JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN MEDIA POA PADA SISWA KELAS IV SDI AL-AZHAR YOGYAKARTA Masnur Ali 1, Ria Lumintuarso2 1 SD Islam Al-Azhar 31 Yogyakarta, 2 Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran lompat jauh dengan media Peralatan Olahraga Anak (POA) pada siswa kelas IV SD ISLAM AL-AZHAR 31 Yogyakarta 2015.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Objek penelitian adalah siswa kelas IV SD ISLAM AL-AZHAR 31 YOGYAKARTA berjumlah 32 siswa. Data dikumpulkan melalui: (1) observasi hasil belajar lompat jauh dengan media Peralatan Olahraga Anak (POA), (2) observasi proses pembelajaran, (3) observasi terhadap perilaku siswa, dan (4) tes pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan media Peralatan Olahraga Anak (POA) mengalami peningkatan. Kata Kunci : lompat jauh, media POA Abstract. This research aims to improve the teaching learning process of long jump through media of aids sport at students of grade fouth of SD ISLAM alzhar Yogyakarta in the academic year of 2015. This research is categorized into action research which was consisted of two cycles. The object of this research was the students of fourth grade at students of grade fouth of SD ISLAM alzhar Yogyakarta in the academic year of 2015 consist of 32 students. The data were collected through (1) the observation of students the learning result through media Peralatan Olahraga Anak (POA), (2) the observation of the teaching learning process, (3) the observation of students’ behavior, and (4) academic test. The results showed that the long jump learning by using media Sporting Goods Children (POA) increased. Keyword : long jump, POA media 53 A. Pendahuluan Pendidikan Jasmani, Olahraga Disiplin Ilmu-Keolahragaan (2000) dan Kesehatan merupakan media untuk Olahraga Pendidikan adalah proses mendorong pembinaan menekankan penguasaan pertumbuhan perkembangan psikis, fisik, keterampilan keterampilan dan ketangkasan motorik, pengetahuan dan penalaran, berolahraga nilai-nilai kependidikan penghayatan nilai-nilai (sikap mental- melalui pembekalan pengalaman yang emosional-sportivitas-spiritual-sosial). lengkap sehingga yang terjadi adalah Di samping itu Pendidikan Jasmani proses sosialisasi melalui dan ke dalam merupakan salah satu mata pelajaran olahraga. Nuansa-nuansa yang bersifat wajib di sekolah termasuk di Sekolah mendidik itu terjadi pada anak-anak Dasar, jasmani melalui pendekatan pedagogi dan juga masuk dalam kurikulum pendidikan. pada orang dewasa melalui pendekatan Pendidikan Jasmani merupakan bagian andragogi sehingga proses pendidikan integral dari proses pendidikan secara dan total. Peraturan Menteri Pendidikan berlangsung Nasional No 41 tahun 2007 tentang agogik. karena pendidikan Standar Proses menyatakan bahwa sekaligus pembentukan melalui itu pendekatan Menurut Permen No. 67 Tahun kegiatan pembelajaran dilaksanakan 2013 secara inspiratif, pendidikan jasmani di Sekolah Dasar meyenangkan, menantang, memotivasi meliputi atletik, permainan, aktifitas peserta didik untuk berpartisipasi aktif ritmik, aquatik, dan aktivitas luar kelas. serta memberikan ruang yang cukup Pembelajaran atletik terbagi menjadi bagi dan tiga nomor yaitu lari, lempar, dan bakat, lompat. Lompat jauh adalah salah satu minat, dan perkembangan fisik serta cabang olahraga atletik nomor lompat psikologis peserta didik. dengan interaktif, prakarsa, kemandirian sesuai kreatifitas, dengan tentang kurikulum standar materi kompetensi Pendidikan Jasmani, Olahraga mempraktekkan gerak dasar ke dalam dan Kesehatan termasuk ke dalam permainan dan olahraga dan nilai-nilai Olahraga Pendidikan. Menurut Komisi JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 yang 54 terkandung di dalamnya. Masnur & Ria Sedangkan kompetensi dasarnya adalah jumlah siswa 32, 17 siswa putra dan 15 mempraktikkan gerak dasar lompat siswa yang dengan diperoleh dari penilaian lompat jauh pantang adalah 55 sedangkan KKM (Kriteria menyerah, sportifitas, percaya diri, dan Ketuntasan Minimal) SD Islam Al- kejujuran. azhar 31 Yogyakarta untuk lompat jauh dimodifikasi: memperhatikan tersebut nilai-nilai Dari kompetensi dasar mengindikasikan pendidikan jasmani bahwa sebagian putri. Nilai rata-rata yang adalah 67. dari Dari hasil observasi pratindakan pendidikan pada umumnya memiliki yang dilakukan, siswa belum bisa peran penting dalam meningkatkan mempraktekkan olahraga lompat jauh peserta didik yang berkualitas, yaitu dengan benar. Di fase awalan siswa manusia yang berfikir kritis, logis, dan tidak bisa mengontrol kakinya dengan berinisiatif didukung oleh kemampuan benar, siswa berlari seperti halnya lari gerak dasar yang prima. sprint, pandangan matanya masih tidak Lompat jauh adalah suatu bentuk ke depan, kebanyakan melihat ke gerakan melompat mengangkat kaki ke bawah kaki, tidak berlari sesuai irama, atas ke depan dalam upaya membawa di titik berat badan selama mungkin di kesalahan gerak yang dilakukan siswa, udara ketika (melayang di udara) yang tahap awalan hendak banyak menuju ke sekali papan dilakukan dengan cepat dan dengan tumpuan ada gerakan tambahan yang jalan melalui tolakan pada satu kaki tidak perlu dilakukan oleh siswa. untuk mencapai jarak yang sejauh- Biasanya siswa memperlambat kaki jauhnya (IAAF, 2009: 96). Menurut dengan melakukan gerakan kedua kaki IAAF (2009: 97) tinjauan secara teknis ditempat pada lompat jauh meliputi 4 masalah sehingga memperlambat awalan yang yaitu: sudah di persiapkan. Ditahap tumpuan cara melakukan awalan, kemudian siswa melakukan pendaratan. dengan baik, ada beberapa siswa yang menggunakan tidak lompat tumpuan, melayang diudara dan cara Hasil pembelajaran lompat jauh masih baru tumpuan terkoordinasi dua kaki, siswa kelas IV SD Islam Al-azhar 31 terkadang siswa berhenti mendadak Yogyakarta pada tahun 2014 dengan JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 sebelum melakukan lompatan, hampir Masnur & Ria 55 seluruh siswa tidak dapat tepat tulangnya lama kelamaan akumulasi melakukan tumpuan di papan tumpu. tersebut akan membuat siswa cidera, Fase awalan dan fase tumpuan banyak anak berlari pada fase awalan merupakan kemampuan yang mendasar menggunakan ujung kaki, jika ini untuk dapat melakukan lompat jauh, dilakukan terus menerus maka akan jika tidak bisa melakukan awalan dan membebani kerja sendi lutut sehingga tumpun tentu tahap melayang dan akan mengakibatkan cidera. Dengan mendarat dilaksanakan. gerak yang salah dapat mempengaruhi Menurut IAAF (2009) tumpuan dan pertumbuhan anak. Pada saat usia dini awalan merupakan suatu kesatuan yang gerak merupakan hal yang fundamental tidak untuk tidak terpisahkan bisa dalam olahraga lompat jauh, karena yang menentukan ke proses perkembangan selanjutnya. jauh atau tidaknya lompatan seseorang Siswa Sekolah Dasar memiliki tergantung dari tahap awalan dan ciri khas yang berbeda dari orang tolakan, dalam awalan menggunakan dewasa. kecepatan horizontal dan pada tahap menyatakan bahwa tumpuan kecepatan horizontal tersebut memberikan aktivitas diubah menjadi kecepatan vertikal. olahraga yang sesuai sesuai bagi anak Harsono (2006: 68) sebelum fisik atau Lompat jauh tergolong olahraga usia dini (6-14 tahun), sebaiknya harus yang kompleks yang membutuhkan mengetahui dan disesuaikan dengan koordinasi yang tinggi antara tubuh karakteristik bagian atas dan bawah. Misalnya perkembangan anak, baik pertumbuhan koordinasi antara ayunan tangan dan fisik, maupun mental emosionalnya. kaki, koordinasi kaki dalam melakukan Lebih lanjut menurut Mahendra (2003: tumpuan, koordinasi seluruh anggota 14) ruang lingkup yang ditawarkan di tubuh untuk mengatur irama langkah Sekolah dan lain-lain. Gerakan-gerakan yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan tidak benar pada siswa Sekolah Dasar anak-anak, tentu akan berpengaruh kepada anak, beberapa pertimbangan di antaranya: ketika anak-anak bergerak tidak sesuai (1) dengan antropometri, sendi, JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 program, (2) pola pertumbuhan dan Masnur & Ria dan 56 pertumbuhan Dasar serta dasar-dasar dan semestinya memperhatikan pengembangan perkembangan anak, (3) dorongan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar dasar anak-anak, dan (4) karakteristik (SD), disamping itu POA juga di buat serta minat anak. dalam bentuk yang berwarna-warni Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasai masalah yang memungkinkan untuk menarik pada perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh yaitu melalui pembelajaran. Sampai saat ini Atletik media Media Kid telah digunakan hampir di seluruh pembelajaran adalah alat bantu proses dunia termasuk di Indonesia, POA belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dapat dipergunakan untuk merangsang pendasaran cabang olahraga lain, maka pikiran, disebut pembelajaran. perasaan, kemampuan perhatian atau dan digunakan juga untuk sebagai berbagai alat untuk keterampilan pembinaan multilateral bagi anak-anak. pembelajar sehingga dapat mendorong Atletik Kid juga digunakan untuk event terjadinya proses belajar. OOSN (Olympiade Olahraga Sekolah Media untuk pembelajaran meningkatkan lompat jauh Nasional) dan APSSO (Asean Primary salah School Sport Olympiade) terutama satunya adalah dengan menggunakan media anak. Peralatan Atletik Kid terdiri atas Peralatan Olahraga Anak atau yang 16 jenis peralatan olahraga untuk anak- sering disebut POA adalah serangkaian anak SD dengan komposisi dan jumlah alat-alat aktivitas jasmani dan olahraga yang telah disesuaikan dengan materi yang didesain untuk anak-anak terbuat pembelajaran Pendidikan Jasmani dan dari bahan-bahan yang bisa dipindah- Olahraga. Peralatan tersebut antara lain pindahkan bola dimana peralatan olahraga pada cabang olahraga Atletik. (ringan) saja dan (material terdapat lokal) ayun, bola multiguna, bola rumbai, clapper, corong, gawang awan, (Lumintuarso, 2004. 15). gelang raja, petak lompat, raket kayu, Peralatan Olahraga Anak (POA) rocket/rudal, dan bilah. Peralatan atau Peralatan Atletik Kid merupakan tersebut digunakan untuk pembinaan peralatan atletik yang cocok dan aman multilateral gerak anak. Multilateral untuk merupakan digunakan oleh anak-anak terutama dalam pembelajaran JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 melalui 57 pengembangan berbagai anak kegiatan jasmani Masnur & Ria menyeluruh yang meliputi berbagai melakukan lompat jauh dengan cara gerak dasar umum dan dasar gerak mendesain peralatan yang sudah ada olahraga. pembinaan dan cocok untuk pembelajaran lompat anak jauh ke dalam tahap-tahapan lompat mendapatkan pondasi gerak yang lebar jauh, yaitu awalan, tumpuan, melayang sehingga memungkinkan anak untuk dan mendarat. Guru dirangsang untuk memiliki keterampilan bergerak secara dapat menyeluruh dan menjadi dasar untuk pembelajaran-pembelajaran menentukan arah potensi selanjutnya inovatif dalam bidang olahraga. pembelajaran berupa POA. Melalui multilateral diharapkan dalam membuat dibantu bentuk yang dengan media Peralatan olahraga anak tersebut dapat membantu anak dalam B. Metodologi Penelitian Jenis Penelitian dilaksanakan tindakan kelas adalah yang akan Penelitian ini dilaksanakaan di penelitian SD Islam Al-Azhar 31 Yogyakarta. (classroom action Subjek dalam penelitian ini adalah research). Suharsimi Arikunto, dkk., siswa kelas IV SD Islam Al-Azhar 31 (2009: 3) mengemukakan bahwa PTK Yogyakarta adalah suatu pencermatan terhadap sebanyak 32, yang dengan rincian 19 kegiatan belajar yang berupa sebuah anak putra dan 14 anak putri. Dalam tindakan, yang sengaja dimunculkan penelitian ini, peneliti dibantu oleh dua dan terjadi dalam sebuah kelas secara orang bersama. berperan Model penelitian adalah prosedur yang menggambarkan data kolaborator pengamat sebagai selama jumlah dalam siswa hal observer ini atau pembelajaran bagaimana berlangsung, dan peneliti sendiri dalam penelitian akan di laksanakan. Model hal ini sebagai pelaksana pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini atau sebagai guru. adalah model Kemmis dan Mc Taggart Instrumen yang digunakan dalam yang dkutip oleh Pardjono, 2007: 22). JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 penelitian ini adalah tes kemampuan Masnur & Ria 58 lompat jauh yang diadopsi dari IAAF adalah dari sikap awalan, tolakan, (2009) dan sudah divalidasi oleh dosen melayang dan mendarat. ahli. Teknik lompat jauh yang diukur C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan hasil refleksi dan Setelah dilakukan penilaian analisis data setiap siklus, maka hasil terhadap tindakan kelas yang telah penelitian menunjukkan dilaksanakan selama dua siklus dapat bahwa hasil pada siklus II sudah dilaporkan segi-segi penelitian yang terlihat berarti dapat mencapai tujuan yang diinginkan dibandingkan dengan siklus I. pada dan segi-segi lain yang dianggap siklus II ini telah tercapai tujuan kurang memenuhi harapan. Tindakan pembelajaran dengan yang telah menunjukkan hasil sesuia menggunakan media POA terlihat dari dengan harapan kiranya dapat dijadikan rata-rata siswa telah mencapai di atas sebagai bahan acuan untuk proses 67 dari KKM. Jika di persentase hasil pembelajaran selanjutnya. Sedangkan yang dicapai pada siklus II ini adalah tindakan 87% mencapai Kriteria Ketuntasan diharapkan menjadi bahan telaah untuk Minimum (KKM). Perkembangan nilai perbaikan dan penyempurnaan. tindakan peningkatan lompat yang jauh yang kurang berhasil kognitif dari aspek pengetahuan hasil Siklus I pembelajaran dengan Pada siklus pertama, tindakan media POA mulai dari siklus I dan dalam proses pembelajaran lompat jauh Siklus II. Dari hasil yang dicapai dengan media POA yang diberikan sangat jelas sekali kemajuan dari sisi pada siswa kelas IV SD I AL-Azhar 31 pengetahuan yang dicapai. Pada saat Yogyakarta sudah tepat. Pada siklus pretest perolehan skor rata-rata kelas pertama proses pembelajaran lompat yaitu belum mencapai tingkat Kriteria jauh sudah sesuai dengan RPP yang Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 67. akan Pada pembelajaran siswa merasa senang dan akhir lompat siklus jauh II mengalami peningkata yang signifikan yaitu 87 %. JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 gembira 59 disampaikan. dengan Dalam tidak melupakan Masnur & Ria sasaran yang ingin dicapai yaitu siswa melakukan refleksi untuk pertemuan dapat melakukan pembelajaran lompat selanjutnya jauh dengan menggunakan media POA perbaikan yaitu: (1) Guru lebih aktif dengan Metode mengawasi pengajarannya telah memnuhi kriteria memancing dikdaktik metodik dan disesuaikan mengikuti pembelajaran. (2) Siswa dengan karakteristik pertumbuhan dan dipersiapkan terlebih dahulu dengan perkembangan siswa sehingga siswa menyampaikan tugas-tugas secara rinci merasa melakukan dan lengkap sesuai dengan rencana. (3) pembelajaran tersebut. Dari hasil yang dari aspek psikomotor siswa banyak telah dicapai siswa pada siklus I yang terdapat melayang, baik dan mudah benar. untuk kemajuan dari sisi masih butuh kegiatan beberapa siswa partisipasi belum menguasai sehingga perlu dan dalam tahap dibuat pengetahuan yang di capai. Pada saat latihan melayang yang spesifik. (4) pretest perolehan skor rata-rata kelas Siswa yaitu I melaksanakan diskusi dan tanya jawab. mengalami peningkatan skor rata-rata (5) Peneliti perlu mengawasi siswa yaitu 8,12. Pada aspek psikomotor nilai secara secara teliti dan cermat, (6) pretest perolehan skor rata-rata yaitu Belum ada penekanan gerakan pada 6,56 pada akhir siklus I mengalami setiap tahapan. (7) Guru tidak secara peningkatan skor rata-rata yaitu 8. langsung memberikan evaluasi kepada Walaupun siswa 4,81. Pada skor akhir rata-rata siklus sudah belum yang maksimal belum benar dalam dalam mengalami peningkatan tetapi masih melakukan gerakan, (8) tidak ada terdapat beberapa siswa yang masih percepatan saat menuju ke papan mendapatkan skor rata-rata di bawah tumpuan. KKM. Oleh karena itu perlu dilakukan Siklus II perbaikan pembelajaran pada siklus II Pada siklus II, tindakan dalam supaya yang belum mencapai nilai proses pembelajaran lompat jauh KKM mendapatkan skor rata-rata di dengan media POA yang diberikan atas KKM. pada siswa kelas IV SD I AL-Azhar 31 Setelah selesai pada siklus yang Yogyakarta juga sudah tepat. Pada pertama peneliti dan observer JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 siklus II proses pembelajaran lompat Masnur & Ria 60 jauh sudah sesuai dengan RPP yang pembelajaran lompat jauh siswa sudah akan disampaikan. Berdasarkan refleksi mengikuti pada siklus I pada siklus II ini guru lompat jauh dengan sungguh-sungguh membuat latihan dari latihan di tahap awalan, tumpuan, menggunakan media POA, dengan melayang dan mendarat. Dari hasil hasil kolaborator yang telah dicapai siswa pada pretest, dengan menambah latihan pada tahap siklus I dan Siklus II, sangat jelas melayang, membenahi langkah pada sekali kemajuan dari sisi pengetahuan latihan yang variasi evaluasi bentuk dengan awalan dan pada menggabungkan saat tahapan-tahapan dicapai. Pada saat dalam pretest kemampuan perolehan skor rata-rata yaitu 4,81 melompat. Pada siklus kedua ini siswa meningkat pada siklus I 8,12 dan pada lebih tertantang dan bersemangat dalam siklus II meningkat menjadi 9,18. Dari melakukan setiap latihan. Masing- aspek ketrampilan lompat jauh saat masing dengan pretest 6,56 meningkat pada siklus I 8 disiplin dan memiliki motivasi untuk dan pada siklus II meningkat menjadi dapat melakukan dengan benar. Pada 10,34. Dengan hal ini sesuai dengan siklus lbih teori di depan, yang menyatakan bahwa bervariasi dan semakin baik, hal ini dengan media POA bisa meningkatkan dapat pembelajaran lompat jauh. siswa II ini melakukan pembelajaran dibuktikan pada saat D. Simpulan Setelah dilakukan penelitian kegiatan pratindakan pada aspek tindakan kelas dengan dua siklus dan psikomotor yaitu 6.56 dan aspek dilakukan analisis dapat disimpulkan pengetahuan nilai rata-rata sebesar bahwa peningkatan hasil lompat jauh 4.81. dengan menggunakan media Peralatan peningkatan nilai rata-rata siswa pada Olahraga Anak (POA) pada siswa kelas siklus I pada aspek psikomotor yaitu IV SD Islam Al-Azhar 31 Yogyakarta sebesar 8 dan aspek pengetahuan ditandai dengan peningkatan nilai rata- sebesar 8.12. hasil rata-rata nilai akhir rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 pada siklus I adalah 63 dengan Masnur & Ria 61 Kondisi tersebut mengalami persentase ketuntasan sebesar 53% (POA)dapat Namun, peningkatan tersebut masih lancar. belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian dilakukan dengan b. Memilih kegiatan yang disesuaikan setelah dengan karakteristik dan melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata kemampuan peserta didik, kondisi lompat jauh siswa kembali mengalami dan situasi sekolah dan sarana peningkatan, pada aspek psikomotor prasarana yang tersedia, sehingga 10.34 dan aspek kognitif 9.18. Hasil dapat membantu peserta didik dalam akhir rata-rata nilai pada siklus II yaitu memahami sebesar dengan mudah. 73 dengan persentase ketuntasan sebesar 81%. c. Memberikan Proses perbaikan atau remidi pembelajaran kesempatan peserta didik pada dengan semaksimal mungkin untuk ikut menggunakan media POA ini cukup aktif melakukan kegiatan bermain, berhasil, maka perlu ada tindak lanjut berdiskusi, latihan dan berlomba. tahun dikembangkan yang jauh seluruh pembelajaran dengan untuk lompat materi akan adanya PTK datang d. Mampu atau pada Penelitian Tindakan Kelas yang akan mengendalikan saat proses suasana pembelajaran berlangsung. berguna bagi: e. Bersikap terbuka dalam membantu 1. Bagi Guru kesulitan yang dihadapi peserta Dalam menggunakan media didik pada saat pembelajaran Peralatan Olahraga Anak (POA) dengan memperhatikan karakteristik perlu mempertimbangkan hal-hal dan kemapuan peserta didik. sebagai berikut: a. Merancang secara materi dengan Peralatan pembelajaran terprogram memperhatikan didik, 2. Bagi Sekolah kondisi sehingga a. Dapat dengan penelitian peserta dengan pembelajaran menggunakan Olahraga dikembangkan faktor lainnya penelitian- yang sejenis memperlihatikan faktor- yang mempengaruhi media pencapaian prestasi belajar peserta Anak didik, misalnya kondisi geografis, karakteristik peserta didik, kondisi Masnur & Ria JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 62 sekolah, kesiapan guru, dan faktor rekannya, pendukung lainnya. pendapat, 3. Bagi Peserta didik sama mengemukakan menyanggah pendapat peserta didik lain dan mampu Peserta didik harus mampu bekerja mau dengan membantu teman yang mengalami rekan- kesulitan belajar. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. ___________. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Dale H. Schunk. (2012). An Educational Perspective: Teoriteori Pembelajaran Perspektif Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. IAAF. (2009). Level I. Lari, Lompat, Lempar. Jakarta: IAAF-RDC. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan: buku guru/ kementerian pendidikan dan kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. KDI-Keolahragaan. (2000). Ilmu Keolahragaan dan Rencana Pengembangannya. Jakarta: Depdiknas. Pardjono, dkk. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Ria Lumintuarso. (2015). Peralatan Olahraga Anak untuk Pengembangan Multilateral. Yogyakarta: UNY Press ___________. (2005). Pemanfaatan Alat Olahraga Anak untuk Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kemenpora RI. JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 Masnur & Ria 63