Halaman 1 dari 9 Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi

advertisement
Kepada Yth.
Direksi Anggota Kliring
Di Tempat
Jakarta, 13 Juni 2012
SURAT EDARAN
No. SE-003/DIR/KPEI/0612
Perihal:
Parameter Risiko
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penerbitan Peraturan KPEI No. II-12 tentang Penempatan Agunan
(Lampiran Keputusan Direksi KPEI No: KEP-009/DIR/KPEI/0612, perihal : Peraturan KPEI
Nomor II-12 tentang Penempatan Agunan) dan Peraturan KPEI No. II-13 tentang Perhitungan
Risiko (Lampiran Keputusan Direksi KPEI No: KEP-010/DIR/KPEI/0612, perihal : Peraturan
KPEI Nomor II-13 tentang Perhitungan Risiko) dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai
berikut:
A. Agunan
1. Agunan AK yang diperhitungkan oleh KPEI adalah Agunan yang dikuasai oleh KPEI
yang dapat berbentuk Offline antara lain: Dana Minimum Kas, Saham Bursa Efek, Bank
Garansi, Deposito, Sertifikat Bank Indonesia; dan berbentuk Online berupa saldo efek
dan atau dana di Rekening Efek Jaminan AK untuk menjamin risiko AK dan atau
Nasabah AK.
2. Agunan Nasabah AK yang diperhitungkan oleh KPEI adalah Agunan Online berupa
saldo efek dan atau dana milik Nasabah AK yang berada di Sub Rekening Efek Jaminan
yang digunakan untuk menjamin risiko Nasabah yang bersangkutan.
3. Dana Minimum Kas dapat ditempatkan dalam bentuk setoran kas/tunai, Deposito, dan
atau Bank Garansi.
4. KPEI berwenang untuk melakukan penilaian atas Agunan AK, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Efek Bersifat Ekuitas dinilai dengan menggunakan harga terendah 4 (empat) hari
terakhir dikurangi Haircut.
b. Efek Bersifat Utang dinilai dengan menggunakan harga dari PT Penilai Harga Efek
Indonesia (PHEI) dikurangi Haircut.
c. Agunan Offline dinilai dengan menggunakan harga atau nilai nominal dikurangi
Haircut.
5. KPEI berwenang untuk menetapkan besaran Haircut setiap Agunan.
6. KPEI berwenang untuk menetapkan batasan maksimum nilai setiap jenis Agunan yang
diperhitungkan.
Halaman 1 dari 9
B. Haircut
1. KPEI menetapkan Haircut Agunan sebagai berikut :
No
1
2
Jenis Agunan
Agunan Online :
Ditempatkan di Rekening Jaminan dan atau Sub Rekening Efek
Jaminan.
Dana
Rupiah (IDR)
Dollar Amerika (USD)
Efek
Efek Bersifat Ekuitas
Surat Berharga Negara
Obligasi Korporasi Berdasarkan Peringkat:
AAA
AA+, AA, AAA+, A, ABBB+, BBB
Agunan Offline :
Ditempatkan di KPEI.
Rekening Giro (IDR)
Deposito
Rupiah (IDR)
Dollar Amerika (USD)
Dollar Singapura (SGD)
Bank Garansi
Rupiah (IDR)
Dollar Amerika (USD)
Dollar Singapura (SGD)
Saham Bursa Efek
Dinilai sebesar Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah)
Sertifikat Bank Indonesia
Haircut
0%
5%
5% s.d. 100%
0%
5%
10%
15%
20%
0%
0%
5%
5%
5%
5%
5%
0%
5%
2. Haircut saham ditetapkan oleh Komite Haircut yang diperhitungkan berdasarkan analisis
market statistik dan fundamental dengan mempertimbangkan nilai ekuitas, laba bersih,
ROE (Return on Equity), PER (Price Earning Ratio), risiko konsentrasi, serta saham
dalam pengawasan (unusual market activity) atau suspensi oleh Bursa.
C. Batasan Maksimum Nilai Agunan
1. KPEI menetapkan maksimum nilai Agunan yang diperhitungkan yaitu sebesar nilai
terkecil antara 10 (sepuluh) persen dari Efek scripless dan nilai tertentu atas Efek
berdasarkan kapitalisasi pasar dan Haircut Efek.
2. Besaran maksimum nilai Agunan setiap AK yang dapat diperhitungkan untuk setiap
saham adalah sebagai berikut:
Halaman 2 dari 9
a. Saham dengan kapitalisasi pasar kurang dari Rp 50 miliar, nilai Agunan yang
diperhitungkan maksimum sebesar Rp 10 miliar.
b. Saham dengan kapitalisasi pasar dari Rp 50 miliar s.d. Rp 100 miliar, nilai Agunan
yang diperhitungkan maksimum sebesar Rp 20 miliar.
c. Saham dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 100 miliar, nilai Agunan maksimum
yang diperhitungkan ditetapkan sesuai Haircut dengan ketentuan sebagai berikut:
No
Haircut (%)
Nilai Maksimum
(Miliar Rupiah)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
5
10
15
20-25
30-35
40-45
50-55
60-65
70-75
80-85
90-99
500
400
400
300
200
100
80
60
40
30
25
3. Besaran maksimum nilai Agunan setiap AK yang dapat diperhitungkan untuk setiap
jenis Efek Bersifat Utang ditetapkan sebagai berikut:
a. Obligasi pemerintah tidak dibatasi.
b. Obligasi korporasi ditetapkan berdasarkan peringkat Obligasi, dengan ketentuan
sebagai berikut:
No
Peringkat Obligasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
AAA
AA+
AA
AAA+
A
ABBB+
BBB
Nilai Maksimum
( Miliar Rupiah)
500
400
350
300
250
200
100
80
40
D. Agunan Dalam Mata Uang Asing
1. KPEI dapat menerima Agunan dalam bentuk mata uang asing selain Dollar Amerika
(USD) dan Dollar Singapura (SGD).
2. Agunan dalam bentuk mata uang asing dihitung dengan menggunakan Kurs Pajak yang
ditetapkan berdasarkan KMK No.644/KM.1/2012 setiap Senin yang dapat diakses
melalui website Kementrian Keuangan Republik Indonesia (http://www.depkeu.go.id),
Halaman 3 dari 9
Direktorat Jendral Pajak (http://www.pajak.go.id), dan atau Direktorat Bea dan Cukai
(http://www.beacukai.go.id).
3. Dalam hal terjadi fluktuasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang cukup
material, KPEI dapat melakukan penilaian Agunan dengan mengabaikan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam huruf D angka 2.
4. Penetapan Agunan yang dapat diterima dalam mata uang asing selain Dollar Amerika
(USD) dan Dollar Singapura (SGD) serta Haircut-nya akan ditetapkan pada saat KPEI
menerima Agunan tersebut.
E. Faktor Pengali
Faktor Pengali ditetapkan sebesar 2 (dua) kali untuk setiap AK.
F. Risk Charge
1. KPEI melakukan perhitungan risiko atas setiap penawaran jual dan atau permintaan beli
serta atas setiap Transaksi Bursa yang dilakukan oleh AK.
2. Perhitungan risiko terhadap setiap penawaran jual dan atau permintaan beli, dilakukan
dengan mempertimbangkan :
a. Tingkat risiko AK (member) yang melakukan transaksi atau disebut dengan Risk
Charge Member; dan
b. Tingkat risiko efek (stock) yang ditransaksikan atau disebut dengan Risk Charge
Stock;
3. Risk Charge Member ditetapkan berdasarkan analisis risiko terhadap AK yang antara
lain meliputi : permodalan dan laporan keuangan, agunan, laporan audit, aktivitas
transaksi, dan data pelanggaran.
4. Terhitung sejak SE ini diterbitkan sampai dengan 31 Juli 2012, Risk Charge Member
ditetapkan dengan mengkonversi angka Faktor Pengali (FK) lama AK (berdasarkan
Pengumuman KPEI No.: PENG-007/DIR/KPEI/0112), dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. AK dengan FK 20 s.d. 24, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 0%.
b. AK dengan FK 18 s.d. 19, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 1%.
c. AK dengan FK 16 s.d. 17, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 2%.
d. AK dengan FK 14 s.d. 15, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 3%.
e. AK dengan FK 12 s.d. 13, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 4%.
f. AK dengan FK 10 s.d. 11, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 5%.
g. AK dengan FK 8 s.d. 9, ditetapkan Risk Charge Member sebesar 6%.
5. Risk Charge Member setiap Anggota Kliring ditetapkan dan disampaikan setiap 3 (tiga)
bulan.
6. Risk Charge Stock ditetapkan berdasarkan analisis risiko terhadap Efek yang antara lain
meliputi: aspek fundamental, market statistic, concentration risk, saham dalam
pengawasan (unusual market activity), dan suspensi oleh Bursa.
Halaman 4 dari 9
7. Risk Charge Stock ditetapkan dan disampaikan setiap bulan bersamaan dengan
pemberlakuan Haircut saham.
8. Terhitung sejak SE ini diterbitkan sampai dengan 29 Juni 2012, Risk Charge Stock
ditetapkan dengan mengkonversi besaran Haircut (berdasarkan Pengumuman KPEI No:
PENG-041/DIR/KPEI/0512), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Saham dengan Haircut 5% s.d. 25% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 0%.
b. Saham dengan Haircut 30% dikenakan Risk Charge Stock 1%.
c. Saham dengan Haircut 35% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 2%.
d. Saham dengan Haircut 40% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 3%.
e. Saham dengan Haircut 45% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 4%.
f. Saham dengan Haircut 50% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 5%.
g. Saham dengan Haircut 55% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 6%.
h. Saham dengan Haircut 60% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 7%.
i. Saham dengan Haircut 65% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 8%.
j. Saham dengan Haircut 70% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 9%.
k. Saham dengan Haircut 75% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 10%.
l. Saham dengan Haircut 80% s.d. 99%, dikenakan Risk Charge Stock sebesar 15%.
m. Saham dengan Haircut 100% dikenakan Risk Charge Stock sebesar 20%.
9. KPEI menetapkan Risk Charge Combination yang merupakan kombinasi dari Risk
Charge Member dan Risk Charge Stock, dengan ketentuan sebagai berikut:
Risk Charge
Member
0%
0%
1% - 6%
1% - 6 %
Risk Charge
Stock
0%
1% - 20%
0%
1% - 20%
Risk Charge
Combination
0%
0%
0%
2% - 26 %
10. Berdasarkan nilai Risk Charge Combination, KPEI akan melakukan validasi terhadap
Batasan Transaksi Anggota Kliring, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk penawaran jual dan atau permintaan beli yang termasuk dalam Risk Charge
Combination sebesar 0%, maka penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut
tidak mengurangi Batasan Transaksi.
b. Untuk penawaran jual dan atau permintaan beli yang termasuk dalam kombinasi
Risk Charge Member lebih besar dari 0% dan Risk Charge Stock lebih besar dari
0%, maka penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut akan mengurangi
batasan transaksi senilai Risk Charge Combination yang merupakan penjumlahan
Risk Charge Member dan Risk Charge Stock dikali dengan nilai penawaran jual dan
atau permintaan beli.
Halaman 5 dari 9
G. Batasan Transaksi
1. Nilai Batasan Transaksi Bursa bagi setiap AK dihitung berdasarkan Agunan Bebas AK
2.
3.
4.
5.
6.
dikalikan dengan FK.
Agunan Bebas AK adalah Agunan yang tidak dibekukan (unblocked collateral) oleh
KPEI.
Agunan Bebas Nasabah AK adalah Agunan yang tidak dibekukan (unblocked collateral)
oleh KPEI.
Agunan Bebas Nasabah yang lebih kecil dari nol (negatif) akan mengurangi Agunan
Bebas AK .
Setiap penawaran jual dan atau permintaan beli AK baik untuk kepentingan Nasabah
AK dan atau untuk kepentingan sendiri, akan dikenakan Risk Charge dan mengurangi
Batasan Transaksi AK sebagaimana dimaksud pada huruf F angka 10 (b).
Nilai Batasan Transaksi dikirim sebelum sesi perdagangan dimulai dan diperbaharui
selama sesi perdagangan.
H. Perfect Collateral
1. Perfect Collateral adalah Agunan berupa efek milik AK yang berada di Rekening
Jaminan AK dan/atau Agunan berupa Efek milik Nasabah AK yang berada di Sub
Rekening Efek Jaminan yang sesuai dengan kewajiban serah Efek AK atau Nasabah AK
yang belum jatuh tempo sebagaimana tercantum di dalam Daftar Hasil Kliring (DHK).
2. Apabila terdapat Perfect Collateral, maka kewajiban serah Efek terkait dianggap telah
dipenuhi. Sehingga kewajiban serah Efek dimaksud tidak diperhitungkan untuk
penetapan Marjin dan Agunan yang dibekukan (blocked collateral) menjadi berkurang.
3. Perfect Collateral tidak diperhitungkan dalam penilaian Agunan.
4. Dalam hal Perfect Collateral sebagaimana huruf H angka 2 di atas dipindahkan dari
Rekening Jaminan AK atau Sub Rekening Efek Jaminan maka kewajiban serah efek
yang belum jatuh tempo tersebut diperhitungkan kembali untuk penetapan Marjin.
I. Marjin
1. KPEI melakukan perhitungan Marjin atas posisi hak dan kewajiban AK dan Nasabah
yang belum jatuh tempo setelah memperhitungkan Perfect Collateral di tingkat AK dan
atau di tingkat Nasabah.
2. Marjin terdiri dari Marjin Awal (Initial Margin) dan Marjin Variasi (Variation Margin).
3. Marjin Awal (Initial Margin) terhadap transaksi Bursa Efek bersifat ekuitas dan
transaksi Pinjam Meminjam Efek yang dilakukan oleh AK dan Nasabah AK dihitung
dengan metode HsVaR, Alt VaR, dan Factor Model.
4. Parameter untuk masing-masing metode perhitungan ditetapkan sebagi berikut :
a. Metode HsVaR:
i. Tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 99%
ii. Holding period 5 hari Bursa
Halaman 6 dari 9
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
iii. Decay Factor sebesar 97%
b. Metode AltVaR:
i. Tingkat keyakinan (confidence level) sebesar 99%
ii. Holding period 10 hari bursa
iii. Decay factor sebesar 97%
c. Metode Factor Model:
i. Nilai kewajiban serah Efek dihitung sebagai berikut :
volume x harga tertinggi* x 125%
ii. Nilai hak terima Efek dihitung sebagai berikut :
volume x harga terendah** x (1 – Haircut)
*) harga tertinggi pada hari transaksi (T+0) dan hari penyelesaian (T+3)
**) harga terendah 4 hari terakhir
Metode perhitungan Marjin Awal yang digunakan mempertimbangkan nilai Ekuitas
emiten, haircut, dan likuiditas saham.
Kriteria likuiditas saham ditetapkan sebagai berikut:
a.
Kriteria saham likuid:
i. Saham ditransaksikan minimal 495 hari selama periode set data 505 hari.
ii. Dalam satu hari minimal terjadi 10 kali transaksi pada pasar reguler.
b. Kriteria saham illikuid:
i. Saham ditransaksikan minimal 105 hari dan kurang dari 495 hari selama
periode set data 505 hari.
ii. Dalam satu hari minimal terjadi 5 kali dan kurang dari 10 kali transaksi pada
pasar reguler.
Metode HsVaR digunakan untuk saham likuid dengan nilai ekuitas minimal sebesar Rp
500 miliar dan Haircut minimal 60%.
Metode AltVaR digunakan untuk saham illikuid dengan nilai ekuitas minimal sebesar
Rp 500 miliar dan Haircut minimal 60%.
Metode Factor Model digunakan untuk saham yang tidak memenuhi kriteria likuid dan
illikuid dengan nilai ekuitas kurang dari Rp 500 miliar dan atau Haircut lebih dari dari
60%.
Marjin Awal (Initial Margin) untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Utang yang
dilakukan oleh AK dan nasabah AK menggunakan metode Factor Model yang
didasarkan pada fluktuasi harga Efek Bersifat Utang dimaksud yang ditetapkan sebesar
2,5% dari nilai nominal.
Marjin Awal (Initial Margin) untuk Transaksi Bursa Efek Derivatif yang dilakukan oleh
AK dan nasabah AK menggunakan metode Stress Test.
Marjin Variasi (Variation Margin) untuk transaksi Bursa Efek bersifat ekuitas adalah
marjin yang dihitung dari keuntungan/kerugian suatu portofolio akibat pergerakan harga
pasar (marked to market).
Marjin Variasi (Variation Margin) untuk transaksi Pinjam Meminjam Efek dihitung
sebesar nilai pinjaman.
Halaman 7 dari 9
14. Marjin Variasi (Variation Margin) untuk transaksi Bursa Efek Bersifat Utang adalah
marjin yang dihitung dari keuntungan/kerugian suatu portofolio akibat pergerakan harga
pasar (marked to market).
15. Marjin Variasi (Variation Margin) untuk transaksi Bursa Efek Derivatif adalah marjin
yang dihitung dari keuntungan/kerugian suatu portofolio akibat pergerakan harga pasar
(marked to market).
J. Ketentuan Peralihan
1. Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 15 Juni 2012.
2. Sejak berlakunya Surat Edaran No. SE-003/DIR/KPEI/0612, maka ketentuan-ketentuan
yang diatur di dalam Surat Edaran sebagaimana tercantum dalam daftar Surat Edaran di
bawah ini dinyatakan tetap berlaku, sepanjang tidak diatur lain di dalam Surat Edaran
ini.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nomor dan
Tanggal Surat Edaran
SE-003/DIR/KPEI/0409
28 April 2009
SE-004/DIR/KPEI/0609
4 Juni 2009
SE-005/DIR/KPEI/0709
28 Juli 2009
SE-002/DIR/KPEI/0408
3 April 2008
SE-003/DIR/KPEI/0602
13 Juni 2002
SE-005/DIR/KPEI/0802
26 Agustus 2002
SE-011/DIR/KPEI/1202
16 Desember 2002
SE-010/DIR/KPEI/0700
28 Juli 2000
SE-013/DIR/KPEI/0900
28 September 2000
SE-015/DIR/KPEI/1100
9 September 2000
Perihal
Pemberlakuan Mata Uang Dollar Amerika
Serikat (USD) Sebagai Agunan Online
Daftar Saham Yang Dapat Ditempatkan Sebagai
Agunan Online Sesuai Batasan Maksimum
Perubahan Nilai Haircut Untuk Agunan Offline
Berupa Deposito Berjangka Mata Uang Rupiah
(IDR)
Penempatan Efek Sebagai Agunan
Ketentuan Tata Cara Penggunaan SBI Sebagai
Agunan Offline
Penyesuaian Nilai Agunan Dalam Rekening
Jaminan
Perubahan Ketentuan Terkait Perhitungan
Batasan Transaksi
Penjelasan Formula Trading Limit
Implementasi Layanan e-CLEARS dan c-BEST
Agunan Dalam bentuk Deposito Mata Uang
Asing dan Bank Garansi
Halaman 8 dari 9
Penjelasan lebih lanjut tentang Surat Edaran ini dapat menghubungi Unit Pengendalian Risiko
KPEI di telepon: 021- 5299-5671 s.d. 5675, 021-5299-5652, dan 021 – 5299 5655 s.d. 5658.
Demikian kami sampaikan agar maklum.
Hormat kami,
Hoesen
Direktur Utama
Bambang Widodo
Direktur
Tembusan Yth:
1. Ketua Bapepam-LK;
2. Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK;
3. Direksi PT Bursa Efek Indonesia;
4. Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;
5. Dewan Komisaris PT KPEI.
Halaman 9 dari 9
Download