BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik guna mencapai suatu tujuan. Sudjana (2010: 28) menyebutkan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang efektif diterapkan untuk menghasilkan outcome yang maksimal. Pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi peserta didik, mampu memberikan pengetahuan yang baru bagi peserta didik, mampu meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Sinambel (2006: 78) menyebutkan bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran maupun prestasi siswa yang maksimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menjadikan pembelajaran menjadi pembelajaran yang efektif adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Fenomena menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran akuntansi di SMK Wikarya Karanganyar sebagai obyek yang akan diteliti kurang efektif. Hal tersebut terbukti dengan relatif rendahnya keaktifan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan relatif rendahnya prestasi belajar siswa yang menjadi salah satu indikator pembelajaran efektif. Kurang efektifnya metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas pada mata pelajaran akuntansi, yaitu sebesar 35,29% (12 siswa dari 34 siswa). Penerapan metode pembelajaran yang kurang efektif dapat pula dilihat dari keaktifan siswa pada proses pembelajaran yang hanya sebesar 29,41%. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang memperhatikan penyampaian materi dari guru, menjawab pertanyaan dari guru, ataupun menyampaikan pertanyaan kepada guru tentang materi pembelajaran yang belum diketahui. Metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar (metode pembelajaran konvensional) kurang bisa membuat siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Metode merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dikuasai oleh anak didik. Jadi dengan demikian metode dapat pula diartikan sebagai jalan atau cara untuk mencapai sesuatu. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan pemahaman konsep akan materi pembelajaran siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terpusat kepada guru mata pelajaran. Paradigma baru yang mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar bukan hanya menuntut guru untuk mampu mendidik siswa agar mampu menguasai dan memahami konsep akan materi pembelajaran dan memiliki prestasi belajar yang baik, namun juga menuntut guru untuk menjadikan siswa menjadi siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Guru juga dituntut untuk selalu memberikan inovasi-inovasi baru dalam mengajar dan menampilkan kreativitasnya dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa lebih mampu memahami konsep akan materi pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi dan hasil belajarnya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil yang diperoleh setelah melakukan suatu kegiatan baik dilakukan oleh individu maupun oleh suatu kelompok. Prestasi belajar seorang peserta didik sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya adalah faktor sosial, faktor budaya dan faktor lingkungan fisik. Faktor eskternal yang memengaruhi prestasi belajar seorang peserta didik diantaranya adalah faktor stimuli belajar, faktor individu, faktor metode pembelajaran dan faktor media pembelajaran. Metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut “metode pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Kegiatan belajar bersama seperti ini dapat memacu belajar aktif. Pemilihan metode yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar mampu menjadikan kegiatan belajar mengajar sebagai pembelajaran yang efektif bagi siswa dan guru. Selain metode yang tepat, penggunaan media yang tepat juga mampu mendukung pencapaian pembelajaran yang efektif. Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sardiman, 2012: 16). Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal. Salah satu media pembelajaran yang mampu menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran akuntansi di SMK Karanganyar adalah media kartu pertanyaan. Kartu pertanyaan adalah suatu media yang digunakan untuk proses belajar mengajar berupa pesan tertulis atau gambar. Kartu merupakan media berbasis visual (Arsyad, 2011: 106). Pada penelitian ini media kartu yang dimaksud adalah kartu kecil yang berisi gambar, konsep, soal, atau tanda simbol yang mengingatkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Kartu pembelajaran biasanya berukuran 8 x 12 cm atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi (Arsyad, 2011: 120) Berliana (2008: 1) mengemukakan bahwa media kartu pertanyaan adalah sarana agar siswa dapat dapat belajar secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis di dalam belajar dan secara motivatif dapat menemukan cara atau pembuktian. Penerapan metode pembelajaran yang tepat dengan bantuan kartu pertanyaan dianggap cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang cukup efektif terhadap keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa adalah metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division. Metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, dan melibatkan peran seluruh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan–rekan di Johns Hopkins University ini siswa memiliki tanggung jawab belajar dan memahami konsep materi pembelajaran untuk diri sendiri dan untuk kelompok karena anggota kelompok yang paling memahami konsep materi pembelajaran dituntut untuk menjelaskan kepada anggota yang belum bisa sehingga pemahaman akan konsep materi pembelajaran siswa semakin meningkat dan prestasi belajar siswa mengalami peningakatan karena siswa lebih memahami materi pelajaran, serta tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga mengalami peningkatan karena kegiatan belajar mengajar didominasi oleh setiap kelompok. Berdasarkan latar belakang di atas, judul yang tepat dalam penelitian eksperimen ini adalah “KEEFEKTIFAN METODE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT TERHADAP DIVISION KEAKTIFAN BERBANTU DAN KARTU PRESTASI PERTANYAAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi masih rendah. 2. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar (metode pembelajaran konvensional) kurang bisa membuat siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pasif dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Sarana prasarana sekolah kurang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar 4. Rendahnya motivasi belajar siswa C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah di atas permasalahan yang muncul terlampau luas. Oleh karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal maka penulis hanya membatasi pada masalah berikut: 1. Masalah rendahnya prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi. 2. Masalah rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akuntansi. 3. Keefektifan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division berbantu kartu pertanyaan pada mata pembelajaran akuntansi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah metode pembelajaran Student Teams–Achievement Division berbantu kartu pertanyaan efektif terhadap keaktifan siswa SMK Wikarya Karanganyar pada pembelajaran Akuntansi? 2. Apakah metode pembelajaran Student Teams–Achievement Division berbantu kartu pertanyaan efektif terhadap prestasi belajar siswa SMK Wikarya Karanganyar pembelajaran Akuntansi? E. Tujuan Penelitian Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui keefektifan metode pembelajaran Student Teams–Achievement Division berbantu kartu pertanyaan terhadap keaktifan siswa SMK Wikarya Karanganyar pada pembelajaran Akuntansi. 2. Mengetahui keefektifan metode pembelajaran Student Teams – Achievement Division berbantu kartu pertanyaan terhadap prestasi belajar siswa SMK Wikarya Karanganyar pada pembelajaran Akuntansi. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi pendidikan mengenai kegunaan menerapkan metode pembelajaran Students Teams- Achievement Divisions berbantu kartu pertanyaan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian-penelitian sejenis yang telah ada sebelumnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif, serta meningkatkan tanggung jawab dan rasa kebersamaan bagi setiap kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran. b. Bagi guru Memberi wawasan dan pengetahuan baru tentang pembelajaran aktif melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division berbantu media kartu pertanyaan dan sebagai motivasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan proses pembelajaran untuk menghasilkan output yang berkualitas. c. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan rujukan bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran akuntansi.