperti pemberian suap untuk mempermudah proses negosiasi. Akad bisnis yang dijalankan juga harus sesuai dengan akad syariah tanpa manipulasi atau berbuat curang. 3. Objek yang dipersaingkan Beberapa keunggulan produk yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing adalah sebagai berikut: a. Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang ataupun jasa harus halal. Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang 30 diharapkan konsumen untuk mengindari penipuan kualitasnya terjamin dan bersaing. b. Harga, bila ingin memenangkan persaingan harga kompetitif dalam hal ini, tidak diperkenankan membanting harga dengan tujuan menjauhkan pesaing. c. Tempat. Tempat usaha arus baik, sehat, bersih dan nyaman. Dan tempat juga harus dihindarkan terhadap hal-hal yang diharamkan seperti barang-barang yang dianggap sakti untuk menarik pengunjung. d. Pelayanan. Pelayanan harus diberikan dengan ramah , tapi tidak boleh dengan cara yang mendekati maksiat. e. Layanan purna jual merupakan servis yang akan melanggengkan akan tetapi, akan diberikan dengan cuma-cuma atau sesuai dengan akad.11 Jadi, persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti konsumen pangsa pasar, peringkat survei atau sumber daya yang dibutuhkan. 12 11 Ismail Yusanto, M. Karebot Widjaja kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta : Gema insani Press, 2002) h.96-97 12 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan kompetitif (Jakarta : Erlangga, 2005) h. 56 31 E. Persaingan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional Para pelaku perbankan syariah terhadap kekompetitifan produknya mulai muncul secara jelas. Mereka tidak ragu lagi untuk bersaing dengan produk serupa dari perbankan konvensional. Hanya saja berbeda dengan persaingan diantara sesama pelaku perbankan syariah yang berlangsung relatif mulus, karena dilandasi kesadaran bahwa secara total sektor industri masih kecil sehingga semangat kompetisi lebih mengemuka, kompetisi diantara unit konvensional dan unit syariah tidak bisa berlangsung semulus seperti yang terjadi diantara sesama pelaku perbankan syariah. Gesekan-gesekan antar unit di sebuah bank atau sebuah grup bank diantara yang menggunakan skema konvensional dan skema syariah muncul karena ada kekhawatiran bahwa produk dari pihak “sana” akan mengkanibal produk dari pihak “sini”. Untunglah di bank-bank yang punya unit konvensional dan unit syariah yang produk-produknya punya potensi gesekan antara satu sama lain, mulai mengembangkan mekanisme untuk menjalankan kompetisi. Pertama adalah mengembangkan paradigma one firm atau one bank group mentality. Bahwa masing-masing penanggung jawab unit punya target yang mesti dicapai. Tapi melalui mekanisme dari masing-masing bank atau grup bank, kompetisi bisa ke arah yang lebih baik. 32 Di Mandiri Group, menurut Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Mansury ada pertemuan rutin diantara unit-unit usaha di grup ini yang selain menjadi mekanisme untuk mengetahui perkembangan bisnis dari unit-unit usaha yang berbeda juga untuk menjadi sistem penyelesaian manakala ada overlap diantara unit-unit bisnisnya. Selain itu, mekanisme pertemuan bulanan juga dilakukan agar semua unit-unit usaha, termasuk yang punya potensi untuk bersaing satu sama lain, memiliki culture dan values dan memegang one firm mentality. Mandiri Group memang punya kebijakan untuk menempatkan orang-orangnya di berbagai unit usaha yang berbeda. Dalam konteks jaringan dan infrastruktur menurut Pahala Mansury, Bank Syariah Mandiri misalnya bisa menggunakan jaringan kantor cabang Mandiri. Mandiri dalam presentasi ke investor bahkan menegaskan perlunya cross selling dari produk-produk Bank Syariah Mandiri ke nasabah-nasabah Mandiri Group. Sementara di BTN, yang termasuk Mandiri Group juga tanpa ragu menyatakan dalam materi presentasi ke investor bahwa bisnis syariahnya adalah investasi strategisnya, menurut Wakil Direktur Utama BTN, Evi Firmansyah menyatakan bahwa yang dilakukan dengan membuat arahan bahwa tidak ada kompetisi karena masih satu atap. Kalau bersaing dengan konvensional tidak maju dan konvensionalnya juga tidak akan kasih. 33 Kedua adalah saling komplemen. Contoh paling jelas dari arahan ini terjadi di office channeling yang akan menyerahkan pada kliennya. Kalau ada klien yang mau KPR Syariah, mesti dilayani dan tidak pernah menolak. Kalau competition akan saling menutup. Tidak ada kompetisi karena masih satu atap. Permata Bank, menurut Head of Sharia Business Unit, Ahmad K Permana, penanganan coopetition berlangsung lebih mudah, unit syariah bank ini memposisikan diri sebagai product owner dan penjualan dan pemrosesan transaksi dilakukan oleh unit konvensional dan produk-produk syariah diposisikan sebagai fighting brand Permata Bank. Permata Bank seperti ditegaskan oleh Direktur Retail Banking Lauren Sulistiawati banknya memiliki One Bank concept, dimana produk Syariah merupakan salah satu produk yang ditawarkan kepada nasabah, untuk melengkapi product suite yang ada dan produk Syariah merupakan salah satu tools untuk menjaring nasabah dalam persaingan dengan bank-bank konvensional lain. Selain itu, menurut Lauren Sulistiawati, kolaborasi antara unit konvensional dan unit syariah cukup terbukti mampu melahirkan produkproduk Permata syariah sebagai produk yang unik bahkan pionir di Industri Syariah. Seperti misalnya KPR IMBT dan Virtual Account untuk Cash Management. Disamping itu untuk mendukung kebutuhan staff syariah yang 34 terus tumbuh dari waktu ke waktu, Permata Bank memiliki Retail Banking Academi (RBA) yang didalamnya terdapat program Syariah Banking serta regular training oleh Tim Syariah kepada seluruh staff Permata Bank baik yang terlibat langsung atau tidak langsung pada proses penjualan maupun support syariah banking. Sementara Direktur Utama BNI Syariah menjelaskan melalui sejumlah fakta bagaimana cooperation sudah berjalan dengan baik di BNI Group, sekalipun perasaan sebagai kompetitor masih ada tetapi sekarang dalam hubungan yang lebih baik. Misalnya SDM di unit konvensional BNI bisa menjual produk perbankan syariah dan lebih dari 750 cabang konvensional bisa melayani nasabah untuk layanan perbankan syariah dengan ketentuan office channeling. Tetapi ia menegaskan tidak mungkin dilakukan kembali penyatuan bank syariah dengan konvensional. Yang akan dilakukan ke depan antara lain adalah menunjukkan bahwa BNI Syariah bukan kompetitor melainkan sebagai pelengkap BNI konvensional, dapat diadakan himpun dana bersama-sama kemudian join marketing. Selain itu menurut Rizqullah, BNI Syariah akan rutin mengadakan pelatihan pegawai konvensional tentang produk bank syariah, dan tentu saja memastikan BNI Syariah tetap bisa menggunakan sarana dan prasarana BNI konvensional. 35 Di sisi lain, Dirut BRI Syariah Ventje Rahardjo, menyatakan bahwa kompetisi akan memungkinkan terjadinya perpindahan nasabah antara bank induk dengan anak perusahaan bank syariah. Akan tetapi perpindahan dampaknya minimal terhadap laporan keuangan konsolidasian. Dimana kalau dilihat secara keseluruhan, akan terjadi sinergi yang kuat, sehingga akan terjadi net business expansion bagi BRI sebagai kelompok usaha. Selain itu komunikasi yang inten antara BRI Syariah dengan BRI terus terjalin dan terpelihara. Lalu mengadopsi dari sejumlah hal yang ada di BRI, sebagai bagian dalam proses memastikan bahwa BRI Syariah dan BRI itu harus satu. Dengan menjadi satu, akan bisa saling memanfaatkan keunggulan, memperkecil intervensi yang tidak perlu.13 13 Taufiq, Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensiona l : Coopetition or Competition diakses pada tanggal 16 februari 2011, http//kompas.co.id BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK PANIN SYARIAH, Tbk A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Panin Syariah, Tbk Bank Panin Syariah adalah lembaga Keuangan syariah yang menerapkan prinsip syariah, sebelum didirikannya Bank Panin Syariah namanya adalah Bank Harfa. Menunjuk Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009, dengan ini diberitahukan bahwa Bank Panin Syariah akan mulai beroperasi dan melayani masyarakat dengan produk jasa perbankan syariah pada tanggal 2 Desember 2009. Bank Panin Syariah sudah mempunyai kantor pusat dan beberapa kantor cabang antara lain Kantor Pusat Gedung Panin Life Centre Lt. 3. Jl. Letjend. S. Parman Kav. 91, Slipi, Jakarta. Kantor Cabang Jakarta Gedung Panin Life Centre Lt. 3 Jl. Letjend. S. Parman Kav. 91, Slipi, Jakarta. Kantor Cabang Surabaya Ruko RMI. Jl. Ngagel Jaya Selatan G.16, Surabaya Ruko Graha Mutiara Delta, Jl. Diponegoro A-6, Sidoarjo. Kantor Cabang Malang Jl. Mgr Sugiopranoto No.7, Malang Bank Panin Syariah didirikan dan disyahkan.1 1 perbanas admin, diakses pada tanggal 26 Mei 2011, http://www.perbanas.org/?pilih=news3&aksi=lihat&id=9 36 37 B. Visi dan Misi PT. Bank Panin Syariah Tbk Visi adalah ”suatu pernyataan komprehensif tentang apa yang diinginkan oleh pemimpin organisasi, mengapasuatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya, atau gambaran masa depan organisasi”.2 Misi adalah menurut Coutler dalam Mudrajat Kuncoro adalah ”suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai visi organisasi”. 3 PT. Bank Panin Syariah selalu berpegang pada visi dan misi telah ditetapkan sebagai landasan bagi seluruh stakeholder untuk mencapai tujuan bersama. Visi menjadi pegangan bagi seluruh stakeholder untuk mentransformasikan diri menjadi salah satu Bank Syariah terkemuka di Indonesia. Bank Panin Syariah memiliki visi ”Menjadi Bank Retail yang amanah, bertanggung jawab dan membawa berkah bagi masyarakat”. Misi perusahaan untuk mewujudkan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mewujudkan layanan keuangan syariah secara profesional, amanah dan bertanggung jawab. 2. Memberikan produk dan layanan dengan standar terbaik sesuai kebutuhan nasabah. 2 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keungggulan Kompetitif, (Jakarta : Erlangga, 2005) Cet. 2, h. 58 3 Ibid., h. 59 38 3. Menjalin hubungan muamalah yang saling menguntungkan dan profesional denagn seluruh stakeholder. 4. Menumbuhkan dan menjaga pertumbuhan usaha perbankan yang sehat.4 C. Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Panin Syariah Tbk Komite Remunirasi RUPS DPS Komite Audit DEWAN KOMISARIS Komite Pemantau Resiko DIREKTUR UTAMA CORP. SECURITY SKAI TREASURY SDI & UMUM DIREKTUR BISNIS DIREKTUR KEUANGAN & OPERASI Group Informasi & Teknologi Informasi Goup Pendanaan Group Pembiayaan Group Keuangan & Perencanaan DIREKTUR KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO Group Manajemen Risiko Group Kepatuhan Group Support Pembiayaan CABANG 4 PT. Bank Panin Syariah ,Rencana Bisnis tahun 2011-2013, didapatkan pada tanggal 25 mei 2011 39 D. Badan Pengurus PT. Bank Panin Syariah Tbk 1. Dewan Pengawas Syariah a) Ahmad Munif (Ketua) b) Aminudin (Anggota) 2. Dewan Komisaris a) Woulter Tedjarahardja (Komisaris Utama) b) Jasman Ginting (Komisaris) c) AJ Ferry Theo (Komisaris) 3. Dewan Direksi a) Denny Hendrawati (Direktur Utama) b) Fathorrahman (Direktur Operasional dan IT) c) Budhi Prakosa (Direktur Kepatuhan) 4. Kepala Divisi Tabel 3.2 Kepala Divisi Bank Panin Syariah DIVISI HRD & UMUM ANDI SULAIMAN SYAH DIVISI IT & OPERATIONAL KURIBAYASHI SURUPATI DIVISI TREASURY NINA YUANITA DIVISI PEMBIAYAAN MUDJOKO DIVISI SUPPORT PEMBIAYAAN EDY TRI SUJARWADI DIVISI AUDIT FRANCISCUS SAFERUS MANTIRI 40 DIVISI CORPORATE SECRETARY JULY RYANTO DIVISI KEPATUHAN STEPHANI LUCY DIVISI KEUANGAN & PERENCANAAN IWAN KURNIAWAN E. PRODUK DAN LAYANAN PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk 1. Produk Penghimpunan Dana a. Tabungan Panin Syariah ”Aman dan Terpecaya” Simpanan untuk nasabah perorangan berdasarkan prinsip mudharabah yang memberikan keuntungan maksimal yang mempunyai keuntungan: Aman dan terpecaya, bagi hasil kompetitif, mudah dan fleksibel, fasilitas ATM, point reward. b. Deposito Panin Syariah ”Aman dan Menguntungkan” Investasi berbasis syariah dengan prinsip mudharabah mutlaqah untuk perorangan atau perusahaan yang memberikan keuntungan optimal yang mempunyai keuntungan: Aman, pengelolaan berdasarkan prinsip syariah prudent dan terpecaya, bagi hasil kompetitif, jangka waktu pinjaman bervariasi, kemudahan perpanjangan (ARO), ikut program penjaminan pemerintah, dapat dijadikan jaminan pembiayaan. 41 c. Giro Panin Syariah ”Mendukung Kelancaran Usaha Anda” Simpanan untuk nasabah perorangan dan perusahaan berdasarkan prinsip wadi’ah untuk memudahkan pembayaran/penerimaan kiriman uang dengan cepat, mudah dan aman yang mempunyai keuntungan: Transaksi mudah, cepat dan aman, fasilitas Autosave (pemindahan otomatis antara rekening tabungan dengan rekening giro). 2. Produk Pembiayaan Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Panin Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Pembiayaan yang diberikan dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja, investasi atu komsumtif a. Pembiayaan Multiguna Panin Syariah ”Wujudkan Cita-Cita Anda Melalui PMG” Pembiayaan berdasarkan prinsip Murabahah (jual beli) dan Ijarah Panin Bank Syariah membiayai berbagai keperluan nasabah dan serba guna 42 sesuai dengan prinsip syariah, dengan margin yang disepakati bersama yang mempunyai keuntungan: 1. Aman dan terpecaya Panin bank syariah mewujudkan impian anda untuk memiliki mobil pribadi dengan jaminan mudah dan efisien. 2. Angsuran yang pasti Angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan sehingga dapat dianggarkan. 3. Tingkat margin kompetitif Tingkat margin bersaing 4. Jangka waktu fleksibel Dari 1 s/d 3 tahun 5. Uang muka ringan Untuk mobil baru hanya 30% 6. Keperluan serbaguna Gigunakan untuk berbagai keperluan: modal kerja, investasi, pengembangan usaha dan lainnya sesuai dengan prinsip syariah. 43 b. Pembiayaan Modal Kerja ”Kembangkan Usaha Anda Secara Optimal” Pembiayaan berdasarkan prinsip Musyarakah atau Mudharabah. Panin Bank Syariah membiayai kebutuhan modal kerja berdasarkan prinsip syariah yang mempunyai keuntungan: 1. Aman dan terpecaya Mendukung anda sejak awal usaha dan untuk ekspansi usaha khususnya dalam pemenuhan kebutuhan modal kerja. 2. Angsuran yang pasti Berdasarkan bagi hasil dan angsuran dan disepakati bersama 3. Tingkat margin kompetitif Tingkat margin bersaing dan efisien. 4. Jangka waktu fleksibel 1 (satu) tahun atau lebih. 3. Layanan PT. Bank Panin Syariah Tbk ATM Panin Syariah ”Gunakan ATM Panin Syariah Untuk Transaksi Perbankan Anda” Keuntungan 1. Kemudahan dalam penariakan tunai. 2. Kemudahan bertransaksi di ATM Panin Bank (konvensional) di seluruh indonesia. 44 3. 4. Bebas biaya transaksi di ATM Panin Bank (konvensional). Transfer hingga 50 juta rupiah per hari antar rekening Panin Syariah dan rekening Panin Bank (konvensional). 5. Percetakan rekening koran mini 6 transaksi terakhir. 6. Dapat melakukan penggantian PIN pada ATM Panin Bank (konvensional). Fitur layanan 1. Penarikan tunai 2. Informasi rekening 3. Transfer antar rekening Panin Syariah dan ke rekening Panin Bank (konvensional) 4. Rekening koran mini (mini statement). 5. Pergantian PIN. Limit Transaksi 1. 5 (lima) juta perhari untuk penarikan tunai. 2. 50 (lima puluh) juta perhari untuk transfer antar rekening Panin Bank. Cara mendapatkan Isi aplikasi pengajuan ATM Panin Syariah di cabang-cabang Panin Bank Syariah. 45 Penting untuk keamanan pemakaian: 1. PIN hanya boleh digunakan oleh nasabah. Nasabah bertanggung jawab menjaga kerahasiaan dan kemanan PIN. 2. Apabila kartu ATM atau PIN hilang atau tercuri atau apabila PIN sudah diketahui oleh orang lainmaka nasabah harus segera memberitahukan Bank untuk dilakukan pemblokiran sementara ke Call Center Panin Bank. 3. Kartu ATM akan tertelan oleh mesin ATM jika: a. Saldo rekening nasabah tercatat negatif dan nasabah bersangkutan mencoba menarik uang tunai dengan menggunakan kartu ATM Panin Bank Syariah. b. Terputusnya aliran listrik. c. Apabila kartu ATM Panin Bank Syariah hilang atau tertelan, nasabah harus segera menghubungi Kantor Cabang Pemeliharaan Rekening pada hari dan kerja atau ke Call Center Panin Bank di nomor (021) 245 5555.5 5 PT. Bank Panin Syariah, Brosur-brosur produk , diambil pada tanggal 25 mei 2011 46 BAB 1V STRATEGI INOVASI PRODUK PT. BANK PANIN SYARIAH Tbk DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING ANTAR SESAMA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL A. Pembagian Segmen Masyarakat yang Dilakukan oleh PT. Bank Panin Syariah Tbk. Strategi pemasaran harus memperhatikan empat aspek yakni place (tempat), product (produk), price (harga) dan promotion (promosi). Dan yang paling mendasar tentu saja konsep pemasaran pada intinya mengenai STP (segmentation, targetting dan positioning).1 Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Bank dalam menjual produknya ke nasabah membagi pasar menjadi beberapa jenis sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Pembagian pasar ini akan memudahkan bank dalam menentukan nasabah atau konsumen sasarannya. 1 http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/14/edukasi-pemasaran-produk-banksyariah/ ”Edukasipemasaran produk Bank Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 9 mei 2011 46 47 Dalam praktiknya segmentasi pasar terdiri dari segementasi pasar konsumen dan pasar segmentasi pasar industrial. Setiap segmen memiliki variabel tertentu, namun pada dasarnya variabel yang digunakan tidak jauh berbeda. Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen terdiri dari berbagai sudut pandang seperti: 1. Segmentasi berdasarkan Geografik Segmentasi berdasarkan Geografik, artinya membagi pasar berdasarkan wilayah tertentu seperti: a. Jenis bangsa b. Provinsi c. Kabupaten d. Kecamatan 2. Segmentasi berdasarkan Demografik Segmentasi berdasarkan Demografik maksudnya membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti: a. Golongan umur b. Jenis kelamin c. Ukuran keluarga d. Daur hidup keluarga 48 e. Pendapatan f. Pekerjaan g. Pendidikan h. Agama i. Ras j. Kebangsaan k. Tingkat sosial. 3. Segmentasi berdasarkan Psikografik Segmentasi berdasarkan Psikografik maksudnya membagi pasar berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Kelas Sosial b. Gaya hidup c. Karakteristik kepribadian 4. Segmentasi berdasarkan perilaku Segmentasi berdasarkan perilaku disusun berdasarkan tingkah laku atau kebiasaan masyarakat sebagai berikut: a. Pengetahuan b. Sikap c. Kegunaan 49 d. Tanggap terhadap suatu produk.2 Mengenai segmentasi ini, yang dilakukan Bank Panin syariah adalah mensegmen masyarakat secara umum bahwa masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu masyarakat pada menengah ke bawah dan menengah ke atas. Untuk masyarakat menengah ke bawah, Bank Panin Syariah telah membuat tabungan rencana, kemudian itu digunakan untuk kalangan menengah kebawah. Untuk masyarakat yang menengah ke atas Bank Panin Syariah telah membuat tabungan bisnis, mengkombinasikan untuk bisa transaksi dan investasi, itu dijadikan satu dan digunakan untuk kalangan menengah ke atas. Untuk tabungan yang transaksional-nya yang saat ini ada dan tabungan investasi, itu digunakan untuk segala kalangan. Jadi intinya untuk secara mudah sampai saat ini Bank Panin Syariah hanya membagi segmennya untuk menengah ke bawah dan menengah ke atas.3 Bank Panin Syariah juga mensegmen masyarakat dari sisi sifatnya. Yaitu masyarakat yang sifatnya rasional dan masyarakat yang sifatnya emotional in loyalis, untuk emotional in loyalist cenderung suka di perbankan syariah nothing to do terhadap pricing, yang penting dibank syariah dan ada prinsip syariah. Kemudian ada juga masyarakat yang sifatnya rasional dia akan membandingkan antara satu produk bank terhadap produk bank yang lain, jadi siapa yang lebih 2 Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta : Kencana, 2004) Edisi.1, Cet. 1, hal.115-116 Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011, 3 50 memberikan benefit yang lebih untuk dia, maka itulah yang dia ambil, jadi Bank Panin Syariah bermain dua market ini. Memang sekarang kecenderungan Bank Syariah secara umum termasuk Bank Panin Syariah menghadap pasar yang sangat relatif rasional.4 Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang telah disegmentasi, Bank Panin Syariah mengadakan launching suatu produk, untuk melakukan sosialisasi terhadap mereka dari berbagai kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Untuk menengah ke bawah Bank Panin Syariah langsung terjun menghampiri mereka dan melakukan open table untuk mereka, kemudian menjelaskan kepada mereka tentang perencanaanperencanan yang disiapkan dan menjelaskan secara detail tentang produkproduk yang ada. Kemudian hal yang sama juga dilakukan Bank Panin Syariah untuk kalangan atas, namun untuk segmen ini pastinya berbeda yaitu dengan melakukan gathering yang artinya mengundang mereka untuk mendengarkan perencanaan-perencanaan yang dibuat oleh Bank Panin Syariah. Jadi bisa dibilang ada penjamuan yang lebih untuk kalangan ini. Bank Panin Syariah belum melakukan gathering untuk kalangan bawah, 4 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 51 dikarenakan jumlah mereka yang terlalu banyak. Hal ini dilakukan sebab melihat karakter dan tujuan mereka yang berbeda-beda.5 Masyarakat yang sifatnya rasional biasanya mereka butuh ingin produk yang layanan-nya cepat, pricing-nya acceptable, dan syaratnya cepat. Jadi untuk penginovasian produk di Panin Syariah mempertimbangkan 3 hal ini, terutama dalam percepatan proses, karena Bank Panin Syariah masih kecil sehingga jalur pengambilan keputusannnya juga tidak begitu cepat berbeda dengan bank-bank yang lain yang birokrasi nya sudah sangat panjang dan cepat, itulah yang saat ini akan dikembangkan. Yang jelas dari segi proses Bank Panin Syariah akan melakukan kecepatan itu.6 Bank Panin Syariah juga melihat produk-produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini, misalnya pada produk pendanaan, apakah nasabah menginginkan produk untuk investasi atau produk yang digunakan untuk sebagai transaksi?. Biasanya masyarakat memilih pada produk transaksi. Produk transaksi adalah produk-produk yang mudah diakses dan mudah diambil untuk transaksi-transaksi apapun. Masyarakat tentunya menginginkan produk-produk seperti itu, yang mudah diakses dan dapat memenuhi kebutuhan mereka saat ini, seperti transfer, pembayaran dan lain sebagainya yang semuanya itu sudah dipenuhi oleh produk-produk tersebut. Masyarakat juga menginginkan produk-produk investasi, namun sebelumnya masyarakat ingin mengetahui dahulu berapa 5 6 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta 3 Mei 2011 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 52 besar biaya yang harus diinvestasikan? dan masyarakat juga akan melihat berapa yield yang nanti akan mereka peroleh dari biaya yang mereka keluarkan untuk investasi tersebut?. Untuk investasi biasanya pada jumlah yang besar, sepeti tabungan rencana yang termasuk tabungan investasi. Pada tabungan ini dimana nasabah bisa mencicil dari jumlah sedikit-sedikit tapi mendapatkan hasil yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini dikarenakan setiap orang yang berinvestasi memiliki perencanaan dan tujuan awal, apa yang mereka gunakan dari hasil investasi mereka. Secara dominan Bank Panin Syariah melihat dan mengasumsikan bahwa produk yang digunakan dan yang dibutuhkan nasabah yaitu antara kebutuhan transaksional dengan investasi dari sisi nominal akan lebih banyak investasi, tetapi orang yang lebih sering menggunakan adalah justru untuk kebutuhan transaksional. Maksudnya adalah dari jumlah account untuk transaksional dengan rekening untuk investasi, jumlah account akan lebih banyak pada transaksional, tetapi dari jumlah nominal dari uang yang terkumpul adalah untuk investasi.7 Bank Panin Syariah juga melihat, misalnya pada produk pembiayaan saat ini sebetulnya masyarakat ingin produk pembiayaan yang proses nya cepat, syaratnya mudah dan dari segi pricing harus acceptable. Jadi secara umum masyarakat menginginkan seperti itu.8 7 8 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 53 B. Strategi Inovasi Produk PT. Bank Panin Syariah Tbk dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional. Persaingan dalam dunia perbankan sampai saat ini sangat ketat, karena jumlah Bank Syariah sudah cukup banyak ada sekitar 11 BUS dan 23 UUS, jadi untuk persaingan antar sesama Bank Syariah sedemikian ketat. Semua bank mempunyai produk yang hampir serupa sehingga disini Bank Panin Syariah bersaing dalam rangka untuk melakukan di-versifikasi produk, dan bagaimana cara men-deliveri produk pada customer. Persaingan dengan Bank Konvensional juga cukup ketat karena produk perbankan syariah dengan Bank Konvensional ada kemiripannya seperti KPR, KPM, sehingga yang dibutuhkan Bank Panin Syariah adalah memberikan pelayanan yang memuaskan untuk nasabah dari segi pelayanan yang baik dan pelayanan yang cepat.9 Semakin banyak bank dan cabang-cabang yang ada maka, semakin besar peluang untuk mendekati nasabah. Kemudian untuk mendekati nasabah Bank Konvensional maupun Bank Syariah akan menawarkan produk-produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan diminati nasabah. Bank Konvensional maupun Bank Syariah juga melihat hukum penawaran dan permintaan karena misalnya tempatnya sama dan produk nya sama jadi 9 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 54 yang menjual produk semakin banyak tetapi permintaannya sedikit itu akan lebih sulit untuk menjual produk yang dimiliki. Jadi melihat perkembangan persaingan antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional saat ini sangat ketat dan begitu bersaing. Oleh sebab itu Bank Syariah maupun Bank Konvensional memang benar-benar harus melakukan sebuah inovasi dan pengembangan terhadap produk nya.10 Inovasi produk menjadi kunci perbankan syariah untuk lebih kompetitif dan lebih berkembang dengan cepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Inovasi produk harus menjadi strategi prioritas bagi bank-bank syariah, karena inovasi memiliki peran penting dalam merambah dan menguasai pasar yang selalu berubah. Untuk itulah industri perbankan syariah dituntut terus-menerus melakukan inovasi-inovasi baru secara kreatif. Keberhasilan sistem perbankan syari’ah di masa depan akan banyak tergantung kepada kemampuan bank-bank syari’ah menyajikan produk-produk yang menarik, kompetitif dan memberikan kemudahan transaksi, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Inovasi produk adalah proses penyesuaian atau pembuatan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang memiliki keunggulan atau keunikan dibanding produk lainnya. 11 Inovasi yang ideal adalah inovasi produk yang (1). didasarkan atas survey market 10 Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011. 11 http://www.agustiantocentre.com/?p=312 Model Dan Skim Perbankan Syariah (Bagian 2) diakses pada tanggal 9 Mei 2011 Inovasi Produk 55 sesuai segmentasi, target dan positioning perusahaan, (2). menghasilkan produk yang memiliki salah satu atau lebih dari kriteria unggul dari sisi harga, unggul dari sisi keunikan, unggul dalam kecepatan delivery-nya. Keunikan produk yang sudah ada di Bank Panin Syariah adalah keunikan dalam keunggulan delivery produk pembiayaan, dimana proses persetujuan pembiayaan cukup cepat dikarenakan pola pengambilan keputusan yang tidak birokratis. Keunikan produk yang akan dikembangkan adalah produk dengan kecepatan delivery-nya dan produk dengan aliansi melalui mitra strategis misalnya multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan syariah lain.12 Strategi-strategi dan proses-proses yang dilakukan dan dilalui Bank Panin Syariah dalam membuat suatu inovasi produk agar bisa bersaing dengan Bank Syariah maupun Bank Konvensional, Untuk saat ini Bank Panin Syariah melakukan dengan cara mirroring dari Bank Panin Konvensional, yaitu dengan melihat apa saja produk yang kira-kira laku di jual oleh Bank Panin konvensional. Bank Panin Syariah baru 1 tahun yaitu 2 Desember 2009 bisa dibilang produk-produknya baru standart. Produk yang dimiliki Bank Panin Syariah, untuk tabungan baru ada tabungan transaksi, kemudian untuk deposito ada yang untuk investasinya, dan giro. Bank Panin Syariah juga akan mengembangkan kembali hasil mirroring dari Bank Panin Konvensional. 12 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara via email, diakses pada tanggal 9 Mei 2011 56 Kemudian Bank Panin Syariah juga akan melakukan mapping terhadap produk-produk Bank Konvensional dan Bank Syariah lainnya, bahwa produk apa saja yang mereka punya?, kemudian produk apa saja yang sedikit dan banyak dijual oleh mereka. Jadi langkah itu masih dilakukan Bank Panin Syariah, namun sebelumnya Bank Panin Syariah juga melihat dan melengkapi produk-produk yang ada terlebih dahulu, misalnya Bank Panin Syariah punya produk transaksi kemudian ingin membuat lagi produk-produk untuk investasi, kemudian Bank Panin Syariah juga akan membuat tabungan bisnis dimana nasabah bisa transaksi juga bisa untuk berinvestasi jika dananya tidak digunakan, maka Bank Panin Syariah akan menggunakan sistem sharing yaitu semakin banyak dana yang disimpan oleh nasabah, maka semakin besar nisbah yang nasabah dapatkan, intinya untuk tabungan bisnis ini Bank Panin Syariah akan mengkombinasikan antara keperluan untuk investasi dan keperluan untuk transaksi, jika dana nya tidak digunakan maka nasabah mendapatkan nisbah semakin tinggi, namun jika nasabah sering menggunakan dananya kemudian dana nasabah hanya sedikit yang digunakan oleh Bank Panin Syariah, maka nisbah nya akan kecil, tentu hal ini diinformasikan di awal akad kepada nasabah. Kemudian itu semua akan dikembangkan. Karena untuk tabungan bisnis ini saldo awalnya besar, jadi untuk tabungan ini Bank Panin Syariah bukan hanya menarik dana nasabah individu bahkan Bank Panin Syariah juga akan menarik nasabah perusahaan, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana yang disiapkan untuk kalangan bawah, 57 karena melihat Bank Syariah dan Bank Konvensional hampir semua tabungan seperti ini ada, mungkin hanya fitur yang Bank Panin Syariah buat berbeda Memang yang terpenting dalam membuat suatu inovasi produk adalah melihat nasabah ingin seperti apa?. Jadi intinya Bank Panin Syariah tetap lakukan mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan produkproduk Bank Syariah dengan melakukan survey dalam arti bukan survey seperti quesioner dan lain sebagainya. Sebenarnya survey quesioner juga bisa digunakan Bank Panin Syariah. Bank Panin Syariah juga melakukan sosialisasi ke masyarakat, untuk tahun ini Bank Panin Syariah akan bekerja sama dengan pengajian-pengajian dan lain-lain sebagainya namun hal ini setelah produk-produk Bank Panin Syariah bertambah, ada tabungan rencana, dan tabungan bisnis. Bahwa saat ini produk Bank Panin Syariah memang baru standard dan next kedepan Bank Panin Syariah sudah persiapkan untuk open table untuk mensosialisasikan apakah sesuai tidak dengan produk yang di-create ini dengan kebutuhan nasabah, karena sebelumnya Bank Panin Syariah melakukan perbandingan misalnya produk Bank A seperti ini, produk Bank B seperti ini, dengan cara misalnya ambil brosur mereka, tanya-tanya dengan mereka, kemudian dari sinilah Bank Panin Syraiah akan ambil yang seperti apa?. Divisi pengembangan produk di Bank Panin Syariah juga sering mendiskusikan dengan bagian marketing dan menanyakan kepada mereka kebutuhan-kebutuhan nasabah atau masyarakat untuk produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini seperti apa? Apakah ingin seperti A atau B, atau mungkin 58 ingin kombinasikan dari keduanya. Jadi intinya sebelum membuat sebuah inovasi produk Bank Panin Syariah melihat dan mengetahui produk-produk bank-bank pesaing dan melihat secara selektif. Sebenarnya Bank Panin Syariah bisa saja menggunakan questioner untuk masyarakat sehingga dapat mengetahui pasti berapa banyak koresponden, dan komentar merekapun lebih jelas, tapi untuk saat ini Bank Panin Syariah belum lakukan.13 Dalam proses penginovasian produk, Bank Panin Syariah juga bisa melihat dari produk-produk bank-bank syariah yang ada, hal ini dilakukan karena perbankan syariah sudah dari tahun 1993 itu sudah ada, kemudian cara cepatnya Bank Panin Syariah bisa melihat produk apa yang dijual oleh bankbank syariah lainnya. Kemudian dari situlah Bank Panin Syariah bisa mengetahui lebih dan kurangnya produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Kemudian cara lain kita juga berusaha melihat produk yang ada di Bank Panin Konvensional, dan sekiranya ada yang bisa di-duplicate di syariah semacam KPR, itu bisa dibuat.14 Untuk pembuatan atau penginovasian produk, awal nya menemukan dan menyimpulkan dahulu bahwa produk di Bank Panin Syariah standart dan perlu sesuatu yang baru nantinya. Setelah itu, Bank Panin Syariah lakukan mirroring dengan Bank Panin Konvensional dan membandingkan dengan Bank-Bank Syariah lainnya, langkah ini dilakukan agar mengetahui bahwa 13 14 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 59 produk Bank Panin Syariah standard dan produk-produk Bank lain sudah dikembangkan, kebanyakan misalnya adalah tabungan rencana yang sudah dikembangkan, kemudian ada juga tabungan bisnis. Setelah itu Bank Panin Syariah akan tarik, bahwa yang akan dibuat adalah tabungan rencana dan tabungan bisnis, kemudian dibuatlah fitur yang diinginkan dari kedua tabungan tersebut. Setelah dibuat sebuah produk, Bank Panin Syariah mengadakan meeting dengan pihak internal di Bank Panin Syariah, yang di dalamnya termasuk dengan DPS (dewan penasehat syariah), bagian risk management, bagian audit, bagian IT, bagian operation, bagian marketing, kemudian membahas bersama-sama dengan bagian produk yang nantinya akan mempresentasikan suatu produk, yang telah disiapkan nantinya. Bagian produk akan menjelaskan kepada mereka bahwa akan dibuat sebuah produk seperti tabungan rencana yang programnya adalah dengan jangka waktu nasabah 10 tahun, kemudian dia dapat mengambil sebagian dari bagi hasil yang seharusnya dia terima selama 10 tahun itu di awal dalam bentuk yang ditentukan sesuai keinginan nasabah seperti ingin HP, laptop dan lain-lain, kemudian Bank Panin Syariah akan buat seperti itu, kemudian apakah itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh nasabah atau masyarakat?. Lalu nanti melihat apakah produk dan program itu sesuai dari sisi syariah? kemudian hal itulah akan di jawab oleh DPS nantinya, kemudian bagian audit melihat apakah ada kemungkinan akan terjadi float?, hal itu tanya jawab dengan bagian operation bagaimana menjalankannya. Setelah mendapatkan opini dari 60 DPS, tentu akan menanyakan juga dengan orang sistemnya yaitu orang-orang IT, apakah mereka bisa atau tidak mengakomodasi produk yang akan dibuat melalui sistem yang harus mereka ciptakan? terkadang banyak rencana, namun terkadang sistemnya tidak bisa mengakomodasi. Setelah semuanya selesai, barulah produk tersebut bisa dirumuskan dan disusun yang nantinya akan dikirimkan ke BI. Setelah BI menyetujui kemudian kita baru bisa launching produk, namun juga nanti akan ada bagian promosi, namun untuk saat ini bagian promosi masih dirangkap karena Bank Panin Syariah belum menjadi bank besar. Jadi institusi akhir dalam proses inovasi produk adalah BI. Setelah dapat persetujuan dari BI, kemudian di-meetingkan kembali dengan bagian promosi antara lain merencanakan bagaimana mempromosikan produk yang baru dibuat ini. Terkadang BI juga merevisi dan men-check apakah produk dan fitur yang dibuat sesuai dengan kodifikasi dan ketentuanketentuan BI dan kaidah-kaidah syariah?. Kemudian apakah aplikasinya sudah selesai dan sesuai?. Setelah kita selesaikan revisi dari BI, kemudian kita serahkan kembali ke BI dan BI melihat apakah produk-produk dan fitur-fitur yang kita buat sesuai dengan kaidah-kaidah syariah. BI juga melihat apakah bank kita sudah membuat aplikasinya, dan misalnya juga ada buku-buku panduan dan lain sebagainya. Kemudian apakah sesuai dengan SOP BI, kemudian apakah sudah ada opini dari DPS kita? apakah sudah ada pernyataan bahwa produk kita sesuai dengan kodifikasi syariah saat ini? sekiranya ada hal yang ingin ditanyakan BI, biasanya BI memanggil untuk 61 kembali mempresentasikan di sana. Setelah itu biasanya BI langsung mengeluarkan surat bahwa bisa dikeluarkannya produk tersebut. 15 Langkah penting yang perlu diperhatikan di Bank Panin syariah untuk membuat sebuah inovasi produk sebelumnya harus melihat terlebih dahulu bahwa bisnis itu butuh apa? kemudian divisi bisnis akan melihat masyarakat butuh apa dan produk apa?. Sebelum divisi bisnis menentukan kebutuhan masyarakat ingin produk seperti apa?. Sebelumnya divisi ini akan melakukan survey ke masyarakat dan melihat bank-bank pesaing, punya produk apa?. Setelah divisi bisnis menyatakan ke divisi pengembangan produk, misalnya ingin produk KPR. Barulah divisi bisnis berkoordinasi dengan divisi pengembangan produk untuk menyusun produk sesuai dengan apa yang dibutuhkan bisnis atau pasar. Biasanya untuk sebuah inovasi produk di set oleh sebuah tim terdapat lintas divisi, tim terdiri dari bagian kredit atau pembiayaan, kemudian ada bagian bisnis yang mengetahui kebutuhan market, bagian accounting yang membuat standar untuk akuntansinya, kemudian bagian operational yang membuat bagaimana tata cara operational di internal, kemudian bagian legal yang akan mendrafting akad nya nanti, kemudian bagian risk management untuk memastikan kecukupan dari sisi pengamanan produk, setelah itu semua dirumuskan oleh divisi produk, lalu minta persetujuan direksi, setelah dari direksi kemudian ke DPS, setelah DPS menyutujui dan melihat produk tersebut sesuai dengan kodifikasi syariah, 15 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 62 Kemudian melihat kembali produk yang dibuat apakah sesuai dengan kodifikasi BI?, jika sesuai langsung laporkan ke BI. Jadi intinya dalam membuat suatu produk hampir semua divisi itu terkait, karena semua bank juga tidak ada yang bisa berdiri sendiri, dari mulai divisi bisnis, divisi pengembangan produk, divisi operation, divisi accounting, kemudian divisi risk management, kemudian bagian legal yang membuat drafting legal, minimal bagian itulah yang terkait untuk sebuah inovasi produk, nanti ketika semua nya selesai kemudian mendengarkan opini DPS untuk melihat apakah produk tersebut sesuai atau tidak dengan kodifikasi syariah saat ini.16 Dalam proses penginovasian produk didalamnya ada bagian marketing-marketing. Bagian marketing inilah yang mengerti kebutuhankebutuhan nasabah atau masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan. Setelah mendapatkan masukan dari bagian marketing-marketing kemudian langsung bagian produk mencari bentuk fiturnya, dan mencari perbandinganperbandingan dengan bank-bank pesaing. Kemudian untuk sebuah inovasi produk juga ada lagi yaitu bagian operation, bagian IT mereka juga orangorang yang berkepentingan juga dalam proses pembuatan produk atau inovasi produk, kemudian bagian pengawas yaitu bagian risk management, kemudian dari bagian DPS, kemudian bagian promosi yang tugas nya kait-mengkait ketika ada yang meng-create seperti bagian atau divisi sebelumnya. Jadi intinya orang-orang yang membuat produk adalah bagian produk dan bagian 16 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 63 marketing. Kemudian orang-orang yang mengawasi adalah, risk management, DPS. Kemudian orang-orang yang menjual adalah bagian promosi dan marketing yang memikirkan bagaimana cara menjual produk. Jadi itulah siklus dari pembuatan, pengawasan, dan penjualan dan yang akhirnya kembali ke bagian produk untuk melakukan evaluasi. Untuk peran pemegang saham untuk produk-produk pendanaan misalnya, biasanya direksi akan diminta mempresentasikan karena biasanya akan ada pertemuan rutin antara management Bank Panin Syariah dengan pemegang saham, untuk update dan menginformasikan bahwa akan ada pengembangan produk yang membutuhkan biaya yang akan timbul cukup besar dan biaya yang akan timbul ini harus ada persetujuan dari pemegang saham hal ini dilakukan agar jangan sampai ketika meng-create produk pemegang saham tidak mengetahuinya. Jadi ketika sudah mengembangkan produk dan disetujui DPS, kemudian untuk pengembangan sistem, pasti akan ada diskusi untuk mempresentasikan dengan pemegang saham. Proses pembuatan produk memang membutuhkan waktu yang lama dan berbeda-beda. Hal itu tergantung apakah sistemnya sudah mengakomodasi atau belum. Jika sudah idealnya 3 sampai 4 bulan selesai, kemudian pertanyaannya kenapa harus selama 3-4 bulan tadi?. Sebab perlu persiapan untuk aplikasi, promosi, pelaporan ke BI, pelaporan ke BI 15 - 30 hari, kemudian adakan sosialisasi juga pada pihak internal seperti apa? misalnya aplikasi pada sistem seperti tabungan rencana di Bank Panin Syariah 64 belum ada padahal perlu asuransi, bagaimana menentukan premi?. Hal ini perlu sistem jadi harus di create sistem, untuk pengembangan sistem saja memerlukan waktu 3 atau 4 bulan. Jadi berbeda–beda tapi idealnya 3-4 bulan, tapi bisa cepat jika sistem aplikasinya sudah dibuat sebelumnya, kemudian juga sosialisasi sudah dijalankan, itu bisa saja sebulan.17 Jadi intinya proses pembuatan produk bervariasi, Jadi untuk membuat sebuah produk baru secara komprehensif sekitar 3 bulan. 18 Strategi lain untuk bisa bersaing dengan bank-bank lain yaitu memunculkan fitur-fitur yang berbeda, mungkin saja fitur agak sama dengan beberapa bank tapi kemudian munculkan fitur-fitur yang bank-bank lain belum ada, misalnya tabungan rencana yang saat ini hanya tabungan rencana yang rutin, kemudian Bank Panin Syariah akan buat tabungan rencana artinya direncanakan tapi itu tidak rutin jadi Bank Panin Syariah membebaskan biaya nabung tetapi tetap di-cover oleh asuransi. Jadi Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda mungkin fitur sama tapi ada sesuatu yang berbeda. Kemudian ada juga tabungan rencana dimana nasabah tidak bisa mengambil dananya sampai jangka waktu yang ditentukan, Bank Panin Syariah akan buat dimana nasabah dapat mengambil uangnya sesuai nasabah inginkan namun ditentukan di awal oleh nasabah dan disepakati oleh bank. Jadi intinya Bank Panin Syariah akan membuat sesuatu yang berbeda dengan 17 18 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 65 bank-bank lain, kemudian untuk yang layanan kita konsen pada produkproduk transaksional dimana nasabah bisa digunakan di seluruh ATM, untuk pembayaran listrik, telepon dan sebagainya hal ini masih terus kita kembangkan, untuk saat ini Bank Panin Syariah baru bekerja sama dengan Panin Konvensional dimana ATM Panin Syariah bisa digunakan diseluruh ATM Panin Konvensional, untuk kedepannya Panin Syariah akan terus berkembang dan menggunakan ATM bersama untuk memenuhi kebutuhan nasabah saat ini. Untuk bisa bersaing dengan Bank Konvensinal, dari sisi investasi saja misalnya dalam menjual produk, Panin Syariah menjelaskan ke nasabah bahwa produk syariah itu adalah dari nisbah dimana nisbah ditentukan di awal, semakin besar keuntungan dari bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh nasabah, kemudian dari sisi untuk investasi salah satu keunggulannya di bank syariah biaya-biaya termasuk administrasi itu sudah termasuk bagian bank, jadi biasanya untuk investasi yang mudharabah kebanyakan tidak dikenakan pada nasabah, meskipun beberapa bank konvensional ada juga yang meniadakan administrasi jadi itulah keunggulan dari sisi syariah yang Panin Syariah terapkan. Mungkin itulah yang terpenting yang bisa Panin Syariah tunjukan dengan Bank Konvensional bahwa kita adalah nisbah, jadi semakin bank untung tinggi maka bagi hasil yang diterima untuk nasabah semakin tinggi, jadi Bank Panin Syariah harus konsisten dengan menerapkan prinsip syariah. 66 Untuk fasilitas memang bank konvensional saat ini lebih unggul karena bank mereka sudah besar, nasabah mereka sudah banyak jadi tinggal untuk pengembangannya mereka pun sudah ada dana yang disiapkan untuk pengembangan - pengembangan yang direncanakan. Hanya untuk mengingatkan bahwa Bank Panin Syariah dengan Bank Panin Konvensional adalah saudara tapi beda management, sedangkan UUS itu satu management. Jadi intinya yang terpenting untuk meningkatkan daya saing adalah menciptakan produk dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah.19 Bank Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu banyak, tetapi yang ditekankan adalah bagaimana men-delivered produk- produk Bank Panin Syariah secara tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah kecepatan proses, hal ini dilakukan melihat Bank Panin Syariah masih kecil sehingga tidak terlalu birokrasi dalam pengambilan keputusan maka yang harus dilakukan adalah kecepatan proses itu. Jadi itulah inovasi Bank Panin Syariah, kemudian Bank Panin Syariah juga menggunakan aliansi untuk bekerjasama dengan kita. Jadi Bank Panin Syariah tidak hanya membiayai satu-satu yang sifatnya detil, namun agar lebih efektif maka dilakukanlah kerjasama dengan aliansi seperti koperasi, multifinance, dan lain sebagainya. Untuk bisa bersaing dengan Bank Syariah, hampir sama yaitu dengan kecepatan proses itu tadi. Kecepatan inilah merupakan alat yang digunakan untuk bersaing dengan bank 19 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 67 syariah dan bank konvensional. Perlu diketahui setiap tahun bank mempunyai (RBB) rencana bisnis bank, dimana semua biaya dituangkan di (RBB) tersebut yang nanti disampaikan oleh pemegang saham terhadap setiap divisidivisi yang telah ditentukan.20 C. Upaya Bank Panin syariah dalam mengatasi kendala penginovasian produk. Melihat peluang di tengah persaingan Bank Panin Syariah optimis, karena Panin Syariah tetap akan memberikan walaupun satu fitur yang berbeda dengan yang dimiliki bank-bank pesaing lainnya. Untuk hasilnya tetap menunggu hasil penjulan apakah promosi yang dilakukan dapat membuat nasabah menarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Untuk produk-produk pendanaan yang dijual saat ini di Bank Panin Syariah baru tabungan transaksi, untuk tabungan transaksi pasti nasabah akan mencari banyak fasilitas-fasilitas. Nasabah yang sebelumnya nabung hanya bisa ditarik di counter, jadi untuk hal ini Bank Panin Syariah baru menyelesaikan ATM yaitu pada tahun 2011 dimana nasabah bisa menggunakan ATM Panin Syariah. Jadi Bank Panin Syariah sudah satu tahap untuk berkembang dari penggunaan ATM. Penjualan yang untuk tabungan, ditambahkan ada program gimmick misal pembukaan 500 ribu dapat payung, 1 juta dapat jam dan lain 20 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 68 sebagainya, kemudian Bank Panin Syariah akan open table jika produk tabungan rencana sudah selesai sekitar bulan agustus, untuk tabungan bisnis kira-kira juni atau juli akan diadakan launching. Untuk biaya atau bugdet sebuah produk berbeda-beda tergantung promosi ingin sejauh apa?. Kemudian untuk launching yang diadakan nya sebesar apa?. Jadi awalnya ketika pembuatan Bugdet yang besar biasanya adalah pada pengembang IT, Jadi semuanya itu berbeda-beda, di Bank Panin Syariah masih sederhana jadi harus sesuai budget yang disiapkan, untuk nominalnya sebenarnya sudah dianggarkan, jadi untuk awal pembuatan produk, saat ini di bulan juni untuk sistem nya 250 juta per produk, kemudian untuk promosinya tidak terlalu besar karena Bank Panin Syariah baru ada lima cabang, kemudian jika rencana promosinya hanya ingin dipasang spanduk, kemudian ingin open table dan setiap open table ingin dibudgetkan 1 juta selama 2 atau 3 hari, itu kira-kira 100 juta selama 1 tahun terhadap produk tersebut.21 Untuk peluang sebuah produk yang terpenting adalah di satu sisi Bank Panin Syariah sudah melengkapi produk yang konvensional punya, semacam KPR. Kemudian di syariah juga punya, jadi itu sudah melengkapi sehingga nasabah bisa memilih ikut yang konvensional atau syariah, Kemudian juga di Bank Panin Syariah terapkan cara pengambilan keputusan yang relatif cepat. Karena skala dari organisasi di sini masih kecil, jadi kecepatan sangat 21 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 69 diperlukan sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat oleh management, tanpa melalui birokrasi yang berkepanjangan. 22 Sebagai sebuah bank baru memang untuk melakukan suatu inovasi produk yang sangat canggih, salah satu yang perlu kita selesaikan adalah masalah IT. Setiap bank tidak mungkin tidak tergantung dengan IT jadi itu yang sedang Bank Panin Syariah garap yaitu menginginkan pembuat sistem dari orang-orang IT yang dapat mendukung pembuatan produk yang lebih canggih. Kemudian untuk citra Bank Panin Syariah sampai saat ini tidak ada masalah.23 Jadi persoalan yang dihadapi dalam inovasi produk adalah pada sistem yang akan mengakomodasi suatu produk. Tetapi itu bukan suatu kendala yang mutlak, memang benar dari kendala sistem itu akan memakan waktu yang lebih lama untuk pengembangannya. Kemudian untuk kendala lain Bank Panin Syariah masih melakukan mirroring dan bench march dengan Panin Konvensional dan dengan bank-bank lain, jadi saat ini Bank Panin Syariah masih melihat seperti itu untuk pengembangan dan inovasi produk yang saat ini ada, karena memang produk Bank Panin Syariah saat ini masih standart jadi yang dilakukan adalah mengembangkan produk yang mereka miliki, jadi kendala yang paling terasa sekali saat ini adalah sistem dan aplikasi yang belum bisa mengakomodasi untuk launching-nya suatu produk yang telah dibuat. Untuk solusi banyak cara. Bank Panin Syariah dari management dan pemegang 22 23 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 70 saham menginginkan sesuatu yang prudent artinya jalannya sesuai dengan aturan. Segala sesuatu yang terkendala dengan sistem sebenarnya bisa dilakukan secara manual, akan tetapi pertanyaannya apakah secara manual ini operasionalnya baik untuk dijalankan? Jadi intinya biar berjalan dengan sistem, Bank Panin Syariah terus men-follow up (menindak lanjuti) agar sesuai dengan jangka waktu yang kita targetkan. Maksud target waktu disini apa yang direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan target yang ditentukan di awal.24 Jadi intinya adalah perlu pengembangan sistem antara lain adalah perlu diadakan dialog intent dengan orang-orang IT, dan menjelaskan jauh-jauh hari kepada mereka tentang gambaran sebuah produk ke depan, sehingga mereka bisa menyiapkan sistem jauh sebelum divisi produk merumuskan sebuah produk. Bank Panin Syariah dalam mengatasi kendala IT salah satu nya dari sisi pembiayaan misalnya adalah aliansi dengan pihak-pihak lain jadi Bank Panin Syariah tidak biayai satu-satu tapi bekerjasama dengan pihak lain.25 24 25 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 Ibid, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagi berikut: 1. Bank Panin Syariah mensegmen masyarakat menjadi (dua) kategori yaitu masyarakat pada status sosialnya dan masyarakat pada sifatnya. (1). Kategori masyarakat pada status sosialnya yaitu masyarakat menengah ke bawah dan masyarakat menengah ke atas. (2). Kategori masyarakat pada sifatnya yaitu masyarakat yang bersifat rasional dan masyarakat yang bersifat emotinal in loyalist. 2. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, Untuk menengah ke bawah Bank Panin Syariah melakukan sosialisasi produk dengan cara open table, Untuk kalangan atas yaitu dengan cara gathering yang artinya mengundang dan memberi jamuan yang lebih untuk mereka. Untuk masyarakat yang sifatnya rasional Bank Panin Syariah mempertimbangakan 3 hal: (1). prosesnya cepat, (2). syaratnya mudah dan (3). dari segi pricing harus acceptable. 71 72 3. Dalam pancangan Bank Panin Syariah inovasi yang ideal adalah inovasi produk yang (1). didasarkan atas survey market sesuai segmentasi, target dan positioning perusahaan, (2). menghasilkan produk yang memiliki salah satu atau lebih dari kriteria unggul dari sisi harga, unggul dari sisi keunikan, unggul dalam kecepatan delivery-nya. Keunikan produk yang akan dikembangkan Bank Panin Syariah adalah produk dengan kecepatan delivery-nya dan produk dengan aliansi melalui mitra strategis misalnya multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan syariah lain. 4. Strategi inovasi produk Bank Panin Syariah dalam meningkatkan daya saing antar sesama Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah: (1). melakukan mirroring produk pada Bank Panin Konvensional dengan melihat produk yang kira-kira laku di jual oleh Bank Panin konvensional. (2). membandingkan produk bank-bank syariah dengan melakukan survey dalam arti bukan survey seperti quesioner. (3). memunculkan fitur-fitur yang berbeda dan unik. (4). berusaha melihat produk yang ada di Bank Panin Konvensional yang sekiranya bisa di-duplicate untuk di Bank Panin Syariah. (5). mengedepankan untuk seluruh divisi yang terkait harus birokratif terhadap siklus dari pembuatan, pengawasan, dan penjualan produk sampai tahap evaluasi produk. (6). Bank Panin Syariah tidak fokus untuk menciptakan produk terlalu banyak, yang perlu ditekankan adalah men-delivered produk-produk secara tepat kemasyarakat, salah satu nya adalah dengan kecepatan proses. 73 5. Persoalan Bank Panin Syariah dalam proses penginovasian produk adalah masalah sistem yang terkadang belum bisa mengakomodir suatu produk. 6. Solusi yang dilakukan Bank Panin Syariah dari persoalan tersebut adalah (1). aliansi dengan pihak-pihak lain seperti multifinance, developer perumahanan dan lembaga keuangan syariah. (2) perlu pengembangan sistem antara lain adakan dialog intent dengan orang-orang IT. (3). Bank Panin Syariah terus men-follow up (menindak lanjuti) agar sesuai dengan jangka waktu yang kita targetkan. Maksudnya adalah apa yang direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan target yang ditentukan di awal. B. SARAN 1. Hendaknya Bank Panin Syariah atas kendala sistem yang terkadang belum siap mengakomodir produk yang sudah dirumuskan, Bank Panin Syariah bukan hanya melakukan dialog intent dengan orang-orang IT tetapi juga harus menyiapkan orang-orang IT yang mampu mengakomodir kebutuhan produk yang akan diciptakan. 2. Hendaknya Bank Panin Syariah harus berani menciptakan produk yang lebih inovatif dan unik sehingga dapat bersaing dengan produk-produk Bank Syariah dan Bank Konvensional, tanpa harus menduplikasi produkproduk Panin Konvensional karena hal ini dapat menimbulkan kesan 74 masyarakat yang buruk terhadap Perbankan Syariah umumnya dan Bank Panin Syariah khususnya. 75 DAFTAR PUSTAKA Faisal Baasir, Indonesia Pasca Krisis : catatan positif dan ekonomi (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004), h.161-162 Hitt, Michael A, Ireland, R. Duane, Hoskisson, Robert E, Manajemen Strategis : Daya saing & Globalisasi (Jakarta : Salemba Empat, 2002) Jilid, 1 Edisi 1, hal. 215 Siti Irma Fatimah, “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Studi kasus pada Kopontren Al-Ikhlas, Subang).” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006) Jubaedah,“Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah terhadap Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah” ( Studi kasus pada Bank Muammalat Indonesia), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009) Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi, (Jakarta : PT Gunung Agung, 1986), cet. 2, h. 17 Rokhmad Slamet, Seminar Akademik Program BBA Jakarta Institute of Management Studies, ( Jakarta : 24 Maret 2001), h. 3 76 Clark, John dan Ken Guy (1997). Innovation and Competitiveness. Technopolis. July 1997. DISR. (1999). Shaping Australia’s Future: Innovation - Framework Paper. Department of Industry Science and Resources. Australia. October 1, 1999. David W, Cravens, Pemasaran Strategis, (Jakarta : Erlangga, 1996) Jilid 2, h. 3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Prehalindo, 1997) Jilid 1, Edisi. 9, h. 9 Marti Sumarni, Marketing Perbankan (Yogyakarta : Liberty, 1997), h. 204 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, cet-XXI, ( Yogyakarta : Andi Offset, 1992), h.132 Irawan Soehartono, Penelitian Sosial, ( Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995), Cet. 1, h. 35 Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung : Linda Karya, 2004) h. 1 Hadiri Nawawi, Manajemen Strategik, (Gajah Mada University Press, 2003), Cet. 2, h. 147 Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, ( Jakarta : PT Dhasa Warna, 1992), h. 335 77 Fred R David, Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT. Index Kelompok Gramedia, 2004), h. 15, Ibid, h. 88 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keungggulan Kompetitif, (Jakarta : Erlangga, 2005), Cet. 2, hal. 153-156, Ibid., h. 58-59 Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, Robert E. Hoskinson, Manajemen Strategis Daya Saing & Globalisasi, ( Jakarta : Salemba Empat, 2002) Edisi 1, Cet 2, hal. 217-218 Peter F. Druckler, Inovasi dan Kewirausahaan : Praktek dan Dasar-dasar, (Jakarta : Erlangga, 1985) Edisi 1, Cet. 1, hal. 149-152 David W. Cravens, Pemasaran Strategis, (Jakarta : Erlangga, 1996) Jilid 2, h. 3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Prehalindo, 1997) Jilid 1, Edisi 9, h. 9 Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta : Kencana, 2004) Edisi. 1, Cet. 1, hal. 137-138, Ibid. 143-144 B. N. Maribun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Sinar Harapan, 2003), hal. 276, Ibid. 277 Ismail Yusanto, M. Karebot Widjaja kusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta : Gema insani Press, 2002) h. 96-97 78 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan kompetitif (Jakarta : Erlangga, 2005) h. 56 PT. Bank Panin Syariah, Rencana Bisnis tahun 2011-2013, didapatkan pada tanggal 25 Mei 2011 PT. Bank Panin Syariah, Brosur-brosur produk, didapatkan pada tanggal 25 Mei 2011 Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011 Dokumen Elektronik dari Internet republika, senin 23 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28 November 2010, dari www. republika. com, Kolom Bisnis Syariah &Global, Pasar Bank Syariah Bisa, 3,5 persen di 2009 dikutip Republika jumat 27 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28 November 2010, dari http//Republika.com Produk Unggulan 9 Bank Syariah Peserta iB Showcase IIMS 2010, 20 july 2010, artikel diakses pada tanggal 28 Januari 2011, dari http//iB Zone 79 Tengku Shahindra, Mengelola aset tidak nyata : inovasi, artikel diakses pada tanggal 6 Februari 201, dari http//www.koransindo.com Taufiq, Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional: Coopetition or Competition, artikel diakses pada tanggal 16 Februari 2011, dari http//kompas.co.id Edukasi pemasaran produk Bank Syariah, artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2011, dari http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/14/edukasi-pemasaran- produk-bank syariah/ Model Dan Skim Inovasi Produk Perbankan Syariah (Bagian 2), artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2011, dari http://www.agustiantocentre.com/?p=312 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara via email, jawaban diakses pada tanggal 9 Mei 2011 Perbanas Admin, artikel diakses pada tanggal 26 http://www.perbanas.org/?pilih=news3&aksi=lihat&id=9, Mei 2011, dari DAFTAR PUSTAKA Baasir, Faisal. Indonesia Pasca Krisis : catatan politik dan ekonomi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2004. Cravens, David W. Pemasaran Strategis, Jilid Kedua, Jakarta : Erlangga, 1996. David Fred R. Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta : PT. Index Kelompok Gramedia, 2004. DISR. (1999). Shaping Australia’s Future: Innovation - Framework Paper. Department of Industry Science and Resources. Australia. October 1, 1999. Druckler, Peter F. Inovasi dan Kewirausahaan : Praktek dan Dasar-dasar, Jakarta : Erlangga, 1985. Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, Wawancara Pribadi, Jakarta, 5 Mei 2011. Fatimah Siti Irma. “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Studi kasus pada Kopontren Al-Ikhlas, Subang.” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Cetakan XXI, Yogyakarta : Andi Offset, 1992. 75 76 Hitt Michael. A, Ireland R. Duane, Hoskinson Robert E. Manajemen Strategis Daya Saing & Globalisasi, Cet Kedua, Jakarta : Salemba Empat, 2002. Intan Ariesyanti, Liabilities Product Division Head, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Mei 2011. John, Clark, dan Guy, Ken (1997). Innovation and Competitiveness. Technopolis. July 1997. Jubaedah. “Peran Strategis Linkage Program Bank Syariah terhadap Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah” Studi kasus pada Bank Muammalat Indonesia, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Kasmir. Pemasaran bank, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta : Kencana, 2004. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Sembilan, Jakarta : Prehalindo, 1997. Kuncoro, Mudrajad. Strategi Bagaimana Meraih Keungggulan Kompetitif, Cet. Kedua, Jakarta : Erlangga, 2005. Maribun, B. N. Kamus Manajemen, Jakarta : Sinar Harapan, 2003. PT. Bank Panin Syariah, Brosur-Brosur Produk, didapatkan pada tanggal 25 Mei 2011. 77 PT. Bank Panin Syariah, Rencana Bisnis tahun 2011-2013, didapatkan pada tanggal 25 Mei 2011. Saladin, Djaslim. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Bandung : Linda Karya, 2004. Siagian, Sondang, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi, Cetakan Kedua, Jakarta : PT Gunung Agung, 1986. Slamet, Rokhmad. Seminar Akademik Program BBA Jakarta Institute of Management Studies, Jakarta : 24 Maret 2001. Soehartono, Irawan. Penelitian Sosial, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995. Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, Jakarta : PT Dhasa Warna, 1992. Sumarni, Marti. Marketing Perbankan Yogyakarta : Liberty, 1997. Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebot Widjajakusuma. Menggagas Bisnis Islami, Jakarta : Gema insani Press, 2002. Dokumen Elektronik dari Internet Edukasi pemasaran produk Bank Syariah, artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2011, dari http://nurrahmanarif.wordpress.com/2009/08/14/edukasi-pemasaran- produk-bank syariah/. 78 Edy Tri Sujarwadi, Group Head Pengembangan Pembiayaan, jawaban diakses pada tanggal 9 Mei 2011, dari Wawancara via email. Kolom Bisnis Syariah &Global, Pasar Bank Syariah Bisa, 3,5 persen di 2009 dikutip Republika jumat 27 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28 November 2010, dari http//Republika.com. Model Dan Skim Inovasi Produk Perbankan Syariah (Bagian 2), artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2011, dari http://www.agustiantocentre.com/?p=312. Perbanas Admin, artikel diakses pada tanggal 26 Mei 2011, dari http://www.perbanas.org/?pilih=news3&aksi=lihat&id=9. Produk Unggulan 9 Bank Syariah Peserta iB Showcase IIMS 2010, 20 july 2010, artikel diakses pada tanggal 28 Januari 2011, dari http//iB Zone. republika, senin 23 maret 2009, hal. 20, artikel diakses pada tanggal 28 November 2010, dari www. republika. com. Shahindra Tengku, Mengelola aset tidak nyata : inovasi, artikel diakses pada tanggal 6 Februari 201, dari http//www.koransindo.com. Taufiq, Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional: Coopetition or Competition, artikel diakses pada tanggal 16 Februari 2011, dari http//kompas.co.id.