BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Mobil Radio Control (RC) saat ini sudah sangat berkembang. Kecepatan yang dapat dihasilkan oleh sebuah mobil RC bahkan dapat menandingin sebuah mobil pada lintasan balap[1]. Komponen untuk mobil RC pun beragam sesuai jenis, dan kelasnya. Dengan banyaknya produk yang tersedia di pasaran, maka pemain RC membutuhkan sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan kinerja dari produk produk tersebut terhadap mobil RC yang dimiliki. Misalnya, untuk mengetahui kemampuan dari sebuah baterai LiPo merk A dan merk B diperlukan sensor tegangan dan sensor arus untuk mengetahui kemampuan baterai mengeluarkan arus, dan juga drop tegangan yang terjadi saat penggunaan. Saat ini sudah ada sebuah remote yang memiliki sistem telemetri. Yaitu remote keluaran Sanwa dengan kode MT4[2]. Keunggulan dari remote ini adalah dapat menampilkan suhu pada (ESC(Electronic Speed Controller), Motor, dan suhu didalam body mobil), kecepatan rotasi motor, dan beda tegangan pada baterai. Kelemahan dari remote ini adalah sensor yang mendeteksi kecepatan rotasi motor akan mengalami gangguan dalam pembacaan jika terkena kotoran (berdasarkan pengalaman dari beberapa pengguna dan penjual). Remote ini juga hanya memiliki 2 channel untuk melakukan kontrol pergerakan servo dan kecepatan pada motor. Sistem telemetri yang ditanam pada remote juga membuat pengguna tidak dapat menggunakan remote lain yang memiliki fasilitas channel tambahan pada remote untuk penggunaan lebih dari satu buah servo. Hal ini menyebabkan penggunaan telemetri menjadi kurang populer di kalangan pemain RC mobil. Pembacaan terhadap konsumsi daya pada mobil RC saat ini sudah dapat dilakukan dengan menggunakan Ampere logger buatan HobbyKing. Namun Ampere logger ini kurang praktis karena untuk melihat konsumsi daya yang digunakan, mobil harus berada dalam kondisi diam[3]. Untuk melakukan pengukuran kemiringan pada sebuah mobil RC, saat ini belum ada sebuah alat yang khusus dibuat untuk itu. Namun pada RC pesawat terbang, pengukuran kemiringan biasa dilakukan menggunakan modul akselerometer yang 1 dipasang pada sebuah development board berbasis mikrokontroler (arduino). Berhubung alat ini cukup besar, maka alat ini tidak dapat diterapkan pada mobil RC. Untuk mengatasi masalah masalah yang ditemui di atas seperti pada Sanwa MT4, maka dirancang sebuah sistem telemetri pada RC yang dibuat terpisah dengan remote. Sistem yang akan dibuat memiliki beberapa parameter yang berbeda dengan yang dimiliki oleh Sanwa MT4, yaitu dengan menambahkan pengukur arus dan pengukur kemiringan. Sistem yang terpisah tentunya diharapkan tidak mengganggu sistem kontrol dari remote yang digunakan. Dengan penambahan pengukur arus, maka konsumsi daya dari elektrik pada mobil juga dapat dihitung. Pengukuran kemiringan ditambahkan untuk mengetahui seberapa baik konfigurasi suspensi bekerja pada mobil RC. 1.2. SPESIFIKASI ALAT Spesifikasi alat yang akan dibuat pada skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem terdiri dari dua modul jadi, yaitu Modul Remote dan Modul Mobile 2. Dapat melakukan pengukuran suhu pada motor, ESC , dan di dalam body mobil RC 3. Dapat mengukur kemiringan mobil, besar tegangan baterai, dan konsumsi arus catu yang sedang digunakan. Pada sebuah mobil radio control 4. Pengecekan dilakukan secara berkala setiap 1 detik 5. Alat yang dibuat memiliki ralat pengukuran sebesar 1°C untuk suhu, 1A untuk arus, dan 0.1V untuk tegangan. 6. Batas pengukuran adalah 100°C untuk suhu, 120A untuk arus, dan 15V untuk tegangan 7. Dapat memberikan tanda bahaya di module remote saat terjadi overheat dan low voltage (tegangan baterai mencapai batas bawah dari nilai yang ditentukan) 8. Mempunyai jarak jangkauan maksimal sejauh 30 meter pada kondisi lapangan terbuka 9. Modul mobile dapat dipasang di dalam body mobil remote control dengan dimensi maksimal 10 x 8 x 10 cm. modul mobile ini berada di dalam kotak yang tahan air. Sumber daya yang digunakan oleh modul mobil adalah sama dengan baterai pada mobil RC. Sedangkan untuk modul remote menggunakan baterai. 2 1.3. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I. Pendahuluan. Berisi latar belakang permasalahan, spesifikasi alat yang akan dibuat dan sistematika penulisan skripsi. BAB II. Landasan Teori. Berisi pembahasan tentang teori penunjang perancangan alat. BAB III. Perancangan dan Realisasi. Berisi mengenai cara perancangan alat bagan kotaknya sampai realisasi menjadi rangkaian. BAB IV. Pengujian dan Analisa. Berisi mengenai pengujian alat dari pengujian setiap modul sampai dengan pengujian alat secara keseluruhan. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Merupakan bagian penutup yang berisi mengenai saran dan kesimpulan skripsi. 3