PENERAPAN TEKNIK MORPHING EKSPRESI WAJAH PADA PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Adi Heru Utomo, Veramita Rutvani Politeknik Negeri Jember Abstrak Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian mudah dan menyenangkan. Salah satu perkembangan teknologi tersebut adalah penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia. Film animasi merupakan salah satu jenis film yang masih banyak dibuat dan diproduksi hingga sekarang. Pembuatan film animasi awal mulanya hanya diproduksi secara manual yaitu dengan cara menggambar manual di atas kertas frame-perframe yang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan kemudian dengan kemajuan teknologi sekarang ini banyak film-film animasi diproduksi secara digital yang dapat mempersingkat produksi lebih cepat. Dalam pembuatan film animasi 3D khususnya untuk pembuatan ekspresi wajah, terdapat teknik untuk menyelesaikan produksinya secara mudah, yaitu dengan menggunakan teknik morphing ekspresi. Teknik ekspresi morpher adalah teknik yang dapat mentransisikan dari ekspresi satu ke ekspresi yang lainnya secara halus. Pada penelitian ini dibuat film animasi 3D Iklan Layanan Masyarakat (ILM) tentang anti korupsi ini dibuat agar lebih menarik serta komunikatif untuk semua kalangan dengan durasi 60 detik. Iklan ini dibuat menggunakan software 3D Studio Max 9. Metode pembuatan film animasi 3D ILM ini meliputi langkah-langkah analisis, desain, dan implementasi. Tahap analisis merupakan tahap untuk menentukan konsep dan ide cerita dari iklan yang akan dibuat. Tahap desain meliputi pembuatan sinopsis, treatment, outline scene/scene plot, storyboard, stock shoot , dan skenario. Hasil dari penelitian ini adalah hasil sebuah film animasi 3D ILM tentang anti korupsi yang dibuat dengan menggunakan 3D Studio Max 9 dengan penerapan teknik morphing ekspresi dan dilakukan editing menggunakan Sony Vegas Pro 8 dan dirender dengan format mpeg. Kata kunci: iklan layanan masyarakat, korupsi, animasi. 35 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian mudah dan menyenangkan. Perkembangan teknologi tersebut yang mudah ditemui, yaitu penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia. Film animasi merupakan salah satu jenis film yang masih banyak dibuat dan diproduksi hingga sekarang. Pembuatan film animasi awal mulanya hanya diproduksi secara manual yaitu dengan cara menggambar manual di atas kertas frame-perframe yang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan kemudian dengan kemajuan teknologi sekarang ini banyak film-film animasi diproduksi secara digital yang dapat mempersingkat produksi lebih cepat. Dalam pembuatan film animasi 3D khususnya untuk pembuatan ekspresi wajah, terdapat teknik untuk menyelesaikan produksinya secara mudah, yaitu dengan menggunakan teknik ekspresi morpher. Teknik ekspresi morpher adalah teknik yang dapat mentransisikan dari ekspresi satu ke ekspresi yang lainnya secara halus. Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memerangi korupsi di negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam keberhasilan program pemerintah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberi pengetahuan tentang korupsi adalah dengan menggunakan ILM. Pembuatan ILM anti korupsi dibuat agar masyarakat sadar akan bahaya korupsi dan membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya yang mengancam keselasan dan kehidupan umum. Pada penelitian ini dibuat film animasi 3D ILM tentang anti korupsi multimedia dengan animasi kartun ini dibuat agar lebih menarik serta komunikatif untuk semua kalangan dengan durasi 60 detik. Iklan ini dibuat menggunakan software 3D Studio Max 9 dengan penerapan morphing ekspresi wajah dari tiap karakter. Penggunaan morphing ekspresi wajah ini bertujuan agar pembuatan ekspresi wajah dan transisinya dapat dilakukan secara mudah, 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat ekspresi wajah dengan menggunakan teknik morphing ekspresi. 36 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah membuat ILM dengan menggunakan 3D Max 9 dengan animasi physique dan morphing ekspresi wajah dari tiap karakter. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan ILM yang telah dibuat dapat mendorong masyarakat semakin kritis terhadap masalah korupsi yang melanda negeri ini, serta mengingatkan kepada penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap koruptor . II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Iklan dan Periklanan Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan tentang iklan , periklanan dan pemasaran. Namun drfinisi yang baku di Indonesia dapat dilihat dalam kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia. Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia dinyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah 'menggiring orang pada gagasan'. Adapun pengertian iklan seeara komprehensif adalah "semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu..." Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.. istilah iklan juga sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebagaimana halnya di Inggris, disebut dengan advertising. Sementara di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang Ada beberapa definisi tentang iklan, antara lain : 1. Menurut Tilman dan Kirkpatrick: iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa. 2. Menurut Wright: iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang nonpersonal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat. 3. Manurut Suhandang : iklan dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis teknik komunikasi massa yang membayar ruangan atau waktu yang membayar untuk menyiarkan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan oleh si pemasang iklan. 2.2 Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat (bahasa Inggris: Public Service Ad atau disingkat PSA) adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk 37 membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau nom profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.3 Pengertian Animasi Animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut bisa berupa orang, benda, atau tulisan. 2.4 Sejarah Perkembangan Animasi Animasi telah dibuat pada tahun 1919 pertama kalinya di negara Amerika. Teknik pembuatan animasi pada jaman dahulu tidak menggunakan komputer. Teknik animasi yang umum dilakukan adalah sebagai berikut: seorang animator menciptakan suatu rangkaian bagian kasar yang akan difilmkan dalam gambargambar menggunakan pensil perframenya. Jika hasil gambar memuaskan, gambar dipindahkan pada lembar seprai seluloid, dengan asam cuka sel. Setelah terbentuk gambar yang tebal, gambar diperhalus dengan tinta acetate-adhering (tinta yang digunakan untuk proses penggambaran pada jaman itu). Setelah gambar desain sempurna, seorang pelukis memberikan warna dengan cat vinil. Untuk proses animasinya, gambar-gambar tersebut di shooting secara cepat oleh kamera sesuai dengan kecepatan frame/detiknya. Pada tahun 1986 Vinston studio dari negara Polandia menghasilkan suatu karya animasi 3D berjudul “California Kismis” yang pembuatannya menggunakan figur boneka tanah liat yang digerakkan dan difoto secara beruntun, hingga menghasilkan suatu gerakan animasi. Beberapa film animasi juga menggunakan teknik sejenis untuk menghasilkan suatu karya film animasi. Dari pemikiran inilah nanti muncul animasi 3 dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu komputer. Sesuai dengan namanya, teknik animasi ini menggunakan komputer sebagai alat bantu. Teknik ini sedemikian canggih dan modern sehingga banyak dikenal dan diminati masyarakat. Dalam teknik animasi komputer, proses pembuatan animasi banyak dilakukan oleh komputer, seperti proses penggambaran, pemberian warna, animasi, pengisian suara, hingga membentuk suatu keping VCD. Dan pembuatan animasi kini tidak perlu dilakukan di studio dengan biaya mahal, pembuatan animasi dapat dilakukan di rumah dengan komputer pribadi. Jenis animasi komputer yang banyak dikenal adalah animasi 2D dan 3D. Perbedaan dari animasi 2D dan 3D adalah dilihat dari sudut pandangnya. Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y, Sedangkan animasi 3D menggunakan, koordinat x, y, dan z yang memungkinkan untuk dapat dilihat dari sudut pandang objek secara lebih nyata. Walaupun teknologi perkembangan animasi 3D telah berkembang, namun bukan berarti animasi 2D ditinggalkan, karena sebagian masyarakat beranggapan keindahan goresan animasi 2D lebih mempunyai ekspresi objek yang tegas dibandingkan animasi 3D. Hal itu dibuktikan oleh animator-animator Jepang dan Amerika yang hingga saat ini tetap menggunakan teknik animasi 2D dalam membuat karya-karya animasi terbaru. 38 2.5 Animasi morpher Morpher dipergunakan untuk membuat animasi morphing atau perubahan bentuk dari beberapa objek yang ada. Harus tersedia lebih dari satu obyek agar animasi morphing dapat terlaksana. Prinsip dasar dari animasi morphing adalah transformasi terjadi perlahan-lahan antara obyek asal ke obyek tujuan dalam satu durasi tertentu. Hal yang sangat penting dalam menerapkan teknik morphing untuk membuat animasi adalah jumlah face dan fertex dari dua obyek yang akan dilakukan morphing haruslah sama, tidak boleh ada satupun dalam perbedaan jumlah. Gambar 2.1 Animasi Morpher III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Kegiatan Metode pembuatan film animasi 3D ILM anti korupsi ini meliputi langkahlangkah analisis, desain, dan implementasi. Tahap analisis merupakan tahap untuk menentukan konsep dan ide cerita dari iklan yang akan dibuat. Tahap desain meliputi pembuatan sinopsis, treatment, outline scene/scene plot, storyboard, stock shoot , dan skenario. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap analisis Pada tahap analisis ditenrukan terlebih dahulu ide cerita dari iklan yang akan dibuat, identifikasi dari iklan serta alat dan bahan yang akan digunakan. 4.1.1 Ide Cerita Membuat iklan yang bertema iklan layanan masyarakat dengan judul anti korupsi sebagai penyampaian pesan moral terhadap masyarakat. Iklan ini dibuat karena semakin maraknya korupsi di Indonesia dan upaya pemberantasan korupsi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengembalikan ekonomi Indonesia yang sempat sekarat, dan juga merusak pembangunan sosial dan ekonomi, serta menghancurkan keadilan. 4.1.2 Identifikasi iklan Identifikasi dari pembuatan iklan layanan masyarakat anti korupsi antara lain adalah: 1. Judul iklan : Anti korupsi 39 2. Tema iklan : Korupsi 3. Jenis iklan : Iklan layanan masyarakat 4. Style : Humor 5. Durasi : 1 menit 6. Segmentasi : Semua kalangan dan status social 8. Range usia : Usia 9 tahun sampai tidak terbatas 9. Penokohan karakter : bapak – bapak dan anak kecil 4.2 Tahap Desain Pada tahap desain meliputi pembuatan synopsis, treatment, outline, story board sebagai berikut. 4.2.1 Sinopsis Seorang ayah menyuruh anaknya membeli Koran. Harga Koran tersebut 3000, tetapi sang ayah memberi uang lebih kepada anaknya seperti 5.000 / 10.000. Tetapi sang anak tidak pernah memeberikan kembalian Koran, karena selalu dia habiskan untuk membeli ice cream kesukaannya. Pada saat hari ulang tahunnya sepulang dari membelikan koran ayahnya sang anak mendatangi bapaknya untuk meminta kado berupa tas baru. Tetapi sang ayah tidak membelikannya karena si anak telah sering mengkorupsi uang kembalian koran. 4.2.2 Treatment Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya. 1. Tokoh Iklan layanan masyarakat yang berjudul anti korupsi sejak dini menggunakan 3d max terdiri dari 2 tokoh yaitu Ucil dan ayah Ucil. 2. Setting latar Semua adegan terjadi di rumah ucil tepatnya di ruang tamu. 3. Karakter dari tokoh Ucil adalah anak kecil yang polos, tidak jujur karena sering mengkorupsi uang kembalian Koran untuk membeli ice cream . Sedangkan ayah wataknya sabar tetapi ia tegas. 4.2.3 Outline scene/scene plot 1. Ayah sedang duduk di ruang tamu dan memanggil ucil yang berada dikamar. 2. Ucil menghampiri ayah di ruang tamu 3. Ayah menyerahkan selembar uang 5000an kepada Ucil. 4. Ucil pergi meninggalkan ayah untuk membelikan Koran. 5. Ucil menyerahkan Koran dengan menjilati ice cream di ruang tamu. 6. Ayah meminta kembalian uang koran tetapi ucil menghiraukannya dan pergi meninggalkan ayah menuju kamar Ucil. 7. Keesok harinya ayah membaca koran di ruang tamu. 8. Ucil keluar dari kamar menuju ayah yang sedang duduk di ruang tamu untuk dibelikan tas baru. 40 9. Ayah menasehati dan tetap membaca Koran sambil menyindir ucil agar bukunya dibungkus pake Koran saja karena Ucil selalu mengambil uang kembalian Koran. 4.2.4 Storyboard Begitu ide cerita selesai dicatat dan dikembangkan, dibuatlah storyboard dari iklan tersebut.Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. 1. Suasana perumahan di rumah ucil pada waktu pagi hari Gambar 4.1 introduction 2. Ayah duduk diruang tamu dan kemudian memanggil ucil untuk membelikan koran Gambar 4.2 ayah memanggil ucil 3. Ucil keluar dari pintu kamar untuk membelikan ayah koran Gambar 4.3 ucil menghampiri ayah 4. Ayah berdiri dari tempat duduk dan menyerahkan selembar uang lima ribuan kepada ucil. Gambar 4.4 menyerahkan uang 41 5. Ucil masuk pintu rumah menuju ayah sepulang membeli Koran dengan membawa Koran ditangan kananya dan ice cream di tangan kirinya. Gambar 4.5 ucil pulang 6. Ucil menyerahkan Koran yang baru saja ia beli kepada ayahnya dengan tetap menjilati ice cream. Gambar 4.6 ucil menyerahkan Koran 7. Ayah menanyakan uang kembalian ice cream kepada ucil tetapi ucil menghiraukanya dan beranjak pergi. Gambar 4.7 ucil menuju kamar 42 Keeseok harinya ayah membaca Koran di ruang tamu. 8. Ucil keluar dari kamar dan menghampiri ayah untuk meminta di belikan tas baru karena tasnya sudah rusak. Gambar 4.8 ucil keluar kamar 9. Ucil tetap membujuk ayah agar di belikan tas, tetapi sang ayah menghiraukannya dan menasehati ucil karena tidak pernah mengembalikan uang kembalian Koran. Gambar 4.9 Ayah membaca Koran 10. Pesan dari iklan ada di balik koran (track in Koran) Gambar 4.10 track in koran 43 4.2.5 Stock Shoot Stock shoot merupakan kumpulan gambar atau video ditinjau dari sudut pandang kamera. Untuk iklan Layanan Masyarakat Anti Korupsi Sejak Dini stock shootnya antara lain : Stock shoot Keterangan gambar 1.Kamera seolah olah mata (track in ) Situasi perumahan (jalanan rumah) 2. middle bapak ucil Situasi di ruang tamu ucil 3. middle ucil Di kamar ucil 4. middle bapak ucil (ucil seolah olah Saat ucil menghampiri bapak kamera 8. Full shoot Ucil masuk pintu Ucil memasuki rumah 9. Back shoot punggung bapak dan Saat ucil memberikan koran middle si ucil 10.Close up bapak Bapak terdiam 11. Close up ucil Saat ucil makan ice cream dan berkata “ pak belikan ucil tas baru 12. Full shoot si bapak dan ucil( Bapak berkata “bukunya di bungkus aja bersama) sama koran cil! Kan uang kembalian koran uda kamu abisin.” 13. Middle ucil 14. middle si bapak dan ucil( bersama) Ucil mengaruk garuk kepala Bapak berkata ” Makanya jangan korupsi duit kembalian koran.” 15. Full shoot bapak 16. track in pesan Bapak duduk sambil membaca koran Ada dibalik koran yang bapak baca (hentikan korupsi sejak dini) Keterangan : Angle adalah sudut pengambilan gambar . penentuan angle yang tepat akan menghasilkan shot yang baik. Angle dapat mempengaruhi emosi dan psikologi penonton karena sifat yang dihasilkan bisa bersifat objektif, subjectif atau merupakan sudut pandang tokoh dalam film. Berdasarkan ketinggian kamera dari subyek, angle dibedakan menjadi: Hight angle : pengambilan gambar dari atas. Full shoot : pengambilan gambar obyek secara menyeluruh atau obyek ditampilkan secara utuh. Close up : pengambilan gambar atau bagian khusus dari obyek. Low angle : pengambilan gambar dari bawah. Middle : pengambilan gambar setengah badan atau setengah dari obyek. Fade to black : perpindahan gambar ke warna hitam. 4.2.6 Skenario Sceen I Waktu Tempat kegiatan yang terjadi 44 : pagi hari yang sejuk : di rumah ucil Tokoh / karakter : 1. Ayah Ucil 2. Ucil Kegiatan yang terjadi : Ayah ucil yang sedang duduk di ruang tamu memanggil ucil. Ucil yang sedang duduk di kamar beranjak pergi mendatangi ayah diruang tamu. Ayah memberikan uang kepada ucil dan menyuruh ucil untuk membeli Koran. Ucil pergi meninggalkan Ayahnya untuk membeli koran. Script /Skenario Ayah Ucil Ayah Ucil : :” sini cil”. : ” ada apa yah?”. : ” seperti biasa”. : ” ok dedy!” . Sceen II Waktu Tempat kegiatan yang terjadi Tokoh / karakter : pagi hari : di ruang tamu rumah ucil : 1. Ayah Ucil : 2. Ucil Kegiatan yang terjadi : Di ruang tamu rumah ucil,ucil memberikan koran kepada ayahnya sambil menjilati ice cream. Ayah mengambil Koran dan membaca Koran tersebut. Ucil keluar dari kamar dan meminta tas baru. Ayah tetap membaca Koran dan menghiraukan ucil. Ayah mengingatkan ucil tentang kembalian Koran dan menasehati ucil. Script /Skenario : Ayah : “mana kembalianya cil..?” Ucil : “ hmmmmm…enyakkk enyaak” ( menikmati es krimnya tanpa menghiraukan ayahnya dan beranjak pergi). di ruang tamu tampak ayah yang sedang duduk sambil membaca Koran yang baru saja dibelinya. Ucil :” yah yah tas ucil rusak”. Ayah :” heem…… ?.” ( tetap membaca Koran) Ucil :”beliin tas baru yah.?” Ayah :“pake apa beli tasnya krucil?”. Ucil : “Pake uang ayah…” Ayah : “kan uangnya tiap hari sudah di korupsi sama kamu buat beli ice cream”. Ucil :”…..” (sambil garuk-garuk kepala) Ayah :” di bungkus saja bukumu pake Koran.! Ucil :” loh pake Koran….(dengan garuk garuk kepala). 4.2 Tahap implementasi Tahap ini merupakan tahap pembuatan animasi atau pembuatan objek yang terdiri dari modeling pada 3d max, editing pada sony vegas dan finishing. 45 Modelling 3d max Editing Sony vegas finishing Vo dan sound Gambar 4.11 Tahap implementasi a. Morphing wajah 1.) Copy objeck yang akan dimorphing sebanyak yang diinginkan. Gambar 4.12 copy objek 46 2.) Pilih salah satu objek dan ubanama sesuai dengan ekspresi yang diinginkan dan kemudian convet to editable poly. Gambar 4. 13 memilih objek acuan 3.) Aplikasikan morpher pada modifer list objek master Gambar 4.14 pengaplokasian morpher 4.) Kembali ke objek master, masuk ke modify dan di channel list klik morpher di rool out di channel list pada kotak empty dan klik kanan dan pilih pick from sceen 47 Gambar 4.15 memilih objek acuan untuk dimorpher 5.) Semua objek acuan selesai di morpher Gambar 4.16 morpher siap di gerakkan 6.) Jika semua objek, tokoh, karakter dan animasi telah selesai, proses selanjutnya yaitu proses rendering. Proses rendering merupakan proses akhir dari pembuatan animasi atau gambar. Pengetian proses rendering dalam 3ds max adalah proses akhir perubahan format file dari project mentah 3ds menjadi format file gambar diam atau gambar bergerak (video). Tekan F10 atau Rendering > Render Setup. Pada Common Parameter aktifkan Active Time Segment. Pada Output Video pilih PAL D-1 (Video), klik 720x576. Pada Render Output klik Files untuk tempat penyimpanan. Pada View pastikan yang diaktifkan Perspective dan terakhir klik Render. 48 . Gambar 4.17 Proses Rernder. a. Tabulasi pada iklan layanan masyarakat anti korupsi sejak dini Tabulasi berikut merupakan rincian dari pembuatan iklan setelah dirender pada software 3d max sebelum memasuki tahap editing. no Objek Keterangan Frame Size 1 Introduction iklan 355 476 Mb 200 12.6 Mb Sceen 1 take 2. S1. Avi 2 Saat memasuki rumah ucil atau kamera target standar menuju ruang tamu. 3 Ayah 10.3 Mb Sceen 1 duduk di File name output Take 1 avi 49 ruang tamu dan memanggil ucil dengan menoleh ke arah pintu kamar ucil 200 take 3. S2. avi 4 Ayah tetap memanggil ucil dan menoleh pintu ruang tamu 60 6.82 Mb Sceen 1 take 4. S3.avi 5 Morphing wajah ucil di kamar 100 7.52 Mb Sceen 1 take 5. S4.avi Ucil mengiyakan untuk membeli koran 70 6.06 Mb Sceen 1 take 6. S5.avi Ucil 20 4.12 Mb Sceen 1 6 7 50 membuka pintu 8 9 take 7. S6.avi Pengaplikasian morphing dan physique ayah dan ucil Ayah berdiri dan menyerahkan uang kepada ucil 10 Ucil datang dari membeli Koran dan berjalan menuju ayah 11 Ucil menyerahkan 502 8.35 Mb 8.50 Mb Sceen 1 take 9. S8.avi 14.82Mb Sceen 2 take 10. S9.avi 7.13 Mb Sceen 2 take 11. S10.avi 300 25 Sceen 1 take 8. S7.avi koran 51 12 Ucil pegi meninggalkan ayah sambil menjilati ice cream 13 545 17.15Mb Sceen 2 take 12. S11.avi Ayah membaca Koran di ruang tamu dan ucil menghampiri ayah 120 10.35Mb Sceen 2 take 13. S12.avi Ucil meminta dibelikan tas baru dan ayah menasehati ucil 700 26.86Mb Sceen 2 take 14. S13.avi Ucil mengaruk garuk kepala karena binggung 25 7.50 Mb Sceen 2 take 11. S10.avi 14 15 b. Proses Editing pada Sony Vegas Pro 8 1). 52 Buka program aplikasi Sony Vegas Pro 9 Gambar 4.18 Tampilan awal Sony Vegas Pro 9 2). Tampilan awal Sony Vegas Pro 9 Gambar 4.19 Tampilan layar Sony Vegas Pro 9 3). Untuk mengambil video yang akan di edit. File > open > pilih folder penyimpanan atau dengan cara drag video dan letakkan pada timeline Vegas Pro 9. Tampilan video yang sudah dibuka, pastikan videonya berada pada timeline Vegas Pro 9. 53 Gambar 4.20 Video pada Timeline Vegas Pro 9 1.) Tambahkan file Voice Over (VO) dengan cara yang sama pada saat membuka video. File VO berupa file *mp3 karena pada laporan ini penulis menggunakan musik pendek sebagai pengisi suara dan VO juga dapat berupa naskah yang dibacakan serta direkam oleh pembaca narasi yang lebih dikenal dengan sebutan dubber. 2.) Gambar 4.21 Video Pada Timeline Vegas Pro 9 (lihat garis merah) Selanjutnya menyesuaikan morpher dengan suara. 3.) 54 Jika proses editing selesai maka yang terakhir adalah pemberian creditrool (nama – nama orang yang berada di balik layar). Langkah awal saat pembuatan creditrool yaitu klik Media Generators >Text pilih Solid Bakground. Drag Solid Bakground dan letakan pada timeline Vegas Pro 9. Gambar 4.22 Sample Text pada Media Genarator 4.) Ketik nama > klik close. Klik Event Pan / Crop > pada Movi Freely (X or Y) , pilih Move Y in only , atur posisi tulisan sesuai yang di inginkan > klik tombol close. Gambar 4.23 Hasil Creditrool 5.) Selanjutnya proses rendering yaitu proses untuk merubah project menjadi ekstensi video dan file render berupa file avi. Disimpan dalam bentuk format avi agar gambar yang dihasilkan lebih padat sesuai dengan file aslinya. Gambar 4. 24 Proses Rendering (lihat garis merah) 4.3 Finishing/ Testing Hasil akhir dari iklan ini terdiri dari 2 Scene dengan durasi 60 detik yang sudah di render menggunakan sony vegas pro 9 dengan format mpeg dimana hasil akhirnya merupakan hasil dari penggabungan beberapa animasi menjadi satu kesatuan sehingga hasil akhirnya memberikan makna tertentu. Testing dari pembuatan iklan layanan masyarakat anti korupsi sejak 55 dini ini dari tiap tahap pembuatan diulai dari pada software 3d max sampai editing sony vegas. V. KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknik morphing ekpresi dapat digunakan untuk mempermudah pembuatan ekspresi pada film animasi 3D tentang iklan layanan masyarakat anti korupsi. 5.2 Saran Di dalam pembuatan film animasi sangat dibutuhkan sinematografi yang bagus untuk mendapatkan hasil film yang berkualitas untuk itu hal yang perlu di perhatikan dalam sinematografi yaitu tentang penangkapan pantulan cahaya yang mengenai benda-benda dan pengambilan sudut pandang dari kamera tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1] Andi. 2006. Adobe Premiere Pro 0.2, Andi Publiser, Yogyakarta. [2] Andi, 2005. Membuat Desain Animasi 3D dengan AutoCAD 2005 dan 3D Studio Max 6D. LPKBM MADCOMS, Yogyakarta. [3] Chandra Handi. 2005. Animasi Dinamis 3ds Max 6 dan 7. Maxikom, Palembang. [4] Divisi Penelitian dan Pengembangan. 2006. 3D Studio Max 7. Andi dan MADCOMS, Yogyakarta. [5] Handi Chandra. 2000. Membuat Animasi Profesional dengan 3D Studio Max 3.1. [6] Kristiawan Michael. 2008. Panduan Praktis Mendesain Rumah Minimalis dengan AutoCAD dan 3D Studio Max. Media Kita, Jakarta Selatan. [7] M. Suyanto dan Aryanto Y. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. [8] Munarianto Novi. 2008. Sosialisasi Undang-Undang No 8 Thn 2009. (http://rixco.multiply.com/reviews/item/71). 20 Januari 2010. [9] Santosa Soewigno. 2004. Teknik Penciptaan Animasi Menggunakan Macromedia Flash. [10] Soma Aulia. 2009. 3ds Max EXPRESS. Andi Publichser.com, Yogyakarta. 56