inventarisasi alat tangkap berdasarkan kategori

advertisement
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....
INVENTARISASI ALAT TANGKAP BERDASARKAN KATEGORI
STATUS PENANGKAPAN IKAN YANG BERTANGGUNGJAWAB
DI PERAIRAN TANAH LAUT
INVENTORY OF FISHING GEARS BASED ON CATEGORY
OF RESPONSIBLE FISHERIES STATUS AT TANAH LAUT WATERS
1)
1)
Rusmilyansari
Program Studi Penangkapan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, UNLAM
email: [email protected]
ABSTRAK
Program pembangunan perikanan tangkap dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan harus mencerminkan juga upaya menjaga kelestarian sumberdayanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status alat penangkap ikan berdasarkan
kategori penangkapan yang bertanggung Jawab. Penelitian dilakukan di Kabupaten
Tanah Laut.
Penelitian dilakukan dengan metode observasi berdasarkan dan wawancara.
Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat
penangkap ikan yang termasuk kategori bertanggung jawab yaitu rawai dan set
gillnet; kategori kurang bertanggung jawab yaitu encircling gillnet, drift gillnet,
trammel net, purse seine dan beach siene. Sedangkan kategori tidak bertanggung
jawab yaitu skimming net dan mini trawl. Rekomendasi kebijakan dapat dilakukan
dengan cara pengendalian jumlah alat tangkap, penutupan daerah penangkapan dan
penguatan kesadaran pemangku kepentingan. Dengan demikian pengelolaan
sumberdaya perikanan dalam rangka pembangunan berkelanjutan dapat
dilaksanakan.
Kata kunci : Identifikasi, alat penangkap ikan, perikanan bertanggung jawab,
perairanTanah Laut
ABSTRACT
Fisheries development programs in an effort to improve the well-being should
also reflect an effort to preserve its resources . This study aims to determine the
status of fishing gear base on categoryResponsibility Fisheries. The study was
conducted in Tanah Lautdistrict . Research carried out by the method of observation
and interview based . The data were analyzed descriptively . The results showed that
the fishing gears base on responsible category are longline and set gillnet; less
responsible category are encircling gillnet, drift gillnet, trammel net, purse seine and
beach siene. While the not responsible categories are Skimming net andMini Trawl .
Policy recommendations can be done by controlling the amount of fishing gear,
141
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 141-151
fishing area closures and strengthening stakeholder awareness. Thus the
management of fishery resources in the context of sustainable development can be
implemented
Key Word: Identification, FishingGears, Responsible Fisheries, Tanah Laut Waters
bahan
PENDAHULUAN
diskusi
dalam
rangka
pengelolaan perikanan.
Penggunaan alat penangkapan
Alat penangkapan ikan sebagai
sarana utama dalam usaha perikanan
ikan
tangkap
diatur
keseimbangan
sehingga
tidak
pada
sedemikian
rupa
berdampak
pengguna
negatif
sumberdaya
harus
dan
meminimalkan
dampak negatif bagi biota lain. Hal ini
penting
untuk
perikanan dan lingkungan perairan
mengingat
serta pengguna jasa perairan lainnya.
struktur
Penggunaan
mempengaruhi
alatpenangkapanikan
memperhatikan
dipertimbangkan
hilangnya
biota
dalam
ekosistem
secara
akan
keseluruhan
harus memperhatikan keseimbangan
ekosistem yang ada.
dan meminimalkan dampak negatif
mencatat bahwa kesalahan dalam
bagi biota lain. Hal ini menjadi penting
mengantisipasi dinamika alattangkap
untuk
juga
dipertimbangkan
hilangnya
biota
mengingat
dalam
struktur
Sejarah juga
menyebabkan
sumberdaya
ikan.
Bangkrutnya
ekosistem akan mempengaruhi secara
perikanan
keseluruhan
memberi pelajaran bahwa kesalahan
ekosistem
yang
ada.
anchovy
punahnya
Radarwati (2010) menjelaskan bahwa
dalam
kesalahan
sumberdaya
dinamika
dalam
alat
mengantisipasi
tangkap
juga
telah
menyebabkan punahnya sumberdaya
mengantisipasi
ikan
keberlanjutan
Bertolak
bahwa
nilai
pemanfaatan
melihat
produksi
perikanan
dengan
bukan
telah
telah
stok
merusak
kegiatan
perikanan
pelagis (Wiyono 2005).
ikan.
Hendiarti (2005) menandaskan
di Peru
dari
pengalaman
tersebut maka jika ingin melakukan
pengembangan
agar
lebih
perikanan
tangkap
optimal
perlu
angka mutlak dan perlu kehati-hatian
mempertimbangkan nilai lainnya agar
dalam penggunaannya, karena ada
keberlanjutan
bias yang besar. Walaupun demikin
dapat
nilai tersebut tetap bisa dijadikan
meskipun termasuk sumberdaya yang
dapat
perikanan
tangkap
dilakukan.Sumberdaya
pulih
kembali
ikan,
(renewable
142
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....
resources)
namun
bukanlah
tidak
yang bertanggung Jawab.
terbatas, oleh karena itu perlu dijaga
kelestariannya.
Usaha-usaha
untuk
METODE PENELITIAN
menjaga kelestarian sumberdaya ikan
dari
ancaman
kepunahan
harus
Bahan dan Metode
segera dilakukan,sehingga diharapkan
pengembangan
teknologi
penangkapan ikan ke depan harus
memperhatikan
aspek
lingkungan.Teknologi
ikan
ramah
keramahan
penangkapan
lingkungan
atau
penangkapan ikan yang bertanggung
jawab adalah suatu alat tangkap yang
tidak
memberikan
terhadap
dampak
lingkungan,
perairan
dilakukan
Kabupaten
Tanah
di
Laut
Provinsi Kalimantan Selatan selama 3
(tiga) bulan sejak Januari-Maret 2013.
Materi penelitian yaitu alat tangkap
yang dominanterdapat di Kabupaten
Tanah
Laut
yaitu
lampara
dasar
modifikasi (Mini Trawl) yang oleh data
statistik
dikelompokkan
ke
dalam
sejauh
jermal, pukat pantai (Beach seine),
mana alat tangkap tersebut merusak
pukat cincin (Purse seine), jaring
dasar
insang hanyut (Drift Gill net), jaring
perairan,
hilangnya
alat
yaitu
negatif
Penelitian
kemungkinan
tangkap,
serta
insang lingkar (Encircling Gill net),
kontribusinya terhadap polusi. Faktor
jaring insang tetap (SetGill net), jaring
lain adalah dampak terhadap biodiversity dan target resources yaitu
komposisi hasil tangkapan, adanya by
tiga lapis (Trammel net), sungkur
(Skimming
untukmendukungpengembanganperik
yang
bertanggung
jawab.Dengandemikiandapat
Penelitian
ini
Pengambilan sampel dilakukan
sampling.
metode
kuota
Menurur
pengambilan
(quota
Azwar
(2003)
sampel
sampling)
cara
adalah
mengambil sampel sebanyak jumlah
memberikan jaminan kelestarian dan
keberlanjutan
tetap
dengan menggunakan metode quota
Penelitian ini penting dilakukan
anantangkap
rawai
(Bottom longline)
catch serta tertangkapnya ikan-ikan
muda (Rasdaniet al. 2005)
net)dan
sumberdaya
ikan.
bertujuan
untuk
mengetahui statusalat penangkap ikan
beradasarkan kategori penangkapan
tertentu
yang
dianggap
dapat
merefleksikan ciri populasi. Menurut
Tiro (2003), metode qouta sampling
yakni banyaknya subjek yang akan
diselidiki ditentukan terlebih dahulu,
143
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 141-151
dan pengambilan sampel ini dapat
dipandang
sebagai
Dalam menentukan kategori alat
incidental
tangkap yang bertanggung jawab yang
sampling. Pada penelitian ini akan
ada di perairan Kabupaten Tanah
diambil sampel 5 (qouta) alat tangkap
Laut,
dari setiap populasi.
kriteria perikanan bertanggung jawab
Analisismelalui
maka
dilakukan
pemberian bobot (skor) dari masing-
seperti
masing alat tangkap terhadap kreteria
Code of Conduct for Responsible
adalah 1 sampai 4.
Fisheries,
Data yang digunakan dalam
yang
penentuan
dikemukakan
FAO
Kapal
(1995),
Perikanan
dalam
Direktorat
dan
Alat
penelitian ini terdiri dari data primer
PenangkapanIkan, DKP (2005) dan
dan
Monintja
data
sekunder.
Data
primer
(2000).
Kriteria
dilakukan dengan metode observasi
kemudian
langsung dan wawancara. Observasi
memudahkan penilaian maka masing-
langsung
masing
dilakukan
di
daerah
diberikan
tersebut
kreteria
skor.
utama
Untuk
dipecah
penangkapan untuk melihat metode
menjadi 4 sub kreteria (Najamuddin,
operasi
2004,
penangkapannya,
pendaratan
ikan
tempat
(TPI)
untuk
Sudirman,
dimodifikasi).
mengamati jenis-jenis dan ukuran ikan
terdiridari:
yang
terhadap
tertangkapmenggunakan
2004
yang
Kreteria
tersebut
selektifitas,
dampak
habitat,
kesegaran
hasil
pedoman wawancara berupa daftar
tangkapan, keamanan bagi nelayan,
pertanyaan
hasil tangkapan sampingan, dampak
semi
terstruktur
dan
bersifat terbuka untuk mendapatkan
bagi
informasi
spesies
yang
lebih
banyak.
biodiversity,
ikan
keamanan
yang
bagi
dilindungi,
Wawancara dilakukan kepada nelayan
Penerimaan secara sosial (Investasi
mencakup
hasil
rendah,
tangkap,
daerah
pemasaran
tangkapan,
dan
alat
penangkapan,
lain-lain,
menguntungkan,
tidak
berpotensi konflik dan legal).
Untuk menentukan kelompok
Informandalampenelitianiniterdiridari
kategori alat tangkap
berdasarkan
(DPRD, DKP Tanah Laut, Tokoh
kategori
masyarakat/Kepala
desa)
digunakan analisis standarisasi fungsi
sertanelayanKabupaten Tanah Laut.
nilai. Unit-unit penangkapan ikan di
Data sekunder diperoleh dari Dinas
analisis berdasarkan aspek kategori
atau Instansi terkait serta dari pustaka
bertanggung jawab dengan 8 kriteria.
yang relevan dengan penelitian.
Nilai yang diperoleh dari masing-
bertanggung
jawab,
144
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....
masing kriteria berupa nilai skor,
dimasukkan
kedalamf
ungsi
nilai
Alat penangkap ikan;
drif gill
net dan encircling gill net dapat
sesuai dengan yang digunakan dalam
menangkap
beberapa
species
penilaian berbagai kriteria.
(encircling gill net menangkap 11
spesies dan drif gill net menangkap 12
HASIL DAN PEMBAHASAN
spesies), namun dilihat dari
ukuran
ikan yang tertangkap memiliki variasi
Status Alat penangkap Ikan di
Kabupaten Tanah Laut yang dikaji
berdasarkan
terhadap
selektifitas,
habitat,
dampak
kesegaran
hasil
tangkapan, keamanan bagi nelayan,
hasil tangkapan sampingan, dampak
bagi
biodiversity,
spesies
ikan
keamanan
yang
bagi
dilindungi,
ialah alat tangkap trammel net, purse
seine, jermal dan beach seine,yaitu
dapat menangkap beberapa spesies
(trammel net menangkap 11 spesies,
purse seine menangkap 10 spesies,
jermal 11 spesies dan purse seine
ikan yang tertangkap memiliki variasi
1. Selektifitas
Alat
penangkap
ikan;Bottom
line
dangill net
mempunyai
tingkat
yang memiliki selektifitas relatif rendah
menangkap 15 spesies), tetapi ukuran
penerimaan secara sosial.
Long
relatif seragam. Alat penangkap ikan
selektifitas
tinggi.
Alat
penangkap ikan bottom Long line
menggunakan
mata
pancing
beragam. Hal ini disebabkan oleh
mesh size yang digunakan dan sifat
operasi
alat
tangkap.
Untuk
alat
tangkap purse seine memiliki mesh
size 1 inchi, jermal memiliki mesh size
berukuran 4. Set gillnet mempunyai
bagian tubuh jaring 1 inchi dan bagian
mesh
kantong ½ inchi dan bech siene
size
3
inchi
(8
cm).Hasil
tangkapan alat tersebut terdiri dari
beberapa spesies,yaitu sebanyak 9
spesies
dan
ukuran
yang
relatif
seragam.Ikan yang tertangkap dengan
alat tangkap set gillnet yaitu ikan yang
sesuai dengan ukuran mata jaring
yang digunakan. Ikan yang berukuran
lebih kecil dari ukuran mata jaring
akan lolos dari penangkapan.
memiliki ukuran mata jaring 4 cm.
Untuk
alat
penangkapikan;
purse
seine dan beach seine merupakan alat
penangkap ikan yang bersifat aktif
sehingga ikan yang terkurung terdiri
dari berbagai ukuran akan tertangkap
oleh alat tersebut. Sedangkan untuk
alat tangkap jermal dan trammel net
merupakan alat penangkap ikan yang
145
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 141-151
memiliki
pada
mati segar. Hal ini disebabkan oleh
trammel net terdapat di jaring sebelah
konstruksi alat yang dapat melukai
dalam (inner net) dengan ukuran mata
atau
jaring 1,5 inchi, sehingga ikan dengan
pengoperasian alat.
kantong.
berbagai
ukuran
Kantong
bisa
tidak
tertangkap
melukai
tangkapan,
maka
2. Dampak terhadap habitat
merupakan
alat
penengkap
netdanbottom
long
ikan;
line
gill
dapat
lama
Berdasarkan kesegaran hasil
dibagian ini.
Alat
dan
beach
seine
tangkap
yang
menghasilkan hasil tangkapan yang
memiliki
kualitas
lebih
baik
dinyatakan aman terhadap habitat.
dibandingkan dengan alat tangkap
Ikan yang tertangkap dengan bottom
yang lain dalam kategori alat tangkap
long line ialah ikan yang lebih besar
kurang
bukaan mulutnya dari ukuran mata
menghasilkan ikan dalam keadaan
pancing,
dominan
sedangkan
ikan
yang
bertanggung
masih
jawab
hidup.
yakni
Hal
ini
mempunyai bukaan mulutnya lebih
disebabkan lama waktu antara setting
kecil dari ukuran mata pancing akan
dan
lolos dari penangkapan.
sehingga tidak menyebabkan
Alat
penangkapikan;beach
hauling
lama
yang
relatif
terkurungpadaalat
tangkap.
Sebaliknya
berpotensi
ikan;purse seine, jermal, trammel net,
dampak
drift
sebagian habitat pada wilayah sempit.
menghasilkan ikan yang dominan mati
Alat ini dioperasikan sampai ke dasar
segar.
perairan, hal ini disebabkan target
4. Keamanan nelayan
sedangkan
alat
tangkap
net,
penangkap
terhadap habitat yakni dapat merusak
spesies yang ditangkap adalah udang,
gill
alat
ikan
seine merupakan alat tangkap yang
memberikan
untuk
pendek
encircling
gill
net
Dampak pengoperasian
alat
ini
penangkap ikan terhadap keamanan
mempunyai ukuran panjang 525 – 700
nelayan, yaitu set gillnet merupakan
meter.
alat
tangkap
yang
relatif
dapat
menyebabkan gangguan kesehatan
3. Kesegaran hasil tangkapan
hasil
yang
bersifat
sementara,
hal
ini
Dari segi kesegaran (kualitas)
disebabkan oleh pengoperasian alat
tangkapan,
tangkap
alat
penangkap
dilakukan
secara
manual
ikan;bottom long line dan set gill net
(tenaga manusia). Sedangkan alat
didominasi oleh ikan dalam keadaan
penangkap ikan; rawai merupakan alat
146
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....
tangkap yang aman terhadap nelayan
lebih dari 3 spesies dibandingkan
karena alat tangkap tersebut dapat
dengan bottom long line yaitu kurang
dioperasikan
dari 3 spesies tetapi semua hasil
oleh
hanya
seorang
nelayan.
tangkapan sampingan kedua alat ini
Alat penangkap ikan;encircling
bernilai ekonomis. Menurut Rasdani et
seine
al. (2001), hasil tangkapan sampingan
danbeach seinekecuali jermal atau
(by catch) dapat didefinisikan sebagai
lampara dasar mempunyai dampak
hasil tangkapan insidental yakni hasil
terhadap kesehatan nelayan, akan
tangkapan yang tidak diperkirakan
tetapi
sebelumnya akan tertangkap dalam
gillnet,
trammel
bersifat
net,
purse
sementara
seperti
terluka, terkilir dan lain-lain. Hal ini
operasi
disebabkan oleh alat penangkap ikan
tertangkap
dioperasikan
(insidental).
secara
manual.
penangkapan
ikan,
secara
Semua
tetapi
kebetulan
alat
tangkap
Sedangkan jermal tidak memberikan
dalam kategori ini menghasilkan hasil
dampak terhadap kesehatan nelayan.
tangkapan sampingan lebih dari 3
Hal
cara
spesies dan bernilai ekonomis, kecuali
pengoperasian alat yang bersifat pasif
drif gill net dan encicling gill net pernah
dan tidak memerlukan tenaga yang
menangkap spesies yang tidak laku
banyak.
dengan
dijual yaitu penyu, tetapi kemudian
penelitian Radarwatiet al. (2010), yang
dilepas kembali, begitu juga beach
menyatakantingkat
seine menangkap jenis buntal yang
ini
diterima
disebabkan
Hal
oleh
ini
oleh
sejalan
bahaya
nelayan
yang
dalam
tidak laku dijual.
mengoperasikan alat tangkap sangat
tergantung pada jenis alat tangkap
6. Dampak terhadap biodiversitas
dan keterampilan yang dimiliki oleh
Alat penangkap ikan; set gillnet
nelayan dan didasarkan pada dampak
merupakan alat yang aman terhadap
yang mungkin diterima.
ikan yang dilindungi dikarenakan alat
ini tidak pernah menangkap ikan yang
5. Hasil tangkapan sampingan
dilindungi.Beach seine merupakan alat
Alat penangkapan ikan; set
tangkap yang dapat menyebabkan
gillnet merupakan alat tangkapan yang
kematian beberapa spesies dan dapat
lebih
merusak habitat. Hal ini sangat terkait
banyak
menghasilkan
hasil
tangkapan sampingan yaitu sebanyak
dengan
tingkat
selektifitas
alat
147
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 141-151
tangkap, alat tangkap ini memiliki
pantai
selektifitas rendah, sehingga banyak
pemerintah, salah satu penyu yang
spesies
dilindungi diantaranya ialah Penyu
yang
dapat
tertangkap.
yang
dilindungi
Kemudian hal ini disebabkan pula oleh
sisik (Eretmocefys turtle).
jumlah alat tangkap dan intensitas
8.Penerimaan sosial
penangkapannya,
oleh
sehingga
Kriteria alat tangkap diterima
sumberdaya mengalami tekanan yang
secara sosial mencakup nilai investasi
pada
rendah,
akhirnya ada
spesies yang
menguntungkan,
menjadi langka. Sedangkan untuk alat
menimbulkan
tangkap lainnya dalam kategori ini
legal. Berdasarkan pada peraturan
tergolong alat tangkap yang dapat
yang berlaku, maka alat penangkap
menyebabkan
ikan;
kematian
beberapa
gill
potensi
tidak
net
konflik,
dan
merupakan
alat
spesies, tetapi tidak sampai merusak
penangkap yang tidak legal atau alat
lingkungan.
dan
tangkap yang tidak mimiliki izin.Alat
Kusumawardani (2001) dampak buruk
penangkap ikan; long line yang tidak
yang
memiliki
Menurut
diterima
berpengaruh
oleh
buruk
Yakin
habitat
pula
akan
terhadap
izin
sebanyak 80
%
di
Kabuptaen Tanah Laut.
biodiversity yang ada dilingkungan
Beberapa
hal
yang
harus
tersebut dan hal ini tergantung dari
diperhatikan terhadap alat tangkap
bahan yang digunakan & metode
ikan kategori bertanggung jawab yaitu
operasinya.
hasil
7. Keamanan bagi species ikan yang
(terlaporkan) sebagai media kontrol
dilindungi
untuk mencegah agar ikan-ikan yang
Berdasarkan dampak terhadap
tangkapan
harus
terdata
dilindungi tetap terjaga keamanannya.
keamanan ikan yang dilindungi, alat
Untuk
penangkap ikan;Beach seine, jermal,
bertanggung jawab (set gill net dan
purse seine, trammel net merupakan
bottom long line) direkomendasikan
alat
pernah
untuk dikembangkan secara terkontrol.
yang
Kedua alat tangkap ini merupakan alat
dilindungi. Sedangkan drif gillnet dan
tangkap yang dapat diterima secara
encircling
tangkap
menangkap
tangkap
yang
spesies
gillnet
yang
tidak
ikan
alat
tangkap
kategori
merupakan
alat
sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
telahbeberapa
kali
Secara sosial alat ini dapat menyerap
tertangkap penyu sisik.Menurut UU.
tenaga
kerja,
tidak
menimbulkan
No. 5 Th.1990 tentang biota laut dan
potensi konflik dengan nelayan lain.
148
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....
Secara ekonomi alat ini merupakan
V pasal 26 ayat (1), yaitu bidang
alat tangkap yang rendah investasi.
perikanan yang harus memiliki izin
Kedua
ialah;
alat
ini
menguntungkan
juga
masih
penangkapan
ikan,
bagi
nelayan.
pembudidaya ikan, pengangkut ikan,
dampak
terhadap
pengolah ikan dan pemasar ikan. Dan
lingkungan, kedua alat ini tergolong
dalam bab VII pasal 48 ayat (1) yaitu
aman
setiap
Berdasarkan
terhadap
lingkungan,
tidak
orang
yang
memperoleh
terjadinya kerusakan habitat ikan dan
manfaat langsung dari sumberdaya
tergolong
ikan
aman
terhadap
biodiversitas.
lingkungan
pengelolaan
Dalam hal pengoperasian alat
tangkap
dan
ikan
Kabupaten
oleh
Tanah
nelayan
perikanan
Indonesia
dikenakan
perikanan.
Peraturan
wilayah
Republik
pungutan
Pemerintah
ada
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
kesepakatan tidak tertulis yang sampai
2002 tentang usaha perikanan yang
saat ini dipegang oleh nelayan yang
mengatur
beroperasi di wilayah mereka harus
pemberian izin, dan Surat Keputusan
menggunakan alat tangkap yang sama
Menteri
digunakan olehparanelayan, hal ini
Republik
gunanya
terjadi
10/MEN/2003
dapat
Usaha Penangkapan Ikan, maka di
agar
kecemburuan
Laut,
di
di
tidak
sosial
yang
berdampak menjadi konflik sosial.
izin
Indonesia
kewenangan
dan
Nomor
tentang
Tanah
Perikanan
Laut
KEP.
Perizinan
di
buat
Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2003
penangkapan
tentang Retribusi Izin Usaha Kelautan
ikanhanyalahpukat cincin dan jaring
dan Perikanan di wilayah Kabupaten
insang lingkar. Alattangkap yang lain
Tanah
seperti jaring insang hanyuthanya60%
tanggal 14 Agustus 2003. Hal ini
memiliki izin, pukat pantai hanya 40%
diperkuat dengan munculnya Perda
yang memiliki izindan jermal hanya 10
provinsi Kalimantan Selatan No 24
% yang memilikiizin. Sedangkan jaring
Tahun 2008 tentang Pengawasan dan
tiga lapis tidak ada yang memiliki izin.
Perlindungan
Sebagai
usaha
Kelautan
Kabupaten
Alat tangkap yang legal atau
memiliki
masalah
tindaklanjut
dari
Laut
yang
disahkan
Sumberdaya
pada
Ikan
di
Kalimantan Selatan.
pelaksanaan Undang-undang Nomor
31 Tahun 2004 tentang Perikanan bab
149
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
KESIMPULAN DAN SARAN
hal. 141-151
yaitu dikembangkan secara terkontrol;
kategori
kurang
jawabyaitu pengendalian jumlah alat
Kesimpulan
tangkap,
Alat
penangkap
termasuk
kategori
jawabyaitu
alat
ikan
yang
bertanggung
penangkap
tetap
(set
gill
net).
Alat
penangkapan ikan kategori kurang
bertanggung
jawab
yaitu
alat
penangkap ikan; ialah jaring insang
lingkar(encircling gill net), jaring insang
hanyut (drift gill net), jaring tiga lapis
(trammel net), pukat cincin (purse
seine),
Jermal
dan pukat pantai
(beach
seine).
Sedangkan
penutupan
kategori
tidak
daerah
penangkapan.
Dalam rangka pengembangan
perikanan
tangkap
agar
tidak
menggunakan alat penangkap ikan
yang tidak bertanggung jawab, maka
perlu ada upaya secara terus-menerus
untuk memberikan proses penyadaran
kepada stakeholder perikanan tangkap
di Kabupaten Tanah Laut.
UCAPAN TERIMAKASIH
alat
Terima kasih kepada enumerator
tangkap kategori tidak bertanggung
jawab yaitu alat penangkap ikan:
sungkur (skimming
dan
bertanggung jawab yaitu dengan cara
ikan;
rawaidasar (bottom long line), jaring
insang
bertanggung
net) dan lampara
dan mitra bahari Kalimantan Selatan
yang
telah
pengumpulan
dasar modifikasi (mini trawl).
membantu
data
serta
dalam
seluruh
informan dan nelayan yang telah
memberikan
Saran
Kebijakan
pengelolaan
yang
dapat diterapkan untuk kategori alat
informasi
akurat
dan
terima kasih pula kepada reviewer
yang mengkoreksi artikel ini.
penangkapan ikan bertanggung jawab
150
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto L, Matsuda Y. 2005. Assessing Local Sustainability of Fisheries System: a
multi-criteria participatory approach with the case of Yoron Island.Kagoshima
Prefecture. Japan. Marine Policy 29; 9-23
FAO, 1995, Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Rome
Fauzi A, Ana S. 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan
Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir
dan Lautan 4(2):36-49
Hendriati N, Suwarso E, Aldrian K, Amri R, Andiastuti SI, Shacoemar, Wahyono IB.
2005. Seasional Variation of Pelagic Fish Catch Around Java. Oceanography
18(4);112-123)
Rasdani, M., 2005. Usaha Perikanan Tangkap yang Bertanggung Jawab. Makalah
disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Ikan tanggal 14 – 24
Juni 2005. BPPI Semarang.
Rusmilyansari, Wiryawan B, Haluan J, Simbolon D. 2010.Konflik PerburuanTeripang
Oleh Nelayan Andon di Perairan Kalimantan Selatan.JurnalChlorophyl.
6(3):193-200
Radarwati S,Basoro MS, Monintja DR, Purbayanto A. 2010.Alokasi Optimumdan
Wilayah PengembanganBerbasisAlatTangkapPotensialTeluk Jakarta. . Marine
Fisheries 1(2): 189-198
Tiro, M. A. 2003. Dasar-dasar Statistika. Edisi Revisi. State University of Makassar
Press. Makassar.
Wiyono. E.S., 2005. Pengembangan Teknologi Penangkapan Dalam Pengelolaan
Sumberdaya Ikan (http://www.beritaiptek.com) yang direkam pada 22 Sep
2010
Worm B, Barbier EB, Beaumont N, Duffy JE, Folke C, Halpern BS. 2006. Impaccts
of Biodiversity Loss on Ocean Ecosystem Services. Sciene Journal
314(1):87-90
Yakin A,Kusumawardani R. 2001. The impact of development of Rinjani Mountain
National Park toward the farmer’s economy in the surrounding area: a case
study at the Village of Senaru, District of West Lombok. Agroteksos
12(2):151-160.
151
Download