FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN BIDAN DESA DALAM UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA LHOONG KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012 FACTORS-FACTORS WITH ROLE RELATED MIDWIFE VILLAGE IN EFFORT DERIVE MATERNAL MORTALITY WORKING WOMEN HEALTH REGION LHOONG DISTRICT OF ACEH BESAR 1 RATNA HANDRIYANI1 Mahasiswa D-IV Kebidanan pada STIKes Ubudiyah Banda Aceh Intisari Wilayah Aceh Besar data yang dilaporkan jumlah ibu hamil 8.013 orang, kematian maternal 8 orang terdiri dari 2 kematian ibu hamil, 3 kematian ibu bersalin dan 3 kematian ibu nifas, angka kematian bayi (AKI) 44 kasus, jumlah persalinan 7.767 orang, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 6.899 orang. Kunjungan K1 adalah 95,33%, kunjungan K4 adalah 86,17% (Dinkes Kab. Aceh Besar, 2011). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan peran bidan desa dengan pengetahuan bidan, masa kerja bidan dan keterampilan bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Menunjukkan bahwa dari 30 bidan dengan pengetahuan baik dan peran bidan 94,4 (100 %), masa kerja dan peran bidan 90,5 (100 %), keterampilan dan peran bidan 94,1 (100 %).Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan peran bidan desa dengan nilai P = 0,026 (P < 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara masa kerja bidan dengan peran bidan desa dengan nilai P = 0,049 (P < 0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara keterampilan bidan dengan peran bidan desa dengan nilai P = 0,061 (P < 0,05). Sebagai bahan masukan bagi bidan desa dalam upaya meningkatkan kemampuan bidan desa melaksanakan pelayanan kebidanan kepada masyarakat. Kata kunci: Pengetahuan, Masa Kerja, Keterampilan, Peran Bidan. Abstract Region Aceh Besar data reported the number of pregnant women 8.013, maternal mortality 8 people consisting of 2 maternal deaths, maternal deaths give birth and 3 postpartum maternal death, infant mortality rate (AKI) 44 cases, 7767 the number of births, the number of births attended by health personnel 6899 people. Visits K1 is 95.33%, 86.17% visits are K4 (District Health Office. Aceh Besar, 2011). Objective To determine the relationship role with knowledge midwife midwives, midwives working lives and skills of midwives in reducing maternal mortality in the working area Lhoong Aceh Besar district health center in 2012. Indicates that of the 30 midwives with good knowledge and the role of midwives 94.4 (100%), and the role of midwives working period 90.5 (100%), the skills and the role of midwives 94.1 (100%). There is a significant relationship between knowledge of the role of the village midwife with a value of P = 0.026 (P < 0.05). There is a significant relationship between years of service to the role of midwife midwives with P = 0.049 (P < 0.05). There is no significant relationship between the midwife skills to the role of the village midwife with a value of P = 0.061 (P < 0.05). As an input for midwives in an effort to improve the ability of midwives perform obstetric care to the community. Keywords: Knowledge, Future Work, Skills, Role of Midwives. PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah tingginya angka kematian ibu, hal ini perlu mendapatkan perhatian dengan melaksanakan program perbaikan terutama oleh Departemen Kesehatan melalui program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun (2011) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun (AKI) di Indonesia mengalami penurunan, namun masih jauh lebih besar bila dibandingkan dengan Negara-negara Asean, yaitu Singapura sebesar 6 per 100.000 kelahiran hidup, dan Vietnam sebesar 6 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI,2011). Data profil Provinsi Aceh tahun (2009) tercatat Ibu Hamil berjumlah 113.182 orang. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 berjumlah 98.181 orang (86,75%) dan K4 berjumlah 89.271 orang (78,87%). Ibu bersalin adalah 95.577 orang, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan berjumlah 84.898 orang (88,83%). Ibu nifas berjumlah 95.407 orang yang mandapatkan pelayanan nifas sebanyak 68.748 (72,06%), (Dinkes Aceh, 2009). Wilayah Aceh Besar data yang dilaporkan jumlah ibu hamil 8.013 orang, kematian maternal 8 orang terdiri dari 2 kematian ibu hamil, 3 kematian ibu bersalindan 3 kematian ibu nifas, angka kematian bayi (AKI) 44 kasus, jumlah persalinan 7.767 orang, jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 6.899 orang. Kunjungan K1 adalah 95,33%, kunjungan K4 adalah 86,17% (Dinkes Kab. Aceh Besar, 2011). Berdasarkan data dari rekam medis di Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar periode 2011-2012, jumlah ibu hamil 300 orang dan yang mengalami komplikasi kehamilan 5 orang, dan 1 kematian ibu hamil disebabkan oleh ketuban pecah dini (KPD). Kendala yang dihadapi sebagai penyebab keadaan ini disebabkan kurangnya pemeriksaan selama kehamilan, kemudian keterlambatan merujuk ke tenaga kesehatan atau rumah sakit. Hal-hal yang menyebabkan kematian ibu hamil dan bersalin maupun kematian bayi tersebut sangat erat dengan fungsi dan tugas bidan desa di desa, kurangnya pemeriksaan selama kehamilan merupakan sesuatu yang tidak harus terjadi apabila setiap bidan desa tinggal di polindes yang telah dibangun pemerintah di setiap desa, apabila setiap bidan desa selalu berada ditempat (polindes). Tentunya ibu hamil yang terdapat di desa tersebut dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, minimal seperti yang dianjurkan (minimal 4 kali selama kehamilan). Penyebab lainnya adalah keterlambatan merujuk ke tenaga kesehatan atau rumah sakit (Profil Kesehatan Aceh Besar, 2011). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 b. Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui hubungan pegetahuan bidan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesma Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. 2. Untuk mengetahui hubungan masa kerja bidan bidan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesma Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. 3. Untuk mengetahui hubungan keterampilan bidan bidan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesma Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan kepada bidan coordinator (KIA) puskesmas, dan kepala puskesmas untuk meningkat kan kinerja bidan desa dalam pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Sebagai bahan masukan bagi bidan dalam upaya meningkatkan kemampuan bidan desa melaksanakan pelayanan kebidanan kepada masyarakat. 3. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya. METODE PENELITIAN Kerangka Konsep penelitian Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelayanan bidan di desa antara lain pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan masa kerja. Hal tersebut juga penting dalam menentukan seseorang mengetahui dan melakukan sesuatu sehingga dia dapat mengambil sedikit dan sesuai dengan apa yang diketahuinya (Notoatmodjo, 2003). Kompetensi bidan adalah kemampuan dan karakteristik yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan masa kerja yang harus dimiliki seorang bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara aman dan bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat. (PP IBI, 2006). Karena terbatasnya waktu dan dana maka penelitian hanya meneliti pendidikan, pengetahuan, tempat tinggal dan masa kerja, untuk lebih jelasnya kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Pengetahuan Masa Kerja Peran Bidan Keterampila n Hipotesa 1. Ada hubungan pengetahuan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. 2. Ada hubungann masa kerja dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. 3. Ada hubungan keterampilan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Tehnik Pengukuran Variabel Semua data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan diolah untuk memperoleh data sesuai definisi operasional seperti di bawah ini: 1. Untuk mengetahui peran bidan desa dalam menurukan angka kematian ibu hamil dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: __ a. Tinggi, jika x ≥ x __ b. Rendah, jika x < x 2. Untuk mengetahui pengetahuan bidan dikelompokan sebagai berikut: __ a. Baik, jika x ≥ x __ b. Kurang, jika x < x 3. Untuk mengetahui keterampilan bidan dikelompokan 2 kategori yaitu: __ a. Baik, jika x ≥ x __ b. Kurang, jika x < x 4. Untuk mengetahui masa kerja bidan dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu : a. Lama > 5 tahun b. Baru < 5 tahun Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yaitu dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam waktu bersama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lhoong kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 yang berjumlah 30 orang bidan. 2. Sampel Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini secara “Purposive Sampling” yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciriciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, sampel penelitian ini adalah bidan di wilayah kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah bidan 30 orang dengan kriteria: a. Bersedia jadi Responden. b.Semua Bidan Desa yang bekerja di Puskesmas Lhoong. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 s/d 25 bulan Juli Tahun 2012. Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data primer, yang diperoleh dari kuensioner yang dibagikan pada bidan terhadap upaya menurunkan angka kematian ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 dan dicatat sesuai dengan variabel yang dibutuhkan. Pengambilan data pada bidan yaitu dengan membagikan angket-angket yang telah dibuat oleh peneliti. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan 25 pertanyaan yang terdiri dari 4 pertanyaan mengenai peran bidan, 10 pertanyaan tentang pengetahuan bidan, 1 pertanyaan tentang masa kerja bidan dan 10 pertanyaan tentang keterampilan bidan. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan Data Menurut Purwanto (1995), pengolahan data dan analisa data terdiri dari: 1. Editing Editing yaitu melakukan pengecekan terhadap hasil pengisian meliputi kelengkapan identitas dan jawaban yang diberikan bidan. 2. Coding Coding yaitu memberikan kode penomoran pada setiap kuesioner yang diisi oleh bidan. 3. Transfering Transfering memindahkan jawaban bidan ke dalam bentuk tabel. 4. Tabulating Tabulating yaitu mengelompokkan bidan berdasarkan kategori yang telah dibuat . Data yang telah diolah dapat ditampilkan dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus (Budiarto,2002): fi P x100% n Keterangan: P = Persentase fi = Frekuensi yang diamati n = Jumlah sampel Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa data univariat yaitu analisa yang digunakan untuk menjabarkan secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi variabel-variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun variabel independen. 2. Analisa Bivariat Analisa data bertujuan untuk mengetahui/melihat distribusi frekuensi variabel dan hubungan antara variabel independent dan variabel dependen. silang (Crosstabs). Uji statistik yang digunakan adalah uji kuadrat dengan derajat kemaknaan 95%. Rumusnya sebagai berikut: Proses analisa dilakukan secara bertahap yaitu analisa univariat dan dilanjutkan analisa bivariat. Analisa univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel. Sedangkan analisa bivariat bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Metode statistik yang digunakan adalah tabulasi HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti lakukan melalui penyebaran kuesioner yang berisikan pertanyaan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan peran bidan desa dalam upaya menurukan angka kematian ibu hamil di wilayah kerja puskesmas lhoong. Pengumpulan dilakukan sejak tanggal 23-25 Juli 2012 dengan jumlah (O E ) 2 E df = (K-1) (N-1) X2 = ∑ Keterangan: X2 O E K = Chi kuadrat = Chi Square = Nilai Observasi = Nilai Exspected (harapan) = Jumlah Kolom Dengan ketentuan ujinya sebagai berikut: a. Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna (tidak signifikan). b. Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna (signifikan). c. Bila pada tabel (2x2) dijumpai nilai expected (harapan) kurang dari 5 maka uji yang digunakan adalah Fisher’s Exact Test. d. Bila tabel (2x2) dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya Continity Correction (a). 30 orang bidan diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil Univariat Penyajian hasil penelitian memberikan gambaran mengenai distribusi frekuensi dari peran bidan desa baik variabel dependen dan indevenden dalam menurunkan angka kematian ibu hamil. a. Peran Bidan Desa Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Peran Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. No Peran Bidan Frekuensi Persentase Desa 1. Rendah 6 20 % 2. Tinggi 24 80 % Total 30 100 % Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden mengatakan memiliki peran bidan desa yang tinggi sebesar 24 (80%). b. Pengetahuan Bidan Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. No Pengetahu Freku Persent an Bidan ensi ase 1. Kurang 12 40 % 2. Baik 18 60 % Total 30 100 % Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 30 responden mengatakan memiliki pengetahuan baik sebesar 18 (60%). c. Masa Kerja Bidan Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. No Masa Kerja Frekuensi Persentase Bidan 1. Lama 21 70 % 2. Baru 9 30 % Total 30 100 % Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 30 responden mengatakan memiliki masa kerja yang lama sebesar 21 (70%). d. Keterampilan Bidan Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Keterampilan Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. No Keterampilan Frekuensi Persentase Bidan 1. Kurang 13 43,3 % 2. Baik 17 56,7 % Total 30 100 % Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 30 responden mengatakan mempunyai keterampilan baik sebesar 17 (56,7%). Hasil Bivariat a. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Peran Bidan Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Tabel 5.5 Hubungan Pengetahuan dengan Peran Bidan Dalam Upaya Menurunkan AKI Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Tabel 5.6 Hubungan Masa Kerja Bidan dengan Peran Bidan Dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. Peran Bidan N o Pengeta huan Bidan Peran Bidan Rendah Tinggi F % F % Ju ml ah P Va lue % 1. Kurang 5 41, 7 58,3 12 100 0,0 0, 2. Baik 1 7 17 94,4 18 100 26 05 24 56,7 30 100 α 5,6 Jumlah 6 3,3 No Masa Kerja Bidan Rendah F % Tinggi F % J m lh % P Valu e α 1. Lama 2 9,5 19 90,5 21 100 0,04 0,0 2 Baru 4 44,4 5 55,6 9 100 9 5 Jumla h 6 13,3 24 16,7 30 100 Sumber: Data Primer (diolah tahun 2012). Dari tabel 5.6 didapatkan bahwa peran bidan lebih tinggi pada bidan yang memiliki masa kerja lebih lama yaitu 19 orang (90,5%). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin lama masa kerja semakin tinggi peran bidan desa. Berdasarkan hasil uji statistik dengan ChiSquare pada α = 0,05 didapatkan nilai P Value 0,049, sehingga memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara lama masa kerja bidan dengan peran bidan. c. Hubungan keterampilan bidan dengan Peran Bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu hamil. Sumber: Data Primer (diolah tahun 2012) Dari tabel 5.5 didapatkan bahwa peran bidan lebih tinggi pada bidan yang memiliki pengetahuan baik yaitu 17 orang (94,4%). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan bidan semakin tinggi peran bidan desa. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-Square pada α = 0,05 didapatkan nilai P Value 0,026, sehingga memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan bidan dengan peran bidan. Tabel 5.7 Hubungan Keterampilan Bidan dengan Peran Bidan Dalam Upaya Menurunkan AKI Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012. b. Hubungan Masa kerja bidan dengan Peran Bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu hamil. Peran Bidan jm lh % P V al ue α No Ketera mpilan Bidan 1. Kurang f 5 % 38,5 F 8 % 61,5 13 100 0, 0, 2 Baik 1 5,9 16 94,1 17 100 06 05 Rendah Tinggi 1 Jumlah 6 3,3 24 53,3 30 100 Dari tabel 5.7 didapatkan bahwa peran bidan lebih tinggi pada bidan yang keterampilan baik yaitu 16 orang (94,1%). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin terampil bidan semakin tinggi peran bidan desa. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-Square pada α = 0,05 didapatkan nilai P Value 0,061, sehingga memperlihatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara keterampilan bidan dengan peran bidan. Pembahasan 1. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Peran Bidan Dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Dari tabel 5.5 didapatkan bahwa peran bidan lebih tinggi pada bidan yang memiliki pengetahuan baik yaitu 17 orang (94,4%). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan bidan semakin tinggi peran bidan desa. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-Square pada α = 0,05 didapatkan nilai P Value 0,026, sehingga memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan bidan dengan peran bidan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sangat mempengaruhi peran bidan dalam menurunkan angka kemtian ibu, semakin baik pengetahuan bidan maka semakin tinggi peran yang dimiliki oleh bidan dalam menurunkan angka kematian ibu hamil, tetapi pengetahuan bidan yang kuran juga bisa menghasilkan peran bidan yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh peran dan tanggung jawab bidan sebagai tenaga yang professional dalam melaksanakan tugasnya, meskipun pengetahuan bidan kurang. Tetapi bidan memiliki kewajiban member asuhan kepada ibu dan anak yang meminta pertolongan kepadanya. Tanggung jawab bidan lainnya pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga kesehatan keluarga. Pelayanan terhadap kesehatan keluarga merupakan kondisi yang diperlukan ibu yang membutuhkan keselamatan, kepuasan, dan kebahagiaan selama masa hamil atau melahirkan. Oleh karena itu, bidan harus menggerahkan segala kemampuan, sikap, dan perilakunya dalam memberi pelayanan kesehatan keluarga yang membutuhkan. Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan professionalnya, oleh karena itu, bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta penemuan ilmiah lainnya. Hasil penelitian ini sesuai yang dikemukakan oleh (Notoadmodjo, 2007). Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Yang menyatakan pengetahuan dapat mempengaruhi peran bidan dalam menurunkan angka kematian ibu. Dari hasil penelitian ini juga bisa kita lihat bahwa pengetahuan baik bisa meningkatkan peran bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil. Sebagian besar dari masalah tersebut disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan bidan namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor pengetahuan dan ketidaktahuan juga mempengaruhi peran bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil. Menurut asumsi peneliti, bahwa semakin baik pengetahuan seseorang maka semakin baik pula peran bidan di suatu wilayah kerjanya. Demikian sebaliknya semakin kurang pengetahuan yang dimiliki seseorang maka semakin kurang baik pula perannya yang dilakukan bidan tesebut. Dari pandangan terhadap aspek pengetahuan dan pemilihan tenaga pertolongan persalinan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi ibu bersalin , bagaimana pengetahuannya tentang pelayanan persalinan serta tenaga persalinan yang bagaimana seharusnya melakukannya dan sisi lainnya ibu hamil yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentunya akan mengetahui bagaimana melakukan perawatan kehamilan dan kapan melakukan pemeriksaan kehamilan. 2. Hubungan Masa Kerja Bidan dengan Peran Bidan Dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Dari tabel 5.6 didapatkan bahwa peran bidan lebih tinggi pada bidan yang memiliki masa kerja lebih lama yaitu 19 orang (90,5%). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin lama masa kerja semakin tinggi peran bidan desa. Berdasarkan hasil uji statistik dengan ChiSquare pada α = 0,05 didapatkan nilai P Value 0,049, sehingga memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara lama masa kerja bidan dengan peran bidan. Hal tersebut menunjukkan bahwa masa kerja yang lama sangat berpengaruh terhadap peran bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Siagian, 2000). Semakin lama seseorang bekerja maka semakin terampil dan makin berpengalaman pula dalam melaksanakan pekerjaan. Masa kerja merupakan faktor individu yang berhubungan dengan prilaku dan persepsi individu yang mempengaruhi kompetensi individu, misalnya seseorang yang lebih lama bekerja akan dipertimbangkan lebih dahulu dalam hal promosi, hal ini berkaitan erat dengan apa yang disebut senioritas. Bahwa bidan dengan masa kerja yang lama sangat berpengaruh terhadap pengalaman yang didapat dalam suatu wilayah kerja nya sehingga mempunyai kemampuan yang baik dalam melakukan suatu tindakan pelayanan kesehatan dan sangat berperan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu. Hasil penelitian juga menunjukkan masa kerja yang baru juga dapat menghasilkan peran bidan yang tinggi pula, Hal ini disebabkan oleh faktor antara lain bidan mampu beradaptasi dan menempatkan diri disuatu wilayah kerjanya dengan mempunyai kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya sebelum dia bekerja sehingga dia mampu melaksanakan pelayanan kebidanan khususnya kesehatan ibu dan anak. Menurut asumsi peneliti, Bidan desa dengan masa kerja yang lebih lama melaksanakan pelayanan kebidanan khususnya melakukan pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan umumnya mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Hal ini terkait dengan berbagai macam persalinan yang dihadapi dan faktor penyulit yang dihadapi dalam menolong persalinan. Dengan kondisi demikian umumnya bidan desa yang banyak melakukan pertolongan persalinan dan masa kerja yang cukup lama tentunya mampu memahami dan melaksanakan perannya sebagai bidan desa. 3. Hubungan Keterampilan Bidan dengan Peran Bidan Dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil. Dari tabel 5.7 didapatkan bahwa peran bidan lebih tinggi pada bidan yang keterampilan baik yaitu 16 orang (94,1%). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin terampil bidan semakin tinggi peran bidan desa. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-Square pada α = 0,05 didapatkan nilai P Value 0,061, sehingga memperlihatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara keterampilan bidan dengan peran bidan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan bidan sangat mempengaruhi peran bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, terapi keterampilan bidan yang rendah juga bisa mempengaruhi peran bidan desa yang tinggi, penyebabnya faktor tersebut adalah dipengaruhi oleh tanggung jawab bidan yang tinggi sehingga menghasilkan peran yang tinggi dan fungsinya sebagai bidan desa. Sesuai dengan pendapat (Suyudi, 2001) tenaga bidan desa ini merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, serta diharapkan paling mengetahui keadaan kesehatan ibu hamil. Ibu bersalin dan bayi di desa melihat besarnya tanggungjawab yang harus diemban oleh setiap bidan di desa ini perlu kesadaran yang tinggi akan pelaksanaan tugasnya. Teori (Dunnette, 2000) yang menyatakan keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat, .semakin banyak pengalaman yang didapat semakin terampil bidan dalam menyelesaikan suatu tindakan dalam memberikan pelayanan kesehatan sangat membutuhkan keahlian dan kecakapan bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu. Menurut asumsi peneliti tingkat kemampuan bidan desa dalam memberikan pelayanan kebidanan secara umum dan pelayanan persalinan khususnya sangat menentukan keberhasilan bidan desa dalam menjalankan perannya sebagai pelayanan kesehatan ditengah-tengah masyarakat desa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Ada hubungan pengetahuan bidan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar. 1. Ada hubungan masa kerja bidan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar. 2. Tidak ada hubungan keterampilan bidan dengan peran bidan desa dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Lhoong Kabupaten Aceh Besar. Saran 1. 2. 3. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Lhoong untuk dapat terus memberikan informasi serta meningkatkan kinerja bidan desa dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan dimasyarakat dengan cara mengadakan pelatihan/training Diharapkan kepada bidan desa untuk dapat mengadakan penyuluhan kesehatan kepada kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan serta persalinan yang ditolong oleh tenaga bidan desa. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti dan dapat menerapkan disiplin ilmu dan dapat menambah pengetahuan. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI., 2008. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007, Jakarta : Depkes RI Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Budiarto. E, 2002, Boistatistik untuk Kedokteran dan kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta