BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 KESIMPULAN Hasil penelitian ini didapat dari jumlah responden yang sangat terbatas (16 kontraktor dari 627 perusahaan kontraktor kecil yang ada di Kota Bandung), maka hasil penelitian ini tidak dapat mewakili kondisi dari keseluruhan populasi kontraktor kecil di Kota Bandung, tetapi dapat memberikan gambaran mengenai kondisi atau kesan secara umum yang tidak dapat dipandang sebagai generalisasi. Penelitian ini hanya berdasarkan pendapat dari kontraktor kecil (contractor’s opinion) dengan asumsi bahwa yang mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap penerapan mutu adalah kontraktor itu sendiri. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: 1. Untuk menerapkan mutu pada kontarktor kecil ada 11 variabel yang dapat memberikan pengaruh antara lain kepemimpinan, kebijakan dan strategi, komitmen, manajemen sumber daya manusia (SDM), manajemen sumber daya, manajemen proses, quality awareness, kerjasama, komunikasi, kapasitas untuk berubah dan pembelajaran. 2. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap kontraktor kecil terhadap elemenelemen total quality management (TQM) terdapat beberapa faktor-faktor yang kurang diperhatikan oleh kontraktor kecil, yaitu: a. Kepemimpinan Kapasitas kepemimpinan di kontrakor kecil masih kurang, hal ini dapat dilihat dengan kurangnya kemampuan kontraktor kecil dalam merencanakan dan mengendalikan proyek secara efektif dan efisien, padahal sikap kepemimpinan sangat diperlukan didalam perusahaan untuk mengarahkan, merencanakan dan memberikan motivasi kepada pekerja untuk berkerja secara efektif dan efisien. 118 119 b. Kerjasama Kerjasama yang dilakukan oleh kontraktor kecil masih terbatas secara internal, sedangkan untuk hubungan kerjasama eksternal dengan perusahaan lain atau dengan kontraktor dengan skala yang lebih besar masih jarang dilakukan, padahal dengan melakukan kerjasama dengan kontraktor yang lebih besar kontraktor kecil dapat lebih mengembangkan dirinya. c. Kapasitas untuk berubah Kontraktor kecil masih kurang dalam mengantisipasi tantangantantangan yang akan timbul, ini terlihat dari kurangnya inovasi yang dimiliki oleh kontrator kecil dalam penggunaan metode dan teknologi konstrusi. Kontraktor kecil masih terpaku dengan metode sederhana karena pekerjaan yang mereka kerjakan masih banyak yang bersifat sederhana. Variabel-variabel diatas perlu ditingkatkan oleh kontraktor kecil. Terutama pada variabel kepemimpinan dan majemen sumber daya manusia. Peningkatan variabel tersebut perlu dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kontraktor kecil dalam melaksanakan proses pelaksanaan konstruksi. 3. Namun tidak semua variabel TQM kurang dikelola dengan baik, terdapat beberapa variabel yang telah dikelola dengan baik oleh kontraktor kecil, seperti: a. Komunikasi Komunikasi telah diterapkan dengan baik ini terlihat dari usaha pimpinan perusahaan untuk menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan serasi sehingga para pekerja merasa nyaman bekerja didalam lingkungannya dan pimpinan perusahaan mampu melaksanakan komunikasi secara terbuka dengan cara menerima masukan dan kritikan dari bawahannya. b. Komitmen Komitmen sangat penting untuk dilaksanakan oleh kontraktor kecil, semakin bulat dan kuat komitmen yang ditunjukkan oleh pimpinan perusahaan kontraktor kecil semakin menunjukkan kemajuan pencapaian tujuan dari perusahaan, dan sebaliknya komitmen yang amburadul akan menghasilkan pekerjaan yang mengecewakan oleh pengguna jasa/owner. Komitmen ini juga harus selalu dikomunikasikan kepada semua pekerja didalam perusahaan agar mereka memahami dan mampu menjalankan komitmen secara konsisten selama melakukan tugas dan tanggung jawabnya c. Quality Awareness Kontraktor kecil yang dijadikan responden untuk penelitian ini cukup menyadari bahwa mutu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan. Walau pada penerapannya kontraktor kecil belum konsisten dalam menerapkan mutu yang ingin dicapai (mendapatkan material yang bermutu, pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis). Variabel-variabel diatas perlu dipertahankan dan juga ditingkatkan. Terutama pada variabel pembelajaran. Variabel-variabel tersebut perlu ditingkatkan agar standar mutu yang telah dimiliki oleh kontraktor kecil tetap terjaga. 4. Kontraktor kecil masih kurang dalam memberikan perhatian dalam proses penerapan mutu dan lebih mementingkan pada hasil akhir dari pelaksanaan konstruksi. Mutu pekerjaan konstruksi dipengaruhi dari tahapan-tahapan yang dilakukan dari setiap tahapan tersebut perlu dilakukan perencanaan, pengendalian, penjaminan dan peningkatan mutu. Pada setiap tahapan tersebut, faktor-faktor yang terdapat didalam TQM memberikan pengaruh terhadap keberhasilan penerapan mutu. Tetapi faktor yang paling penting dalam menerapkan mutu dengan menggunakan basis TQM didalam adalah kepemimpinan dan komitmen. Kepemimpinan masih kurang dikelola dengan baik oleh kontraktor kecil. Tetapi walaupun kontraktor kecil telah berusaha untuk terus berkomitmen menerapkan pekerjaan yang bermutu, bila perencanaan dan pengontrolan pekerjaan konstruksi tidak sesuai dengan yang diharapkan, mutu yang ingin dicapai tetap sulit untuk dihasilkan. Selain itu kontraktor kecil juga belum melakukan sistem umpan balik didalam setiap proyek konstruksi yang dilakukan, ini terlihat dari masih kurangnya 120 121 pengelolaan sistem umpan balik (feed back) yang ditunjukkan dari faktor pembelajaran dan kapasitas untuk berubah yang masih kurang. 5. Permasalahan yang dihadapi saat ini oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak didalam industri konstruksi baik kontraktor skala kecil, menengah dan besar adalah bagaimana mengatasi karakteristik proyek konstruksi yang bergerak secara dinamis dan melibatkan banyak pihak dari berbagai latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat diatasi bila perusahaan kontraktor tersebut memiliki seseorang pemimpin perusahaan dengan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada di TQM. 6. Permasalahan yang dihadapi oleh kontraktor kecil saat ini selain kemampuan manajerial yang terbatas adalah keterbatasan sumber daya (manusia, peralatan dan material, metode dan finansial). Didalam menerapkan TQM, keterbatasan ini bisa diminimalisasikan dengan menerapkan manajemen sumber daya, manajemen sumber daya manusia dan manajemen proses. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, kontraktor kecil akan mampu mengatasi permasalahan keterbatasan sumber daya, terutama keterbatasan di bidang sumber daya manusia. 7. Untuk terus mampu bertahan didalam kelasnya, kontraktor kecil perlu untuk melakukan perubahan, baik secara lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dari lingkungan eksternal, kontraktor kecil perlu menciptakan sikap saling keterbuka terhadap semua staf perusahaanya, saling memberikan motivasi untuk mengembangkan dirinya untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya. Dari lingkunga eksternal, kontraktor kecil perlu melakukan hubungan kerjasama dan komunikasi kepada kontraktor dengan kelas yang sama atau kelas yang lebih besar (menengah/besar) untuk saling tukar informasi, sehingga kontraktor kecil dapat terus mengetahui perkembanganperkembangan terbaru yang terjadi di industri konstruksi. V.2 SARAN Adanya kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi penelitian dalam melakukan peninjauan lebih dalam guna memperoleh pemahaman dari identifikasi variabel-variabel sistem mutu. Seiring dengan kesimpulan diatas, maka rekomendasi usulan yang dapat disampaikan mengenai perbaikan penelitian ini yang lebih baik adalah melakukan kajian implementasi yang lebih dalam terhadap faktor-faktor yang kurang dikelola dengan baik, yaitu kepemimpinan, kerjasama, dan kapasitas untuk berubah. 122