Peran Notaris Pengganti Sebagai Salah Satu Profesi Penunjang

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
PERAN NOTARIS PENGGANTI SEBAGAI
SALAH SATU PROFESI PENUNJANG DALAM
KEGIATAN PASAR MODAL
TESIS
ALEXANDER ARIYANTO, S.H.
NPM: 0906582261
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
DEPOK
2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
UNIVERSITAS INDONESIA
PERAN NOTARIS PENGGANTI SEBAGAI
SALAH SATU PROFESI PENUNJANG DALAM
KEGIATAN PASAR MODAL
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Kenotariatan
ALEXANDER ARIYANTO, S.H.
NPM: 0906582261
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
DEPOK
2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
iii
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya panjatkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas segala rahmat dan anugerahNya sehingga tesis yang berjudul “PERAN
NOTARIS PENGGANTI SEBAGAI SALAH SATU PROFESI PENUNJANG
DALAM DALAM KEGIATAN PASAR MODAL” ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
mencapai gelar Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu dengan rasa syukur dan bangga saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang tanpanya penulisan Tesis
ini tidak akan terselesaikan, yaitu kepada:
(1)
Dr. Drs. Widodo Suryandono, S.H., M.H., selaku Ketua Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
(2)
Bapak Arman Nefi, S.H., M.H., selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan tesis ini;
(3)
Para Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang
telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menjalankan studi di
Magister kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
(4)
Kepada keluarga yang tercinta , khususnya Ibunda Mama galuh dan Papa Yusuf
serta Bang Noni yang telah banyak memberikan doa dan kasih sayang,
semangat baik moril maupun materiil serta dengan sabar menunggu untuk
keberhasilan penulisan tesis ini;
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
iii
(5)
Kepada yang tercinta, Munthe Martha Riris Theresia (Marmoet) yang selalu
menyemangati, mendukung serta memberikan dorongan doa kepada penulis
dalam penulisan tesis ini;
(6)
Kepada Om Irawan dan seluruh Crew kantor KhirLaw yang sudah memberikan
harta berharga yaitu waktu, segala fasilitas, serta inspirasi untuk menyelesaikan
”akta-akta” yang harus dibuat penulis, terima kasih lagi dan lagi.
(7)
Seluruh teman-teman Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, khususnya Herlina Nasution yang merupakan teman bimbingan tesis
terbaik dan angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yesus berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Bintaro, 23 Juni 2011
(Alexander Ariyanto, S.H)
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
iii
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
iv
ABSTRAK
Nama
: Alexander Ariyanto S.H
Program Studi
: Magister Kenotariatan
Judul
: Peran Notaris Pengganti Sebagai Salah Satu Profesi Penunjang
Dalam Kegiatan Pasar Modal
Memasuki abad 21 khususnya setelah masa resesi, Indonesia memasuki era transisi di
bidang perokonomian terutama dalam aspek moneter, dimana pasar keuangan
menjadi fondasi utama untuk menyehatkan kembali perekonomian nasional. Unsur
utama pasar keuangan tersebut adalah pasar modal yang berfungsi sebagai media
penyalur modal kepada pelaku-pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk
menjalankan bisnisnya baik untuk untuk mengembangkan bisinisnya, maupun
menjadi eksistensinya dalam perkonomian yang semakin terbuka sejak pertumbuhan
perdagangan pasar bebas. Kesempatan inilah yang dipakai oleh pelaku-pelaku
ekonomi secara timbal balik, yaitu antara masyarakat dan Perusahaan Perusahaan
yang melakukan Penawaran Perdana (IPO) atau sudah Terbuka (Tbk), dimana pihak
yang satu mengharapkan keuntungan dengan memasukan modal dan pihak yang lain
mendapatkan sumber modal segar untuk menjalankan bisnisnya, yang dapat secara
berangkai menciptakan efek pasar keuangan yang bertumbuh secara positf. Untuk
melakukan kerjasama antara pelaku-pelaku ekomoni tersebut secara sinergis, maka
diperlukan lembaga-lembaga pendukung dan para profesi penunjang pasar modal,
salah satunya adalalah Notaris. Dalam perkembangan kegiatan pasar modal yang
semakin pesat, seorang Notaris pasar modal yang cukup ahli di bidangnya seringkali
tidak dapat memenuhi permintaan pasar untuk membuat perjanjian-perjanjian yang
diperlukan dalam kegiatan pasar modal tersebut, sehingga dalam prakteknya
munculah Notaris Pengganti pasar modal. Peraturan mengenai Notaris pengganti
cukup tertera jelas dalam Undang-Undang Jabatan Notaris, tetapi tidaklah demikian
dengan Notaris Pengganti pasar modal, oleh sebab itu dalam menentukan peran dan
kewenangan Notaris Pengganti pasar modal diperlukan pendekatan yang cukup
mendalam baik secara normatif maupun praktek. Peran Notaris Pengganti pasar
modal saat ini memang tidak dapat dihindari, tetapi hal itu juga harus menjadi bahan
telaah secara kritis guna mewujudkan kegiatan pasar modal yang profesional dan sah
secara hukum.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
ABSTRACT
Name
: Alexander Ariyanto S.H
Study Program
: Master of Notary
Title
: Substitute Notary Role As One Of The Profession Within
Capital Market Activities
Entering the 21st century, especially after the recession, Indonesia entered a
transitional era in the economy sector especially in the monetary aspect, where the
financial markets became the main foundation to rejuvenate the national economy.
One of the major financial markets is capital market transaction that have functions as
a medium to distribute capital for the economic stakeholder that need of funds to run
the business or developing, and keep its existence in an increasingly interconnected
economy is open since the growth of free market trade. The opportunity is used by
economic stakeholder are reciprocal, between the community and the Companies
that perform Initial Public Offering (IPO) or is already Public (Tbk), where one party
want gain profit by entering the capital and the other to get a capital to run the
businesses, that hopefully can be sequential create the effect of the financial markets
to grow. To make synergy between economy stakeholders, its necessary to support
the institutions and the professions as the capital market, and one of the most
important is Notary profession. In the development of capital market activity is
rapidly increasing, a Notary Public of capital markets that expert in the field often fail
to meet market demand to make the necessary agreements in capital market activities,
so in practice right now appears Substitute Notary of capital markets. Regulation on
Notaries replacement fairly stated clearly in the Law Notary, but not so with the role
Substitute Notary in the capital markets, and therefore determining the role and
authority of Substitute Notary in capital market approach is clearly needed that is
quite profound, both normative and practical. The role of Substitute Notary of capital
markets at this time is unavoidable, but it must also be critically examine task in order
to make a capital market activities that legal and professionals.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1
1. latar Belakang Masalah
1
2. Pokok Permsalahan
6
3. Tujuan Penelitian
6
4. Metode Penelitian
7
5. Definisi Operasional (Kerangka Konsep)
10
6. Sistematika Penulisan
15
PENGERTIAN PASAR MODAL DAN PERAN NOTARIS
DALAM KEGIATAN PASAR MODAL
18
1. Definisi Pasar Modal
20
2. Lembaga dan Pelaku Pasar Modal
22
2.1 BAPEPAM-LK
22
2.2 Bursa Efek
24
2.3 Perusahaan Efek
26
2.4 Lembaga Penunjang Pasar Modal
29
3. Profesi Penunjang Pasar Modal
30
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
v
4. Peran Notaris Dalam kegiatan Pasar Modal
BAB III
BAB IV
36
4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
37
4.2 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
40
4.3 Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham
41
4.4 Penawaran Umum Perdana
41
4.4.1
Masa Persiapan
45
4.4.2
Masa Penawaran dan Pencatatan
47
4.4.3
Masa setelah Penawaran Umum Perdana
48
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS
PENGGANTI DALAM KEGIATAN PASAR MODAL
50
1. Notaris Pengganti Dalam Peraturan Jabatan Notaris
52
2. Notaris Pengganti Dalam Undang-Undang Jabatan Notaris
53
3. Notaris Pengganti Dalam Pasar Modal
56
PELANGGARAN-PELANGARAN YANG TERJADI
BERKENAAN DENGAN NOTARIS PENGGANTI DALAM
PASAR MODAL DAN KONSEKUENSI HUKUM DARI
AKTA YANG DIBUAT OLEH NOTARIS PENGGANTI
64
1. Pelanggaran Pelanggaran Notaris Pengganti dalam
Pasar Modal
65
2. Konsekuensi Hukum Dari Akta Yang Dibuat Oleh Notaris
Pengganti Dalam Kegiatan Pasar Modal
BAB V
67
PENUTUP
73
1. Kesimpulan
73
2. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA
vi
LAMPIRAN
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang yang tentunya menginginkan kemajuan
di bidang ekonomi mengalami situasi yang cukup unik dewasa ini. Disatu sisi kita
baru memasuki tahap reformasi hukum di bidang perekonomian (contohnya
dikeluarkannya Undang-undang nomor 40 tahun 2007 Perseroan terbatas dan
Undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang penanaman modal) tetapi dilain pihak
kita juga mengalami tekanan dari kemajuan perekomian yang serempak di dunia
khususnya wilayah asia yang diakibatkan antara lain oleh pesatnya kemajuan
teknologi dan mulai berjakannya sistem perkonomian perdagangan bebas (yang
puncaknya adalah globalisasi). Melihat fenomena ini tentu saja Indonesia juga harus
bisa menangkap peluang sekaligus melihat apa saja resiko yang akan dihadapi dalam
bidang perekonomian terutama di bidang bisnis supaya kita tidak hanya menjadi
penonton atu pengamat dari negara-negara lain yang berhasil maju.
Salah satu yang menjadi pilar dalam perokonomian modern saat ini dan yang
merupakan topik pembicaraaan utama dalam penulisan ini adalah pasar modal
(capital market). Pasar modal adalah salah satu bagian dari pasar keuangan secara
umum, disamping pasar uang yang sudah tentu merupakan bagian dari pasar
keuangan. Pasar rmodal dewasa ini memiliki peranan yang signifikan baik bagi
perusahaan yang membutuhkan tambahan dana untuk memajukan bisnisnya maupun
bagi masyrakat yang juga ingin melakukan investasi. Hal ini bisa dianggap sebagai 2
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
2
sisi mata uanag pada uang loagam yang sama. Tulisan ini khususnya akan
memfokuskan pada peranan pasar modal bagi perusahaan terbuka untuk mendapatkan
sumber pendanaan secara eksternal dimana Perusahaan terbuka dapat memperoleh
sumber pembiayaan yang bervariasi. misalnya juga bisa mendapatkan modal melalui
lembaga nonperbankan sesuai dengan tingkat kesehatan dan potensi pertumbuhan
perusahaan.1
Ada tiga unsur dalam kegiatan pasar modal yang memegang peranan vital
untuk menentukan apakah kegiatan transaksi pasar modal tersebut berjalan dengan
baik, transaparan dan legal secara hukum. Adapun ketiga unsur tersebut adalah
lembaga yang menjadi induk dalam mengawasi kegiatan pasar modal (BAPEPAMLK dan lembaga-lembaga terkait), perusahaan atau peorangan yang menjalankan
bidang usaha dalam pasar modal dan terakhir adalah orang-orang atau profesi yang
memungkinkan tejadinya kegiatan pasar modal secara teknis yang biasa disebut
profesi penunjang pasar modal. Berikut akan digambarkan pentingnya profesi
penunjang pasar modal yang dalam konteks penulisan tesisini akan dikhususkan pada
peran notaries penganti.
Proses pelaksanaan transaksi di pasar modal dilakukan melalui perantara
pedagang efek, yang untuk menjadi perantara pedagang efek wajib mendapatkan ijin
dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank (BapepamLK), yang sebelum dikeluarkan peraturan perundang-undangan tentang pasar modal
kegiatan perantara pedagang efek dapat digolongkan sebagai makelar, seperti yang
dimaksud didalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang. Bapepam–LK inilah yang
juga mempunyai wewenang dalam mengeluarkan peratutan-peraturan dan mengawasi
kegiatan yang berkenaan dengan pasar modal agak proses transaksi dapat berjalan
transaparan dan sah. Bapepam-LK adalah suatu instansi di bawah naungan
1
Frederic S. Mishkin, The Economics of Money, Banking, and Financial Market (United
States of America: Addison Wesley, 2003), hal . 21.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
3
Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal dan lembaga keuangan
non bank, yang merupakan regulator negara untuk melaksanakan fungsi tersebut.
Bapepam dibentuk atas dasar Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1976 sebagai
penyelenggara bursa. Saat ini Bapepam hanya bertindak sebagai regulator yang
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990 yang
kemudian
dirubah
lagi
dengan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
1199/KMK.010/1991. Selain itu, pemerintah membentuk lembaga-lembaga baru
untuk mengemban fungsi Bapepam sebagai pelaksana bursa, yaitu; Self Regulatory
Organisations (SROs) yang terdiri dari PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI). Dimana lembaga-lembaga tersebut sesuai dengan pembentukannya adalah
lembaga yang dapat mengatur dirinya sendiri, yang artinya; bahwa didalam
menjalankan tugasnya lembaga tersebut mempunyai kewenangan untuk membuat
peraturan yang mengikat para pihak yang terlibat didalam kegiatan pelaksana bursa,
tentunya peraturan itu baru berlaku setelah Bapepam-LK setuju.
Selanjutnya bagi sebuah perusahaan keberadaan dana merupakan suatu hal
yang penting dan vital dalam menjalankan suatu bisnis, karena tanpa dana sebuah
perusahaan tidak akan mungkin dapat melaksanakan kegiatan usahanya. Untuk
mencari sumber pendanaan pertama kali, tentunya perusahaan harus mempunyai
modal dari para pendiri perusahaan. Pencarian modal selanjutnya pada umumnya
dapat diperoleh dengan pinjaman bank ataupun dari pasar modal.2
Pencarian dana melalui pasar modal dapat melalui dua cara, yaitu;
menerbitkan surat utang dan menjual saham perusahaan kepada publik. Didalam
menjual saham kepada publik di pasar modal, akan melalui proses penawaran umum
perdana (Initial Public Offering) atau lebih dikenal dengan istilah go public.
Selanjutnya seiring dengan perkembangan perusahaan dimana seringkali emiten
2
Ibid., hal.22.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
4
membutuhkan dana lagi untuk keperluan jalannya kegiatan perusahaan, maka emiten
dapat menawarkan sahamnya kepada publik kembali dengan cara melakukan
penawaran umum terbatas yang dikenal dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) atau biasa disebut dengan pre-emptive right. Didalam melakukan
Penawaran Umum Terbatas HMETD dapat dilakukan dengan suatu pola yang
khusus, misalnya yaitu; HMETD dengan pola Debt to Equity Swap. Dimana emiten
yang tidak sanggup membayar utangnya kepada kreditur, menyebabkan kreditur
tersebut, sebagai pembeli siaga dari HMETD yang tidak ditebus oleh pemegang
saham lama. Dengan cara melakukan konversi utang menjadi saham emiten.
Untuk mengintegrasikan kedua unsur di atas maka ada orang-orang di
dalamnya yang menjalankan profesinya di bidang pasar modal karena seperti yang
pernah disinggung sebelumnya Pasar modal sebagai alternatif investasi dalam dunia
usaha tidak hanya melibatkan pihak pengawas yang dalam hal ini diwakili oleh
BAPEPAM-LK, penjual dan pembeli saja (perorangan maupun korporasi), namun
melibatkan juga pelaku lainnya yang mempunyai tugas, wewenang, hak dan
kewajiban tersendiri. Salah satu pelaku dimaksud adalah notaris sebagai pejabat
umum pembuat akta-akta. Kedudukan dan tanggung jawab notaris sebagai Profesi
Penunjang Pasar Modal adalah sangat krusial jika dilihat dari adanya kewajiban
pendaftaran yang merupakan syarat dari Bapepam agar notaris dimaksud dapat
melaksanakan kewenanganya membuat akta-akta pasar modal. Keputusan Ketua
Bapepam menentukan kewajiban pendaftaran dan memenuhi beberapa persyaratan
bagi notaris yang akan melakukan kegiatan di pasar modal sehingga notaris dimaksud
dapat menjadi pelaku kegiatan di pasar modal dalam kategori sebagai Profesi
Penunjang Pasar Modal.
Adanya pendaftaran ini memperkuat kedudukan notaris sebagai pejabat
pembuat akta otentik, sehingga akta-akta yang dibuatnya memenuhi kebutuhan
transaksi dan seluruh kegiatan di pasar modal. Tanggung jawab notaris sebagai
Profesi Penunjang Pasar Modal bukan hanya terhadap keabsahan dan keotentikan
akta-akta yang dibuatnya saja, akan tetapi juga terhadap kebenaran informasi yang
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
5
dimuat dalam dokumen-dokumen terkait. Sekalipun Bapepam melalui keputusannya
memberikan pedoman isi perjanjian yang akan dibuat notaris, namun setiap akta yang
dibuat notaris selalu berpegang pada asas dan prinsip yang diamanatkan Undangundang Jabatan Notaris, Kode Etik dan Standar Profesi.
Dalam perkembangannya profesi notaris dalam dunia pasar modal semakin
menjadi kebutuhan yang tidak bias dihindari, disatu sisi transaksi dan kegiatan pasar
modal terus bertambah dan berkembang sehingga membutuhkan notaris-notaris yang
mumpuni di bidang pasar modal tetapi di sisi lain untuk menjawab kebutuhan
tersebut ternyata tidak mudah bagi notaris karena menjadi notaries pasar modal juga
memerlukan persayaratan yang tidak mudah dan pengalaman yang memadai. Dalam
kenyataannya banyak juga para pelaku pasar modal “memaksa” adanya tenaga
tambahan dalam hal notaris yang diharapkan berhalangan untuk memenuhi
permintaanya dan hal tersebut akhirnya dapat dilaksanakan (cover) oleh notaris
pengganti. Seperti yang kita ketahui bahwa notaris-notaris yang ada karean suatu hal
tidak bisa memenuhi tugas yang diinginkan klien misalnya karena sakit, cuti dan lainsebagainya, yang menjadikan notaris tersebut mau tidak mau disubstitusi oleh
notaries pengganti dalam menjalankan profesinya.
Notaris pengganti ini menimbulkan respon bagai dua sisi mata uang yang
sama, dari lembaga atai intitusi terkait maupun para pelaku pasar modal, ada yang
menganggap baik ada yang sebaliknya, dari sisi notaris yang digantikan hal ini
disambut cukup positif karena tidak khawatir kliennya tersebut akan pindah ke
notaris lain dan dengan demikian menganggap
tetap akan dapat memenuhi
kebutuhan kliennya, dimana dia bisa meyakinkan kliennya kalu penggantinya cukup
baik dalam mengagantikan tugas dan fungsi si notaris. Di pihak yang berlawanan
banyak juga pihak yang meragukan akta-akta pasar modal yang dibuat oleh seorang
notaries pengganti ataupun bahkan yang tidak diterima atu diperbolehkan oleh
BAPEPAM-LK.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
6
Menjadi penting karenanya membahas peran notaris pengganti di pasar modal
agar setiap pihak yang menjadi pelaku kegiatan pasar modal dapat mengerti sejauh
mana kewenangan seorang notaris pengganti dalam pembuatan akta pasar modaldan
bagaimana pengaruhnya terhadap akta yang dibuat olehnya, kedepannya hal ini akan
dilakukan untuk tercapainya suatu kegiatan pasar modal yang memenuhi aturan main
dan tidak cacat hukum dan menjamin peran seorang notaries pengganti yang semakin
tidak dapat dipandang sebelah.
Atas dasar alasan diatas, penulis termotivasi untuk membuat Tesis ini, agar
berguna bagi masyarakat dari berbagai kalangan, yang membutuhkan ilmu
pengetahuan untuk melindungi kepentingannya dari pihak-pihak yang memanfaatkan
peraturan perundang-undangan untuk tujuan-tujuan yang tidak semestinya dan
merugikan para pihak yang terlibat. Akhirnya, penulis memberi judul karya tulis ini
dengan
judul
“PERAN
NOTARIS
PENGGANTI
SEBAGAI
PROFESI
PEUNUNJANG DALAM KEGIATAN PASAR MODAL”.
2.
Pokok Permasalahan
1. Bagaimanakah tugas dan tanggung jawab Notaris dalam membuat akta yang
berhubungan dengan pasar modal (dengan membandingkan antara akta yang
melanggar ketentuan BAPEPAM-LK dan yang diperbolehkan)?
2. Bagaimanakah syarat, wewenang dan kewajiban Notaris pengganti dalam dalam
pembuatan akta yang berkaitan dengan pasar modal?
3. Bagimanakah pelanggaran-pelangaran yang dibuat oleh notaris pengganti dalam
kegiatan pasar modal dan konsekuensi hukum dari akta-akta yang berkenaan
dengan pasar modal yang dibuatnya tersebut?
3.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah:
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
7
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sejauh mana BAPEPAM-LK dan Undang-undang yang
berkaitan dengan profesi penunjang pasar modal yaitu notaris pengganti
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam pembuatan akta-akta
yang berhubungan dengan pasar modal, khususnya dalam praktek yang terjadi
saat ini.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui sejauh mana kewenangan dan kewajiban notaris pengganti
dalam pembuatan akta pasar modal, sejauh manakah batasan yang
diberikan oleh regulasi atau peraturan yang berkaitan dengan pasar modal,
termasuk diantaranya syarat-syarat menjadi notaris pengganti pasar modal
dan jenis-jenis kegiatan pasar modal apasajakah yang dapat ditunjang dari
seorang notaries pasar modal.
4.
Metode Penelitian
Seorang peneliti haruslah memahami metode dan sistematika suatu penelitian,
dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti tersebut dikualifikasikan
sebagai suatu upaya ilmiah. Penelitian hukum haruslah dilakukan dengan
menggunakan suatu metode penelitian yang ilmiah. Tanpa metode atau metodelogi
tersebut, seseorang tidak akan mungkin mampu untuk menemukan, merumuskan,
menganalisis, maupun memecahkan masalah-masalah tertentu3.
Bentuk Penelitian yang dipergunakan dalam penulisan tesis ini adalah
penelitian hukum yuridis normatif atau penelitian kepustakaan (library research),
yaitu penelitian dengan cara menelusuri dan menganalisis bahan pustaka dan
3
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. 3 (Jakarta: UI Press, 1996), hlm. 13.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
8
dokumen yang berhubungan dengan substansi penelitian.4 Penelitian hukum normatif
adalah meneliti hukum sebagai norma positif as it is written in the book.5 Dalam
penelitian yuridis normatif, menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan
(statute approach) merupakan suatu hal yang ajeg, pasti dan mutlak. Dapat dikatakan
ajeg, pasti dan mutlak didasarkan kepada secara logika hukum bahwa penelitian
hukum normatif didasarkan pada penelitian yang dilakukan terhadap bahan hukum
yang telah ada. Walaupun penelitian dilakukan karena adanya kekosongan hukum,
tetapi kekosongan hukum tersebut dapat diketahui dikarenakan telah adanya normanorma hukum yang mensyaratkan pengaturan lebih lanjut didalam hukum positif.6
Penelitian yuridis normatif menekankan pada penggunaan data sekunder dan untuk
mendukung data sekunder dapat dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
informan dan/atau nara sumber.
Untuk penyusunan tesis ini, tipe penelitiannya adalah deskriptif. Dimana
berguna untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu didalam
memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori-teori baru.
Apabila pengetahuan tentang suatu masalah sudah cukup dimengerti, maka untuk
kegunaan didalam menguji hipotesa-hipotesa tertentu diperlukan penelitian
eksplanatoris.7
Sehingga,
bentuk
hasil
penelitiannya
menjadi
deskriptif
eksplanatoris. Jenis data yang penulis gunakan adalah data sekunder dimana data
tersebut diperoleh dari kepustakaan dan juga memelukan juga penjelasan dari
narasumber dari akademisi maupun praktisi di bidang terkait.8 Menurut Gregory
4
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat,
cet. 8, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 14.
5
Soetandyo Wignyosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya,
Cetakan Pertama, (Jakarta: Elsam dan Huma, 2002), hal. 12.
6
Johnny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitan Hukum Normatif, Cet. III, (Malang:
Bayumedia Publishing, 2007), hal. 237.
7
Soerjono Sukanto, op. cit., hal. 10.
8
Sri mamudji, et al., Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, (Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 6.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
9
Churchill (1978)9, dalam sebuah penelitian hukum, penggunaan data sekunder
mencakup bahan-bahan, yang apabila dilihat dari sudut kekuatannya, mengikat ke
dalam, yaitu; macam bahan hukum, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan bahan hukum tersier10. Bahan-bahan hukum yang digunakan
dalam penyusunan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, mencakup
Undang-undang No. 8 tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Undang-undang
No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Peraturan-peraturan
Bapepam-LK dan Peraturan Pemerintah No. 45 Tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan
penjelasan mengenai bahan-bahan hukum primer, yang berupa rancangan
undang-undang, hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum,
penjelasan dan diskusi dengan narasumber terkait dari praktisi hukum dan
lain sebagainya.
3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yaitu berupa
kamus, abstrak dan ensiklopedia.
Dalam penulisan tesis ini penulis menggunakan bahan hukum yang diperoleh
dari Undang-undang dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan
menggunakan bahan hukum sekunder dalam bentuk buku, makalah, dan lain
sebagainya yang dapat digunakan sebagai penjelasan dari bahan hukum primer.
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan tesis ini, penulis juga
menggunakan bahan hukum tersier seperti; ensiklopedia, abstrak dan kamus. Metode
analisis data didalam tesis ini adalah kualitatif, dalam pengertian bahwa; bahan hasil
penelitian dianalisis secara mendalam, holistik dan komprehensif yang bukan
9
Soerjono Sukanto, op. cit., hal. 51-52.
10
Sri mamudji, et al., op. cit., hal. 30-31.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
10
menitikberatkan pada data angka-angka yang bersifat kuantitatif. Penelitian kualitatif
disebut sebagai penelitian yang bersifat holistic (utuh) dikarenakan menganalisis
datanya secara komprehensif dan mendalam. Hal ini sejalan dengan yang dimaksud
oleh John W. Creswell bahwa:
”Qualitative study is designed to be consistent with the assumtions of a
qualitative paradigm is defined as an inquiry process of understanding a
social of human problem, based on building a complex, holistic picture,
formed with words, reporting details views of informants, and conducted in a
natural setting.”11
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
dokumen atas data sekunder. Tatacara dalam melakukan penelitian dilakukan dengan
cara menganalisa dokumen-dokumen dan wawancara dengan nara sumber dan/atau
informan dimana hal tersebut akan mendukung penelusuran data literatur. Sehingga
hasil (output) yang didapatkan berupa data kualitatif deskriptif, dalam bentuk tertulis
ataupun lisan. Penulis melakukan wawancara dengan tatap muka, ketika penulis
berhadapan dengan masalah yang penulis rasakan cukup rumit dan memerlukan
pemahaman yang mendalam atas obyek yang diteliti.12
5.
Definisi Operasional (Kerangka Konsep)
Dikarenakan pembahasan yang dibuat adalah suatu aksi korporasi dari
perusahaan terbuka dibidang pasar modal, yaitu; ragam aksi korporasi di pasar modal
yang mengakibatkan dilusi saham. Agar tidak terjadi kerancuan dan salah pengertian
mengenai istilah dan terminologi dalam tesis ini, dipergunakan definisi operasional
dari istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
11
John W. Creswell, Research Design, Qualitative & Quantitative Approaches, Alih bahasa
Nur Khabibah, (Jakarta: KIK Press, 2002), hal. 1. Dalam penelitian yang bersifat kualitatif, peneliti
diharapkan mempelajari juga suatu hal secara mendalam dan detail. Lihat juga, Michael Quinn Paton,
Qualitative Evaluation and Research Methods, (Nembury Park: Sage Publication, 1990), hal. 13-14.
12
Royce Singleton, Approaches to Social Research (New york: Oxford University Press,
1988), page. 291.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
11
1.
Afiliasi adalah:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris
dari Pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau
lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun
tidaklangsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.13
2.
Anggota Bursa Efek adalah Perantara Pedagang Efek yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam dan mempunyai hak untuk
mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai dengan
peraturan Bursa Efek.14
3.
Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara
mereka.15
4.
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak
13
Indonesia (a), Undang-Undang Tentang Pasar Modal, UU No. 8, LN No. 64 Tahun 1995,
TLN No. 3608, Pasal 1 angka 1.
14
Ibid., Pasal 1 angka 2.
15
Ibid., Pasal 1 angka 4.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
12
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari
Efek.16
5.
Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.;17
6.
Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan
relevan
mengenai
peristiwa,
kejadian,
atau
fakta
yang
dapat
mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal,
calon pemodal, atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau
fakta tersebut.18
7.
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta
lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima
dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.19
8.
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yang menyelenggarakan
jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa.20
9.
Lembaga
Penyimpanan
dan
Penyelesaian
adalah
Pihak
yang
menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
Perusahaan Efek, dan Pihak lain.21
10. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.22
11. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
16
Ibid., Pasal 1 angka 5.
17
Ibid., Pasal 1 angka 6.
18
Ibid., Pasal 1 angka 7.
19
Ibid., Pasal 1 angka 8.
20
Ibid., Pasal 1 angka 9.
21
Ibid., Pasal 1 angka 10.
22
Ibid., Pasal 1 angka 12.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
13
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.23
12. Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh
Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.24
13. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontrak dengan
Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak
terjual.25
14. Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha
jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak lain.26
15. Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada
Badan Pengawas Pasar Modal oleh Emiten dalam rangka Penawaran
Umum atau Perusahaan Publik.27
16. Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer
Investasi;28
17. Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki
sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
23
24
Ibid., Pasal 1 angka 13.
Ibid., Pasal 1 angka 15.
25
Ibid., Pasal 1 angka 17.
26
Ibid., Pasal 1 angka 18.
Ibid., Pasal 1 angka 19.
27
28
Ibid., Pasal 1 angka 21.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
14
rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;29
18. Pihak adalah orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi,
atau kelompok yang terorganisasi.30
19. Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang dimiliki oleh Pihak.31
20. Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten,
Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini
untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan
atau harga dari Efek tersebut.32
21. Prospektus adalah
setiap informasi tertulis sehubungan dengan
Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.33
22. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang
memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala
wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris.34
23. Restrukturisasi adalah penataan kembali supaya struktur atau tatanannya
baik.35
24. Right Issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD). Right Issue merupakan pengeluaran saham
29
Ibid., Pasal 1 angka 22.
30
Ibid., Pasal 1 angka 23.
31
Ibid., Pasal 1 angka 24.
32
Ibid., Pasal 1 angka 25.
33
Ibid., Pasal 1 angka 26.
Indonesia (b), Undang-undang Tentang Perseroan Terbatas, UU No. 40 Tahun 2007, LN.
No. 106 Tahun 2007, TLN. No. 4756, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 4.
34
35
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, ed., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2001), hal. 952.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
15
baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, namun terlebih
dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini (existing
shareholders).36
25. Right Issue dengan pola Debt to Equity Swap adalah Right Issue melalui
HMETD dan bila masih ada sisa saham yang tidak diambil oleh
pemegang HMETD, akan dibeli semua sisa saham tersebut oleh kreditur
selaku pembeli siaga dengan cara mengkonversikan tagihan kreditur
menjadi saham perseroan.37
26. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai
jual beli Efek, pinjam meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek
atau harga Efek;38
27. Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek
yang bersifat utang.39
6.
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tesis yang berjudul “ PERAN NOTARIS PENGGANTI
SEBAGAI PROFESI PEUNUNJANG DALAM KEGIATAN PASAR MODAL “,
agar dapat mempermudah memahami penulisan hukum ini, baik bagi penulis dalam
melakukan penulisannya maupun bagi pembacanya, maka penulis menyusun
pembahasannya terbagi dalam 5 (lima) bab. Setiap bab terbagi dalam beberapa sub
bab yang lebih kecil, yaitu sebagai berikut:
36
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, “Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab,” (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001), hal. 133.
37
Prospektus Penawaran Umum Terbatas dengan menggunakan pola Debt to Equity Swap.
38
Ibid., Pasal 1 angka 28.
39
Ibid., Pasal 1 angka 30.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
16
BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, pokok
permasalahan yang akan diteliti, tujuan penelitian, metode penelitian, serta definisi
operasional dan sistematika penulisan.
BAB 2. PENGERTIAN PASAR MODAL DAN PERAN NOTARIS DALAM
KEGIATAN PASAR MODAL
Menguraikan apa hakikat dari pasar modal, pihak-pihak yang terkait dalam
pasar modal dan juga aksi korporasi di pasar modal yang melibatkan peran Notaries
di dalamnya. Selanjutnya menjabarkan peran Notaries dalam pasar modal baik dalam
praktek Kenotariatan pada umumnya maupub menjalankan jabatannya dalam
kegiatan pasar modal
BAB
3.
SYARAT,
KEWENANGAN
DAN
KEWAJIBAN
NOTARIS
PENGGANTI DALAM KEGIATAN PASAR MODAL
Menganalisa peran atau kewenangan Notaris Pengganti dalam pasar modal
dengan melihat 3 (tiga) aspek utamanya yaitu persyaratan menjadi Notaris Pengganti
dalam pasar modal, kewenangannya dalam membuat akta-akta di bidang pasar modal
dan terkhir kewajiban yang harus dilaksanakan Notaris Pengganti dalam menjalankan
jabatannya di dalam kegiatan pasar modal.
BAB
4.
SYARAT,
KEWENAGAN
DAN
KEWAJIBAN
NOTARIS
PENGGANTI DALAM KEGIATAN PASAR MODAL
Bab ini akan menguraikan pelangaran-pelanggaran yang sering terjadi dalam
kegiatan pasar modal yang berkaitan dengan peran Notaris Pengganti di dalamnya
dan selanjutnya akan melihat konsekuensi atau akibat hukum dari akta-akta yang
dibuat oleh Notaris Pengganti jika di dalamnya terjadi pelanggaran hukum atau
penyimpangan dari aturan yang berlaku dalam pasar modal.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
17
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan menjawab mengenai pokok permasalahan yang ditemukan
dalam bab 1 serta mengambil kesimpulan atas hasil analisa pada bab 2, 3 dan 4 . Pada
bab ini juga akan diuraikan mengenai saran yang ditemukan terhadap pokok
permasalahan.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
18
BAB II
PENGERTIAN PASAR MODAL DAN PERAN NOTARIS DALAM
KEGIATAN PASAR MODAL
Pasar modal di Indonesia berkembang cukup pesat setelah tahun 1977 atau
dalam masa pemerintahan orde baru yang mempunyai rencana pembagunan yang
lebih menyeluruh dana memadai terutama dalam bidang ekonomi. Hal ini terus
memuncak sampai dengan dekade tahun 1990an dimana pada tahun 1995 pemerintah
mengeluarkan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya
disebut UUPM). Undang- undang ini merupakan landasan kokoh kepastian hukum
bagi semua pihak terkait dalam melakukan kegitatan di pasar modal.40 Undangundang ini dibuat untuk menajwab tantangan dan kebutuhan masyarakat di bidang
pasar modal, dimana secara umum harus dapat menciptakan tatanan pasar modal
yang dapat mengikuti perkembangan perkonomian internasional sekaligus untuk
mewujudkan kegiatan pasar modal di dalam negeri yang efisien, transparan sekaligus
memiliki landasan kepastian hukum. Semarak dari pertumbuhan pasar modal di
indonesia ini juga mengalami guncangan besar sehingga mengalami penurunan
drastis pada saat Indonsia mengalami krisis moneter pada tahun 1997 sampai 1998,
yang terus berdampak dan mulai berangsur pulih pada tahun 2004, walaupun
40
M.Irsan Nasarudin, SH, et al, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Kencana
Predana Media Group, 2004, hal. 2.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
19
memang peningkatannya tidak bisa dianggap sebaik beberapa tahun belakangan ini
yang dapat kelihatan sangat bergairah.
Sebelum memulai pembahasan mengenai peran notaris pengganti di pasar
modal maka bab ini akan dimulai dengan penegrtian pasar modal itu sendiri,
didalamnya akan dibahas juga contoh-contoh kegiatan yang berhubungan dengan
pasar modal terutama yang ada kaitannya dengan notaris. Selanjutnya akan
disinggung mengenai pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal, khususnya yang
akan dibahas cukup mendalam adalah dalam konteks profesi penunjang pasar moda.,
yaitu notaris dan notaris pengganti. Setelah mengetahui gambaran yang cukup
menyeluruh mengenai kegiatan pasar modal yang berhubungan dengan notaris maka
akan coba dilakukan analisa untuk dua tujuan utama, pertama mengenai sejauh mana
kewenangan notaris pengganti dalam kegiatan pasar modal, yaitu dalam pembuatan
akta-akta yang berkaitan dengan pasar modal yang dapat diterima oleh BAPEPEAM
LK sebagai otoritas yang mengatur kegitan pasar modal, hal ini beguna untuk
mengetahui seluk beluk permasalahan dan resiko dari akta pasar modal yang dibuat
oleh notaris pengganti, sehingga stakeholder dari pasar modal mendapat kepastian
hukum mengenai akta-akta pasar modal yang dibuat oleh notaris pasar modal dan
notaris pengganti dapat mengetahui kompetensinya dalam membuat akta dalam pasar
modal (ini dilakukan dengan melihat akta-akta dalam pasar modal yang dibuat oleh
notaris pasar modal dan praktek di lapangan yang diterima oleh BAPEPAM LK),
Kedua memberikan kejelasan kepada pembaca sehingga dapat memberikan masukan
yang positif mengenai syarat-syarat seorang notaris pengganti yang dapat membuat
akta pasar modal, agar kedepannya notaris pengganti sebagai salah satu profesi
penunjang pasar modal tidak menimbulkan keraguan atau konflik dalam kegiatan
pasar modal tetapi justru dapat mendukung pertumbuhan pasar modal di tanah air
dengan lebih professional dan berintegritas.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
20
1.
Definisi Pasar Modal
Pasar modal dalam struktur perekonomian suatu negara berada dalam tatanan
ekonomi mikro sebagai bagian dari pasar keuangan yang lebih bersifat makro.
Dewasa ini peranan pasar modal tidak dapat dipandang sebelah mata lagi apalagi jika
ingin bersaing dengan perekonomian di negara-negara maju karena pasar modal
walaupun berada dalam struktur yang lebih kecil dari pasar keuangan namun
memegang peranan yang sangat krusial karena pasar modal juga dapat menetukan
arah dari pemerintah dan perusahaan-perusahaan dalam menetukan kebijakan dan
juga tindakan-tindakan yang diambilnya. Sehingga pada akhirnya pasar modal juga
akan berpengaruh dalam menetukan harga-harga, nilai mata uang termasuk
pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri.
Pasar pada pengertian umumnya merupakan pertemuan antara penjual dan
pembeli untuk menemukan harga suatu barang atau jasa, sedangkan modal sendiri
dapat dibedakan menjadi 2 macam41,yaitu mbarang modal (capital goods) seperti
tanah, bagunan dan mesin. Kedua adalah modal uang (fund) yang berupa financial
assets. Pasar modal bertujuan untuk memepertemukan antara pemilik dana dan
pengguna dan yang pada akhirnya akan membentuk semacam perjanjian investasi di
antara mereka, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Selanjutnya
seorang pemilik modal akan menyerahkan dana tersebut kepada pemakai modal,
dimana nantinya itu akan dibuktikan dengan pemberian surat berharga (efek) oleh
pemakai dana. Jadi disini sebenarnya pasar modal identik dengan pasar tradisional
pada umumnya hanya yang diperdagangkan adalah modal, yang masing-masing
pihak juga akan mendapatkan hak dan kewajibannya (dana untuk berusaha bagi
pemakai modal, dan nanti pemberi dana sebagai pemilik modal atau investor akan
41
Ibid,.,hal. 10.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
21
mendapat keuntungan di masa yang akan datang jika ada nilai tambah atas dana yang
di investasikan/diberikan dari efek tersebut).
Dalam UUPM pasal 1 ayat (1) nomor. 13 pengertian pasal modal adalah:42
“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Dalam pengertian tersebut memang tidak dijelaskan secara eksplisit apa itu pasar
modal, namun ketentuan diatas lebih menekankan akan apa saja aspek-aspek dalam
pasar modal yang saling berangkai untuk terciptanya suatu kegiatan pasar modal.
Dari pengetian tersebut dapat kita lihat bahwa pasar modal merupakan kegiatan
berangkai yang melibatkan beberapa elemen penting seperti aksi korporasinya
(penawaran umum) , efek (instrumennya) dan juga lembaga-lembaga yang terkait
termasuk prsofesi yang menunjangya (misal: Notaris, manajer investasi dan laimlain). Secara sederhana pengertian pasar modal dapat dismpulkan menjadi pasar yang
yang memperjual belikan berbagai instrumen keuangan jangka panajang, baik dalam
bentuk utang ataupun modal sendiri yang dikeluarakan oleh swasta43. Di Indonesia
kegiatan pasar modal ini dilakukan di bursa efek atau biasa disebut capital market.
Skemanya berarti bursa efek menjadi perantara dari pemilik/penjual dana yang
membutuhkan suntikan dana tesebut untuk mendapatkan modal segar dalam
menjalankan usahanya dengan pembeli dana yang memasukan dananya untuk
mendapatkan keuntungan dari nilai efeknya.
Dari kegiatan pasar modal tersebut dapat ditarik benang merah bahwa fungsi
utama dari pasar modal ini sebenarnya dalah untuk membuka cara atau wadah baru
bagi pelaku usaha atau bisnis untuk mendapatkan sumber pembiayaan selain dari
lembaga keuangan seperti bank sehingga perusahaannya dapat berkembang karena
42
43
Undang-Undang Tentang Pasar Modal, Op cit.,Pasal 1 angka 13.
M.Irsan Nasarudin, Et al., Op cit.,hal. 13.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
22
mendapatkan sumber pembiayaan baru, namun pasar modal dilain pihak juga
berdampak postif karena dapat semakin melibatkan rakyat atau masyarakat umum
sebagai investor yang berkontribusi bagi perkembangan perkonomian yang tentu saja
jika berjalan baik akan meberikan keuntungan balik kepada masyarakat melalui
mekanismenya masing-masing efek.
Melihat alur pemikiran di atas mengenai pasar modal maka dapat dilhat kalau
gambaran keseluruhan dari pasar modal tidak bisa dilepaskan dari :lembaga-lembaga
yang menunjangnya, kegiatan atau tindakan dari pasar modal itu sendiri dan profesi
penunjang pasar modal, oleh sebab itu kita akan maju ke tahap selanjutnya yaitu
membahas mengenai lembaga dan kegiatan yang terjalin dalam pasar modal.
2.
Lembaga dan Pelaku Pasar Modal
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar modal dapat dilihat cukup
jelas dalam UUPM, dalam Undang-undang tersebut dijelaskan pula definisi dan
kewenangan yang diberikan kepada pihak-pihak tersebut. Adapun struktur
kelembagaan dari kegiatan pasar modal ini dilakukan oleh 2 (dua) organ utama,
pertama organ yang mengawasi dan mebina kegiatan pasar modal, dimana
kewenangan ini diemban oleh BAPEPAM-LK, lembaga yang merupakan subordinat
dari Departemen Keuangan dalam mengurus segala urusan mengenai pasar modal
dan kedua organ yang menjadi pelaksana dari kegiatan pasar modal, yang terdiri dari
PT Bursa efek Jakarta , bursa efek Surabaya serta perusahaan efek.
2.1. BAPEPAM-LK
Sebelum UUPM kewenangan BAPEPAM-LK tidak diatur secara menyeluruh
atau meandiri dalam Undang-unang melainkan hanya oleh Keputusan Presiden
(contohnya Kepres No.58 tahun 1984 tetang pasar modal). Dalam Kepres tersebut
kewenangan BAPEPAM tidak hanya sebagai penawas pasar modal tetapi juga
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
23
sebagai pelaksananya ssehingga BAPEPAM pada saat itu bertindak sebagai
penyelenggara, pelasana sekaligus juga sebagai pembina dan pengawas pasar modal.
Keadaan ini berubah semejak dikeluarkannya UUPM, dimana didalamnnya
mengatur sevara tegas kewenagan BAPEPAM-LK sebagai badan yang mempunyai
otoritas mengawasi dan membina pasar modal, hal ini dikarenakan pasar modal terus
semakin berkembang dalam masyarakat juga harus didukung oleh institusi
pemerintah yang mempunyai kewenangan yang jelas untuk menciptakan kondisi
pasar modal yang efisien, trasnparan dan menjamin kepastian hukum bagi masyarakat
yang terkait. Pengawasan yang dilakukan oleh BAPEPAM-LK dapat bersifat
preventif (misalnya: Pedoman, aturan dan pengarahan)maupun scara represif
(misalnya: Penyidikan penuntutan dan pengenaan sanksi).44
Sesuai Dengan UUPM (bab II) maka kewenangan dari BAPEPAM –LK adalah:
1.
Penyusunan peraturan di bidang pasar modal;
2.
Penegakan peraturan di pasar modal;
3.
Pembinaan, pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
pendaftaran dari BAPEPAM-LK dan bergerak dipasar modal;
4.
Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan baik emiten dan perusahaan
publik;
5.
Penyelesaian keberatan yang diajukan pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP);
6.
Penetapan pengaturan akuntasnsi di bidang pasar modal dan;
7.
Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok BAPEPAM-LK sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.45
44
45
Ibid, hal.116.
Undang-Undang Tentang Pasar Modal, Op cit.,Pasal 1 angka 1.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
24
Dari ketentuan tersebut diatas kita dapat melihat kalau BAPEPAM-LK
mempunyai kewenangan yang sangat luas dana sangat kuat dalam menentukan arah
kegiatan pasar modal, diluar kewenagan tersebtu BAPEPAM-LK juga memiliki
sejumlah kewenagan pendukung yang lebih bersifat teknis untuk menunjang
keweangan utamanya tersebut seperti:
a.
Pemerikasaan, dimana dilakukan terhadap pihak-pihak yang mencoba dan/atau
telah melakukan, menyuruh atau membujuk melakukan tindakan pelanggaran
yang melanggar UUPM dengan cara mengumpulkan data, aset informasi maupun
keterangan apapun untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan sesuai
pasal 100 ayat(2) UUPM;46
b.
Penyidikan untuk menindak lanjuti tindakan pemriksaan dalam hal pemeriksaan
tersebut cukup mempunyai bukti yang kuat dan dapat diteruskan ke jenjang
pemidanaan dimana diatur secar lebih terperinci dalam pasal 101 ayat (3)
UUPM.
2.2. Bursa Efek
UUPM pasal 1 angka 4 menyebutkan bahwa bursa efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantara mereka, dimana dengan begitu perusahaan efek yang saha adalah yang
dijalankan menurut Undang-undang dan mendapatkan izin dari BAPEPAM-LK
(UUPM pasal 6 angka 1).47
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari Bursa Efek mempunyai susunan
kepengurusan yang terdiri dari Dewan komisaris dan Direksi dengan jumlah anggota
7 orang (PP No.45 tahun 1995 pasal 9), setiap angota Direksi dan Komisaris dilarang
untuk merangkap jabatan di perusahaan lain (pasal 9 ayat (2)) dengan masa jabatan 3
tahun dan dapat diangkat kembali (pasal 9 ayat (3)).48
46
47
48
M.Irsan Nasarudin, SH, Et al., Op Cit.,hal. 117.
Undang-Undang Tentang Pasar Modal, Op cit.,Pasal 9 ayat 2.
Ibid, Pasal 9 ayat 3.hal 12
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
25
Selain itu Bursa Efek juga dibantu oleh 2 (dua) lembaga penunjang bursa efek
yang diberikan atas izin BAPEPAM-LK, yaitu Lembaga kliring dan penjaminan
(LKP), yang berfungsi membantu bursa efek di bidang kliring dan penjaminan dari
transaksi-transaksi yang dilakukan di lantai bursa dan selanjutnya oleh Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) ,yang mempunyai tugas untuk memepermudah
dalam pnyelesaian pemindah bukuan.
Bursa efek diberi kewenangan juga oleh Undang-undang untuk membuat dan
menetapkan peraturan bagai anggota bursa efek, dimana hal itu mencerminkan bursa
efek sebagai self regulatory organizations (SRO). Tugas ini dapat diemban dengan 2
cara:49
a. Melakukan pengawasan sebagai kontrol internal bagi sistem pembukuan atau
keuangan anggota bursa.
b. Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitor transaksi
setiap saat di lantai bursa (pasal 12 UUPM).
Tindakan pengawasan meupakan salah satu hal yang cukup penting dalam bursa
efek untuk menjamin kegiatan perdaganagn yang terarah, transparan dan efisien, oleh
sebab itu pembuatan undang-undang mengaturnya secara lebih tegas dan terperinci
dalam 12 UUPM yang berbunyi sebagai berikut:50
1. Bursa efek wajib mempunyai satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan
pemeriksaaan berkala atau pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap anggotanya
serta terhadap kegiatan bursa efek;
2. Pimpinan satuan pemeriksa wajib melaporkan secara langsung kepada direksi,
dewan komisaris bursa efek dan BAPEPAM-LK tentang masalah-masalah
material yang ditemuinya serta yang dapat mempengaruhi suatu perusahaan
efek anggota bursa efek atau bursa efek yang bersangkutan;
49
DR. Imam Syahputra, SH.,LL.M, Hukum Pasar Modal: Teori dan Kasus, Jakarta,
Harvarindo, 2011, Hal. 65.
50
Undang-Undang Tentang Pasar Modal, Op cit.,Pasal 12.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
26
3. Bursa efek wajib menyediakan semua laporan satuan pemeriksa setiap saat
apabila diperlukan BAPEPAM-LK
Dari amanat seperti yang disebutkan undang-undang diatas dapat disimpulkan
kalau bursa efek memegang peranan penting dan mempunyai wewenang yang cukup
luas utuk mendeteksi adanya kesalahan atau kecurangan dalam transaksi di bursa
saham, misalnya adanya insider trading atau laporan material yang tidak benar dari
pelaku transaksi, melalui keweangannya ini diharapkan bursa efek dapat
mengendalikan pasar dengan baik dan juga mengambil langkah-langkah kongkret
untuk mewujudkannya, kalau perlu juga dengan law enforcement atas perusahaan
efek atau saham-saham yang diperjualbelikan.
Saat ini di Indonesia terdapat 2 (dua) bursa efek, pertama Bursa Efek Jakarta
(BEJ) yang lebih banyak memerdagangkan instrumen saham (equity) dan Bursa Efek
Surabaya (BES) yang lebih banyak memperdagangkan instrumen hutang atau
obligasi. Diharapkan dengan kedua bursa ini dapat menciptakan iklim yang
mendorong perdagangan yang dilakukan perusahaan efek dalam mengembangkan
kegiatan pasar modal dan memberikan pelayanan yang baik agar dapat menjaring
investor menanamkan modalnya, tentunya kedepannya dapat menjawab tantangan
perkembangan pasar modal modern yang juga harus siap bersaing dalam segi
teknologi, informasi dan pelayanan (service) dan terutama menjamin keamanan
dalam berinvestasi.
2.3. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalalah perusahaan yang mendapat ijin dari BAPEPAM-LK
untuk melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang
efek atau manajer investasi atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan BAPEPAM-LK.51 Itu berarti Perusahaan efek dapat menjalankan satu atau
beberapa dari fungsi yang diembannya tersebut. Sehingga dapat kita lihat di indonesia
51
M.Irsan Nasarudin, Et al., Op cit.,hal 141.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
27
bursa efek merupakan pemain utama dalam kegiatan pasar modal karena sukses atau
tidaknya perdagangan di lantai bursa menjadi pertaruhan profesional bagi para
perusahaan efek. Persyaratan untuk mendirikan Perusahaan efek ini tercantum dalam
Peraturan Pemrintah No.45 tahun 1995 pasal 32 dan sampai saat ini diperkirakan
Perusahaan efek ini sudah mencapai hampir 300 banyaknya.
Selanjutnya akan dijelasakan 3 macam kegiatan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan efek:
Penjamin Emisi efek (PEE) yang adalah pihak yang membuat kontrak dengan
emiten dalam melakukan penawaran umum yang biasanya difasilitasi dengan
klusaula kesanggupan dari PEE, (Misalnya: Full commitment yang akan dijelaskan
kemudian).PEE yang mempunyai izin usaha sebagai penjamin emisi efek juga dapat
menjadi perantara pedagang efek namun hal itu tidak terjadi sebaliknya atau dapat
dikatakan perusahaan efek yang hanya memliki izin perantara pedagang efek tidak
otomatis menjadi penjamin emisi efek.
Secara garis besar tugas utama dari PEE adalah memberikan jasa konsultasi
kepada emiten dalam rangka emiten tersebut akan go public, menjamin emisi yang
diterbitkan emiten dan terakhir melakukan kegiatan pemasaran efek yang diterbitkan
oleh emiten agar masyarakat dapat memperoleh informasi secara baik. 52 Sesuai pasal
39 UUPM maka PEE harus menjamin emiten untuk memenuhi setiap ketentuan yang
harus dibuat termasuk kontrak yang dibuat diantara PEE dan emiten dimana dalam
kontrak ini semacam jaminan dari PEE terhadap emiten menyangkut kesanggupann
PEE dalam menjual emisi dari emiten. Secara teoritis ada beberapa klasusula
kesanggupan yang biasanya ditawarkan oleh PEE yaitu:53
52
Ibid, hal. 145.
53
Ibid, hal. 145-146.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
28
1.
Full comitement (kesanggupan penuh), PEE bertanggung jawab untuk engambil
sisa efek yang tidak terjual karen menjamin dengan kesanggupanpenug untuk
menjual sekuruh efek emiten;
2.
Best effort comitment (kesanggupan terbaik), PEE tidak bertanggung jawab atas
sisa efek yang tidak terjual tapi berusaha menjual dengan kuantitas sebaik
mungkin;
3.
Stand by comitment (kesanggupan siaga) PEE akan membeli sisa efek yang tidak
terjual dengan harga tertentu;
4.
All or none comitment (kesanggupan semua atau tidak sama sekali), PEE akan
berusaha menjual semua efek agar semua laku tetapi kalau tidak tercapai maka
transaksi dengan esluruh pemodal akan dibatalkan.
Dari klausula-klausula tersebut di atas maka PEE dapat melihat atau
memprediksi keputusan apa yang akan diambil dalam kontrak yang dibuat dengan
emiten baik secara bisnis maupun dengan resiko yang akan ditanggungnya.
Perantara Pedagang Efek (PPE) dan Wakil Perantara Pedagang efek
(WPEE) yang tugas utamanya adalah menjadi perantara pedagang efek untuk
melakukan kegiatan usaha jual beli efek, kita biasanya mengenalnya sebagai pialang.
Dalam menjalankan tugasnya harus mendapatkan izin dari BAPEPAM-LK dan
menjalankan fungsinya dengan penuh integritas karena merupakan elemen yang
sanagt dominan dalam pasar modal
Manajer Investasi (MI) yang merupakan pihak yang bertugas mengelola
portofolio (kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perorangan, organisasi ataupun
usaha bersama) untuk para investornya, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh Wakil Manajer Investasi (WMI) yang untuk menjalankan pekerjaannya itu
juga harus mendapat izin dari BAPEPAM-LK. Keberadaan MI dan WMI ini
sangatlah penting karena tidak semua investor paham bagaimana menganalisa
transaksi dalam pasar modal ataupun tidak punya cukup waktu mengelola
portofolionya sendiri, hal ini mengakibatkan baik MI maupun WMI mempunyai
peranan strategis dalam penegelolaan efek di pasar modal.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
29
2.4. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), di Indonesia LKP berbentuk
badan hukum dan didirikan sesuai mandat yang diberikan dalam PP No.45 Tahun
1995. tugas dan fungsi LKP ini diberikan kepada PT. Kliring Penjamin Efek
Indonesia (KPEI). KEI pada intinya berperan penting dalam kelanjutan transaksi
pasar modal dalam rangka penyelesaian transaksi di lantai bursa, disini KPEI harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu agar penyelesaian transaksi bursa dapat
dilakukan secara terartur, wajar dan efisien.54
Tugas utama KPEI ini adalah melakukan kliring dalam transaksi bursa
sehingga akhirnya dapat dilengkapi atau dipenuhi segala hak dan kewajiban yang
harus dilakukan oleh investor yang melakukan transaksi. Selain itu KPEI dapat
dibilang juga sebagai mitra dari pihak investor dalam hal menjamin agar transaksi di
bursa efek dapat selesai dilaksanakan. Jaminan ini dapat berasal dari efek ataupun
bank kustodian sehingga KPEI disini dapat menjamin kalau nilai jaminannya cukup
untuk melakukan transaksi tersebut demi keamanann transaksi dan para investor itu
sendiri (LKPEI dapat memberikan instruksi-instruksi kepada investor mengenai
kekurangan ataupun kelebihan jaminan tersebut). Jika investor gagal dalam
melakukan transaksi maka KPEI dapat menjual atau membeli efek dalam pasar tunai.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Sama dengan LKP, LPP ini
juga berbentuk Perseroan Terbatas dengan persratan yang juga sama, misalnya dalam
hal ijin dari BAPEPAM-LK dan ketentuan modal dasarnya.Tugas dan fungsi LPP di
Indonesia dijalankan oleh PT.Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pada intinya
KSEI ini melaksanakan fungsi sebagai kustodian sentral yang aman dalam rangka
penitipan efek dengan kewajiban memnuhi persyaratan teknis tertentu, yang kalau
dijabarkan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:55
54
55
Ibid, hal. 49.
Ibid, hal. 150.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
30
1. Bidang penatausahaan rekening efek untukmenyimpan kas dan efek;
2. Penerimaan dan bonus deviden, bunga, pokok pinjaman, saham, bonus dan halhak lainnya;
3. Pemindahan efek keluar dan masuk penitipan kolektif dan pemindahan efek dari
satu rekening ke rekening lainnya berdasarkan hal-hal tertentu;
4. Penjualan hal atau pecahannya dan pelaksanaan hak yang timbul dari pemilikan
efek
5. Pembayaran pajak maupun penerimaan restitusi pajak.
Kesuksesan KSEI juga bergantung oleh sumber daya manusia yang
menjalaninya karena selain dibutuhkan profesionalitas dan pengalaman juga
integritas yang memadai sehingga sistem dapat berjalan dengan aman walupun
memang dalam KSEI ini pengamanan dan prosedurnya sudah cukup ketat. Selain itu
juga dibutukan dukungan dari teknologi yang memadai seperti computerized system
dan interconnecting antara divisi maupun pihak yang terlibat dengan baik utk
menjalankan proses verifikasi ataupun transaksi perdagangan.
3.
Profesi Penunjang Pasar Modal
Lembaga-lembaga profesi penunjang pasar modal seperti yang disebutkan
diatas memegang peranaan sangat penting dalam rangkaian legiatan pasar modal,.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut lembaga-lembaga tersebut tidak dapat
dipisahkan dari orang-orang profesional yang dalam landscape pasar modal disebut
sebagai profesi penunjang pasar modal. Adapun sesuai dengan konteks penulisan
hukum ini maka yang menjadi fokus tentunya adalah notaris dan notaris pengganti
tetapi sebelumnya untuk mendapatkan gambaran lengkapnya maka perofesi
penunjang pasar modal adalah terdiri dari:
Akuntan Publik, yang mana orang yang mempunyai profesi ini mempunyai
kewenangan
melakukan
pemeriksaan
atas
keuangan
badan
usaha
yang
menegeluarakan surat berharaga untuk diperdagangkan (selanjutnya disebut emiten)
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
31
guna memberikan pendapat atas laporan keuangan emiten guna memberikan
pendapat atas laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten.56 Peran akuntan
publik ini antar lain adalah menentukan apakah suatu perusaaan layak untuk
melakukan Go Public dan menjadi nara sumber dalam menilai suatu kebenaran
laporan keuangan dari emiten.
Dalam hubungannya dengan emiten dapat dikatan kalau akuntan publik
adalah pemain kunci dalam membantu emiten dalam melakukan transaski pasar
modal misalnya melaksanakan initial public offering atau menjual obligasi, hal ini
dikarenakan akuntan publiklah yang membantu emiten dalam menyiapkan atau
menyajikan laoporan keuangannya, dimana laporan keuangan merupakan salah satu
instrumen paling penting (dapat dikatakan paling penting) untuk menentukan apakah
emiten layak melakukan investasi atau menjual suatu produk investasi.
Konsultan Hukum adalah pihak yang memberikan dan menandatangani
mengenai emisi efek ataupun perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh emiten. Peran
konsultan Hukum ini sangat penting untuk menjamim transaksi dilakukan secara
legal dan mematuhi prosedur hukum yang berlaku. Jika Konsultan hukum dengan
benar mereview atau memeriksa segala dokumen yang diperlukan, melaksanakan
proses transaksi sesuai hukum atau memebrikan nasihat hukum dengan semestinya
serta dapat menjamin kebenaran dan sahnya baik dokumen, informasi maupun segala
hal yang berkaitan dalam proses transaksi maka dalam pasar modal itu sendiri akan
semakin berkurang resiko kejahatannya dan kredibilitas dari pasar modal dan
khususnya emiten dalam melakukan kegiatan pasar modal dapat terjaga.
Ketiga adalah Penilai, Penilai adalah pihak yang menerbitkan dan
menadatangani laporan penilaian atas nilai aktiva, yang disusun berdasarkan
pemeriksaan menurut keahlian dari penilai.57 Berbeda dengan konsultan hukum yang
56
Sawidji Widoatmodjo:Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus, Jkarta, Ghalia
Indonesia, 2009, hal. 47.
57
Ibid, hal 49.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
32
menilai dari aspek atau segi hukum maka Penilai memberikan penbilain mengenai
berapa nilai yang wajar barang yang dimiliki tersebut baik barang itu berfisik maupun
nonfisik, yang tentu saja pada nialainya akan dihitung dengan uang. Penilai dalam
melakukan penilaian terhadap harta emiten harus bersikap objektif dan terbuka
karena harta kekayaan emiten tersebut akan dijadikan jaminan sebagai agunan
terhadap pinjaman dari
investor, oleh karean itu penilaian dari Penilai akan
menetukan berapa harga dari saham atau obligasi yang diterbitkan oleh emiten.
Setelah mengenal apa saja profesi penunjang pasar modal maka selanjutnya
akan dijelasakan peranan Notaris dan Notaris pengganti dalam pasar modal.
Notaris merupakan profesi yang sudah cukup tua, pada mulanya lembaga
Notariat dikenal di Italia pada sekitar abad 11 sampai 12 dengan nama Notarius,
walaupun sebenarnya Notaris juga dikenal sejak abad 3 pada zaman pemerintahan
Romawi yang biasa disebut Tabeliones, yang pekerjaan utamanya adalah memuat
pengesahan atas surat-surat yang berhubungan dengan pemerintah Romawi pada saat
itu. Selanjutnya di Italia (kelanjutan kerajaan Romawi), Profesi Notaris
tenyata
berkembang cukup dinamis, dimana berfungsi sebagai orang yang melakukan
penulisan atau pencatatan yang mana dalam perkembangannya Notaris sering
dianggap sebagai orang yang memiliki keahlian untuk menulis atau mencatat secara
cepat.58 Pada perkembangannya profesi Notaris ini mengalami puncak kejayaannya
atau perkembangannya di Perancis pada abad 13 sampai 18 pada saat revolusi
Perancis. Hal ini dikarenakan Notaris di Perancis dikenal sebagai orang yng
ditugaskan oleh pemerintah untuk melayani masyarakat untuk dalam pembuatan
surat-surat atau perjanjian-perjanjian sesuai peruntukan dan kebutuhannya walaupun
masih dianggap bukan perpanjangan tangan pemerintah sehingga kekuatan
pembuktian dari surat ataupun perjanjian yang dibuat Notaris adalah tidak sempurna
karena bukan merupkan bukti otentik (sudah semakin serupa dengan Notaris di
58
G.H.S Lumban Tobing, SH: Peraturan Jabatan Notaris, Jakarta, Penerbit erlangga, 1999,
hal. 4.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
33
Indonesia). Pada akhir abad ke 18 akibat revolusi Perancis dan desakan atas
kebutuhan masyarakat terhadap porofesi Notaris maka pemerintah Perancis
mengkodifikasikan Perundang-undangan yang mengatur dan berkaitan dengan
Notaris dalam sistem hukum dan tata hukum mereka sehingga kita tahu kedepannya
profesi Notaris seperti inilah yang menyebar ke Belanda dan negara-negara civil law
lainnya termasuk Indonesia akibat semangat zaman yang masih berbentuk
kolonialisme dan imperialisme saat itu di negara-negara eropa.59
Akibat semangat zaman tersebut di atas itulah maka Belanda yang pernah
menjadi bagian dari jajahan Perancis juga membawa profesi lembaga Notaris ini ke
Indonesia. Akibatnya kita menganut sistem lembaga Notariat civil law seperti yang
dianut negara Perancis maupun Belanda, dimana Profesi Notaris memegang peranan
penting dalam urusan publik khususnya yang menyangkut area hukum keperdataan
yang sebenarnya menjalankan tugas yang berasal dari pemerintah sesuai dengan
Undang-undang yang mengaturnya. Notaris pertama di Indonesia adalah seorang
Belanda yang bernama Melchior Kerchem dimana dia diangkat sebagai Notaris di
Batavia.60 Seturut perkembagannya maka kita patut berbangga karena profesi Notaris
tetap dihargai sampai saat ini sebagai mana dapat terlihat, misalnya dari semakin
dibutuhkannya banyak profesi Notaris di Indonesia, hukum yang semakin jelas
mengatur profesi ini (Undang-undang Jabatan Notaris) dan struktur pendidikan yang
semakin ketat dalam menjadikan seorang Notaris (dengan menjadikan pendidikan
profesi Notaris setara dengan Magister dalam tahap pendidikan di Universitas).
Demikian juga jika kita berbicara peran Notaris dewasa ini dalam
perkembangan perekonomian di Indonesia khususnya dalam bidang pasar modal.
Dalam geliat pasar modal di Indonesia peran Notaris sangatlah penting, mengapa
dapat saya katakan penting adalah karena Notaris di Indonesia mengemban tugas
59
Tan Thong kie, Studi Notariat dan Serba Serbi Praktek Notaris (Jakarta, PT Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2007. Hal.465.
60
G.H.S Lumban Tobing, SH, Op cit., hal. 17.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
34
yang krusial yang menyangkut urusan publik dalam konteks keperdataan, dimana
Notaris merupakan perpanjangan tangan Pemerintah dalam melaksanakan tugas
publiknya di masyarakat khuhusnya yang menyangkut urusan keperdataan, selain itu
Notaris juga diberi kewenangan oleh Undang-undang untuk membuat akta otenetik
yang mana kedua hal ini dirangkum dalam Undang-undang Jabatan Notaris (UUJN)
pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut:
“Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta
otentik mengenai suatu perbuatan, perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh
suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki untuk dinyatakan
dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan
memberikan grosse, salinan dan jutipannya, semuanya sepanjang pembuatan akta itu
oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualiakan kepada pejabat
atau orang lain.”61
Definisi pasal tersebut terlihat dengan jelas tugas, tanggung jawab dan
kewenangan Notaris khususnya yang berkaitan dengan membuat suatu perjanjian.
Selain itu tugas yang diberikan UUJN tersebut, profesi Notaris juga dituntut untuk
dapat mememnuhi kebutuhan dan perkembanagn yang terjadi dalam masyrakat,
karena jika tidak maka profesi ini kedepannya akan diragukan fungsi dan
kredibilitasnya dalam menjawab secara kongkrit tantangan yang diberikan
masyarakat khususya dalam perkembangan terknologi dan perekonomian.
Dalam kaitannya dengan pasar modal, maka dalam UUPM memberikan
kedudukan kepada Notaris sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal yang
dapat membuat akta otentik apapun yang berkaitan dengan kegaiatan pasar modal,
khusunya dalam rangka penawaran umum perdana atas saham. Disinilah letak arti
penting notaris menurut UUPM , yaitu Notaris diberi keweangan satu-satunya untuk
membuat akta otenetik sebagai alat pembultia yang mutlak dan instrumen legal yang
61
Indonesia, Undang-undang Jabatan Notaris, UU No 24 Tahun 2004, TLN No. 4432, Pasal
1 ayat8.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
35
sah dalam kaitannya dengan suatu kegiatan pasar modal.yang mana akan dijelaskan
lebih rinci dalam pembahsan mengenai kegaiatan pasr modal nantinya.
Seorang Notaris tidak dengan serta merta dapat menjalankan tugasnya sebagai
notaris pasar modal, selain telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam
pasal 13 UUJN juga harus memenuhi aturan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK
yaitu wajib terlebih dahulu terdaftar di BAPEPAM-LK dan memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam BAPEPAM-LK, yang tercantum dalam peraturan nomor
VII.D.1 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep-37/PM/1996 tanggal 17
Januari 1996 tentang Pendataran Notaris yang melakukan kegiatan di Pasar Modal
yang isinya adalah sebagai berikut:
1. Telah diangkat sebagai notaris oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia;
2. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang keuangan;
3. Memiliki akhlak moral yang baik;
4. Wajib memiliki keahlian di bidang pasar modal dan persyaratan keahlian dapat
dipenuhi melalui program latihan yang diakui oleh BAPEPAM-LK;
5. Sanggup secara terus menerus mengikuti Program Pendidikan Profesi Lanjutan
(PPL) di bidang Kenotariatan dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal;
6. Sanggup melakukan pemeriksaan sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris (PJN)
dan kode etik profesi, serta senantiasa bersikap indepanden;
7. Telah menjadi atau bersedia menjadi anggota Ikatan Notaris Indonesia
(selanjutnya disingkat INI);
8. Bersedia untuk diperiksa oleh INI atas pemenuhan PJN dan kode etik profesi
dalam rangka melaksakan kegiatannya.
Permohonan Notaris sebagai prosfesi penunjang pasar modal diajukan kepada
BAPEPAM-LK dalam rangkap 4 (empat) dengan menggunakan formulir yang telah
ditentukan dalam peraturan, dimana permohonan sebagaimana tersebut di atas harus
disertai dengan dokumen sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
36
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Surat Keputusan pengangkatan selaku Notaris dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan juga Berita Acara Sumpah Notaris dari instansi yang
berwenang;
3. Surat Pernyataan Notaris yang bersangkutan bahwa tidak pernah melakukan
perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana
di bidang keuangan;
4. Sertipikat program pelatihan di bisang pasar modal yang diakui oleh
BAPEPAM-LK;
5. Surat Pernyataan bahwa Notaris sanggup mengikuti secara terus-menerus
Program Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) di bidang kenotariatan dan
peraturan perundang-undangan di pasar modal;
6. Surat Pernyataan bahwa Notaris sanggup melakukan pemeriksaan sesuai PJN
dan kode etik profesi, serta senantiasa bersikap independen dalam melakukan
kegiatannya;
7. Bukti keanggotaan INI;
8. Surat Pernyataan bahwa Notaris bersedia menjadi anggota INI setelah
memperoleh Surat Tanda terdaftar (STTD) dari BAPEPAM-LK dan akan
menyampaikan bukti keanggotaan tersebt kepada BAPEPAM-LK; dan
9. Surat Pernyataan bahwa Notaris bersedia diperiksa oleh INI atas pemenuhan
PJN dan kode etik dalam rangka mealaksankan kegiatannya.
4.
Peran Notaris Dalam Kegiatan Pasar Modal
Setelah membahas profesi penunjang pasar modal maka pembahasan
selanjutnya tentu saja akam memasuki wilayah kegiatan yang berlangsung dalam
pasar modal itu sendiri, yang akan dikhususkan dengan kegiatan pasar modal yang
berhubungan erat dengan peran seorang Notaris. Seperti yang kita ketahui sebenarnya
kegiatan pasar modal sangatlah luas dari mekasnisme transaksinya, jens komoditas
atau efek yang diperdagangkan maipun para pihak yang terlibat dalam transaksi
tersebut seperti yang dijelaskan sebelumnya, oleh sebab itu naka menurut hemat
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
37
penulis untuk mendapatkan analisa yang mendalam mengenai peran Notaris,
utamanya Notaris pengganti maka kegiiatan pasar modal ayng akan dibahas hanya
yang berkaitan erat dengan peran Notaris.
Berdasarkan pemikiran tersebut kegiatan pasar modal yang akan diuraikan
akan terfokus pada Rapat Umum pemegang saham dari Perusahaan terbuka maupun
Perseroan yang ingin melakukan Go Public, perjanjian-perjanjian yang menyangkut
penawaran perdana tersebut, yaitu Perjanjian Penjaminan emisi efek dan Perjanjian
Pengelolaan Administrasi Saham dan terakhir tentu saja Aksi korporasi go public itu
sendiri atau secara teknis dalam bahasa pasar modal dikenal dengan nama Initial
Public Offering (IPO) yang dalam bahsa Indonesianya disebut Penawaran Perdana.
Seperti yang kita ketahui bahwa kegaiata-kegiatan diatas tidak bisa dilepaskan dari
fungsi Notaris di pasar modal dan kalau kita lihat rangkaian kegiatan disebut diatas
terjadi atau dilaksanakan dalam
bigframe IPO. Karenanya pembahasan akan
dilakukan sesuai dengan urutan dari proses IPO untuk memeprmudah melihat skema
dari aksi korporasi IPO dan peran Notaris di dalamnya.
4.1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS peseroan dalam pasar modal dapat dibedakan menjadi dua bagian
(menurut proses waktunya), pertama RUPS yang merupakan masa persiapan atau
kegiatan awal dalam melaksanakan proses IPO dan Kedua RUPS yang dilakukan
oleh Perusahaan yang telah go public, dimana yang akan menjadi fokus perhatian
adalah yang pertama.
RUPS menjadi titik dasar dalam suatu Perusahaan yang ingin melakukan
penawaran Perdana. Hal ini dikarenakan Perseroan tersebut akan melakukan
perubahan Anggaran Dasarnya (selanjutnya disebut AD) seperti yang tercantum
dalam pasal 21 ayat (2) huruf (F) UU PT dan sesuai dengan pasal 88 ayat (1) UUPT
maka persayaratan agar RUPS tersebut dapat mengambil keputusan secara sah adalah
dengan dihadiri oleh 2/3 pemegang saham dan disetujui oleh 2/3 dari suara yang
dikeluarkan.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
38
Sebelum melaksanakan RUPS Notaris wajib memeriksa dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan proses trasnsaksi penawaran perdana yaitu:
a. Akta pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya yang
paling akhir;
b. Seluruh perubahan AD termasuk antara lain:
b.i
RUPS tahunan maupun RUPS luar biasa, terutama yang berkaitan
dengan perubahan AD emiten. Perlu diperhatikan apakah RUPS telah
diadakan dan mengambil keputusan secara sah dan mengikat dengan
memeriksa persyaratan kuorum, pemungutan suara dan kompetensi
para pihaknya dalm RUPS yang diadakan;
b.ii
Pengesahan akta pendirian dan persetujuan serta laporan atas setiap
perubahan AD emiten sesuai dengan UUPT pasal 7 sampai dengan 14.
c. Permodalan dan Saham.
Ada beberpa hal yang harus diperhatkan berkaitan permodalan dan saham yaitu:
i. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor emiten yang
ada sebelum penawaran emisi oleh emiten;
ii. Jenis saham yang dikeluarkan oleh emiten;
iii. Susunan pemgang saham terakhir;
iv. Riwayat permodalan dan pemilikan saham serta peralihannya (dapat dilihat
dalam Daftar Pemegang Saham perseroan) dan juga bukti penyetoran
modalnya.
d. Direksi dan Komisaris.
Biasanya dalam hal ini mengenai keabsahan dan kompetensi dari Direksi dan
komisaris yang sedang menjabat yang bisa berkaitan dengan jangka waktu/masa
jabatan.
e. Persetujuan dan Keputusan yang diambil dalam RUPS.
Dalam hal ini tentu saja persetujuan untuk malakukan penawaran perdana
yang harus diadapat dalam RUPS, pesetujuan dari komisaris emiten dan persetujuan
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
39
dari instansi yang berwenang yang disyaratkan agar emiten dapat melakukan kegiatan
operasional usahanya, atau untuk memiliki, menguasai, menempati, menggunakan
atau mendapatkan suatu hak yang harus dimiliki emiten tersebut.
Setelah menelaah dan memeriksa segala hal yang berkaitan denga proses
penawaran perdana maka tahap selanjutnya adalah melaksakan RUPS dengan agenda
rapat Perubahan AD emiten, hal ini agar emiten tersebut dapat melakukan penawaran
umum perdana dan menjadi Perusahaan go public, karenanya dalam RUPS status
badan hukumnya haruslah dirubah dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka
(PT.tbk). Selain itu juga harus dilkukan penyesuaian dalam AD untuk disesuaikan
dengan peraturan di bidang Pasar Modal, yaitu Peraturan No.IX.J.1 Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep 13/PM/1997 tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar yang melakukan penawaran umum efek bersidat ekuitas dan
perusahaan Publik.
Berdasarkan peraturan tersebut maka ada beberapa ketentuan dalam AD
emiten yang harus dirubah dan disesuaikan yang meliputi:
1. Nama dan tempat kedudukan;
2. Jangka waktu berdirinya;
3. Maksud dan tujuan termasuk kegiatan usahanya;
4. Struktur permodalan;
5. Pengeluaran efek bersifat Ekuitas;
6. Saham termasuk berkenaan dengan surat saham dan surat saham kolektif;
7. Penitipan kolektif;
8. Pemindaham hak atas saham;
9. Anggota Direksi dan Komisaris termasuk Komisaris Independen
10. Laporan tahunan dan perhitungan tahunan;
11. RUPS;
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
40
12. Pemberitahuan, panggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS;
13. Kuorum dan keputusan RUPS untuk mengambil keputusan tertentu
diantaranya namun tidak terbatas pada menjadikan jaminan hutang atas aset
perusahaan atau baik sebagain atau sebagian besar.
Disinilah letak dan peran tanggung jawab yang sangat penting bagi Notaris
sebagai prosfesi penunjang Pasar modal, diman untuk membuat akta risalah RUPS
tersebut Notarislah pejabat satu-satunya yang berwenanga adalah Notaris.
4.2. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
Perjanjian penjaminan emisi efek yang dilakukan pada tahap persiapan go
public dibuat antara emiten dengan Penjamin Emisi Efek dan biasanya berbentuk akta
Notaris.Notaris perlu memahami UUPM dan aturan-aturan dari BAPEPAM-LK
supaya perjanjian yang dibuatnya dapat dirancang dengan rinci dan memuaskan
kedua belah pihak, ada baiknya Notaris juga meminta masukan dan pendapat dari
Konsultan Hukum yang memahami mengenai Perjanjian ini. Untuk itu seorang
Notaris perlu juga membekali dirinya dengan pengetahuan yang cukup dan terus up
to date tentang aspek-aspek IPO dan selalu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
BAPEPAM-LK secara berkesinambungan.
Dalam menyusun Perjanjian penjaminan emisi efek, Notaris tidak hanya harus
memperhatikan kepentingan emiten dan kepentingan penjamin emisi efek, namun
juga kepentingan segenap penjamin pelaksana emisi efek dan kepentingan
masyarakat calon pemodal yang nantinya akan ikut serta dalam IPO. Notaris harus
bisa secara detail kepentingan calon pemodal apakah sudah sukup terlindung dan
terjamin dan juga menjaga kepentingan penjamin emeisi efek terutama melalui
klausula mengenai penjaminan penjulan emisi dari emiten yang pernah disinggung
sebelumnya, dan juga dalam hal penetapan waktu atau jadwal penawaran emisi,
termasuk dalam prosedur penjatahan dan pengembalian pesanan dari emisi.
Ada kalanya terdapat hal-hal yang belum dapat dicantumkan dalam Perjanjian
penjaminan emisi efek yang tealh dibuat oleh notaris sebelumnya, atas hal ini Notaris
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
41
dapat atau perlu mengadakan perubahan-perubahan atas Perjanjian penjaminan emisi
efek yang sebelumnya, yang antara lain mengenai harga saham perdana, jadwal
waktu dari penawaran sebuah emisi, pembentukan sindikasi dari para pelaksana emisi
efek dan hal-jal lain yang belum tercantum dalam perjanjian tersebut sebelumnya.
4.3. Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham
Dalam rangka penawaran umum perdana saham, emiten perlu untuk untuk
membuat Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek sebagai salah satu Lembaga
Penunjang Pasar Modal, yang berfungsi administratif dalam pengelolaan saham, dan
ini biasanya dilakukan dalam bentuk notariil.
Apabila emiten telah menjadi perusahaan publik dam melakukan pencatatan
di bursa, maka emiten memerlukan peranan dari Biro Adminstrasi efek yang akan
menangani pencatatan dan adminstrasi saham yang telah dicatatkan di bursa, antara
lain mengenai pemeliharaan daftar pemegang saham emiten termasuk pencatatan
pemindahan hak atas saham. Biro Adminstrasi Efeklah nantinya yang akan
mengeluarkan bukti kepemilikan yang sah atas saham-saham emiten berdasarkan
Daftar Pemegang Saham.
Dalam hal Perjanjian pengelolaan Administrasi Saham ingin dirubah maka
harus dilakukan bersama dengan perubahan yang dilakukan terhadap Perjanjian
Emisi efeknya karena berkaitan erat dan dua-danya dilakukan dengan akata notaris.
Perubahan yang dilakukan dalam akta tersebut antara lain adalah mengenai jumlah
saham yang akan dijual kepada calon investor.
4.4. Penawaran Umum Perdana
Setiap perusahaan yang sehat dan punya visi yang besar pasti ingin dikenal
oleh masyarakat luas dan dipakai produknya oleh semakin banyak masyarakat,
dengan begitu perusahaan pasti akan mendapatkan keuntungan yang semakin
meningkat dan dengan sendirinya kesejahteraan pegawainya akan semakin terjamin
yang akhirnya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
42
umumnya. Ini merupakan salah satu cita-cita perusahaan yang baik, dan untuk
mencapai hat tersebut tidaklah mudah, perusahaan pasti selain membutuhkan sumber
daya yang prima dan produk yang berkualitas juga membutuhkan hal yang seringkali
menjadi faktor penentu, yaitu modal yang kuat. Berkaitan dengan hal inilah maka
kegiatan pasar modal mempunyai fungsi terbesarnya.
Dalam sisi yang berbeda masyarakat dewasa ini juga sudah memahami arti
pentingnya sebuah investasi, oleh karena dengan adanya kesadaran tersebut
masyarakat dewasa juga memerlukan suatu wadah untuk berinvesatasi. Pasar modal
adalah salah satu lembaga yang bisa menjawabnya walaupun juga ada ada sarana lain
yang juga cukup popular, yaitu tanah atau logam mulia. Berbeda dengan dua hal yang
disebut terakhir maka pasar modal mempunyai beberpa kelebihan diantaranya
masyarakat akan merasa menjadi bagian perusahaan dimana mereka menaruh
modalnya, dengan rasa memilki yang semakin tinggi ini maka diharapkan akan
memacu mereka untuk menjadi “pemilik” yang baik dan selanjutnya ini kan
memajukan perekonomian masyarakat Indonesia karena mereka meringankan beban
modal dari perusahaan-perusahaan tersebut dan juga mendapat pendapatan tambahan
yng cukup menjanjikan. Semua ini akan tercapi jika investasi dalam pasar modal ini
kena sasaran (misalnya diutamakan perusahaan-perusahaan nasional) dan ditunjang
oleh sistem pasar modal yang baik
Kembali pada pokok utama pembicaraan kita mengenai permodalan dalam
perusahaan, pada prinsipnya modal dapat dibagi dua, yaitu melalui hutang (sumber
pendanaan yang berasal dari luar perusahaan dan ekuitas (modal perusahaan itu
sendiri).62 Hutang adalah sumber pendanaan yang sangat dikenal dan merakyat bagi
siapapun, karena utang bukan hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tapi juga
oleh kita sehari-hari. Hutang dilakukan biasanya karena suatu perusahaan
membutuhkan dana segar untuk keperluan operasional atu memperluas sayapnya
dalam kegiatan usaha tersebut. Hutang ini punya kelebihan demikian juga
62
Sawidji Widyoatmodjo, Op cit., hal. 27.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
43
kekurangan, kelebihan dari suatu utang adalah tentu saja yang utama adalah tidak
berasal dari “kantung “ sendiri sehingga menarik untuk dilakukan dan selanjutnya
dalam berhutang banyak pihak yang sangat siap membantu untuk memudahkan
proses hutang hal ini mengakibatkan hutang dapat diproleh dengan semakin mudah
baik dalam jumlah yang diminta, proses pembayaran maupun jangka waktu
pembayarannya, tetapi seperti yang kita ketahui hutang juga mempunya kelemahan
khususnya dalam konteks suatu perusahan yang berhutang, yaitu hutang sangat
membebani segi finansial (angsuran dan bunga) perusahaan dan yang paling
membebankan adalah adanya jaminan yang mengikat hutang tersebut. Oleh sebab itu
perusahaan yang semakin banyak hutangnya biasanya menjadi tidak sehat dan akan
menimbulkan masalah-masalah finasnsil baru dalam perusahaan, hutang dalam arti
konvensional seperti talah dijelaskan tidaklah terus menerus menjadi saran
perusahaan yang memerlukan modal karena efek buruk yang ditimbulkan
kedepannya oleh sebab itu dalam masyarakat perkonomian modern diperlukan
alternatif sumber permodalan untuk menjadi solusi bagi suatu perusahaan yang
mencari dana segar untuk memperkuat dan mengembangkan terus bisnisnya.
Hal tersebut membawa kita kepada sumber yang kedua, yaitu ekuitas. Secara
sederhana ekuitas ini bisa terdiri dari modal sendiri atau saham, laba ditahan dan agio
saham.63 Keterbatasan dari ekiutas yang biasanya adalah modal sendiri adalah
keterbatasan jumlahnya. Tidak seperti hutang yang bisa diberikan dengan jumlah
yang besar maka kekuatan modal dari pendiri belum tentu memilki daya yang besar,
sehingga cara seperti pasti juga tidak akan membawa dampak yang signifikan bagi
perusahaan yang menginginkan ekspansi besar. Untuk mengatasi permasalahan ini
maka terciptalah sistem pasar modal, karena keterbatasan modal tersebut akhirnya
dapat ditembus dengan cara memasarkan atau menjual saham kepada manyarakat
umum. Berdasarkan belakang tersebut maka sekarang kita kenallah apa yang
dinamakan pasar modal. Seperti juga dengan hutang memasarkan saham ke
63
Ibid, hal.29.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
44
masyarakat juga memliki keunggulan dan kelemahan, secar singkat kelemahannya
adalah prosesnya yang cukup panjang dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi
tetapi ini akan sebanding dengan keuntungannya yaitu modal yang didapapatkan
(tanpa hutang sehingga tidak menimbulkan beban), dan kedua investor atau pemodal
tersebut hanya akan menjadi pemilik pasif sehingga para pengurusdan pemilik saham
lama dapat bekerja semaksimal mungkin demi kenajuan perusahaan yang akan
berimbas pada nilai saham perusahaan itu sendiri di pasar modal.
Setelah mengetahui latar belakang dari penawaran umum perdana (selanjutnya
disingkat IPO) maka dapat disimpulkan bahawa tujuan dari perusahaan mengadakan
IPO adalah sebagai berikut:
1. Perluasan usaha, baik dalam ekspansi atau mengembangkan jenis produknya
untuk mendapatkan pasar yang lebih luas ataupun dengandengan cara
menambah jenis produk yang akan dipasarkan, hal ini sangat diperlukan,
mengingat persaingan dengan para kompetitor maupun perkembangan yang
terjadi dalam masyarakat (misalnya dalam segi teknologi, fungsi, dll);
2. Memperbaiki dan menyehatkan struktur permodalan, seperti yang dijelaskan
diatas, IPO ini dapat mengurangi beban modal usaha yang bersalah dari hutang,
sehingga resiko dari penyitaan asset perusahaan ataupun jatuh pailit akan
semakin berkurang, selanjutnya justru dengan IPO maka cashflow perusahaan
akan semakin baik sekaligus menutup hutang-hutang yang ada;
3. Menigkatakan nilai perusahaan, peningkatan ini bukan saja secara fisik bagi
perusahaan seperti namanya yang semakin dikenal, mendapatkan dana segar
tetapi juga nilai yang tidak kelihatan seperti adanya sense of belonging dari
masyarakat yang menjadi investor dan juga adanya kesempatan bagi para
pegawai juga untuk membeli
saham perusahaan (melalui melalui program
employee stock ownership plan/ ESOP), yang sebenarnya akan menjadi nilai
tambah yang sangat positif kedepannya.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
45
Perlu diingat bahwa selain manfaat dan tujuan positif tersebut diatas perusahaan
juga harus siap mengahadapi kesulitan dan kelemahan dari proses IPO itu sendiri,
yang utamanya adalah memerlukan biaya yang besar dan harus berani membuka
kondisi perusahaan kepada masyarakat melalui laporan berkala yang dituntut
Undang-undang untuk menjamin transparasi tersebut (proses administratif yang
cukup banyak).
Selanjutnya adalah proses Proses IPO itu sendiri yang dalam pelaksanaanya
tidaklah mudah, oleh sebab itu perlu dilakukan persiapan atau perencanaan yang
matang oleh perusahaan itu sendiri dan komitmen yang tinggi untuk melaksanakan
dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Tuntutan untuk merubah strategi dam
kembali mereorganisai perusahaan mutlak diperlukan kareana setelah perusahaan
menjadi terbuka maka perusahaan harus siap menghadapi maslah-masalah dan
hambatan yang akan dihadapi. Adapun prosesnya dapat dibagi menjadi 3(tiga) tahap
yaitu:
4.4.1. Masa Persiapan
Masa perisiapan ini sendiri perusahaan64 juga sudah harus cukup
mempersiapkan banyak hal yang harus dipenuhi, yang jika dapat diuraikan
perusahaan minimal harus melakukan 6 (enam) hal ini:65
1. Persiapan pengurus perusahaan dalam merencanakan IPO kepda masyarakat
seperti telah disinggung diatas;
2. Mengadakan RUPS diantara pemilik saham lama sebelum ditawarkan kepada
masyarakat dalam IPO, yang pada intinya dalah meminta persetujuan untuk
malakukan IPO dan merubah AD agar sesuai dengan ketentuan yang diatur
64
Penulis juga menggunakan terminologi emiten untuk perushaan dalam konteks pembahasan
penawaran umum perdana.
65
Sawidji Widyoatmodjo, Op cit., hal. 54-56.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
46
dalam UUPM mengenai perusahaan terbuka, dimana detailnya telah dijelaskan
dalam pembahasan mengenai RUPS sebelumnya;
3. Setelah RUPS dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menacari penjamin
emisi efek, lembaga penunjang (wali amanat/penanggung administrasi efek) dan
juga prosfesi penunjang pasar modal seperti yang telah diuraikan sebelumnya
seperti: akuntan publik, konsultan hukum, Notaris dan perusahaan penilai untuk
membantu proses IPO ini. Disini dapat terlihat peran Notaris yang cukup besar
dalam tahap II karena setelah Notaris memuat RUPS perusahaan yang akan
melakukan IPO, selanjutnya Notaries juga yang akan membuat perjanjianperjanjian yang bersangkutan sebelum melakukan penawaran seperti perjanjian
emisi efek tersebut;
4. Mempersiapkan
kelengkapan
dokumen-dokumen
yang
diperlukan
perusahaan/emiten sebelum melakukan penawaran emisi, yang diantaranya
terrdiri dari: surat pengantar pernyataan pendaftaran, perencanaan penawaran,
perjanjian-perjanjian penunjang yang telah ditandangani para pihak, legal audit,
laporan-laporan yang dipersyaratkan oleh BAPEPAM-LK dan dokumen emiten
lainnya. Dalam hal penawaran berbentuk obligasi atau efek lain yang bersifat
hutang maka harus harus mendapatkan peringkat dari lembaga peringkat telebih
dahulu (PT. PEFINDO/Pemeringkat Efek Indonesia);
5. Mengajukan pernyataan ingin melakukan IPO kepada BAPEPAM-LK sesuai
dengan pasal 70 UUPM. Di BAPEPAM-LK maka seluruh dokumen perusahaan
yang akan melakukan IPO akan diperiksa dan dievaluasi untuk ditentukan
apakah emiten tersebut telah memenuhi persyatatan yang diminta dan layak
melakukan IPO, ketetnuan yang harus dipenuhi antara lain mengisi pernyataan
pendafaran ke BAPEPAM-LK, membuat surat pernyataan dan memenuhi
ketentuan umum pengajuan persyaratan pendaftaran yang disebutkan di atas.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja maka BAPEPAM-LK akan memberikan
tanggapan atas pernyataan pendaftaran yang diajukan oleh emiten tersebut dan
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
47
jika semua terpenuhi maka pernyataan pendaftaran tersebut akan dinyatakan
efektif;
6. Setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif emiten harus membuat
kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan menyerahkan prospektus agar
saham/emisi yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dikenal oleh masayarkat,
walaupun isi prospektus ini belum tetnu dapat mengaambrkan keseluruhan
kondisi dan nilai saham yang ditawarkan tersebut.
4.4.2. Masa Penawaran dan Pencatatan.
Dalam tahap ini maka langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai
berikut:66
1. Mempublikasikan prospektus untuk memberikan informasi selengkapnya
saham yang akan ditawarkan dalam IPO kepada masyarakat. Publikasi (public
expose) ini dapat dilakukan dengan beberapa cara tetapi yang wajib adalah
dilakukan di media cetak dan cara lainnya yang banyak juga dipakai adalah
emiten beserta penjamin emisi efek mengundang calon investor/masyrakat
untuk melakukan promosi sekaligus tanya jawab;
2. Melakukan penawaran perdana. Ada masa ini investor mulai bisa membeli
saham yang tetnu saja dilakukan dalam pasar perdana walaupun tetap dilakukan
melaui perantaraan pialang;
3. Penjatahan efek, langkah ini diperlukan jika permintaan melebihi persediaan
emisi, disamping itu dapat juga digunakan untuk menghindari efek jatuh pada
segelintir investor, sebab kalau hanya dikuasai sedikit investor maka semakin
tidak liquid efek tersebut di pasar sekunder;
66
Ibid, 59.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
48
4. Refund, yaitu pengembalian uang investor dalam hal investor tersebut tidak
mendapatkan jatah yang sebelumnya sudah dbayarkan, maka sisanya
dikembalikan kepada investor tersebut, hal ini biasa terjadi jika terjadi
penjatahan;
5. Setelah melakukan penjualan di pasar beberapa minggu maka tahap berikutnya
adalah melakukan pencatatan di bursa efek, yang jika detujui oleh bursa efek
maka emiten akan membayar sejumlah uang untuk biaya pencatatan tersebut.
Proses dari pencatan juga dimulai dengan pendaftaran ke Bursa Efek Indoensia
(selanjutnya disingkat BEI), lalu BEI melakukan evaluasi dan akhirnya
mengumumkan pencatatan tersebut di papan perdagangan secara elektronik.
Setelah itu semua maka dimulailah perdagangan di pasar sekunder.
4.4.3. Masa Setelah Penawaran Umum Perdana
Setelah kedua tahapan besar di atas selesai bukan berarti kewajiban dari
emiten selesai karena ada beberapa kewajiban penting yang harus dilakukan emiten
yaitu:67
1. Menerbitkan laporan tahunan agar para investor mengetahui kinerja dari
perusahaan
dan
prestasi
perusahaan
tersebut.in
ijuga
merupakan
langkahpengujian apakah saham yang dijual sesuai dengan janji perusahaan
dalam prospektus oleh sebab itu publisitas ini sangat diperlukan dalam pasar
modal;
2. Perusahaan harus bersikap terbuka, artinya perusahaan harus memenuhi
beberapa syarat keterbukaan (disclosure) dalam berbagai aspek perusahaan
sesuai dengan kebutuhan para pemegang saham yang ada;
67
Ibid, 62.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
49
3. Kewajiban membagi dividen, hal ini untuk menunjukan kredibilitas perusahaan,
karena itu menajemen harus bekerja keras dan membuktikan kepada para
investor kalau investasi mereka tidaklah sia-sia di perusahaan tersebut.
Jika perusahaan melakukan tahapan ini secara benar dan sesaui dengan
ketentuan peraturan yang berlaku maka tujuan dari pengembangan perusahaan
melalui IPO pada gilirannya pasti akan membawa dampak yang menggembirakan
baik bagi perusahaan itu dan juga para investor, sehingga cita-cita awal dari
dilakukannya IPO dapat tercapai.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
50
BAB III
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS PENGGANTI DALAM
KEGIATAN PASAR MODAL
Keberadaan Notaris Pengganti (selanjutnya akan disingkat NP untuk
memudahkan penulisan) sudah ada semenjak berlakunya Peraturan Jabatan Notaris
(selanjutnya akan disingkat menjadi PJN), dan dilanjutkan diatur dengan peran yang
lebih jelas dalam Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN), Hal ini membuktikan
bahwa NP memang memilki peran penting dalam praktek kenotariatan dewasa ini.
NP yang ada dibahas dalam penulisan ini adalah adalah sebagaimana yang dimasksud
dalam UUJN pasal 1 nomor (3) yang berbunyi:68
“Notaris Pengganti adalah seorang yang untuk sementara diangkat sebagai
Notaris untuk menggantikan Notaris yang sedang cuti, sakit atau untuk sementara
berhalangan menjalankan jabatannya sebagai Notaris.”
Dari teks Undang-undag tersebut dapat kita ambil pengetian bahwa NP berfungsi
untuk menjalankan jabatan Notaris dalam hal Notaris tersebut tidak dapat
menjalankan jabatannya sebagai notaris karena beberapa hal yang disebut dalam
pasal tersebut. Seperti yang kita ketahui dalam prakteknya seorang Notaris memang
tidak mungkin dapat terus menerus menjalankan jabatannya tanpa gangguan atau
halangan. Seorang Notaris dalam menjalankan jabatannya pun juga seperti pekerja
68
Undang-undang Jabatan Notaris, Op cit.,Pasal 1 nomor 3.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
51
pada umumnya, dia memerlukan waktu istirahat atau dapat mengalami keperluan
mendadak yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut
maka pembuat Undang-undang memasukan peran seorang NP untuk mengatasi
masalah atau keperluan tersebut, tentunya dengan beberapa ketentuan juga yang
harus dipenuhi dan ditaati oleh seorang NP. Maksud dari pembuat undang-undang
dalam memasukan pasal mengenai NP adalah sangat baik yaitu dapat:
a. Membuat kantor Notaris tersebut tetap beroperasi walaupun ditinggal oleh
Notarisnya untuk beberapa waktu terentu;
b. Dapat tetap menjaga kepercayaan dan melayani kebutuhan klien yang sudah
menjadi langganan kantor Notaris tersebut;
c. Meregenerasi dan melatih keterampilan para calon Notaris untuk masa yang
akan datang dengan memberikan tanggung jawab kepadanya menjadi NP.
Oleh sebab itu maka kita dapat memahami bahwa seorang NP memegang
peranan penting dalam praktek kenotariatan di masyarakat karena dengan sendirinya
dapat menunjang profesi Notaris dalam menjawab kebutuhan masyarakat di bidang
keperdataan secara baik dan sah.
Selanjutnya untuk lebih memahami dan menjawab bagaimakah peran seorang
NP dalam kegiatan pasar modal maka ada baiknya kita juga dapat melihat
bagaimanakah peraturan atau Undang-undang dalam mengatur peran dan
kewenangan seorang NP dalam dunia kenotariatan pada umumnya terlebih dahulu.
Bab ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut: Pertama akan membahas
mengenai posisi NP dalam PJN, dimana akan coba ditelusuri peraturan awal yang
mengatur mengenai keberadaan NP , Kedua akan melihat bagaimana UUJN
mengatur mengenai NP, yang nantinya akan terlihat apa perbedaan dan
perkembangan sehubungan dengan peran dan kewenangan NP. Ketiga baru akan
melihat peran dan kewenangan dari NP dalam kegiatan pasar modal, diharapkan di
bagian ini dapat menjawab permasalahan yang menyangkut syarat, wewenang dan
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
52
juga tanggung jawab yang diemban oleh seorang NP dalam menjalankan tugasnya di
bidang pasar modal.
1.
Notaris Pengganti Dalam Peraturan Jabatan Notaris
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya pengaturan mengenai NP telah
diatur sejak diberlakukannya PJN di Indonesia. Sebelum kita membahas hukum
positif yang yang menyangkut Notaris, maka ada baiknya diuraikan aturan mengenai
NP dalam PJN untuk lebih memahami peran dan keweangan seorang NP lebih dalam,
karena secara hstoris PJN ini juga tetap menjadi latar belakang timbulnya UUJN.
Seorang NP dalam PJN diatur mulai dari pasal 6 huruf B sampai dengan huruf
6 (P), lalu juga diatur dalam pasal 12 huruf (A) dan pasal 17, selanjutnya kita akan
menguraikannya satu persatu untuk mendapatkan kejelasan dari tiap-tiap pasalnya.69
Konteks pasal 6 dalam UUJN adalah mengenai tata cara seorang Notaris
dalam menjalankan profesinya, seperti contohnya dalam hal tempat tingal dan
kedudukan kantor Notaris tersebut. Munculnya NP dalam UUJN dimulai pada saat
pembahasan mengenai cuti Notaris dalam pasal 6 huruf (A), oleh sebab itu
pengaturan mengenai NP dimulai dalam pasal 6 huruf (B) yang kalau dijabarkan
secara singkat mengatakan dalam hal seorang Notaris berhalangan menjalankan
jabatannya karean cuti maka Notaris tersebut harus menunjuk penggantinya. Orang
yang ditunjuk menjadi NP inipun harus diambil sumpahnya seperti yang ditentukan
dalam pasal 17 PJN yang akan dijelaskan kemudian dan juga harus menjalankan
ketentuan-ketentuan yang ditentukan dalam pasal 12 huruf (A) PJN.
Selanjutnya adalah pasal 6 hurf L dan huruf (M), pasal ini masih mengenai
penunjukan notaris pengganti dalam hal Notaris mengambil cuti hanya saja dalam
pasal ini PJN juga memberikan semacam hak untuk mengambil cuti kepada NP
69
G.H.S Lumban Tobing, SH, Op cit., Hal . 40.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
53
maksimal selama 6 bulan, hal ini karena seringkali seorang Notaris mengambil cuti
cukup lama dan penggantinya tersebut juga mengalami halangan dalam menjalankan
jabatannya sebagai pengganti, tentu saja durasinya tentu saja tidak boleh terlau lama
karena NP merupakan orang yang ditunjuk langsung oleh Notaris yang digantikannya
tersebut. Dikatakan lebih lanjut dalam pasal 6 huruf (M) diatur dalam hal Pengganti
tersebut berhalangan atau meninggal maka pejabat yang mengangkat NP tersebut
dapat menunjuk orang lain sebagi penggantinya.
Ketentuan mengenai NP dalam rangkaian pasal 6 paling banyak diatur dalm
pasal 6 huruf (P), diman diatur mengenai proses pengangkatan NP, hak-hak yang
dimiliki NP dan juga konsekuensi dari pengangkatan NP bagi seorang Notaris.
2.
Notaris Pengganti Dalam Undang-Undang Jabatan Notaris
Sama seperti yang termaktub dalam PJN peran dan kedudukan seorang NP
dalam UUJN juga diletakan dalam Bab mengenai cuti Notaris, yaitu dalam Bab V
pasal 25, 27, 32 dan 33, selain itu ada juga beberapa ayat dalam pasal-pasal tertentu
yang juga mengatur tentang NP diluar bab tersebut, yang nanti akan ikut disinggung
juga karena masih menyangkut dengan kewajiban NP. Peran seorang NP mulai
timbul jika seorang Notaris mengajukan cuti, hal ini tertulis dalam pasal 35 ayat (3)
yang berbunyi:70
“Selama menjalankan cuti, Notaris wajib menunjuk seorang Notaris
Pengganti”
Jadi masih sama dengan PJN, bahwa seorang NP timbul karena dua unsur,
yaitu Notaris yang digantikan tersebut menjalankan atau mengajukan cuti dan
selanjutnya Notaris yang bersangkutan tersebut mengajukan pengganti dirinya, yang
mana hal ini dikuatkan dalam pasal 27 ayat (1) yang mengatakan:
70
71
71
Undang-undang Jabatan Notaris, Op cit.,Pasal 35 ayat 3.
Undang-undang Jabatan Notaris, Op cit.,Pasal 27 ayat 1.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
54
“Notaris mengajukan permohonan cuti secara tertulis disertai usulan
penunjukan Notaris pengganti”.
Selanjutnya dalam UUJN juga disebutkan kalau pengangkatan NP diatur lebih
detail dibandingkan dalam PJN yang hanya menyebutkan organisasi Notaris, dalam
UUJN dengan jelas disebutkan kalau pengangkatan NP menjadi wewenang dari
Mejelis Pengawas Daerah (MPD) sebagaimana disebutkan dalam pasal 70 huruf (D)
dan diangkat sumpahnya juga oleh MPD.
Masih sama dengan PJN, kewajiban dari seorang Notaris yang akan
digantikan oleh NP adalah juga harus menyerahkan Protokol Notaris kepada NP dan
NP tersebut akan menyerahkan kembali Protokol Notaris kepada Notaris setelah masa
cutinya berakhir. Hal ini tersebut dalam pasal 32 ayat (1) dan (2). Pasal ini dapat
diartikan kalau NP bertanggung jawab sama seperti seorang Notaris dalam
menjalankan jabatannya tersebut, berkenaan dengan tanggung jawabnya untuk
mencatatkan dan memelihara akta-akta yang dibuatnya sebagaimana yang tercantum
dalam pasal 16 ayat (1) huruf (F) sampai dengan (J), selain tentu saja secara umum
kewajiban seorang Notaris yang disebutkan dalam pasal 16 UUJN juga menjadi
kewajiban yang harus dilakukan oleh NP.
Menjadi perbedaan mendasar pengaturan mengenai NP antara PJN dan UUJN
adalah mengenai syarat untuk menjadi seorang NP, dalam UUJN pasal 33 ayat (1)
tertulis;72
“Syarat untuk dapat menjadi seorang Notaris Pengganti, Notaris Pengganti
Khusus, dan Pejabat Sementara Notaris adalah warga Negara Indonesia yang
berijazah sarjana hukum dan telah bekerja sebagai karyawan kantor Notaris
paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut”.
72
Undang-undang Jabatan Notaris, Op cit.,Pasal 33 ayat (1).
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
55
Dari ketentuan di atas terlihat bahwa syarat untuk menjadi seorang NP
sekarang telah diatur secara lebih ekplisit dan detail, dimana untuk menadji NP orang
tersebut harus memegang gelar sarjana hukum dan telah bekerja sebagai pegawai
Notaris minimal selama 2 tahun. Hal ini berdampak sangat besar yang mana
mengakibatkan tidak sembarangan orang dapat menajdi NP. Pasal ini menurut hemat
penulis ini bertujuan selain untuk menyaring orang yang mempunyai kapasitas sebagi
NP juga dimaksudkan untuk menjaga mutu dan kualitas daeri akta-akta atau
pekerjaan jabatan Notaris yang dihasilkannya.
Dengan adanya peraturan ini kita dapat mengambil minimal dua keuntungan,
pertama untuk mengetahui dengan pasti syarat apa sajakah untuk menjadi seorang NP
dan yang kedua untuk menjamin lebih baiknya praktek Kenotaritan walaupun
dijalankan oleh seorang NP. Adanya pasal tersebut di atas tentunya merupakan
kemajuan dalam dunia Kenotariatan di Indonesia dimana sebelum adanya UUJN
syarat untuk menjadi seorang NP tidaklah diatur jelas sehingga seringkali
menimbulkan keraguan, walaupun dalam kenyataannya di lapangan sebenarnya tidak
berdampak terlalu signifikan. bagaimanapun juga penunjukan seorang NP dilakukan
oleh Notaris yang sudah mengenal NP terkait jadi dia pasti akan memilih dengan
sebaik-baiknya karena juga menyangkut nama baik dari Notaris itu sendiri.
Selanjutnya mengenai kewenangan, kewajiban dan larangan Notaris seperti
yang tertulis dalam pasal 15 pasal 16 dan pasal 17 UUJN juga berlaku terhadap NP,
hal ini terdapat dalam pasal 33 ayat (2) dari UUJN. Selain itu mengenai kewajiban
dan kewenangan dari NP juga diatur dalam pasal 38 angka (5) UUJN yang mana
dalam hal akta tersebut dibuat oleh NP maka dalam kepada aktanya harus
ditambahkan juga nomor dan tanggal penetapan pengangkatan, serta pejabat yang
mengangkatnya. Lalu dalam pasal 57 UUJN yang menyatakan kalau seorang NP
berwenang mengeluarkan grosse, salinan akta, kutipan akta Notaris atau pengesahan
surat dibawah tangan (legalisasi atau warmeking) yang dilekatkan pada akta yang
disimpan dalam protokol Notaris dalam hal dia sedang menjalankan jabatannya
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
56
sebagai NP. Pasal-pasal ini mebuktikan kalau NP selama menjalankan jabatannya
mempunyai kedudukan dan kewenangan yang sama dengan Notaris.
3.
Notaris Pengganti Dalam Pasar Modal
Setelah membahas peran dan kedudukan NP secara umum melalui hukum
positif (UUJN) yang juga merupakan payung hukum dari pelaksanaan jabatan
Kenotariatan, maka sekarang akan memasuki inti permasalahan dalam penulisan
hukum ini yaitu peran dan kedudukan NP dalam pasar modal. Esensi sebenarnya dari
permasalahan terkait dengan NP dapat dibagi menjadi 2 (aspek) aspek yaitu, pertama
soal syarat, kewajiban dan kewenangan menjadi NP dalam kegiatan pasar modal,
kedua menyangkut larangan dan akibat hukum yang diemban oleh seorang NP dalam
melakukan jabatannya di pasar modal. Mengenai aspek kedua mengenai larangan dan
akibat hukum, akan dibahas secara mendalam dalam Bab IV, sehingga yang menjadi
fokus dalam Bab ini adalah mengenai syarat, kewajiban dan kerwenangan NP dalam
kegiatan pasar modal.
Pertama mengenai syarat untuk menjadi NP dalam menjalankan jabatannya
di pasar modal tidaklah diatur secara tersendiri oleh UUJN maupun peraturan yang
dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK, dalam proses menjadi seorang NP dalam kegiatan
pasar modal sudah banyak menimbulkan polemk dan kebingungan. Tetntunya hal ini
tidak boleh menghambat peran dari NP dalam pasar modal karena permasalahan ini
dapat diselesaikan jika kita mau “membereskan” persoalan yang timbul dari 2 (dua)
pendekatan. Pendekatan pertama dari segi normatifnya agar dapat memilki dasar
pijakan yang kuat dalam bertindak dan kedua dari segi prektek keseharian di
lapangan, dimana saat ini segi yang kedua patut mendapat perhatian lebih
dikarenakan dalam waktu dekat, pendekatan pertama agak sulit diharapkan untuk
menjadi kunci penyelesaian masalah mengenai syarat-syarat apa yang diperlukan
untuk menjadi NP.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
57
Dari segi normatif
pengaturan khusus mengenai NP dalam pasar modal
belum ada, beberapa faktor dapat menjadi pemicunya diantaranya para pembuat
undang-undang menganggap prektek NP dalam pasar modal pada umumnya adalah
sama seperti praktek NP pada umumnya yang telah diatur dalam UUJN sehingga
tidak diperlukan aturan yang secara khusus mengatur NP dalam pasar modal, lalu jika
mau berpikiran secara pragmatis BAEPAM-LK mungkin juga beranggapan bahwa
kegiatan pasar modal sekarang ini belum terlalu tinggi intensitasnya atau belum
menuntut secara tinggi (high demand quality) dari profesi kenotariatan sehingga
mereka berpikiran Notaris pasar modal yang ada sangat mencukupi bahkan sudah
lebih dari cukup. Mengenai hal yang kedua ada indikasi memang BAPEPAM-LK
ingin memberdayakan para Notaris pasar modal yang ada sudah mendapatkan Surat
Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal ( selanjutnya disingkat STTD), yang
hingga saat ini berjumlah hampir 1400 orang.73 Konsekuensi dari ketidaksiapan dasar
normatif ternyata tidaklah sederhana karena cukup menimbulkan kebingungan dan
keraguan baik dari pelaksana kegiatan pasar modal maupun dari BAPEPAM-LK
sendiri yang merupakan pihak pengawas.
Hal seperti ini seharusnya tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena nantinya
berdampak cukup luas dalam lalu lintas kegiatan pasar modal di masyarakat,
diantaranya akan mengurangi rasa percaya atau trust
dari pihak yang ingin
melakukan tindakan hukum dalam pasar modal—utamanya dalam kebutuhan dari
pembuatan alat bukti yang sah dan otentik di mata hukum—,dan kedua menghambat
kegiatan pasar modal itu sendiri yang seharusnya dapat menjadi roda penggerak
perekonomian modern di Indonesia, serta yang ketiga ini akan mengorbankan citra
dan kinerja dari profesi Notaris karena pada akhirnya beban dari permasalahan ini
akan menimpa Notaris baik dari secara organisatoris maupun perorangan.
73
Penulis mendapatkan kesimpulan ini dari hasil wewancara dengan pihak BAPEPAM-LK
pada bagian pendaftaran Notaris pasar modal.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
58
Penyelesaian masalah ini sebenarnya hampir terwujud pada tahun 2007
dimana BAPEPAM-LK sempat membuat rancangan atau draft
aturan untuk
menambahkan atau merevisi peraturan yang sudah ada sebelumnya yang mengatur
mengenai peran Notaris dalam pasar modal yaitu peraturan BAPEPAM-LK Nomor
VIII.D. Dalam rancangan tersebut BAPEPAM-LK merevisi dan menambahkan
beberapa aturan salah satunya mengenai NP yang tertuang dalam pasal 2 nomor (12)
sampai (17).74 Sebenarnya jika peraturan itu dapat dikeluarkan oleh BAPEPEAM-LK
maka permasalahan seputar NP dalam pasar modal akan teratasi, tetapi sayang
sampai dengan hari ini paraturan tersebut belum dapat dikeluarkan/disahkan. Melihat
rancangan tersebut maka dapat terlihat dengan jelas aturan mengenai syarat untuk
menjadi NP di pasar modal untuk melengkapi aturan yang terdapat dalam UUJN
mengenai syarat menjadi NP yang intinya adalah sebagai berikut:
1. Telah bekerja paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut di kantor Notaris
pasar modal;
2. Harus mengikuti pendidikan profesi pasar modal untuk memperoleh STTD,
dimana SSTD tersebut hanya berlaku selama NP bersangkutan menjalankan
jabatannya sebagai NP;
3. Secara teknis calon NP harus mengisi form yang disediakan oleh BAPEPAMLK
Pertama ini dapat menjamin dan memberikan kepastian secara hukum untuk
NP menjalankan jabatannya dalam kegiatan pasar modal, demikian juga sebaliknya
dari sisi kliennya atau pengguna jasa NP, kedua menjamin keahlian atau skill dari
NP yang akan menggantikan seorang Notaris pasar modal karena seperti yang kita
ketahui bersama variabel dan kerumitan transaksi pasar modal juga menuntut
keahlian dan pengalaman yang cukup mumpuni sehingga jika ini dapat dilaksanakan
kualitas dari pelayanan lembaga Kenotariatan akan dapat terjaga secara konsisten.
Untuk menjawab ketertinggalan atau absennya dasar normatif ini maka dalam
prakteknya para Notaris mauapun dai BAPEPAM-LK melakukan penafsiran yang
74
Terlampir dalam lampiran 1.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
59
ekstensif sekaligus analogis, tafsirannya adalah peraturan yang berlaku untuk Notaris
di bidang pasar modal sebagaimana diatur dalam aturan BAPEPAM-LK nomor
VIII.D juga berlaku bagi penggantinya, artinya persyaratan untuk menjadi NP pasar
modal disamakan dengan Notaris pada umumnya yang ingin menjadi Notaris pasar
modal. Jadi terdapat penyimpangan dalam hal individu tersebut belumlah seorang
Notaris dan/atau belum mendapat STTD sehingga terjadi “ambigu” dalam
menafsirkannya.75 Dalam praktekny apara pelaku pasar modal terutama BAPEPAMLK dan Notaris membuat semacam aturan yang disepakati bersama. Disatu sisi hal
ini patut dihargai karena terdapat kemajuan dalam teori hukum dari perspektif
sosiologi hukum karena terdapat penafsiran yang tidak kaku tetapi di sisi yang lain
tetep enimbulkan pertanyaan apakah penafsiran semacam ini memang membawa
kemajuan atau hanya untuk keuntungan beberapa pihak tertentu saja. Pemecahan
masalah ini dalam pendekatan prakteknya dapat dilakukan
dengan usaha-usaha
sebagai berikut:
1. Bahwa NP tersebut juga selain juga telah diangkat dan disetujui oleh
organisasi Notaris juga harus mendapat persetujuan atau surat penunjukan
dari BAPEPAM-LK yang mana sebenarnya persetujuan ini hanya diberikan
hanya untuk kasus-kasus tertentu atau mendesak saja;
2. NP tersebut harus mempunyai keahlian di bidang pasar modal yang mana
biasanya dalam praktek NP tersebut adalah asisten dari Notaris pasar modal
yang sedang cuti dimana sebelum cuti Notaris tersebut mernunjuknya secara
langsung dan memberikan rekomedasinya kepada BAPEPAM-LK, sehingga
kredibilitasnnya dan kualitasnnya minimal dapat terjaga.
75
Dalam diskusi penulis dengan Pihak BAPEPAM-LK dari bagian Peraturan dan dan
penegakan Hukum, pihak mereka mnegatakan masih kesulitan untuk menafsirkan situasi yang ada,
BAPEPAM-LK lebih cenderung untuk bersikap normatif dibandigkan menafsirkan aturan
BAPEPAM-LK Nomor VII.D secara ekstensif.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
60
Melihat penjelasan dari situasi yang diuraikan, keberadaan NP menghasilkan
efek yang positif sekaligus negatif. Yang perlu menjadi pertimbangan utama adalah
sejauh mana NP dalam pasar modal ini berdampak signifikan bagi kemajuan
kenotaritan di bidang pasar modal. Tarik menarik ini akan terus terjadi jika
BAPEPAM-LK sebagi lembaga yng berotoritas mengatur kegiatan psar modal terus
bersikap mengambang ataupun tidak tegas. Keuntungannya jelas dengan adanya NP
dalam kegiatan pasar modal, yaitu bisa mentransfer ilmu kepada calon Notaris pasar
modal dan dapat menjaga konsitensi pelayanan kepada klien tetapi dari sisi
sebaliknya pun juga harus diperhitungkan, dimana tidak semua Notaris dapat menjadi
NP dalam pasar modal (masih terdapat kesulitan baik secara adminstratif maupun
teknis dalam pengangkatan NP pasar modal), sehingga sebenarnya terjadi ”double
standart” bagi Notaris yang dapat dan tidak dapat menjadi NP di bidang pasar modal
,atau apakah keberadaan NP dalam pasar modal diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan. Ini belum dengan memperhitungkan nasib Notaris pasar modal yang
semakin melimpah, yang mana dengan berhalangannya Notaris pasar modal senior
yang ada seharusnya menjadi kesempatan untuk Notaris pasar modal baru yang ada
untuk belajar dan menimba pengalaman (tentunya juga menyimpan kesulitan
tersendiri juga) membuat akta-akta yang berkaitan pasar modal.76
Kedua mengenai kewenangan NP di pasar modal, sebenarnya mengenai
kewenangan NP dalam kegiatan pasar modal adalah sama dengan kewenangan
Notaris yang disebutkan dalam UUJN pasal 15 yang mana telah diuraikan dalam bab
sebelumnya. Karena seperti dalam PJN seorang NP mempunyai kewenangan yang
sama dengan seorang Notaris. Dalam dunia kenotariatan di bidang pasar modal
76
Menurut diskusi penulis dengan pihak BAPEPAM-LK sebagaiman talah disinggung
sebelumnya keberadaan Notaris pasar modal yang ada sudah hampir mendekati 1400 orang (dilihat
dari STTD yang diterbitkan), hal ini juga mungkin yang membuat BAPEPAM-LK untuk tidak
mengeluarkan aturan mengenai NP dan dapat dilihat sebagai kesempatan untuk Notaris pasar modal
yang baru untuk berkembang.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
61
terjadi sedikit perbedaan dimana peran dari NP tidak bisa seperti Notaris pasar modal
umumnya, dalam prakteknya karena belum mempunyai dasar hukum yang jelas maka
kewenagan NP juga menjadi tebatas, hal ini menjadikan NP belum dapat
mengantikan seorang Notaris pasar modal untuk membuat akta-akta yang berkaitan
dengan transaksi major atau besar, contohnya akta-akta yang dibuat berkenaan
dengan IPO (penawaran perdana) dan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan
(RUPS), hal ini disebabkan selain absennya dasar hukum mengenai keberadaan NP
dsalam pasar modal juga disebabkan oleh 2 (dua) hal yaitu kegiatan pasar modal ini
membutuhkan seorang Notaris pasar modal yang sudah terbiasa dan mampu
menangani transaksi ubtuk membuat akta menyangkut IPO (jadi para stakeholder
dalam pasar modal biasanya belum mempercayakan transkasi major ini kepada NP).
Kedua menyangkut kewenanagn yang juga menuntut persetujuan dari BAPEPAMLK sehingga bisa atau tidaknya seringkali menjadi relatif tergantung dari keputusan
BAPEPAM-LK (mana akta yang boleh dan yang tidak). Kedepannya jika peraturan
mengenai NP sudah dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK maka sentimen negatif ini bisa
dikurangkan bahkan dihilangkan.
kewenangan NP dalam kegiatan pasar modal seharusnya adalah sama dengan
Notaris pasar modal hanya saja sampai saat ini masih terbatas terutama oleh
BAPEPAM-LK sebagi lembaga pengawas di pasar modal, adapun akta-akta yang
masih dalam kewenangan NP diantaranya adalah:77
1. Transaksi dalam pasar sekunder setelah penawaran umum seperti jual jual
beli saham atau obligasi ataupun instrumen surat berharga dalam bursa efek
atau pasar sekunder;
2. Pembuatan akta perubahan pengurus dalam perusahaan terbuka, sekuritas atau
efek;
77
Contoh-contoh ini didapatkan dari diskusi penulis dengan para asisiten Notaris pasar modal
baik dalam kunjungan yang disengaja ataupun dalam seminar-seminar yang pernah diadakan terkait
konteks penulisan ini
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
62
3. Pembuatan risalah rapat Perseroan terbuka ( bukan RUPS tahunan) atau yang
telah mencatatkan sahamnya di bursa saham baik yang dilakukan diluar rapat
tahunan.
Ketiga mengenai kewajiban NP dalam pasar modal, sama halnya dengan
kewenangan NP demikian hal juga dengan kewajibannya, dimana kewajibannya NP
dalam menjalankan jabatannya yang tetap mengacu pada UUJN pasal 16 sebagai lex
generali sehingga mengenai kewajiban NP dalam pasar modal tidak ada perbedaan
yang signifikan dengan Notaris pasar modal itu sendiri, lain halnya dengan
kewenangannya. Dari sudut pandang prakteknya penulis menganggap jika memang
keberadaan NP dalam pasar modal secara konsisten diperbolehkan maka NP yang
menjalankan jabatannya di pasar modal juga diwajibkan untuk mengikuti pendidikan
di bidang pasar modal, hal ini dimaksudkan untuk menigkatkan kualitas dari NP
tersebut dan mengupdate “ kabar-kabar” terbaru di dunia pasar modal.
Melihat pembahasan di atas mengenai syarat, kewenanangan dan kewajiban
NP dalam kegiatan pasar modal tentunya menimbulkan kebingungan ataupun ketidak
jelasan aturan seperti yang telah dikemukan. Banyaknya permasalahan ataupun
ketidakpastian meyangkut pelaksanaan jabatan NP ini tentu saja berbasis pada tidak
adanya kepastian hukum yang menjadi dasar dari NP dalam menjalankan jabatannya
di pasar modal. BAPEPAM-LK harus dengan segera mengeluarkan kebijakan atau
aturan untuk mengatasi masalah ini, karena bagaimanapun juga BAPEPAM-LK lah
yang mempunyai wewenang dan kewajiban untuk memulai penyelesaian masalah
double standart berkanaan dengan NP di pasar modal.
Tujuan Keberadaan NP adalah untuk membantu berjalannya kegiatan pasar
modal, terutama untuk membuat transaksi pasar modal berjalan sesuai dengan
admintrasi hukum yang baik dan dapat menjadi alat pembuktian yang otentik di
depan hukum ,dan bukan untuk menimbulkan permasalahan hukum baru atau
sengketa/dispute. Melihat situasi peran dan kedudukan NP pasar modal seperti yang
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
63
telah dijabarkan, sangatlah rentan untuk menimbulkan permasalahan hukum ataupun
menghambat transaksi pasar modal, oleh karena itu koordinasi antara Notaris,
pemakai jasa atu stakeholder dan BAPEPAM-LK harus berjalan secara sinergis untuk
mengurangi hal-hal yang tidak diharapkan dalam kegiatan pasar modal. Dalam bab
selanjutnya
akan
diperlihatkan
pelanggaran-pelanggaran
yang
terjadi
yang
melibatkan NP dalam pasar modal yang merupakan konsekuensi logis dari situasi
yang diuraikan di atas.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
64
BAB IV
PELANGGARAN-PEALNGARAN YANG TERJADI BERKENAAN DENGAN
NOTARIS PENGGANTI DALAM PASAR MODAL DAN KONSEKUENSI
HUKUM DARI AKTA YANG DIBUAT OLEH NOTARIS PENGGANTI
Melihat pembahasan dalam bab sebelumnya mengenai sepak terjang NP dalm
kegiatan pasar modal terutama akibat belum adanya peraturan mengenai NP maka
tidaklah mengherankan kalau situasi tersebut menimbulkan permaslahan berkenaan
dengan akta-akta yang dibuat oleh Notaris Pengganti (NP) dalam pasar modal. Poin
inilah yang selanjutnya pmbahasan masuk kepada konsekuensi logis dari akibatnya
yang terjadi di dalam prakteknya, seperti dinyatakan dalam judul bab ini. Bab ini
akan menyoroti pelanggaran-pelangaran yang terjadi dalam kegiatan pasar modal
yang dilakukan oleh NP, lalu konsekuensi hukum dari akta-akta yang dibuat oleh NP
tersebut. Pertannyaannya adalah apakah akibat hukum dari akta tersebut memenuhi
syarat dalam hukum tentang kebatalan suatu perjanjian, sehingga akibatany akta
tersebut dapat dibatalkan atau menjadi batal demi hukum oleh para pihak yang terkait
seperti atau pihak yang berwenag lainnya
Ulasan dalam bab ini akan tetap melihat dari dua sisi yaitu secara teori
maupun prakteknya dilapangan, diharapkan dari pembahasan ini akan mendapat
sedikit titik terang untuk melihat praktek NP dalam kegiatan pasar modal supaya
kesalahan/misleading dapat dihindari dan mengurangi sengketa hukum /disputed,
baik bagi para pengguna pengguna jasa/ stake holder dari profesi kenotariatan,
BAPEPAM-LK termasuk juga badan-badan yang terkait dengan transaksi pasar
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
65
modal dan juga bagi Notaris pasar modal khsunya NP itu sendiri dalam menjalankan
aktifitas kegiatan pasar modal yang semakin tinggi intensitasnya dan berkembang
pesat dalam masyarakat sekarang ini.
1.
Pelanggaran Pelanggaran Notaris Pengganti dalam Pasar Modal
Contoh pelanggaran-pelangaran yang dilakukan oleh NP akan dilihat dari 2
(dua) perspektif, pertama secara subyektif dari NP yang membuatnya dan kedua dari
objek atau akta-akta yang dibuat oleh NP (secara formil maupun materiil).
2.1. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan NP dalam kegiatan pasar modal
dilihat dari perspekitf subyektifitas NP antara lain:
2.1.1. NP yang membuat akta pasar modal tersebut sudah diangkat sumpahnya
dan menjabat menjadi seorang Notaris, kasus ini pernah terjadi dimana
NP ini membuat akta untuk suatu tindakan perusahaan (corporate action)
dari salah satu perusahaan yang cukup besar dimana telah go public atau
sahamnya tercatat di bursa saham. Hal ini bisa terjadi karena NP
tersebut kemungkinan besar sedang menunggu STTD oleh pihak
BAPEPAM-LK78, tetapi tetap hal ini juga tidak dapat dibenarkan karena
melanggar aturan BAPEPAM nomor VIII.D yang mengatur mengenai
persyaratan menjadi Notaris pasar modal dan juga melanggar aturan
dalam UUJN mengenai definisi seorang Notaris dan NP, dimana jika
mau ditafsirkan dengan alur pemikiran secara sederhana seorang yang
sudah menjadi Notaris tidaklah mungkin sekali-kali dapat menjadi NP.
Jika dibiarkan maka kerancuan pengertian antar Notaris Pengganti pada
umumnya dan Notaris Pengganti pasar modal (yang seharusnya
merupakan satu entitas) akan semakin membingungkan (contoh nomor
78
Contohnya terdapat dalam lampiran II
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
66
satu ini juga mencakup setiap akta yang dibuat oleh Notaris yang belum
terdaftar menjadi Notaris pasar modal).
2.1.2. NP yang menjalankan jabatannya sebagai NP pasar modal tetapi belum
mendapat surat persetujuan dari BAPEPAM-LK baik berupa STTD
sementara atau surat pernyataan berbentuk apapun dari badan pengawas
pasar modal tersebut. Seperti yang kita sudah ketahui bahwa aturan
mengenai NP dalam pasar modal belumlah ada sehingga kalaupun
BAPEPAM-LK memberikan ijin kepada pihak tertentu untuk menjabat
sebagi NP pasar modal hal ini hanya untuk kasus-kasus tertentu dan
sangat terbatas sehingga tidak bisa sembarangan orang mengajukan diri
menjadi NP dalam pasar modal. Pengaruh dari Notaris yang digantikan
dan urgency dari pekerjaan akta yang akan dibuat pada akhirnya yang
akan menentukan BAPEPAM-LK memberikanijin tersebut. Jika
ambiguitas terus dibiarkan maka kedepannya dapat dipastikan ada
pihak-pihak yang akan memanfaatkan celah ini sehingga keteraturan dan
kepastian hukum dalam kegiatan pasar modal yng melibatkan profesi
Notaris rawan untuk terjadi kecacatan hukum ataupun sengketa.
2.2.
Pelanggaran dari perspektif ojektifnya dimana menyangkut akta-akta yang
dibuatnya, misalnya Akta-akta yang dibuat oleh NP tersebut bukan menjadi
kewenangannya khususnya yang berkaitan dengan persetujuan dari BAPEPAM-LK
(bukan karena melanggar ketentuan atau bentuk yang ditentukan oleh UUJN). Sudah
dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa kewenangan pembuatan akta oleh NP dalam
pasar modal tidaklah sama dengan Notaris pasar modal itu sendiri (tidak seperti
praktek kenotariatan secara umum), sehingga ada kemungkinan akta yang dibuat oleh
NP tersebut diluar kewenangannya sehingga dapat dibatalkan oleh BAPEPAM-LK
karean NP tidak berwenang menyusun atau membuat akta tersebut. Terbatasnya
kewenagan ini adalah juga merupakan imbas dari absennya aturan hukum yang
mengatur
mengenai
NP
di
pasar
modal
sehingga
untuk
membatasi
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
67
ketidakwewenangan suatu NP dalam mebuat akat pasar modal BAPEPAM
melakukan langkah ini.
Dari beberapa contoh pelanggaran tersebut di atas maka akan dianalisa
konsekuensinya secara hukum dilihat dari analisa tentang kebatalan suatu perjanjian
yang berlaku, yang mana ini akan menyangkut akibat hukum yang akan ditimbulan
oleh akta yang dibuat oleh NP pasar modal.
2.
Konsekuensi Hukum Dari Akta Yang Dibuat Oleh Notaris Pengganti
Dalam Kegiatan Pasar Modal
Dalam teori hukum perjanjian atau perikatan, suatu kebatalan perjanjian
terjadi jika tidak memenuhinya syarat sahnya perjanjian sebagaimana yang
ditemukan dalam pasal 1320 Kitab Undang undang Hukum Perdata (selanjutnya
disingkat KUHAP), yaitu (1) mengenai kesepakatan, (2) mengenai kecakapan untuk
bertindak, (3) mengenai suatu hal tertentu dan (4) mengenai suatu sebab yang halal.
Munurut Prof. Subekti terdapat 2 (dua) macam suatu kebatalan dalam perjanjian yaitu
dapat dibatalkan dan batal demi hukum, dimana jika suatu perjanjian melanggar
syarat subyektif—nomor (1) dan (2)—maka perjanjian menjadi dapat dibatalkan
sedangkan jika melanggar syarat obyektif—nomor (3) dan (4)—maka perjanjian
menjadi batal demi hukum.79
Selanjutnya para pakar bidang hukum di bidang perjanjian seperti Kartini
Muljadi dan
Gunawan Widjaja terus mengembangkan teori mengenai kebatalan
suatu perjanjian dimana hal mengenai kebatalan juga dapat dilihat dari sifatnya yaitu
kebatalan secara mutlak dana kebatalan secara relatif,80 yang nantinya hal ini akan
mempengaruhi meluasnya pengertian akan suatu perjanjian yang batal demi hukum.
79
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Penerbit PT.Intermasa, cetakan XXIX, hal 137.
80
Elly Erawati dan Herlin Boediono,Penjelasan Hukum tentang Kebatalan Suatu Perjanjian,
Penerbit NLRP hal. 1.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
68
Sebelum melihat konsekuensi hukum dari akta-akta yang dibuat NP dalam
bentuknya yang melanggar sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka ada baiknya
kita melihat arti dari “dapat dibatalkan” dan “batal demi hukum” itu sendiri.
Dapat dibatalkan seperti yang telah dijelaskan di atas terjadi karena melanggar
syarat subyektif dari sahnya suatu perjanjian yaitu mengenai kesepakatan dan
kecakapan. Artinya suatu perjanjian jika melanggar syarat subyektif tersebut maka
para pihak yang terkait dalam perjanjian tersebut dapat meminta pembatalan dari
perjanjian itu. Jadi hal kebatalan dalam perjanjian tersebut tidak datang dengan
sendirinya tapi bersifat menunggu atau pasif dari pihak-pihak terkait dalam perjanjian
yang memnag berhak membatalkannya, tetapi juga menuntut peran aktif atau
tindakan dari orang yang merasa ada kecacatan dalam pembuatan kesepakatan akta
dalam melihat
adanya unsur ketidak cakapan dalam perjanjian tersebut.81 dapat
dikatakan juga suatu perjanjian yang melanggar syarat subyektif tetapi tidak ada
yang mengajukan pembatalan maka perjanjian tersebut tetap berlaku.
Lain halnya dengan pengertian batal demi hukum yang berarti suatu
perjanjian jika batal demi hukum maka perjanjian tersebut tidak pernah dianggap ada
dan dengan sendirinya mengembalikan keadaan seperti sebelum adanya perjanjian
tersebut, karena demi hukum perjanjian tersebut adalah batal atau tidak pernah ada.
Jadi batal demi hukum terjadi secara otomatis dan seketika karena kehendak dari
hukum itu sendiri bukan dari para pihak yang terkait dengan perjanjian.82 Dalam
prakteknya tentu saja tidak semudah teorinya karena pihak yang dirugikan biasanya
akan menuntut ganti rugi atau pertanggung jawaban akibat perjanjian tersebut, yang
mana mau tidak mau pihak tersebut harus berjuang keras membuktikan perjanjian
tersebut memenuhi ketentuan dan unsur batal demi hukum di dalam Pengadilan
81
82
Ibid, Hal 4.
Ibid.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
69
(melanggar syarat objektif maupun kewenangan absolut dalam suatu perjanjian yang
akan dijelaskan selanjutnya).
Selain di selesaikan di Pengadilan, para pihak dapat menyelesaikan sengekta
tersebut di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), hal ini merupakan
upaya alternatif dimana seringkali Pengadilan yang ada seringkali tidak dapat
memberikan keputusan yang baik dalam menyelesaikan sengketa pasar modal.
Adapun syarat yang ditentunkan adalah:83

Pengajuan tersebut diajukan oleh para pihak yang berkait dalam perjanjian
atau sengketa tersebut;

Merupakan kesepakan para pihak yang tertulis dalam perjanjian dan;

Bukan merupakan perkara pidana atau adminstratif ,seperti insider trading,
manipulasi pasar dan sebagainya.
Melihat pengertian batal demi hukum maka ada beberapa cara suatu
perjanjian dapat menjadi batal demi hukum baik yang di syaratkan oleh KUHAP
maupun Undang-undang lainnya yaitu:84
a. Batal demi hukum karena tidak dipenuhinya syarat obyektif sebagaimana
telah dijelaskan;
b. Batal demi hukum karena tuntutan dari Undang-undang, misalnya mengenai
syarat formil suatu akta dalam UUJN;
c. Batal demi hukum karena memenuhi klausula dalam isi perjanjian itu;
d. Batal demi hukum karena melanggar asas actio pauliana, yang biasanya
terjadi dalam sengketa kepailitan;
83
Iswi Hariyani S.h.,M.H dan Ir.R. Serfianto Dibyo Purnomo, Buku Pintar Hukum Bisnis:
Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana& Produk Pasar Modal
Syariah, Penerbit Visi Media: Jakarta, 2010, Hal. 354.
84
Ibid, hal. 5.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
70
e. Batal demi hukum karena karena ketidakwenangan membuat suatu perjanjian,
yang mana dapat dibagi menjadi 2 (dua) yatitu berkenaan dengan kewenangan
absolut dan kewenagan relatif:

Kewenangan absolut dapat berarti perjanjian batal demi hukum karena
dibuat oleh orang yang memang secara mendasar tidak berwenang,
misalnya dalam hal point a diatas atau dalam hal seorang direksi yang
sudah tidak menjabat betindak atas nama Perseroan membuat suatu
perjanjian;

Kewenangan relatif yang berarti suatu perjanjian batal demi hukum
tidak dengan sendirinya tetapi dimintakan oleh orang-orang tertantu
dan hanya berlaku bagi orang-orang tertentu itu saja.
f. Batal demi hukum yang dilakukan oleh pihak yang diberi wewenang khusus
untuk membatalkan suatu perjanjian tertentu seperti Bank Indonesia di bidang
perbankan dan juga BAPEPAM-LK di bidang pasar modal.
Definisi pengertian batal demi hukum yang cukup luas ini dapat menjadi titik
tolak jawaban atas permaslahan hukum tentang bagaimanakah akibat hukum yang
timbul dalam hal akta-akta yang menyangkut kegiatan pasar modal tersebut dibuat
oleh seorang NP (baik yang melakukan pelanggaranan secara subyektif maupun
obyektif). Jika kita melihat pelanggaran dalam point 2.1.1 dan pelaggaran 2.1.2 maka
akibat dari pelanggaran tersebut dapat berarti akta yang dibuat oleh NP bersangkutan
menjadi batal demi hukum karena akta tersebut jelas dibuat oleh orang yang tidak
berwenang melakukan perbuatan hukum, yang mana seharusnya perbuatan hukum
tersebut sebenarnya harus dilakukan oleh Notaris Pasar Modal.
Pelanggaran nomor 2.2 juga termasuk dalam cakupan perjanjian yang batal
demi hukum seperti dijelaskan dalam huruf (f) di atas, dimana pihak yang dapat
memintakan pembatalan atau memuat penolakan terhadap akta tersebut adalah
BAPEPAM-LK sebagaiman tertulis dalam UUPM (bab II). Berarti dapat ditarik
benang merah dalam hal suatu pelanggaran dalam pembuatan akta pasar modal yang
dibuat oleh NP maka konsekuensi yang terjadi adalah akta tersebut akan batal demi
hukum.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
71
Ketentuan yang mengatur mengenai kewenangan BAPEPAM-LK dalam
memeriksa dan menyelidiki sengketa pasar modal terdapat dalam UUPM pasal 100
dan 101, dimana dalam ketentuan tersebut BAAPEPAM-LK diberi kewenangan
memeriksa atau menyelidiki jika terdapat hal-hal sebagai berikut :85

Laporan, pemberitahuan dan pengaduan dari pihak-pihak yang terkait dalam
perjanjian tersebut:

Tidak dipenuhinya peryaratan dan kewajiban yang diharuskan oleh
BAPEPAM-LK atau instansi terkait untuk dalam membuat perjanjian
tersebut, misalnya dalam hal perizinan, persetujuan ataupun laporan yang
diperlukan;

BAPEPAM-LK secara mandiri menemukan petunjuk tetang adanya
pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya jika memang terbukti melakukan pelanggaran maka NP tersebut
dapat dikenakan sanksi sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 102 UUPM yang
terdiri dari denda, penabutan atau pejmbekuan iszin usaha, pembatalan perjanjian
yang dibuat dan pencabutan pendaftaran (dalam kaitannya dengan Notaris biasanya
BAPEPAM-LK sebagai pengawas mengeluarkan keputusan delisting Notaris tersebut
untuk tidak dapat menjadi Notaris pasar modal untuk beberapa saat). Sanksi inipun
harus diatur jelas buat NP pasar modal untuk dapat mengurangi praktek-praktek yang
menyimpang dalam kegiatan pasar modal.
Kembali yang menjadi titk tolak apakah suatu akta yang dibuat oleh NP pasar
modal adalah ”aturan main”, jika para stakeholder dalam pasar modal mau bersikap
tegas maka seharusnya praktek NP di Indonesia saat ini belum dimungkinkan, karena
itu dengan adanya pengandaian ini maka akta yang dibuat oleh NP adalah batal demi
hukum. Jika mau melihat dari segi prakteknya maka peran NP dalam pasar modal
tidaklah dapat disangkal lagi, selama akta NP pasar modal tersebut disetujui oleh
BAPEPAM-LK maka diharapkan akta itu tidak membawa masalah hukum, dimana
85
Iswi Hariyani S.H.,M.H dan Ir.R. Serfianto Dibyo Pornomo, Op cit.Hal.324.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
72
hal
ini
disebabkan
isi
dari
akta
tersebut
dijamin
oleh
BAPEPAM-LK
(diperbolehkan), tetapi dalam hal terjadi konflik atau dispute maka dapat menjadi
”bumerang”, baik bagi BAPEPAM-LK maupun profesi Notaris itu sendiri.
BAPEPAM-LK sebagai pihak yang berotoritas mengatur lalu lintas kegiatan pasar
modal dituntut untuk mengambil tindakan nyata menyelesaikan permasalahan ini
dengan menimbang dampak positif sekaligus negatif keberadaan NP dalam kegiatan
pasar modal di Indonesia.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
73
BABV
PENUTUP
1. Kesimpulan
A. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Notaris agar dapat menjankan fungsi
sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal selain diangkat sebagai Notaris sesuai
dengan UUJN, juga wajib
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam
peraturan Nomor VII.D.1 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep37/PM/1996 tertanggal 17 Januari 1996 tetang Pendaftaran Notaris yang
melakukan kegiatan pasar modal, yang isinya mewajibkan Notaris tersebut
mempunyai keahlian dalam bidang pasar modal melalui program yang
diselenggarakan oleh BAPEPAM-LK dengaan mengikuti Pendidikan Profesi
Lnjutan (PPL), sehingga akhirnya dapat mengajukan permohonan STTD ke
BAPEPAM-LK.
Notaris berperan penting penawaran Perdana (IPO), Notaris mempunyai tanggung
jawab untuk meneliti dan memeriksa seluruh dokumen-dokumen yang harus
diperiksa sehubungan dengan proses IPO tersebut antara lain Anggaran Dasar
emiten, persetujuan dan laporan yang harus dipenuhi emiten. Selain itu Notaris
juga berwenang membuat perjanjian pendukungnya seperti: Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham untuk melakukan IPO (harus sesuai dengan Peraturan
Nomor: Kep-13/PM/1007 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang
melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik),
Perjanjian Emisi efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
74
Notaris juga dituntut untuk menaati kode etik dan standar Profesi pasar modal
sebagaimana yang disebutkan alam pasal 66 UUPM, yang isinya menyatakan
Notaris juga dapat melaporkan kepada BAPEPAM-LK apabila mengetahui
adanya informasi yang sifatnya rahasia tetapi terdapat pelanggaran terhadap
peraturan pasar modal yang dilakukan oleh emiten.
B. Keberadaan Notaris Pengganti (NP) dalam pasar modal belumlah diatur secara
tegas dan jelas sehingga secara normatif maka seorang NP tidak dapat membuat
akta-akta yang berkaitan dengan kegiatan pasar modal, tetapi dalam prakteknya
kita dapat menenukan NP pasar modal, yang mana hal ini terjadi karena
kebutuhan yang ”mendesak” ataupun ”khusus” sehingga diperbolehkan dengan
persetujuan BAPEPAM-LK. Akibat situasi ini maka akan berpengaruh pada
syarat, kewenangan dan larangan yang diemban oleh sorang yang menjadi NP
pasar modal.
Terdapat dua pandangan terhadap NP pasar modal itu sendiri, yaitu yang
keberatan adanya NP pasar modal dan yang mendukung adanya NP pasar modal.
Adapun keberatan terhadap NP dalam kegiatan pasar modal intinya dikarenakan
hal- hal sebagai berikut:
a. Belum adanya ketentuan yang secara tegas dan eksplisit mengenai NP
dalam pasar modal;
b. Keberadaan NP dalam pasar modal akan merugikan keberadaan Notaris
pasar modal yang sudah mendapatkan STTD dari BAPEPAM-LK,
karena seharusnya hal tersebut merupakan kesempatan mereka untuk
belajar dan menimba pengalaman;
c. Dapat menimbulan keraguan atapaun ketidakpercayaan dari pemakai
jasa Notaris dalam kegiatan pasar modal karena kedepannya akibat
hukum dari akta-akta yang dibuat NP dapat dipermasalahkan atau
menimbulkan sengketa.
Sedangkan pihak yang mendukung NP pasar modal mempunyai alasan-alasan
sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
75
a. Ketentuan yang mengatur Notaris pasar modal dapat diperluas
penafsirannya sehingga berlaku juga bagi NP, yang mana dalam hal ini
NP pasar modal tersebut juga telah mengikuti PPL dan mendapatkan
ijin atau persetujuan dari BAPEPAM-LK untuk akta-akta yang dibuat
oleh NP (dalam prakteknya hal ini bisa terjadi);
b. NP pasar modal yang menggantikan sudah terbiasa dengan pekerjaan
tersebut dan biasanya mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan kliennya karena berasal dari Notaris yang digantikannya;
c. NP pasar modal walaupun belum diangkat sebagi Notaris pasar modal
pada umumya sudah memilki skill dan pengetahuan yang mumpuni
dalam pembuatan akta-akta pasar modal karena berpengalaman
menangani akta-akta yang berkaitan dengan kegiatan pasar modal.

Adapun akibat dari akta-akta yang berkaitan dengan pasar modal dapat batal
menjadi hukum jika orang tersebut melanggar kewenangan absolut mengenai
syarat sahnya menjadi NP pasar modal, yang dapat dilakukan oleh BAEPPAMLK sebagai lembaga yang berwenang atapun para pihak yang terkait dalam
perjanjian ( tetapi semua kembali pada aturan normatifnya atau cara pandang
yang dipilih).
2.
Saran
Sepanjang mengenai peran Notaris dalam kegiatan pasar modal memang tidak
menimbulkan permasalahan, karena aturan hukum yang mergaturnya sudah cukup
jelas dan berjalan dengan baik. Adapun saran yang diberikan adalah yang berkenaan
dengan peran NP dalam kegiatan pasar modal termasuk akibat hukum yang
ddiakibatkan oleh akta-akta yang dibuat oleh NP pasar modal. Saran yang dapat
diberikan berkenaan dengan pokok permasalahan yang telah dibahas adalah sebagai
berikut:
A.
Saran utama yang diberikan berkaitan dengan peran NP pasar modal dalam hal
BAPEPAM-LK menyetujui adalah
dengan segera mengeluarkan ketentuan
yang mengatur tentang NP (sesuai draft baru peraturan VII.D.1 atau direvisi),
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
76
agar posisi dan peran NP pasar modal menjadi jelas, yang mana di dalamnya
dapat memuat
persyaratan, kewenangan, kewajiban dan larangan bagi NP
pasar modal. (penelitian yang cukup mendalam baik dari Notaris pasar modal
yang ada dengan stakeholders pengguna jasa Notaris wajib dibutuhkan).
Dalam hal BAPEPAM-LK memilih pendekatan normatif maka konsekuensinya
BAPEPAM-LK harus secara tegas meniadakan praktek NP dalam kegiatan
pasar modal supaya double standart yang terjadi saat ini dalam prakteknya di
”lapangan” dapat segera dihentikan;
B.
Keberadaan NP pasar modal tetap berlangsung tanpa adanya dasar hukum yang
mendukungnya akan membuat konflik hukum kerap terjadi, BAPEPAM-LK
sebagai lembaga yang beorotoritas mengawasi dan menegakan ketertiban dalam
kegiatan pasar modal dituntut bekerja keras untuk memantau akta-akta yang
dibuat oleh NP pasar modal, terutama terhadap NP yang membuatnya dan aktaakta yang dihasilkannya. Dari kedua hal tersebut harus dilihat apakah masih
sesuai dengan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK, karena jika menimbulkan
sengketa atau menyalahi ketentuan, BAPEPAM-LK dapat menindak secara
tegas NP pasar modal sesuai pasal 102 UUPM .
c.
BAPEPAM-LK dan organisasi Notaris (INI) dapat terus mensosialisasikan
keadaan ini kepada stakeholders pasar modal (bisa dilakukan dalam kegiatan
PPL atau dalam seminar-seminar yang diadakan kedua pihak tersebut) agar
mereka yang memakai pengguna jasa profesi Notaris sekaligus Notaris dan
calon NP pasar modal dalam pasar modal dapat mengetahui kondisi dan posisi
NP pasar modal. Sehingga dengan ini diharapkan akan mengurangi dampakdampak negatif yang ditimbulkan akibat keberadaan NP pasar modal.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
vi
DAFTAR PUSTAKA
I.
Buku
Elly Erawati dan Herlin Boediono, Penjelasan Hukum tentang Kebatalan Suatu
Perjanjian ( Jakarta, Penerbit NLRP, 2010).
DR. Imam Syahputra, SH.,LL.M, Hukum Pasar Modal: Teori dan Kasus (Jakarta,
Harvarindo, 2011).
G.H.S Lumban Tobing, SH: Peraturan Jabatan Notaris (Jakarta, Penerbit Erlangga,
1999).
Frederic S. Mishkin, The Economics of Money, Banking, and Financial Market
(United States of America: Addison Wesley, 2003).
Johnny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitan Hukum Normatif, Cet. III, (Malang:
Bayumedia Publishing, 2007).
Iswi Hariyani A.H.,M.H dan Ir.R. Serfianto Dibyo Purnomo, Buku Pintar Hukum
Bisnis Pasar Modal: Strategi tepat Investasi saham, Obligasi, Waran, right,
Opsi, Reksdana & Produk Pasar Modal Syariah (Jakarta: Visi media, 2010).
John W. Creswell, Research Design, Qualitative & Quantitative Approaches, Alih
bahasa Nur Khabibah, (Jakarta: KIK Press, 2002).
Michael Quinn Paton, Qualitative Evaluation and Research Methods, (Nembury
Park: Sage Publication, 1990).
M.Irsan Nasarudin, SH, et al., Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta,
Kencana Perdana Media Group, 2004).
Royce Singleton, Approaches to Social Research (New york: Oxford University
Press, 1988).
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus (Jakarta,
Ghalia Indonesia, 2009).
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
vi
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata (Bandung, Penerbit PT Intermasa, cetakan
XXIX).
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. 3 (Jakarta: UI Press, 1996).
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, cet. 8, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).
Soetandyo Wignyosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode dan
Masalahnya, Cetakan Pertama, (Jakarta: Elsam dan Huma, 2002).
Dinamika
Sri mamudji, et al., Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, (Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005).
Tan Thong kie, Studi Notariat dan Serba Serbi Praktek Notaris (Jakarta, PT Ichtiar
Baru Van Hoeve, 2007).
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, ed., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2001).
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001).
II.
Peraturan Perundang-undangan:
Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).
Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Cet. 8. Jakarta: Pradnya
Paramita, 1983.
Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, UU No. 8, LN No. 64 Tahun
1995, TLN No. 3608.
Indonesia, Undang-undang Tentang Perseroan Terbatas, UU No. 40 Tahun 2007,
LN. No. 106 Tahun 2007, TLN. No. 4756.
Indonesia, Undang-undang Jabatan Notaris, UU No 24 Tahun 2004, TLN No. 4432.
Indonesia. Peraturan Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX. I. 1.
Universitas Indonesia
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Indonesia, Peraturan tentang Pendaftaran Notaris, Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal No. VII.D.1. Notaris.
Indonesia. Peraturan Tentang Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan
Penawaran Umum. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX. J. 1.
[Type text]
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Peran notaris...,Alexander Ariyanto,FHUI,2011
Download