2407-2680 229 analisis perhitungan biaya relevan untuk pesanan

advertisement
ISSN: 2407-2680
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS
GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR “UD. AFINA
RIZKI”
Ika Sela Rohana
Siti Sunrowiyati
STIE Kesuma Negara Blitar
Abstrak : Perusahaan sering mendapat pesanan khusus dari pelanggan untuk
memproduksi kasur, bantal dan guling dengan ukuran tertentu, padahal perusahaan
sudah mempunyai standart ukuran sendiri untuk dijual. Ada pula yang meminta harga
khusus untuk produknya yaitu harga yang lebih rendah dari harga jual normalnya.
Dalam hal ini perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan pada saat
memperoleh pesanan khusus tersebut. Salah satu cara yang bisa digunakan menganalisis
alternatif keputusan pada pesanan khusus tersebut adalah dengan melakukan analisis
terhadap biaya relevan. Analisis ini berguna untuk memilah biaya-biaya yang relevan
dalam menentuan harga jual produk pesanan khusus. Menerapkan analisis biaya relevan
dengan regresi kuadrat terkecil sangat memudahkan perusahaan untuk memisahkan
biaya-biaya yang terkait dengan setiap unit produk. Dalam biaya relevan, hanya biaya
yang bersifat variabel saja yang akan berubah seiring dengan pertambahan jumlahnya
produknya. Pada kasus ini UD. Afina Rizki belum menerapkan analisis biaya relevan, hal
ini dapat terlihat dari beberapa pesanan yang telah ditolak. Padahal dari pesanan khusus
tersebut masing-masing mendatangkan tambahan laba. Dan seharusnya semua pesanan
khusus dari pelanggan diterima karena dapat menambah laba perusahaan.
Kata Kunci : Biaya Relevan, Menerima atau Menolak Pesanan Khusus, Laba
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan dunia di sektor perekonomian sangat maju
pesat. Hal ini ditandai oleh banyaknya usaha perekonomian yang muncul,
terutama disektor industri manufaktur. Majunya usaha di sektor ekonomi ini
dianggap penting oleh pemerintah, karena hal ini dapat mempengaruhi
perkembangan di sektor lainnya.
Tolak ukur keberhasilan manajemen perusahan dalam menjalankan
usahannya adalah laba yang diperoleh. Laba tidak bisa dipisahkan dalam dunia
usaha, karena gambaran dari keadaan perusahaan dapat dilihat dengan besarnya
laba yang diperoleh. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan selisih antara
pendapatan dan biaya. Laba dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam
mengambil keputusan tentang kelanjutan usaha tersebut.
Dalam menjalankan peranannya sebagai pengambil keputusan, manajemen
membutuhkan informasi yang tepat yaitu tentang biaya. Setelah mendapatkan
informasi tersebut maka dapat dilakukan beberapa proses yaitu, proses
identifikasi, klasifikasi dan analisis terhadap permasalahan dan kesempatan
yang ada, sehingga dapat diperoleh keputusan yang baik bagi perusahaan. Salah
satu masalah yang dihadapi manajemen dalam mengambil keputusan yang tidak
rutin terjadi adalah mengenai pesanan khusus produk. Yang mana suatu
229
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
perusahaan memperoleh pesanan tertentu dari pelanggan diluar kegiatan
produksi normal perusahaan untuk membuat produk yang dimiliki, terkadang
pelanggan meminta perlakuan khusus pada produk yang dipesannya atau bisa
juga meminta harga khusus yaitu lebih rendah daripada harga penjualan
normalnya, dengan demikian disebut dengan pesanan khusus. Hal tersebut
sering ada dalam perusahaan yang membuat produk belum mencapai kapasitas
maksimalnya, oleh karena itu masih terdapatnya kapasitas yang masih
menganggur sehingga masih terdapat kemungkinan untuk diterimanya pesanan
tersebut dengan tidak mengganggu kegiatan produksi rutinnya.
Dalam mengambil keputusan mengenai pesanan khusus ini, harus
menganalisis biaya-biaya yang terkait dengan pesanan khusus produk tersebut.
Lalu perusahaan dapat menentukan alternatif keputusan yang akan diambil
yaitu untuk menerima atau menolak pesanan khusus tersebut. Analisis yang
digunakan dalam hal ini adalah meliputi apakah pesanan khusus tersebut
memberikan tambahan laba bagi perusahaan, walau harga jual dari pesanan
khusus tersebut lebih rendah dari harga jual produk normalnya.
Penelitian ini dilakukan di perusahaan kasur UD. Afina Rizki yang
merupakan perusahaan manufaktur. UD. Afina Rizki merupakan salah satu dari
banyak perusahaan yang memproduksi dan menjual kasur, bantal dan guling.
Dalam aktivitas produksinya akhir-akhir ini, perusahaan sering mendapat
pesanan dari pelanggan untuk memproduksi kasur, bantal dan guling dengan
ukuran tertentu, padahal perusahaan sudah mempunyai standart ukuran sendiri
untuk dijual. Adapula yang meminta harga khusus yaitu harga yang lebih
rendah dari harga jual normalnya. Dengan demikian perusahaan mengalami
kesulitan untuk mengambil keputusan saat memperoleh pesanan khusus
tersebut. Agar keputusan yang diambil perusahaan tepat, hendaknya manajemen
bisa melakukan analisis pada alternatif keputusan yang tersedia.
Rumusan Masalah
Bagaimana perhitungan biaya relevan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan
khusus untuk meningkatkan laba perusahaan.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perhitungan biaya relevan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak
pesanan khusus untuk meningkatkan laba perusahaan.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti
Diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan, memperluas
pengetahuan serta dapat menggunakan dan menerapkan teori-teori yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk pesanan khusus produk
dengan menggunakan metode biaya relevan
2. Bagi perusahaan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
pihak manajemen UD. Afina Rizki yaitu berupa saran-saran, terutama sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak
pesanan khusus produk.
230
ISSN: 2407-2680
3. Bagi pembaca
Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan bacaan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan sebagai referensi yang
dapat mendorong timbulnya penelitian selanjutnya.
LANDASAN TEORI
Hasil Penelitian Terdahulu
1. Anita Widayanti (2010), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul
“Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau
Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food di Blitar”,
kesimpulannya :
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus dapat menggunakan analisis biaya relevan, sebab
dalam analisa ini hanya biaya langsung dan terkait dengan proses
produksi produk itu saja. Jadi, analisa biaya relevan tersebut dapat
menentukan harga yang lebih rendah dari metode lainnya, misalnya
metode full costing.
b. Dalam kurun waktu 4 tahun yaitu dari tahun 2005-2009, Cemara Food telah
mendapatkan pesanan dari pelanggan namun ditolak. Hal ini karena harga
yang diajukan pelanggan lebih rendah dari harga yang ditetapkan
perusahaan. Pada perusahaan ini, metode full costing digunakan untuk
menentukan besarnya harga pokok dari pesanan adalah seluruh biaya
tetap dan biaya variabel. Harga pokok yang ditentukan oleh metode full
costing ini menjadikan harga pokok dari pesanan tersebut lebih besar dari
biaya sebenarnya yang terjadi di perusahaan. Dengan masih adanya
kapasitas menganggur, biaya yang sifatnya variabel saja yang akan timbul
dalam pesanan khusus ini. Lalu biaya yang sifatnya tetap misalnya
penyusutan, tidak biasa dibebankan ke harga pokok pesanan.
2. Rezza Agitha (2013), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul
“Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif Manajemen
Saat Terjadi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Perusahaan Pembuatan
Sangkar Burung Cahaya Sangkar) di Malang”, kesimpulannya adalah :
a. Regresi kuadrat terkecil dalam analisa biaya relevan sangat mempermudah
manajemen perusahaan untuk memilah-milah biaya yang terkait untuk per
item produk, biaya-biaya langsung dan terkait dengan produk pesanan
tersebut yang akan dianalisa. Jadi penetapan harga yang lebih rendah bisa
menerapkan analisa biaya relevan sedangkan dengan menggunakan
metode full costing harga yang ditetapkan akan lebih tinggi.
b. Dilihat dari hasil analisis dalam pesanan khusus tersebut dengan
mengguanakan variabel costing, sebaiknya ketiga pesanan yang diajukan
oleh pelanggan bisa diterima, karena pada setiap pesanan tersebut
perusahaan bisa mendapatkan tambahan laba.
3. Sutarti (2010), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul “Analisis
Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan Keputusan Menerima Atau
Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati Mulia di Surabaya”,
kesimpulannya adalah:
a. Keputusan yang telah diambil terkait dengan pesanan khusus perlu
memperhatikan faktor-faktor lain, misalnya pesanan khusus dapat
diterima jika pemasaran produknya tidak dicampur dengan pesanan
231
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
produk regulernya. Dampak lainnya yang harus diperhatikan adalah
pemberian label yang telah dibuat sendiri oleh distributor . Jika faktorfaktor itu bisa dihadapi manajemen maka akan lebih baik pesanan khusus
tersebut bisa diterima.
b. Dalam hal ini analisis biaya relevan berperan penting bagi manjemen yaitu
dalam mengambil keputusan perusahaan untuk memproduksi suatu
produk. Dalam kasus ini diproduksinya suatu produk ini, jika manajemen
mendapat pesanan khusus dari konsumen dan diterima.
c. Analisis pengambilan keputusan jangka pendek mengenai biaya relevan
dalam kasus ini adalah dipergunakan untuk membantu mengambil
keputusan dalam pesanan khusus.
Teori penelitian
1. Akuntansi
Reeve, et al (2013:9), menyatakan akuntansi (accounting) dapat diartikan
sebagai suatu sistem informasi yang dibuat untuk melaporkan semua
informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan kondisi ekonomi sebuah
perusahaan, sistem informasi yang dihasilkan ditujukan untuk para pihakpihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan.
a. Akuntansi keuangan
Rudianto (2012:10), menyatakan “akuntansi keuangan berfungsi mencatat
dan melaporkan keseluruhan transaksi serta keadaan keuangan suatu
badan usaha bagi kepentingan pihak-pihak diluar perusahaan”.
b. Akuntansi manajemen
Seorang ahli akuntansi yang bernama Warindrani (2006:2) menyatakan
bahwa “akuntansi manajemen merupakan proses identifikasi, pengukuran,
pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadiankejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar manajemen
atau pegawai yang diberi wewenang dapat menjalankan fungsi
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan”.
2. Akuntansi biaya
Riwayadi (2014:25), menyatakan akuntansi biaya dapat diartikan sebagai
proses untuk mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan
menganalisis semua biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung
yang terkait dengan hasil produk yang didapat dan proses pemasaran
produknya.
Siregar, et al (2013:14), menyatakan “akuntansi biaya merupakan bagian dari
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai bagian dari akuntansi
keuangan, akuntansi biaya menghasilkan berbagai informasi untuk
kepentingan pihak-pihak eksternal perusahaan. Sebagai bagian dari akuntansi
manajemen, akuntansi biaya menghasilkan informasi yang membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi keuangan dan
sistem akuntansi manajemen, meskipun sering menggunakan dasar data
keuangan yang sama, namun keduanya memiliki orientasi pelaporan yang
berbeda. Sistem akuntansi keuangan menghasilkan informasi berupa laporan
keuangan yang terutama ditujukan untuk pihak-pihak eksternal perusahaan,
sedangkan sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi dalam
bentuk berbagai laporan untuk kepentingan para manajer didalam
perusahaan. Perbedaan orientasi akuntansi keuangan dan akuntansi
232
ISSN: 2407-2680
manajemen tersebut menyebabkan perbedaan antara akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen”.
3. Biaya
a. Pengertian biaya
Mulyadi (2009:8), menyatakan “biaya adalah merupakan objek yang
dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Dalam
arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi
untuk memperoleh aktiva. Sedangkan dalam arti luas biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.
Sedangkan Warindrani (2006:11) menyatakan bahwa biaya adalah
pengorbanan atas kas yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh barang
atau jasa yang berguna bagi perusahaan pada saat ini ataupun dimasa
yang akan datang
b. Konsep biaya
Riwayadi (2014:17) menyatakan “konsep biaya (cost concept) merupakan
biaya berbeda untuk tujuan berbeda (different costs for different purposes).
Tujuan berbeda menunjukkan keputusan yang akan diambil. Kita tidak
dapat menggunakan satu klasifikasi biaya untuk semua keputusan karena
setiap keputusan memiliki tujuan yang berbeda. Untuk memenuhi tujuan
ini, kita perlu mengklasifikasikan biaya sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai”.
c. Klasifikasi biaya
Siregar, et al (2013:26) menyatakan dasar pengklasifikasian biaya adalah
sebagai berikut:
1) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan produk yang dihasilkan
a) Biaya langsung (direct cost)
b) Biaya tidak langsung (indirect cost)
2) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan volume kegiatan perusahaan
a) Biaya variabel (variable cost)
b) Biaya tetap (fixed cost)
c) Biaya campuran (mixed cost)
3) Berdasarkan atas elemen biaya produksi
a) Biaya bahan baku (raw material cost)
b) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
c) Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost )
4) Berdasarkan pada fungsi utama perusahaan
a) Biaya produksi (production cost)
b) Biaya pemasaran (marketing expense)
c) Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense).
5) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan proses pokok manajerial
a) Biaya standar (standard cost)
b) Biaya aktual (actual cost)
c) Biaya terkendali (controllable cost)
d) Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost)
e) Biaya komitan (committed cost )
f) Biaya diskresioner (discretionary cost)
d. Tingkah laku biaya
233
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
Garisson, Noreen, dan Brewer (2013:37), menyatakan ada beberapa
“metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkah laku
biaya yaitu sebagai berikut:
1) Metode diagram pencar
Pada saat akan diaplikasikannya metode tinggi – rendah dan metode
regresi kuadrat terkecil, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menganalisis perilaku biaya dengan menggunakan metode diagram
pencar. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam metode
diadram percar tersebut antara lain :
a) Total biaya (Y), diplot pada sumbu vertikal. Biaya ditentukn sebagai
variabel dependen (dependent variable), karena besarnya biaya akan
dipengaruhi oleh tingkat aktivitas.
b) Aktivitas (X), diplot pada sumbu horizontal. Aktivitas ditntukan
sebagai variabel independen (independent variable) karena menjadi
penyebab dari perubahan biaya.
2) Metode tinggi – rendah
Metode tinggi – rendah didasarkan pada rasio tingkat perubahan arah
vertikal terhadap jarak horizontal (rise-over-run) pada kemiringan suatu
garis lurus. Jika hubungan antara biaya dan aktivitas diwakilkan
dengan garis lurus, maka kemiringan garis lurus sama dengan biaya
variabel per aktivitas. Rumus berikut dapat digunakan untuk
mengestimasi biaya variabel :
Untuk menganalisis biaya semivariabel dengan metode tinggi – rendah
(high – low method), yaitu dengan mengidentifikasi periode tingkat
aktivitas terendah dan periode tingkat aktivitas tertinggi. Periode
aktivitas terendah dipilih sebagai titik pertama dalam rumus diatas dan
periode aktivitas tertinggi dipilih sebagai titik kedua,
3) Metode regresi kuadrat terkecil
Metode regresi kuadrat terkecil (least-squares regression method), tidak
seperti metode tinggi-rendah yang menggunakn semua data untuk
memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya variabel dan
tetap. Garis regresi dari rumus y = α + bX, disesuaikan dengan data di
mana α merupakan biaya tetap dan b menunjukkan biaya variabel per
unit. Kemudian menghitungnya dengan memasukkan ke dalam rumus :
b=
n∑XY – (∑X)(∑Y)
n∑X2 – (∑X)2
α = (∑Y) – b (∑X)
n
Dimana :
X = tingkat aktivitas
Y = total biaya campuran
α = total biaya tetap
b = biaya variabel per unit tiap aktivitas
n = jumlah data
∑ = penjumlahan untuk observasi.
234
ISSN: 2407-2680
4. Pengambilan keputusan
Hansen dan Mowen (2011:64) menyatakan bahwa “pengambilan keputusan
taktis terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif dengan hasil yang
langsung atau terbatas. Namun, keputusan taktis ini mungkin merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan startegi perusahaan dalam meraih
keunggulan biaya. Jadi keputusan taktis kerap berupa tindakan berskala kecil
yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang”.
5. Biaya relevan
a. Pengertian biaya relevan
Hansen dan Mowen (2011:69), menyatakan bahwa “biaya relevan
merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua
keputusan berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa
depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun untuk
menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya merupakan biaya masa depan,
tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Jika
biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya
tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian
disebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya
relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan
keputusan yang penting”.
Blocher, Stout, dan Cokins (2012: 6), menyatakan bahwa biaya relevan
(relevant cost) digunakan untuk mengambil keputusan yaitu biaya-biaya
yang dibuat berbeda dalam setiap pilihan alternatif yang tersedia untuk
mendapatkan sebuah keputusan. Pada asarnya biaya relevan dapat bersifat
tidak tetap ataupun tetap. “Pada umumnya, biaya variabel relevan untuk
pembuatan keputusan karena biaya-biaya tersebut berbeda untuk setiap
pilihan dan belum dikeluarkan. Sebaliknya, biaya tetap terkadang tidak
relevan, karena biasanya biaya-biaya tersebut tidak berbeda untuk pilihanpilihan yang tersedia. Secara keseluruhan, biaya-biaya variabel sering kali
relevan, tapi lain halnya dengan biaya tetap. Jadi, fungsi dari konsep biaya
relevan secara alami mengikuti perkembangan metode-metode yang kami
gunakan pada perkiraan biaya. Terkadang, beberapa biaya variabel
tidaklah relevan”.
b. Kriteria biaya relevan
Rudianto (2006:65) menyatakan bahwa, “suatu biaya dapat dikelompokkan
sebagai biaya diferensial atau biaya relevan apabila terdapat dua kriteria
penting, yaitu:
1) Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang
2) Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif
c. Manfaat analisis biaya relevan untuk pengambilan keputusan
Rudianto (2006:66) menyatakan bahwa penggunaan biaya relevan sangat
bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan, untuk
menyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan. Dapat
mengakibatkan kesalahan dalam pemilihan jalan keluar apabila tidak
menggunakan metode biaya relevan ini. Blocher, Stout, dan Cokins (2012:
12) menyatakan bahwa dapat memanfaatkan kapasitas produksi untuk
mendapatkan keputusan terbaik. Keempat keputusan tersebut adalah
sebagai berikut:
235
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
1) Keputusan untuk pesanan khusus
2) Pengambilan keputusan untuk pembuatan, penyewaan, atau pembelian.
3) Keputusan untuk menjual sebelum atau sesudah pengolahan tambahan.
4) Analisis profitabilitas: meneruskan atau menghentikan lini produk
6. Keputusan untuk Pesanan khusus
Pesanan khusus merupakan hal yang menarik meskipun harga jual
produknya di bawah harga jual normal. Garrisson, Noreen, Brewer (2013:150),
menyatakan “pesanan khusus (special order) adalah pesanan pada waktu
tertentu yang bukan merupakan hasil dan kegiatan normal perusahaan”.
Rudianto (2006:66) menyatakan bahwa “terkadang perusahaan yang masih
berproduksi di bawah kapasitas terpasang, menerima pesanan tambahan dari
pelanggan. Volume produksi semula sebelum pesanan tambahan datang,
dijual dengan harga tertentu. Tetapi kemudian pada saat datang pesanan
tambahan tersebut, pelanggan menawar dengan harga dibawah harga jual
semula. Tentu saja pihak manajemen perusahaan memiliki pilihan untuk
menerima atau menolak pesanan tersebut, karena harga yang diminta
pelanggan dibawah harga jual normal. Tetapi, pihak perusahaan juga
memiliki pilhan untuk menerima pesanan tersebut karena perusahaan belum
bekerja sesuai dengan kapasitas terpasang”.
7. Laba
Reeve, et al (2013:3), menyatakan pada dasarnya tujuan utama perusahaan
adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, untuk menjaga
kelangsungan usaha dan memperluas usahanya tersebut. Keuntungan atau
laba (profit) adalah selisih lebih penerimaan uang dari konsumen atas biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Hery (2011:145), menyatakan “laba bersih berasal dari transaksi pendapatan,
beban, keuntungan, dan kerugian. Laba dihasilkan dari selisih antara sumber
daya masuk (pendapatan dan keuntungan) dengan sumber daya keluar
(beban dan kerugian) selama periode waktu tertentu”.
Hubungan biaya relevan untuk pesanan khusus dengan meningkatkan laba.
Biaya relevan adalah biaya masa mendatang yang berbeda pada setiap
alternatif yang diberikan.. Biaya relevan dapat digunakan untuk mengambil
keputusan bagi manajemen perusahaan. Dalam pengambilan keputusan untuk
pesanan khusus terdapat dua alternatif keputusan, yang mana harus dipilih
salah satunya dengan menggunakan analisis perhitungan biaya relevan,
manajemen akan dapat menentukan alternatif keputusan terbaik yang akan
diambil. Keputusan tersebut didasarkan pada besarnya pendapatan yang
diperoleh perusahaan, dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan juga
akan meningkat.
Jadi dapat disimpulkan hubungannya adalah biaya relevan merupakan
suatu metode perhitungan dari masing-masing alternatif keputusan yang ada
pada pesanan khusus, yang mana keputusan yang akan diambil tersebut
memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat
meningkatkan laba perusahaan.
236
ISSN: 2407-2680
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Biaya relevan
Biaya relevan adalah biaya masa mendatang yang berbeda pada masingmasing alternatif. Biaya relevan merupakan suatu metode perhitungan biaya
dengan menawarkan alternatif keputusan yang terdiri atas biaya tetap dan
biaya variabel yang sesuai dengan masa mendatang.
2. Pesanan khusus
Pesanan khusus adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan dari
kegiatan normal perusahaan.
3. Laba
Laba merupakan hasil yang didapat dari penjualan produk. Laba adalah
selisih antara pendapatan dengan biaya, yang mana pendapatan yang
diterima perusahaan jauh lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua data biaya produksi perusahaan kasur UD. Afina
Rizki sejak berdiri pada tahun 1994 sampai sekarang dan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi perusahaan kasur UD.
Afina Rizki tahun 2013-2015.
Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keputusan terbaik yang dapat
diambil melalui perhitungan biaya relevan. Jenis penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data berupa
angka.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti
antara lain:
1. Penelitian lapangan, yaitu :
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan
meninjau langsung pada obyek penelitian.
b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
analisa atas data yang telah diperoleh dan dikumpulkan.
c. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya
jawab secara langsung seputar obyek penelitian.
2. Tinjauan Kepustakaan, yaitu :
Dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, karya-karya ilmiah
serta bacaan-bacaan lain yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel pada
biaya produksi dengan menggunakan analisis regresi kuadrat terkecil, dengan
rumus : y = α + bx. Kemudian dihitung dengan memasukkan ke dalam rumus:
237
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
b = n∑xy – (∑x)(∑y)
n∑x2 – (∑x)2
α = (∑y) – b (∑x)
n.
2. Menghitung biaya produksi pada UD. Afina Rizki setelah pemisahan biaya
semi variabel menjadi biaya tetap dan variabel.
3. Menganalisis keputusan dengan pesanan khusus dan tanpa pesanan khusus
dimana variabel yang digunakan margin kontribusi, yaitu dengan rumus :
Penjualan
XXX
Biaya Variabel
XXX +
Margin Kontribusi
XXX
Biaya Tetap
XXX Laba bersih sebelum pajak
XXX
4. Menarik kesimpulan, lalu memberikan saran dan masukan untuk manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 6 bulan, mulai bulan Maret
hingga Agustus 2016. Tempat penelitian pada perusahaan kasur UD. Afina Rizki
yang beralamatkan di Dusun Ngadri Rt 03 Rw 02, Desa Ngadri, Kecamatan
Binangun, Kabupaten Blitar.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat Berdirinya UD. Afina Rizki
Perusahaan kasur Afina Rizki merupakan sebuah perusahaan yang awalnya
bernama pabrik Afina kasur terdapat di desa Ngadri kecamatan Binangun.
Perusahaan kasur ini memproduksi beberapa jenis kasur, bantal, dan guling.
Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi atau perorangan yang didirikan
oleh bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh pada tahun 1994 hingga sekarang. Dan
perusahaan ini dipimpin langsung oleh bapak Rodi.
Pada awalnya bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh bekerja sebagai pembuat
kasur keliling. Berbekal dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta
dukungan dari keluarga tahun 1994 bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh bertekad
mendirikan usaha kasur kecil-kecilan. Dengan modal biaya sendiri bapak Rodi
dan ibu Mukhoyaroh dan dibantu ketiga adiknya mulai memproduksi kasur,
dalam sehari mampu membuat 6 sampai 7 kasur. Bapak Rodi mulai memasarkan
kasurnya dengan cara keliling dan menitipkannya kebeberapa toko di sekitar
Blitar dan Kesamben. Hal ini berjalan kurang lebih selama 2 tahun.
Pada awal tahun 1996 bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh memutuskan untuk
meminjam uang dari bank karena kurangnya permodalan untuk memenuhi
permintaan kasur dari konsumen yang semakin meningkat.
Seiring berjalannya waktu, karena kasur buatan pabrik Afina terkenal akan
kualitasnya yang bagus kasur buatan pabrik Afina mulai terkenal hingga ke
beberapa daerah lain di luar kota Blitar. Dengan dikenalnya kasur dari pabrik
Afina ini, maka bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh mulai memperluas area
pemasaran produknya dengan memasarkan kasurnya ke beberapa daerah luar
kota seperti Malang, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, dan sekitarnya.
238
ISSN: 2407-2680
Dengan demikian dari tahunn ke tahun perusahaan ini terus berkembang dan
pada tahun 1999 perusahaan berganti nama menjadi “ UD. Afina Rizki”.
Untuk perizinan usahanya yang ada dan baru diperbaharui adalah Surat Ijin
Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil yaitu nomor 503/00132/409.303/III/2014,
Tanda Daftar Gudang (TDG) nomor 04/DU/KPTSP-TDG/III/2014, dan Tanda
Daftar Perusahaan (TDP) Perorangan (PO) nomor 13.31.5.47.64789.
1. Tugas dan tanggung jawab
Dari struktur organsasi diatas, dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab
dari setiap bagian yang ada di UD. Afina Rizki yaitu sebagai berikut:
a. Pemilik/pemimpin
Bertanggung jawab dalam semua aktivitas perusahaan, baik dalam
aktivitas keuangan, pembelian bahan baku, produksi, dan penjualan
produknya. Ataupun aktivitas lainnya yang berkaitan dengan
pemerintahan.
b. Keuangan
Bertugas untuk membuat laporan dari semua transaksi baik penerimaan
ataupun pengeluaran atas uang perusahaan.
c. Pembelian dan persediaan bahan baku
Bagian ini bertanggung jawab atas stok pesedian bahan baku digudang
d. Produksi
Bertanggung jawab atas kegiatan
produksi
dari
bahan
mentah
menjadi barang jadi.
e. Pengolahan
Menjalankan aktivitas produksi dari awal sampai akhir.
f. Bagian pengukuran, pemotongan, dan penjahitan pola kain kasur, bantal
dan guling
g. Bagian penyiapan dakron dan pengolahan kapuk.
h. Bagian pembuatan kasur, bantal, dan guling
i. Pengepakan
Bertugas mengepak kasur, bantal, dan guling ke plastik kemas.
j. Pemasaran
Bagian yang memasarkan dan menjual kasur, bantal dan guling.
k. Sopir
Bagian yang mengantar produk ke toko-toko.
Lokasi perusahaan
Pemilihan lokasi ini sangat memperhatikan kemudahan dalam memperoleh
bahan baku seperti kapuk di daerah Ngadri. Di daerah Ngadri juga terdapat
beberapa industri pembuatan kasur yang berdiri, sehingga ada banyak tenaga
kerja ahli di daerah ini. Dan upah tenaga kerja pun masih relatif rendah
sehingga dapat menekan biaya produksi perusahaan. Lokasi dapat dengan
mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan. Lokasi perusahaan dekat dengan
jalan raya sehingga mempermudah dalam proses pemasaran dan
pendistribusian produk.
Tujuan perusahaan
1. memenuhi kebutuhan barang rumah tangga untuk konsumen,
2. mencari profit atau keuntungan maksimal,
239
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
3. meningkatkan kesejahteraan perusahaan dengan menjaga kualitas dan
meningkatkan mutu produksi.
Produksi
1. Hasil produksi
Berikut ini adalah hasil produksi dari perusahaan UD. Afina Rizki,
a. Kasur kapuk, ukuran 120, 140, 150, dan 160 cm.
b. Kasur lantai, ukuran 120, 140, 150, dan 160 cm.
c. Bantal
d. Guling
2. Bahan baku
a. Kapuk
b. Dakron/ silicon
c. Benang kasur
d. Benang nylon
e. Kain baby brand, baby doll, dan baby bola
f. Kain kahatek
g. Kain motif kembang, boneka,dll
3. Bahan tambahan
a. Plastik kemas
b. Isolatip
c. Label
4. Peralatan
a. Jarum kasur
b. Jarum kecil
c. Mesin jahit
d. Gunting
e. Meteran
5. Proses produksi
a. Pemilihan bahan
b. Proses pemotongan dan penjahitan kain sesuai pola dan ukuran untuk
kasur, bantal dan guling.
c. Proses pemisahan kapuk dari biji dan atinya
d. Proses pengisian kapuk dan dakron ke dalam kain kasur, bantal, dan
guling
e. Proses penjahitan kain yang sudah terisi kapuk dan dakron
Pemasaran produk
Adapun cara pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Afina Rizki ini
adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan papan nama perusahaan di depan pabrik kasur
2. Dengan memasang nama perusahaan di mobil kendaraan.
3. Menitipkan ke beberapa agen toko-toko kasur
Pendistribusi yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyampaian produk
ke konsumen melalui dua cara, yaitu:
1. Perusahaan / produsen langsung ke konsumen
2. Perusahaan / produsen melalui agen disalurkan ke konsumen
240
ISSN: 2407-2680
Analisis Data
1. Analisis biaya relevan
Dalam memproses suatu produk maka perusahaan perlu melakukan kalkulasi
terhadap biaya produksinya, agar memperoleh laba yang maksimal. Tetapi
dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan adalah penerapan
biaya relevan. Dimana dengan menentukan penerapan biaya relevan, maka
perusahaan akan dapat lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam
kaitannya pesanan khusus tersebut akan diterima atau ditolak.
Perusahaan tidak mendasarkan hasil produksinya dari sebuah pesanan saja,
hal ini karena daerah pemasaran yang dituju sudah jelas dan tetap. Pada saat
akan memperluas daerah pemasaran tidak menutup kemungkinan
perusahaan juga akan menerima pesanan khusus. Tetapi perusahaan
terkadang juga menolak pesanan yang rumit dan tidak sesuai dengan ukuran
standart perusahaan, selain itu juga pesanan yang harganya dibawah harga
normal perusahaan.
Ketika perusahaan mendapatkan pesanan dengan harga dibawah harga jual
normal seharusnya perusahaaan menganalisa lebih lanjut dengan
mempertimbangkan adanya kapasitas yang masih menganggur.
2. Analisis biaya produksi
Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses
pembuatan bahan mentah menjadi barang jadi. Biaya produksi meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung digolongkan menjadi biaya
variabel, hal ini karena biaya-biaya tersebut akan mengalami perubahan
jumlah seiring dengan perubahan volume kegiatan. Sedangkan biaya
overhead pabrik dapat digolongkan menjadi biaya overhed pabrik tetap,
variabel, dan semi variabel.
3. Analisis pesanan khusus
Mengambil keputusan jangka pendek antara menerima atau menolak pesanan
khusus dapat menerapkan analisis biaya relevan sebagai dasar pengambilan
keputusan tersebut. Pesanan
khusus diluar pesanan normal dapat
dipertimbangkan apabila ada kapasitas yang masih menganggur dan tidak
mengganggu aktivitas produksi normal perusahaaan. Dalam kaitannya
dengan pesanan khusus biasanya konsumen meminta pesanan ukuran
tertentu diluar ukuran standart produk yang dihasilkan perusahaan, selain itu
juga meminta pesanan dengan harga dibawah harga jual normal perusahaan.
Dan Berikut dapat disajikan spesifikasi dari pesanan khusus yang terjadi pada
tahu 2013-2015:
Tabel 1.
Pesan Khusus Dari Toko Kasur Murni Jaya Tahun 2013
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
3.426.300.000
3.426.300.000
Pesanan khusus
26.000.000
Total
3.426.300.000
3.452.300.000
26.000.000
241
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
Biaya variabel :
Bahan baku
Bahan pembantu
Overhead pabrik
variabel
Biaya variabel pesanan
khusus
Biaya kirim
Total biaya variabel
Kontribusi margin
Biaya tetap
Laba bersih sebelem
pajak
848.173.550
129.485.000
848.173.550
129.485.000
4.791.908,29
4.791.908,29
23.361.000
865.913.958,29
2.560.386.041,71
1.300.000
890.574.958,29
2.561.725.041,71
24.661.000
1.339.000
2.560.386.041,71
2.561.725.041,71
1.339.000
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 1.339.000.
Tabel 2.
Pesan Khusus Dari Toko Mebel Rejeki Tahun 2013
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
2.055.780.000
2.055.780.000
Pesanan khusus
11.295.000
Total
2.055.780.000
2.067.075.000
11.295.000
Biaya variabel :
Bahan baku
848.173.550
Bahan pembantu
848.173.550
129.485.000
Overhead pabrik
129.485.000
4.791.908,29
variabel
Biaya variabel pesanan
4.791.908,29
9.661.500
khusus
Total biaya variabel
865.913.958,29
875.575.458,29
9.661.500
Kontribusi margin
1,189.866.041,71 1.191.499.541,71
1.633.500
Biaya tetap
Laba bersih sebelem
pajak
1,189.866.041,71
1.191.499.541,71
1.633.500
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 1.633.500.
Tabel 3.
Pesan Khusus Dari Toko Duta Furniture Tahun 2014
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
2.074.140.000 2.074.140.000
Pesanan khusus
13.000.000
Total
2.074.140.000 2.087.140.000
13.000.000
242
ISSN: 2407-2680
Biaya variabel :
Bahan baku
Bahan pembantu
Overhead pabrik
variabel
Biaya variabel pesanan
khusus
Total biaya variabel
Kontribusi margin
848.848.100
129.850.000
7.656.624,18
848.848.100
129.850.000
7.656.624,18
10.735.000
986.354.724,18
997.089.724,18
1.087.785.275,82
10.735.000
2.265.000
1.090.050.275,82
Biaya tetap
Laba bersih sebelem
pajak
1.087.785.275,82
1.090.050.275,82
2.265.000
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.265.000.
Tabel 4.
Pesan Khusus Dari Toko Kasur Bu Setu Tahun 2014
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
2.074.140.000
2.074.140.000
Pesanan khusus
9.100.000
Total
2.074.140.000
2.083.240.000
9.100.000
Biaya variabel :
Bahan baku
848.848.100
848.848.100
Bahan pembantu
129.850.000
129.850.000
Overhead pabrik
7.656.624,18
7.656.624,18
variabel
Biaya variabel pesanan
6.977.750
khusus
Total biaya variabel
986.354.724,18
993.332.474,18
6.977.750
Kontribusi margin
1.087.785.275,82 1.089.907.525,82
2.122.250
Biaya tetap
Laba bersih sebelum
pajak
1.087.785.275,82
1.089.907.525,82
2.122.250
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.122.250.
Tabel 5.
Pesan Khusus Dari Toko Kasur Lestari Furniture Tahun 2014
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
3.456.900.000
3.456.900.000
Pesanan khusus
15.960.000
Total
3.456.900.000
3.472.860.000
15.960.000
243
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
Biaya variabel :
Bahan baku
Bahan pembantu
Overhead pabrik
variabel
Biaya variabel pesanan
khusus
Total biaya variabel
Kontribusi margin
Biaya tetap
Laba bersih sebelem
pajak
848.848.100
129.850.000
7.656.624,18
848.848.100
129.850.000
7.656.624,18
12.579.000
986.354.724,18
2.470.545.275,82
998.933.724,18
2.473.926.275,82
12.579.000
3.381.000
2.470.545.275,82
2.473.926.275,82
3.381.000
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 3.381.000.
Tabel 6.
Pesan Khusus Dari Toko Laris Tahun 2015
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus
khusus
Pendapatan diferensial
2.046.600.000
2.046.600.000
Pesanan khusus
10.800.000
Total
Biaya variabel :
Bahan baku
Bahan pembantu
Overhead pabrik
variabel
Biaya variabel pesanan
khusus
2.046.600.000
2.057.400.000
846.156.900
129.110.000
7.059.777,94
846.156.900
129.110.000
7.059.777,94
Perbedaan
10.800.000
9.661.500
Total biaya variabel
Kontribusi margin
982.326.677.94
1.064.273.322,06
991.988.177.94
1.065.411.822,06
Biaya tetap
Laba bersih sebelum
pajak
1.064.273.322,06
1.065.411.822,06
9.661.500
1.138.500
1.138.500
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 1.138.500.
Tabel 7.
Pesan Khusus Dari Toko Tunggal Jaya Furniture Tahun 2015
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
3.411.000.000
3.411.000.000
Pesanan khusus
18.000.000
Total
3.411.000.000
3.429.000.000
18.000.000
244
ISSN: 2407-2680
Biaya variabel :
Bahan baku
Bahan pembantu
Overhead pabrik
variabel
Biaya variabel pesanan
khusus
Biaya kirim
Total biaya variabel
Kontribusi margin
Biaya tetap
Laba bersih sebelum
pajak
846.156.900
129.110.000
7.059.777,94
846.156.900
129.110.000
7.059.777,94
14.376.000
982.326.677.94
2.428.673.322,06
650.000
997.352.677.94
2.431.647.322,06
15.026.000
2.974.000
2.428.673.322,06
2.431.647.322,06
2.924.000
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.924.000.
Tabel 8.
Pesan Khusus Dari Toko Kasur Berkat Jaya Tahun 2015
Keterangan
Tanpa pesanan Pesanan khusus Perbedaan
khusus
Pendapatan diferensial
2.046.600.000
2.046.600.000
Pesanan khusus
9.660.000
Total
2.046.600.000
2.056.260.000
9.660.000
Biaya variabel :
Bahan baku
846.156.900
846.156.900
Bahan pembantu
129.110.000
129.110.000
Overhead pabrik
7.059.777,94
7.059.777,94
variabel
Biaya variabel pesanan
7.514.500
khusus
Total biaya variabel
982.326.677.94
989.841.177.94
7.514.500
Kontribusi margin
1.064.273.322,06 1.066.418.822,06
2.145.500
Biaya tetap
Laba bersih sebelum
pajak
1.064.273.322,06
1.065.411.822,06
2.145.500
Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan
mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp 2.145.500.
4. Analisis pembahasan
Analisis regresi kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semivariabel
menjadi biaya tetap dan variabel sudah dilakukan. Hasil analisis dalam
pesanan khusus yang pernah di tolak ditemukan perbedaan margin
kontribusi, padahal margin kontribusi tersebut dapat menjadi tambahan laba
bagi perusahaan karena terdapat kapasitas yang masih menganggur sehingga
terdapat kemungkinan perusahaan dapat memenuhi pesanan khusus
tersebut.
245
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK)
Vol. 3, No. 3 (2016)
Dari hasil analisa yang dilakukan, UD. Afina Rizki belum menerapkan
analisis biaya relevan secara tepat. Hal ini dapat terlihat dari beberapa
pesanan yang masuk telah ditolak perusahaan, padahal pesanan-pesanan
tersebut dapat memberikan tambahan laba bagi perusahaan.
Pada dasarnya penerapan biaya relevan untuk membuat keputusan menerima
atau menolak pesanan khusus sangat berpengaruh pada peningkatan laba
perusahaan. Dalam hal ini seharusnya pesanan khusus dapat di
pertimbangkan oleh perusahaan untuk diterima, karena dalam pesanan
khusus hanya biaya variabel saja yang digunakan dalam penentuan harga
pokok produk. Setelah dilakukannya analisis biaya relevan dapat diketahui
bahwa pada tahun 2013 terdapat pesanan khusus yang telah ditolak dari
“Toko Kasur Murni Jaya dan Toko Mebel Rejeki” dan dari pesanan khusus
tersebut masing-masing mendatangkan tambahan laba sebesar Rp 1.339.000
dan Rp 1.633.500. Pada tahun 2014 terdapat juga pesanan khusus dari “Toko
Duta Furniture , Toko Kasur Bu Setu, dan Toko Lestari Furniture” dan
masing- masing mendatangkan tambahan laba sebesar Rp 2.265.000, Rp
2.122.250 dan Rp 3.381.000. Pada tahun 2015 terdapat lagi pesanan khusus
dari “Toko Laris, Toko Tunggal Jaya Furniture, dan Toko Kasur Berkat Jaya”
dan masing- masing juga mendatangkan tambahan laba sebesar Rp 1.138.500,
Rp 2.924.000, dan Rp 2.145.500.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penyelesaian permasalahan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama ini perusahaan kasur UD. Afina Rizki dalam menghitung dan
membuat keputusan mengenai pesanan khusus masih menggunakan cara
perhitungan sederhana, yaitu memasukkan semua biaya yang dikeluarkan
perusahaan ke dalam perhitunganya.
2. Menerapkan analisis biaya relevan dengan regresi kuadrat terkecil sangat
memudahkan perusahaan dalam memisahkan biaya-biaya yang terkait
dengan produk yang dihasilkan, karena dalam biaya relevan hanya biaya
yang bersifat variabel saja yang akan berubah seiring dengan pertambahan
jumlahnya produksinya.
3. Dalam hal ini UD. Afina Rizki tidak menerapkan analisis biaya relevan untuk
menghitung pesanan khusus yang harus diterima atau ditolak.
4. Setelah diterapkannya analisis biaya relevan dapat diketahui bahwa pada
tahun 2013-2015 terdapat pesanan khusus yang telah ditolak ternyata
mendatangkan tambahan laba bagi perusahaan.
Saran
Berdasarkan pembahasan masalah secara keseluruhan, terdapat beberapa
saran yang diharapkan peneliti dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
perusahaan. Terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pesanan
khusus suatu produk. Saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan adanya pesanan khusus, karena
masih terdapat kapasitas yang menganggur. Dalam hal ini perusahaan belum
menggunakan metode apapun dan masih melakukan pencatatan secara
sederhana. Penggunaan metode biaya relevan akan lebih tepat digunakan
246
ISSN: 2407-2680
dalam menentukan harga pokok pesanan yang lebih rendah, karena biaya
yang di hitung hanya biaya-biaya yang berubah seiring dengan perubahan
jumlah produksi.
2. Berdasarkan analisis biaya relevan yang telah dilakukan sebaiknya pesanan
khusus dari pelanggan diterima perusahaan, karena pesanan khusus tersebut
ternyata mendatangkan tambahan laba bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agitha, Reza. 2013. Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif
Manajemen Saat Terjadi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Perusahaan
Pembuatan Sangkar Burung Cahaya Sangkar) di Malang. Blitar: STIE Kesuma
Negara.
Blocher, Edward J., Stout, David E. dan Cokins, Gary, 2012. Manajemen Biaya:
Penekanan Strategis Edisi 5 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Garrisson, Ray H., Noreen, Eric W. dan Brewer, Peter C. 2013. Akuntansi
Manajerial Buku1 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.
Garrisson, Ray H., Noreen, Eric W. dan Brewer, Peter C. 2013. Akuntansi
Manajerial Buku 2 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2011. Akuntansi Manajerial Buku 2
Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2013. Akuntansi Manajerial Buku 1
Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Hery. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana.
Horngren,Charles T., Datar,Srikant M.,dan Foster, George. 2008. Akuntansi Biaya:
Penekanan Manajerial Jilid Satu Edisi Sebelas. Jakarta: PT. Indeks.
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Reeve, James M. 2013. Pengantar Akuntansi- Adaptasi Indonesia Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya- Pendekatan Tradisional dan Konteporer., Jakarta:
Salemba Empat.
Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen informasi untuk pengambilan keputusan
manajemen. Jakarta: Grasindo.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi –Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan
Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Sutarti. 2010. Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan Keputusan
Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati Mulia Surabaya.
Jurnal
Ilmiah
Kesatuan
Nomor
2
Volume
12.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=132936&val=5615. Diakses
09 Januari 2014 jam 19:04. Hal 1-10.
Warindrani, Armila Krisna. 2006. Akuntansi Manajemen
Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha iImu.
Widayanti, Anita. 2010. Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan
Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food di
Blitar. Blitar: STIE Kesuma Negara.
247
Download