BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi berjalan begitu cepat. Mulai dari media cetak, media elektronik, hingga media baru. Istilah ‘media baru’ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Editor dari buku Handbook of New Media (Lievrow dan Livingstone,2006, dalam McQuail, 2011:42-43) menunjuk pada kesulitan untuk menyebutkan apa saja yang termasuk dalam ‘media baru’. Mereka memilih untuk mendefinisikannya dengan cara yang berbeda, menghubungkan antara teknologi dan informasi (ITC) dengan konteks sosial yang berhubungan yang menyatukan tiga elemen : alat dan artefak teknologi; aktivitas, praktik, dan penggunaan; dan tatanan serta organisasi sosial yang terbentuk di sekeliling alat dan praktik tersebut. Menurut Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (2011:43) ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana. Klaim status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa adalah internet. 1 2 Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer/laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon selular. Saat ini masyarakat tidak hanya menggunakan internet untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga menggunakannya sebagai sebuah sarana sosialisasi, membentuk hubungan yang lebih bertahan lama, bahkan malah dapat berkembang secara nyata di dalam kehidupan sosial. Penemuan yang disampaikan oleh manajer umum dari perusahaan penelitian Hitwise, Bill Tancer mengungkapkan bahwa semakin meluasnya audience pengguna internet, mengungkap fakta bahwa trafik pencarian untuk situs jejaring social atau situs pertemanan seperti Friendster, Facebook, MySpace, Hi5, Orkut, Tagged dan sebagainya, telah mengalahkan para pencari situs porno. Ini menjadi indikator trend besar apa yang ada di masa mendatang (Tancer, 2008, dalam Juditha, 2011:2). Facebook menjadi jejaring sosial yang banyak digandrungi oleh masyarakat dunia. 3 Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford (Wikipedia.com). Namun, setelah dilepas ke dunia luar, setiap orang dari berbagai kalangan bisa terlibat hanya dengan bermodal account surat elektronik yang dibuat secara gratis. Anonim atau tidak anonim, users tetap gencar menyetor informasi-informasi, baik yang sifatnya publik maupun privat ke dalam Facebook dan dapat diakses dengan leluasa oleh user lain. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat". 4 Demam facebook juga menggejala di Indonesia, sebagaimana yang dilaporkan oleh Tempo Interaktif 9 Februari 2009, dimulai pada pertengahan tahun 2008. Bahkan disebutkan juga hingga pertengahan 2007, facebook hampir tidak dilirik pengguna Internet. Lonjakan pengguna facebook pada pertengahan 2008 dibuktikan dengan statistic facebook sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di Indonesia. Data mengenai jumlah pengguna facebook menurut Checkfacebook.com pertanggal 2 Mei 2013 menempatkan Indonesia pada posisi keempat setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India dengan jumlah sebanyak 47.738.900 pengguna. Saat ini penggunaan facebook di Indonesia sudah menjadi rutinitas sehari‐hari. Mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pengusaha, pengacara, politisi, artis, tokoh‐tokoh dunia dan lain‐lain, dan dari berbagai kelas dan golongan karena masalah penggunaan internet sudah bukan barang yang mahal. Hal ini disebabkan hanya dengan beberapa ribu rupiah saja sudah bisa menjelajah ke dunia maya di warnet‐warnet pinggir jalan serta melalui telpon genggam sehingga penggunaan facebook merupakan hal yang biasa seperti penggunaan internet pada umumnya. Keistimewaan facebook terletak pada fasilitasnya yang variatif dan cenderung mudah dipelajari. facebook muncul dengan segala sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, lewat berbagai aplikasi yang seru dalam era Web. Keberadaan fitur chat, notes, atau system tag merupakan 5 sebuah inovasi tersendiri. Bahkan kini, facebook menjadi hosting foto terbesar, mengalahkan situs foto seperti Flickr atau Picasso (Enda Nasution, 2008, dalam Juditha, 2011:3). Lebih dari sekadar mencari teman dan memasukkannya dalam friendlist, situs ini bisa menawarkan lebih dari itu. Sharing untuk media seperti audio, video, foto, dan notes, merupakan salah satu wujud kebebasan yang memungkinkan siapa saja dapat mengunggah apa saja dengan segala risiko yang juga ada. Sedang untuk jaminan keamanannya bisa diatur untuk foto dan profil dalam privacy setting. Facebook sangat digemari oleh semua kalangan. Orang dewasa, remaja bahkan anak-anakpun terkena demam facebook. Facebook hadir ditengah kejenuhan orang terhadap identitas maya, hanya menginginkan sebuah interaksi sosial yang sesungguhnya. Kenyamanan bukan berarti bersembunyi tapi lebih diartikan mempercayai. Di aras komunikasi publik, Internet dan media sosial menciptakan sebuah ruang publik (publik sphere) baru, seperti yang diusulkan oleh Habermas. Di sana, masyarakat bisa memberikan aspirasi, ide serta mengidentifikasi masalah-masalah sosial. Hal ini bisa dilihat dari diskusidiskusi di jejaring sosial termasuk facebook. Facebook telah menciptakan ruang publik (publik space) baru, bahkan lebih jauh dari itu, sebuah lingkungan publik (publik sphere) baru bagi masyarakat daring. Ruang publik atau lingkungan publik merupakan bagian dari teori demokrasi modern. Ruang publik memberikan 6 kesempatan berpartisipasi yang lebih kepada masyarakat untuk mengekspresikan ide-idenya lebih jauh, dan menghadirkan pola dialektika yang baru. Munculnya masyarakat yang semakin asosial, menjadikan kehadiran facebook membantu merajut kembali relasi antar individu yang terputus, akibat dinamika kehidupan yang memaksa masyarakat semakin individualistis. Meski hal tersebut masih dapat diperdebatkan, mengingat kehidupan datang tidak dapat dipersamakan dengan kehidupan riil, namun jujur diakui masyarakat membutuhkan wadah untuk bertemu dan saling berinteraksi. Secara umum, ranah publik merujuk pada gagasan ‘keruangan’ yang menyediakan arena terbuka atau forum yang kurang lebih otonom untuk debat publik. Akses untuk ruang ini bebas dan kemerdekaan berkumpul, berserikat, dan berpendapat dijamin. ‘Ruang’ tersebut terletak di antara ‘dasar’ dan ‘puncak’ masyarakat, dan ada mediasi di antara keduanya. Dasar dapat juga dianggap sabagai ruang pribadi dari kehidupan warga individu, sementara institusi politik berada di pusat atau puncak dari kehidupan publik. (Denis McQuail, 2011:198) Facebook jika digunakan secara bijaksana memiliki banyak manfaat serta fungsi yang membawa dampak positif. Secara umum facebook berfungsi sebagai sarana komunikasi yang baik dan cepat. Tidak ada batasan ruang dang waktu yang mengikat sehingga bias digunakan kapan 7 saja. Selain itu, melalui fitur game, facebook berfungsi sebagai sarana hiburan. Secara khusus, potensi manfaat Facebook dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut: Telah terintegrasi ke dalam praktik keseharian mahasiswa/siswa. Keterlibatan tingkat tinggi Berpotensi untuk membuat informasi identitas menjadi lebih menonjol pada saat diskusi kelas Menambahkan peran ‘sosial’ dalam komponen rekan sejawat Kecakapan literasi digital. Penulis tertarik mengangkat facebook sebagai objek penelitian karena penulis melihat sebuah pertentangan yang terjadi selama penulis melakukan observasi. Facebook sebagai ruang publik pada akhirnya mengalami pergeseran fungsi. Facebook yang seyogyanya menjadi tempat untuk bertukar informasi dan menjadi ruang diskusi kini tidak lagi jelas. melalui fitur status, seorang pengguna akan menuliskan apapun. Mulai dari apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan, di mana posisinya sekarang, hingga status-status yang sifatnya mengumpat atau menghujat orang lain. Semua hal yang diungkapkan terkadang tidak penting untuk diketahui orang lain dan bahkan hal-hal pribadi sekalipun tetap diungkapkan. Misalnya, ketika seseorang sedang kesal pada sesuatu dia akan menuliskannya di facebook tentang kekesalannya. Jika kemudian ada 8 teman facebooknya yang tertarik mendengar kisah tersebut akan meninggalkan komentar di fitur comment. Status maupun komentar yang sifatnya pribadi tersebut akan dilihat oleh banyak orang. Baik itu yang sudah menjalin pertemanan di facebook maupun tidak, kecuali jika si yang empunya facebook memprivaci akunnya. Facebook dalam pemanfaatannya bagai pisau bermata dua. Jika bijak menggunakannya dapat membawa kebaikan. Namun sebaliknya, jika salah menggunakannya dapat membawa petaka bagi diri sendiri. Sebagai contoh, seorang pengguna yang tidak hati-hati dengan ucapannya di facebook sehingga menjadi petaka bagi dirinya sendiri, yakni Budiman, seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pangkep. Budiman (37) harus berurusan dengan aparat kepolisian karena melontarkan kritik dan bahkan penghinaan terhadap Bupati Pangkep, Syamsuddin A Hamid, melalui situs jejaring sosial facebook. Budiman menulis status yang dinilai menghina Bupati Pangkep lewat facebook tertanggal 4 Februari lalu. Dalam akun itu, Budiman menyebut Syamsuddin sebagai bupati terbodoh di Indonesia. Komentar ini berawal dari diunggahnya foto mantan Bupati Pangkep, Syafruddin Nur yang sudah meninggal. Budiman pun lalu membandingkan kinerja Bupati Pangkep yang sekarang, Syamsuddin A Hamid. "Sbg bupati yang slalu dikenang (Syafruddin Nur), tdk spt bupati skarang (Syamsuddin A Hamid). Bupati terbodoh di Indonesia." tulis Budiman di akun facebooknya. Syamsuddin yang merasa dihina kemudian melaporkan 9 kasus ini ke Markas Polres Pangkep. Bermodal laporan itu, polisi pun menahan Budiman keesokan harinya, 5 Februari. Bahkan, massa pendukung Bupati pun menggelar unjuk rasa mengecam penghinaan itu. Kepala Polres Pangkep, Ajun Komisaris Besar Deni Hermana yang dikonfirmasi wartawan via telepon selularnya, Kamis (7/2/2013) mengatakan, pihaknya sudah memenuhi permohonan penangguhan penahanan Budiman yang diajukan istrinya, Andi Rita."Namun, Budiman memilih masih di Polres (Pangkep) karena merasa terancam jiwanya terkait kasus status di Facebook," kata Deni. (Kompas.com). Cerita lain mengenai facebook datang dari pelatih Jerman, Joachim Loew. Dia berpendapat, pesepak bola sebagai tokoh publik tidak selalu bijaksana menggunakan Facebook dan Twitter, sehingga aktivitas mereka menggunakan jejaring sosial itu berpotensi memunculkan masalah. Meski begitu, Loew tidak akan melarang pemainnya menggunakan kedua jejaring sosial tersebut selama Piala Eropa 2012. "Saya sama sekali tak mengerti bagaimana orang bisa berbagi kehidupan pribadi mereka dari hal yang benar-benar rahasia dan intim tanpa pandang bulu pada ribuan atau bahkan jutaan orang," jelas Loew. "Saya menghargai para pemain yang menggunakannya. Ini cara mereka berkomunikasi, tapi bukan milik saya. Tapi, saya rasa cara bertukar informasi seperti ini bisa berbahaya," tambahnya. Berbeda dari Loew yang meski keberatan tetap memberikan kepercayaan kepada pemain, tim nasional Spanyol dan Denmark melarang 10 pemain mereka menggunakan Facebook dan Twitter selama Piala Eropa. (Kompas.com). Penulis sendiri telah melakukan observasi terhadap teman facebook penulis. Status yang dituliskan atau diupdate oleh pengguna yakni teman facebook akan muncul di beranda sehingga sangat mudah untuk memantau apa yang mereka lakukan. Sejauh yang penulis amati, kebanyakan pengguna menuliskan statusnya pada saat mereka galau, bingung, bahkan lapar. Mereka bisa mengganti status kapan saja. Bahkan ada yang mengganti status setiap beberapa menit. Namun ada juga yang sekedar like pages ataupun status teman facebook yang lain. Berangkat dari asumsi-asumsi tersebut di atas, penulis kemudian tertarik melakukan dengan mengangkat judul: “Analisis Pemanfaatan Facebook Sebagai Ruang Publik” B. Rumusan Masalah 1. Tema apa sajakah yang ditampilkan oleh pengguna (users) dalam memanfaatkan facebook? 2. Bagaimana kecenderungan sifat pesan yang ditampilkan dalam pemanfaatan facebook oleh users? C. Tujuan dan Kegunaan Konseptual 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Tema yang ditampilkan memanfaatkan facebook. oleh pengguna (users) dalam 11 2) Kecenderungan sifat pesan yang ditampilkan dalam pemanfaatan facebook oleh users. 2. Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Secara akademis, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya bagi pengembangan penelitian yang berbasis kuantitatif. 2) Kegunaan Praktis Selain sebagai salah satu syarat meraih gelar kesarjanaan pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena pemanfaatan facebook sebagai ruang publik. D. Kerangka Konseptual 1. Media Sosial sebagai Perpanjangan Fisik Dan Psikis Manusia Seperti yang sudah dikemukakan di atas, Internet telah menjadi teknologi yang mudah ditemui. Kehadirannya semakin dikenal di masyarakat setelah berkembang berbagai jenis media sosial. Jika semula masyarakat hanya berperan sebagai penikmat berita dan informasi, namun kehadiran media sosial memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat sebagai pembuat informasi serta turut aktif berinteraksi melalui dunia virtual. 12 Berbicara tentang media, sulit untuk tidak menyebut nama Marshall Mcluhan. Salah satu teorinya yang paling menarik yakni medium as an extension of human faculties: media sebagai perpanjangan tubuh manusia. Melalui media sosial, pengguna dapat menjalin persahabatan dan berbagi informasi dengan pengguna lainnya tanpa ada hambatan berupa jarak dan waktu. Media sosial menjadi media interaksi baru yang membuat ruang-ruang bagi masyarakat untuk saling berbagi, bercerita dan menyalurkan ide-idenya. Akibatnya, masyarakat melakukan migrasi virtual untuk berinteraksi di ruang maya/virtual agar dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya. Sederhananya, jika seseorang ingin terlibat diskusi di jejaring sosial seperti facebook, maka orang tersebut harus memiliki akun facebook. Dengan memiliki akun sebuah platform media sosial, seseorang telah melakukan sebuah migrasi virtual atau dengan kata lain dia telah menjadi cyber citizens yang berarti dia bisa berinteraksi dan menyalurkan ide-ide di dunia virtual. Karena telah menjadi cyber citizens, seseorang akan dianggap “ada” ketika dia menunjukkan eksistensinya di dunia maya. Maka itulah, konsep “eksis” muncul dengan berbagai macam bentuk, misalnya rajin-rajin update status serta membalas komentar di jejaring sosial. Dengan perkembangan teknologi smartphone, seseorang bisa menunjukkan eksistensinya lewat mengunggah foto dan menuliskan status di jejaring sosial dimanapun dan kapanpun. Seperti itulah fenomena pengguna media 13 sosial saat ini sehingga banyak yang beranggapan bahwa jika tidak ada Internet dan smartphone di tangan, maka serasa “mati gaya” dan ada yang hambar. Hal ini terjadi karena media sosial telah menjadi semacam candu yang membius penggunanya agar tetap terlihat eksis di dunia maya. 2. Pemanfaatan Facebook Dengan perubahan ruang dan model interaksi di dunia maya, maka terjadi pula perubahan pada cara berinteraksi antarmanusia. Tidak hanya komunikasi tertulis dan telepon. Melalui internet, seseorang bisa berkomunikasi dengan memanfaatkan sosial media atau berbagai fasilitas text messenger atau chatting. Salah satunya yaitu facebook. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber. Pemanfaatan dalam hubungannya dengan facebook berarti aktvitas menggunakan proses dan sumber atau fitur-fitur yang disediakan oleh facebook. Facebook menyediakan banyak fitur yang bisa dimanfaatkan oleh para penggunanya (user). Dengan facebook seseorang dapat bertemu kembali teman- teman lama, membangun silaturahmi yang dahulu sempat terputus dan dapat berkomunikasi dengan lancar walaupun berjauhan. Facebook juga sebagai media promosi online untuk mempermudah seseorang yang ingin mempromosikan barang dagangannya karena. Banyaknya pengguna facebook membuka peluang bagi banyak orang untuk dapat melihat barang dagangan tersebut. 14 Selain itu facebook juga sebagai tempat diskusi yang tepat. Comment yang ditulis seseorang secara bebas, akan direspon oleh orang lain, sehingga disini dapat dijadikan sebagai ajang tukar pikiran yang baik. Hal ini sangat menarik sebab di satu sisi masyarakat jadi lebih mudah berkomunikasi jarak jauh, tapi juga mulai menggerogoti interaksi sosial masyarakat sebab mereka mulai lebih cenderung berinteraksi di dunia maya ketimbang bertemu bertatap muka. Untuk lebih jelasnya, berikut fitur-fitur yang ada pada facebook: Umum Chat, Credits, Comment, Easter eggs, Facebook Live, IPv6, Messages and Inbox, Networks, Group and Like Pages, Friends, Home, News Feed, Like, Notifications, Phone, Poke, Profil, Smartphones, Sponsor, Status Updates, URL shortener, Usernames, Wall. Applications Events, Games, Marketplace, Notes, Map, Platform, Questions, Photos, Videos. (Wikipedia). Seperti tertulis di atas, terdapat begitu banyak fitur pada facebook. Namun, peneliti hanya akan meneliti beberapa dari fitur tersebut yaitu, Comment, Status Updates, Like, dan Photos. Pemilihan fitur tersebut adalah berdasarkan hasil survey pada bulan Februari 2013 yang menunjukkan bahwa fitur-fitur tersebut paling banyak digunakan oleh pengguna facebook yang menjadi teman peneliti (friends). 15 3. Analisis Isi dan Ruang Publik Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensiinferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis isi dipakai untuk menggambarkan karakteristik dari suatu pesan. Analisis isi menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan. Analisis ini juga digunakan untuk menggambarkan kecenderungan dari suatu pesan komunikasi. Peneliti mengambil suatu kasus dan sumber, kemudian melihat perbedaan pesan dari satu waktu ke waktu lain. Dengan cara ini, akan memperlihatkan tren perubahan dari suatu pesan. Menurut Holsti dalam buku Eriyanto, ada dua tahapan penting dalam analisis isi, yakni unit pencatatan dan unit konteks. Unit pencatatan adalah bagian atau aspek dari isi yang menjadi dasar dalam pencatatan dan analisis isi. Unit konteks adalah konteks apa yang yang diberikan oleh peneliti untuk memahami atau memberi arti pada hasil pencatatan. Pada Unit pencatatan meliputi unit fisik, sintaksis, referensial, proporsional, dan tematik. (Eriyanto, 2011:60-61). Pada penelitian ini, penulis menggunakan unit tematik dalam unit pencatatan. Sedang sifat adalah unit konteks dalam penelitian ini. Menurut Eriyanto (2011:84), unit tematik adalah unit analisis yang melihat tema (topik) pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara sederhana berbicara mengenai “teks berbicara apa atau mengenai apa”. Unit konteks yakni sifat, penulis membaginya ke dalam dua hal yaitu privat dan publik. 16 Pada penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana sifat konten dari pemanfaatan facebook, apakah bersifat privat atau publik. Kata privat memiliki arti pribadi, tersendiri dan partikelir (Depdikbud), sedang publik berarti umum. Istilah ruang publik (public space) pernah dilontarkan Lynch dengan menyebutkan bahwa ruang publik adalah nodes dan landmark yang menjadi alat navigasi didalam kota (Lynch,). Gagasan tentang ruang publik kemudian berkembang secara khusus seiring dengan munculnya kekuatan civil society. Dalam hal ini filsuf Jerman, Jurgen Habermas, dipandang sebagai penggagas munculnya ide ruang publik (Sulfikar). Jurgen Habermas memperkenalkan gagasan ruang publik pertama kali melalui bukunya yang berjudul The Structural Transformation of the Public Sphere: an Inquire Into a Category of Bourjuis Society yang diterbitkan sekitar tahun 1989. Dalam konsep Habermas, media dan ranah publik berfungsi di luar sistem politis-kelembagaan yang aktual. Fungsi media dan ranah publik ini sebagai lokasi bagi organisasi, perjuangan, dan transformasi politik. Dalam bukunya itu, Habermas juga mengkontraskan berbagai bentuk ranah borjuis. Mulai ranah publik yang bersifat partisipatoris dan aktif di era heroic demikrasi liberal, sampai dengan bentuk-bentuk ranah public yang lebih privat dari pengamat politik dalam masyarakat industri birokratis. Pada masyarakat semacam itu, kalangan media dan elite mengontrol ranah publik. 17 Ruang publik mengasumsikan adanya kebebasan berbicara dan berkumpul, pers bebas, dan hak secara bebas berpartisipasi dalam perdebatan politik dan pengambilan keputusan. Lebih lanjut, ruang publik dalam hal ini terdiri dari media informasi seperti surat kabar dan jurnal. Disamping itu, juga termasuk dalam ruang publik adalah tempat minum dan kedai kopi, balai pertemuan, serta ruang publik lain dimana diskusi sosio-politik berlangsung. Berikut bagan kerangka konseptual berdasarkan teori-teori yang telah diapaparkan di atas: Tematik Facebook Analisis Isi Ruang Publik Sifat Gambar 1. Bagan kerangka konseptual E. Definisi Operasional 1. Pemanfaatan adalah aktvitas menggunakan proses dan sumber atau fitur-fitur yang disediakan oleh facebook. 2. Facebook adalah salah satu situs pertemanan yang dimotori oleh Mark Zuckerberg yang memungkinkan penggunanya untuk membentuk jejaring sosial maya secara global dengan berinteraksi menggunakan fitur-fitur yang telah disediakan di dalamnya. 3. Ruang Publik adalah konsep Jurgen Habermas yakni diartikan sebagai ruang bagi diskusi kritis yang terbuka bagi semua orang. Lebih jauh, 18 ruang publik ditandai oleh tiga hal yaitu responsif, demokratis, dan bermakna. 4. Extension (perpanjangan) adalah konsep Marshall Mcluhan untuk menjelaskan cara kerja media. Media ibarat bagian tubuh dan pikiran yang diperpanjang melintasi dimensi ruang maupun waktu. 5. Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensiinferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. 6. Tematik adalah tema (topik) pembicaraan teman (friends) di facebook, baik itu di status, foto, komentar, maupun like. 7. Sifat adalah rupa atau keadaan yang tampak. Pesan adalah pernyataan tentang pikiran dan perasaan yang disampaikan oleh pengguna facebook, baik itu melalui status updates, comment, photos, maupun like. Sifat pesan dalam penelitian ini memfokuskan terhadap dua hal yakni privat dan publik. 8. Status updates adalah sesuatu yang dituliskan oleh pengguna facebook melalui fitur status kemudian mengupdatenya. 9. Comment adalah komentar yang dituliskan oleh pengguna facebook baik itu di statusnya sendiri, status teman, fotonya sendiri, maupun foto orang lain. 10. Photos adalah kegiatan pengguna facebook dalam memanfaatkan facebook dengan mengganti foto profil, mengganti foto sampul, dan mengunggah foto. 19 11. Like adalah kegiatan pengguna facebook dalam me-like sesuatu baik itu status sendiri, foto sendiri, foto sendiri, foto teman, link, maupun page. F. Metode Penelitian 1. Waktu dan Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2013. Obyek penelitian berupa facebook.com, sebuah situs pertemanan online yang dirilis oleh Mark Zuckerberg (29) pada tanggal 4 Februari 2004, berkantor di Palo Alto, California, AS. Penulis akan meneliti segala aktivitas pengguna facebook yang menjadi teman (friends), yang muncul pada beranda penulis. Setiap hari mulai tanggal 1 April hingga 1 Mei 2013. 2. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kuantitatif. Analisis isi deskriptif adalah analisis yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau teks tertentu. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Data Primer Data primer dapat diperoleh melalui observasi yakni penulis mengamati langsung objek yang diteliti. Pengumpulan data dengan 20 melibatkan diri secara langsung dengan fenomena yang sedang diteliti dan mengumpulkan data berupa teks dan gambar. Penulis melakukan observasi pada bulan Maret hingga April 2013. Data Sekunder a. Penelitian pustaka (library research) Teknik ini dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendukung asumsi sebagai landasan teori permasalahan yang dibahas yakni media baru, jejaring sosial, dan ruang publik. b. Internet Searching Pencarian data atu informasi yang berguna bagi kelancaran penelitian melalui situs-situs yang berhubungan dengan penelitian ini. c. Lembar Coding Lembar coding adalah alat yang dipakai untuk menghitung atau mengukur aspek tertentu dari isi media. Tujuannya untuk memberikan kode-kode tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari setiap varibel yang dikumpulkan datanya, selanjutnya data tersebut diisi oleh pengkoder yang telah ditentukan yang bertujuan untuk mencari tingkat kesepakatan antara pelaku coding. 21 Untuk memudahkan peneliti dan coder dalam melakukan penelitian analisis isi deskriptif ini, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan unit analisis. Menentukan analisis isi sangat penting karena unit analisis nantinya akan menentukan aspek dari teks yang dilihat dan pada akhirnya hasil atau temuan yang diperoleh. Penentuan unit analisis yang tepat dapat menghasilkan data yang valid dan menjawab tujuan penelitian (Eriyanto, 2011:58). Unit Pencatatan Unit pencatatan adalah unit analisis yang berkaitan dengan bagian dari isi yang akan dicatat, dihitung, dan dianalisis. Unit pencatatan terbagi atas lima macam unit, yaitu unit fisik, sintaksis, referensial, proporsional, dan tematik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih unit tematik karena paling sesuai dengan objek yang ingin diteliti, yaitu pemanfaatan facebook. Unit tematik adalah unit analisis yang melihat tema (topik) pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara sederhana berbicara mengenai “teks berbicara apa atau mengenai apa”. Unit Konteks Unit konteks adalah konteks apa yang diberikan oleh peneliti untuk memahami atau memberi arti pada hasil pencatatan. Dalam penelitian ini unit konteksnya yakni sifat, penulis membaginya ke dalam dua hal yaitu privat dan publik. 22 Untuk memudahkan penelitian, penulis menyusun kategori pada unit analisis. Berikut konstruksi kategorisasi yang digunakan dalam penelitian: Table 1. Konstruksi Kategori Unit Tematik Unit Konteks Status Updates Publik Privat Comment Photos Like Berikut rincian kategorinya : Table 2. Unit tematik Status Updates Konstruksi kategori Emosi Diri Alat Ukur 1. Galau 4. Marah 2. Gembira 5. Sedih 3. Harapan Kegiatan 1. Rutinitas harian 4. Berada pada suatu acara 2. Bepergian (event) 3. Perjalanan pulang 5. Berada pada sebuah tempat Umum 1. Mengutip kata-kata 2. Membahas masalah agama 3. Membahas masalah ekonomi 4. Membahas masalah sosial dan politik 5. Menjual/mempromosikan 23 Tabel 3. Unit tematik Comment Konstruksi kategori Komentar di Status Sendiri Alat Ukur 1. Komentar berhubungan dengan status 2. Komentar tidak berhubungan dengan status Komentar di Status Teman 1. Komentar berhubungan dengan status 2. Komentar tidak berhubungan dengan status Komentar di Foto Sendiri 1. Komentar berhubungan dengan foto 2. Komentar tidak berhubungan dengan foto Komentar di Foto Teman 1. Komentar berhubungan dengan foto 2. Komentar tidak berhubungan dengan foto Tabel 4. Unit tematik Photos Konstruksi kategori Ganti Foto Profil Alat Ukur 1. Foto diri sendiri 2. Foto diri dengan orang lain 3. Foto orang lain 4. Lainnya Ganti Foto Sampul 1. Foto diri sendiri 2. Foto diri dengan orang lain 3. Foto orang lain 4. Lainnya Unggah Foto 1. Foto diri sendiri 2. Foto diri dengan orang lain 3. Foto orang lain 4. Lainnya 24 Tabel 5. Unit tematik Like Konstruksi kategori Alat Ukur 1. Like status sendiri Like 2. Like status teman 3. Like foto sendiri 4. Like foto teman 5. Like link 6. Like page 7. Likes pages *Selanjutnya, untuk pengertian setiap alat ukur akan dijelaskan pada 8. Likes pages protocol pengisian lembar coding. 4. Populasi dan Sampel Populasi Dalam menentukan populasi, populasi sasaran, dan kerangka sampel, peneliti harus memerhatikan unit analisis yang dipakai. Unit analisis menentukan aspek apa dari isi yang diteliti. Dalam penelitian ini, unit analisis yang dipakai menggunakan status updates, comment, photos, dan like, maka populasinya adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti berupa screen capture mengenai status updates, comment, photos, dan like pengguna facebook yang menjadi friends peneliti selama sebulan. Populasi sasaran dari analisis isi adalah status updates, comment, photos, dan like yang ditampilkan oleh pengguna facebook. Total populasi sasaran yakni 140. 25 Tabel 6. Jumlah populasi setiap unit analisis: Unit Analisis Jumlah Status updates 42 Comment 28 Photos 42 Like 28 Total 140 Sampel Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel acak (probability sampling). Penarikan sampel acak adalah teknik penarikan sampel di aman setiap anggota populasi diberikan peluang sama untuk terpilih sebagai sampel. Anggota populasi terpilih sebagai sampel murni karena hokum probabilitas, dan bukan akibat factor subjektivitas dari peneliti. Lebih lanjut teknik penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik penarikan sampel berstrata proporsional (proportionate stratified random sampling). Teknik ini digunakan sebab populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata proporsional. 26 Adapun penentuan besaran sampel menggunakan rumus Stephen Isaac & Willian B. Michael yakni sebagai berikut: Gambar 2. Rumus Stephen Isaac & Willian B. Michael Dari gambar diatas maka penarikan sampel berjumlah 100 responden. Berikut sampel per-unit analisis : Tabel 7. Sampel per-unit analisis Unit Analisis Sampel Status updates 30 Comment 20 Photos 30 Like 20 Total 100 Jumlah unit analisis Rumus per-unit analisis = x Total sampel Total Populasi Gambar 3. Rumus per-unit analisis 27 5. Teknik Analisis Data Dalam analisis isi, alat ukur yang dipakai adalah lembar coding (coding sheet). Kita harus memastikan bahwa lembar coding yang akan kita pakai adalah alat ukur yang terpercaya (reliabel). (Eriyanto, 2011: 281). Dalam pengisian lembar coding, penulis akan dibantu oleh orang lain (coder) yang ditunjuk untuk menjadi pembanding atau hakim guna mengukur ketepatan penilaian peneliti terhadap kategori pada unit analisis yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Untuk menguji reliabilitas, penulis menggunakan Formula Scott/ Scott’s pi. Eriyanto dalam bukunya Analisis Isi mengatakan bahwa dalam formula Scott, faktor peluang (chance) terjadi persamaan/ agreement di antara coder diperhitungkan. Semakin besar kategori semakin kecil peluang terjadinya persamaan/ agreement. Rumus untuk menghitung reliabilitas antar-coder (intracoder reliability) dari Scott sebagai berikut: (% observed agreement- % expected agreement) Pi = 1- % expected agreement) Gambar 4. Rumus Scott Pi Keterangan : Pi : Reliabilitas Antar-Coder Observed agreement : Persetujuan yang diamati Expected agreement : Persetujuan yang diharapkan 28 Adapun untuk memperoleh persetujuan yang diamati (observed agreement), penulis akan menggunakan proses seperti dalam perhitungan Persentase Persetujuan (Percent Agreement). Tinggal membagi unit yang disetujui dengan total semua unit. Sementara untuk mengitung pesetujuan yang diharapkan (expected agreement), dapat dilakukan dengan menghitung proporsi dari masing-masing kategori dan kemudian dikuadratkan. Jika kedua angka tersebut telah diperoleh, tinggal memasukkan ke dalam rumus. Angka reliabilitas bergerak dari angka 0 hingga 1, di mana semakin besar angka menunjukkan semakin tinggi pula reliabilitas alat ukur. (Eriyanto, 2011:291-292). Ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reliabilitas kategorisasi adalah 0,75. Jika persetujuan antara coder (periset dan hakim) tidak mencapai 0,75, maka kategorisasi operasional mungkin perlu dirumuskan lebih spesifik lagi. Artinya kategorisasi yang dibuat belum mencapai tingkat keterandalan atau keterpercayaan (Rahmat, 2010:240). Adapun koder dalam penelitian ini adalah Alvidha Septianingrum, Nurmala Sari Amri. Alvidha Septianingrum dan Nurmala Sari Amri dipilih menjadi koder sebab keduanya merupakan pengguna facebook yang masih aktif hingga sekarang. Selain itu, koder juga memahami analisis isi.