manajemen rekrutmen karyawan untuk meningkatkan produktivitas

advertisement
MANAJEMEN REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PANEN TANDAN BUAH SEGAR (TBS ) DI PERUSAHAAN
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. “ XYZ “
( Terapan 8 Langkah Perubahan Kotter )
Muhammad Sapruwan
Abstract
Labor is very beneficial for the company, especially to carry out all operations of the company.
With the study of Labor Akad system, it can be concluded that no effect of the implementation of the
Labor Akad, both the quantity and quality of the performance improvement / performance especially
in operational aspects of the company in the field. The company increased as much as 71% TBS
acquisition since the change in labor recruitment system.
Keywords:Recruitmnet, Human Resources, Productivity
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah
PENDAHULUAN
tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat
Keberhasilan
suatu
industri
atau
menyeleksi orang-orang yang paling tepatuntuk
perusahaan selain didukung oleh faktor sumber
mengisi
daya alam, juga didukung oleh faktor Sumber
Singodimedjo (dalam Sutrisno, 2009) rekrutmen
Daya Manusia. Karena dengan sumber daya
merupakan suatu proses mencari, menemukan
yang memadai segala kegiatan operasional di
dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan
perusahaan dapat berjalan dengan optimal. PT.
dalam suatu organisasi. Noe at. all (2000)
“XYZ “ Kalimanatan
merupakan salah satu
rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan
perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan
atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan
kelapa
untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja
sawit,
perusahaan
baru
memulai
lowongan
potensial.
pekerjaan
Hendry
yang
menerapkan sistem AKAD (Antar Kerja Antar
yang
Daerah) dalam pemenuhan kebutuhan tenaga
menyatakan
kerja pada bagian panen. Tenaga kerja AKAD
serangkaian aktivitas mencari dan memikat
yang direkrut oleh perusahaan diharapkan dapat
pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,
memberikan perubahan positif pada perusahaan.
keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna
Permaslahannya adalah bagaimana perubahan
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam
pemenuhan Tenaga Kerja pada bagian panen di
perencanaan kepegawaian”. Henry Simamora
PT. “XYZ “ dengan menggunakan
AKAD,
(2001) rekrutmen memiliki beberapa tujuan
dapat membantu perusahaan dalam mencapai
antara lain sebagai berikut: a. Untuk memikat
target panen ?
sebagian besar pelamar kerja sehingga organisasi
bahwa
Simamora
ada.
“Rekrutmen
(2001)
adalah
akan mempunyai kesempatan yang lebih besar
untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon
TINJAUAN PUSTAKA
pekerja yang dianggap memenuhi kualifikasi
Rekrutmen
Nanang Nuryanta (2008) rekrutmen antara
standar kualifikasi organisasi. b. Tujuan pasca
lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon
pengangkatan adalah penghasilan karyawan-
42
karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana
METODOLOGI
yang baik dan akan tetap bersama dengan
perusahaan sampai jangka waktu yang masuk
akal. c.
Meningkatkan
citra
Pengumpulan data dilakukan
umum
observasi,
interview,
dan
studi
dengan
pustaka,
organisasi, sehingga para pelamar yang gagal
selanjutnya dengan konsep tahapan 8 ( delapan )
mempunyai kesan-kesan positif terhadap
langkah perubahan kotter, dianalisis diskripsi
organisasi atau perusahaan
kuantitatif dan kualitatif .
Tenaga Kerja akad
HASIL DAN PEMBAHASAN
Undang-undang NO 13 Tahun 2003
(8 LANGKAH PERUBAHAN - OLEH JOHN
tentang ketenagakerjaan bahwa Tenaga Kerja
KOTTER)
adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau/
1. Ciptakan rasa kemendesakkan (urgency)
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
PT. XYZ Saat itu mendapatkan fakta
maupun masyarakat. Tenaga Kerja biasa disebut
sebagai berikut :
dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Fungsi
1.
dari Tenaga Kerja yaitu melakukan seluruh
Kerja pada kegiatan panen.
kegiatan operasional yang ada di perusahaan,
2.
agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan
3.
Tenaga Kerja AKAD (Antar Kerja Antar
4.
didatangkan dari luar daerah. Tenaga Kerja
kegiatan panen.
pemenuhan
5.
Tenaga Kerja di perusahaan. PT. “XYZ “
sepenuhnya
kerja di perusahaan.
Tenaga Kerja di perusahaan, yaitu pada kegiatan
6.
panen..
Produksi tidak optimal dan kualitas buah
yang dipanen rendah ( data bulan terakhir ,
Pemanen adalah karyawan perusahaan
sebelum masuk tenaga Akad )
yang bekerja memotong buah sesuai dengan
diperusahaan
tidak
bekerja di kebun sendiri dibandingkan
menerapkan sistem AKAD dalam pemenuhan
ada
lokal
memiliki kebun pribadi dan lebih memilih
di bidang perkebunan kelapa sawit, yang
yang
Masyarakat
bekerja di perusahaan karena rata-rata
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
aturan
Masyarakat lokal / Tenaga Kerja lokal
lebih suka bekerja di kegiatan lain selain
AKAD banyak dibutuhkan untuk kegiatan
Dalam hal
Masyarakat lokal / Tenaga Kerja lokal
lebih suka bekerja secara borongan.
Daerah) merupakan Tenaga Kerja yang berasal/
kebun.
Masyarakat lokal / Tenaga Kerja lokal
tidak mau terikat dengan perusahaan.
dapat mencapai target perusahaan.
operasional
Perusahaan masih kekurangan Tenaga
dan
mengeluarkannya ke Tempat Pemungutan Hasil
(TPH ).
45
Tabel 1. Kondisi Pemanenan Buah Mentah Sebelum adanya Sanksi
Tanggal
sortasi
Buah
mentah
No.
11 Maret 2009
13 Maret 2009
16 Maret 2009
18 Maret 2009
22 Maret 2009
23 Maret 2009
9
10
26
6
19
7
1
2
3
4
5
6
No. Afdeling
1
2
3
4
5
6
III A
Afdeling
III B
Tanggal
sortasi
8 Maret 2009
13 Maret 2009
14 Maret 2009
15 Maret 2009
16 Maret 2009
19 Maret 2009
50
36
13
11
11
5
Tanggal sortasi
Buah
mentah
No. Afdeling
1
2
3
4
5
6
Melihat
melakukan
Tenaga
kondisi tersebut. Perusahaan
kebijakan
kerja
Panen
perubahan
perekrutan
yang
sebelumnya
mengandalkan tenaga kerja lokal
Buah
mentah
7 Maret 2009
8 Maret 2009
13 Maret 2009
14 Maret 2009
16 Maret 2009
14 Maret 2009
IV C
53
19
22
21
21
29
Bekerjasama dengan instasi terkait seperti
DISNAKER untuk pengadaan dan sosialisasi ke
Tenaga Kerja,
di gantikan
3. Visi dan strategi perubahan
tenaga kerja AKAD.
PT XYZ
2. Bentuk koalisi pendukung perubahan
is an Indonesian oil palm
plantation company with primary business
activities
Merangkul para Perangkat desa setempat
in
developing,
cultivating,
and
dan memberikan pemahaman bahwa masyarkat
harvesting Fresh Fruit Bunches (FFB) as well as
lokal masih memiliki banyak harapan ketika
extracting Crude Palm Oil (CPO) and Palm
perusahaan sudah mempekerjakan Tenaga Kerja
Kernel from FFB. In conducting its business
AKAD yaitu :
activity, PT XYZ Plantation emphasizes in
1.
Keberadaan Tenaga Kerja AKAD tidak
environmental preservation, safety, superior
menghimpit kebutuhan kerja masyarakat
quality, and high technology application that
setempat karena over recruitment
supported
Tenaga Kerja AKAD harus berinteraksi
professionals. This is in accordance with its
dengan masyarakat setempat
commitment to become a dynamic oil palm
Setelah perekrutan Tenaga Kerja AKAD,
plantation company based on the integrity to
tidak ada Tenaga Kerja lokal yang
provide the best results for shareholders and
terlantar
communities in the vicinity of its plantations.
2.
3.
bagi
yang
masih
ingin
by
skillful
Selanjutnya
bergabung..
and
proses
experienced
pengadaan
AKAD ( proses sudah dimulai sejak 2008, di
46
bulan maret sudah mulai bekerja, dan tenaga
c.
Brondolan dikutip semua
Akad aktif bekerja panen mulai April 2009 )
d.
Buah dan brondolan disusun rapi di
1. Surat permohonan izin penggunaan Tenaga
TPH (Tempat Pengumpulan Hasil)
Kerja AKAD
e.
Pelepah sengkleh tidak ada
2. Apabila permohononan tersebut disetujui oleh
f.
Pelepah disusun rapi di gawangan mati
DISNAKER setempat, maka perusahaan bisa
g.
Administrasi diisi dengan teliti dan
langsung mencari Tenaga Kerja AKAD.
tepat waktu
Apabila tidak disetujui maka perusahaan tidak
2. Sanksi / denda untuk pemanen yang
melanjutkan kegiatan lagi dan mencoba ke
melakukan kesalahan :
daerah lain.
a.
3. Sosialisasi kepada masyarakat yang akan
Memotong
buah
mentah
(belum
membrondol) dikenakan denda Rp
menjadi Tenaga Kerja AKAD, sosialisasi
5000/ tandan.
dilakukan oleh pihak perusahaan, yang
b.
Tidak memotong atau meninggalkan di
dibahas adalah gambaran mengenai daerah
pohon
dan perusahaan yang akan mereka tuju.
dikenakan denda Rp 10.000 /tandan.
4. pekerjaan apa yang akan mereka kerjakan
c.
buah
yang
telah
masak
Terdapat brondolan yang tertinggal
nantinya, dan penjelasan mengenai kontrak
dipiringan dan pasar pikul dikenakan
Tenaga Kerja AKAD dengan perusahaan.
denda Rp 100 / butir.
5. Setelah itu DISNAKER
membuat Berita
d.
Brondolan tidak di tempatkan diatas
Acara Serah terima Tenaga Kerja AKAD,
karung yang tersedia di TPH dikenakan
Berita Acara tersebut disepakati oleh HR.
denda Rp 6000/ TPH
Head perusahaan dan Kepala DISNAKER .
e.
Brondolanbercampurpasir,
batu,
Kemudian dibuatkan Surat Keterangan Jalan/
sampah di karung/goni pemanen tidak
Surat Keterangan Keberangkatan Tenaga
dibayar
Kerja AKAD ke lokasi perusahaan oleh pihak
akandikenakandendasebesar
DISNAKER,
6000,-/karung
6. Pada saat Tenaga Kerja AKAD tiba di lokasi
perusahaan,
perusahaan
membuat
f.
dan
@
Rp.
Dalam satu bulan rata rata hasil
Daftar
pemanen kurang dari basis borong
Pengiriman dan Penerimaan Tenaga Kerja
padahal buah sedang dalam kondisi
AKAD yang diketahui oleh DISNAKER
memungkinkan
pemanen
akan
dipotong upahnya sebesar upah dari
kekurangan basis tersebut.
4. Komunikasikan visi perubahan
Beberapa peraturan mengenai disiplin
g.
Pemanen tidak mencantumkan kode
panen dan beberapa aturan mengenai sanksi
pemanen pada tangkainya dikenakan
untuk pemanen:
denda Rp 5.000 / TPH.
1.
Aplikasi sapta disiplin panen:
a.
Buah matang (N)dipotong semua
b.
Buah mentah (A) 0% (tidak ada)
h.
Membelah buah yang besar dengan
maksud menipu, dikenakan denda upah
47
i.
j.
pada hari itu tidak dibayar dan diberi
memudahkan dalam pencatatan administrasi
surat peringatan.
dan transport buah.
Tidak mengeluarkan buah yang telah
7. Setelah Pemanen mengeluarkan Buah di TPH,
dipanen ke TPH dikenakan denda Rp
maka Janjang disusun rapi secara berjajar tiap
10.000/ tandan.
5 Janjang dan diberi tanda atau nomer .
Brondolan dibuang digawangan mati,
maka
k.
pekerja
tersebut
8. Sedangkan brondolan dikeluarkan dari karung
dianggap
eks pupuk dan diletakkan di TPH, brondolan
mangkir.
diberi alas karung eks pupuk, supaya tidak
Menyembunyikan buah mentah yang
tercampur dengan kotoran atau sampah.
telah dipanen dikenakan denda Rp
Kualitas panen dapat dicapai dengan
5000 / tandan.
l.
Merapel
memperhatikan hal-hal sebagai berikut
pemanenan
untuk
hari
1. Buah yang di panen Mutlak sesuai dengan
berikutnya akan diberi surat peringatan.
kriteria buah matang
2. Buah
5.
yang sudah dilakukan potong buah
Memberdayakan anggota utk melakukan
segera diangkut ke PKS hari itu juga, hindari
tindakan perubahan
buah yang tinggal di lapangan/TPH (Buah
Memberikan pengarah agar karyawan
restan).
akad dapat melakukan panen dengan hasil yang
3. Agar dihindari untuk meletakkan brondolan
baik.
di dalam karung dalam waktu yang lama,
1. Memotong cabang/pelepah yang menyangga
karena akan menyebabkan penurunan kualitas
buah yang akan di potong, tidak boleh
brondolan.
melakukan potong buah tanpa memotong
4. Tidak diperkenankan mengirim buah busuk
pelepah daun.
atau brondolan busuk ke PKS
Semua brondolan yang terselip dan di ketiak
5. Untuk menjaga kualitas buah yang di panen
pelepah daun harus diambil, tidak ada
dapat konsisten maka sistem
Brondolan yang tertinggal di Hanca Panen,
denda kepada karyawan harus dijalankan
2. brondolan dimasukkan dalam karung eks
premi dan
secara konsekwen
pupuk dan dibawa dengan Angkong ke TPH
3. Cabang/pelepah daun yang telah dipotong,
6. Mencapai kemenangan2 jangka pendek
disusun di gawangan mati sejajar dengan
Berikut
baris tanaman.
panen
dari
setelah diadakannya denda sanksi yang
dengan huruf V atau cangkem kodok
diangkut
ke
TPH
cukup tegas.
dengan
menggunakan Angkong
6. Mandor Panen mengatur Pemanen supaya
dapat agar mengeluarkan buah ke TPH secara
bersama-sama
kerja
afdeling III A, III B, dan IV C yang terlihat
4. Gagang buah dipotong secara mepet, sesuai
5. Janjang
hasil
dan
secepatnya,
sehingga
48
Tabel 2. Kondisi Pemanenan Buah Mentah Setelah Pemberlakuan Sanksi
No.
1
2
3
4
5
6
Afdeling
III A
Tanggal
sortasi
1 April 2009
3 April 2009
4 April 2009
5 April 2009
9 April 2009
17 April 2009
Buah
mentah
0
1
1
2
0
2
No. Afdeling
1
2
3
4
5
6
III B
No. Afdeling
1
2
3
4
5
6
Perbandingan
dan
IV C
1 April 2009
3 April 2009
4 April 2009
6 April 2009
8 April 2009
10 April 2009
1
3
6
3
0
6
Tanggal
sortasi
4 April 2009
8 April 2009
9 April 2009
20 April 2009
22 April 2009
24 April 2009
Buah
mentah
5
4
1
5
3
0
sebelum
Prosentase kenaikan keseluruhannya (dari bulan
adanya sanksi karyawan panen dapat dilihat pada
Maret sampai dengan bulan Juni) yaitu sebesar
Tabel 3.
71,88%.. Jadi, Setelah dilihat melalui tabel,
Afdeling
setelah
Buah
mentah
Tanggal
sortasi
Hasil
Sortasi
Sebelum Sesudah
grafik pada ..
Selisih
7. Mengkonsolidasi hasil perubahan yg tlh
Afdeling IIIA
Tanggal
(1,3,4,5,9,17
April 2013)
dicapai
77
6
71
perubahan2
Polemik atau masalah yang sering kali
timbul
126
19
107
pada
perusahaan
yang
sudah
menggunakan sistem AKAD adalah Tenaga
Kerja AKAD yang pulang ke daerah asalnya
sebelum kontrak berakhir (melarikan diri). Dari
Afdeling IVC
Tanggal
(4,8,9,20,22,
24 April
2013)
melanjutkan
berikutnya
Afdeling IIIB
Tanggal
(1,3,4,6,8,10
April 2013)
dan
semua kasus, penyebab kepulangan Tenaga
165
18
147
Kerja AKAD rata-rata karena tidak betah dengan
kondisi
perusahaan,
dan
perusahaan
tidak
memperhatikan Tenaga Kerja AKAD sesuai
dengan
Melalui perhitungan di atas, didapatkan
perjanjian
(ditelantarkan).
Untuk
menyiasati agar masalah tersebut tidak terjadi,
hasil prosentase kenaikan TBS panen pada bulan
maka PT. XYZ telah menerapkan kebijakan-
Maret sebesar 73,32 %, bulan April 68,65%,
kebijakan, diantaranya :
bulan Mei 71,76%, bulan Juni 73,79%, dan
49
1. Perusahaan akan memperhatikan Tenaga
Kerja
AKAD
dengan
kata
lain
yang akan diminta pertanggung jawaban
tidak
adalah koordinator yang berada di tempat asal
ditelantarkan, seluruh fasilitas dan tunjangan
Tenaga Kerja AKAD. Koordinator pengadaan
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
Tenaga
selalu dipenuhi oleh PT. XYZ.
Tenaga Kerja AKAD yang melarikan diri
2. Perumahan Tenaga Kerja AKAD dan Tenaga
Kerja
AKAD
harus
mengganti
dengan Tenaga Kerja AKAD yang baru.
Kerja lokal dibuat secara berdekatan, agar
bisa terjalin kekerabatan di antara mereka
3. Perusahaan
sudah
melakukan
Untuk masyarakat sekitar perusahaan
sosialisasi
yang juga menjadi Tenaga Kerja lokal mereka
terlebih dahulu untuk memperkecil terjadinya
memiliki keuntungan tersendiri dengan adanya
polemik dengan masyarakat sekitar yang ada
AKAD, diantaranya mereka bisa lebih fokus ke
disekitar perusahaan, dan sosialisasi tersebut
pekerjaan mereka karena untuk pekerjaan panen
selain melibatkan masyarakat sekitar juga
sudah ditangani oleh Tenaga Kerja AKAD, dan
melibatkan tokoh masyarakat, kepala dusun,
masyarakat sekitar mendapatkan pengetahuan
kepala adat, kepala desa, camat, dan TP4K
baru mengenai adat, kebiasaan, dan budaya luar.
(Tim Penggerak Pembangunan Perkebunan
Jadi sistem AKAD yang digunakan oleh
dan
perusahaan ini memiliki banyak manfaat bagi
Pertambangan
Kabupaten)
beserta
DISNAKER.
berbagai pihak seperti yang sudah dijelaskan di
4. Apabila Tenaga Kerja AKAD yang baru
bekerja
di
perusahaan
meminta
atas tadi.
pulang
kembali ke daerah asalnya dengan alasan
8.
tidak betah dengan kondisi perusahaan, maka
transportasi
kembali
ke
daerah
Mengkokohkan pendekatan baru yg telah
dicapai kedlm budaya organisasi
asal
Tenaga Kerja AKAD termasuk ke dalam
ditanggung sendiri oleh Tenaga Kerja AKAD.
golongan
PKWT
(Perjanjian
Kerja
Waktu
Dan kemudian perusahaan akan meminta
Tertentu)
selama
kontrak pertama,
setelah
penggantian biaya kedatangan Tenaga Kerja
kontrak pertama apabila antara Tenaga Kerja
AKAD
AKAD
yang
bersangkutan
kepada
koordinator.
5. Apabila
dan
perusahaan
memperpanjang
alasan pulang ke
sepakat
kontrak,
maka
untuk
setelah
daerah asal
perpanjangan kontrak Tenaga Kerja AKAD
mengharuskan
dapat diangkat sebagai Karyawan tetap, dan
kembali ke daerah asal dan disertai bukti-
apabila kontrak tidak diperpanjang lagi, maka
bukti yang jelas, maka perusahaan akan
Tenaga Kerja AKAD dipulangkan ke tempat asal
memberikan dispensasi memberikan biaya
setelah kontrak berakhir.
dikarenakan
sakit
yang
kepada Tenaga Kerja AKAD untuk kembali
ke
daerah
asal
dan
tidak
Gaji
meminta
dengan
pertanggung jawaban dari koordinator.
UMSK
Kabupaten)
6. Jika Tenaga Kerja AKAD kembali ke daerah
Tenaga
Kerja
(Upah
AKAD
Minimum
sesuai
Sektor
dan UMSK itu bisa didapat oleh
Tenaga Kerja AKAD apabila Tenaga Kerja
asal mereka dengan cara melarikan diri, maka
AKAD mencapai basis panen.
50
Fasilitas
antisipasi dan mencegah adanya polemik
1.
Tempat tinggal/ rumah, Tikar (2 unit)
yang
Bantal (Max 4 Unit)
setempat.
3.
disebabkan
oleh
masyarakat
2.
Peralatan Kerja
3.
Tempat penitipan anak
AKAD yang ada di perusahaan, misalnya
4.
Rumah Ibadah
setelah 1 (Satu) tahun keberadaan AKAD
5.
Peralatan dapur
di perusahaan.
4.
Tunjangan
Penelitian lebih lanjut mengenai sistem
Untuk
penelitian
selanjutnya
juga
1.
Tunjangan Berobat
mengkaji perbandingan biaya yang harus
2.
Tunjangan Hari Raya
dikeluarkan
3.
Tunjangan Beras
mengadakan Tenaga Kerja sistem AKAD
dengan
perusahaan
pendapatan
perusahaan
untuk
dari
Tenaga Kerja dengan sistem AKAD.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
Gregor, Mc. 1966. Human Side Enterprise .
Massachusetts Institute of Technology.
Amerika Serikat.
disimpulkan bahwa pengadaan Tenaga Kerja
AKAD memberikan perubahan yang sangat
Haryadi,Hendi 2009. Administrasi perkantoran
untuk manajer dan staf. Visi Media.
Jakarta.
positif pada PT. XYZ khususnya hasil panen.
Untuk masyarakat sekitar perusahaan yang
juga menjadi Tenaga Kerja lokal mereka
Ilyas. 2001. Teori Penilaian dan Penelitian
Kinerja. Cetakan Kedua, Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKM-UI,Jakarta.
memiliki keuntungan tersendiri dengan adanya
AKAD, mereka bisa lebih fokus ke pekerjaan
mereka karena untuk pekerjaan panen sudah
Kotter, P. John and Schlesinger, A. Leonard.
1997. Choosing strategies for change,
Harvard Business Review, March-April.
John P. Kotter 2012 Leading Change
Penguin US
ditangani oleh Tenaga Kerja AKAD, dan
masyarakat sekitar mendapatkan pengetahuan
baru mengenai adat, kebiasaan, dan budaya luar.
Kristiani,
Veronika
Arifdia.2010.Laporan
Praktik
Kerja
Lapangan
Standar
Operasional
Prosedur Pengeluaran
Biaya Perjalanan Dinas (Studi Kasus di B
Bahri,S.1985. Bercocok Tanam Tanaman
Perkebunan Tahunan. UGM Press,
Yogyakarta.
Saran
1.
Pihak perusahaan mengadakan Tenaga
Kerja sistem AKAD tidak hanya dilihat
dari kuantitas, tetapi juga dari kualitas
dengan
mengadakan
pelatihan
atau
pengawasan
yang
Lubis,R.E dan Widanarko, A. 2011.Buku pintar
Kelapa Sawit. Agro Media. Jakarta.
training.
2.
Pengontrolan
dan
Mangkunegara, A.P, 2001. Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
berkesinambungan terhadap keberadaan
Tenaga Kerja AKAD di perusahaan, untuk
51
Download