PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun Oleh : MOHAMAD NASROH NIM. 11108036 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2014 i ii KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIG Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : wwww.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected] Dr. M. Zulfa, M.Ag Dosen STAIN Salatiga PERSETUJUAN PEMBIMBING Lampiran : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Sdr. Mohammad Nasroh Kepada Yth : Ketua STAIN Salatiga Assalamu'alaikum Wr.Wb. Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Mohammad Nasroh NIM : 11108036 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTIL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2014 Dengan ini kami mohon kepada Bapak ketua STAIN Salatiga agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salatiga, 23 Agustus 2014 Pembimbing Dr. H.M.Zulfa, M.Ag NIP. 19520430 197703 1 001 iii SKRIPSI PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2014 DISUSUN OLEH: MOHAMMAD NASROH NIM. 11108036 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 23 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : ASFA WIDIYANTO, Ph.D Sekretaris Penguji : RASIMIN, M.Pd Penguji I : Drs. MIFTAHUDIN, M.Ag Penguji II : Dra. NURHASANAH, M. Pd Penguji III : Dr. M. ZULFA, M. Ag Salatiga, 29 September 2014 Ketua STAIN Salatiga Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 19920 iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Mohammad Nasroh NIM : 11108036 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2014 Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 26 Agustus 2014 Yang menyatakan, Mohammad Nasroh v MOTTO Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekalikali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S al-Ra‟d: 11) َ َ َو َسخَ ط,ضا اَ ْل َوالِ َدي ِْن َ َ ضا للَاِ فِي َسخَ ِط اَ ْل َوالِ َديْن َ للَاِ فِي ِر َ ِر:ال َ َع َْن اَلنَبِي صلى للَا عليه وسلم ق “Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” ( HR.At-Tirmidzi) vi PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku tercinta ( Bapak Saerozi dan Ibu Nurni) dan bapak ibu mertua ( Bapak Supriyo dan Ibu Sriyanah) yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk penulis. 2. Adikku tercinta Siti Wasa‟adah yang selalu memberikan canda tawanya. 3. Isteriku dan anak ku tercinta ( Prihatin Retno Asih dan Miftah Baqia Surur) 4. Spesial Bapak Dr. H.M.Zulfa, M.Ag, yang tidak henti-hentinya membimbing dan meluangkan waktunya vii KATA PENGANTAR Assalamu,alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang lurus. Skripsi yang berjudul “Peran kepemimpinan kepala madrasah Dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran Di MTs Roudlotil Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014” ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.PdI ) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual. Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang kami hormati: 1. Bapak Ketua STAIN Salatiga Bpk. Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd 2. Bapak Wakil Pembantu Bidang Akademik Bapak Agus Waluyo, M.Ag 3. Bapak Ketua Jurusan Tarbiyah Bapak Suwardi, M.Pd viii 4. bapak Ketua Program Studi PAI Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd 5. Yang terhormat Bpk. Dr. H.M.Zulfa, M.Ag, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak Budi Santoso, S.Ag yang memberikan ijin penelitian dimadrasah yang dipimpinya kepada penulis 7. Ayah dan Ibuku tercinta Saerozi dan Nurni yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk penulis 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang akan mendaptakan pahala yang setimpal dari Allah SWT, kelak dikemudian hari. Penulis berkeyakinan dan menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, penulis berharap tulisan ini dapat menjadi sumbangsih yang sangat berguna, walaupun sangat sederhana, dan akhirnya penulis memanjatkan do‟a kepada Allah SWT, semoga skripsi ini bermanfaat.Amin.ya rabbal „alamin Wa’alaikum salam wr. wb Salatiga 26 Agustus 2014 Penulis Mohammad Nasroh ix ABSTRAK Nasroh,Mohammad.2014. Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotil Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Kata kunci: Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini membahas tentang Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotil Furqon Desa Kebumen. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebume, Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang keberhasilan kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang dan Bagaimana peningkatan hasil belajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014. Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen lengsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari ananlisa data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, Kepala Madrasah telah menjalin hubungan baik dan memberikan motivasi kepada guru, pegawai dan siswa. Kepala madrasah juga memberikan arahan dan masukan tentang model pembelajaran yang menarik dan inovatif, Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon juga memiliki sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan kepala sekolah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................. x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 5 E. Penegasan Istilah..... .................................................................................... 6 F. Metode Penelitian ......................................................................................... 9 G. Pengolahan dan Analisis Data ...................................................................... 14 H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Kepala Madrasah…………..……………….……. 16 1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah……………..… 16 2. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah…………………………..17 3. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah ……….........19 4. Tipe-tipe Kepemimpinan…………………………..…………. 20 5. Kepala Madrasah yang efektif ……..………………………… 24 B. Proses Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya ………………………………………….…….. 27 1. Proses Pembelajaran……………………………………………….27 2. Tahap-Tahap dalam Proses Pembelajaran………………………...28 xi 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar C. Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran ……………………………………… 37 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Madrasah ……………………………………………… 45 B. Temuan Penelitian ………………………………………………... 47 BAB IV ANALISIS DATA ……………………………………………………… 64 BAB V PENUTUP ……………………………………………………………...… 81 A. Kesimpulan …………………………………………………..…… 81 B. Saran …………………………………………………………..….. 82 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di tengah persaingan global ini,diakui atau tidak, lembaga pendidikan atau sistem persekolahan Islam dituntut untuk mengemuka dengan kinerja kelembagaan yang efektif dan produktif. Begitu juga dengan Madrasah yang merupakan lembaga pendidikan yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena madrasah sebagai organisasi yang terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan maksud sifat unik, karena madrasah sebagai organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi lain. Karena sifatnya yang komplek dan unik inilah, dapat disimpulkan bahwa madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memerlukan tingkat organisasi yang tinggi. Salah satu keberhasilan madrasah terletak pada kepala madrasahnya. Seorang kepala madrasah akan berhasil apabila mereka mampu memahami peran dan tugasnya dengan baik. Kepala madrasah sebagai penanggungjawab pendidikan sekaligus pembelajaran hendaknya dapat meyakinkan kepada masyarakat bahwa sesuatunya berjalan tanpa ada kendala, termasuk dalam perencanaan dan implementasi kurikulum pembelajaran, pendayagunaan sumberdaya guru, serta dalam menjalin kerjasama dengan orang tua siswa. Bagaimanapun, kepala madrasah merupakan unsur vital dalam organisasi lembaga pendidikan. Mungkin, tidak akan pernah kita jumpai xiii lembaga pendidikan yang baik dengan seorang pemimpin dengan kualitas kepemimpinan yang buruk, atau sebaliknya. kepala madrasah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu madrasah. Beberapa diantara kepala madrasah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para guru, staf dan para siswa. Kepala madrasah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yang menetukan irama bagi madrasah mereka (Wahjosumidjo, 2002:82). Berdasarkan rumusan hasil studi di atas menunjukkan betapa penting peranan kepala madrasah dalam menggerakkan kehidupan madrasah untuk mencapai tujuan. Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas ke islaman, yang berkonsentrasi pada dua bidang keilmuan yaitu bidang ilmu pengetahuan umum dan keagamaan. tidak tertutup kemungkinan untuk mengembangkan pola pendidikan semacam ini jika saja personel madrasah, khususnya kepala madrasah, mampu memaksimalkan potensi-potensi yang ada. Meskipun dengan mengembangkan pola pendidikan semacam ini, madrasah juga akan dihadapkan pada permasalahan-permasalahan klasik yang menyertainya, seperti: permasalahan fisik dan non-fisik madrasah. Pada fisik, permasalahan yang dihadapi lembaga madrasah pada umumnya berkaitan dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, seperti: gedung madrasah, perpustakaan laboratorium, media pembelajaran, dan buku-buku penunjang pelajaran lainnya. Sedangkan pada kategori non-fisik, masalah yang banyak dihadapi madrasah adalah berkaitan dengan penyesuaian tenagatenaga kependidikan yang kurang memenuhi standar kualifikasi dan kurang terlatih, bahkan dapat dikatakan tidak terintegrasi dengan bidang studi, serta penerapan manajemen pendidikan yang kurang efektif. xiv Lebih lanjut kepemimipinan kepala madrasah merupakan kegiatan yang tidak hanya menyangkut persoalan-persoalan ketatausahaan madrasah saja, tetapi lebih dari itu. Kepemimipinan kepala madrasah merupakan aktivitas kompleks yang memadukan sumber-sumber persoalan yang ada di madrasah, baik yang mengenai materi, personel, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan, kurikulum dan sebagainya, yang kesemuannya itu perlu diatur dan ditata sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang baik. Hal ini senada dengan konsep yang diutarakan oleh Atmodiwirio dalam Soebagio menjelaskan bahwa madrasah merupakan "aktivitas kompleks yang memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya" (Soebagio, 2000:22). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kepemimipinan kepala madrasah merupakan suatu usaha memadukan unsur-unsur yang ada pada madrasah dengan tujuan agar tercipta suasana kondusif yang memungkinkan terselenggaranya proses belajar mengajar yang baik. Unsur-unsur yang dimaksud adalah kepala madrasah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang terlibat secara langsung dalam upaya merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi kegiatan madrasah pengorganisasian lembaga bidang tata tempat mereka mengabdi usaha, sarana dan mulai prasarana, dari tenaga kependidikan, keuangan, serta supervisi dan evaluasi. Oleh karena itu, agar pekerjaan yang sedemikian kompleks dan banyaknya ini dapat terselesaikan dengan baik, maka diperlukan sosok kepala madrasah yang dapat bertanggungjawab dalam mengatur, mengurus, dan memadukan semua unsur xv madrasah agar menjadi sebuah tim kerja yang solid dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Kepala MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang adalah salah satu contoh pemimpin madrasah yang telah berhasil menerapkan pola kepemimpinan madrasah, sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut karena dengan kemampuannya memadukan semua unsur yang ada di madrasah dan dengan dukungan sistem kepemimpinan yang baik menjadikan MTs Roudlotul Furqon menjadi salah satu pilihan masyarakat Kecamatan Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang dan sekitarnya dalam menyekolahkan putra-putrinya. Keberhasilan yang telah dicapai tidak hanya itu saja ternyata, masih ada keberhasilan lain yang mampu diraihnya setelah diterapkan kepemimpinan kepala madrasah, yaitu adanya peningkatan kinerja guru, kedisiplinan waktu kerja pegawai, tata usaha yang teratur, sampai pada meningkatnya prestasi akademik dan non -akademik siswa, sehingga dengan kemajuan-kemajuan inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “ Peran Kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 ”. B. Rumusan Masalah Atas dasar latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang muncul untuk mendapatkan jawaban pada penelitian ini adalah: 1. Apa peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014? xvi 2. Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa saja peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 2. Untuk mengetahui faktor apa yang menghambat dan menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 D. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat diadakannya penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan lembaga pendidikan Islam pada umumnya, dan madrasah pada khususnya, serta diharapkan juga dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala pengetahuan kepada penulis tentang proses kegiatan belajar mengajar. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbang pemikiran berupa informasi atau pengetahuan bagi praktisi pendidikan pada umumnya, dan khususnya bagi pengelola lembaga madrasah dalam menerapkan pola kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. xvii E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami istilah dari judul perlu dijelaskan sebagai berikut: 1. Peran Dalam kamus besar bahasa Indonesia, peran berarti tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas, 2001:854). Dari pengertian diatas yang dimaksud “ peran” dalam penelitian ini adalah identik dengan andil, partisipasi, tugas dan kontribusi sebagai kepala madrasah. 2. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. 3. Kepala Madrasah Kata kepala Madrasah terdiri dari dua kata kunci yaitu "Kepala" dan "Madrasah". Kepala berarti ketua atau pemimpin dalam sebuah organisasi sedangkan madrasah adalah sebuah lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan yang sederhana bahwa kepala madrasah berarti seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas memimpin suatu lembaga pendidikan.. Dari definisi tentang kepemimpinan dan kepala madrasah tersebutdi atas, maka yang dimaksud kepemimpinan kepala madrasah adalah proses yang mana didalamnya dilakukan usaha atau tindakan untuk mempengaruhi, xviii membimbing mendorong, mengajak dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin dalam hal ini adalah pegawai di madrasah agar melakukan tindakan guna tercapai tujuan bersama. 4. Keberhasilan Pengertian keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapia suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan juga dimaknai sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya. 5. Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Proses yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan media. xix Jadi yang dimaksud penulis “Kepemimpinan kepala madrasah dalam skripsi dalam meningkatkan yang berjudul keberhasilan kegiatan belajar mengajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 adalah proses yang mana didalamnya dilakukan usaha atau tindakan dari seorang kepala suatu lembaga untuk mempengaruhi, membimbing mendorong, mengajak dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin dalam hal ini adalah pegawai di Madrasah agar melakukan tindakan guna tercapai tujuan bersama yaitu meningkatkan kegiatan pembelajaran. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang, (Nana, 1984:64) sehingga penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seluruh kegiatan, Pemilihan pendekatan kualitatif deskriptif ini karena pada penelitian ini berusaha meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu system pemikiran, atau suatu peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Pada umumnya penelitian kualititif deskriptif merupakan penelitian non-hipotesis/ non-statistik, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan xx dengan seluruh kegiatan objek penelitian. Adapun yang dimaksud kegiatan di sini adalah kepemimpinan kepala keberhasilan kegiatan madrasah pembelajaran di dalam meningkatkan MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang. Adapun proses pelaksanaan penelitian kualititif deskriptif adalah sebagai berikut: a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada; b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek- praktek yang ada; c. Membuat perbandingan atau evaluasi; dan d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Kab. Semarang 50651. Dimulai 30 Juni- 10 Agustus 2014. 3. Sumber Penelitian Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan karena memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Artinya, data yang diperoleh memang asli dari lapangan xxi dan baru, bukan data yang sudah usang/lama atau yang telah diolah. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh ataudikumpulkan orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Iqbal, 2002:82). Sumber data primer, peneliti secara khusus memperoleh dari kajian langsung ke objek penelitian berupa hasil data observasi, dokumentasi, dan interview. Sedangkan sebagai data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer. Diantaranya buku-buku literatur yang berhubungan dengan internet, dokumen pribadi, dan dokumen yang terkait dengan penelitian ini. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang cukup dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu; a. Observasi Teknik observasi adalah pengamatan data dengan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1983:136).Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang yang meliputi: wawancara, letak geografis, keadaan siswa. b. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, struktur organisasi, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya (Arikunto, 2006: 206). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang xxii keadaan guru dan siswa di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang. c. Interview Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Atau secara sederhana interview diartikan sebagai alat pengumpul data dengan mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dan kepala madrasah (Hadari, 2002:111). Interview atau wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang : 1) Peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang. 2) Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang. G. Teknik Analisis Data Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubunghubungkan, memisah-misahkan dan mengelompokkan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar.Analisis data yang digunakan adalah analisis non-statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif analitis, analisis yang diwujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk laporan dan uraian deskriptif. xxiii Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian kualitatif deskriptif menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono antara lain: 1. Reduksi data Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan dan mengubah data kasar ke dalam catatan lapangan. 2. Display atau sajian data Sajian data merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu organisasiorganisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan dan/atau tindakan yang diusulkan. 3. Verifikasi dan/atau penyimpulan data Verifikasi data merupakan penjelasan tentang temuan data yang sebelumnya masih remang- remang setelah diteliti kemudian menjadi jelas. (Sugiyono, 2011: 247). H. Sistematika Penulisan Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi ke dalam beberapa bab dan masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan teori yang mengulas beberapa teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan antara lain pengertian kepemimpinan kepala madrasah, tipe-tipe kepemimpinan, proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, keberhasilan pembelajaran. xxiv BAB III Hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum objek penelitian terdiri dari sejarah singkat berdirinya MTs Roudlotul Furqon, visimisi madrasah, keadaan guru dan siswa. BAB IV berisi tentang Analisis data dari data hasil temuan-temuan. Dari analsis ini maka akan ditemukan jawaban dari rumusan masalah yang telah ditentukan dalam penulisan penelitian ini. BAB V merupakan bab terakhir dari penulisan penelitian ini yang meliputi kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran. xxv BAB II LANDASAN TEORI A. Kepemimpinan Kepala Madrasah 1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika seseorang memimpin, membimbing, memengaruhi, atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain (Kayo, 2005:7). Adapun pengertian kepemimpinan menurut para ahli, antara lain: 1) Menurut Koonts dan O‟Donnell yang dikutip oleh Moedjiono kepemimpinan sebagai aktivitas membujuk manusia untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. (Moedjiono, 2002:6) 2) Menurut William Chohen yang dikutip oleh Harefa, kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain untuk melakukan unjuk kerja maksimum guna menyelesaikan suatu tugas, mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan sebuah proyek ( Harefa, 2000:150). 3) Menurut Carter V Good yang dikutip oleh Indrafachrudi, kepemimpinan adalah kesiapan mental seseorang yang terwujud dalam memberikan bimbingan, mengarahkan dan mengatur serta mengelola orang lain untuk berbuat sesuatu (Indrafahrudi, 1983: 27). xxvi 4) Menurut Stephen yang dikutip oleh Dirawat, kepemimpinan merupakan suatu kekuatan atau potensi yang berhubungan dengan manusia yang tergabung dalam kelompok kerjasama yang terorganisir secara rapi (Dirawat, 1983 :27). 5) MenurutKartonokepemimpinan adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan(Kartono, 1994: 33). Dari berbagai definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud kepemimpinan kepala madrasah adalah tindakan yang dilakukan kepala madrasah dengan maksud untuk mempengaruhi, menggerakan, dan mengembangkan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya mampu menciptakan proses pembelajaran peserta didik meningkat. 2. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah Kepala madrasah merupakan orang terpenting di suatu madrasah dan merupakan kunci bagi pengembangan serta peningkatan suatu madrasah.Indikator dari keberhasilan madrasah adalah kalau madrasah tersebut berfungsi dengan baik, terutama kalau prestasi belajar murid-murid dapat mencapai makasimal.Untuk mewujudkannya diperlukan seorang kepala madrasah yang profesional, berpengalaman dan faham tentang kepemimpinan. Selain itu juga perlu adanya xxvii dukungan dari pihak-pihak terkait seperti guru, orang tua murid dan masyarakat di tunjang juga dengan fasilitas yang memadai.. Kepala kompetensi madrasah dalam harus memiliki menjalankan kemampuan atau tugas-tugasnya.Menurut Mintzbergyang dikutip oleh (Danim, 2002: 137) yaitu : a. Impersonal, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai figur, pemimpin, dan juru runding b. Informational, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai pemantau, penyebar dan perantara c. Decisional, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai wiraswastawan, disturbance-handler, pengalokasi sumber-sumber, dan negosiator. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, kepala madrasah harus memiliki kemampuan melakukan hubungan dengan guru, karyawan serta dengan masyarakat secara baik. Sehingga tercipta suasana keharmonisan, sebab dengan adanya hubungan yang harmonis dalam madrasah akan mewujudkan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk bersama-sama dalam memajukan atau meningkatkan keberhasilan tujuan pendidikan madrasah. 3. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah Pemimpin pada dasarnya harus memiliki kemampuan lebih dari orang atau anggota yang dipimpinnya.Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang harmonis, jiwa yang mantap serta kesadaran yang tinggi terutama untuk memperjuangkan xxviii tujuan yang hendak dicapai.Seorang pemimpin merupakan panutan atau suri tauladan bagi bawahannya. Adapun syarat-syarat yang setidaknyaharus dimiliki oleh seorang pemimpinsebagai berikut: 1. Beriman dan bertakwa 2. Memiliki ilmu pengetahuan 3. Mempunyai kemampuan menyusun perencanaan dan evaluasi 4. Mempunyai kekuatan mental melaksanakan kegiatan 5. Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral serta mau menerima kritik ( Kayo, 2005: 75) Sedangkan menurut Indrafachrudi (2006: 22) syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (kepala madrasah/madrasah) adalah: a. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai c. Bersemangat d. Cakap di dalam memberikan bimbingan e. Cepat serta bijaksana di dalam memberikan keputusan f. Jujur dan cerdas g. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan yang baik serta berusaha untuk mencapainya. Disamping itu, kepala madrasah harus mempunyai kelebihan dalam bidang pemikiran dan kelebihan dalam bidang rohani dan jasmani.Telah disadari bahwa tidak ada orang yang lengkap memiliki keseluruhan sifat itu, akan tetapi diharapkan agar setiap pemimpin untuk memiliki sifatsifat baik. xxix Adapun syarat-syarat kepemimpinan secara khusus yang berlaku dalam kepemimpinan kepala madrasah, seperti yang dikemukakan oleh Dirawat (1986:44-47) yaitu: a. Karakter dan moral yang tinggi b. Semangat dan kemampuan intelek c. Kematangan dan keseimbangan emosi d. Kematangan dan penyesuaian sosial e. Kemampuan kepemimpinan f. Kesehatan dan penampakan jasmani g. Kemampuan mendidik dan mengajar 4. Tipe-Tipe Kepemimpinan Kepala madrasah sebagai seorang pemimpin, dalam menjalankan kepemimpinannya tentunya tidak lepas dari berbagai tipe dalam menjalankan kepemimpinannya. Tipe yang dipakai oleh seorang kepala madrasah dapat bermacam cara agar tujuannya untuk mempengaruhi bawahannya yang dalam hal ini adalah staf dan para guru mau menjalankan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya. Adapu tipe-tipe kepemimpinan adalah sebaga berikut: 1) Kepemimpinan otokratis Menurut Siagian (2003:31) pemimpin yang otokratis memiliki karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik yang negatif.Dilihat dari segi persepsinya pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Egoismenya yang sangat besar akan mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga xxx sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterprestasikannya sebagai kenyataan. Senada dengan Siagian, Indrafachrudi (1993: 24) mengemukakan bahwa kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: a. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi b. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal c. Berambisi untuk merajai situasi d. Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri e. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan f. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi g. Adanya sikap eksklusivisme h. Selalu ingin berkuasa secara absolute i. Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku j. Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh 2) Kepemimpinan pseudo-demokratis Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic,dengan ciri-ciri: a. Pemimpin hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis b. Pemimpin mendesak bawahan agar menerima ide atau pikiran sebagai keputusan bersama (Indrafachrudi, 1993: 25). xxxi 3) Kepemimpinan laissez-faire Dapat dikatakan bahwa tipe kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas)tentang perannya sebagai seorang pemimpin berkisar pada pandangannya bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena anggota dari organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan dari organisasi, sasaran-sasaran apa yang harus dicapai, tugastugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota (Siagian, 2003:38). Kepemimpinan tipe laissez-faire memiliki ciri-ciri antara lain: a. Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri b. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri d. Pemimpin hanya berperan sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif e. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme (Indrafachrudi 1993: 25). xxxii 4) Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis memiliki ciri-ciri antara lain: a. Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik b. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok c. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan d. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masingmasing e. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat (Indrafachrudi 1993: 25). Tipe-tipe kepemimpinan ini sangat berkaitan dengan sifat dan watak pribadi seorang pemimpin. Tipe-tipe kepemimpinan diatas bukan suatu hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis tipe kepemimpinan diatas memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu dalam aplikasinya, dapat disesuaikan dengan situasi atau keadaan tertentu. 5. Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif Kepala madrasah merupakan seorang pemimpin pendidikan, oleh karena itu dalam mewujudkan tujuan pendidikan, maka di perlukan suatu kepemimpinan yang efektif.Keefektifan dalam xxxiii memimpin suatu lembaga pendidikan menuntut kepala madrasah agar semaksimal mungkin dalam menjalankan suatu kepemimpinan yang efektif. Kepala madrasah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan madrasah, yang akan menentukan bagaimana tujuam-tujuan madrasah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Sehubungan dengan itu, kepemimpinan kepala madrasah yang efektif bisa dilihat dari kriteria berikut: a. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan c. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan madrasah dan pendidikan d. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di madrasah e. Bekerja dengan tim manajemen f. Berhasil mewujudkan tujuan madrasah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan (Mulyasa, 2007: 126) Adapun beberapa hal yang perlu dipahami dan diupayakan untuk dikuasai secara maksimal agar menjadi kepala madrasah yang efektif yaitu: xxxiv 1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Seorang kepala madrasah harus dapat mempunyai kompetensi untuk mengelola segala sumber daya yang dimiliki oleh madrasah secara maksimal agar dapat mencapai tujuan madrasah, karena sumber daya yang dimiliki madrasah merupakan modal dasar dan penentu keberhasilan mencapai tujuan madrasah (Saroni, 2006:48). Sumber daya manusia di madrasah meliputi guru, karyawan, siswa, masyarakat sekitar. Mereka inilah yang dapat diarahkan untuk menjadi penentu keberhasilan program madrasah. Oleh karena itu, kepala madrasah harus mempunyai kemampuan menciptakan kondisi kerja yang kondusif pada kepemimpinannya. Dengan kondisi yang kondusif , akan dapat meningkatkan kinerja seluruh sumber daya yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan di madrasah. 2. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat Keberhasilansuatu lembaga pendidikan dalam hal ini madrasah, hal yang tak kalah penting karena adanya peran serta masyarakat oleh karena itu seorang kepala sekolah harus menjaga dan membina hubungan dengan masyarakat. Manajemen hubungan masyarakat secara luas meliputi madrasah dengan hubungan dengan orang tua siswa, hubungan dengan seluruh aspek kehidupan yang ada di sekitar madrasah (Saroni, 2006:49). Sealin itu, Madrasah perlu membina hubungan yang baik serta harmonis dengan masyarakat di sekitar madrasah, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menunjang kegiatan pembelajaran misalnya tokoh masyarakat, pejabat pemerintah dll. Oleh karena itu, xxxv sudah seharusnya sebagai seorang kepala madrasah untuk mengembangkan sikap hidup sosial yang seluas-luasnya dan mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan semua unsur masyarakat dan mampu memberikan pengertian atau pemahaman kepada masyarakatan secara lengkap dan obyektif tentang madrasah yang dipimpinnya. B. Proses Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya 1. Proses Pembelajaran Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu prubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,1991: 2). Sedangkan menurut Ngalim Purwanto belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Purwanto,1997:84). Dengan demikian belajar mengajar harus bernilai normatif, yaitu mengandung sejumlah nilai yang mampu mengubah tingkah laku, sikap dan perbuatan anak didik menjadi lebih baik, dewasa, dan bersusila. Proses interaksi edukatif melibatkan komunikasi aktif dua arah antara guru dan anak didik, aktif dalam arti sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran dengan pendekatan ketrampilan proses, anak didik dituntut lebih aktif daripada guru. Guru hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. xxxvi 2. Tahap-Tahap dalam Proses Pembelajaran a. Tahap sebelum pembelajaran Dalam tahap ini guru harus menyususn program tahunan, program semester, program satuan pelajaran (satpel), dan perencanaan program pengajaran. Dalam merencanakan program-program tersebut perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan:. 1) Perumusan tujuan pembelajaran Perumusan ini meliputi tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang mengacu pada kurikulum. 2) Pemilihan metode. Seorang guru harus pandai memilih metode guna mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. 3) Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar Guru harus bisa memberikan contoh empiris positif kepada siswa karena semua itu berkesan dalam jiwa siswa. Contoh : kesopanan guru dan kerapian guru. 4) Pemilihan bahan dan peralatan belajar Bahan adalah materi yang akan disampaikan pada naka didik. Sedangkan peralatan/alat bantu instrumen pembantu yang mempercepat daya serap / pengertian anak didik sehingga tujuan tercapai. 5) Mempertimbangkan jumlah dan karakteristik anak siswa Jumlah anak didik di kelas mempengaruhi suasana kelas dan harus disadari variasi tingkat berfikir dan kepribadian yang berbeda menuntut guru harus lebih sabar dan lebih inovatif dalam pembelajaran. 6) Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia Masalah waktu ini berhubungan dengan kedisiplinan dalam mengajar sehingga guru dapat mempersiapkan bahan pelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia. xxxvii 7) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar Belajar merupakan perubahan sedangkan perubahan dalam belajar disadari setelah berakhirnya kegiatan belajar. Agar perubahan itu tercapai, ada beberapa prinsip belajar yang harus diperhatikan, yaitu prinsip motivasi, pemusatan perhatian, pengambilan pengertian yang pokok, pengulangan, kegunaan, pemanfaatan hasil belajar atau pengalaman, dan pengghindaran dari segala gangguan dalam belajar ( Djamarah, 2000: 69). b. Tahap pelaksanaan pembelajaran Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pembelajaran ini, yaitu: 1) Pengelolaan dan pengendalian kelas Pengelolaan kelas yang kondusif sangat mendukung kegiatan interaksi edukatif.Indikator kelas yang kondusif dibuktikan dengan giat dan asiknya anak didik belajar dengan penuh perhatian, mendengarkan penjelasan guru yang sedang memberikan bahan pelajaran. 2) Penyampaian informasi Informasi yang disampaikan guru berupa bahan/materi pelajaran, petunjuk, pengarahan, dan apersepsi yang divariasikan dalam berbagai bentuk tanpa menyita banyak waktu untuk kegiatan pokok. 3) Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal Tingkah laku verbal berupa ceramah yang menyangkut suara dan intonasi guru, sedang tingkah laku non verbal dapat berupa ketrampilan mengajar, sikap dan gerak tubuh guru. 4) Merangsang tanggapan balik dari anak didik Stimulus yang tepat dalam mengajar akanmendapatkan tanggapan balik dari anak didik. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan tanggapan balik dari anak didik. Misalnya menerapkan metode tanya jawab, memakai prinsip-prinsip mengajar dsb. xxxviii 5) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar Guru harus memperhatikan psikologis anak didik karena dalam belajar bukan hanya fisik saja yang berubah tapi jiwanya juga ikut. 6) Mendiagnosis kesulitan belajar Guru harus cepat tanggap terhadap kesulitan belajar yang dialami oleh siswanya. Kesulitan belajar itu dapat dikarenakan kerena faktor lingkungan atau daktor pribadi murid itu sendiri, guru harus cepat mendiagnosis dan mencari jalan penyelesainnya. 7) Mempertimbangkan perbedaan individual Dalam kelas dengan jumlah anak didik yang banyak cenderung heterogen baik dalam tingkat kecerdasan, kematangan umur dll. Karena itulah guru harus bijaksana dalam penyampaian bahan pengajaran agar setidaknya terjadi pemerataan kemampuan siswa. 8) Mengevaluasi kegiatan interaksi Evaluasi dapat guru jadikan pijakan apakahkegiatan interaksi yang telah dilakukan sudah sampai tingkat optimal, yakni sampai ke tingkat interaksi banyak arah, sampai dimanakah keterlibatan peserta didik dalam belajar (Djamarah. 2000: 75) c. Tahap sesudah pembelajaran Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan anak didik. Beberapa perbuatan guru yang tampak sesudah mengajar antara lain: 1) Menilai pekerjaan anak didik Untuk mengukur berhasil tidaknya pembelajaran adalah evaluasi, salah satunya guru harus melaksanakan tes tulisan, lisan, dan perbuatan. 2) Menilai pengajaran guru Pekerjaan guru pun harus dinilai guru sendiri.Di sini kejujuran penilaian dituntut dari guru. Penilaian diarahkan pada aspek antara lain: gaya-gaya mengajar, struktur penyampaian, bahan pembelajaran, penggunaan metode, ketepatan perumusan tujuan pembelajaran, ketepatan pemakaian alat dan alat bantu pembelajaran. xxxix 3) Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya Membuat perencanaan pengajaran yang berpijak dari hasil penilaian pekerjaan anak didik (evaluasi produk), dan hasil penilaia pembelajaran guru (evaluasi proses) agar terjadi peningkatan ke arah yang lebih baik dalam pembelajaran. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut: 1. Faktor internal: faktor yang berasal dari dalam individu (Baharudin, 2007:19).Faktor internal ini meliputi : a) Faktor fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. contoh kondisi fisik orang yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Serta fungsi jasmani: selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktifitas belajar baik pula(Baharudin, 2007:20). b) Faktor psikologis: adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis meliputi kecerdasan siswa, motovasi, minat, sikap dan bakat 2. Faktor eksternal: faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya. Faktor eksternal ini meliputi: lingkungan sosial dan non sosial (Baharudin, 2007:26). xl a) Lingkungan sosial Pertama, lingkungan sosial madrasah seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di madrasah.Kedua, lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa.Ketiga, lingkungan sosial keluarga.Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak aktivitas belajar siswa(Baharudin, 2007:27). b) Lingkungan non Sosial Pertama, lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar matahari yang tidak terlalu silau, suasana yang sejuk dan tenang. Faktor ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Kedua, faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam. Pertama hardware seperti gedung madrasah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Keduasoftwere seperti kurikulum madrasah, peraturan-peraturan madrasah, buku panduan, silabi dan lain sebagainya. Ketiga, faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan xli siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. 4. Karakteristik Guru Menurut Zakiyah Darojat yang dikutip oleh Nurdin, guru adalah pendidik profesioanal, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggungjawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua (Nurdin, 2008:127). Sedangkan guru dalam perspektif Islam adalah orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotoriktua (Nurdin, 2008:128).Guru berarti orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohani agar dapat mencapai tingkat kedewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah. Di samping itu, ia mampu sebagai makhluk sosial dan mahluk individu yang mandiri. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al -Qur‟an QS.Al-Imron. Artinya :Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah ( Q.S Al ahzab: 21) Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas guru adalah bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga sebagai drager(pembawa norma) agama di tengah-tengah masyarakat. xlii norem Berikut ini adalah karakteristik guru: a. Sang guru adalah pendamping utama kaum pembelajar, orang-orang muda dan benih-benih kehidupan masa depan, dalam proses menjadi pemimpin b. Sang guru memainkan peran sebagai aktor atau aktris pendamping atau pembantu yang membuat pemimpin tampak bercahaya sebagai aktor atau aktris pemeran utama, dan sekaligus membesarkan hati para pembelajar yang sementara menjadi figuran c. Sang guru adalah aktor intelektual yang selalu ada di belakang layar sebagai tut wuri handayani d. Sang guru dirasakan kehadirannya, ia dikenal luas justru karena tidak menganggap penting lagi popularitas, kedudukan, dan kekuasaan (politik) e. Sang guru melalui proses-proses yang bersifat transformasi total mulai transformasi kultural, meskipun tidak berhenti di situ f. Sang guru adalah tidak lagi menaruh minat pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan kehidupan di dunia ini, sebab ia mengarahkan hidupnya kepada kehidupan di akhirat yang akan datang. g. Sang guru menaruh minat lebih pada penyelarasan spiritualitas –hati nurani dengan rasionalitas – akal budi (pemimpin) dan aktivitasotot (pembelajar) h. Kebutuhan utama sang guru adalah aktualisasi, orientasi-devosi diri, bukan lagi memiliki rasa berharga, keterikatan –identitas kolektif xliii (pemimpin), apalagi kebutuhan fisiologis – rasa aman, dan keterkaitan- transendensi diri (pembelajar) i. Sang guru belajar dari dirinya sendiri, ketika pemimpin belajar pada semua orang dan terinspirasi oleh matahari, air, api atau alam semesta, sedangkan pembelajar belajar pada idolanya, tokoh-tokoh yang dikaguminya (Harefa, 2000: 76). C. Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran 1. Peran kepala madrasah Kepala madrasah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala madrasah berhubungan langsung dengan pelaksana program pendidikan dimadrasah. Ketercapaian keberhasilan pendidikan termasuk disini pembelajaran sangat bergantung pada kecakapan dan kebijakan peran kepemimpinan kepala madrasah. Pada dasarnya ada dua peran kepemimpinan kepala madrasah. Peran yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai. a. Peran yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan sambil memeliharanya. Berikut peran yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai: 1) Pemimpin berperan memikirkan dan merumuskan tujuan dengan teliti serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerjasama mencapai tujuan. 2) Pemimpin memberi dorongan kepada anggota-anggotanya untuk menganalisis situsi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik. xliv 3) Pemimpin berperan membantu anggotanya dalam mengumpulkan keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan yang sehat 4) Pemimpin berperan menggunakan kesanggupan dan minat khusus anggotanya 5) Pemimpin berperan memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan perasaan dan pikirannya serta memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang dihadapi anggotanya 6) Pemimpin berperan memberi kepercayaan menyerahkan tanggungjawab kepada anggota dalam melaksanakan tugas, sesuai dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan bersama (Indrafahrudi, 1993: 13). b. Peran kepemimpinan yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan. 1) Pemimpin berperan memupuk dan memelihara kebersamaan dalam kelompok. Seperti adanya gotong royong dalam anggota supaya berjalan lancar dan mempermudah pencapaian tujuan yang ditetapkan 2) Pemimpin berperan mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam pelaksanaan tugas. Kepuasan akan terpenuhi jika ada ruangan yang menarik, terdapat fasilitas yang cukup memadahi 3) Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan pada anggaota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan xlv bagian dari kelompok. Semangat kelompok dapat dibentuk melalui penghargaan terhadap usaha setiap anggota demi kepentingan kelompok 4) Pemimpin dapat menggunakan kelebihan yang terdapat pada dirinya, bukan untuk berkuasa atau mendominasi melainkan untuk memberikan sumbangan kepada anggota menuju pencapaian tujuan bersama. Ia harus mengakui anggotanya secara wajar, dengan berbuat demikian itu pemimpin akan diterima dan diakui secara wajar (Indrafahrudi, 1993: 16). Adapun peran kepala madrasah/madrasah menurut Mulyasa (2007: 98) adalah sebagai berikut : 1. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai educator Kepala madrasah berperan dalam pembentukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.Meliputi: mengajar/membimbing siswa, membimbing guru, mengembangkan profesionalisme guru. 2. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai manajer Kepala madrasah berperan dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien. Meliputi: menyusun program madrasah, organisasi madrasah, serta mengoptimalkan sarana pendidikan. 3. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Administrator Kepala madrasah berperan dalam mengatur tata laksana sistem administrasi madrasah.Meliputi : admistrasi program pengajaran, kesiswaan,kepegawaian, keuangan. xlvi 4. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Supervisor Kepala pengawasan madrasah berperan dalam proses belajar serta melaksanakan membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya sehingga tercipta keberhasilan pembelajaran. 5. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Leader Kepala madrasah berperan dalam mempengaruhi orangorang untuk bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan bersama. Kepala madrasah harus memiliki kepribadian yang kuat karena setiap tindakan dan perilakunya akan diikuti bawahannya. 6. Kepala madrasah/madrasah sebagai motivator Kepala madrasah berperan dalam memberikan dorongan sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang secara professional demi tercapainya keberhasilan pendidikan. 7. Kepala madrasah/madrasah sebagai innovator Kepala madrasah harus mempunyai gagasan tinggi, dapat membuat terobosan-terobosan baru untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. 2. Keberhasilan Pembelajaran Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa(Rusmono, 2012: 6). Dalam proses pembelajaran dapat dilakukan oleh siapa saja baik perorangan maupun kelompok. Seperti halnya yang dikatakan oleh Wager “Serangkaian kegiatan pembelajaran dapat dilakukan oleh seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan atau kompetensi xlvii dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang diperlukan(Rusmono, 2012:6).. Dari definisi diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan terciptanya kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar Proses pembelajaran sangat menentukan akan keberhasilan pembelajaran, pembelajaran yang baik akan membawa dampak perubahan yang baik pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Sedangkan hasil pembelajaran itu sendiri adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda (Degeng, 1989).Keberhasilan pembelajaran dapat ditunjukan melalui prestasi belajar, perubahan sikap dan perilaku siswa dalam berfikir dan bertindak. Keberhasilan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam: 1. Keefektifan pembelajaran Hal ini dapat diukur dari tingkat pencapaian siswa dan terdapat empat indikator : a. Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari b. Kecepatan unjuk kerja c. Tingkat alih belajar d. Tingkat retensi xlviii 2. Efesiensi pembelajaran Dapat diukur dengan perbandingan antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai siswa dan jumlah biaya yang digunakan dalam pembelajaran. 3. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap/terus belajar. Keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Supardi, 2013: 1) : 1. Pendidik(guru) Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru bertanggung jawab untuk membimbing serta membina siswanya. Latar belakang pendidikan seorang guru menjadi salah satu hal penting sebab dengan pengetahuan serta pengalaman pendidikan yang dimilikinya akan mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai kompetensi sesuai bidang studi yang diajarnya. Selain kompetensi kependidikanseorang guru harus mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru.Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan siswa menjadi orang yang berimu pengetahuan dan berkepribadian baik. xlix 2. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan aspek penting yang harus dipersiapkan oleh seorang guruagar proses pembelajaran berlangsung dengan baik, Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran. Dengan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat peserta didik menjadi bersemangat belajar sehingga . prosespembelajaran tidak membosankan serta materi yang di sampaikan guru mudah diserap oleh siswa. Sedangkan pembelajaran dapat dikatakan berhasil atau tidak, dapat dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Daya serap siswa terhadap bahan pengajaran yang diajarkan tercapai dengan baik b. Terjadinya proses pemahaman materi secara mendalam c. Perubahan perilaku dan sikap yang dirumuskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok Dengan demikian, keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari sejauh mana kegiatan tersebut mampu menumbuhkan, membina, membentuk, memberdayakan segenap potensi yang dimiliki peserta didik. l BAB III DATA HASIL PENELITIAN A. Deskripsi MTs Roudlotul Furqon 1. Sejarah Berdirinya MTs Roudlotul Furqon didirikan pada tanggal 1 Syawal 1423 H bertepatan dengan tanggal 06 Desember 2002 M oleh Hj. Siti Fatimah Muntaha (Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Furqon) dan para ulama‟ serta tokoh masyarakat di Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Didirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah ini adalah untuk melengkapi kebutuhan pendidikan formal yang berbasis pada Al-Qur‟an (Mengambil kompetensi Tafhidzul Qur‟an ) memadukan khasanah keilmuan Islam dengan keilmuan modern serta mengedepankan keseimbangan intelektual dan keimaan. Antusias dukungan warga sekitar desa Kebumen sangat tinggi dengan mengharap gagasan mendirikan MTs terwujud. Jumlah siswa pertama kali yang mendaftar pada waktu itu hanya 10 siswa. Dengan berjalanya waktu maka banyak sekali jumlah siswa sekarang semakin bertambah. 2. Visi dan Misi Pendidikan Madrasah Tsanawiyah mempunyai Visi yaitu membentuk manusia yang taat pada Ajaran Agama, Kompetitif dalam Ilmu Pengetahuan dan Santun dalam Berahlaqul Karimah Misi : a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam (Ahlussunah Waljama‟ah) b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia c. li 3. Tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, cerdas, dan berakhlakul karimah, kreatif berbahasa, percaya pada diri sendiri, suka beramal dan mampu bersaing dalam segala hal. 4. Kondisi Siswa Tabel II Jumlah Siswa MTs Roudlotul Furqon No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah 1 VII 26 26 52 2 VIII 32 26 58 3 IX 27 20 47 Total 157 B. Hasil Temuan Penelitian 1. Peran Kepala Madrasah Kepemimpiman merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan erat dengan masalah kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di tingkat sekolah. Kepala Madrasah dituntut untuk mampu mengatur anggotanya, agar sdapat berhasil baik dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun peran kepala MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang yang peneliti bahas dalam penelitian ini ada 7, secara garis besar sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut : lii 1) Kepala madrasah sebagai Edukator Dalam melakukan perannya, sebagai edukator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesioalisme tenaga kependidikan di madrasah nya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga madrasah , memberikan dorongn kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Menurut AR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB), “ Kepala Madrasah mendorong Guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan”. Dorongan dari kepala madrasah agar guru dapat melaksanakan pembelajaran untuk memulai dan mengakhirkan pembelajaran tepat pada waktunya bertujuan agar guru dapat mengefisiensikan waktu secara tepat dan tidak membuang waktu proses pembelajaran dengan sia-sia, hal ini dilakukan dengan harapan proses belajar mengajar di dalam kelas dapat berjalan maksimal. Ditegaskan oleh TT (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal. Selain itu kepala madrasah menghimbau kepada semua guru untuk dapat bersalam-salaman sebelum masuk kelas. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk bersikap rendah diri . Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar, Menurut Ist “Kepala madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching)” (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 10.35 WIB), Hal ini sebagai bentuk usaha kepala madrasah liii untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didiknya kepala madrasah berusaha mengembangkan program madrasah melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan pembelajaran hal ini dilakukan agar pemahaman peserta didik terhadap pelajaran dapat diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki peserta didiknya dapat memuaskan. Untuk semua kelas, kepala madrasah menggerakkan dan meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik sebagai bekal penuntasan KKM yang telah ditetapkan. Dijelaskan oleh YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran. 2) Kepala madrasah sebagai Manajer Kepala madrasah sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik, mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kepala madrasah memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan, karena atas perannya sebagai manajer di madrasah dituntut untuk mampu : a. Mengadakan prediksi masa depan sekolah, misalnya tentang kualitas yang diinginkan masyarakat. b. Melakukan inovasi dengan mengambil inisiatif dan kegiatan-kegiatan yang kreatif untuk kemajuan sekolah c. Menciptakan strategi atau kebijakan untuk mensukseskan pikiran-pikiran yang inovatif tersebut liv d. Menyusun perencanaan, baik perencanaan strategis maupun perencanaan operasional e. Menemukan sumber-sumber pendidikan dan menyediakan fasilitas pendidikan, f. Melakukan pengendalian atau kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan dan hasilnya. Didalam menjalankan point diatas kepala madrasah harus bekerja sama dengan guru mendorong guru untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) mengatakan, Kerja sama harus selalu diutamakan, prinsip inilah yang diterapkan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Hal ini dilakukan sebagai uapaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di madrasah tersebut. Kerja sama yang terjalin baik dan peran aktif guru untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan akan berdampak pada kemajuan kualitas, mutu dan meningkatkan keberhasilan pendidikan sekolah. Peran lain Kepala madrasah adalah menempatkan beberapa guru pada bidang studi tertentu. Menurut AR (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.20 WIB), mengatakan, “ Dengan adanya beberapa guru pada bidang studi tertentu diharapkan akan lebih memudahkan guru untuk memberikan pengarahan kepada siswa dan akan lebih mudah untuk mengawasi kemampuan pemahaman siswa pada pelajaran. Tidak pernahnya kepala madrasah menempatkan beberapa guru dalam bidang studi tertentu di mungkinkan karena keterbatasan tenaga pendidik di madrasah tersebut”. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB), menjelaskan bahwa hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun lv ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa. 3) Kepala madrasah sebagai Motivator Peran kepala madrasah sebagai motivator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas kegiatan disekolah. Hal ini tercermin pada Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan disiplin kerja Guru. Menurut Ist(Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Sebagai motivator, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada Guru yang berprestasi. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 12.10 WIB) bahwa, “ Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut”. Disisi lain peran kepala madrasah sebagai motivator adalah memotivasi dengan melengkapi fasilitas pembelajaran. Dijelaskan oleh AR (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Motivasi yang diberikan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut. lvi 4) Kepala madrasah sebagai Supervisor Kepala madrasah sebagai Supervisor yang pertama adalah melaksanakan pengawasan proses belajar di kelas, dengan demikian maka kepala madrasah mampu memonitoring kinerja sehingga tercipta keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah melaksanakan pengawasan terhadap proses belajar di kelas sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dan prestasi siswanya. Dengan pengawasan tersebut diharapkan kinerja guru semakin meningkat dan keberhasilan kegiatan pembelajaran akan terwujud. Hal tersebut meliputi absensi guru dan siswa, kesiapan materi dan RPP, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Ditambahkan oleh YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Pengawasan dan pengendalian merupakan control agar kegiatan pendidikan dimadrasah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhatihati dalam melaksanakan pekerjaannya. Yang kedua adalah Kepala madrasah membantu permasalahan yang dihadapi Guru dan mencarikan solusinya. Ditegaskan oleh TT (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 08.00 WIB) bahwa, “ Peran kepala madrasah untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh para guru sangat dibutuhkan oleh para guru, dengan tujuan untuk mencarikan solusinya sehingga tidak mengganggu dari pada prestasi kinerja guru. Hal inilah yang sering dilakukan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon demi terwujudnya keberhasilan lvii kegiatan pembelajaran, kepala madrasah kami sering menerima keluh kesah dari guru, masyarakat dan tokoh desa”. Yang ketiga adalah kepala madrasah membantu Guru dalam meningkatkan program pengajaran, menurut DI (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala madrasah adalah sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala madrasah tersebut berarti kepala madrasah telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran”. Yang keempat adalah kepala madrasah melaksanakan pembinaan konseling kepada Guru. Pembinaan konseling dilakukan dalam rangka untuk membantu mengetahui dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh guru. Dan memberikan kesempatan para guru untuk menyampaikan semua yang di perlukan oleh guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran. Ditegaskan oleh Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.20 WIB) bahwa,” Pembinaan konseling di madrasah kami, sudah berjalan setiap minggunya melalui rapat mingguan. Jadi kepala madrasah benar-benar tahu apa yang menjadi permasalahan dan mencari solusinya di MTs ini”. Yang kelima adalah kepala madrasah memberikan simulasi pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kurikulum. Ditambahkan oleh AR (wawancara 8 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Pelaksanaan simulasi ditujukan agar sebelum pelaksanaan pembelajaran guru benar-benar memiliki persiapan yang matang, menguasai materi yang akan disampaikan sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan dengn baik”. lviii Yang keenam adalah kepala madrasah selalu berusaha meningkatkan Sarana dan prasarana yang nyaman. Peningkatan sarana dan prasarana yang nyaman tersebut sangat di perlukan oleh setiap lembaga pendidikan, hal ini ditujukan agar pelaksanan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, program inilah yang telah dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon tentunya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan prestasi yang baik bagi siswanya. Ditambahkan oleh HW (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon sangat teliti dalam mengecek kondisi sarana prasarana penunjang KBM di sekolah. Karena beliau ingin menjadikan madrasah lingkungan yang nyaman”. Yang ketujuh adalah kepala madrasah menciptakan komunikasi dengan masyarakat lingkungan. Menurut penulis saat observasi dan wawancara di madrasah semua murid, guru dan kepala madrasah mengindikasikan madrasah MTs Roudlotul Furqon sering menciptakan komunikasi dengan masyarakat lingkungan sekolah. Tujuan utama adanya komunikasi dengan masyarakat lingkungan madrasah adalah supaya dalam pelaksanaan program yang diagendakan madrasah dapat berjalan dengan dukungan dari masyarakat lingkungan sekolah. Ditambahkan oleh AS (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.55 WIB) bahwa, “ Dengan melibatkan masyarakat sekitar, madrasah sangat terbantu dengan adanya kontroling keadaan siswa diluar madrasah dan dan akan timbul kerjasama saat kegiatan sekolah”. Yang terakhir peran kepala madrasah adalah Guru dihimbau menciptakan komunikasi dengan Siswa dan menggunakan metode mengajar yang nyaman, menyenangkan dan pendekatan personal. Menurut Ist lix (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 12.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon mengharapkan seluruh dewan guru menciptakan komunikasi dengan siswa yang baik, pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan personal menghadapi siswa yang nakal. Tujuan utama adanya komunikasi dengan siswa dengan baik adalah supaya interaksi guru ke siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Karena hal ini merupakan kunci sebuah madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran”. 5) Kepala madrasah sebagai Leader Kepala madrasah memiliki sikap yang jujur merupakan sifat yang akan ditirukan oleh semua anak buahnya. Menurut YR (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari yang di perankan seorang pemimpin di MTs Roudlotul Furqon, maka beliau menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan kepala madrasah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di madrasah sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya.”. Setelah kejujuran melekat pada seorang pemimpin maka selanjutnya adalah kepala madrasah bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap tanggung jawab yang dilaksanakan kepala madrasah akan menunjukan bahwa seorang kepala madrasah sebagai leader/pemimpin benar-benar mampu dapat memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan tanggung jawab tersebut maka akan dapat meningkatkan profesionalitas guru sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolahnya. Ditegaskan oleh lx AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 07.30 WIB) bahwa, “ Sikap kejujuran dan bertanggung jawab adalah wajib dimiliki seorang pemimpin. Terlebih pemimpin sebuah lembaga sekolah. Karena dia adalah tauladan bagi guru dan siswanya. Di MTs Roudlotul Furqon, Bapak Kepala madrasah dalam kehidupan sehari-hari termasuk dikategorikan jujur dan bertanggungjawab akan tugasnya”. Berani mengambil resiko terhadap keputusan dan kebijakan merupakan peran kepala madrasah yang paling berat. Karena keberanian kepala madrasah dalam mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuatnya menunjukan bahwa kepala madrasah benar-benar memiliki kepribadian yang memang harus dimiliki seorang kepala madrasah yaitu dapat bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang di buatnya. Dalam kepemimpinanya di MTs Roudlotul Furqon menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah kami adalah figur atau sosok yang royal dalam kemajuan sekolah. Salah satu contoh dalam keseharianya sangat terlihat semua guru harus masuk 15 menit sebelum jam 07.00 WIB. Padahal rumah kepala madrasah jaraknya paling jauh dari sekolah”. Peran lain kepala madrasah saat musyawarah bersama dewan guru, keputusan yang diambil adalah demi kepentingan bersama. Ditegaskan oleh YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon mementingkan kerjasasama dari semua guru agar tujuan dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat tercapai, yaitu memiliki kualitas yang baik dan meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik lagi”. Saat madrasah dalam pemecahan masalah internal kepala madrasah dituntut dalam mengambil keputusan mengutamakan kepentingan bersama, hal lxi ini disampaikan oleh Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Keputusan yang diambil kepala madrasah dalam menentukan kebijakan madrasah untuk meningktkan mutu di madrasah selalu berusaha untuk memuaskan semua pihak yang terkait dengan madrasah tentu hal ini dilakuakn demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan”. Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.30 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah Roudlotul Furqon menganjurkan saran dan kritikan”. Hal ini bertujuan dalam melaksanakan kepemimpinanya, saran dan kritik memang harus ada karena dengan saran dan kritik itulah kinerja kepemimpinan kepala madrasah dapat di evaluasi, dengan menerima saran dan kritik kepala madrasah akan selalu semakin baik kinerja kepemimpinannya dalam rangka meningkatkan kegiatan pembelajaran. 6) Kepala madrasah sebagai Administrator Setiap organisasi atau lembaga kecil apapun pastinya membutuhkan perencanaan yang matang dalam mencapai sebuah tujuan. Hal itu terlihat jelas di MTs Roudlotul Furqon, ketersediaanya Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Madrasah ( RAPBS) selama 1 Tahun, RPP dan Silabus, Absensi bahkan Kegiatan Ektrsakurikuler penunjang kegiatan siswa tersedia dengan baik. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan dewan guru untuk bermusyawarah. Selain iitu seperti yang di jelaskan AR “Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing. Artinya setiap guru sudah dibekali administrasi tersebut”. lxii 7) Kepala madrasah sebagai Inovator Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang innovative. Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik.. Mengembangkan visi, misi dan melaksanakan program visi misi madrasah dalam tindakan merupakan cita-cita utama kepala madrasah untuk kemajuan mutu dari pendidikan itu sendiri”. Menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.40 WIB) bahwa, kepala madrasah mendorong kepada segenap guru untuk mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun bertahap dalam pelaksanaanya”. Ditambahkan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 12.40 WIB) bahwa, “ Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran”. lxiii 2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui pengajaran latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat mengembangkan intelektual dan kepribadian yang dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini, peran kepala madrasah memiliki peran penting dan nilai strategis dalam meningkatkan prestasi anak. Kepala madrasah, dalam melaksanakan program madrasah, tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor – faktor tersebut adalah : 1. Faktor Pendukung a. Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari pendidik, kualifikasi pendidikan S1 bagi guru wajib diikuti bagi semua pendidik. Diantara kegiatan dalaam meningkatkan kualifikasi pendidika yaaitu KKM, KKG dan kursus komputer bagi tenaga kependidikan. Selain kegiatan di atas, banyak program yang diselenggarakan oleh kepala madrasah. Seperti bidang Informasi dan Teknologi, dimana guru diwajibkan melek IT terutama bagaimana guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah. b. Kerohanian Kegiatan ini merupakan penetralisir dari seluruh kegiatan umum yang dilaksanakan oleh madrasah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk lxiv memberikan motivasi terhadap guru maupun siswa dalam kerohaniaan. Kegiatannya meliputi mujahadah bersama yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Selaain mujahadah, madrasah juga melaksanakan doa bersama setiap pagi dengan membaca asmaaul husna. Sebagai kegiatan rutin jangka panjang, madrasah juga menyelenggarakan istighosah setiap menjelang ujian. Dalam hal ini, kegiatan ini mampu memotivasi guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan yang islami di madrasah. c. Geografis MTs Roudlotul Furqon berlokasi di pedesaan yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih nyaman. Sehingga para siswa memiliki motivasi untuk belajar dan berfikir tentang pelajaran yang diajarkan di madrasah. Karena madrasah tersebut terletak di pedesaan yang masih banyak lokasi perkebunan dan masih alami, ini membuat para siswa dan guru bisa tenang dan nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran. Di samping itu, secara geografis, MTs Roudlotul Furqon berlokasi jauh dari jalan raya. Hal ini memungkinkan siswa mampu berkonsentrasi penuh ketika proses pembelajaran berlangsung tanpa gangguan suara kendaraan umum. d. Lingkungan Sekitar Masyarakat di lingkungan MTs Roudlotul Furqon sangat mendukung penuh seluruh kegiatan madrasah baik secara moral dan materi. Setiap kegiatan madrasah, masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap kali kegiatan, masyarakat diikutsertakan oleh pihak madrasah untuk menyukseskan program-program madrasah. Lingkungan yang agamis juga menambah kearifan masyarakat sekitar dan sangat berpengaruh terhadap akhlak para siswa di MTs Roudlotul Furqon. lxv e. Kekeluargaan Kerukunan antar karyawan dan guru di MTs Roudlotul Furqon sangat terjalin harmonis. Ini karena terbentuknya program kerukunan MTs Roudlotul Furqon yang setidaknya diadakan perkumpulan setiap sebulan sekali. Sebagai hasilnya kekeluargaan para guru dan karyawan lainnya sangat erat. Hal ini menjadikan seluruh personal di MTs Roudlotul Furqon sangat solid dalam menjalankan seluruh agenda madrasah. Selain itu juga diadakan halal bi hala dan anjang sana yang melibatkan seluruh keluarga dari setiap guru dan karyawsn MTs Roudlotul Furqon. 2. Faktor Penghambat a. Sarana prasarana Sarana pra sarana dalam suatu institusi berpengaruh pada kualitas target yang telah direncanakan oleh institusi tersebut. Begitu juga di MTs Roudlotul Furqon, sarana pra sarana di madrasah tersebut masih banyak kekurangan, diantaranya sarana untuk meningkatkan bakat siswa dalam bidang olah raga, kesenian dll. Seperti tidak adanya lapangan sepak bola, padahal minat siswa dalam sepak bola tergolong tinggi. Kurangnya jumlah komputer yang ada di laboratorium juga menjadi salah satu penghambat siswa untuk mampu melek teknologi. Hal ini sangat berpengaruh pada prestasi siswa dalam pengembangan bakat serta minatnya. Selain itu, perpustakaan yang kurang memadai untuk seluruh kebutuhan personil madrasah, baik bagi para siswa, guru dan karyawan. Sebagai tempat untuk mencari sumber ilmu, buku yang tersedia di perpustakaan lxvi MTs Roudlotul Furqon masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Atas masalah ini, banyak keterbatasan siswa untuk menggali lebih dalam tentang materi-materi pelajaran. b. Sumber Daya Manusia Masih minimnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan kreatifitas, bakat dan minat siswa juga menghambat keberlangsungan pengembangan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon. Diantara permasalahan klasik yaitu kurangnya motivasi guru untuk mengembangkan diri dalam mengajar siswa, misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran. lxvii BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Sebagaimana dijelaskan dalam bab yang sebelumnya, bahwa MTs Roudlotul Furqon merupakan suatu lembaga pendidikan tingkat pertama setelah sekolah dasar. Sedangkan madrasah ini bukan satu-satunya sekolah tingkat pertama yang berada di Kecamatan Banyubiru melainkan ada sekolah/madrasah lain misalnya SMP N 1 Banyubiru, dan masih banyak lagi sekolahan yang setingkat dengan SMP/Mts lainnya. Oleh karena itu, untuk menunjukkan eksistensinya, madrasah ini dituntut untuk dapat menunjukkan kuantitas dan kualitas pendidikannya, agar dapat bersaing dengan sekolah yang lain. Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian peran kepemimpinan kepala madrasah dalam rangka meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran, maka dimasukan kelompok menjadi 7 peran Kepala Madrasah sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: 1) Kepala madrasah sebagai Edukator Dalam melakukan perannya, sebagai edukator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesioalisme tenaga kependidikan di madrasah nya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga madrasah , memberikan dorongn kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. lxviii Menurut AR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB), “ Kepala Madrasah mendorong Guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan”. Dorongan dari kepala madrasah agar guru dapat melaksanakan pembelajaran untuk memulai dan mengakhirkan pembelajaran tepat pada waktunya bertujuan agar guru dapat mengefisiensikan waktu secara tepat dan tidak membuang waktu proses pembelajaran dengan sia-sia, hal ini dilakukan dengan harapan proses belajar mengajar di dalam kelas dapat berjalan maksimal. Ditegaskan oleh TT (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal. Selain itu kepala madrasah menghimbau kepada semua guru untuk dapat bersalam-salaman sebelum masuk kelas. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk bersikap rendah diri . Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar, Menurut Ist “Kepala madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching)” (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 10.35 WIB), Hal ini sebagai bentuk usaha kepala madrasah untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didiknya kepala madrasah berusaha mengembangkan program madrasah melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan pembelajaran hal ini dilakukan agar pemahaman peserta didik terhadap pelajaran dapat diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki peserta didiknya dapat memuaskan. Untuk semua kelas, kepala madrasah menggerakkan dan meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik sebagai bekal penuntasan KKM yang telah ditetapkan. Dijelaskan oleh YR (Wawancara 6 lxix Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran. 2) Kepala madrasah sebagai Manajer Kepala madrasah sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik, mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan. Menurut YR (6 Agustus 2014 Jam 10.15 WIB) mengatakan, Kerja sama harus selalu diutamakan, prinsip inilah yang diterapkan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Hal ini dilakukan sebagai uapaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di madrasah tersebut. Kerja sama yang terjalin baik dan peran aktif guru untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan akan berdampak pada kemajuan kualitas, mutu dan meningkatkan keberhasilan pendidikan sekolah. Peran lain Kepala madrasah adalah menempatkan beberapa guru pada bidang studi tertentu. Menurut AR (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.20 WIB), mengatakan, “ Dengan adanya beberapa guru pada bidang studi tertentu diharapkan akan lebih memudahkan guru untuk memberikan pengarahan kepada siswa dan akan lebih mudah untuk mengawasi kemampuan pemahaman siswa pada pelajaran. Tidak pernahnya kepala madrasah menempatkan beberapa guru dalam bidang studi tertentu di mungkinkan karena keterbatasan tenaga pendidik di madrasah tersebut”. lxx Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB), menjelaskan bahwa hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa. 3) Kepala madrasah sebagai Motivator Peran kepala madrasah sebagai motivator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas kegiatan disekolah. Hal ini tercermin pada Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan disiplin kerja Guru. Menurut Ist(Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Sebagai motivator, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada Guru yang berprestasi. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 12.10 WIB) bahwa, “ Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut”. Disisi lain peran kepala madrasah sebagai motivator adalah memotivasi dengan melengkapi fasilitas pembelajaran. Dijelaskan oleh AR (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Motivasi yang diberikan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan lxxi meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut. 4) Kepala madrasah sebagai Supervisor Kepala madrasah sebagai Supervisor yang pertama adalah melaksanakan pengawasan proses belajar di kelas, dengan demikian maka kepala madrasah mampu memonitoring kinerja sehingga tercipta keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah melaksanakan pengawasan terhadap proses belajar di kelas sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dan prestasi siswanya. Dengan pengawasan tersebut diharapkan kinerja guru semakin meningkat dan keberhasilan kegiatan pembelajaran akan terwujud. Hal tersebut meliputi absensi guru dan siswa, kesiapan materi dan RPP, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Ditambahkan oleh YR (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Pengawasan dan pengendalian merupakan control agar kegiatan pendidikan dimadrasah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhatihati dalam melaksanakan pekerjaannya. Yang kedua adalah Kepala madrasah membantu permasalahan yang dihadapi Guru dan mencarikan solusinya. Ditegaskan oleh TT (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 08.00 WIB) bahwa, “ Peran kepala madrasah untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh para guru sangat dibutuhkan oleh para guru, dengan tujuan untuk mencarikan solusinya sehingga tidak mengganggu dari pada prestasi kinerja guru. Hal inilah yang sering dilakukan lxxii kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon demi terwujudnya keberhasilan kegiatan pembelajaran, kepala madrasah kami sering menerima keluh kesah dari guru, masyarakat dan tokoh desa”. Yang ketiga adalah kepala madrasah membantu Guru dalam meningkatkan program pengajaran, menurut DI (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala madrasah adalah sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala madrasah tersebut berarti kepala madrasah telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran”. Yang keempat adalah kepala madrasah melaksanakan pembinaan konseling kepada Guru. Pembinaan konseling dilakukan dalam rangka untuk membantu mengetahui dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh guru. Dan memberikan kesempatan para guru untuk menyampaikan semua yang di perlukan oleh guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran. Ditegaskan oleh Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.20 WIB) bahwa,” Pembinaan konseling di madrasah kami, sudah berjalan setiap minggunya melalui rapat mingguan. Jadi kepala madrasah benar-benar tahu apa yang menjadi permasalahan dan mencari solusinya di MTs ini”. Yang kelima adalah kepala madrasah memberikan simulasi pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kurikulum. Ditambahkan oleh AR (wawancara 8 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Pelaksanaan simulasi ditujukan agar sebelum pelaksanaan pembelajaran guru benar-benar memiliki lxxiii persiapan yang matang, menguasai materi yang akan disampaikan sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan dengn baik”. Yang keenam adalah kepala madrasah selalu berusaha meningkatkan Sarana dan prasarana yang nyaman. Peningkatan sarana dan prasarana yang nyaman tersebut sangat di perlukan oleh setiap lembaga pendidikan, hal ini ditujukan agar pelaksanan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, program inilah yang telah dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon tentunya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan prestasi yang baik bagi siswanya. Ditambahkan oleh HW (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon sangat teliti dalam mengecek kondisi sarana prasarana penunjang KBM di sekolah. Karena beliau ingin menjadikan madrasah lingkungan yang nyaman”. Yang ketujuh adalah kepala madrasah menciptakan komunikasi dengan masyarakat lingkungan. Menurut penulis saat observasi dan wawancara di madrasah semua murid, guru dan kepala madrasah mengindikasikan madrasah MTs Roudlotul Furqon sering menciptakan komunikasi dengan masyarakat lingkungan sekolah. Tujuan utama adanya komunikasi dengan masyarakat lingkungan madrasah adalah supaya dalam pelaksanaan program yang diagendakan madrasah dapat berjalan dengan dukungan dari masyarakat lingkungan sekolah. Ditambahkan oleh AS (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.55 WIB) bahwa, “ Dengan melibatkan masyarakat sekitar, madrasah sangat terbantu dengan adanya kontroling keadaan siswa diluar madrasah dan dan akan timbul kerjasama saat kegiatan sekolah”. lxxiv Yang terakhir peran kepala madrasah adalah Guru dihimbau menciptakan komunikasi dengan Siswa dan menggunakan metode mengajar yang nyaman, menyenangkan dan pendekatan personal. Menurut Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 12.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon mengharapkan seluruh dewan guru menciptakan komunikasi dengan siswa yang baik, pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan personal menghadapi siswa yang nakal. Tujuan utama adanya komunikasi dengan siswa dengan baik adalah supaya interaksi guru ke siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Karena hal ini merupakan kunci sebuah madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran”. 5) Kepala madrasah sebagai Leader Kepala madrasah memiliki sikap yang jujur merupakan sifat yang akan ditirukan oleh semua anak buahnya. Menurut YR (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari yang di perankan seorang pemimpin di MTs Roudlotul Furqon, maka beliau menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan kepala madrasah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di madrasah sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya.”. Setelah kejujuran melekat pada seorang pemimpin maka selanjutnya adalah kepala madrasah bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap tanggung jawab yang dilaksanakan kepala madrasah akan menunjukan bahwa seorang kepala madrasah sebagai leader/pemimpin benar-benar mampu dapat lxxv memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan tanggung jawab tersebut maka akan dapat meningkatkan profesionalitas guru sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolahnya. Ditegaskan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 07.30 WIB) bahwa, “ Sikap kejujuran dan bertanggung jawab adalah wajib dimiliki seorang pemimpin. Terlebih pemimpin sebuah lembaga sekolah. Karena dia adalah tauladan bagi guru dan siswanya. Di MTs Roudlotul Furqon, Bapak Kepala madrasah dalam kehidupan sehari-hari termasuk dikategorikan jujur dan bertanggungjawab akan tugasnya”. Berani mengambil resiko terhadap keputusan dan kebijakan merupakan peran kepala madrasah yang paling berat. Karena keberanian kepala madrasah dalam mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuatnya menunjukan bahwa kepala madrasah benar-benar memiliki kepribadian yang memang harus dimiliki seorang kepala madrasah yaitu dapat bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang di buatnya. Dalam kepemimpinanya di MTs Roudlotul Furqon menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah kami adalah figur atau sosok yang royal dalam kemajuan sekolah. Salah satu contoh dalam keseharianya sangat terlihat semua guru harus masuk 15 menit sebelum jam 07.00 WIB. Padahal rumah kepala madrasah jaraknya paling jauh dari sekolah”. Peran lain kepala madrasah saat musyawarah bersama dewan guru, keputusan yang diambil adalah demi kepentingan bersama. Ditegaskan oleh YR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.00 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon mementingkan kerjasasama dari semua guru agar tujuan dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat tercapai, yaitu lxxvi memiliki kualitas yang baik dan meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik lagi”. Saat madrasah dalam pemecahan masalah internal kepala madrasah dituntut dalam mengambil keputusan mengutamakan kepentingan bersama, hal ini disampaikan oleh Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Keputusan yang diambil kepala madrasah dalam menentukan kebijakan madrasah untuk meningktkan mutu di madrasah selalu berusaha untuk memuaskan semua pihak yang terkait dengan madrasah tentu hal ini dilakuakn demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan”. Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.30 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah Roudlotul Furqon menganjurkan saran dan kritikan”. Hal ini bertujuan dalam melaksanakan kepemimpinanya, saran dan kritik memang harus ada karena dengan saran dan kritik itulah kinerja kepemimpinan kepala madrasah dapat di evaluasi, dengan menerima saran dan kritik kepala madrasah akan selalu semakin baik kinerja kepemimpinannya dalam rangka meningkatkan kegiatan pembelajaran. 6) Kepala madrasah sebagai Administrator Setiap organisasi atau lembaga kecil apapun pastinya membutuhkan perencanaan yang matang dalam mencapai sebuah tujuan. Hal itu terlihat jelas di MTs Roudlotul Furqon, ketersediaanya Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Madrasah ( RAPBS) selama 1 Tahun, RPP dan Silabus, Absensi bahkan Kegiatan Ektrsakurikuler penunjang kegiatan siswa tersedia dengan baik. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan dewan guru untuk bermusyawarah. Selain iitu seperti yang di jelaskan AR lxxvii “Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing. Artinya setiap guru sudah dibekali administrasi tersebut”. 7) Kepala madrasah sebagai Inovator Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang innovative. Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik.. Mengembangkan visi, misi dan melaksanakan program visi misi madrasah dalam tindakan merupakan cita-cita utama kepala madrasah untuk kemajuan mutu dari pendidikan itu sendiri”. Menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.40 WIB) bahwa, kepala madrasah mendorong kepada segenap guru untuk mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun bertahap dalam pelaksanaanya”. Ditambahkan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 12.40 WIB) bahwa, “ Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran”. YR ( wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB ) menambahkan memberikan lxxviii terobosan baru sekiranya pihak terkait mampu melaksanakannya,misal mengadakan kegiatan ekstra yang bisa menambah keilmuan dan pengalaman anak,salah satunya adanya les bahasa inggris,kegiataan pramuka,les khitobah,les qiro‟ah. 2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui pengajaran latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat mengembangkan intelektual dan kepribadian yang dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini, peran kepala madrasah memiliki peran penting dan nilai strategis dalam meningkatkan prestasi anak. Kepala madrasah, dalam melaksanakan program madrasah, tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor – faktor tersebut adalah : 3. Faktor Pendukung a. Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari pendidik, kualifikasi pendidikan S1 bagi guru wajib diikuti bagi semua pendidik. Diantara kegiatan dalaam meningkatkan kualifikasi pendidika yaaitu KKM, KKG dan kursus komputer bagi tenaga kependidikan. Selain kegiatan di atas, banyak program yang diselenggarakan oleh kepala madrasah. Seperti lxxix bidang Informasi dan Teknologi, dimana guru diwajibkan melek IT terutama bagaimana guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah. b. Kerohanian Kegiatan ini merupakan penetralisir dari seluruh kegiatan umum yang dilaksanakan oleh madrasah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi terhadap guru maupun siswa dalam kerohaniaan. Kegiatannya meliputi mujahadah bersama yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Selaain mujahadah, madrasah juga melaksanakan doa bersama setiap pagi dengan membaca asmaaul husna. Sebagai kegiatan rutin jangka panjang, madrasah juga menyelenggarakan istighosah setiap menjelang ujian. Dalam hal ini, kegiatan ini mampu memotivasi guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan yang islami di madrasah. c. Geografis MTs Roudlotul Furqon berlokasi di pedesaan yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih nyaman. Sehingga para siswa memiliki motivasi untuk belajar dan berfikir tentang pelajaran yang diajarkan di madrasah. Karena madrasah tersebut terletak di pedesaan yang masih banyak lokasi perkebunan dan masih alami, ini membuat para siswa dan guru bisa tenang dan nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran. Di samping itu, secara geografis, MTs Roudlotul Furqon berlokasi jauh dari jalan raya. Hal ini memungkinkan siswa mampu berkonsentrasi penuh ketika proses pembelajaran berlangsung tanpa gangguan suara kendaraan umum. d. Lingkungan Sekitar Masyarakat di lingkungan MTs Roudlotul Furqon sangat mendukung penuh seluruh kegiatan madrasah baik secara moral dan materi. Setiap kegiatan lxxx madrasah, masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap kali kegiatan, masyarakat diikutsertakan oleh pihak madrasah untuk menyukseskan program-program madrasah. Lingkungan yang agamis juga menambah kearifan masyarakat sekitar dan sangat berpengaruh terhadap akhlak para siswa di MTs Roudlotul Furqon. e. Kekeluargaan Kerukunan antar karyawan dan guru di MTs Roudlotul Furqon sangat terjalin harmonis. Ini karena terbentuknya program kerukunan MTs Roudlotul Furqon yang setidaknya diadakan perkumpulan setiap sebulan sekali. Sebagai hasilnya kekeluargaan para guru dan karyawan lainnya sangat erat. Hal ini menjadikan seluruh personal di MTs Roudlotul Furqon sangat solid dalam menjalankan seluruh agenda madrasah. Selain itu juga diadakan halal bi hala dan anjang sana yang melibatkan seluruh keluarga dari setiap guru dan karyawsn MTs Roudlotul Furqon. 4. Faktor Penghambat a. Sarana prasarana Sarana pra sarana dalam suatu institusi berpengaruh pada kualitas target yang telah direncanakan oleh institusi tersebut. Begitu juga di MTs Roudlotul Furqon, sarana pra sarana di madrasah tersebut masih banyak kekurangan, diantaranya sarana untuk meningkatkan bakat siswa dalam bidang olah raga, kesenian dll. Seperti tidak adanya lapangan sepak bola, padahal minat siswa dalam sepak bola tergolong tinggi. Kurangnya jumlah komputer yang ada di laboratorium juga menjadi salah satu penghambat siswa untuk mampu melek teknologi. Hal ini sangat berpengaruh pada prestasi siswa dalam pengembangan bakat serta minatnya. lxxxi Selain itu, perpustakaan yang kurang memadai untuk seluruh kebutuhan personil madrasah, baik bagi para siswa, guru dan karyawan. Sebagai tempat untuk mencari sumber ilmu, buku yang tersedia di perpustakaan MTs Roudlotul Furqon masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Atas masalah ini, banyak keterbatasan siswa untuk menggali lebih dalam tentang materi-materi pelajaran. b. Sumber Daya Manusia Masih minimnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan kreatifitas, bakat dan minat siswa juga menghambat keberlangsungan pengembangan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon. Diantara permasalahan klasik yaitu kurangnya motivasi guru untuk mengembangkan diri dalam mengajar siswa, misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran. . lxxxii BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil penelitian dari pembahasan mengenai Peran Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Peran Kepala MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran antara lain: Sebagai educator kepala madrasah Roudlotul Furqon telah berhassil dalam pembentukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik. sebagai manajer kepala MTs Roudlotul Furqon telah mampu mengelola lembaga pendidikan tersebut sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Selain itu Kepala MTs Roudlotul Furqon mampu memberdayakan sumber daya guru dan sarana prasarana yang ada guna berjalannya proses pembelajaran. Dalam perannya sebagai leader/ pemimpin, Kepala MTs Roudlotul Furqon menjadi teladan bagi warga madrasah dan mampu menggerakkan warga madrasah dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Dan untuk meningkatkan kualitas output yang dihasilkan dari proses pembelajaran di madrasah, peran kepala madrasah sebagai inovator telah melakukan perannya dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif misalnya kepala madrasah menganjurkan kepada guru bahwa kegiatan pembelajaran tidak harus didalam kelas melainkan diluar kelas (berbaur lxxxiii dengan alam). Adapun perannya sebagai supervisor kepala madrasah Roudlotul Furqon telah berhasil melakukan perannya untuk meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan lainnya misalnya mengikutkan sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan . 2. Beberapa faktor pendukung dalam melaksanakan peran Kepala MTs Roudlotul Furqon diantaranya yaitu: program peningkatan kualifikasi guru, peningkatan personil madrasah secara moril atau dalam hal keagamaan, kekeluargaan antara guru dan masyarakat sekitar yang erat, serta sumbangsih masyaarakat sekitar madrasah dalam meningkatkan kualitas madrasah secara menyeluruh. Sedangkan faktor penghambat dalam mencapai keberhasilan Kepala MTs Roudlotul Furqon untuk peningkatan mutu pembelajaran di madrasah tersebut diantaranya yaitu: kurangnya sarana prasarana untuk peningkatan bakat siswa, sumber daya manusia atau guru yang kurang bisa memanfaatkan fasilitas untuk mendukung keberhasilan pembelajaran. B. Saran-saran Setelah melewati proses yang cukup panjang, dan berdasarkan dari hasil kesimpulan tersebut di atas, maka peneliti dapat memberi saran yang berkaitan dengan hasil analisis peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon , yaitu sebagai berikut: 1. Kepada kepala madrasah sebaiknya lebih meningkatkan kinerjanya karena tugas dan posisi kepala madrasah sebagai penerima amanah dari masyarakat akan selalu dinilai oleh masyarakat. lxxxiv 2. Kepada guru sebaiknya selalu meningkatkan profesionalismenya dalam peranya sebagai pendidik. 3. Kepada siswa. Sebagai generasi penerus bangsa harus giat belajar dan memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang positif. 4. Kepada masyarakat, sebaiknya lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap lembaga pendidikan dengan selalu berperan aktif memantau lembaga pendidikan lxxxv DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian atau Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Atmodiwirjo, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardaditiya Jaya Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Tirta Pustaka Danim, Sudarwan 2002, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depag RI. 1971. Alqur’an dan Terjemahannya,Yayasan Penyelenggara Penterjamah/ Pentafsir Al-Qur’an: Jakarta Dirawat. 1986. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Dymyati, Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Harefa, Andreas. 2000. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Kompas Hartono, 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok materi metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Jfilia Indonesia Indrafahrudi, Suekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Baik. Jakarta: Galia Indonesia Kayo, Khatib Pahlawan. 2005. Kepemipinan Islam Dan Dakwah. Jakarta: Amzah Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Mudaim, Ali Hamdi. 1987. Ramalan Rasulullah Saw Tentang Akhir Zaman, Kertasana:CV Bintang Pelajar Nasution, Harun 2000. Didaktif Azaz Azaz Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Nawawi, Hadari . 2002. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press lxxxvi Notoatmojo, Soekijo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Nurdin, Muhammad. 2009. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Media goup Arruz Purwanto,Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosda Karya. Rofiq, Ahmad. 2004. Fiqih Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rosyada, Dede. 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Bassed Learning itu perlu. Bogor: Ghalia Indonesia Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Saroni, Muhamad. 2006. Manajemen Madrasah. Yogyakarta: Ar Russ Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty.1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Surabaya : Bima Aksara. Sujana, Nana dan Ibrahim. 1984. Penelitian dan Penelitian pendidikan. Bandung: Sinar baru Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press Sutrisno, Hadi. 1983. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta, PT. Bumi Aksara Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Wahjosumidjo, 2002. Kepamimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya). Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT. Bumi Aksar lxxxvii PEDOMAN WAWANCARA Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 Nama : Ist Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB A. Peran kepala madrasah sebagai educator 1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ? Jawab: memberikan contoh atau suri tauladan kepada guru dan siswa misalnya: masuk lebih awal, masuk kelas tepat waktu. 2. Metode apa yang digunakan kepala madrasah dalam mengarahkan guru untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ? Jawab : Kepala madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching) 3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam kegiatan evaluasi belajar siswa ? Jawab : mengawasi guru dalam memberikan ulangan terhadap siswa, dan mengontrol hasil evaluasi. B. Peran kepala madrasah sebagai manajer 1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan ? Jawab : ya harus,agar guru bersemangat dalam mengikuti kegiatan. 2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di madrasah ? Jawab: segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan meminta bantuan guru bagaimana baiknya.jadi intinya mencari solusi permasalahan dengan melibatkan guru atau bawahannya yang lain. 3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ? Jawab: dari hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat lxxxviii memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa.. C. Peran kepala madrasah sebagai motivator 1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ? Jawab: iya Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut 2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam proses pembelajaran ? Jawab: Memberikan keleluasaan guru untuk menggunakan berbagai metode dalam mengajar. D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor 1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses pembelajaran ? Jawab: Dengan melakukan kontroling setiap saat. 2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran ? Jawab: Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran E. Peran kepala madrasah sebagai leader 1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ? Jaawab: Pribadi yang santun dan berwibawa. 2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ? Jawab: sangat bijak. 3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan? Jawab: Beliau selalu meminta saran kepada anak buah. lxxxix 4. Bagaimana kepala madrasah dalam mengembangkan visi misi madrasah ? Jawab: Sangat berusaha untuk mewujudkannya. F. Peran kepala madrasah sebagai administrator 1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahanya ? Jawab: Dibantu oleh tenaga TU. G. Peran kepala madrasah sebagai innovator 1. apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam mewujudkan perannya sebagai inovator? ? Jawab: kepala madrasah mendorong kepada segenap guru mewujudkan visi misi madrasah untuk dengan program yang bertahap untuk tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun bertahap dalam pelaksanaanya xc PEDOMAN WAWANCARA Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 Nama : AR Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB A. Peran kepala madrasah sebagai educator 1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ? Jawab: Kepala madrasah mendorong guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan, 2. Metode apa yang digunakan guru untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ? Jawab : Menggunakan metode berbasis kebutuhan,jadi apa yang dibutuhkan oleh siswa, guru berusaha untuk memenuhi.Maksudnya dalam penyampaian materi sekiranya guru paham untuk menggunakan metode apa agar siswanya mengerti 3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ? Jawab : Memberikan pengarahan terhadap guru agar dalam pemberian evaluasi hasilnya paling tidak harus mencapai KKM. B. Peran kepala madrasah sebagai manajer 1. Apakah kepala madrasah mendorong setiap guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan ? Jawab : ya harus,agar guru memiliki semacam hak dalam keberhasilan sebuah kegiatan sehingga guru berperan serta dalam berlangsungnya kegiatan dari awal sampai akhir. 2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di Madrasah ? Jawab: ketika di dalam madrasah ada sebuah permasalahan, setidaknya seorang kepala madrasah mampu menindak lanjuti permasalahan tersebut dengan bijak. xci 3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ? Jawab: berusaha dengan sangat agar sarana dan prasarana di sekolah memadai sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa mampu memahami apa yang disampaikan oleh guru dengan cepat . C. Peran kepala madrasah sebagai motivator 1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ? Jawab: ada baiknya juga begitu,agar guru bersemangat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. 2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam proses pembelajaran ? Jawab: Motivasi yang diberikan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut. D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor 1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses pembelajaran? Jawab: sesekali kepala madrasah keliling didepan kelas waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung. 2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran ? Jawab: memberikan masukan terhadap guru bagaimana mengelola kelas yang baik, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik pula. E. Peran kepala madrasah sebagai leader 1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ? Jawab: Kepribadian seorang pemimpin yang teduh,pemimpin yang mengayomi semua pihak yang ada di bawahnya. 2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ? Jawab: Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin harus bisa diterima oleh semua pihak.Artinya tidak memihak siapapun. xcii 3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan? Jawab: sebagai pemimpin yang baik juga harus menerima masukan atau kritikan dari anak buahnya. F. Peran kepala madrasah sebagai administrator 1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ? Jawab: Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing G. Peran kepala madrasah sebagai innovator 1. Apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam mewujudkan perannya sebagai inovator? Jawab Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran xciii PEDOMAN WAWANCARA Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 Nama : YR Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB A. Peran kepala madrasah sebagai educator 1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ? Jawab: memberikan contoh yang baik terlebih dahulu 2. Metode apa yang digunakan kepala madrasah dalam mengarahkan guru untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ? Jawab : Metode yang memungkinkan anak mampu menangkap dan menerimanya dengan baik dengan kata lain anak cepat tanggap. 3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ? Jawab: Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran. B. Peran kepala madrasah sebagai manajer 1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan ? Jawab: ya... selama saya disini, saya melihat bahwa bapak kepala madrasah mendorong para guru untuk mengikuti kegiatan misalnya ada undangan lomba atau yang lainnya. 2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di madrasah ? Jawab: setahu saya kepala madrasah apabila ada masalah segera menyelesaikannya 3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ? Jawab: bisa dengan mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah atau lainnya. xciv C. Peran kepala madrasah sebagai motivator 1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ? Jawab:iya kadang- kadang memberikan hadiah berupa materi. namun dalam pemberian hadiah atau tidak itu,biasanya disesuaikan dengan kondisi keuangan madrasah. 2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam proses pembelajaran ? Jawab: memberikan semacam penghargaan, misalnya hadiah D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor 1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses pembelajaran? Jawab: Biasanya dengan berkeliling disaat kegiatan belajar mengajaar berlangsung. 2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran ? Jawab: memberikan pengarahan kepada guru bagaimana mengajar yang baik. E. Peran kepala madrasah sebagai leader 1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ? Jawab: Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan 2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ? Jawab: Keputusan yang diambil sangat bijak tidak memberatkan pihak lain. 3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan? Jawab: ya biasanya justru kepala madrasah meminta masukan kepada bawahannya Hal itu biasanya di sampaikan pada saat rapat antara kepala madrasah, guru, dan karyawan. F. Peran kepala madrasah sebagai administrator 1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ? Jawab: Kepala madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan dewan guru untuk bermusyawarah . xcv G. Peran kepala madrasah sebagai innovator 1. apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam mewujudkan perannya sebagai inovator? ? Jawab: memberikan terobosan baru sekiranya pihak terkait mampu melaksanakannya,misal mengadakan kegiatan ekstra yang bisa menambah keilmuan dan pengalaman anak,salah satunya adanya les bahasa inggris,kegiataan pramuka,les khitobah,les qiro‟ah. xcvi Pedoman Wawancara Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 Nama : TT Waktu : 7 Agustus 2014 Jam 09.15 A. Peran kepala madrasah sebagai educator 1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ? Jawab: kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal, 2. Program apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ? Jawab : memberikan program semacam pelatihan kepada salah satu guru secara bergilir. 3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ? Jawab: mengawasi serta mengontrolnya. B. Peran kepala madrasah sebagai manajer 1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi dalam kegiatan ? Jawab: Ya bahkan mengikut sertakan seluruh jajaran guru untuk berpartisipasi. 2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di madrasah ? Jawab: Berusaha untuk segera menyelesaikannya. 3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ? xcvii Jawab: Melihat kondisi keuangan yang ada ,jika mencukupi maka paling tidak berusaha untuk mengadakan sarana dan prasarana apa yang dibutuhkan. C. Peran kepala madrasah sebagai motivator 1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ? Jawab: Kadang – kadang jika keuangan lebih. 2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam proses pembelajaran ? Jawab: kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk mMenyediakan alat peraga yang dibutuhkan D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor 1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses pembelajaran ? Jawab: Dengan kontroling setiap saat. 2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran ? Jawab: Memberikan pengarahan terhadap guru tentang bagaimana mengajar yang menyenangkan tidak membosankan. E. Peran kepala madrasah sebagai leader 1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ? Jawab: Pribadi yang sangat menyenangkan,berwibawa. 2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ? Jawab: cepat tanggap, tidak mengulur ulur waktu. 3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan? Jawab: Ya kadang justru meminta anak buahnya untuk menegur manakala kepala madrasah melakukan sebuah kesalahan. xcviii 4. Bagaimana kepala madrasah dalam mengembangkan visi misi madrasah ? Jawab: Bersemangat sekali dan berusaha untuk mewujudkannya. F. Peran kepala madrasah sebagai administrator 1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ? Jawab: Dibantu tenaga TU. G. Peran kepala madrasah sebagai innovator 1. Apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam mewujudkan perannya sebagai inovator? ? Jawab: Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik. xcix c