KEPALA DESA UPANG CERIA KABUPATEN BANYUASIN PERATURAN DESA UPANG CERIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN WILAYAH DUSUN DALAM DESA UPANG CERIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA UPANG CERIA, Menimbang : a. bahwa kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu menetapkan wilayah Dusun dalam Desa; b. bahwa dalam rangka penetapan wilayah Dusun sebagaimana dimaksud dalam huruf a, harus dilakukan pembagian batas wilayah lingkungan kerja dalam pelaksanaan Pemerintahan Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Dusun; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Desa Upang Ceria. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4181); 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2514); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 5. Undang . . . -25. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5586) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5769); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3934); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4095); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158); 13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159); 14. Peraturan . . . -314. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2006 Nomor 11 Seri D) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 10 Tahun 2012 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 Nomor 33, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 Nomor 013); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2006 Nomor 21 Seri D); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 18 Tahun 2006 tentang Penataan Kawasan Perdesaan (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2006 Nomor 32 Seri E); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Desa dalam Kabupaten Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 4) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Desa dalam Kabupaten Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 Nomor 014); 18. Keputusan Bupati Banyuasin Nomor 658 Tahun 2003 tentang Pembentukan/Pemekaran Desa dalam Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin; 19. Keputusan Bupati Banyuasin Nomor 313/KTPS/I/2015 tentang Penetapan Penegasan dan Penataan Batas Wilayah Desa Upang Ceria Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin. Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA UPANG CERIA dan KEPALA DESA UPANG CERIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PENETAPAN WILAYAH DUSUN DALAM DESA UPANG CERIA BAB I . . . -4BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Desa, selanjutnya disebut Desa Upang Ceria adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintahan Desa, selanjutnya disebut Pemerintahan Desa Upang Ceria adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Desa, selanjutnya disebut Pemerintah Desa Upang Ceria adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 4. Kepala Desa, selanjutnya disebut Kepala Desa Upang Ceria adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 5. Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. 6. Kepala Dusun adalah unsur kepala pelaksana kewilayahan yang membantu Kepala Desa dalam satuan tugas kewilayahan di Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa. 7. Rukun Tetangga, selanjutnya disebut RT, adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk warga setempat, untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan, membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan yang diketuai oleh seorang Ketua RT. 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 9. Penetapan wilayah Dusun adalah penegasan dan penataan batas wilayah Dusun dalam Desa Upang Ceria Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin. BAB II TUJUAN PENETAPAN WILAYAH DUSUN Pasal 2 Tujuan penetapan wilayah Dusun dalam Desa Upang Ceria adalah untuk mempertegas batas wilayah lingkungan kerja Kepala Dusun dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan kemasyarakatan di setiap Dusun. BAB III . . . -5BAB III PENETAPAN WILAYAH DUSUN Pasal 3 Dusun dalam wilayah Desa Upang Ceria terdiri dari : a. Dusun I; b. Dusun II; dan c. Dusun III. Pasal 4 (1) Dusun I terdiri dari 5 (lima) RT, yaitu : a. RT. 001; b. RT. 002; c. RT. 003; d. RT. 004; dan e. RT. 005. (2) Dusun II terdiri 5 (lima) RT, yaitu : a. RT. 006; b. RT. 007; c. RT. 008; d. RT. 009; dan e. RT. 010. (3) Dusun III terdiri 6 (enam) RT, yaitu : a. RT. 011; b. RT. 012; c. RT. 013; d. RT. 014; e. RT. 015; dan f. RT. 016. Pasal 5 (1) Dusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. (2) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menerima sebagian kewenangan Pemerintahan dari Kepala Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Kepala Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bertanggung jawab kepada Kepala Desa. BAB IV . . . -6BAB IV BATAS-BATAS WILAYAH DUSUN Pasal 6 (1) Wilayah Dusun I berbatasan dengan : a. Sebelah timur dengan Sungai Musi; b. Sebelah barat dengan Desa Mekar Mukti dan Desa Telang Jaya; c. Sebelah utara dengan Dusun II; dan d. Sebelah selatan dengan Desa Upang Karya. (2) Wilayah Dusun II berbatasan dengan : a. Sebelah timur dengan Sungai Musi; b. Sebelah barat dengan Desa Telang Jaya dan Desa Panca Mukti; c. Sebelah utara dengan Dusun III; dan d. Sebelah selatan dengan Dusun I. (3) Wilayah Dusun III berbatasan dengan : a. Sebelah timur dengan Sungai Musi; b. Sebelah barat dengan Desa Panca Mukti dan Desa Sumber Mulya; c. Sebelah utara dengan Desa Upang Cemara; dan d. Sebelah selatan dengan Dusun II. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 7 Pembiayaan yang diperlukan sebagai akibat dikeluarkannya Peraturan Desa ini dapat dibebankan pada APB Desa. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa. Pasal 9 . . . -7Pasal 9 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Upang Ceria. Ditetapkan di Upang Ceria Pada tanggal 2 Februari 2016 KEPALA DESA UPANG CERIA, ABDUL HAMID Diundangkan di Upang Ceria Pada tanggal 9 Februari 2016 SEKRETARIS DESA UPANG CERIA, AHMAD MUNTAZOR NIP. 19740529 200906 1 001 LEMBARAN DESA UPANG CERIA TAHUN 2016 NOMOR 2