dplh pergudangan bahan campuran

advertisement
DOKUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
“PERGUDANGAN BAHAN CAMPURAN”
JALAN TRANS SULAWESI
KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO
KECAMATAN PALU UTARA
KOTA PALU
SULAWESI TENGAH
2017%
KATA PENGANTAR
Kemajuan pesat di sektor pariwisata mengharuskan adanya sarana
pergudangan yang memadai. Akibatnya perkembangan pembangunan gudang
sebagai sarana penunjang sektor pembangunan Kota Palu, terlihat semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana kebutuhan akan bahan
campuran. Pesatnya usaha ini, menyebabkan perlu diadakan langkah kongkrit
untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan tanpa menekan perkembangan usaha
dalam bidang pergudangan.
Agar usaha pergudangan, benar-benar berwawasan lingkungan, maka
dianggap perlu adanya arahan dan informasi lingkungan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Arahan dan informasi ini adalah berupa Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) yang menjadi dasar bagi pemrakarsa
dalam mengelola dan memantau lingkungan kegiatannya yang telah berjalan.
Itikad baik kami membuat dokumen ini, tidak lain didasari rasa tanggung
jawab yang besar dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan
penurunan kualitas lingkungan. Kami menyadari bahwa dalam dokumen ini masih
terdapat kekurangan, olehnya itu saran dan kritik dari berbagai pihak kami
perlukan demi kesempurnaan dokumen lingkungan pada masa-masa akan datang.
Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu pembuatan dokumen ini, mulai saat pengambilan sampel
sampai dalam penyusunan laporan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH).
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR
ii
Kami berharap semoga laporan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH) ini memberi manfaat bagi kita semua dan menjadi pedoman dalam
bertindak bagi semua pihak.
Palu, Juli 2017
Pemrakarsa
Fransiscus Yuwono. IR
Pemilik Gudang
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR
iii
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
v
vi
DAFTAR GAMBAR
A
Identitas Penanggung Jawab Usaha dan/atau kegiatan
1
B
Perizinan Yang Dimiliki
2
C
Usaha dan / atau Kegiatan Yang Telah Berjalan
3
1.
2.
Nama Usaha dan/atau kegiatan
Lokasi Usaha dan/atau kegiatan
3
3
3.
Mulai Beroprasi
4
4.
Deskripsi Usaha dan/Atau Kegiatan
4
5.
Uraian mengenai komponen kegiatan yang telah
berjalan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
12
D
Upaya pengelolaan dan Pematauan Lingkungan
1) Sumber, jenis, dan besaran dampak lingkungan usaha
dan/atau kegiatan:
1
19
19
Fisika Kimia
19
1.1
Kualitas Udara
19
1.2
Hidrologi
20
1.3
Kualitas Air
20
2
Biologi
20
3
Sosial, Ekonomi dan Budaya
21
5.3.1 Ketenagakerjaan
21
5.3.2 Ekonomi
21
5.3.3 Budaya
21
iii"
DOKUMEN"DPLH"PEMBANGUNAN"PERGUDANGAN"
2)
Pengelolaan Lingkungan
1 Fisika Kimia
26
26
1.1 Kualitas Udara
3)
1.2 Hidrologi
27
1.3 Kualitas Air
27
2 Biologi
30
3 Sosial, Ekonomi dan Budaya
31
Pemantauan Lingkungan
33
1 Fisika Kimia
34
1.1 Kualitas Udara
34
1.2 Kualitas Air
36
2 Biologi
36
3 Sosial, Ekonomi dan Budaya
38
4 Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
yang akan:
40
SURAT PERNYATAAN
44
DAFTAR PUSTAKA
46
LAMPIRAN
iv#
DOKUMEN#DPLH#PEMBANGUNAN#PERGUDANGAN#
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
3.1! Peta Administrasi Kecamatan Palu
Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah
6
3.2! Peta Lokasi Kegiatan Pembangunan
Pergudangan di Kelurahan Kayumalue Pajeko,
Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi
Tengah.
9
4.1! Tampak Depan Kegiatan Pembangunan
Pergudangan Kelurahan Kayumalue
Pajeko, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu.
Sulawesi Tengah
5.1 Model Septic Tank Kegiatan Pergudangan
11
.
25
6.1! Contoh Penggunaan High Volume Sample
36
6.2! Mengukur Kebisingan
Level Meter
38
Dengan
Sound
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!PERGUDANGAN!
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1! Jarak Kantor Kelurahan ke Kecamatan dan Ketinggian dari
Permukaan laut Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi
Tengah.
6
3.2! Keadaan Iklim Per Bulan di Kelurahan Kayumalue Pajeko,
Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
8
5.1 Hasil Uji Laboratorium Kualitas Udara pada Lokasi
Pembangunan Pergudangan di Kelurahan Kayumalue
Pajeko, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi
Tengah.
20
5.2! Hasil Uji Laboratorium, kebisingan pada Lokasi
Pembangunan Pergudangan di Kelurahan Kayumalue
Pajeko, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi
Tangah.
21
5.3! Hasil Pemeriksaan Air Tanah dari Pembangunan
Pergudangan di Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan
Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tangah.
23
MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN PERGUDANGAN
31
MATRIKS PEMANTAUAN LINGKUNGAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN PERGUDANGAN
43
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!PERGUDANGAN!
v
A. Identitas Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
1. Nama usaha dan/atau kegiatan
: Gudang
2. Alamat usaha dan/atau kegiatan : Jl. Trans Sulawesi ,Kelurahan
Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu
Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
3. Nomor Telepon
: 0811451493
4.! Naman penanggung jawab usaha : Fransiscus Yuwono. IR
dan/atau kegiatan
5. Alamat Rumah
: Jl. Pattimura No. 20 Palu,
6.! Jabatan penanggung jawab usaha : Direktur PT. Harapan Indonesia Timur
dan/atau kegiatan
7. Instansi yang membina usaha
dan/atau kegiatan
: Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu
8. Nama Perusahaan
: PT. Harapan Indonesia Timur
9. Luas Lahan
: + 11.468 m
2
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
1!
B.!Perizinan Yang Dimiliki
1.! Surat Keterangan Rencana Kota oleh Kepala Dinas Penataan Ruang dan
PertanahSan Kota Palu. Nomor 650/254/IV/TR-14/DPRP/2017 tanggal 20
April 2017 (terlampir).
2.! Sosialisasi Pembangunan Perumahan dari Kelurahan Kayumalue Pajeko.
3.! Sertifikat Hak Milik Tanah dari Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia, Nomor : 218, 2
4.! 19, 220, 221/HM/BPN.58.71/2003 tanggal 28/10/2003 (terlampir)
5.! Surat Keterangan Usaha dari Kantor Kelurahan Kayumalue Pajeko Nomor
: 537/10/03/EKBANG/I/2017 tanggal 31 Januari 2017.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
2!
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
3(
3.1. Wilayah Administrasi Pemerintah
Lokasi kegiatan pergudangan terletak di jalan trans sulawesi,
Kota Palu. Kegiatan usaha ini masuk dalam wilayah administrasi
pemerintahan Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah.
Kecamatan Palu Utara merupakan salah satu bagian Kecamatan
di Kota Palu. Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Palu Utara
o
berada di bagian utara Kota Palu terletak pada posisi antara 0 43’48”
o
0
0
dan 0 50’00” Lintang Selatan serta 119 51’00” dan 119 55’10” Bujur
Timur.
Secara administrasi Kecamatan Palu Utara dibagi menjadi 5
kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan 29,94 km², Kecamatan Palu
Utara merupakan bagian dari Kota Palu mempunyai batas-batas
administrasi sebagai berikut :
!
! Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tawaeli
! Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Donggala
!
! Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mantikulore
!
! Seberah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi
!
Tabel 3.1. Jarak Kantor Kelurahan ke Kecamatan Palu Utara, Kota
Palu, Sulawesi Tengah.
No.
1
Kelurahan
2
Jarak
(Km)
4
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
4!
1.
Mamboro
0,6
2.
Taipa
3
3.
Kayumalue Pajeko
4
4.
Kayumalue Ngapa
4,5
5.
Mamboro Barat
0,3
SuSumber : Data Statistik Kantor Palu Utara, 2017.
Gambar 3.1. Peta Administrasi Kecamatan Palu Utara Kota
Palu Sulawesi Tengah.
Data curah hujan bulanan dalam jangka waktu 1 tahun
terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.2, dimana terlihat curah hujan
bervariasi antar bulan, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April
Data curah hujan bulanan dalam jangka waktu 1 tahun terakhir
dapat dilihat pada Tabel 3.2, dimana terlihat curah hujan bervariasi
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
5(
antar bulan, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yang
mencapai ketinggian 161,50 mm. Sementara itu curah hujan terendah
terjadi pada bulan September, yang hanya mencapai 10,40 mm.
Keadaan Iklim selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Keadaan Iklim
Per Bulan
di Kelurahan
Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara, Kota
Palu, Sulawesi Tengah.
Bulan
Suhu Udara
Kelem-
Curah
Kecepat-
Tekanan
Penyin
Arah
( C)
baban
Udara (%)
Hujan
(mm)
an Angin
(knots)
udara
(mb)
aran
(%)
Angin
Terbanyak
2
3
4
5
6
7
8
0
1
Januari
27,10
76,00
11,7
4
1.010,20
50
Utara
Pebruari
26,80
77,00
55,9
4
1.009,50
48
Utara
Maret
26,90
78,00
73,3
4
1.010,60
61
Utara
April
27,00
80,00
161,5
4
1.010,00
66
Barat Laut
Mei
27,50
77,00
28,20
4
1.009,60
71
Barat Laut
Juni
27,40
75,00
40,20
4
1.010,90
56
Barat Laut
Juli
26,70
76,00
44,00
4
1.010,90
63
Utara
Agustus
28,10
73,00
15,90
5
1.010,30
81
Barat Laut
September
28,80
69,00
10,40
6
1.010,20
90
Barat Laut
Oktober
28,20
71,00
12,60
5
1.010,80
64
Barat Laut
Nopember
28,50
73,00
54,20
5
1.009,40
65
Barat Laut
Desember
27,90
74,00
54,90
4
1.010,90
67
Barat Laut
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
6(
Rata-rata
27,58
74,92
46,90
4,42
1.010,28
65,17
Barat Laut
Sumber : Data sekunder (setelah diolah), 2016.
3.2! Koordinat Lokasi Kegiatan
Letak titik koordinat Lokasi kegiatan pembangunan pergudangan
bahan campuran adalah pada titik 00° 45' 35,7" LS dan 119° 51' 55,7" BT
dengan ketinggian dari permukaan laut 25 meter. ,
Pergudangan bahan campuran terletak pada belahan barat Wilayah
Kota Palu dengan batas! batas sebagai berikut:
!
!
!
!
!
!
!
!
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah sdr. Husti
Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Raya
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah sdr. Yusjienla
Seberah Barat berbatasan dengan tanah sdr. Sartia
Gambar 3.2. Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Pergudangan
bahan campuran di Kelurahan Kayumalue Pajeko,
Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
7!
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
8(
C.!Usaha dan / atau Kegiatan Yang Telah Berjalan
1.! Nama Usaha dan/atau kegiatan : Gudang
2.! Lokasi Usaha dan/atau kegiatan :
Gambar 1. Lokasi Usaha Kegiatan Pergudangan Jalan Trans Sulawsi
Kel. Kayumalue Pajeko Kec. Palu Utara Kota Palu Sulawesi
Tengah.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
3!
3.! Mulai Beroperasi : Mei 2016
Kegiatan pembangunan pergudangan telah berlangsung sejak bulan Mei
tahun 2016 dengan demikian umur kegiatan sudah satu tahun dua bulan
meliputi pembebasan lahan untuk kegiatan pergudangan, pembersihan
lahan dan hingga saat ini dalam proses kegiatan pembagunan tahap
finising kontruksi ruangan-ruangan pergudangan. Umur kegiatan ini tidak
dapat diprediksi secara jelas, namun berdasarkan kondisi teknis bangunan
dan peralatan yang dipergunakan maka diperkirakan umur dari kegiatan
perumahan dapat dilakukan sampai ± 5-10 tahun dan umur kegiatan usaha
akan bertambah 20 tahun setiap renovasi bangunan perumahan dan umur
kegiatan juga berlangsung jika pergudangan ini berganti usaha atau terjadi
penutupan usaha.
4.! Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan
Kegiatan Utama adalah penyewahan gedung untuk penyimpanan
barang-barang campuran dengan sistem disewakan/kontrak, adapun
penyewaannya sekarang oleh PT. Midi Utama Indonesia selama 10 Tahun.
Gudang ini dilengkapi dengan fasilitas dan kapasitasnya, adalah :
1)
Gudang Penyimpanan
: 1 unit dengan luas 72 x 33 meter
2)
Kantor Utama
: 1 unit, 12 x 24 meter
3)
Kantor penunjang
: 1 unit, 12 x 12 meter
4)
Ruang Training
: 2 ruang
5)
Ruang fresh
: 1 unit
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
4!
Untuk lebih jelasnya keadaan fasilitas dari pergudangan, dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.
Tampak Depan Kegiatan Pembagunan Pergudangan
Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sarana penunjang dan kapasitasnya :
1)
Sumber air
: sumur bor dengan kapasitas penampung
3000 liter
2)
Tenaga listrik PLN
: 50 KVA
3)
Tenaga Listrik Genset
: 6.600 Va/Watt
4)
Tempat parkir
: memuat ± 20 kendaraan
mobil/motor
5)
Tempat Pembuangan
Sampah
: 3 x 4 meter
6)
Musholah
: Kapasitas 25 Orang
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
5(
Selain itu gudang ini didukung oleh jumlah karyawan sebanyak ± 43
orang yang terdiri dari :
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
6(
Gambar 3. Sumber Air Tanah Kegiatan Pembagunan Pergudangan
Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
7(
Gambar
4.
Tempat Parkir Kendaraan Kegiatan Pembagunan
Pergudangan
Kelurahan
Kayumalue
Pajeko,
Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
8(
Gambar 5. Tempat Pembuangan Sampah Kegiatan Pembagunan
Pergudangan
Kelurahan
Kayumalue
Pajeko,
Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
9(
Gambar 6.
Musholah Kegiatan Pembagunan
Pergudangan
Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
10(
Gambar 7. Jalur Evakuasi Keadaan Darurat Pembagunan Pergudangan
Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
11(
5.! Uraian mengenai komponen kegiatan yang telah berjalan dan dampak
lingkungan yang ditimbulkan.
Pada hakekatnya setiap kegiatan menimbulkan dampak, baik
dampak negatif maupun dampak positif. Dan pada umumnya setiap kegiatan
tersebut jika dikelompokkan menurut sumber dampaknya, aspek serta
parameternya, maka amatlah banyak, bahkan jika ditelusuri lebih jauh maka
setiap dampak akan menimbulkan dampak baru lagi, sehingga terjadi efek
berantai (Chain Effect). Olehnya itu diperlukan cara untuk memperkecil
lingkup studi sumber dampak, aspek dan parameternya, hal inilah yang
dikenal dengan istilah scooping. Hasil scooping inilah yang dituangkan
dalam bentuk pengelompokan sumber dampak yang lebih utama dan
terfokus. Kelompok-kelompok tersebut adalah :
1.!Fisika Kimia
1.1!Kualitas Udara
a.! Gas-gas
Pada tahap operasional ini didapatkan hasil bahwa adanya genset yang
ditempatkan dekat dengan kantor dan ruang pertemuan. Pada saat
listrik PLN mengalir maka nilai gas dan partikel SO2, CO, NO2, Pb,
dan debu masih dalam tahap ambang baku mutu, namun ketika listrik
PLN padam, dan genset dinyalakan maka SO2, CO, NO2, Pb, dan debu
menjadi agak tinggi mendekati baku mutu, terutama kadar Karbon
monoksida (CO).
b.! Kebisingan
Kebisingan yang timbul adalah aktifitas yang timbul dari kegiatan
tamu dan pemilik gudang, terutama yang berasal dari kegiatan lalu
lalang kendaraan bermotor tamu, mobil pengangkut barang dan suarasuara dari aktifitas serta suara genset/generator.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
12!
Gambar 8. Tempat Mesin Genset Kegiatan Pembagunan Pergudangan
Kelurahan Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dari hasil pengukuran tingkat kebisingan pada beberapa titik di dalam
gudang, diperoleh nilai rata-rata kebisingan sebesar 35-43 dB. Dengan
demikian, sesuai Keputusan MenKLH No. Kep-48/MENLH/II/1996
tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan, maka tingkat kebisingan ratarata (AVG) pada lokasi gudang, tidak melewati ambang batas yang
diperbolehkan yaitu 55 dB.
Secara umum hasil pengukuran kualitas udara terlihat pada tabel
berikut :
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
13(
Tabel 1.
No.
Parameter
Hasil Uji Laboratorium Kadar Debu, kebisingan
dan Partikulat Lainnya di Udara pada Lokasi
Kegiatan Pergudangan
diKelurahan
Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara,
Kota Palu.
Satuan
Baku Mutu sesuai PP
No. 41 thn 1999 dan
KepMen LH No.
48/MENLH/II/1996
Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
30,000
10,25
Lab.
400
0,72
Lab.
900
3,17
Lab.
2
0,00
Lab.
4.
Karbon
Monoksida
(CO)
Nitrogen
Dioksida
(NO2)
Sulfur
Dioksida
(SO2)
Timah Hitam
(Pb)
5.
Debu
µg/Nm
230
5,23
Lab.
6.
Kebisingan
dBA
55
35-43
Lapangan
1.
2.
3.
3
µg/Nm
3
µg/Nm
3
µg/Nm
3
µg/Nm
3
Sumber : BAKU Mutu Sesuai dengan PP No. 41 tahun 1999 dan KepMen LH
No. 48/MENLH/II/1996
1.2. Hidrologi
Hasil survey lapangan menunjukkan bahwa hampir 50% bagian lantai
maupun selasar dari Gudang telah ditutup dengan lantai kedap air, baik
berupa paving blok/tehel maupun berupa cor semen. Sehingga lahan yang
semula agak terbuka dan berfungsi sebagai daerah resapan air telah beralih
fungsi menjadi daerah kedap air. Hal tersebut menjadi penyebab sistem
hidrologi dalam tanah menjadi berkurang, walaupun ini belumlah
2
signifikan karena luas tutupan lahan hanya 1.250 m .
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
14(
1.3. Kualitas Air
Hasil survey lapangan menunjukkan bahwa gudang belum memiliki
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sehingga lambat laun kualitas air
tanah menjadi berkurang akibat pencemaran air limbah gudang melalui
intrusi air limbah. Selain itu dengan langsung dibuangnya air limbah ke
lingkungan maka juga mencemari udara, karena mengeluarkan bau yang
tidak sedap (bau amoniak). Saluran air terakhir dari gudang melewati dua
lubang pembuangan, yang terdiri dari lubang pembuangan dari
perkantoran dan lubang pembuangan dari seluruh bagian gedung, yang
bermuara ke got/selokan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 9.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
15(
Hasil uji laboratorium yang mengambil sampel air limbah dari kegiatan
Gudang dengan menggunakan sistem Split Sampling atau Combine Place
Sampling, menunjukkan hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Air Limbah dari Kegiatan
Division Room Pergudangan
di Kelurahan
Kayumalue Pajeko, Kecamatan Palu Utara, Kota
Palu.
No.
Parameter
Satuan
Kadar Maksimal Yang
Diperbolehkan
KepMen LH No.
Kep-52/MENLH/X/1995
Hasil
Pemeriksaan
Keterangan
Fisika
1.
Bau
-
-
Agak
berbau
2.
Rasa
-
-
Berasa
3.
Warna
-
-
jernih
4.
Suhu
C
-
33,5 C
5.
Turbidity
NTU
-
379,00
6.
TDS
mg/L
-
37,90
7.
TSS
mg/L
100
-
0
0
Periksa
lgsg
Periksa
lgsg
Periksa
lgsg
Periksa
lgsg
Lab
.
Lab
.
Lab
.
Kimia
8.
pH
-
6–9
6,78
9.
Kadmiun
mg/L
-
0,00
10.
Tembaga
mg/L
-
0,00
11.
Nitrat sbg N
mg/L
-
2,10
12.
NO 2
mg/L
-
0,13
13.
Besi
mg/L
-
0,00
14.
Total Fosfat
mg/L
-
0,09
15.
Timbal
mg/L
-
0,00
Lab
.
Lab
.
Lab
.
Lab
.
Lab
.
Lab
.
Lab
.
Lab
.
16.
Conductivity
mS/cm
-
0,62
17.
Salinitas
‰
-
0,02
18.
BOD
mg/L
75
5,80
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
Lab
.
Lab
.
Lab
.
16(
19.
COD
mg/L
100
7,25
Lab.
20.
DO
mg/L
-
8,38
Lab.
21.
Seng
mg/L
-
0,00
Lab.
Sumber : KepMen LH No. Kep-52/MENLH/X/1995
Gambar 10. Pengambilan Sampel Air Tanah Pada Pergudangan
di Kel. Kayumalue Pajeko Kec. Palu Utara Kota
Palu.
2.! Biologi
Hasil survey menunjukkan keadaan biologi utamanya keadaan
flora sangat positif, karena gudang dilengkapi dengan fasilitas umum,
seperti taman, penanaman pohon, daerah open space dimana tempat-tempat
fasilitas umum tersebut ditanami dengan berbagai tanaman penghijauan
bahkan sampai dekat dengan musholah. Namun pada bagaian selasar dan
tempat parkir jenis flora yang tumbuh di halaman gudang, masih didominasi
oleh tanaman tingkat tinggi, sedang jenis flora tingkat rendah masih sangat
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
17(
sedikit, misalnya jenis rumput-rumputan, ini disebabkan karena sebagian
besar selasar dan tempat parkir dari daerah open space sudah disemen atau
dipaving.
3.! Sosial
Ekonomi
dan
Budaya a. Ketenagakerjaan
Akibat langsung dari kegiatan pergudangan adalah kebutuhan tenaga
kerja, seperti Manager Lokasion, BR Lokasion Administrasi, Receiving
Fresh Food Officer, Recelving Administration Staf, Issuing Administration
Staf, HELPER, BR Recruitmen, Branch License Administration, Branch
Area Lost Prevention, BR Purcashing Officer, GA Suport, Fixed Asset,
Branch IT Coordinator, Baranch IT Office Support dan Branch Building
Coordinator. Dengan demikian penyerapan tenaga kerja mempunyai
dampak positif dibandingkan sebelum adanya gudang.
b. Ekonomi
Dengan beroperasinya gudang ini kegiatan ekonomi menjadi
berkembang, diantaranya adanya kesempatan berusaha dan adanya
peningkatan PAD berupa pajak dan retribusi.
c. Budaya
Adanya perpaduan budaya sangat kental dengan adanya Gudang,
sebab terlihat adanya bahasa daerah yang digunakan karyawan dari gudang
ini.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
18(
D.!Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
1)!Sumber, jenis, dan besaran dampak lingkungan usaha dan/atau
kegiatan:
Penentuan dampak lingkungan yang akan terjadi sangat tergantung
pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dan yang telah terjadi di lokasi
rencana pembangunan gudang di jalan trans sulawesi, Kelurahan Kayumalue
Pajeko, Kecamatan Palu Utara Kota Palu.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat di uraikan berbagai komponen
lingkungan yang akan menjadi sumber dampak, jenis dampak serta besaran
dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai berikut::
a.! Sumber Dampak
1. Fisika Kimia
1.1 Kualitas Udara
a. Gas-gas
Kegiatan ini sebagai sumber dampak yang berpotensial
menimbulkan dampak negatif yaitu sisa buangan knalpot kendaraan
yang berlalu lalang di sekitar gudang akibat dari jalanan tersebut
merupakan jalan trans sulawesi.
b. Kebisingan
Sumber dampak kegiatan yang paling besar potensinya
mengeluarkan bising adalah suara knalpot kenderaan pengangkut
bahan atau isi gudang di area kegiatan dan genset atau generator.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!19!
1.2! Hidrologi
Sumber dampak dari hidrologi yaitu daerah resapan air telah
beralih fungsi menjadi daerah kedap air dengan luas tutupan lahan
2
4.510 m . sehingga sistem hidrologi dalam tanah menjadi berkurang.
1.3! Kualitas Air
Sumber dampak dari kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air
dilihat dari karakteristik fisik, kimia dan biologinya. Kualitas air tanah
juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota
air dan manusia sering kali menjadi ukuran standar terhadap kondisi
kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia.
2. Biologi
sumber dampak adalah di luar kompleks gudang, utamanya dekat
pagar gudang ditanami dengan tanaman yang ukuran kecil. Khusus untuk
halaman gudang sebaiknya jangan terlalu banyak atau didominasi lantai
kedap air dan udara, tetapi alangkah baiknya jika diganti dengan rumput
yang halus berselang seling pada titik lubang berpori, sehingga akan lebih
tinggi lagi tingkat biodiversitasnya, karena dengan adanya rumput halus
berarti jenis hewan lain yang bersimbiosis dengan rumput juga turut ada.
Selain itu fungsinya juga berperan dalam melancarkan sirkulasi air dalam
tanah dan mengurangi genangan air di halaman gudang.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!20!
3.! Sosial,
Ekonomi
dan
Budaya a. Ketenagakerjaan
Sumber dampak adalah dengan pemanfaatan tenaga kerja lokal
memprioritaskan lapangan kerja yang ada untuk diisi tenaga kerja
lokal bila kualifikasi sesuai dan peningkatan kesejahteraan karyawan
dengan menyesuaikan standar Upah Minimum Regional (UMR) atau
Upah Minimum Propinsi (UMP) yang ditetapkan oleh Pemerintah dan
mendaftarkan mereka di program jaminan kesehatan BPJS Kota Palu.
b.! Ekonomi
Sumber dampak yaitu mempengaruhi aspek ekonomi dengan
adanya gudang ini adalah perubahan pendapatan asli daerah (PAD)
berasal dari kegiatan gudang, diantaranya adalah :
•! Retribusi usaha pergudangan.
•! Pajak usaha dan Pajak bumi dan bangunan.
Jumlah pendapatan asli daerah dari retribusi ini akan ditentukan
banyaknya transaksi pembelian bahan atau isi gudang. Sektor pajak
juga akan meningkat seiring dengan pengembangan usaha yang
dilakukan oleh pihak perusahaan.
c.! Budaya
Sumber dampak budaya yaitu adanya penggunaan bahasa daerah
yang digunakan para karyawan gudang.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!21!
b. Jenis Dampak
1, Fisika Kimia
1.1! Kualitas Udara
a. Gas-gas
Jenis dampaknnya yaitu peningkatan Kadar Debu di Udara
Ambien. Potensi dampak berasal dari sebaran debu dan aktivitas
kendaraan yang keluar masuk dalam areal gudang dan terlihat bahwa
terjadi peningkatan gas-gas dan partikulat SO2, CO, NO2, Pb, dan
debu, pada saat genset dinyalakan
b. Kebisingan
Jenis dampak kegiatan yang paling besar potensinya
mengeluarkan bising adalah suara dari mesin generator apabila
listrik dari PLN mati dan suara knalpot kenderaan karyawan dan
mobil truk pengangkut bahan campuran di gudang.
1.2! Hidrologi
Jenis dampak dari hidrologi yaitu resapan air tanah telah
beralih fungsi menjadi daerah kedap air sehingga sistem hidrologi
dalam tanah menjadi berkurang menyebabkan warga masyarakat di
sekitar gudang tidak mudah memperoleh air tanah.
1.3! Kualitas Air
Jenis dampak dari kualitas air adalah Peningkatan limbah
domestik berasal dari aktifitas karyawan pada gudang. Sumber Iimbah
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!22!
cair tersebut antara lain: limbah kamar mandi dan toilet, dapur,
pencucian, dan fasititas lainnya.
2 Biologi
Jenis dampak adalah biodiversitas dalam gudang kurang baik ini
terbukti belum adanya pohon yang tumbuh di dalam lokasi gudang.
Sehingga biota yang ada di dalam tanah tidak berkembang atau mati.
3.! Sosial, Ekonomi dan Budaya
a. Ketenagakerjaan
Jenis dampaknya adalah terbukanya kesempatan kerja bagi
masyarakat sekitar dan dampak lain berupa sikap dan persepsi
masyarakat terhadap penerimaan tenaga kerja bila spesifikasi dan
proporsi tenaga kerja yang dibutuhkan pihak pemrakarsa kurang
menyerap tenaga kerja lokal.
b.! Ekonomi
Jenis dampak yaitu Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Kegiatan operasional gudang secara langsung akan memberikan
konstribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui pajak.
c.! Budaya
Jenis dampak budaya yaitu penggunaan bahasa makassar dan
bahasa jawa yang digunakan para karyawan gudang.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!23!
c. Besaran Dampak
1, Fisika Kimia
1.1! Kualitas Udara
a. Gas-gas
Besaran dampaknnya yaitu penurunan kualitas udara
akibat aktivitas kendaraan yang keluar masuk dalam areal gudang
dan partikulat SO2, CO, NO2, Pb, dan debu, pada saat genset
dinyalakan di nilai berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 thn
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, yang didalamnya
terdapat baku mutu udara ambien.
b. Kebisingan
Besaran dampak kebisingan yaitu Keputusan MenLH No.
Kep-48/MENLH/II/1996, yang menganjurkan tingkat kebisingan di
lingkungan gudang 35-43 dB, sedangkan di pemukiman adalah 4657!dB..
1.2! Hidrologi
Besaran dampak dari hidrologi yaitu yang digunakan
adalah seberapa mudah 23 KK yang ada di sekitar gudang
memperoleh air tanah..
1.3! Kualitas Air
Besaran dampak dari kualitas air adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!24!
2 Biologi
Besaran dampak adalah banyak spesies tanaman dan
hewan yang ada disekitar gudang atau menggunakan rumus Simpsons
2
Indeks diversitas : D = 1 – Σ (Pi) , Dimana :
D
= Simpson’s Indeks Diversitas (nilai 0 – 1)
Pi
= Proporsi Individu setiap spesies dalam komunitas
Jadi semakin beranekaragam semakin tinggi nilai D-nya,
artinya semakin beranekaragam jenis tanamannya semakin kuat
lingkungannya.
3.! Sosial,
Ekonomi
dan
Budaya a. Ketenagakerjaan
Besaran dampaknya adalah Jumlah tenaga kerja yang terserap
secara langsung + 43 orang.
b.! Ekonomi
•! Besaran dampak yaitu Besarnya peningkatan pajak dan retribusi
yang disetor kepada negara/daerah Keputusan BAPEDAL No,
Kep-56 tahun 1994.
c.! Budaya
Jenis dampak budaya yaitu + 43 orang karyawan yang
menggunakan bahasa daerah.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!25!
2)! Upaya Pengelolaan Lingkungan
1.! Fisika Kimia
1.1! Kualitas Udara
1.1.1!Gas-gas
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tindakan perbaikan pengelolaan adalah dengan membangun
RTH 20% sesuai site plan dan menanam jenis-jenis tanaman tingkat
tinggi
di
sekitar
kegiatan
pembangunan
perumahan
agar
memperkecil dampak yang terjadi dan dengan menempatkan
genset/generator pembangkit tenaga listrik pada ruangan tertentu
yang dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara yang terkontrol,
dimana
asap
pembuangan
akan
dilepas
ke
udara
dengan
menggunakan cerobong asap yang dilengkapi dengan penyaring
partikulat.
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Adanya tanaman tingkat tinggi di sekitar pekarangan gudang
dan penempatan genset di daerah belakang gudang.
c. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!26!
1.1.2! Kebisingan
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan adalah dengan menempatkan genset/generator
pembangkit tenaga listrik pada ruangan tertentu yang dilengkapi
dengan sistem kedap suara.
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Penempatan genset atau generator di daerah belakang
gudang. c. Periode Pengelolaan Lingkungan
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
1.2! Hidrologi
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Cara pengelolaannya adalah dengan mengganti paving blok
dengan rumput yang halus, atau dengan menggunakan perbanyakan
lubang pori tanah (biopori). Mengganti lantai maupun selasar yang
kedap air dengan rumput halus, sehingga tidak hanya memperbaiki
sistem sirkulasi air tanah, tetapi juga menambah nilai dan nuansa
alami, selain itu akan meningkatkan daya dukung lingkungan karena
semakin tinggi tingkat keanekaragaman hayati semakin kuat suatu
lingkungan bertahan.
b. Lokasi Pengelolan Lingkungan
Dilakukan di halaman gudang dan tempat parkir yang kedap
air.
c. Periode Pengelolaan Lingkungan
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!27!
1.3! Kualitas Air
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kualitas air terutama kualitas air tanah baik di dalam maupun
sekeliling gudang akan sangat berpengaruh terhadap seberapa baik
kualitas mutu air limbah yang dibuang ke lingkungan. Semakin
mendekati Baku Mutu Air Limbah (BMAL), maka semakin sehatlah
air tanah yang dikonsumsi masyarakat sekitar. Karena itu maka perlu
ada tindakan atau cara dan teknik yang digunakan sebelum air limbah
gudang dibuang ke lingkungan atau saluran akhir (effluent) yaitu ke
got/selokan.
Penanganan Limbah
!
!Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh kegiatan gudang ini berupa
sisa-sisa bahan organik dan non organik. Sebagai contoh adalah
sisa bahan makanan rumah tangga atau bahan plastik dan gardus
tempat makanan,. Limbah padat juga dapat berupa ranting daun
pepohonon yang tumbuh di sekitar halaman gudang.
Syarat yang harus terpenuhi dalam penanganan limbah padat ini
ialah tidak mencemari udara, air, tidak menimbulkan bau (estetika),
tidak menimbulkan kebakaran, serta tidak menjadi media penularan
penyakit. Dalam penanganan limbah padat ini, ada dua hal yang
harus diperhatikan:
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!28!
a.! Penyimpanan Sampah
Sampah yang dihasilkan dari dapur berupa sampah yang mudah
hancur dan membusuk, sebaiknya disimpan pada tempat yang
dapat dikemas.
Sampah yang dihasilkan dari pembersihan taman dan halaman
seperti potongan rumput dan ranting kayu serta sampah lainnya
dikumpul ditempat pengumpulan sampah sementara. Setelah
dikumpul dengan gerobak keliling oleh petugas.
b.! Pengumpulan Sampah
-!
Sampah yang tersimpan pada keranjang sampah di tiap-tiap
ruangan gudang dikumpul oleh petugas untuk dikumpul
pada Tempat Pengumpulan Sementara (TPS)
-!
Petugas
pengumpul
sampah
setiap
hari
melakukan
pemeriksaan tempat penyimpanan sampah yang ada di
setiap ruangan.
!
! Limbah Cair
Limbah cair pergudangan berupa limbah dalam bentuk cair
yang dihasilkan oleh kegiatan gudang yang dibuang ke lingkungan
dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Karena
aktivitas yang ada di gudang relatif sama seperti layaknya
pemukiman, maka sumber limbah yang ada juga relatif sama
seperti pada pemukiman dan fasilitas tambahan lainnya yang ada di
gudang.
Sumber limbah cair pergudangan tersebut antara lain:
•!
limbah dari kamar mandi dan toilet,
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!29!
•!
limbah dari kegiatan dapur/restoran,
•!
limbah dari kegiatan pencucian/laundry,
•!
limbah dari fasilitas kolam renang.
Karakteristik limbah cair dari pergudangan relatif sama seperti
limbah cair domestik dari pemukiman, karena aktivitas-aktivitas
yang ada di gudang relatif sama seperti aktivitas yang ada di
lingkungan pemukiman. Sementara jumlah limbah yang dihasilkan
dari pergudangan tergantung dari jumlah kamar yang ada dan
tingkat huniannya. Disamping itu juga dipengaruhi oleh fasilitas
tambahan yang ada di gudang tersebut.
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tempat pembungan sampah diletakkan di depan gudang dan
untuk toilet dan kamar mandi di masing-masing ruangan gudang.
c. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
2! Biologi
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Khusus untuk halaman gudang sebaiknya jangan terlalu banyak
atau didominasi lantai kedap air dan udara, tetapi alangkah baiknya
jika diganti dengan rumput yang halus berselang seling dengan lantai
kedap air, sehingga akan lebih tinggi lagi tingkat biodiversitasnya,
karena dengan adanya rumput halus berarti jenis hewan lain yang
bersimbiosis dengan rumput juga turut ada. Selain itu fungsinya juga
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!30!
berperan dalam melancarkan sirkulasi air dalam tanah dan mengurangi
genangan air dalam gudang.
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Area halaman dan tempat parkir gudang
c. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
3! Sosial, Ekonomi dan Budaya
3.1! Ketenagakerjaan
a.! Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dengan pemanfaatan tenaga kerja lokal memprioritaskan
lapangan kerja yang ada untuk diisi tenaga kerja lokal bila kualifikasi
sesuai dan peningkatan kesejahteraan karyawan dengan menyesuaikan
standar Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum
Propinsi (UMP) yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pada hakekatnya
penyesuaian standar upah yang ditetapkan oleh Pemerintah bukan
hanya bertujuan untuk mensejahterakan pegawai swasta namun di sisi
lain penyesuaian standar upah tersebut juga bertujuan untuk menekan
gejolak masalah sosial pekerja yang dapat berakibat buruk pada usaha
yang dilaksanakan dan juga dapat merugikan pengusaha dan
mengurangi tingkat kinerja perusahaan. Sedangkan jumlah tenaga
kerja yang bermitra dengan perusahaan dalam penyediaan bahan baku
tidak tentu tergantung besarnya kebutuhan perusahaan. Jasa lainnya
seperti warung, tukang jahit dan bengkel motor akan terdorong pula
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!31!
timbul atau tercipta, ini merupakan dampak tak langsung terhadap
penciptaan dan perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
b.! Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Secara khusus lokasi mencakup masyarakat Kelurahan
Kayumalue Pajeko Kecamatan Palu Utara secara umum.
c.! Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung
3.2! Ekonomi
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan terhadap peningkatan pajak dan retribusi adalah
dengan pengelolaan administrasi yang baik. Karena pembayaran pajak
dan retribusi merupakan kewajiban perusahaan, maka pengelolaan
administrasi yang baik akan dapat memperlancar kewajiban membayar
pajak retribusi sesuai waktu dan jumlah yang semestinya. Hal ini
berarti pihak perusahaan akan secara aktif membantu Pemerintah
dalam memperlancar dan meningkatkan pembangunan.
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di kantor
Kelurahan Kayumalue Pajeko.
c. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!32!
3.3! Budaya
a. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan yaitu dengan menseragamkan bahasa indonesia
yang baik dan benar ke semua karyawan gudang sehingga tidak ada
perbedaan antara suku.
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Di ruangan kantor maupun dalam ruangan penyimpanan
gudang.
c. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dilakukan selama kegiatan gudang ini berlangsung.
3) Upaya Pemantauan Lingkungan
Pemantauan Lingkungan Hidup pada dasarnya adalah suatu usaha
untuk memantau kegiatan pergudangan ini, apakah sudah sesuai dengan yang
dianjurkan dalam dokumen pengelolaan lingkungan atau belum, serta seberapa
efektif hasil yang dianjurkan dalam pengelolaan tersebut. Pemantauan
lingkungan hidup yang dianjurkan tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut :
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!33!
1.! Fisika Kimia
1.1! Kualitas Udara
1.1.1!Gas-gas
a. Pemantauan Lingkungan Hidup
Gas-gas dan partikulat yang harus dipantau adalah SO2, CO,
NO2, Pb, dan debu, berdasarkan Tolok ukurnya, yaitu Peraturan
Pemerintah No. 41 thn 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,
yang didalamnya ada baku mutu udara ambien.
Hasil scooping sumber dampak menunjukkan bahwa sumber
dampak yang paling potensial mengeluarkan pencemaran udara adalah
pada saat genset dinyalakan, dengan demikian cara atau teknik
memantau adalah dengan mengambil sampel udara di lapangan yaitu
yang dekat dengan generator, dengan menggunakan High Volume
Sampler. Hasil serapan udara dalam High Volume Sampler inilah
yang kemudian di uji di laboratorium nilai kuantitatif dan kualitatif
dari SO2, CO, NO2, Pb, dan debu.. Pemantauan dapat dilakukan
sendiri oleh pemrakarsa atau meminta bantuan kepada Dinas
Lingkungan Hidup atau kepada Konsultan Lingkungan. Segala biaya
yang timbul akibat adanya pematauan ini ditanggung oleh pihak
pemrakarsa. Hasil pemantauan dibuat dalam laporan yang dilaporkan
kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup sebagai laporan bersama
parameter lainnya yang dianjurkan dalam Dokumen Penglolaan
Lingkungan Hidup (DPLH) ini.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!34!
Gambar 11. Contoh Penggunaan High Volume Sampler
b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Di areal depan dan belakang gudang.
c. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan adalah minimal sekali dalam 6 bulan.
1.1.2!Kebisingan
a. Pemantauan Lingkungan Hidup
Hasil rata-rata nilai kebisingan ini kemudian dibandingkan
Keputusan MenLH No. Kep-48/MENLH/II/1996, apakah tidak
melampaui baku mutu kebisingan yang dianjurkan, yaitu untuk tingkat
kebisingan di lingkungan gudang 45-55 dB, sedangkan di pemukiman
adalah 46-57 dB atau dibandingkan dengan standar tingkat kebisingan
industri, yaitu 72 dB, kalau kita kategorikan usaha pergudangan ini
dalam industri pariwisata. Pemantauan dapat dilakukan sendiri oleh
pemrakarsa atau meminta bantuan kepada Dinas Lingkungan Hidup
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!35!
atau kepada Konsultan Lingkungan. Segala biaya yang timbul akibat
adanya pematauan ini ditanggung oleh pihak pemrakarsa. Hasil
pemantauan dibuat dalam laporan yang dilaporkan kepada pihak
Dinas Lingkungan Hidup dalam Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup (DPLH) ini.
Gambar 12. Mengukur Kebisingan Dengan Sound Level Meter
b. Lokasi Pemantauan lingkungan Hidup
Di tempat parkiran dan belakang gudang.
c. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan adalah minimal sekali dalam 6 bulan.
1.2! Kualitas Air
a. Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauannya pada kegiatan kualitas air tanah yaitu bagian
kamar mandi dan dapur tempat cucian. Tolok ukur dampaknya yang
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!36!
dipakai bahwa air tanah yang dikeluarkan oleh kegiatan pembagunan
gudang ini sudah sesuai atau belum adalah Kep. Men. LH No. 5 tahun
2014 tentang Baku Mutu Air Limbah (lampiran XLVI Baku Mutu Air
Limbah bagi usaha dan/atau kegiatan domestik). Dalam aturan ini BMAL
yang diukur adalah minimal BOD, COD, TSS & pH. Untuk pengukuran
TDS, TSS & pH dapat digunakan alat meter portable yaitu DO meter,
TSS meter atau menggunakan sistem gravimetri, dan PH meter. Untuk
COD menggunakan cara titrasi. Hasil uji laboratorium ini yang
dibandingkan dengan Kep. Men. LH No. 5 tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik, apakah melampaui baku mutu air limbah
atau sudah memenuhi baku mutu air limbah setelah diadakan
pengelolaan lingkungan seperti yang dianjurkan atau belum, kalau belum
perlu diadakan perbaikan pengelolaan dan kalau sudah. Segala biaya
yang timbul akibat adanya pematauan ini ditanggung oleh pihak
pemrakarsa. Hasil pemantauan dibuat dalam laporan 6 bulan sekali yang
dilaporkan kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup sebagai laporan
bersama
parameter
lainnya
yang
dianjurkan
dalam
Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) ini.
b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan adalah pada bagian kamar mandi dan wc
gudang.
c. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup.
Periode pemantauan adalah minimal sekali dalam 6 bulan.
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR((((37(
2.! Biologi
a. Pemantauan Lingkungan Hidup
Untuk
pemantauan
biologi,
yang
dipantau
adalah
biodiversifitasnya. Cara/teknik pemantauan adalah dengan menghitung
jumlah spesies tanaman kemudian dibandingkan dengan jumlah populasi
setiap jenis tanaman, hal tersebut menggunakan rumus Simsons Indeks
2
diversitas : D = 1 – Σ (Pi) , Dimana :
D
= Simpson’s Indeks Diversitas (nilai 0 – 1)
Pi = Proporsi Individu setiap spesies dalam komunitas
Jadi semakin beranekaragam semakin tinggi nilai D-nya, artinya semakin
beranekaragam jenis tanamannya semakin kuat lingkungannya. Semakin
mendekati angka 0 D-nya berarti semakin seragam jenis tanaman yang ada
dalam gudang dan semakin mendekati angka 1 berarti semakin beraneka
ragam atau semakin tinggi biodiversitasnya.
b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan gudang yaitu di halaman tempat parkir
gudang, c. Periode pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan adalah minimal sekali dalam 6 bulan.
3.! Sosial, Ekonomi dan Budaya
3.1! Ketenagakerjaan
a. Pemantauan Lingkungan Hidup
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!38!
Cara
Pemantauan
kesejahteraan
adalah
karyawan
dengan
lewat
melihat
penyesuaian
peningkatan
Standar
Upah
Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Propinsi (UMP)
yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pemantuan dilakukan serendahrendahnya dilakukan sekali setahun. Pemantauan dilakukan oleh
SKPD yang berhubungan langsung dengan ketenagakerjaan, yaitu
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu.
b. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan yaitu Gudang PT. Harapan Indonesia
Timur.
c. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan adalah minimal sekali dalam 6 bulan.
3.2! Ekonomi
a. Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan adalah masuknya semua PAD ini kepada
Negara/Daerah dengan melakukan pengawasan terhadap danadana yang dikeluarkan dan dibayarkan kepada Negara/Daerah,
utamanya pajak dan retribusi yang dibayarkan oleh Gudang PT.
Harapan Indonesia Timur. Yang melakukan pemantauan adalah
SKPD yang berhubungan dengan penerimaan PAD, yaitu Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
bekerjasama dengan pemrakarsa. Hasil pemantauan dilaporkan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!39!
b. Lokasi pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pemantauan yaitu Gudang PT. Harapan Indonesia
Timur.
c. Periode pemantauan Lingkungan Hidup
Periode pemantauan adalah minimal sekali dalam 6 bulan.
4)! Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup yang akan:
a.! Institusi yang melakukan/melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup
dan pemantauan Iingkungan hidup;
1)! Pemrakarsa: Fransiscus Yuwono, IR
b.! Intitusi yang melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan
Iingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup;
1)! Kelurahan Kayumalue Pajeko
2)! Kecamatan Palu Utara
3)! Dinas Sosial dan Ketenaga Kerjaan Kota Palu
4)! Dinas Perhubungan Kota Palu
5)! Dinas Kesehatan Kota Palu
6)! Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu
c.! Institusi yang menerima pelaporan secara berkala atas hasil pelaksanaan
komitmen pengelolaan Iingkungan hidup dan pemantauan Iingkungan
hidup.
1)! Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!!!!40!
DOKUMEN(DPLH(PEMBANGUNAN(GUDANG(PT.(HARAPAN(INDONESIA(TIMUR(
26(
DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP
1
2
SIFAT FISIK KIMIA
1. Kualitas Udara
• Peningkatan
a. Gas-gas :
Debu di
Knalpot
Ambien
Kenderaan
b. Kebisingan :
tingkat
kebisingan
genset pada saat
PLN mati dan
suara knalpot
kenderaan
karyawan dan
mobil
pengangkut
barang.
3
Kadar • Baku Mutu PP No.
Udara 41Tahun 1999 yaitu
3
CO : 19, 85 µg/Nm ,
3
NO2 : 6,65 µg/Nm ,
3
SO2 : 8,60 µg/Nm ,
3
Pb : 0,00 µg/Nm ,
dan debu : 10,15
3
µg/Nm
• Paling
besar • KEPMEN No.
potensinya
48/MENLH/II/1996
mengeluarkan
yaitu 55 dB Hasil
bising adalah suara
LAB = 35 – 43 dB
dari
mesin
generator / genset
4
LINGKUNGAN
5
LINGKUNGAN
6
LINGKUNGAN HIDUP
LIN
7
• Membangun RTH 20% sesuai • Di
• Memantau dengan mengambil • Di
disekitar • Dilakukan
site plan dan menanam jenis- pekarangan atau
selama
kegiatan
sampel udara di lapangan yaitu
dep
jenis tanaman tingkat tinggi di
halaman dan di gudang
ini
yang dekat dengan generator,
bel
sekitar gudang
belakang
genset berlangsung
dengan menggunakan
High
gudang
Volume Sampler. Hasil serapan
udara
dalam High Volume
Sampler inilah yang kemudian
di uji di laboratorium nilai
kuantitatif
dan kualitatif dari
SO2, CO, NO2, Pb, dan debu..
• Pengelolaan
adalah dengan • Di
daerah • Dilakukan
• Memantau hasil rata-rata nilai
• Di
menempatkan genset/generator belakang gudang
selama
kegiatan
kebisingan
ini
kemudian
dan
pembangkit tenaga listrik pada
gudang
ini
dibandingkan
Keputusan
gud
ruangan
tertentu
yang
berlangsung
MenLH
No.
Kepdilengkapi dengan sistem kedap
48/MENLH/II/1996
suara.
2. Hidrologi :
Daerah resapan
air telah beralih
fungsi menjadi
daerah kedap air.
• Warga masyarakat • Seberapa mudah 23 • Cara pengelolaannya adalah • Dilakukan
di • Dilakukan
di sekitar gudang
KK yang ada
di
dengan mengganti paving blok
halaman gudang selama
kegiatan
tidak
mudah lagi
sekitar
gudang
dengan rumput yang halus, atau
dan tempat parkir
gudang
ini
memperoleh
air
memperoleh
air
dengan
menggunakan yang kedap air.
berlangsung
tanah.
tanah..
perbanyakan lubang pori tanah
(biopori).
3. Kualitas Air :
Suatu ukuran
kondisi air dilihat
dari karakteristik
fisik, kimia dan
biologinya.
• Peningkatan limbah • Kep. Men. LH No. 5
domestik
berasal tahun 2014 tentang
dari
aktifitas Baku Mutu Air
karyawan
pada Limbah (lampiran
gudang.
XLVI Baku Mutu
Air Limbah bagi
usaha dan/atau
kegiatan domestik).
• Sampah yang dihasilkan dari • Tempat
• Dilakukan
• Memantau sistem pembuangan
dapur berupa sampah yang pembungan
selama
kegiatan
sampah pada gudang
mudah hancur dan membusuk,
sampah
gudang
ini • Memantau penggunaan tangki
septik untuk buangan dari WC
sebaiknya disimpan
pada diletakkan
di berlangsung.
• Memantau sistem pembuangan
tempat yang dapat dikemas.
depan gudang dan
• Limbah cair gudang ini hanya
air limbah rumah tangga
untuk toilet dan
kamar mandi di
berupa kegiatan pencucian,
masing-masing
BIOLOGI
• Sumber dampak
adalah pada
halaman gudang
yang didominasi
dengan lantai kedap
air dan udara
• di luar kompleks
gudang, utamanya
dekat pagar gudang
ditanami dengan
tanaman yang
ukuran kecil.
• 1-5 spesies tanaman
dan hewan
yang
punah
dengan
menggunakan rumus
Simpsons
Indeks
diversitas : D = 1 –
2
Σ (Pi)
SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
• Terbukanya
1. Ketenagakerjaan
kesempatan kerja
: dengan
pemanfaatan
bagi masyarakat
sekitar dan dampak
tenaga kerja lokal
memprioritaskan
lain berupa sikap
lapangan kerja
dan persepsi
masyarakat.
yang ada untuk
diisi tenaga kerja
lokal.
2. Ekonomi :
Perubahan
pendapatan asli
daerah (PAD)
berasal dari
kegiatan gudang
• Kegiatan
operasional gudang
secara
langsung
akan memberikan
konstribusi
terhadap
peningkatan
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
melalui pajak.
• Khusus untuk halaman gudang
sebaiknya jangan terlalu banyak
atau didominasi lantai kedap air
dan udara, tetapi
alangkah
baiknya jika diganti
dengan
rumput yanghalus
berselang
seling dengan lantai kedap air,
sehingga akan lebih tinggi lagi
tingkat biodiversitasnya.
• Jumlah tenaga kerja • Dengan pemanfaatan
tenaga
yang terserap secara
kerja lokal memprioritaskan
langsung + 43 orang.
lapangan kerja yang ada untuk
diisi tenaga kerja lokal bila
kualifikasi
sesuai
dan
peningkatan
kesejahteraan
karyawan
dengan
menyesuaikan
standar Upah
Minimum
Regional (UMR)
atau Upah Minimum Propinsi
(UMP) yang ditetapkan oleh
Pemerintah
• Besarnya
peningkatan
pajak
dan retribusi
yang
disetor
kepada
negara/daerah
Keputusan
BAPEDAL No, Kep56 tahun 1994.
• Pengelolaan administrasi yang
baik akan dapat memperlancar
kewajiban membayar
pajak
retribusi sesuai waktu dan
jumlah yang semestinya. Hal
ini berarti pihak perusahaan
akan secara aktif membantu
Pemerintah
dalam
memperlancar
dan
meningkatkan pembangunan.
• Di area halaman • Dilakukan
dan tempat parkir
selama kegiatan
gudang
gudang ini
berlangsung
• Dengan menghitung
jumlah
spesies tanaman
kemudian
dibandingkan dengan
jumlah
populasi setiap jenis tanaman
• Secara
khusus • Dilakukan
• Pemantauannya dengan melihat
kegiatan
peningkatan
kesejahteraan
lokasi mencakup selama
masyarakat
gudang
ini
karyawan lewat
penyesuaian
Kelurahan
berlangsung
Standar
Upah
Minimum
Kayumalue
Regional (UMR)
atau Upah
Pajeko
Minimum Propinsi (UMP) yang
Kecamatan
Palu
ditetapkan oleh Pemerintah
Utara
secara
umum.
• Pembayaran
Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
di
kantor
Kelurahan
Kayumalue
Pajeko.
• Dilakukan
selama
kegiatan
gudang
ini
berlangsung
• Masuknya semua PAD ini
kepada Negara/Daerah dengan
melakukan
pengawasan
terhadap
dana-dana
yang
dikeluarkan dan
dibayarkan
kepada
Negara/Daerah,
utamanya pajak dan retribusi
yang dibayarkan oleh Gudang
PT. Harapan Indonesia Timur.
• Lo
pem
gud
hal
par
• Pad
Pem
Gu
Ha
Ind
• Lo
Pem
Gu
Ha
Ind
para karyawan
gudang.
karyawan gudang.
daerah.
antara suku.
gudang.
berlangsung
SURAT&PERNYATAAN&
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: FRANSISCUS YUWONO. IR
Jabatan
: Pemilik Pergudangan Barang Campuran
Alamat
: Jl. Pattimura No. 20 Palu
Adalah penanggungjawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan atas
kegiatan :
Jenis Usaha
: Pergudangan Barang Campuran
Nama perusahaan
: PT. Harapan Indonesia Timur
Alamat Usaha
: Jl. Trans Sulawesi Kayumalue Pajeko
Status Lahan
: Hak Milik
Luas Area Usaha
: ± 11.468 m
2
Dengan ini menyatakan bahwa :
1.! Kami bersedia melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dari
kegiatan kami sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup (DPLH) ini.
2.! Kami juga bersedia membuat pelaporan setiap 6 bulan sekali pada pihak yang
berwenang dalam hal ini DLH Kota Palu sesuai perundang-undangan yang
berlaku dan sesuai yang dianjurkan dalam DPLH ini.
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
44
3.! Apabila kami lalai melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sebagaimana tercantum dalam DPLH ini, maka kami bersedia ditindak sesuai
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Palu, Juli 2017
Penanggung jawab
FRANSISCUS YUWONO. IR
DOKUMEN!DPLH!PEMBANGUNAN!GUDANG!PT.!HARAPAN!INDONESIA!TIMUR!
45
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015. Kecamatan Palu Utara Dalam Angka Tahun 2017. Badan Pusat
Statistik Kota Palu.
Anonim,' 2014.' Data$ Administrasi$ Kecamatan$ Palu$ Utara$ Tahun$
2016.'Kantor'Kecamatan'Ulujadi.'Kota'Palu.'
Fardiaz Srikandi, 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius, Yogyakarta.
Fandeli Chafid, 1998. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada
University Press, Liberty. Yogyakarta.
Haryoto Kusnoputranto, 1997. Air Limbah dan Ekskreta Manusia, Aspek
Kesehatan Masyarakat dan Pengelolaannya. Dirjen Pendidikan Tinggi,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
James C. Snyder, 1992. Urban Planning (Perencanaan Kota). Erlangga, PT.
Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Nazaruddin, 1994. Penghijauan Kota. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengolahan Limbah. UI Press, Jakarta.
Salim Emil, 1994. Manusia dan Lingkungan. UI Press, Jakarta.
Soemirat Slamet J., 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Soemarwoto Otto, 1997. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Yoewono M., 1983. Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup, Suatu Pendekatan
Analisis Kebudayaan. Vol. 1, 32-39, Jakarta.
DOKUMEN'DPLH'PEMBANGUNAN'GUDANG'PT.'HARAPAN'INDONESIA'TIMUR'
45
PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBAGUNAN PERGUDANGAN BAHAN CAMPURAN
KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBAGUNAN PERGUDANGAN BAHAN CAMPURAN
KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU
Download