peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan

advertisement
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU
KAB. SEMARANG TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
MOHAMAD NASROH
NIM. 11108036
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
TAHUN 2014
i
ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIG
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Website : wwww.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
Dr. M. Zulfa, M.Ag
Dosen STAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran
: 4 Eksemplar
Hal
: Naskah Skripsi Sdr. Mohammad Nasroh
Kepada Yth :
Ketua STAIN Salatiga
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama
: Mohammad Nasroh
NIM
: 11108036
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
DALAM
MENINGKATKAN
KEBERHASILAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTIL
FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB.
SEMARANG TAHUN 2014
Dengan ini kami mohon kepada Bapak ketua STAIN Salatiga agar skripsi saudara
tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 23 Agustus 2014
Pembimbing
Dr. H.M.Zulfa, M.Ag
NIP. 19520430 197703 1 001
iii
SKRIPSI
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
DI MTS ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN
KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2014
DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD NASROH
NIM. 11108036
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga,
pada tanggal 23 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: ASFA WIDIYANTO, Ph.D
Sekretaris Penguji
: RASIMIN, M.Pd
Penguji I
: Drs. MIFTAHUDIN, M.Ag
Penguji II
: Dra. NURHASANAH, M. Pd
Penguji III
: Dr. M. ZULFA, M. Ag
Salatiga, 29 September 2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd
NIP. 19670112 19920
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Mohammad Nasroh
NIM
: 11108036
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI MTS ROUDLOTUL
FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB.
SEMARANG TAHUN 2014
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 26 Agustus 2014
Yang menyatakan,
Mohammad Nasroh
v
MOTTO
                 
        
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekalikali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S al-Ra‟d: 11)
َ َ ‫ َو َسخَ ط‬,‫ضا اَ ْل َوالِ َدي ِْن‬
َ َ ‫ضا‬
‫للَاِ فِي َسخَ ِط اَ ْل َوالِ َديْن‬
َ ‫للَاِ فِي ِر‬
َ ‫ ِر‬:‫ال‬
َ َ‫ع َْن اَلنَبِي صلى للَا عليه وسلم ق‬
“Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada
keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
( HR.At-Tirmidzi)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta ( Bapak Saerozi dan Ibu Nurni) dan
bapak ibu mertua ( Bapak Supriyo dan Ibu Sriyanah) yang selalu
dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang
tak pernah putus untuk penulis.
2. Adikku tercinta Siti Wasa‟adah yang selalu memberikan canda
tawanya.
3. Isteriku dan anak ku tercinta ( Prihatin Retno Asih dan Miftah
Baqia Surur)
4. Spesial Bapak Dr. H.M.Zulfa, M.Ag, yang tidak henti-hentinya
membimbing dan meluangkan waktunya
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu,alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi
beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup
para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari
masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang
lurus.
Skripsi yang berjudul “Peran kepemimpinan kepala madrasah Dalam
meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran Di MTs Roudlotil Furqon Desa
Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014” ini, diajukan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.PdI ) pada Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri
( STAIN ) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang
telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang kami hormati:
1. Bapak Ketua STAIN Salatiga Bpk. Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd
2. Bapak Wakil Pembantu Bidang Akademik Bapak Agus Waluyo, M.Ag
3. Bapak Ketua Jurusan Tarbiyah Bapak Suwardi, M.Pd
viii
4. bapak Ketua Program Studi PAI Bapak Rasimin, S.PdI, M.Pd
5. Yang terhormat Bpk. Dr. H.M.Zulfa, M.Ag, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing
penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Budi Santoso, S.Ag yang memberikan ijin penelitian dimadrasah yang
dipimpinya kepada penulis
7. Ayah dan Ibuku tercinta Saerozi dan Nurni yang selalu dengan sabar
mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk
penulis
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang akan
mendaptakan pahala yang setimpal dari Allah SWT, kelak dikemudian hari. Penulis
berkeyakinan dan menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi, penulis berharap tulisan ini dapat menjadi sumbangsih yang
sangat berguna, walaupun sangat sederhana, dan akhirnya penulis memanjatkan do‟a
kepada Allah SWT, semoga skripsi ini bermanfaat.Amin.ya rabbal „alamin
Wa’alaikum salam wr. wb
Salatiga 26 Agustus 2014
Penulis
Mohammad Nasroh
ix
ABSTRAK
Nasroh,Mohammad.2014. Peran kepemimpinan kepala madrasah
dalam
meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotil Furqon
Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Kata kunci: Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini membahas tentang Peran kepemimpinan kepala madrasah
dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotil Furqon
Desa Kebumen. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana
peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di
MTs Roudlotul Furqon Desa Kebume, Apa faktor-faktor yang menghambat dan
menunjang keberhasilan kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan
keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen
Kec.Banyubiru Kab. Semarang dan Bagaimana peningkatan hasil belajar di MTs
Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014.
Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan
sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrumen
lengsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta
terlibat aktif dalam penelitian. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data
yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan
tahap akhir dari ananlisa data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan
menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan, Kepala Madrasah telah menjalin hubungan
baik dan memberikan motivasi kepada guru, pegawai dan siswa. Kepala madrasah
juga memberikan arahan dan masukan tentang model pembelajaran yang menarik dan
inovatif, Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon juga memiliki sikap yang jujur
dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan
program yang ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang
diperankan kepala sekolah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di sekolah
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................................
v
HALAMAN MOTTO ...........................................................................................
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C.
Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
D.
Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 5
E.
Penegasan Istilah..... .................................................................................... 6
F.
Metode Penelitian ......................................................................................... 9
G.
Pengolahan dan Analisis Data ...................................................................... 14
H.
Sistematika Penulisan ................................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan Kepala Madrasah…………..……………….……. 16
1.
Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah……………..… 16
2.
Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah…………………………..17
3.
Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah ……….........19
4.
Tipe-tipe Kepemimpinan…………………………..…………. 20
5.
Kepala Madrasah yang efektif ……..………………………… 24
B. Proses Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya ………………………………………….…….. 27
1. Proses Pembelajaran……………………………………………….27
2. Tahap-Tahap dalam Proses Pembelajaran………………………...28
xi
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar
C. Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan
Keberhasilan Pembelajaran ……………………………………… 37
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Madrasah ……………………………………………… 45
B. Temuan Penelitian ………………………………………………... 47
BAB IV ANALISIS DATA ……………………………………………………… 64
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………...… 81
A. Kesimpulan …………………………………………………..…… 81
B. Saran …………………………………………………………..….. 82
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di tengah persaingan global
ini,diakui atau tidak, lembaga pendidikan atau sistem persekolahan Islam
dituntut untuk mengemuka dengan kinerja kelembagaan yang efektif dan
produktif. Begitu juga dengan Madrasah yang merupakan lembaga pendidikan
yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena madrasah sebagai
organisasi yang terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan dan saling
menentukan. Sedangkan maksud sifat unik, karena madrasah sebagai
organisasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi
lain. Karena sifatnya yang komplek dan unik inilah, dapat disimpulkan bahwa
madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memerlukan tingkat organisasi
yang tinggi.
Salah satu keberhasilan madrasah terletak pada kepala madrasahnya.
Seorang kepala madrasah akan berhasil apabila mereka mampu memahami
peran dan tugasnya dengan baik. Kepala madrasah sebagai penanggungjawab
pendidikan sekaligus pembelajaran hendaknya dapat meyakinkan kepada
masyarakat bahwa sesuatunya berjalan tanpa ada kendala, termasuk dalam
perencanaan dan implementasi kurikulum pembelajaran, pendayagunaan
sumberdaya guru, serta dalam menjalin kerjasama dengan orang tua siswa.
Bagaimanapun, kepala madrasah merupakan unsur vital dalam
organisasi lembaga pendidikan. Mungkin, tidak akan pernah kita jumpai
xiii
lembaga pendidikan yang baik dengan seorang pemimpin dengan kualitas
kepemimpinan yang buruk, atau sebaliknya. kepala madrasah adalah seseorang
yang menentukan titik pusat dan irama suatu madrasah. Beberapa diantara
kepala madrasah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi
para guru, staf dan para siswa. Kepala madrasah adalah mereka yang banyak
mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yang menetukan irama bagi
madrasah mereka (Wahjosumidjo, 2002:82). Berdasarkan rumusan hasil studi
di atas menunjukkan betapa penting peranan kepala madrasah dalam
menggerakkan kehidupan madrasah untuk mencapai tujuan.
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas ke
islaman, yang berkonsentrasi pada dua bidang keilmuan yaitu bidang ilmu
pengetahuan umum dan keagamaan. tidak tertutup kemungkinan untuk
mengembangkan pola pendidikan semacam ini jika saja personel madrasah,
khususnya kepala madrasah, mampu memaksimalkan potensi-potensi yang
ada. Meskipun dengan mengembangkan pola pendidikan semacam ini,
madrasah juga akan dihadapkan pada permasalahan-permasalahan klasik yang
menyertainya, seperti: permasalahan fisik dan non-fisik madrasah. Pada fisik,
permasalahan yang dihadapi lembaga madrasah pada umumnya berkaitan
dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, seperti: gedung
madrasah, perpustakaan laboratorium, media pembelajaran, dan buku-buku
penunjang pelajaran lainnya. Sedangkan pada kategori
non-fisik, masalah
yang banyak dihadapi madrasah adalah berkaitan dengan penyesuaian tenagatenaga kependidikan yang kurang memenuhi standar kualifikasi dan kurang
terlatih, bahkan dapat dikatakan tidak terintegrasi dengan bidang studi, serta
penerapan manajemen pendidikan yang kurang efektif.
xiv
Lebih lanjut kepemimipinan kepala madrasah merupakan kegiatan yang
tidak hanya menyangkut persoalan-persoalan ketatausahaan madrasah saja,
tetapi lebih dari itu. Kepemimipinan kepala madrasah merupakan aktivitas
kompleks yang memadukan sumber-sumber persoalan yang ada di madrasah,
baik yang mengenai materi, personel, perencanaan, kerjasama, kepemimpinan,
kurikulum dan sebagainya, yang kesemuannya itu perlu diatur dan ditata
sedemikian rupa sehingga dapat
tercipta suasana yang memungkinkan
terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang baik. Hal ini senada dengan
konsep yang diutarakan oleh Atmodiwirio dalam Soebagio menjelaskan bahwa
madrasah merupakan "aktivitas kompleks yang memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya" (Soebagio, 2000:22). Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa kepemimipinan kepala madrasah merupakan suatu
usaha memadukan unsur-unsur yang ada pada madrasah dengan tujuan agar
tercipta suasana kondusif yang memungkinkan terselenggaranya proses belajar
mengajar yang baik.
Unsur-unsur yang dimaksud adalah kepala madrasah, guru, dan tenaga
kependidikan
lainnya
yang
terlibat
secara
langsung
dalam
upaya
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir serta mengawasi
kegiatan
madrasah
pengorganisasian
lembaga
bidang
tata
tempat
mereka
mengabdi
usaha,
sarana
dan
mulai
prasarana,
dari
tenaga
kependidikan, keuangan, serta supervisi dan evaluasi. Oleh karena itu, agar
pekerjaan yang sedemikian kompleks dan banyaknya ini dapat terselesaikan
dengan baik, maka diperlukan sosok kepala madrasah yang dapat
bertanggungjawab dalam mengatur, mengurus, dan memadukan semua unsur
xv
madrasah agar menjadi sebuah tim kerja yang solid dalam meningkatkan mutu
pendidikan di madrasah.
Kepala MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab.
Semarang adalah salah satu contoh pemimpin madrasah yang telah berhasil
menerapkan pola kepemimpinan madrasah, sehingga menarik untuk diteliti
lebih lanjut karena dengan kemampuannya memadukan semua unsur yang ada
di madrasah dan dengan dukungan sistem kepemimpinan yang baik
menjadikan MTs Roudlotul Furqon menjadi salah satu pilihan masyarakat
Kecamatan Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang dan sekitarnya
dalam menyekolahkan putra-putrinya.
Keberhasilan yang telah dicapai tidak hanya itu saja ternyata, masih ada
keberhasilan lain yang mampu diraihnya setelah diterapkan kepemimpinan
kepala madrasah, yaitu adanya peningkatan kinerja guru, kedisiplinan waktu
kerja pegawai, tata usaha yang teratur, sampai pada meningkatnya prestasi
akademik dan non -akademik siswa, sehingga dengan kemajuan-kemajuan
inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “
Peran Kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan belajar mengajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.
Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 ”.
B.
Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang muncul
untuk mendapatkan jawaban pada penelitian ini adalah:
1.
Apa peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan
pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014?
xvi
2.
Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang keberhasilan kegiatan
pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014?
C.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui apa saja peran kepala madrasah dalam meningkatkan
keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa
Kebumen Kec.Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014
2.
Untuk mengetahui
faktor
apa
yang menghambat
dan menunjang
keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa
Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014
D.
Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat diadakannya penelitian ini adalah:
1.
Secara Teoritis
Penelitian
ini
diharapkan
mampu
menambah
khazanah
ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan lembaga pendidikan
Islam pada umumnya, dan madrasah pada khususnya, serta diharapkan
juga dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala pengetahuan
kepada penulis tentang proses kegiatan belajar mengajar.
2.
Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbang pemikiran berupa
informasi atau pengetahuan bagi praktisi pendidikan pada umumnya, dan
khususnya bagi pengelola lembaga madrasah dalam menerapkan pola kegiatan
belajar mengajar yang efektif dan efisien.
xvii
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami istilah dari
judul perlu dijelaskan sebagai berikut:
1.
Peran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, peran berarti tindakan yang
dilakukan
oleh
seseorang
dalam
suatu
peristiwa
(Depdiknas,
2001:854). Dari pengertian diatas yang dimaksud “ peran” dalam penelitian
ini adalah identik dengan andil, partisipasi, tugas dan kontribusi sebagai
kepala madrasah.
2.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara
alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja"
dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau
praktisi.
3.
Kepala Madrasah
Kata kepala Madrasah terdiri dari dua kata kunci yaitu "Kepala"
dan "Madrasah". Kepala berarti ketua atau pemimpin dalam sebuah
organisasi sedangkan madrasah adalah sebuah lembaga tempat menerima dan
memberi pelajaran. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan yang
sederhana bahwa kepala madrasah berarti seorang tenaga fungsional guru yang
diberi tugas memimpin suatu lembaga pendidikan..
Dari definisi tentang kepemimpinan dan kepala madrasah tersebutdi
atas, maka yang dimaksud kepemimpinan kepala madrasah adalah proses yang
mana didalamnya dilakukan usaha atau tindakan untuk mempengaruhi,
xviii
membimbing mendorong, mengajak dan menggerakkan orang-orang yang
dipimpin dalam hal ini adalah pegawai di madrasah agar melakukan tindakan
guna tercapai tujuan bersama.
4.
Keberhasilan
Pengertian keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha
mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha
merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang
ada di dalamnya ditujukan untuk mencapia suatu keberhasilan.
Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu
keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan
juga dimaknai sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya
yang sederajat atau sekelasnya.
5.
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan
guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada suatu
lingkungan belajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penerima pesan
adalah
komponen-komponen
proses
komunikasi.
Proses
yang
akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum,
sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan
media.
xix
Jadi
yang
dimaksud
penulis
“Kepemimpinan kepala madrasah
dalam
skripsi
dalam meningkatkan
yang
berjudul
keberhasilan
kegiatan belajar mengajar di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.
Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2014 adalah proses yang mana didalamnya
dilakukan usaha atau tindakan dari seorang kepala suatu lembaga untuk
mempengaruhi, membimbing mendorong, mengajak dan menggerakkan
orang-orang yang dipimpin dalam hal ini adalah pegawai di Madrasah agar
melakukan tindakan guna tercapai tujuan bersama yaitu meningkatkan
kegiatan pembelajaran.
F.
Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian
yang
terjadi pada saat sekarang, (Nana, 1984:64) sehingga penelitian ini
mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendeskripsikan
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seluruh kegiatan, Pemilihan
pendekatan kualitatif deskriptif ini karena pada penelitian ini berusaha
meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu system pemikiran, atau
suatu peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Pada umumnya penelitian kualititif deskriptif merupakan penelitian
non-hipotesis/ non-statistik, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu
merumuskan hipotesis. Penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada
tujuannya, yakni mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan
xx
dengan seluruh kegiatan objek penelitian. Adapun yang dimaksud kegiatan di
sini adalah kepemimpinan kepala
keberhasilan
kegiatan
madrasah
pembelajaran
di
dalam
meningkatkan
MTs Roudlotul Furqon Desa
Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang.
Adapun proses pelaksanaan penelitian kualititif deskriptif adalah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada;
b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek- praktek
yang ada;
c. Membuat perbandingan atau evaluasi; dan
d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana
dan keputusan pada waktu yang akan datang.
2.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang
peran
kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan
pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab.
Semarang Kab. Semarang 50651. Dimulai 30 Juni- 10 Agustus 2014.
3.
Sumber Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau
yang bersangkutan karena memerlukannya. Data primer ini disebut juga data
asli atau data baru. Artinya, data yang diperoleh memang asli dari lapangan
xxi
dan baru, bukan data yang sudah usang/lama atau yang telah diolah.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh ataudikumpulkan orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Iqbal,
2002:82).
Sumber data primer, peneliti secara khusus memperoleh dari kajian
langsung ke objek penelitian berupa hasil data observasi, dokumentasi, dan
interview. Sedangkan sebagai data sekunder adalah data atau informasi yang
diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer. Diantaranya buku-buku
literatur yang berhubungan dengan internet, dokumen pribadi, dan dokumen
yang terkait dengan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang cukup dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu;
a. Observasi
Teknik observasi adalah pengamatan data dengan mencatat secara
sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1983:136).Teknik ini
digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi
MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang yang
meliputi: wawancara, letak geografis, keadaan siswa.
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, struktur organisasi, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya (Arikunto, 2006:
206). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang
xxii
keadaan guru dan siswa di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec.
Banyubiru Kab. Semarang.
c. Interview
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Atau secara
sederhana interview diartikan sebagai alat pengumpul data dengan
mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dan kepala madrasah
(Hadari, 2002:111).
Interview atau wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang :
1) Peran kepala madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan
pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang.
2) Apa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang kepemimpinan kepala
madrasah dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs
Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang.
G.
Teknik Analisis Data
Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubunghubungkan, memisah-misahkan dan mengelompokkan data yang ada sehingga
dapat ditarik kesimpulan yang benar.Analisis data yang digunakan adalah
analisis non-statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif analitis, analisis
yang diwujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk laporan
dan uraian deskriptif.
xxiii
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian
kualitatif deskriptif menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono antara
lain:
1.
Reduksi data
Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan,
mengabstraksikan dan mengubah data kasar ke dalam catatan lapangan.
2.
Display atau sajian data
Sajian data merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu organisasiorganisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan dan/atau
tindakan yang diusulkan.
3.
Verifikasi dan/atau penyimpulan data
Verifikasi data merupakan penjelasan tentang temuan data yang
sebelumnya masih remang- remang setelah diteliti kemudian menjadi jelas.
(Sugiyono, 2011: 247).
H. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi ke dalam beberapa bab
dan masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori yang mengulas beberapa teori yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan antara lain pengertian
kepemimpinan kepala madrasah, tipe-tipe kepemimpinan, proses belajar dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, keberhasilan pembelajaran.
xxiv
BAB III Hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum objek
penelitian terdiri dari sejarah singkat berdirinya MTs Roudlotul Furqon, visimisi madrasah, keadaan guru dan siswa.
BAB IV berisi tentang Analisis data dari data hasil temuan-temuan.
Dari analsis ini maka akan ditemukan jawaban dari rumusan masalah yang
telah ditentukan dalam penulisan penelitian ini.
BAB V merupakan bab terakhir dari penulisan penelitian ini yang
meliputi kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran.
xxv
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan Kepala Madrasah
1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah
Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses
ketika seseorang memimpin, membimbing, memengaruhi, atau
mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain (Kayo,
2005:7). Adapun pengertian kepemimpinan menurut para ahli, antara
lain:
1) Menurut Koonts dan O‟Donnell yang dikutip oleh Moedjiono
kepemimpinan
sebagai
aktivitas
membujuk
manusia
untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. (Moedjiono, 2002:6)
2) Menurut William Chohen yang dikutip oleh Harefa, kepemimpinan
adalah seni mempengaruhi orang lain untuk melakukan unjuk kerja
maksimum guna menyelesaikan suatu tugas, mencapai suatu tujuan
atau menyelesaikan sebuah proyek
( Harefa, 2000:150).
3) Menurut Carter V Good
yang dikutip oleh Indrafachrudi,
kepemimpinan adalah kesiapan mental seseorang yang terwujud
dalam memberikan bimbingan, mengarahkan dan mengatur serta
mengelola orang lain untuk berbuat sesuatu (Indrafahrudi, 1983:
27).
xxvi
4) Menurut Stephen yang dikutip oleh Dirawat, kepemimpinan
merupakan suatu kekuatan atau potensi yang berhubungan dengan
manusia yang tergabung dalam kelompok kerjasama yang
terorganisir secara rapi (Dirawat, 1983 :27).
5) MenurutKartonokepemimpinan
adalah
seorang
pribadi
yang
memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan
kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan(Kartono, 1994:
33).
Dari berbagai definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa yang
dimaksud kepemimpinan kepala madrasah adalah tindakan yang
dilakukan kepala madrasah dengan maksud untuk mempengaruhi,
menggerakan, dan mengembangkan lingkungan kerja yang produktif
dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya mampu menciptakan
proses pembelajaran peserta didik meningkat.
2. Tugas dan Fungsi Kepala Madrasah
Kepala madrasah merupakan orang terpenting di suatu
madrasah dan merupakan kunci bagi pengembangan serta peningkatan
suatu madrasah.Indikator dari keberhasilan madrasah adalah kalau
madrasah tersebut berfungsi dengan baik, terutama kalau prestasi
belajar murid-murid dapat mencapai makasimal.Untuk mewujudkannya
diperlukan seorang kepala madrasah yang profesional, berpengalaman
dan faham tentang kepemimpinan. Selain itu juga perlu adanya
xxvii
dukungan dari pihak-pihak terkait seperti guru, orang tua murid dan
masyarakat di tunjang juga dengan fasilitas yang memadai..
Kepala
kompetensi
madrasah
dalam
harus
memiliki
menjalankan
kemampuan
atau
tugas-tugasnya.Menurut
Mintzbergyang dikutip oleh (Danim, 2002: 137) yaitu :
a. Impersonal, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai
figur, pemimpin, dan juru runding
b. Informational, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai
pemantau, penyebar dan perantara
c. Decisional, yaitu kepala madrasah menjalankan fungsi sebagai
wiraswastawan, disturbance-handler, pengalokasi sumber-sumber,
dan negosiator.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, kepala madrasah harus
memiliki kemampuan melakukan hubungan dengan guru, karyawan
serta dengan masyarakat secara baik. Sehingga tercipta suasana
keharmonisan, sebab dengan adanya hubungan yang harmonis dalam
madrasah akan mewujudkan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
bersama-sama dalam memajukan atau meningkatkan keberhasilan
tujuan pendidikan madrasah.
3. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah
Pemimpin pada dasarnya harus memiliki kemampuan lebih dari
orang atau anggota yang dipimpinnya.Seorang pemimpin harus memiliki
kepribadian yang harmonis, jiwa yang mantap serta kesadaran yang
tinggi
terutama
untuk
memperjuangkan
xxviii
tujuan
yang
hendak
dicapai.Seorang pemimpin merupakan panutan atau suri tauladan bagi
bawahannya. Adapun syarat-syarat yang setidaknyaharus dimiliki oleh
seorang pemimpinsebagai berikut:
1. Beriman dan bertakwa
2. Memiliki ilmu pengetahuan
3. Mempunyai kemampuan menyusun perencanaan dan evaluasi
4. Mempunyai kekuatan mental melaksanakan kegiatan
5. Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral serta mau menerima
kritik ( Kayo, 2005: 75)
Sedangkan menurut Indrafachrudi (2006: 22) syarat-syarat yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin (kepala madrasah/madrasah)
adalah:
a. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai
c. Bersemangat
d. Cakap di dalam memberikan bimbingan
e. Cepat serta bijaksana di dalam memberikan keputusan
f. Jujur dan cerdas
g. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan yang baik serta
berusaha untuk mencapainya.
Disamping itu, kepala madrasah harus mempunyai kelebihan dalam
bidang pemikiran dan kelebihan dalam bidang rohani dan jasmani.Telah
disadari bahwa tidak ada orang yang lengkap memiliki keseluruhan sifat
itu, akan tetapi diharapkan agar setiap pemimpin untuk memiliki sifatsifat baik.
xxix
Adapun syarat-syarat kepemimpinan secara khusus yang berlaku
dalam kepemimpinan kepala madrasah, seperti yang dikemukakan oleh
Dirawat (1986:44-47) yaitu:
a.
Karakter dan moral yang tinggi
b.
Semangat dan kemampuan intelek
c.
Kematangan dan keseimbangan emosi
d.
Kematangan dan penyesuaian sosial
e.
Kemampuan kepemimpinan
f.
Kesehatan dan penampakan jasmani
g.
Kemampuan mendidik dan mengajar
4. Tipe-Tipe Kepemimpinan
Kepala
madrasah
sebagai
seorang
pemimpin,
dalam
menjalankan kepemimpinannya tentunya tidak lepas dari berbagai tipe
dalam menjalankan kepemimpinannya. Tipe yang dipakai oleh seorang
kepala madrasah dapat bermacam cara agar tujuannya untuk
mempengaruhi bawahannya yang dalam hal ini adalah staf dan para
guru mau menjalankan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya.
Adapu tipe-tipe kepemimpinan adalah sebaga berikut:
1) Kepemimpinan otokratis
Menurut Siagian (2003:31) pemimpin yang otokratis memiliki
karakteristik yang dapat dipandang sebagai karakteristik yang
negatif.Dilihat dari segi persepsinya pemimpin yang otokratik adalah
seseorang yang sangat egois. Egoismenya yang sangat besar akan
mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga
xxx
sesuai dengan apa yang secara subjektif diinterprestasikannya sebagai
kenyataan.
Senada
dengan
Siagian,
Indrafachrudi
(1993:
24)
mengemukakan bahwa kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri
antara lain:
a. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus
dipatuhi
b. Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal
c. Berambisi untuk merajai situasi
d. Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri
e. Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang
rencana dan tindakan yang akan dilakukan
f. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi
g. Adanya sikap eksklusivisme
h. Selalu ingin berkuasa secara absolute
i. Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku
j. Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh
2) Kepemimpinan pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic,dengan
ciri-ciri:
a. Pemimpin
hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal
sebenarnya dia bersikap otokratis
b. Pemimpin
mendesak
bawahan agar menerima ide atau pikiran
sebagai keputusan bersama (Indrafachrudi, 1993: 25).
xxxi
3) Kepemimpinan laissez-faire
Dapat dikatakan bahwa tipe kepemimpinan Laissez-faire
(Kendali Bebas)tentang perannya sebagai seorang pemimpin berkisar
pada pandangannya bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan
lancar dengan sendirinya karena anggota dari organisasi terdiri dari
orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi
tujuan dari organisasi, sasaran-sasaran apa yang harus dicapai, tugastugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota (Siagian,
2003:38).
Kepemimpinan tipe laissez-faire memiliki ciri-ciri antara lain:
a. Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri
b. Pemimpin
tidak
berpartisipasi
sedikitpun
dalam
kegiatan
kelompoknya
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh
bawahannya sendiri
d. Pemimpin
hanya berperan sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol
anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu
menciptakan suasana kerja yang kooperatif
e. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara
penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme (Indrafachrudi
1993: 25).
xxxii
4) Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
a. Kepemimpinan
demokratis
berorientasi
pada
manusia
dan
memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.
Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan
penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan
kerjasama yang baik
b. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya
akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok
c. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan
d. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masingmasing
e. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin
pada saat-saat dan kondisi yang tepat (Indrafachrudi 1993: 25).
Tipe-tipe kepemimpinan ini sangat berkaitan dengan sifat dan
watak pribadi seorang pemimpin. Tipe-tipe kepemimpinan diatas
bukan suatu hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya
semua jenis tipe kepemimpinan diatas memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu dalam aplikasinya, dapat
disesuaikan dengan situasi atau keadaan tertentu.
5. Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Efektif
Kepala madrasah merupakan seorang pemimpin pendidikan,
oleh karena itu dalam mewujudkan tujuan pendidikan, maka di
perlukan suatu kepemimpinan yang efektif.Keefektifan dalam
xxxiii
memimpin suatu lembaga pendidikan menuntut kepala madrasah agar
semaksimal mungkin dalam menjalankan suatu kepemimpinan yang
efektif.
Kepala madrasah merupakan motor penggerak, penentu arah
kebijakan madrasah, yang akan menentukan bagaimana tujuam-tujuan
madrasah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Sehubungan
dengan itu, kepemimpinan kepala madrasah yang efektif bisa dilihat
dari kriteria berikut:
a. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif
b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah di tetapkan
c. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat
sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka
mewujudkan tujuan madrasah dan pendidikan
d. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan
tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di madrasah
e. Bekerja dengan tim manajemen
f. Berhasil mewujudkan tujuan madrasah secara produktif sesuai
dengan ketentuan yang telah di tetapkan (Mulyasa, 2007: 126)
Adapun beberapa hal yang perlu dipahami dan diupayakan untuk
dikuasai secara maksimal agar menjadi kepala madrasah yang efektif
yaitu:
xxxiv
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Seorang kepala madrasah harus dapat mempunyai kompetensi
untuk mengelola segala sumber daya yang dimiliki oleh
madrasah
secara maksimal agar dapat mencapai tujuan madrasah, karena sumber
daya yang dimiliki madrasah merupakan modal dasar dan penentu
keberhasilan mencapai tujuan madrasah (Saroni, 2006:48).
Sumber daya manusia di
madrasah
meliputi guru, karyawan,
siswa, masyarakat sekitar. Mereka inilah yang dapat diarahkan untuk
menjadi penentu keberhasilan program
madrasah. Oleh karena itu,
kepala madrasah harus mempunyai kemampuan menciptakan kondisi
kerja yang kondusif pada kepemimpinannya. Dengan kondisi yang
kondusif , akan dapat meningkatkan kinerja seluruh sumber daya yang
ada demi tercapainya tujuan pendidikan di madrasah.
2. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Keberhasilansuatu lembaga pendidikan dalam hal ini madrasah, hal
yang tak kalah penting karena adanya peran serta masyarakat oleh karena
itu seorang kepala sekolah harus menjaga dan membina hubungan
dengan masyarakat. Manajemen hubungan
masyarakat secara luas meliputi
madrasah
dengan
hubungan dengan orang tua siswa,
hubungan dengan seluruh aspek kehidupan yang ada di sekitar madrasah
(Saroni, 2006:49).
Sealin itu, Madrasah perlu membina hubungan yang baik serta
harmonis dengan masyarakat di sekitar madrasah, yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat menunjang kegiatan pembelajaran
misalnya tokoh masyarakat, pejabat pemerintah dll. Oleh karena itu,
xxxv
sudah
seharusnya
sebagai
seorang
kepala
madrasah
untuk
mengembangkan sikap hidup sosial yang seluas-luasnya dan mempunyai
kemampuan untuk berinteraksi dengan semua unsur masyarakat dan
mampu memberikan pengertian atau pemahaman kepada masyarakatan
secara lengkap dan obyektif tentang madrasah yang dipimpinnya.
B. Proses Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
1. Proses Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu prubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto,1991: 2).
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Purwanto,1997:84).
Dengan demikian belajar mengajar harus bernilai normatif, yaitu
mengandung sejumlah nilai yang mampu mengubah tingkah laku, sikap
dan perbuatan anak didik menjadi lebih baik, dewasa, dan bersusila.
Proses interaksi edukatif melibatkan komunikasi aktif dua arah antara
guru dan anak didik, aktif dalam arti sikap, mental, dan perbuatan. Dalam
sistem pengajaran dengan pendekatan ketrampilan proses, anak didik
dituntut lebih aktif daripada guru. Guru hanya berperan sebagai
pembimbing dan fasilitator.
xxxvi
2. Tahap-Tahap dalam Proses Pembelajaran
a. Tahap sebelum pembelajaran
Dalam tahap ini guru harus menyususn program tahunan,
program semester, program satuan pelajaran (satpel), dan perencanaan
program pengajaran. Dalam merencanakan program-program tersebut
perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan:.
1) Perumusan tujuan pembelajaran
Perumusan ini meliputi tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik
yang mengacu pada kurikulum.
2) Pemilihan metode.
Seorang guru harus pandai memilih metode guna mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
3) Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar
Guru harus bisa memberikan contoh empiris positif kepada siswa
karena semua itu berkesan dalam jiwa siswa. Contoh : kesopanan
guru dan kerapian guru.
4) Pemilihan bahan dan peralatan belajar
Bahan adalah materi yang akan disampaikan pada naka didik.
Sedangkan peralatan/alat bantu
instrumen pembantu yang
mempercepat daya serap / pengertian anak didik sehingga tujuan
tercapai.
5) Mempertimbangkan jumlah dan karakteristik anak siswa
Jumlah anak didik di kelas mempengaruhi suasana kelas dan harus
disadari variasi tingkat berfikir dan kepribadian yang berbeda
menuntut guru harus lebih sabar dan lebih inovatif dalam
pembelajaran.
6) Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
Masalah waktu ini berhubungan dengan kedisiplinan dalam
mengajar sehingga guru dapat mempersiapkan bahan pelajaran
sesuai dengan waktu yang tersedia.
xxxvii
7) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar
Belajar merupakan perubahan sedangkan perubahan dalam belajar
disadari setelah berakhirnya kegiatan belajar. Agar perubahan itu
tercapai, ada beberapa prinsip belajar yang harus diperhatikan, yaitu
prinsip motivasi, pemusatan perhatian, pengambilan pengertian yang
pokok, pengulangan, kegunaan, pemanfaatan hasil belajar atau
pengalaman, dan pengghindaran dari segala gangguan dalam belajar
( Djamarah, 2000: 69).
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan apa yang telah
direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
tahap pembelajaran ini, yaitu:
1) Pengelolaan dan pengendalian kelas
Pengelolaan kelas yang kondusif sangat mendukung kegiatan
interaksi edukatif.Indikator kelas yang kondusif dibuktikan dengan
giat dan asiknya anak didik belajar dengan penuh perhatian,
mendengarkan penjelasan guru yang sedang memberikan bahan
pelajaran.
2) Penyampaian informasi
Informasi yang disampaikan guru berupa bahan/materi pelajaran,
petunjuk, pengarahan, dan apersepsi yang divariasikan dalam
berbagai bentuk tanpa menyita banyak waktu untuk kegiatan pokok.
3) Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal
Tingkah laku verbal berupa ceramah yang menyangkut suara dan
intonasi guru, sedang tingkah laku non verbal dapat berupa
ketrampilan mengajar, sikap dan gerak tubuh guru.
4) Merangsang tanggapan balik dari anak didik
Stimulus yang tepat dalam mengajar akanmendapatkan tanggapan
balik dari anak didik. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk
mendapatkan tanggapan balik dari anak didik. Misalnya menerapkan
metode tanya jawab, memakai prinsip-prinsip mengajar dsb.
xxxviii
5) Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar
Guru harus memperhatikan psikologis anak didik karena dalam
belajar bukan hanya fisik saja yang berubah tapi jiwanya juga ikut.
6) Mendiagnosis kesulitan belajar
Guru harus cepat tanggap terhadap kesulitan belajar yang dialami
oleh siswanya. Kesulitan belajar itu dapat dikarenakan kerena faktor
lingkungan atau daktor pribadi murid itu sendiri, guru harus cepat
mendiagnosis dan mencari jalan penyelesainnya.
7) Mempertimbangkan perbedaan individual
Dalam kelas dengan jumlah anak didik yang banyak cenderung
heterogen baik dalam tingkat kecerdasan, kematangan umur dll.
Karena itulah guru harus bijaksana dalam penyampaian bahan
pengajaran agar setidaknya terjadi pemerataan kemampuan siswa.
8) Mengevaluasi kegiatan interaksi
Evaluasi dapat guru jadikan pijakan apakahkegiatan interaksi yang
telah dilakukan sudah sampai tingkat optimal, yakni sampai ke
tingkat interaksi banyak arah, sampai dimanakah keterlibatan peserta
didik dalam belajar (Djamarah. 2000: 75)
c.
Tahap sesudah pembelajaran
Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan
tatap muka dengan anak didik. Beberapa perbuatan guru yang tampak
sesudah mengajar antara lain:
1) Menilai pekerjaan anak didik
Untuk mengukur berhasil tidaknya pembelajaran adalah evaluasi, salah
satunya guru harus melaksanakan tes tulisan, lisan, dan perbuatan.
2) Menilai pengajaran guru
Pekerjaan guru pun harus dinilai guru sendiri.Di sini kejujuran
penilaian dituntut dari guru. Penilaian diarahkan pada aspek antara lain:
gaya-gaya mengajar, struktur penyampaian, bahan pembelajaran,
penggunaan metode, ketepatan perumusan tujuan pembelajaran,
ketepatan pemakaian alat dan alat bantu pembelajaran.
xxxix
3) Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya
Membuat perencanaan pengajaran yang berpijak dari hasil penilaian
pekerjaan anak didik (evaluasi produk), dan hasil penilaia pembelajaran
guru (evaluasi proses) agar terjadi peningkatan ke arah yang lebih baik
dalam pembelajaran.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah sebagai
berikut:
1. Faktor internal: faktor yang berasal dari dalam individu (Baharudin,
2007:19).Faktor internal ini meliputi :
a) Faktor fisiologis: faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. contoh kondisi fisik orang yang sehat dan bugar akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu,
kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya
hasil belajar yang maksimal. Serta fungsi jasmani: selama proses
belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia
sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca
indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktifitas
belajar baik pula(Baharudin, 2007:20).
b) Faktor psikologis: adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi
proses
belajar.
Faktor
psikologis
meliputi
kecerdasan siswa, motovasi, minat, sikap dan bakat
2. Faktor eksternal: faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
dirinya. Faktor eksternal ini meliputi: lingkungan sosial dan non sosial
(Baharudin, 2007:26).
xl
a) Lingkungan sosial
Pertama, lingkungan sosial
madrasah seperti guru,
administrasi dan teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis
antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar
lebih baik di madrasah.Kedua, lingkungan sosial masyarakat.
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi
belajar
siswa.Ketiga,
lingkungan
sosial
keluarga.Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga
(letak rumah),pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi
dampak aktivitas belajar siswa(Baharudin, 2007:27).
b) Lingkungan non Sosial
Pertama, lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang
segar, sinar matahari yang tidak terlalu silau, suasana yang sejuk
dan tenang. Faktor ini dapat mempengaruhi aktivitas belajar
siswa.
Kedua, faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang
dapat digolongkan menjadi dua macam. Pertama hardware seperti
gedung
madrasah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan
olah raga dan lain sebagainya. Keduasoftwere seperti kurikulum
madrasah, peraturan-peraturan madrasah, buku panduan, silabi
dan lain sebagainya.
Ketiga, faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan
xli
siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan
dengan kondisi perkembangan siswa.
4. Karakteristik Guru
Menurut Zakiyah Darojat yang dikutip oleh Nurdin, guru adalah
pendidik profesioanal, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya
menerima dan memikul sebagian tanggungjawab pendidikan yang
terpikul di pundak orang tua (Nurdin, 2008:127).
Sedangkan guru dalam perspektif Islam adalah orang yang
bertanggungjawab
terhadap
perkembangan
anak
didik
dengan
mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kognitif,
maupun potensi psikomotoriktua (Nurdin, 2008:128).Guru berarti orang
dewasa yang bertanggungjawab memberikan pertolongan pada anak
didik dalam perkembangan jasmani dan rohani agar dapat mencapai
tingkat kedewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi
tugasnya sebagai hamba Allah. Di samping itu, ia mampu sebagai
makhluk sosial dan mahluk individu yang mandiri.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al -Qur‟an QS.Al-Imron.


Artinya :Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah ( Q.S Al
ahzab: 21)
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas guru adalah
bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga sebagai
drager(pembawa norma) agama di tengah-tengah masyarakat.
xlii
norem
Berikut ini adalah karakteristik guru:
a.
Sang guru adalah pendamping utama kaum pembelajar, orang-orang
muda dan benih-benih kehidupan masa depan, dalam proses menjadi
pemimpin
b.
Sang guru memainkan peran sebagai aktor atau aktris pendamping
atau pembantu yang membuat pemimpin tampak bercahaya sebagai
aktor atau aktris pemeran utama, dan sekaligus membesarkan hati
para pembelajar yang sementara menjadi figuran
c.
Sang guru adalah aktor intelektual yang selalu ada di belakang layar
sebagai tut wuri handayani
d.
Sang guru dirasakan kehadirannya, ia dikenal luas justru karena tidak
menganggap penting lagi popularitas, kedudukan, dan kekuasaan
(politik)
e.
Sang guru melalui proses-proses yang bersifat transformasi total
mulai transformasi kultural, meskipun tidak berhenti di situ
f.
Sang guru adalah tidak lagi menaruh minat pada hal-hal yang
berkaitan langsung dengan kehidupan di dunia ini, sebab ia
mengarahkan hidupnya kepada kehidupan di akhirat yang akan
datang.
g.
Sang guru menaruh minat lebih pada penyelarasan spiritualitas –hati
nurani dengan rasionalitas – akal budi (pemimpin) dan aktivitasotot (pembelajar)
h.
Kebutuhan utama sang guru adalah aktualisasi, orientasi-devosi diri,
bukan lagi memiliki rasa berharga, keterikatan –identitas kolektif
xliii
(pemimpin), apalagi kebutuhan fisiologis
–
rasa aman, dan
keterkaitan- transendensi diri (pembelajar)
i.
Sang guru belajar dari dirinya sendiri, ketika pemimpin belajar pada
semua orang dan terinspirasi oleh matahari, air, api atau alam
semesta, sedangkan pembelajar belajar pada idolanya, tokoh-tokoh
yang dikaguminya (Harefa, 2000: 76).
C. Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan
Pembelajaran
1. Peran kepala madrasah
Kepala madrasah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat
penting karena kepala madrasah berhubungan langsung dengan
pelaksana program pendidikan dimadrasah. Ketercapaian keberhasilan
pendidikan termasuk disini pembelajaran sangat bergantung pada
kecakapan dan kebijakan peran kepemimpinan kepala madrasah.
Pada dasarnya ada dua peran kepemimpinan kepala madrasah.
Peran yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.
a. Peran yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat
dan menyenangkan sambil memeliharanya. Berikut peran yang
bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai:
1) Pemimpin berperan memikirkan dan merumuskan tujuan dengan
teliti serta menjelaskan supaya anggota dapat bekerjasama
mencapai tujuan.
2) Pemimpin memberi dorongan kepada anggota-anggotanya untuk
menganalisis situsi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan
kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.
xliv
3) Pemimpin berperan membantu anggotanya dalam mengumpulkan
keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan
yang sehat
4) Pemimpin berperan menggunakan kesanggupan dan minat khusus
anggotanya
5) Pemimpin berperan memberi dorongan kepada setiap anggota
untuk melahirkan perasaan dan pikirannya serta memilih buah
pikiran yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang
dihadapi anggotanya
6) Pemimpin
berperan
memberi
kepercayaan
menyerahkan
tanggungjawab kepada anggota dalam melaksanakan tugas, sesuai
dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan bersama
(Indrafahrudi, 1993: 13).
b. Peran kepemimpinan yang bertalian dengan penciptaan suasana
pekerjaan yang sehat dan menyenangkan.
1) Pemimpin berperan memupuk dan memelihara kebersamaan dalam
kelompok. Seperti adanya gotong royong dalam anggota supaya
berjalan lancar dan mempermudah pencapaian tujuan yang
ditetapkan
2) Pemimpin berperan mengusahakan suatu tempat bekerja yang
menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat
bekerja dalam pelaksanaan tugas. Kepuasan akan terpenuhi jika ada
ruangan yang menarik, terdapat fasilitas yang cukup memadahi
3) Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaan pada
anggaota bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan
xlv
bagian dari kelompok. Semangat kelompok dapat dibentuk melalui
penghargaan terhadap usaha setiap anggota demi kepentingan
kelompok
4) Pemimpin dapat
menggunakan kelebihan yang terdapat pada
dirinya, bukan untuk berkuasa atau mendominasi melainkan untuk
memberikan sumbangan kepada anggota menuju pencapaian tujuan
bersama. Ia harus mengakui anggotanya secara wajar, dengan
berbuat demikian itu pemimpin akan diterima dan diakui secara
wajar (Indrafahrudi, 1993: 16).
Adapun peran kepala madrasah/madrasah menurut Mulyasa
(2007: 98) adalah sebagai berikut :
1. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai educator
Kepala madrasah berperan dalam pembentukan karakter
yang didasari nilai-nilai pendidik.Meliputi: mengajar/membimbing
siswa, membimbing guru, mengembangkan profesionalisme guru.
2. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai manajer
Kepala madrasah berperan dalam mengelola sumber daya
untuk
mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien.
Meliputi: menyusun program madrasah, organisasi madrasah, serta
mengoptimalkan sarana pendidikan.
3. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Administrator
Kepala madrasah berperan dalam mengatur tata laksana
sistem administrasi madrasah.Meliputi : admistrasi program
pengajaran, kesiswaan,kepegawaian, keuangan.
xlvi
4. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Supervisor
Kepala
pengawasan
madrasah
berperan
dalam
proses
belajar
serta
melaksanakan
membantu
mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan
lainnya sehingga tercipta keberhasilan pembelajaran.
5. Kepala Madrasah/Madrasah sebagai Leader
Kepala madrasah berperan dalam mempengaruhi orangorang untuk
bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan
bersama. Kepala madrasah harus memiliki kepribadian yang kuat
karena setiap tindakan dan perilakunya akan diikuti bawahannya.
6. Kepala madrasah/madrasah sebagai motivator
Kepala madrasah berperan dalam memberikan dorongan
sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang secara
professional demi tercapainya keberhasilan pendidikan.
7. Kepala madrasah/madrasah sebagai innovator
Kepala madrasah harus mempunyai gagasan tinggi, dapat
membuat terobosan-terobosan baru untuk mewujudkan pendidikan
yang berkualitas.
2. Keberhasilan Pembelajaran
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa(Rusmono, 2012:
6). Dalam proses pembelajaran dapat dilakukan oleh siapa saja baik
perorangan maupun kelompok. Seperti halnya yang dikatakan oleh
Wager “Serangkaian kegiatan pembelajaran dapat dilakukan oleh
seseorang atau suatu tim yang memiliki kemampuan atau kompetensi
xlvii
dalam merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang
diperlukan(Rusmono, 2012:6).. Dari definisi diatas, dapat dipahami
bahwa pembelajaaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan
terciptanya kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar
Proses pembelajaran sangat menentukan akan keberhasilan
pembelajaran, pembelajaran yang baik akan membawa dampak
perubahan yang baik pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan
pembelajaran. Sedangkan hasil pembelajaran itu sendiri adalah semua
efek yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari
penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda
(Degeng, 1989).Keberhasilan pembelajaran dapat ditunjukan melalui
prestasi belajar, perubahan sikap dan perilaku siswa dalam berfikir dan
bertindak.
Keberhasilan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3
macam:
1. Keefektifan pembelajaran
Hal ini dapat diukur dari tingkat pencapaian siswa dan terdapat
empat indikator :
a. Kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari
b. Kecepatan unjuk kerja
c. Tingkat alih belajar
d. Tingkat retensi
xlviii
2. Efesiensi pembelajaran
Dapat diukur dengan perbandingan antara keefektifan dan jumlah
waktu yang dipakai siswa dan jumlah biaya yang digunakan dalam
pembelajaran.
3. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk tetap/terus belajar.
Keberhasilan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor (Supardi, 2013: 1) :
1. Pendidik(guru)
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses
belajar
mengajar.
Seorang
guru
bertanggung
jawab
untuk
membimbing serta membina siswanya. Latar belakang pendidikan
seorang guru menjadi salah satu
hal penting sebab dengan
pengetahuan serta pengalaman pendidikan
yang dimilikinya akan
mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan
belajar mengajar. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai
kompetensi sesuai bidang studi yang diajarnya.
Selain kompetensi kependidikanseorang guru harus mempunyai
kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan
sebelum mereka menjadi guru.Kepribadian guru diakui sebagai aspek
yang tidak bisa dikesampingkan dari keberhasilan belajar mengajar
untuk mengantarkan siswa menjadi orang yang berimu pengetahuan
dan berkepribadian baik.
xlix
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan aspek penting yang harus
dipersiapkan oleh seorang guruagar proses pembelajaran berlangsung
dengan
baik,
Strategi
pembelajaran
didalamnya
mencakup
pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran. Dengan
penggunaan strategi pembelajaran yang tepat peserta didik menjadi
bersemangat
belajar
sehingga
.
prosespembelajaran
tidak
membosankan serta materi yang di sampaikan guru mudah diserap
oleh siswa.
Sedangkan pembelajaran dapat dikatakan berhasil atau tidak,
dapat dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Daya serap siswa terhadap bahan pengajaran yang diajarkan
tercapai dengan baik
b. Terjadinya proses pemahaman materi secara mendalam
c. Perubahan perilaku dan sikap yang dirumuskan dalam tujuan
pengajaran telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun
kelompok
Dengan demikian, keberhasilan proses pembelajaran dapat
dilihat dari sejauh mana kegiatan tersebut mampu menumbuhkan,
membina, membentuk, memberdayakan segenap potensi yang dimiliki
peserta didik.
l
BAB III
DATA HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi MTs Roudlotul Furqon
1. Sejarah Berdirinya
MTs Roudlotul Furqon didirikan pada tanggal 1 Syawal 1423 H
bertepatan dengan tanggal 06 Desember 2002 M oleh Hj. Siti Fatimah
Muntaha (Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Furqon) dan para ulama‟
serta tokoh masyarakat di Desa Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang
Didirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah ini adalah untuk melengkapi
kebutuhan pendidikan formal yang berbasis pada Al-Qur‟an (Mengambil
kompetensi Tafhidzul Qur‟an ) memadukan khasanah keilmuan Islam dengan
keilmuan modern serta mengedepankan keseimbangan intelektual dan
keimaan. Antusias dukungan warga sekitar desa Kebumen sangat tinggi
dengan mengharap gagasan mendirikan MTs terwujud.
Jumlah siswa pertama kali yang mendaftar pada waktu itu hanya 10
siswa. Dengan berjalanya waktu maka banyak sekali jumlah siswa sekarang
semakin bertambah.
2. Visi dan Misi
Pendidikan Madrasah Tsanawiyah mempunyai Visi yaitu membentuk
manusia yang taat pada Ajaran Agama, Kompetitif dalam Ilmu Pengetahuan
dan Santun dalam Berahlaqul Karimah
Misi :
a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam (Ahlussunah Waljama‟ah)
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
c.
li
3. Tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah
Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, cerdas, dan
berakhlakul karimah, kreatif berbahasa, percaya pada diri sendiri, suka beramal
dan mampu bersaing dalam segala hal.
4. Kondisi Siswa
Tabel II
Jumlah Siswa MTs Roudlotul Furqon
No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
VII
26
26
52
2
VIII
32
26
58
3
IX
27
20
47
Total
157
B. Hasil Temuan Penelitian
1. Peran Kepala Madrasah
Kepemimpiman merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
manajemen berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan erat dengan masalah
kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di tingkat sekolah. Kepala
Madrasah dituntut untuk mampu mengatur anggotanya, agar sdapat berhasil
baik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Adapun peran kepala MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang yang peneliti bahas dalam penelitian ini ada 7, secara garis
besar sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :
lii
1) Kepala madrasah sebagai Edukator
Dalam melakukan perannya, sebagai edukator, kepala madrasah harus
memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesioalisme tenaga
kependidikan di madrasah nya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif,
memberikan nasehat kepada warga madrasah , memberikan dorongn kepada
seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang
menarik.
Menurut AR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB), “ Kepala
Madrasah
mendorong Guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran
sesuai waktu yang ditentukan”. Dorongan dari kepala madrasah agar guru
dapat melaksanakan pembelajaran untuk memulai dan mengakhirkan
pembelajaran tepat pada waktunya bertujuan agar guru dapat mengefisiensikan
waktu secara tepat dan tidak membuang waktu proses pembelajaran dengan
sia-sia, hal ini dilakukan dengan harapan proses belajar mengajar di dalam
kelas dapat berjalan maksimal. Ditegaskan oleh TT (wawancara 7 Agustus
2014 Jam 09.15 WIB), kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh
warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan
pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal.
Selain itu kepala madrasah menghimbau kepada semua guru untuk dapat
bersalam-salaman sebelum masuk kelas. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk
bersikap rendah diri .
Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar, Menurut Ist “Kepala
madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui
pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching)” (Wawancara 6
Agustus 2014 Jam 10.35 WIB), Hal ini sebagai bentuk usaha kepala madrasah
liii
untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didiknya kepala madrasah berusaha
mengembangkan program madrasah melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan
pembelajaran hal ini dilakukan agar pemahaman peserta didik terhadap
pelajaran dapat diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki peserta didiknya
dapat memuaskan. Untuk semua kelas, kepala madrasah menggerakkan dan
meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik sebagai bekal
penuntasan KKM yang telah ditetapkan. Dijelaskan oleh YR (Wawancara 6
Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan
tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar
kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan
pelaksanaan pembelajaran.
2) Kepala madrasah sebagai Manajer
Kepala madrasah
sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer
pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik,
mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih
berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan
kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kepala madrasah memiliki
kewenangan dalam mengambil keputusan, karena atas perannya sebagai
manajer di madrasah dituntut untuk mampu :
a.
Mengadakan prediksi masa depan sekolah, misalnya tentang kualitas yang
diinginkan masyarakat.
b.
Melakukan inovasi dengan mengambil inisiatif dan kegiatan-kegiatan
yang kreatif untuk kemajuan sekolah
c.
Menciptakan strategi atau kebijakan untuk mensukseskan pikiran-pikiran
yang inovatif tersebut
liv
d.
Menyusun perencanaan, baik perencanaan strategis maupun perencanaan
operasional
e.
Menemukan sumber-sumber pendidikan dan menyediakan fasilitas
pendidikan,
f.
Melakukan pengendalian atau kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan
dan hasilnya.
Didalam menjalankan point diatas kepala madrasah harus bekerja sama
dengan guru mendorong guru untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) mengatakan, Kerja sama
harus selalu diutamakan, prinsip inilah yang diterapkan kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Hal ini
dilakukan sebagai uapaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di
madrasah tersebut. Kerja sama yang terjalin baik dan peran aktif guru untuk
berpartisipasi dalam setiap kegiatan akan berdampak pada kemajuan kualitas,
mutu dan meningkatkan keberhasilan pendidikan sekolah.
Peran lain Kepala madrasah adalah menempatkan beberapa guru pada
bidang studi tertentu. Menurut AR (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.20
WIB), mengatakan, “ Dengan adanya beberapa guru pada bidang studi tertentu
diharapkan akan lebih memudahkan guru untuk memberikan pengarahan
kepada siswa dan akan lebih mudah untuk mengawasi kemampuan pemahaman
siswa pada pelajaran. Tidak pernahnya kepala madrasah menempatkan
beberapa guru dalam bidang studi tertentu di mungkinkan karena keterbatasan
tenaga pendidik di madrasah tersebut”.
Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB),
menjelaskan bahwa hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun
lv
ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan
digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat
memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan
ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan
Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa.
3) Kepala madrasah sebagai Motivator
Peran kepala madrasah sebagai motivator memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas kegiatan disekolah. Hal ini tercermin
pada Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan disiplin kerja Guru.
Menurut Ist(Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “
Sebagai motivator, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada
Guru yang berprestasi. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 12.10
WIB) bahwa, “ Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru
yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan
guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan
sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut”.
Disisi lain peran kepala madrasah sebagai motivator adalah memotivasi
dengan melengkapi fasilitas pembelajaran. Dijelaskan oleh AR (Wawancara 8
Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Motivasi yang diberikan kepala
madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan
masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan
meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam
upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut.
lvi
4) Kepala madrasah sebagai Supervisor
Kepala
madrasah
sebagai
Supervisor
yang
pertama
adalah
melaksanakan pengawasan proses belajar di kelas, dengan demikian maka
kepala
madrasah
mampu
memonitoring kinerja sehingga tercipta
keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014
Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah melaksanakan pengawasan
terhadap proses belajar di kelas sebagai upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dan prestasi siswanya. Dengan pengawasan tersebut
diharapkan kinerja guru semakin meningkat dan keberhasilan kegiatan
pembelajaran akan terwujud. Hal tersebut meliputi absensi guru dan siswa,
kesiapan materi dan RPP, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Ditambahkan oleh YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “
Pengawasan dan pengendalian merupakan control agar kegiatan pendidikan
dimadrasah
terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para
tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhatihati dalam melaksanakan pekerjaannya.
Yang kedua adalah Kepala madrasah membantu permasalahan yang
dihadapi Guru dan mencarikan solusinya. Ditegaskan oleh TT (Wawancara 8
Agustus 2014 Jam 08.00 WIB) bahwa, “ Peran kepala madrasah untuk
membantu permasalahan yang dihadapi oleh para guru sangat dibutuhkan oleh
para guru, dengan tujuan untuk mencarikan solusinya sehingga tidak
mengganggu dari pada prestasi kinerja guru. Hal inilah yang sering dilakukan
kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon demi terwujudnya keberhasilan
lvii
kegiatan pembelajaran, kepala madrasah kami sering menerima keluh kesah
dari guru, masyarakat dan tokoh desa”.
Yang ketiga adalah kepala madrasah membantu Guru dalam
meningkatkan program pengajaran, menurut DI (Wawancara 8 Agustus 2014
Jam 09.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu
membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya
sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala madrasah adalah
sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala madrasah tersebut berarti kepala
madrasah telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran”.
Yang keempat adalah kepala madrasah melaksanakan pembinaan
konseling kepada Guru. Pembinaan konseling dilakukan dalam rangka untuk
membantu mengetahui dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi
oleh guru. Dan memberikan kesempatan para guru untuk menyampaikan
semua yang di perlukan oleh guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran.
Ditegaskan oleh Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.20 WIB) bahwa,”
Pembinaan konseling di madrasah kami, sudah berjalan setiap minggunya
melalui rapat mingguan. Jadi kepala madrasah benar-benar tahu apa yang
menjadi permasalahan dan mencari solusinya di MTs ini”.
Yang
kelima
adalah
kepala
madrasah
memberikan
simulasi
pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kurikulum. Ditambahkan oleh AR
(wawancara 8 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Pelaksanaan simulasi
ditujukan agar sebelum pelaksanaan pembelajaran guru benar-benar memiliki
persiapan yang matang, menguasai materi yang akan disampaikan sehingga
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengn baik”.
lviii
Yang keenam adalah kepala madrasah selalu berusaha meningkatkan
Sarana dan prasarana yang nyaman. Peningkatan sarana dan prasarana yang
nyaman tersebut sangat di perlukan oleh setiap lembaga pendidikan, hal ini
ditujukan agar pelaksanan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, program
inilah yang telah dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon
tentunya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga
menghasilkan prestasi yang baik bagi siswanya. Ditambahkan oleh HW
(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs
Roudlotul Furqon sangat teliti dalam mengecek kondisi sarana prasarana
penunjang KBM di sekolah. Karena beliau ingin menjadikan madrasah
lingkungan yang nyaman”.
Yang ketujuh adalah kepala madrasah menciptakan komunikasi dengan
masyarakat lingkungan. Menurut penulis saat observasi dan wawancara di
madrasah semua murid, guru dan kepala madrasah mengindikasikan madrasah
MTs Roudlotul Furqon sering menciptakan komunikasi dengan masyarakat
lingkungan sekolah. Tujuan utama adanya komunikasi dengan masyarakat
lingkungan madrasah adalah supaya dalam pelaksanaan program yang
diagendakan madrasah dapat berjalan dengan dukungan dari masyarakat
lingkungan sekolah. Ditambahkan oleh AS (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam
11.55 WIB) bahwa, “ Dengan melibatkan masyarakat sekitar, madrasah sangat
terbantu dengan adanya kontroling keadaan siswa diluar madrasah dan dan
akan timbul kerjasama saat kegiatan sekolah”.
Yang terakhir peran kepala madrasah
adalah Guru dihimbau
menciptakan komunikasi dengan Siswa dan menggunakan metode mengajar
yang nyaman, menyenangkan dan pendekatan personal. Menurut Ist
lix
(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 12.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon mengharapkan seluruh dewan guru menciptakan komunikasi
dengan siswa yang baik, pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan
personal menghadapi siswa yang nakal. Tujuan utama adanya komunikasi
dengan siswa dengan baik adalah supaya interaksi guru ke siswa dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Karena
hal ini merupakan kunci sebuah madrasah dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran”.
5) Kepala madrasah sebagai Leader
Kepala madrasah memiliki sikap yang jujur merupakan sifat yang akan
ditirukan oleh semua anak buahnya. Menurut YR (Wawancara 8 Agustus 2014
Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki
sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari yang
di perankan seorang pemimpin di MTs Roudlotul Furqon, maka beliau
menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang
ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan
kepala madrasah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di madrasah
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya.”.
Setelah kejujuran melekat pada seorang pemimpin maka selanjutnya
adalah kepala madrasah
bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap
tanggung jawab yang dilaksanakan kepala madrasah akan menunjukan bahwa
seorang kepala madrasah sebagai leader/pemimpin benar-benar mampu dapat
memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan tanggung jawab
tersebut maka akan dapat meningkatkan profesionalitas guru sehingga akan
menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolahnya. Ditegaskan oleh
lx
AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 07.30 WIB) bahwa, “ Sikap kejujuran
dan bertanggung jawab adalah wajib dimiliki seorang pemimpin. Terlebih
pemimpin sebuah lembaga sekolah. Karena dia adalah tauladan bagi guru dan
siswanya. Di MTs Roudlotul Furqon, Bapak Kepala madrasah dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dikategorikan jujur dan bertanggungjawab
akan tugasnya”.
Berani mengambil resiko terhadap keputusan dan kebijakan merupakan
peran kepala madrasah yang paling berat. Karena keberanian kepala madrasah
dalam mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuatnya menunjukan
bahwa kepala madrasah
benar-benar memiliki kepribadian yang memang
harus dimiliki seorang kepala madrasah
yaitu dapat bertanggung jawab
terhadap semua keputusan yang di buatnya. Dalam kepemimpinanya di MTs
Roudlotul Furqon menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB)
bahwa, “ Kepala madrasah kami adalah figur atau sosok yang royal dalam
kemajuan sekolah. Salah satu contoh dalam keseharianya sangat terlihat semua
guru harus masuk 15 menit sebelum jam 07.00 WIB. Padahal rumah kepala
madrasah jaraknya paling jauh dari sekolah”.
Peran lain kepala madrasah saat musyawarah bersama dewan guru,
keputusan yang diambil adalah demi kepentingan bersama. Ditegaskan oleh
YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon mementingkan kerjasasama dari semua guru agar tujuan dari
lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat tercapai, yaitu memiliki kualitas
yang baik dan meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik lagi”.
Saat madrasah dalam pemecahan masalah internal kepala madrasah
dituntut dalam mengambil keputusan mengutamakan kepentingan bersama, hal
lxi
ini disampaikan oleh Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,
“ Keputusan yang diambil kepala madrasah dalam menentukan kebijakan
madrasah untuk meningktkan mutu di madrasah selalu berusaha untuk
memuaskan semua pihak yang terkait dengan madrasah tentu hal ini dilakuakn
demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan”.
Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.30 WIB) bahwa, “
Kepala madrasah Roudlotul Furqon menganjurkan saran dan kritikan”. Hal ini
bertujuan dalam melaksanakan kepemimpinanya, saran dan kritik memang
harus ada karena dengan saran dan kritik itulah kinerja kepemimpinan kepala
madrasah dapat di evaluasi, dengan menerima saran dan kritik kepala madrasah
akan
selalu
semakin
baik
kinerja
kepemimpinannya
dalam
rangka
meningkatkan kegiatan pembelajaran.
6) Kepala madrasah sebagai Administrator
Setiap organisasi atau lembaga kecil apapun pastinya membutuhkan
perencanaan yang matang dalam mencapai sebuah tujuan. Hal itu terlihat jelas
di MTs Roudlotul Furqon, ketersediaanya Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Madrasah ( RAPBS) selama 1 Tahun, RPP dan Silabus, Absensi
bahkan Kegiatan Ektrsakurikuler penunjang kegiatan siswa tersedia dengan
baik. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala
madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan
dewan guru untuk bermusyawarah. Selain iitu seperti yang di jelaskan AR
“Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi
guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing. Artinya
setiap guru sudah dibekali administrasi tersebut”.
lxii
7) Kepala madrasah sebagai Inovator
Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga
kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran
yang innovative.
Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,
“Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan
untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik..
Mengembangkan visi, misi dan melaksanakan program visi misi madrasah
dalam tindakan merupakan cita-cita utama kepala madrasah untuk kemajuan
mutu dari pendidikan itu sendiri”. Menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014
Jam 09.40 WIB) bahwa, kepala madrasah mendorong kepada segenap guru
untuk mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk
tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs
Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun
bertahap dalam pelaksanaanya”.
Ditambahkan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 12.40 WIB)
bahwa, “ Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah
memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan
menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran”.
lxiii
2. Faktor-faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kepemimpinan Kepala
Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran.
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain
mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan
pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui
pengajaran latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat
mengembangkan intelektual dan kepribadian yang dilakukan secara bertahap.
Dalam hal ini, peran kepala madrasah memiliki peran penting dan nilai
strategis dalam meningkatkan prestasi anak.
Kepala madrasah, dalam melaksanakan program
madrasah,
tidak
terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor – faktor
tersebut adalah :
1. Faktor Pendukung
a. Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru
Untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dari pendidik,
kualifikasi pendidikan S1 bagi guru wajib diikuti bagi semua pendidik.
Diantara kegiatan dalaam meningkatkan kualifikasi pendidika yaaitu KKM,
KKG dan kursus komputer bagi tenaga kependidikan. Selain kegiatan di
atas, banyak program yang diselenggarakan oleh kepala madrasah. Seperti
bidang Informasi dan Teknologi, dimana guru diwajibkan melek IT
terutama bagaimana guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah.
b. Kerohanian
Kegiatan ini merupakan penetralisir dari seluruh kegiatan umum yang
dilaksanakan oleh madrasah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
lxiv
memberikan motivasi terhadap guru maupun siswa dalam kerohaniaan.
Kegiatannya meliputi mujahadah bersama yang dilaksanakan setiap dua
minggu sekali. Selaain mujahadah, madrasah juga melaksanakan doa
bersama setiap pagi dengan membaca asmaaul husna. Sebagai kegiatan
rutin jangka panjang, madrasah juga menyelenggarakan istighosah setiap
menjelang ujian. Dalam hal ini, kegiatan ini mampu memotivasi guru dan
siswa untuk menciptakan lingkungan yang islami di madrasah.
c. Geografis
MTs Roudlotul Furqon berlokasi di pedesaan yang memungkinkan siswa
untuk belajar lebih nyaman. Sehingga para siswa memiliki motivasi untuk
belajar dan berfikir tentang pelajaran yang diajarkan di madrasah. Karena
madrasah tersebut terletak di pedesaan yang masih banyak lokasi
perkebunan dan masih alami, ini membuat para siswa dan guru bisa tenang
dan nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran. Di samping itu,
secara geografis, MTs Roudlotul Furqon berlokasi jauh dari jalan raya. Hal
ini memungkinkan siswa mampu berkonsentrasi penuh ketika proses
pembelajaran berlangsung tanpa gangguan suara kendaraan umum.
d. Lingkungan Sekitar
Masyarakat di lingkungan MTs Roudlotul Furqon sangat mendukung penuh
seluruh kegiatan madrasah baik secara moral dan materi. Setiap kegiatan
madrasah, masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap kali
kegiatan,
masyarakat
diikutsertakan
oleh
pihak
madrasah
untuk
menyukseskan program-program madrasah. Lingkungan yang agamis juga
menambah kearifan masyarakat sekitar dan sangat berpengaruh terhadap
akhlak para siswa di MTs Roudlotul Furqon.
lxv
e. Kekeluargaan
Kerukunan antar karyawan dan guru di MTs Roudlotul Furqon sangat
terjalin harmonis. Ini karena terbentuknya program kerukunan MTs
Roudlotul Furqon yang setidaknya diadakan perkumpulan setiap sebulan
sekali. Sebagai hasilnya kekeluargaan para guru dan karyawan lainnya
sangat erat. Hal ini menjadikan seluruh personal di MTs Roudlotul Furqon
sangat solid dalam menjalankan seluruh agenda madrasah. Selain itu juga
diadakan halal bi hala dan anjang sana yang melibatkan seluruh keluarga
dari setiap guru dan karyawsn MTs Roudlotul Furqon.
2. Faktor Penghambat
a. Sarana prasarana
Sarana pra sarana dalam suatu institusi berpengaruh pada kualitas target
yang telah direncanakan oleh institusi tersebut. Begitu juga di MTs
Roudlotul Furqon, sarana pra sarana di madrasah tersebut masih banyak
kekurangan, diantaranya sarana untuk meningkatkan bakat siswa dalam
bidang olah raga, kesenian dll. Seperti tidak adanya lapangan sepak bola,
padahal minat siswa dalam sepak bola tergolong tinggi. Kurangnya jumlah
komputer yang ada di laboratorium juga menjadi salah satu penghambat
siswa untuk mampu melek teknologi. Hal ini sangat berpengaruh pada
prestasi siswa dalam pengembangan bakat serta minatnya.
Selain itu, perpustakaan yang kurang memadai untuk seluruh kebutuhan
personil madrasah, baik bagi para siswa, guru dan karyawan. Sebagai
tempat untuk mencari sumber ilmu, buku yang tersedia di perpustakaan
lxvi
MTs Roudlotul Furqon masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Atas masalah ini, banyak keterbatasan siswa untuk menggali lebih
dalam tentang materi-materi pelajaran.
b. Sumber Daya Manusia
Masih minimnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan kreatifitas,
bakat dan minat siswa juga menghambat keberlangsungan pengembangan
pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon. Diantara permasalahan klasik yaitu
kurangnya motivasi guru untuk mengembangkan diri dalam mengajar siswa,
misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran.
lxvii
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Sebagaimana dijelaskan dalam bab yang sebelumnya, bahwa MTs
Roudlotul Furqon merupakan suatu lembaga pendidikan tingkat pertama
setelah sekolah dasar. Sedangkan madrasah ini bukan satu-satunya sekolah
tingkat pertama yang berada di Kecamatan Banyubiru melainkan ada
sekolah/madrasah lain misalnya SMP N 1 Banyubiru, dan masih banyak lagi
sekolahan yang setingkat dengan SMP/Mts lainnya. Oleh karena itu, untuk
menunjukkan eksistensinya, madrasah ini dituntut untuk dapat menunjukkan
kuantitas dan kualitas pendidikannya, agar dapat bersaing dengan sekolah yang
lain.
Untuk memudahkan menganalisis hasil penelitian peran kepemimpinan
kepala
madrasah
dalam
rangka
meningkatkan
keberhasilan
kegiatan
pembelajaran, maka dimasukan kelompok menjadi 7 peran Kepala Madrasah
sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk lebih
jelasnya sebagai berikut:
1) Kepala madrasah sebagai Edukator
Dalam melakukan perannya, sebagai edukator, kepala madrasah harus
memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesioalisme tenaga
kependidikan di madrasah nya. Menciptakan iklim madrasah yang kondusif,
memberikan nasehat kepada warga madrasah , memberikan dorongn kepada
seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang
menarik.
lxviii
Menurut AR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB), “ Kepala
Madrasah
mendorong Guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran
sesuai waktu yang ditentukan”. Dorongan dari kepala madrasah agar guru
dapat melaksanakan pembelajaran untuk memulai dan mengakhirkan
pembelajaran tepat pada waktunya bertujuan agar guru dapat mengefisiensikan
waktu secara tepat dan tidak membuang waktu proses pembelajaran dengan
sia-sia, hal ini dilakukan dengan harapan proses belajar mengajar di dalam
kelas dapat berjalan maksimal. Ditegaskan oleh TT (wawancara 7 Agustus
2014 Jam 09.15 WIB), kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh
warga madrasah untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan
pulang jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal.
Selain itu kepala madrasah menghimbau kepada semua guru untuk dapat
bersalam-salaman sebelum masuk kelas. Hal ini akan menjadi kebiasaan untuk
bersikap rendah diri .
Untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar, Menurut Ist “Kepala
madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan belajar siswa melalui
pengayaan dan perbaikan pembelajaran (Remedial Teaching)” (Wawancara 6
Agustus 2014 Jam 10.35 WIB), Hal ini sebagai bentuk usaha kepala madrasah
untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didiknya kepala madrasah berusaha
mengembangkan program madrasah melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan
pembelajaran hal ini dilakukan agar pemahaman peserta didik terhadap
pelajaran dapat diperbaiki dan hasil prestasi yang dimiliki peserta didiknya
dapat memuaskan. Untuk semua kelas, kepala madrasah menggerakkan dan
meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik sebagai bekal
penuntasan KKM yang telah ditetapkan. Dijelaskan oleh YR (Wawancara 6
lxix
Agustus 2014 Jam 09.15 WIB), Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan
tim evaluasi belajar siswa ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar
kedepan hasil prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan
pelaksanaan pembelajaran.
2) Kepala madrasah sebagai Manajer
Kepala madrasah
sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer
pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik,
mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih
berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan
kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Menurut YR (6 Agustus 2014 Jam 10.15 WIB) mengatakan, Kerja
sama harus selalu diutamakan, prinsip inilah yang diterapkan kepala madrasah
MTs Roudlotul Furqon dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Hal
ini dilakukan sebagai uapaya untuk meningkatkan profesionalisme guru di
madrasah tersebut. Kerja sama yang terjalin baik dan peran aktif guru untuk
berpartisipasi dalam setiap kegiatan akan berdampak pada kemajuan kualitas,
mutu dan meningkatkan keberhasilan pendidikan sekolah.
Peran lain Kepala madrasah adalah menempatkan beberapa guru pada
bidang studi tertentu. Menurut AR (wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.20
WIB), mengatakan, “ Dengan adanya beberapa guru pada bidang studi tertentu
diharapkan akan lebih memudahkan guru untuk memberikan pengarahan
kepada siswa dan akan lebih mudah untuk mengawasi kemampuan pemahaman
siswa pada pelajaran. Tidak pernahnya kepala madrasah menempatkan
beberapa guru dalam bidang studi tertentu di mungkinkan karena keterbatasan
tenaga pendidik di madrasah tersebut”.
lxx
Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB),
menjelaskan bahwa hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun
ini akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan
digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat
memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan
ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan
Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa.
3) Kepala madrasah sebagai Motivator
Peran kepala madrasah sebagai motivator memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas kegiatan disekolah. Hal ini tercermin
pada Peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan disiplin kerja Guru.
Menurut Ist(Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 11.20 WIB) bahwa, “
Sebagai motivator, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada
Guru yang berprestasi. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 12.10
WIB) bahwa, “ Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru
yang berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan
guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan
sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut”.
Disisi lain peran kepala madrasah sebagai motivator adalah memotivasi
dengan melengkapi fasilitas pembelajaran. Dijelaskan oleh AR (Wawancara 8
Agustus 2014 Jam 08.10 WIB) bahwa, “ Motivasi yang diberikan kepala
madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui berbagai cara seperti memberikan
masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kompetensinya dengan
lxxi
meningkatkan kelengkapan sarana pembelajaran. hal ini dilakukan dalam
upaya meningkatkan kualitas dari tenaga pendidik di madrasah tersebut.
4) Kepala madrasah sebagai Supervisor
Kepala
madrasah
sebagai
Supervisor
yang
pertama
adalah
melaksanakan pengawasan proses belajar di kelas, dengan demikian maka
kepala
madrasah
mampu
memonitoring kinerja sehingga tercipta
keberhasilan dalam pembelajaran. Menurut Ist (Wawancara 7 Agustus 2014
Jam 11.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah melaksanakan pengawasan
terhadap proses belajar di kelas sebagai upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dan prestasi siswanya. Dengan pengawasan tersebut
diharapkan kinerja guru semakin meningkat dan keberhasilan kegiatan
pembelajaran akan terwujud. Hal tersebut meliputi absensi guru dan siswa,
kesiapan materi dan RPP, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Ditambahkan oleh YR (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 13.00 WIB) bahwa, “
Pengawasan dan pengendalian merupakan control agar kegiatan pendidikan
dimadrasah
terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para
tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhatihati dalam melaksanakan pekerjaannya.
Yang kedua adalah Kepala madrasah membantu permasalahan yang
dihadapi Guru dan mencarikan solusinya. Ditegaskan oleh TT (Wawancara 8
Agustus 2014 Jam 08.00 WIB) bahwa, “ Peran kepala madrasah untuk
membantu permasalahan yang dihadapi oleh para guru sangat dibutuhkan oleh
para guru, dengan tujuan untuk mencarikan solusinya sehingga tidak
mengganggu dari pada prestasi kinerja guru. Hal inilah yang sering dilakukan
lxxii
kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon demi terwujudnya keberhasilan
kegiatan pembelajaran, kepala madrasah kami sering menerima keluh kesah
dari guru, masyarakat dan tokoh desa”.
Yang ketiga adalah kepala madrasah membantu Guru dalam
meningkatkan program pengajaran, menurut DI (Wawancara 8 Agustus 2014
Jam 09.10 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu
membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya
sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala madrasah adalah
sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala madrasah tersebut berarti kepala
madrasah telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran”.
Yang keempat adalah kepala madrasah melaksanakan pembinaan
konseling kepada Guru. Pembinaan konseling dilakukan dalam rangka untuk
membantu mengetahui dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi
oleh guru. Dan memberikan kesempatan para guru untuk menyampaikan
semua yang di perlukan oleh guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran.
Ditegaskan oleh Ist (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 09.20 WIB) bahwa,”
Pembinaan konseling di madrasah kami, sudah berjalan setiap minggunya
melalui rapat mingguan. Jadi kepala madrasah benar-benar tahu apa yang
menjadi permasalahan dan mencari solusinya di MTs ini”.
Yang
kelima
adalah
kepala
madrasah
memberikan
simulasi
pembelajaran yang tepat sasaran dan sesuai kurikulum. Ditambahkan oleh AR
(wawancara 8 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa, “ Pelaksanaan simulasi
ditujukan agar sebelum pelaksanaan pembelajaran guru benar-benar memiliki
lxxiii
persiapan yang matang, menguasai materi yang akan disampaikan sehingga
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengn baik”.
Yang keenam adalah kepala madrasah selalu berusaha meningkatkan
Sarana dan prasarana yang nyaman. Peningkatan sarana dan prasarana yang
nyaman tersebut sangat di perlukan oleh setiap lembaga pendidikan, hal ini
ditujukan agar pelaksanan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, program
inilah yang telah dilaksanakan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon
tentunya agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga
menghasilkan prestasi yang baik bagi siswanya. Ditambahkan oleh HW
(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 11.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs
Roudlotul Furqon sangat teliti dalam mengecek kondisi sarana prasarana
penunjang KBM di sekolah. Karena beliau ingin menjadikan madrasah
lingkungan yang nyaman”.
Yang ketujuh adalah kepala madrasah menciptakan komunikasi dengan
masyarakat lingkungan. Menurut penulis saat observasi dan wawancara di
madrasah semua murid, guru dan kepala madrasah mengindikasikan madrasah
MTs Roudlotul Furqon sering menciptakan komunikasi dengan masyarakat
lingkungan sekolah. Tujuan utama adanya komunikasi dengan masyarakat
lingkungan madrasah adalah supaya dalam pelaksanaan program yang
diagendakan madrasah dapat berjalan dengan dukungan dari masyarakat
lingkungan sekolah. Ditambahkan oleh AS (Wawancara 8 Agustus 2014 Jam
11.55 WIB) bahwa, “ Dengan melibatkan masyarakat sekitar, madrasah sangat
terbantu dengan adanya kontroling keadaan siswa diluar madrasah dan dan
akan timbul kerjasama saat kegiatan sekolah”.
lxxiv
Yang terakhir peran kepala madrasah
adalah Guru dihimbau
menciptakan komunikasi dengan Siswa dan menggunakan metode mengajar
yang nyaman, menyenangkan dan pendekatan personal. Menurut Ist
(Wawancara 8 Agustus 2014 Jam 12.20 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon mengharapkan seluruh dewan guru menciptakan komunikasi
dengan siswa yang baik, pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan
personal menghadapi siswa yang nakal. Tujuan utama adanya komunikasi
dengan siswa dengan baik adalah supaya interaksi guru ke siswa dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Karena
hal ini merupakan kunci sebuah madrasah dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran”.
5) Kepala madrasah sebagai Leader
Kepala madrasah memiliki sikap yang jujur merupakan sifat yang akan
ditirukan oleh semua anak buahnya. Menurut YR (Wawancara 8 Agustus 2014
Jam 13.00 WIB) bahwa, “ Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki
sikap yang jujur dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari sikap sehari-hari yang
di perankan seorang pemimpin di MTs Roudlotul Furqon, maka beliau
menghendaki mengedepankan transparansi segala kegiatan dan program yang
ditetapkan secara bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan
kepala madrasah maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di madrasah
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswanya.”.
Setelah kejujuran melekat pada seorang pemimpin maka selanjutnya
adalah kepala madrasah
bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap
tanggung jawab yang dilaksanakan kepala madrasah akan menunjukan bahwa
seorang kepala madrasah sebagai leader/pemimpin benar-benar mampu dapat
lxxv
memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dengan tanggung jawab
tersebut maka akan dapat meningkatkan profesionalitas guru sehingga akan
menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolahnya. Ditegaskan oleh
AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 07.30 WIB) bahwa, “ Sikap kejujuran
dan bertanggung jawab adalah wajib dimiliki seorang pemimpin. Terlebih
pemimpin sebuah lembaga sekolah. Karena dia adalah tauladan bagi guru dan
siswanya. Di MTs Roudlotul Furqon, Bapak Kepala madrasah dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dikategorikan jujur dan bertanggungjawab
akan tugasnya”.
Berani mengambil resiko terhadap keputusan dan kebijakan merupakan
peran kepala madrasah yang paling berat. Karena keberanian kepala madrasah
dalam mengambil resiko terhadap keputusan yang dibuatnya menunjukan
bahwa kepala madrasah
benar-benar memiliki kepribadian yang memang
harus dimiliki seorang kepala madrasah
yaitu dapat bertanggung jawab
terhadap semua keputusan yang di buatnya. Dalam kepemimpinanya di MTs
Roudlotul Furqon menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 08.10 WIB)
bahwa, “ Kepala madrasah kami adalah figur atau sosok yang royal dalam
kemajuan sekolah. Salah satu contoh dalam keseharianya sangat terlihat semua
guru harus masuk 15 menit sebelum jam 07.00 WIB. Padahal rumah kepala
madrasah jaraknya paling jauh dari sekolah”.
Peran lain kepala madrasah saat musyawarah bersama dewan guru,
keputusan yang diambil adalah demi kepentingan bersama. Ditegaskan oleh
YR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.00 WIB) bahwa, “ Kepala madrasah
MTs Roudlotul Furqon mementingkan kerjasasama dari semua guru agar
tujuan dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat tercapai, yaitu
lxxvi
memiliki kualitas yang baik dan meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik
lagi”.
Saat madrasah dalam pemecahan masalah internal kepala madrasah
dituntut dalam mengambil keputusan mengutamakan kepentingan bersama, hal
ini disampaikan oleh Ist (Wawancara 7 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,
“ Keputusan yang diambil kepala madrasah dalam menentukan kebijakan
madrasah untuk meningktkan mutu di madrasah selalu berusaha untuk
memuaskan semua pihak yang terkait dengan madrasah tentu hal ini dilakuakn
demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan”.
Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 09.30 WIB) bahwa, “
Kepala madrasah Roudlotul Furqon menganjurkan saran dan kritikan”. Hal ini
bertujuan dalam melaksanakan kepemimpinanya, saran dan kritik memang
harus ada karena dengan saran dan kritik itulah kinerja kepemimpinan kepala
madrasah dapat di evaluasi, dengan menerima saran dan kritik kepala madrasah
akan
selalu
semakin
baik
kinerja
kepemimpinannya
dalam
rangka
meningkatkan kegiatan pembelajaran.
6) Kepala madrasah sebagai Administrator
Setiap organisasi atau lembaga kecil apapun pastinya membutuhkan
perencanaan yang matang dalam mencapai sebuah tujuan. Hal itu terlihat jelas
di MTs Roudlotul Furqon, ketersediaanya Rencana Anggaran Pendapatan
Belanja Madrasah ( RAPBS) selama 1 Tahun, RPP dan Silabus, Absensi
bahkan Kegiatan Ektrsakurikuler penunjang kegiatan siswa tersedia dengan
baik. Menurut YR (Wawancara 6 Agustus 2014 Jam 09.15) bahwa, “ Kepala
madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan komite dan
dewan guru untuk bermusyawarah. Selain iitu seperti yang di jelaskan AR
lxxvii
“Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol absensi
guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing. Artinya
setiap guru sudah dibekali administrasi tersebut”.
7) Kepala madrasah sebagai Inovator
Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga
kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran
yang innovative.
Menurut TT (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 10.40 WIB) bahwa,
“Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya menganjurkan
untuk diadakannya jam tambahan baik akademik maupun non akademik..
Mengembangkan visi, misi dan melaksanakan program visi misi madrasah
dalam tindakan merupakan cita-cita utama kepala madrasah untuk kemajuan
mutu dari pendidikan itu sendiri”. Menurut Ist (Wawancara 9 Agustus 2014
Jam 09.40 WIB) bahwa, kepala madrasah mendorong kepada segenap guru
untuk mewujudkan visi misi madrasah dengan program yang bertahap untuk
tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs
Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah walaupun
bertahap dalam pelaksanaanya”.
Ditambahkan oleh AR (Wawancara 9 Agustus 2014 Jam 12.40 WIB)
bahwa, “ Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah
memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan
menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran”. YR (
wawancara 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB ) menambahkan memberikan
lxxviii
terobosan baru sekiranya pihak terkait mampu melaksanakannya,misal
mengadakan kegiatan ekstra yang bisa menambah keilmuan dan pengalaman
anak,salah
satunya
adanya
les
bahasa
inggris,kegiataan
pramuka,les
khitobah,les qiro‟ah.
2. Faktor-faktor
Pendukung
dan
Penghambat
Kepemimpinan Kepala
Madrasah dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Pembelajaran.
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu selain
mengasuh, mendidik atau memelihara anak, pendidikan juga merupakan
pengembangan keterampilan, pengetahuan maupun kepandaian melalui
pengajaran latihan-latihan atau pengalaman, lebih jauh pendidikan juga dapat
mengembangkan intelektual dan kepribadian yang dilakukan secara bertahap.
Dalam hal ini, peran kepala madrasah memiliki peran penting dan nilai
strategis dalam meningkatkan prestasi anak.
Kepala madrasah, dalam melaksanakan program
madrasah,
tidak
terlepas dari faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor – faktor
tersebut adalah :
3. Faktor Pendukung
a. Peningkatan Kualifikasi Akademik Guru
Untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dari pendidik,
kualifikasi pendidikan S1 bagi guru wajib diikuti bagi semua pendidik.
Diantara kegiatan dalaam meningkatkan kualifikasi pendidika yaaitu KKM,
KKG dan kursus komputer bagi tenaga kependidikan. Selain kegiatan di
atas, banyak program yang diselenggarakan oleh kepala madrasah. Seperti
lxxix
bidang Informasi dan Teknologi, dimana guru diwajibkan melek IT
terutama bagaimana guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah.
b. Kerohanian
Kegiatan ini merupakan penetralisir dari seluruh kegiatan umum yang
dilaksanakan oleh madrasah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memberikan motivasi terhadap guru maupun siswa dalam kerohaniaan.
Kegiatannya meliputi mujahadah bersama yang dilaksanakan setiap dua
minggu sekali. Selaain mujahadah, madrasah juga melaksanakan doa
bersama setiap pagi dengan membaca asmaaul husna. Sebagai kegiatan
rutin jangka panjang, madrasah juga menyelenggarakan istighosah setiap
menjelang ujian. Dalam hal ini, kegiatan ini mampu memotivasi guru dan
siswa untuk menciptakan lingkungan yang islami di madrasah.
c. Geografis
MTs Roudlotul Furqon berlokasi di pedesaan yang memungkinkan siswa
untuk belajar lebih nyaman. Sehingga para siswa memiliki motivasi untuk
belajar dan berfikir tentang pelajaran yang diajarkan di madrasah. Karena
madrasah tersebut terletak di pedesaan yang masih banyak lokasi
perkebunan dan masih alami, ini membuat para siswa dan guru bisa tenang
dan nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran. Di samping itu,
secara geografis, MTs Roudlotul Furqon berlokasi jauh dari jalan raya. Hal
ini memungkinkan siswa mampu berkonsentrasi penuh ketika proses
pembelajaran berlangsung tanpa gangguan suara kendaraan umum.
d. Lingkungan Sekitar
Masyarakat di lingkungan MTs Roudlotul Furqon sangat mendukung penuh
seluruh kegiatan madrasah baik secara moral dan materi. Setiap kegiatan
lxxx
madrasah, masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Setiap kali
kegiatan,
masyarakat
diikutsertakan
oleh
pihak
madrasah
untuk
menyukseskan program-program madrasah. Lingkungan yang agamis juga
menambah kearifan masyarakat sekitar dan sangat berpengaruh terhadap
akhlak para siswa di MTs Roudlotul Furqon.
e. Kekeluargaan
Kerukunan antar karyawan dan guru di MTs Roudlotul Furqon sangat
terjalin harmonis. Ini karena terbentuknya program kerukunan MTs
Roudlotul Furqon yang setidaknya diadakan perkumpulan setiap sebulan
sekali. Sebagai hasilnya kekeluargaan para guru dan karyawan lainnya
sangat erat. Hal ini menjadikan seluruh personal di MTs Roudlotul Furqon
sangat solid dalam menjalankan seluruh agenda madrasah. Selain itu juga
diadakan halal bi hala dan anjang sana yang melibatkan seluruh keluarga
dari setiap guru dan karyawsn MTs Roudlotul Furqon.
4. Faktor Penghambat
a. Sarana prasarana
Sarana pra sarana dalam suatu institusi berpengaruh pada kualitas target
yang telah direncanakan oleh institusi tersebut. Begitu juga di MTs
Roudlotul Furqon, sarana pra sarana di madrasah tersebut masih banyak
kekurangan, diantaranya sarana untuk meningkatkan bakat siswa dalam
bidang olah raga, kesenian dll. Seperti tidak adanya lapangan sepak bola,
padahal minat siswa dalam sepak bola tergolong tinggi. Kurangnya jumlah
komputer yang ada di laboratorium juga menjadi salah satu penghambat
siswa untuk mampu melek teknologi. Hal ini sangat berpengaruh pada
prestasi siswa dalam pengembangan bakat serta minatnya.
lxxxi
Selain itu, perpustakaan yang kurang memadai untuk seluruh kebutuhan
personil madrasah, baik bagi para siswa, guru dan karyawan. Sebagai
tempat untuk mencari sumber ilmu, buku yang tersedia di perpustakaan
MTs Roudlotul Furqon masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Atas masalah ini, banyak keterbatasan siswa untuk menggali lebih
dalam tentang materi-materi pelajaran.
b. Sumber Daya Manusia
Masih minimnya kemampuan guru dalam hal mengembangkan kreatifitas,
bakat dan minat siswa juga menghambat keberlangsungan pengembangan
pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon. Diantara permasalahan klasik yaitu
kurangnya motivasi guru untuk mengembangkan diri dalam mengajar siswa,
misalnya dalam penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran.
.
lxxxii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil
penelitian dari pembahasan mengenai Peran Kepala Madrasah Dalam
Meningkatkan Keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon
Kebumen Kec. Banyubiru Kab. Semarang, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Peran Kepala MTs Roudlotul Furqon Kebumen Kec. Banyubiru Kab.
Semarang dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran antara lain:
Sebagai educator kepala madrasah Roudlotul Furqon telah
berhassil dalam pembentukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.
sebagai manajer kepala MTs Roudlotul Furqon telah mampu mengelola
lembaga pendidikan tersebut sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Selain itu Kepala MTs Roudlotul Furqon mampu memberdayakan sumber
daya guru dan sarana prasarana yang ada guna berjalannya proses
pembelajaran. Dalam perannya sebagai leader/ pemimpin, Kepala MTs
Roudlotul Furqon menjadi teladan bagi warga madrasah dan mampu
menggerakkan warga madrasah dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dan untuk meningkatkan kualitas output yang dihasilkan dari
proses pembelajaran di madrasah, peran kepala madrasah sebagai inovator
telah melakukan perannya dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif
misalnya kepala madrasah menganjurkan kepada guru bahwa kegiatan
pembelajaran tidak harus didalam kelas melainkan diluar kelas (berbaur
lxxxiii
dengan alam). Adapun perannya sebagai supervisor kepala madrasah
Roudlotul Furqon telah berhasil melakukan perannya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dan tenaga kependidikan lainnya misalnya
mengikutkan sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan .
2.
Beberapa faktor pendukung dalam melaksanakan peran Kepala MTs
Roudlotul Furqon diantaranya yaitu: program peningkatan kualifikasi
guru, peningkatan personil madrasah secara moril atau dalam hal
keagamaan, kekeluargaan antara guru dan masyarakat sekitar yang erat,
serta sumbangsih masyaarakat sekitar madrasah dalam meningkatkan
kualitas madrasah secara menyeluruh. Sedangkan faktor penghambat
dalam mencapai keberhasilan Kepala MTs Roudlotul Furqon untuk
peningkatan mutu pembelajaran di madrasah tersebut diantaranya yaitu:
kurangnya sarana prasarana untuk peningkatan bakat siswa, sumber daya
manusia atau guru yang kurang bisa memanfaatkan fasilitas untuk
mendukung keberhasilan pembelajaran.
B. Saran-saran
Setelah melewati proses yang cukup panjang, dan berdasarkan dari
hasil kesimpulan tersebut di atas, maka peneliti dapat memberi saran yang
berkaitan dengan hasil analisis peran kepemimpinan kepala madrasah dalam
meningkatkan keberhasilan kegiatan pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon ,
yaitu sebagai berikut:
1. Kepada kepala madrasah sebaiknya lebih meningkatkan kinerjanya karena
tugas dan posisi kepala madrasah sebagai penerima amanah dari masyarakat
akan selalu dinilai oleh masyarakat.
lxxxiv
2. Kepada guru sebaiknya selalu meningkatkan profesionalismenya dalam
peranya sebagai pendidik.
3. Kepada siswa. Sebagai generasi penerus bangsa harus giat belajar dan
memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang positif.
4. Kepada masyarakat, sebaiknya lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap
lembaga pendidikan dengan selalu berperan aktif memantau lembaga
pendidikan
lxxxv
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian atau Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Atmodiwirjo, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardaditiya
Jaya
Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang:
Tirta Pustaka
Danim, Sudarwan 2002, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia,
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depag RI. 1971. Alqur’an dan Terjemahannya,Yayasan Penyelenggara Penterjamah/
Pentafsir Al-Qur’an: Jakarta
Dirawat. 1986. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
Dymyati, Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Harefa, Andreas. 2000. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Kompas
Hartono, 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar
Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-pokok materi metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Jfilia Indonesia
Indrafahrudi, Suekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Baik. Jakarta:
Galia Indonesia
Kayo, Khatib Pahlawan. 2005. Kepemipinan Islam Dan Dakwah. Jakarta: Amzah
Mulyasa. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Professional. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya
Mudaim, Ali Hamdi. 1987. Ramalan Rasulullah Saw Tentang Akhir Zaman,
Kertasana:CV Bintang Pelajar
Nasution, Harun 2000. Didaktif Azaz Azaz Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Nawawi, Hadari . 2002. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
lxxxvi
Notoatmojo, Soekijo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Nurdin, Muhammad. 2009. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:
Media goup
Arruz
Purwanto,Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:Remaja
Rosda Karya.
Rofiq, Ahmad. 2004. Fiqih Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rosyada, Dede. 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Bassed Learning itu perlu.
Bogor: Ghalia Indonesia
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung.
Saroni, Muhamad. 2006. Manajemen Madrasah. Yogyakarta: Ar Russ
Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty.1984. Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan. Surabaya : Bima Aksara.
Sujana, Nana dan Ibrahim. 1984. Penelitian dan Penelitian pendidikan. Bandung:
Sinar baru
Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Sutrisno, Hadi. 1983. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta, PT. Bumi Aksara
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Wahjosumidjo, 2002. Kepamimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya). Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : PT. Bumi
Aksar
lxxxvii
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : Ist
Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB
A. Peran kepala madrasah sebagai educator
1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: memberikan contoh atau suri tauladan kepada guru dan siswa
misalnya: masuk lebih awal, masuk kelas tepat waktu.
2. Metode apa yang digunakan kepala madrasah dalam mengarahkan guru
untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ?
Jawab : Kepala madrasah menghimbau kepada guru untuk meningkatkan
belajar siswa melalui pengayaan dan perbaikan pembelajaran
(Remedial Teaching)
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam kegiatan evaluasi belajar siswa ?
Jawab : mengawasi guru dalam memberikan ulangan terhadap siswa, dan
mengontrol hasil evaluasi.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi
dalam kegiatan ?
Jawab : ya harus,agar guru bersemangat dalam mengikuti kegiatan.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
madrasah ?
Jawab: segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan meminta
bantuan guru bagaimana baiknya.jadi intinya mencari solusi permasalahan
dengan melibatkan guru atau bawahannya yang lain.
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
Jawab: dari hasil kesepakatan rapat dewan guru, dalam kurun 1 tahun ini
akan didirikan beberapa gedung yang nantinya masing-masing akan
digunakan untuk laboratorium, ruang kelas dan aula. Diharapkan dapat
lxxxviii
memenuhi keburuhan madrasah . Kami juga akan menambah kegiatan
ekstrakurikuler baru tahun ajaran baru seperti Bahasa Inggris, Kesenian dan
Multimedia agar dapat menarik minat dan bakat siswa..
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab: iya Penghargaan yang diberikan kepala madrasah kepada guru yang
berprestasi merupakan program yang dilaksanakan kepala madrasah MTs
Roudlotul Furqon, hal ini bertujuan untuk menghargai usaha yang diberikan
guru dalam memberikan bimbingan kepada anak didik di madrasah dan
sebagai motivasi bagi guru untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di madrasah tersebut
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam
proses pembelajaran ?
Jawab: Memberikan keleluasaan guru untuk menggunakan berbagai metode
dalam mengajar.
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses
pembelajaran ?
Jawab: Dengan melakukan kontroling setiap saat.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam
meningkatkan kegiatan pembelajaran ?
Jawab: Kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon selalu membantu guru
dalam meningkatkan program pengajaran
E. Peran kepala madrasah sebagai leader
1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jaawab: Pribadi yang santun dan berwibawa.
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: sangat bijak.
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: Beliau selalu meminta saran kepada anak buah.
lxxxix
4. Bagaimana kepala madrasah dalam mengembangkan visi misi madrasah ?
Jawab: Sangat berusaha untuk mewujudkannya.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahanya ?
Jawab: Dibantu oleh tenaga TU.
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator? ?
Jawab: kepala madrasah mendorong kepada segenap guru
mewujudkan visi misi madrasah
untuk
dengan program yang bertahap untuk
tujuan meningkatkan mutu sekolah. Alhamdulillah Kepala Madrasah MTs
Roudlotul Furqon selalu melaksanakan program visi misi madrasah
walaupun bertahap dalam pelaksanaanya
xc
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : AR
Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB
A. Peran kepala madrasah sebagai educator
1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: Kepala madrasah
mendorong guru untuk memulai dan mengakhiri
pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan,
2. Metode apa yang digunakan guru untuk memberikan pemahaman mendalam
kepada siswanya ?
Jawab : Menggunakan metode berbasis kebutuhan,jadi apa yang dibutuhkan oleh
siswa, guru berusaha untuk memenuhi.Maksudnya dalam penyampaian
materi sekiranya guru paham untuk menggunakan metode apa agar
siswanya mengerti
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ?
Jawab : Memberikan pengarahan terhadap guru agar dalam pemberian evaluasi
hasilnya paling tidak harus mencapai KKM.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong setiap guru untuk berpartisipasi dalam
kegiatan ?
Jawab : ya harus,agar guru memiliki semacam hak dalam keberhasilan sebuah
kegiatan sehingga guru berperan serta dalam berlangsungnya kegiatan dari
awal sampai akhir.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
Madrasah ?
Jawab: ketika di dalam madrasah ada sebuah permasalahan, setidaknya seorang
kepala madrasah mampu menindak lanjuti permasalahan tersebut dengan
bijak.
xci
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
Jawab: berusaha dengan sangat agar sarana dan prasarana di sekolah memadai
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa
mampu memahami apa yang disampaikan oleh guru dengan cepat .
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab: ada baiknya juga begitu,agar guru bersemangat dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya.
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam proses
pembelajaran ?
Jawab: Motivasi yang diberikan kepala madrasah MTs Roudlotul Furqon melalui
berbagai cara seperti memberikan masukan kepada guru untuk selalu
meningkatkan kompetensinya dengan meningkatkan kelengkapan sarana
pembelajaran. hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas dari
tenaga pendidik di madrasah tersebut.
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses pembelajaran?
Jawab: sesekali kepala madrasah keliling didepan kelas waktu kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam meningkatkan
kegiatan pembelajaran ?
Jawab: memberikan masukan terhadap guru bagaimana mengelola kelas yang
baik, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik pula.
E. Peran kepala madrasah sebagai leader
1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jawab: Kepribadian seorang pemimpin yang teduh,pemimpin yang mengayomi
semua pihak yang ada di bawahnya.
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin harus bisa diterima oleh
semua pihak.Artinya tidak memihak siapapun.
xcii
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: sebagai pemimpin yang baik juga harus menerima masukan atau kritikan
dari anak buahnya.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?
Jawab: Kepala MTs Roudlotul Furqon sering menghimbau dan mengkontrol
absensi guru, siswa, RPP dan Silabus sudah ada dalam guru masing-masing
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. Apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator?
Jawab Untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa, kepala madrasah
memberikan program shalat duha berjamaah, shalat duhur berjamaah dan
menghafal surat-surat pendek setiap sebelum dimulai pelajaran
xciii
PEDOMAN WAWANCARA
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : YR
Waktu : 6 Agustus 2014 Jam 08.40 WIB
A. Peran kepala madrasah sebagai educator
1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: memberikan contoh yang baik terlebih dahulu
2. Metode apa yang digunakan kepala madrasah dalam mengarahkan guru untuk
memberikan pemahaman mendalam kepada siswanya ?
Jawab : Metode yang memungkinkan anak mampu menangkap dan menerimanya
dengan baik dengan kata lain anak cepat tanggap.
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ?
Jawab: Usaha kepala madrasah untuk menggerakkan tim evaluasi belajar siswa
ditujukan untuk mengontrol hasil belajar siswa agar kedepan hasil
prestasi siswa dapat menjadi lebih baik dan dilakukan perbaikan
pelaksanaan pembelajaran.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi
dalam kegiatan ?
Jawab: ya... selama saya disini, saya melihat bahwa bapak kepala madrasah
mendorong para guru untuk mengikuti kegiatan misalnya ada undangan
lomba atau yang lainnya.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
madrasah ?
Jawab: setahu saya kepala madrasah apabila ada masalah segera menyelesaikannya
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
Jawab: bisa dengan mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah atau
lainnya.
xciv
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab:iya kadang- kadang memberikan hadiah berupa materi. namun dalam
pemberian hadiah atau tidak itu,biasanya disesuaikan dengan kondisi
keuangan madrasah.
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam
proses pembelajaran ?
Jawab: memberikan semacam penghargaan, misalnya hadiah
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses
pembelajaran?
Jawab: Biasanya dengan berkeliling disaat kegiatan belajar mengajaar berlangsung.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam
meningkatkan kegiatan pembelajaran ?
Jawab: memberikan pengarahan kepada guru bagaimana mengajar yang baik.
E. Peran kepala madrasah sebagai leader
1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jawab: Kepala Madrasah MTs Roudlotul Furqon memiliki sikap yang jujur dalam
hal kepemimpinan
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: Keputusan yang diambil sangat bijak tidak memberatkan pihak lain.
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: ya biasanya justru kepala madrasah meminta masukan kepada bawahannya
Hal itu biasanya di sampaikan pada saat rapat antara kepala madrasah, guru,
dan karyawan.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?
Jawab: Kepala madrasah setiap tahunnya menyusun RKAS dengan melibatkan
komite dan dewan guru untuk bermusyawarah .
xcv
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator? ?
Jawab:
memberikan
terobosan
baru
sekiranya
pihak
terkait
mampu
melaksanakannya,misal mengadakan kegiatan ekstra yang bisa menambah
keilmuan dan pengalaman anak,salah satunya adanya les bahasa
inggris,kegiataan pramuka,les khitobah,les qiro‟ah.
xcvi
Pedoman Wawancara
Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Rangka Meningkatkan Keberhasilan
Kegiatan Pembelajaran di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen Kec. Banyubiru
Kab. Semarang Tahun 2014
Nama : TT
Waktu : 7 Agustus 2014 Jam 09.15
A. Peran kepala madrasah sebagai educator
1. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan kedisiplinan ?
Jawab: kepala madrasah menginstruksikan kepada seluruh warga madrasah
untuk berdisiplin dengan masuk sebelum jam 07.00 WIB dan pulang
jam 13.00 WIB dibarengi dengan shalat berjamaah sesuai jadwal,
2. Program apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman
mendalam kepada siswanya ?
Jawab : memberikan program semacam pelatihan kepada salah satu guru
secara bergilir.
3. Apa yang dilakukan kepala madrasah dalam evaluasi belajar siswa ?
Jawab: mengawasi serta mengontrolnya.
B. Peran kepala madrasah sebagai manajer
1. Apakah kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk berpartisipasi
dalam kegiatan ?
Jawab: Ya bahkan mengikut sertakan seluruh jajaran guru untuk
berpartisipasi.
2. Apa yang yang dilakukan kepala madrasah dalam menghadapi persoalan di
madrasah ?
Jawab: Berusaha untuk segera menyelesaikannya.
3. Apa program kepala sekolah untuk meningkatkan sarana prasarana ?
xcvii
Jawab: Melihat kondisi keuangan yang ada ,jika mencukupi maka paling tidak
berusaha untuk mengadakan sarana dan prasarana apa yang
dibutuhkan.
C. Peran kepala madrasah sebagai motivator
1. Apakah kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru ?
Jawab: Kadang – kadang jika keuangan lebih.
2. Apa yang dilakukan kepala sekolah untuk mendorong semangat guru dalam
proses pembelajaran ?
Jawab: kepala madrasah mendorong kepada setiap guru untuk mMenyediakan
alat peraga yang dibutuhkan
D. Peran kepala madrasah sebagai supervisor
1. Bagaimana kepala madrasah melakukan pengawasan dalam proses
pembelajaran ?
Jawab: Dengan kontroling setiap saat.
2. Apa saja yang dilakukan kepala madrasah sebagai supervisor dalam
meningkatkan kegiatan pembelajaran ?
Jawab: Memberikan pengarahan terhadap guru tentang bagaimana mengajar
yang menyenangkan tidak membosankan.
E. Peran kepala madrasah sebagai leader
1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala Madrasah ?
Jawab: Pribadi yang sangat menyenangkan,berwibawa.
2. Bagaimana kepala madrasah dalam mengambil setiap keputusan ?
Jawab: cepat tanggap, tidak mengulur ulur waktu.
3. Apakah kepala madrasah menerima masukan saran dan kritikan?
Jawab: Ya kadang justru meminta anak buahnya untuk menegur manakala
kepala madrasah melakukan sebuah kesalahan.
xcviii
4. Bagaimana kepala madrasah dalam mengembangkan visi misi madrasah ?
Jawab: Bersemangat sekali dan berusaha untuk mewujudkannya.
F. Peran kepala madrasah sebagai administrator
1. Bagaimana kepala madrasah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?
Jawab: Dibantu tenaga TU.
G. Peran kepala madrasah sebagai innovator
1. Apa saja yang dilakukan apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam
mewujudkan perannya sebagai inovator? ?
Jawab: Memberikan masukan yang sangat membangun misalnya
menganjurkan untuk diadakannya jam tambahan baik akademik
maupun non akademik.
xcix
c
Download
Study collections