Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI KAITANYA TERHADAP DISILPIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR IMIGRASI KELAS II BLITAR Yulia Rebiana Dewi dan Bambang Suratman Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT This type of research is descriptive research with quantitative research approaches. Sample and population of this research is all staff employees totaling 35 employees. Instrument in this research using a questionnaire. This study aimed to determine the effect of organizational communication and work commitments to employee discipline and simultaneously influence organizational communication and work commitments to employee discipline in the Office Of Immigration Class II Blitar. Techniques of data analysis using multiply linear regression. Discussion of this research are: (1) organizational communication partially contribute positively to employee discipline. (2) commitment to work partially contribute positively to employee discipline. (3) organizational communication and work commitments are simultaan contribute to employee discipline. Based on the results of hypotesis testing, it was concluded that the communication variables significantly influence the organization and commitment, simultaneously and partially on work discipline. Variable commitment to be the most dominant factor affecting employee discipline. Keywords: Communication organization, job commitment, employee discipline ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel ini adalah seluruh staf pegawai berjumlah 35 orang pegawai. Instrument penelitian ini adalah menggunakan angket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai dan pengaruh secara simultan pengaruh komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Imigrasi Kelas II Blitar. Teknik analisis datanya menggunakan regresi linear berganda. Pembahasan dari penelitian ini adalah: (1) komunikasi organisasi secara parsial berperan positif terhadap disiplin kerja pegawai. (2) komitmen organisasi secara parsial berperan positif terhadap disiplin kerja pegawai. (3) komunikasi organisasi dan komitmen organisasi secara simultaan berperan terhadap disiplin kerja pegawai. Berdasarkan pengujian hipotesis variabel komunikasi organisasi dan komitmen organisasi pegawai berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai baik secara simultan maupun secara parsial. Variabel komitmen kerja yang paling dominan mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Kata kunci: Komunikasi organisasi, Komitmen organisasi, Disiplin kerja pegawai 1 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar dekat dengan perasaan puas terhadap PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan pekerjaan yang dicapainya. zaman yang kian pesat tanpa kita sadari Keberhasilan sebuah pekerjaan telah berpengaruh pada pergeseran pola salah satunya dapat diukur dengan pikir kedisiplinan masyarakat komunikasi akan sebagai pentingnya dalam suatu dasar instansi. Disiplin kerja merupakan alat hidup bagi manajemen untuk menjalankan masing-masing operasional instansi agar selaras dengan individu satu sama lain yang beraneka kebijakan dan perangkat peraturan yang ragam telah manusia. aktivitas pegawai Dalam manusia, pergaulan dimana itu terjadi interaksi, saling ditentukan. Karyawan dalam mempengaruhi demi kepentingan dan berperilaku disiplin dituntut memiliki keuntungan pribadi masing-masing. kesadaran dan kesediaan diri untuk Komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas mematuhi segenap peraturan dan norma- unsur-unsur norma sosial yang berlaku dimana ia organisasi dan pengaruh unsur-unsur berada, tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh (Hasibuan, 2007:193). ini didefinisikan, termasuk dalam instansi disepakati, Komunikasi organisasi yang ada dikembangkan dan dikokohkan secara di lingkungan kerja Kantor Imigrasi berkesinambungan melalui interaksi Kelas II Blitar merupakan faktor penting organisasi lainnya. dalam usaha pencapaian disiplin kerja Pengaruh ini menghasilkan pedoman pegawai. Karena didalamnya terdapat bagi keputusan-keputusan dan tindakan- hubungan komunikasi organisasi antara tindakan individu dan mempengaruhi atasan dan bawahan, komunikasi dari pesan-pesan mengenai organisasi (Pace bawahan dan atasan, dan komunikasi & Faules, 1998: 149). dengan dengan anggota Sedangkan komitmen terhadap sesama karyawan. Namun, mengingat tentang masih banyaknya organisasi berguna untuk memahami pelanggaran dedikasi bawahan terhadap organisasi dilaksanakannya sanksi menurut kerjanya (Purwanto, 2000). Ini artinya ketentuan berlaku. Menurut bahwa yang pengamatan awal di kantor, ternyata terhadap tidak semua pegawai mendapatkan buku organisasi, memaknai kerja dengan hal peraturan perusahaan tersebut. Demikian yang pula mengenai prosedur kerja tertulis seseorang mempunyai komitmen luhur bahwasanya pegawai mereka mengindikasikan dekat dengan disiplin yang atau tidak yang seharusnya ditempel di tempat- disiplin kerja yang akan dicapai dan tempat 2 yang terlihat, juga kurang Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar diperhatikan oleh pihak manajemen Kelas II Blitar”. Tujuan penelitian ini kantor. Hal ini menunjukkan bahwa adalah untuk mengetahui: Pengaruh faktor komunikasi masih belum terjadi komunikasi dengan lancar, sehingga ada gangguan disiplin sosialisasi Imigrasi Kelas II Blitar, pengaruh antara pegawai dengan pegawai lainnya. Untuk itu peneliti tertarik untuk Imigrasi Kelas meneliti II di Kantor Blitar karena organisasi kerja komitmen disiplin terhadap pegawai organisasi kerja Kantor terhadap pegawai Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, pengaruh dibandingkan dengan instansi-instansi komunikasi organisasi dan komitmen pemerintah lainnya, Kantor Imigrasi Kelas II Blitar merupakan kantor yang organisasi pegawai berpengaruh bergerak di bidang instansi pemerintah secara simultan terhadap disiplin sehingga cocok untuk dijadikan teladan kerja pegawai Kantor Imigrasi Kelas instansi-instansi pemerintah lain mulai II Blitar. dari komunikasi organisasi, komitmen organisasi dan disiplin kerjanya. Komunikasi Organisasi Penelitian ini didukung penelitian yang Komunikasi adalah proses dilakukan Desti Setiawanti (2011) yang pertukaran informasi antar individu hasil penelitiannya menunjukkan bahwa melalui sistem yang biasa, baik dengan faktor komunikasi organisasi terbukti simbol sinyal, maupun perilaku dan secara signifikan tindakan (Purwanto, 2006: 3). Dari kedisiplinan pengertian ini paling tidak komunikasi kerja karyawan. Semakin baik pola dan akan melibatkan dua orang atau lebih, proses komunikasai ini terjadi di dalam dan proses pemindahan pesannyaa dapat instansi, maka akan semakin tinggi dilakukan dengan menggunakan cara- tingkat kedisiplinan kerja karyawan. cara Selain itu komitmen juga berpengaruh dilakukan positif dan signifikan terhadap disiplin tulisan kerja karyawan. Berdasarkan beberapa verbal. positif mempengaruhi dan tingkat permasalahan atau kejadian tersebut diatas maka penulis berkomunrbaikasi seseorang maupun yang biasa melalui lisan, sinyal-sinyal non Komunikasi terjadi antara dua bermaksud orang atau lebih dimana terdapat mengadakan penelitian dengan judul pemaknaan yang sama atas lambang- “Pengaruh Komunikasi Organisasi dan lambang Komitmen Organisasi terhadap Disiplin menyampaikan gagasan, harapan, dan Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi pesan 3 yang agar dapat digunakan dimengerti untuk oleh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar penerima pesan. Karena proses ini Dari definisi tersebut dapat dilihat melibatkan dua orang atau lebih maka bahwa di dalam organisasi, untuk terjadi mencapai tujuan bersama, pelaksanaan interaksi diantara mereka. Interaksi ini memberi penekanan yang tugas besar pangkat. pada merupakan individu. proses Komunikasi penyampaian isi terbagi melalui Dengan organisasi pembagian demikian, haruslah dalam melakukan pesan dengan melalui simbol-simbol komunikasi. Jadi komunikasi digunakan seperti sebagai kata-kata, gambar-gambar, sarana mendukung, angka-angka dan lain-lain sehingga kita memudahkan, melaksanakan, dapat memahami apa yang disampaikan menjalankan kegiatan oleh si penyampai pesan atau dengan (koordinasi) kata lain bahwa dengan melakukan informasi (tugas) kepada semua pelaku komunikasi kita dapat memahami dan suatu dipahami oleh orang lain (Wahyuni dikatakan, komunikasi dalam organisasi dalam Idris, 1996: 23). merupakan sumber kehidupan, yang melalui organisasi. dan organisasi penyampaian Sehingga dapat Komunikasi yang penuh dengan mana organisasi terdiri dari orang-orang persaudaraan mendorong para anggota (kelompok) yang selalu membutuhkan organisasi komunikasi dengan sesamanya. berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan Untuk mengukur komunikasi anggota yang lain. Sedangkan iklim kantor dipergunakan beberapa indikator. negatif menjadikan anggota tidak berani Seperti dikemukakan Pace dan Faules berkomunikasi secara terbuka dan penuh dalam (Umar, 2008: 206) memberikan persaudaraan (Muhammad, 2004: 84). penjabaran tentang dimensi komunikasi Berdasarkan tatanan komunikasi, maka dan bentuk komunikasi yang efektif dalam indikator dalam mengukur komunikasi rangka hubungan kerja diantara orang- kantor. orang dalam suatu organisasi adalah atasan dan bawahan digunakan sebagai Dimensi tersebut meliputi : komunikasi organisasi yang dilakukan antara selanjutnya 1. Kualitas media, dimana karyawan (staf). memberikan Organisasi merupakan suatu kumpulan persepsi dokumen-dokumen (sistem) individu yang bersama-sama, tertulis tentang yang tersedia dalam organisasi, misalnya melalui suatu hierarki pangkat dan laporan kerja, bulletin, pedoman pembagian kerja berusaha mencapai kerja, standart Operating Procedurs, tujuan tertentu (Tubbs dan Moss 2001: dan lain-lain. Penilaian persepsi 164). 4 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar karyawan terhadap kualitas media 5. Kemurnian pesan, dimana karyawan ini dapat berupa: memberikan persepsi berdasarkan a. Daya tarik untuk dibaca pengalamnnya mengenai perbedaan b. Kesesuaian dengan kebutuhan antara pesan yang diterima dengan dala pekerjaan pesan yang sebenarnya ada dari c. Efisiensi sumber pertama d. Informasi yang dapat Komitmen Organisasi diandalkan Komitmen adalah sikap kesediaan 2. Kemudahan mendapatkan informasi, dimana karyawan diri untuk memegang teguh visi, misi memberikan serta persepsi tentang perolehan informasi seluruh dari berbagai sumber, yaitu: tumbuh b. Atasan yang lebih tinggi dalam melaksanakan dengan sendirinya, ada dengan komitmen karyawan (Robbins, d. Bawahan 2002 :284). Sedangkan Robbins dan e. Dokumen penerbitan Judge (2007) mendefinisikan komitmen Obrolan lisan sebagai suatu keadaan dimana seorang informasi, diaman individu karyawan memberikan persepsinya memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mengenai: mempertahankan keangotaannya dalam a. Penyebaran informasi dalam organisasi. struktur organisasi b. Penyebarn Untuk informasi yang komitmen penting dan khusus berdasarkan kerja suatu tingkat karyawan menunjang penilaian suatu komitmen. 4. Muatan informasi, dimana karyawan memberikan mengukur diperlukan beberapa indikator untuk c. Penyebaran informasi terkini akan mengerahkan hubungan signifikan antara budaya kerja c. Kelompok 3. Penyebaran usaha untuk tugas. Komitmen karyawan tidak akan a. Atasan langsung f. kemauan Menurut persepsi Sudarrmanto (2009: 102) indikator-indikator tersebut, diantaranya pengalamnnya sebagai berikut: mengenai: 1. Affecitive Commitment a. Kecukupan informasi a. Tingkat rasa memiliki anggota b. Kekurangan informasi terhadap organisasi dimana ia c. Kelebihan informasi d. Kelewatan berada informasi b. Dari rasa memiliki tersebut, (keterisolasian dari informasi) maka akan muncu rasa untuk 5 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar terlibat lebih dalam dengan c. Memiliki dedikasi (pengabdian) segala aktivitas organisasi c. Anggota afektif, yang total berkomitmen dengan berbuat sukarela untuk Disiplin Kerja Pegawai a. Perasaan yang dialami anggota Disiplin pada hakikatnya adalah bahwa ia akan menanggung kemampuan untuk mengendalikan diri suatu biaya ekonomi yang tinggi dalam bentuk tidak melakukan suatu apabila keluar dari perusahaan. tindakan b. Selain pertimbangan ekonomi, tidak sesuai dan ditetapkan dan melakukan sesuatu yang mempertimbangkan resiko yang mendukung dan melindungi sesuatu akan dihadapinya jika berada di yang luar organisasi. telah ditetapkan. Selain itu menurut Davis, disiplin kerja dapat yang berkelanjutan yang bertentangan dengan sesuatu yang telah seorang anggota organisasi akan berkomitmen juga diartikan memiliki manajemen kebanggaan menjadi bagian dari sebagai pelaksanaan untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. organisasi (Mangkunegara, 2000: 129). pula dengan Disiplin kesamaan nilai yang dimiliki manajemen individu yang selaras dengan yang merupakan untuk tindakan mendorong para anggota organisasi untuk memenuhi dimiliki tuntutan berbagai ketentuan tersebut, organisasi. dengan kata lain pedisiplinan karyawan 3. Normative Commitment adalah suatu bentuk pelatihan yang a. Suatu perasaan yang kuat dari berusaha memperbaiki dan membentuk anggota untuk tetap bertahan pengetahuan, dalam organisasi b. Dengan terbaik kuat dengan perusahaan. 2. Continuance Commitment nilai-nilai yang d. Memiliki ikatan emosional yang diharapkan d. Demikian organisasi dan kepentingan berorganisasi. melakukan yang lebih dari yang c. Anggota kepada kuatnya karyawan perasaan tersebut tersebut, maka seorang anggota sikap sehingga sukarela dan para berusaha perilaku karyawan bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang berkomitmen juga tidak yang lain serta meningkatkan prestasi sensitif atau mudah terbujuk kerjanya (Siagian 2008: 305). oleh rayuan organisasi lain. Untuk mengetahui tingkat disiplin karyawan, diperlukan beberapa indikator 6 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar tingkat kedisiplinan karyawan dalam METODE PENELITIAN bekerja. Jenis Penelitian Indikator-indikator menurut Guntur tersebut (2000, 34-35) Jenis penelitian yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut : dalam penelitian ini adalah penelitian dengan 1. Disiplin waktu laku pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini yang Disiplin waktu diartikan sebagai sikap/tingkah menggunakan diteliti adalah pengaruh komunikasi yang organisasi dan komitmen organisasi menunjukkan ketaatan terhadap jam tehadap disiplin kerja pegawai di Kantor kerja yang meliputi: Imigrasi Kelas II Blitar. a. Kehadiran karyawan dalam jam masuk kerja Populasi dan Sampel Penelitian b. Kepatuhan karyawan pada jam Populasi Penelitian kerja c. Pelaksanaan tugas dengan tepat Populasi waktu dan benar dalam 2. Disiplin peraturan adalah yang keseluruhan akan diteliti. objek Dalam penelitian ini yang menjadi populasi saat Peraturan maupun tata tertib yang penelitian adalah semua pegawai pada tertulis maupun yang tidak tertulis Kantor Imigrasi Kelas II Blitar, yang dibuat agar tujuan suatu organisasi seluruhnya berjumlah 35 orang. dapat dicapai dengan baik. Sampel Penelitian Misalnya, sikap setia dari karyawan terhadap komitmen yang Sampel telah yang penelitian ditetapka tersebut ini yang diambil dalam berjumlah orang 35 responden. 3. Disiplin tanggung jawab Bentuk disiplin tanggung jawab Lokasi dan Waktu Penelitian tersebut meliputi: Lokasi Penelitian a. Penggunaan peralatan kantor Lokasi atau tempat penelitian ini deengan sebaik-baiknya untuk dilaksanakan di Kantor Imigrasi Kelas II menunjang kegiatan kantor Blitar yang beralamat di Jalan Raya b. Pemeliharaan sehingga sebaik-baiknya dapat Mastrip Nomor 45. menunjang Waktu Penelitian kegiatan kantor Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari tahun 2014 sampai dengan Juni. 7 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar Teknik Pengumpulan Data Uji Multikolonieritas Observasi Untuk mengetahui ada tidaknya gejala Observasi dalam penelitian ini dengan ini digunakan indikasi nilai VIF (Varian cara Inflation Factor). pengamatan langsung pada lapangan, mengamati para karaywan saat bekerja, pegawai bagaimana dalam Uji Heterokedasitas semangat melakukan Salah satu cara yang dapat digunakan suatu untuk mengetahui ada tidaknya gejala pekerjaan, mengamati keadaaan kantor, heteroskedastisitas dan responden yang diamati peneliti adalah dengan melihat penyebaran dari varians pada tidak terlalu besar. grafik scatter plot. Kuesioner (Angket) Analisis Regresi Linear Berganda Pada metode ini peneliti memberikan Analisis sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang memberikan (responden) atas pertanyaan digunakan untuk memprediksi besar variabel tergantung diberikan kepada objek yang diteliti agar bersedia ini (Y) dengan menggunakan data variabel respon bebas yang (X) yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2000). Regresi linier diajukan oleh peneliti. berganda Analisis Data diformulasikan sebagai berikut: Uji Asumsi Klasik Y = a + β1X1 + β2X2+ ............ (1) Uji asumsi klasik diperlukan untuk HASIL PENELITIAN mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan tidak bisa Hasil untuk Analisis Pada Uji Normalitas regresi Linear Berganda diinterpretasikan. Model Reegresi penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis yang baik adalah regresi linear berganda. Pemilihan memiliki distribusi data normal atau teknik tersebut berdasarkan tujuan untuk mendekati normal. Dalam penelitian ini mengetahui pengaruh variabel bebas uji yang berjumlah lebih dari satu terhadap normalitas dilakukan dengan program SPSS 17.0 for windows. variabel terikat berskala interval. 8 dengan data yang Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar (R²). Semakin tinggi nilai R² maka Pengujian Hipotesis semakin baiklah model tersebut. Nilai Uji t (Parsial) dari R² berkisar antara 0 sampai 1, Uji t digunakan untuk melihat pengaruh semakin mendekati 1 maka semakin masing-masing baik kemampuan variabel bebas dalam variabel independen. Tingkat signifikansi variabel menjelaskan komunikasi organisasi (X1) sebesar model. Nilai dari koefisien determinasi 0,003 0,05 sehingga dapat < variabel terikat dalam dari hasil perhitungan adalah 0,734. disimpulkan bahwa variabel komunikasi organisasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap disiplin Koefisien Korelasi Berganda secara kerja Nilai R yang sangat tinggi, yaitu pegawai (Y). sebesar 0,857 menunjukkan adanya Tingkat signifikansi variabel komitmen hubungan yang sangat kuat antara organisasi (X2) sebesar 0,000 < 0,05 semua variabel bebas komunikasi sehingga dapat bahwa organisasi dan komitmen organisasi variabel komitmen (X2) dengan variabel terikat disiplin kerja disimpulkan organisasi (Y). berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja pegawai (Y). Koefisien Regresi Uji f (Simultan) Persamaan regresi yang dapat dibuat Uji f digunakan untuk melihat pengruh adalah sebagai berikut: variabel independen secara bersama- Y = a + b1X1 + b2X2 + e sama terhadap variabel dependen. = 0,873 + 0,221 X1 + 0,549 X2 + e Nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Sehingga Dimana : dapat disimpulkan komunikasi organisasi (X1) Y = Disiplin kerja pegawai dan komitmen organisasi (X2) secara X1 = Komunikasi organisasi simultan berpengaruh secara signifikan X2 = Komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai (Y). PEMBAHASAN Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Koefisien Determinasi Komitmen Kerja Pegawai Kemampuan variabel bebas dalam menerangkan atau menjelaskan Berdasarkan perubahan variabel terikat dapat dilihat penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan dari nilai koefisien determinasi berganda 9 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar bahwa komunikasi organisasi di Kantor Hal ini juga didukung dengan Imigrasi Kelas II Blitar dianggap suatu penelitian yang relevan dari Wardani keharusan berkomunikasi. (2009) yang menyatakan bahwa terdapat Komunikasi merupakan suatu bagian hubungan yang signifikan antara iklim dari sebuah organisasi atau kantor, komunikasi organisasi dan disiplin kerja karena komunikasi yang diterapkan akan pegawai. Semakin baik pola dan prsoes mempengaruhi disiplin kerja pegawai komunikasi organisasi ini terjadi di ataupun Selanjutnya dalam perusahaan, maka akan semakin komunikasi organisasi merupakan hal tinggi tingkat kedisiplinan karyawan. yang perlu menjadi perhatian seorang Semakin pemimpin berlangsung di kantor, maka tingkat tersebut dalam anggotanya. organisasi banyaknya faktor kerja mempengaruhi tingkah laku karyawan cenderung meningkat, (Muhammad, atau komunikasi yang berlangsung ke bawah dalam (pegawai) yang bersifat interpersonal 2004). suatu melaksanakan Bagus organisasi disiplin yaitu ikut komunikasi kedisiplinan tidaknya sedikit karena efektif salah pegawai juga khusunya atau pribadi. satunya dapat dilihat dari komunikasi Senada dengan gambaran hasil organisasi yang diterapkan. Dikalangan penelitian, dalam komunikasi organisasi para pegawai Kantor Imigrasi Kelas II diasumsikan Blitar itu sendiri yang diterapkan atau komunikasi, semakin disiplin karyawan digunakan sudah tergolong tinggi, yang dalam bekerja. Berarti ada hubungan terlihat dari presentase 3,92%. yang Komunikasi apabila positif semakin antara baik ketetapan organisasi komunikasi yang berkenaan dengan merupakan hal yang perlu menjadi dengan tugas, komunikasi kemanusiaan, perhatian seorang pemimpin organisasi dan komunikasi pembaruan dengan karena faktor tersebut sedikit banyaknya kepuasan kerja dan hasil yang dicapai ikut laku oleh pekerja. Sangat beralasan apabila komunikasi iklim komunikasi organisasi yang baik organisasi terdiri dari persepsi-persepsi akan membuat hasil kerja karyawan baik atas juga mempengaruhi karyawan. tingkah Sedangkan unsur-unsur organisasi dan dan diikuti juga dengan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap membaiknya disiplin-disiplin kerja komunikasi yang kemudian disepakati terhadap tugas dan tanggung jawab. dan dikembangkan melalui interaksi Komunikasi yang terjadi di dalam dengan anggota organisasi lainnya (Pace organisasi menunjukkan alur informasi, & Faules 2002). berupa 10 perintah, instruksi, laporan, Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar pengawasan verbal, dan segala macam sejak awal kepada para pegawai akan aturan serta prosedur yang berlangsung menumbuhkan disiplin kerja pegawai di dalam perusahaan. Hal inilah yang ataupun kemudian organisasi akan komunikasi tersebut terbukti secara sendirinya, ada positif dan signifikan mempengaruhi signifikan antara budaya kerja dengan tingkat komitmen organisasi (Robbins, 2002: menyebabkan kedisiplinan Semakin baik faktor kerja pola pegawai. dan proses anggotanya. Komitmen tumbuh dengan hubungan yang 284). komunikasi ini terjadi di dalam kantor, Komitmen organisasi secara maka akan semakin tinggi tingkat teoritis, menjadi sebab individual (yang kedisiplinan keja pegawai. berasal dari diri pegawai itu sendiri) Dari hasil yang diterima oleh yang bisa mempengaruhi disiplin peneliti, variabel komunikasi organisasi kerjanya. Tindakan melanggar disiplin berpengaruh secara parsial terhadap ataupun disiplin kerja pegawai dengan rata-rata karena rendahnya komitmen organisasi responden adalah berjenis kelamin laki- yang dimilikinya, sehingga kesadarnnya laki dengan golongan/pangkat III dan untuk pendidikan rata-rata terakhir adalah S1. ditetapkan juga menjadi rendah. peraturan mematuhi bisa disebabkan peraturan yang Hal ini juga didukung dengan Pengaruh Komitmen penelitian yang relevan dari Desiyanti Organisasi (2013) yang menyatakan bahwa terdapat terhadap Disiplin Kerja Pegawai pengaruh yang signifikan disiplin kerja Berdasarkan penelitian yang dengan komitmen organisasi. Hal ini dilakukan oleh peneliti menunjukkan mengindikasikan bahwa disiplin kerja bahwa komitmen organisasi di Kantor yang terlaksana secara baik dan tinggi Imigrasi Kelas II Blitar dianggap suatu akan keharusan kemudahan dalam mewujudkan memberikan serta dukungan dan kesenangan bagi kedisiplinan pegawai. Dikalangan para pegawai dalam mendukung pelaksanaan pegawai Kantor Imigrasi Kelas II Blitar pekerjaan dengan kata lain disiplin kerja itu sudah yang ada akan semakin baik dalam tergolong sangat tinggi, yang terlihat mencapai tujuan pekerjaan yang baik dari presentase 4,04%. pula. sendiri yang Komitmen diterapkan merupakan suatu Dengan bagian dari sebuah organisasi atau komitmen kantor, karena komitmen yang tertanam dengan 11 demikian organisasi tingkatan penerapan disesuaikan kemauan dan Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar kemampuan pegawai dalam tugas dan tanggung jawabnya. melaksanakan tugas dan tanggung jawab Sedangkan untuk kesediaan itu sendiri yang diberikan oleh pimpinan. Dari hasil merupakan sikap, tingkah laku dan yang diterima oleh peneliti, variabel perbuatan seseorang yang sesuai dengan komunikasi berpengaruh peraturan perusahaan baik secara tertulis secara parsial terhadap disiplin kerja maupun secara tidak tertulis. Selain itu pegawai dengan rata-rata responden dengan adanya disiplin juga untuk adalah berjenis kelamin laki-laki dengan mengendalikan diri dalam bentuk tidak golongan/pangkat III dan pendidikan melakukan suatu tindakan yang tidak rata-rata terakhir adalah S1. sesuai dan bertentangan dengan sesuatu organisasi yang telah ditetapkan dan melakukan Pengaruh Komunikasi Organisasi dan sesuatu Komitmen melindungi Organisasi terhadap mendukung sesuatu dan yang telah dengan hasil (2011) yang ditetapkan. Disiplin Kerja Pegawai Berdasarkan yang penelitian yang Hal dilakukan oleh peneliti menunjukkan penelitian bahwa menyimpulkan bahwa ada pengaruh komunikasi organisasi dan ini sesuai Setiwanti komitmen organisasi di Kantor Imigrasi yang Kelas II Blitar sudah cukup baik dan organisasi dan komitmen kerja terhadap menjadi sebuah hubungan yang saling disiplin kerja pegawai Imigrasi Kelas II melengkapi satu sama lain. Komunikasi Blitar. Hasil penelitian lainya adalah organisasi dan komitmen organisasi Wardani merupakan suatu bagian dari kantor bahwa ataupun organisasi, karena komunikasi komitmen kerja memberikan kontribusi organisasi dan komitmen organisasi yang akan terhadap peningkatan kerja pegawai di mempengaruhi disiplin kerja pegawai. kesediaan (2009) antara yang komunikasi relatif besar komunikasi menyatakan organisasi dan dan signifikan sebuah organisasi. Menurut Hasibuan (1997: 212), disiplin signifikan merupakan seseorang kesadaran untuk Komunikasi dan organisasi dan komitmen organisasi pegawai itu akan menaati berjalan bersama-sama dan saling semua peraturan perusahaan dan norma- mempengaruhi terhadap disiplin kerja norma sosial yang berlaku. Adapun pegawai. kesadaran itu sendiri adalah berupa organisasi dan komitmen organisasi sikap seseorang yang secara sukarela benar-benar menaati semua peraturan dan sadar akan meningkatkan disiplin pegawai. Hasil 12 Untuk dijaga itu komunikasi guna untuk Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi komunikasi organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh positif kedisiplinan kerja Komitmen organisasi yang pegawai. dan secara simultan terhadap disiplin kerja diterapkan di Kantor Imigrasi Kelas II pegawai. Komunikasi organisasi Blitar telah dinilai cukup baik bagi para dan pegawai. Karena nilai signifikansi dari komitmen organisasi yang sesuai dengan uji t 0,000 < 0,05 maka komitmen keadaan tanpa adanya pelanggaran- organisasi secara parsial berpengaruh pelanggaran maka akan memperkuat pendisiplinan pegawai agar positif dan signifikan terhadap disiplin mereka kerja. Semakin baik komitmen kerja dapat bekerja dengan baik dan benar pegawai berlangsung, maka semakin sesuai dengan aturan. Namun dalam tinggi hasil penelitian tersebut, mununjukkan bahwa tingkat komitmen organisasi tingkat kedisiplinan kerja pegawai. yang menjadi faktor dominan yang dapat Dari perhitungan dan analisa yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai. dilakukan Dari hasil yang diterima oleh oleh menggunakan uji peneliti validitas, yang uji peneliti, variabel komunikasi organisasi normalitas, uji reabilitas, dan regresi berpengaruh secara parsial terhadap maka disiplin kerja pegawai dengan rata-rata komunikasi organisasi dan komitmen responden adalah berjenis kelamin laki- organisasi secara simultan berpengaruh laki dengan golongan/pangkat III dan signifikan pendidikan rata-rata terakhir adalah S1. pegawai. Karena nilai signifikansi F dapat terhadap lebih kecil dari KESIMPULAN Komunikasi Namun organisasi yang disimpulakn dari bahwa disiplin kerja 0,05 (0,000 < 0,05). keduanya, komitmen organisasi menjadi faktor dominan yang diterapkan di Kantor Imigrasi Kelas II lebih Blitar telah dinilai cukup baik bagi para pegawai. mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Karena nilai signifikansi dari uji t 0,003 < 0,05 maka komunikasi SARAN organisasi secara parsial berpengaruh Komunikasi organisasi sangatlah positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Semakin baik berhubungan komunikasi dengan pendisiplinan, sebaiknya atasan lebih memperhatikan organisasi berlangsung, maka semakin lagi komunikasi organisasi terhadap para pegawai supaya pegawai yang ada di 13 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar Kantor Imigrasi Kelas II Blitar untuk Praktik. Jakarta: PT. Rineka lebih Cipta meningkatkan disiplin kerja. yang dilakukan dapat dengan berbagai cara, Muhammad, Arni. 2001, Komunikasi misalnya komunikasi secara verbal atau Organisasi. Jakarta: PT. Bumi secara lisan. Komunikasi ini dapat Aksara Komunikasi dilakukan dilakukan dengan cara pengadaan rapat rutinan dalam waktu satu bulan sekali. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Pihak Tata Usaha seharusnya Multivariate dengan Program mencetak dan membukukan tata tertib SPSS. Semarang: serta mendistribusikan secara merata Penerbit kepada seluruh pegawai, agar seluruh Diponegoro Badan Universitas pegawai dapat mengetahui dan memiliki pemahaman yang sama terhadap segala aturan yang Penyusunan berlaku tata di tertib Guntur, Ietje S, 2000. Jaminan Sosial instansi. Tenaga Kerja. Jakarta: Erlangga sebaiknya melibatkan pegawai untuk merumuskan H. A. W Widjaya, 2000, Ilmu secara bersama-sama sehingga diperoleh Komunikasi, Pengantar Studi. pedoman yang berimbang. Pegawai Jakarta: Rieneka Cipta yang terlibat dalam pembuatan tata tertib tersebut adalah sebagian dari Hasibuan, Malayu, 2007. Manajemen pegawai yang menjadi perwakilan dari Sumber Daya pegawai-pegawai lain, misalnya saja Pengadaan, melibatkan kepala bagian. Pengkompensasian. Manusia: Pengembangan, Jakarta: Rajawali Press 1. Kepada peneliti yang lain yang ingin melanjutkan atau mengembangkan King, penelitian ini agar manambahkan variabel lain yang Importance Communication bisa Organization. mempengaruhi pendisiplinan kerja Journal karyawan. Of In International Benthame Science Publisher Mathis, Jackson. 2006. Manajemen DAFTAR PUSTAKA Sumber Daya Manusia. Jakarta: Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian William. Suatu Salemba Empat Pendekatan 14 Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar Pemula. Onong Uchjana Effendi, 2000, Ilmu, Bandung: Penerbit Alfabeta Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Rivai, Veitzhal, dan Deddy Mulyadi, Bakti 2003. Kepeimimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Pace, R. Wayne & Faules, Don F. 1998, Komunikasi Raja Grafindo Press Organisasi, Robbin P. Stephen. 2001. Perilaku Strategi Meningkatkan Kinerja Organisasi. Jakarta: Salemba Perusahaan, terjemahan Deddy Mulyana. Jakarta: Remaja Robbins, Rosdakarya Judge. 2007. Perilaku Organisasi Buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Sastrohadiwiryo, Yogyakarta: Media Kom Manajemen Siswanto, 2003. Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Budiono, Purwanto. 2000. Hubungan Antara Gaya Aksara Kepemimpinan Transformasional dengan Siagian, Sondang. 2008. Manajemen Komitmen terhadap Organisasi. Sumber Daya Manusia. Jakarta: Tesis Pasca Sarjana Universitas PT. Bumi Aksara Gadjah Mada Yogyakarta. Program Studi Psikologi minat Simamora, Henry, 2004. Manajemen utama Psikologi sosial, Jurusan Sumber Daya Manusia. Ilmu Sosial Yogyakarta: Penerbitan STIE YKPN Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Erlangga Riduwan, Yogyakarta: CV. Andi Offset 2009. Belajar Mudah Lubis Steward, Tubbs dan Silvia Moss, Penelitian Untuk Guru, 2001, Human Communications, Karyawan, Dan Peneliti Konteks-Konteks 15 Komunikasi. Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas II Blitar Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sudarmanto. 2009. Kinerja Pengembangan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Belajar Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta Suharismi, Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Penekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Umar, Husein, 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivistik Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada 16