BAB 2 Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di hadapan ALLAH? Alkitab menggunakan berbagai ungkapan untuk menggambarkan gereja, seperti ▪ “jemaat Allah” (Kis. 20:28), ▪ “tubuh Kristus” (Ef. 4:12), dan ▪ “ jemaat dari Allah yang hidup” (1 Timotius 3:15). Menjadi bagian dari gereja Allah merupakan kesempatan istimewa dan memuaskan jiwa. Adalah maksud Allah untuk mengumpulkan suatu umat yang berasal dari pelosok-pelosok dunia untuk mengikat mereka menjadi satu tubuh, tubuh Kristus, yakni gereja, yang mana Dialah kepalanya yang hidup. Semua anak Allah dalam Kristus Yesus merupakan anggota tubuh tersebut, dan dalam hubungan ini mereka dapat menikmati persekutuan satu dengan yang lain, dan juga persekutuan dengan Tuhan mereka. 1. Dalam pengertian umum diaplikasikan pada gereja di seluruh dunia (Mat. 16:18; 1 Kor. 12:28), dan juga 2. dalam pengertian khusus diaplikasikan pada gereja di suatu kota atau provinsi. ▪ Jemaat di Roma (Rm. 1:6, 7), ▪ jemaat di Korintus (1 Kor. 1:2), ▪ jemaat di Tesalonika (1 Tes. 1:1), dan ▪ jemaat di Galatia (1 Kor. 16:1), ▪ Asia (1 Kor. 16:19), ▪ Siria dan Kilikia (Kisah 15:41). Kristus, menjadi kepala gereja dan Tuhannya yang hidup, Kristus memiliki kasih mendalam kepada anggota-anggota tubuh-Nya. Di dalam gereja Ia harus dimuliakan (Ef. 3:21); melalui gereja Ia akan menyatakan “hikmat Allah” yang besar (Ef. 3:10). Hari demi hari Ia memelihara jemaat (Ef. 5:29), kerinduan-Nya ialah menjadikan jemaat “cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, supaya jemaat kudus dan tidak bercela” (Ef. 5:27). Kristus melalui pengajaran dan teladan berusaha untuk mengajarkan kebenaran bahwa bersama Allah tidak ada dinding pemisah antara Israel dan bangsa-bangsa lain (Yoh. 4:4-42; 10:16; Luk. 9:51-56; Mat. 15:21-28). Rasul Paulus menulis, “Orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus” (Ef. 3:6). Juga tidak boleh terdapat diskriminasi kasta atau bangsa atau ras atau warna kulit, di antara para pengikut Kristus karena semua berasal dari satu darah, dan “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Orang-orang pilihan Allah ada dalam satu persaudaraan universal, suatu umat yang baru, “semua adalah satu di dalam Kristus Yesus” (Yoh. 3:16; Gal. 3:28). “Kristus datang ke dunia ini dengan sebuah pekabaran rahmat dan pengampunan. Ia meletakkan sebuah landasan agama oleh mana orang Yahudi dan bukan Yahudi, orang berkulit hitam dan berkulit putih, orang merdeka atau hamba, dipersatukan bersama-sama di dalam satu persaudaraan, mempunyai kedudukan sama dalam pandangan Allah. Juruselamat mempunyai kasih yang tak terhingga bagi setiap orang.” “Tidak ada perbedaan atas kebangsaan, ras, atau kasta yang diakui oleh Allah. Ia adalah Khalik semua manusia. Semua manusia berasal dari satu keluarga melalui penciptaan dan semuanya satu melalui penebusan. Kristus datang untuk menghapus setiap dinding pemisah, untuk membuka setiap bagian bait kudus, agar setiap jiwa boleh mendapat hubungan yang bebas dengan Allah.... Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.” Mereka yang berada dalam pelayanan Kristus yang dipanggil memegang kepemimpinan di dalam jemaat haruslah 1. “mengurus jemaat Allah” (1 Tim. 3:5); 2. mereka harus “menggembalakan jemaat Allah” (Kis. 20:28); 3. dan menunjukkan perhatian “untuk memelihara semua jemaatjemaat” (2 Kor. 11:28). “Saya mengatakan kepada saudara-saudariku bahwa jemaat Kristus, meskipun mempunyai kelemahan dan kekurangan, adalah satu-satunya objek di dunia yang padanya Ia mencurahkan perhatian-Nya yang besar. Sementara Ia menyampaikan undangan-Nya ke seluruh dunia supaya datang kepada-Nya agar diselamatkan, Ia mengutus malaikat-malaikatNya memberikan pertolongan Ilahi kepada setiap jiwa yang datang kepada-Nya dalam pertobatan dan penyesalan, dan Ia datang secara pribadi melalui Roh Kudus-Nya ke tengah-tengah jemaat-Nya.” Sebagai pengantin perempuan Kristus dan sebagai objek perhatian-Nya yang tertinggi, jemaat diharapkan dalam semua fungsinya menyatakan keteraturan dan tabiat Ilahi. “Pada masa tersebut gereja harus mengenakan pakaian yang indah– ‘Kebenaran Kristus.’ Harus ada perbedaan jelas yang diputuskan untuk dipulihkan dan ditunjukkan kepada dunia dalam meninggikan hukumhukum Allah dan iman kepada Yesus. Keindahan kekudusan harus nampak dalam keharumannya yang asli yang bertolak belakang dengan cacat dan kegelapan orang-orang yang tidak setia, yakni orang-orang yang telah mendurhaka kepada hukum Allah. Demikianlah kita mengenal Allah, dan mengakui hukum-Nya, dasar pemerintahan-Nya di dalam surga dan di seluruh dunia. Kekuasaan-Nya haruslah dibedakan dengan nyata dan jelas di hadapan dunia; dan tidak ada hukum yang patut diakui bila berlawanan dengan hukum Yahwe. Jika untuk menentang segala peraturan Allah, dunia ini dibiarkan mempengaruhi keputusan-keputusan kita atau tindakan-tindakan kita, maka rencana Allah digagalkan. Betapa lihai pun alasan yang dicari-cari itu, jikalau gereja merasa bimbang dalam hal itu, maka tertulislah tuduhan terhadap namanya di dalam buku-buku surga bahwa gereja itu tidak setia terhadap amanat-amanat yang paling suci, dan berkhianat terhadap kerajaan Kristus. Gereja itu harus teguh dan bertekad untuk berpegang kepada prinsipprinsipnya di hadapan segenap alam semesta dan kerajaan-kerajaan dunia; kesetiaan yang tetap dalam mempertahankan kehormatan dan kesucian hukum Allah akan menarik perhatian dan bahkan penghargaan dunia, dan banyak orang dengan melihat perbuatan baik yang dilakukan oleh jemaat akan dituntun untuk memuliakan Bapa kita yang di surga.” Rasul Petrus menulis, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supa-ya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”. “Tuhan telah melengkapi gereja-Nya dengan kesanggupan-kesanggupan dan berkat-berkat, agar gereja itu dapat menghadapkan kepada dunia suatu gambaran dari kesanggupan-Nya sendiri, dan agar gereja-Nya dapat menjadi sempurna di dalam Dia, dan menjadi satu perwakilan yang terus-menerus dari satu dunia yang lain, bahkan dunia yang kekal, dan dari hukum-hukum yang lebih tinggi daripada hukum-hukum duniawi. Gereja-Nya harus menjadi suatu bait suci yang dibangun sesuai petunjuk Ilahi, dan arsitek malaikat telah membawa dari surga tongkat pengukur yang terbuat dari emas, agar setiap batu dapat dipahat dan disesuaikan oleh ukuran Ilahi dan digosok hingga mengkilap seperti lencana surga, yang memancarkan sinar terang ke segala arah, sinar yang jelas dari Matahari Kebenaran. Gereja harus diberi makan manna dari surga dan harus dipelihara di bawah naungan kasih-Nya semata-mata. Dengan memakai lengkap senjata terang dan kebenaran, gereja memasuki pertentangan terakhir. Segala karat, barang-barang yang tidak berguna, akan dimusnahkan dan pengaruh kebenaran bersaksi kepada dunia tentang sifatnya yang menyucikan dan mengagungkan.... “Tuhan Yesus sedang mengadakan percobaan-percobaan terhadap hati manusia dengan memperagakan kemurahan dan kasih karunia-Nya yang limpah. Ia membantu perubahan-perubahan yang begitu ajaib, sehingga Setan, dengan kejayaannya yang sombong, bersama semua komplotannya yang jahat bersatu melawan Allah dan hukum-hukum pemerintahan-Nya, berdiri memandang mereka sebagai satu benteng yang tak terkalahkan oleh segala siasat dan tipu dayanya. Baginya mereka adalah suatu rahasia yang tak dapat dipahami. Malaikatmalaikat Allah, serafim, dan kerubim, segala kuasa yang diutus untuk bekerja sama dengan agen manusia, memandang dengan keheranan dan kegirangan, bahwa manusia yang telah jatuh, yang dulunya merupakan anak-anak murka, melalui pengajaran Kristus memperkembang karakter yang sesuai dengan teladan Ilahi, menjadi putra dan putri Allah, untuk melakukan suatu peran penting dalam pekerjaan dan kesukaan surga. “Kepada gereja-Nya, Kristus telah menganugerahkan fasilitas yang cukup agar Ia dapat menerima suatu hasil kemuliaan besar dari milik yang telah dibeli dan ditebus-Nya. Gereja, yang dianugerahi kebenaran Kristus, adalah tempat penyimpanan harta-Nya, di mana kekayaan kemurahanNya, kasih-Nya, rahmat-Nya, harus tampak di dalam pertunjukannya yang sempurna dan terakhir.... “Di dalam kesucian mereka yang murni dan kesempurnaan yang tak bercela, Kristus memandang umat-Nya sebagai pahala atas segala penderitaan-Nya, kehinaan-Nya, dan kasih-Nya, dan merupakan tambahan bagi kemuliaan-Nya, Kristus pusat agung dari mana terpancar segala kemuliaan. “Berbahagialah orang-orang yang diundang ke pesta pernikahan Anak Domba.” Gereja menjalankan prinsip-prinsip yang terdahulu tentang kesatuan gereja Kristus. Dengan damai dan kuasa yang dibawa oleh kebenaran Kristus, gereja dijanjikan untuk mengalahkan segala tantangan yang ditimbulkan dosa di antara umat manusia.