peningkatan pemahaman belajar konsep ipa materi makhluk hidup

advertisement
PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN KISAH PARA ROSUL DI KELAS V
MADRASAH IBTIDAIYAH SIROJUL ISLAM NYEMOH
KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh :
TRI ISTIANAH
NIM : 12507001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2010
PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN KISAH PARA ROSUL DI KELAS V
MADRASAH IBTIDAIYAH SIROJUL ISLAM NYEMOH
KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh :
TRI ISTIANAH
NIM : 12507001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama
: Tri Istianah
NIM
: 12507001
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru MI
Judul
: PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB
UNTUK
MENINGKATKAN
PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
KISAH
PARA
ROSUL
DI
KELAS
V
MADRASAH IBTIDAIYAH SIROJUL ISLAM
NYEMOH
KECAMATAN
BRINGIN
KABUPATEN SEMARANG
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 03 Maret 2010
Pembimbing
Mufiq. M. Phil.
NIP. 19690617 1996031 004
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara TRI ISTIANAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507001
yang berjudul : “PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB UNTUK
MENINGKATKAN
PRESTASI
BELAJAR
SISWA
DALAM
PEMBELAJARAN KISAH PARA ROSUL DI KELAS V MADRASAH
IBTIDAIYAH SIROJUL ISLAM NYEMOH KECAMATAN BRINGIN
KABUPATEN SEMARANG “ telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian
Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 20
Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga, 03 Maret 2010
Panitia Ujian
Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Imam Sutomo, M.Ag
NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag
NIP. 19660215 1991103 1 001
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Ahmad sulthoni, M. Pd
NIP. 19681104 199803 1 002
H. Muh. Irfan Helmy, Lc, MA
NIP. 19740104 200003 1 003
Pembimbing
Mufiq, M. Phil
NIP. 19690617 199603 1 004
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Tri Istianah
NIM
: 12507001
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru MI
Menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar- benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 03 Maret 2010
Yang menyatakan,
Tri Istianah
12507001
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
 Hidup yang berarti adalah hidup yang bermanfaat bagi orang lain
 Cita-cita yang luhur adalah cita-cita yang diridhoi Tuhan
 Ingatlah 5 sebelum datangnya 5
Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang
sebelum sempit, hidup sebelum mati.
Persembahan
1. Kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya
2. Kepada orang tuaku Bapak Zaid dan Ibu Kastini
yang telah memberikan do’a dan semangatnya
untukku
3. Utuk kakaku tercinta, Muhammad Sholikin dan
Muhammad Istianto yang telah membantu dalam
penyelesaikan skripsi ini.
4. Terima kasih kepada Bapak Mufiq, M.Phil yang
telah banyak memberikan bimbingannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji bagi Allah penguasa segala alam dan sumber dari segala
hukum, tidak ada Tuhan selain Allah. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah Allah terakhir
dan sebagai penyempurna risalah sebelumnya.
Pada akhirnya penulisan skripsi ini bisa selesai, penulis sadar bahwa
selesainya penulisan ini berkat bantuan dari orang- orang disekitarnya, tidak ada
kata yang patut diucapkan untuk beliau- beliau ini kecuali terima kasih.
Terima kasih ini penulis haturkan kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Rektor STAIN.
2. Ahmad sulthoni, M.Pd selaku Kaprogdi Pendidikan Guru Kelas MI.
3. Mufiq, M.Phil, selaku dosen pembimbing skripsi
4. Kepala Sekolah, guru dan siswa kelas V MI Nyemoh Bringin Semarang.
5. Kedua orang tuaku yang sangat ku sayangi dan ku jadikan panutan bagiku.
6. Kakakku yang selalu sedia membantu dalam penyelesaian skripsi ini
7. Ntin & Ika teman seperjuanganku, teman skripsianku, kau teman baik bagiku.
8. Teman-teman di Trembel terima kasih telah banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini
9. Teman- teman seperjuangan PGMI Transfer yang banyak memberikan
semangat untukku.
Dan semua yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
maaf tidak bisa disebutkan secara terperinci karena kekurangan penulis.
Salatiga, 03 Februari 2010
Tri Istianah
12507001
ABSTRAK
Istianah, Tri. 2010. Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran Kisah Para Rosul Di Kelas
V Madrasah Ibtidaiyah Sirojul Islam Nyemoh Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program
Studi Pendidikan Guru Kelas MI. Sekolah tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembingbing: Mufiq. M. Phil
Kata Kunci : metode tanya jawab, pemahaman siswa dalam pembelajaran kisah
para rosul.
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan pemahaman siswa
dalam pembelajaran kisah para rosul melalui metode tanya jawab pada siswa
kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Sirojul Islam Nyemoh Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang 2009/2010. Permasalahan yang ingin dijawab dalam
penelitian ini adalah
(1) Apakah penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan perhatian
siswa dalam pembelajaran kisah para rosul? (2) Apakah penerapan metode tanya
jawab dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran kisah para rosul?
(3) Apakah penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan minat siswa
dalam kegiatan pembelajaran kisah para rosul? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut maka peneliti menggunakan evaluasi dan pengamatan.
Peneliti ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus
dimana masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa metode tanya jawab
dilaksanakan dengan cara guru menyampaikan materi kemudian melakukan tanya
jawab dengan siswa seputar materi yang disampaikan dapat meningkatkan
perhatian siswa dalam pembelajaran, yaitu perhatian siswa mengalami
peningkatan dari sebelum menggunakan metode tanya jawab dan setelah
menggunakan metode tanya jawab.
Perhatian belajar siswa pada siklus I 38,47% dan pada siklus II meningkat
15,30% menjadi 53,85% dan pada siklus III meningkat lagi sebesar 30,76%
menjadi 84,61%. Ini berarti Siklus I sampai siklus III perhatian siswa meningkat
46,14%. Keaktifan belajar siswa pada siklus I 46,15%, pada siklus II meningkat
7,7% menjadi 53,85% dan pada siklus III meningkat lagi sebesar 38,45% menjadi
92,30%. Ini berarti siklus I sampai siklus III keaktifan siswa meningkat 46,15%.
Minat belajar siswa pada siklus I 38,47%, pada siklus II meningkat 23,07%
menjadi 61,54% dan pada siklus III meningkat lagi sebesar 30,76% menjadi
92,30%. Ini berarti siklus I sampai siklus III keaktifan siswa meningkat 53,83%.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR BERLOGO ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
ABSTRAK ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK .................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
F. Definisi Operasional .................................................................... 5
G. Metode Penelitian ....................................................................... 6
1. Rancangan Penelitian ............................................................. 6
2. Subyek Penelitian................................................................... 8
3. Instrumen Penelitian .............................................................. 8
4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 9
5. Analisis Data .......................................................................... 9
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................ 12
B. Metode Tanya Jawab ................................................................. 22
C. Prestasi Belajar ............................................................................. 24
D. Kisah Para Rasul ......................................................................... 25
E. Urgensi Metode Tanya Jawab terhadap Materi Kisah Para Rasul 27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ........................................................................ 29
B. Deskripsi Persiklus ...................................................................... 30
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................. 30
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................ 33
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .......................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian ........................................................ 38
B. Deskripsi Hasil Penelitian per Siklus .......................................... 45
1. Siklus I .................................................................................. 45
2. Siklus II ................................................................................. 46
3. Siklus III................................................................................. 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 51
B. Saran ........................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Siswa MI Sirojul Islam Nyemoh 2009/2010 ............................. 41
Tabel 2 : Hasil Observasi Siklus I ..................................................................... 45
Tabel 3 : Hasil tes formatif siswa siklus I .......................................................... 45
Tabel 4 : Hasil Observasi Siklus II ..................................................................... 46
Tabel 5 : Hasil tes formatif siswa siklus II ........................................................ 46
Tabel 6 : Hasil Observasi Siklus III.................................................................... 47
Tabel 7 : Hasil tes formatif siswa siklus III ........................................................ 47
Grafik 1 : Perhatian Siswa dari Siklus I sampai Siklus III ................................ 48
Grafik 2 : Keaktifan Siswa dari Siklus I sampai Siklus III ................................ 49
Grafik 3 : Minat Siswa dari Siklus I sampai Siklus III ...................................... 50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan saat ini sangat penting untuk menghasilkan
manusia yang berakhlak mulia. Karena zaman sekarang banyak anak yang
terpengaruh dengan modernisasi global maka perlu adanya pendidikan kisah
para rasul sebagai acuan pendidikan yang merubah akhlak menjadi lebih
mulia.
Manusia baik fisik maupun non fisik sejak lahir memiliki kualitas yang
berbeda dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Ketika dilahirkan pertama kali,
keadaan
manusia
sama
sekali
kurang
matang
dan
dalam
proses
pertumbuhannya ia harus bergantung kepada sesamanya atau orang lain di
sekitarnya (Widodo, 2007: 1).
Dalam proses mencapai perkembangannya dan kematangannya ini
sering terjadi konflik dalam diri individu. Dengan adanya konflik itu
membuktikan bahwa di dalam diri manusia selalu terdapat perjuangan untuk
membentuk dan merubah diri supaya bisa menjadi individu yang lebih baik.
Sebab, pada dasarnya manusia telah berpotensi baik dan buruk dalam dirinya
serta diberi kebebasan untuk memilih dan mengaktualisasikan dua potensi itu.
Dalam mengembangkan dua potensi ini manusia lebih berpotensi besar
untuk
dipengaruhi
dan
dibentuk
oleh
kondisi
lingkungan.
Karena
perkembangan hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh pengalaman
pribadinya, akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk
1
belajar
dan
menerima
pengajaran.
Proses
ini
dilakukan
untuk
mengembangkan dan mempersiapkan seseorang untuk kehidupan di dunia dan
di akhirat.
Kesemuanya itu bisa ditanamkan dalam diri seseorang sejak dini,
karena kebutuhan ruh yang utama dalam diri manusia adalah agama yang
teraktualisasi dalam bentuk ibadah. Seseorang yang sejak awal diperkenalkan
nilai-nilai agama diharapkan corak kepribadiannya yang merupakan
aktualisasi yang diwujudkan dalam bentuk tingkah laku fisik maupun psikis
adalah kepribadian yang islami (Widodo, 2007: 23).
Masa kanak-kanak adalah masa dimana manusia mengalami proses
menuju pendewasaan, suatu proses yang penuh dengan hal yang baru baginya,
suatu periode di mana manusia mengalami perubahan terutama menyangkut
kepribadian karena interaksinya dengan lingkungan. Oleh karena itu perlu
adanya penerangan dan pengertian tentang pentingnya kepribadian yang baik,
yang sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, agar mereka dapat
mengatasi konflik yang dihadapi.
Pendidikan kepribadian sangat penting diberikan kepada anak usia
sekolah dasar, dengan memberikan dasar-dasar kepribadian melalui berbagai
macam cara, diantaranya adalah pengenalan suri teladan para rasul. Hal
tersebut sebagai bentuk persiapan saat memperoleh taklif yang akan
menjadikannya mampu
menghadapi
perubahan-perubahan
yang
akan
mengiringi perkembangannya.
Pendidikan kepribadian dengan memperkenalkan sejarah perjuangan
para rasul selain dapat meningkatkan keimanan terhadap Allah dan rasul juga
akan menjadikan anak mengetahui mana yang baik, mana yang benar, mana
yang halal dan mana yang haram yang merupakan dasar-dasar kepribadian
seseorang. Sebelum terjadi krisis moral atau akhlak, maka anak diberi
penddikan kisah para rasul sebagai tauladan yang baik untuk merubah sikap
dan akhlak para murid.
Anak usia SD merupakan masa emas dimana guru memiliki peranan
yang sangat penting, mengingat anak menjadikan guru sebagai sosok yang
didengar ucapannya dan selalu teringat apa yang diucapkannya. Kondisi yang
demikian merupakan suatu hal yang sangat baik untuk menanamkan
kepribadian melalui kisah para rasul, sebagai wujud melaksanakan kegiatan
pembelajaran sekaligus upaya menanamkan nilai-nilai kepribadian yang
terkandung didalamnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan perhatian
siswa dalam pembelajaran kisah para rasul?
2. Apakah penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran kisah para rasul?
3. Apakah penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan minat belajar
siswa dalam kegiatan pembelajaran kisah para rasul?
C. Tujuan Penelitian
Menurut rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan
penelitian adalah ”untuk mengetahui bahwa metode tanya jawab dapat
meningkatkan perhatian, keaktifan dan minat belajar mata pelajaran aqidah
akhlak pada siswa kelas V MI Sirojul Islam Nyemoh kecamatan bringin
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan
latar
belakang
permasalahan
diatas
hipotesis
penelitiannya yaitu ”metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran aqidah akhlak pada kelas V MI Sirojul Islam Nyemoh
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan
penelitian
tindakan
kelas
ini
diharapkan
akan
memberikan beberapa manfaat, yaitu:
1. Manfaat Praktis
Untuk memberikan masukan pengetahuan bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya, untuk mengambil pelajaran tentang
pendidikan kepribadian melalui penyampaian kisah para rasul.
2. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan
judul yang ada.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru, penulis akan
menegaskan istilah-istilah di dalam judul ini sebagai berikut :
1. Metode Tanya Jawab
a. Metode adalah suatu cara yang dilakukan guna mempermudah agar
tujuan tercapai dengan maksimal. Pernyataan Sukarno dkk (1981 : 3)
menyatakan metode adalah suatu cara untuk melangkah maju dengan
terencana dan teratur untuk mencapau suatu tujuan tertentu.
b. Tanya jawab
Tanya jawab adalah suatu metode untuk mengevaluasi pemahaman
siswa, tetapi sekarang dibuat permainan seperti lempar bola. Cara
kerjanya; gunakan bola plastik kecil warna-warni dan di dalamnya
diisi sebuah pertanyaan atau tidak ada pertanyaan.
Ada dua tipe :
Tipe I
: bola diisi pertanyaan, dilemparkan oleh guru dan ditangkap
oleh murid. Murid mengambil bola dan membaca pertanyaan
serta menjawab pertanyaannya.
Tipe II : Bola polos tidak ada pertanyaan, dilemparkan oleh guru dan
ditangkap oleh murid. Murid mengambil bola dan guru
mengucapkan pertanyaannya kemudian murid langsung
menjawabnya.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar. Menurut (Depdiknas,
2003 : 53) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang diketahui
dengan cara nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
3. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses menuju pemahaman pelajaran.
Pembelajaran juga diartikan pemberian pelajaran dari guru kepada siswa
supaya siswa dapat menerima materi dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru.
4. Kisah para Rasul
Sebuah cerita yang diambil dari kehidupan para rasul. Rasul adalah
seorang hamba yang dipilih oleh Allah dan diberi mukjizat dan
mempunyai akhlak mulia. Pada para rasul adalah contoh yang patut kita
teladani akhlak mulianya.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Dalam tahapan ini peneliti menjelaskan tentang setting penelitian
baik lokasi dan gambaran tentang kelompok siswa atau subjek yang
diketahui tindakan (Arikunto; 2007 : 39). Adapun sebagai siklus atau
tahapan penelitian tintakan kelas adalah sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
SIKLUS III
Pelaksanaan
a. Perencanaan tindakan menggambarkan hal-hal yang dilakukan
sebelum pelaksanaan tindakan kelas, seperti penyiapan perangkat
pembelajaran berupa skenario pembelajaran, alat peraga, serta lembar
evaluasi.
b. Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan
yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
c. Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan.
Menggambarkan objek yang diamati
d. Refleksi menjadi landasan untuk menentukan keberhasilan atau
kegagalan suatu tindakan yang telah dilakukan.
2. Subyek Penelitian
a. Lokasi penelitian
1) Tempat penelitian : MI Sirojul Islam Nyemoh
2) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
3) Materi pokok
: Kiras para Rasul
4) Kelas/Semester
:V/I
b. Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai tanggal 25
Nopember sampai 5 Desember 2009.
Siklus I dilaksanakan tanggal 25 Nopember 2009
Siklus II dilaksanakan tanggal 1 Desember 2009
Siklus III dilaksanakan tanggal 5 Desember 2009
c. Subyek penelitian
Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas V MI Sirojul Islam
Nyemoh Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang Tahun 2009/2010
dengan jumlah 13 (tiga belas) siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 6
perempuan.
3. Instrumen penelitian
a. Lembar tes formatif
b. Lembar observasi
c. Lembar renana pembelajaran
4. Teknis pengumpulan data
a. Dokumentasi
Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berbentuk
tulisan, sedang dalam arti luas dokumentasi berupa foto, dll (Arikunto,
2005 : 64). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar siswa
kelas V MI Sirojul Islam Nyemoh Kecamatan Beringin Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran SKI. Tes yang dimaksud termasuk pre test dan pos test.
c. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki
(Nawawi, 2003 : 16). Observasi ini digunakan untuk mengetahui
tingkat kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran berkaitan
dengan penggunaan alat peraga, guru dan siswa dalam proses kegiatan
belajar
mengajar
mata
pelajaran
SKI
dalam
rangka
untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Anslisis data
Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Ada tiga instrumen yang
digunakan, yaitu :
a. Analisis dengan menggunakan tes, untuk mengukur motivasi belajar
siswa.
b. Statistik diskriptif untuk mengukur perhatian, aktifitas dan minat siswa
dalam belajar mengajar.
c. Interprestasi hasil dianalisis secara kuantitatif.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas disusun dalam
format skripsi sebagai berikut :
1. Bagian awal terdiri dari :
Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan pembimbing,
pengesahan
kelulusan,
pernyataan
keaslian
tulisan,
motto
dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari :
BAB I
Pendahuluan, berisikan definisi operasional, rumsuan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis , metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
Kajian Pustaka
BAB III Pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, diskripsi
pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan, deskriptif per siklus dan
pembahasan tiap siklus.
BAB V Penutup, memuat kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
riwahat hidup penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
1. Definisi Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri
seseorang melalui penguatan (reinforcement), sehingga terjadi perubahan
yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil
pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of experience),
demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika
Serikat dari aliran Behavioural Approach (Purwanto, 2001: 12)
Perubahan yang dihasilkan oleh proses belajar bersifat progresif
dan akumulatif, mengarah kepada kesempurnaan, misalnya dari tidak
mampu menjadi mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik
mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif (afektive
domain) maupun aspek psikomotorik (psychomotoric domain). Belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan (Purwanto, 2001: 13).
Belajar bukan merupakan tujuan melainkan suatu proses untuk
mencapai tujuan, jadi belajar merupakan langkah-langkah atau prosedur
yang ditempuh sehingga dapat dikatakan belajar sebagai suatu kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap
12
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Hamalik, 2001: 16).
Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan
itu tergantung dari proses yang dialami siswa, baik ketika di sekolah,
lingkungan rumah atau keluarga. Belajar mempunyai pengertian yang
sangat kompleks, sehingga banyak ahli yang mengemukakan pengertian
belajar dengan ungkapan dan pandangan yang berbeda-beda.
Ada empat pilar belajar yang dikemukakan oleh UNESCO, yaitu
(Nurhadi dan Senduk, 2004: 62):
a. Learning
to
Know,
yaitu
suatu
proses
pembelajaran
yang
memungkinkan siswa menguasai teknik menemukan pengetahuan dan
bukan semata-mata hanya memperoleh pengetahuan.
b. Learning to do adalah pembelajaran untuk mencapai kemampuan
untuk melaksanakan Controlling, Monitoring, Maintening, Designing,
Organizing. Belajar dengan melakukan sesuatu dalam potensi yang
kongkret tidak hanya terbatas pada kemampuan mekanistis, melainkan
juga meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang
lain serta mengelola dan mengatasi konflik
c. Learning to live together adalah membekali kemampuan untuk hidup
bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi,
saling pengertian dan tanpa prasangka.
d. Learning to be adalah keberhasilan pembelajaran yang untuk
mencapai tingkatan ini diperlukan dukungan keberhasilan dari pilar
pertama, kedua dan ketiga.
Tiga pilar tersebut, Learning to Know, Learning to live together
dan Learning to be ditujukan bagi lahirnya siswa yang mampu mencari
informasi dan menemukan ilmu pengetahuan yang mampu memecahkan
masalah, bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleransi terhadap perbedaan.
Bila ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menumbuhkan percaya
diri pada siswa sehingga menjadi manusia yang mampu mengenal dirinya,
berkepribadian mantap dan mandiri, memiliki kemantapan emosional dan
intelektual, yang dapat mengendalikan dirinya dengan konsisten, yang
disebut emotional intelegence (kecerdasan emosi).
Dari berbagai pendapat mengenai belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku dan
kemampuan seseorang karena bereaksi dengan keadaan.
2. Ciri-ciri Pembelajaran
Menurut Darsono dkk, ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan
sebagai berikut: (Darsono, 2000: 25)
a
Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
b
Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa
dalam belajar.
c
Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa.
d
Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
e
Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
f
Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik
secara fisik maupun psikologis.
3. Belajar Mengajar
Belajar di bidang pendidikan berhubungan dengan kegiatan mengajar.
Pengertian yang umum dipahami orang terutama mereka yang awam dalam
bidang-bidang studi kependidikan ialah bahwa mengajar itu merupakan
penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa.
Menurut Nasution, mengajar adalah suatu usaha dari pihak guru, yakni
mengatur lingkungan sehingga terbentuklah suasana yang sebaik-baiknya bagi
anak untuk belajar. Teaching is the guidance of learning, artinya dalam
mengajar yang aktif adalah siswa yang mengalami proses belajar dan guru
hanya membimbing dan menunjukkan jalan dengan memperhitungkan
kepribadian siswa (Nasution, 1999: 14).
Menurut Rusyan (1994: 27) ada tiga pandangan mengajar, yaitu: 1)
mengajar adalah menyampaikan pengetahuan dari seseorang kepada kelompok;
2) mengajar adalah membimbing peserta didik untuk belajar; 3) mengajar
adalah mengatur lingkungan agar terjadi proses belajar mengajar yang baik.
Sedangkan menurut Hasibuan dan Moedjiono berpendapat bahwa mengajar
adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar. Lebih lanjut dikatakan bahwa mengajar adalah melatih ketrampilan,
menyampaikan pengetahuan, membentuk sikap dan memindahkan nilai-nilai
(Hasibuan dan Moedjiono, 2004: 47).
Mengajar adalah kegiatan terorganisasi yang bertujuan membantu atau
membimbing siswa untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill
(keahlian), tingkah laku dan pengetahuan dengan cara penyajian konsep secara
bertahap sehingga terjadi proses belajar. Mengajar menurut Sardiman dalam
Hasibuan, adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Mengajar
diartikan sebagai aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses
belajar (Hasibuan dan Moedjiono, 2004: 47).
Menurut Joni dalam Sumantri dan Permana bahwa mengajar sebagai
pencipta dan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling
mempengaruhi yaitu tujuan intruksional yang ingin dicapai, guru dan peserta
didik yang memainkan peran senada dalam hubungan social tertentu, materi
yang diajarkan, bentuk kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana
belajar mengajar yang tersedia (Sumantri dan Permana, 2004: 62).
Mengajar adalah suatu proses yaitu mengatur, mengorganisasikan
lingkungan yang ada di sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan dan
mendorong siswa melakukan proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini
tidak hanya ruang kelas tetapi juga meliputi guru, alat perpustakaan,
laboratorium, metode mengajar dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan
belajar mengajar. Guru hanya berperan sebagai pemimpin belajar dan
fasilitator belajar, sedangkan yang berperan membelajarkan adalah siswa.
Proses belajar mengajar menurut Syah dalam Sumantri dan Permana
(2004: 62) adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh) dan terpadu antara
siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang
sedang mengajar. Rusyan dkk (1994: 29) berpendapat bahwa proses belajar
mengajar memiliki empat komponen yaitu tujuan, bahan, metode dan alat serta
penilaian. Keempat komponen tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi
saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain (Gambar 1).
Tujuan
Bahan
Metode dan alat
Penilaian
Gambar 1. Komponen Proses Belajar Mengajar
Makmum dalam Rusyan (1994: 30) menyatakan bahwa proses belajar
mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dan guru dalam
rangka mencapai tujuannya. Proses belajar mengajar adalah suatu interaksi
antara guru dengan siswa yang saling berhubungan dan saling berpengaruh
sehingga menumbuhkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan tertentu.
Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri) dan faktor ekstern
(faktor yang berasal dari luar). Menurut Slameto faktor intern terdiri dari faktor
jasmaniah dan faktor psikologis, sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor
keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat (Slameto, 2003: 54). Faktor
sekolah antara lain meliputi metode mengajar, alat atau media pembelajaran,
kurikulum dan lain-lain. Faktor keberhasilan pendidikan di sekolah salah
satunya menjadi tanggung jawab guru sebagai fasilitator. Hal lain yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar ialah beberapa sifat peserta didik dalam belajar
yaitu : cepat dalam belajar, lambat dalam belajar, anak kreatif, anak drop out
dan anak berprestasi kurang.
Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang
dimiliki guru, dan bagaimana cara guru tersebut mengajarkan pengetahuan
terhadap anak-anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang
dapat dicapai anak. Faktor guru sangat berperan dalam proses belajar mengajar.
Guru yang dapat mengembangkan metode mengajar dan media pembelajaran
sangat membantu siswa dalam menerima materi pelajaran sehingga prestasi
belajarpun meningkat. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat
ditingkatkan apabila guru mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar mengajar.
4. Belajar Tuntas
Salah satu orientasi penilaian tindakan kelas adalah ketuntasan belajar.
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian hasil belajar yang ditetapkan dengan
ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi lebih lanjut
(Depdiknas, 2003: 2). Tujuan proses belajar mengajar secara ideal adalah
bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid, yang biasa disebut
“mastery learning” atau belajar tuntas yang berarti penguasaan penuh.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana berpendapat bahwa ”Belajar
tuntas merupakan proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran
dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa”. Belajar tuntas
merupakan pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan strategi
kelompok (group based approach) (Nasution, 1999: 86).
Ciri-ciri belajar tuntas adalah a) Pengajaran didasarkan atas tujuantujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu; b) Memperhatikan perbedaan
individu, terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya; c)
Evaluasi dilakukan secara kontinu agar guru maupun siswa dapat segera
memperoleh balikan (Sardiman, 2004: 86).
Norman E. Gronlund dalam Sardiman mengemukakan bahwa “Batas
ketuntasan hasil belajar sebaiknya menggambarkan tingkat pembelajaran yang
obyektif dari hasil penilaian dan disesuaikan dengan batas ketuntasan yang
ditetapkan sekolah”. Berdasarkan batas ketuntasan mutlak ada tiga tipe batas
ketuntasan dengan sistem poin 100 yaitu: (Sardiman, 2004: 86)
Poin
Poin
Poin
A = 90 - 100
95 - 100
91 - 100
B = 80 - 89
85 - 94
86 - 90
C = 70 - 79
75 - 84
81 - 85
D = 60 - 69
65 – 74
75 - 80
E = di bawah 60
di bawah 65
di bawah 75
Sesuai dengan ketentuan dalam KBK, siswa tuntas belajar, bila
telah 75% menguasai kompetensi atau sekurang-kurangnya harus
mencapai skor minimal 75. Namun demikian, batas ketuntasan yang
ditetapkan di sekolah-sekolah belum sesuai dengan harapan yang
ditetapkan pemerintah karena masih banyak masalah-masalah yang
harus dipertimbangkan dalam menetapkan batas ketuntasan 75%,
masalah-masalah tersebut seperti masalah belajar siswa di kelas, strategi
pembelajaran dikelas, alat bantu, media, sumber belajar, sistem
asessment dan evaluasi proses. Sehingga setiap sekolah menetapkan
batas ketuntasan belajar yang berbeda-beda, kurang dari 75% dari
Standar Ketuntasan Batas Minimum (SKBM) yang ditetapkan
pemerintah.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan Belajar
Dalam belajar tuntas terdiri dari beberapa faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor
yang mempengaruhi ketuntasan belajar antara lain: a) Bakat siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang cukup tinggi antara
bakat dengan hasil belajar; b) mutu pengajaran. Pengajaran yang
bermutu dilaksanakan dengan menerapkan metode mengajar yang
disesuaikan dengan perbedaan individual; c) kesanggupan untuk
menguasai
pengajaran.
Kemampuan ini
berkaitan erat
dengan
kemampuan menanggapi rangsang yang timbul dari lingkungan dan
dengan sistem kerja fungsi kognitif yang mencakup taraf intelegensi,
daya kreativitas, bakat khusus, gaya belajar, dan daya fantasi d)
ketekunan. Ketekunan erat kaitannya dengan dorongan yang timbul
dalam diri siswa untuk belajar dan mengolah informasi secara efektif
dan efisien serta pengembangan sikap dan minat yang diwujudkan
dalam setiap langkah instruksional e) waktu yang tersedia untuk belajar.
Faktor waktu sangat esensial untuk menguasai bahan pelajaran tertentu
sepenuhnya (Nasution, 1999: 83).
B. Metode Tanya jawab
Metode pembelajaran dengan tanya jawab merupakan salah satu
metode yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan keaktifan siswa,
terutama siswa yang belum aktif akan menjadi aktif dengan adanya pertanyaan
yang diberikan guru. Selain membuat siswa bersiap, metode ini juga akan
lebih menyenangkan sehingga pembelajaran tidak membuat jenuh siswa,
sekaligus siswa mampu memahami materi pelajaran dengan tepat dan cepat.
Pada kelas rendah, pembelajaran dengan metode tanya jawab ini
merupakan suatu metode yang banyak dikembangkan. Metode ini cukup
efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Melalui metode ini siswa akan berupaya untuk mendengarkan penjelasan guru,
sehingga ketika ditanya akan dapat menjawab.
Metode tanya jawab memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut (Surachmad, 2000: 83):
1. Kelebihan Metode Tanya Jawab
a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali segar dan
hilang kantuknya.
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.
2. Kekurangan Metode Tanya Jawab
a. Siswa merasa takut, apalagi guru kurang dapat mendorong siswa untuk
berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan
akrab.
b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir
dan mudah dipahami siswa.
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Model/kreasi tanya jawab menggunakan bola.
Alat dan bahan :
1) Kertas
2) Gunting
3) Bola
4) Pensil
5) Materi pelajaran
Cara kerja ada dua model yaitu :
1) Bola diisi lembar pertanyaan dilempar oleh guru dan murid
membaca pertanyaan yang ada di dalam bola. Kemudian murid
menjawab pertanyaan tersebut secara keras.
2) Bola polos tidak ada isi pertanyaan, dilempar oleh guru dan murid
mendengarkan bacaan soal yang diberikan pada siswa yang
memegang bola, kemudian murid yang membaca bola menjawab
pertanyaan dari guru secara keras.
C. Prestasi Belajar
Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu,
pada akhirnya selalu ingin diketahui hasilnya. Hasil dari kegiatan belajar
dimaksud sebagai prestasi belajar. Kamus bahasa Indonesia menyebutkan
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Depdiknas, 2003: 53).
Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi. Prestasi
dapat dikatakan sebagai hasil akhir dari proses belajar mengajar di kelas serta
merupakan perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah menerima
pelajaran. Prestasi belajar juga dapat digunakan untuk mengetahui sejauh
mana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil
belajar memuat kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua kegiatan fisik dan
mental yang dialami siswa selama proses belajar mengajar.
Prestasi belajar merupakan tingkat hasil belajar yang dicapai oleh
siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Prestasi belajar mempunyai berbagai
fungsi, diantaranya sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai atau diserap oleh anak didik dan sebagai bahan informasi dalam
inovasi pendidikan atau sebagai timbal balik bagi kemajuan mutu pendidikan.
Arifin mengemukakan fungsi utama prestasi belajar adalah (Arifin,
1999: 74):
1) prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik;
pemuasan hasrat ingin tahu;
pendidikan;
2) sebagai lambang
3) sebagai bahan informasi dalam inovasi
4) sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan dan 5) prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya
serap (kecerdasan) anak didik.
D. Kisah Rasul
Kisah diartikan sebagai suatu kejadian berdasarkan urutan waktu yang
terjadi pada seseorang atau kelompok masyarakat (Surayin, 2007: 242). Kisah
juga didefinisikan sebagai suatu peristiwa masa lalu yang diuraikan
berdasarkan urutan kejadian dan waktu terjadinya secara terperinci sebagai
suatu wahana untuk mengenang atau memberi pelajaran terhadap masyarakat.
Rosul
merupakan
orang
yang
diangkat
oleh
Allah
untuk
menyampaikan ajaran-ajaran yang dibekali dengan mu’jizat sebagai tanda
kerosulannya (Surayin, 2007: 483). Kisah para rosul merupakan bagian dari
pendidikan aqidah sekaligus pendidikan akhlak. Dikatakan demikian karena
iman kepada rosul merupakan salah satu bagian penting dalam penanaman
aqidah bagi setiap muslim. Sedangkan pendidikan akhlak karena dalam kisah
atau sejarah para rosul terdapat perbuatan-perbuatan, tindakan dan ucapan
yang dilakukan para rosul dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
Kisah merupakan serangkaian peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Di
dalam kisah terdapat berbagai macam kejadian yang menyangkut kehidupan
seseorang. Perjalanan kehidupan tersebut mencerminkan akhlak yang menjadi
bahan perbandingan dengan akhlak yang dilakukan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga melalui kisah tersebut, akhlak manusia menjadi lebih
terkontrol. Dengan akhlak yang terkontrol ajaran agama, otomatis kepribadian
seseorang akan tumbuh dengan sendirinya. Allah berfirman dalam Surat An
Nisa ayat 164:
             
 
Dan
rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung (Depag
RI, 2005: 163)
               
  
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisahkisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah
datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orangorang yang beriman.(QS Huud: 120) (Depag RI, 2005: 376)
E. Urgensi Metode Tanya Jawab terhadap Materi Kisah para Rasul
Pada metode tanya jawab guru menjelaskan proses atau cara kerja
kepada murid dengan kreasi lempar bola. Dalam materi kisah para rasul tidak
hanya sekedar permainan bola saja. Tetapi dapat menarik siswa untuk
mengetahui berbagai kisah para rasul dan dapat meneladani akhlak mulianya
dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Tanya jawab ini tidak monoton/klasik seperti biasanya. Metode tanya
jawab menarik siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru sambil bermain.
Dulu tanya jawab hanya dari guru dan diberikan murid langsung yang
ditunjuk. Dengan mdoel lempar bola semua murid bisa dapat pertanyaan dan
isi pertanyaan berbeda-beda.
Tanya jawab juga tidak harus dari guru diberikan kepada murid. Murid
juga bisa melemparkan pada temannya atau tukar bola/soal. Dalam hal ini
siswa lain bisa mendengarkan bacaan soal dan jawaban dari teman. Guru dan
murid lainnya bisa langsung mengetahui jawabannya salah atau betul.
Kemudian guru bisa langsung menilai siswa yang dapat menjawab dan tidak
bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum dan pada
waktu akan mengadakan tanya jawab :
1. Tanya jawab itu ada kreasi permainan bola dan murid di beri penjelasan
permainannya terlebih dahulu.
2. Tujuan tanya jawab yang akan dilakukan dengan model permainan itu di
jelaskan terlebih dahulu oleh guru.
3. Guru menentukan materi terlebih dahulu agar siswa menjawabnya benar
karena sudah di pelajari dahulu.
4. Alat dan bahan sebaiknya digunakan terlebih dahulu agar tidak
menghabiskan waktu.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian
: MI Sirojul Islam Nyemoh Kec. Beringin
Kab. Semarang
Alamat Penelitian
: Desa Nyemoh Kec. Beringin
Kab. Semarang
Materi Pokok
: Kisah para Rasul
Kelas/semester
:V/I
2. Waktu penelitian
Siklus I tanggal 25 Desember 2009
Siklus II tanggal 1 Desember 2009
Siklus III tanggal 5 Desember 2009
3. Karakteristik siswa
Jumlah siswa kelas V MI Sirojul Islam Nyemoh Kec. Beringin, Kab.
Semarang yang dijadikan subjek penelitian adalah 13 siswa, terdiri dari 7
laki-laki dan 6 perempuan. Karakteristik siswa ini secara lebih terperinci
dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Usia siswa rata-rata 11 tahun
b. Latar belakang keluarga/orang tua adalah pendidikan rendah dan
berprofesi sebagai petani.
c. Tingkat pendidikan siswa sedang.
29
Nomor
Nama Siswa
Urut
Induk
1
819
Fatkhur Rohman
2
820
Malikhatul Faizah
3
821
Fitri Nur Khasanah
4
822
Feri Ristiyono
5
824
Fajar Hidayat
6
825
M. Tri Santoso
7
826
M. Hasan Asy'ari
8
827
Ario Adi Nugroho
9
828
Kiki Egi Pratama
10
829
Mifti Laila Nur Khasanah
11
830
Sifaatul Umi H
12
831
Vina Qurrotul A'ini
13
833
Agung Sudandiri
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus
dimulai dari tahapan perencanaan, implementasi, observasi dan refleksi.
1. Deskripsi pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
1) Tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah peneliti
bekerja sama dengan teman sejawat dan supervisor untuk
mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi
untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat.
2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah
3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan
4) Menyusun tes formatif
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran adalah:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi kisah para rasul kepada siswa
b) Siswa mendengarkan kisah para rasul yang dibacakan guru
c) Guru memberi contoh terkait kisah para rasul yang dibacakan
d) Guru menyuruh siswa membaca buku tentang kisah para rasul
e) Secara bergiliran siswa diberi pertanyaan oleh guru
f) Siswa membahas pelajaran yang sudah diberikan oleh guru
3) Kegiatan Akhir
a) Mengadakan evaluasi
b) Memberi motivasi pada siswa
c) Menganalisis hasil evaluasi
d) Menutup pelajaran
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus I ini penulis langsung memberikan pengamatannya terhadap
proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung.
1) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran
2) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan
menjawab
pertanyaan,
keaktifan
siswa
dalam
menjawab
pertanyaan.
3) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, metode,
bimbingan pada siswa, evaluasi, media tongkat, dan mengakhiri
pelajaran.
d. Refleksi
Hasil pembelajaran dari siklus I ini belum menunjukkan hasil
yang memuaskan karena motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
masih kurang, serta nilai rata-rata hasil tes formatif juga belum
memuaskan, dan siswa juga belum menghafal nama-nama para rasul
dan kisahnya, dan juga belum mampu bertanya dan menjawab soal
dari guru selama pembelajaran berlangsung. Maka pada siklus II
peneliti (guru) menugaskan kepada siswa untuk membaca cerita para
rasul di buku panduan agama Islam. Agar terjadi perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Dengan indikator siswa menyebutkan para
sahabat yang menyertai nabi melalui penerapan metode tanya jawab
kreasi lempar bola.
2. Deskripsi pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada
siklus I, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang
terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus I.
2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode tanya
jawab yang lebih optimal
3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan
4) Menyusun tes formatif
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Apersepsi berupa tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Siswa mendengarkan kisah para rasul yang dibacakan guru
b) Guru memberikan pertanyaan pada siswa secara bergiliran
c) Siswa diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan kepada
guru
d) Siswa dan guru membahas soal
e) Siswa mengerjakan lembar kerja
3) Kegiatan Akhir
a) Mengadakan evaluasi
b) Memberikan motivasi pada siswa
c) Menganalisis hasil evaluasi
d) Menutup pelajaran
c. Pengamatan
1) Teman sejawat mengamati proses pembelajaran, yaitu pada
awalnya menggunakan tanya jawab
2) Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran
3) Untuk siswa yaitu perhatian siswa terhadap materi yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan
menjawab
pertanyaan,
keaktifan
siswa
dalam
menjawab
pertanyaan.
4) Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, metode,
bimbingan pada siswa, evaluasi, media tongkat, dan mengakhiri
pelajaran.
d. Refleksi
Hasil pembelajaran dari siklus II ini sudah menunjukkan
perubahan. Bertambahnya motivasi siswa untuk menambah materi
kisah para rasul dengan banyak membaca buku cerita. Nilai rata-rata
hasil tes formatif cukup memuaskan dan sebagian siswa sudah dapat
menjawab pertanyaan.
Pada siklus II siswa ditugaskan untuk menghafal nama-nama
para rasul dan mukjizatnya agar dalam siklus III mudah untuk
menjawab pertanyaan dari guru/peneliti.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada
siklus II, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang
terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah disusun berdasarkan refleksi pada siklus II.
2) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode tanya
jawab yang lebih optimal
3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan
4) Menyusun tes formatif
b. Pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam
b) Apersepsi berupa tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Siswa mendengarkan kisah para rasul yang dibacakan guru
b) Guru memberikan pertanyaan pada siswa secara bergiliran
c) Siswa diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan kepada
guru
d) Siswa dan guru membahas soal
e) Siswa mengerjakan lembar kerja
3) Kegiatan Akhir
a) Mengadakan evaluasi
b) Memberikan motivasi pada siswa
c) Menganalisis hasil evaluasi
d) Menutup pelajaran
3. Pengamatan
a. Teman sejawat mengamati proses pembelajaran, yaitu pada awalnya
menggunakan tanya jawab
b. Pengamat mencatat semua temuan pada proses pembelajaran
c. Untuk siswa
yaitu perhatian siswa terhadap materi
yang
disampaikan, semangat siswa mengikuti pelajaran, kemampuan
menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
d. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa,
penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, metode,
bimbingan pada siswa, evaluasi, dan mengakhiri pelajaran.
4. Refleksi
Hasil pembelajaran dari siklus III ini sudah menunjukkan adanya
perubahan, motivasi yang tinggi telah dimiliki siswa untuk belajar dan
lebih banyak membaca buku tentang kisah para rasul. Nilai rata-rata
hasil tes formatif memuaskan dan siswa sudah memahami tentang cerita
para rasul yang mempunyai akhlak mulia. Siswa juga sudah mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses
pembelajaran berlangsung maksimal.
Setelah melaksanakan siklus III ini dan menganalisis hasil pengamatan
dan hasil dari nilai tes formatif penulis mengambil kesimpulan,
perubahan nilai para siswa melalui metode tanya jawab dengan metode
lempar bola dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang berakhir
dengan prestasi atau nilai siswa meningkat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian
1. Sejarah Singkat
Untuk mengetahui sejarah singkat tentang berdirinya MI Sirojul
Islam Nyemoh, maka perlu adanya penyelusuran secara terperinci siapasiapa saja yang berkepentingan memberikan lembaga pendidikan dan
tentunya tahun berdirinya merupakan tonggak pembaharuan desa Nyemoh
dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar, untuk meningkatkan
masyarakat dalam mendalami ilmu pengetahuan umum maupun ilmu
pengetahuan tentang agama Islam. Pada tahun 1954 masyarakat Nyemoh
mengadakan musyawarah dan mendirikan suatu lembaga pendidikan
Perkembangan demi perkembangan diakui oleh MI Sirojul Islam Nyemoh.
Hal ini membuktikan bahwa kesungguhan pengelola MI Sirojul Islam
Nyemoh baik, Kepala Sekolah, guru dan masyarakat dan lain sebagainya.
Dalam meningkatkan lembaga pendidikan bercirikan islami diakui
kebenarannya oleh pemerintah.
Lembaga pendidikan MI Sirojul Islam Nyemoh merupakan salah
satu lembaga yang Islami dalam rangka sebagai wadah yang cocok bagi
anak didik untuk diberikan pendidikan baik pendidikan yang bersifat
umum maupun yang bersifat keagamaan. Karena itulah siswa di MI
Sirojul Islam Nyemoh merupakan mempunyai kesempatan yang baik
dalam rangka mendapatkan ilmu agama Islam dan ilmu pengetahuan
38
umum, setelah siswa mendapatkan pendidikan diharapkan mampu menjadi
insan yang sempurna. Insan yang sempurna bagi siswa mengandung
pengertian bahwa setelah siswa mendapatkan pendidikan mampu
mengamalkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya dalam amar ma’ruf nahi mungkar. Keberhasilan pendidikan
dapat dilihat dari akhlak siswa, apakah mampu berakhlak baik atau tidak.
Pada akhir berdirinya MI Sirojul Islam Nyemoh merupakan tempat
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat disekitarnya, terutama yang
mempunyai anak seusia sekolah untuk dititipkan di MI Sirojul Islam
Nyemoh agar supaya mendapatkan pendidikan agama Islam maupun
mendapatkan pendidikan umum. Sehingga anak akan terdidik, terbimbing
dan mendapatkan suri tauladan yang baik, kemudian anak mampu
menerima, memahami, dan melaksanakan ilmu yang telah diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari untuk berakhlak baik, hubungan manusia dengan
Allah, manusia dengan sesama manusia maupun manusia dengan
lingkungan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
2. Letak Geografis
Nyemoh
merupakan
bagian
wilayah
Kecamatan
Bringin
Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Kemudian keberadaan MI Sirojul
Islam Nyemoh terletak di Desa Nyemoh, sebelah timur Kecamatan
Bringin. Adapun batas-batas dari MI Sirojul Islam sebagai berikut :
a. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan desa Nyemoh
b. Sebelah timur berbatasan dengan jalan desa dan masjid
c. Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk
d. Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk
Dilihat dari posisi lokasi
MI Sirojul Islam Nyemoh, maka
lokasinya sangat strategis yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar. Hal ini disebabkan lokasi MI Sirojul Islam Nyemoh diapit oleh
rumah penduduk pada yang dekat dengan jalan raya, lokasi yang dekat
dengan pemukiman penduduk yang dekat dengan jalan raya, merupakan
salah satu faktor untuk memudahkan masyarakat untuk melaksanakan
aktifitas belajar di MI Sirojul Islam Nyemoh. Bagi masyarakat yang jauh
dari lokasi, dapat menggunakan fasilitas kendaraan umum yang setiap
waktu melintasi disamping MI Sirojul Islam Nyemoh. Kemudian bagi
siswa yang dekat dengan sekolah cukup dengan jalan kaki saja sudah
sampai di sekolahan.
MI Sirojul Islam Nyemoh telah memiliki gedung sendiri, dekat
dengan masjid, dan halaman yang cukup luas. Bangunan-bangunan itu
berdiri pada tanah seluas 2000 M2 tanah tersebut berasal sebagian tanah
wakaf. Bangunan MI Sirojul Islam Nyemoh merupakan bangunan yang
permanen dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang menghantarkan
pada pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.
Lokasi MI Sirojul Islam Nyemoh merupakan lokasi yang sangat
strategis, untuk dijadikan sarana dalam kegiatan belajar mengajar, karena
lokasinya mudah dijangakau oleh masyarakat disekitarnya, pada umumnya
masyarakat sekitar selalu taat menjalankan agama Islam.
3. Keadaan Guru dan Karyawan
Jumlah guru dan karyawan yang ada di MI Sirojul Islam Nyemoh
sebanyak 8 orang guru terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 guru kelas,
dan 1 orang guru mata pelajaran yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
Slamet Widodo, S.PdI
b. Tri Istianah, A.Ma
Guru Kelas I
c. Khosyiin
Guru Kelas II
d. Wiwik Dewi R, S.Pd
Guru Kelas III
e. Umi Malikatun, A.Ma
Guru Kelas IV
f. Anjar Setyo N
Guru Kelas V
g. M. Sholikhin, S.PdI
Guru Kelas VI
h. Sri Ambarwati
Guru Mapel
4. Keadaan Siswa
Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 74 orang
siswa yang dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 1.
Data Siswa MI Sirojul Islam Nyemoh 2009/2010
No
1
2
3
4
5
6
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
Sumber: MI Sirojul Islam Nyemoh
5. Sarana Prasarana
L
7
9
3
3
7
3
32
P
6
8
6
6
6
10
42
Jumlah
13
17
9
9
13
13
74
Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MI Sirojul Islam
Nyemoh didirikan gedung sekolah dan dibangun diatas tanah seluas 2000
M2, dengan perincian sebagai berikut :
a. Gedung sekolahan
: 600 M2
b. Halaman Sekolah
: 200 M2
Gedung yang digunakan sebagai tempat belajar di MI Sirojul Islam
Nyemoh digunakan gedung yang permanen layak pakai, sehingga dengan
tersedianya lokal baik untuk kelas maupun kantor yang permanen
merupakan salah satu faktor yang memang harus disiapkan dalam lembaga
pendidikan.
Kepemilikan gedung yang permanen dan lengkap baik untuk ruang
belajar, ruang praktek maupun ruang ibadah dapat digunakan dengan
semaksimal mungkin oleh lembaga pendidikan agar supaya pendidikan
yang dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan dapat berhasil dengan
baik terutama mampu mendidik siswa menjadi siswa menjadi akhlak yang
mulia.
Agar supaya program pendidikan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan harus didukung oleh peralatan-peralatan yang memadai.
Peralatan yang ikut mendukung didalam kegiatan proses belajar mengajar
di MI Sirojul Islam Nyemoh diantaranya sebagai berikut :
a. Peralatan olah raga
b. Peralatan ketrampilan
c. Seperangkat alat praktek
d. Alat-alat kesenian seperti : seperangkat alat rebana
Peralatan yang tersedia merupakan salah satu alat yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan
pokok bahasan yang diberikan pada siswa. Sehingga dengan tersedianya
perlengkapan
dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan pendidikan
pada akhirnya akan membantu terhadap pelaksanaan pendidikan.
Sehingga dengan tersedianya peralatan yang ada di MI Sirojul
Islam Nyemoh secara langsung dapat membantu dalam proses belajar
mengajar. Proses mengajar yang berjalan dengan baik dan didukung oleh
berbagai macam sarana dan prasarana yang mendukung pada akhirnya
akan dapat menghantarkan terhadap pencapaian pendidikan yang
diharapkan, sebab pelajaran teori yang diberikan pada siswa tidak akan
diterima dengan cepat, apabila tidak diberikan alat pendukung yang tepat
Sesuai dengan pokok pembahasan pelajaran. berbagai macam
perlengkapan yang tersedia di MI Sirojul Islam Nyemoh dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya, sehingga diharapkan siswa mampu menerima
pelajaran secara baik.
6. Organisasi Sekolah
Organisasi sekolah atau yang disebut struktur organisasi MI
Sirojul Islam Nyemoh adalah sebagai berikut:
Narasumber
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Kasmudi
Slamet Widodo, S.PdI
Suparno, S.Ag
Guru Kelas I
Guru Kelas II
Tri Istianah, A.Ma
Khosiin
Guru Kelas III
Guru Kelas IV
Wiwik DR, S.Pd
Umi M, A.Ma
Guru Kelas V
Guru Kelas VI
Anjar SN
M. Sholikhin, S.PdI
Guru Agama
Gr B. Daerah
Gr B. Inggris
Sri Ambarwati
Siswa
Masyarakat
Gr Penjaskes
B. Deskripsi Hasil Penelitian per Siklus
1. Siklus I
Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif dan lembar
observasi. Dari instrumental tersebut diperoleh data tentang nilai perhatian,
keaktifan, dan minat siswa sebagai fokus observasi, karena dalam sebuah
keberhasilan proses belajar mengajar tidak terlepas dari har tersebut bila
perhatian, keaktifa, dan minat siswa baik, maka diharapkan materi benarbenar dipahami sehingga hasil belajar siswa semakin meningkat.
Dari observasi diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Observasi Siklus I
No.
Aspek yang dinilai
F
%
1
Perhatian siswa
5
38,47
2
Keaktifan siswa
6
46,15
3
Minat siswa
5
38,47
Tabel 3
Hasil tes formatif siswa siklus I
No.
Siklus I
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa
3
Prosentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
64,62%
6
46,15%
4
Kriteria ketuntasan minimal
75%
Pada siklus ini hasil observasi mengenai motivasi, yaitu tentang
perhatian siswa mencapai 38,47%, keaktifan siswa 46,16%, minat siswa
38,47, sedangkan yang tuntas belajar baru 46,15%.
2. Siklus II
Pada siklus II penulis masih mengadakan observasi yang sama
pada siklus I yaitu tentang perhatian, keaktifan dan minat siswa dalam
proses belajar mengajar SKI materi kisah para rasul.
Dari observasi diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Observasi Siklus II
No.
Aspek yang dinilai
F
%
1
Perhatian siswa
7
53,85
2
Keaktifan siswa
7
53,85
3
Minat siswa
8
61,54
Tabel 5
Hasil tes formatif siswa siklus II
No.
Siklus II
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa
3
Prosentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
74,62%
8
61,54%
4
Kriteria ketuntasan minimal
75%
Pada siklus II ini diperoleh hasil yang meningkat dari siklus I,
yaitu tentang perhatian siswa mencapai 53,85%, keaktifan siswa 53,85%,
minat siswa 61,54%, sedangkan yang tuntas belajar naik 46,15% menjadi
61,54%
3. Siklus III
Pada siklus III penulis masih mengadakan observasi yang sama
pada siklus II yaitu tentang perhatian, keaktifan dan minat siswa dalam
proses belajar mengajar SKI materi kisah para rasul.
Dari observasi diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 6
Hasil Observasi Siklus III
No.
Aspek yang dinilai
F
%
1
Perhatian siswa
11
84,61
2
Keaktifan siswa
12
92,30
3
Minat siswa
12
92,30
Tabel 7
Hasil tes formatif siswa siklus III
No.
Siklus III
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa
Hasil Siklus I
84,61%
12
3
Prosentase ketuntasan belajar
92,30%
4
Kriteria ketuntasan minimal
75%
Pada siklus III ini diperoleh hasil yang meningkat dari siklus II,
yaitu tentang perhatian siswa mencapai 84,61%, keaktifan siswa 92,30%,
minat siswa 92,30%, sedangkan yang tuntas belajar naik 61,54 menjadi
92,30%.
C. Pembahasan Penelitian
Dari paparan hasil dari siklus I sampai siklus III diperoleh data-data
nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini :
Grafik 1.
Perhatian Siswa dari Siklus I sampai Siklus III
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Dari hasil nilai diatas dapat dijelaskan pada siklus I perhatian siswa
mencapai 38,47% siswa yang tuntas pada siklus II mencapai 53,85% dan pada
siklus III ketuntasan siswa mencapai 84,61%. Ini berarti hasil belajar siswa
dilihat dari prestasinya meningkat.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai dari siklus I sampai
siklus III, siswa mengalami peningkatan yang baik. Dan dilihat dari motivasi
juga mengalami peningkatan, seperti dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Grafik 2.
Keaktifan Siswa dari Siklus I sampai Siklus III
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Dari hasil nilai diatas dapat dijelaskan pada siklus I keaktifan siswa
mencapai 46,15% pada siklus II mencapai 53,85% dan pada siklus III minat
siswa mencapai 92,30%. Ini berarti keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran meningkat.
Grafik 3.
Minat Siswa dari Siklus I sampai Siklus III
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Dari hasil nilai di atas dapat dijelaskan pada siklus I minat siswa
mencapai 38,47% pada siklus II mencapai 61,54% dan pada siklus III minat
siswa mencapai 92,30%. Ini berarti minat siswa pada saat mengkuiti kegiatan
pembelajaran meningkat.
Hasil siswa ini dipengaruhi oleh motivasi siswa yang sangat tinggi
oada mapel SKI dengan menggunakan metode tanya jawab. Adapun faktor
tingkat intelegensi karakteristik belajar anak dan strategi/metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar SKI
materi Kisah Para Rasul pada siswa kelas V MI Sirojul Islam Nyemoh
Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang dengan metode tanya jawab
mengalami peningkatan.
Prestasi yang menjadi fokus penelitian adalah tentang perhatian siswa,
keaktifan siswa dan minat siswa meningkat dari siklus ke siklus selanjutnya.
1. Perhatian belajar siswa pada siklus I 38,47% dan pada siklus II meningkat
15,30% menjadi 53,85% dan pada siklus III meningkat lagi sebesar
30,76% menjadi 84,61%. Ini berarti Siklus I sampai siklus III perhatian
siswa meningkat 46,14%.
2. Keaktifan belajar siswa pada siklus I 46,15%, pada siklus II meningkat
7,7% menjadi 53,85% dan pada siklus III meningkat lagi sebesar 38,45%
menjadi 92,30%. Ini berarti siklus I sampai siklus III keaktifan siswa
meningkat 46,15%.
3. Minat belajar siswa pada siklus I 38,47%, pada siklus II meningkat
23,07% menjadi 61,54% dan pada siklus III meningkat lagi sebesar
30,76% menjadi 92,30%. Ini berarti siklus I sampai siklus III keaktifan
siswa meningkat 53,83%.
B. Saran
51
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan
oleh guru dalam proses pembelajaran agar aktivitas siswa dan penguasaan
materi pelajaran meningkat adalah:
1. Untuk Guru
a. Guru hendaknya melakukan persiapand engan baik sebelum proses
belajar mengajar, misalnya dengan pembuatan RPP, RH, silabus dan
memilih metode yang akan digunakan.
b. Guru hendaknya benar-benar mempersiapakan diri dalam kegiatan
belajar mengajar.
c. Guru hendaknya memperhatikan metode yang dipakai dalam sebuah
pembelajaran.
d. Dalam pembelajaran SKI hendaknya diterapkan metode tanya jawab
khususnya mengenai kisah para Rasul, karena metode ini dapat
menggugah prestasi siswa dalam belajar.
2. Untuk Siswa
a. Bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran karena
sangat bermanfaat bagi kelangsungan masa depan siswa dalam
merubah akhlaknya.
3. Untuk Sekolah
a. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan dan dorongan
terhadap guru, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan
masyarakat dapat percaya dengan madrasah yang bersangkutan.
b. Penyediaan sarana dan prasarana mengajar atau fasilitas dalam
pembelajaran secara lengkap.
c. Pemberian bimbingan dan pelatihan terhadap guru
d. Pemberian penghargaan terhadap guru yang berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Depag RI, 2005, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI
Hamalik, Oemar. 2001, Belajar dan Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV Maulana.
Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nurhadi dan Senduk. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Purwanto, M Ngalim. 2001, Belajar dan Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Rochiati, 2006, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Rosda Karya
Roestiyah, 2008, Metode Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman. 2001.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Yamin, Martinis. 2007, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta:
Gaung Persada
Widodo, Sembodo Ardi. 2007, Pendidikan Barat dan Islam, Jakarta: Rakasta
Samasta
Lampiran 1
Daftar Nilai Siswa Siklus I
Mata Pelajaran
: SKI
Materi Pelajaran
: Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Pelaksanaan
: Rabu 25 Nopember 2009
No
Nama
Nilai
Pre test
Post test
Keterangan
1
FR
70
80
Tuntas
2
MF
80
90
Tuntas
3
FNK
70
70
Tuntas
4
FR
60
50
Belum Tuntas
5
FH
50
40
Belum Tuntas
6
MTS
60
60
Belum Tuntas
7
MHA
60
80
Tuntas
8
AAN
50
50
Belum Tuntas
9
KEP
40
60
Belum Tuntas
10
MLNK
60
60
Belum Tuntas
11
SUH
50
40
Belum Tuntas
12
VQA
65
80
Tuntas
13
AS
70
80
Tuntas
Soal untuk pre test dan pos test sama
Lampiran 2
Daftar Nilai Siswa Siklus II
Mata Pelajaran
: SKI
Materi Pelajaran
: Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Pelaksanaan
: Selasa, 1 Desember 2009
No
Nama
Nilai
Pre test
Post test
Keterangan
1
FR
70
90
Tuntas
2
MF
80
80
Tuntas
3
FNK
65
60
Belum Tuntas
4
FR
70
80
Tuntas
5
FH
70
70
Belum Tuntas
6
MTS
80
90
Tuntas
7
MHA
60
50
Belum Tuntas
8
AAN
65
80
Tuntas
9
KEP
70
70
Belum Tuntas
10
MLNK
70
80
Tuntas
11
SUH
60
50
Belum Tuntas
12
VQA
70
80
Tuntas
13
AS
80
90
Tuntas
Soal untuk pre test dan pos test sama
Lampiran 3
Daftar Nilai Siswa Siklus III
Mata Pelajaran
: SKI
Materi Pelajaran
: Keperwiraan Nabi Muhammad SAW
Pelaksanaan
: Sabtu, 5 Desember 2009
No
Nama
Nilai
Pre test
Post test
Keterangan
1
FR
80
90
Tuntas
2
MF
90
100
Tuntas
3
FNK
80
90
Tuntas
4
FR
80
90
Tuntas
5
FH
80
100
Tuntas
6
MTS
75
90
Tuntas
7
MHA
80
90
Tuntas
8
AAN
65
60
Belum Tuntas
9
KEP
65
70
Belum Tuntas
10
MLNK
70
80
Tuntas
11
SUH
70
80
Tuntas
12
VQA
65
80
Tuntas
13
AS
70
80
Tuntas
Soal untuk pre test dan pos test sama
Lampiran 4
Hasil Observasi Prestasi Siswa Siklus I
No
Nama
Perhatian
Keaktifan
Minat
1
FR
A
A
B
2
MF
A
A
A
3
FNK
A
A
B
4
FR
B
C
C
5
FH
B
B
A
6
MTS
B
C
A
7
MHA
B
A
B
8
AAN
C
C
C
9
KEP
C
B
B
10
MLNK
A
C
A
11
SUH
C
C
B
12
VQA
C
A
B
13
AS
A
A
A
Siswa
5
6
5
38,47
46,15
38,47%
Prosentase
Keterangan
A : Baik sekali
B : Baik
C : Cukup D : Kurang
Observer
Tri Istianah
Lampiran 5
Hasil Observasi Prestasi Siswa Siklus II
No
Nama
Perhatian
Keaktifan
Minat
1
FR
A
B
A
2
MF
C
A
B
3
FNK
B
A
A
4
FR
A
B
A
5
FH
C
A
B
6
MTS
A
A
B
7
MHA
C
B
A
8
AAN
A
A
C
9
KEP
A
B
A
10
MLNK
C
B
B
11
SUH
C
A
A
12
VQA
A
A
A
13
AS
A
B
A
Siswa
7
7
8
53,85%
53,85%
61,54%
Prosentase
Keterangan
A : Baik sekali
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Observer
Tri Istianah
Lampiran 6
Hasil Observasi Prestasi Siswa Siklus III
No
Nama
Perhatian
Keaktifan
Minat
1
FR
A
A
A
2
MF
B
A
A
3
FNK
A
B
A
4
FR
A
A
A
5
FH
A
A
B
6
MTS
A
A
A
7
MHA
A
A
A
8
AAN
A
A
A
9
KEP
A
A
A
10
MLNK
A
A
A
11
SUH
B
A
A
12
VQA
A
A
A
13
AS
A
A
A
Siswa
11
12
12
84,61%
92,30%
92,30%
Prosentase
Keterangan
A : Baik sekali
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Observer
Tri Istianah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Tri Istianah
Tempat, Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 04 Desember 1986
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: WNI
Agama
: Islam
Alamat
: Dsn Kuncir Ds. Nyemoh Rt 04 Rw 02 No. 10 Kec.
Bringin Kab. Semarang
Riwayat Pendidikan :
 TK Nyemoh Bringin Semarang
Tahun 1993
 MI Nyemoh Bringin Semarang
Tahun 1999
 SMP 02 Bringin Semarang
Tahun 2002
 SMA 01 Bringin Semarang
Tahun 2005
 DII STAIN Salatiga
Tahun 2007
Demikian dapat riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 30 januari 2010
Penulis
Tri Istianah
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Kemampuyan mengenal, mengidentifikasi hijrah Nabi Muhammad SAW ke
Madinah dan dapat mengambil hikmah serta mampu meneladani kesabaran
dan keperwiraannya.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
C. Indikator
1. Mengidentifikasikan rencana-rencana jahat yang akan dilakukan kaum
Quraisy
2. Menyebutkan para sahabat yang menyertai Nabi ketika hijrah
3. Menjelaskan upaya-upaya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam
mengatasi ancaman kaum kafir Quraisy ketika hijrah
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasikan rencana-rencana jahat yang akan dilakukan kaum
Quraisy
2. Menyebutkan para sahabat yang menyertai Nabi ketika hijrah
3. Menjelaskan upaya-upaya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam
mengatasi ancaman kaum kafir Quraisy ketika hijrah
E. Materi Pembelajaran
Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
F. Metode Pembelajaran
Cerita, ceramah, tanya jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
-
Salam, do’a, membaca surat pendek pilihan
-
Apersepsi : siswa mengamati cerita bergambar kemudian guru melakukan
tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
Kegiatan inti
-
Mencari informasi tentang rencana-rencana jahat yang akan dilakukan
kaum Quraisy
-
Mencari informasipara sahabat yang menyertai Nabi ketika hijrah
-
Mendiskusikan upaya-upaya Nabi Muhammad SAW dan para sahabat
dalam mengatasi ancaman kaum kafir Quraisy ketika hijrah
Kegiatan akhir
-
Menyimpulkan pelajaran
-
Berdo’a akhir pelajaran
H. Sumber/alat
Sumber : Buku SKI kelas V, buku LKS Qolam kelas V
Alat : bola, gunting, kertas
I. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan tmelalui soal tertulis (soal terlampir). Adapun sistem
penilaiannya sebagai berikut :
1 soal 20 poin
Jadi 5 x 20 = 100
Mengetahui
Nyemoh, 25 Nopember 2009
Kepala MI Sirojul Islam
Guru Kelas
Slamet Widodo, S.Pd.I
NIP. 197206302000031004
Tri Istianah
Lampiran 8
DAFTAR SOAL SIKLUS I
Materi
: Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kelas
: V (lima)
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Nopember 2009
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Apa rencana jahat yang akan dilakukan kafir Quraisy kepada Nabi?
2. Siapa saja para sahabat yang menyertai Nabi Muhammad SAW ketika hijrah?
3. Dimana tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW saat hijrah?
4. Berapa lama persembunyian Nabi Muhammad SAW untuk menghindari kafir
Quraisy?
5. Sebutkan dua hikmah yang terkandung dalam peristiwa hijrah ke Madinah?
KUNCI JAWABAN
1. Membunuh Nabi Muhammad SAW, memberikan tuduhan-tuduhan yang keji
kepada Rasul.
2. Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Muhammad, Ummu Kalsum,
Saudah, Ummu Aiman, anaknya Utsman, dan Ummu Ruman
3. Goa Tsur
4. 3 hari
5. - Dengan hijrah tampak kecintaan kaum muslimin kepada Islam
- Agama Islam menjadi tersebar ke pelosok penjuru dunia
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Kemampuyan mengenal, mengidentifikasi hijrah Nabi Muhammad SAW ke
Madinah dan dapat mengambil hikmah serta mampu meneladani kesabaran
dan keperwiraannya.
B. Kompetensi Dasar
Menunjukkan keteladanan sikap kaum Muhajirin dan Anshor.
C. Indikator
1. Meneladani kepatuhan kaum Muhajirin dan Anshor
2. Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam mempersaudarakan sahabat
Anshor dan Muhajirin
D. Tujuan Pembelajaran
1. Meneladani kepatuhan kaum Muhajirin dan Anshor
2. Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam mempersaudarakan sahabat
Anshor dan Muhajirin
E. Materi Pembelajaran
Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
F. Metode Pembelajaran
Cerita, ceramah, tanya jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
-
Salam, do’a, membaca surat pendek pilihan
-
Apersepsi : siswa mengamati cerita bergambar kemudian guru melakukan
tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
Kegiatan inti
-
Mencari informasi tentang kepatuhan kaum Muhajirin dan Anshor
-
Mengidentifikasi
keteladanan
Nabi
Muhammad
SAW
dalam
mempersaudarakan sahabat Anshor dan Muhajirin
Kegiatan akhir
-
Menyimpulkan pelajaran
-
Berdo’a akhir pelajaran
a. Sumber/alat
Sumber : Buku SKI kelas V, buku LKS Qolam kelas V
Alat : bola, gunting, kertas
b. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan tmelalui soal tertulis (soal terlampir). Adapun sistem
penilaiannya sebagai berikut :
1 soal 20 poin
Jadi 5 x 20 = 100
Mengetahui
Nyemoh, 1 Desember 2009
Kepala MI Sirojul Islam
Guru Kelas
Slamet Widodo, S.Pd.I
NIP. 197206302000031004
Tri Istianah
Lampiran 10
DAFTAR SOAL SIKLUS I
Materi
: Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kelas
: V (lima)
Hari/Tanggal : Selasa, 1 Desember 2009
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Mengapa orang-orang Madinah tertarik kepada Islam?
2. Orang Madinah yang pertama kali masuk Islam ada berapa?
3. Baiat Aqobah pertama terjadi pada tahun berapa?
4. Apa arti Muhajirin?
5. Pertemuan rahasia diadakan di bukit Aqobah pada waktu?
KUNCI JAWABAN
1. Karena Islam agama yang membawa perdamaian
2. 12 orang
3. Tahun 12 dari kenabian
4. Muhajirin adalah sahabat yang hijrah dari kota Makkah ke Madinah
5. Larut malam
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
:V/I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Kemampuyan mengenal, mengidentifikasi hijrah Nabi Muhammad SAW ke
Madinah dan dapat mengambil hikmah serta mampu meneladani kesabaran
dan keperwiraannya.
B. Kompetensi Dasar
Menunjukkan keteladanan keperwiraan Rasul dalam berbagai peperangan
C. Indikator
1. Menjelaskan keperwiraan Rasul dalam perang Badar, Uhud
2. Meneladani keperwiraan Rasul
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keperwiraan Rasul dalam perang Badar, Uhud
2. Meneladani keperwiraan Rasul
E. Materi Pembelajaran
Keperwiraan Rasul SAW.
F. Metode Pembelajaran
Cerita, ceramah, tanya jawab.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
-
Salam, do’a, membaca surat pendek pilihan
-
Apersepsi : siswa mengamati cerita bergambar kemudian guru melakukan
tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
Kegiatan inti
-
Mengidentifikasi keperwiraan Rasulullah dalam perang Badar dan Uhud.
-
Mencari informasi keperwiraan Rasulullah dalam perang Badar dan Uhud.
Kegiatan akhir
-
Menyimpulkan pelajaran
-
Berdo’a akhir pelajaran
c. Sumber/alat
Sumber : Buku SKI kelas V, buku LKS Qolam kelas V
Alat : bola, gunting, kertas
d. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan tmelalui soal tertulis (soal terlampir). Adapun sistem
penilaiannya sebagai berikut :
1 soal 20 poin
Jadi 5 x 20 = 100
Mengetahui
Nyemoh, 5 Desember 2009
Kepala MI Sirojul Islam
Guru Kelas
Slamet Widodo, S.Pd.I
NIP. 197206302000031004
Tri Istianah
Lampiran 12
DAFTAR SOAL SIKLUS I
Materi
: Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kelas
: V (lima)
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Desember 2009
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Perang Badar terjadi pada tahun?
2. Berapa jumlah prajurit Islam pada perang Badar?
3. Dalam perang Badar kaum muslimin membunuh kaum Quraisy sebanyak .....
4. Perang Uhud terjadi pada tahun?
5. Siapa pemimpin pasukan genderang kaum Quraisy?
KUNCI JAWABAN
1. Tahun ke 2 Hijriyah
2. 313 prajurit
3. 70 tentara
4. Tahun ke 3 Hijriyah
5. Abu Sofyan
Lampiran 13
Download