JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017 ISSN 2540-9093 53

advertisement
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN
MEDIA POA PADA SISWA KELAS IV SDI AL-AZHAR YOGYAKARTA
Masnur Ali 1, Ria Lumintuarso2
1
SD Islam Al-Azhar 31 Yogyakarta, 2 Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran lompat jauh dengan media
Peralatan Olahraga Anak (POA) pada siswa kelas IV SD ISLAM AL-AZHAR 31 Yogyakarta
2015.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Objek
penelitian adalah siswa kelas IV SD ISLAM AL-AZHAR 31 YOGYAKARTA berjumlah 32
siswa. Data dikumpulkan melalui: (1) observasi hasil belajar lompat jauh dengan media Peralatan
Olahraga Anak (POA), (2) observasi proses pembelajaran, (3) observasi terhadap perilaku siswa,
dan (4) tes pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran lompat jauh dengan
menggunakan media Peralatan Olahraga Anak (POA) mengalami peningkatan.
Kata Kunci : lompat jauh, media POA
Abstract. This research aims to improve the teaching learning process of long jump through media
of aids sport at students of grade fouth of SD ISLAM alzhar Yogyakarta in the academic year of
2015. This research is categorized into action research which was consisted of two cycles. The
object of this research was the students of fourth grade at students of grade fouth of SD ISLAM
alzhar Yogyakarta in the academic year of 2015 consist of 32 students. The data were collected
through (1) the observation of students the learning result through media Peralatan Olahraga
Anak (POA), (2) the observation of the teaching learning process, (3) the observation of students’
behavior, and (4) academic test. The results showed that the long jump learning by using media
Sporting Goods Children (POA) increased.
Keyword : long jump, POA media
53
A. Pendahuluan
Pendidikan Jasmani, Olahraga
Disiplin
Ilmu-Keolahragaan
(2000)
dan Kesehatan merupakan media untuk
Olahraga Pendidikan adalah proses
mendorong
pembinaan menekankan penguasaan
pertumbuhan
perkembangan
psikis,
fisik,
keterampilan
keterampilan
dan
ketangkasan
motorik, pengetahuan dan penalaran,
berolahraga nilai-nilai kependidikan
penghayatan nilai-nilai (sikap mental-
melalui pembekalan pengalaman yang
emosional-sportivitas-spiritual-sosial).
lengkap sehingga yang terjadi adalah
Di samping itu Pendidikan Jasmani
proses sosialisasi melalui dan ke dalam
merupakan salah satu mata pelajaran
olahraga. Nuansa-nuansa yang bersifat
wajib di sekolah termasuk di Sekolah
mendidik itu terjadi pada anak-anak
Dasar,
jasmani
melalui pendekatan pedagogi dan juga
masuk dalam kurikulum pendidikan.
pada orang dewasa melalui pendekatan
Pendidikan Jasmani merupakan bagian
andragogi sehingga proses pendidikan
integral dari proses pendidikan secara
dan
total. Peraturan Menteri Pendidikan
berlangsung
Nasional No 41 tahun 2007 tentang
agogik.
karena
pendidikan
Standar Proses menyatakan bahwa
sekaligus
pembentukan
melalui
itu
pendekatan
Menurut Permen No. 67 Tahun
kegiatan pembelajaran dilaksanakan
2013
secara
inspiratif,
pendidikan jasmani di Sekolah Dasar
meyenangkan, menantang, memotivasi
meliputi atletik, permainan, aktifitas
peserta didik untuk berpartisipasi aktif
ritmik, aquatik, dan aktivitas luar kelas.
serta memberikan ruang yang cukup
Pembelajaran atletik terbagi menjadi
bagi
dan
tiga nomor yaitu lari, lempar, dan
bakat,
lompat. Lompat jauh adalah salah satu
minat, dan perkembangan fisik serta
cabang olahraga atletik nomor lompat
psikologis peserta didik.
dengan
interaktif,
prakarsa,
kemandirian
sesuai
kreatifitas,
dengan
tentang
kurikulum
standar
materi
kompetensi
Pendidikan Jasmani, Olahraga
mempraktekkan gerak dasar ke dalam
dan Kesehatan termasuk ke dalam
permainan dan olahraga dan nilai-nilai
Olahraga Pendidikan. Menurut Komisi
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
yang
54
terkandung
di
dalamnya.
Masnur & Ria
Sedangkan kompetensi dasarnya adalah
jumlah siswa 32, 17 siswa putra dan 15
mempraktikkan gerak dasar lompat
siswa
yang
dengan
diperoleh dari penilaian lompat jauh
pantang
adalah 55 sedangkan KKM (Kriteria
menyerah, sportifitas, percaya diri, dan
Ketuntasan Minimal) SD Islam Al-
kejujuran.
azhar 31 Yogyakarta untuk lompat jauh
dimodifikasi:
memperhatikan
tersebut
nilai-nilai
Dari
kompetensi
dasar
mengindikasikan
pendidikan
jasmani
bahwa
sebagian
putri.
Nilai
rata-rata
yang
adalah 67.
dari
Dari hasil observasi pratindakan
pendidikan pada umumnya memiliki
yang dilakukan, siswa belum bisa
peran penting dalam meningkatkan
mempraktekkan olahraga lompat jauh
peserta didik yang berkualitas, yaitu
dengan benar. Di fase awalan siswa
manusia yang berfikir kritis, logis, dan
tidak bisa mengontrol kakinya dengan
berinisiatif didukung oleh kemampuan
benar, siswa berlari seperti halnya lari
gerak dasar yang prima.
sprint, pandangan matanya masih tidak
Lompat jauh adalah suatu bentuk
ke depan, kebanyakan melihat ke
gerakan melompat mengangkat kaki ke
bawah kaki, tidak berlari sesuai irama,
atas ke depan dalam upaya membawa
di
titik berat badan selama mungkin di
kesalahan gerak yang dilakukan siswa,
udara
ketika
(melayang
di
udara)
yang
tahap
awalan
hendak
banyak
menuju
ke
sekali
papan
dilakukan dengan cepat dan dengan
tumpuan ada gerakan tambahan yang
jalan melalui tolakan pada satu kaki
tidak perlu dilakukan oleh siswa.
untuk mencapai jarak yang sejauh-
Biasanya siswa memperlambat kaki
jauhnya (IAAF, 2009: 96). Menurut
dengan melakukan gerakan kedua kaki
IAAF (2009: 97) tinjauan secara teknis
ditempat
pada lompat jauh meliputi 4 masalah
sehingga memperlambat awalan yang
yaitu:
sudah di persiapkan. Ditahap tumpuan
cara
melakukan
awalan,
kemudian
siswa
melakukan pendaratan.
dengan baik, ada beberapa siswa yang
menggunakan
tidak
lompat
tumpuan, melayang diudara dan cara
Hasil pembelajaran lompat jauh
masih
baru
tumpuan
terkoordinasi
dua
kaki,
siswa kelas IV SD Islam Al-azhar 31
terkadang siswa berhenti mendadak
Yogyakarta pada tahun 2014 dengan
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
sebelum melakukan lompatan, hampir
Masnur & Ria
55
seluruh
siswa
tidak
dapat
tepat
tulangnya lama kelamaan akumulasi
melakukan tumpuan di papan tumpu.
tersebut akan membuat siswa cidera,
Fase awalan dan fase tumpuan
banyak anak berlari pada fase awalan
merupakan kemampuan yang mendasar
menggunakan ujung kaki, jika ini
untuk dapat melakukan lompat jauh,
dilakukan terus menerus maka akan
jika tidak bisa melakukan awalan dan
membebani kerja sendi lutut sehingga
tumpun tentu tahap melayang dan
akan mengakibatkan cidera. Dengan
mendarat
dilaksanakan.
gerak yang salah dapat mempengaruhi
Menurut IAAF (2009) tumpuan dan
pertumbuhan anak. Pada saat usia dini
awalan merupakan suatu kesatuan yang
gerak merupakan hal yang fundamental
tidak
untuk
tidak
terpisahkan
bisa
dalam
olahraga
lompat jauh, karena yang menentukan
ke
proses
perkembangan
selanjutnya.
jauh atau tidaknya lompatan seseorang
Siswa Sekolah Dasar memiliki
tergantung dari tahap awalan dan
ciri khas yang berbeda dari orang
tolakan, dalam awalan menggunakan
dewasa.
kecepatan horizontal dan pada tahap
menyatakan
bahwa
tumpuan kecepatan horizontal tersebut
memberikan
aktivitas
diubah menjadi kecepatan vertikal.
olahraga yang sesuai sesuai bagi anak
Harsono
(2006:
68)
sebelum
fisik
atau
Lompat jauh tergolong olahraga
usia dini (6-14 tahun), sebaiknya harus
yang kompleks yang membutuhkan
mengetahui dan disesuaikan dengan
koordinasi yang tinggi antara tubuh
karakteristik
bagian atas dan bawah. Misalnya
perkembangan anak, baik pertumbuhan
koordinasi antara ayunan tangan dan
fisik, maupun mental emosionalnya.
kaki, koordinasi kaki dalam melakukan
Lebih lanjut menurut Mahendra (2003:
tumpuan, koordinasi seluruh anggota
14) ruang lingkup yang ditawarkan di
tubuh untuk mengatur irama langkah
Sekolah
dan lain-lain. Gerakan-gerakan yang
dikembangkan berdasarkan kebutuhan
tidak benar pada siswa Sekolah Dasar
anak-anak,
tentu akan berpengaruh kepada anak,
beberapa pertimbangan di antaranya:
ketika anak-anak bergerak tidak sesuai
(1)
dengan antropometri, sendi,
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
program, (2) pola pertumbuhan dan
Masnur & Ria
dan
56
pertumbuhan
Dasar
serta
dasar-dasar
dan
semestinya
memperhatikan
pengembangan
perkembangan anak, (3) dorongan
pendidikan jasmani di Sekolah Dasar
dasar anak-anak, dan (4) karakteristik
(SD), disamping itu POA juga di buat
serta minat anak.
dalam bentuk yang berwarna-warni
Pendekatan yang dapat dilakukan
untuk
mengatasai
masalah
yang memungkinkan untuk menarik
pada
perhatian
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran lompat jauh yaitu melalui
pembelajaran. Sampai saat ini Atletik
media
Media
Kid telah digunakan hampir di seluruh
pembelajaran adalah alat bantu proses
dunia termasuk di Indonesia, POA
belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat
dapat dipergunakan untuk merangsang
pendasaran cabang olahraga lain, maka
pikiran,
disebut
pembelajaran.
perasaan,
kemampuan
perhatian
atau
dan
digunakan
juga
untuk
sebagai
berbagai
alat
untuk
keterampilan
pembinaan multilateral bagi anak-anak.
pembelajar sehingga dapat mendorong
Atletik Kid juga digunakan untuk event
terjadinya proses belajar.
OOSN (Olympiade Olahraga Sekolah
Media
untuk
pembelajaran
meningkatkan
lompat
jauh
Nasional) dan APSSO (Asean Primary
salah
School Sport Olympiade) terutama
satunya adalah dengan menggunakan
media
anak.
Peralatan Atletik Kid terdiri atas
Peralatan Olahraga Anak atau yang
16 jenis peralatan olahraga untuk anak-
sering disebut POA adalah serangkaian
anak SD dengan komposisi dan jumlah
alat-alat aktivitas jasmani dan olahraga
yang telah disesuaikan dengan materi
yang didesain untuk anak-anak terbuat
pembelajaran Pendidikan Jasmani dan
dari bahan-bahan yang bisa dipindah-
Olahraga. Peralatan tersebut antara lain
pindahkan
bola
dimana
peralatan
olahraga
pada cabang olahraga Atletik.
(ringan)
saja
dan
(material
terdapat
lokal)
ayun,
bola
multiguna,
bola
rumbai, clapper, corong, gawang awan,
(Lumintuarso, 2004. 15).
gelang raja, petak lompat, raket kayu,
Peralatan Olahraga Anak (POA)
rocket/rudal,
dan
bilah.
Peralatan
atau Peralatan Atletik Kid merupakan
tersebut digunakan untuk pembinaan
peralatan atletik yang cocok dan aman
multilateral gerak anak. Multilateral
untuk
merupakan
digunakan
oleh
anak-anak
terutama
dalam
pembelajaran
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
melalui
57
pengembangan
berbagai
anak
kegiatan jasmani
Masnur & Ria
menyeluruh yang meliputi berbagai
melakukan lompat jauh dengan cara
gerak dasar umum dan dasar gerak
mendesain peralatan yang sudah ada
olahraga.
pembinaan
dan cocok untuk pembelajaran lompat
anak
jauh ke dalam tahap-tahapan lompat
mendapatkan pondasi gerak yang lebar
jauh, yaitu awalan, tumpuan, melayang
sehingga memungkinkan anak untuk
dan mendarat. Guru dirangsang untuk
memiliki keterampilan bergerak secara
dapat
menyeluruh dan menjadi dasar untuk
pembelajaran-pembelajaran
menentukan arah potensi selanjutnya
inovatif
dalam bidang olahraga.
pembelajaran berupa POA.
Melalui
multilateral
diharapkan
dalam
membuat
dibantu
bentuk
yang
dengan
media
Peralatan olahraga anak tersebut
dapat
membantu
anak
dalam
B. Metodologi Penelitian
Jenis
Penelitian
dilaksanakan
tindakan
kelas
adalah
yang
akan
Penelitian ini dilaksanakaan di
penelitian
SD Islam Al-Azhar 31 Yogyakarta.
(classroom
action
Subjek dalam penelitian ini adalah
research). Suharsimi Arikunto, dkk.,
siswa kelas IV SD Islam Al-Azhar 31
(2009: 3) mengemukakan bahwa PTK
Yogyakarta
adalah suatu pencermatan terhadap
sebanyak 32, yang dengan rincian 19
kegiatan belajar yang berupa sebuah
anak putra dan 14 anak putri. Dalam
tindakan, yang sengaja dimunculkan
penelitian ini, peneliti dibantu oleh dua
dan terjadi dalam sebuah kelas secara
orang
bersama.
berperan
Model penelitian adalah prosedur
yang
menggambarkan
data
kolaborator
pengamat
sebagai
selama
jumlah
dalam
siswa
hal
observer
ini
atau
pembelajaran
bagaimana
berlangsung, dan peneliti sendiri dalam
penelitian akan di laksanakan. Model
hal ini sebagai pelaksana pembelajaran
yang digunakan dalam penelitian ini
atau sebagai guru.
adalah model Kemmis dan Mc Taggart
Instrumen yang digunakan dalam
yang dkutip oleh Pardjono, 2007: 22).
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
penelitian ini adalah tes kemampuan
Masnur & Ria
58
lompat jauh yang diadopsi dari IAAF
adalah dari sikap awalan, tolakan,
(2009) dan sudah divalidasi oleh dosen
melayang dan mendarat.
ahli. Teknik lompat jauh yang diukur
C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Berdasarkan hasil refleksi dan
Setelah
dilakukan
penilaian
analisis data setiap siklus, maka hasil
terhadap tindakan kelas yang telah
penelitian
menunjukkan
dilaksanakan selama dua siklus dapat
bahwa hasil pada siklus II sudah
dilaporkan segi-segi penelitian yang
terlihat
berarti
dapat mencapai tujuan yang diinginkan
dibandingkan dengan siklus I. pada
dan segi-segi lain yang dianggap
siklus II ini telah tercapai tujuan
kurang memenuhi harapan. Tindakan
pembelajaran
dengan
yang telah menunjukkan hasil sesuia
menggunakan media POA terlihat dari
dengan harapan kiranya dapat dijadikan
rata-rata siswa telah mencapai di atas
sebagai bahan acuan untuk proses
67 dari KKM. Jika di persentase hasil
pembelajaran selanjutnya. Sedangkan
yang dicapai pada siklus II ini adalah
tindakan
87% mencapai Kriteria Ketuntasan
diharapkan menjadi bahan telaah untuk
Minimum (KKM). Perkembangan nilai
perbaikan dan penyempurnaan.
tindakan
peningkatan
lompat
yang
jauh
yang
kurang
berhasil
kognitif dari aspek pengetahuan hasil
Siklus I
pembelajaran
dengan
Pada siklus pertama, tindakan
media POA mulai dari siklus I dan
dalam proses pembelajaran lompat jauh
Siklus II. Dari hasil yang dicapai
dengan media POA yang diberikan
sangat jelas sekali kemajuan dari sisi
pada siswa kelas IV SD I AL-Azhar 31
pengetahuan yang dicapai. Pada saat
Yogyakarta sudah tepat. Pada siklus
pretest perolehan skor rata-rata kelas
pertama proses pembelajaran lompat
yaitu belum mencapai tingkat Kriteria
jauh sudah sesuai dengan RPP yang
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 67.
akan
Pada
pembelajaran siswa merasa senang dan
akhir
lompat
siklus
jauh
II
mengalami
peningkata yang signifikan yaitu 87 %.
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
gembira
59
disampaikan.
dengan
Dalam
tidak melupakan
Masnur & Ria
sasaran yang ingin dicapai yaitu siswa
melakukan refleksi untuk pertemuan
dapat melakukan pembelajaran lompat
selanjutnya
jauh dengan menggunakan media POA
perbaikan yaitu: (1) Guru lebih aktif
dengan
Metode
mengawasi
pengajarannya telah memnuhi kriteria
memancing
dikdaktik metodik dan disesuaikan
mengikuti pembelajaran. (2) Siswa
dengan karakteristik pertumbuhan dan
dipersiapkan terlebih dahulu dengan
perkembangan siswa sehingga siswa
menyampaikan tugas-tugas secara rinci
merasa
melakukan
dan lengkap sesuai dengan rencana. (3)
pembelajaran tersebut. Dari hasil yang
dari aspek psikomotor siswa banyak
telah dicapai siswa pada siklus I
yang
terdapat
melayang,
baik
dan
mudah
benar.
untuk
kemajuan
dari
sisi
masih
butuh
kegiatan
beberapa
siswa
partisipasi
belum
menguasai
sehingga
perlu
dan
dalam
tahap
dibuat
pengetahuan yang di capai. Pada saat
latihan melayang yang spesifik. (4)
pretest perolehan skor rata-rata kelas
Siswa
yaitu
I
melaksanakan diskusi dan tanya jawab.
mengalami peningkatan skor rata-rata
(5) Peneliti perlu mengawasi siswa
yaitu 8,12. Pada aspek psikomotor nilai
secara secara teliti dan cermat, (6)
pretest perolehan skor rata-rata yaitu
Belum ada penekanan gerakan pada
6,56 pada akhir siklus I mengalami
setiap tahapan. (7) Guru tidak secara
peningkatan skor rata-rata yaitu 8.
langsung memberikan evaluasi kepada
Walaupun
siswa
4,81.
Pada
skor
akhir
rata-rata
siklus
sudah
belum
yang
maksimal
belum
benar
dalam
dalam
mengalami peningkatan tetapi masih
melakukan gerakan, (8) tidak ada
terdapat beberapa siswa yang masih
percepatan saat menuju ke papan
mendapatkan skor rata-rata di bawah
tumpuan.
KKM. Oleh karena itu perlu dilakukan
Siklus II
perbaikan pembelajaran pada siklus II
Pada siklus II, tindakan dalam
supaya yang belum mencapai nilai
proses
pembelajaran
lompat
jauh
KKM mendapatkan skor rata-rata di
dengan media POA yang diberikan
atas KKM.
pada siswa kelas IV SD I AL-Azhar 31
Setelah selesai pada siklus yang
Yogyakarta juga sudah tepat. Pada
pertama
peneliti
dan
observer
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
siklus II proses pembelajaran lompat
Masnur & Ria
60
jauh sudah sesuai dengan RPP yang
pembelajaran lompat jauh siswa sudah
akan disampaikan. Berdasarkan refleksi
mengikuti
pada siklus I pada siklus II ini guru
lompat jauh dengan sungguh-sungguh
membuat
latihan
dari latihan di tahap awalan, tumpuan,
menggunakan media POA, dengan
melayang dan mendarat. Dari hasil
hasil
kolaborator
yang telah dicapai siswa pada pretest,
dengan menambah latihan pada tahap
siklus I dan Siklus II, sangat jelas
melayang, membenahi langkah pada
sekali kemajuan dari sisi pengetahuan
latihan
yang
variasi
evaluasi
bentuk
dengan
awalan
dan
pada
menggabungkan
saat
tahapan-tahapan
dicapai.
Pada
saat
dalam
pretest
kemampuan
perolehan skor rata-rata yaitu 4,81
melompat. Pada siklus kedua ini siswa
meningkat pada siklus I 8,12 dan pada
lebih tertantang dan bersemangat dalam
siklus II meningkat menjadi 9,18. Dari
melakukan setiap latihan. Masing-
aspek ketrampilan lompat jauh saat
masing
dengan
pretest 6,56 meningkat pada siklus I 8
disiplin dan memiliki motivasi untuk
dan pada siklus II meningkat menjadi
dapat melakukan dengan benar. Pada
10,34. Dengan hal ini sesuai dengan
siklus
lbih
teori di depan, yang menyatakan bahwa
bervariasi dan semakin baik, hal ini
dengan media POA bisa meningkatkan
dapat
pembelajaran lompat jauh.
siswa
II
ini
melakukan
pembelajaran
dibuktikan
pada
saat
D. Simpulan
Setelah
dilakukan
penelitian
kegiatan
pratindakan
pada
aspek
tindakan kelas dengan dua siklus dan
psikomotor yaitu 6.56 dan aspek
dilakukan analisis dapat disimpulkan
pengetahuan nilai rata-rata sebesar
bahwa peningkatan hasil lompat jauh
4.81.
dengan menggunakan media Peralatan
peningkatan nilai rata-rata siswa pada
Olahraga Anak (POA) pada siswa kelas
siklus I pada aspek psikomotor yaitu
IV SD Islam Al-Azhar 31 Yogyakarta
sebesar 8 dan aspek pengetahuan
ditandai dengan peningkatan nilai rata-
sebesar 8.12. hasil rata-rata nilai akhir
rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
pada siklus I adalah 63 dengan
Masnur & Ria
61
Kondisi
tersebut
mengalami
persentase ketuntasan sebesar 53%
(POA)dapat
Namun, peningkatan tersebut masih
lancar.
belum mencapai target yang ditetapkan
sebelumnya.
Kemudian
dilakukan
dengan
b. Memilih kegiatan yang disesuaikan
setelah
dengan
karakteristik
dan
melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata
kemampuan peserta didik, kondisi
lompat jauh siswa kembali mengalami
dan situasi sekolah dan sarana
peningkatan, pada aspek psikomotor
prasarana yang tersedia, sehingga
10.34 dan aspek kognitif 9.18. Hasil
dapat membantu peserta didik dalam
akhir rata-rata nilai pada siklus II yaitu
memahami
sebesar
dengan mudah.
73
dengan
persentase
ketuntasan sebesar 81%.
c. Memberikan
Proses perbaikan atau remidi
pembelajaran
kesempatan
peserta
didik
pada
dengan
semaksimal mungkin untuk ikut
menggunakan media POA ini cukup
aktif melakukan kegiatan bermain,
berhasil, maka perlu ada tindak lanjut
berdiskusi, latihan dan berlomba.
tahun
dikembangkan
yang
jauh
seluruh
pembelajaran
dengan
untuk
lompat
materi
akan
adanya
PTK
datang
d. Mampu
atau
pada
Penelitian Tindakan Kelas yang akan
mengendalikan
saat
proses
suasana
pembelajaran
berlangsung.
berguna bagi:
e. Bersikap terbuka dalam membantu
1. Bagi Guru
kesulitan yang dihadapi peserta
Dalam menggunakan media
didik
pada
saat
pembelajaran
Peralatan Olahraga Anak (POA)
dengan memperhatikan karakteristik
perlu mempertimbangkan hal-hal
dan kemapuan peserta didik.
sebagai berikut:
a. Merancang
secara
materi
dengan
Peralatan
pembelajaran
terprogram
memperhatikan
didik,
2. Bagi Sekolah
kondisi
sehingga
a. Dapat
dengan
penelitian
peserta
dengan
pembelajaran
menggunakan
Olahraga
dikembangkan
faktor
lainnya
penelitian-
yang
sejenis
memperlihatikan
faktor-
yang
mempengaruhi
media
pencapaian prestasi belajar peserta
Anak
didik, misalnya kondisi geografis,
karakteristik peserta didik, kondisi
Masnur & Ria
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
62
sekolah, kesiapan guru, dan faktor
rekannya,
pendukung lainnya.
pendapat,
3. Bagi Peserta didik
sama
mengemukakan
menyanggah
pendapat
peserta didik lain dan mampu
Peserta didik harus mampu
bekerja
mau
dengan
membantu teman yang mengalami
rekan-
kesulitan belajar.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi dkk. (2006).
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
___________.
(2007).
Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Dale H. Schunk. (2012). An
Educational Perspective: Teoriteori Pembelajaran Perspektif
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
IAAF. (2009). Level I. Lari, Lompat,
Lempar. Jakarta: IAAF-RDC.
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan (2014). Pendidikan
Jasmani
Olahraga
dan
Kesehatan:
buku
guru/
kementerian pendidikan dan
kebudayaan.
Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
KDI-Keolahragaan.
(2000).
Ilmu
Keolahragaan dan Rencana
Pengembangannya.
Jakarta:
Depdiknas.
Pardjono, dkk. (2007). Panduan
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Yogyakarta: Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ria Lumintuarso. (2015). Peralatan
Olahraga
Anak
untuk
Pengembangan
Multilateral.
Yogyakarta: UNY Press
___________. (2005). Pemanfaatan
Alat Olahraga Anak untuk
Pendidikan
Jasmani
dan
Olahraga di Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Kemenpora RI.
JPSD Vol. 3 No. 1, Maret 2017
ISSN 2540-9093
Masnur & Ria
63
Download