kerangka acuan kerja kegiatan perencanaan pembangunan ruko 2

advertisement
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI EXGEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO
KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012
1.
LATAR BELAKANG :
Dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan disegala bidang baik
bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya yang selalu diikuti oleh
berkembangnya dunia usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
maka peran Pemerintah berupaya melayani kebutuhan tersebut
dengan membangun sarana prasarana yang berdaya saing dengan
pengusaha yang ada.
Disamping hal tersebut bahwa Kota Madiun merupakan salah satu
wilayah penyangga Ibukota Propinsi Jawa Timur, yang dalam
perkembangannya mengalami kemajuan pesat.
Keadaan ini dapat dicapai diantarannya berkat dukungan potensi
wilayah yang dimiliki yakni posisi strategis, keunggulan sektor properti
dan perdagangan, usaha kecil dan menengah serta infrastruktur
wilayah yang baik.
Oleh karena itu Pemerintah Kota Madiun akan melaksanakan
pembangunan Pertokoan yang berlokasi pada ex-gedung UPTD
Diknas Jl.Diponegoro pada Tahun Anggaran 2012 yang didahului
dengan Perencanaan Pembangunan Ruko 2 Lantai Ex-Gedung UPTD
Diknas Jl.Diponegoro sebagai pedoman pelaksanaan konstruksi
selanjutnya.
2.
MAKSUD DAN TUJUAN :
Maksud dari kerangka acuan ini adalah agar Konsultan Perencana
membuat suatu dokumen perencanaan teknis yang lengkap sehingga
ada satu dokumen Kegiatan PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RUKO 2 LANTAI EX-GEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO
yang representatif berdasarkan aturan teknis yang berlaku.
Adapun tujuan pembuatan dokumen tersebut adalah sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh
efisiensi dan efektifitas dan bangunan yang handal.
3.
SASARAN KEGIATAN
Sasaran Perencanaan Teknis Pembangunan Ruko Dua Lantai adalah
terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari
aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek ekonomis serta
tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan Ruko dan bisa
menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis yang yang
berlaku.
4.
LOKASI KEGIATAN
Ex-Gedung UPTD Diknas Jl.Diponegoro, Kel. Oro-Oro Ombo, Kec.
Kartoharjo Kota Madiun.
5.
SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan anggaran dengan pagu
dana Rp. 99.000.000,00. yang dibiayai dari APBD Tahun Anggaran
2012.
6.
NAMA DAN PROYEK /SATUAN KERJA PENGGUNA ANGGARAN.
Nama PA.
: PURWANTO AR, ST.
Satuan Kerja
: Dinas Pekerjaan Umum Kota Madiun
Nama Kegiatan
: Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Nama Pekerjaan
: Kegiatan perencanaan pembangunan ruko 2 lantai
ex-gedung UPTD Diknas Jl.Diponegoro
Tahun anggaran
Sumber Anggaran
7.
: 2012.
: APBD Kota Madiun .
DATA PENUNJANG :
DATA
DASAR
Untuk
penyusunan
Kegiatan
perencanaan
pembangunan ruko 2 lantai ex-gedung UPTD diknas jl.diponegoro
adalah dilokasi tersebut harus mengikuti/berpedoman pada batasbatas tanahnya yang syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan
yang berlaku pada bangunan sipil maupun arsitektur antara lain :

Persyaratan peruntukan dan intensitas :

Persyaratan arsitektur dan lingkungan

Persayaratan struktur bangunan

Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran

Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistem peringatan
bahaya

Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan komunikasi

Persyaratan sanitasi dalam banguna

Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara

Persyaratan pencahayaan

Persyaratan kebisingan dan getaran.

Persyaratan keamdalan bangunan gedung.

Persyaratan kemudahan/aksebilitas.

Persyaratan kenyamanan/keamanan dalam bangunan gedung.
DATA TEKNIS :
Dalam penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) Ruko Dua
Lantai di Jl. S. Parman tersebut mengacu pada standar teknis antara
lain :

Peraturan beton bertulang Indonesia ( PBI 1991 ), SKNI T-15.1919.03.

Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995

Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987 ( SKB1.2.53.1987 )

Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;

Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995

Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5

Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984

Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987

Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8

Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10

Peraturan plumbing Indonesia

Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;

Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;

Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin Mendirikan
Bangunan Gedung ;

Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan ;

Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan/Gedung ;Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung ;

Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Eksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ;

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 03-2407-1991

Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991

Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan

Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan
pekerjaan bangunan yang direncanakan ;
STUDI TERDAHULU :
Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan
berpengaruh
terhadap
kinerja
suatu
perusahaan
dalam
mengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga menghasilkan
karya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis profesional ;
REFERENSI HUKUM :
Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada
referensi hukum :
Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standart yang digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia
secara umum dan khusus ;
8.
9.
10.
RUANG LINGKUP LINGKUP KEGIATAN.
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan penyedia jasa antara lain
adalah :

Pengumpulan data lapangan ;

Analisa data lapangan;

Desain,gambar dan penysunan RAB ( Ruko ukuran 5 x 8 m sebanyak 5 unit
dan jenis-jenis pekerjaan yang merupakan rangkaian pembangunan Ruko
tersebut ) ;

Setiap tahapan perencanaan melaksanakan rapat koordinasi

Selama melaksanakan kegiatan perencanaan selalu berkoordinasi dengan
dinas instansi terkait bilamana diperlukan;
KELUARAN :
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Dokumen RAB, Gambar Rencana Teknis, Daftar Harga Satuan Upah
Bahan, Analisa Harga Satuan sejumlah 5 (Lima) buku, 1 (satu) asli, 4
(empat ) copy ;
b. Dokumen pengadaan barang dan jasa yang disertai :

Instruksi kepada peserta lelang ;

Syarat-syatrat umum dan syarat-syarat khusus kontrak ;

Spesifikasi teknis ;

Gambar rencana teknis;

Perhitungan rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ; Ukuran kertas F4
dan untuk gambar A3 hasil karya perencanaan dimasukkan ke dalam
Cakram Padat (CD) ;
PERALATAN MATERIAL,
PENGGUNA ANGGARAN
PERSONIL
DAN
FASILITAS
DARI
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna anggaran yang
dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
1.
2.
3.
11.
Laporan dan data ;
Staf pendamping perencanaan ;
Konsultasi unsur teknis .
PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA
Peralatan yang disediakan penyedia jasa antara lain :

Kendaraan survey milik sendiri/sewa ;

Peralatan survey dan perencanaan milik sendiri/sewa ;

Kantor milik sendiri/sewa ;

Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang ;

Materi dan penggadaan laporan ;

Biaya-biaya rapat ;

Biaya perjalanan ;

Jasa dan overhead perencanaan ;

Pajak-pajak ;
12.



LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Penyedia jasa mempunyai hak dan kewenangan yang meliputi :
Membuat design perencanaan yang sesuai dengan standart nasional
Indonesia dan aturan teknis yang ada sebagai bentuk pengembangan
sumber daya manusia ;
Mendapat informasi dan konsultasi teknis dari pengguna jasa ;
Mendapatkan kontrak yang jelas sesuai dengan aturan konsultansi
Indonesia ;
13.
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Pekerjaan perencanaan ini harus diselesaikan dalam waktu paling
lama 45 (empat puluh lima) hari kalender terhitung sejak
dilakukankannya SPMK dikeluarkan ;
14.
TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini
adalah:
a. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik sipil / arsitektur lulusan universitas negeri atau yang
telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut
di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang.
Memiliki sertifikat keahlian perencanaan bidang sipil/struktur dengan
kompetensi madya Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah:
-
Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja/ tenaga pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan selama
waktu pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
-
Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana dan dinas
yang dilaksanakan 2 kali dalam sebulan, atau koordinasi
lapangan.
-
Menetapkan
metode
kerja
untuk
menyesuaikan
waktu
konstruksi.
-
Menyelaraskan desain arsitektural dengan perhitungan struktur
-
Memastikan progres perencanaan sesuai dengan jadwal
b. Tenaga Ahli Struktur
Tenaga Ahli Struktur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu
(S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di
atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang.
Memiliki sertifikat keahlian perencanaan struktur dengan kompetensi
madya. Sebagai Tenaga Ahli Struktur, tugas utamanya adalah:
-
Merencanakan seluruh pekerjaan struktur beton dan struktur
baja berdasarkan standart dan acuan yang berlaku.
-
Merekomendasikan
metode
pekerjaan
pembetonan
dan
pembesian serta struktur baja yang telah lolos uji kepada team
leader.
-
Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan struktur
c. Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu
(S1) Jurusan Teknik arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas,
sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki
sertifikat keahlian perencanaan arsitektur dengan kompetensi muda.
Sebagai Tenaga Ahli Arsitektur, tugas utamanya adalah :
-
Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan arsitektural
berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan.
-
Merekomendasikan
metode
pekerjaan
arsitektural
dan
landscape yang telah lolos uji kepada team leader.
-
Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan arsitektur
d. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal
Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal disyaratkan seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik elektro/ Sipil
lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang
pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun
sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan
Mekanikal Elektrikal dengan kompetensi muda. Sebagai Tenaga
Mekanikal Elektrikal, tugas utamanya adalah :
-
Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan mekanikal dan
elektrikal pada bangunan berdasarkan acuan yang berlaku dan
relevan.
-
Merekomendasikan metode pekerjaan mekanikal dan elektrikal
yang telah lolos uji kepada team leader.
-
Merekomendasikan
model
lampu
dan
bahan
pekerjaan
mekanikal dan elektrikal yang telah lolos uji kepada team leader.
-
Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan Mekanikal
Elektrikal
e. Asisten Tenaga Ahli Struktur
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal D3Teknik Sipil lulusan negeri
atau yang disamakan yang berpengalaman sesuai bidang pekerjaan
tersebut di atas yaitu pengukuran dan perencanaan bidang konstruksi
bangunan gedung sebanyak 1 orang. Adapun tugas dari Asisten
Tenaga Ahli
Struktur
membantu Tenaga
Ahli
Struktur dalam
melaksanakan tugasnya serta administrasi kegiatan. Agar pelaksanaan
pekerjaan dapat Tepat Mutu – Tepat Waktu – Tepat Biaya dan tidak
terjadi masalah
f.
Asisten Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal D3Teknik Arsitektur lulusan
negeri atau yang disamakan yang berpengalaman sesuai bidang
pekerjaan tersebut di atas yaitu pengukuran dan perencanaan bidang
konstruksi bangunan gedung sebanyak 1 orang. Adapun tugas dari
Asisten Tenaga Ahli Struktur membantu Tenaga Ahli Arsitektur dalam
melaksanakan tugasnya serta administrasi kegiatan. Agar pelaksanaan
pekerjaan dapat Tepat Mutu – Tepat Waktu – Tepat Biaya dan tidak
terjadi masalah
g. Tenaga Pengukuran Lapangan (Surveyor) Bidang sipil/ gedung
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal STM Teknik Sipil lulusan
negeri atau yang disamakan yang berpengalaman sesuai bidang
pekerjaan tersebut di atas yaitu pengukuran dan perencanaan bidang
konstruksi bangunan gedung sebanyak 2 (dua) orang. Adapun tugas
dari Tenaga Ahli Perencanaan adalah mengawasi, mengarahkan serta
membantu dalam pengendalian kualitas, kuantitas, waktu serta
administrasi kegiatan. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat Tepat Mutu
– Tepat Waktu – Tepat Biaya dan tidak terjadi masalah
15.
JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana
adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku yaitu standar
nasional Indonesia (SNI) Konstruksi dan Bangunan Sipil yang terdiri :
a. Tahap Konsep rencana dan pra rencana teknis :

Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,
jumlah dan kwalitas tim perencana, metode pelaksnaan, dan
tanggung jawab waktu perencanaan ;

Laporan data dan informasi lapangan ;

Gambar-gambar pra rencana bangunan/konstruksi;

Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat .
b. Tahap pengembangan rencana teknis :

Uraian konsep rencana teknis ;

Draft rencana anggaran biaya ;

Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ;
c. Tahap Rencana Detail :

Gambar rencana teknis bangunan lengkap ;

Rencana Kerja dan Syarat-syarat ;

Rencana kerja volume pekerjaa (BQ) ;

Rencana Anggaran Biaya ( RAB) ;

Laporan Perencanaan ;
d. Tahap Pelelangan :
16.

Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan ;

Laporan bantuan teknis dan adminstrasi pada waktu pelelangan .
LAPORAN :
LAPORAN PENDAHULUAN :
Laporan pendahuluan minimal memuat antara lain :

Pendahuluan ;

Maksud dan tujuan ;

Gambaran umum ;

Draft/Konsep Rencana sesuai dengan study yang ada ;

Permasalahan-permasalahan lapangan ;

Lain-lain;

Penutup.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh )
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan,
dengan surat pengantar kepada Dinas PU Kota Madiun.
17.
18.
LAPORAN DRAFT FINAL :

Kondisi Eksisting dan analisa ;

Draft final dipresentasikan ;
LAPORAN AKHIR :
Laporan akhir minimal memuat :

Gambar rencana teknis bangunan lengkap dengan detailnya ;

Rencana Kerja dan Syarat-syarat ;

Rencana kerja dan volume pekerjaan 9 BQ) ;

Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;

Jenis konstruksi masing-masing bangunan ;

Penentuan jenis bangunan penunjang ;

Biaya konstruksi fisik + PPn ;

Jadwal kegiatan (time schedule) perencanaan sampai pekerjaan 100% ;

Tahapan pelakssanaan ;

Kesimpulan ;
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60( enam puluh ) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh ) buku
laporan.
19.
PRODUKSI DALAM NEGERI
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarakan KAK ini harus
dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ditetapkan
lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri, hal ini dilakukan sebagai pemberdayaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Selaku Pengguna Anggaran
Kota Madiun
PURWANTO AR, ST
Pembina Tk. I
NIP. 19570906 198203 1 014
Download