BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan komunikasi berjalan begitu cepat. Mulai dari media
cetak, media elektronik, hingga media baru. Istilah ‘media baru’ telah
digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi
komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Editor dari
buku Handbook of New Media (Lievrow dan Livingstone,2006, dalam
McQuail, 2011:42-43) menunjuk pada kesulitan untuk menyebutkan apa
saja yang termasuk dalam ‘media baru’. Mereka memilih untuk
mendefinisikannya dengan cara yang berbeda, menghubungkan antara
teknologi dan informasi (ITC) dengan konteks sosial yang berhubungan
yang menyatukan tiga elemen : alat dan artefak teknologi; aktivitas,
praktik, dan penggunaan; dan tatanan serta organisasi sosial yang
terbentuk di sekeliling alat dan praktik tersebut.
Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa
(2011:43) ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan,
aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim
pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang
terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana. Klaim status paling utama
sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa adalah
internet.
1
2
Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet
berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu lokasi ke
lokasi lainnya di belahan dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek
penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet saat ini
sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan
menggunakan komputer/laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya
melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh
sejumlah provider telepon selular.
Saat ini masyarakat tidak
hanya menggunakan internet untuk
berinteraksi dengan orang lain, namun juga menggunakannya sebagai
sebuah sarana sosialisasi, membentuk hubungan yang lebih bertahan
lama, bahkan malah dapat berkembang secara nyata di dalam kehidupan
sosial.
Penemuan yang disampaikan oleh manajer umum dari perusahaan
penelitian Hitwise, Bill Tancer mengungkapkan bahwa
semakin
meluasnya audience pengguna internet, mengungkap fakta bahwa trafik
pencarian untuk
situs jejaring social atau situs pertemanan seperti
Friendster, Facebook, MySpace, Hi5, Orkut, Tagged dan sebagainya,
telah mengalahkan para pencari situs porno. Ini menjadi indikator trend
besar apa yang ada di masa mendatang (Tancer, 2008, dalam Juditha,
2011:2). Facebook menjadi jejaring sosial yang banyak digandrungi oleh
masyarakat dunia.
3
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada
bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan
sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew
McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web
ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke
perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford
(Wikipedia.com).
Namun, setelah dilepas ke dunia luar, setiap orang dari berbagai
kalangan bisa terlibat hanya dengan bermodal account surat elektronik
yang dibuat secara gratis. Anonim atau tidak anonim, users tetap gencar
menyetor informasi-informasi, baik yang sifatnya publik maupun privat ke
dalam Facebook dan dapat diakses dengan leluasa oleh user lain.
Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar
pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.
Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah
itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain
sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis
ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat
bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama,
diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau
ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam
daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
4
Demam facebook juga menggejala di Indonesia, sebagaimana yang
dilaporkan oleh Tempo Interaktif 9 Februari 2009, dimulai pada
pertengahan tahun 2008. Bahkan disebutkan juga hingga pertengahan
2007, facebook hampir tidak dilirik pengguna Internet. Lonjakan
pengguna facebook pada pertengahan 2008 dibuktikan dengan statistic
facebook sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses
di Indonesia. Data mengenai jumlah
pengguna
facebook
menurut
Checkfacebook.com pertanggal 2 Mei 2013 menempatkan Indonesia pada
posisi keempat setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India dengan jumlah
sebanyak 47.738.900 pengguna.
Saat ini penggunaan facebook di Indonesia sudah menjadi rutinitas
sehari‐hari. Mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pengusaha,
pengacara, politisi, artis, tokoh‐tokoh dunia dan lain‐lain, dan dari
berbagai kelas dan golongan karena masalah penggunaan internet sudah
bukan barang yang mahal. Hal ini disebabkan hanya dengan beberapa ribu
rupiah saja sudah bisa menjelajah ke dunia maya di warnet‐warnet
pinggir jalan serta melalui telpon genggam sehingga penggunaan facebook
merupakan
hal
yang
biasa
seperti
penggunaan
internet
pada
umumnya.
Keistimewaan facebook terletak pada fasilitasnya yang variatif dan
cenderung mudah dipelajari. facebook muncul dengan segala sesuatu
yang belum pernah ada sebelumnya, lewat berbagai aplikasi yang seru
dalam era Web. Keberadaan fitur chat, notes, atau system tag merupakan
5
sebuah inovasi tersendiri. Bahkan kini, facebook menjadi hosting foto
terbesar, mengalahkan situs foto seperti Flickr
atau Picasso (Enda
Nasution, 2008, dalam Juditha, 2011:3).
Lebih dari sekadar mencari teman dan memasukkannya dalam
friendlist, situs ini bisa menawarkan lebih dari itu. Sharing untuk media
seperti audio, video, foto, dan notes, merupakan salah satu wujud
kebebasan yang memungkinkan siapa saja dapat mengunggah apa saja
dengan segala risiko yang juga ada. Sedang untuk jaminan keamanannya
bisa diatur untuk foto dan profil dalam privacy setting.
Facebook sangat digemari oleh semua kalangan. Orang dewasa,
remaja bahkan anak-anakpun terkena demam facebook. Facebook hadir
ditengah kejenuhan orang terhadap identitas maya, hanya menginginkan
sebuah interaksi sosial yang sesungguhnya. Kenyamanan bukan berarti
bersembunyi tapi lebih diartikan mempercayai.
Di aras komunikasi publik, Internet dan media sosial menciptakan
sebuah ruang publik (publik sphere) baru, seperti yang diusulkan oleh
Habermas. Di sana, masyarakat bisa memberikan aspirasi, ide serta
mengidentifikasi masalah-masalah sosial. Hal ini bisa dilihat dari diskusidiskusi di jejaring sosial termasuk facebook.
Facebook telah menciptakan ruang publik (publik space) baru, bahkan
lebih jauh dari itu, sebuah lingkungan publik (publik sphere) baru bagi
masyarakat daring. Ruang publik atau lingkungan publik merupakan
bagian dari teori demokrasi modern. Ruang publik memberikan
6
kesempatan
berpartisipasi
yang
lebih
kepada
masyarakat
untuk
mengekspresikan ide-idenya lebih jauh, dan menghadirkan pola dialektika
yang baru.
Munculnya masyarakat yang semakin asosial, menjadikan kehadiran
facebook membantu merajut kembali relasi antar individu yang terputus,
akibat
dinamika
kehidupan
yang
memaksa
masyarakat
semakin
individualistis. Meski hal tersebut masih dapat diperdebatkan, mengingat
kehidupan datang tidak dapat dipersamakan dengan kehidupan riil, namun
jujur diakui masyarakat membutuhkan wadah untuk bertemu dan saling
berinteraksi.
Secara umum, ranah publik merujuk pada gagasan ‘keruangan’ yang
menyediakan arena terbuka atau forum yang kurang lebih otonom untuk
debat publik. Akses untuk ruang ini bebas dan kemerdekaan berkumpul,
berserikat, dan berpendapat dijamin. ‘Ruang’ tersebut terletak di antara
‘dasar’ dan ‘puncak’ masyarakat, dan ada mediasi di antara keduanya.
Dasar dapat juga dianggap sabagai ruang pribadi dari kehidupan warga
individu, sementara institusi politik berada di pusat atau puncak dari
kehidupan publik. (Denis McQuail, 2011:198)
Facebook jika digunakan secara bijaksana memiliki banyak manfaat
serta fungsi yang membawa dampak positif. Secara umum facebook
berfungsi sebagai sarana komunikasi yang baik dan cepat. Tidak ada
batasan ruang dang waktu yang mengikat sehingga bias digunakan kapan
7
saja. Selain itu, melalui fitur game, facebook berfungsi sebagai sarana
hiburan.
Secara khusus, potensi manfaat Facebook dalam pembelajaran yaitu
sebagai berikut:

Telah terintegrasi ke dalam praktik keseharian mahasiswa/siswa.

Keterlibatan tingkat tinggi

Berpotensi untuk membuat informasi identitas menjadi lebih
menonjol pada saat diskusi kelas

Menambahkan peran ‘sosial’ dalam komponen rekan sejawat

Kecakapan literasi digital.
Penulis tertarik mengangkat facebook sebagai objek penelitian karena
penulis melihat sebuah pertentangan yang terjadi selama penulis
melakukan observasi. Facebook sebagai ruang publik pada akhirnya
mengalami pergeseran fungsi. Facebook yang seyogyanya menjadi tempat
untuk bertukar informasi dan menjadi ruang diskusi kini tidak lagi jelas.
melalui fitur status, seorang pengguna akan menuliskan apapun. Mulai
dari apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan, di mana posisinya
sekarang, hingga status-status yang sifatnya mengumpat atau menghujat
orang lain. Semua hal yang diungkapkan terkadang tidak penting untuk
diketahui orang lain dan bahkan hal-hal pribadi sekalipun tetap
diungkapkan.
Misalnya, ketika seseorang sedang kesal pada sesuatu dia akan
menuliskannya di facebook tentang kekesalannya. Jika kemudian ada
8
teman facebooknya yang tertarik mendengar kisah tersebut akan
meninggalkan komentar di fitur comment. Status maupun komentar yang
sifatnya pribadi tersebut akan dilihat oleh banyak orang. Baik itu yang
sudah menjalin pertemanan di facebook maupun tidak, kecuali jika si
yang empunya facebook memprivaci akunnya.
Facebook dalam pemanfaatannya bagai pisau bermata dua. Jika bijak
menggunakannya dapat membawa kebaikan. Namun sebaliknya, jika salah
menggunakannya dapat membawa petaka bagi diri sendiri. Sebagai
contoh, seorang pengguna yang tidak hati-hati dengan ucapannya di
facebook sehingga menjadi petaka bagi dirinya sendiri, yakni Budiman,
seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pangkep.
Budiman (37) harus berurusan dengan aparat kepolisian karena
melontarkan kritik dan bahkan penghinaan terhadap Bupati Pangkep,
Syamsuddin A Hamid, melalui situs jejaring sosial facebook. Budiman
menulis status yang dinilai menghina Bupati Pangkep lewat facebook
tertanggal 4 Februari lalu. Dalam akun itu, Budiman menyebut
Syamsuddin sebagai bupati terbodoh di Indonesia. Komentar ini berawal
dari diunggahnya foto mantan Bupati Pangkep, Syafruddin Nur yang
sudah meninggal. Budiman pun lalu membandingkan kinerja Bupati
Pangkep yang sekarang, Syamsuddin A Hamid. "Sbg bupati yang slalu
dikenang (Syafruddin Nur), tdk spt bupati skarang (Syamsuddin A
Hamid). Bupati terbodoh di Indonesia." tulis Budiman di akun
facebooknya. Syamsuddin yang merasa dihina kemudian melaporkan
9
kasus ini ke Markas Polres Pangkep. Bermodal laporan itu, polisi pun
menahan Budiman keesokan harinya, 5 Februari. Bahkan, massa
pendukung Bupati pun menggelar unjuk rasa mengecam penghinaan itu.
Kepala Polres Pangkep, Ajun Komisaris Besar Deni Hermana yang
dikonfirmasi wartawan via telepon selularnya, Kamis (7/2/2013)
mengatakan, pihaknya sudah memenuhi permohonan penangguhan
penahanan Budiman yang diajukan istrinya, Andi Rita."Namun, Budiman
memilih masih di Polres (Pangkep) karena merasa terancam jiwanya
terkait kasus status di Facebook," kata Deni. (Kompas.com).
Cerita lain mengenai facebook datang dari pelatih Jerman, Joachim
Loew. Dia berpendapat, pesepak bola sebagai tokoh publik tidak selalu
bijaksana menggunakan Facebook dan Twitter, sehingga aktivitas mereka
menggunakan jejaring sosial itu berpotensi memunculkan masalah. Meski
begitu, Loew tidak akan melarang pemainnya menggunakan kedua jejaring
sosial tersebut selama Piala Eropa 2012. "Saya sama sekali tak mengerti
bagaimana orang bisa berbagi kehidupan pribadi mereka dari hal yang
benar-benar rahasia dan intim tanpa pandang bulu pada ribuan atau bahkan
jutaan orang," jelas Loew. "Saya menghargai para pemain yang
menggunakannya. Ini cara mereka berkomunikasi, tapi bukan milik saya.
Tapi, saya rasa cara bertukar informasi seperti ini bisa berbahaya,"
tambahnya. Berbeda dari Loew yang meski keberatan tetap memberikan
kepercayaan kepada pemain, tim nasional Spanyol dan Denmark melarang
10
pemain mereka menggunakan Facebook dan Twitter selama Piala Eropa.
(Kompas.com).
Penulis sendiri telah melakukan observasi terhadap teman facebook
penulis. Status yang dituliskan atau diupdate oleh pengguna yakni teman
facebook akan muncul di beranda sehingga sangat mudah untuk memantau
apa yang mereka lakukan. Sejauh yang penulis amati, kebanyakan
pengguna menuliskan statusnya pada saat mereka galau, bingung, bahkan
lapar. Mereka bisa mengganti status kapan saja. Bahkan ada yang
mengganti status setiap beberapa menit. Namun ada juga yang sekedar like
pages ataupun status teman facebook yang lain.
Berangkat dari asumsi-asumsi tersebut di atas, penulis kemudian
tertarik melakukan dengan mengangkat judul:
“Analisis Pemanfaatan Facebook Sebagai Ruang Publik”
B. Rumusan Masalah
1. Tema apa sajakah yang ditampilkan oleh pengguna (users) dalam
memanfaatkan facebook?
2. Bagaimana kecenderungan sifat pesan yang ditampilkan dalam
pemanfaatan facebook oleh users?
C. Tujuan dan Kegunaan Konseptual
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1) Tema
yang
ditampilkan
memanfaatkan facebook.
oleh
pengguna
(users)
dalam
11
2) Kecenderungan sifat pesan yang ditampilkan dalam pemanfaatan
facebook oleh users.
2. Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoritis
Secara akademis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan
sumbangan bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya bagi
pengembangan penelitian yang berbasis kuantitatif.
2) Kegunaan Praktis
Selain sebagai salah satu syarat meraih gelar kesarjanaan pada
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena pemanfaatan
facebook sebagai ruang publik.
D. Kerangka Konseptual
1. Media Sosial sebagai Perpanjangan Fisik Dan Psikis Manusia
Seperti yang sudah dikemukakan di atas, Internet telah menjadi
teknologi yang mudah ditemui. Kehadirannya semakin dikenal di
masyarakat setelah berkembang berbagai jenis media sosial. Jika semula
masyarakat hanya berperan sebagai penikmat berita dan informasi, namun
kehadiran media sosial memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
terlibat sebagai pembuat informasi serta turut aktif berinteraksi melalui
dunia virtual.
12
Berbicara tentang media, sulit untuk tidak menyebut nama Marshall
Mcluhan. Salah satu teorinya yang paling menarik yakni medium as an
extension of human faculties: media sebagai perpanjangan tubuh manusia.
Melalui media sosial, pengguna dapat menjalin persahabatan dan
berbagi informasi dengan pengguna lainnya tanpa ada hambatan berupa
jarak dan waktu. Media sosial menjadi media interaksi baru yang membuat
ruang-ruang bagi masyarakat untuk saling berbagi, bercerita dan
menyalurkan ide-idenya. Akibatnya, masyarakat melakukan migrasi
virtual untuk berinteraksi di ruang maya/virtual agar dapat berinteraksi
dengan pengguna lainnya.
Sederhananya, jika seseorang ingin terlibat diskusi di jejaring sosial
seperti facebook, maka orang tersebut harus memiliki akun facebook.
Dengan memiliki akun sebuah platform media sosial, seseorang telah
melakukan sebuah migrasi virtual atau dengan kata lain dia telah
menjadi cyber citizens yang berarti dia bisa berinteraksi dan menyalurkan
ide-ide di dunia virtual.
Karena telah menjadi cyber citizens, seseorang akan dianggap “ada”
ketika dia menunjukkan eksistensinya di dunia maya. Maka itulah, konsep
“eksis” muncul dengan berbagai macam bentuk, misalnya rajin-rajin
update status serta membalas komentar di jejaring sosial. Dengan
perkembangan teknologi smartphone, seseorang bisa menunjukkan
eksistensinya lewat mengunggah foto dan menuliskan status di jejaring
sosial dimanapun dan kapanpun. Seperti itulah fenomena pengguna media
13
sosial saat ini sehingga banyak yang beranggapan bahwa jika tidak ada
Internet dan smartphone di tangan, maka serasa “mati gaya” dan ada yang
hambar. Hal ini terjadi karena media sosial telah menjadi semacam candu
yang membius penggunanya agar tetap terlihat eksis di dunia maya.
2. Pemanfaatan Facebook
Dengan perubahan ruang dan model interaksi di dunia maya, maka
terjadi pula perubahan pada cara berinteraksi antarmanusia. Tidak hanya
komunikasi tertulis dan telepon. Melalui internet, seseorang bisa
berkomunikasi dengan memanfaatkan sosial media atau berbagai
fasilitas text messenger atau chatting. Salah satunya yaitu facebook.
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber.
Pemanfaatan dalam hubungannya dengan facebook berarti aktvitas
menggunakan proses dan sumber atau fitur-fitur yang disediakan oleh
facebook. Facebook menyediakan banyak fitur yang bisa dimanfaatkan
oleh para penggunanya (user).
Dengan facebook seseorang dapat bertemu kembali teman- teman
lama, membangun silaturahmi yang dahulu sempat terputus dan dapat
berkomunikasi dengan lancar walaupun berjauhan. Facebook juga sebagai
media promosi online untuk mempermudah seseorang yang ingin
mempromosikan barang dagangannya karena. Banyaknya pengguna
facebook membuka peluang bagi banyak orang untuk dapat melihat barang
dagangan tersebut.
14
Selain itu facebook juga sebagai tempat diskusi yang tepat. Comment
yang ditulis seseorang secara bebas, akan direspon oleh orang lain,
sehingga disini dapat dijadikan sebagai ajang tukar pikiran yang baik. Hal
ini sangat menarik sebab di satu sisi masyarakat jadi lebih mudah
berkomunikasi jarak jauh, tapi juga mulai menggerogoti interaksi sosial
masyarakat sebab mereka mulai lebih cenderung berinteraksi di dunia
maya ketimbang bertemu bertatap muka.
Untuk lebih jelasnya, berikut fitur-fitur yang ada pada facebook:
 Umum
Chat, Credits, Comment, Easter eggs, Facebook Live, IPv6,
Messages and Inbox, Networks, Group and Like Pages, Friends,
Home, News Feed, Like, Notifications, Phone, Poke, Profil,
Smartphones,
Sponsor,
Status
Updates,
URL
shortener,
Usernames, Wall.
 Applications
Events, Games, Marketplace, Notes, Map, Platform, Questions,
Photos, Videos. (Wikipedia).
Seperti tertulis di atas, terdapat begitu banyak fitur pada facebook.
Namun, peneliti hanya akan meneliti beberapa dari fitur tersebut yaitu,
Comment, Status Updates, Like, dan Photos. Pemilihan fitur tersebut
adalah berdasarkan hasil survey pada bulan Februari 2013 yang
menunjukkan bahwa fitur-fitur tersebut paling banyak digunakan oleh
pengguna facebook yang menjadi teman peneliti (friends).
15
3. Analisis Isi dan Ruang Publik
Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensiinferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya. Analisis isi dipakai untuk menggambarkan
karakteristik dari suatu pesan. Analisis isi menggambarkan secara detail
deskripsi dari suatu pesan. Analisis ini juga digunakan untuk
menggambarkan kecenderungan dari suatu pesan komunikasi. Peneliti
mengambil suatu kasus dan sumber, kemudian melihat perbedaan pesan
dari satu waktu ke waktu lain. Dengan cara ini, akan memperlihatkan tren
perubahan dari suatu pesan.
Menurut Holsti dalam buku Eriyanto, ada dua tahapan penting dalam
analisis isi, yakni unit pencatatan dan unit konteks. Unit pencatatan adalah
bagian atau aspek dari isi yang menjadi dasar dalam pencatatan dan
analisis isi. Unit konteks adalah konteks apa yang yang diberikan oleh
peneliti untuk memahami atau memberi arti pada hasil pencatatan. Pada
Unit pencatatan meliputi unit fisik, sintaksis, referensial, proporsional, dan
tematik. (Eriyanto, 2011:60-61).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan unit tematik dalam unit
pencatatan. Sedang sifat adalah unit konteks dalam penelitian ini. Menurut
Eriyanto (2011:84), unit tematik adalah unit analisis yang melihat tema
(topik) pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara sederhana
berbicara mengenai “teks berbicara apa atau mengenai apa”. Unit konteks
yakni sifat, penulis membaginya ke dalam dua hal yaitu privat dan publik.
16
Pada penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana sifat konten dari
pemanfaatan facebook, apakah bersifat privat atau publik.
Kata privat memiliki arti pribadi, tersendiri dan partikelir (Depdikbud),
sedang publik berarti umum. Istilah ruang publik (public space) pernah
dilontarkan Lynch dengan menyebutkan bahwa ruang publik adalah nodes
dan landmark yang menjadi alat navigasi didalam kota (Lynch,). Gagasan
tentang ruang publik kemudian berkembang secara khusus seiring dengan
munculnya kekuatan civil society. Dalam hal ini filsuf Jerman, Jurgen
Habermas, dipandang sebagai penggagas munculnya ide ruang publik
(Sulfikar). Jurgen Habermas memperkenalkan gagasan ruang publik
pertama
kali
melalui
bukunya
yang
berjudul
The
Structural
Transformation of the Public Sphere: an Inquire Into a Category of
Bourjuis Society yang diterbitkan sekitar tahun 1989.
Dalam konsep Habermas, media dan ranah publik berfungsi di luar
sistem politis-kelembagaan yang aktual. Fungsi media dan ranah publik ini
sebagai lokasi bagi organisasi, perjuangan, dan transformasi politik.
Dalam bukunya itu, Habermas juga mengkontraskan berbagai bentuk
ranah borjuis. Mulai ranah publik yang bersifat partisipatoris dan aktif di
era heroic demikrasi liberal, sampai dengan bentuk-bentuk ranah public
yang lebih privat dari pengamat politik dalam masyarakat industri
birokratis. Pada masyarakat semacam itu, kalangan media dan elite
mengontrol ranah publik.
17
Ruang publik mengasumsikan adanya kebebasan berbicara dan
berkumpul, pers bebas, dan hak secara bebas berpartisipasi dalam
perdebatan politik dan pengambilan keputusan. Lebih lanjut, ruang publik
dalam hal ini terdiri dari media informasi seperti surat kabar dan jurnal.
Disamping itu, juga termasuk dalam ruang publik adalah tempat minum
dan kedai kopi, balai pertemuan, serta ruang publik lain dimana diskusi
sosio-politik berlangsung.
Berikut bagan kerangka konseptual berdasarkan teori-teori yang telah
diapaparkan di atas:
Tematik
Facebook
Analisis Isi
Ruang Publik
Sifat
Gambar 1. Bagan kerangka konseptual
E. Definisi Operasional
1. Pemanfaatan adalah aktvitas menggunakan proses dan sumber atau
fitur-fitur yang disediakan oleh facebook.
2. Facebook adalah salah satu situs pertemanan yang dimotori oleh Mark
Zuckerberg yang memungkinkan penggunanya untuk membentuk
jejaring sosial maya secara global dengan berinteraksi menggunakan
fitur-fitur yang telah disediakan di dalamnya.
3. Ruang Publik adalah konsep Jurgen Habermas yakni diartikan sebagai
ruang bagi diskusi kritis yang terbuka bagi semua orang. Lebih jauh,
18
ruang publik ditandai oleh tiga hal yaitu responsif, demokratis, dan
bermakna.
4. Extension (perpanjangan) adalah konsep Marshall Mcluhan untuk
menjelaskan cara kerja media. Media ibarat bagian tubuh dan pikiran
yang diperpanjang melintasi dimensi ruang maupun waktu.
5. Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensiinferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya.
6. Tematik adalah tema (topik) pembicaraan teman (friends) di facebook,
baik itu di status, foto, komentar, maupun like.
7. Sifat adalah rupa atau keadaan yang tampak. Pesan adalah pernyataan
tentang pikiran dan perasaan yang disampaikan oleh pengguna
facebook, baik itu melalui status updates, comment, photos, maupun
like. Sifat pesan dalam penelitian ini memfokuskan terhadap dua hal
yakni privat dan publik.
8. Status updates adalah sesuatu yang dituliskan oleh pengguna facebook
melalui fitur status kemudian mengupdatenya.
9. Comment adalah komentar yang dituliskan oleh pengguna facebook
baik itu di statusnya sendiri, status teman, fotonya sendiri, maupun
foto orang lain.
10. Photos adalah kegiatan pengguna facebook dalam memanfaatkan
facebook dengan mengganti foto profil, mengganti foto sampul, dan
mengunggah foto.
19
11. Like adalah kegiatan pengguna facebook dalam me-like sesuatu baik
itu status sendiri, foto sendiri, foto sendiri, foto teman, link, maupun
page.
F. Metode Penelitian
1. Waktu dan Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2013.
Obyek penelitian berupa facebook.com, sebuah situs pertemanan
online yang dirilis oleh Mark Zuckerberg (29) pada tanggal 4 Februari
2004, berkantor di Palo Alto, California, AS.
Penulis akan meneliti segala aktivitas pengguna facebook yang
menjadi teman (friends), yang muncul pada beranda penulis. Setiap
hari mulai tanggal 1 April hingga 1 Mei 2013.
2. Tipe Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kuantitatif. Analisis
isi deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan untuk menggambarkan
secara detail suatu pesan, atau teks tertentu.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu:

Data Primer
Data primer dapat diperoleh melalui observasi yakni penulis
mengamati langsung objek yang diteliti. Pengumpulan data dengan
20
melibatkan diri secara langsung dengan fenomena yang sedang
diteliti dan mengumpulkan data berupa teks dan gambar. Penulis
melakukan observasi pada bulan Maret hingga April 2013.

Data Sekunder
a. Penelitian pustaka (library research)
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji
literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti
untuk mendukung asumsi sebagai landasan teori permasalahan
yang dibahas yakni media baru, jejaring sosial, dan ruang
publik.
b. Internet Searching
Pencarian data atu informasi yang berguna bagi kelancaran
penelitian melalui situs-situs yang berhubungan dengan
penelitian ini.
c. Lembar Coding
Lembar coding adalah alat yang dipakai untuk menghitung atau
mengukur aspek tertentu dari isi media. Tujuannya untuk
memberikan
kode-kode
tertentu
kepada
masing-masing
kategori atau nilai dari setiap varibel yang dikumpulkan
datanya, selanjutnya data tersebut diisi oleh pengkoder yang
telah ditentukan yang bertujuan untuk mencari tingkat
kesepakatan antara pelaku coding.
21
Untuk memudahkan peneliti dan coder dalam melakukan penelitian
analisis isi deskriptif ini, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan
unit analisis. Menentukan analisis isi sangat penting karena unit analisis
nantinya akan menentukan aspek dari teks yang dilihat dan pada akhirnya
hasil atau temuan yang diperoleh. Penentuan unit analisis yang tepat dapat
menghasilkan data yang valid dan menjawab tujuan penelitian (Eriyanto,
2011:58).

Unit Pencatatan
Unit pencatatan adalah unit analisis yang berkaitan dengan bagian dari
isi yang akan dicatat, dihitung, dan dianalisis. Unit pencatatan terbagi
atas lima macam unit, yaitu unit fisik, sintaksis, referensial,
proporsional, dan tematik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih unit
tematik karena paling sesuai dengan objek yang ingin diteliti, yaitu
pemanfaatan facebook. Unit tematik adalah unit analisis yang melihat
tema (topik) pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara
sederhana berbicara mengenai “teks berbicara apa atau mengenai
apa”.

Unit Konteks
Unit konteks adalah konteks apa yang diberikan oleh peneliti untuk
memahami atau memberi arti pada hasil pencatatan. Dalam penelitian
ini unit konteksnya yakni sifat, penulis membaginya ke dalam dua hal
yaitu privat dan publik.
22
Untuk memudahkan penelitian, penulis menyusun kategori pada unit
analisis. Berikut konstruksi kategorisasi yang digunakan dalam penelitian:
Table 1. Konstruksi Kategori
Unit Tematik
Unit Konteks
Status Updates
Publik
Privat
Comment
Photos
Like
Berikut rincian kategorinya :
Table 2. Unit tematik Status Updates
Konstruksi kategori
Emosi Diri
Alat Ukur
1. Galau
4. Marah
2. Gembira
5. Sedih
3. Harapan
Kegiatan
1. Rutinitas harian
4. Berada pada suatu acara
2. Bepergian
(event)
3. Perjalanan pulang 5. Berada pada sebuah tempat
Umum
1. Mengutip kata-kata
2. Membahas masalah agama
3. Membahas masalah ekonomi
4. Membahas masalah sosial dan politik
5. Menjual/mempromosikan
23
Tabel 3. Unit tematik Comment
Konstruksi kategori
Komentar di Status Sendiri
Alat Ukur
1. Komentar berhubungan dengan status
2. Komentar tidak berhubungan dengan status
Komentar di Status Teman
1. Komentar berhubungan dengan status
2. Komentar tidak berhubungan dengan status
Komentar di Foto Sendiri
1. Komentar berhubungan dengan foto
2. Komentar tidak berhubungan dengan foto
Komentar di Foto Teman
1. Komentar berhubungan dengan foto
2. Komentar tidak berhubungan dengan foto
Tabel 4. Unit tematik Photos
Konstruksi kategori
Ganti Foto Profil
Alat Ukur
1. Foto diri sendiri
2. Foto diri dengan orang lain
3. Foto orang lain
4. Lainnya
Ganti Foto Sampul
1. Foto diri sendiri
2. Foto diri dengan orang lain
3. Foto orang lain
4. Lainnya
Unggah Foto
1. Foto diri sendiri
2. Foto diri dengan orang lain
3. Foto orang lain
4. Lainnya
24
Tabel 5. Unit tematik Like
Konstruksi kategori
Alat Ukur
1. Like status sendiri
Like
2. Like status teman
3. Like foto sendiri
4. Like foto teman
5. Like link
6. Like page
7. Likes pages
*Selanjutnya, untuk pengertian setiap alat ukur akan dijelaskan pada
8. Likes pages
protocol pengisian lembar coding.
4. Populasi dan Sampel

Populasi
Dalam menentukan populasi, populasi sasaran, dan kerangka
sampel, peneliti harus memerhatikan unit analisis yang dipakai. Unit
analisis menentukan aspek apa dari isi yang diteliti. Dalam penelitian
ini, unit analisis yang dipakai menggunakan status updates, comment,
photos, dan like, maka populasinya adalah data yang dikumpulkan oleh
peneliti berupa screen capture mengenai status updates, comment,
photos, dan like pengguna facebook yang menjadi friends peneliti
selama sebulan. Populasi sasaran dari analisis isi adalah status updates,
comment, photos, dan like yang ditampilkan oleh pengguna facebook.
Total populasi sasaran yakni 140.
25
Tabel 6. Jumlah populasi setiap unit analisis:
Unit Analisis

Jumlah
Status updates
42
Comment
28
Photos
42
Like
28
Total
140
Sampel
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
penarikan sampel acak (probability sampling). Penarikan sampel acak
adalah teknik penarikan sampel di aman setiap anggota populasi
diberikan peluang sama untuk terpilih sebagai sampel. Anggota
populasi terpilih sebagai sampel murni karena hokum probabilitas, dan
bukan akibat factor subjektivitas dari peneliti. Lebih lanjut teknik
penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik penarikan
sampel berstrata proporsional (proportionate stratified random
sampling). Teknik
ini digunakan sebab populasi
mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata proporsional.
26
Adapun penentuan besaran sampel menggunakan rumus Stephen
Isaac & Willian B. Michael yakni sebagai berikut:
Gambar 2. Rumus Stephen Isaac & Willian B. Michael
Dari gambar diatas maka penarikan sampel berjumlah 100 responden.
Berikut sampel per-unit analisis :
Tabel 7. Sampel per-unit analisis
Unit Analisis
Sampel
Status updates
30
Comment
20
Photos
30
Like
20
Total
100
Jumlah unit analisis
Rumus per-unit analisis =
x Total sampel
Total Populasi
Gambar 3. Rumus per-unit analisis
27
5. Teknik Analisis Data
Dalam analisis isi, alat ukur yang dipakai adalah lembar coding
(coding sheet). Kita harus memastikan bahwa lembar coding yang
akan kita pakai adalah alat ukur yang terpercaya (reliabel). (Eriyanto,
2011: 281). Dalam pengisian lembar coding, penulis akan dibantu oleh
orang lain (coder) yang ditunjuk untuk menjadi pembanding atau
hakim guna mengukur ketepatan penilaian peneliti terhadap kategori
pada unit analisis yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
Untuk menguji reliabilitas, penulis menggunakan Formula Scott/
Scott’s pi. Eriyanto dalam bukunya Analisis Isi mengatakan bahwa
dalam formula Scott, faktor peluang (chance) terjadi persamaan/
agreement di antara coder diperhitungkan. Semakin besar kategori
semakin kecil peluang terjadinya persamaan/ agreement.
Rumus untuk menghitung reliabilitas antar-coder (intracoder
reliability) dari Scott sebagai berikut:
(% observed agreement- % expected agreement)
Pi =
1- % expected agreement)
Gambar 4. Rumus Scott Pi
Keterangan :
Pi
: Reliabilitas Antar-Coder
Observed agreement : Persetujuan yang diamati
Expected agreement : Persetujuan yang diharapkan
28
Adapun untuk memperoleh persetujuan yang diamati (observed
agreement), penulis akan menggunakan proses seperti dalam
perhitungan Persentase Persetujuan (Percent Agreement). Tinggal
membagi unit yang disetujui dengan total semua unit. Sementara untuk
mengitung pesetujuan yang diharapkan (expected agreement), dapat
dilakukan dengan menghitung proporsi dari masing-masing kategori
dan kemudian dikuadratkan. Jika kedua angka tersebut telah diperoleh,
tinggal memasukkan ke dalam rumus. Angka reliabilitas bergerak dari
angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukkan semakin
tinggi pula reliabilitas alat ukur. (Eriyanto, 2011:291-292).
Ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reliabilitas
kategorisasi adalah 0,75. Jika persetujuan antara coder (periset dan
hakim) tidak mencapai 0,75, maka kategorisasi operasional mungkin
perlu dirumuskan lebih spesifik lagi. Artinya kategorisasi yang dibuat
belum mencapai tingkat keterandalan atau keterpercayaan (Rahmat,
2010:240).
Adapun koder dalam penelitian ini adalah Alvidha Septianingrum,
Nurmala Sari Amri. Alvidha Septianingrum dan Nurmala Sari Amri
dipilih menjadi koder sebab keduanya merupakan pengguna facebook
yang masih aktif hingga sekarang. Selain itu, koder juga memahami
analisis isi.
Download