pengaruh tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs terhadap beta saham

advertisement
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS
TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG
MASUK DALAM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH
GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM
ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
ANJAR WIJAYA PRATAMA
08390072
PEMBIMBING:
1. Dr. IBNU QIZAM, SE. Akt., M.Si.
2. Dr. IBNU MUHDIR, M. Ag.
PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013 ABSTRAK
Krisis ekonomi global pada tahun 2008 yang terkait dengan subprime
mortgage dan diikuti dengan bangkrutnya bank investasi terbesar AS Lehman
Brothers, menyebabkan perekonomian dunia porak-poranda. Hal tersebut secara
langsung berimbas pada kinerja pasar modal di Indonesia yang ditandai dengan
anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tajam. Investor asing
terpaksa menarik dananya (deleveraging) dari Indonesia dikarenakan mereka
mengalami kesulitan likuiditas. Selain itu, anjloknya pasar modal juga didorong
kuat oleh perilaku investor risk aversion yang memicu terjadinya flight to quality
dari aset yang dipandang berisiko ke aset yang lebih aman. Risiko dalam saham
dibagi menjadi: risiko tak sistematik (unsystematic risk) dan risiko sistematik
(systematic risk). Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta. Beta saham
menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas maupun portofolio
terhadap perubahan-perubahan pasar. Sebagai pengukur risiko, beta dapat bernilai
negatif yang berarti kenaikan perolehan pasar menyebabkan penurunan perolehan
saham (arah perolehan saham berlawanan dengan arah perolehan pasar). Oleh
karena itu, beta saham sangat sensitif terhadap fluktuasi pasar yang disebabkan
oleh perubahan kondisi ekonomi makro seperti: tingkat suku bunga, inflasi, dan
kurs.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh tingkat suku bunga, inflasi dan perubahan nilai kurs terhadap beta
saham pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data persentase bulanan untuk tingkat suku
bunga, inflasi dan kurs, sedangkan data beta saham adalah satuan beta saham
bulanan perusahaan pertambangan di DES. Data yang digunakan dengan periode
Januari 2010 - Desember 2011 dan diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia
Fakultas Ekonomi UII, dan website Bank Indonesia (www.bi.go.id).
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka dilakukan pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F-statistik dan uji t-statistik,
pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian secara simultan dengan uji-F menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs Dollar AS secara bersama-sama dan
signifikan mempengaruhi beta saham. Hasil penelitian secara parsial dengan uji-t
menunjukkan bahwa hanya tingkat suku bunga yang terbukti tidak signifikan
terhadap beta saham, sedangkan inflasi dan kurs terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap beta saham.
Kata kunci: Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Kurs, Beta Saham. ii
MOTTO
“JIKA KAMU TAK TAHAN PENATNYA BELAJAR, MAKA
KAMU AKAN MENANGGUNG PERIHNYA KEBODOHAN”
(IMAM SYAFII)
"KESEMPURNAAN ADALAH KESEDERHANAAN YANG
DISYUKURI"
(MARIO TEGUH)
RASA GALAU & STRES HARUS DIJADIKAN TEMAN HIDUP
SEHARI-HARI DAN DIJALANI DENGAN TENANG DAN
RINGAN"
(CHAIRUL TANJUNG)
vii PERSEMBAHAN
Karya kecil nan sederhana ini saya persembahkan kepada ……
Ayahanda Ayit Taufik Hidayat dan Ibunda Juju Juhanah
Saudara laki-laki Anwar Imam Prayogi
Keluarga Besar Futsal KUI
Sahabat-sahabat KUI ’08
Dan Almamaterku …
Doa kalian semangatku …
viii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia
No.
158/1987
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
‫أ‬
Nama
Alif
Huruf Latin
tidak
Keterangan
tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ب‬
Bā'
B
Be
‫ت‬
Tā'
T
Te
‫ث‬
Śā'
Ś
es titik atas
‫ج‬
Jīm
J
Je
‫ح‬
H}ā'
H}
ha titik di bawah
‫خ‬
Khā'
Kh
ka dan ha
‫د‬
Dāl
D
De
‫ذ‬
Zāl
Ź
zet titik di atas
‫ر‬
Rā'
R
Er
‫ز‬
Zai
Z
Zet
ix dan
‫س‬
Sīn
S
Es
‫ش‬
Syīn
Sy
es dan ye
‫ص‬
S}ād
S}
es titik di bawah
‫ض‬
D}ād
D}
de titik di bawah
‫ط‬
T}ā'
T}
te titik di bawah
‫ظ‬
H}ā'
H}
zet titik di bawah
‫ع‬
'Ain
…‘…
koma terbalik (di atas)
‫غ‬
Gain
G
Ge
‫ف‬
Fā'
F
Ef
‫ق‬
Qāf
Q
Qi
‫ك‬
Kāf
K
Ka
‫ل‬
Lām
L
El
‫م‬
Mīm
M
Em
‫ن‬
Nūn
N
En
‫و‬
Waw
W
We
‫ﻩ‬
Hā'
H
Ha
‫ء‬
Hamzah
…’…
Apostrof
‫ي‬
Yā
Y
Ye
x B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap:
‫ﻣﺘﻌﻘّﺪﻳﻦ‬
ditulis
muta‘aqqidīn
‫ﻋﺪّة‬
ditulis
‘iddah
C. Tā' marbutah di akhir kata.
1. Bila dimatikan, ditulis h:
‫هﺒﺔ‬
ditulis
Hibah
‫ﺟﺰﻳﺔ‬
ditulis
Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya,
kecuali dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
‫ﻧﻌﻤﺔ اﷲ‬
ditulis
ni'matullāh
‫زآﺎة اﻟﻔﻄﺮ‬
ditulis
zakātul-fit}ri
D. Vokal Pendek
__‫__ﹶ‬
‫ب‬
َ ‫ﺿ َﺮ‬
َ
Fathah
Kasrah
__ __
xi ditulis
A
ditulis
d}araba
ditulis
i
ditulis
fahima
‫َﻓ ِﻬ َﻢ‬
Ḍammah
__‫__ﹸ‬
ditulis
u
ditulis
kutiba
‫ﺐ‬
َ ‫ُآ ِﺘ‬
E. Vokal Panjang:
1
2
3
4
fathah + alif
Ditulis
Ā
‫ﺟﺎهﻠﻴﺔ‬
Ditulis
Jāhiliyyah
fathah + alifmaqşūr
Ditulis
Ā
‫ﻳﺴﻌﻲ‬
Ditulis
yas'ā
kasrah + yamati
Ditulis
Ī
‫ﻣﺠﻴﺪ‬
Ditulis
Majīd
dammah + waumati
Ditulis
Ū
‫ﻓﺮوض‬
Ditulis
Furūd}
fathah + yāmati
Ditulis
Ai
‫ﺏﻴﻨﻜﻢ‬
Ditulis
fathah + waumati
Ditulis
Au
‫ﻗﻮل‬
Ditulis
Qaul
F. Vokal Rangkap:
1
2
xii Bainakum
G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan
dengan apostrof.
‫ااﻧﺘﻢ‬
Ditulis
a'antum
‫اﻋﺪت‬
Ditulis
u'iddat
‫ﻟﺌﻦ ﺷﻜﺮﺕﻢ‬
Ditulis
la'insyakartum
H. Kata Sandang Alif + Lām
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
‫اﻟﻘﺮﺁن‬
Ditulis
Al-Qur'ān
‫اﻟﻘﻴﺎس‬
Ditulis
Al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf
syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya
‫اﻟﺸﻤﺲ‬
Ditulis
Asy-Syams
‫اﻟﺴﻤﺎء‬
Ditulis
As-Samā'
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya
‫ذوي أﻟﻔﺮوض‬
ditulis
Żawi al-Furūd}
‫اهﻞ اﻟﺴﻨﺔ‬
ditulis
Ahl as-Sunnah
xiii KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur hanya bagi Allah atas segala hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku
Bunga, Inflasi, dan Kurs Terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang Masuk
Dalam Daftar Efek Syariah (DES)”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah
keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW., Keluarga, Sahabatsahabatnya dan bagi semua ummatnya. Skripsi ini disusun guna memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam penyusunannya, skripsi ini tidak lepas
dari bantuan, petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, selaku rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta;
2. Bapak Noorhaidi, MA, M. Phil., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan
Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;
3. Ibu Dra. Hj. Widyarini, M.M. selaku Ketua Prodi Keuangan Islam Fakultas
Syariah dan Hukum;
4. Bapak Dr. Ibnu Qizam, S.E., M. Si., Akt. selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
Ibnu Muhdir, M. Ag. selaku pembimbing II, yang dengan semangat dan sabar
xiv
memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan sehingga terselesaikan skripsi
ini;
5. Segenap Dosen Prodi Keuangan Islam yang telah memberikan bekal ilmu
yang sangat berharga, terutama tentang cara berbisnis syari’ah;
6. Seluruh staf dan karyawan khususnya di bagian Tata Usaha Prodi Keuangan
Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Bu Tiwi
dan Bu Tarti;
7. Ibunda Juju Juhanah dan Ayahanda Ayit T. Hidayat atas doa yang selalu dipanjatkan
siang dan malam, perhatian, kasih sayang dan dukungan baik moriil maupun materiil
kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini. Hasil karya ananda yang
sederhana ini semata-mata untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta;
8. Adikku tersayang Anwar Imam Prayogi, yang memberikan sebuah arti
kesabaran dan keikhlasan;
9. Teman-teman seiman dan seperjuangan; Keuangan Islam angkatan 2008 (Imam,
Rian, Rizal, Parsiman, Azif, Azhari, Ipul, Syamsul, Iqbal, Rio, Bambiny, Fians,
Fulki dan seluruh angkatan KUI 2008);
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberi
masukan-masukan dan bantuan guna penyelesaian skripsi ini;
Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan
rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amin. Penyusun menyadari sepenuhnya
akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penyusun sehingga
tidak menutup kemunginan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.
xv
Akhir kata, penyusun berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi yang berkepentingan. Terimakasih.
Yogyakarta, 30 September 2013
Anjar Wijaya Pratama
08390072
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
ABSTRAK ......................................................................................................
ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...............................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
viii
TRANSLITERASI ...........................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
xiv
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xxi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xxii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xxiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Pokok Masalah ...................................................................................
9
C. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................
10
D. Sistematika Pembahasan ....................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ...................................................................................
13
B. Kerangka Teoritik ..............................................................................
18
xvii 1.
Pasar Modal Syariah ...................................................................
18
2.
Etika Bisnis Islam .......................................................................
26
3.
Investasi dalam Islam..................................................................
31
4.
Daftar Efek Syariah ....................................................................
33
5.
Return dan Risiko .......................................................................
35
6.
Risiko dalam Investasi ................................................................
37
7.
Beta (Risiko Sistematik) .............................................................
41
8.
Arbitrage Pricing Theory............................................................
43
9.
Faktor Ekonomi Makro ...............................................................
48
a. Suku Bunga ...........................................................................
49
b. Inflasi ....................................................................................
51
c. Kurs .......................................................................................
54
C. Hubungan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ..................
56
1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham ................
56
2. Pengaruh Inflasi terhadap Beta Saham ........................................
58
3. Pengaruh Kurs terhadap Beta Saham...........................................
60
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...................................................................................
62
B. Sifat Penelitian ...................................................................................
62
C. Populasi dan Sampel ..........................................................................
62
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................
63
E. Definisi Variabel Penelitian ...............................................................
64
xviii 1. Variabel Dependen (Y) ................................................................
64
2. Variabel Independen (X)..............................................................
65
a. Tingkat Suku Bunga ..............................................................
65
b. Tingkat Inflasi ........................................................................
66
c. Kurs ........................................................................................
66
F. Teknik Analisa Data ..........................................................................
67
1. Uji Asumsi Klasik .........................................................................
67
a. Autokorelasi ............................................................................
67
b. Heteroskedastisitas ..................................................................
68
c. Multikolonieritas .....................................................................
69
d. Normalitas ...............................................................................
69
2. Analisis Regresi Linier Berganda .................................................
70
3. Pengujian Hipotesis .......................................................................
72
a. Koefisien Determinasi .............................................................
72
b. Uji Signifikansi Simultan ........................................................
72
c. Uji Signifikansi Parsial ...........................................................
73
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Statistik Deskriptif ...............................................................
74
B. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................
77
1. Uji Autokorelasi ..........................................................................
78
2. Uji Heteroskedastisitas ................................................................
79
3. Uji Multikolinearitas ...................................................................
79
xix 4. Uji Normalitas .............................................................................
81
C. Uji Model Regresi .............................................................................
82
D. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian ..........................................
84
1. Uji Determinasi ...........................................................................
84
2. Uji Hipotesis secara Simultan .....................................................
85
3. Uji Hipotesis secara Parsial ........................................................
85
E. Pembahasan........................................................................................
87
1. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham .................
88
2. Pengaruh Inflasi terhadap Beta Saham ........................................
89
3. Pengaruh Kurs terhadap Beta Saham...........................................
90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................
92
B. Keterbatasan Peneliti .........................................................................
94
C. Saran ..................................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
96
xx DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Prinsip Pasar Modal Syariah ..................................................................
20
Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Sampel Perusahaan .................................................
75
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................
76
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ...........................................................................
78
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................
81
Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Regresi ......................................................................
83
xxi DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Etika Bisnis Islam...............................................................................
30
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................
79
Gambar 4.2 Uji Normalitas ....................................................................................
82
xxii DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Terjemahan................................................................................................
I
2. Output SPSS
a.
Hasil Uji Statistik Deskriptif ..............................................................
II
b.
Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................
II
c.
Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................
III
d.
Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................
III
e.
Hasil Uji Normalitas ..........................................................................
IV
f.
Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................
IV
g.
Hasil Uji F ..........................................................................................
IV
h.
Hasil Uji t ...........................................................................................
V
3. Data Penelitian ..........................................................................................
V
4. Nama dan Profil Perusahaan .....................................................................
X
5. Curriculum Vitae....................................................................................... XVI
xxiii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menjelang akhir triwulan III-2008, perekonomian dunia dihadapkan
pada satu babak baru yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, seiring
dengan meluasnya krisis finansial ke berbagai negara. Krisis finansial global
mulai muncul sejak bulan Agustus 2007, yaitu pada saat salah satu bank
terbesar Perancis BNP Paribas mengumumkan pembekuan beberapa sekuritas
yang terkait dengan kredit perumahan berisiko tinggi AS (subprime
mortgage). Pembekuan ini lantas mulai memicu gejolak di pasar finansial dan
akhirnya merambat ke seluruh dunia. Di penghujung triwulan III-2008,
intensitas krisis semakin membesar seiring dengan bangkrutnya bank
investasi terbesar AS Lehman Brothers, yang diikuti oleh kesulitan keuangan
yang semakin parah di sejumlah lembaga keuangan berskala besar di AS,
Eropa, dan Jepang.1
Krisis keuangan dunia tersebut telah berimbas ke perekonomian
Indonesia sebagaimana tercermin dari gejolak di pasar modal. Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi turun menjadi 2.167,646 pada 10 April
2008. Indeks IHSG sempat naik pada 23 Mei 2008 mencapai 2.516,263.
Akan tetapi kenaikan ini hanya sesaat saja dan dampak dari krisis global
1
http:/www.bi.go.id/NR/rdonlyres/D39BC89A-1079-47E3-9803-BF9CC812E89D/165
08/Bab3KrisisEkonomiGlobaldanDampaknyaterhadapPerekon.pdf, akses pada tanggal 24
September 2013.
1 2
dunia tampaknya mulai melanda. Nilai IHSG turun sampai pada tingkat
1.089,34 pada 28 Oktober 2008. Dapat dibayangkan betapa hebat krisis
global ini sampai mengkikis habis nilai indeks dari nilai tertinggi 2.838,476
pada bulan Januari menjadi 1.089,34 dengan penurunan nilai indeks sebanyak
1.749,136 poin atau penurunan 61,62 persen.2
Dampak dari krisis global menyebabkan Bank Indonesia membuat
keputusan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 8,25
persen pada 6 Mei 2008. Keputusan tersebut diambil BI setelah mencermati
dan mempertimbangkan perkembangan dan prospek ekonomi global, regional
dan domestik. Gejolak ekonomi yang masih berlanjut membuat BI kembali
menaikkan BI Rate secara bertahap hingga ke level 9,5 persen pada Oktober
2008. Setelah kondisi berangsur membaik, BI akhirnya menurunkan BI Rate
menjadi 9,25 persen pada Desember 2008 dan terus mengalami penurunan
selama beberapa tahun hingga menyentuh angka 5,75 persen pada Februari
2012.3
Krisis global tahun 2008 telah membuat pasar modal di Indonesia
yang dalam hal ini Bursa Efek Indonesia (BEI) porak-poranda. Banyak
investor asing yang mengalami kesulitan likuiditas sehingga terpaksa menarik
dananya (deleveraging) dari Indonesia. Selain disebabkan oleh kesulitan
likuiditas yang memicu deleveraging, anjloknya pasar saham juga diduga
2
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-7, cet. ke-1, (Yogyakarta:
BPFE, 2010), hlm. 88.
3
http://www.merdeka.com/uang/beda-strategi-indonesia-amerika-dan-eropa-hadapikrisis-ekonomi.html, akses pada tanggal 24 September 2013. 3
kuat didorong oleh perilaku risk aversion dari investor yang kemudian
memicu terjadinya flight to quality dari aset yang dipandang berisiko ke aset
yang lebih aman.
Di dalam teori investasi dikatakan bahwa setiap sekuritas tidak
hanya menghasilkan return saja tetapi juga ada risiko. Return dan risiko
diibaratkan sebagai dua sisi mata uang dimana return yang tinggi akan
mempunyai risiko yang tinggi dan return yang rendah akan mempunyai risiko
rendah pula.
Setiap sekuritas mempunyai tingkat risiko yang berbeda dan saham
merupakan salah satu jenis sekuritas yang tingkat risikonya tinggi
dibandingkan dengan sekuritas yang lain. Risiko saham antar perusahaan pun
berbeda satu dengan yang lainnya. Jadi, jika investor ingin berinvestasi maka
selain melihat return yang akan didapat atau yang diharapkan maka mereka
juga harus mempertimbangkan risiko yang ada pada saham tersebut.
Preferensi investor terhadap risiko berbeda-beda dikarenakan tidak
semua investor suka dengan risiko. Investor yang tidak menyukai risiko (risk
averse) mempunyai kecenderungan untuk tidak berinvestasi di pasar modal.
Namun, risiko investasi di pasar modal sebenarnya dapat dikurangi jika
mereka mengerti mengenai risiko itu sendiri.4
Risiko saham terdiri dari dua bagian yaitu risiko yang dapat
diversifikasi (unsystematic risk) dan risiko yang tidak dapat diversifikasi
4
Dedy Haryanto dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan
Nilai Kurs terhadap Risiko Sistematik Saham Perusahaan di BEJ,” Jurnal Keuangan dan Bisnis,
Vol. 5, No. 1 (Maret 2007), hlm. 25.
4
(systematic risk). Unsystematic risk merupakan risiko yang hanya melekat
pada satu perusahaan sehingga pengaruhnya hanya terbatas pada satu
perusahaan yang bersangkutan. Risiko ini disebabkan oleh hal-hal seperti
pemogokan buruh, perubahan manajemen, program pemasaran yang berhasil
dan kejadian-kejadian yang unik bagi perusahaan tertentu. Sedangkan
systematic risk merupakan risiko yang tidak hanya melekat pada satu
perusahaan saja, tetapi melekat pada seluruh perusahaan. Risiko ini berasal
dari faktor-faktor yang secara sistematik mempengaruhi perusahaan seperti
perang, inflasi, resesi, dan suku bunga.5
Risiko sistematik sekuritas di pasar modal dapat diukur dengan
menggunakan koefisien beta. Beta sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat
keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar. Oleh sebab
itu, dalam menganalisis sekuritas atau portofolio harus diketahui besaran
beta.
Sebagai pengukur risiko, beta dapat bernilai negatif yang berarti
kenaikan perolehan pasar menyebabkan penurunan perolehan aset atau saham
(arah perolehan saham atau aset berlawanan dengan arah perolehan pasar).
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya beta saham biasanya
merupakan faktor makroekonomi seperti tingkat suku bunga, nilai kurs, dan
inflasi.
Suku bunga dan prakiraan nilainya di masa depan merupakan salah
satu masukan yang penting dalam keputusan investasi. Besar kecilnya suku
5
Tumirin, “Variabel-variabel Fundamental Sebagai Pengukur Risiko Sistematik,”
Jurnal BETA, Vol. 4, No. 1 (2005), hlm. 16.
5
bunga sangat tergantung dari kondisi makro yang berkembang di Indonesia.
Tingkat suku bunga yang relatif tinggi diharapkan dapat merangsang lebih
banyak tabungan masyarakat yang masuk ke dalam sistem perbankan
walaupun bersamaan dengan itu, dikhawatirkan berpengaruh negatif terhadap
kegiatan investasi. Kebijakan ekonomi nasional di Indonesia bermaksud
untuk menjadikan suku bunga sebagai komponen mekanisme penyesuaian
dalam upaya mempengaruhi tabungan dan investasi. Suku bunga yang
terbentuk adalah suku bunga yang secara bebas didasarkan atas kekuatan
pasar dalam pasar uang. Diharapkan kebijakan ini dapat mendorong
terbentuknya suku bunga riil yang positif dan relatif tinggi sehingga dapat
merangsang tabungan yang selanjutnya akan memperbesar dana yang dapat
disalurkan untuk tujuan investasi.6 Tingkat suku bunga yang ideal jika
besarnya berada di bawah kisaran angka sepuluh persen.7 Adapun suku bunga
untuk investasi pada SBI dan obligasi pemerintah sepenuhnya ditentukan oleh
mekanisme pasar.
Tingkat suku bunga mempengaruhi beta saham. Hal ini disebabkan
karena seorang investor dalam memilih alternatif investasi akan cenderung
memilih investasi yang menguntungkan. Apabila tingkat suku bunga lebih
tinggi daripada return saham maka investor akan lebih memilih investasi
yang bebas risiko seperti deposito dan obligasi daripada investasi yang penuh
risiko seperti saham dan begitu pula sebaliknya. Ketika tingkat suku bunga
6
Sritua Arief, Pembangunanisme dan Ekonomi Indonesia: Pemberdayaan Rakyat
dalam Arus Globalisasi (Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998), hlm. 26.
7
Dedy Haryanto dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga, hlm. 33.
6
tinggi maka return saham akan cenderung terjadi perubahan atau rendah.
Return saham naik / turun sesuai dengan permintaan investor.8 Semakin
tinggi permintaan terhadap saham semakin tinggi pula return saham.
Ketika suatu barang ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya
terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya
merupakan harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian juga pertukaran
antara dua mata uang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai / harga
antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang sering
disebut dengan kurs (exchange rate).9 Apabila kurs bergerak tajam, artinya
kurs sering berubah-ubah dengan tingkat perubahan yang tidak stabil. Hal ini
berdampak pada kondisi perkonomian yang menjadi sulit untuk diprediksi
dikarenakan harga-harga sulit ditentukan dan return dari investasi cenderung
turun. Bagi para pelaku ekonomi perubahan pada nilai kurs yang semakin
rendah berindikasi baik.
Inflasi dapat diartikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang
yang bersifat umum dan terus menerus.10 Inflasi yang semakin meningkat
menjadi sinyal negatif bagi para investor. Investor akan cenderung melepas
sahamnya jika terjadi peningkatan inflasi dikarenakan return (imbal hasil)
yang diterima investor akan turun nilainya, terlebih pada saat terjadi inflasi
8
Siti Zubaidah, Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs terhadap Beta
Saham Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII), hlm. 1, http:
// www.snapdrive.net/files/611632/Beta%20JII.pdf, akses tanggal 24 September 2013.
9
Nopirin, Ekonomi Moneter (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm. 163.
10
Rahardja, Prathama, dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Suatu
Pengantar, Edisi ke-2 (Jakarta: FE UI, 2004), hlm. 155. 7
yang tidak terkendali (hyper inflation). Kecenderungan investor untuk
melepas sahamnya akan menyebabkan harga saham menjadi turun. Hal ini
dikarenakan peningkatan inflasi menyebabkan kenaikan risiko investasi pada
saham.
Seiring dengan perkembangan pasar modal di Indonesia, maka
dikembangkan pula pasar modal syariah yakni pasar modal yang
menggunakan prinsip, prosedur, asumsi, instrumentasi, dan aplikasi yang
bersumber dari nilai epistemologi Islam.11 Pasar modal syariah di Indonesia
identik dengan Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham
syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, Efek Syariah
yang terdapat di pasar modal syariah di Indonesia tidak hanya berjumlah 30
saham syariah yang menjadi konstituen JII saja melainkan terdiri dari
berbagai macam jenis efek. Hal tersebut semakin terlihat jelas setelah
Bapepam-LK mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) pada November 2007
yang kemudian menjadikan DES sebagai satu-satunya rujukan mengenai Efek
Syariah yang ada di Indonesia.
Mengetahui beta saham menjadi hal yang penting dalam manajemen
portofolio dikarenakan beta memiliki peran sebagaimana yang dikutip oleh
Rena Mainingrum dan Falikhatun dari Tandelilin dan Lantara yaitu: pertama,
untuk meramalkan beta portofolio; kedua, sebagai ukuran risiko sistematik
11
Ardi Hamzah,” Analisa Ekonomi Makro, Industri dan Karakteristik Perusahaan
terhadap Beta Saham Syariah,” Simposium Nasional Akuntansi, (September, 2005), hlm. 367.
8
yang terjadi (realized market risk); dan ketiga, untuk meramalkan return yang
diharapkan dari suatu portofolio.12
Penelitian Dedy Haryanto dan Riyatno ingin membuktikan bahwa
variabel makro mempengaruhi risiko. Variabel yang dipakai adalah suku
bunga Sertifikat Bank Indonesia dan nilai kurs. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan nilai kurs mempengaruhi
risiko sistematik saham. Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa
tinggi rendahnya nilai kurs mempengaruhi besar kecilnya risiko. Hasil
pengujian Dedy Haryanto dan Riyatno menunjukkan bahwa semakin tinggi
nilai kurs maka risiko sistematik akan semakin tinggi pula. Nilai kurs
mempengaruhi transaksi perdagangan. Perdagangan yang menggunakan mata
uang asing akan mendapatkan keuntungan atau kerugian dari transaksi
tersebut.13
Beberapa penelitian mencoba untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko perusahaan terutama meneliti tentang faktor-faktor yang
termasuk risiko unik atau unsystematic risk seperti variabel fundamental
perusahaan. Sedangkan penelitian ini ingin menguji mengenai peran variabelvariabel makroekonomi yaitu: tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs dalam
mempengaruhi beta saham. Selain itu, hal-hal di atas menarik diteliti
12
Rena Mainingrum dan Falikhatun, “Pengaruh Asset Growth, Debt to Equity Ratio,
dan Earning Per Share terhadap Beta Saham pada Perusahaan Jasa di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal
akuntansi dan Keuangan, Vol. 4 (April 2005), hlm. 22.
13
Dedy Haryanto dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga, hlm. 37.
9
dikarenakan sifat pengaruh beta yang terus melekat pada setiap investasi,
terlebih pengaruhnya terhadap saham.
Penelitian yang menguji tentang beta saham telah banyak dilakukan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel
independen yang digunakan pada penelitian ini meliputi tingkat suku bunga,
inflasi, dan kurs. Hal yang membedakan lainnya adalah objek penelitian dan
tahun penelitian. Pada penelitian sebelumnya dilakukan di pasar modal
konvensional (Bursa Efek Indonesia) dan Jakarta Islamic Index, sedangkan
dalam penelitian ini objeknya adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung
dalam Daftar Efek Syariah (DES) dengan periode penelitian 2010-2011.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul: "Pengaruh Tingkat Suku
Bunga, Inflasi, dan Kurs terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang
Masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)."
B. Pokok Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variabel tingkat suku bunga terhadap beta saham?
2. Bagaimana pengaruh variabel inflasi terhadap beta saham?
3. Bagaimana pengaruh variabel kurs terhadap beta saham?
10
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian
ini dilakukan dengan tujuan:
a. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel
tingkat suku bunga terhadap beta saham.
b. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel
inflasi terhadap beta saham.
c. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel
kurs terhadap beta saham.
2. Kegunaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
ilmu pengetahuan, investor, dan peneliti.
a. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi
penelitian berikutnya dan menambah bukti empiris tentang variabelvariabel yang mempengaruhi beta saham.
b. Manfaat bagi investor
Sebagai bahan masukan dalam pengambilan suatu keputusan
investasi untuk menentukan perusahaan yang dapat memberikan
tingkat pengembalian investasi yang diharapkan melalui indikator
beta saham.
11
c. Manfaat bagi peneliti
Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti
sendiri sebagai sarana menambah wawasan intelektual akademis,
mulai dari dasar teori hingga penerapannya. Terutama dalam bidang
keuangan Islam, khususnya tentang beta saham.
D. Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Setiap bab
terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
Bab pertama berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan
sistematika pembahasan. Hal ini ditempatkan pada awal bab agar penyusun
mudah menyusun alur skripsi, sehingga pembaca mudah mengetahui
gambaran penelitian skripsi bab-bab berikutnya.
Bab kedua berisi tentang landasan teori yang terdiri dari telaah
pustaka dan kerangka teori beserta hipotesis. Bab kedua ini berisi tentang
uraian pokok-pokok landasan penulisan skripsi. Bab kedua merupakan
materi-materi yang dikumpulkan dan dipilih sebagai bahan acuan
pembahasan topik. Teori-teori tersebut ditempatkan pada bab ini agar
pembaca mudah mengetahui teorinya, sehingga pembaca memperoleh
pemahaman dalam kerangka teori penelitian ini.
12
Bab ketiga berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis
penelitian, sifat penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan data,
definisi variabel penelitian, dan teknik analisis data.
Bab keempat berisi tentang analisa data dan pembahasannya. Bab
empat memuat tentang analisis data yang tersedia, perangkat penelitian, dan
hasil dari masalah yang diteliti.
Bab kelima merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan,
keterbatasan peneliti, dan saran. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, inflasi,
dana kurs secara bersama-sama berpengaruh terhadap beta saham. Sementara
itu berdasarkan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa hipotesis tingkat
suku bunga ditolak, akan tetapi hipotesis untuk inflasi dan kurs diterima.
Adapun hasil penelitian dan pengolahan data selama periode penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap beta saham. Sementara itu
kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap
beta saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 20102011. Hasil penelitian ini tidak mendukung H1 yang menyatakan bahwa
tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta saham.
Penelitian ini juga tidak mendukung hasil penelitian Kardoyo yang
menyatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap
beta saham. Hal ini dikarenakan sifat dari suku bunga tabungan yang tidak
likuid dan membutuhkan syarat/jatuh tempo sehingga tidak dapat
ditukarkan dengan uang kas secara cepat, selain itu suku bunga adalah hal
paling sulit untuk memperkirakan keuntungannya jika penabung ingin
mendapatkan untung dengan menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan.1
1
Bodie, Kane, dan Markus, Investment, hlm. 180. 92 93 Hal ini menyebabkan penabung perlu berpikir ulang untuk berinvestasi
dalam bentuk tabungan. Berbeda dengan investasi pada surat berharga
seperti saham biasa, obligasi pemerintah, dan perusahaan yang sifatnya
lebih likuid dan lebih mudah diperkirakan keuntungannya. Sehingga
tingkat suku bunga positif tidak berarti beta saham perusahaan meningkat,
demikian juga sebaliknya.
2. Tingkat inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham
perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010-2011.
Dengan demikian meningkatnya inflasi akan memberikan sinyal positif
bagi beta saham yang juga ikut meningkat. Hasil penelitian ini mendukung
H2 yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap beta saham. Hal ini disebabkan karena inflasi akan cenderung
meningkatkan biaya produksi dari perusahaan. Berarti margin (keuntungan)
dari perusahaan menjadi lebih rendah dan dampak lebih lanjut menjadikan
harga saham menjadi menurun. Harga saham yang menurun menyebabkan
beta saham menjadi meningkat. Hasil penelitian diperkuat oleh penelitian
yang dilakukan Vina Rahmatika bahwa inflasi berpengaruh terhadap beta
saham. Hasil ini juga membuktikan kebenaran teori Arbitrage Pricing
Theory yang menyatakan bahwa inflasi sebagai salah satu faktor ekonomi
makro yang berpengaruh terhadap beta saham.
3. Kurs berpengaruh positif signifikan terhadap beta saham perusahaan yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010-2011. Dengan demikian
meningkatnya kurs akan memberikan sinyal positif bagi beta saham yang
94 juga ikut meningkat. Hasil penelitian ini mendukung H3 yang menyatakan
bahwa kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta saham. Hasil
penelitian ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi
Haryanto dan Riyatno yang membuktikan bahwa variabel kurs berpengaruh
terhadap beta saham.
B. Keterbatasan Peneliti
1. Peneliti dalam melakukan penelitian ini hanya menggunakan 3 faktor makro
ekonomi pada variabel independen, sehingga perlu penambahan variabel
untuk menguji beta saham, karena masih banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi beta saham.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan jenis
pertambangan yang konsisten dalam mengeluarkan laporan keuangan pada
periode 2010-2011 di Daftar Efek Syariah (DES).
C. Saran
1. Bagi para investor agar lebih memperhatikan kondisi ekonomi makro,
seperti tingkat inflasi dan kurs karena tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi
makro suatu negara mempengaruhi perekonomian yang ada. Dengan lebih
memperhatikan kondisi makro diharapkan investor dapat menentukan
kebijakan dalam berinvestasi di pasar modal khususnya saham syariah yang
terdaftar di DES.
95 2. Peneliti yang akan meneliti kembali disarankan untuk menambah variabel
independen, seperti variabel karakteristik perusahaan.
3. Peneliti yang akan meneliti kembali juga disarankan untuk menambahkan
periode sampel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Ekonomi Makro dan Moneter
Arief, Sritua, Pembangunanisme dan Ekonomi Indonesia: Pemberdayaan Rakyat
dalam Arus Globalisasi, Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998.
Nopirin, Ekonomi Moneter,Yogyakarta: BPFE, 2000.
Pohan, Aulia, Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Rahardja, Prathama, dan Manurung, Mandala, Teori Ekonomi Makro: Suatu
Pengantar, Edisi ke-2, Jakarta: FE UI, 2004.
Samuelson, Paul A., dan Nordhaus, William D., Ilmu Makroekonomi, Alih Bahasa
Gretta dkk., edisi ke-17, Jakarta: PT Media Global Edukasi, 2004.
Sukirno, Sadono, Makroekonomi: Teori Pengantar, edisi ke-3, cet. ke-15, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Wibowo, Muhammad Ghafur, Pengantar Ekonomi Moneter, Yogyakarta: Biruni
Press, 2007.
Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Bodie, Kane, dan Markus, Investment, edisi 6, Alih Bahasa Zaliani Dalimunthe
dan Budi Wibowo Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Halim, Abdul, Analisis Investasi, Jakarta: PT Salemba Empat, 2005.
Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, Yogyakarta:
AMP YKPN, 2005.
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-7, cet. ke-1,
Yogyakarta: BPFE, 2010.
Manurung, Adler Haymans, Konsep dan Empiris Teori Investasi, Jakarta: PT
Adler Manurung Press, 2012.
Muhadi, Werner E, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, Jakarta: Salemba
Empat, 2009.
96 97 Tandelilin, Eduardus, Analisis dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama,
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Pasar Modal dan Ekonomi Syariah
Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: Gramedia, 2003.
Djakfar, Muhammad, Agama, Etika, dan Ekonomi, Malang: UIN Malang Press,
2007.
Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008.
Mustaq, Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, alih bahasa Samson Rahman, Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2001.
Pontjowinoto, Iwan P, Prinsip Syariah di Pasar Modal: Pandangan Praktisi
Jakarta: Modal Publication, 2003.
Qardhawi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, terj. Didin
Hafidhuddin, dkk., Jakarta: Robbani Press, 1995.
Suhartono dan Qudsi, Fadlilah, Portofolio dan Investasi dan Bursa Efek
Pendekatan Teori dan Praktek, Yogyakarta: YKPN, 2009.
Sutedi, Adrian, Pasar Modal Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
TIM Bursa Efek Jakarta, Perangkat dan Teknis Analisis Investasi Di Pasar Modal
Indonesia, Jakarta: Bursa Efek Jakarta, 2001.
Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M., Pasar Modal di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Manajemen Keuangan dan Perbankan
Djakfar, Muhammad, Menumbuhkan Spirit Kewirausahaan Untuk Membangun
Indonesia yang Bermartabat, Malang: UIN Malang Press, 2007.
Fabozzi, Frank J., Manajemen Investasi, buku satu, Jakarta: Salemba Empat,
1999.
Horne, James C dan Wachowicz, John M., Jr, Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan, Jilid I, Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 1997.
98 Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny, Dasar-dasar Manajemen Keuangan,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.
Johar dan Fackhruddin, Muhammad, Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi,
Keuangan dan Perbankan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999.
Kuncoro, Mudrajat, Manajemen Keuangan Internasional: Suatu Pengantar
Ekonomi dan Bisnis, edisi ke-2, cet. ke-1, Yogyakarta: BPFE, 2001.
Statistik/SPSS/Metodologi Penelitian
Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2005.
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:
BP UNDIP, 2005.
Hadi, Syamsul, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan,
Yogyakarta: Ekonesia, 2006.
Jogianto, Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman,
edisi ke-1, cet. ke-2, Yogyakarta: BPFE, 2009.
Kuncoro, Mudrajat, Metode Kuantitatif; Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi, edisi ke-3, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004.
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta 2003.
Jurnal dan Karya Ilmiah
Alfauzi, M. Farid, Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal Terhadap Risiko Sistematis
Saham pada Tujuh Sektor Industri Sebelum dan Selama Masa Depresiasi
Rupiah, tesis MM UGM, 2000.
Auliyah, Robiatul dan Hamzah, Ardi, “Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri
dan Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta Saham Syariah di Bursa
Efek Jakarta,” Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, Agustus, 2006.
Coryaina, Vina Rahmatika, “Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan
Ekonomi Makro terhadap Risiko Investasi Saham Syariah,” skripsi Prodi
Keuangan Islam, Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2013.
Haryanto, Dedy dan Riyatno, “Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
dan Nilai Kurs Terhadap Risiko Sistematik Saham Perusahaan di BEJ,”
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, Maret, 2007.
99 Kardoyo, Analisis Perbedaan Beta Saham dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi (Periode Sebelum dan Selama Krisis Ekonomi di BEJ),
tesis MM UGM, 1999.
Mainingrum, Rena dan Falikhatun, “Pengaruh Asset Growth, Debt to Equity
Ratio, dan Earning Per Share terhadap Beta Saham pada Perusahaan Jasa
di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, April,
2005.
Sudiyatno, Bambang dan Nuswandhari, Cahyani, “Peran Beberapa Indikator
Ekonomi dalam Mempengaruhi Risiko Sistematis Perusahaan
Manufaktur di BEJ,” Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 1: 2,
Agustus, 2009.
Tumirin, “Variabel-variabel Fundamental Sebagai Pengukur Risiko Sistematik,”
Jurnal BETA, Vol. 4, No. 1, 2005.
Zubaidah, Siti, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs terhadap
Beta Saham Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic
Index,” Jurnal Studi Akuntansi, 2006.
Website
http://bi.go.id/
http://www.bapepam.go.id/syariah/daftar_efek_syariah/index.html
http://www.merdeka.com/uang/beda-strategi-indonesia-amerika-dan-eropa-hadapi
krisis-ekonomi.html
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_7/eko203_12.htm
Lampiran I
Terjemahan Al-Quran
HALAMAN FOOTNOTE
9
2
TERJEMAHAN
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah syaitan; karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh nyata bagimu. (Al-Baqarah
(2): 168)
10
3
Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
bunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. (An-Nisa’ (4): 29)
10
4
dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. (Al-Baqarah (2): 275)
I
Lampiran II
Output SPSS
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistics
N
Valid
Tk. Suku
Bunga (X1)
Tk. Inflasi (X2)
Kurs (X3)
Beta Saham
(Y)
Missing
Mean
Median
Std. Deviation Minimum
Maximum
216
0
6.5417
6.5000
.20029
6.00
6.75
216
216
0
0
5.2525
-.1557
5.2950
.0000
1.15384
1.22495
3.43
-2.27
7.02
2.71
216
0
1.0290
1.0346
.73195
-2.73
3.15
b. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
Model
1
R
.286a
Adjusted
R Square
.069
R Square
.082
b
Std. Error of
the Estimate
.70639
a. Predictors: (Constant), Kurs (X3), Tk. Inflasi (X2), Tk. Suku Bunga (X1)
b. Dependent Variable: Beta Saham (Y)
II
DurbinWatson
1.821
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Regression Standardized Predicted Value
Dependent Variable: Beta Saham (Y)
4
2
0
-2
-4
-6
-4
-2
0
2
4
Regression Standardized Residual
d. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Tk. Suku Bunga (X1)
Tk. Inflasi (X2)
Kurs (X3)
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.146
1.658
.111
.264
.090
.045
.164
.041
Standardized
Coefficients
Beta
.030
.142
.275
a. Dependent Variable: Beta Saham (Y)
III
t
.088
.421
1.989
4.041
Sig.
.930
.674
.048
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.831
.849
.934
1.203
1.178
1.071
e. Hasil Uji Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Beta Saham (Y)
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
f. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.286a
.082
Adjusted
R Square
.069
Std. Error of
the Estimate
.70639
DurbinWatson
1.821
a. Predictors: (Constant), Kurs (X3), Tk. Inflasi (X2), Tk. Suku Bunga (X1)
b. Dependent Variable: Beta Saham (Y)
g. Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
9.399
105.787
115.186
df
3
212
215
Mean Square
3.133
.499
F
6.279
a. Predictors: (Constant), Kurs (X3), Tk. Inflasi (X2), Tk. Suku Bunga (X1)
b. Dependent Variable: Beta Saham (Y)
IV
Sig.
.000a
h. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Tk. Suku Bunga (X1)
Tk. Inflasi (X2)
Kurs (X3)
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.146
1.658
.111
.264
.090
.045
.164
.041
Standardized
Coefficients
Beta
.030
.142
.275
t
.088
.421
1.989
4.041
Sig.
.930
.674
.048
.000
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.831
.849
.934
1.203
1.178
1.071
a. Dependent Variable: Beta Saham (Y)
Lampiran III
Data Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Perusahaan
antm
cnko
Tk. Suku Bunga
(X1)
6.00
6.00
6.50
6.75
6.75
6.75
6.75
6.75
6.75
6.75
6.75
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.00
6.00
Periode
Desember 2011
November 2011
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
V
Tk.
Inflasi
(X2)
3,79
4,15
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
Kurs (X3)
0,533372
1,388483
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
Beta Saham (Y)
0,693509
1,246980
1,059730
0,981759
0,849234
0,463479
0,961411
0,974157
0,902241
1,172136
1,153358
1,413342
0,980426
1,950777
1,976101
0,918690
0,586427
1,984099
1,326296
1,436009
1,024988
0,436607
1,411563
0,906204
0,097481
1,249610
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
dewa
elsa
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
6.50
6.75
6.75
6.75
6.75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
VI
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,362677
1,709356
1,612999
0,694166
0,913709
1,471710
0,870094
1,383963
1,447550
0,933950
0,513636
0,376977
0,819872
-0,262238
0,775704
2,851345
0,736199
2,471717
-0,026555
1,347465
2,530844
0,999620
0,907847
1,261874
1,881360
1,656746
1,740129
0,983232
1,500331
2,438380
-0,598033
-0,171308
0,240102
1,090050
0,537660
2,001651
1,922118
0,417436
0,892094
1,722176
1,477228
3,082118
-0,237782
1,035676
0,911157
2,035793
1,319478
-0,273676
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
inco
itmg
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
VII
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,234737
1,127811
1,265904
0,057573
1,013410
0,469573
-0,001430
0,764241
0,443445
0,762928
0,770494
0,950140
0,991489
0,255592
0,036050
0,804769
1,033498
1,339194
3,151530
0,275765
0,802377
0,447314
1,050745
1,336481
1,590920
1,361501
1,202924
0,845659
0,682563
0,983518
0,824876
1,033551
0,186630
1,017430
1,018681
1,266108
1,102382
0,968154
0,635604
1,999460
1,354362
1,788735
1,093006
0,338270
1,805249
1,209234
2,140835
1,213982
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
kkgi
ptba
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
VIII
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,648630
1,216607
1,230648
1,432603
0,449131
0,992139
1,376631
1,115270
1,799542
1,433060
0,650919
1,692046
0,968380
0,383199
0,552842
0,483344
0,401704
1,387290
0,594174
1,084777
1,974499
1,213952
0,598201
1,376012
1,378417
0,737785
0,935166
1,358529
1,801153
1,353407
2,383424
1,390676
0,692192
1,006388
1,675437
1,410350
0,588143
-0,085957
0,103613
0,000000
0,000000
0,019860
-1,051559
-2,727040
0,000000
0,000000
0,743175
1,087424
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
tins
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
Desember 2011
November 2011
Oktober 2011
September 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Mei 2011
April 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
Desember 2010
November 2010
Oktober 2010
September 2010
Agustus 2010
Juli 2010
Juni 2010
Mei 2010
April 2010
Maret 2010
Februari 2010
Januari 2010
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,00
6,00
6,50
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
6,50
IX
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
3,79
4,15
4,42
4,61
4,79
4,61
5,54
5,98
6,16
6,65
6,84
7,02
6,96
6,33
5,67
5,80
6,44
6,22
5,05
4,16
3,91
3,43
3,81
3,72
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
0,533372
1,388483
1,088900
2,712177
-0,379274
-0,110742
0,000000
0,000000
-2,272727
-1,246883
-0,987654
0,000000
0,212089
-0,211640
0,000000
0,000000
0,000000
-1,394422
-0,676872
2,105263
-2,077151
-2,004897
0,906002
-1,319781
1,643387
1,064500
1,287984
1,020455
0,479688
0,699526
0,830217
0,558757
1,123024
1,098839
1,456284
2,008152
-0,224546
0,945289
0,833107
0,998567
1,035955
0,999118
0,745959
0,764241
1,590029
1,390855
0,596922
1,205936
1,243368
1,296617
1,735228
1,226958
1,021527
1,326430
0,881608
1,530001
1,193560
1,388469
1,165630
1,394817
1,891145
0,161597
1,569704
1,449685
1,802714
0,913969
1,132800
-0,597864
-0,295167
-0,102777
Lampiran IV
NAMA DAN PROFIL PERUSAHAAN
Daftar Nama Perusahaan yang Terpilih Sebagai Sampel
No.
Perusahaan
1.
PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.
ANTM
2.
PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
CNKO
3.
PT. Darma Henwa Tbk.
DEWA
4.
PT. Elnusa Tbk.
ELSA
5.
PT. International Nickel Indonesia Tbk.
INCO
6.
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
ITMG
7.
PT. Resource Alam Indonesia Tbk.
KKGI
8.
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.
PTBA
9.
PT. Timah (Persero) Tbk.
TINS
X
Kode
1. PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) adalah BUMN bidang pertambangan, sub
sektor pertambangan logam dan mineral yang mulai beroperasi secara
komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Selain itu, ANTM bergerak juga di
bidang industri, perdagangan, pengangkutan, jasa lainnya yang berkaitan
dengan bahan tambang. Data Penjualan 3Q09 ANTM berasal dari komoditas
ferronickel (38%), nickel ore (35%), emas dan besi (25%), serta bauksit (2%).
Wilayah eksplorasi dan eksploitasi nikel ANTM meliputi Halmahera dan
Sulawesi Tenggara, sementara emas meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Sulawesi Tenggara. Nilai ekspor ANTM mencapai 97 persen penjualan
ANTM dan sisanya diserap pasar domestik. Selama 2003-2007, harga nikel
sebagai produk utama ANTM melonjak seiring pertumbuhan ekonomi dunia,
sedangkan produksinya tidak dapat mengimbangi pertumbuhan
permintaannya. Harga tertinggi nikel sempat berada di level USD52.179 per
ton pada Maret 2007.
Namun di awal 2008, harga nikel mengalami penurunan lebih dari 50 persen
dari titik tertingginya sebagai akibat krisis ekonomi global yang
mengakibatkan turunnya permintaan nikel pada industri automotif,
konstruksi, mesin pesawat dan industri lainnya. Turunnya harga nikel pada
2008 tersebut ikut menjatuhkan harga saham ANTM sebagai produsennya.
Sampai dengan perdagangan 14 Januari 2009, saham ANTM ditutup di posisi
Rp 1.160. Pada akhir November 2007, saham ANTM berada pada level
tertingginya dan ditutup sedikit di atas Rp 5.000 dengan nilai transaksi
sebesar Rp 1,24 triliun.
2. PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (dahulu PT Central Korpotindo
Internasional Tbk) / CNKO didirikan tanggal 13 September 1999 dan
memulai kegiatan operasi komersialnya sejak 2001. Kantor pusat CNKO
terletak di World Trade Centre Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31,
Jakarta. PLTU CNKO terletak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah,
Rengat, Riau dan Tembilahan Riau.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CNKO
terutama bergerak dalam bidang pertambangan dan perdagangan batubara,
pembangunan pembangkit tenaga listrik dan mengelola dan mengusahakan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pada tanggal 31 Oktober 2001, CNKO memperoleh pernyataan efektif
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 800.000.000 dengan nilai nominal
Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham dan disertai
XI
640.000.000 waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 21 Mei 2002
sampai dengan 22 November 2004 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125
per saham. Saham dan waran seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 21 November 2001.
3. PT. Darma Henwa Tbk.
PT Darma Henwa Tbk (dahulu PT HWE Indonesia) / DEWA didirikan
tanggal 8 Oktober 1991 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1996. Kantor pusat DEWA berlokasi di Gedung Bakrie Tower Lantai
8, Rasuna Episentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan Jakarta, 12940 dan
proyek berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur; Asam asam, Kalimantan
Selatan; Binungan Timur, Kalimantan Timur.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DEWA
terdiri dari jasa kontraktor pertambangan, umum, serta pemeliharaan dan
perawatan peralatan pertambangan. Pada saat ini DEWA baru berusaha di
bidang jasa kontraktor pertambangan umum.
Pada tanggal 12 September 2007, DEWA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) DEWA
kepada masyarakat sebanyak 3.150.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per
saham dengan harga penawaran Rp 335 per saham dan disertai 4.200.000.000
Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai 26 Maret 2008 sampai dengan 24
September 2010 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 340 per saham. Saham
dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 26 September 2007.
4. PT. Elnusa Tbk.
PT Elnusa Tbk (ELSA) didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT
Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha pada tahun 1969. Kantor
pusat ELSA berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav.
1B, Jakarta Selatan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELSA
adalah bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pembangunan dan
perindustrian. Pada tanggal 25 Januari 2008, ELSA memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.460.000.000 dengan nilai
nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 400 per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 6 Februari 2008.
XII
5. PT. International Nickel Indonesia Tbk.
PT Inco adalah salah satu produsen utama nikel di dunia. Nikel adalah logam
serba guna yang penting untuk meningkatkan taraf hidup dan bagi
pertumbuhan ekonomi. Selama lebih dari tiga dekade sejak Kontrak Karya
ditandatangani dengan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1968,
Perseroan telah menyediakan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan,
memperlihatkan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat dimana
Perseroan beroperasi, memberikan keuntungan bagi para pemegang saham
dan memberi sumbangan yang positif kepada ekonomi Indonesia. PT Inco
menghasilkan nikel dalam matte, yaitu produk setengah jadi, dari bijih laterit
di fasilitas pertambangan dan pengolahan yang terpadu dekat Sorowako,
Sulawesi.
Keseluruhan produksinya dijual dalam Dolar Amerika Serikat berdasarkan
kontrak-kontrak jangka panjang untuk dimurnikan di Jepang. Daya saing PT
Inco terletak pada cadangan bijih dalam jumlah besar, tenaga kerja yang
terampil dan terlatih baik, listrik tenaga air berbiaya rendah, fasilitas produksi
yang moderen dan pasar yang terjamin untuk produknya. Saham Perseroan
sebanyak 58,7 persen dimiliki oleh Inco Limited, Kanada, salah satu
produsen nikel terkemuka di dunia dan 20,1 persen oleh Sumitono Metal
Mining Co., Ltd., Jepang, sebuah perusahaan tambang dan peleburan yang
utama. Disamping itu, 20,0 persen saham PT Inco dimiliki oleh pemegang
saham publik dan sisanya oleh empat perusahaan Jepang lain.
6. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.
Indo Tambangraya Megah berdiri pada tahun 1987 sebagai Perseroan
Terbatas, kemudian pada tahun 2007 diakuisisi oleh Grup Banpu Thailand
dan selanjutnya pada bulan Desember 2007 menjadi perusahaan terbuka.
Banpu melalui PT Centralink Wisesa International memiliki 77,60 persen
saham, PT Sigma Buana Cemerlang 2,40 persen dan selebihnya merupakan
saham masyarakat.
Pada tahun 2008, saham PT Centralink Wisesa International dialihkan ke
Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. Sebesar 73,72 persen dan porsi saham
publik menjadi 26,28 persen. Pada tahun 2010, Banpu Minerals (Singapore)
Pte. Ltd. Menjual sahamnya sebesar 8,72 persen kepada publik dan
mempertahankan kepemilikan mayoritas sebesar 65 persen dan selebihnya
dimiliki masyarakat dengan jumlah rendah lebih dari 5 persen masingmasing.
XIII
7. PT. Resource Alam Indonesia Tbk.
PT Resource Alam Indonesia Tbk (dahulu PT Kurnia Kapuas Utama Tbk) /
KKGI didirikan tanggal 8 Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama
Glue Industries dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983.
Kantor pusat KKGI berdomisili di Gedung Bumi Raya Utama, Jl.
Pembangunan I No. 3, Jakarta. KKGI berdomisili di Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat dengan lokasi pabrik di Pontianak, Kalimantan Barat dan
Palembang, Sumatera Selatan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KKGI
adalah menjalankan usaha di bidang pertambangan batubara dan industri
High Pressure Laminate. Pada tanggal 18 Mei 1991, KKGI memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum
Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.500.000 dengan nilai
nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 5.700 per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 1 Juli 1991.
8. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.
Sejarah penambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak tahun 1919
oleh Kolonial Belanda. Metode yang digunakan saat itu adalah penambangan
terbuka (open pit mining) dengan wilayah operasi pertama di Tambang Air
Laya. Sejak tahun 1923 mulai beroperasi menggunakan metode penambangan
bawah tanah (underground mining) hingga tahun 1940. Sedangkan produksi
untuk kepentingan komersial dimulai pada tahun 1938. Seiring dengan
berakhirnya kekuasaan Kolonial Belanda di Indonesia, para buruh tambang
kemudian berjuang untuk menuntut perubahan status tambang menjadi
pertambangan nasional. Pada tahun 1950, Pemerintah RI kemudian
menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam
(PN TABA). Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah status
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan
pengembangan industri batubara di Indonesia, pada tahun 1990 Pemerintah
memutuskan Perum Tambang Batubara bergabung dengan Perseroan. Sesuai
dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada tahun 1993
Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket
batubara. Pada tanggal 23 Desember 2002, Perseroan tercatat sebagai
perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.
XIV
9. PT. Timah (Persero) Tbk.
PT Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan pertambangan terintegrasi milik
negara yang sahamnya telah tercatat baik di bursa efek nasional maupun
internasional. Perusahaan dan anak-anak perusahaannya berusaha di bidang
penambangan, industri, perdagangan, transportasi, dan jasa-jasa terkait
lainnya.
Kegiatan utama perusahaan ialah bertindak selaku perusahaan induk investasi
dan menyediakan jasa-jasa pemasaran bagi seluruh anak perusahaannya.
Perusahaan menguasai hak penambangan timah seluas 522.460 hektar dengan
114 konsesi tambang. Logam timah termasuk pruduk-produk sampingnya
dijual baik ke pasar domestik maupun pasar mancanegara langsung oleh
Bagian Pemasaran di Kantor Pusat Pangkalpinang, Bangka serta Kantor
Penjualan di London. Selain itu, Perusahaan juga melakukan penambangan
batubara dan kegiatan-kegiatan eksplorasi aspal dan nikel. Kegiatan
pemasaran meliputi penjualan dan pendistribusian timah batangan. Sekitar 95
persen dari keseluruhan timah batangan adalah untuk memenuhi pasar
mancanegara sedangkan 5 persen sisanya diperuntukkan bagi pasar dalam
negeri. Tujuan ekspor di kawasan Asia-Pasifik adalah Jepang, Korea, Taiwan,
China, dan Singapura; Eropa: Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol, dan Italia;
dan juga Amerika dan Kanada.
Pengiriman timah batangan ekspor dilakukan melalui pelabuhan Singapura
sedangkan pengiriman dalam negeri dilakukan secara langsung melalui
gudang Jakarta. Pembeli timah dapat digolongkan sebagai pemakai akhir
seperti pabrik atau industri solder dan industri plat timah serta pedagang besar
(trader).
Produk logam timah batangan memiliki kualitas yang diterima oleh pasar
internasional dan terdaftar di Bursa Logam London (LME). Masing-masing
jenis produk dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis
certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar
produk yang ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat
diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam.
XV
Lampiran V
CURRICULUM VITAE (CV)
A. Identitas diri
Nama
:
Jenis Kelamin
:
Tempat, tanggal lahir :
Kewarganegaraan
:
Agama
:
Alamat
:
Telepon
E-mail
Anjar Wijaya Pratama
Laki-Laki
Majalengka, 31 Juli 1990
Indonesia
Islam
Perum Purwomartani Baru Blok
Purwomartani, Kecamatan Kalasan,
Sleman
: 087738166598
: [email protected]
KH 27,
Kabupaten
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Alamat
Tahun
SD Negeri Purwomartani
Purwomartani, Kalasan,
Sleman
1996-2002
SMP Negeri 1 Kalasan
Glondong,Tirtomartani,
Kalasan, Sleman
2002-2005
SMA Negeri 1 Depok
Babarsari, Caturtunggal,
Depok, Sleman
2005-2008
S1 Keuangan Islam Fakultas
Jl. Marsda Adisucipto
Syariah dan Hukum UIN
Yogyakarta
Sunan Kalijaga Yogyakarta
2008-2013
Yogyakarta, 30 September 2013
Penyusun
Anjar Wijaya Pratama
NIM. 08390072 XVI
Download