1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Neonatus adalah bayi

advertisement
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia 0 sampai dengan 28 hari (World
Health Organization, 2015). Ciri-ciri bayi baru lahir yang sehat adalah bayi
bergerak aktif, berat lahir sekitar 2,5 sampai 4 kg, memiliki warna kulit yang
kemerahan, segera menangis ketika lahir, memiliki suhu tubuh normal yaitu
36.5°C-37.5°C, dan bayi dapat menghisap asi dengan adekuat (Depkes, 2008;
Maltezou et al., 2014). Organ-organ pada bayi baru lahir masih mengalami
pematangan hampir di semua sistemnya. Sehingga bayi baru lahir tergolong
kelompok rentan dan mudah sekali sakit. Oleh karena itu diperlukan perhatian
yang serius baik dari pemerintah maupun masyarakat karena di Indonesia sendiri
Angka Kematian Bayi Baru Lahir mencapai 2/3 dari total angka kematian bayi
(Direktorat Kesehatan Anak Khusus, 2010).
Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013 menyebutkan bahwa
komplikasi penyebab kematian terbesar pada bayi baru lahir salah satunya
disebabkan oleh adanya infeksi. Angka kejadian infeksi bayi baru lahir di
Indonesia adalah sekitar 24% hingga 34% yang sebagian besar disebabkan oleh
tetanus neonatorum. Infeksi tersebut didapatkan melalui paparan mikroorganisme
akibat tidak bersihnya baik pada saat proses kelahiran dan perawatan tali pusat
(Roper et al., 2007). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001,
kematian bayi baru lahir atau neonatal yang disebabkan oleh infeksi yaitu
sebanyak 5%. Sedangkan kematian neonatal menurut Riskesdas tahun 2007 akibat
1
2
sepsis sebesar 12%. Angka kematian pada bayi baru lahir dapat ditekan yaitu
dengan cara memberikan pelayanan kesehatan saat neonatal yaitu dengan
perawatan bayi baru lahir. Selain itu perawatan bayi baru lahir yang tidak adekuat
dapat menimbulkan banyak permasalahan seperti kematian, kesakitan dan
kecacatan (Depkes, 2010).
Perawatan bayi baru lahir dapat berupa memandikan dan perawatan tali pusat.
Memandikan bayi baru lahir dengan tepat dapat membantu menjaga tekstur kulit
dan kesehatan bayi baru lahir (Holloway, 2015). Memandikan bayi baru lahir juga
dapat membersihkan sebagian dari sisa-sisa cairan kelahiran sehingga mengurangi
angka kejadian infeksi akibat dari perpindahan mikroba yang berpotensi
mematikan selama persalinan dan kelahiran (Medves & O’Brien, 2001). Menurut
World Health Organization (WHO) tahun 2013 memandikan bayi baru lahir
sebaiknya ditunda setelah 24 jam. Namun dapat juga dilakukan kurang lebih 6 jam
setelah kelahiran karena untuk mencegah terjadinya hipotermi dan bayi harus
dalam kondisi stabil dengan suhu aksila 36.5°C-37.5°C. Bayi yang mengalami
asfiksia, hipotermi atau bayi berat lahir rendah lebih baik menunda untuk
pemandian dengan waktu tunda yang lebih lama (Depkes, 2010). Perawatan tali
pusat bermanfaat untuk mencegah timbulnya infeksi seperti tetanus neonatorum
dan mempercepat pelepasan tali pusat (Depkes, 2012). WHO merekomendasikan
bahwa perawatan tali pusat harus kering, bersih dan menggunakan topikal
antiseptik seperti chlorhexidine untuk mencegah dilakukannya praktik tradisional
yang membahayakan (WHO, 2013).
3
Keterampilan perawatan bayi baru lahir seperti memandikan dan perawatan
tali pusat merupakan keterampilan keperawatan yang diajarkan di blok 2.4
Growth and Development di PSIK FK UGM dengan salah satu metode
pembelajaran adalah dengan metode pembelajaran keterampilan di skill lab. Skills
lab
menyediakan
lingkungan
untuk
belajar
keterampilan
klinis
tanpa
membahayakan perawatan pasien (Morgan, 2006 dalam Saakane et al., 2008).
Pembelajaran keterampilan di Skills lab meminimalisir pengalaman buruk
ketika bertemu dengan pasien di klinis maupun di bangsal (Medical Education
Partnership Initiative, 2013). Pembelajaran keterampilan di Skills lab membuat
mahasiswa
berlatih,
menambah
keterampilan
klinis
dan
juga
dapat
mengembangkan pengetahuannya sehingga dapat meningkatkan kompetensi.
Pembelajaran keterampilan di Skills lab terdiri dari skill stations dimana pengajar
akan mengajarkan keterampilan kepada mahasiswa dengan
menggunakan
manekin, latihan simulasi, demonstrasi melalui video dan presentasi. (Maternal
Health division Ministry of Health & Family Welfare Goverment of India, 2013).
Tahapan pengajaran dalam skills lab yaitu instruktur akan mempraktekkan
keterampilan terlebih dahulu dengan metode dan cara yang benar. Kemudian
mahasiswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan keterampilan. Pada sesi
akhir akan ada pemberian feedback baik dari pengajar maupun mahasiswa lainnya
(Maternal Health division Ministry of Health & Family Welfare Goverment of
India, 2013). Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai mahasiswa bahwa tahapan
pembelajaran keterampilan di PSIK FK UGM yaitu pemaparan skenario atau
kasus terlebih dahulu yang kemudian dilanjut dengan pembahasan lebih dalam.
4
Setelah itu instruktur akan memberikan contoh simulasi keterampilan yang benar
dan kemudian anak didik mendemonstrasikan dengan pengawasan instruktur.
Diakhir sesi pembelajaran feedback akan diberikan baik dari instruktur maupun
anak didik lainnya.
Keterampilan yang sudah diajarkan dalam skills lab kemudian akan
dievaluasi untuk mengetahui bagaimana hasil pencapaian kompetensi mahasiswa.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang baik pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam bertindak sesuai dengan standar (Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, 2005). Kompetensi yang dimiliki oleh perawat salah satunya adalah
keterampilan
profesional
yang
terdiri
dari
keterampilan
interpersonal,
keterampilan teknis dan keterampilan intelektual. Keterampilan teknis adalah
keterampilan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan seusai dengan
metode dan teknisnya (Nursalam, 2008).
PSIK FK UGM menggunakan metode evaluasi berupa OSCE (Objective
Structure Clinical Evaluation) untuk menilai kompetensi keterampilan profesional
yang kemudian akan diujikan tiap akhir semester seperti pada keterampilan
perawatan bayi baru lahir. OSCE adalah metode penilaian keterampilan klinis
yang paling edukatif, adil dan lebih mudah dibanding multiple choice questions
(MCQ), tipe pertanyaan dengan bentuk esei, dan viva voce (ujian lisan) (Sadia et
al., 2009) selain itu OSCE juga dinilai memiliki penilaian yang objektif dan
terstruktur (Harden dan Gleeson, 1979 dalam Liddle, 2014). OSCE dapat
mengukur dan menilai kemampuan pengetahuan, psikomotor, dan sikap secara
bersamaan (Liddle, 2014) (Rush, Ooms, Marks-Maran, & Firth, 2014)
5
OSCE juga merupakan penilaian kompetensi klinis yang valid dan reliable
(Ameh, Abdul, Adesiyun, & Avidime, 2014). OSCE dikatakan reliable ketika
konsisten dalam penilaian dan administation. Reliabilitas dibutuhkan sebelum
mencapai validitas (Gupta, Dewan, & Singh, 2010; Jones, Pegram, & FordhamClarke, 2010; Turner & Dankoski, 2008 dalam Cazzell & Howe, 2012). OSCE
menjadi lebih reliable dan objektif karena terdapat checklist sebagai alat
penilaiannya.
Checklist dalam OSCE sebaiknya yang berstandar dengan tujuan untuk
menghindari terjadinya bias oleh penguji (Hassanein et al., 2013). Selain itu,
checklist pada OSCE harus dapat menilai tiga komponen yaitu kognitif,
psikomotorik dan afektif (Liddle, 2014). Checklist berfungsi untuk menilai
pengetahuan
medis,
keterampilan
mengumpulkan
data,
dokumentasi,
keterampilan komunikasi dan interpersonal, pertanyaan yang terstruktur, penutup,
ethical conduct, cara memuji pasien, pemeriksaan fisik, dan membuat pasien
merasa nyaman (Alimari, 2007).
Chceklist yang baik adalah yang memenuhi validitas dan reliabilitas
(Hassanein et al., 2013) dimana instrumen dikatakan reliable bila memenuhi
syarat konsistensi internal dan stabilitas saat digunakan dalam menilai. Stabilitas
instrumen mencakup penilaian yang dilakukan oleh dua rater pada kesempatan
yang sama atau disebut interrater reliability (Murti, 2011). Interrater reliabilty
yang baik adalah ketika penilaian antar dua atau lebih penguji memiliki penilaian
yang sama.
6
Penelitian mengenai interrater reliability sangat jarang sekali dilakukan
(Steenson et al., 2013) begitu juga dengan interrater reliability checklist di PSIK
FK UGM. Berdasarkan informasi oleh pengelola skills lab bahwa Interrater
reliability pada checklist keterampilan perawatan bayi baru lahir di PSIK FK
UGM belum pernah sama sekali dilakukan penelitian. Reliabilitas checklist pada
OSCE sangat penting untuk di evaluasi (Amiri et al., 2013) karena dapat
meningkatkan pengukuran yang objektif dalam menilai keterampilan anak didik
(Stiller et al., 2015). Oleh karena itu peneliti
akan
melakukan
penelitian
mengenai uji interrater reliability dari instrumen checklist keterampilan pada
bayi baru lahir di PSIK FK UGM sehingga instrumen tersebut dapat memenuhi
persyaratan dalam menilai keterampilan keperawatan primer.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, bahwa muncul rumusan masalah penelitian,
yaitu “Bagaimanakah interrater reliabiliy pada checklist keterampilan bayi baru
lahir di PSIK FK UGM?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan interrater reliability dengan Cohen’s
Kappa dan Percent agreement pada checklist OSCE dalam keterampilan
perawatan bayi baru lahir di PSIK FK UGM
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmu pengetahuan
mengenai interrater reliability dari checklist keterampilan perawatan bayi
baru lahir di PSIK FK UGM
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa PSIK FK UGM
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi anak
didik terhadap penilaian dari kedua penguji sehingga anak didik berlatih
lagi dalam meningkatkan kemampuan dalam keterampilan perawatan
bayi baru lahir.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
pengembangan pendidikan yaitu dalam menilai keterampilan klinis
yaitu keterampilan perawatan bayi baru lahir. Sehingga nantinya
pendidikan keperawatan di PSIK FK UGM menjadi lebih maju dan
berkembang. Sehingga PSIK FK UGM dapat menghasilkan lulusan
yang dapat berkompetisi di dunia kerja.
c. Bagi Peneliti
Penelitian diharapkan sebagai sarana dan media pembelajaran dalam
meneliti dan berkontribusi demi kemajuan dan pengembangan
pendidikan PSIK FK UGM
8
E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai validitas dan reliabilitas checklist OSCE keterampilan
perawatan bayi baru lahir di PSIK FK UGM belum pernah dilakukan sebelumnya.
Penelitian yang sudah membahas tentang hal-hal terkait validitas dan reliabilitas
dan perawatan bayi baru lahir seperti memandikan, yaitu :
1. Cazzell dan Howe (2012) yaitu: Usingobjective structured clinical evaluation
for simulation evaluation: Checklist considerations for interrater reliability.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan
tujuan untuk menentukan interrater reliabilityof checklist pada OSCE
pemberian medikasi pada pediatrik dimana dua raters menilai 207 rekaman
video evaluasi OSCE menggunakan checklist yang berisi 14-item. Checklist
OSCE tersebut telah dikembangkan oleh tim pediatric nurse educators untuk
merefleksikan
step-by-stepprocesses
(pengetahuan,
keterampilan,
dan
komunikasi profesional) dalam pengajaran pemberian obat yang aman melalui
adanya undergraduate nursing curriculum. Analisis data menggunakan
PASW Statistics 18 (SPSS Inc., Chicago, IL) untuk memperoleh persentase
dari penilaian student behaviors oleh dua raters, demikian juga statistik
interrater reliabilityitem: kappa (l) dan korelasi intraclass correlation
coefficient (ICC) untuk data kuantitatif. Item pada checklist harus
merefleksikan behaviors dari domain cognitive dan psychomotor untuk
mencapai interrater reliability yang diakui. Hasil menunjukkan adanya
kesukaran saat melakukan penilaian behavioral dari domain affective, namun
9
domain dari behaviors yang perlu diperhatikan seperti professional
communication, berpakaian, dan sikap adalah sesuatu yang penting dalam
mencapai kesuksesan dalam praktik keperawatan profesional. Persamaan
dengan penelitian ini adalah mengenai interrater reliability. Perbedaan dari
penelitian ini adalah subyek penelitian dan tempat penelitian.
2. Djuminten (2010), yaitu: Uji Reliabilitas Instrument Kualitas Hidup pada
Penderita Kanker Payudara di RSUP DR Sardjito Yogyakarta.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui reliabilitas instrumen dan
tingkat kesepakatan penilaian dari 2 penguji pada instrumen kualitas hidup
penderita kanker. Desain penelitian ini adalah observasional dengan rancangan
cross sectional dengan subyek sebanyak 50 menggunakan teknik aksidental
sampling. Data kemudian akan di analisa dengan analisis univariabel dan
bivariabel dengan koefisien kappa, korelasi intrakelas, dan koefisien alfa
Cronbanch. Hasil penelitian ini adalah 46 item pertanyaan mengenai kualitas
hidup yang dilakukan oleh perawat dan bidan menunjukkan adanya
kesepakatan yang baik dan sangat baik dari uji statistik kappa. Uji kappa
menghasilkan nilai terendah sebesar k=0,63 dan tertinggi sebesar k=1,00. Uji
Cronbach nilai terendah sebesar r=0,63/0,63 dan tertinggi sebesar r=0,88/0,87.
Sedangkan pada uji koefisien intrakelas menghasilkan nilai terendah yaitu
sebesar r=0,93 dan tertinggi r=0,99. Persamaan dengan penelitian ini yaitu
untuk menguji reliabilitas instrumen. Perbedaan dari penelitian ini yaitu
subyek dan tempat penelitian.
10
3. Widowatiet al. (2014), yaitu: Gambaran Pengetahuan Cara Memandikan Bayi
Baru Lahir pada Ibu Nifas Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Tengaran
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Desain penelitian yaitu deskriptif dengan menggunakan kuisioner
sebanyak 20 pertanyaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan
Ibu postpartum primipara mengenai memandikan bayi baru lahir dengan
sampel sebanyak 27 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik Total Sampling dengan cara door to door, di wilayah kerja Puskesmas
Tengaran. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisi univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 18
responden (66,7%) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai cara
memandikan bayi baru lahir dimana responden mengetahui dan memahami
bahwa memandikan bayi baru lahir merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi
untuk mencegah infeksi. Persamaan dengan penelitian ini adalah cara
memandikan bayi baru lahir. Perbedaan dari penelitian ini yaitu subyek dan
tempat penelitian.
Download