MANAJEMEN REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PANEN TANDAN BUAH SEGAR (TBS ) DI PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. “ XYZ “ ( Terapan 8 Langkah Perubahan Kotter ) Muhammad Sapruwan Abstract Labor is very beneficial for the company, especially to carry out all operations of the company. With the study of Labor Akad system, it can be concluded that no effect of the implementation of the Labor Akad, both the quantity and quality of the performance improvement / performance especially in operational aspects of the company in the field. The company increased as much as 71% TBS acquisition since the change in labor recruitment system. Keywords:Recruitmnet, Human Resources, Productivity karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah PENDAHULUAN tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat Keberhasilan suatu industri atau menyeleksi orang-orang yang paling tepatuntuk perusahaan selain didukung oleh faktor sumber mengisi daya alam, juga didukung oleh faktor Sumber Singodimedjo (dalam Sutrisno, 2009) rekrutmen Daya Manusia. Karena dengan sumber daya merupakan suatu proses mencari, menemukan yang memadai segala kegiatan operasional di dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan perusahaan dapat berjalan dengan optimal. PT. dalam suatu organisasi. Noe at. all (2000) “XYZ “ Kalimanatan merupakan salah satu rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan kelapa untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja sawit, perusahaan baru memulai lowongan potensial. pekerjaan Hendry yang menerapkan sistem AKAD (Antar Kerja Antar yang Daerah) dalam pemenuhan kebutuhan tenaga menyatakan kerja pada bagian panen. Tenaga kerja AKAD serangkaian aktivitas mencari dan memikat yang direkrut oleh perusahaan diharapkan dapat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, memberikan perubahan positif pada perusahaan. keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna Permaslahannya adalah bagaimana perubahan menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam pemenuhan Tenaga Kerja pada bagian panen di perencanaan kepegawaian”. Henry Simamora PT. “XYZ “ dengan menggunakan AKAD, (2001) rekrutmen memiliki beberapa tujuan dapat membantu perusahaan dalam mencapai antara lain sebagai berikut: a. Untuk memikat target panen ? sebagian besar pelamar kerja sehingga organisasi bahwa Simamora ada. “Rekrutmen (2001) adalah akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon TINJAUAN PUSTAKA pekerja yang dianggap memenuhi kualifikasi Rekrutmen Nanang Nuryanta (2008) rekrutmen antara standar kualifikasi organisasi. b. Tujuan pasca lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon pengangkatan adalah penghasilan karyawan- 42 karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana METODOLOGI yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal. c. Meningkatkan citra Pengumpulan data dilakukan umum observasi, interview, dan studi dengan pustaka, organisasi, sehingga para pelamar yang gagal selanjutnya dengan konsep tahapan 8 ( delapan ) mempunyai kesan-kesan positif terhadap langkah perubahan kotter, dianalisis diskripsi organisasi atau perusahaan kuantitatif dan kualitatif . Tenaga Kerja akad HASIL DAN PEMBAHASAN Undang-undang NO 13 Tahun 2003 (8 LANGKAH PERUBAHAN - OLEH JOHN tentang ketenagakerjaan bahwa Tenaga Kerja KOTTER) adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau/ 1. Ciptakan rasa kemendesakkan (urgency) jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri PT. XYZ Saat itu mendapatkan fakta maupun masyarakat. Tenaga Kerja biasa disebut sebagai berikut : dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Fungsi 1. dari Tenaga Kerja yaitu melakukan seluruh Kerja pada kegiatan panen. kegiatan operasional yang ada di perusahaan, 2. agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan 3. Tenaga Kerja AKAD (Antar Kerja Antar 4. didatangkan dari luar daerah. Tenaga Kerja kegiatan panen. pemenuhan 5. Tenaga Kerja di perusahaan. PT. “XYZ “ sepenuhnya kerja di perusahaan. Tenaga Kerja di perusahaan, yaitu pada kegiatan 6. panen.. Produksi tidak optimal dan kualitas buah yang dipanen rendah ( data bulan terakhir , Pemanen adalah karyawan perusahaan sebelum masuk tenaga Akad ) yang bekerja memotong buah sesuai dengan diperusahaan tidak bekerja di kebun sendiri dibandingkan menerapkan sistem AKAD dalam pemenuhan ada lokal memiliki kebun pribadi dan lebih memilih di bidang perkebunan kelapa sawit, yang yang Masyarakat bekerja di perusahaan karena rata-rata merupakan salah satu perusahaan yang bergerak aturan Masyarakat lokal / Tenaga Kerja lokal lebih suka bekerja di kegiatan lain selain AKAD banyak dibutuhkan untuk kegiatan Dalam hal Masyarakat lokal / Tenaga Kerja lokal lebih suka bekerja secara borongan. Daerah) merupakan Tenaga Kerja yang berasal/ kebun. Masyarakat lokal / Tenaga Kerja lokal tidak mau terikat dengan perusahaan. dapat mencapai target perusahaan. operasional Perusahaan masih kekurangan Tenaga dan mengeluarkannya ke Tempat Pemungutan Hasil (TPH ). 45 Tabel 1. Kondisi Pemanenan Buah Mentah Sebelum adanya Sanksi Tanggal sortasi Buah mentah No. 11 Maret 2009 13 Maret 2009 16 Maret 2009 18 Maret 2009 22 Maret 2009 23 Maret 2009 9 10 26 6 19 7 1 2 3 4 5 6 No. Afdeling 1 2 3 4 5 6 III A Afdeling III B Tanggal sortasi 8 Maret 2009 13 Maret 2009 14 Maret 2009 15 Maret 2009 16 Maret 2009 19 Maret 2009 50 36 13 11 11 5 Tanggal sortasi Buah mentah No. Afdeling 1 2 3 4 5 6 Melihat melakukan Tenaga kondisi tersebut. Perusahaan kebijakan kerja Panen perubahan perekrutan yang sebelumnya mengandalkan tenaga kerja lokal Buah mentah 7 Maret 2009 8 Maret 2009 13 Maret 2009 14 Maret 2009 16 Maret 2009 14 Maret 2009 IV C 53 19 22 21 21 29 Bekerjasama dengan instasi terkait seperti DISNAKER untuk pengadaan dan sosialisasi ke Tenaga Kerja, di gantikan 3. Visi dan strategi perubahan tenaga kerja AKAD. PT XYZ 2. Bentuk koalisi pendukung perubahan is an Indonesian oil palm plantation company with primary business activities Merangkul para Perangkat desa setempat in developing, cultivating, and dan memberikan pemahaman bahwa masyarkat harvesting Fresh Fruit Bunches (FFB) as well as lokal masih memiliki banyak harapan ketika extracting Crude Palm Oil (CPO) and Palm perusahaan sudah mempekerjakan Tenaga Kerja Kernel from FFB. In conducting its business AKAD yaitu : activity, PT XYZ Plantation emphasizes in 1. Keberadaan Tenaga Kerja AKAD tidak environmental preservation, safety, superior menghimpit kebutuhan kerja masyarakat quality, and high technology application that setempat karena over recruitment supported Tenaga Kerja AKAD harus berinteraksi professionals. This is in accordance with its dengan masyarakat setempat commitment to become a dynamic oil palm Setelah perekrutan Tenaga Kerja AKAD, plantation company based on the integrity to tidak ada Tenaga Kerja lokal yang provide the best results for shareholders and terlantar communities in the vicinity of its plantations. 2. 3. bagi yang masih ingin by skillful Selanjutnya bergabung.. and proses experienced pengadaan AKAD ( proses sudah dimulai sejak 2008, di 46 bulan maret sudah mulai bekerja, dan tenaga c. Brondolan dikutip semua Akad aktif bekerja panen mulai April 2009 ) d. Buah dan brondolan disusun rapi di 1. Surat permohonan izin penggunaan Tenaga TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) Kerja AKAD e. Pelepah sengkleh tidak ada 2. Apabila permohononan tersebut disetujui oleh f. Pelepah disusun rapi di gawangan mati DISNAKER setempat, maka perusahaan bisa g. Administrasi diisi dengan teliti dan langsung mencari Tenaga Kerja AKAD. tepat waktu Apabila tidak disetujui maka perusahaan tidak 2. Sanksi / denda untuk pemanen yang melanjutkan kegiatan lagi dan mencoba ke melakukan kesalahan : daerah lain. a. 3. Sosialisasi kepada masyarakat yang akan Memotong buah mentah (belum membrondol) dikenakan denda Rp menjadi Tenaga Kerja AKAD, sosialisasi 5000/ tandan. dilakukan oleh pihak perusahaan, yang b. Tidak memotong atau meninggalkan di dibahas adalah gambaran mengenai daerah pohon dan perusahaan yang akan mereka tuju. dikenakan denda Rp 10.000 /tandan. 4. pekerjaan apa yang akan mereka kerjakan c. buah yang telah masak Terdapat brondolan yang tertinggal nantinya, dan penjelasan mengenai kontrak dipiringan dan pasar pikul dikenakan Tenaga Kerja AKAD dengan perusahaan. denda Rp 100 / butir. 5. Setelah itu DISNAKER membuat Berita d. Brondolan tidak di tempatkan diatas Acara Serah terima Tenaga Kerja AKAD, karung yang tersedia di TPH dikenakan Berita Acara tersebut disepakati oleh HR. denda Rp 6000/ TPH Head perusahaan dan Kepala DISNAKER . e. Brondolanbercampurpasir, batu, Kemudian dibuatkan Surat Keterangan Jalan/ sampah di karung/goni pemanen tidak Surat Keterangan Keberangkatan Tenaga dibayar Kerja AKAD ke lokasi perusahaan oleh pihak akandikenakandendasebesar DISNAKER, 6000,-/karung 6. Pada saat Tenaga Kerja AKAD tiba di lokasi perusahaan, perusahaan membuat f. dan @ Rp. Dalam satu bulan rata rata hasil Daftar pemanen kurang dari basis borong Pengiriman dan Penerimaan Tenaga Kerja padahal buah sedang dalam kondisi AKAD yang diketahui oleh DISNAKER memungkinkan pemanen akan dipotong upahnya sebesar upah dari kekurangan basis tersebut. 4. Komunikasikan visi perubahan Beberapa peraturan mengenai disiplin g. Pemanen tidak mencantumkan kode panen dan beberapa aturan mengenai sanksi pemanen pada tangkainya dikenakan untuk pemanen: denda Rp 5.000 / TPH. 1. Aplikasi sapta disiplin panen: a. Buah matang (N)dipotong semua b. Buah mentah (A) 0% (tidak ada) h. Membelah buah yang besar dengan maksud menipu, dikenakan denda upah 47 i. j. pada hari itu tidak dibayar dan diberi memudahkan dalam pencatatan administrasi surat peringatan. dan transport buah. Tidak mengeluarkan buah yang telah 7. Setelah Pemanen mengeluarkan Buah di TPH, dipanen ke TPH dikenakan denda Rp maka Janjang disusun rapi secara berjajar tiap 10.000/ tandan. 5 Janjang dan diberi tanda atau nomer . Brondolan dibuang digawangan mati, maka k. pekerja tersebut 8. Sedangkan brondolan dikeluarkan dari karung dianggap eks pupuk dan diletakkan di TPH, brondolan mangkir. diberi alas karung eks pupuk, supaya tidak Menyembunyikan buah mentah yang tercampur dengan kotoran atau sampah. telah dipanen dikenakan denda Rp Kualitas panen dapat dicapai dengan 5000 / tandan. l. Merapel memperhatikan hal-hal sebagai berikut pemanenan untuk hari 1. Buah yang di panen Mutlak sesuai dengan berikutnya akan diberi surat peringatan. kriteria buah matang 2. Buah 5. yang sudah dilakukan potong buah Memberdayakan anggota utk melakukan segera diangkut ke PKS hari itu juga, hindari tindakan perubahan buah yang tinggal di lapangan/TPH (Buah Memberikan pengarah agar karyawan restan). akad dapat melakukan panen dengan hasil yang 3. Agar dihindari untuk meletakkan brondolan baik. di dalam karung dalam waktu yang lama, 1. Memotong cabang/pelepah yang menyangga karena akan menyebabkan penurunan kualitas buah yang akan di potong, tidak boleh brondolan. melakukan potong buah tanpa memotong 4. Tidak diperkenankan mengirim buah busuk pelepah daun. atau brondolan busuk ke PKS Semua brondolan yang terselip dan di ketiak 5. Untuk menjaga kualitas buah yang di panen pelepah daun harus diambil, tidak ada dapat konsisten maka sistem Brondolan yang tertinggal di Hanca Panen, denda kepada karyawan harus dijalankan 2. brondolan dimasukkan dalam karung eks premi dan secara konsekwen pupuk dan dibawa dengan Angkong ke TPH 3. Cabang/pelepah daun yang telah dipotong, 6. Mencapai kemenangan2 jangka pendek disusun di gawangan mati sejajar dengan Berikut baris tanaman. panen dari setelah diadakannya denda sanksi yang dengan huruf V atau cangkem kodok diangkut ke TPH cukup tegas. dengan menggunakan Angkong 6. Mandor Panen mengatur Pemanen supaya dapat agar mengeluarkan buah ke TPH secara bersama-sama kerja afdeling III A, III B, dan IV C yang terlihat 4. Gagang buah dipotong secara mepet, sesuai 5. Janjang hasil dan secepatnya, sehingga 48 Tabel 2. Kondisi Pemanenan Buah Mentah Setelah Pemberlakuan Sanksi No. 1 2 3 4 5 6 Afdeling III A Tanggal sortasi 1 April 2009 3 April 2009 4 April 2009 5 April 2009 9 April 2009 17 April 2009 Buah mentah 0 1 1 2 0 2 No. Afdeling 1 2 3 4 5 6 III B No. Afdeling 1 2 3 4 5 6 Perbandingan dan IV C 1 April 2009 3 April 2009 4 April 2009 6 April 2009 8 April 2009 10 April 2009 1 3 6 3 0 6 Tanggal sortasi 4 April 2009 8 April 2009 9 April 2009 20 April 2009 22 April 2009 24 April 2009 Buah mentah 5 4 1 5 3 0 sebelum Prosentase kenaikan keseluruhannya (dari bulan adanya sanksi karyawan panen dapat dilihat pada Maret sampai dengan bulan Juni) yaitu sebesar Tabel 3. 71,88%.. Jadi, Setelah dilihat melalui tabel, Afdeling setelah Buah mentah Tanggal sortasi Hasil Sortasi Sebelum Sesudah grafik pada .. Selisih 7. Mengkonsolidasi hasil perubahan yg tlh Afdeling IIIA Tanggal (1,3,4,5,9,17 April 2013) dicapai 77 6 71 perubahan2 Polemik atau masalah yang sering kali timbul 126 19 107 pada perusahaan yang sudah menggunakan sistem AKAD adalah Tenaga Kerja AKAD yang pulang ke daerah asalnya sebelum kontrak berakhir (melarikan diri). Dari Afdeling IVC Tanggal (4,8,9,20,22, 24 April 2013) melanjutkan berikutnya Afdeling IIIB Tanggal (1,3,4,6,8,10 April 2013) dan semua kasus, penyebab kepulangan Tenaga 165 18 147 Kerja AKAD rata-rata karena tidak betah dengan kondisi perusahaan, dan perusahaan tidak memperhatikan Tenaga Kerja AKAD sesuai dengan Melalui perhitungan di atas, didapatkan perjanjian (ditelantarkan). Untuk menyiasati agar masalah tersebut tidak terjadi, hasil prosentase kenaikan TBS panen pada bulan maka PT. XYZ telah menerapkan kebijakan- Maret sebesar 73,32 %, bulan April 68,65%, kebijakan, diantaranya : bulan Mei 71,76%, bulan Juni 73,79%, dan 49 1. Perusahaan akan memperhatikan Tenaga Kerja AKAD dengan kata lain yang akan diminta pertanggung jawaban tidak adalah koordinator yang berada di tempat asal ditelantarkan, seluruh fasilitas dan tunjangan Tenaga Kerja AKAD. Koordinator pengadaan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak Tenaga selalu dipenuhi oleh PT. XYZ. Tenaga Kerja AKAD yang melarikan diri 2. Perumahan Tenaga Kerja AKAD dan Tenaga Kerja AKAD harus mengganti dengan Tenaga Kerja AKAD yang baru. Kerja lokal dibuat secara berdekatan, agar bisa terjalin kekerabatan di antara mereka 3. Perusahaan sudah melakukan Untuk masyarakat sekitar perusahaan sosialisasi yang juga menjadi Tenaga Kerja lokal mereka terlebih dahulu untuk memperkecil terjadinya memiliki keuntungan tersendiri dengan adanya polemik dengan masyarakat sekitar yang ada AKAD, diantaranya mereka bisa lebih fokus ke disekitar perusahaan, dan sosialisasi tersebut pekerjaan mereka karena untuk pekerjaan panen selain melibatkan masyarakat sekitar juga sudah ditangani oleh Tenaga Kerja AKAD, dan melibatkan tokoh masyarakat, kepala dusun, masyarakat sekitar mendapatkan pengetahuan kepala adat, kepala desa, camat, dan TP4K baru mengenai adat, kebiasaan, dan budaya luar. (Tim Penggerak Pembangunan Perkebunan Jadi sistem AKAD yang digunakan oleh dan perusahaan ini memiliki banyak manfaat bagi Pertambangan Kabupaten) beserta DISNAKER. berbagai pihak seperti yang sudah dijelaskan di 4. Apabila Tenaga Kerja AKAD yang baru bekerja di perusahaan meminta atas tadi. pulang kembali ke daerah asalnya dengan alasan 8. tidak betah dengan kondisi perusahaan, maka transportasi kembali ke daerah Mengkokohkan pendekatan baru yg telah dicapai kedlm budaya organisasi asal Tenaga Kerja AKAD termasuk ke dalam ditanggung sendiri oleh Tenaga Kerja AKAD. golongan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Dan kemudian perusahaan akan meminta Tertentu) selama kontrak pertama, setelah penggantian biaya kedatangan Tenaga Kerja kontrak pertama apabila antara Tenaga Kerja AKAD AKAD yang bersangkutan kepada koordinator. 5. Apabila dan perusahaan memperpanjang alasan pulang ke sepakat kontrak, maka untuk setelah daerah asal perpanjangan kontrak Tenaga Kerja AKAD mengharuskan dapat diangkat sebagai Karyawan tetap, dan kembali ke daerah asal dan disertai bukti- apabila kontrak tidak diperpanjang lagi, maka bukti yang jelas, maka perusahaan akan Tenaga Kerja AKAD dipulangkan ke tempat asal memberikan dispensasi memberikan biaya setelah kontrak berakhir. dikarenakan sakit yang kepada Tenaga Kerja AKAD untuk kembali ke daerah asal dan tidak Gaji meminta dengan pertanggung jawaban dari koordinator. UMSK Kabupaten) 6. Jika Tenaga Kerja AKAD kembali ke daerah Tenaga Kerja (Upah AKAD Minimum sesuai Sektor dan UMSK itu bisa didapat oleh Tenaga Kerja AKAD apabila Tenaga Kerja asal mereka dengan cara melarikan diri, maka AKAD mencapai basis panen. 50 Fasilitas antisipasi dan mencegah adanya polemik 1. Tempat tinggal/ rumah, Tikar (2 unit) yang Bantal (Max 4 Unit) setempat. 3. disebabkan oleh masyarakat 2. Peralatan Kerja 3. Tempat penitipan anak AKAD yang ada di perusahaan, misalnya 4. Rumah Ibadah setelah 1 (Satu) tahun keberadaan AKAD 5. Peralatan dapur di perusahaan. 4. Tunjangan Penelitian lebih lanjut mengenai sistem Untuk penelitian selanjutnya juga 1. Tunjangan Berobat mengkaji perbandingan biaya yang harus 2. Tunjangan Hari Raya dikeluarkan 3. Tunjangan Beras mengadakan Tenaga Kerja sistem AKAD dengan perusahaan pendapatan perusahaan untuk dari Tenaga Kerja dengan sistem AKAD. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, maka dapat Gregor, Mc. 1966. Human Side Enterprise . Massachusetts Institute of Technology. Amerika Serikat. disimpulkan bahwa pengadaan Tenaga Kerja AKAD memberikan perubahan yang sangat Haryadi,Hendi 2009. Administrasi perkantoran untuk manajer dan staf. Visi Media. Jakarta. positif pada PT. XYZ khususnya hasil panen. Untuk masyarakat sekitar perusahaan yang juga menjadi Tenaga Kerja lokal mereka Ilyas. 2001. Teori Penilaian dan Penelitian Kinerja. Cetakan Kedua, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM-UI,Jakarta. memiliki keuntungan tersendiri dengan adanya AKAD, mereka bisa lebih fokus ke pekerjaan mereka karena untuk pekerjaan panen sudah Kotter, P. John and Schlesinger, A. Leonard. 1997. Choosing strategies for change, Harvard Business Review, March-April. John P. Kotter 2012 Leading Change Penguin US ditangani oleh Tenaga Kerja AKAD, dan masyarakat sekitar mendapatkan pengetahuan baru mengenai adat, kebiasaan, dan budaya luar. Kristiani, Veronika Arifdia.2010.Laporan Praktik Kerja Lapangan Standar Operasional Prosedur Pengeluaran Biaya Perjalanan Dinas (Studi Kasus di B Bahri,S.1985. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. UGM Press, Yogyakarta. Saran 1. Pihak perusahaan mengadakan Tenaga Kerja sistem AKAD tidak hanya dilihat dari kuantitas, tetapi juga dari kualitas dengan mengadakan pelatihan atau pengawasan yang Lubis,R.E dan Widanarko, A. 2011.Buku pintar Kelapa Sawit. Agro Media. Jakarta. training. 2. Pengontrolan dan Mangkunegara, A.P, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung. berkesinambungan terhadap keberadaan Tenaga Kerja AKAD di perusahaan, untuk 51