KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 329 / KMK.013 / 1991 TENTANG UANG JASA AKHIR MASA JABATAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS / DEWAN PENGAWAS BUMN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan produktivitas BUMN serta memperkuat posisi BUMN dengan cara pengelolaan yang profesional, perlu diatur sistim uang jasa akhir masa jabatan bagi Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN; b. bahwa uang jasa akhir masa jabatan pada hakekatnya akan dapat memberi manfaat yang besar terhadap peningkatan motivasi dan kemampuan kewiraswastaan Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas apabila diberikan pada saat selesainya masa jabatan yang bersangkutan; c. bahwa untuk tertib administrasi BUMN uang jasa akhir masa jabatan perlu dibebankan pada anggaran perusahaan sesuai periode masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tersebut bertugas pada perusahaan yang bersangkutan; d. bahwa hal-hal tersebut pada huruf a, b dan c perlu ditetapkan dalam suatu Keputusan Menteri Keuangan. Mengingat : 1. Pasal 17 Undang-undang Dasar 1945; 2. Kitab Undang-undang Hukum Dagang (Stbl. 1847 Nomor 23) sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2959); 3. Undang-undang Nomor 19 Prp. Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1989); 4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 21 Tahun 1960 tentang Bank Pembangunan Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1996); 5. Undang-undang Nomor 17 tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946 (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2870); 6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1968 tentang Bank Dagang Negara (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2871); 7. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2872); 8. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1968 tentang Bank Tabungan Negara (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2873); 9. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2874); 10. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1968 tentang Bank Ekspor Impor Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2875); 11. Undang-undang Nomor 9 Prp. Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 tentang Bentukbentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904); 12. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 76); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2894); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3246); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1990 tentang Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3428); 16. Keputusan Presiden RI Nomor 64/M Tahun 1988 tentang Pembentukan Kabinet Pembangunan V; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG UANG JASA AKHIR MASA JABATAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS BUMN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : (1) Menteri adalah Menteri Keuangan selaku Pemegang saham PERSERO dan selaku Pembina Keuangan PERJAN, PERUM, Bank-bank milik Negara dan Pertamina. (2) Uang jasa akhir masa jabatan adalah imbalan yang diberikan dalam bentuk uang kepada Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN pada saat yang bersangkutan berhenti/diberhentikan dari jabatannya. BAB II UANG JASA AKHIR MASA JABATAN DIREKSI Pasal 2 Uang jasa akhir masa jabatan Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN didasarkan kepada lamanya masa jabatan, penghasilan terakhir dan periode jabatan. Pasal 3 (1) Bagi anggota Direksi BUMN yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan tidak diangkat kembali pada jabatan yang sama pada BUMN yang sama, diberikan uang jasa akhir masa jabatan dengan ketentuan: a. Untuk setiap tahun masa jabatan dalam term (periode) pertama adalah sebesar 1,5 kali penghasilan terakhir per bulan. b. Untuk setiap tahun masa jabatan dalam term (periode) kedua adalah sebesar 1 kali penghasilan terakhir per bulan. c. Untuk setiap tahun masa jabatan dalam term (periode) ketiga dan keempat adalah sebesar 0,5 kali penghasilan terakhir per bulan. (2) Periode masa jabatan pertama anggota Direksi maksimum 5 tahun sejak yang bersangkutan diangkat disatu BUMN. Periode masa jabatan kedua, ketiga, dan keempat merupakan kelanjutan periode masa jabatan pada BUMN yang sama. (3) Pelaksanaan pemberian uang jasa akhir masa jabatan bagi anggota Direksi yang diberhentikan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dilakukan setelah yang bersangkutan menyelesaikan segala kewajibannya terhadap perusahaan dan atau menyerahkan kembali semua inventaris perusahaan yang digunakan selama memangku jabatan. Pasal 4 (1) Dalam hal seorang anggota Direksi berhenti/ diberhentikan dari jabatannya sehingga kehilangan hak untuk memperoleh fasilitas rumah jabatan, maka yang bersangkutan wajib menyerahkan rumah, jabatan tersebut selambat-lambatnya tiga bulan sejak yang bersangkutan berhenti/diberhentikan dari jabatannya tanpa pemberian kompensasi apapun. (2) Setelah batas waktu tersebut pada ayat (1) berakhir yang bersangkutan belum menyerahkan rumah jabatan yang ditempatinya, maka yang bersangkutan diwajibkan membayar uang sewa rumah setiap bulan yang besarnya minimal sama dengan uang kompensasi yang diberikan oleh BUMN kepada Direksi yang tidak menempati rumah jabatan sampai yang bersangkutan menyerahkan rumah jabatan. (3) Tanpa mengurangi ketentuan ayat (2), diatas penyerahan, rumah jabatan harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak seorang anggota Direksi berhenti/diberhentikan dari jabatannya. BAB III UANG JASA AKHIR MASA JABATAN DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS DAN SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS/ DEWAN PENGAWAS Pasal 5 (1) Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN yang diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan tidak diangkat kembali pada jabatan yang sama pada BUMN yang sama, diberikan uang jasa akhir masa jabatan dengan ketentuan : a. Untuk setiap tahun masa jabatan dalam term (periode) pertama adalah sebesar 1,5 kali penghasilan terakhir per bulan. b. Untuk setiap tahun masa jabatan dalam term (periode) kedua adalah sebesar 1 kali penghasilan terakhir per bulan. Untuk setiap tahun masa jabatan dalam term (periode) ketiga dan keempat adalah sebesar 0,5 kali penghasilan terakhir per bulan. c. (2) Periode masa jabatan pertama anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas maksimum 3 tahun sejak yang bersangkutan diangkat disatu BUMN. Periode masa jabatan kedua, ketiga dan keempat merupakan kelanjutan periode masa jabatan pada BUMN yang sama. Pasal 6 Bagi Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN yang diberhentikan dengan tidak hormat, tidak berhak menerima uang jasa akhir masa jabatan. BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 7 (1) Pajak atas uang jasa akhir masa jabatan Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN yang diperoleh dari BUMN ditanggung oleh Perusahaan yang bersangkutan. (2) Ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini berlaku sebagai pedoman bagi anak perusahaan BUMN, dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku bagi anak perusahaan BUMN. (3) Dengan berlakunya Keputusan ini, maka ketentuan-ketentuan lain mengenai uang jasa akhir masa jabatan Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini diatur secara tersendiri oleh Menteri. Pasal 9 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 1991. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 1 April 1991 MENTERI KEUANGAN, ttd J.B. SUMARLIN SALINAN sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM u.b. KEPALA BAGIAN TATA USAHA DEPARTEMEN, ttd dan cap Drs. SUPOMO NIP. 060031993